bbdm 1 ske modul 2.1

28
BBDM 1 NYERI DADA 1. KATA SUKAR a. Tekanan darah 150/90 : hipertensi derajat 1 b. Frekuensi denyut nadi 100x/menit : normal c. Suara murmur : suara jantung abnormal yang dpat di dengar dengan stetoskop . Biasanya hal ini karena peningkatan laju darah yang melewati jantung . Hal ini dapat terjadi pada kehamilan karena sirkulasi darah yang lebih banyak dari biasanya , anemia , tiroid , yang selalu aktif atau stress . Murmur jantung tidak sellau menunjukkan ada yang salah , tetapi kadang-kadang memang merupakan tanda dari penyakit ( berat) . Salah satu katup di jantung mungkin tidak menutup dengan benar , ada stenosis aorta , defek septum , dll . d. EKG : Electrokargigram Grafik yang menelusuri variasi potensial elektrik yang disebabkan oleh eksitasi otot jantung dan dideteksi pada permukaan tubuh . EKG normal merupakan gambaran berskala yg menunjukkan defleksi akibat aktivitas jantung sebagai perubahan besarnya tegangan dan polaritas sepanjang waktu terdiri dari gelombang P , kompleks QRS serta gelombang T dan gelombang U . Pengertian Elektrokardiografi sesuai namanya adalah pemeriksaan atau pencatatan (= grafi) aktivitas listrik (= elektro) jantung (= kardio). Pemeriksaan aktivitas listrik jantung. Kerja jantung yang utama adalah memompa darah. Bahasa medisnya kontraksi. Kontraksi dapat terjadi karena adanya aktivitas listrik jantung. Aktivitas listrik inilah yang direkam oleh EKG. Jantung yang normal akan memberikan gambaran rekaman dengan pola tertentu. Pola rekaman yang tidak normal memberi petunjuk adanya kelainan jantung.

Upload: tunu

Post on 12-Jul-2016

238 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

merupakan naskah skenario bbdm ( belajar mandiri) tentang nyeri dada thorax

TRANSCRIPT

Page 1: Bbdm 1 Ske Modul 2.1

BBDM 1

NYERI DADA

1. KATA SUKAR

a. Tekanan darah 150/90 : hipertensi derajat 1

b. Frekuensi denyut nadi 100x/menit : normal

c. Suara murmur : suara jantung abnormal yang dpat di dengar dengan stetoskop . Biasanya hal ini karena peningkatan laju darah yang melewati jantung . Hal ini dapat terjadi pada kehamilan karena sirkulasi darah yang lebih banyak dari biasanya , anemia , tiroid , yang selalu aktif atau stress . Murmur jantung tidak sellau menunjukkan ada yang salah , tetapi kadang-kadang memang merupakan tanda dari penyakit ( berat) . Salah satu katup di jantung mungkin tidak menutup dengan benar , ada stenosis aorta , defek septum , dll .

d. EKG : Electrokargigram

Grafik yang menelusuri variasi potensial elektrik yang disebabkan oleh eksitasi otot jantung dan dideteksi pada permukaan tubuh . EKG normal merupakan gambaran berskala yg menunjukkan defleksi akibat aktivitas jantung sebagai perubahan besarnya tegangan dan polaritas sepanjang waktu terdiri dari gelombang P , kompleks QRS serta gelombang T dan gelombang U .

Pengertian Elektrokardiografi sesuai namanya adalah pemeriksaan atau pencatatan (= grafi) aktivitas listrik (= elektro) jantung (= kardio). Pemeriksaan aktivitas listrik jantung.

Kerja jantung yang utama adalah memompa darah. Bahasa medisnya kontraksi. Kontraksi dapat terjadi karena adanya aktivitas listrik jantung. Aktivitas listrik inilah yang direkam oleh EKG. Jantung yang normal akan memberikan gambaran rekaman dengan pola tertentu. Pola rekaman yang tidak normal memberi petunjuk adanya kelainan jantung. 

Rekaman listrik jantung yang dihasilkan EKG dapat memberi petunjuk adanya beberapa kelainan jantung seperti:

Gangguan irama jantung Penyakit jantung koroner Serangan jantung Penebalan otot jantung dan pembesaran rongga jantung

EKG tidak dapat menentukan ada tidaknya kebocoran katup atau sekat jantung. EKG juga tidak dapat menentukan ada tidaknya penyempitan katup jantung. Apalagi menentukan berat ringannya kebocoran atau penyempitan katup jantung. Pemeriksaan ekokardiografi adalah pemeriksaan standar untuk menilai kelainan katup seperti ini.

Page 2: Bbdm 1 Ske Modul 2.1

e. CKMB :

Creatine Kinase Myokardial BandTerdapat beberapa pemeriksaan laboratorium sebagai alat diagnosis serangan jantung, antara lain CPK, CKMB, troponin I dan T, dan myoglobin. Pada tulisan kali ini saya akan mencoba membahas tentang pemeriksaan CPK dan CKMB, sedangkan untuk troponin akan saya posting di lain hari.CPK atau creatine phosphokinase (atau kadang hanya disebut sebagai CK ataucreatine kinase) adalah ensim yang dapat ditemukan pada berbagai sel, terutama pada sel otot. Dilihat dari tipenya, ensim ini terdapat pada otot rangka (CK-MM), otot jantung (CK-MB), otak dan usus (CK-BB), dan mitokondria (CK-mt). Apabila terjadi kerusakan pada sel-sel ini, maka ensim CPK akan bocor keluar. Pada saat terjadinya serangan jantung, CPK akan meningkat dalam 4-8 jam, mencapai puncak dalam 18 jam, dan kembali normal dalam 48-72 jam. Pemeriksaan CPK kurang spesifik pada jantung, karena juga meningkat pada penyakit otot rangka, trauma, dan infark serebri.Sedangkan CKMB, isoensim dari CPK, memiliki tingkat spesifisitas yang lebih tinggi dari CPK. CKMB akan meningkat dalam 3-6 jam setelah terjadi serangan jantung, mencapai puncak dalam 12-24 jam, dan kembali normal dalam 48-72 jam. Selain karena serangan jantung, CKMB juga meningkat pada miokarditis, gagal jantung, dan trauma pada otot jantung.Yang terpenting adalah mengetahui kapan kedua ensim ini akan meningkat, kapan puncaknya, dan kapan akan kembali normal, sehingga pemeriksaan yang dilakukan memiliki nilai diagnostik dan tidak sia-sia dilakukan. Contohnya, akan percuma jika dilakukan pemeriksaan CKMB pada hari keempat setelah serangan.Nilai normal:

CPK:

1. Wanita : 40–150 U/L

2. Pria :  38–174 U/L

 CPK-MB : <3% dari CPK

Nilai normal CKMB : < 10 U/L.

