bahan ddt skenario 3

21
Rachindi Qory Trysia 61111011 KATA SULIT : Kateterisasi urin Kateterisasi urin adalah penyisipan sebuah tabung yang dirancang khusus ke dalam kandung kemih menggunakan teknik aseptik, untuk tujuan pengeringan air seni, menghilangkan bekuan / puing-puing, dan tentang penerapan pengobatan. (www.scribd.com) Analgesic 1. Meredakan nyeri 2. Tidak sensitif terhadap nyeri 3. Agen yang mengurangi nyeri tanpa menyebabkan hilangnya rasa nyeri. (Dorland, 2010) Antipasmodic Antispasmodik adalah obat yang membantu mengurangi atau menghentikan kejang otot polos. Contohnya adalah dicyclomine dan atropin. (kamus kesehatan) Foto BNO BNO merupakan satu istilah medis dari bahasa Belanda yang merupakan kependekan dari Blass Nier Overzicht (Blass = Kandung Kemih, Nier = Ginjal, Overzicht = Penelitian). Dalam bahasa Inggris, BNO disebut juga KUB (Kidney Ureter Blass). Jadi, pengertian BNO adalah suatu pemeriksaan didaerah abdomen / pelvis untuk mengetahui kelainan- kelainan pada daerah tersebut khususnya pada sistem urinaria. (www.firzandinata.wordpress.com) TUJUAN KHUSUS : 1. Anamnesis Penyakit Saluran Kemih yang mengalami penyumbatan Keluhan Utama Sakit Perut Hebat Pada anamnesis penderita dengan gawat abdomen ditanya terlebih dahulu permulaan nyerinya(kapan mulai, mendadak atau berangsur), letaknya (menetap, pindah atau beralih), keparahannyadan sifatnya (seperti ditusuk, tekanan, terbakar, irisan, bersifat kolik), perubahannya (bandingkandengan permulaan), lamanya, apakah berkala, dan faktor apakah yang mempengaruhinya(adakah yang memperingan atau memberatkan seperti sikap tubuh, makanan, minuman, nafasdalam, batuk, bersin, defekasi, miksi). Harus ditanyakan apakah pasien pernah nyeri seperti ini.Muntah sering ditemukan pada penderita gawat perut. Pada obstruksi usus tinggi muntah tidak akan berhenti, malahan biasanya bertambah hebat. Sembelit (konstipasi) didapatkan padaobstruksi usus besar dan pada peritonitis umum. Nyeri tekan didapatkan pada letak iritasi peritonium.

Upload: rachindi-qory-trysia

Post on 26-Oct-2015

88 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

dasar diagnostik dan terapi

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan DDT Skenario 3

Rachindi Qory Trysia61111011

KATA SULIT :Kateterisasi urin Kateterisasi urin adalah penyisipan sebuah tabung yang dirancang khusus ke dalam kandung kemih

menggunakan teknik aseptik, untuk tujuan pengeringan air seni, menghilangkan bekuan / puing-puing, dan tentang penerapan pengobatan. (www.scribd.com)

Analgesic 1. Meredakan nyeri 2. Tidak sensitif terhadap nyeri 3. Agen yang mengurangi nyeri tanpa

menyebabkan hilangnya rasa nyeri. (Dorland, 2010)Antipasmodic Antispasmodik adalah obat yang membantu mengurangi atau menghentikan kejang otot polos.

Contohnya adalah dicyclomine dan atropin. (kamus kesehatan)Foto BNO BNO merupakan satu istilah medis dari bahasa Belanda yang merupakan kependekan dari Blass Nier

Overzicht (Blass = Kandung Kemih, Nier = Ginjal, Overzicht = Penelitian). Dalam bahasa Inggris, BNO disebut juga KUB (Kidney Ureter Blass). Jadi, pengertian BNO adalah suatu pemeriksaan didaerah abdomen / pelvis untuk mengetahui kelainan-kelainan pada daerah tersebut khususnya pada sistem urinaria. (www.firzandinata.wordpress.com)

TUJUAN KHUSUS :1. Anamnesis Penyakit Saluran Kemih yang mengalami penyumbatan

Keluhan Utama Sakit Perut Hebat

Pada anamnesis penderita dengan gawat abdomen ditanya terlebih dahulu permulaan nyerinya(kapan mulai, mendadak atau berangsur), letaknya (menetap, pindah atau beralih), keparahannyadan sifatnya (seperti ditusuk, tekanan, terbakar, irisan, bersifat kolik), perubahannya (bandingkandengan permulaan), lamanya, apakah berkala, dan faktor apakah yang mempengaruhinya(adakah yang memperingan atau memberatkan seperti sikap tubuh, makanan, minuman, nafasdalam, batuk, bersin, defekasi, miksi). Harus ditanyakan apakah pasien pernah nyeri seperti ini.Muntah sering ditemukan pada penderita gawat perut. Pada obstruksi usus tinggi muntah tidak akan berhenti, malahan biasanya bertambah hebat. Sembelit (konstipasi) didapatkan padaobstruksi usus besar dan pada peritonitis umum. Nyeri tekan didapatkan pada letak iritasi peritonium. Jika ada peradangan peritonium setempatditemukan tanda rangsang peritonium yang sering disertai defans muskuler. Pertanyaanmengenai defekasi, miksi, daur menstruasi dan gejala lain seperti keadaan sebelum diserangtanda gawat perut, harus dimasukkan dalam anamnesis.

