batik pesisir utara jawa dan sosok wayang kulit …

14
137 Dimensi, Vol.17- No.2, Februari 2021 IMPLEMENTASI UJI COBA METODE TRANSLASI VISUAL BATIK PESISIR UTARA JAWA DAN SOSOK WAYANG KULIT PADA MURAL Abstract This paper contains a visual translation designed by the author that was prepared as a new method for academic purpose specially on practical courses namely illustration and Applicative Illustration in art and design discipline. Implementation of method visualized into mural furthermore sees as a first testing of several stages of work planning. This paper also describes the rationale, conceptual foundation, and visual sources all of these were a guideline in producing some images on mural. Two local visual culture namely batik on north coast of Jawa and wayang figures were chosen as the main sources that translated into new shapes without losing the characteristics of its originality. The trial implementation this method was completely done in June 2020 at BSD area, South Tangerang Keywords: visual translation, mural, batik, wayang figures Abstrak Tulisan ini berisi suatu perancangan translasi visual yang dibuat penulis yang disiapkan sebagai suatu metode baru untuk kepentingan akademik khususnya pada mata kuliah praktika yaitu ilustrasi dan ilustrasi aplikatif dalam disiplin seni rupa dan desain. Penerapan tentang metode divisualkan kedalam mural yang selanjutnya dipandang sebagai tahap uji coba pertama dari beberapa tahap perencanaan kerja. Tulisan ini juga menjelaskan rasional, landasan konseptual, dan sumber sumber visual semua itu adalah pedoman dalam pengerjaan sejumlah citra pada mural. Dua dari budaya rupa lokal yaitu batik pesisir utara Jawa dan sosok wayang telah dipilih sebagai sumber utama yang ditranslasi kedalam bentuk baru tanpa menghilangkan karakteristik dari keasliannya. Percobaan penerapan metode ini telah tuntas dikerjakan pada bulan Juni 2020 di Nusaloka sektor 14 – 5 BSD, Tangerang Selatan. Kata kunci: translasi visual, mural, batik, sosok wayang Dikdik Adikara Rachman Dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual, FSRD Universitas Trisakti Jakarta e-mail: [email protected]

Upload: others

Post on 12-Nov-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BATIK PESISIR UTARA JAWA DAN SOSOK WAYANG KULIT …

137

Dimensi, Vol.17- No.2, Februari 2021IMPLEMENTASI UJI COBA METODE TRANSLASI VISUAL BATIK PESISIR UTARA JAWA DAN SOSOK WAYANG KULIT PADA MURAL(Dikdik Adikara Rachman)

PB

IMPLEMENTASI UJI COBA METODE TRANSLASI VISUAL BATIK PESISIR UTARA JAWA

DAN SOSOK WAYANG KULIT PADA MURAL

AbstractThis paper contains a visual translation designed by the author that was prepared as a new method for academic purpose specially on practical courses namely illustration and Applicative Illustration in art and design discipline. Implementation of method visualized into mural furthermore sees as a first testing of several stages of work planning. This paper also describes the rationale, conceptual foundation, and visual sources all of these were a guideline in producing some images on mural. Two local visual culture namely batik on north coast of Jawa and wayang figures were chosen as the main sources that translated into new shapes without losing the characteristics of its originality. The trial implementation this method was completely done in June 2020 at BSD area, South Tangerang Keywords: visual translation, mural, batik, wayang figures

AbstrakTulisan ini berisi suatu perancangan translasi visual yang dibuat penulis yang disiapkan sebagai suatu metode baru untuk kepentingan akademik khususnya pada mata kuliah praktika yaitu ilustrasi dan ilustrasi aplikatif dalam disiplin seni rupa dan desain. Penerapan tentang metode divisualkan kedalam mural yang selanjutnya dipandang sebagai tahap uji coba pertama dari beberapa tahap perencanaan kerja. Tulisan ini juga menjelaskan rasional, landasan konseptual, dan sumber sumber visual semua itu adalah pedoman dalam pengerjaan sejumlah citra pada mural. Dua dari budaya rupa lokal yaitu batik pesisir utara Jawa dan sosok wayang telah dipilih sebagai sumber utama yang ditranslasi kedalam bentuk baru tanpa menghilangkan karakteristik dari keasliannya. Percobaan penerapan metode ini telah tuntas dikerjakan pada bulan Juni 2020 di Nusaloka sektor 14 – 5 BSD, Tangerang Selatan.Kata kunci: translasi visual, mural, batik, sosok wayang

