baznas majalah zakat edisi maret - april 2015

Upload: nurwiqoyah

Post on 05-Jul-2018

272 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    1/86

    SINERGIZAKAT& PAJAK

    Menyucikan Harta & Jiwa

    BAYAR ZAKATNYA,

    TUNAIKAN ZAKATNYA

    JAMINAN SOSIAL

    DI DALAM ISLAM

    TUMBUH & BESAR

    DENGAN BERBAGI

    ZAKAT UNTUK

    KEPENTINGAN UMUM

    SEGARKAN DRESS

    DENGAN AKSESORIS

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    2/86

     L a y a n a n  J e m p u t

      Z a k a t *

    0 8 7 8 7 - 7 3 7 3 - 5 5 5

    BRI Syariah

    Zakat : 701311637555

    Infak : 701311631477

    BCA Syariah

    Zakat : 0011555510

    Infak : 011777710

    Bank Syariah MANDIRI

    Zakat : 7001325498

    Infak : 70011334756

    Hotline Layanan

    Jemput Zakat

    Senin - Jumat

    pukul 08.00 - 16.00

    email. [email protected]

      Badan Amil Zakat Nasional

      @baznasindonesia

    www.baznas.or.id

    3904555

    *Zakat minimal Rp. 1.000.000,-

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    3/86

     / Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1436 H  1

    Rasulullah SAW bersabda, “Bila zakat bercampur dengan

    harta lainnya maka ia akan merusak harta itu”.

    (HR. Al-Bazar & Baihaqi).

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    4/86

    2  / Maret-April 2015 M

    Salam,

    MAJALAH INI

    DITERBITKAN OLEH:

    Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

    DEWAN REDAKSI: 

    Prf Dr. Didin Hadhuddin

    Teten KustiawanM. Fuad Nasar, M.Sc,

    Hermin R. RachimNdari Rumi

    WidyawatiRatri Devy Arimbi

    Budi Margn 

    KONSULTAN MEDIA:

    rubudesign.c

    REDAKSI:

    Karsn TajuddinSunan Hasan 

    Vini Mariyane RosyaYcta Nur Rahman

    FOTOGRAFER:

    Mirslav ArchNizzar Gaisanishutterstck.cm. ggle.cm

    DESAIN GRAFIS: 

    Gunadi Kartasentana

    REDAKSI DAN IKLAN

    Jl. Kebn Sirih Raya N. 57

    Jakarta Pusat. Tlp. (021) 3904555

    Fax. (021) 3913777 www.baznas.r.id

    Assalamualaikum Wr. Wb.,

    Z

    akat dan pajak adalah dua kewajiban yang harus dijalankan leh setiap

    Muslim karena sudah ada perintah dan aturannya. Kalau zakat dari Allahyang aturannya ada dalam Al-Quran dan Hadits, sedangkan pajak dari negara

    yang aturannya ada dalam undang-undang (UU). Namun, tidak sedikit yang

    mengabaikan kedua kewajiban itu. Ada juga yang hanya melaksanakan satu

    kewajiban saja, berzakat tapi tidak bayar pajak. Atau, bayar pajak tapi tak

    berzakat.

    Itu semua bisa terjadi, antara lain, lantaran kurang dipahaminya masalah zakat

    dan pajak ini. Ditambah lagi ada yang berpendapat bahwa hanya dengan niat

    berzakat saat bayar pajak, maka gugurlah kewajiban berzakat itu.

    Nah, agar jelas duduk perkara zakat dan pajak ini, maka majalah  Zakat edisi

    Maret-April 2015 ini mengangkat tema utama tentang  Zakat dan Pajak ,

    tema yang sebenarnya sering dibahas. Pembahasan tentang ini ada dalam

    dua tulisan, yakni Bayar Pajaknya, Tunaikan Zakatnya dan Bisa Saja, Kantor

    Pelayanan Pajak Jadi Konter Zakat  yang merupakan hasil wawancara kami

    dengan Kakanwil Pajak Sulsel, Sulbar, dan Sulteng, Arfan, Ak. MBA.

    Pada rubrik Inspirasi,  kami tampilkan serang pimpinan perusahaan yang

    layanannya sering digunakan ketika rang membeli barang lewat tk online, 

    yakni JNE, perusahaan jasa pengiriman barang. Dia mengaku, kemajuan

    usaha JNE ini diraih bukan hanya karena kerja keras dan cerdas, tapi juga

    karena berbagi. Maka, kami beri judul Tumbuh dan Besar dengan Berbagi.

    Sementara itu, pada rubrik Kiprah kami ketengahkan cerita tentang penataan

    pedagang kaki lima (PKL) yang tadinya ktr dan jrk menjadi bersih dansehat, sehingga menjadi Taman Kuliner Abdul Muis. Kiprah ini merupakan

    hasil kerja sama BAZNAS dan BRI Syariah.

    Selain itu, masih banyak rubrik lainnya yang tak hanya bercerita tentang

    zakat, seperti Bugar, Halal, Sakinah, Komunitas, Tanya Jawab Kesehatan, dan

    Mandiri.

    Semga sajian kami dalam majalah Zakat kali ini benar-benar bermanfaat

    bagi para pembaca, tidak sekadar menambah ilmu pengetahuan, tetapi juga

    menginspirasi dan mendrng untuk terus berbuat amal shaleh, antara lain,

    berzakat, berinfak dan bersedekah.

    Wassalamualaikum Wr.Wb.

    Redaksi

    SINERGIZAKAT& PAJAK

    Menyucikan Harta & Jiwa

    BAYAR ZAKATNYA,

    TUNAIKAN ZAKATNYA

    JAMINAN SOSIAL

    DI DALAM ISLAM

    TUMBUH & BESAR

    DENGAN BERBAGI

    ZAKAT UNTUK

    KEPENTINGAN UMUM

    SEGARKAN DRESS

    DENGAN AKSESORIS

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    5/86

     / Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1436 H 3

    DAFTAR ISI

    MAJALAH

     38   TANYA JAWAB ZAKAT

    ZAKAT UNTUK KEPENTINGAN

    UMUM

     39 TANYA JAWAB AGAMA

     40 TANYA JAWAB KESEHATAN

     42  REHAT: KEBAIKAN YANG

    BERBUAH MANIS

    44  BUGAR: TIDUR SEHATALA

    RASULULLAH

    50  TOKOH: HASAN BASRI:

    INISIATOR BANK SYARIAH

    INDONESIA

    52  SILATURAHIM: MENCETAK

    DAI PENJAGA AKIDAH

     

    54  KIPRAH: TAMAN KULINER

    ABDUL MUIS MENIKMATI

    MAKANAN HALAL & SEHAT DI

    PINGGIR JALAN

     56  PROFIL BAZNAS DAERAH

     58  OPINI: BELAJAR PEMBERDAYAAN

    DESA DARI KOREA SELATAN

     60  SIRAH: SAID BIN AMIR MEMBELI

    AKHIRAT DENGAN DUNIA

     62  MUHASABAH: MENANAMKAN

    ADAB DALAM KELUARGA

     64  KOMUNITAS PEJUANG SUBUH

     68  UPZ CORNER: ZAKAT PROFESI

    PNS KEMENAG RP2,1 MILIAR

    PER TAHUN

    70  DUNIA ISLAM: JEPANG

    SEMAKIN RAMAH

    TERHADAP MUSLIM

    74  SAKINAH: MEMBAHA-SAKAN EMOSI ANAK-

    ORANGTUA

    76  KITABAH

     

    78  MUALAF: NAZREY

    “EKS-RAIHAN” LEPASKAN

    POPULARITAS DEMI

    HAMBAT PEMURTADAN

     80  CATATAN ZAKAT

    82  MAS ZAKI

      2  SALAM,

      4  POTRET

      6 KHAZANAH

     12   WAWANCARA

    ZAKAT UTAMA

    15  FAKTA

    16 KAIDAH ZAKAT:

    KONTEKSTUALISASI FISA-

    BILILLAH DALAM FATWA

    GRAND SYAIKH AL AZHAR

    18  SURAT KEBON SIRIH:

    BAZNAS BARU, LEKAT DI

    BENAK & HATI UMAT

     

    19  PROGRAM BAZNAS

     28   PROGRAM BAZNAS

    DAERAH

     32 AGENDA BAZNAS 2015

     34  OPINI: JAMINAN SOSIAL DI

    DALAM ISLAM

     36   DUNIA ZAKAT:

    ZAKAT MENGATASI

    KEMISKINAN NIGERIA

    8Mengatasi KemiskinanMaterial & Spiritual

    6Aher Usulkan Sanksi

    Bagi Pemangkir Zakat

    48Bisnis Rumahan

    Jadi Bisnis Besar

    Ternama

    30 Tumbuh & Besar

    dengan Berbagi

    10Bayar

    Pajaknya,

    tunaikanZakatnya

    46Segarkan

    Dress dengan

    Aksesoris

    72Berbagi Itu

    Membahagiakan

    66Sushi & Sashimi

    Halal, Asal...

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    6/86

     Potret 

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    7/86

    Dari kiri ke kanan: Gubernur Bank Indnesia, Agus Martwardy; Ketua DSN MUI, KH Ma’ruf Amin; Ketua

    Umum BAZNAS, Prf. DR. KH Didin Hadhuddin; Ketua BWI, KH Maftuh Basyuni saling berjabat tangan

    usai penandatanganan Nta Kesepahaman (MU) antara BI, DSN MUI, BAZNAS dan BWI. Kerja sama

    empat institusi negara ini tentang Pengembangan Eknmi dan Keuangan Syariah di Indnesia.

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    8/86

    6  / Maret-April 2015 M

     Khazanah 

    Krea Selatan (Krsel) secara

    serius melirik pasar halal

    glbal. Sasaran pertamanya

    yakni Uni Emirat Arab (UEA).

    Dalam setahun terakhir ini, Presiden

    Krea Selatan Park Geun Hye

    setidaknya telah bertemu sebanyak

    tiga kali dengan Pangeran Abu

    Dhabi Sheikh Mhammed bin

    Zayed Al Nahyan. Terakhir mereka

    mengadakan pertemuan di Abu

    Dhabi Kamis (5/2) lalu.

    Senior Presidential Economic

    Secretary  Krea Selatan, An Chng

    Bum mengatakan ptensi pasar

    halal glbal sangat tinggi. Krsel

    bahkan menargetkan ekspr prduk

    bersertikat halal sebesar dua kali

    lipat, yakni menjadi US$1,2 miliar

    pada 2017.

    “Kami berharap untuk membuat lm-

    patan besar dalam industri pertanian

    bila Krea Selatan masuk ke Timur

    Tengah dengan prduk pertanian

    dan halal berkualitas tinggi,” tutur An

    Chng Bum, Jumat (6/3).

    Pertemuan dengan Pangeran Abu

    Dhabi itu membahas nta kese-

    pahaman kerja sama prduk makanan

    halal. Dalam kesepakatan yang itu,

    Seul dan Abu Dhabi menyepakati

    berbagai teknlgi makanan halal,

    data sertikasi dan pasar

    KORSEL MASUKIPASAR GLOBAL HALAL

    Dalam pertemuan itu, Presiden Park

    Geun Hye tak hanya menekankan

    kerja sama prduk makanan halal

    dengan Abu Dhabi saja, tetapi

     juga menyasar pasar UEA secara

    keseluruhan yang beranggtakan

    tujuh emirat yang kaya akan minyak

    bumi, yakni Abu Dhabi, Ajman, Dubai,

    Fujairah, Ras Al-Khaimah, Sharjah

    dan Umm Al-Qaiwain (detik.com),.

    Usulan adanya sanksi khusus

    bagi masyarakat Muslim

    dan lembaga yang tidak

    membayar zakat meluncur dari

    bibir Gubernur Jawa Barat Ahmad

    Heryawan. Gubernur yang biasa

    disapa Aher ini mengatakan, sanksi

    ini perlu diberikan bagi perrangandan lembaga yang sudah mencapai

    nisab atau syarat untuk menunaikan

    zakat.

     “Kan ini belum diatur dalam UU Zakat.

    Supaya lebih ptimal seharusnya ada

    sanksi bagi masyarakat atau lembaga

    yang belum membayar zakat padahal

    sudah mencapai nisab,” kata

    Ahmad Heryawan usai Pengukuhan

    Pimpinan Badan Amil Zakat Nasinal

    Prvinsi Jawa Barat peride 2014-

    2019, di Aula Barat Gedung Sate,

    Bandung, Senin (26/1).

    Aher berpendapat, semangat

    pemberlakuan sanksi tersebut

    bukan untuk memberikan hukuman

    namun untuk mengptimalkan

    serta menggugah masyarakat baik

    perrangan maupun perusahaan

    yang punya kewajiban membayarzakat agar menunaikan zakat.