Riwayat Penyakit sekarang Sakit pinggang

Anamnesis yang cermat dan terperinci tentang sifat nyeri, saat timbulnya, lokalisasi serta radiasinya sangat diperlukan dalam menetapkan diagnosa. Perlu ditanyakan tentang peristiwa sebelumnya yang mungkin menjadi pencetus keluhan, seperti adanya trauma, sikap tubuh yang salah, misalnya waktu mengangkat beban, kegiatan fisik atau olahraga yang tidak biasa, dan penyakit yang dapat berhubungan dengan keluhan nyeri pinggang tersebut.

Buang air kecil tidak lancar Sejak tadi pagi tidak bisa buang air kecil sama sekali

2. Pemeriksaan Fisik

Page 2: Bahan DDT Skenario 3

Inspeksi

D i l a k u k a n p a d a p a s i e n d e n g a n p o s i s i t i d u r t e r l e n t a n g d a n d i a m a t i d e n g a n seksama dinding abdomen. Yang perlu diperhatikan adalah: Keadaan kulit; warnanya (ikterus, pucat, coklat, kehitaman),elastisitasnya (menurun

pada orang tua dan dehidrasi), kering (dehidrasi), lembab (asites), danadanya bekas-bekas garukan (penyakit ginjal kronik, ikterus obstruktif), jaringanparut (tentukan lokasinya), striae (gravidarum/ cushing syndrome), pelebaranpembuluh darah vena (obstruksi vena kava inferior & kolateral pada hipertensiportal).

Besar dan bentuk abdomen; rata, menonjol, atau scaphoid (cekung). S i m e t r i s i t a s ; p e r h a t i k a n a d a n y a b e n j o l a n l o c a l ( h e r n i a ,

h e p a t o m e g a l i , splenomegali, kista ovarii, hidronefrosis). Gerakan dinding abdomen pada peritonitis terbatas. Pembesaran organ atau tumor, dilihat lokasinya dapat diperkirakan organ apaatau tumor apa. Peristaltik; gerakan peristaltik usus meningkat pada obstruksi ileus, tampak padadinding

abdomen dan bentuk usus juga tampak (darm-contour ). Pulsasi; pembesaran ventrikel kanan dan aneurisma aorta sering memberikangambaran pulsasi di

daerah epigastrium dan umbilical.

Perhatikan juga gerakan pasien: Pasien sering merubah posisi adanya obstruksi usus. Pasien sering menghindari gerakan iritasi peritoneum generalisata. Pasien sering melipat lutut ke atas agar tegangan abdomen berkurang/ relaksasi peritonitis. Pasien melipat lutut sampai ke dada, berayun-ayun maju mundur pada saat nyeri pankreatitis parah.

AuskultasiKegunaan auskultasi ialah untuk mendengarkan suara peristaltic usus dan bising pembuluh darah. Dilakukan selama 2-3 menit.

Mendengarkan suara peristaltic usus.

Diafragma stetoskop diletakkan pada dinding abdomen, lalu dipindahkan keseluruh bagian abdomen. Suara peristaltic usus terjadi akibat adanya gerakancairan dan udara dalam usus. Frekuensi normal berkisar 5-34 kali/ menit.B i l a t e r d a p a t o b s t r u k s i u s u s , p e r i s t a l t i c m e n i n g k a t d i s e r t a i r a s a s a k i t ( b o r b o r i g m i ) . B i l a o b s t r u k s i m a k i n b e r a t , a b d o m e n t a m p a k m e m b e s a r d a n tegang, peristaltic lebih tinggi seperti dentingan keeping uang logam (metallic-sound).Bila terjadi peritonitis, peristaltic usus akan melemah, frekuensinya lambat,bahkan sampai hilang.

Mendengarkan suara pembuluh darah.Bising dapat terdengar pada fase sistolik dan diastolic, atau kedua fase.Misalnya pada aneurisma aorta, terdengar bising sistolik (systolic bruit ). Padah i p e r t e n s i p o r t a l , t e r d e n g a r a d a n y a b i s i n g v e n a ( v e n o u s h u m ) d i d a e r a h epigastrium.

PalpasiBeberapa pedoman untuk melakukan palpasi, ialah:

Page 3: Bahan DDT Skenario 3

P a s i e n d i u s a h a k a n t e n a n g d a n s a n t a i d a l a m p o s i s i b e r b a r i n g t e r l e n t a n g . Sebaiknya pemeriksaan dilakukan tidak buru-buru.

P a l p a s i d i l a k u k a n d e n g a n m e n g g u n a k a n p a l m a r j a r i d a n t e l a p a k t a n g a n . S e d a n g k a n u n t u k m e n e n t u k a n b a t a s t e p i o r g a n , d i g u n a k a n u j u n g j a r i . Diusahakan agar tidak melakukan penekanan yang mendadak, agar tidak timbultahanan pada dinding abdomen.