Dikdik Adikara RachmanDosen Program Studi Desain Komunikasi Visual,

FSRD Universitas Trisakti Jakartae-mail: [email protected]

Page 2: BATIK PESISIR UTARA JAWA DAN SOSOK WAYANG KULIT …

139

Dimensi, Vol.17- No.2, Februari 2021IMPLEMENTASI UJI COBA METODE TRANSLASI VISUAL BATIK PESISIR UTARA JAWA DAN SOSOK WAYANG KULIT PADA MURAL(Dikdik Adikara Rachman)

138

PendahuluanIstilah translasi visual secara teoritis adalah suatu istilah yang benar benar baru yang digagas oleh penulis, diawali dari kebutuhan mencari landasan konseptual untuk memperoleh argumentasi akademik pada projek mural yang telah dilaksanakan pada bulan Juni 2020 di Nusaloka sektor 14-5 BSD Tangerang Selatan. Gagasan awalnya yaitu mempertanyakan bagaimana agar nilai dan karakter kearifan budaya rupa lokal diserap menjadi karya kekinian sehingga ciri khas lokal tetap teridentifikasi dan kemungkinan dapat menjadi metode dalam penciptaan yang dapat teridentifikasi sumber rupa lokalnya. Kesadaran ini muncul karena kearifan budaya rupa seharusnya menjadi salah satu fondasi ditengah begitu banyak pilihan ketika arus informasi menjadi semakin terbuka. Gagasan ini merupakan suatu respon kritis kepada praktik seni rupa dan desain yang masih tergantung pada pemikiran pihak luar yang tidak dapat dinilai salah sepenuhnya. Oleh karena itu, penulis berupaya untuk mencari dasar pemikiran supaya memperoleh validitas terhadap metode transalasi visual. Istilah ini dalam diksi seni rupa dan desain belum tercantum sebagai sub metodologi visual. Berdasarkan itu, tulisan ini akan menjelaskan sejumlah hal penting yang dilihat sebagai konstruksi terminologi, dan diharapkan dapat memberi kontribusi bagi keilmuan seni rupa dan desain.

Dasar pemikiran untuk istilah yang dimaksud dibangun dari sejumlah disiplin yaitu linguistik khususnya kajian translasi yang terdiri dari a) translasi dikonotasikan sebagai interpretasi, b) kategori translasi Jacobson yang terdiri dari intralingual, inter-lingual dan inter-semiotik. Dua hal tersebut disampaikan dalam Munday (2016), kemudian dari Waner-Durand, Heinemann, dan Fath (2019) tentang narasi visual dalam konteks budaya, diperoleh perspektif trans-disiplin yang cukup luas namun untuk dasar pemikiran dibatasi pada aspek naratif sebagai manifestasi bentuk serta media kemudian dipahami sebagai ekspresi lisan yang dapat digubah menjadi visual. Narasi visual mengingatkan pada tradisi pertunjukan wayang kulit yang bermuatan ajaran agama seperti yang dikemukakan oleh Brandes dalam Amir (1994), selanjutnya menjadi cerita, yang telah lama dipraktikkan di lingkungan tradisi masyarakat ladang di Jawa. Materialisasi narasi menjadi visual atau citra (image) didalamnya mengandung makna dan memperkuat identitas kolektif. Wayang sebagai identitas kolektif telah disampaikan oleh Polletta dan Jasper (2001).

Selain yang telah dikemukakan di atas, landasan lain adalah tentang translasi yang dikonstruksi oleh disiplin sosiologi yang dikemukakan oleh Buzelin & Baraldi (2016), yaitu tentang kesadaran menerjemahkan suatu nilai kultural di masyarakat. Apa yang dikemukakan oleh Frank (2008) bahwa penekanan translasi dari kajian linguistik dan komunikasi yaitu penerjemahan adalah suatu teks yang diturunkan dari teks yang lain dalam bahasa yang lain. Penulis memahami hal itu

Page 3: BATIK PESISIR UTARA JAWA DAN SOSOK WAYANG KULIT …

139

Dimensi, Vol.17- No.2, Februari 2021IMPLEMENTASI UJI COBA METODE TRANSLASI VISUAL BATIK PESISIR UTARA JAWA DAN SOSOK WAYANG KULIT PADA MURAL(Dikdik Adikara Rachman)

