bahan usek seni budaya1

Upload: rachman-adie-adham

Post on 17-Jul-2015

659 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MATERI KELAS 7 1. SENIA. Konsep Budaya Beberapa tokoh mengungkapkan pengertian budaya. Koentjaraningrat menyatakan kebudayaan berasal dari kata Sansekerta 'buddhayah', bentuk jamak dari buddi yang berarti budi atau akal. Kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal tang bersangkutan dengan akal. Pendapat lain mengatakan kata budaya sebagai suatu perkembangan dari majemuk budidaya, yang berarti daya dari budi. Menurut Rapoport, kebudayaan dapat dipandang sebagai latar dari suatu tipemanusia, yang bersifat normatif bagi kelompok tertentu, dan yang melahirkan gaya hidup tertentu yang secara tipikal dan bermakna berbeda dengan kelompok lainnya, yang merupakan latar bagi perwujudan kelakuan dan karya manusia, yang memberikan sumbangan bagi terwujudnya suatu gaya hidup yang memiliki ciri khas. Sehingga segala kelakuan dan karya manusianya mencerminkan kebudayaan yang mempengaruhinya. Menurut pendapat penulis, budaya atau kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan pengetahuan, nilai-nilai yang dimiliki manusia sebagai mahkluk sosial; yang isinya adalah perangkat-perangkat model pengetahuan atau sistem-sistem makna yang terjalain secara menyeluruh dalam simbol-simbol yang ditransmisikan secara historis. Dengan perkataan lain, kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan pengetahuan, kepercayaan serta nilai-nilai yang dimiliki oleh manusia, dan disebarluaskan secara turun menurun. Kebudayaan memiliki beberapa unsur yang membentuknya. Ada tujuh unsur kebudayaan yang universal yaitu bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem tehnologi, sistem ekonomi, sistem religi, dan kesenian. Tiap-tiap unsur kebudayaan tersebut menjelma dalam riga wujud. Yaitu sebagai: ide, gagasan, nilai, norma, peraturan dan sebagainya; aktivitas dan tindakan berpola; serta benda-benda hasil karya. B. Konsep Seni Seni dan kesenian, kata-kata ini pasti sering diucapkan atau digunakan dalam percakapan sehari-hari.'tapi aoa arti seni sesungguhnya? - KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA Seni mempunyai pengertian: 1. Halus, kecil dan halus, tipis dan halus, lembut dan enak didengar, mungil dan elok.

2. Keahlian membuat karya yang bermutu 3. Kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi (luar biasa); orang yang berkesanggupan luar biasa. - PLATO Seni ialah peniruan terhadap alam, sehingga karya seni merupakan tiruan dari bentuk alam seperti manusia, tumbuhan, binatang. - ARISTOTELES Murid Plato ini menambahkanbahwa peniruan terhadap alam itu harus ideal, serba baik. Misalnya: menggambar bentuk harus yang sempurna, membuat patung manusia harus yang baik (gagah, bagus, cantik). - SUZANNE K. LANGER Kesenian adalah penciptaan wujud-wujud yang merupakan simbol dari perasaan manusia. - ENSIKLOPEDIA INDONESIA Seni itu meliputi penciptaan dari segala hal atau benda yang karena keindahan bentuknya orang senang melihatnya atan mendengarnya. - AKHDIAT K. MIHARDJA Seni ialah kegiatan rohani manusia yang merefleksikan realitas (mencerminkan kenyataan) dalam suatu karya yang berkat bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam rohani penerimanya. - KI HAJAR DEWANTARA Seni itu merupakan perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia. Dari pendapat para ahli tentang seni, maka dapat disimpulkan bahwa: * seni merupakan kegiatan ekspresi rohani/jiwa/gagasan/perasaan manusia. * seni merupakan kemahiran/ketrampilan/kelakuan manusia yang luar biasa. * seni meruoakan penciptaan yang menghasilkan karya. * seni merupakan karya yang memiliki nilai estetis.

* seni merupakan karya yang memiliki makna simbolik. Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa seni atau kesenian merupakan bagian dari kebudayaan, dalam hal ini diartikan sebagai gagasan manusia yang diekspresikan melalui pola kelakuan tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Wujud kesenian ini terbagi dalam: pengetahuan, gagasan, nilai-nilai yang ada pada pikiran manusia; pola kelakuan tertentu untuk mewujudkan gagasan; dan hasil kelakuan yang berupa karya seni. Ekspresi seni manusia di muka bumi ini tidaklahseragam. Perbedaan budaya, kondisi sosial, dan alam sekitar akan membentuk seni yang berbeda. Maka tak heran, keragaman nilai-nilai budaya di nusantara menimbulkan kesenian nusantara. Kesenian nusantara adalah ekspresi gagasan atau perasaan manusia yang berisi nilai-nilai budaya nusantara melalui pola kelakuan yang menghasilkan karya yang bersifat estetis dan bermakna. C. Cabang Seni Terdapat empat cabang seni. Yaitu seni rupa, seni musik, seni tari dan seni drama. Seni musik, seni tari, dan seni drama termasuk dalam satu jenis seni pertunjukan. Seni rupa adalah ungkapan gagasan atau perasaan yang estetis dan bermakna yang diwujudkan melalui media: titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu. Seni musik adalah ungkapan gagasan atau perassan yang estetis dan bermakna yang diwujudkan melalui media suara (manusia maupun alat) yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu. Seni tari adalah ungkapan gagasan atau perasaan yang estetis dan bermakna yang diwujudkan melalui media gerak tubuh manusia yang ditata dangan prinsip-prinsip tertentu. Seni drama atau teater adalah ungkapan gagasan atau perasaan yang estetis dan bermakna melalui media: gerak, suara dan rupa yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu. D. Fungsi Seni Disela-sela pemenuhan kebutuhan hidupnya manusia senantiasa mencari peluang untuk menyalurkan ekspresi seninya. Seni merupakan kebutuhan hidup yang penting. Selain kebutuhan primer (sandang,pangan,papan) dan kebutuhan sekunder (sosial), manusia memiliki kebutuhan integratif (yang berkaitan dengan kebutuhan manusia sebagai mahkluk budaya). Seni, merupakan kebutuhan manusia yang tergolong kebutuhan integratif dan terkait dengan kebutuhan lainnya. 1. Seni dan kebutuhan pokok

* pangan (makanan) Makanan tidak menyangkut hal perut semata. Wujud makanan yang cantik dilihat tentu lebih menggugah selera orang yang akan menyantapnya. Itulah sebabnya terdapat seni menyajikan hidangan. Bentuk dan warna makanan dirancang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan cita rasa masyarakat. Setiap daerah memiliki cara memasak, membentuk, menata dan menghias makanannya masing-masing. Dari ibu rumah tangga, pengusaha katering sampai koki restoran ternama merupakan seniman dalam hal makanan. * sandang (pakaian) Pakaian tidak hanya berfungsi untuk menutupi dan melindungi tubuh dari kondisi linglungan alam saja, tetapi juga sebagai sarana sosial budaya. Semakin tinggi peradapan manusia, semakin tinggi fungsi sosial dan budaya dari pakaian ini. Pakaian merupakan suatu gengsi, lambang status sosial manusia. Selain itu, pakaian dikenakan manusia berdasarkan pertimbangan nilai-nilai moral dan kesopanan yang dianut oleh masyarakat. Pakaian juga dapat berfungsi sebagai identitas budaya pada masyarakat tertantu. Sebagai benda hias, baju membalut tubuh manusia agar tampak lebih indah. Baju terbentuk dari bwrbagai komponen yang dipadukan menjadi suatu karya seni yang indah dipandang dan nyaman dikenakan. Para perancang busana dan perancang kain, baik tradisional maupun yang profesional adalah seniman-seniman pencipta karya seni pakaian. * papan (tempat tinggal) Selain sebagai tempat berlindung dari cuaca dan hewan,rumah merupakan kaeya seni. Rumah dibuat dari berbagai komponen bahan yang diperoleh dari lingkungan alam dan disusun secara artistik. Semua bagian rumah ditata sedemikian rupa sehingga nyaman ditinggali dan berfungsi sebagaimana mestinya. Rumah juga berfungsi sebagai identitas sosial budaya. Sehingga secara fisik bentuk rumah daerah di Indonesia begitu beranekaragam. 2. Seni dan kebutuhan sosial * pendidikan seni Seni memikiki fungsi yang dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung bagi manusia. Fungsi yang secara langsung dapat diradakan adalah sebagai media untuk berekspresi diri, berkomunikasi, bermain dan menyalurkan bakat yang dimiliki. Secara tidak kangsung, manusia dapat memperoleh manfaat pendidikan melalui pengembangan berbagai kemampuan dasarnya untuk belajar. Selain itu, melalui pendidikan seni manusia dapat memperoleh kehalusan budi pekerti, karena seni mengolah kepekaan manusia terhadap alam dan lingkungan sekitar serta hal-hal yang berkaitan dengan keindahan.Kemampuan dasar manusia yang dpat dikembangkan melalui seni meliputi: fisik, daya serap, daya pikir, emosi, daya cipta, cita rasa keindahan dan sosial. Gerakan yang dilakukan dalam berkarya seni melatih fisik kita. Kita juga belajar dengan cara menyerap hal yang terjadi di alam dan orang-orang lain disekitar untuk kemudian

diwujudkan dalam karya seni. Penyerapan tadi pun harus diolah sebelum menjadi karya seni. Pengolahan kesadaran dan pengetahuan ini melatih daya pikir kita. Emosi kita juga diasah dengan cara mengungkapkannya lewat karya seni. Dalam membuat karya ini, tentu saja kita juga melatih daya cipta, melatih daya kreasi dan bukan sekedar meniru. Selain itu cita rasa keindahan diasah ketika kita berusaha memadukan unsur-unsur seni menjadi sesuatu yang harmonis dan indah. Kita juga belajar nilai-nilai sosial seperi kerja sama, saling menghargai dan berkomunikasi dalam proses membuat karya seni. * keagamaan Setiap agama memiliki pedoman tata cara beribadah dan tempat ibadah. Tempat ibadah sebagai karya seni bangunan merupakan ungkapan manusia yang mengandung nilai-nilai keindahan, disamping nilai-nilai religi. Demikian pula, alat perlengkapan dan keperluan ibadah lainnya seperti tarian dan bunyi-bunyian merupakan sumbangan seni terhadap kebutuhan manusia untuk beribadah. * ritus kehidupan Setiap manusia yang berbudaya, termasuk masyarakat nusantara yang berada diberbagai daerah, memiliki upacara atau ritual uang berkaitan dengan lingkungan hidup manusia. Dalam upacara-upacara ini banyak karya seni yang terlibat. Seperti dekorasi tempat upacara, musik dan tariannya, tatanan makanan, juga baju khusus serta pernakpernik upacara.

2. SENI RUPA TERAPANA. Konsep seni rupa terapan Di sekitar kita ada banyak karya seni rupa. Gambar di buku, patung di jalanan, iklan di televisi, perabotan juga pakaian merupakan karya seni rupa. Aneka seni rupa ini dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok. Berdasarkan wujud atau dimensinya, karya seni rupa dibagi dua. Karya seni rupa dua dimensi (dwimatra) berupa bidang hanya memiliki panjang dan lebar. Contohnya: gambar atau lukisan. Karya seni rupa tiga dimensi (trimatra) memiliki panjang, lebar dan tinggi atau memiliki ruang (volume). Contohnya: relief, patung, gerabah, mobil dan lainlain. Menurut kegunaannya seni rupa juga dibagi dua. Seni rupa murni merupakan seni rupa yang mengutamakan fungsi keindahan atau hanya untuk dinikmati nilai atau mutu seninya dengan indera penglihatan. Seni rupa terapan mengutamakan fungsi pakainya selain juga dinikmati mutu seninya. Seni rupa terapan dibedakan lagi menjadi dua, yakni seni kriya atau kerajianan tangan seperti ukiran, anyaman, keramik, topeng, serta tekstil dan desain seperti ragam hias, produk, interior dan eksterior.