    “Zakat ini kewajiban agama. Bahkan

    persentasenya bukan undang-

    undangnya yang menentukan, tapi

    langit. Kalau pajak persentasenya

    ditentukan undang-undang atas

    kesepakatan sebuah bangsa, zakat

    presentasenya ditentukan Nabi atau

    Allah langsung,” katanya. Ia menilai,

    semangat masyarakat Jawa Barat

    untuk membayar zakat sebenarnya

    sudah bagus namun masih belum

    terkntrl dalam hal menghitung

    zakatnya. Padahal ptensi zakat di

    Jawa Barat cukup tinggi.

    Menurut Aher, sanksi tersebut

    harus secara rinci tercantum dalam

    regulasi terkait pengellaan zakat.

    Apalagi zakat memiliki dua fungsi

    utama yakni membersihkan hartayang dimiliki dan menumbuhkan

    kembali harta. “Yang terpenting, ke

    depan harus ada kekuatan regulasi

    yang mengharuskan semua pihak

    membayar zakat bagi yang terkena

    nisab zakat,” tegasnya (republika.

    co.id).

    AHER USULKAN SANKSIBAGI PEMANGKIR ZAKAT

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    9/86

     / Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1436 H 7

    Muslim di Kta New Yrk tengah

    bersuka cita. Walikta mereka, Bill

    de Blasi mengumumkan, seluruh

    seklah di kta metrplis itu akan

    libur pada dua hari raya umat

    Islam, yakni Idul Fitri dan Idul Adha.

    Kebijakan itu terasa mnumental

    ALHAMDULILLAH, NEW YORK LIBURKANSEKOLAH SAAT IDUL FITRI & IDUL ADHA

    karena diumumkan ketika warga

    Muslim Amerika menghadapi srtan

    seiring serangan terris di Erpa dan

    kekerasan baru di Timur Tengah.

    De Blasi menuliskan dalam akun

    twitter pribadinya, Rabu (4/3),

    keputusan itu merupakan bentuk

    penghrmatan pemerintah kta New

    Yrk terhadap umat Islam. “Ini kami

    umumkan penambahan Idul Adha

    dan Idul Fitri ke daftar hari libur @

    NYCSchools, sebuah perubahan

    untuk menghrmati keberagaman

    kta kita,” tulisnya.

    Tahun ini, Idul Fitri di New Yrk akan

     jatuh pada musim panas yang akan

    dimulai pada malam hari pada 23

    September hingga 24 September.

    Maka, perayaan ini sekaligus menjadi

    bagian dari libur musim panas,

    terutama bagi para

    pelajar dan guru yang

    menghadiri seklah

    musim panas.

    The Guardian menye-

    butkan, kedua hari libur baru ini akan

    menambah daftar hari libur seklah

    setelah Hari Buruh, Rsh Hashanah,

    Columbus Day , Hari Veteran,

    Thanksgiving, Natal, Tahun Baru,

    Dr Martin Luther King Jr Day , Hari

    Presiden, dan Hari Memrial.

    Sebelumnya, Massachusetts, Mi-

    chigan, dan New Jersey sudah

    memasukkan Idul Fitri dan Idul Adha

    sebagai hari libur seklah. Namun,

    meski bukan kta pertama di AmerikaSerikat yang menerapkan hari libur

    bagi pelajar di ktanya, ppulasi anak

    seklah New Yrk yang mencapai 1,1

     juta anak membuat keputusan ini

    fenomenal. New York Times bahkan

    secara respnsif menilai keputusan

    tersebut sebagai angin segar bagi

    Muslim di AS yang terus mendapat

    sikap prejudis sejak serangan 11

    September 2001(republika.co.id)

    NEW YoRK AKAN MENJADI KoTA METRoPoLIS PERTAMA DI

    AMERIKA SERIKAT (AS) YANG AKAN MENGHoRMATI DUA HARI

    BESAR UMAT ISLAM, IDUL FITRI DAN IDUL ADHA.

    Islamphbia menjadi masalahserius bagi kalangan Muslim yangtinggal di dunia Barat. Tidak jarang,

    pandangan buruk ini membuat

    kalangan Muslim selah diasingkan

    dari lingkungan sekitarnya.

    Keluarga Chudury di Kanada me miliki

    cara unik untuk menyikapi fenmena

    tersebut. Beberapa waktu lalu

    bersama dengan beberapa keluar ga

    Muslim lainnya mereka mengadakan

    kegiatan silaturahmi yang dinamai

    ”Jumpa Keluarga Muslim.”

    Cara unik yang dilakukan

    keluarga Chudury adalah

    dengan mengundang sejumlah

     warga Kanada nn- Muslim untuk

    meyambangi keluarganya. Bersama-

    sama, mereka makan siang dan

    berbicara santai membahas sejumlah

    misknsepsi tentang Muslim dan

    Islam.

    Pria berusia 26 tahun itu mengatakan,

    langkah ini bertujuan untuk menjalin

    hubungan yang baik dengan warga

    Kanada nn-Muslim. Dia pun

    meminta agar keluarga lainnya turut

    terlibat dalam kegiatan sehari-hari

    yang dengan warga sekitar. ”Hal yang

    kami lakukan adalah menunjukkan

    bahwa sebagai sesama Kanadamemiliki kesamaan yang menyatukan

    meskipun ada perbedaan,” ujarnya.

    Vaughan Cuncilr yang datang ke

    acara itu dengan suami dan putrinya

    mengatakan, ketika pertama kali

    tinggal di Nrth Yrk juga merasakan

    hal serupa. Saat itu, statusnya sebagai

    keturunan migran Italia membuatnya

    minder. Lalu, perlahan dia mencba

    memperkenalkan budaya yangdibawanya ke masyarakat sekitar

    agar dapat diterima (worldbulletin.

    net).

    TANGKALISLAMOPHOBIADENGAN "JUMPAKELUARGA MUSLIM"

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    10/86

    MENGATASIKEMISKINANMATERIAL &

    SPIRITUAL

    Isu kemiskinan adalah isu

    yang tidak akan pernah habis

    untuk dibahas dan didiskusikan.Kemiskinan adalah persoalan

    yang sangat kompleks dan

    bersifat multidimensi. Tidak

    bisa diatasi hanya dengan

    pendekatan yang bersifat parsial,

    tetapi harus menyeluruh dan

    komprehensif.

    8  / Maret-April 2015 M

    Suluh 

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    11/86

    Namun, yang sering menjadi f-kus pembahasan adalah pers-pektif kemiskinan yang lebih menitik-

    beratkan pada aspek material semata.

    Padahal, ukuran kemiskinan bukan

    hanya bersifat material melainkan

     juga bersifat spiritual. Dalam Islam,

    sejumlah perilaku dapat dikategrikan

    sebagai bentuk kemiskinan spiritual,

    misalnya, perilaku tamak. Rasulullah

    SAW telah menegaskan bahwa ta-

    mak adalah bentuk kemiskinan

    yang nyata karena karakter tamak

    menempatkan seserang pada psisi

    tidak pernah merasa cukup dan puas

    terhadap apapun yang dimilikinya. Ia

    akan berada pada kndisi terlilit leh

    pakaian kelaparan atau libaasul juu’.

    Jika seserang berada pada kndisi

    libaasul juu’, sebanyak apapun aset

    dan kekayaan yang dimilikinya,

    baginya itu dianggap masih kurang.

    Akibatnya, ia akan termtivasi untuk

    memenuhi dahaga akan harta hingga

    ajal menjemputnya. Cara apapun

    akan dilakukannya, selama itu

    memberikan keuntungan eknmis

    kepadanya. Karena itu, libaasul juu’

    ini pada dasarnya adalah bentuk

    “siksa” Allah di dunia.

    Selain itu, keengganan untuk menu-

    naikan ibadah wajib seperti shalat

    dan zakat, juga akan menempatkan

    seserang pada status miskin secara

    rhani. Apalagi jika keengganan

    itu dilakukan secara sengaja, se-

    bagai bentuk penlakan terhadap

    perintah Allah SWT. Ini tentu akan

    berdampak pada kndisi ruhiyah

    seserang. Karena itu, dalam meng-analisis tingkat kemiskinan yang ada,

    termasuk ketika melakukan asses-

    sment kndisi mustahik, maka ukuran

    yang digunakan tidak cukup hanya

    ukuran yang bersifat sik material,

    namun juga harus disertai ukuran

    yang bersifat mral spiritual.

    Terkait dengan kndisi ini, maka

    CIBEST IPB telah mengembangkan

    knsep kemiskinan yang didasarkan

    pada kemampuan seserang ataupun

    sebuah keluarga dalam memenuhi

    kebutuhan material dan spiritual.

    Ketidakmampuan individu dan

    keluarga dalam memenuhi kebutuhan

    tersebut akan menempatkan mereka

    pada psisi sebagai rang atau

    keluarga miskin.

    Karena yang dianalisis adalah ke-

    mampuan pemenuhan kebutuhan

    material dan spiritual, maka seserang

    atau sebuah keluarga dapat berada

    pada empat kemungkinan situasi.

    Pertama, mereka mampu memenuhi

    kebutuhan material dan spiritualnya

    dengan baik. Inilah bentuk kesejah-

    teraan yang hakiki dan sangatdidambakan. Kedua, mereka mampu

    memenuhi kebutuhan spiritual de-

    ngan baik, namun kekurangan dari

    sisi pemenuhan kebutuhan material.

    Situasi ini disebut dengan kemiskinan

    material. Kaya secara spiritual, tapi

    miskin secara material.

    Ketiga, mereka mampu memenuhi

    kebutuhan materialnya dengan baik,

    namun tidak memperhatikan dan

    tidak memperdulikan pemenuhankebutuhan spiritualnya. Mereka ma-

    las mengerjakan shalat wajib dan

    enggan membayar zakat serta iba-

    dah lainnya. Situasi ini dinamakan

    dengan situasi kemiskinan spiritual.

    Kaya secara materi, namun miskin

    secara rhani.

    Keempat,  mereka tidak mampu

    memenuhi kebutuhan material dan

    spiritualnya dengan baik. Inilah yang

    disebut dengan kemiskinan abslut.

    Miskin secara materi dan miskin

    secara rhani. Merugi di dunia dan

    merugi di akhirat. Tipe kemiskinan

    abslut ini adalah kndisi yang paling

    parah dibandingkan dengan tipe

    kemiskinan lainnya.

    Tugas institusi amil seperti BAZNAS

    adalah melakukan upaya-upaya

    strategis dalam mengatasi ketiga jenis

    kemiskinan yang ada. Tentu dengan

    pla dan pendekatan yang berbeda.

    Terhadap kelmpk yang berada

    pada kategri kemiskinan spiritual,

    maka upaya edukasi dan penyadaran

    akan pentingnya menunaikan ibadah

    zakat dan ibadah wajib lainnya harus

    terus menerus dilakukan. Mereka

    inilah yang berptensi menjadi caln

    muzaki sehingga ptensi zakat yang

    mencapai angka Rp217 triliun bisa

    direalisasikan.

    Adapun terhadap mereka yang

    berada pada situasi kemiskinan ma-

    terial, memberikan pelatihan dan pen-

    dampingan untuk mengembangkan

    usaha prduktif dapat men jadi langkah

    slusi, di samping mempertahankan

    dan meningkatkan kualitas ruhiyah 

    mereka. Yang paling berat tentu

    saja adalah ketika berhadapan

    dengan mereka yang berada padakelmpk miskin abslut. Inilah

    target utama penyaluran zakat, agar

    para mustahik ini bisa meningkatkan

    kualitas ibadahnya sekaligus

    kualitas kehidupan eknminya.

    Agenda penyelamatan kelmpk

    miskin abslut ini harus betul-betul

    mendapat priritas utama, sehingga

    kndisi mereka dapat diubah ke arah

    yang lebih baik. Wallaahu a’lam.

     / Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1436 H 9

    Irfan Syauqi Beik

    Kepala Pusat Studi Bisnis

    & Ekonomi Syariah (CIBEST) IPB

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    12/86

     10  / Maret-April 2015 M

     Zakat Utama 

    Tapi, dia akan membayarkan dua-duanya, zakat dan

    pajak, bila ia memahami bahwa memang zakat dan

    pajak itu sama dalam hal tujuannya, yakni demi

    mencapai kesejahteraan umat bangsa, tetapi berbeda

    sumber perintahnya, zakat diperintah leh Allah yang diatur

    dalam Al-Quran dan hadits, sedangkan pajak diperintah

    leh negara yang diatur dalam undang-undang (UU) dan

    peraturan-peraturan.

    Karena itu, ssialisasi dan edukasi tentang zakat dan pajak

    ini perlu terus dilakukan sehingga setiap Muslim sadar akan

    kewajibannya, baik sebagai Muslim yang taat akan perintah

    Allah dan Rasul-Nya maupun sebagai warga negara yang

    patuh pada perintah negara dan UU. Bila tak ada upaya

    penyadaran, dikhawatirkan masyarakat ragu, apakah

    masih wajib zakat atas harta yang kena pajak? Sebab, ada

    yang berpendapat, hanya dengan niat berzakat saja ketika

    membayar pajak, maka dia tak perlu lagi membayar zakat.

