bab viii pengembangan wilayah papua tahun 2012 · pdf fileprovinsi papua sebesar 61,89 dan di...

18
BAB VIII PENGEMBANGAN WILAYAH PAPUA TAHUN 2012

Upload: nguyenliem

Post on 01-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB VIII PENGEMBANGAN WILAYAH PAPUA TAHUN 2012 · PDF fileProvinsi Papua sebesar 61,89 dan di Provinsi Papua ... 1 persen dari total daerah irigasi di seluruh Indonesia yang ... keanekaragaman

BAB VIII

PENGEMBANGAN WILAYAH PAPUA

TAHUN 2012

Page 2: BAB VIII PENGEMBANGAN WILAYAH PAPUA TAHUN 2012 · PDF fileProvinsi Papua sebesar 61,89 dan di Provinsi Papua ... 1 persen dari total daerah irigasi di seluruh Indonesia yang ... keanekaragaman
Page 3: BAB VIII PENGEMBANGAN WILAYAH PAPUA TAHUN 2012 · PDF fileProvinsi Papua sebesar 61,89 dan di Provinsi Papua ... 1 persen dari total daerah irigasi di seluruh Indonesia yang ... keanekaragaman

RKP 2012 III.8-1

BAB VIII

PENGEMBANGAN WILAYAH PAPUA TAHUN 2012

8.1 Kondisi Wilayah Papua Saat Ini

Dalam hal ekonomi, kinerja pembangunan wilayah Papuatahun 2010 menunjukkan

tren yang berfluktuatif. Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan memiliki kecenderungan

positif setiap tahunnya ada di provinsi Papua Barat,sedangkan di Provinsi Papua

menunjukkan tren yang pasang surut setiap tahunnya dan di tahun 2010 mengalami laju

pertumbuhan negatif. Perekonomian Wilayah Papua didominasi oleh sektor pertambangan

dan penggalian dengan kontribusi sebesar 54,11 persen dan sektor pertanian sebesar

12,28 persen. Sektor pertambangan dan penggalian wilayah Papua yang terpusat di

Provinsi Papua menjadi salah satu penyumbang terbesar bagi sektor pertambangan

nasional. Investasi swasta dalam bentuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan

Penanaman Modal Asing (PMA) di wilayah Papua masih relatif kecil. Indeks iklim investasi

Tahun 2008 menunjukkan bahwa Provinsi Papua Barat memiliki indeks iklim investasi

terbawah, sedangkan Provinsi Papua menduduki peringkat ke-26 secara nasional Kondisi

tersebut terutama dikarenakan kurangnya dukungan dari sisi kondisi tenaga kerja,

keamanan usaha, kinerja ekonomi daerah, dan peranan dunia usaha dalam perekonomian

daerah, juga kurangnya sisi promosi investasi. Sementara itu, PDRB per kapita wilayah

Papua terus meningkat dengan perbandingan antarprovinsi menunjukkan adanya tren

penurunan ketimpangan yang cukup signifikan.

Dalam bidang sosial, penurunan tingkat pengangguran terbuka di wilayah Papua

pada tahun 2010 tidak terlalu signifikan. Bahkan Provinsi Papua dan Papua Barat memiliki

TPT di bawah rata-rata TPT nasional. Namun, provinsi Papua memiliki TPT yang

melampaui target RPJMN 2010 – 2014. Tingkat kemiskinan wilayah Papua juga

menunjukkan kondisi yang masih relatif tinggi meskipun dilihat dari persentase di masing-

masing provinsi dapat dilihat bahwa kondisi kemiskinan di sebagaian besar wilayah Papua

mengalami penurunan. Rata-rata IPM di wilayah Papua terus meningkat, namun nilai IPM

tersebut masih berada dibawah rata-rata IPM nasional dan secara garis besar peringkat

IPM secara nasional tidak berubah apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Salah satu hambatan peningkatan mutu sumber daya manusia di wilayah Papua, adalah

terbatasnya tenaga pendidik dan tenaga kesehatan yang berkualitas, belum meratanya

penyebaran tenaga pendidik dan tenaga kesehatan, dan terbatasnya prasarana dan sarana

transportasi. Indeks Pembangunan Gender (IPG) di wilayah Papua meningkat pada tahun

2009 walaupun peningkatannya masih di bawah rata-rata nasional sebesar 66,77. IPG di

Provinsi Papua sebesar 61,89 dan di Provinsi Papua Barat sebesar 58,07. Rendahnya nilai

tersebut disebabkan oleh rendahnya persentase kontribusi dalam pendapatan dan Umur

Harapan Hidup (UHH) perempuan. Hal ini menunjukkan masih terjadinya kesenjangan

Page 4: BAB VIII PENGEMBANGAN WILAYAH PAPUA TAHUN 2012 · PDF fileProvinsi Papua sebesar 61,89 dan di Provinsi Papua ... 1 persen dari total daerah irigasi di seluruh Indonesia yang ... keanekaragaman

III.8-2 RKP 2012

gender antarprovinsi di wilayah Papua. Sementara itu Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)

tahun 2009 untuk tiap provinsi juga meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2008

meskipun nilainya masih lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata nasional sebesar

63,52. Nilai IDG untuk Provinsi Papua dan Papua Barat masing-masing sebesar 64,80 dan

57,00 Rendahnya nilai tersebut disebabkan oleh rendahnya keterwakilan perempuan di

parlemen, proporsi perempuan dalam pekerjaan profesional, TPAK, dan upah

nonpertanian perempuan. Apabila dilihat dari kondisi Umur Harapan Hidup (UHH) tahun

2010 di wilayah Papua, UHH tertinggi masih berada di Provinsi Papua yaitu 70,0 tahun,

sedangkan UHH di Provinsi Papua Barat yaitu 69,8 tahun. Angka rata-rata lama sekolah

tahun 2009 di Provinsi Papua memiliki angka rata-rata lama sekolah berada diatas angka

nasional.