B. Unsur seni rupa Karya seni rupa, terutama karya seni dua dimensi, terdiri dari unsur titik, garis, bidang, ruang, warna, tekstur dan gelap terang. Dari perpaduan selaras unsur-unsur inilah terbentuk karya seni rupa yang indah. TITIK merupakan unsur rupa yang paling sederhana. Unsur titik akan tampak berani apabila jumlahnya cukup banyak atau ukurannya diperbesar hingga menjadi bintik. GARIS merupakan unsur rupa yang terbuat dari rangkaian titik yang terjalin memanjang menjadi satu. Ada empat macam garis yaitu: garis lurus, garis lengkung, garis patah-patah dan garis spiral atau pilin. Garis lurus berkesan tegas dan keras. Garis lengkung berkesan lembut dan lentur. Garis patah-patah berkesan kaku. Garis spiral berkesan luwes. BIDANG merupakan unsur rupa yang terjadi karena pertemuan dari beberapa garis. Ada dua jenis bidang, yaitu: bidang geometris beraturan dan bidang nongeometris tidak beraturan. Bidang geometris beraturan dipakai dalam ilmu ukur. Bidang nongeometris tidak beraturan sering ditemui pada bentuk-bentuk alami. BENTUK adalah unsur seni rupa yang terbentuk karena ruang atau volume. Macammacam bentuk ini yaitu: kubistis, silindris, bola, limas, prisma, kerucut (semua geometris) dan non geometris. Unsur bentuk diterapkan pada unsur seni patung, interior, arsitektur dan kriya. WARNA merupakan unsur rupa yang terbuat dari pigmen (zat warna). Warna bisa dibedakan menjadi tiga. Warna primer (pertama) adalah warna dasar, bukan campuran dari warna manapun. Warna primer ini: merah (magenta), kuning (yellow) dan biru (cyan). Warna sekunder (kedua) terbentuk dari dua warna primer. Contohnya: hijau, ungi, jingga. Warna tersier (ketiga) terbentuk dari campuran warna sekunder dengan warna sekunder lain atau warna primer. Warnanya seperti warna sekunder tapi dengan tingkat pengaruh warna primer yang berbeda-beda. TEKSTUR merupakan nilai permukaan suatu benda (halus, kasar, licin atau lainnya). Secara visual ada dua tekstur yakni tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata, bila keadaan benda saat dilihat dan diraba sama nilainya. Tekstur semu, bila keadaan benda saat dilihat dan diraba berbeda. GELAP TERANG merupakan keadaan suatu bidang yang dibedakan dengan warna tua dan muda yang disebabkan oleh perbedaan warna atau pengaruh cahaya.

C. Prinsip seni rupa

Prinsip-prinsip seni rupa disebut juga kaidah-kaidah yang menjadi pedoman dalam berkarya seni rupa. Prinsip seni rupa ini yaitu: kesatuan, keseimbangan, irama, pusat perhatian dan keselarasan. Dengan kesatuan (unity) unsur-unsur dalam sebuah karya seni rupa saling bertautan. Tidak ada lagi bagian yang berdiri sendiri. Keseimbangan berarti kesamaan bobot dari unsur-unsur karya. Secara wujud dan jumlahnya mungkin tak sama, tapi nilainya dapat seimbang. Macam keseimbangan yakni keseimbangan: terpusat/sentral, diagonal, simetris dan asimetris. Irama dalam seni rupa diusahakan lewat penyusunan unsur-unsur yang ada atau pengulangan dari unsur-unsur yang diatur. Pusat perhatian adalah unsur yang sangat menonjol atau berbeda dengan unsur-unsur yang ada di sekitarnya. Untuk menciptakan pusat perhatian, kita bisa menempatkan unsur yang paling dominan. Keselarasan merupakan prinsip yang dipakai untuk menyatukan unsur-unsur seni rupa yang berbeda, baik bentuk maupun warna. Keselarasan bentuk dapat diciptakan melalui penyusunan bentuk yang saling berdekatan. Keselarasan warna dapat diperoleh dari memadukan warna baik monokromatis (gradasi warna), analogus (berdekatan dalam lingkaran warna), maupun komplementer (berlawanan dalam lingkaran warna, dari turunan warna primer yang berbeda) D. Ragam seni rupa daerah Seni rupa nusantara sangat beragam. Berdasarkan objeknya, ada seni rupa dengan objek manusia, hewan, tumbuhan dan alam. Berdasarkan temanya ada yang tentang kehidupan hewan, tentang alam, manusia dan kegiatannya, manusia dengan alam sekitar, manusia dengan alam khayal, dan masih banyak lagi. Dilihat dari wujudnya, seni ini ada yang dua dimensi (gambar, lukisan, grafis) dan tiga dimensi (patung, kriya, desain). 1. Gambar Menggambar merupakan proses perekaman objek pada bidang dua dimensi melalui media dengan kriteria antara lain: ketepatan/kemiripan bentuk dan warna, dengan memperhatikan perspektif, propprsi, komposisi, gelap terang, serta bayang-bayang objek yang digambar. Jadi menggambar bersifat objektif. Contoh karya: gambar bentuk, gambar model, gambar ilustrasi dan ragam hias. 2. Lukisan Dibandingkan menggambar, melukis lebih bersifat subjektif. Pelukis bebas menafsirkan objek, lalu mengekspresikan gagasannya lewat media ungkap dan menggarap berdasarkan prinsip seni rupa. Kemampuan penggarapan serta penguasaan bahan dan alat merupakan aspek utama. Corak karya lukis ini ada yang representatif (nyata), dekoratif, ekspresif dan nonrepresentatif (abstrak).

3. Grafis Karya grafis diproduksi dengan tehnik cetak. Sang perupa membuat desain gambar dan tata letaknya dengan memperhitungkan pada bahan apa grafis ini akan dicetak. Pada masa kini, grafis sering dilakukan dengan komputer. Grafis banyak dipakai untuk membuat iklan, desain logo, poster, sampul kaset bahkan kartu undangan. 4. Seni patung Patung merupakan bentuk-bentuk yang indah, yang seringkali berupa tiruan bentuk manusia dan binatang. Selain dengan tehnik pahat, patung sekarang dapat dibuat dengan tehnik cetak, tempel, bahkan las. Patung sudah menjadi bagian peradapan manusia sejak dahulu kala. Awalnya patung ini berfungsi religius, tapi sekarang kebanyakan bersifat estetis. 5. Seni kriya Seni kriya atau kerajinan adalah suatu usaha membuat barang-barang hasil pekerjaan tangan atau dapat pula berarti pekerjaan tangan. Benda-benda ini biasanya dibuat untuk keperluan sehari-hari sekaligus melestarikan tradisi kesenirupaan suatu daerah. Karenanya, karya seni kriya biasanya memiliki ciri khas daerah dengan aturan, motif, dan warna yang melambangkan makna-makna tertentu dari daerah tersebut. Karya seni kriya adalah seni rupa yang paling banyak ragamnya di Indonesia. Anyaman rotan, bambu dan daun pandan berwujud tempat nasi, nyiru, bubu, kap lampu, tas, sampai dinding rumah, tikar, lampit, dan kursi. Gerabah atau keramik menjadi tempayan, celengan, dan berbagai hiasan rumah dan taman. Ukiran dan pahatan dibuat berbagai patung, ornamen dinding dan atap, aneka kotak penyimpanan, pembatas ruangan, juga meja, kursi, lemari dan tempat tidur. Ada juga beragam seni tekstil seperti tenun, ikat dan batik. Belum lagi kerajinan emas perak, kulit, manik-manik dan masih banyak lagi. Banyak seni kerajinan daerah ini yang hampir punah karena sedikit sekali yang tertarik untuk melanjutkan tradisinya. Padahal pengetahuan tentang corak dan cara pengerjaannya merupakan warisan budaya nusantara yang tak ternilai harganya. Kekurangan modal juga menjadi salah satu hal yang mengakibatkan matinya seni ini. Padahal kenyataannya, kerajinan tangan yang berkualitas dinilai sangat tinggi di dunia internasional. Jadi, seni kriya seharusnya menjadi produk ekspor yang sangat potensial. 6. Desain daerah Desain disini kita artikan suatu konsep pemikiran untuk menciptakan sesuatu melalui perencanaan sampai terwujudnya barang jadi. Desain diciptakan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan produk-produk seni. Prosedur pembuatan desain cenderung lebih rumit, karena selain sebagai sarana berekspresi bagi desainer, juga merupakan upaya menjembatani antara harapan pemakai desain (konsumen) dengan kenyataan yang ada (kenyataan pasar).

2. GAMBAR BENTUKA. Konsep Gambar Bentuk Menggambar merupakan pola kelakuan manusia atau kegiatan yang melibatkan kemampuan penglihatan dan kemahiran tangan. Koordinasi antara kemampuan penglihatan dan kemahiran tangan yang baik dapat mewujudkan karya gambar yang baik pula. Menggambar sebagai bagian dari pola kelakuan seni rupa dapat juga diartikan sebagai media pengungkapan gagasan. Pemahaman ini sesuai dengan konsep yang mengatakan bahwa seni rupa adalah gagasan manusia yang diekspresikan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan prinsip tertentu sehingga menghasilkan karya yang estetis dan bermakna. Menggambar bentuk secara umum merupakan kegiatan menggambar yang objek gambarnya berupa bentuk benda. Didalam penggambarannya, objek benda tersebut hendaknya digambar seobjektif mungkin. Dalam artian, bentuk benda digambarkan secara tepat sesuai dengan keadaannya baik bentuk maupun warnanya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa gambar bentuk adalah gagasan bentuk yang diwujudkan diatas bidang gambar melalui kemahiran tangan dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur dan gelap terang yang dibuat dengan memperhatikan ketepatan bentuk dan perspektif, proporsi serta komposisi sehingga menghasilkan karya yang indah. Dengan perkataan lain, menggambar bentuk sama halnya memotret bentuk benda dengan kemampuan penglihatan dan kemahiran tangan. B. Ragam Bentuk Dalam kegiatan menggambar, objek seringkali disebut juga benda atau model. Objek gambar bentuk adalah benda dengan berbagai macam bbentuk. Sehingga, menggambar bentuk sering disebut juga menggambar alam benda (still life). Sedangkan objek untuk menggambar model biasanya berupa manusia. Bentuk benda yang menjadi objek gambar bermacam-macam. Bentuk benda dapat dibedakan antara geometris dan nongeometris. Bentuk geometris merupakan bentuk beraturan dan bentuk dasar benda. Yaitu: kubus, balok, piramid/limas, silinder, kerucut dan bola. Sedangkan bentuk nongeometris merupakan bentuk yang tidak beraturan. Bentuk ini terdapat pada berbagai benda alam. Selain itu, benda dapat dibedakan menjadi tiga bentuk. Yakni bentuk kubistis, silindris dan bebas. 1. Bentuk kubistis Yang dimaksud bentuk kubistis adalah bentuk-bentuk yang menyerupai kubus atau benda yang bentuk dasarnya kubus dan balok. Contoh: lemari, meja, kursi, kardus, kulkas dan pesawat televisi.