138

sebagai metode untuk memperoleh makna yang sama dalam bentuk yang lain, oleh karena itu teks awal dipahami sebagai satu variabel yang bentuknya dapat diganti oleh visual ketika visual atau citra adalah adalah teks naratif. Mengenai aspek naratif telah diutarakan oleh Falcidieno (2017) bahwa pengertian citra (image) figuratif memiliki kelaziman fungsi naratifnya dan nilai ini terdapat pada teks yang dapat membangun citra. Dengan tiga pandangan tambahan ini untuk dua pandangan sebelumnya, semuanya menuntun pada penguatan konstruksi membentuk pengertian translasi visual. Dengan demikian pengertiannya adalah penerjemahan autentisitas sumber visual menjadi citra yang bernilai baru tanpa menghilangkan ciri-ciri autentik sumbernya. Pengertian ini masih terbuka untuk didalami lebih lanjut.

Landasan KonseptualPada laman EconoChannel (2019) dijelaskan bahwa batik sangat kuat di daerah pesisir utara Pulau Jawa, seperti Cirebon, Indramayu, Lasem, Bakaran, Pekalongan, dan daerah pesisir sekitarnya. Ditinjau dari kearifan lokal dengan sudut pandang budaya rupa, batik pesisir tumbuh dan berkembang dijamannya hasil dari akulturasi budaya, masyarakatnya yang heterogen dan terbuka pada kehadiran budaya rupa dari luar (Wahyudin, 2003), dan pengaruh tradisi batik keraton Mataram Muda yang kuat. Kekhasan batik pesisir terletak pada variasi warna yang dihadirkan kemudian keragaman motif yang lebih menunjukkan kebebasan imajinasi atau mungkin menginterpretasi ulang motif batik pedalaman. Kekhasan itu menjadi potensi pembeda dengan batik pedalaman namun kesamaannya terletak pada pendekatan rupa yaitu dekoratif – organis serta dominasi elemen titik dan garis yang mengisi penuh permukaan kain tanpa menyisakan ruang kosong.

Dengan penjelasan di atas, landasan konseptual pengerjaan mural dibangun dari interpretasi a) heterogenitas masyarakat sebagai nilai kemajemukan yang relevan dengan realitas masyarakat urban, b) variasi warna dipandang sebagai peluang eksplorasi warna yang relevan dengan pembelajaran studi warna, bahkan dapat dikontribusikan pada mata kuliah menggambar eksploratif, dan creative drawing, c) pendekatan dekoratif – organis dipandang tepat untuk visualisasi gagasan menjadi karya representational pada saat stilasi objek dihadirkan. Pengembangan selanjutnya adalah penguatan argumen tentang warna yang dihubungkan dengan kemajemukan budaya lokal serta karakteristik iklim tropis Indonesia yang berkesan hangat yang diatur secara komposisional untuk memperoleh keseimbangan nilai yang dinamis. Diversifikasi dekoratif – organis difokuskan untuk menggambarkan stilasi objek yang tidak sebagai motif seperti pada batik atau wayang tetapi sebagai pendekatan visualisasi narasi tematik tentang isu kekinian. Disini citra pada mural adalah bagian dari materi ilustrasi.

Page 4: BATIK PESISIR UTARA JAWA DAN SOSOK WAYANG KULIT …

141

Dimensi, Vol.17- No.2, Februari 2021IMPLEMENTASI UJI COBA METODE TRANSLASI VISUAL BATIK PESISIR UTARA JAWA DAN SOSOK WAYANG KULIT PADA MURAL(Dikdik Adikara Rachman)