TABEL 8.1 PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN WILAYAH PAPUA

Perkembangan Pembangunan

Papua Barat Papua

Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2010 (ADHK 2000) *

26,82 -2,65

Peringkat Indeks Iklim Investasi Tahun 2008

46,45

(Peringkat 33)

52,62

(Peringkat 26)

PDRB Perkapita Dengan Migas Tahun 2009 (Rp.Ribu)

9,099 10,931

Persentase Pengangguran Tahun 2010 (Agustus)

7,68 3,55

Persentase Kemiskinan

Tahun 2010 (Maret) 34,88 36,80

Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2009

68,58 (Peringkat 30)

64,53 (Peringkat 33)

Indeks Pembangunan Gender Tahun 2009

58,07 61,89

Indeks Pemberdayaan Gender Tahun 2009

57,00 64,80

Umur Harapan Hidup

Tahun 2010 69,80 70,00

Rata-Rata Lama Sekolah

Tahun 2009 6,4 8,2

Sumber : Badan Pusat Statistik

Keterangan : *) = Data Pertumbuhan c-to-c Triwulan IV 2010

Page 5: BAB VIII PENGEMBANGAN WILAYAH PAPUA TAHUN 2012 · PDF fileProvinsi Papua sebesar 61,89 dan di Provinsi Papua ... 1 persen dari total daerah irigasi di seluruh Indonesia yang ... keanekaragaman

RKP 2012 III.8-3

Dari sisi ketersediaan Sumber Daya Alam (SDA), berdasar data sebaran produksi

pangan utama tahun 2010, untuk komoditas padi, jagung, kedelai, kelapa sawit, dan daging

sapi, berturut-turut wilayah Papua memiliki kontribusi sebesar 0,22 persen, 0,05 persen,

0,53 persen, 0,50 persendan 1,01 persenterhadap produksi nasional.Wilayah Papua

mempunyai cadangan minyak sebesar 94,93 MMSTB dengan cadangan gas sebesar 24,32

TSCF. Wilayah ini juga kaya akan cadangan batubara yaitu sebesar 156,8 juta ton. Luas

kawasan hutan di Papua merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan wilayah lainnya

yaitu sebesar 42,2 juta hektar. Laju deforestasi Papua pada periode tahun 2000-2005 rata-

rata adalah sekitar 143.680 hektar/tahun.

Di bidang sarana dan prasarana, kebutuhan total listrik untuk wilayah Papua adalah

sebesar 1,95 PJ dengan asumsi pertumbuhan penduduk sebesar 9,6 persen. Penjualan

tenaga listrik untuk pulau Papua pada tahun 2009 mencapai kurang Lebih 661,44 GWh.

Pada tahun 2009, rasio elektrifikasi sebesar 32,6 persen dengan komposisi rasio

elektrifikasi untuk daerah Papua Barat adalah 41,87 persen dan Papua 31,61 persen dan

rasio desa berlistrik sebesar 33,6 persen. Sementara itu, terkait dengan daerah irigasi, luas

daerah irigasi di Papua sampai dengan tahun 2007 mencapai 39,52 ribu hektar atau sekitar

1 persen dari total daerah irigasi di seluruh Indonesia yang tersebar di Papua sekitar 48

persen, dan Papua Barat 52 persen. Dari total 39,52 ribu hektar daerah irigasi di Pulau

Papua, ketersediaan airnya masih mengandalkan aliran sungai, baik melalui bendung

maupun free intake. Sedangkan luas daerah rawa mencapai 23,71 ribu hektar (rawa lebak).

Bencana banjir bandang dan longsor juga mengancam wilayah Papua, seperti

kejadian banjir di Wasior yang menimbulkan kerugian besar, baik harta maupun jiwa.

Wilayah Papua memiliki kawasan perbatasan, baik berupa perbatasan laut maupun

perbatasan darat. Pada tahun 2010 telah terbangun sebanyak 5 pos pertahanan di wilayah

Kodam XVII/Cendrawasih. Dengan demikian sampai saat ini totalnya mencapai 206 pos

pertahanan dari total kebutuhan minimal sebanyak 395 pos pertahanan di seluruh wilayah

perbatasan. Pembangunan pos pengamanan perbatasan belum secara signifikan mampu

memperpendek jarak antara satu pos dengan pos yang lainnya. Jarak antar pos perbatasan

rata-rata masih 50 km. Sementara itu dari 92 pulau kecil terluar baru 12 pulau yang

terbangun pos pengamanan pulau kecil terluar. Di kawasan perbatasan papua selama ini

terjadi migrasi penduduk secara tradisional berkaitan dengan ikatan kekerabatan yang

sudah lama terjalin. Kondisi tersebut dapat menyebabkan wilayah perbatasan berpotensi

pula menjadi jalan bagi penurunan keamanan dalam negeri. Oleh karenanya, tingkat

kerawanan di wilayah perbatasan dan pulau terdepan (terluar) di wilayah Papua masih

relatif tinggi. Gangguan keamanan yang masih terjadi di wilayah perbatasan ini terutama

dalam bentuk aktivitas ilegal berupa pencurian sumber daya alam, aktivitas penebangan

tidak berijin, dan pergeseran patok-patok perbatasan yang kesemuanya itu berpotensi

merugikan kewibawaan dan kedaulatan NKRI.

