batuan beku

11
BAB II IDENTIFIKASI BATUAN A. BATUAN BEKU a.1 Genesa Batuan Beku Batuan beku adalah batuan yang terjadi dari pembekuan magma.Magma adalah silika alam yang bersifat cair, panas dan pijar yang penuhdengan gas-gas volatil (gas-gas yang sangat mudah menguap). Berdasar kandungan silika (SiO2) batuan beku dibagi menjadi :Tabel 2.1. Pembagian batuan beku berdasarkan kandungan silika (SiO2) Nama Batuan Kandungan Silika (SiO2) Batuan beku asam lebih dari 66% Batuan beku intermediet 52% - 66% Batuan beku basa 45% - 52% Batuan beku ultra Basa Kurang dari 45% Pembagian ganesa batuan beku atau tempat terjadinya batuan beku adalah sebagai berikut. a) Batuan Beku Luar adalah Kelompok batuan ekstrusi terdiri dari semua material yang dikeluarkanke permukaan bumi baik di daratan ataupun di bawah permukaan laut.Meterial ini mendingin dengan cepat, ada yang berbentuk padat, debu,atau suatu larutan yang kental dan panas cairan ini biasa disebut lava.Ada dua tipe magma ekstrusi, yang pertama memiliki kandungan silikayang rendah dan viskositas relatif rendah. Sebagai contoh adalah lava basaltik yang sampai kepermukaan melalui celah dan setelahdipermukaan mengalami pendinginan yang cepat. Biasanya lava basaltik memiliki sifat sangat cair, sehingga bila sampai kepermukaan akan menyebar dengan daerah yang sangat luas. Tipe yang ke dua dari lava ini adalah bersifat asam, yang memilikikandungan silika yang tinggidan vikositas relatif tinggi. Akibat darivikositas ini bila sampai kepermukaan akan menjadi suatu a l i r a n sepanjang lembah. b) Batuan Beku Dalam adalah Magma yang membeku di bawah permukaan bumi, pendinginannyasangat lambat (dapat mencapai jutaan tahun), memungkinkan tumbuhnyakristal-kristal

Upload: gustybagusii

Post on 01-Oct-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

geologi

TRANSCRIPT

BAB IIIDENTIFIKASI BATUANA. BATUAN BEKU

a.1 Genesa Batuan Beku Batuan beku adalah batuan yang terjadi dari pembekuan magma.Magma adalah silika alam yang bersifat cair, panas dan pijar yang penuhdengan gas-gas volatil (gas-gas yang sangat mudah menguap). Berdasarkandungan silika (SiO2) batuan beku dibagi menjadi :Tabel 2.1. Pembagian batuan beku berdasarkan kandungan silika (SiO2)

Nama BatuanKandungan Silika (SiO2)

Batuan beku asamlebih dari 66%

Batuan beku intermediet52% - 66%

Batuan beku basa45% - 52%

Batuan beku ultra BasaKurang dari 45%

Pembagian ganesa batuan beku atau tempat terjadinya batuan beku adalah sebagai berikut.a) Batuan Beku Luar adalahKelompok batuan ekstrusi terdiri dari semua material yang dikeluarkanke permukaan bumi baik di daratan ataupun di bawah permukaan laut.Meterial ini mendingin dengan cepat, ada yang berbentuk padat, debu,atau suatu larutan yang kental dan panas cairan ini biasa disebut lava.Ada dua tipe magma ekstrusi, yang pertama memiliki kandungan silikayang rendah dan viskositas relatif rendah. Sebagai contoh adalah lavabasaltik yang sampai kepermukaan melalui celah dan setelahdipermukaan mengalami pendinginan yang cepat. Biasanya lava basaltikmemiliki sifat sangat cair, sehingga bila sampai kepermukaan akanmenyebar dengan daerah yang sangat luas. Tipe yang ke dua dari lava ini adalah bersifat asam, yang memilikikandungan silika yang tinggidan vikositas relatif tinggi. Akibat darivikositas ini bila sampai kepermukaan akan menjadi suatu aliransepanjang lembah.