CKMB (Creatinkinase label M dan B)Jenis enzim yang terdapat banyak pada jaringan terutama otot, miokardium, dan otak. Terdapat 3 jenis isoenzim kreatinase dan diberu label M (muskulus) dan B (Brain), yaitu :Isoenzim BB : banyak terdapat di otakIsoenzim MM : banyak terdapat pada otot skeletalIsoenzim MB : banyak terdapat pada miokardium bersama MMOtot bergaris berisi 90% MM dan 10% MBOtot jantung berisi 60% MM dan 40% MBPeningkatan kadar enzim dalam serum menjadi indicator terpercaya adanya kerusakan jaringan pada jantung.

Nilai normal kurang dari 10 U/L

Page 3: Bbdm 1 Ske Modul 2.1

Nilai > 10-13 U/L atau > 5% total CK menunjukkan adanya peningkatan aktivitas produksi enzim.Klinis:Peningkatan kadar CPK dapat terjadi pada penderita AMI, penyakit otot rangka, cedera cerebrovaskuler.Peningkatan iso enzim CPK-MM, terdapat pada penderita distrofi otot, trauma hebat, paska operasi, latihan berlebihan, injeksi I.M, hipokalemia dan hipotiroidisme.Peningkatan CPK-MB : pada AMI, angina pectoris, operasi jantung, iskemik jantung, miokarditis, hipokalemia, dan defibrilasi jantun.Peningkatan CPK-BB : terdapat pada cedera cerebrovaskuler, pendarahan sub arachnoid, kanker otak, cedera otak akut,syndrome reye, embolisme pulmonal dan kejang.Obat-obat yang meningkatkan nilai CPK : deksametason, furosemid, aspirin dosis tinggi, ampicillin, karbenicillin dan klofibrat.

f. Hipertensi : tingginya tekanan darah arteri secara persisten , penyebabnya kemungkinan diketahui atau tidak .

tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis di mana tekanan darah pada dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat. Kondisi ini dikenal sebagai “pembunuh diam-diam” karena jarang memiliki gejala yang jelas.

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg.( Smith Tom, 1995 )  Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg ( Kodim Nasrin, 2003 ). Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95 – 104 mmHg, hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105 dan 114 mmHg, dan hipertensi berat bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih. Pembagian ini berdasarkan peningkatan tekanan diastolic karena dianggap lebih serius dari peningkatan sistolik ( Smith Tom, 1995 ).PENYEBABHipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan besar yaitu : ( Lany Gunawan, 2001 )1.      Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya2.      Hipertensi  sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lainHiperrtensi primer terdapat pada lebih dari 90 % penderita hipertensi, sedangkan 10 % sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitian telah menemukan beberapa factor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi. Factor tersebut adalah sebagai berikut :a.       Faktor keturunanDari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensib.      Ciri perseorangan

Page 4: Bbdm 1 Ske Modul 2.1

Cirri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat ), jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan ) dan ras ( ras kulit   hitam   lebih  banyak dari kulit putih )c.       Kebiasaan hidupKebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr ), kegemukan atau makan berlebihan, stress dan pengaruh lain misalnya merokok, minum alcohol, minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin ).PATOFISIOLOGIMekanisme yang mengontrol konnstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai factor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhirespon pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitive terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.Pada saat bersamaan dimana system saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respons vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan rennin. Rennin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. Semua factor ini cenderung mencetuskan keadaan hipertensi.Untuk pertimbangan gerontology. Perubahan structural dan fungsional pada system pembuluh perifer bertanggungjawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung ( volume sekuncup ), mengakibatkan penurunan curang jantung dan peningkatan tahanan perifer ( Brunner & Suddarth, 2002 ).TANDA DAN GEJALATanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi : ( Edward  K Chung, 1995 )1.      Tidak ada gejalaTidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanandarah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur.

Page 5: Bbdm 1 Ske Modul 2.1

2.      Gejala yang lazimSering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.PEMERIKSAAN PENUNJANG1.      Riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh2.      Pemeriksaan retina3.      Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan organ seperti ginjal dan jantung4.      EKG untuk mengetahui hipertropi ventrikel kiri5.      Urinalisa untuk mengetahui protein dalam urin, darah, glukosa6.      Pemeriksaan : renogram, pielogram intravena arteriogram renal, pemeriksaan fungsi ginjal terpisah dan penentuan kadar urin.7.      Foto dada dan CT scan

g. Hypercholesterolemia : ekses kolesterol dalam darah , karena ada kelainan metabolism lipoprotein herediter akibat defek pada reseptor low density lipoprotein ( LDL) , ditandai dengan xanthoma , arcus cornealis , aterosklerosis premature pada kornea , dan fenotif biokimia perlipoproteinemia tipe II-a disertai peningkatan kadar LDL dan kolesterol plasma .

Kolesterol Darah Yang Tinggi (hypercholesterolemia)

Kandungan kolesterol dalam darah yang tinggi boleh menganggu kesihatan jantung manusia. Kolesterol terdiri daripada 2 jenis iaitu kolesterol HDL dan kolesterol LDL. Peningkatan kolesterol dalam darah adalah disebabkan oleh cara pemakanan seharian kita.

 Kebiasaannya, kolesterol hadir ketika seseorang itu mengambil makanan yang mengandungi lemak berlebihan.

 

Jenis-jenis Kolesterol

Terdapat 2 jenis kolesterol dalam tubuh kita antaranya ialah Kolesterol LDL dan HDL.LDL ialah sejenis lebihan kolesterol dalam darah yang diendapkan pada dinding pembuluh darah membentuk bekuan yang dapat menyumbat pembuluh darah.LHD pula ialah kolesterol yang berfungsi membersihkan pembuluh darah dari kolesterol LDL yang berlebihan. Lagi tinggi kolesterol HDL lagi baik untuk tubuh badan manusia.