    Kalau pendapat seperti itu diterima umat Islam, yang sudahmembayar pajak tidak akan lagi membayar zakat atau

    sebaliknya. Siapa saja yang concern  terhadap peningkatan

    kesadaran berzakat, tentu tak akan setuju dengan pendapat

    yang menggugurkan zakat setelah melaksakan kewajiban pajak.

    Salah satu yang tidak setuju itu adalah Ustaz Bachtiar Nasir, Lc.

    Menurut Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda

    Indnesia (MIUMI) itu, memang idealnya zakat itu dikella

    leh negara kalau negara itu Islam, tapi untuk Indnesia

    saat ini, berdasarkan asnaf yang 8, banyak yang tidak

    BAYAR PAJAKNYA,TUNAIKAN ZAKATNYA

    Mau tidaknya seseorang Muslim

    membayar zakat dan pajak sangat

    dipengaruhi, antara lain, oleh

    pemahamannya terhadap perbedaan

    dan persamaan antara zakat dan pajak.

    Bila dia memahami bahwa zakat dan

    pajak itu tidak ada perbedaannya karena

    sama-sama demi kemaslahatan umat dan

    bangsa, ia akan hanya membayar zakat

    saja atau pajak saja.

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    13/86

     / Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1436 H  11

    bisa diselesaikan dengan pajak,

    sehingga perlu ada upaya-upaya

    dari masyarakat untuk melakukan

    pengumpulan zakat.

    “Jadi, saya kira pajak juga memang

    sangat strategis. Tapi, bukan berarti

    kemudian tidak wajib zakat. Karena

    itu, pembayaran zakat harus tetap

    berjalan karena pembayaran pajak

    tidak menghapus kewajiban zakat,”

    katanya kepada majalah  Zakat

    usai menjadi nara sumber pada

    peluncuran Quran bagi Pemula  di

    Istra Senayan, Jakarta, beberapa

     waktu lalu.

    Menanggapi pendapat itu, Ustaz

    Bachtiar Nasir melihatnya dari sisi

    lain. Menurut dia, rang Indnesia itu

    kalau disuruh pajak kadang-kadang

    kurang bersemangat dan masih

    mencari cara untuk menghindari

    pajak, tapi kalau disuruh berzakat

    ada semangat karena ada rasa

    ibadahnya. “Selain itu, secara syar’i

    ayat yang mewajibkan zakat sudah

    sangat tegas sehingga zakat tak

    bisa lagi digantikan dengan pajak,”

    tegasnya.

    SinergiMengacu pada pendapat Ustaz

    Bachtiar Nasir dan ulama-ulama

    umumnya yang menyatakan bahwa

    zakat tidak bisa dipajakkan, begitu

    pula pajak tak bisa dizakatkan, maka

    serang Muslim wajib menjalankan

    kedua kewajiban itu. Persalannya,

    apakah ia mau? Umumnya ia enggan

    untuk melakukan kedua kewajiban itusekaligus karena merasa terbebani.

    Karena itu, zakat dan pajak harus

    disinergikan. Tentang hal ini,

    Kakanwil Pajak Sulawesi Selatan,

    Barat, dan Tenggara, Arfan, Ak.

    MBA. menyatakan bahwa sebagai

    bentuk sinergi, saat ini zakat sudah

    masuk dalam Undang-Undang

    Pajak Penghasilan (PPh) sebagai

    bagian dari fasilitas bagi wajib pajak

    untuk mengurangkan pembayaran

    zakatnya ke dalam perhitungan pajak

    penghasilan terutangnya.

    Sinergi seperti inilah memang yang

    saat ini diupayakan pemerintah.

    Tapi, beberapa muzaki ada yang

    kurang puas dengan sinergi

    seperti ini karena zakat baru bisa

    mengurangi bjek pajaknya sendiri

    (tax deductible), bukan pajaknya.

    Misalnya, seserang berpenghasilan

    Rp20 juta per bulan, lalu berzakat

    2,5% sebesar Rp500 ribu. Maka,

    pajak yang dikenakan dari nminal

    brut adalah Rp20 juta dikurangi

    Rp500 ribu, yaitu Rp19.500.000. Jika

    pajak yang dikenakan adalah 5%, ia

    harus membayar pajak Rp9.75000.

    Jadi, bukan mengurangi pajak. Kalau

    mengurangi pajak, nminal pajak

    yang harus kita bayar, dikurangi

    nminal zakat yang kita bayarkan

    Karena pembayaran zakat kurang

    signikan terhadap pengurangan

    pajak, maka ada kelmpk lain

    yang berpandangan bahwa sebagai

    langkah strategis dalam upaya

    menggali ptensi zakat dan sekaligusmengintegrasikan zakat dan pajak

    secara lebih mendalam dalam

    pereknmian nasinal, perlu ada

    kebijakan zakat sebagai pengurang

    pajak secara langsung (tax credit ).

    Menurut Muhammad Farid, dari

    STAIN Watampne, Sulawesi

    Selatan, paling tidak ada dua

    argumentasi dasar yang memperkuat

    pandangan yang kedua ini. Pertama, dari perspektif keuangan negara.

    Ketika ada prses sinergi dan

    integrasi zakat pada kebijakan skal,

    maka ada sejumlah manfaat yang

    didapat, yaitu perluasan basis muzaki

    dan wajib pajak serta membantu

    meringankan beban Anggaran

    Pendapatan Belanja Negara (APBN)

    dalam hal anggaran pemberantasan

    kemiskinan.

    Dalam makalahnya  Zakat dan Pajak

    untuk Kesejahteraan, lebih lanjut

    dia menyatakan, melalui krdinasi

    yang baik antara tritas zakat dan

    tritas pajak, maka identikasi

    muzaki dan wajib pajak akan

    semakin luas sehingga diharapkan,

    pendapatan pajak dan zakat akan

    semakin meningkat. Ini dibuktikan

    secara empirik leh Malaysia, yang

    pendapatan zakat dan pajaknya

     justru kian meningkat setelah

    diberlakukannya kebijakan zakat

    sebagai kredit pajak.

    Kedua,  dari perspektif distribusi

    eknmi, zakat dapat menjadi alat

    distribusi eknmi yang efektf.

    Zakat menjadi medium distribusi

    kekayaan dari kelmpk kaya kepada

    kelmpk miskin sehingga economic

    growth with equity   yang selama

    ini didengung-dengungkan dapat

    terwujud dengan baik.

    Selan jutnya Farid menulis, efektivitaszakat dalam pemberantasan ke-

    miskinan dan peningkatan eknmi

    kalangan dhuafa terbukti jelas

    dalam catatan dan analisis BAZNAS

    yang menjelaskan bahwa jumlah

    mustahik yang mendapat bantuan

    zakat mencapai 2,8 juta jiwa yang

    kalau dipersentasekan angka ini

    sama dengan 9,03 dari keseluruhan

    penduduk miskin di Tanah Air.

    saat ini zakat sudah

    masuk dalam

    Undang-Undang

    Pajak Penghasilan

    (PPh) sebagai bagian

    dari fasilitas bagi

    wajib pajak untuk

    mengurangkan

    pembayaran zakatnya

    ke dalam perhitungan

    pajak penghasilan

    terutangnya.

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    14/86

    Wawancara Zakat Utama 

     12  / Maret-April 2015 M

    Arfan, Ak. MBA:BISA SAJA, KANTORPELAYANAN PAJAK JADI KONTER ZAKAT

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    15/86

     / Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1436 H  13

    Berdasarkan penelitian

    yang dilakukan

    BAZNAS bersama

    Fakultas Ekonomi dan

    Manajemen Institut

    Pertanian Bogor

    (FEM IPB) pada 2011,

    potensi zakat nasional

    mencapai Rp217 triliun

    per tahun. Namun,

    dana zakat yang

    bisa dihimpun oleh

    lembaga pengelola

    zakat, baik itu lembagaamil zakat nasional

    (LAZNAS) maupun

    badan amil zakat

    nasional (BAZNAS)

    baru mencapai sekitar

    Rp2,7 triliun atau

    1 persennya. Jauh

    berbeda dengan

    pengumpulan pajak.

    Arfan, Ak. MBA

    Kakanwil Ditjen Pajak Sulawesi

    Selatan, Barat,dan Tenggara

    Sinergi zakat dan pajak memangmasih jauh dari kata ideal.Padahal, zakat dan pajak memiliki

    tujuan yang sama yakni demi

    kemaslahatan umat. Seygyanya

    umat memiliki semangat menunaikan

    zakat sebaik menunaikan pajak.

    Bukan hal mustahil menyinergikan

    pajak dan zakat, justru hal ini

    diperlukan umat. Lalu bagaimana

    sebenarnya cara terbaik mewujudkan

    sinergi pajak dan zakat? Untuk

    mengetahui persalan ini, kami

    mewawancarai Ketua Unit

    Pengumpul Zakat (UPZ) Ditjen Pajak,

    Jakarta, Arfan, Ak. MBA yang saat ini

    mendapat amanah sebagai Kepala

    Kantr Wilayah (Kakanwil) Ditjen

    Pajak Sulawesi Selatan, Sulawesi

    Barat, dan Sulawesi Tenggara.

    Di tengah-tengah kesibukan

    aktivitasnya, beliau menyempatkan

    diri membalas pertanyaan kami

    melalui email. Dan, berikut adalah

     jawabannya:

    1. Apakah perbedaan pajak

    dan zakat?

      Pajak adalah kntribusi wajibkepada negara yang terutang

    leh rang pribadi atau badan

    yang bersifat memaksa

    berdasarkan Undang-Undang,

    dengan tidak mendapatkan

    imbalan secara langsung dan

    digunakan untuk keperluan

    Negara bagi sebesar-besarnya

    kemakmuran rakyat.

    Pajak berdimensi lebih umumkepada masyarakat dan negara

    secara keseluruhan, sementara

    zakat merupakan kewajiban serang

    Muslim untuk Muslim lainnya (delapan

    ashnaf), sesuai dengan syariat Islam.

    2. Ada Muslim yang tak mau

    membayar zakat karena dia

    merasa sudah membayar

    pajak. Atau sebaliknya,

    ada Muslim yang tak mau

    membayar pajak karena dia

    merasa sudah membayar

    zakat. Bagaimana komentarBapak tentang hal ini?

    Pajak merupakan kewajiban ke-

    negaraan sebagai warga negara,

    sedangkan zakat adalah kewajiban

    selaku serang Muslim. Dengan

    demikian, zakat dan pajak adalah

    kewajiban yang berbeda yang sudah

    seharusnya dilaksanakan leh

    serang Muslim.

    Ada Muslim seperti yang

    digambarkan di atas, mungkin dia

    belum memahami perbedaan dan

    persamaan antara pajak dan zakat.

    Atau mungkin juga dia memang tidak

    mau dibebani leh dua kewajiban

    yang sebenarnya memiliki tujuan

    yang sama, yaitu, antara lain

    meningkatkan kesejahteraan umat.

    Maka, zakat dan pajak ini perlu

    disinergikan.

    3. Apakah zakat dan pajak bisa

    disinergikan? Apa kendala-

    kendalanya? Apa yang telah

    dilakukan pemerintah (Ditjen

    Pajak) untuk menyinergikan

    pajak dan zakat?

    Zakat dan pajak bisa disinergikan.

    Bahkan, saat ini zakat sudah

    masuk dalam Undang-Undang

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    16/86

    Wawancara Zakat Utama 

     14  / Maret-April 2015 M

    Pajak Penghasilan sebagai bagian

    dari fasilitas bagi wajib pajak

    untuk mengurangkan pembayaran

    zakatnya ke dalam perhitungan pajak

    penghasilan terutangnya.

    Sebagai suatu bentuk kewajiban

    yang melekat pada serang Mu-slim, zakat dan pajak memiliki

    dimensi yang sama, yaitu untuk

    kemaslahatan umat, suatu bentuk

    mekanisme redistribusi penghasilan

    dari yang mampu/ kaya kepada

    yang kurang mampu atau miskin

    melalui salurannya masing-masing.

    Pajak melalui mekanisme Anggaran

    Pendapatan dan Belanja Negara

    (APBN) dan Anggaran Pendapatan

    Belanja Daerah (APBD). Sedangkanzakat melalui lembaga atau badan

    amil zakat.

    Bentuk sinergi lainnya mungkin bisa

    dengan melaksanakan ssialisasi dan

    edukasi bersama antara Direktrat

    Jenderal (Ditjen) Pajak dan BAZNAS,

    tentang kewajiban zakat dan pajak

    bagi serang Muslim.

    4. Apakah betul zakat bisa

    mengurangi pajak? Bagaimanacaranya dan syarat-

    syaratnya?Lalu apa tahapan-

    tahapannya?