Page 6: BAB VIII PENGEMBANGAN WILAYAH PAPUA TAHUN 2012 · PDF fileProvinsi Papua sebesar 61,89 dan di Provinsi Papua ... 1 persen dari total daerah irigasi di seluruh Indonesia yang ... keanekaragaman

III.8-4 RKP 2012

8.2 Tujuan dan Sasaran Pengembangan Wilayah Papua

Berdasarkan arahan pengembangan wilayah Papua, tujuan pembangunan wilayah

Papua dalam rangka mewujudkan percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat pada

tahun 2012 adalah untuk:

1. meningkatkan standar hidup masyarakat di wilayah Papua;

2. meningkatkan standar layanan jasa pendidikan di Papua;

3. meningkatkan standar layanan jasa kesehatan di Papua;

4. meningkatkan produksi, produktivitas dan nilai tambah sektor pertanian, perkebunan,

perikanan dan pertambangan di wilayah Papua;

5. meningkatkan ketersediaan, kualitas, dan jangkauan pelayanan prasarana dan sarana

transportasi, baik darat, laut maupun udara;

6. meningkatkan jumlah, mutu dan jangkauan sistem jaringan prasarana dasar (jalan,

pelabuhan, lapangan udara, telekomunikasi, listrik dan telepon);

7. meningkatkan aksesibilitas masyarakat wilayah Papua terhadap pelayanan publik

dasar;

8. meningkatkan sinergi dalam pengelolaan sumber daya alam dan tambang dengan

memperhatikan keseimbangan antara kepentingan dan hak ulayat, perlindungan

masyarakat adat, dan pengembangan usaha;

9. meningkatkan fungsi transportasi udara perintis untuk daerah terpencil dan

pedalaman di wilayah Papua;

10. meningkatkan aksesibilitas antarwilayah di Papua dan daerah perbatasan;

11. meningkatkan kondisi keamanan dan pengawasan kawasan perbatasan antara Papua

dan Papua Nugini.

12. mewujudkan dan mempertahankan fungsi Papua sebagai bagian dari paru-paru dunia

dan konservasi keanekaragaman hayati.

13. mewujudkan kemandirian pangan dengan tingkat ketersediaan minimal 90 persen dari

kebutuhan domestik di Papua;

14. meningkatkan mutu pengelolaan otonomi khusus dan koordinasi percepatan

pembangunan wilayah Papua dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

kemajuan wilayah Papua.

15. meningkatkan kapasitas penyediaan air baku untuk mengurangi tekanan krisis air di

Pulau Papua yang seiring dengan upaya pencapaian target MDGs, melalui penyediaan

air baku di S. Heling Kab. Yalimo dan di daerah Wasior Kab. Teluk Wondama, serta

pembangunan sarana/prasarana pengendali banjir dan pengamanan pantai sebagai

penanganan pasca bencana Wasior di Papua Barat.

16. mendorong terlaksananya pemenuhan, perlindungan dan penghormatan Hak Asasi

Manusia (HAM) di seluruh wilayah Provinsi, Kabupaten dan Kota.

Dengan mengacu pada tujuan pengembangan wilayah Papua, sasaran yang dicapai

dalam rangka pengembangan wilayah Papua pada tahun 2012 adalah sebagai berikut:

Page 7: BAB VIII PENGEMBANGAN WILAYAH PAPUA TAHUN 2012 · PDF fileProvinsi Papua sebesar 61,89 dan di Provinsi Papua ... 1 persen dari total daerah irigasi di seluruh Indonesia yang ... keanekaragaman

RKP 2012 III.8-5

1. meningkatnya standar hidup masyarakat wilayah Papua yang ditunjukkan dengan

membaiknya berbagai indikator pembangunan, yaitu pertumbuhan ekonomi,

kemiskinan, pengangguran, angka kematian bayi, angka harapan hidup, pengangguran

serta pendapatan per kapita.

2. meningkatnya standar layanan jasa pendidikan di Papua;

3. meningkatnya standar layanan jasa kesehatan di Papua;

4. meningkatknya produksi, produktivitas dan nilai tambah sektor pertanian,

perkebunan, perikanan dan pertambangan di wilayah Papua;

5. meningkatnya ketersediaan, kualitas, dan jangkauan pelayanan prasarana dan sarana

transportasi, baik darat, laut maupun udara;

6. meningkatnya jumlah, mutu, dan jangkauan sistem jaringan prasarana dasar (jalan,

pelabuhan, lapangan udara, telekomunikasi, listrik dan telepon);

7. meningkatnya aksesibilitas masyarakat wilayah Papua terhadap pelayanan publik

dasar;

8. meningkatnya sinergi dalam pengelolaan sumber daya hutan dan tambang dengan

memperhatikan keseimbangan antara kepentingan dan hak ulayat, perlindungan

masyarakat adat, dan pengembangan usaha.