 

Page 6: Bbdm 1 Ske Modul 2.1

Masalah kolesterol tinggi 

Kadar kolesterol yang tinggi dalam tubuh manusia adalah tidak baik untuk kesihatan. Tingginya kolesterol dalam tubuh boleh menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah jantung yang akan menyebabkan serangan atau radangan jantung. Selain itu kolesterol yang tinggi dalam darah boleh menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah otak dan sekaligus boleh menyebabkan serang stroke terjadi.

 

Faktor Peningkatan Kolesterol dalam Darah

Terdapat beberapa faktor yang boleh menyebabkan peningkatan kolesterol dalam darah. Antara faktornya ialah :-

Faktor genetik - tubuh manusia menggunakan 80% lemak yang berada dalam tubuh kita. Ada sesetengah kes tubuh mereka menggunakan lebih banyak kolesterol dibandingkan dari yang lain. Makanan - Lemak merupakan bahan makanan yang sangat penting. Jika tubuh tidak dapat lemak yang mencukupi, tenaga di dalam tubuh akan berkurangan. Dan jika sebaliknya ia akan menyebabkan kerosakkan pada pembuluh darah.Lemak terbahagi kepada 2 bahagian iaitu lemak tepu dan lemak tidak tepu. Lemak tepu adalah lemak dari daging dan minyak kelapa Lemak tidak tepu adalah lemak dari ikan, sayuran, minyak zaitun

 

 Berapakah kadar kolesterol darah yang normal ?o Kolesterol total < 200 mg/dlo Kolesterol HDL 35 – 65 mg/dlo Kolesterol LDL < 150 mg/dlo Trigliserida < 200 mg/dlo Ratio kolesterol total : kolesterol HDL < 5

h. Nyeri dada : rasa nyeri, sakit atau tertekan yang menjangkiti dada. Bagian tubuh yang terasa nyeri bisa dimulai dari bahu hingga ke tulang rusuk. Walau jarang terjadi, tapi rasa sakit bisa menjalar ke rahang, leher, dan hingga ke tangan.

Penyebab Umum Nyeri DadaNyeri dada sering dikaitkan dengan penyakit jantung, namun banyak nyeri dada yang tidak diakibatkan oleh penyakit jantung, seperti masalah pencernaan, otot dan tulang. Berikut adalah contoh penyebab nyeri dada yang umumnya tidak tergolong gawat:

Cedera pada otot rongga dada atau/dan tulang rusuk.

Costochondritis atau inflamasi pada tulang rawan yang menyambungkan tulang dada dengan tulang rusuk.

Penyakit asam lambung dan nyeri ulu hati (GERD).

Page 7: Bbdm 1 Ske Modul 2.1

Batu empedu atau gangguan pada kandung empedu.

Gangguan menelan atau disfagia. Mastitis atau peradangan pada jaringan payudara.

Infeksi herpes zoster.

Fibromyalgia .Selain penyebab-penyebab di atas, ada juga penyebab nyeri dada yang tidak terkait dengan jantung namun perlu segera ditangani oleh dokter yaitu:

Serangan panik atau kecemasan – detak jantung penderitanya menjadi sangat cepat, sesak napas dan dilanda rasa ketakutan atau kecemasan yang hebat.

Pneumotoraks atau adanya udara di antara kedua lapisan yang membungkus paru-paru, sehingga paru-paru mengempis dan penderitanya sangat sulit bernapas.

Emboli paru  atau terbentuknya gumpalan darah di pembuluh darah paru-paru.Ketiga kondisi di atas sebaiknya segera di bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan darurat.

Berikut ini adalah beberapa tanda-tanda nyeri dada yang umumnya tidak berhubungan dengan jantung:

Dada terasa nyeri saat batuk atau menarik napas panjang.

Sulit menelan.

Dada terasa sakit saat ditekan.

Nyeri ulu hati atau serasa makanan dari lambung naik kembali ke kerongkongan.

Rasa nyeri yang bertambah parah atau membaik saat mengubah posisi tubuh.

Jika gejala sudah berlangsung terus-menerus selama tiga hari atau lebih, sering kambuh, atau bertambah parah dan sangat mengganggu, maka temui dokter.

Waspadai Nyeri Dada Akibat Gangguan Pada JantungNyeri dada juga bisa terjadi akibat gangguan pada jantung seperti angina   dan serangan jantung. Angina terjadi karena adanya penyempitan arteri yang menyuplai darah ke otot jantung sehingga aliran darah ke jantung menjadi terbatas. Jantung tidak mendapatkan oksigen yang cukup dan akhirnya menyebabkan dada terasa nyeri.Jika nyeri dada timbul saat melakukan kegiatan fisik dan rasa nyeri tersebut segera hilang usai beristirahat, maka kemungkinan besar adalah angina. Tapi jika rasa nyeri bertahan lebih dari 20 menit, Anda mungkin terkena serangan jantung. Serangan jantung akan membuat dada Anda terasa seperti diremas atau ditekan oleh benda berat.

Perbedaan utama antara angina dan serangan jantung, di antaranya adalah:

Nyeri dada akibat angina biasanya diakibatkan oleh kegiatan fisik, relatif ringan, berlangsung kurang dari 20 menit dan reda setelah mengonsumsi obat untuk angina.

Page 8: Bbdm 1 Ske Modul 2.1

Rasa tidak nyaman akibat serangan jantung akan tetap berlanjut walau pengobatan angina dengan alat semprot nitrogliserin telah dilakukan. Rasa nyeri akibat serangan jantung bisa muncul saat tidur atau istirahat, tanpa perlu dipicu oleh aktivitas berat. Nyeri dada juga bisa disertai oleh berkeringat, rasa mual, dan rasa sakit yang menyebar ke lengan kiri atau rahang.

Beberapa gejala yang bisa menandakan serangan jantung atau masalah jantung lainnya adalah sebagai berikut:

Dada terasa nyeri saat melakukan kegiatan fisik dan reda dengan beristirahat.

Dada terasa tertekan atau sangat sakit.

Rasa sakit yang menyebar ke lengan, terutama lengan sebelah kiri.

Sulit bernapas.

Mual.

Muntah.

Rasa nyeri berlangsung lama.

Pusing atau merasa lemas.

Keringat dingin.

Jika mengalami nyeri dada dengan gejala-gejala di atas, segera temui dokter atau ke rumah sakit terdekat.