b) Batuan Beku Dalam adalah Magma yang membeku di bawah permukaan bumi, pendinginannyasangat lambat (dapat mencapai jutaan tahun), memungkinkan tumbuhnyakristal-kristal yang besar dan sempurna bentuknya, menjadi tubuh batuanbeku intrusive. Tubuh batuan beku dalam mempunyai bentuk dan ukuranyang beragam, tergantung pada kondisi magma dan batuan di sekitarnya.Magma dapat menyusup pada batuan di sekitarnya atau menerobosmelalui rekahan-rekahan pada batuan di sekelilingnya. Bentuk-bentukbatuan beku yang memotong struktur batuan di sekitarnya disebutdiskordan, termasuk di dalamnya adalah batholit, stok, dyke, dan jenjangvolkanik.1.Batholit , merupakan tubuh batuan beku dalam yang paling besardimensinya. Bentuknya tidak beraturan, memotong lapisan-lapisanbatuan yang diterobosnya. Kebanyakan batolit merupakan kumpulanmassa dari sejumlah tubuh-tubuh intrusi yang berkomposisi agakberbeda. Perbedaan ini mencerminkan bervariasinya magmapembentuk batholit. Beberapa batholit mencapai lebih dari 1000 kmpanjangnya dan 250 km lebarnya. Dari penelitian geofisika danpenelitian singkapan di lapangan didapatkan bahwa tebal batholitantara 20-30 km. Batholite tidak terbentuk oleh magma yangmenyusup dalam rekahan, karena tidak ada rekahan yang sebesardimensi batolit. Karena besarnya, batholit dapat mendorong batuanyang di1atasnya. Meskipun batuan yang diterobos dapat tertekan keatas oleh magma yang bergerak ke atas secara perlahan, tentunya adaproses lain yang bekerja. Magma yang naik melepaskan fragmen-fragmen batuan yang menutupinya. Proses ini dinamakan stopping.Blok-blok hasil stopping lebih padat dibandingkna magma yang naik, sehingga mengendap. Saat mengendap fragmen-fragmen ini bereaksidan sebagian terlarut dalam magma. Tidak semua magma terlarut danmengendap di dasar dapur magma. Setiap frgamen batuan yang beradadalam tubuh magma yang sudah membeku dinamakan Xenolith.2. Stock, seperti batolit, bentuknya tidak beraturan dan dimensinya lebihkecil dibandingkan dengan batholit, tidak lebih dari 10 km. Stockmerupakan penyerta suatu tubuh batholit atau bagian atas batholit.3. Dyke, disebut juga gang, merupakan salah satu badan intrusi yangdibandingkan dengan batholit, berdimensi kecil. Bentuknya tabular,sebagai lembaran yang kedua sisinya sejajar, memotong struktur(perlapisan) batuan yang diterobosnya.4. Jenjang Volkanik,adalah pipa gunung api di bawah kawah yangmengalirkan magma ke kepundan. Kemudian setelah batuan yangmenutupi di sekitarnya tererosi, maka batuan beku yang bentuknyakurang lebih silindris dan menonjol dari topografi disekitarnya.Bentuk-bentuk yang sejajar dengan struktur batuan di sekitarnyadisebut konkordan diantaranya adalahsill, lakolit dan lopolit. Sill, adalah intrusi batuan beku yang konkordan atau sejajarterhadap perlapisan batuan yang diterobosnya. Berbentuk tabulardan sisi-sisinya sejajar. Lakolit, sejenis dengan sill. Yang membedakan adalahbentuk bagian atasnya, batuan yang diterobosnya melengkung ataucembung ke atas, membentuk kubah landai. Sedangkan, bagianbawahnya mirip dengan Sill. Akibat proses-proses geologi, baikoleh gaya endogen, maupun gaya eksogen, batuan beku dapttersingka di permukaan. Lopolit, bentuknya mirip dengan lakolit hanya saja bagianatas dan bawahnya cekung ke atas.

Batuan beku dalam selain mempunyai berbagai bentuk tubuh intrusi, jugaterdapat jenis batuan berbeda, berdasarkan pada komposisi mineral pembentuknya. Batuan-batuan beku luar secara tekstur digolongkan kedalam kelompok batuan beku fanerik.b.2 Struktur Batuan Beku Berdasarkan tempat pembekuannya batuan beku dibedakan menjadi batuanbeku ekstrusif dan intrusif. Hal ini pada nantinya akan menyebabkanperbedaan pada tekstur masing masing batuan tersebut. Kenampakan daribatuan beku yang tersingkap merupakan hal pertama yang harus kitaperhatikan. Kenampakan inilah yang disebut sebagai struktur batuan beku.

1.Struktur Batuan Beku EkstrusifBatuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannyaberlangsung dipermukaan bumi. Batuan beku ekstrusif ini yaitu lava yangmemiliki berbagia struktur yang memberi petunjuk mengenai proses yangterjadi pada saat pembekuan lava tersebut. Struktur ini diantaranya:a.Masif, yaitu struktur yang memperlihatkan suatu masa batuan yangterlihat seragam.b.Sheeting joint, yaitu struktur batuan beku yang terlihat sebagai lapisanc.Columnar joint, yaitu struktur yang memperlihatkan batuan terpisahpoligonal seperti batang pensil.Pillow lava, yaitu struktur yangmenyerupai bantal yang bergumpal-gumpal. Hal ini diakibatkanproses pembekuan terjadi pada lingkungan air.d.Vesikular, yaitu struktur yang memperlihatkan lubang-lubang padabatuan beku. Lubang ini terbentuk akibat pelepasan gas pada saatpembekuan.e.Amigdaloidal, yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi olehmineral lain seperti kalsit, kuarsa atau zeolit. f.Struktur aliran, yaitu struktur yang memperlihatkan adanyakesejajaran mineral pada arah tertentu akibat aliran.