2. Bentuk silindris Benda yang mempunyai bentuk silindris adalah benda yang bentuk dasarnya menyerupai silinder atau bulat. Contoh: gelas, botol, teko, kendi, ember, guci, cangkir, kaleng, dan piring. 3. Bentuk bebas Benda yang memiliki bentuk bebas adalah benda yang bentuknya tidak beraturan atau yang tidak termasuk kubistis dan silindris. Contoh: kain, buah-buahan, sayur-sayuran dan busana. C. Prinsip Menggambar Bentuk Dalam menggambar bentuk ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan. Tujuannya agar gambar yang dibuat lebih tepat/mirip dengan objek yang digambar. Prinsip-prinsip tersebut adalah perspektif, proporsi, komposisi, gelap terang dan bayangbayang. 1. PERSPEKTIF Perspektif merupakan prinsip atau kaidah yang penting dalam menggambar bentuk atau melukis corak realis dan karenanya harus dipatuhi. Menurut prinsip ini objek yang digambar hendaknya sesuai dengan tampakan yang sebenarnya, yaitu: objek gambar yang dekat dengan penggambar akan kelihatan lebih besar, lebih tinggi dan lebih jelas. Sedangkan objek gambar yang jauh dari si penggambar akan nampak lebih kecil, lebih pendek, dan kurang jelas. Selain itu, menggambar dengan memperhatikan hukum perspektif berarti juga menggambar dengan pandangan satu atau dua titik lenyap. 2. PROPORSI Yang dimaksud dengan prinsip proporsi dalam menggambar bentuk adalah perbandingan bagian per bagian atau bagian dengan keseluruhan. Dengan menerapkan prinsip proporsi ini objek gambar yang satu dengan objek gambar yang lain harus tampak wajar. Misalnya gambar cangkir dengan gambar poci tentu lebih besar pocinya. Akan tampak tidak wajar jika cangkir digambar lebih besar daripada poci. 3. KOMPOSISI Komposisi disebut juga susunan. Komposisi dalam menggambar bentuk diartikan sebagai susunan atau letak objek gambar. Letak objek gambar yang satu dengan objek gambar yang lain hendaknya tidak berjauhan sehingga tidak tampak terpisah. Bila objek gambar disusun menyatu akan tampak indah. 4. GELAP TERANG (HALF-TONE)

Benda akan terlihat oleh mata kita bila terkena cahaya. Bagian benda yang terkena cahaya akan tampak terang. Bagian benda yang tidak terkena cahaya akan tampak gelap. Diantara bagian terang dan bagian gelap terdapat bagian yang tidak gelap/tidak terang (half-tone). Dalam menggambar bentuk agar kelihatan realis atau seperti tiga dimensi hendaknya memperhatikan nada gelap terang atau sering disebut half-tone. Bagian benda yang terang hendaklah diberi warna yang muda atau dibiarkan warna putih kertas. Bagian benda setengah terang atau setengah gelap diberi warna sedang atau diarsir sedang. Dan bagian benda yang berwarna gelap diberi warna tua atau diarsir warna hitam pekat. 5. BAYANG-BAYANG (SHADOW) Benda yang terkena sinar akan menghasilkan bayang-bayang. Bayang-bayang itu jatuh tidak jauh dari benda yang terkena cahaya. Dalam menggambar bentuk, peranan bayang-bayang akan menentukan terciptanya kesan tiga dimensi (realis). Oleh karena itu bayang-bayang meskipun agak samar-samar harus ada. Bayang-bayang dapat dibedakan menjadi tiga yaitu: bayang-bayang awak (bayangan karena sinar, terdapat pada benda tersebut), bayang-bayang langkah (bayangan benda karena sinar mengenai benda lain), dan bayang-bayang sendiri (bayangan benda pada permukaan yang licin).

D. Teknik menggambar bentuk Teknik adalah cara-cara yang lazim dipergunakan untuk menggambar. Adapun teknik dalam menggambar bentuk adalah sebagai berikut: 1. Linear Teknik linear merupakan cara menggambar objek gambar dengan garis sebagai unsur yang paling menentukan, baik garis lurus maupun garis lengkung. 2. Blok Teknik blok merupakan cara menngambar dengan menurup objek gambar menggunakan satu warna, sehingga hanya tampak bentuk globalnya (siluet). 3. Arsir Teknik arsir merpakan cara menggambar dengan garis-garis sejajar atau menyilang intuk mwnwntukan gelap terang objek gambar sehingga tampak seperti tiga dimensi. 4. Dusel

Teknik dusel merupakan cara menggambar yang menentukan gelap terang objek gambar menggunakan pensil gambar yang digoreskan dalam posisi miring (rebah). 5. Pointilis Teknik pointilis merupakan cara mmenggambar yang dalam menentukan gelap terang objek gambar menggunakan pensil atau pena gambar dengan dititik-titikkan. 6. Aquarel Teknik aquarel merupakan cara menggambar dengan menggunakan cat air dengan sapuan warna yang tipis, sehingga hasilnya tampak transparan atau tembus pandang. 7. Plakat Teknik plakat merupakan cara menggambar dengan menggunakan bahan cat poster atau cat air dengan sapuan warna yang tebal sehingga hasilnya tampak pekat dan menutup E. Menggambar Bentuk Dalam menggambar bentuk ada dua pendekatan yang dapat digunakan yaitu: pendekatan dengan model dan pendekatan tanpa model. 1. Pendekatan dengan model Yang dimaksud dengan model adalah benda atau objek yang akan digambar, misalnya: kendi, gelas, buah-buahan, kursi, keramik dan sebagainya. Menggambar dengan pendekatan model maksudnya, dalam kegiatan menggambar harus ada model atau benda sesungguhnya. Dengan adanya model, penggambar lebih banyak memperoleh kemudahan antara lain: * objek gambar lebih jelas * tidak perlu mencari-cari objek gambar * penggambar dapat mengontrol gambar dan model sesering mungkin * ketepatan sudut gambar lebih terjamin 2. Pendekatan tanpa model Pendekatan ini bertolak belakang dari pendekatan dengan model. Menggambar bentuk tanpa model banyak kekurangannya, terutama bagi siswa yang masih belajar menggambar. Bagi yang belum mahir, model digunakan untuk menghasilkan gambar yang baik, sebab

tutntutan keberhasilan dalam menggambar bentuk adalah ketepatan gambar dengan objek yang digambar. Langkah menggambar bentuk: Yang dimaksud dengan langkah-langkah adalah prosedur atau tata urutan kerja. Adapun langkah-langkah dalam menggambar bentuk dengan pendekatan model adalah sebagai berikut: 1. Pengamatan Pengamatan adalah kegiatan untuk mengenali objek yang akan digambar. Benda atau objek hendaknya diamati seksama dan berulang-ulang. Ada baiknya kegiatan pengamatan dilakukan dengan bingkai (frame). 2. Sketsa Pindahkan hasil pengamatan diatas bidang gambar dengan cara mensketsa objek gambar satu per satu secara tipis. 3. Menentukan gelap terang Berilah tanda batas yang tipis antara bagian benda yang terang dan gelap dengan memperhatikan arah cahaya. 4. Menentukan teknik Penggunaan teknik tergantung pada alat dan bahan yang akan kita gunakan. Bila akan menggunakan pensil gambar atau pensil berwarna, teknik arsir atau dusel lebih tepat. Sedangkan bila menggunakan bahan cat air, teknik yang tepat adalah aquarel. Gunakan warna muda terlaebih dahulu baru kemudian warna tua. Hindarkan pemakaian cat air warna putih atau pensil warna putih. Biarkan warna kertas gambar sebagai mana aslinya. Dan bila menghendaki warna gelap, tidak harus menggunakan warna hitam. 5. Sentuhan akhir Yang dimaksud sentuhan akhir adalah memberikan penekanan pada karya gambar bentuk, dengan tusiran yang bersifat memantapkan goresan sehingga gambar tersebut mempunyai greget atau warna.

MATERI KELAS 8

1. KRIYA BATIKKita telah mengenal seni rupa terapan daerah di kelas VII, meliputi seni kriya dan desain. Seni rupa terapan Nusantara ini merupakan seni rupa terapan yang mencerminkan niai-nilai budaya nusantara dari berbagai daerah. Seni ini bisa dikatakan gabungan dari aneka ragam seni daerah, yang dipadukan sehingga terliat berciri etnik. Bisa juga, merupakan salah satu seni daerah dengan ciri khas budaya yang hanya ada di Indonesia. Salah satu seni rupa terapan yang memenuhi hal ini adalah seni tekstil kas Indonesia yang disebut batik. A.

Pengertian Batik

Batik adalah gambar/lukisan yang dibuat pada kain dengan bahan lilin dan pewarna (napthol), menggunakan alat yang dinamakan canting dan atau kuas serta teknik tutupcelup. Batik dapat berupa gambar pola ragam hias atau lukisan yang ekspresif. Menggambar atau melukis dengan bahan lilin yang dipanaskan dan menggunakan alat canting atau kuas disebut membatik. Dalam perkembangan selanjutnya, untuk mempercepat proses membatik digunakan cap. Itulah sebabnya, karya batik dengan canting dan cap dikenal dengan istilah batik tulis dan cap. Tetapi dalam hal mutu, karya batik yang dikerjakan dengan cap kurang unggul dibandingkan dengan mutu karya batik yang dikerjakan dengan canting. Selain itu, ada juga kain yang diberi gambar motif batik yang pengerjaannya lebih modern dengan teknik printing. Kain seperti ini bukan kain batik, melainkan kain bermotif batik. Jika peralatan dan proses pengerjaan batik dimodernisasi, kita tidak lagi dapat menyebutnya sebagai membatik. Jika demikian yang ada hanyalah motif batik. Batik memiliki fungsi ganda, yaitu fungsi praktis dan estetis. Secara praktis, kain batik dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan akan pakaian, penutup tempat tidur, taplak meja, sarung bantal, dan sebagainya. Secara estetis, batik lukis bisa dibingkai dan dijadikan penghias ruangan.

B.

Desain Ragam Hias Untuk Pola Batik

Ragam hias dalam seni rupa bisa berfungsi mengisi kekosongan suatu bidang dan juga berfungsi simbolis. Sebagai contoh, ragam hias burung dalam nekara perunggu mempunyai symbol arwah nenek moyang. Ragam hias berkaitan dengan pola hias dan motif. Pola hias merupakan unsur dasar yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam merancang suatu hiasan. Sedangkan, motif hias merupakan pokok pikiran dan bentuk dasar dalam perwujudan ragam hias, yang meliputi segala bentuk alami ciptaan Tuhan seperti manusia, binatang, tumbuhan, gunung, batuan, air, awan, dan lainnya serta hasil kreasi manusia. Jadi, ragam hias adalah susunan pola hias yang menggunakan motif hias dengan kaidah-kaidah tertentu pada suatu bidang atau ruang sehingga menghasilkan bentuk yang indah.

Ragam hias dapat dibedakan menjadi tiga motif, yaitu motif geometris, motif non geometris, dan motif benda mati. Motif geometris antara lain berupa : pilin ganda, tumpal, meander, swastika, dan kawung. Motif non geometris berupa : manusia, binatang, dan tumbuhan. Motif benda mati berupa : air, api, awan, batu, gunung , matahari.

C.

Media Berkarya Batik1. Bahan Bahan untuk berkarya batik terdiri dari kain mori/sutera, lilin, dan zat pewarna. Mori adalah bahan baku batik yang terbuat dari katun. Kualitas kain mori bermacam-macam jenisnya dan sangat menentukan baik dan buruknya kain batik yang dihasilkan. Selain kain mori, kain sutera dapat juga digunakan sebagai bahan baku batik, tapi harganya sangat mahal. Kebutuhan akan kain sangat ditentukan oleh fungsinya. Misalnya, membuat sapu tangan cukup membutuhkan kain ukuran 40 x 40 cm, taplak meja membutuhkan kain ukuran sekitar 100 x 100 cm, kain jarik membutuhkan kain ukuran sekitar 100 x 250 cm, penutup tempat tidur membutuhkan kain sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Lilin adalah bahan yang dipergunakan untuk membatik. Lilin yang digunakan untuk membatik bermacam-macam kualitasnya. Kualitas lilin itu berpengaruh terhadap daya serap warna kain batik. Berikut ini merupakan jenis-jenis lilin untuk membatik : Lilin putih berasal dari minyak latung buatan pabrik Lilin kuning, berasal dari minyak latung buatan pabrik Lilim hitam, berasal dari minyak latung buatan pabrik Lilin tawon berasal dari sarang lebah Lilin klanceng, berasal dari sarang lebah klanceng Gandarukem dan keplak sebagai bahan campuran lilin. Zat pewarna untuk membuat batik dapat diperoleh dari alam dan buatan pabrik. Untuk batik klasik, zat pewarna diperoleh dari alam, misalnya warna hijau dibuat dari daun jarak kepyar, warna merah dibuat dari daun jati muda, dan warna kuning dibuat dari rimpang kunyit yang dicampur dengan kapur sirih. Batik tradisional dan modern sudah menggunakan zat pewarna buatan pabrik, yaitu napthol dan garam. Wujunya berupa serbuk, dan dapat dilarutkan dengan air dingin. Untuk aturan penggunaan napthol dan garam disesuaikan dengan kebutuhan . untuk memperoleh napthol dan garam dapat dibeli ditoko kimia atau sablon. Untuk membuat ramuan pewarna batik siapkan napthol dan garam pada dua wadah dengan komposisi sebagai berikut: Napthol 2gr + soda api 1 gr + TRO 1 gr + 1 liter air panas Garam 6 gr + 1 liter air dingin Ada beberapa jnis napthol yang namanya berupa singkatan. Yaitu : AS-G, AS. AS-D AS-OL, AS-BO, AS-BS. AS-BG AS-GR, AS-BR, AS-LB. Garam pewarna juga ada bermacam-macam. Yaitu yellow GC, orange GC, scarlet GC, scarlet R, red 3GL, red B, bourdeaux GP, violet B, blue BB. Blue B, black B.