Perlu diingat bahwa ada sebagian penderita penyakit jantung yang tidak mengalami rasa sakit yang parah dan hanya mengalami sedikit ketidaknyamanan pada dada. Oleh karena itu, harap waspada bagi mereka yang menderita obesitas, hipertensi atau tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes atau merokok. Jika Anda memiliki satu atau lebih dari faktor-faktor risiko ini dan merasa tidak nyaman pada dada, sebaiknya periksakan ke dokter untuk memastikan ini bukan serangan jantung.

Perikarditis juga bisa menyebabkan nyeri dada. Perikarditis adalah peradangan pada kantong yang mengelilingi jantung. Rasa nyeri atau sakit akan bertambah parah saat berbaring atau menarik napas.

Selain serangan jantung, ada juga kondisi yang bisa membahayakan nyawa dan menyebabkan nyeri dada, yaitu diseksi aorta. Kondisi ini terjadi ketika lapisan dinding pembuluh darah utama tubuh, aorta, sobek sehingga aliran darah ke tubuh terhambat. Gejalanya adalah nyeri dada yang hebat, sesak napas, hilang kesadaran dan denyut nadi yang sangat lemah di salah satu sisi tangan. Kondisi ini tergolong fatal dan memerlukan pertolongan medis secepatnya.

Diagnosis Nyeri DadaJika Anda mengalami nyeri dada yang terasa parah, terus kambuh atau tidak menunjukkan tanda membaik, langkah yang teraman adalah memeriksakannya ke dokter. Dengan ke dokter, penyebab dasar gejala Anda bisa diketahui dan ditangani secepatnya. Ada beberapa tes atau pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis nyeri dada, seperti:

Page 9: Bbdm 1 Ske Modul 2.1

X-ray. X-ray pada rongga dada dilakukan untuk memeriksa bentuk dan ukuran jantung, pembuluh darah, serta masalah pada paru-paru.

Electrocardiogram (ECG). Otot jantung yang cedera atau terluka tidak dapat menyalurkan impuls secara normal, dan tes ini dilakukan untuk memeriksa aktivitas kelistrikan jantung melalui elektroda yang ditempelkan di kulit.

Tomografi terkomputasi (CT scan). Tes ini dilakukan untuk memeriksa aorta atau keberadaan gumpalan darah di paru-paru.

Tes darah. Tes darah dilakukan untuk memeriksa kadar enzim yang meningkat ketika terjadi luka atau kerusakan pada otot jantung.

Kateterisasi jantung (angiogram). Tes ini dilakukan untuk memeriksa penyumbatan atau penyempitan arteri yang menuju jantung.

Echocardiogram. Echocardiogram dilakukan untuk memeriksa struktur dan fungsi jantung dengan menggunakan gelombang suara yang menghasilkan gambar.

Tes latihan stres. Ada banyak tipe tes stres yang bisa dilakukan. Tujuan dari tes-tes tersebut untuk mengukur respons pembuluh darah dan jantung terhadap tingkat aktivitas.

Serangan jantungSerangan jantung terjadi saat aliran darah ke otot jantung tiba-tiba terhambat. Jika sakit dada sebelah kiri karena serangan jantung, Anda akan merasa dada Anda ditekan, diremas, dan muncul rasa berat dalam rongga dada. Tidak jarang diiringi dengan rasa seperti terbakar.

Selain itu, mungkin juga timbul rasa sakit seperti ditusuk-tusuk atau mati rasa pada lengan kiri, yang dapat merambat ke lengan kanan. Lengan dapat terasa lebih lemah atau lebih berat dari biasanya.

Saat serangan jantung akan muncul, dapat terjadi gejala sesak napas, rasa lelah yang luar biasa dan sakit kepala. Gejala lain yang dapat terjadi adalah tubuh mengeluarkan keringat dingin   dan wajah memerah. Gejala yang muncul bisa berbeda pada tiap orang.

AnginaKondisi ini disebabkan oleh makin menyempitnya arteri ke jantung sehingga aliran darah tidak mengalir normal. Gejala yang dirasakan adalah dada terasa sesak atau rasa sakit tajam seperti kram otot pada dada sebelah kiri. Biasanya terjadi setelah aktivitas fisik yang membuat jantung bekerja lebih keras.

Gangguan pada ususSaat banyak gas yang terbentuk di usus dan tubuh belum mengeluarkan semuanya, gas menjadi menumpuk dan mendorong usus sehingga dapat timbul sakit dada. Kondisi ini biasanya disertai oleh gejala perut terasa kembung dan sering bersendawa. Gangguan saluran pencernaan lain adalah GERD (gastro-esophageal reflux disease), yang mana terdapat aliran balik dari isi lambung ke kerongkongan. Gangguan asam lambung   dapat merusak kerongkongan dan menyebabkan nyeri ulu hati.

Masalah pada paru-paruInfeksi paru dapat menyebabkan peradangan paru (pneumonia) dan selaput di sekitar paru (pleuritis). Salah satu gejala yang dapat terjadi adalah sakit dada di sebelah kiri yang makin terasa saat bernapas dan diiringi dengan batuk atau napas yang terengah-engah.

Stres

Page 10: Bbdm 1 Ske Modul 2.1

Tidak hanya gangguan fisik, stres juga dapat menyebabkan sakit dada sebelah kiri. Stres yang tidak terkendali dapat menyebabkan rasa sesak, segera cari tahu cara mengatasi stres. Kondisi ini dapat diperparah dengan gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, obesitas, atau diabetes. Jika kondisi ini tidak ditangani dengan tepat, dapat mengarah pada penyakit jantung.

CederaCedera fisik pada dada, seperti otot yang meregang atau saraf yang tertekan dapat menyebabkan sakit dada sebelah kiri. Rasa sakit akibat saraf yang tertekan juga dapat menyebabkan mati rasa pada lengan yang sering kali disalahartikan sebagai serangan jantung

Pentingnya Penanganan TepatPenanganan sakit dada sebelah kiri berbeda-beda tergantung kepada penyebabnya. Yang terpenting, kenali gejala-gejala yang memerlukan tindakan segara, misalnya nyeri khas yang disebabkan oleh serangan jantung.