2. Struktur Batuan Beku IntrusifBatuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannyaberlangsung dibawah permukaan bumi. berdasarkan kedudukannya terhadap perlapisan batuan yang diterobosnya struktur tubuh batuan bekuintrusif terbagi menjadi dua yaitu konkordan dan diskordan.a. Konkordan, Tubuh batuan beku intrusif yang sejajar dengan perlapisandisekitarnya, jenis jenis dari tubuh batuan ini yaitu :1.Sill, tubuh batuan yang berupa lembaran dan sejajar denganperlapisan batuan disekitarnya.2.Laccolith, tubuh batuan beku yang berbentuk kubah (dome),dimana perlapisan batuan yang asalnya datar menjadimelengkung akibat penerobosan tubuh batuan ini, sedangkanbagian dasarnya tetap datar. Diameterlaccolith berkisar dari 2sampai 4 mil dengan kedalaman ribuan meter.3.Lopolith, bentuk tubuh batuan yang merupakan kebalikan dari laccolith, yaitu bentuk tubuh batuan yang cembung ke bawah.Lopolith memiliki diameter yang lebih besar dari laccolith, yaitupuluhan sampai ratusan kilometer dengan kedalaman ribuanmeter.4.Paccolith, tubuh batuan beku yang menempati sinklin atauantiklin yang telah terbentuk sebelumnya. Ketebalan paccolithberkisar antara ratusan sampai ribuan kilometer.a. Diskordan Tubuh batuan beku intrusif yang memotong perlapisan batuandisekitarnya. Jenis-jenis tubuh batuan ini yaitu:1.Dike, yaitu tubuh batuan yang memotong perlapisan disekitarnyadan memiliki bentuk tabular atau memanjang. Ketebalannya daribeberapa sentimeter sampai puluhan kilometer dengan panjangratusan meter.2.Batolith, yaitu tubuh batuan yang memiliki ukuran yang sangatbesar yaitu > 100 km2 dan membeku pada kedalaman yang besar.a. Stock , yaitu tubuh batuan yang mirip denganBatolith tetapi ukurannya lebih kecil.

a.3 Tekstur Batuan Beku Tekstur didefinisikan sebagai keadaan atau hubungan yang erat antar mineral-mineral sebagai bagian dari batuan dan antara mineral-mineral dengan massagelas yang membentuk massa dasar dari batuan.Tekstur pada batuan beku umumnya ditentukan oleh tiga hal yang penting,yaitu:1.Kristalinitas Kristalinitas adalah derajat kristalisasi dari suatu batuan beku pada waktuterbentuknya batuan tersebut. Kristalinitas dalam fungsinya digunakanuntuk menunjukkan berapa banyak yang berbentuk kristal dan yang tidakberbentuk kristal, selain itu juga dapat mencerminkan kecepatanpembekuan magma. Apabila magma dalam pembekuannya berlangsunglambat maka kristalnya kasar. Sedangkan jika pembekuannyaberlangsung cepat maka kristalnya akan halus, akan tetapi jikapendinginannya berlangsung dengan cepat sekali maka kristalnyaberbentuk amorf.Dalam pembentukannnya dikenal tiga kelas derajat kristalisasi, yaitu:1. Holokristalin, yaitu batuan beku dimana semuanya tersusun olehkristal. Tekstur holokristalin adalah karakteristik batuan plutonik,yaitu mikrokristalin yang telah membeku di dekat permukaan.2. Hipokristalin, yaitu apabila sebagian batuan terdiri dari massa gelasdan sebagian lagi terdiri dari massa kristal.3. Holohialin ,yaitu batuan beku yang semuanya tersusun dari massagelas. Tekstur holohialin banyak terbentuk sebagai lava (obsidian),dike dan sill, atau sebagai fasies yang lebih kecil dari tubuh batuan.

