bab v konsep - mercu buana university
TRANSCRIPT
LAPORAN SKRIPSI
SUDIRMAN CENTRAL BUSINESS DISTRIC
54
TUGAS AKHIR
BAB V
KONSEP 5.1 Konsep Tapak
Setelah merangkum hasil dari analisa dan studi tema maka
dijadikan acuan untuk mengeluarkan konsep tapak dengan
pendekatan ruang publik dengan cara sebagai berikut:
a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk
dijadikan area publik.
b. Memaksimalkan ruang luar yang dapat menarik publik untuk bisa
masuk dan menikmati fasilitas yang disediakan untuk publik.
c. Memberikan akses untuk menyatukan antara ruang public yang
ada diluar gedung ataupun didalam gedung. Contohnya, seperti
corridor yang luas.
LAPORAN SKRIPSI
SUDIRMAN CENTRAL BUSINESS DISTRIC
55
TUGAS AKHIR
5.2 Konsep Sirkulasi Dalam Tapak
Dari hasil analisa sirkulasi menuju tapak maupun potensi view
tapak, maka entrance tapak diletakan seperti gambar dibawah ini,
dengan meletakan massa bangunan ditengah tapak untuk
menciptakan ruang hijau disekitar bangunan.
Sirkulasi direncanakan agar pencapaian ke setiap ruang atau
tempat dapat dicapai oleh penyewa atau pengunjung dengan
mudah tanpa menimbulkan crossing sirkulasi serta dapat
memberikan kenyamanan.
Pembagian sistem sirkulasi sebagai berikut:
5.2.1 Sirkulasi Kendaraan
Entrance utama masuk dari sisi barat yang
difungsikan sebagai entrance perkantoran dan service yang
dapat langsung mencapai area basement, dengan
pertimbangan lebar jalan lebih lebar sehingga dapat
mengurangi kemacetan disekitar tapak. Sirkulasi kendaraan
dengan proses masuk kedalam tapak dapat langsung ke
drop off dan parkir diarea basement atau parkir di luar
LAPORAN SKRIPSI
SUDIRMAN CENTRAL BUSINESS DISTRIC
56
TUGAS AKHIR
bangunan secara temporary. Sedangkan sisi timur sebagai
side entrance yang difungsikan sebagai entrance pusat area
hiburan, dengan pertimbangan jalan RP. Soeroso yang mulai
mengalami perlambatan yang diakibatkan oleh keberadaan
lampu merah sehinggalebih mudah pergerakannya.
5.2.1 Sirkulai Manusia atau Pejalan Kaki
Sirkulasi manusia atau pejalan kaki dapat melalui
pedestrian dan menuju area lobby yang dapat didistribusi
kearea-area yang lain. Juga disediakan corridor yang luas
untuk dapt memberikan kenyaman pada public untuk bisa
menikmati area- area public yang disediakan. Sedangkan
secara vertical menggunakan lift, tangga atau escalator.
• Jalur pedestrian dirancang
sebaik mungkin, agar oarang –
orang yang melalui jalur ini
merasa dimanjakan.Seperti
memberikan kanopi agar tidak
kehujanan atau kepanasan.
LAPORAN SKRIPSI
SUDIRMAN CENTRAL BUSINESS DISTRIC
57
TUGAS AKHIR
5.3 Konsep Massa Bangunan
Massa bangunan terdiri dari massa tunggal yang disesuaikan
dengan zona dan fungsinya, dimana satu sama lain saling berakitan.
Massa bangunan dapat mencerminkan fungsi dan identitasnya
melalui simbol-simbol tertentu yang dapat diolah pada massa
bangunan.
Selain dari karakter dan fungsi bangunan tersebut bentukan massa
juga dapat terbentuk dari respon atau tanggapan kondisi tapak
dan iklim lingkungan seperti:
• Massa bangunan berbentuk lengkung dengan pertimbangan
mengurangi beban angin serta mengarahkan angin untuk
bergerak mengelilingi bangunan.
• Massa bangunan mengikuti bentuk tapak. Dimana pada
bagian sudut nya diberikan bentuk cekung untuk merespon
tapak .