Ketika Anda merasakan sakit dada, cobalah berbaring dan ambil napas pendek beberapa kali. Minum air putih dapat membantu untuk menenangkan diri. Obat pereda nyeri kemungkinan dapat membantu meringankan rasa sakit.Namun, segera minta pertolongan medis jika sakit dada yang dialami:

Terasa berat, seperti tertekan dan diremas.

Menyebar dari dada ke lengan, punggung, dan rahang.

Berlangsung lebih dari 15 menit.

Diiringi mual, muntah darah, sesak napas dan tubuh berkeringat.

Memiliki risiko mengalami penyakit jantung koroner. Risiko ini bisa timbul jika Anda merokok, mengalami obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, atau diabetes.

i. Angina pectoris : nyeri paroksimal pada dada , sering kali menyebar ke lengan , terutama lengan kiri , biasanya akibat gangguan pasokan oksigen ke otot jantung , dan dipicu oleh rasa bersemngat atau kerja . Dibagi menjadi 2 angina stable dan unstable berdasarkan frekuensi , durasi , dan factor serangan .

Nyeri Dada - Angina Pectoris”PendahuluanNyeri dada dapat disebabkan oleh berbagai macam kondisi. Yang kita bahas di sini adalah nyeri dada yang disebabkan oleh kondisi di mana otot jantung tidak cukup mendapatkan suplai darah; yang dalam istilah medisnya “Angina Pectoris”. Bila pembuluh darah arteri coronaria yang bertugas menyuplai darah ke otot jantung sudah berada dalam kondisi yang tidak baik, kemudian terjadi kondisi beban kerja jantung bertambah, maka di saat itu lah seseorang dapat merasakan angina.  Beban kerja jantung bertambah berat pada kondisi aktivitas fisik, emosi tinggi, suhu yang ekstrim, dan ketika sedang makan.  Angina pectoris adalah nyeri sesaat merupakan gabungan dari rasa nyeri, tekanan, perasan, dan rasa penuh yang dapat terjadi pada dada, leher, bahu, rahang, lengan atas dan punggung atas.

Page 11: Bbdm 1 Ske Modul 2.1

Fakta Tentang Angina Pectoris

1. Angina pectoris bersifat sementara yang lamanya dari mulai beberapa detik sampai hitungan menit. Tidak sampai terjadi sepanjang hari seperti pada serangan jantung; tapi adanya angina merupakan tanda akan datangnya serangan jantung.

2. Makin lama episode angina, berarti makin serius kondisi dari sumbatan pada arteri coronaria.

3. Angina pectoris yang tidak diacuhkan akan benar dapat menjadi sebuah serangan jantung yang dapat menyebabkan kematian.

4. Lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita.

5. Kondisi lain yang dapat menyebabkan nyeri dada: GERD, infeksi saluran pernafasan atas, asma, nyeri otot dan ligamen.

Pembagian Angina Pectoris

1. Stable Angina . Adalah tipe yang paling sering. Penderita merasakannya secara reguler dengan pola dan episode yang dapat diperkirakan. Kejadiannya kurang dari 5 menit dan dapat hilang dengan obat nitroglycerin di bawah lidah.

2. Unstable Angina . Adalah tipe yang jarang, tidak dapat diprediksi, malah sering terjadi saat penderita sedang istirahat. Dapat merupakan kondisi lanjutan dari stable angina, walaupun dapat saja langsung terjadi unstable angina. Rasa nyerinya terasa lebih sering, lebih berat, lebih lama, dan tidak hilang dengan obat nitroglycerin di bawah lidah. Penderita biasanya membutuhkan perawatan di RS untuk mencegah serangan jantung.

Faktor Resiko Angina Pectoris

1. Merokok dan asap rokok orang lain 2. Kencing manis

3. Tekanan darah tinggi

4. Kadar kolesterol   tinggi

5. Obesitas

6. Penggunaan stimulant dan narkoba

7. Konsumsi caffeine   dalam jumlah tinggi

8. Minuman beralkohol

9. Malas beraktivitas fisik

10. Faktor usia

Page 12: Bbdm 1 Ske Modul 2.1

11. Riwayat genetik dalam keluarga.

Penyebab Angina Pectoris

1. Penyakit pada arteri coronaria, di mana arteri bisa tersumbat, menyempit, atau malah rusak (misalnya arteriosclerosis); sehingga jantung kurang mendapatkan suplai darah.

2. Coronary artery spasm, yang dapat menyebabkan unstable angina. Merupakan kejadian kakunya otot pembuluh darah arteri koronaria. Bisa terjadi dengan atau tanpa adanya penyakit lain pada arteri koronaria.

3. Sebab lain; seperti sumbatan pada arteri koronaria karena bekuan darah, infeksi dan inflamasi pada pembuluh darah tersebut, trauma (misal pada sebuah kecelakaan), gangguan mircrovascular).

Gejala Angina Pectoris

1. Rasa tidak nyaman seperti nyeri, tekanan, perasan, rasa penuh pada dada bagian tengah.2. Rasa terbakar dan himpitan di bagian dada.

3. Keluhan tersebut dapat menjalar ke bahu, leher, rahang, lengan, dan punggung atas.

4. Dapat disertai dengan keluhan lain seperti nafas pendek, nyeri kepalaringan, pingsan, gelisah, gugup, keringat dingin, pucat, mual dan muntah.

Kapan Mencari Pertolongan Medis

1. Bila baru pertama kali mengalami kumpulan gejala-gejala seperti di atas.  Apa lagi kalau Anda mengetahui memiliki faktor-faktor resikonya.

2. Bila sudah terdiagnosis pernah mengalami angina, kemudian terjadi serangan ulang sementara dengan saran yang diberikan dokter keluhan angina tidak kunjung berkurang.

3. Bila gejala angina pectoris, terasa berbeda dan tidak seperti biasanya. Terutama bila nyeri dirasakan saat sedang beristirahat.

  Pemeriksaan Penunjang Diagnosis

1. EKG, yang dapat diteruskan dengan treadmill dan echocardiogram.2. Rontgen Thorax

3. Pemeriksaan darah untuk melihat faktor resiko dan penyakit penyerta.

4. Angiogram arteri coronaria.

Page 13: Bbdm 1 Ske Modul 2.1

Penanganan Angina PectorisDilakukan Sendiri

Hentikan semua aktivitas yang dicurigai memicu timbulnya angina, dan beri tahu orang di sekitar Anda. Ini diperlukan bila sekiranya terjadi serangan jantung.