9. meningkatnya fungsi transportasi udara perintis untuk daerah terpencil dan

pedalaman di wilayah Papua.

10. meningkatnya aksesibilitas antarwilayah di Papua dan daerah perbatasan.

11. meningkatknya kondisi keamanan dan pengawasan kawasan perbatasan antara Papua

dan Papua Nugini.

12. terpeliharanya kawasan hutan tropis basah yang bervegetasi minimal 50 persen dari

luasan Pulau Papua serta terehabilitasinya dan terpeliharanya kawasan yang memiliki

keanekaragaman hayati flora dan fauna endemik.

13. terwujudnya kemandirian pangan dengan tingkat ketersediaan minimal 90 persen dari

kebutuhan domestik di Papua;

14. meningkatknya mutu pengelolaan otonomi khusus dan koordinasi percepatan

pembangunan wilayah Papua dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

kemajuan wilayah Papua.

15. pembangunan sistem penyediaan air baku;

16. percepatan peningkatan dan rehabilitasi jaringan irigasi;

17. tersedianya Penyediaan Air Baku bagi PDAM yang mengalami krisis air baku dan

dalam rangka tujuan MDGs;

18. menurunnya resiko banjir di daerah-daerah pusat pertumbuhan ekonomi, kawasan

permukiman pada penduduk dan jalur transportasi utama;

19. meningkatnya pelaksanaan kegiatan RANHAM berdasarkan amanat Perpres No.23

Tahun 2011 yaitu melalui pembentukan dan penguatan institusi pelaksana RANHAM,

harmonisasi rancangan dan evaluasi Perda, pendidikan HAM, penerapan norma dan

standar HAM, pelayanan komunikasi masyarakat dan pemantauan, evaluasi dan

pelaporan.

Page 8: BAB VIII PENGEMBANGAN WILAYAH PAPUA TAHUN 2012 · PDF fileProvinsi Papua sebesar 61,89 dan di Provinsi Papua ... 1 persen dari total daerah irigasi di seluruh Indonesia yang ... keanekaragaman

III.8-6 RKP 2012

TABEL 8.2 SASARAN PERTUMBUHAN EKONOMI, KEMISKINAN

DAN PENGANGGURANDI WILAYAH PAPUA TAHUN 2012

Provinsi Pertumbuhan Ekonomi 1)

(%)

Kemiskinan 2)

(%)

Pengangguran 3)

(%)

Papua Barat 6,60 – 7,20 32,37 6,75 – 6,15

Papua 5,75 – 6,25 34,26 3,50 – 2,70

Sumber: Proyeksi Bappenas; BPS; Susenas

Keterangan: 1) Pertumbuhan Ekonomi: persentase laju perubahan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

2) Kemiskinan: persentase jumlah penduduk miskin terhadap total jumlah penduduk. 3) Pengangguran: persentase jumlah pengangguran terbuka terhadap total angkatan

kerja.

TABEL 8.3

SASARAN ANGKA KEMATIAN BAYI, RATA-RATA LAMA SEKOLAH DAN UMUR HARAPAN HIDUP DI WILAYAH PAPUA TAHUN 2012

Provinsi Angka Kematian

Bayi 1) Rata-Rata Lama

Sekolah 2) Umur Harapan

Hidup 3)

Papua Barat 29 7,97 70,47

Papua 29 8,60 70,63

Sumber : Proyeksi Bappenas; BPS; Susenas

Keterangan: 1) Angka Kematian Bayi: jumlah bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun per 1000 kelahiran hidup. 2) Rata-rata Lama Sekolah: rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia

15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. 3) Angka Harapan Hidup: perkiraan lama hidup rata-rata penduduk.

8.3 Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Wilayah Papua

Pengembangan Pulau Papua sebagai salah satu pulau terbesar di Indonesia dengan

posisi paling timur dan berbatasan langsung dengan negara tetangga Papua Nugini

memiliki tantangan yang lebih sulit jika dibanding dengan wilayah lainnya. Pengembangan

wilayah Papua menghadapi permasalahan yang sangat kompleks terutama akibat

ketertinggalan dan keterisolasian. Pengembangan wilayah Papua juga memiliki tantangan

yang lebih sulit jika dibandingkan dengan wilayah lain. Tantangan terbesar adalah

memberikan perhatian yang sama terhadap seluruh wilayah pesisir, wilayah pegunungan,

dan wilayah dataran, serta sekaligus membangun keterkaitan antarwilayah dalam satu

kesatuan ruang wilayah.

Page 9: BAB VIII PENGEMBANGAN WILAYAH PAPUA TAHUN 2012 · PDF fileProvinsi Papua sebesar 61,89 dan di Provinsi Papua ... 1 persen dari total daerah irigasi di seluruh Indonesia yang ... keanekaragaman

RKP 2012 III.8-7

Di sisi lain, pelaksanaan transformasi ekonomi yang tengah digulirkan konsepnya pada

saat ini, menuntut peranan wilayah Papua yang lebih besar dibandingkan dengan tahun-tahun

sebelumnya. Transformasi ekonomi yang dikembangkan melalui konsep percepatan dan

perluasan pembangunan ekonomi Indonesia serta dituangkan kedalam koridor ekonomi

Indonesia ini. Rencana pengembangan Koridor Papua dilakukan dengan melihat potensi

wilayah Papua dari sisi ketersediaan dan potensi sumber daya alam khususnya potensi

tembaga, food estate serta minyak dan gas bumi. Dengan demikian, dalam percepatan dan

perluasan pembangunan ekonomi ke depan di Koridor Papua, pengembangan wilayahnya

diarahkan sebagai Pengolahan Sumber Daya Alam yang Melimpah dan SDM yang Sejahtera.