    Iya bisa. Tapi, yang dimaksud dengan

    zakat bisa mengurangi pajak adalah

    bahwa atas pembayaran zakat yang

    telah dilakukan leh serang Muslim

    bisa mengurangi pembayaran pajak

    penghasilan (PPh) tahunannya. Arti-

    nya, bahwa yang dikurangi leh za-

    kat bukanlah nminal pajaknya itu

    sendiri, melainkan bjek pajaknya

    sendiri.

    Caranya dengan memperhitungkan

    pembayaran zakat yang telah

    dibayarkan kepada lembaga

    atau badan amil zakat, dengan

    penghasilan wajib pajak selama

    setahun. Artinya, pembayaran zakat

    mengurangi penghasilan kena pajak

    yang bersangkutan.

    Syaratnya adalah pembayaran zakat

    diterima leh lembaga atau badan amil

    zakat yang disahkan leh pemerintah,

    misalnya BAZNAS, dan bukti pem-

    bayaran zakatnya dilampirkan dalamSurat Pemberitahuan Tahunan Pajak

    Penghasilan (SPT Tahunan PPh)

     wajib pajak yang bersangkutan.

    Bukti pembayaran zakatnya, baik

    secara langsung maupun melalui

    transfer rekening bank dan ATM,

    paling sedikit memuat tentang (a)

    nama lengkap wajib pajak dan

    NPWP pembayar zakat, (b) jumlah

    pembayaran zakat, (c) tanggal

    pembayaran zakat, (d) nama badan

    amil zaat atau lembaga amil zakat

    yang disahkan pemerintah, (e) tanda

    tangan petugas badan amil zakat atau

    lembaga amil zakat yang dibentuk

    dan disahkan pemerintah, di bukti

    pembayaran, apabila pembayaran

    zakat secara langsung, dan (f)

    validasi petugas bank pada bukti

    pembayaran apabila pembayaran

    zakat melalui transfer rekening bank.

    Namun, jika SPT Tahunan PPh

    disampaikan melalui sarana e-ling,

    bukti pembayaran zakat tersebut

    tidak wajib disampaikan, sepanjang

    isinya telah di-entry   secara benar

    dan lengkap dalam e-SPT dan

    disampaikan secara e-ling  melalui

    website Direktorat Jenderal Pajak

    (eling.pajak.g.id atau djponline.

     pajak.go.id).

    5. BAZNAS pernah mengusulkan

    pembayaran zakat dengan

    administrasi perpajakan dan

    penyediaan fasilitas di Kantor

    Pelayanan Pajak (KPP). Jadi,

    untuk pemungutan zakat

    dilakukan melalui pemanfaatan

    KPP sebagai konter zakat

    BAZNAS. Bagaimana komentar

    Bapak tentang usulan ini?

    Bisa saja, BAZNAS silakan saja

    menghubungi kantr-kantr pelayan-

    an pajak mana yang akan disediakan

    knter pembayaran zakatnya. Namun

    untuk berdampak lebih luas, silakan

    menghubungi Kantr Pusat Direktrat

    Jenderal Pajak.

    6. Pelajaran apa yang bisa Bapak

    petik dari pengalaman Bapak

    mengurus Unit Pengumpulan

    Zakat (UPZ) di Kantor Pusat

    Ditjen Pajak?

    Selama ini, saya melihat Unit

    Pengumpulan Zakat (UPZ) ramai

    dikunjungi hanya pada bulan-bulan

    tertentu, misalnya bulan suci Rama-

    dhan. Sedangkan pada bulan-bulan

    lainnya cenderung sepi. Karena itu,

    mungkin perlu dipikirkan bagaimana

    cara menarik semua Muslim agar

    mereka mau mengunjungi knter

    UPZ untuk mencari infrmasi,

    berknsultasi dan melakukan pem-

    bayaran zakatnya di UPZ.

    Selain itu, perlu juga disiapkan bukti

    penerimaan zakat segera setelah

    seserang membayarkan zakatnya,

    sehingga bukti pembayaran zakattersebut dapat dipergunakan sebagai

    lampiran dalam SPT Tahunan PPh

    yang bersangkutan.

    MUSTKNOW

    Dewan Penelitian

    Keislaman Universitas

    Al-Azhar, Kair, Mesir

    memfatwakan, pembayaran pajak

    untuk kepentingan negara tidak

    dapat menggantikan pembayaran

    zakat yang wajib hukumnya

    dalam Islam. Pendapat senada

    dikeluarkan Kementerian Urusan

    Keislaman, Wakaf, Dakwah dan

    Penyuluhan Kerajaan Saudi

    Arabia. Di Arab Saudi pembayaran

    pajak tidak bisa dijadikan sebagai

    pembayaran zakat.

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    17/86

    PENERIMAAN

    PAJAK & ZAKAT

        Zakat   pajak

    POTENSI ZAKAT

    INDONESIA

    Rp 217 Triliun

     APBN 2013Rp1.193,0 Triliun

     APBNP 2013Rp1.139,3 Triliun

     APBN 2012Rp1032,6 Triliun

     APBNP 2012Rp1.011,7Triliun

     APBN 2014Rp1.667,1 Triliun

     APBNP 2014Rp1.635,4 Triliun

    ZAKAT 2014Rp8,2 Triliun

    ZAKAT 2012Rp1,7 Triliun

    ZAKAT 2013Rp2,7 Triliun

     Fakta

     / Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1436 H  15

    Sumber: - Ditjen Pajak 

      - BAZNAS

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    18/86

     16  / Maret-April 2015 M

     KAIDAH ZAKAT 

    Tahun 1960 Syaikhul Mahmud Syaltut

    datang ke Indnesia selaku tamu

    negara. Ia menerima gelar Doctor

    Honoris Causa  dalam Ilmu Ushuluddin dari

    Institut Agama Islam Negeri  Al-Jami’ah Al-

    Islamiyah Al-Hukumiyah  Ygyakarta (kini

    UIN Sunan Kalijaga) dengan prmtr Prf.

    Mukhtar Yahya, Dekan Fakultas Ushuluddin.

    Penghargaan Dktr Kehrmatan diberikan

    atas jasa-jasa dan karyanya yang bermanfaat

    bagi Dunia Islam.

    Syaikh Mahmud Syaltut pada waktu itu

    mengunjungi Masjid Agung Kebayran Baru

    Jakarta yang belum lama dibangun dan

    menyampaikan pidat memuji berdirinya

    masjid yang indah dengan Imam Besarnya

    Buya Hamka. “Bahwa mulai hari ini, saya

    KONTEKSTUALISASIFISABILILLAH DALAM

    FATWA GRANDSYAIKH AL AZHAR

    Nama besar Prof. Dr.

    Syaikh Mahmoud Syaltout

    (1893-1963) sebagai tokoh

    dan ulama besar Dunia

    Islam tetap dikenang

    sampai kini. Penulis Tafsir

    Al-Quran, pemimpin

    tertinggi (Grand Syaikh)

    dan Rektor Universitas

    Al-Azhar Kairo itu

    merupakan ahli fikih

    terkemuka dan pelopor

    pendekatan antar-mazhab.

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    19/86

     / Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1436 H  17

    selaku Syaikh dari Jami’ Al-Azhar

    memberikan nama bagi masjid ini

    nama “AL-AZHAR”, moga-moga

    dia menjadi Al-Azhar di Jakarta, se-

    bagaimana adanya Al-Azhar di Kairo,”

    ucap Mahmoud Syaltout. Sejak 1961

    resmilah nama “Masjid Agung Al-

    Azhar” yang merupakan pusat syiar

    Islam dan pangkalan perjuangan

    umat di pusat ibukta Jakarta.

    Salah satu buku Syaikh Mahmud

    Syaltut yang memperkaya

    khazanah pemahaman hukum Islam

    ialah Fatwa-Fatwa.  Edisi bahasa

    Indnesia diterbitkan dua jilid tahun

    1972 yang diterjemahkan leh Prf.

    H. Bustami A. Gani dan Zaini Dahlan.

    Salah satu tpik bahasan di dalam

    kitab Fatwa-Fatwa  ialah: “Bolehkah

     zakat dipergunakan untuk mendirikan

    masjid atau memperbaikinya?” 

    Sebagai ulama yang berpaham luas,

    Syaikh Mahmud Syaltut memberi

    penjelasan sebagai berikut, “Masjid

    yang dikehendaki untuk didirikan

    atau diperbaiki, jika merupakan satu-

    satunya yang ada di suatu tempat,

    atau ada yang lain tetapi sangat

    sempit dan tidak dapat menampung

    penduduk di daerah itu, sehingga

    dirasa perlunya didirikan masjid yangbaru, maka dalam keadaan seperti

    itu adalah sah menurut agama

    membelanjakan uang zakat untuk

    mendirikan atau memperbaiki masjid

    dimaksud.”

    “Pembiayaan masjid termasuk dalam

    pembelanjaan zakat sebagaimana

    dinyatakan dalam surat At-Taubah

    ayat 60 dengan nama sabilillah yaitu:

    M. Fuad Nasar

    Wakil Sekretaris BAZNAS

    (artinya) “Bahwasanya shadaqah

    (zakat) itu diperuntukkan bagi orang-

    orang fakir, orang-orang miskin, amil

    (petugas zakat), orang-orang yang

    dibujuk hatinya, untuk memerdekakan

    budak, orang-orang yang berhutang,

    untuk sabilillah, dan ibnu sabil.”

    “Hal ini atas dasar bahwa perkataaan

    sabilillah itu maksudnya ialah

    kepentingan umum yang manfaatnyabagi sekalian kaum muslimin dan

    tidak terbatas pada satu glngan

    tertentu saja. Jadi ia meliputi sal-

    sal yang bersangkutan dengan:

    masjid, rumah sakit, gedung-gedung

    pendidikan, industri-industri besi/

    baja, industri mesiu dan sebagainya,

    yang manfaatnya kembali kepada

    masyarakat umum.” lanjut Mahmud

    Syaltut.

    Syaikh Mahmud Syaltut menam-

    bahkan, “Berdasarkan itu semua,

    kami ingin menandaskan di sini,

    bahwa dalam masalah tersebut

    terdapat khilaf di kalangan para

    ulama. Sesudah menyebut pendapat-

    pendapat para Ulama mengenai sal

    ini, Imam Al-Razi mengatakan dalam

    Tafsirnya sebagai berikut: ketahuilah

    bahwa menurut dhahir -nya arti

    perkataan wa sabilillah dalam ayattersebut tidak hanya terbatas pada

    pejuang dan sebagainya saja.

    oleh karena itu Imam Al-Qaffal

    mensitir pendapat para Fuqaha

    dalam Tafsirnya, bahwa mereka

    memblehkan pembelanjaan harta

    zakat dalam segala segi kebaikan,

    misalnya: mengenai pengurusan je-

    nazah, mendirikan benteng-benteng/

    kubu-kubu pertahanan, memakmur-

    kan masjid dan sebagainya. Sebab

    sabilillah tersebut meliputi itu semua.”

    “Itulah pendapat yang kami pilih dan

    kami kukuhi serta kami fatwakan,

    dengan catatan seperti keterangan

    kami di atas yang khusus mengenai

    masjid, yakni masjid yang dimaksud

    itu merupakan kebutuhan pkk. Jika

    tidak demikian, maka pembelanjaan

    selain pada masjid itulah yang harus

    didahulukan.” pungkasnya.

    Fatwa Syaikh Mahmud Syaltut

    tentang pengertian sabilillah dalam

    konteks masa kini tidak berbeda

    dari pendapat ulama Al-Azhar dan

    tkh pembaharu Sayid Muhammad

    Rasyid Ridha (wafat 1935) yang jadi

    rujukan banyak ulama. Pengertian

    sabilillah sebagai asnaf penerima

    zakat tidak terbatas pada kepentingan

    perjuangan yang bersifat sik semata

    dalam rangka pertahanan negara danagama, tetapi sesuai yang dipahami

    dari Al-Quranul Karim dalam kaitan

    dengan pembagian zakat kepada

    delapan asnaf bahwa kalimat

    sabilillah ditampilkan secara umum

    guna kepentingan umum pula.

    Wallahu a’lam bisshawab.

    Fatwa Syaikh Mahmoud Syaltout tentang pengertian

    “sabilillah”  dalam konteks masa kini tidak berbeda

    dari pendapat ulama Al-Azhar dan tokoh pembaharu

    Sayid Muhammad Rasyid Ridha (wafat 1935) yang jadi

    rujukan banyak ulama.

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    20/86

     18  / Maret-April 2015 M

    Surat Kebon Sirih 

    Hermin R. Rachim

    Kepala Divisi Penghimpunan dan

    Komunikasi Lembaga BAZNAS

    Pada 2014, BAZNAS

    mengalami beberapa

    perubahan yang sangat

    signikan. Mulai dari pergantian

    pimpinan nasinal, terbitnya regulasi

    yang sangat diperlukan untuk

    efektifnya pelaksanaan Undang-

    Undang Pengellaan Zakat,

    penyusunan International ZakatCore Principles  (IZCP), seleksi

    caln anggta BAZNAS, hingga

    peristiwa penting lainnya terkait

    zakat. Terkait regulasi zakat, telah

    terbit 1 Peraturan Pemerintah (PP),

    1 Instruksi Presiden, 1 Peraturan

    Menteri Agama, 2 Keputusan Menteri

    Agama, 1 Keputusan Dirjen Bimas

    Islam, dan 4 Peraturan BAZNAS .