• Memanfaatkan fasade sebagai ciri atau identitas bangunan
kantor sewa.
• Secara fungsional, pola massa merespon faktor kegiatan,
perilaku serta karakteristik pelaku dan memiliki kriteria saling
berhubungan namun tetap memiliki privasi dan memenuhi
persyaratan teknis dari fungsi – fungsi yang ada didalamnya.
LAPORAN SKRIPSI
SUDIRMAN CENTRAL BUSINESS DISTRIC
58
TUGAS AKHIR
• Bentuk massa harus mencerminkan bangunan yang
menunjukan identitas sebagai bangunan penerima publik.
5.4 Konsep Ruang Luar
Ruang luar merupakan salah satu pendukung keberadaan dari
massa bangunan yang dapat diolah untuk memberikan nilai lebih
terhadap keberadaan bangunan, memberikan kesan ramah
terhadap publik dan juga menyediakan tempat-tempat untuk dapat
dinikmati public. dengan cara:
• Membuat ruang terbuka hijau disekitar tapak yang dapat
memberikan kenyamanan bagi orang yang berada disekitar
serta mampu mereduksi panas, polusi dan kebisingan yang
terjadi disekitarnya.
• Menyediakan taman-taman, ruang duduk, dan plaza atau
fasilitas lainnya agar dapat dinikmati orang-orang.
• Memanfaatkan ruang luar sebagai daya tarik kepada public
terhadap bangunan.
LAPORAN SKRIPSI
SUDIRMAN CENTRAL BUSINESS DISTRIC
59
TUGAS AKHIR
5.5 Konsep Ruang Dalam
Konsep ruang dalam dihadirkan sesuai dengan analisa
kebutuhan fungsi ruang, dari fungsi ruang dalam dapat memberikan
sebuah bentuk atau kesan apa yang ingin ditampilkan. Dalam hal ini
konsep ruang dalam yang ingin disampaikan adalah sebuah ruang
yang mempunyai nilai tersendiri secara fungsi sehingga dapat
digunakan secara maksimal dan efisien, kemudian setiap ruang
dapat memberikan kesan tersendiri sehingga memberikan ruang
yang dinamis. Dan juga menampilkan banyak area-area yang
dapat dinikmati publik.
LAPORAN SKRIPSI
SUDIRMAN CENTRAL BUSINESS DISTRIC
60
TUGAS AKHIR
5.6 Konsep Sistem Bangunan
Pemilihan suatu sistem struktur dalam bangunan tinggi
ditentukan oleh berbagai macam pertimbangan, seperti fungsi/
tuntutan kebutuhan, technology, efisiensi, serta hal-hal non teknis
seperti ekonomi, peraturan kota, social-budaya, estetika, simbol,dll.
Struktur Bangunan Modul Struktur
Badan bangunan menggunakan struktur rangka kaku Modul struktur berpola grid
Beton Bertulang
5.6.1 Struktur Bangunan
Dalam bangunan kantor sewa ini menggunakan
sistem struktur rigit frame (rangak kaku beton bertulang)
sebagai struktur utama. Sisten struktur ini tergolong sistem
struktur yang lazim digunakan untuk bangunan tinggi dan
sangat ekonomis, yang mudah didapat dan mudah
digunakan untuk bangunan bertingkat tinggi. Struktur
rangka kaku beton bertulang merupakan grid yang
teratur, yang terdiri dari kolom vertical dan balok
horizontal yang dihubungkan disuatu bidang dengan
menggunakan sambungan kaku.
Pemilihan sistem struktur antara lain:
LAPORAN SKRIPSI
SUDIRMAN CENTRAL BUSINESS DISTRIC
61
TUGAS AKHIR
5.6.2 substructure (Structur Bawah)
• menggunakan sistem Bor Pile/tiang pancang dengan
pertimbangan lokasi yang ada dipusat kota dan
dekat dengan pemukiman dan bangunan lainnya.
• Mempertimbangkan kondisi daya dukung tanah,
muka air tanah dan bebab yang akan didukungnya.