Paduan napthol dan garam yang berbeda akan menciptakan hasil akhir warna yang berbeda pula. AS-G neghasilkan warna muda. Seterusnya warna semakin tua sampai AS- LB yang menghasilkan warna paling tua (mulai dari kuning - jingga merah coklat). 2. Alat Peralatan untuk membatik sejak dahulu tidak banyak mengalami perubahan. Peralatan membatik dan cara mengerjakannya tidak dapat dimodernisasi karena akan menghilangkan arti batik. Hal yang perlu dimodernisasi adalah kualitas produk dan kualitas peralatan. Adapun peralatan membatik standart adalah canting, kuas, wajan, kompor, gawangan, sarung tangan, dandang besar dan setrika. Canting adalah alat pokok membatik yang menentukan apakah hasil pekerjaan disebut batik atau bukan batik. Canting berfungsi untuk menulis atau melukiskan cairan lilin pada kain, membuat motif-motif batik yang diinginkan. Alat ini terbuat dari bahan tembaga yang dipadukan dengan bamboo sebagai tangkainya. Canting terdiri dari tangkai yang terbua dari bambu, badan canting yang berfungsi untuk mengambil dan menampung cairan lilin dari wajan, dan carat pipa kecil melengkung untuk jalan keluar cairan lilin. Menurut fungsinya , canting dapat dibedakan menjadi dua, yaitu canting rengrengan (batikan pertama kali sesuai dengan polanya), dan canting isen (mengisi bidang batik). Menurut besar kecilnya, canting dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu : canting kecil, sedan dan canting besar. Menurut banyaknya carat, canting dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu : canting cecekan, canting loron, dan canting talon (bercarat tiga), Kuas untuk membatik hendaknya tahan panas, fungsi kuas untuk menutup bidang yang luas, sehingga cepat selesai. Wajan adalah peralatan yang terbuat dari logam baja yang berguna untuk mencairkan lilin untuk membatik. Ukuran wajan untuk membatik biasanya kecil. Wajan yang baik hendaknya memiliki tangkai, sehingga mudah untuk diangkat dan diturunkan dari kompor. Kompor untuk membatik beruuran kecil. Gunanya untuk memanaskan wajan, sehingga lilinnya cepat mencair. Gawangan adalah peralatan yang berguna untuk membentangkan kain yang dibatik. Gawangan dapat dibuat dari kayu atau bamboo. Gawangan hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dipindahkan., tetapi harus kuat dan ringan. Sarung tangan gunanya untuk melindungi tangan agar tidak terkena warna saat proses pewarnaan. Dandang besar berguna untuk pelarutan lilin yang melekat pada kain dengan merendam dan mendidihkan air serta diberi soda abu. Setrika berguna untuk menghilangkan lilin pada kain. Dengan panas dari setrika, lilin akan berpindah ke kertas Koran. 3. Teknik Membatik Teknik membatik pada umumnya adalah tutup-celup. Kain ditutup dengan lilin, kemudian dicelup pada zat pewarna. Untuk variasi teknik dapat juga

menggunakan cara ikat celup, yaitu kain diikat dengan tali, kemudian dicelup dengan zat pewarna.

D.

Langkah-Langkah Membatik1. Desain Desain adalah menggambar pola hias pada kertas gambar. Setelah itu gambar pola hias dipindahkan ke kain menggunakan pensil gambar. 2. Persiapan Hal-hal yang perlu disiapkan dalam membatik adalah bahan atau kain yang sudah digambari, lilin, pewarna, serta alat berupa canting, kuas wajan dan kompor atau anglo. Pertama kali kompor dinyalakan, kemudian wajan diletakkan diatas kompor, setelah itu masukkan lilin ke dalam wajan. Tunggu hingga lilin mencair atau meleleh. 3. Proses a. Lilin yang sudah mencair diambil dengan canting. b. Menuangkan lilin dalam canting melalui carat di atas permukaan kain sesuai dengan garis gambar. Kalau perlu, ditiup agar lilin tidak menyumbat. c. Kain diberi isen-isen (isian yang berupa titik, garis, bidang, tekstur) dengan lilin. d. Kain dicelupkan pada wadah yang sudah ada pewarnanya, kemudian dicelupkan pada wadah yang berisi larutan garam. e. Kain dicelup dengan lilin pada bidang gambar yang dikehendaki untuk warna pertama. f. Kain dicelupkan pada wadah yang sudah ada pewarnanya, kemudian kemudian dicelupkan lagi pada larutan garam. g. Kain dituup dengan lilin pada bidang gambar yang dikehendaki untuk warna kedua. h. Kain dicelupkan oada wadah yang sudah ada pewarnanya, kemudian dicelupkan lagi pada wadah yang berisi larutan garam. i. Kain ditutupi dengan lilin pada bidang gambar yang dikehendaki untuk warna ke tiga. j. Kain dicelupkan pada wadah yang sudah ada pewarnanya, kemudian dicelupkan lagi pada wadah yang berisi larutan garam. Mewarnai batik dimulai dari warna yang paling muda menuju warna yang paling tua (kuning, jingga, hijau, biru, merah, coklat, merah hati, hitam). Jika menghendaki satu warna saja, cukup dicelup sekali saja. k. Kain dimasukkan ke dalam dandang yang berisi air mendidih dan soda abu untuk melarutkan lilin. l. Menghilangkan lilin yang melekat pada kain dengan setrika yang beralaskan kertas Koran.

4. Pekerjaan akhir Pekerjaan akhir membatik terdiri dari beberapa langkah sebagai berikut :

a. Mengeringkan kain batik yang masih basah ditempat yang teduh. Gunanya agar batik menjadi lebih keluar, b. Membingkai batik lukis pada kayu spanram. Ini dilakukan bila kain batik hendak dijadikan hiasan dinding. c. Melipat dan menyimpan kain batik tulis pada tampatnya. Akan lebih baik lagi bila kain batik itu disimpan dengan cara menyampirkannya ke sebilah kayu sehingga tidak cepat rusak akibat terlipat-lipat.

2. A.

GAMBAR ILUSTRASI

Sejarah Seni Ilustrasi di Indonesia

Istilah ilustrasi berasal dari bahasa Latin Ilustrare yang berarti menjelaskan. Penjelasan ini berhubungan dengan buku pelajaran, buku ilmiah, buku cerita, karya sastra, majalah dan surat kabar. Selain itu ilustrasi dapat berfungsi untuk menghias halaman buku atau majalah dan surat kabar pada kolom-kolom tertentu. Jadi, gambar ilustrasi merupakan karya seni rupa dua dimensi ynag bertujuan utuk memperjelas suatu pengertian Seni Ilustrasi di Indonesia sudah dikenal sejak lama, hanya tidak dipopulerkan seperti saat ini. Hal ini terbukti dengan banyaknya gambar-gambar yang terdapat dilembaran daun lontar yang fungsinya juga sebagai penghias. Contoh lainnya yaitu wayang beber. Wayang ini berupa lembaran ilustrasi yang ceritanya dituturkan dimuka umum oleh seorang dalang, bukan dimainkan seperti boneka (wayang kulit dan wayang golek). Sedangkan seni ilustrasi modern seperti yang kita kenal sekarang baru berkembang sejak masa penjajahan Belanda. Ketika Balai Pustaka didirikan pada tanggal 22 september 1917 , banyak bermunculan ilustrator dari Indonesiayang bekerja di majalah Panji terbitan Balai Pustaka. Misalnya Ardisoma, Abdul Salam'Kasidi' Nasroen dan sebagainya. Selain itu juga banyak ilustrator Belanda seperti J. Van Der Heyden, Juan Sluiters dan Susan Beynon. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya buku-buku terbitan Indonesia yang menggunakan ilustrator Belanda. Pada masa pendudukan Jepang, kemajuan pemuda Indonesia pada bidang penulisan dan penerbitan membuat pamerintah Jepang merasa kawatir dan curiga akan terjadinya pemberontakan sehingga dibentuklah badan sensor. Tujuannya agar setiap hasil karya pada pemuda yang keluar sesuai dengan keinginan pemerintah Jepang. Ilustrator yang terkenal pada saat itu adalah Karyono, Norman Carmil dan Surono yang bekerja pada majalah Asia Raya. Indonesia mulai membuat ilustrasi untuk uang kertas sendiri pada masa Orde Lama. Dengan kemajuan yang pesat dibidang tehnologi penerbitan dan ilustrasi maka oada tahun 1951 pelukis Oesman Effendi dan ilustrator Abdul Salam dikirim ke Belanda untuk mempelajari cara-cara membuat ilustrasi pada uang kertas, yang nantinya tehniktehnik ini akan diajarkan di tanah air.

Pada masa orde baru ilustrator Indonesia berkembang dengan pesat bagaikan jamur tumbuh di musim hujan, terutama ilustrasi buku-buku cerita mauoun buku-buku pengetahuan dari berbagai penerbitan. Berikut ini adalah ilustrator yang bekerja pada majalah atau koran terbitan Indonesia. Diantaranya : - Henk Ngantung, pada majalah Intisari - Delsy syamsumar, pada majalah Varia - G.M. Sidharta, pada harian Kompas - Danarto, Mulyadi W., Ipe Ma'ruf' pada majalah si kuncung - Teguh Santoso, pada majalah Tanah Air - Cahyono, Adi Permadi, pada majalah Bobo - S. Prinka, pada majalah Tempo - Prie G.S. Gunawan, pada harian Suara Merdeka dan Cempaka

B.

Unsur Utama Gambar Ilustrasi

1. Gambar manusia Untuk dapat menggambar tokoh manusia yang baik kita perlu mengetahui dan menguasai proporsi dan anatomi tubuh manusia, baik yang masih anak-anak maupun yang sudah dewasa. Proporsi artinya perbandingan bagian per bagian dengan keseluruhan. Sedangkan anatomi adalah kedudukan struktur tulang dan otot-otot yang menentukan besar kecil dan cekung cembung (menonjol-tidaknya) tubuh manusia sehingga menentukan bentuk keseluruhan tubuh.

Proporsi manusia - Proporsi tokoh pahlawan: panjang kepala x 8 atau 1 : 8 - proporsi orang barat: panjang kepala x 7,5 atau 1: 7,5 - proporsi orang indonesia: panjang kepala x 7 atau 1 : 7

Sketsa dan detail wajah

Gambar tangan dan kaki

Gambar manusia dalam pose berbagai gerak 2. Gambar Tokoh Binatang Dalam menggambar tokoh binatang juga perlu diperhatikan proporsi dan anatominya. Jenis dan bentuk binatang dapat dikelompokkan menjadi binatang darat, udara dan air.

Proporsi kuda, salah satu binatang darat

Gambar kuda dengan berbagai podisi

Ilustrasi binatang udara

Ilustrasi binatang air 3. Gambar tumbuhan Tumbih-tumbuhan yang hidup di muka bumi beraneka ragam jenisnya. Masingmasing memiliki bentuk yang berbeda-beda. Akan tetapi pohon-pohon yang satu famili memiliki bentuk yang hampir sama. Misalnya pohon palem dan pohon kelapa hampir sama bentuknya dengan pohon pinang. Untuk itu, banyaklah berlatih menggambar berdasarkan pengamatanmu akan tumbuh-tumbuhan di sekitarmu. Menggambar tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu secara sederhana dan lengkap. Dalam menggambar secara sederhana, tumbuhan tidak digambarkan secara mendetail, tetapi hanya beruoa kesan tumbuhan. Dalam menggambar lengkap, tumbuhan digambarkan dengan mendetail dan cermat bagiannya.

Dua cara menggambar tumbuhan sederhana C.