    Dapat disimpulkan, dengan teribitnya

    regulasi-regulasi tersebut masapeletakan fndasi (marhalah ta’sis)

    sistem pengellaan zakat nasinal

    berbasis UU 23/2011 nyaris selesai.

    Pengellaan zakat di Indnesia tidak

    bisa dan tidak bleh terlepas dari

    pengellaan zakat di belahan bumi

    yang lain. Sinergi antara pengella

    zakat di Indnesia dan pengella

    zakat di berbagai negara lain, baik

    dalam cakupan pemerintah dengan

    pemerintah (G t G) seperti yang

    dilaksanakan BAZNAS dengan

    pengella zakat dalam lingkup

    Menteri-Menteri Agama Islam

    Brunei Indnesia Malaysia dan

    Singapura (MABIMS) maupun yang

    dilaksanakan leh lembaga amil

    zakat/LAZ (B t B). Pada Agustus2014, terwujud kesepakatan antara

    Islamic Research and Training Insitute 

    (IRTI) – Islamic Development Bank  

    (IDB), BAZNAS dan Bank Indnesia

    (BI) untuk menyusun IZCP dengan

    anggta tim kerjanya (working group)

    berasal dari beberapa negara,

    antara lain, Malaysia, Singapura,

    Afrika Selatan, Sudan, Bahrain, dan

    Indonesia. Outline  dan draf IZCP

    telah dibahas pada Agustus itu jugadan Nvember 2014 di Surabaya.

    Pembahasan lanjutan IZCP

    direncanakan akan dilaksanakan

    pada 2015 dan diharapkan selesai

    pada 2016.

    Pada 5 Desember 2014, Tim Seleksi

    Caln Anggta BAZNAS Peride

    2015 – 2019 yang dibentuk leh

    Menteri Agama telah menetapkan

    16 nama caln anggta dari unsur

    masyarakat setelah melalui beberapa

    tahapan. Selanjutnya, Presiden

    RI akan memilih 8 nama dari 16

    nama tersebut untuk dimintakan

    pertimbangan kepada DPR RI danditetapkan bersama 3 rang dari

    Pemerintah. Ditetapkannya 11

    anggta BAZNAS sebagaimana

    amanah UU 23/2011 ini akan

    mengakhiri masa tugas Pengurus

    BAZNAS Peride 2008-2011.

    BAZNAS senantiasa melakukan

    ssialisasi zakat kepada masyarakat,

    khususnya lembaga pemerintah,

    perusahaan negeri dan perusahaan

    swasta. Didukung dengan InpresN. 3 /2014 tentang optimalisasi

    Pengumpulan Zakat di Kementerian/

    Lembaga, BAZNAS semakin gencar

    mengajak para abdi negara untuk

    menunaikan zakat melalui BAZNAS.

    Pada Miladnya yang ke 14, BAZNAS

    mengusung “BAZNAS Baru” untuk

    lebih mendekatkan diri kepada

    muzaki, mustahik, dan masyarakat

    dengan meluncurkan communicationbrand   berupa tampilan yang lebih

    segar dan ramah. Dengan ls

    yang kuat, BAZNAS berharap agar

    communication brand ini lebih

    mendekatkan BAZNAS dengan

    masyarakat seluruh Indnesia. Tam-

    pilan communication brand yang

    lebih ramah juga bertujuan agar

    BAZNAS lekat di benak dan hati

    masyarakat Indonesia.

    Empat belas tahun sudah BAZNAS mengabdikandiri kepada masyarakat lewat pelayanan zakatnya.Menghimpun dan menyalurkan zakat merupakantugas utamanya. Selama empat belas tahun itupula BAZNAS semakin dikenal oleh masyarakat. Initerbukti dengan meningkatnya penghimpunan zakatoleh BAZNAS dari 2013 hingga 2014 sebesar 40%. Halini juga didukung dengan meningkatnya kesadaran

    masyarakat terhadap pentingnya menunaikan zakat.

    DI BENAK & HATI UMAT

    BARU, LEKAT

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    21/86

    TASYAKURAN milad BAZNAS

    yang ke-14, 17 Januari

    2015 lalu penuh dengan

    semangat baru untuk perzakatan

    Indnesia. Ketua Umum BAZNAS

    Prf. Dr. K.H. Didin Hadhuddin, M.S

    dalam sambutannya mengatakan,

    semangat baru ini penting sebagai

    bentuk syukur atas kepercayaan

    masyarakat yang terus meningkat

    terhadap BAZNAS.

    “Kami menyadari membangun

    kepercayaan bukanlah hal yang

    mudah. Dan dengan langkah strategis

    yang kita lakukan, menghasilkan

    ptensi yang besar. Ini membuktikan

    kepercayaan masyarakat yang

    menguat kepada BAZNAS,” ungkap

    Didin dalam perayaan yang dilakukan

    di Penang Bistr, Jakarta Sabtu

    (17/1).

    Semangat tersebut tertuang pula

    dalam target perlehan zakat dari

    seluruh wilayah Indnesia selama

    2015 sebesar Rp4,22 triliun. Tahun

    lalu BAZNAS berhasil mengumpulkan

    Rp2,77 triliun. Sementara BAZNAS

    pusat sendiri menargetkan

    peningkatan pendapatan zakat

    mencapai 35 persen.

    Angka Rp2,77 triliun itu masih kecil

    bila dibandingkan dengan ptensi

    zakat nasinal yang berdasarkan

    penelitian BAZNAS bersama

    Fakultas Eknmi Manajemen Institut

    Pertanian Bgr (FEM IPB) pada

    2011 mencapai Rp217 triliun.

    Untuk menggali ptensi zakat di

    Indnesia, kata Didin, BAZNAS akan

    bergandeng tangan dengan berbagai

    pihak.

    Sementara itu, Direktur Pelaksana

    BAZNAS  Teten Kustiawan

    mengatakan target itu akan dihimpun

    melalui pegawai negeri sipil (PNS) dan

    para karyawan swasta. Menurutnya

    hal ini sangat memungkinkan setelah

    semakin kuatnya fndasi sistem

    pengellaan zakat nasinal berbasis

    UU 23/2011. “TNI sudah mulai

    duluan, hasilnya baik,” katanya.

    Tak hanya target, BAZNAS juga

    memperbaharui semangatnya me-

    lalui brand   kmunikasi baru yang

    diluncurkan di malam yang sama.

    Brand kmunikasi yang mengusung

    tema “BAZNAS Baru” ini bertujuan

    lebih mendekatkan diri kepada

    Muzaki, Mustahik, dan Masyarakat.

    BAZNAS telah berhasil meraihberbagai penghargaan, antara lain,

    memperleh sertikat ISo selama

    empat tahun berturut-turut,

    yaitu: Tahun 2008 mendapatkan

    Sertikat ISo 9001:2000. Tahun 2009,

    2010, dan 2011 kembali berhasil

    memperleh sertikat ISo, untuk seri

    terbarunya, yaitu ISo 9001:2008.

    Tahun 2009, BAZNAS mendapatkan

    penghargaan The Best Quality

    Management   dari Karim Business

    Cnsulting.

    Selain itu, BAZNAS juga berhasil

    memperleh predikat Lapran

    Keuangan Terbaik untuk lembaga

    nn departemen versi Departemen

    Keuangan RI tahun 2008, serta meraih

    The Best   Innovation Programme

    dan The Best in Transparency

    Management  pada IMZ Award  2011.

    TASYAKURANMILAD BAZNAS PENUH

    SEMANGAT BARUBAZNAS menargetkan peningkatan jumlah

    penghimpunan zakat nasional sebesar

    Rp4,22 triliun pada 2015

     / Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1436 H  19

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    22/86

    Ketika hari yang indah dan bahagiaitu hadir, yakni ketika BAZNASberusia ke-14 pada Sabtu, 17

    Januari 2015, para amil dan amilat

    BAZNAS tak ingin merayakannya

    hanya dengan upacara-upacara yangsifatnya ceremonial,  tapi juga ingin

    berbagi keindahan dan kebahagian

    itu dengan sesama.

    Maka, tak heran kalau kemudian

    pada Milad BAZNAS yang ke

    -14 itu mereka mengunjungi panti

    Jmp Tresna Werdha Budi Mulia

    I, Cipayung, Jakarta Timur. Di sana

    mereka menghibur para lansia

    bernyanyi dan berjget. Ada di

    antara lansia yang usianya di atas

    61 menyumbangkan suara dengan

    tembang lawasnya menyemarakkan

    acara bahagia bersama di aula panti

     jmp itu.

    Wajah-wajah penuh senyum tanda

    bahagia tak hanya terlihat pada

    lansia yang ikut acara di aula panti,

    tetapi juga terpancarkan pada lansia

    yang berada di tujuh wisma yang

    menjadi tempat tinggal 210 rang

    lansia di panti itu. Kepada para

    lansia itu, beberapa amil dan amilat

    BAZNAS sungguh-sungguh berbagi

    kasih dengan cara menyuapi dan

    mendampinginya.

    Tentang kegiatan ini Direktur Pelak-

    sana BAZNAS teten Kustiawan

    menyatakan bahwa memang intinya,

    dari awal para karyawan BAZNAS

    memperingati ulang tahun BAZNAS

    itu dengan harus ada pembinaan

    khusus, seperti menyuapi makan dan

    mendampingi para rang tua. “Jadi,

    kami merayakan Milad BAZNAS tidak

    semata sifatnya ceremonial,” katanya.

    Menurut Teten, kegiatan ini adalah

    bagian dari birrul walidain atau bakti

    serang anak kepada rang tua

    yang ada di panti ini “Saya berharap,

    setiap hadir di tempat seperti ini,

    kita mendapatkan nasihat, antara

    lain bahwa usia senja atau usia tua

    itu adalah suatu kepastian. “Tapi,

    kadang-kadang kita merasa bahwa

    usia tua itu masih jauh dari kita,

    padahal bagaimana pun itu suatu

    kepastian,” ujarnya.

    Selain mengunjungi para lansia di

    setiap wisma, para amil dan amilat

    BAZNAS juga memberikan beberapabantuan berupa bat-batan,

    makanan, dan sejumlah santunan

    untuk para penghuni dan tenaga

    kerja panti .

    Menurut Ketua Pelaksana Milad

    BAZNAS Mhan, kegiatan seperti

    ini dipilih karena untuk menegaskan

    kembali rasa berbagi di antara para

    karyawan BAZNAS. “Maksudnya

    agar mereka termtivasi untukmemiliki rientasi hidup pada akhirat,

    tidak hanya berrientasi pada dunia

    saja,” ungkapnya.

    Mhan berharap, interkasi antara

    karyawan BAZNAS dan penghuni

    panti Tresna Werdha Budi Mulia I ini

    tak terhenti setelah perayaan milad ini

    berakhir. “Saya berharap silaturahim

    ini terus terjalin,” katanya.

    BERBAGI BAHAGIADENGAN PARA LANSIAHari ulang tahun adalah hari yang penuh dengan

    keindahan dan kebahagiaan. Pada hari itu Allah SWT

    telah menganugerahkan rahmat dan karunia-Nya,

    antara lain, berupa umur panjang dan kesehatan.

    20  / Maret-April 2015 M

     Program Baznas

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    23/86

     / Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1436 H 21

    P

    rgram pemberdayaan masya-

    rakat berbasis kmunitas ini

    memiliki berbagai kegiatan dengan

    menggunakan dana zakat. Pende-

    katan yang dilakukan bukan hanya

    dari sektr eknmi, melainkan juga

    dari tiga aspek utama lainnya, yaitu

    pendidikan, kesehatan, dan agama.

    Di Lumbung Bapereng, penerima

    manfaat Prgram ZCD ialah para

    petani kaka dan petani cabe. Lkasi

    pegunungan dan jauh dari pusat

    kta, membuat desa ini jauh dari

    fasilitas perbankan. Agar prgram

    pemberdayaan eknmi berjalan

    ptimal, Tim ZCD Kabupaten Tanah

    Datar kemudian mengembangkan

    Kperasi Jasa Keuangan Syariah

    “Mandiri”. Keberadaan kperasi ini

    membantu para petani penerima

    dana zakat untuk menabung dana

    hasil usaha panennya. Kperasi juga

    melayani peminjaman dana dengan

    ketentuan-ketentuan syariah.