Palpasi dimulai dari daerah superficial, lalu ke bagian dalam. Bila ada daerahyang dikeluhkan nyeri, sebaiknya bagian ini diperiksa paling akhir.

Bila dinding abdomen tegang, untuk mempermudah palpasi maka pasien dimintauntuk menekuk lututnya. Bedakan spasme volunteer & spasme sejati; denganmenekan daerah muskulus rectus, minta pasien menarik napas dalam, jikamuskulus rectus relaksasi, maka itu adalah spasme volunteer. Namun jika ototkaku tegang selama siklus pernapasan, itu adalah spasme sejati.

Palpasi bimanual; palpasi dilakukan dengan kedua telapak tangan, dimana tangan kiri berada di bagian pinggang kanan atau kiri pasien sedangkan tangankanan di bagian depan dinding abdomen.

Pemeriksaan ballottement; cara palpasi organ abdomen dimana terdapat asites.Caranya dengan melakukan tekanan yang mendadak pada dinding abdomen& dengan cepat tangan ditarik kembali. Cairan asites akan berpindah untuksementara, sehingga organ atau massa tumor yang membesar dalam ronggaabdomen dapat teraba saat memantul.Teknik ballottement juga dipakai untuk memeriksa ginjal, dimana gerakanpenekanan pada organ oleh satu tangan akan dirasakan pantulannya padatangan lainnya.

Setiap ada perabaan massa, dicari ukuran/ besarnya, bentuknya, lokasinya,konsistensinya, tepinya, permukaannya, fiksasi/ mobilitasnya, nyeri spontan/tekan, dan warna kulit di atasnya. Sebaiknya digambarkan skematisnya.Palpasi hati; dilakukan dengan satu tangan atau bimanual pada kuadran kananatas. Dilakukan palpasi dari bawah ke atas pada garis pertengahan antara mid-line &SIAS. Bila perlu pasien diminta untuk menarik napas dalam, sehingga hati dapat teraba.Pembesaran hati dinyatakan dengan berapa sentimeter di bawah lengkung costa danberapa sentimeter di bawah prosesus xiphoideus. Sebaiknya digambar.

PerkusiPerkusi berguna u n t u k m e n d a p a t k a n o r i e n t a s i k e a d a a n a b d o m e n

s e c a r a keseluruhan, menentukan besarnya hati, limpa, ada tidaknya asites, adanya massa padat atau massa berisi cairan (kista), adanya udara yang meningkat dalam lambung dan usus, serta adanya udara bebas dalam rongga abdomen. Suara perkusi abdomenyang normal adalah timpani (organ berongga yang berisi udara), kecuali di daerah hati(redup; organ yang padat).

Orientasi abdomen secara umum.Dilakukan perkusi ringan pada seluruh dinding abdomen secara sistematisuntuk mengetahui distribusi daerah timpani dan daerah redup (dullness). Padaperforasi usus, pekak hati akan menghilang.

Cairan bebas dalam rongga abdomenAdanya cairan bebas dalam rongga abdomen (asites) akan menimbulkansuara perkusi timpani di bagian atas dan dullness dibagian samping atau suaradullness dominant. Karena cairan itu bebas dalam rongga abdomen, maka bilap a s i e n d i m i r i n g k a n a k a n t e r j a d i p e r p i n d a h a n c a i r a n k e s i s i t e r e n d a h .

C a r a pemeriksaan asites:O Pemeriksaan gelombang cairan (undulating fluid wave).Teknik ini dipakai bila cairan asites cukup

banyak. Prinsipnyaadalah ketukan pada satu sisi dinding abdomen akan menimbulkangelombang cairan yang akan diteruskan ke sisi yang lain.Pasien tidur terlentang, pemeriksa meletakkan telapak tangan kiripada satu sisi abdomen dan tangan kanan melakukan ketukan berulang-ulang pada dinding abdomen sisi yang lain. Tangan kiri kan merasakanadanya tekanan gelombang.

Page 4: Bahan DDT Skenario 3

Pemeriksaan pekak alih (shifting dullness).Prinsipnya cairan bebas akan berpindah ke bagian abdomenterendah. Pasien tidur terlentang, lakukan perkusi dan tandai peralihansuara timpani ke redup pada kedua sisi. Lalu pasien diminta tidur miringp a d a s a t u s i s i , l a k u k a n p e r k u s i l a g i , t a n d a i t e m p a t p e r a l i h a n s u a r a timpani ke redup maka akan tampak adanya peralihan suara redup.

Hasil pemeriksaan fisik antara lain :

a. Kadang-kadang teraba ginjal yang mengalami hidronefrosis/obstruktif.

b. Nyeri tekan/ketok pada pinggang.

c. Batu uretra anterior bisa di raba.

d. Pada keadaan akut paling sering ditemukan adalah kelembutan di daerah

pinggul (flank tenderness), ini disebabkan oleh hidronefrosis akibat obstruksisementara yaitu saat batu melewati ureter menuju kandung kemih.

3. DD

- Batu Ginjal

Berikut beberapa gejala yang bisa anda pakai pegangan untuk mengarahkan keluhan tersebut ke gejala batu ginjal :

*Rasa sakit yang luar biasa pada pinggang bawah baik satu sisi maupun keduanya.