Corak Gambar Ilustrasi

Realis artinya gambar dibuat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya' baik proporsi maupun anatomi dibuat sama menyerupai dengan obyek yang digambar. Gambar ilustrasi yang bersifat karikatural dibedakan menjadi dua, yaitu gambar karikatur dan gambar kartun. Karikatur berasal dari bahasa Italia "caricature" yang berarti melebih-lebihkan atau mengubah bentuk (deformasi). Gambar karikatur hampir sama dengan kartun tetapi menampilkan obyek seseorang dengan karakter yang aneh dan lucu dan mengandung sindiran atau kritikan. Pada umumnya penggambaran ditonjolkan pada bagian kepala dengan tidak meninggalkan karakter tokoh yang digambar. Karikaturis Indonesia yang terkenal adalah: Sibarani, T. Sutanto, Pramono, G.M. Sidharta, Alex Dinuth dan sebagainya. Kartun adalah gambar yang beefungsi menghibur karena berisikan humor. Gambar kartun dapat berupa tokoh binatang atau manusia. Gambar ini banyak dijumpai pada majalah, surat kabar, buku komik, dan sebagainya. Tokoh yang dikenal sebagai bapak kartun modern adalah William Hogart dari Inggris yang hidup pada tahun 1697-1764 . Sedangkan kartunis Indonesia yang terkenal adalah Hari Pede, Gunawan Raharjo, Itos Budi Santoso dan sebagainya. Gambar kartun sering disebur juga gambar animasi. Gambar animasi kini banyak dibuat menjadi film animasi seperti film kartun Disney, Doraemon, Shin-can dan sebagainya. Gambar dekoratif diwujudkan dengan cara menstilir atau mengubah bentuk-bentuk yang ada di alam tanpa meninggalkan ciri khasnya. Corak dekoratif adalah corak yang sering kita temukan terutama didalam rumah. Contohnya: ornamen ukir (yang diterapkan pada peralatan rumah tangga seperti kursi, tempat tidur, lemari dan sebagainya), wayang kulit dan bentuk hasil karya kerajinan lainnya. D.

Ragam Gambar Ilustrasi

Komik beradal dari kata comic yang berarti lucu atau jenaka. Dalam penyajiannnya, komik terdiri dari rangkaian gambar yang satu dan lainnya saling melengkapi dan mengandung suatu cerita yang disebut comic strip. Deretan gambar tersebut menceritakan suatu kisah yang diambul dari peristiwa sehari-hari. Comic strip kemudian berkembang menjadi suatu cerita komik yang dibuat dalam buku tersendiri. Cover berarti kulit atau sampul pada majalah atau buku. Gambar pada cover memuat atau mewakili isi buku atau majalah. Dalam pembuatan cover hendaknya memperhatikan isi dan karakter dari buku atau majalah sehingga buku atau majalah itu kelihatan menarik.

Di majalah atau surat kabar di bagian sebelum atau sesudah tulisan selesai sering terdapat gambar. Gambar ini berfungsi sebagai pengisi tempat yang kosong yang sering disebut vignette (baca=vinyet). Vignette adalah gambar yang berfungsi untuk menghias atau mengisi kolom atau halaman kosong pada majalah atau surat kabar. Gambar ilustrasi juga sangat menolong dalam memahami buku pelajaran. Misalnya pada pelajaran biologi, untuk menjelaskan sistem pencernaan pada hewan tentunya memerlukan gambar ilustrasi. Pada mata pelajaran sejarah dwngan pokok bahasan mengenai candi tentunya gambar ilustrasi candi akan menambah daya tarik dalam menjelaskannya. Suatu karya sastra dengan berbagai jenis, seperti cerita pendek atau cerita bergambar akan lebih menarik bila terdapat gambar ilustrasinya. Selain itu ilustrasi akan membuat orang tertarik untuk membacanya. Ilustrasi mewakili cerita tang terkandung didalamnya. E.

Media Gambar Ilustrasi

1. Media hitam putih Pada masa lalu banyak orang menggambar ilustrasi menggunakan trekpen sebagai alat utama dan tinta bak sebagai pewarnanya. Trekpen dipakai karena penggunaannya yang mudah, yaitu dengan mata trekpen ke dalam tinta sampai berkali-kali selama dipakai untuk menggambar. Dengan perkembangan tehnologi banyak perlatan yang lebih mudah dan praktis, yaitu dengan menggunakan spidol, rapido, pena bahkan dengan menggunakan komputer. 2. Media pewarnaan a. Cat air Cat air dalam bahasa belanda disebut water verf, sedangkan dalam bahasa inggris disebut water colour. Menurut arti katanya cat air ialah cat atau bahan yang dipakai untuk mewarnai sesuatu dan penggunaannya memakai air. Sedangkan menurut sifatnya cat air terbagi menjadi 2 jenis, Transparant water colour dan Nontransparant/opaque water colour. Transparant water colour adalah cat air yang mempunyai sifat transparan atau tembus pandang. Warna-warnanya lebih cemerlang tetapi tidak mengilat (dove). Warna putih adalah warna kertas yang dipakai sebagai dasar. nontransparant/opaque water colour merupakan cat air yang mempunyai sifat tidak tembus pandang. Cat air ini mempunyai daya penutup yang kuat atau opaque tetapi warnanya tidak bisa cemerlang melainkan agak mengilat. Cat air jenis ini juga sering disebut sebagai poster colour. b. pensil warna

Jenis pensil ini banyak mengandung lilin. Biasanya pilihan warnanya sangat banyak, tapi bahannya agak sulit digunakan tergantung dari kualitas pensil warnanya. Dengan ketekunan dan ketelatenan, gambar ilustrasi yang menggunakan pensil warna dapat dihasilkan dengan baik.

F.

Langkah Menggambar Ilustrasi

1. Gagasan Gagasan bersumber dari bahan yang akan diilustrasikan. Contohnya karya seni sastra, musik, tari atau drama di nusantara. Setelah ada gagasan, tentukanlah adegan apa yang akan digambar siapa saja tokohnya bagaimana suasananya serta apa saja benda atau latar belakang pendukung suasana. Misalnya mengambil cerita malin kundang dari sumatera barat dengan adegan malin kundang menjadi batu. Tokoh yang ada: Malin Kundang, ibu dan istrinya. Latar belakangnya di pelabuhan, sehingga ada dermaga dan kapal. Tentukan pula corak gambar dan media yang akan digunakan. 2. Sketsa Proses menggambar yang paling awal adalah mensket atau membuat rancangan gambar (sketsa). Pada umumnya kita menggunakan pensil gambar. Namun, dapat juga langsung mensket dengan menggunakan media yang akan dipakai misalnya pensil warna, pastel, krayon, cat air, tinta bak dan sebagainya. Gagasan yang ada dituangkan bersamaan dengan proses mensket. Sket berbentuk garis dan bidang yang merupakan bentuk global (sederhana) dari gagasan kita. Rencanakan gambar baik-baik. Buatlah coretan kira-kira bagaimana tata letak objek yang digambar dan bagaimana gerak yang terjadi. Misalnya: Malin Kundang yang berdiri menjadi batu di bagian kanan gambar, si ibu di sebelah kiri menunjuk 0alin -undang, si istri di belakang Malin Kundang dengan kedua tangan menutup mulutnya, serta kapal di latar belakangagak ke kiri. Buatlah agar adegan terlihat wajar, tidak direka-reka. Perhatikan proporsi dan komposisi unsur gambar. Satukan semua unsur gambar yang direncanakan, seperti tumbuhan pantai, awan, beberapa orang pembantu Malin Kundang dan lain-lain. Beri detail sehingga gambar lebih sempurna. Buat gambar sesuai corak yang telah ditentukan. Setiap unsur harus bercorak sama agar tak terkesan seperti kolase. 3. Pewarnaan Setelah sket dianggap selesai, kita dapat mewarnai. Pewarnaan dalam menggambar ekspresi dapat dilaksanakan dengan dua corak' yaitu corak realis dan corak bukan realis (ekspresionisme, impresionisme, abstrakisme dan lain-lain).

Pewarnaan corak realis harus disesuaikan dengan keadaan nyata, misalnya: gunung berwarna biru, pohon berwarna hijau, tanah berwarna coklat dan sebagainya. Namun perhitungkan juga efek cahaya yang dapat mengubah warna. Pewarnaan corak bukan realis lebih bebas maksudnya tidak terikat oleh kelaziman warna. Misalnya: langit diwarnai hijau, gunung diwarnai merah muda, pepohonan diwarnai biru dan sebagainya. Perhatikan kesan warna yang dipakai untuk corak ini. Misalnya: memilih warna-warna menyala saja, warna pastel, warna hangat atau warna sejuk.

Sejarah umum seni lukisZaman prasejarahSecara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia telah mulai membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk mencitrakan bagian-bagian penting dari kehidupan. Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat hanya dengan menggunakan materi yang sederhana seperti arang, kapur, atau bahan lainnya. Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding gua, lalu menyemburnya dengan kunyahan dedaunan atau batu mineral berwarna. Hasilnya adalah jiplakan tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan selanjutnya lukisan) untuk berkembang lebih cepat daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan seni keramik. Seperti gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas bidang datar seperti dinding, lantai, kertas, atau kanvas. Dalam pendidikan seni rupa modern di Indonesia, sifat ini disebut juga dengan dwi-matra (dua dimensi, dimensi datar). Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang, dan objek-objek alam lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut. Bentuk dari objek yang digambar tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini disebut citra dan itu sangat dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis terhadap objeknya. Misalnya, gambar seekor banteng dibuat dengan proporsi tanduk yang luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran tanduk asli. Pencitraan ini dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk adalah bagian paling mengesankan dari seekor banteng. Karena itu, citra mengenai satu macam objek menjadi berbeda-beda tergantung dari pemahaman budaya masyarakat di daerahnya. Pada satu titik, ada orang-orang tertentu dalam satu kelompok masyarakat prasejarah yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk menggambar daripada mencari makanan. Mereka

mulai mahir membuat gambar dan mulai menemukan bahwa bentuk dan susunan rupa tertentu, bila diatur sedemikian rupa, akan nampak lebih menarik untuk dilihat daripada biasanya. Mereka mulai menemukan semacam cita-rasa keindahan dalam kegiatannya dan terus melakukan hal itu sehingga mereka menjadi semakin ahli. Mereka adalah senimanseniman yang pertama di muka bumi dan pada saat itulah kegiatan menggambar dan melukis mulai condong menjadi kegiatan seni.

Seni lukis zaman klasikSeni lukis zaman klasik kebanyakan dimaksudkan untuk tujuan:

Mistisme (sebagai akibat belum berkembangnya agama) Propaganda (sebagai contoh grafiti di reruntuhan kota Pompeii),

Di zaman ini lukisan dimaksudkan untuk meniru semirip mungkin bentuk-bentuk yang ada di alam. Hal ini sebagai akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan dimulainya kesadaran bahwa seni lukis mampu berkomunikasi lebih baik daripada kata-kata dalam banyak hal.

Seni lukis zaman pertengahanSebagai akibat terlalu kuatnya pengaruh agama di zaman pertengahan, seni lukis mengalami penjauhan dari ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dianggap sebagai sihir yang bisa menjauhkan manusia dari pengabdian kepada Tuhan. Akibatnya, seni lukis pun tidak lagi bisa sejalan dengan realitas. Kebanyakan lukisan di zaman ini lebih berupa simbolisme, bukan realisme. Sehingga sulit sekali untuk menemukan lukisan yang bisa dikategorikan "bagus". Lukisan pada masa ini digunakan untuk alat propaganda dan religi. Beberapa agama yang melarang penggambaran hewan dan manusia mendorong perkembangan abstrakisme (pemisahan unsur bentuk yang "benar" dari benda).

Seni lukis zaman RenaissanceBerawal dari kota Firenze. Setelah kekalahan dari Turki, banyak sekali ilmuwan dan budayawan (termasuk pelukis) yang menyingkir dari Bizantium menuju daerah semenanjung Italia sekarang. Dukungan dari keluarga deMedici yang menguasai kota Firenze terhadap ilmu pengetahuan modern dan seni membuat sinergi keduanya menghasilkan banyak sumbangan terhadap kebudayaan baru Eropa. Seni rupa menemukan jiwa barunya dalam kelahiran kembali seni zaman klasik. Sains di kota ini tidak lagi dianggap sihir, namun sebagai alat baru untuk merebut kembali kekuasaan yang dirampas oleh Turki. Pada akhirnya, pengaruh seni di kota Firenze menyebar ke seluruh Eropa hingga Eropa Timur. Tokoh yang banyak dikenal dari masa ini adalah:

Tomassi Donatello Leonardo da Vinci Michaelangelo Raphael

Art nouveauRevolusi Industri di Inggris telah menyebabkan mekanisasi di dalam banyak hal. Barangbarang dibuat dengan sistem produksi massal dengan ketelitian tinggi. Sebagai dampaknya, keahlian tangan seorang seniman tidak lagi begitu dihargai karena telah digantikan kehalusan buatan mesin. Sebagai jawabannya, seniman beralih ke bentuk-bentuk yang tidak mungkin dicapai oleh produksi massal (atau jika bisa, akan biaya pembuatannya menjadi sangat mahal). Lukisan, karya-karya seni rupa, dan kriya diarahkan kepada kurvakurva halus yang kebanyakan terinspirasi dari keindahan garis-garis tumbuhan di alam.