140

Didalam membangun landasan konseptual selain batik pesisir adalah sosok wayang. Karakter dan sifat tokoh pewayangan sangat rumit karena dalam satu tokoh memiliki banyak sifat yang menunjukan perbedaan peran dengan tokoh lainnya. Oleh karena itu, didalam mural kehadiran sosok figuratif dibatasi pada bentuk stilasi dengan alasan a) narasi yang dibangun yaitu sederhana dengan tema yang terbatas, b) kehadiran figur hanya untuk mewakili identitas gender, usia, dalam suasana tertentu. Keselarasan antara bentuk translasi visual batik pesisir dengan sosok wayang yaitu dalam pewarnaan dan pendekatan dekoratif – organis, hal ini untuk menjaga kesatuan cara gubah visual supaya karya dapat dibaca oleh masyarakat selain karena alasan keartistikan. Dalam prinsip disain, keselarasan atau harmoni sangat diperhatikan salah satu caranya adalah berimprovisasi, tujuannya supaya keartistikan karya benar-benar maksimal dan bersifat minor. Metode KerjaTranslasi visual dalam pengerjaan mural adalah metode penciptaan dimana batik pesisir dan sosok wayang adalah sumber rujukan. Muatan nilai pada dua rujukan tersebut yaitu kelokalan atau keotentikan yang khasan yaitu warna dan motif selain pengulangan elemen titik dan garis, serta dekoratif – organis. Semua itu selanjutnya diuji coba berdasarkan metode kerja. Pelaksanaan metode kerja diterapkan dalam suatu sistem sebagai berikut; a) memilih dan menetapkan visual rujukan, b) menetapkan objektif disertai argumen rasional, pada tahap ini dibangun isu bersama (common issue) yang berlaku dalam skala lokal, nasional, regional, dan global untuk memperkuat pesan yang akan disampaikan, c) menetapkan landasan konseptual berdasarkan simpulan dari apa yang digali, d) visualisasi gagasan yang diawali oleh pembuatan sejumlah sketsa, pengukuran skala bidang mural hingga pelaksanaan teknis yang disertai kemungkinan improvisasi. Tahapan ini apabila akan dicoba oleh mahasiswa FSRD UniversitasTrisakti dan pihak lain, harus dipahami sebagai tahapan yang tidak baku, dapat ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan khususnya pada butir d. Di bawah ini terdapat bagan metode kerja.

Page 5: BATIK PESISIR UTARA JAWA DAN SOSOK WAYANG KULIT …

141

Dimensi, Vol.17- No.2, Februari 2021IMPLEMENTASI UJI COBA METODE TRANSLASI VISUAL BATIK PESISIR UTARA JAWA DAN SOSOK WAYANG KULIT PADA MURAL(Dikdik Adikara Rachman)

140

Bagan 1. Metode kerja muralSumber: D. Adikara Rachman, 2020

Konstruksi TemaTema mural yaitu “Manusia dan Lingkungan” yang diturunkan menjadi judul “Dialog Antar Sesama, Hormat Pada Lingkungan”. Tema ini sebagai tanggapan kritis terhadap persoalan di masyarakat yang mengedepankan tindakan rasisme oleh pihak majoritas. Clair dan Denis (2015) memberi perspektif yang luas dan menggaris bawahi dominasi pihak yang merasa lebih kuat kepada pihak minoritas atau yang lebih lemah. Mengenai judul perlu memperhatikan Josefova (2014) yang mengupas tentang multikulturalisme menjadi hal penting untuk disadari sebagai realitas sekarang dan didalamnya mengakui keragaman perbedaan.

Peristiwa kekerasan di Indonesia membuktikan perspektif yang dikemukakan Clair dan Denis, tetapi menjadi ironis ketika Indonesia yang identik dengan keragaman budaya lokal, bagian dari multikulturalisme justru berada dalam krisis sosial yang berimplikasi pada berbagai sektor kehidupan. Isu kesukuan selalu terulang, dalam agama adalah pandangan kebenaran sepihak kepada pihak lain. Hal yang sama terjadi pada degradasi lingkungan akibat eksploitasi ekonomi tanpa batas etika atau dilatari sejumlah alasan. Penegasannya dikemukakan oleh Tyagi, Garg, Paudel (2014) yaitu bahwa sumber penyebab degradasi lingkungan adalah manusia dan aktifitasnya.

Dua kontruksi tema yaitu isu kemanusian dan lingkungan dalam konteks budaya adalah persoalan semua pihak bahkan hingga taraf dunia. Selanjutnya isu tersebut dihadirkan dalam rangka uji coba implementasi metode translasi visual yang

Page 6: BATIK PESISIR UTARA JAWA DAN SOSOK WAYANG KULIT …

143

Dimensi, Vol.17- No.2, Februari 2021IMPLEMENTASI UJI COBA METODE TRANSLASI VISUAL BATIK PESISIR UTARA JAWA DAN SOSOK WAYANG KULIT PADA MURAL(Dikdik Adikara Rachman)

142

menyampaikan pesan untuk siapapun yang mengakses kawasan Nusaloka sektor 14 - 5, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan.