*Nyeri dirasakan sampai ke pangkal paha.

*Terdapat darah pada air kencing.

*Rasa meriang atau demam seperti gejala flu.

*Mual dan muntah.

*Warna air kencing keruh.

*Bau air kencing yang lebih menyengat.

*Rasa panas atau terbakar saat kencing.

- Batu saluran kemih

Batu, terutama yang kecil, bisa tidak menimbulkan gejala.Batu di dalam kandung kemih bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah.

Page 5: Bahan DDT Skenario 3

Batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis bisa menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat).Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul, biasanya di daerah antara

tulang rusuk dan tulang pinggang, yang menjalar ke perut, daerah kemaluan dan paha sebelah dalam.

Gejala lainnya adalah mual dan muntah, perut menggelembung, demam, menggigil dan darah di dalam air kemih.Penderita mungkin menjadi sering berkemih, terutama ketika batu melewati ureter.

Batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Jika batu menyumbat aliran kemih, bakteri akan terperangkap di dalam air kemih yang terkumpul diatas penyumbatan, sehingga terjadilah infeksi.Jika penyumbatan ini berlangsung lama, air kemih akan mengalir balik ke saluran di dalam ginjal, menyebabkan penekanan yang akan menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) dan pada akhirnya bisa terjadi kerusakan ginjal.

- Pembesaran Prostat JinakPembesaran kelenjar prostat dapat menimbulkan gejala-gejala sumbatan dan iritasi

saluran kemih yang dikenal sebagai lower urinary tract symptoms (LUTS). Gejala-gejala sumbatan dapat dirasakan penderita berupa berkemih yang tersendat-sendat, tidak lampias setelah buang air kecil, pancaran air kencing yang lemah, adanya urin yang menetes saat akhir kencing, serta harus mengedan saat buang air kecil. Gejala iritasi dapat dirasakan oleh pasien berupa seringnya buang air kecil, keinginan untuk buang air kecil yang tidak tertahankan, sering kencing di malam hari, dan adanya rasa nyeri saat buang air kecil.

Jika tidak diobati, pembesaran prostat jinak ini dapat menjadi lebih parah karena adanya air kencing yang masih tersisa di dalam kandung kemih, maka dapat menimbulkan tertahannya bakteri sehingga dapat menimbulkan infeksi saluran kemih.

4. Pemeriksaan Penunjangmri, usg, urografi retrogrape, ct, foto bno, foto polos,

Apakah Arti MRI ?

MRI( Magnetic Resonance Imaging ) merupakan suatu alat diagnostik mutakhir untuk

memeriksa dan mendeteksi tubuh anda dengan menggunakan medan magnet yang besar dan

gelombang frekuensi radio, tanpa operasi, penggunaan sinar X, ataupun bahan radioaktif. selama

pemeriksan MRI akan memungkinkan molekul-molekul dalam tubuh bergerak dan bergabung

untuk membentuk sinyal-sinyal. Sinyal ini akan ditangkap oleh antena dan dikirimkan ke

komputer untuk diproses dan ditampilkan di layar monitor menjadi sebuah gambaran yang jelas

dari struktur rongga tubuh bagian dalam

Apakah manfaat pemeriksaan dengan MRI ?

Page 6: Bahan DDT Skenario 3

MRI menciptakan gambar yang dapat menunjukkan perbedaan sangat jelas dan lebih

sensitive untuk menilai anatomi jaringan lunak dalam tubuh, terutama otak,.sumsum tulang

belakang, susunan saraf dibandingkan dengan pemeriksaan x-ray biasa maupun CT scan Juga

jaringan lunak dalam susunan musculoskeletal seperti otot, ligament , tendon , tulang rawan ,

ruang sendi seperti misalnya pada cedera lutut maupun cedera sendi bahu. Pemeriksaan lain yang

dapat dilakukan dengan MRI yaitu evaluasi anatomi dan kelainan dalam rongga dada, payudara ,

organ organ dalam perut, payudara, pembuluh darah, dan jantung, . Pada umumnya struktur

tulang akan dapat lebih diteliti dengan lebih baik dengan CT scan daripada dengan MRI.

Apakah pemeriksaan dengan MRI aman ?

Prosedur MRI tidak menimbulkan sakit, kerusakan jaringan dan sebagainya. Namun

karena berada di medan magnet yang besar,pada saat pemeriksaan berlangsung akan dapat

menarik benda-benda yang bersifat logam, dan menyebabkan tempatnya bergeser .Bisa

dibayangkan jika letaknya di dalam tubuh maka akan dapat melukai pasien. Oleh karena itu

sangatlah penting diingatkan kepada pasien untuk melepas benda-benda yang bersifat logam

sebelum pasien menjalani pemeriksaan MRI. Fasilitas MRI tentu saja mengharuskan operator

atau staf radiologi untuk mengetahui keberadaan benda-benda logam di dalam tubuh dengan

menanyakan riwayat operasi atau riwayat kesehatan pasien sebelumnya. Benda-benda logam

yang ditanamkan di dalam tubuh (implant) antara lain dapat berupa clip pada operasi aneurisma,

pacemaker pada jantung, alat bantu dengar (hearing-aid), gigi palsu, dan sebagainya. Pada pasien

dengan keadaan-keadaan tersebut diatas prosedur MRI dapat dibatalkan karena takut akan

melukai pasien.