Berbaring atau mengkondisikan tubuh yang nyaman dengan kepala lebih tinggi dari tubuh.

Kunyah obat aspirin, tapi cukup satu tablet saja.

Bila merupakan kejadian ulangan, segera konsumsi nitroglycerin di bawah lidah dan tunggu 5 menit. Bila belum hilang, dapat konsumsi lagi dan tunggu kembali 5 menit.  Bila masih belum hilang juga, tablet ketiga dapat dikonsumsi, tapi harus segera ke rumah sakit.

Dilakukan Dokter

1. Bila berada di RS, dokter hampir pasti memasang satu  jalur infus untuk pemberian obat-obatan. Kemudian memasangkan selang oksigen ke hidung atau muka pasien.

2. Memberikan aspirin kunyah, kecuali pasien sudah mengkonsumsinya.

3. Memberikan nitroglycerin bila pasien belum mengkonsumsinya.  Dan bila benar angina, maka akan dilakukan observasi.

4. Memberikan obat-obatan lain untuk mengatasi gejala dan penyakit penyertanya seperti obat beta blockers, calcium channel blockers, statins,

5. Pasien mungkin diizinkan pulang atau menginap di RS untuk observasi atau untuk prosedur angiogram.

6. Tapi bila dicurigai bukan angina, melainkan awal dari serangan jantung, dokter akan memberikan obat fibrinolytic, pasien harus dirawat inap bahkan mungkin diobservasi di CICU.

7. Untuk mengatasi penyebab dari angina, dokter akan melakukan prosedur-prosedur seperti pada kasus-kasus arteriosklerosis dan atherosclerosis, yang dimulai dari ballooning, pemasangan stent, sampai dengan operasi coronary artery bypass.

Pencegahan Angina PectorisMencegah terjadinya angina pectoris adalah berarti mencegah terjadinya serangan jantung yang akhirnya merupakan pencegahan dari kejadian mati mendadak.  Caranya adalah dengan merubah pola dan gaya hidup sbb.:

1. Berhenti merokok dan menjauhi asap rokok orang lain .2. Hindari minuman beralkohol.

3. Mengontrol  tekanan darah agar tidak tinggi .

Page 14: Bbdm 1 Ske Modul 2.1

4. Menurunkan kadar lemak dalam darah.

5. Menjaga kadar gula darah jangan sampai tinggi.

6. Menjaga berat badan ideal, dengan BMI < 25

7. Diet sehat dan teratur.  Hindari makan sampai perut terlalu kenyang.

8. Batasi konsumsi caffeine.

9. Aktif secara fisik dan melakukan olahraga secara rutin.

10. Kurangi stress baik fisik mau pun psikis.

11. Hindari obat-obatan stimulant seperti amphetamine, ecstasy, dan narkoba.

12. Bila sudah terdiagnosis pernah mengalami angina, sediakan selalu tablet aspirin kunyah dan tablet nitroglycerin.

DEFINISIAngina (angina pektoris) merupakan nyeri dada sementara atau suatu perasaan tertekan, yang terjadi jika otot jantung mengalami kekurangan oksigen. Kebutuhan jantung akan oksigen ditentukan oleh beratnya kerja jantung (kecepatan dan kekuatan denyut jantung). Aktivitas fisik dan emosi menyebabkan jantung bekerja lebih berat dan karena itu menyebabkan meningkatnya kebutuhan jantung akan oksigen. Jika arteri menyempit atau tersumbat sehingga aliran darah ke otot tidak dapat memenuhi kebutuhan jantung akan oksigen, maka bisa terjadi iskemia dan menyebabkan nyeri.

PENYEBABBiasanya angina merupakan akibat dari penyakit arteri koroner.

Penyebab lainnya adalah:

* Stenosis katup aorta (penyempitan katup aorta)* Regurgitasi katup aorta (kebocoran katup aorta)* Stenosis subaortik hipertrofik* Spasme arterial (kontraksi sementara pada arteri yang terjadi secara tiba-tiba)* Anemia yang berat.

GEJALATidak semua penderita iskemia mengalami angina. Iskemia yang tidak disertai dengan angina disebut silent ischemia. Masih belum dimengerti mengapa iskemia kadang tidak menyebabkan angina. Biasanya penderita merasakan angina sebagai rasa tertekan atau rasa sakit di bawah tulang dada (sternum).

Page 15: Bbdm 1 Ske Modul 2.1

Nyeri juga bisa dirasakan di:- bahu kiri atau di lengan kiri sebelah dalam- punggung- tenggorokan, rahang atau gigi- lengan kanan (kadang-kadang).

Banyak penderita yang menggambarkan perasaan ini sebagai rasa tidak nyaman dan bukan nyeri.

Yang khas adalah bahwa angina:- dipicu oleh aktivitas fisik- berlangsung tidak lebih dari beberapa menit- akan menghilang jika penderita beristirahat.

Kadang penderita bisa meramalkan akan terjadinya angina setelah melakukan kegiatan tertentu.

Angina seringkali memburuk jika:- aktivitas fisik dilakukan setelah makan- cuaca dingin- stres emosional.

Variant AnginaMerupakan akibat dari kejang pada arteri koroner yang besar di permukaan jantung, disebut variant karena ditandai dengan:- nyeri yang timbul ketika penderita sedang istirahat, bukan pada saat melakukan aktivitas fisik- perubahan tertentu pada EKG.

Unstable AnginaMerupakan angina yang pola gejalanya mengalami perubahan. Ciri angina pada seorang penderita biasanya tetap, oleh karena itu setiap perubahan merupakan masalah yang serius (misalnya nyeri menjadi lebih hebat, serangan menjadi lebih sering terjadi atau nyeri timbul ketika sedang beristirahat). Perubahan tersebut biasanya menunjukkan perkembangan yang cepat dari penyakit arteri koroner, dimana telah terjadi penyumbatan arteri koroner karena pecahnya suatu ateroma atau terbentuknya suatu bekuan.Resiko terjadinya serangan jantung sangat tinggi. Unstable angina merupakan suatu keadaan darurat.