Luaran Translasi Untuk mengetahui bagaimana luaran translasi visual batik pesisir dan sosok wayang yaitu diterjemahkan secara personal menjadi lebih sederhana, dimensi ruang yang datar (flat), objek tidak bervolume. Penterjemahan ini membuka ruang eksplorasi imajinasi, keindahan, dan improvisasi.

Citra batik pada tabel di bawah ini bukan mewakili ciri-ciri rupa seluruh batik pesisir dan dipilih untuk batasan dasar rasional citra mural.

Tabel 1. Translasi visual batik pesisir menjadi sketsa.Sumber: D. Adikara Rachman, 2020

Empat batik pesisir ini dinilai memiliki materi yang dibutuhkan untuk rupa mural.

Identifikasi dari empat batik sbb:

- Dekoratif dibentuk dari struktur bentuk alami yang disederhanakan.

- Pengulangan elemen garis dan titik yang ditempatkan pada semua permukaan kain.

- Elemen garis hadir sebagai batas objek yang menggunakan warna.

- Skema warna dihadirkan oleh kepekaan artistik pembuatnya yang tidak sepenuhnya mencontoh karakter warna alam.

Luaran translasi berupa sketsa untuk batasan karakter rupa mural.

Penjelasan gambar instrument (sketsa)

Objek bunga dirancang secara imajinatif sebagai motif yang diisi elemen titik sebagai isi. Gravitasional dipakai dengan konsep atas – bawah layaknya hukum alam.

Objek penggabungan daun dan rumput dirancang secara imajinatif sebagai motif yang diisi elemen titik sebagai isi.

Konsep penggabungan untuk membuka keleluasan bermain bentuk

Page 7: BATIK PESISIR UTARA JAWA DAN SOSOK WAYANG KULIT …

143

Dimensi, Vol.17- No.2, Februari 2021IMPLEMENTASI UJI COBA METODE TRANSLASI VISUAL BATIK PESISIR UTARA JAWA DAN SOSOK WAYANG KULIT PADA MURAL(Dikdik Adikara Rachman)

142

Sumber: Pinterest

- Warna tropis seperti hijau, jingga, kuning, ungu, biru, merah, putih, dan warna warna gelap dipakai untuk membangun kekhasan batik.

- Olah objek didominasi oleh sentuhan datar (flat)

- Ukuran objek atau motif bervariasi yang memberi kesan tidak monoton.

- Dimensi volume pada objek melalui warna sebagai aksentuasi (minor), menandakan improvisasi muncul pada tahap pembuatan

- Pola organis representasi objek alam yaitu bunga, tumbuhan, binatang adalah narasi rupa.

- Tidak menghadirkan pola geometris.

- Motif, elemen titik dan garis, serta warna adalah hasil dari emampuan (skill)menggambar

Objek burung dirancang secara imajinatif atau menstilasi bentuk alaminya sebagai motif yang diisi elemen titik dan garis sebagai isi.

Objek bagian dari bunga yang dirancangg secara imajinatif sebagai objek baru untuk memperkuat karakter dekoratif

Page 8: BATIK PESISIR UTARA JAWA DAN SOSOK WAYANG KULIT …

145

Dimensi, Vol.17- No.2, Februari 2021IMPLEMENTASI UJI COBA METODE TRANSLASI VISUAL BATIK PESISIR UTARA JAWA DAN SOSOK WAYANG KULIT PADA MURAL(Dikdik Adikara Rachman)

144

Pengembangan:

Objek ikan yangdistilasi tidak merujukpada motif batiktetapi sebagaiungkapan inisiatifyang disiapkan untukmembangun narasibaru pada mural yaituisu lingkungan

Objek abstrak iniadalah stilasi arus air sebagai ungkapan inisiatif yang disiapkan untuk membangun narasi baru pada mural yaitu isu lingkungan berhubungan dengan objek ikan

Objek abstrak ini adalah stilasi pohon yang diinspirasi oleh konsep pohon hayat disiapkan untuk narasi lingkungan

Objek harimau yang distilasi yangdisiapkan untuk narasi ekosistem hutan bagian dari narasi lingkungan

Page 9: BATIK PESISIR UTARA JAWA DAN SOSOK WAYANG KULIT …

145

Dimensi, Vol.17- No.2, Februari 2021IMPLEMENTASI UJI COBA METODE TRANSLASI VISUAL BATIK PESISIR UTARA JAWA DAN SOSOK WAYANG KULIT PADA MURAL(Dikdik Adikara Rachman)

144

Gambarpemandangan yang distilasi dari sawah yang disiapkan untukkelengkapan narasi baru tentang tradisi ladang.