5.6.3 upper Structure (Struktur Atas)
� jenis struktur yang digunakan adalah struktur rangka
kaku beton bertulang / rigit frame (kolom dan balok)
dengan dimensi dan besaran yang disesuaikan
dengan ketinggian dan jarak bentang yang
diperhitungkan oleh pihak perencana struktur.
5.7 Konsep Utilitas
5.7.1 Listrik
Penyediaan sumber listrik utama dari PLN yang
didistribusikan melalui panel listrik ke dalam bangunan,
dan sumber listrik cadangan berasal dari genset yang
peletakannya berada di luar bangunan. Pendestribusian
kabel listrik memanfaatkan integrasi fisik antara sistem
strukur dan sistem utilitas.
5.7.2 Air Bersih
Sumber air bersih didapat dari air PAM melalui saluran
kota.Sistem yang digunakan system down feed.Kelebihan
system down feed air dapat sering mengalir meskipun
listrik padam, namun memerlukan tempat penampungan
ditempat yang tinggi.
LAPORAN SKRIPSI
SUDIRMAN CENTRAL BUSINESS DISTRIC
62
TUGAS AKHIR
5.7.3 Air Kotor
Air hujan, pembuangan melalui bak control yang
terhubung dengan saluran kota. Air kotor cair yang
berasal dari wastafel, pantry dan toilet disalurkan ke STP
yang kemudian digunakan sebagai estetika dari ruang
luar berupa kolam maupun penyiraman tanaman. Air
kotor padat, berasal dari kloset, melalui proses treatment
di STP sebelum akhinya dibuang melalui septictank lalu
disalurkan ke riol kota.
5.7.4 Pengudaraan
Pada hampir sebagian besar unit kantor sewa
menggunakan sistem ac sentral dengan ruang AHU yang
diletakan di inti bangunan, dan hanya pada bagian-
bagian tertentu yang menggunakan sistem penghawaan
alami.
5.7.5 Sistem Pencegah Kebakaran
Sistem pemcegah bahaya kebakaran digedung kantor
sewa ini terdiri dari 3 bagian yaitu:
• Fire alarm (elektronik)
Yaitu sistem peringatan kebakaran berupa alarm yang
berbunyi ketika terjadi kebakaran. Sistem ini aktif
disetiap ruangan di dalam bangunan.
• Fire fighting ( hydrant / spingkler)
Yaitu sistem pencegahan kebakaran dengan
menggunakan alat seperti hydrant / spingkler yang
secara otomatis mengeluarkan air ketika ada tanda-
tanda kebakaran. Perletakan springkler pada
LAPORAN SKRIPSI
SUDIRMAN CENTRAL BUSINESS DISTRIC
63
TUGAS AKHIR
banguan ini diletakan diseluruh sisi banguan
sedangkan hydrant diletakan pada setiap lantai masing-
masing satu unit pada lantai typikal sedangkan pada
lantai podium diletakan dua unit dikarenakan luasan
yang membutuhkan hydrant lebih dari satu unit.
• Fire evacuation (fire stair)
Yaitu sistem evakuasi pengguna bangunan kantor
sewa ketika terjadi kebakaran melalui tangga
kebakaran yang dilengkapi dengan shaft udara tekan.
Pada bagian paling atas dari shaft ini terdapat exhaust
yang memutar otomatis ketika alarm berbunyi.Di
tangga kebakaran ini dilengkapi dengan emergency
lamp dan emergency speaker. Jarak bentang terjauh
untuk menuju ke tangga darurat adalah 30 m.pada
bangunan ini jumlah tangga darurat yang digunakan
berjumlah dua unit pada lantai typical sedangkan
pada lantai podium lebih dari satu unit.
5.7.6 Pembuangan Sampah
Distribusi sampah pada fungsi kantor menggunakan
shaft sampah pada setiap lantai, dan dikimpulkan dalam
bak sampah utama sebelum diambil oleh petugas
kebersihan.Untuk distribusi sampah pada fasilitas hiburan
disediakan tempat – tempat sampah disetiap lantai yang
kemudian diambil oleh petugas kebersihan, dan dibawa
ketempat pembuangan sampah sementara yang ada
didalam gedung.