DIAGNOSADiagnosis ditegakkan terutama berdasarkan gejalanya. Diantara bahkan selama serangan angina, pemeriksaan fisik atau EKG hanya menunjukkan kelainan yang minimal. Selama suatu serangan, denyut jantung bisa sedikit meningkat, tekanan darah meningkat dan bisa terdengar perubahan yang khas pada denyut jantung melalui stetoskop. Selama suatu serangan, bisa ditemukan adanya perubahan pada EKG, tetapi diantara serangan, EKG bisa menunjukkan hasil yang normal, bahkan pada penderita penyakit arteri koroner yang berat.

Page 16: Bbdm 1 Ske Modul 2.1

Jika gejalanya khas, diagnosisnya mudah ditegakkan. Jenis nyeri, lokasi dan hubungannya dengan aktivitas, makan, cuaca serta faktor lainnya akan mempermudah diagnosis.

Pemeriksaan tertentu bisa membantu menentukan beratnya iskemia dan adanya penyakit arteri koroner:

1. Exercise tolerance testing merupakan suatu pemeriksaan dimana penderita berjalan di atas treadmill dan dipantau dengan EKG. Pemeriksaan ini bisa menilai beratnya penyakit arteri koroner dan kemampuan jantung untuk merespon iskemia. Hasil pemeriksaan ini juga bisa membantu menentukan perlu tidaknya dilakukan arteriografi koroner atau pembedahan.2. Radionuclide imaging yang dilakukan bersamaan dengan exercise tolerance testing bisa memberikan keterangan berharga mengenai angina. Penggambaran radionuklida tidak hanya memperkuat adanya iskemia, tetapi juga menentukan daerah dan luasnya otot jantung yang terkena dan menunjukkan jumlah darah yang sampai ke otot jantung.3. Exercise echocardiography merupakan suatu pemeriksaan dimana ekokardiogram diperoleh dengan memantulkan gelombang ultrasonik dari jantung. Pemeriksaan ini bisa menunjukkan ukuran jantung, pergerakan otot jantung, aliran darah yang melalui katup jantung dan fungsi katup. Ekokardiogram dilakukan pada saat istirahat dan pada puncak aktivitas. Jika terdapat iskemia, maka gerakan memompa dari dinding ventrikel kiri tampak abnormal.4. Arteriografi koroner bisa dilakukan jika diagnosis penyakit arteri koroner atau iskemia belum pasti. Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan beratnya penyakit arteri koroner dan untuk membantu menentukan perlu tidaknya dilakukan pembedahan bypass arteri koroner atau angioplasti.5. Pemantauan EKG berkelanjutan dengan monitor Holter menunjukkan kelainan dari silent ischemia.6. Angiografi kadang bisa menemukan adanya kejang pada arteri koroner yang tidak memiliki suatu ateroma.

PENGOBATANPengobatan dimulai dengan usaha untuk mencegah penyakit arteri koroner, memperlambat progresivitasnya atau melawannya dengan mengatasi faktor-faktor resikonya. Faktor resiko utama (misalnya peningkatan tekanan darah dan kadar kolesterol), diobati sebagaimana mestinya. Faktor resiko terpenting yang bisa dicegah adalah merokok sigaret.

Pengobatan angina terutama tergantung kepada berat dan kestabilan gejala-gejalanya. Jika gejalanya stabil dan ringan sampai sedang, yang paling efektif adalah mengurangi faktor resiko dan mengkonsumsi obat-obatan.

Jika gejalanya memburuk dengan cepat, biasanya penderita segera dirawat dan diberikan obat-obatan di rumah sakit. Jika gejalanya tidak menghilang dengan obat-obatan, perubahan pola makan dan gaya hidup, maka bisa digunakan angiografi untuk menentukan perlu tidaknya dilakukan pembedahan bypass arteri koroner atau angioplasti.

STABLE ANGINA

Page 17: Bbdm 1 Ske Modul 2.1

Pengobatan dimaksudkan untuk mencegah atau mengurangi iskemia dan meminimalkan gejala.

Terdapat 4 macam obat yang diberikan kepada penderita:

1. Beta-blockerObat ini mempengaruhi efek hormon epinephrine dan norepinephrine pada jantung dan organ lainnya. Beta-blocker mengurangi denyut jantung pada saat istirahat. Selama melakukan aktivitas, Beta-blocker membatasi peningkatan denyut jantung sehingga mengurangi kebutuhan akan oksigen. Beta-blocker dan nitrat telah terbukti mampu mengurangi kejadian serangan jantung dan kematian mendadak.

2. Nitrat (contohnya nitroglycerin). Nitrat menyebabkan pelebaran pada dinding pembuluh darah, terdapat dalam bentuk short-acting dan long-acting. Sebuah tablet nitroglycerin yang diletakkan di bawah lidah (sublingual) biasanya akan menghilangkan gejala angina dalam waktu 1-3 menit, dan efeknya berlangsung selama 30 menit. Penderita stable angina kronik harus selalu membawa tablet atau semprotan nitroglycerin setiap saat. Menelan sebuah tablet sesaat sebelum melakukan kegiatan yang diketahui penderita dapat memicu terjadinya angina, akan sangat membantu penderita. Nitroglycerin tablet juga bisa diselipkan diantara gusi dan pipi bagian dalam atau penderita bisa menghirup nitroglycerin yang disemprotkan ke dalam mulut; tetapi yang banyak digunakan adalah pemakaian nitroglycerin tablet sublingual.

Nitrat long-acting diminum sebanyak 1-4 kali/hari. Nitrat juga terdapat dalam bentuk plester dan perekat kulit, dimana obat ini diserap melalui kulit selama beberapa jam. Nitrat long-acting yang dikonsumsi secara rutin bisa segera kehilangan kemampuannya untuk mengurangi gejala. Oleh karena itu sebagian besar ahli menganjurkan selang waktu selama 8-12 jam bebas obat untuk mempertahankan efektivitas jangka panjangnya.

3. Antagonis KalsiumObat ini mencegah pengkerutan pembuluh darah dan bisa mengatasi kejang arteri koroner. Antagonis kalsium juga efektif untuk mengobati variant angina. Beberapa antagonis kalsium (misalnya verapamil dan diltiazem) bisa memperlambat denyut jantung. Obat ini juga bisa digabungkan bersama Beta-blocker untuk mencegah terjadinya episode takikardi (denyut jantung yang sangat cepat).