Gambar awan yang distilasi disiapkan untuk kelengkapan narasi baru.

Gambar daun yangdistilasi disiapkanuntuk kelengkapannarasi baru.

Citra tokoh wayang pada tabel di bawah ini dipilih berdasarkan pertimbangan artistik yaitu bentuk fisik yang tidak intimidatif serta memperlihatkan perbandingan ukuran antara gender berkarakter maskulin dan feminin. Pemilihan ini untuk kepentingan semata-mata rujukan rupa dasar mural.

Page 10: BATIK PESISIR UTARA JAWA DAN SOSOK WAYANG KULIT …

147

Dimensi, Vol.17- No.2, Februari 2021IMPLEMENTASI UJI COBA METODE TRANSLASI VISUAL BATIK PESISIR UTARA JAWA DAN SOSOK WAYANG KULIT PADA MURAL(Dikdik Adikara Rachman)

146

Tabel 2. Translasi visual sosok wayang menjadi sketsa.Sumber: D. Adikara Rachman, 2020.

Dua sosok pasanganwayang ini dipilihsesuai syarat yangdibutuhkan.

Sumber: Pinterest

Identifikasi daripasangan sosokwayang sbb:

- Sosok maskulin lebih besar dari sosok feminin.

- Sosok maskulin tidak memiliki rambut tergerai

- Muka menghadap kesamping sementara badan hampir menghadap kedepan.

- Memiliki dekorasi yang organis hamper diseluruh permukaan bidang dan sedikit menyisakan ruang kosong.

- Sikap telapak tangan mengarah tertutup kebawah.

- Elemen garis cukup dominan.

- Warna kulit hanya satu warna.

- Warna hampir senada dan sedikit warna kontras yaitu biru, hijau, kuning, dan merah serta menggunakan warna hitam dan putih.

Luaran translasi berupa sketsa untuk batasan karakter rupa mural.

Penjelasan gambarinstrument (sketsa)

Transalasi sosokwayang digambarkan pada wajah tampak samping sementara badan menghadap ke depan.

Posisi tangandigambarkan tidakintimidatif

Dekorasi difokuskan pada kain dan di beberapa bagian yang dipandang perlu

Sosok feminindigambarkan padageraian rambut dan kain yang menutup dada.

Kain diisi olehpengulangan elementitik dan garis yangmenggambarkankesan batik

Page 11: BATIK PESISIR UTARA JAWA DAN SOSOK WAYANG KULIT …

147

Dimensi, Vol.17- No.2, Februari 2021IMPLEMENTASI UJI COBA METODE TRANSLASI VISUAL BATIK PESISIR UTARA JAWA DAN SOSOK WAYANG KULIT PADA MURAL(Dikdik Adikara Rachman)

146

Penambahan:

Sosok feminin sebagaitambahan untukmemperkuat narasibaru.

Varian kain yangmenggambarkankesan batik bagiandari narasi baru.

Luaran translasi berupa sketsa selanjutnya diberi warna yang mengacu pada roda warna untuk membangun karakter warna tropis, harmoni, dan artistik supaya komposisi tampilan rupa menjadi utuh. Di bawah ini merupakan roda warna yang menjadi dasar acuan:

Gambar 1. Rujukan skema warna muralSumber: https://www.provideocoalition.com/wp-content/uploads/content-uploads/

colorwheel_619.jpg, 2020

Page 12: BATIK PESISIR UTARA JAWA DAN SOSOK WAYANG KULIT …

149

Dimensi, Vol.17- No.2, Februari 2021IMPLEMENTASI UJI COBA METODE TRANSLASI VISUAL BATIK PESISIR UTARA JAWA DAN SOSOK WAYANG KULIT PADA MURAL(Dikdik Adikara Rachman)

148

Dengan kelengkapan sketsa dan rujukan warna maka finalisasi mural dapat dilihat Sebagai berikut;

Gambar 2. Tampilan mural pada dinding ke 1Sumber: D. Adikara Rachman, 2020

Gambar 3. Tampilan mural pada dinding ke 2Sumber: D. Adikara Rachman, 2020

Gambar 4. Tampilan mural pada dinding ke 3Sumber: D. Adikara Rachman, 2020

Page 13: BATIK PESISIR UTARA JAWA DAN SOSOK WAYANG KULIT …

149

Dimensi, Vol.17- No.2, Februari 2021IMPLEMENTASI UJI COBA METODE TRANSLASI VISUAL BATIK PESISIR UTARA JAWA DAN SOSOK WAYANG KULIT PADA MURAL(Dikdik Adikara Rachman)

148

Rinci objek pada tiga dinding tersebut dapat dilihat sebagai berikut;

Gambar 5. Tampilan seri sosok manusia berdialogSumber: D. Adikara Rachman, 2020

Gambar 6. Tampilan seri objek hewan dan tumbuhan.