Apakah Keunggulan MRI ?

Kelebihan MRI berbanding peralatan lain ialah gambar yang dihasilkan lebih jelas serta

dapat dilihat dari berbagai sisi tanpa melibatkan pengunaan radiasi, memberikan hasil tanpa perlu

mereposisi pasien, tidak menggunakan kontras untuk sebagian besar pemeriksaan MRI. Fasilitas

MRI di Rumah Sakit Medistra dilengkapi dengan kemampuan untuk menilai funksi organ tertentu

secara dinamik ( Functional MRI ), untuk menilai distribusi darah baik di otak maupun di jantung

( Perfusion Imaging ) serta melihat metabolisme yang ada didalam sebuah tumor (Spectroscopy

Imaging )

Bagaimana pemeriksaan MRI dilakukan dan bagaimana persyaratan pemeriksaan ?

Page 7: Bahan DDT Skenario 3

Apa saja yang harus dipersiapkan untuk menjalani pemeriksaan MRI ?

Tidak ada persiapan khusus untuk pemeriksaan MRI. Hanya saja pasien akan diminta untuk

melepaskan beberapa benda-benda logam seperti :

dompet, kartu kredit, dam kartu-kartu lainnya

peralatan elektronik seperti telepon genggam

alat bantu pendengaran (hearing-aid)

perhiasan atau jam tangan

bolpen, klip kertas, kunci, dan koin

ikat rambut ,bulu mata palsu

baju yang memiliki kancing logam / resleting logam

sepatu, sabuk, pin, dsb.

Sebelum prosedur MRI pasien akan diminta untuk mengisi kuesioner / selembar kertas

mengenai keadaan pasien sebelum dilakukan pemeriksaan MRI. Selain itu pasien akan

ditanyakan juga riwayat kesehatan atau operasi sebelumnya.

Seperti pada pemeriksaan CT scan dan Radiologi lainnya , kadang kadang dokter

memerlukan penyuntikan kontras media intra vena pada kasus tertentuk untuk memperjelas

kelainan yang ada didalam tubuh .Untuk hal ini pasien diharapkan puasa untuk tidak makan padat

4 jam sebelum pemerikaan . Dan untuk menghindari kemungkinan risiko penyuntikan kontras

intravena terhadap gangguan funksi ginjal , maka diperlukan penilaian funksi ginjal ( cek ureum

dan creatinine darah ) sebelum pemeriksaan dilakukan

MRI dilakukan di ruangan khusus dan pasien akan diminta oleh staf radiologi untuk berbaring

didalam meja pemeriksaan . Selanjutnya dipasang penutup telinga untuk mengurangi bunyi mesin

yang tidak diinginkan.( beberapa jenis suara akan terdengar dari mesin selama pemeriksaan

berlangsung ) .

Hal penting yang harus dilakukan oleh pasien adalah berbaring dengan tenang dan relaks.

Pemeriksaan MRI biasanya berlangsung antara 20-60 menit tergantung dari bagian tubuh mana

yang akan diperiksa .

Saat pemeriksaan berlangsung petugas MRI akan dapat berkomunikasi dengan Anda dapat

mendengar Anda, serta mengobservasi Anda setiap saat. Segera sampaikan kepada petugas MRI

Page 8: Bahan DDT Skenario 3

jika ada perasaan yang tidak nyaman pada saat pemeriksaan berlangsung. Setelah prosedur MRI

selesai, Anda dapat melakukan aktivitas normal.

Indikasi Kontra indikasi Tujuan Prinsip Dasar Pemeriksaan Efek Samping

5. Tentang Kateterisasi Indikasi

A . Diagnostik (secepatnya dilepas) Mengambil sample urin untuk kultur urin Mengukur residu urine Memasukan bahan kontras untuk pemeriksaan radiology (uretrografi dan sistografi) Urodinamik  Monitor produksi urine atau balance cairan.

B. Terapeutik  Retensi Urin ditandai kandung kemih pasien sangat penuh dan distended baik akutmaupun kronis. Output urin sangat berkurang Buli-buli neuropathy Adanya obstruksi aliran keluar Pasien dalam keadaan syok atau pre-syok  Pasien mengalami trauma spinal akut

Kontra indikasi a. Trauma / perlukaan pada uretra Kateterisasi uretra dikontraindikasikan bila adanya trauma pada traktus

urinarius bagian bawah (robekan urethral). Kondisi ini biasanya dicurigai pada pasien pria dengan trauma pelvis atau tipe straddle. Tanda yang menambah kecurigaan adanya trauma adalah adanya prostat letak tinggi atau prostat boggy, hematom perineal, atau keluarnya darah dari meatus. Jika ditemukan tanda-tanda ini maka dapatdimungkinkan adanya trauma uretra, urethrogram retrograde dapat dilakukan untuk mengesampingkan adanya robekan uretra sebelum dipasang kateter

b. Striktur uretrac. Infeksi uretra

Tujuan• Untuk segera mengatasi distensi kandung kemih• Untuk pengumpulan spesimen urine• Untuk mengukur residu urine setelah miksi di dalam kandung kemih• Untuk mengosongkan kandung kemih sebelum dan selama pembedahan