Padatahun 2012, sebagai upaya mewujudkan percepatan Papua dan Papua Barat

dilakukan dengan strategi :

1. Pembangunan kawasan terisolir melalui kebijakan :

a. Penanggulangan kemiskinan;

b. Penguatan ketahanan pangan;

c. Pengembangan infrastruktur dasar;

d. Peningkatan pelayanan pendidikan;

e. Peningkatan pelayanan kesehatan;

f. Penguatan kelembagaan dan tata kelola pemerintahan yang baik; serta

g. Pengembangan ekonomi rakyat.

2. Pembangunan kawasan perdesaan melalui kebijakan :

a. Penguatan ketahanan pangan;

b. Penanggulangan kemiskinan;

c. Pengembangan ekonomi rakyat;

d. Pengembangan infrastruktur dasar;

e. Peningkatan pelayanan pendidikan;

f. Peningkatan pelayanan kesehatan;serta

g. Pemihakan putra-putri asli Papua.

3. Pembangunan kawasan perkotaan melalui kebijakan :

a. Penguatan ketahanan pangan;

b. Pengembangan infrastruktur dasar;

c. Peningkatan pelayanan pendidikan;

d. Peningkatan pelayanan kesehatan;

e. Pemihakan putra-putri asli Papua;

f. Penguatan kapasitas aparatur pemerintahan daerah;

g. Penataan ruang dan pertanahan; serta

h. Pengembangan ekonomi rakyat.

4. Pembangunan kawasan strategis melalui kebijakan :

a. Pengembangan infrastruktur dasar;

b. Pengembangan ekonomi rakyat;

c. Pemihakan putra-putri asli papua; serta

d. Penataan ruang dan pertanahan.

Page 10: BAB VIII PENGEMBANGAN WILAYAH PAPUA TAHUN 2012 · PDF fileProvinsi Papua sebesar 61,89 dan di Provinsi Papua ... 1 persen dari total daerah irigasi di seluruh Indonesia yang ... keanekaragaman

III.8-8 RKP 2012

Dengan memperhatikan PP 26/2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

(RTRWN), Perpres 5/2010 tentang RPJMN 2010-2014 dan Rancangan Peraturan Presiden

tentang Rencana Tata Ruang Pulau Papua dalam kaitannya dengan titik berat RKP tahun

2012 yaitu perluasan dan percepatan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan

bagi peningkatan kesejahteraan rakyat, maka pengembangan wilayah Papua Tahun 2012

terutama diarahkan untuk :

(1) menempatkan hak ulayat di dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW) sebagai

salah satu upaya untuk mempertahankan nilai-nilai sosial budaya setempat;

(2) memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara produktif dan

efisien agar terhindar dari pemborosan dan penurunan daya dukung lingkungan

sehingga dapat memberi manfaat sebesar-besarnya berdasarkan prinsip-prinsip

kelestarian dan berkelanjutan;

(3) mempertahankan kawasan lindung sekurang-kurangnya 50 persen dari luas

wilayah Pulau Papua;

(4) memacu pertumbuhan ekonomi wilayah Pulau Papua melalui pengembangan

sektor-sektor unggulan yang berbasis sumber daya setempat dan meningkatkan

keterkaitan antar pusat pertumbuhan wilayah;

(5) menampung berbagai kegiatan ekonomi, memperluas lapangan kerja, dan sekaligus

memenuhi fungsi sebagai pusat pelayanan usaha melalui pengembangan kawasan

dan pusat pertumbuhan;

(6) meningkatkan keterkaitan yang saling menguntungkan antara kawasan andalan dan

tertinggal dalam rangka peningkatan kesejahteraan ekonomi daerah di sekitar

kawasan andalan;

(7) meningkatkan ketersediaan dan kualitas, serta memperluas jangkauan pelayanan

prasarana dasar, khususnya transportasi laut yang didukung oleh transportasi

antarmoda secara terpadu dan optimal dengan mengikutsertakan dunia usaha; serta

(8) meningkatkan pengembangan wilayah pedalaman dan perbatasan yang tertinggal

dan terisolasi dengan menyerasikan laju pertumbuhan antarwilayah.

Dalam rancangan Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau Papua, pusat-pusat

pertumbuhan yang diklasifikasikan kedalam Pusat Kegiatan Nasional (PKN) diarahkan

untuk menjadi pusat pertumbuhan wilayah nasional yang berorientasi pada upaya

mendorong perkembangan sektor produksi wilayah:

1. Sorong diarahkan untuk mendorong perkembangan industri perikanan laut, hasil

hutan dan pertambangan yang berorientasi ekspor dan antarpulau.(Kawasan

Sorong dan Sekitarnya, Kawasan Andalan Laut Raja Ampat Bintuni).