2. Granularitas Granularitas didefinisikan sebagai besar butir (ukuran) pada batuan beku.Pada umumnya dikenal dua kelompok tekstur ukuran butir, yaitu:a.Fanerik/fanerokristalin, Besar kristal-kristal dari golongan ini dapatdibedakan satu sama lain secara megaskopis dengan mata biasa.Kristal-kristal jenis fanerik ini dapat dibedakan menjadi: Halus (fine), apabila ukuran diameter butir kurang dari 1 mm. Sedang (medium), apabila ukuran diameter butir antara 1 5 mm. Kasar (coarse), apabila ukuran diameter butir antara 5 30 mm. Sangat kasar (very coarse), apabila ukuran diameter butir lebihdari 30 mm.b.Afanitik, Besar kristal-kristal dari golongan ini tidak dapat dibedakandengan mata biasa sehingga diperlukan bantuan mikroskop. Batuandengan tekstur afanitik dapat tersusun oleh kristal, gelas ataukeduanya. Dalam analisis mikroskopis dapat dibedakan:

Mikrokristalin, apabila mineral-mineral pada batuan beku bisadiamati dengan bantuan mikroskop dengan ukuran butiran sekitar0,1 0,01 mm. Kriptokristalin, apabila mineral-mineral dalam batuan bekuterlalu kecil untuk diamati meskipun dengan bantuan mikroskop.Ukuran butiran berkisar antara 0,01 0,002 mm. Amorf/glassy/hyaline, apabila batuan beku tersusun oleh gelas. 3. Bentuk Kristal Bentuk kristal adalah sifat dari suatu kristal dalam batuan, jadi bukansifat batuan secara keseluruhan.1.Ditinjau dari pandangan dua dimensi dikenal tiga bentuk kristal,yaitu: Euhedral,apabila batas dari mineral adalah bentuk asli daribidang kristal. Subhedral,apabila sebagian dari batas kristalnya sudah tidakterlihat lagi. Anhedral, apabila mineral sudah tidak mempunyai bidangkristal asli.2.Ditinjau dari pandangan tiga dimensi, dikenal empat bentuk kristal,yaitu: Equidimensional, apabila bentuk kristal ketiga dimensinya samapanjang. Tabular, apabila bentuk kristal dua dimensi lebih panjang darisatu dimensi yang lain. Prismitik, apabila bentuk kristal satu dimensi lebih panjang daridua dimensi yang lain. Irregular, apabila bentuk kristal tidak teratur.

4. Hubungan Antar Kristal Hubungan antar kristal atau disebut juga relasi didefinisikan sebagaihubungan antara kristal/mineral yang satu dengan yang lain dalam suatubatuan. Secara garis besar, relasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu: Equigranular,yaitu apabila secara relatif ukuran kristalnya yangmembentuk batuan berukuran sama besar. Berdasarkan keidealankristal-kristalnya, maka equigranular dibagi menjadi tiga, yaitu: Panidiomorfik granular, yaitu apabila sebagian besar mineral-mineralnya terdiri dari mineral-mineral yang euhedral. Hipidiomorfik granular, yaitu apabila sebagian besar mineral-mineralnya terdiri dari mineral-mineral yang subhedral. Allotriomorfik granular, yaitu apabila sebagian besar mineral-mineralnya terdiri dari mineral-mineral yang anhedral.

Inequigranular, yaitu apabila ukuran butir kristalnya sebagaipembentuk batuan tidak sama besar. Mineral yang besar disebutfenokris dan yang lain disebut massa dasar atau matrik yang bisaberupa mineral atau gelas.

a.4 Komposisi Mineral Untuk menentukan komposisi mineral pada batuan beku kita cukupmempergunakan indeks warna dari bentuk kristal, sebagai dasar penentuanmineral penyusun batuan. Atas dasar warna mineral sebagai penyusun batuanbeku dapat dikelompokan menjadi dua yaitu:1.Mineral Felsik, yaitu mineral yang berwarna terang, terutama darimineral kuarsa, feldspar, feldspartoid, dan muskovit.2.Mineral mafik, yaitu mineral-mineral yang berwarna gelap,terutama biotit, amphibol, dan olivin.

b.5 Hasil Praktikum

2.4 Kesimpulan Berdasarkan sifat tekstur, struktur, dan komposisi batuan beku, kita dapatmendeskripskan batuan tersebut kedalam golongan yang telah dijelaskan,sehingga praktikan dapat mengetahui baik tekstur, struktur, komposisimaupun nama batuan yang telah disediakan dalam praktikum. Dalammendeskripsian batuan beku, agar memudahkan dalam pendeskripsian,maka harus bertahap yakni meliputi warna, tekstur, struktur, komposisi,jenis batuan dan terakhir dapat menyebutkan nama batuan tersebut.Salah satu batu yang dideskripisikan pada saat praktikum yakni Andesitdengan warna abu-abu kehitaman, tekstur derajat kristalisasi holohialin,granularitas afanitik, struktur masif, komposisi mineral pertengahan(plagioklas, piroksen, K-Feldspar), jenis batuan batuan beku intermediet.