Sejarah seni lukis di IndonesiaSeni lukis modern Indonesia dimulai dengan masuknya penjajahan Belanda di Indonesia. Kecenderungan seni rupa Eropa Barat pada zaman itu ke aliran romantisme membuat banyak pelukis Indonesia ikut mengembangkan aliran ini. Raden Saleh Syarif Bustaman adalah salah seorang asisten yang cukup beruntung bisa mempelajari melukis gaya Eropa yang dipraktekkan pelukis Belanda. Raden Saleh kemudian melanjutkan belajar melukis ke Belanda, sehingga berhasil menjadi seorang pelukis Indonesia yang disegani dan menjadi pelukis istana di beberapa negera Eropa. Namun seni lukis Indonesia tidak melalui perkembangan yang sama seperti zaman renaisans Eropa, sehingga perkembangannya pun tidak melalui tahapan yang sama. Era revolusi di Indonesia membuat banyak pelukis Indonesia beralih dari tema-tema romantisme menjadi cenderung ke arah "kerakyatan". Objek yang berhubungan dengan keindahan alam Indonesia dianggap sebagai tema yang mengkhianati bangsa, sebab dianggap menjilat kepada kaum kapitalis yang menjadi musuh ideologi komunisme yang populer pada masa itu. Selain itu, alat lukis seperti cat dan kanvas yang semakin sulit didapat membuat lukisan Indonesia cenderung ke bentuk-bentuk yang lebih sederhana, sehingga melahirkan abstraksi. Gerakan Manifesto Kebudayaan yang bertujuan untuk melawan pemaksaan ideologi komunisme membuat pelukis pada masa 1950an lebih memilih membebaskan karya seni mereka dari kepentingan politik tertentu, sehingga era ekspresionisme dimulai. Lukisan tidak lagi dianggap sebagai penyampai pesan dan alat propaganda. Perjalanan seni lukis Indonesia sejak perintisan R. Saleh sampai awal abad XXI ini, terasa masih terombangambing oleh berbagai benturan konsepsi. Kemapanan seni lukis Indonesia yang belum mencapai tataran keberhasilan sudah diporakporandakan oleh gagasan modernisme yang membuahkan seni alternatif atau seni kontemporer, dengan munculnya seni konsep (conceptual art): Installation Art, dan

Performance Art, yang pernah menjamur di pelosok kampus perguruan tinggi seni sekitar 1993-1996. Kemudian muncul berbagai alternatif semacam kolaborasi sebagai mode 1996/1997. Bersama itu pula seni lukis konvensional dengan berbagai gaya menghiasi galeri-galeri, yang bukan lagi sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat, tetapi merupakan bisnis alternatif investasi.

Aliran seni lukisSurrealismeLukisan dengan aliran ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di dalam mimpi. Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah setiap bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu yang bisa dirasakan manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya.

KubismeAdalah aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentukbentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Pablo Picasso.

RomantismeMerupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan dengan aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan. Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan kepada pelukis pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri di zaman kolonial. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Raden Saleh.

Plural paintingAdalah sebuah proses beraktivitas seni melalui semacam meditasi atau pengembaraan intuisi untuk menangkap dan menterjemahkan gerak hidup dari naluri kehidupan ke dalam bahasa visual. Bahasa visual yang digunakan berpijak pada konsep PLURAL PAINTING. Artinya, untuk menampilkan idiom-idiom agar relatif bisa mencapai ketepatan dengan apa yang telah tertangkap oleh intuisi mempergunakan idiom-idiom yang bersifat: multi-etnis, multi-teknik, atau multi-style.

Seni lukis daunAdalah aliran seni lukis kontemporer, dimana lukisan tersebut menggunakan daun tumbuhtumbuhan, yang diberi warna atau tanpa pewarna. Seni lukis ini memanfaatkan sampah

daun tumbuh-tumbuhan, dimana daun memiliki warna khas dan tidak busuk jika ditangani dengan benar. senidaun.wordpress.com

Aliran lain

Ekspresionisme Impresionisme Fauvisme Neo-Impresionisme Realisme Naturalisme De Stijl

AbstraksiAdalah usaha untuk mengesampingkan unsur bentuk dari lukisan. Teknik abstraksi yang berkembang pesat seiring merebaknya seni kontemporer saat ini berarti tindakan menghindari peniruan objek secara mentah. Unsur yang dianggap mampu memberikan sensasi keberadaan objek diperkuat untuk menggantikan unsur bentuk yang dikurangi porsinya. Abstraksi disebut juga sebagai salah satu aliran yang terdapat di dalam seni lukis.

Pelukis terkenal Indonesia

Affandi Agus Djaya Barli Sasmitawinata Basuki Abdullah Djoko Pekik Dullah Ferry Gabriel Hendra Gunawan Herry Dim Jeihan Kartika Affandi Lee Man Fong Mario Blanco Otto Djaya Popo Iskandar Raden Saleh S. Sudjojono Srihadi Sri Warso Wahono Trubus Atim Pekok E. Darpo.S

Seni lukis zaman klasikSeni lukis zaman klasik kebanyakan dimaksudkan untuk tujuan:

Mistisme (sebagai akibat belum berkembangnya agama) Propaganda (sebagai contoh grafiti di reruntuhan kota Pompeii),

Di zaman ini lukisan dimaksudkan untuk meniru semirip mungkin bentuk-bentuk yang ada di alam. Hal ini sebagai akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan dimulainya kesadaran bahwa seni lukis mampu berkomunikasi lebih baik daripada kata-kata dalam banyak hal.

Seni lukis zaman pertengahanSebagai akibat terlalu kuatnya pengaruh agama di zaman pertengahan, seni lukis mengalami penjauhan dari ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dianggap sebagai sihir yang bisa menjauhkan manusia dari pengabdian kepada Tuhan. Akibatnya, seni lukis pun tidak lagi bisa sejalan dengan realitas. Kebanyakan lukisan di zaman ini lebih berupa simbolisme, bukan realisme. Sehingga sulit sekali untuk menemukan lukisan yang bisa dikategorikan "bagus". Lukisan pada masa ini digunakan untuk alat propaganda dan religi. Beberapa agama yang melarang penggambaran hewan dan manusia mendorong perkembangan abstrakisme (pemisahan unsur bentuk yang "benar" dari benda).

Seni lukis zaman RenaissanceBerawal dari kota Firenze. Setelah kekalahan dari Turki, banyak sekali ilmuwan dan budayawan (termasuk pelukis) yang menyingkir dari Bizantium menuju daerah semenanjung Italia sekarang. Dukungan dari keluarga deMedici yang menguasai kota Firenze terhadap ilmu pengetahuan modern dan seni membuat sinergi keduanya menghasilkan banyak sumbangan terhadap kebudayaan baru Eropa. Seni rupa menemukan jiwa barunya dalam kelahiran kembali seni zaman klasik. Sains di kota ini tidak lagi dianggap sihir, namun sebagai alat baru untuk merebut kembali kekuasaan yang dirampas oleh Turki. Pada akhirnya, pengaruh seni di kota Firenze menyebar ke seluruh Eropa hingga Eropa Timur. Tokoh yang banyak dikenal dari masa ini adalah:

Tomassi Donatello Leonardo da Vinci Michaelangelo

Raphael

Art nouveauRevolusi Industri di Inggris telah menyebabkan mekanisasi di dalam banyak hal. Barangbarang dibuat dengan sistem produksi massal dengan ketelitian tinggi. Sebagai dampaknya, keahlian tangan seorang seniman tidak lagi begitu dihargai karena telah digantikan kehalusan buatan mesin. Sebagai jawabannya, seniman beralih ke bentuk-bentuk yang tidak mungkin dicapai oleh produksi massal (atau jika bisa, akan biaya pembuatannya menjadi sangat mahal). Lukisan, karya-karya seni rupa, dan kriya diarahkan kepada kurvakurva halus yang kebanyakan terinspirasi dari keindahan garis-garis tumbuhan di alam.

Sejarah seni lukis di IndonesiaSeni lukis modern Indonesia dimulai dengan masuknya penjajahan Belanda di Indonesia. Kecenderungan seni rupa Eropa Barat pada zaman itu ke aliran romantisme membuat banyak pelukis Indonesia ikut mengembangkan aliran ini. Raden Saleh Syarif Bustaman adalah salah seorang asisten yang cukup beruntung bisa mempelajari melukis gaya Eropa yang dipraktekkan pelukis Belanda. Raden Saleh kemudian melanjutkan belajar melukis ke Belanda, sehingga berhasil menjadi seorang pelukis Indonesia yang disegani dan menjadi pelukis istana di beberapa negera Eropa. Namun seni lukis Indonesia tidak melalui perkembangan yang sama seperti zaman renaisans Eropa, sehingga perkembangannya pun tidak melalui tahapan yang sama. Era revolusi di Indonesia membuat banyak pelukis Indonesia beralih dari tema-tema romantisme menjadi cenderung ke arah "kerakyatan". Objek yang berhubungan dengan keindahan alam Indonesia dianggap sebagai tema yang mengkhianati bangsa, sebab dianggap menjilat kepada kaum kapitalis yang menjadi musuh ideologi komunisme yang populer pada masa itu. Selain itu, alat lukis seperti cat dan kanvas yang semakin sulit didapat membuat lukisan Indonesia cenderung ke bentuk-bentuk yang lebih sederhana, sehingga melahirkan abstraksi. Gerakan Manifesto Kebudayaan yang bertujuan untuk melawan pemaksaan ideologi komunisme membuat pelukis pada masa 1950an lebih memilih membebaskan karya seni mereka dari kepentingan politik tertentu, sehingga era ekspresionisme dimulai. Lukisan tidak lagi dianggap sebagai penyampai pesan dan alat propaganda. Perjalanan seni lukis Indonesia sejak perintisan R. Saleh sampai awal abad XXI ini, terasa masih terombangambing oleh berbagai benturan konsepsi. Kemapanan seni lukis Indonesia yang belum mencapai tataran keberhasilan sudah diporakporandakan oleh gagasan modernisme yang membuahkan seni alternatif atau seni kontemporer, dengan munculnya seni konsep (conceptual art): Installation Art, dan Performance Art, yang pernah menjamur di pelosok kampus perguruan tinggi seni sekitar 1993-1996. Kemudian muncul berbagai alternatif semacam kolaborasi sebagai mode 1996/1997. Bersama itu pula seni lukis konvensional dengan berbagai gaya menghiasi

galeri-galeri, yang bukan lagi sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat, tetapi merupakan bisnis alternatif investasi.

Aliran seni lukisSurrealismeLukisan dengan aliran ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di dalam mimpi. Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah setiap bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu yang bisa dirasakan manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya.

KubismeAdalah aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentukbentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Pablo Picasso.

RomantismeMerupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan dengan aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan. Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan kepada pelukis pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri di zaman kolonial. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Raden Saleh.

Plural paintingAdalah sebuah proses beraktivitas seni melalui semacam meditasi atau pengembaraan intuisi untuk menangkap dan menterjemahkan gerak hidup dari naluri kehidupan ke dalam bahasa visual. Bahasa visual yang digunakan berpijak pada konsep PLURAL PAINTING. Artinya, untuk menampilkan idiom-idiom agar relatif bisa mencapai ketepatan dengan apa yang telah tertangkap oleh intuisi mempergunakan idiom-idiom yang bersifat: multi-etnis, multi-teknik, atau multi-style.

Seni lukis daunAdalah aliran seni lukis kontemporer, dimana lukisan tersebut menggunakan daun tumbuhtumbuhan, yang diberi warna atau tanpa pewarna. Seni lukis ini memanfaatkan sampah daun tumbuh-tumbuhan, dimana daun memiliki warna khas dan tidak busuk jika ditangani dengan benar. senidaun.wordpress.com

Aliran lain

Ekspresionisme Impresionisme Fauvisme Neo-Impresionisme Realisme Naturalisme De Stijl

AbstraksiAdalah usaha untuk mengesampingkan unsur bentuk dari lukisan. Teknik abstraksi yang berkembang pesat seiring merebaknya seni kontemporer saat ini berarti tindakan menghindari peniruan objek secara mentah. Unsur yang dianggap mampu memberikan sensasi keberadaan objek diperkuat untuk menggantikan unsur bentuk yang dikurangi porsinya. Abstraksi disebut juga sebagai salah satu aliran yang terdapat di dalam seni lukis.