Sumber: D. Adikara Rachman, 2020

SimpulanTranslasi visual sebagai metode penciptaan visual telah diuji coba dalam bentuk mural, walaupun penulis menyadari masih ada sejumlah kekurangan namun metode ini telah berfungsi dengan hasil yang dapat dipertanggung-jawabkan. Penulis menyadari bahwa metode ini masih perlu penajaman lebih lanjut khususnya dalam hal dasar pemikiran akan tetapi diharapkan mulai dapat diterapkan secara terbatas untuk kepentingan pembelajaran di mata kuliah

Page 14: BATIK PESISIR UTARA JAWA DAN SOSOK WAYANG KULIT …

PB

Dimensi, Vol.17- No.2, Februari 2021IMPLEMENTASI UJI COBA METODE TRANSLASI VISUAL BATIK PESISIR UTARA JAWA DAN SOSOK WAYANG KULIT PADA MURAL(Dikdik Adikara Rachman)

150

ilustrasi dan ilustrasi aplikatif serta tidak menutup kemungkinan di tahap tugas akhir. Dengan demikian, metode masih terbatas untuk akademik dilingkup seni rupa dan desain khususnya FSRD Universitas Trisakti. Lebih lanjut perlu ada beberapa kajian serta sejumlah pembuktian yang melibatkan berbagai pakar lintas disiplin sehingga akuntabilitas metode dapat memberi kepastian bagi siapapun dalam hal rasional penciptaan.

***

Daftar PustakaAmir, H. 1994. Nilai-nilai etis dalam wayang. Jakarta: Pustaka Sinar Jaya.Buzelin, H., & Baraldi, C. 2016. Sociology and translation studies: Two disciplines

meeting. In Y. Gambier, & L. van Doorslaer (Eds.), Border crossings: Translation studies and other disciplines (pp. 117–139). Amsterdam & Philadelphia: John Benjamins.

Econo Channel. 2019. Mengenal corak batik pesisir utara pulau jawa. Diakses pada 1 Juli 2020, dari http://econochannelfeunj.com/2019/09/mengenal-corak-batik-pesisir-utara-pulau-jawa/

Falcidieno, M. L. 2017. Textual Images and Visual Texts. Comparative Languages. Proceedings at the International and Interdisciplinary Conference IMMAGINI? Image and Imagination between Representation, Communication, Education and Psychology. Brixen, Italy, 27–28 November 2017.

Frank, D. B. 2008. What kind of theory do we need for translation? Bible Translation Conference 2008: Translator and Audience. February 4-6, 2008. UK Campus of the European Training Programme, Horsleys Green, England.

Josefova, A. 2014. The cultural diversity as a phenomenon of the multicultural society. Procedia - Social and Behavioral Sciences 152, 1019 - 1021.

Matthew, C., & Denis, J, S. (2015). Sociology of racism. International Encyclopedia of the Social & Behavioral Sciences, 19(2), 857 - 863. https://doi.org/10.1016/B978-0-08-097086-8.32122-5.

Munday, J. 2016. Introducing translation studies, Theories and application. 4th Ed. New York: Routledge.

Polletta, F., & Jasper, J. 2001. Collective identity and social movements. Annual Review of Sociology, 27, 283-305. Retrieved January 14, 2021, from http://www.jstor.org/stable/2678623

Tyagi, S., Garg, N., & Paudel, R. 2014. Environmental degradation: causes and consequences. European researcher, 81(8-2), 1491-1498.

Wahyudin, Y. 2003. Sistem Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat Pesisir. Disampaikan pada Pelatihan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan. 5 Desember 2003, di Kampus Pusat Diklat Kehutanan. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor (PKSPL-IPB).

Wagner-Durand, E., Heinemann, A., & Fath, B. 2019. Image – Narration – Context: Visual Narration in Cultures and Societies of the Old World (FAVis 1), Heidelberg: Propylaeum.