    Kperasi Jasa Keuangan Syariah

    “Mandiri” resmi melayani mustahik

    usai diresmikan pada 6 Februari 2015

    leh Bupati Tanah Datar M. ShadiqPasadige. Turut hadir dalam acara

    tersebut, Ketua Jaringan BAZNAS

    dr Naharus Surur serta Kepala Divisi

    Pendistribusian dan Pendayagunaan

    BAZNAS Faisal Qsim, Lc.

    Dalam sambutannya, bupati me-

    nyampaikan terima kasih kepada pa-

    ra Satuan Kerja Pelaksana Daerah

    (SKPD) Tanah Datar yang telah

    membayarkan zakat penghasilannyasecara rutin tiap bulan melalui sistem

    pemtngan gaji langsung ( payrol l

    system).

    “Terima kasih juga saya ucapkan

    kepada BAZNAS, khususnya BAZ-

    NAS Kabupaten Tanah Datar karena

    prgram-prgram penyaluran zakat-

    nya sangat dirasakan manfaatnya

    leh masyarakat,” katanya.

    MUSTAHIK

    TANAH DATAR MILIKIKOPERASI SYARIAH

     Program Baznas

    Desa Lumbung Bapereng, Kecamatan Sungai Tarab,

    Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, menjadi salah

    satu titik Program Zakat Community Development (ZCD).

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    24/86

    22  / Maret-April 2015 M

    RSBMAKASSARTINGKATKANLAYANANBAGIMUSTAHIK

     Program Baznas

    yang dipilih merupakan daerah

    pelsk yang belum tersentuh

    bantuan dari pihak manapun dengan

    kndisi yang cukup memprihatinkan.

    Warga yang tempat tinggalnyaterendam air dalam beberapa hari

    terakhir mulai terjangkit beberapa

    penyakit, sehingga pada Sabtu (14/2)

    lalu, tim TDB juga menyalurkan

    bantuan pengbatan gratis dan

    pembagian paket sembak bekerja

    sama dengan Rumah Sakit Ibnu Sina

    Grgl, Jakarta Barat. Sebelumnya,

    Rumah Sehat BAZNAS (RSB)

    Jakarta juga telah melayani krban

    banjir di beberapa lkasi, salah

    satunya di Muara Angke, JakartaUtara.

    Selain makanan dan bat-batan,

    BAZNAS juga menyalurkan 27.000

    liter air bersih di Jl. Rajeg Kelurahan

    Rajeg Mulya, Kecamatan Rajeg,

    Kabupatn Tangerang.

    Musibah banjir musim hujan Februari

    2015 kembali dirasakan warga

    ibukta. Pada beberapa titik sudah

    menjadi langganan banjir. Tim

    Tanggap Darurat Bencana (TDB)

    BAZNAS terjun ke lapangan selama

    sepekan, menyalurkan zakat dan

    infak dari para muzaki dan munk

    untuk meringankan beban para

    korban.

    Aksi tim TDB dimulai di tiga titik

    langganan banjir di Jakarta Utara,

    yaitu di Kampung Gusti RT 13, RW

    07 Penjaringan dan kawasan Kapuk

    Muara. Bantuannya berupa psk

    dapur umum dan dapur air untuk

    sekitar 200 warga tiap harinya. Lkasi

    BERBAGIDENGANKORBAN BANJIR

     JAKARTA

    sehat. Semuanya diselenggarakansecara gratis untuk kaum tak mampu

    di Kota Makassar dan sekitarnya.

    Selain itu, diselenggarakan juga

    seminar gizi dan kesehatan bagi

    seluruh tim medis RSB Makassar

    agar mereka semakin ptimal

    dalam melayani kesehatan mustahik.

    Sehingga semangat “Semua Bleh

    Sehat” seperti yang selama ini

    diupayakan dapat terwujud.

    Melengkapi layanan kesehatan gratisbagi mustahik, Rumah Sehat BAZNAS

    (RSB) Makassar menyelenggarakan

    berbagai kegiatan santunan dalam

    rangka memperingati Miladnya

    yang kedua dan Milad BAZNAS

    yang ke-14. Rangkaian kegiatan

    tersebut meliputi sunatan massal,

    pemeriksaan kesehatan, senam bagi

    lanjut usia (lansia) serta, lmba anak

    usia di bawah lima tahun (balita)

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    25/86

     / Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1436 H 23

    PKL BINAAN BAZNAS-BRI SYARIAH DIBEKALI

    ILMU SUKSES BERBISNIS

    Dalam pelatihan sehari tersebut,

    terdapat tiga materi kunci yang wajib

    dimiliki PKL yang mengedepankan

    kualitas dan kehalalalan dagangan,

    yakni kih muamalah, higienitas dan

    mtivasi sukses.

    Materi terakhir disampaikan leh

    pengusaha sukses yang memulai

    usaha dari nl. Dialah Mas Mn

    pemilik bisnis waralaba Ayam Bakar

    Mas Mn. Menurut dia, dalam

    berusaha, tidak hanya sisi bisnis saja

    yg dikedepankan dan meninggalkan

    sisi nilai. Justru, pelanggan hari ini

    membeli karena ‘nilai‘ yg ikut larut

    dalam bisnis kita.

    “Bapak,Ibu, sebaiknya sedini mung-

    kin mulai membangun sinergi. Ber-

    sahabatlah dengan rang-rang baik

    yg sevisi, karena sinergi hakikatnya

    adalah menggabungkan energy,”

    katanya. Pesan penutup pelatihan

    dari Mas Mn untuk para peserta

    pelatihan adalah, “Bisnis atau ber-

    dagang bukanlah sekadar untung-

    rugi, rame-sepi, dan seterusya, me-

    lainkan lebih jauh dari itu, bisnis

    adalah surga-neraka”.

    Para peserta ini merupakan penerima

    manfaat Prgram Rumah Makmur

    BAZNAS (RMB) yang sebelumnya

    telah menerima sarana dan prasarana

    usaha. Pelatihan diharapkan dapat

    menambah pengetahuan dan mem-

    bentuk mental wirausaha yang baru.

    Divisi CSR BRI Syariah Hendy

    Aryant menyampaikan apresiasinya

    pada kegiatan ini. Ia berharap bahwa

    pelatihan serupa dapat dirasakanmanfaatnya pula leh PKL lain yang

    membutuhkan. Selain Mas Mn,

    pelatihan diisi pula leh Tim Suku

    Dinas Kesehatan Jakarta Pusat serta

    Kepala Divisi Pendistribusian dan

    Pendayagunaan BAZNAS Faisal

    Qsim Lc.

    BAZNAS bekerja sama dengan BRI Syariah menggelar

    pelatihan bagi Pedagang Kaki Lima (PKL) yang

    sehari-hari mencari nafkah di lingkungan sekitar

    kedua institusi itu. Pelatihan yang dilaksanakan

    di Wisma Haji, Jakarta Pusat pada Sabtu (21/2) itu

    diikuti oleh sekitar 50 orang peserta.

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    26/86

    24  / Maret-April 2015 M

    MUKTAMAR ZAKATINTERNASIONAL

    DI KHARTUM SUDANDalam rangka Miladnya yang ke-24, Dewan ZakatSudan melaksanakan Muktamar Zakat Internasional

    pada 3-4 Maret 2015 di Grand Hall Shadakah Khartoum

    Sudan dengan dihadiri sekitar 200 peserta dari 22

    negara dari Arab, Afrika dan Indonesia.

     Program Baznas

    Pelaksanaan Muktamar Zakatini merupakan MuktamarZakat yang ke- 3. Yang pertama

    dilaksanakan pada 1996 dan yang

    ke-2 pada 2001.  Partisipasi dari

    Indnesia pada tahun ini merupakan

    yang pertama dan satu-satunya

    utusan dari Asia Tenggara. Indnesia

    diwakili leh Kepala Divisi Penyaluran

    dan Pendistribusian BAZNAS Faisal

    Qasim dan Kepala Divisi Administrasi

    dan Keuangan BAZNAS Mhd. Nasir

    Tajang. Tema Muktamar adalah

    “optimalisasi dan Pengembangan

    Pengellaan Zakat di Sudan” dengan

    3 pkk bahasan, yaitu terkait

    dengan Fikih Zakat Kntemprer

    dan Regulasi, Penghimpunan dan

    Penyaluran, serta Managemen

    Keuangan dan Administrasi Zakat.

    Muktamar ini dibuka langsung

    leh Presiden Sudan Umar Hasan

    Ahmad Baasyir dengan dihadiri leh

    menteri terkait, pengella zakat di

    seluruh Sudan, para ulama dan

    tkh masyarakat Sudan serta pa-

    ra duta besar negara-negara Arab

    dan negara berpenduduk Muslim

    mayoritas.

    Dalam sambutannya, Umar Hasan

    Ahmad Baasyir menegaskan,

    di bawah kepemimpinannya,

    Republik Sudan akan men-

     jadikan zakat sebagai alat uta-

    ma dalam memberantas kemis-

    kinan, meningkatkan kesejahteraan

    masyarakat, serta mengptimalkan

    semua kementerian untuk mendu-

    kung pengptimalan zakat di Sudan.

    Muktamar ini menghasilkan empat

    kesepakatan. Pertama, mengpti-

    malkan upaya dalam menggali

    ptensi zakat dan infak. Kedua,

    memanfaatkan teknlgi mderndalam pengellaan zakat. Ketiga,

    meningkatkan ssialisasi zakat me-

    lalui media elektrnik. Keempat,

    melaksanakan kegiatan Muktamar

    Zakat secara rutin setiap 4 tahun

    sekali.

    Di samping muktamar, diadakan

     juga pameran hasil pemberdayaan

    zakat dari seluruh prvinsi di Sudan.

    Dalam pameran ini, tergambar

    nyata peran zakat di Sudan dalam

    pemberantasan kemiskinan dan

    peningkatan kesejahteraan masya-

    rakat. Dewan Zakat tidak hanya

    sukses memastikan di setiap rumah

    rang miskin di Sudan selalu tersedia

    makanan pkk, tetapi juga sukses

    dalam sektr pemberdayaan petani,

    nelayan, peternak dan perajin.

    Buktinya, Sudan menjadi eksprtir

    daging dan prduk peternakan

    terpenting bagi negara-negara Arab.

    Karena itu, meskipun pendapatan

    per kapita Sudan hanya sebesar US$

    2.860 jauh di bawah Indnesia yang

    pendapatan per kapitanya sebesar

    US$ 4.700, dalam hal pemenuhan

    kebutuhan dasar warganya sangat

    luar biasa. Menteri Krdinatr

    Kesejahteraan Sudan, Masyair

    Ahmad Amin Dawallib mengatakan,

    pendidikan dari tingkat paling dasar

    sampai menengah atas gratis.

    Bahkan, mereka telah mewajibkan

     warganya untuk kuliah. Tidak hanya

    itu, Pemerintah Sudan juga mampu

    memberikan beasiswa kepada pelajar

    Indnesia. Di bidang kesehatan,

    Sudan juga telah menggratiskan

    biaya berbat kepada seluruh

     warganya dan Sudan termasuk salah

    satu negara miskin yang tingkat

    kriminalnya cenderung rendah.

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    27/86

     / Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1436 H 25

    TIDAK lama lagi Rumah

    Sehat BAZNAS (RSB) yang

    kelima akan berdiri tegak

    di Pangkalpinang, Bangka

    Belitung. Pembangunan

    tersebut mendapatbantuan dan dukungan

    penuh dari PT Tambang

    Timah.

    Kmitmen bantuan itu tertuangdalam perjanjian kerja samaantara Badan Amil Zakat Nasional

    (BAZNAS) dengan PT Timah yang

    ditandangani kedua lembaga di

    Kantr PT Timah Jl Medan MerdekaTimur N.15, Jakarta Pusat, Senin

    (16/3). Dalam kesempatan itu, PT

    Timah juga menyerahkan dana

    kepedulian ssial untuk pembelian

    alat kesehatan dan furnitur RSB

    sebesar Rp 1,2 miliar.

    Prgram ini merupakan bentuk

    pelayanan kesehatan gratis bagi

     warga kurang mampu di wilayah

    Pangkalpinang dan sekitarnya.

    Dengan lkasi yang berada di Jl.

    RE Martadinata, kedua lembaga

    berharap RSB ini mampu memberi

    kebermanfaatan secara ptimal

    terhadap masyarakat sekitar lantaran

    lkasinya yang strategis dan relatifdekat dengan pelabuhan.

    Direktur Utama PT Timah, Sukrisn

    mengatakan, penyaluran dana CSR

    ini merupakan bentuk partisipasi PT

    Timah kepada pemerintah dalam

    pelayanan kesehatan. Dengan

    membangun RSB ini diharapkan juga

    menambah keberkahan penghasilan

    seluruh karyawan yang saat ini

    telah diptng zakat 2,5%. “PT

    Timah menambang timah dalam

    suatu saat akan habis, maka kami

    harus memberikan suseatu yang

    bermanfaat bagi jangka panjang

    seperti pembangunan RSB.