Pelukis terkenal Indonesia

Affandi Agus Djaya Barli Sasmitawinata Basuki Abdullah Djoko Pekik Dullah Ferry Gabriel Hendra Gunawan Herry Dim Jeihan Kartika Affandi Lee Man Fong Mario Blanco Otto Djaya Popo Iskandar Raden Saleh S. Sudjojono Srihadi Sri Warso Wahono Trubus Atim Pekok E. Darpo.S

3. MUSIK NUSANTARA

A. Gambaran Umum Nusantara Nusantara nerupakan istilah yang kita kenal dari sejarah kerajaan majapahit ( 1293-1520 ), diperkirakan berpusat di sekitar lembah sungai Brantas, dekat kota kediri jawa timur. Berdasarkan catatan-catatan yang digubah Empu Prapanca ( 1365 ) berjudul Negara Kartagama, kerajaan Majapahit menguasai Sumatera, beberapa daerah jazirah Melayu, Mentawai,Brunei dan Tanjungsari di Kalimantan, serta sederet tempat di timur jawa, mulai dari Bali, Makasar, Banda dan Maluku. Disini kita diberi gambaran kerajaan yang kurang lebih seluas Indoneisa modern plus Malaya. Pendapat bahwa daerah-daerah tersebut dikuasai Majapahit diperkuat oleh fakta adanya alat musik asli Jawa seperti gamelan majapahit di daerah tersebut. Gamelan tersebut sampai sekarang masih ditemukan di daerah kalimantan timur dan selatan. Namun diseluruh kepulauan nusa tenggara, hanya bali yang kaya inventaris gong. Drum tembaga kuno bisa ditemukan di kepulauan Kai. Gong-gong yang disusun secara vertikal dari ukuran kecil sampai besar, ditemukan di sepanjang pantai kepulauan nusa tenggara termasuk kepulauan kai dan daerah pantai di papua. Kapan dan dagaimana gong-gong tersebut menyebar sampai kesana, belum dapat diketahui. Namun, alat musik gamelan baik besar maupun kecil dianggap sebagai simbol kuat kerajaan besar. Maka kemungkinan penyebaran alatalat musik tersebut adalah sebagai simbol adanya pos-pos tempat para utusan istana majapahit bekerja dan juga sebagai representasi meluasnya kekuasaan dan pengaruh kerajaan majapahit. B. Sejarah Perkembangan Musik Indonesia Pertumbuahan budaya musik Indonesia memang terasa unik. Ini bisa jadi disebabkan oleh kurangnya fitur-fitur pemikir kesenian musik. Kita masih terlena akan kekayaan berbagai macam tradisi klasik dan etnik, namun belum mampu membuatnya dalam komposisi yang ideal dan berwawasan Nusantara. Musik Indonesia berkembang melalui tahapan-tahapan yang seakan tidak jelas. Sebab, secara historis musik Indonesia tidak berkembang dari komposisi dan praktik yang musikal semata-mata, tetapi lebih sebagai praktik untuk memenuhi kebutuhan hiburan musik yang ringan. Musik barat misalnya, dibangun dari perkembangan teknis komposisi dan praktik musik yang disusun dalam zaman dan gaya musik. Ini tidak terjadi di Indonesia sebab jenis komposisi musik yang dihasilkan masih berkisar pada musik vokal seriosa yang mendekati art-song (leader) dan musik vokal populer yang terang-terangan berbentuk nyanyian (song form). Budaya musik di seluruh nusantara adalah bentuk kesenian yang bersifat tradisi dengan tingkat penciptaan yang relatif rendah, banyak improvisasi, ditangani secara amatir, serta komposisinya tidak memiliki sistem yang jelas dan tidak dapat dihitung bila dilihat dari standar musik barat. Budaya ini diwariskan secara lisan dan makin lama makin miskin perkembangan dan peminatnya. Selain itu musik nusantara biasanya hanya dinikmati di

suatu daerah tertentu, terutama karena kendala bahasa. Musik ini juga tidak mengenal tradisi kritik, ia hanya berguna untuk menciptakan suasana kebersamaan. Sepintas budaya musik Indonesia merupakan ragam budaya yang banyak berakar pada kepercayaan tentang dunia leluhur dan pemikiran mistis. Perubahannya lebih banyak ditentukan oleh benturan budaya. Benturan budaya yang pertama adalah dengan Hinduisme dan Budhisme, hingga melahirkan gamelan sebagai produk istana hindu di Jawa. Benturan berikutnya muncul sekitar abad XV di nusantara bagian barat bersamaan dengan penyebaran agama islam. Para pedagang arab yang beragama islam memperkenalkan alat musik yang baru bagi orang Indonesia yakni gambus dan rebana sehingga lahir orkes gambus. Di nusantara bagian timur benturan budaya terjadi dengan datangnya para pelaut Portugis dan Spanyol. Saat itulah masuk sistem solmisasi untuk nyanyian diatonik dalam tradisi rakyat serta masuknya alat musik gitar, cavaquinho (ukulele), biola, cello dan flute. Alat-alat ini nantinya mendasari lahirnya musik keroncong. Selama masa kolonialisme, belanda tidak pernah memperkenalkan budaya musik eropa yang sesungguhnya kepada masyarakat Indonesia. Mereka hanya meneruskan tradisi solmisasi dalam bernyanyi orang Portugis dan Spanyol. Hal ini biasanya dilakukan untuk alasan penyebaran agama dan mendukung kolonialisme. Pada masa pendudukan Jepang lahirlah musik nasional, yakni keroncong. Sebelumnya keroncong hanya dimainkan oleh orang-orang berdarah campuran Eropa-Asia, tapi kemudian mereka banyak ditangkap oleh Jepang. Kekosongan pemain dan penyanyi keroncong diisi oleh para penyanyi Indonesia. Keroncong juga dipakai oleh Jepang sebagai satu-satunya musik nonbarat untuk kepentingan propaganda mereka. Setelah Jepang kalah perang, keroncong lebih banyak bertemakan protes dan menggunakan bahasa Indonesia. Salah itulah musik keroncong benar-benar menjadi musik Indonesia. Dengan pesatnya perkembangan media massa elektronik setelah perang dunia II, musikmusik pop barat (terutama dari Amerika Serikat) menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia juga tumbuh musik barat yang dikembangkan dengan brass instrument (alat tiup logam seperti terompet, saxofon, trombon) untuk nightclub. Jazz dan blues pun mulai berkembang. Perkembangan bioskop sekitar tahun 1960 mempopulerkan musik hindustan. Irama musik dan lagu dari India ini mudah diterima oleh masyarakat Indonesia. Perpaduannya dengan musik Melayu kemudian melahirkan jenis musik dangdut. Keroncong dan dangdut menjadi musik yang dapat diterima oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Kedua jenis musik ini juga dapat berpadu baik dengan musik barat dan terbukti mampu melantunkan lagu-lagu dari aliran berbagai musik dunia dengan mengubah iramanya seperti keroncong atau dangdut jazz, rock, R&B dan lain-lain. Pada tahun-tahun berikutnya musik pop dan rock mencapai puncak kejayaannya. Berbagai lagu dari penyanyi barat menyerbu Indonesia. Misalnya The Beatles, The Rolling Stones,

The Bee Gees, Elvis Presley, The Everly Brothers, ABBA dan sebagainya. Namun, keroncong dan dangdut tetap memiliki penggemar tersendiri yang jumlahnya tidak sendiri. Cepatnya perkembangan media elektronik seperti televisi, komputer dan perangkat multimedia serta turunannya yang amat banyak juga berdampak pada musik Indonesia. Berbagai aliran musik barat yang baru juga turut berkembang di Indonesia. Munculnya MTV, internet dan sistem digital untuk karya musik telah banyak mengubah citra musik. Dari hal yang bersifat renungan (kontemplasi) ke gairah (sensasi) serta dari rasa (estetika) ke rangsangan (sensualitas). C. Nasionalisme dalam Musik Walaupun sebenarnya keroncong lahir di daerah Tugu, jakarta, adanya pemancar radio di solo pada masa perang dunia II membuat kota tersebut menjadi pusat perkembangan musik keroncong di Jawa hingga keroncong banyak dihubungkan dengan masyarakat jawa. Di tahun 1940 komposer Gesang membuat lagu 'Bengawan Solo' dengan lirik yang orisinil/asli Indonesia. Hal ini dipandang sebagai kepeloporan tidak sengaja ide nasionalisme dalam musik prapoklamasi. Lirik yang asli Indonesia juga bisa dilihat pada lagu "Di Bawah Sinar Bulan Purnama" karya A. Maladi. Begitu pula, R.A.J. Soedjasmin yang menggabungkan karya musik dan puisa-puisi karya Chairil Anwar dalam orkestrasi. Ini merupakan nada nasional pertama yang mencerminkan jiwa sebenarnya tanah air Indonesia. Nasionalisme dalam musik merupakan pemakaian bahan-bahan yang bercirikan kebangsaan dan kedaerahan dalam musik itu sendiri. Bahan-bahan tersebut dapat berupa musik rakyat yang sesungguhnya, melodi atau ritme yang menginggatkan pada musik rakyat, dan unsur-unsur non musikal yang berasal dari cerita atau mitos rakyat atau sastra nasional. Globalisasi yang kini terjadi sedikit banyak akan mengakibatkan pergeseran nilai-nilai dari yang tradisional ke yang lebih modern (barat). Untuk itu diperlukan kemampuan memanfaatkan lingkungan sekitardan percampuran dengan budaya Indonesia untuk membentuk musik yang bersifat nasional. Karena sangat sulit menggunakan suatu tradisi musik etnik di nusantara sebagaimusik nasional yang disebut sebagai musik Indonesia. Nasionalisme dalam musik akan melengkapi sejarah musik dan dapat mengangkat lagulagu rakyat serta melodi-melodi lokal dengan membaurkannya menurut aturan orkestrasi barat. D. Ragam Musik Nusantara Ada banyak ragam musik di Indonesia. Ada musik tradisi dan musik modern. Semuanya mempunyai ciri khas sendiri yang memperkaya khasanah musik di negari kita. Sebagian besar musik itu digunakan untuk fungsi hiburan. Dari sekian banyak musik yang ada, kita bisa mengelompokkannya berdasarkan jenis lagunya seperti berikut ini. 1. MUSIK ANAK-ANAK

Musik untuk anak-anak memiliki bentuk yang sederhana dan kalimat lagu yang digunakan tidak terlalu panjang. Tema lagu disesuaikan dengan jiwa anak-anak yang masih polos. Bahasanya sederhana dan mudah ditangkap, tidak perlu banyak kata kiasan atau ungkapan yang berbelit-belit. Jumlah nada yang dipergunakan untuk menyusun melodi tidal lebih dari 10 buah nada. Makin sedikit jumlah nada yang dipergunakan dalam menyusun melodi lagu, makin berbobot lagu tersebut. Rentang atau jarak nada dari yang paling tinggi ke yang paling rendah dalam lagu untuk anak-anak pun tidak terlalu lebar. Begitu pula lompatan nadanya. Sebab ambitus suara anak-anak masih sempit dan sedang dalam masa perkembangan. Rentang nada yang terlalu lebar akan sulit dinyanyikan anak-anak. Isi lagu anak-anak harus bersifat mendidik ke arah yang positif. Misalnya mengagungkan nama Tuhan, cinta tanah air, sayang orang tua, lingkungan, serta contoh-contoh perbuatan tingkah laku yang baik lainnya. 2. MUSIK DAERAH Tanah air Indonesia kaya sekali dengan lagu-lagu daerah. Hampir tiap daerah memiliki lagunya sendiri-sendiri yang berisa gambaran kehidupan masyarakat setempat secara umum. Laguklagu daerah biasanya dinyanyikan pada kesempatan upacara adat dan perhelatan lainnya. Walaupun ada lagu-lagu khusus yang aturannya tetap dan bersifat magis untuk ritual adat dan keagamaan, kebanyakan lagu-lagu daerah dipakai sebagai sarana hiburan masyarakat dan dekat dengan rakyat jelata. Akibatnya, lagu-lagu daerah juga seringkali disebut lagu rakyat. Lagu daerah memiliki ciri serta karakter sendiri. Bahasa dan gaya yang dipergunakan sesuai dengan bahasa dan gaya daerah setempat. Bentuk dan pola serta susunan melodinya masih sederhana sehingga mudah untuk dikuasai masyarakat daerah setempat. 3. MUSIK PERJUANGAN Setiap bangsa tentu memiliki cara tersendiri dalam menanamkan sikap cinta tanah air dan bangsa, kepahlawanan, dan nasionalisme. Salah satunya melalui lagu perjuangan. Irama lagu perjuangan biasanya penuh samangat bahkan tidak jarang ditutup dengan akhir yang semarak (maqulin ending). Lagu yang mengagungkan kebesaran bangsa dalam upaya mencapai kemerdekaan, kemakmuran, dan kebenaran biasanya berbentuk hymne. 4. MUSIK KERONCONG Banyak para ahli berpendapat bahwa musik keroncong merupakan peninggalan bangsa portugis di Indonesia. Namun data yang merupakan bukti otentik yang menunjukkan bahwa irama keroncong milik bangsa portugis sudah tidak ada bekasnya. Bahkan bentuk instrumen musik keroncong secuil pun tidak kita temukan di negara portugis maupun bekas negara jajahannya di timor leste. Musik ini sudah memiliki bentuk sendiri yang unik dan hanya terbentuk di Indonesia. 5. MUSIK STAMBUL