4. Antiplatelet (contohnya aspirin) Platelet adalah suatu faktor yang diperlukan untuk terjadinya pembekuan darah bila terjadi perdarahan. Tetapi jika platelet terkumpul pada ateroma di dinding arteri, maka pembentukan bekuan ini (trombosis) bisa mempersempit atau menyumbat arteri sehingga terjadi serangan jantung. Aspirin terikat pada platelet dan mencegahnya membentuk gumpalan dalam dinding pembuluh darah, jadi aspirin mengurangi resiko kematian karena penyakit arteri koroner. Penderita yang alergi terhadap aspirin, bisa menggunakan triklopidin.

UNSTABLE ANGINA

Pada umumnya penderita unstable angina harus dirawat, agar pemberian obat dapat diawasi secara ketat dan terapi lain dapat diberikan bila perlu.

Page 18: Bbdm 1 Ske Modul 2.1

Penderita mendapatkan obat untuk mengurangi kecenderungan terbentuknya bekuan darah, yaitu:- Heparin (suatu antikoagulan yang mengurangi pembentukan bekuan darah)- Penghambat glikoprotein IIb/IIIa (misalnya absiksimab atau tirofiban)- Aspirin.

Juga diberikan Beta-blocker dan nitroglycerin intravena untuk mengurangi beban kerja jantung. Jika pemberian obat tidak efektif, mungkin harus dilakukan arteriografi koroner dan angioplasti atau operasi bypass.

Operasi bypass arteri koroner

Pembedahan ini sangat efektif dilakukan pada penderita angina dan penyakit arteri koroner yang tidak meluas. Pembedahan ini bisa memperbaiki toleransi penderita terhadap aktivitasnya, mengurangi gejala dan memperkecil jumlah atau dosis obat yang diperlukan.

Pembedahan dilakukan pada penderita angina berat yang:- tidak menunjukkan perbaikan pada pemberian obat-obatan- sebelumnya tidak mengalami serangan jantung- fungsi jantungnya normal- tidak memiliki keadaan lainnya yang membahayakan pembedahan (misalnya penyakit paru obstruktif menahun).

Pembedahan ini merupakan pencangkokan vena atau arteri dari aorta ke arteri koroner, meloncati bagian yang mengalami penyumbatan. Arteri biasanya diambil dari bawah tulang dada. Arteri ini jarang mengalami penyumbatan dan lebih dari 90% masih berfungsi dengan baik dalam waktu 10 tahun setelah pembedahan dilakukan. Pencangkokan vena secara bertahap akan mengalami penyumbatan.

Angioplasti koroner

Alasan dilakukannya angioplasti sama dengan alasan untuk pembedahan bypass. Tidak semua penyumbatan bisa menjalani angioplasti, hal ini tergantung kepada lokasi, panjang, beratnya pengapuran atau keadaaan lainnya.

Angioplasti dimulai dengan menusuk arteri perifer yang besar (biasanya arteri femoralis di paha) dengan jarum besar. Kemudian dimasukkan kawat penuntun yang panjang melalui jarum menuju ke sistem arteri, melewati aorta dan masuk ke dalam arteri koroner yang tersumbat. Sebuah kateter (selang kecil) yang pada ujungnya terpasang balon dimasukkan melalui kawat penuntun ke daerah sumbatan. Balon kemudian dikembangkan selama beberapa detik, lalu dikempiskan. Pengembangan dan pengempisan balon diulang beberapa kali.

Penderita diawasi dengan ketat karena selama balon mengembang, bisa terjadi sumbatan alliran darah sesaat. Sumbatan ini akan merubah gambaran EKG dan menimbulkan gejala iskemia. Balon yang mengembang akan menekan ateroma, sehingga terjadi peregangan arteri dan perobekan lapisan dalam

Page 19: Bbdm 1 Ske Modul 2.1

arteri di tempat terbentuknya sumbatan. Bila berhasil, angioplasti bisa membuka sebanyak 80-90% sumbatan.

Sekitar 1-2% penderita meninggal selama prosedur angioplasti dan 3-5% mengalami serangan jantung yang tidak fatal. Dalam waktu 6 bulan (seringkali dalam beberapa minggu pertama setelah prosedur angioplasti), arteri koroner kembali mengalami penyumbatan pada sekitar 20-30% penderita.

Angioplasti seringkali harus diulang dan bisa mengendalikan penyakit arteri koroner dalam waktu yang cukup lama. Agar arteri tetap terbuka, digunakan prosedur terbaru, dimana suatu alat yang terbuat dari gulungan kawat (stent) dimasukkan ke dalam arteri. Pada 50% penderita, prosedur ini tampaknya bisa mengurangi resiko terjadi penyumbatan arteri berikutnya.

PROGNOSIS

Faktor penentu dalam meramalkan apa yang akan terjadi pada penderita angina adalah umur, luasnya penyakit arteri koroner, beratnya gejala dan yang terpenting adalah jumlah otot jantung yang masih berfungsi normal. Makin luas arteri koroner yang terkena atau makin buruk penyumbatannya, maka prognosisnya makin jelek. Prognosis yang baik ditemukan pada penderita stable angina dan penderita dengan kemampuan memompa yang normal (fungsi otot ventrikelnya normal). Berkurangnya kemampuan memompa akan memperburuk prognosis.

PENCEGAHANCara terbaik untuk mencegah terjadinya angina adalah merubah faktor-faktor resiko:

* Berhenti merokok* Mengurangi berat badan* Mengendalikan tekanan darah, diabetes dan kolesterol.

2. Pertanyaan

a. Mengapa bisa dirasakan nyeri dada kiri ? Karena bisa karena tersumbatnya aliran darah karena kolesterol banyak , bisa nyeri Karen abukan serangan jnatung , ciri gejala angina pectoris .

b. Mengapa bisa didiagnosis angina pectoris ? Karena menurut gejala dan diagnosis yang ada

c. Bagaimana gejala angina apectoris ? DI SITU ADA

d. Apa langkah pengobatan awal angina pectoris ? DI SITU ADA

e. Mengapa diperlukan pemeriksaan EKG dan CKMB ? Karena bisa mengecek apakah jantungnya normal atau tidak apakah ciri serangan jnatung

Page 20: Bbdm 1 Ske Modul 2.1

f. Apa kaitannya hipertensi dan hypercolesterol dengan nyeri dada kiri ?

Karena semakin tinggi hipertensi , sumbatan pada aliran darah jantung semakin besar juga