    Sementara itu Ketua Umum

    BAZNAS, Prf Dr Didin Hadhuddin

    MSc mengatakan kerjasama ini

    sangat istimewa karena PT Timah

    memberikan fasilitas istimewa dalam

    kmpleks RSB ini. “Bangunan RSB

    dilengkapi dengan masjid, rumah

    dkter dan asrama untuk perawat

    yang belum pernaha ada di kta

    lain. Ini merupakan tipe yang perlu

    dikembangkan,” katanya.

    Berbeda dengan pembangun RSB

    sebelumnya, RSB dengan luas

    bangunan 2.300 meter persegi ini

    rencananya juga akan dilengkapi

    rumah dkter dan asrama untuk paratenaga medis. Saat ini penyelesaian

    pembangunan gedung RSB telah

    mencapai 37 persen dan ditargetkan

    selesai pada bulan Juli nanti.

    Selama ini RSB telah dibangun di

    empat kta yaitu Jakarta, Ygyakarta,

    Sidarj, dan Makassar. Setidaknya,

    lebih 100 ribu rang mustahik telah

    menerima manfaat dari kehadiran

    RSB. Bantuan tak hanya untuk

    yang sakitnya, tapi juga bagi kerabat

    yang menunggui selama pasien

    mendapatkan perawatan.

    Didin menambahkan, sudah

    seharusnya zakat diambil dari rang

    kaya setempat dan disalurkan kepada

    masyarakat miskin di tempat itu,

    seperti yang dilakukan PT Timah di

     wilayah Kta Pangkalpinang, Prvinsi

    Bangka Belitung.

    BERSAMA PT TIMAH DIRIKANRSB PANGKALPINANG

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    28/86

    26  / Maret-April 2015 M

    PANEN RAYA PADI SRIDI SRIMARTANI

     Program Baznas

    Prgram tanam padi dengan

    System of Rice Intensication(SRI) hasilnya sangat menggem-

    birakan, prduktivitas mencapai 10

    tn/ hektare.

    Prgram ini merupakan salah satu

    unggulan dalam rangkaian Prgram

    Zakat Community Development

    (ZCD) di Desa Srimartani, hasil kerja

    sama antara BAZNAS, BRI Syariah

    dan Fakultas Teknlgi Pertanian

    Universitas Gadjah Mada (UGM).

    SRI mengembangkan teknikmanajemen yang berbeda atas

    tanaman, tanah, air dan nutrisi,

    mengubah pla tanam yang selama

    ini sudah dijalankan masyarakat

    dengan hasil yang kurang

    maksimal. Salah satunya dengan

    memperhatikan pertumbuhan akar

    yang membutuhkan ruang cukup

    luas untuk bernapas, sehingga

    penanaman padi dilakukan satu per

    satu, bukan berumpun.

    Dalam panen raya kali ini, turut serta

    pula SUIJI  Japan-Indonesia Student

    Exchange Prgram dan mahasiswa

    kuliah kerja nyata (KKN) UGM di

    desa tersebut.

    Zakat Community Development di

    Srimartani juga meningkatkan kualitas

    pendidikan masyarakat desa dengan

    berdirinya Rumah Pintar BAZNAS.

    Berbagai kegiatan edukasi yang

    prduktif diselenggarakan, antara

    lain, bimbingan belajar, belajar baca

    tulis Al-Quran, pelatihan keterampilan

    menjahit, membuat kerajinan tangan

    serta pelatihan bertani dan beternak.

    Di kabupaten yang sama, berdiri

    Rumah Sehat BAZNAS (RSB) yaitu

    prgram rumah sakit tanpa kasir yang

    melayani mustahik dengan pelayanan

    prima. Masyarakat dimudahkan

    dalam administrasi persyaratan serta

    dalam sistem pemberian layanan

    kesehatan karena di RSB dikenal

    prgram Layanan Luar Gedung

    (LLG) yang jemput bla mendatangi

    kantng-kantng mustahik.

    Warga Desa Srimartani,Kecamatan Piyungan,

    Kabupaten Bantul,

    Yogyakarta, Jum’at (6/3)

    pagi bergegas menuju

    area persawahan untuk

    melaksanakan panen

    raya yang sudah mereka

    nantikan.

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    29/86

     / Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1436 H 27

    Ini adalah kali kedua Asimahdiperasi. Tahun lalu, di RSB itu pulanenek yang tinggal di Kebagusan,

    Jakarta Selatan itu mengperasi

    mata kanannya. “Sudah sejak lima

    tahun lalu ibu kena katarak. Awalnya,

    mata ibu yang minus bertambah

    terus. Alhamdulillah bisa diperasi

    katarak gratis. Ibu sudah sangat siap

    diperasi,” ucap Sami, sang putri

    yang menemaninya.

    operasi ini merupakan salah satu

    bentuk rasa syukur milad PT Apli-

    kanusaLintasarta yang ke-27 dalam

    bentuk dana infak sebesar Rp215

     juta. operasi ini dilaksanakan dua

    tahap. Pertama, sebanyak 50 rang

    mustahik pada 4 April 2015. Tahap

    kedua akan dilaksanakan pada 29

    April 2015.

    Selain membantu para lansia men-

    dapatkan penglihatannya kem-

    bali, dana CSR PT Aplikanusa-

    Lintasarta ini juga berbentuk bantuan

    satu unit mbil ambulans dengan

    fasilitas cukup lengkap, yakni tabung

    ksigen, regulatr, tabung pemadam

    kebakaran, alat-alat infus, tandu

    medis dan ow meter . Ambulans

    ini rencananya akan berperasi di

    daerah Serang, Banten.

    Direktur Eksekutif RSB dr. H. Meizi

    Fachrizak Achmad, M. Si menegas-

    kan, meski hasil sumbangan, perasi

    katarak yang dilakukan pihaknya

    tetap prfesinal. “BAZNAS dan RSB

    berkmitmen untuk tidak menjadikan

    para mustahik ini manusia kelas 2

    tetapi rang-rang VIP di tempat

    kami,” ucapnya.

    Saat ini sudah sekitar 1400 rang

    mustahik yang mendapat manfaat

    perasi katarak gratis dari BAZNAS.

    Ketua Bidang Prgram BAZNAS,

    Husein Ibrahim mempersilakan siapa

    pun yang membutuhkan perasi

    katarak untuk daftar ke BAZNAS.

    “Syaratnya cukup satu, miskin,”

    ucapnya.

    Direktur Bisnis PT AplikanusaLin-

    tasarta Al Asman mengatakan, pe

    ga wai dan perusahaannya memang

    sudah rutin berzakat di BAZNAS

    sejak tahun lalu. Pada 2013, PT

    AplikanusaLintasarta juga telah

    menyumbangkan satu ambulans

    BAZNAS.

    Selain berfungsi reguler, ambulansini juga berfungsi sebagai layanan

    kesehatan keliling dari Layanan Luar

    Gedung RSB yang setiap bulannya

    melayani rata-rata 13 ribu mustahik.

    “Kami ingin jadikan ini layanan

    kesehatan keliling. Jadi, ambulans

    ini dapat berfungsi sebagai layanan

    preventif, prmtif dan kuratif,” imbuh

    Direktur Pelaksana BAZNAS Teten

    Kustiawan.

    RAYAKAN MILAD KE-27, LINTASARTA GELAR OPERASI KATARAK GRATIS

    Asimah, 80, berjalan tertatih dari Ruang Bundar

    Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, menuju

    Rumah Sehat BAZNAS (RSB) yang masih dalam satu

    kompleks masjid. Tubuhnya yang bungkuk tak dapat

    menyembunyikan semburat rasa syukurnya. Hari itu,

    Sabtu (4/4) ia bersama 99 orang mustahik lainnya akan

    mengoperasi matanya yang terkena katarak secara gratis.

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    30/86

    28  / Maret-April 2015 M

     Program Baznas

    BAZNAS bersama Yayasan Nurani

    Dunia membangun fasilitas sarana

    air bersih di Desa Pesanggrahan,

    Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta.

    Sarana air bersih yang dibangun

    selama tiga tahun ini mengairi 339

    kepala keluarga dan 14 fasilitas

    umum.

    Menurut Ketua Bidang Jaringan

    BAZNAS Naharus Surur,

    pembangunan sarana air bersih ini

    memakan biaya hingga Rp 1,6 miliar.

    “Dana paling besar digunakan untuk

    membangun bendungan. Aksesnya

    yang sulit menjadi tantangan

    tersediri dalam pembangunan,”

    kata Naharus usai acara peresmian

    sarana tersebut, Rabu (8/4).

    Meski lkasinya di dekat bendungan

    raksasa Waduk Jatiluhur, untuk

    kebutuhan air bersih mereka

    kekurangan. Mantan Kepala Desa

    Pesanggarahan Yadi Supriyadi

    mengakui akses air bersih di

    desanya cukup sulit karena paskan

    air Waduk Jatiluhur akan mengering

    saat musim kemarau tiba.

    Sementara itu Ketua Nurani Dunia

    Imam Prasdj mengungkapkan,

    pembangunan sarana ini tidak hanyamenghadirkan air bersih ke tengah

    desa tapi membangun lembaga

    ssial. “Warga dilibatkan dalam

    pengellaan dan pemeliharaan

    fasilitas air bersih. Penciptaan

    lembaga ssial ini nantinya

    diharapkan mampu memperluas

    pembangunan desa,” kata Imam.

    BAZNAS-NURANI DUNIA

    BANGUNFASILITAS

    AIR BERSIH DITEGALWARU

    Rumah Sehat BAZNAS (RSB)

    Jakarta menambah jenis pelayanan

    kesehatan gratis untuk mustahik,

    khususnya ibu dan anak, yaitu

    Prgram Bidan Keluarga Pra

    Sejahtera (BKPS) yang pertama

    kali diresmikan di Kampung Nagrak

    RT 01/ 01 Desa Nagrak, Kecamatan

    Sukaraja, Bgr, baru-baru ini.

    BKPS melengkapi Prgram Dkter

    Keluarga Pra-Sejahtera (DKPS)

    yang telah melayani mustahik di

    10 titik di kawasan Jabdetabek.

    Kepala Pelayanan Medis RSB dr

    Dewi mengatakan, BKPS didirikan

    karena di Kampung Nagrak banyak

    anak kecil dan ibu muda yang

    membutuhkan akses kesehatan

    yang mudah dan gratis.

    “BKPS memang khusus untuk

    melayani pemeriksaan kesehatan

    ibu hamil dan imunisasi bagi anak-

    anak,” katanya. Semula Nagrak

    adalah salah satu titik Layanan Luar

    Gedung RSB Jakarta, lalu didirikan

    BKPS karena ada kebutuhan.

    PROGRAM BIDAN KELUARGA PRA-SEJAHTERALAYANAN KESEHATAN GRATIS IBU-ANAK

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    31/86

     / Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1436 H 29

    “Beasiswa yang diberikan berupa

    biaya kebutuhan hidup dan

    biaya pendidikan. Caln santri

    tersebut akan direkrut dari seluruh

    kabupaten/kta se-Sumatera

    Selatan melalui BAZNAS Daerah.Masing-masing daerah diberikan

    kuta sebanyak 2 rang anak” kata

    Drs. H. Rbinsn Malian, M.Pd.I,

    Ketua Pelaksana BAZNAS Prvinsi

    Sumatera Selatan. BAZNAS

    Sumsel menurut Teguh Sbri, kini

    lebih banyak menyalurkan zakat

    dalam bentuk pemberdayaan dan

    pendayagunaan, salah satunya yaitu

    pembiayaan pendidikan di bidang

    keagamaan. Persyaratan untuk

    mendapatkan beasiswa tersebutyaitu berasal dari keluarga yang tidak

    mampu, anak yatim, piatu atau yatim

    piatu.

    BAZNAS Prvinsi Sumatera Selatan

    menyalurkan dana zakat dan

    infaknya melalui 5 Prgram Unggulan

    yaitu SUMSEL MAKMUR, SUMSEL

    CERDAS, SUMSEL TAQWA,

    SUMSEL SEHAT DAN SUMSEL

    PEDULI “Dengan lima prgram

    tersebut, zakat dan infak yang kamihimpun kemudian disalurkan melalui

    penyaluran eknmi, pendidikan

    dan dakwah, serta kesehatan dan

    ssial kemanusian,” kata Sekretaris

    BAZNAS Sumsel. Hendra Praja

    BAZNAS SUMATERA SELATAN REKRUT SANTRIPENGHAFAL QUR’AN

    Badan Amil Zakat Nasional ProvinsiSumatera Selatan (BAZNAS Sumsel)

    mulai melakukan pendataan calon

    santri yang akan diberikan beasiswa

    untuk tahun ajaran 2015/2016

    Ryan Rahmat menjadi ptretmembanggakan bagi para

    muzaki dan mustahik

    BAZNAS Kabupaten Batusangkar,

    Sumatera Barat. Betapa tidak,

    hanya dalam waktu dua tahun ia

    “melmpati” garis imajiner, dari se-

    mula menerima dana zakat sebagai

    bantuan mdal usaha kecil-kecilan,

    kini mampu menunaikan zakat.