Stambul merupakan variasi dari keroncong. Istilah stambul sebenarnya berasal dari kata Istambul atau Konstantinopel (ibukota negara Turki). Jenis musik stambul mulai muncul sekitar permulaan abad ke- 20. Saat itu mulai muncul rombongan musik keliling dari kota ke kota. Rombongan tersebut selalu membawa tenda yang cukup luas untuk pentas maupun penonton. Dalam pertunjukkan yang mereka pentaskan banyak sekali diambil cerita dari kisah seribu satu malam, yang ceritanya berkisar di kota Istambul. Lambat laun nama sandiwara keliling twrsebut lebih populer dengan nama sandiwara stambul. Lagu yang mereka ciptakan untuk keperluan pentas hanya berjumlah delapan dan diberi nama stambu I sampai dengan stambul VIII. 6. MUSIK POPULER Pengertian populer mengandung dua makna. Pertama, musik yang sedang disenangi oleh masyarakat pada kurun waktu tertentu. Lagu yang sedang populer akan selalu terdengar setiap saat. Bahkan orang merasa ketinggalan bila mereka belum menyanyikan lagu tersebut. Lagu populer suatu daerah belum tentu sama dengan daerah lain. Kedua, jenis lagu yang disajikan dengan mengutamakan teknik penyajian dan kebebasan dalam menggunakan ritme dan jenis instrumen bukan karena bentuk, pola maupun komposisi lagu. Permainan ritme yang kuat ditunjukkan dengan teknik permainan drum dan gitar bass yang menggebu-gebu. Ritmenya bersifat alamiah sehingga orang mudah untuk mencernanya. Aksesori dan gaya yang beraneka ragam ditampilkan oleh musisimusisi populer memiliki tujuan agar lebih menghayati lagu yang sedang dipentaskan. 7. MUSIK SERIOSA Pengertian seriosa merujuk pada teknik pengungkapan lagu secara sungguh-sungguh, bukan pada bentuk atau komposisi lagu. Dalam musik seriosa seorang penyanyi harus mampu mengungkapkan lagu secara serius. Penyanyi harus melalukan interpretasi secara tepat agar mampu mendekati kemauan sang komponis dan luluh ke dalam lagu tersebut. Sehingga ia mampu menjadi subjek/pelaku dari tokoh lagu tersebut. Teknik vokal yang baik harus dikuasai secara mapan dalam musik ini. Improvisasi kalimat lagu dengan berbagai ornamenasi harus mampu mengembang secara baik. Teknik pernapasan, pemenggalan frase lagu ( 411 +95/, penguasaan jangkauan nada (ambitus), tehnik pembentukan suara, dan tehnik menggetarkan suara/vibrasi harus dilakukan dengan serius. 8. MUSIK LANGGAM Pada umumnya masyarakat masih menyamakan antara musik keroncong dan musik langgam. Langgam memang merupakan varian dari musik keroncong. Namun, kedua jenis musik ini memiliki perbedaan yang mendasar. 9. MUSIK DANGDUT

Musik dangdut merupakan hasil dari interaksi budaya melayu, india, dan musik daerah Indoneisa yang melingkupinya. Musik tersebut berasal dari kelas bawah, kemudian berevolusi hingga mengalahkan jenis musik pop, rock, jazz, dan lainnya dalam jumlah penggemarnya. Tarian perut ala india diperkirakan bertransisi ke dalamnya hingga menjadi goyang dangdut. Karakteristik musik dangdut didapat dari bunyi ketipung yang terdengar 'ndang' dan 'nduut'. Musik ini terdengar mirip dengan musik ala india. Irama musiknya ringan, sehingga mendorong penyanyi dan pendengarnya untuk menggerak-gerakkan anggota badannya. Selain itu, syair lagunyapun mudah dicerna sehingga sangat mudah diterima oleh masyarakat pendengarnya. Aransemen musik dangdut juga dangat bervariasi dan beragam. Sentuhan tehnologi modern memperkaya nuansa musik dangdut dengan penambahan instrumenasi, model kostum, serta tehnik permainan instrumen musisi dangdut. Ini membuat dangdut semakin mekar dan menguasai pasaran serta media di Indonesia. E. Mengenal komponis Indonesia - komponis lagu perjuangan: * W.R. Soepratman : Indonesia raya, ditimur matahari, palindra * Ismail Marzuki : Indonesia Pusaka, sepasang mata bola * C. Simanjuntak : Indonesia tetap merdeka, Tanah tumpah darahku * L. Manik : Satu nusa satu bangsa, Desaku yang kucinta * Sancaya H.R. : Palagan ambarawa, Indah tanahku * H. Mutahar : Hari merdeka, Syukur, Hymne pramuka * Ibu Sud : Hymne kemerdekaan, Berkibarlah benderaku * Daljono : Bambu runcing, Bendera kita * T. Prawit : Mengheningkan cipta, Bersatulah - komponis lagu keroncong: * Gesang : Lgm. Bengawan Solo, Lgm. Ali-ali * Kelly puspito : Lgm. Keduwung, Kr. Tanah airku * Hardiman : Lgm. Kesumaku, Lgm. Siapa itu, Kr. Laguku * Sunarno : Kr. Bulan senja, Kr. Mesra, Kr. Harapan jaya

* R. Mardjo Kahar : Kr. Meratap hati, Stb. Merana - komponis lagu pop (populer): * A. Riyanto : Kemuning, Mimpi sedih, Angin malam * Zaenal Arifin : Teluk bayur, Sebiduk di sungai musi * Is Haryanto : Sepanjang jalan kenangan, Hilang permataku * Melly Goeslow : Bunda, Jika, Ada apa dengan cinta * Iwan Abdurrahman : Flamboyan, Melati dari jaya giri - komponis lagu klasik dan seriosa: * C. Simanjuntak : Citra, Maju Indonesia * F.A Warsono : Senja semerah bara * Ismail Marzuki : Wanita * Syaiful Bachri : Lagu untuk anakku - komponis lagu dangdut: * H. Rhoma Irama : Begadang, Gelandangan, Mirasantika * Fasal Dath ; Bisik-bisik tetangga, Ogah pulang * Obbie Mesakh : Sakit gigi, Terlanjur basah * Muchtar B : Suling bambu, Kabut november * Asmin Cayder : Tembok derita, Jual beli * Kuntet Mangkulangit : Terlena, Cukup sekali

---------------------------PRAKTIK MUSIK

A. Teknik Vokal Dalam membawakan suatu lagu hendaknya kita lakukan seperti yang diinginkan penciptanya. Untuk itu, dalam menyanyikan suatu lagu kita perlu menguasai teknik vokal yang baik. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam teknik vokal, yaitu intonasi, artikulasi, pernafasan dan pembawaan. 1. Intonasi Suatu lagu harus dimainkan/dinyanyikan dengan menggunakan intonasi yang tepat, yakni dengan pitch yang tepat. Bunyi nada yang tepat akan menghasilkan suara jernih serta enak didengar. Untuk membentuk intonasi yang baik diperlukan pendengaran yang baik untuk membantu menghasilkan nada yang jernih dan pitch; kontrol pernafasan terutama untuk dapat mencapai nada tinggi dan nada rendah secara optimal; rasa musikal agar penyanyi dapat mengikuti tempo, gerak, irama serta menembak nada dengan baik. 2. Artikulasi Artikulasi berarti kejelasan nada dan kata-kata. Artikulasi merupakan teknik memproduksi suara yang baik dan mengucapkannya dengan jelas, nyaring dan merdu. Bila kita terbiasa berbicara dengan jelas, artikulasi dalam bernyanyi juga akan lebih jelas. Syair lagu harus diucapkan dengan lafal jelas dan suara terbentuk. Pembentukan lafal syair dipengaruhi oleh alat-alat ucap: rongga hidung, langit-langit, lidah, bibir dan gigi. Sedangkan pembentukan suara dipengaruhi oleh paru-paru,'sekat ringga badan, pharinx (batang tenggorokan), rongga mulut, rongga hidung dan pita suara. Sumber suara manusia terdapat pada pita suara yang berbentuk selaput tipis, lentur dan melintang pada panglak tenggorokan. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam mendapatkan artikulasi yang baik adalah sebagai berikut : a. Sikap Badan Sikap badan yang benar akan dapat membantu memperlancar sirkulasi udara sebagai pendorong utama terciptanya suara manusia. Sikap badan yang baik dalam bernyanyi adalah: * duduk atau berdiri dengan sikap badan selalu tegak, bahu agak ditarik ke belakang * badan dalam keadaan tidak tegang (rileks) * bila berdiri kaki sedikit direntangkan dengan kepala sedikit diangkat b. Posisi mulut

Bentuk dan posisi organ-organ mulut waktu memproduksi suara seperti berikut: * mulut dibuka selebar tiga jari secara vertikal * gigi seri atas tertutup setengah bagian oleh bibir atas * bibir bawah menekan gigi seri bawah * aliran udara diarahkan ke langit-langit keras * lidah jangan terlalu ditarik ke belakang untuk menghindari suara kerongkongan * bibir jangan melebar agar tidak bersuara sember * turunkan rahang srendah mungkin dalam membuka mulut 3. Pernafasan Pernafasan dalam menyanyi ada tiga macam, yakni pernafasan dada, pernafasan perut dan pernafasan diafragma. Dalam pernafasan dada, bagian tubuh yang mengembang adalah dada. Pernafasan ini jarang dilakukan seseorang dalam bernyanyi karena cepat kehabisan nafasdan mudah capek. Pernafasan dada sangat cocok bila digunakan untuk menghasilkan nada-nada rendah. Jika yang dilakukan adalah pernafasan perut, bagian yang mengembang sudah tentu bagian perut. Biasanya pernafasan ini secara refleks dipergunakan orang pada saat tidur. Suara pernafasan yang dihasilkan dari pernafasan perut sangat keras, sehingga kurang baik diperfunakan dalam menyanyi. Jenis pernafasan yang paling cicok digunakan dalam bernyanyi adalah pernafasan diafragma. Pernafasan ini memungkinkan kita menghasilkan suara murni dengan nafas yang panjang. Pernafasan diafragma juga dapat memperkecil ketegangan dalam dada, bahu dan leher sehingga dapat mengurangi resiko cedera. Cara bernafas yang baik saat benyanyi adalah: * waktu menarik nafas, bahu jangan terangkat dan badan jangan mengejang * udara masuk disalurkan ke perut yang mengembung dan disimpan dalam diafragma * usahakan udara keluar rata dan sehemat mungkin melalui mulut. Jangan tersendat-sendat * tarik nafas pada akhir kalimat atau bagian kalimat yang memiliki frase * bila nafas tidak kuat/kurang panjang, lakukan teknik mencuri nafas (cepat tanpa terdengar jelas) sehingga tidak merusak frase lagu

4. Pembawaan Penyanyi yang baik hendaknya dapat membawakan lagu sesuai dengan isi dan jiwa yang ingin ditampilkan penciptanya. Ia hendaknya dapat meleburkan perasaannya kedalam lagu. Penyanyi harus dapat membuat penikmat dan pengamat seni terjangkiti perasaan yang dimaksud dan terpesona. Keberhasikan seorang penyanyi dalam mengungkapkan isi suatu lagu tergantung pada ketepatan interpretasi atau penafsiran tentang maksud dan tujuan yang melatar belakangi penciptaan lagu tersebut.

MUSIK ANSAMBEL A. Pengertian Sajian musik yang hanya menggunakan suara manusia secara bersama-sama telah kita ketahui se