Prinsip Dasar PemeriksaanPrinsip prinsip pemasangan kateter : Gentle Sterilitas Lubrikasi yang adekuat Menggunakan kateter ukuran kecil

Page 9: Bahan DDT Skenario 3

Sarana yang digunakan Desinfektan : betadin Aquades steril Gel Kain kasa steril Duk steril Spuit 10 cc Sarung tangan steril Kateter folley ukuran 6-18 untuk dewasa dan no.8 -12 untuk anak dan urin bag Mangkuk steril

- PosisiPada pria : terlentangPada wanita : terlentang “ frog leg”

- Tindakan KateterisasiTindakan kateterisasi merupakan tindakan invasif dan dapat menimbulkan rasa nyeri,sehingga bila

dikerjakan dengan cara yang keliru akan menimbulkan kerusakan saluran urethra yang permanen. Oleh karena itu, sebelum menjalani tindakan ini, pasien harusdiberi penjelasan danmenyatakn persetujuannya melalui surat persetujuan tindakan medic (informed consent).

Langkah-langkah kateterisasi pada laki-lakia. Disinfeksi pada penis dan daerah disekitarnya, daerah genitalia dipersempit dengankain steril.b. Kateter yang telah diolesi dengan pelican/jelly dimasukkan ke dalam orifisiumurethra eksternum (jelly bisa

dicampur dengan lidokain hidroklorida 2%).c. Pelan-pelan kateter di dorong masuk dan kira-kira pada daerah bulbomembranacea(yaitu daerah sfingter

urethra eksterna) akan terasa tahanan; dalam hal ini, pasiendiperintahkan untuk mengambil nafas dalam supaya sfingter urethra eksternamenjadi rileks. Kateter terus di dorong hingga masuk buli-buli yang ditandaidengan keluarnya urine dari lubang kateter

d. Sebaiknya kateter terus didorong masuk ke bli-buli lagi hingga percabangan katetermenyentuh meatus urethra eksterna.

e. Balon kateter dikembangkan dengan 5-10 ml air steril.f. Jika diperlukan kateter menetap, kateter dihubungkan dengan urine bag.g. Kateter difiksasi dengan plester di daerah inguinal atau pada paha bagianproksimal. Fiksasi yang tidak betul

(yang mengarah ke caudal) akan menyebabkanterjadinya penekanan pada urethra bagian penoskrotal sehinga terjadi nekrosis. Selanjutnya di tempat ini akan timbul striktur urethra atau fistel urethra.

 

Page 10: Bahan DDT Skenario 3

 

 Penyulit pada Kateterisasi

a. Kesulitan dalam memasukkan KateterKesulitan memasukkan kateter pada pasien pria dapat disebabkan oleh karenakateter tertahan di uretra pars bulbosa yang bentuknya seperti huruf “S”, Ketegangan dari sfingter uretra eksterna karena pasien merasa kesakitan dan ketakutan, atau terdapat sumbatan organik di uretra yang disebabkan oleh batu uretra, striktur uretra,kontraktur leher buli-buli, atau tumor uretra. Ketegangan sfingter uretra eksternadapat diatasi dengan cara :

Page 11: Bahan DDT Skenario 3

1). Menekan tempat itu selama beberapa menit dengan ujung kateter sampai terjadirelaksasi sfingter dan diharapkan kateter dapat masuk dengan lancar ke buli-buli.

2). Pemberian anestesi topikal berupa campuran lidokain hidroklorida 2% dengan jelly 10 – 20 ml yang dimasukkan per-uretram, sebelum dilakukan kateterisasi.3) Pemberian sedativa perenteral sebelum kateterisasi.

b. Penyulit Setelah Pemasangan KateterPemakaian kateter menetap akan mengundang timbulnya beberapa penyulit jikapasien tidak merawatnya dengan benar. Karena itu beberapa hal yang perlu dijelaskanpada pasien adalah :

1) Pasien harus banyak minum untuk menghindari terjadinya enkrustasi pada kateterdan tertimbunnya debris/kotoran dalam buli-buli.

2) Selalu membersihkan nanah, darah dan getah/sekret kelenjar periuretra yangmenempel pada meatus uretra/kateter dengan kapas basah.

3) Jangan mengangkat/ meletakkan kantong penampung urine lebih tinggi dari padabuli-buli karena dapat terjadi aliran balik urine ke buli-buli.

4) Jangan sering membuka saluran penampung yang dihubungkan dengan kateter karenaakan mempermudah masuknya kuman.5) Mengganti kateter setiap 2 minggu sekali dengan yang baru.

Penyulit yang bisa terjadi pada tindakan kateterisasi1) Kateterisasi yang kurang hati-hati (kurang kesabaran) dapat menimbulkan lesi danpendarahan pada uretra apalagi

jika mempergunakan kateter logam. Tidak jarang pulakerusakan uretra terjadi karena balon kateter sudah dikembangkan sebelum ujungkateter masuk ke dalam buli-buli.