2. Timika diarahkan untuk mendorong perkembangan industri pertambangan, hasil

hutan dan perikanan yang berorientasi ekspor dan antarpulau (Kawasan Timika

(Tembagapura) dan sekitarnya).

Page 11: BAB VIII PENGEMBANGAN WILAYAH PAPUA TAHUN 2012 · PDF fileProvinsi Papua sebesar 61,89 dan di Provinsi Papua ... 1 persen dari total daerah irigasi di seluruh Indonesia yang ... keanekaragaman

RKP 2012 III.8-9

3. Jayapura diarahkan untuk mendorong perkembangan industri kehutanan,

pertambangan, dan perikanan yang berorientasi ekspor dan antarpulau (Kawasan

Mamberamo-Lereh (Jayapura) dan Sekitarnya, Kawasan Andalan Laut Jayapura-

Sarmi).

Dengan mempertimbangkan titik berat pembangunan pada tahun 2012 yaitu

perluasan dan percepatan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan bagi

peningkatan kesejahteraan rakyat, maka arah pengembangan wilayah Papua tahun 2012

salah satunya adalah pengembangan gugus (cluster) industri pengolahan berbasis sumber

daya alam yang akan dilakukan dengan strategi mengembangkan Sorong, Timika dan

Jayapura sebagai pusat industri pengolahan berbasis sumber daya alam yang melayani

sentra-sentra produksi di sekitarnya, serta mengembangkan produk/industri unggulan

wilayah dan kerja sama antardaerah. Sementara itu untuk mendukung 11 prioritas

nasional dan 3 prioritas lainnya sebagaimana tertuang didalam RPJMN 2010-2014, maka

arah kebijakan dan strategi pengembangan wilayah dijabarkan sebagai berikut.

TABEL 8.4 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN

WILAYAH PAPUATAHUN 2012

No Prioritas Arah Kebijakan Strategi Pengembangan

1 Reformasi

Birokrasi dan

Tata Kelola

(1) Peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam implementasi tata kelola yang baik dan reformasi birokrasi; penyelenggaraan otonomi daerah yang efektif; peningkatan kualitas pelayanan publik, dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan.

(2) Percepatan pembangunan Papua dan Papua Baratdengan memperluas bidang kebijakan pokok percepatan dengan prinsip pengembangan kawasan serta menciptakan keterpaduan dan sinergi lintas bidang dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

(1) Melakukan penataan birokrasi pemerintah daerah yang bersih, efektif, efisien dan akuntabel, sejalan dengan perluasan reformasi birokrasi pada instansi pemerintah daerah.

(2) Meningkatkan penyelenggaraan otonomi daerah secara efektif.

(3) Meningkatkan kualitas legislasi melalui evaluasi dan penyempurnaan peraturan daerah yang bermasalah.

(4) Meningkatkan kualitas pelayanan publik.

(5) Meningkatkan penegakan hukum dan pencegahan korupsi.

(6) Mengembangkan sistem informasi dan administrasi kependudukan.

(7) Memperluas kebijakan pokok percepatan pembangunan Papua;

(8) Menciptakan keterpaduan dan

Page 12: BAB VIII PENGEMBANGAN WILAYAH PAPUA TAHUN 2012 · PDF fileProvinsi Papua sebesar 61,89 dan di Provinsi Papua ... 1 persen dari total daerah irigasi di seluruh Indonesia yang ... keanekaragaman

III.8-10 RKP 2012

No Prioritas Arah Kebijakan Strategi Pengembangan

sinergi lintas bidang.

2 Pendidikan Peningkatan akses pendidikan dan

keterampilan kerja serta

pengembangan pelatihan berbasis

kompetensi untuk pengembangan

sumber daya manusia yang

berkualitas dan berdaya saing tinggi

(1) Meningkatkan infrastruktur pendidikan;

(2) Meningkatkan balai-balai keterampilan kerja;

(3) Mengembangkan pelatihan berbasis kompetensi.

3 Kesehatan Peningkatan akses dan kualitas

pelayanan kesehatan.

(1) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu, bayi, dan balita.

(2) Memperbaiki status gizi masyarakat.

(3) Meningkatkan pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta penyehatan lingkungan.

(4) Meningkatkan pengembangan sumber daya manusia kesehatan.

(5) Meningkatkan ketersediaan obat dan vaksin.

(6) Meningkatkan pengembangan sistem pembiayaan jaminan kesehatan.

(7) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan.

(8) Meningkatkan sarana pelayanan kesehatan terutama di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan.

4 Penanggulangan

Kemiskinan

Perluasan dan peningkatan sinergi

program-program penanggulangan

kemiskinan, serta perluasan

kesempatan usaha dan peningkatan

pemberdayaan rumah tangga

miskin melalui pengembangan

ekonomi lokal yang terpadu.

(1) Meningkatkan kapasitas penduduk perdesaan dan rumah tangga miskin, baik secara individual maupun berkelompok;

(2) Memperluas kesempatan usaha dan peluang pengembangan ekonomi lokal;

(3) Meningkatkan cakupan dan sebaran program penanggulangan kemiskinan.