    Lulusan perguruan tinggi di

    BAZNAS SUMATERA BARAT

    DULU MUSTAHIK, KINI MUZAKIYgyakarta ini pernah merantau

    hingga ke Papua, sebelum akhirnya

    pulang ke kampung halamannya

    memulai usaha kecil-kecilan dari

    nl. Berbeda dengan sajian Ranah

    Minang umumnya, ia mencba

    berdagang Mendan, tempe yang

    digreng setengah matang. Awalnya,

    Ryan menjual mendan ke kantr dan

    seklah di sekitar tempat tinggalnya.

    Tak dinyana, makanan ini disukai

    sehingga usaha Ryan berkembang

    pesat. Ia menambah ilmu usahanya

    dengan mengikuti pelatihan usaha

    bagi para mustahik yang diadakan

    BAZNAS Batusangkar.

    Sebelum mendapatkan bantuan,

    Ryan hanya mampu memperleh

    mzet sebesar Rp100.000,- per

    hari. Setelah itu, mzet Ryan

    terus meningkat. Pada kali ketiga

    pengajuan mdal, BAZNAS tidak

    lagi memberikan mdal usaha tapi

    pinjaman tanpa bunga sebesar

    Rp7.500.000. Dengan pinjaman

    ini Ryan mampu meningkatkan

    mzetnya hingga Rp500.000,- per

    hari dan menjadi langganan tetap

    para pegawai di sekitar kantr

    Kabupaten Batusangkar.

    Kesadaran berbagi pada diri Ryan

    perlahan tumbuh setelah membaca

    buku-buku tentang manfaat zakat

    dan sedekah, walaupun selama

    ini dia sudah bersedekah. Maka,

    sejak Desember 2014 Ryan mulai

    rutin berzakat melalui BAZNAS

    Batusangkar.

     Program Baznas Daerah  

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    32/86

     Inspirasi 

    30  / Maret-April 2015 M

    Kaidah ini benar-benar dipegangdan dijalankan leh perusahaanpengiriman barang JNE (Jalur

    Nugraha Eka). Salah satu cnthnya,ketika terjadi krisis moneter (krismon)

    1998, banyak perusahaan yang

    melakukan pemutusan hubungan

    kerja (phk) terhadap karyawannya,

    tetapi JNE tidak, bahkan memberi

    bantuan sembilan bahan pkk

    (sembak) untuk meringankan beban

    karyawannya.

    Menurut Direktur Eksekutif JNE

    Jhari Zein, langkah itu dilakukan

    atas saran pendiri Titipan Kilat (Tiki)

    Suprapt Suparn. “Kita jangan mem-

    phk karyawan. Mereka sedang susah

     jangan ditambah susahnya. Justrukita harus membantu bagaimana

    caranya bisa lebih meringankan

    mereka. Barangkali mereka bisa

    diberi sembak,” kata Jhari Zein

    mengutip saran Suprapt, kepada

     Zakat   di kantr pusat JNE, Tmang,

    Jakarta, beberapa waktu lalu.

    Bagi Jhari, Suprapt adalah guru

    yang mengajarinya banyak hal,

    terutama tentang cara memadukan

    bisnis, lingkungan dan spiritual.

    Dialah yang mengajak bergabung

    dengan Tiki setelah Jhari malang

    melintang sekitar 10 tahun berkarierdi perusahaan pengiriman, yaitu TNT/

    Skypak Internatinal Jakarta dan

    Prnt Rekakurir Jakarta. “Tadinya,

    saya pikir saya akan bergabung

    dengan Tiki, tapi ternyata saya

    diminta pemilik Tiki untuk mendirikan

    perusahaan baru, yang namanya

    saya tawarkan JNE ,” kenang Jhari

    yang dilahirkan di Medan, 16 April

    1954 itu.

    Perlakukanlah

    karyawan

    atau siapa sajaseindah mungkin.

    Bahagiakanlah

    mereka sebahagia

    mungkin. Berbuatlah

    kebaikan sebaik

    mungkin kepada

    mereka. Sebab,

    semua kebaikan

    itu akan kembalikepada perusahaan

    atau siapa saja yang

    telah menanam

    kebaikan itu.

    TUMBUH DAN BESAR

    DENGAN BERBAGI

    Johari ZeinDirektur Eksekutif JNE 

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    33/86

     / Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1436 H 31

    Sebagai pengingat adanya JNE

    pada waktu susah yaitu saat-saat

    krismn, sampai saat ini JNE

    yang berdiri pada 1990 itu masih

    tetap memberikan sembak (beras)

    kepada karyawannya sebanyak

    10 kg, (sebulan 2 kali). “ Dengan

    cara itu, ada kebaikan yang justru

    berbalik menjadi keselamatan buat

    perusahaan,”ujar alumni Akademi

    Htel dan Pariwisata, Trisakti,

    Jakarta, itu. Ya, JNE memang tidak

     jatuh, tapi terus tumbuh dan tumbuh

    menjadi perusahaan ternama.

    Kebaikan tak hanya dibagi buat karya-

     wannya tapi juga buat rang luar

    yang kebetulan mendapat kesusahan

    di-phk leh perusahaannya. Ketikaitu, tumbuh banyak sekali warung

    telekmunikasi (wartel) yang bisa

    dimanfaatkan sebagai tempat untuk

    menawarkan jasa JNE. “Kami tak

    bisa memberi mereka uang, tapi

    bisnis. Wartel menjadi konter JNE.

    Banyak juga yang di rumahan,”cerita

    ayah empat anak itu.

    Ketika on line shop mulai berkembang

    di Indnesia (2010), yang paling

    diandalkan JNE adalah kis-kis(wartel) itu.

    Itulah salah satu prduk yang

    dominan di JNE dalam layanan

    e-comerse karena  positioning-nya

    yang tepat. Artinya, membantu rang

    pada 1998, JNE menikmati hasilnya

    mulai 2010 sampai sekarang. Banyak

    pesaing JNE yang ingin terjun ke

    e-comerse, tapi terpental lagi karena

    terlambat masuknya.

    “Itu bukti bahwa kebaikan itu selalu

    berbalik menjadi suatu rezeki yag

    saya tidak menduganya. Karena

    kesadaran ini, saya selalu ingin

    mencatat setiap peristiwa yang

    sifatnya achievement spiritual.  Saya

    ingin mencatatnya, dalam sebuah

    usaha mendekatkan diri dengan

    Allah, Allah pasti membalas dengan

    kebaikan,” kata Jhari yang masuk

    Islam sejak 1983 itu.

    Karena itu, tak heran kalau JNE

    taat membayar zakat perusahaan.

    Awalnya, zakat diberikan ke yayasan

    anak yatim dan dhuafa, setelah dana

    zakatnya semakin besar, zakatnya

    dibayarkan lewat lembaga amil zakat

    yang resmi, seperti BAZNAS (sejak

    2012). Selain zakat, JNE juga sangat

    memperhatikan infak dan sedekah.

    “JNE sudah meniatkan sejak awal,

    2,5% zakat, 10% bnus untuk

    karyawan dari prt setiap tahun, dan

    7,5 % infak dan sedekah”.

    Kebaikan itu tak hanya dilakukan

    saat krismn atau saat ini, tapi

     juga sebelum JNE berdiri, antara

    lain dengan mengadakan acara

    syukuran di kmpleks anak-anakyatim milik Suprapt. Di situ ada

    ratusan anak-anak yatim, janda

    miskin, dan tunanetra. “Kami mulai

    dengan menyantuni anak-anak yatim

    . Perusahaan belum dibangun pun

    sudah ada interaksi dengan kaum

    dhuafa,”jelas Jhari.

    Anak yatim menjadi bagian dari

    perusahaan JNE. Salah satu

    mnumennya yang sengaja dibuat

    Jhari untuk generasi berikutnyaadalah di depan kantr pusat JNE,

    Tmang, ada gunungan yang di

    bagian bawahnya terdapat jejak

    tangan anak-anak yatim. “Mnumen

    itu sebagai bentuk mengingatkan

    karyawan kami bahwa JNE dibangun

    dengan da anak-anak yatim,”kata

    mualaf yang menunaikan ibadah

    hajinya pada 2000 itu.

    Anak-yatim menjadi perhatian karenaSuprapt memperkenalkan Jhari

    kepada Quran Surat Al-Ma’un. Jhari

    masih ingat pesan Suprapt,”Kita

     jangan sampai menjadi pendusta

    agama. Anak yatim harus kita

    perhatikan”. Maka, sampai hari ini

    setiap acara-acara resmi, misalnya

    pembukaan kantr baru dan ulang

    tahun perusahaan, anak-anak yatim

    selalu diundang. “Kami santuni dan

    kami minta danya”.Dengan berbagai kebaikan itu JNE

    terus tumbuh dan menjadi besar.

    Awalnya, karyawannya hanya 8

    rang dan mdalnya hanya sekitar

    Rp100 juta. Kantrnya pun menyewa

    di lantai dua Gedung Gelael Jl.

    S. Parman yang sekarang sudah

    berubah menjadi htel. Sekarang,

    mset nasinalnya (pada 2014)

    mencapai Rp2,5 triliun dengan

     jumlah karyawan sekitar 1.2000 lebih,outlet -nya ada 5000 lebih, dan kantr

    cabangnya mendekati jumlah 500 di

    seluruh Indnesia.

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    34/86

    2 Maret 2015

    Menerima Sertifikat ISOdari Worldwide QualityAssurance (WQA)

    3-4 Maret 2015Muktamar ZakatInternasional diKhartum Sudan

    13 Maret 2015

    Launching TamanKuliner BRI Syariah-BAZNAS

    30 Maret 2015Penandatanganan

    MoU BAZNAS-BI-BWIdan Seminar Nasional

    Ekonomi Syariah

    16 Maret 2015

    Penandatanganan MoUPembangunan RSBPangkal Pinang antaraBAZNAS-PT Timah

    20 April 2015Panen Raya BuahNaga Program ZCDKota Balikpapan,Kalimantan Timur

    26, 27 April 2015Peresmian Program

    ZCD PadangPariaman

    28, 29 April 2015International WorkingGroup - Zakat CorePrinciple oleh BAZNAS,BI dan IRTI-IDB

    21 April 2015Peresmian Hydran

    Umum Air Minum(HUAM) Program ZCD

    Kabupaten Berau,Kalimantan Timur

    5 Mei 2015Gathering Zakat

    oleh BAZNASProv. Jawa Barat

    19-21 Mei 2015Rapat KoordinasiBAZNASse-Provinsi Riau

    18-20 Mei 2015Rapat KerjaNasional BAZNASse-Indonesia

    11-13 Maret 2015Pelatihan

    Pendamping RumahMakmur BAZNAS

    AGENDA BAZNAS 2015

    01

    0203

    06

    09

    04

    12

    05

    08

    10

    11

    13

    14

    0715 April 2015Peresmian Masjid NurulYaqin Program ZCDPandeglang, Banten

    32  / Maret-April 2015 M

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    35/86

     / Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1436 H 33

  • 8/16/2019 BAZNAS Majalah Zakat Edisi Maret - April 2015

    36/86

    Opini 

    34  / Maret-April 2015 M

     JAMINAN SOSIALDI DALAM ISLAM

    Gagasan tentangkesejahteraan sosial

    di Indonesia yang

    dirumuskan oleh para

    pendiri bangsa dan

    tertuang di dalam UUD

    1945 merupakan salah

    satu alasan paling

    penting bagi kelahiran

    sebuah negara. Itulah

    sebabnya, gagasankesejahteraan sosial

    telah disebut sejak

    bagian pembukaan UUD

    1945. Tetapi gagasan ini

    tidak lahir di dalam

    konteks sendiri.

    Dalam UUD 1945 pasal 34

    ayat (2), disebut negara

    mengembangkan sistem

     jaminan ssial bagi seluruh rakyat

    dan memberdayakan masyarakat

    yang lemah dan tidak mampu sesuai

    dengan martabat kemanusiaan.

    Pelaksanaan pasal ini terwujud

    dalam UU N. 40/2004 tentang

    Sistem Jaminan Sosial Nasional

    (SJSN) dan UU N. 24/2011 tentang

    Badan Penyelenggara JaminanSsial (BPJS), baik BPJS Kesehatan

    maupun BPJS Ketenakerjaan.

    BPJS Kesehatan akan diberlakukan

    terhadap seluruh warga negara,

    baik yang beriuran mandiri maupun

    yang dibayarkan leh negara atau

    pemberi kerja. Knsep ini merupakan

    suatu lmpatan besar bagi Indnesia

    semenjak 60 tahun kemerdekaan;

    sebagaimana dicanangkan para

    founding-fathers bangsa ini.

    Jauh sebelum knsep ini, Islam

    sebenarnya sudah memberikan