2) Tindakan kateterisasi dapat mengundang timbulnya infeksi3) Fiksasi kateter yang keliru akan menimbulkan nekrosis uretra di bagian penoskrotal dan dapat menimbulkan

fistula, abses, ataupun striktura uretra.4) Kateter yang terpasang dapat bertindak sebagai inti dari timbulnya batu saluran kemih.5) Pemakian kateter dalam jangka waktu lama akan menginduksi timbulnya keganasan pada buli-buli.

-------"Kateter adalah tabung hampa yang digunakan untuk mengeluarkan cairan dari,

ataumemasukkan cairan ke rongga badan atau viskus" (Pomfret, 1996). Kateterisasi urin adalahpenyisipan sebuah tabung yang dirancang khusus ke dalam kandung kemih menggunakanteknik aseptik, untuk tujuan pengeringan air seni, menghilangkan bekuan / puing-puing, dantentang penerapan pengobatan.

Ukuran kateter• Kateter Pria yang 30cms panjang• Panjang pendek tersedia untuk perempuan• Charriere size (Lumen lebar) berkisar dari Ch 6 (Pediatri) untukCh 24 (Post op)• Ch 12 adalah pilihan yang lebih disukai untuk urethras• Ch 16 adalah pilihan untuk supra pubic sites• Semakin kecil lumen semakin kurang kemungkinan dari trauma• Pertimbangkan Ch besar hanya jika sejarah kateter memblokir

Page 12: Bahan DDT Skenario 3

Persiapan alatO Bak instrumen berisi :

Poly kateter   sesuai ukuran 1 buah Urine bag steril 1 buah Pinset anatomi 2 buah Duk steril

Kassa steril yang diberi jellyO Sarung tangan sterilO Kapas sublimat dalam kom tertutupO Perlak dan pengalasnya 1 buahO Cairan aquades atau NaclO Plester O Gunting verbandO Bengkok 1 buahO Korentang pada tempatnya

PENATALAKSANAAN1. Menyiapkan penderita : untuk penderita laki-laki dengan posisi terlentang sedang

wanitadengan posisi dorsal recumbent atau posisi Sim2. Aturlah cahaya lampu sehingga didapatkan visualisasi yang baik 3. Siapkan deppers dan cucing , tuangkan bethadine secukupnya4. Kenakan handscoen dan pasang doek lubang pada genetalia penderita5. Mengambil deppers dengan pinset dan mencelupkan pada larutan bethadine6. Melakukan desinfeksi sebagai berikut :

• Pada penderita laki-laki : Penis dipegang dan diarahkan ke atas atau hampir tegak lurus dengan tubuh untuk meluruskan urethra yang panjang dan berkelok agar kateter mudah dimasukkan . desinfeksi dimulai dari meatus termasuk glans penis danmemutar sampai pangkal, diulang sekali lagi dan dilanjutkan dengan alkohol. Padasaat melaksanakan tangan kiri memegang penis sedang tangan kanan memegangpinset dan dipertahankan tetap steril.

• Pada penderita wanita : Jari tangan kiri membuka labia minora, desinfeksi dimulaidari atas ( clitoris ), meatus lalu kearah bawah menuju rektum. Hal ini diulang 3 kali .deppers terakhir ditinggalkan diantara labia minora dekat clitoris untuk mempertahankan penampakan meatus urethra.

7. Lumuri kateter dengan jelly dari ujung merata sampai sepanjang 10 cm untuk penderitalaki-laki dan 4 cm untuk penderita wanita. Khusus pada penderita laki-laki gunakan jellydalam jumlah yang agak banyak agar kateter mudah masuk karena urethra berbelit-belit.

Page 13: Bahan DDT Skenario 3

8. Masukkan katether ke dalam meatus, bersamaan dengan itu penderita diminta untuk menarik nafas dalam.• Untuk penderita laki-laki : Tangan kiri memegang penis dengan posisi tegak lurus tubuh

penderita sambil membuka orificium urethra externa, tangan kanan memegangkateter dan memasukkannya secara pelan-pelan dan hati-hati bersamaan penderitamenarik nafas dalam. Kaji kelancaran pemasukan kateter jika ada hambatan berhentisejenak kemudian dicoba lagi. Jika masih ada tahanan kateterisasi dihentikan.Menaruh neirbecken di bawah pangkal kateter sebelum urine keluar. Masukkan kateter sampai urine keluar sedalam 5 – 7,5 cm dan selanjutnya dimasukkan lagi +/- 3cm.

• Untuk penderita wanita : Jari tangan kiri membuka labia minora sedang tangan kananmemasukkan kateter pelan-pelan dengan disertai penderita menarik nafas dalam . kajikelancaran pemasukan kateter, jik ada hambatan kateterisasi dihentikan. Menaruhnierbecken di bawah pangkal kateter sebelum urine keluar. Masukkan kateter sampaiurine keluar sedalam 18 – 23 cm dan selanjutnya dimasukkan lagi +/- 3 cm.