(4) Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan pro-rakyat miskin dengan memberi perhatian khusus pada usaha-usaha yang melibatkan

Page 13: BAB VIII PENGEMBANGAN WILAYAH PAPUA TAHUN 2012 · PDF fileProvinsi Papua sebesar 61,89 dan di Provinsi Papua ... 1 persen dari total daerah irigasi di seluruh Indonesia yang ... keanekaragaman

RKP 2012 III.8-11

No Prioritas Arah Kebijakan Strategi Pengembangan

orang-orang miskin dan orang-orang dengan kondisi khusus serta usaha-usaha yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan;

(5) Meningkatkan kualitas serta memperluas kebijakan affirmative/keberpihakan untuk penanggulangan kemiskinan melalui 4 klaster program pro-rakyat.

(6) Meningkatkan efektivitas pelaksanaan penurunan kemiskinan di daerah

5 Ketahanan

Pangan

Peningkatan keanekaragaman

produksi makanan berbahan baku

lokal, dan pemberdayaan

ketersediaan, distribusi, konsumsi

dan keamanan pangan segar di

tingkat masyarakat serta

terkoordinasinya kebijakan

ketahanan pangan.

(1) Meningkatkan keanekaragaman produksi makanan berbahan baku lokal;

(2) Meningkatkan produktivitas dan nilai tambah tanaman pangan;

(3) Memberdayakan ketersediaan, distribusi, konsumsi, dan keamanan pangan segar di tingkat masyarakat;

(4) Memperkuat interaksi perdagangan antarwilayah;

(5) Melaksanakan diversifikasi pangan.

(6) Mengkoordinasikan kebijakan ketahanan pangan.

(7) Percepatan peningkatan dan rehabilitasi jaringan irigasi

(8) Pengembangan model food-estate

6 Infrastruktur Pembangunan infrastruktur dasar

wilayah, jaringan infratruktur

perhubungan multimoda yang

terintegrasi untuk mendukung

percepatan dan perluasan

pengembangan Koridor Ekonomi

Papua – Kepulauan Maluku

(1) Prasarana transportasi darat, laut dan udara dalam rangka membuka isolasi daerah;

(2) Meningkatkan ketersediaan pelayanan dan subsidi angkutan perintis untuk membuka isolasi daerah;

(3) Meningkatkan ketersediaan prasarana dan sarana pos dan telematika;

(4) Meningkatkan ketersediaan prasarana air minum, sanitasi, drainase, dan air limbah;

(5) Mengintegrasikan integrasi jaringan jalan dan jaringan

Page 14: BAB VIII PENGEMBANGAN WILAYAH PAPUA TAHUN 2012 · PDF fileProvinsi Papua sebesar 61,89 dan di Provinsi Papua ... 1 persen dari total daerah irigasi di seluruh Indonesia yang ... keanekaragaman

III.8-12 RKP 2012

No Prioritas Arah Kebijakan Strategi Pengembangan

transportasi lainnya; (6) Meningkatkan integrasi

jaringan angkutan udara dan jaringan lainnya;

(7) Meningkatkan jangkauan pelayanan telekomunikasi.

(8) Meningkatkan sistem penyediaan air baku dan air minum.

(9) Mengurangi resiko dampak kejadian banjir serta abrasi pantai melalui pembangunan sarana/prasarana pengendali banjir dan pengamanan pantai.

7 Iklim Investasi

dan Usaha

Peningkatan investasi yang

menyediakan lapangan kerja di

wilayah-wilayah yang menjadi daya

tarik bagi tenaga kerja serta wilayah

dengan tingkat pengangguran

terbuka yang cukup tinggi

(1) Menyediakan lapangan kerja di wilayah yang menjadi daya tarik bagi tenaga kerja;

(2) Menyediakan lapangan kerja di wilayah dengan tingkat pengangguran terbuka yang cukup tinggi;

(3) Mengembangkan pusat layanan informasi pasar kerja di wilayah-wilayah pengembangan koridor ekonomi;

(4) Menyusun Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM);

(5) Mengembangkan pelatihan berbasis kompetensi, terutama di bidang pengolahan hasil laut, hasil hutan dan perkebunan.

8 Energi Pemanfaatan sumber energi melalui

pembangunan pembangkit berbasis

batubara, gas dan air beserta

perluasan jaringan listriknya baik

terintegrasi maupun terisolasi.

(1) Memperluas jaringan listrik baik yang terintegrasi maupun yang terisolasi;

(2) Pembangunan pembangkit berbasis batubara, gas dan air beserta perluasan jaringan listriknya baik terintegrasi maupun terisolasi, dan

(3) Pembangunan infrastruktur gas bumi (jaringan pipa dan penyimpanan) untuk memanfaatkan lapangan gas Tangguh.

9 Lingkungan

Hidup dan

Bencana

Peningkatan daya dukung lingkungan

dalam menjamin keberlanjutan

pembangunan, pelestarian dan

(1) Menjamin keberlanjutan pembangunan, pelestarian dan pemanfaatan keragaman hayati;

Page 15: BAB VIII PENGEMBANGAN WILAYAH PAPUA TAHUN 2012 · PDF fileProvinsi Papua sebesar 61,89 dan di Provinsi Papua ... 1 persen dari total daerah irigasi di seluruh Indonesia yang ... keanekaragaman

RKP 2012 III.8-13

No Prioritas Arah Kebijakan Strategi Pengembangan

pemanfaatan keragaman hayati, dan

mempertahankan fungsi wilayah

Papua sebagai paru-paru dunia serta

peningkatan kewaspadaan dini

terhadap potensi bencana alam.