9. Mengambil spesimen urine kalau perlu10.Mengembangkan balon kateter dengan aquadest steril sesuai volume yang tertera pada label

spesifikasi kateter yang dipakai.11.Memfiksasi kateter :Pada penderita laki-laki kateter difiksasi dengan plester pada

abdomenPada penderita wanita kateter difiksasi dengan plester pada pangkal paha12.Menempatkan urobag ditempat tidur pada posisi yang lebih rendah dari kandung kemih13.Melaporkan pelaksanaan dan hasil tertulis pada status penderita yang meliputi :• Hari tanggal dan jam pemasangan kateter • Tipe dan ukuran kateter yang digunakan• Jumlah, warna, bau urine dan kelainan-kelainan lain yang ditemukan• Nama terang dan tanda tangan pemasang

Efek Samping

6. Penatalaksanaan Penyakit Saluran Kemih yang mengalami penyumbatan

Medikamentosa :

Ivfd RL 20 tpm

Inj. Cefotaxim 2x1,

Inj. Gentamicin 2x1, Inj.

dolax  30 mg 2x1,

Inj.Metil Prednisolon 3x1,

Urinter tab 2x1,

Paracetamol tab 3x1,

Nephrolit tab 3x2.

Medikamentosa yang sering di pakai :

Page 14: Bahan DDT Skenario 3

o Antibiotika  : melawan infeksi,  bekerja secara sistemik atau terutama lokalo Kortikosteroid : pada kasus sindroma neprotik dan glomerulonefritiso Obat peluruh batu saluran kemiho Spasmolitik  : pengurang  nyeri kolik / kejang ototo Diuretik  : pada edema / bengkako Antihipertensi  : menekan komplikasio Anti hipertrofi /hiperplasi prostat

 1. a. Antiseptik Saluran Kemih

o obat antimikroba dengan sifat mempunyai kadar  yang cukup tinggi pada saluran kemih saja sehingga bekerja secara lokal.

o 3 macam obat yang banyak beredar di pasaran Indonesia  yaitu : Pipemidic Acid (Asam Pipemidat), Nalidixic Acid (Asam Nalidiksat), dan Phenazopyridine HCl.

Pipemidic acid dan Nalidixic acid

o antibiotika golongan Kuinolono menghambat enzim DNA girase bakterio bersifat bakterisido menghambat E.coli, Proteus sp., Klebsiella sp dan kuman koliform lainnya.o ESO : mual, muntah, ruam kulit dan urtikaria, meningkatkan sensitivitas pada sinar.o Kontra indikasi :o penderita gagal ginjal / kerusakan ginjal yang parah, kehamilan trisemester awal & bulan terakhir

kehamilan, epilepsi, sirosis, insufisiensi hati.

Phenazopyridine

o Efek analgesik lokal di saluran kemih.o Bukan antibiotika, bila digunakan bersamaan dengan antibiotika dapat mempercepat masa

penyembuhan pada infeksinya.o digunakan hanya untuk jangka pendek biasanya 2 hario Juga mengobati iritasi atau rasa tidak enak sewaktu berkemih.o sering diberikan setelah pemasangan kateter atau operasi penis yang menyebabkan iritasio saluran kemih.o Menimbulkan warna air seni merah kejinggaan atau coklat.o ESO : pusing, sakit kepala dan gangguan pencernaan.

1. b. Antibiotik Sistemik, misal : Ampicillin, Amoxicillin, Cotrimoxazole , Ciprofloxacin2. Batu ginjal atau nyeri kolik akibat batu ginjal  misal dengan Ekstraks tumbuh-tumbuhan seperti : Kumis Kucing ( orthosiphonis folium ), contoh produk : batugin elixir, neprolit3. Terapi inkontinensia (ketidakmampuan untuk mengendalikan pengeluaran air kemih); 

Page 15: Bahan DDT Skenario 3

contoh : Tolterodine l-tartrate, Tolterodine adalah antagonis reseptor muskarinik yang potensial dan kompetitif , yang menunjukkan menghambat Karbakol yang mempengaruhi kontraksi pada saluran kencing4. BPH (Benign Prostatic Hyperplasia ), menggunakan :

o Golongan antagonis Alpha-1 adrenergik  contoh : Afluzosin HCl dan Tamsulosin HCl.o Golongan penghambat 5-alpha reductase contoh : Finasteride, menghambat produksi hormon

tubuh pria yang menyebabkan pembesaran prostat.

5. Sindroma NeprotikDiuretik : Furosemide , Hidroclortiazide (Hct )Kortikosterroid (prednison / prednisolon)

o Tahap I selama  4 minggu diberikan tiap hari sehari tiga kali.o Tahap II selama 4 minggu diberikan selang sehari, sehari sekali.o Tahap III selama 4 minggu dosis obat bertahap dikurangi sampai stop.

Non Medikamentosa :

Diet TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein)

Widjoseno Gardjito,Urologi, Pedoman Diagnosa dan Terapi Lab/UPF IlmuBedah RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, 1994

http://cetrione.blogspot.com/2008/05/nyeri-pinggang-low-back-pain-pengertian.html Husnul Mubarak

http://www.scribd.com/doc/7632430/Pemeriksaan-Fisik-Abdomen

http://www.medistra.com/index.php?option=com_content&view=article&id=52&Itemid=72RUMAH SAKIT MEDISTRA