(2) Meningkatkan konservasi dan rehabilitasi daerah aliaran sungai (DAS), lahan kritis, hutan lindung, dan hutan produksi;

(3) Mengembangkan sistem mitigasi bencana.

10 Daerah

Tertinggal,

Terdepan,

Terluar, dan

Pasca Konflik

pengembangan kawasan perbatasan

sebagai beranda depan wilayah

nasional dengan memadukan

peningkatan kesejahteraan dan

stabilitas keamanan serta ketertiban

wilayah perbatasan, serta

peningkatan pengamanan wilayah

perbatasan darat Papua – Papua

NuginiPrioritaswilayahperbatasanu

ntukTahun 2012 yaitu: Eligobel,

Sota, danMerauke di

KabupatenMerauke;

MindiptanadanWaropko di

KabupatenBoven Digul; Batom,

Iwur, danKiwirok di

KabupatenPegununganBintang;

Arso, Web, Senggi, danWaris di

KabupatenKeerom; Muara Tami di

Kota Jayapura.

(1) Meningkatkan stabilitas keamanan dan ketertiban kawasan perbatasan;

(2) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan dengan pengembangan ekonomi lokal;

(3) Menciptakan kepastian hukum internasional atas pemanfaatan SDA pada landas kontinen dan Zona Ekonomi Ekslusif;

(4) Mengelola kawasan perbatasan darat dengan memadukan pendekatan keamanan dan kesejahteraan;

(5) Menambah jumlah pos-pos perbatasan.

11 Kebudayaan,

Kreativitas, dan

Inovasi

Teknologi.

Pengembangan potensi seni dan

budaya sertapeningkatan apresiasi

masyarakat terhadap seni dan

budaya yang berbasiskan pada

keragaman budaya

daerahdanpembangunan

komunikasi dan informatika

(1) Pengembangan potensi seni dan budaya dengan tetap memperhatikan kelestarian adat dan lingkungan hidup,

(2) Peningkatan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya yang berbasiskan pada keragaman budaya daerah,

(3) Peningkatan kualitas pengelolaan, perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan kekayaan budaya daerah.

12 Prioritas Lainnya

Bidang Politik,

Hukum, dan

Keamanan

Peningkatan penegakan hukum, Hak

Azasi Manusia (HAM) dan

pemberantasan korupsi.

(1) Memperkuat kelembagaan pemerintahan di tingkat lokal;

(2) Menghormati dan memperkuat lembaga adat;

(3) Meningkatkan kerja sama antara kepolisian dan pemuka adat dalam penanganan konflik.

Page 16: BAB VIII PENGEMBANGAN WILAYAH PAPUA TAHUN 2012 · PDF fileProvinsi Papua sebesar 61,89 dan di Provinsi Papua ... 1 persen dari total daerah irigasi di seluruh Indonesia yang ... keanekaragaman

III.8-14 RKP 2012

No Prioritas Arah Kebijakan Strategi Pengembangan

13 Prioritas Lainnya

Bidang

Perekonomian

pengembangan sentra produksi

pangan (food estate) yang terintegrasi

mencakup pertanian, perkebunan,

dan peternakan untuk mewujudkan

Papua menjadi lumbung pangan

nasional.

(1) Mengembangkan diversifikasi komoditas unggulan dan mengembangkan kawasan pertanian tebu, kedelai, jagung dan kelapa sawit serta bio-fuel.

(2) Mengembangkan sistem jaringan reklamasi rawa;

(3) Mengembangkan jaringan prasarana sumber daya air untuk kebutuhan pertanian;

(4) Mengembangkan pusat pelayanan dan pusat koleksi-distribusi produksi pertanian;

(5) Mengembangkan lahan Food Estate secara bertahap.

14 Prioritas Lainnya

Bidang

Kesejahteraan

Rakyat

Penyediaan kebutuhan pokok

kehidupan masyarakatdan

peningkatan nilai tambah dan daya

saing dari hasil pertanian dan

perikanan serta kelautan dalam

rangka peningkatan pendapatan

masyarakat dan pengembangan

ekonomi lokal; serta pengembangan

industri pariwisata bahari dan

budaya.

(1) Mengembangkan sentra produksi pertanian dalam arti luas (Papua);

(2) Mengembangkan sentra produksi perikanan laut (Papua Barat);

(3) Mengembangkan industri pengolahan perikanan laut (Papua Barat);

(4) Mengembangkan potensi wisata bahari Raja Ampat dan wisata budaya.

(5) Mengembangkan destinasi, pemasaran, dan sumber daya pariwisata.

Sumber: Hasil Analisis, tahun 2011

Page 17: BAB VIII PENGEMBANGAN WILAYAH PAPUA TAHUN 2012 · PDF fileProvinsi Papua sebesar 61,89 dan di Provinsi Papua ... 1 persen dari total daerah irigasi di seluruh Indonesia yang ... keanekaragaman

RKP 2012 III.8-15

Page 18: BAB VIII PENGEMBANGAN WILAYAH PAPUA TAHUN 2012 · PDF fileProvinsi Papua sebesar 61,89 dan di Provinsi Papua ... 1 persen dari total daerah irigasi di seluruh Indonesia yang ... keanekaragaman

III.8-16 RKP 2012