bab v hasil kegiatan magang kel

14
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Divisi keselamatan Kerja di Tjiwi Kimia Divisi keselamatan kerja di Tjiwi Kimia memilki peran untuk mencegah terjadinya kasus kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja maupun kebakaran. Dalam divisi ini terdapat beberapa kegiatan yang meliputi kegiatsn inspeksi harian, inspeksi mingguan, ijin kerja aman, sarana keselamatan kerja. 5.2 kegiatan inspeksi di Tjiwi Kimia Ke gi ata n ins pe ksi di Tj iwi Ki mi adiad akan secara rutin da n te rbagi menjadi 2 yaitu inspeksi harian dan inspeksi mingguan 5.2.1 inspeksi harian 5.2.1.1 gambaran kegiatan inspeksi harian Inspeks i haian diad akan setia p hari seban yak 2 kali untuk setiap hari senin-jum’at dan sebanyak 1 kali pada hari Sabtu. Kegiatan inspeksi dilakukan oleh staff dari ISS (Industrial Safety Secti on ) ya ng sudah dilatih da n diberi kewe nan ga n untuk melakukan kegiatan inspeksi. Petugas inspeksi terdiri dari 1 orang untuk beberapa plant. Pembagian plant tempat inspeksi dilakukan oleh koordinator inspeksi dan akan di rolling setiap 1 bulan sekali sehingg a setiap petugas inspek si dapat merasakan untuk inspeksi di semua plant. Inspek si ha ri an me li pu ti peng awas an te rhadap semua kegiata n pengerjaan yang ada di Tjiwi Kimia baik itu merupa kan keg iatan yan g dila kuk an ole h kary awan send iri yang mel iput i kegiatan produksi, finishing, pengemasan dll maupun pengerjaan yang dilakuan oleh pihak kontra ktor seperti kegiata n peng elasan, kerja di ketinggian dll.

Upload: yosi-lucis-caelum

Post on 05-Apr-2018

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB v Hasil Kegiatan Magang KEL

7/31/2019 BAB v Hasil Kegiatan Magang KEL

http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-hasil-kegiatan-magang-kel 1/14

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Divisi keselamatan Kerja di Tjiwi Kimia

Divisi keselamatan kerja di Tjiwi Kimia memilki peran untuk mencegah

terjadinya kasus kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja maupun kebakaran.

Dalam divisi ini terdapat beberapa kegiatan yang meliputi kegiatsn inspeksi

harian, inspeksi mingguan, ijin kerja aman, sarana keselamatan kerja.

5.2 kegiatan inspeksi di Tjiwi Kimia

Kegiatan inspeksi di Tjiwi Kimiadiadakan secara rutin dan terbagi

menjadi 2 yaitu inspeksi harian dan inspeksi mingguan

5.2.1 inspeksi harian

5.2.1.1 gambaran kegiatan inspeksi harian

Inspeksi haian diadakan setiap hari sebanyak 2 kali untuk 

setiap hari senin-jum’at dan sebanyak 1 kali pada hari Sabtu.Kegiatan inspeksi dilakukan oleh staff dari ISS (Industrial Safety

Section ) yang sudah dilatih dan diberi kewenangan untuk 

melakukan kegiatan inspeksi. Petugas inspeksi terdiri dari 1 orang

untuk beberapa plant. Pembagian plant tempat inspeksi dilakukan

oleh koordinator inspeksi dan akan dirolling setiap 1 bulan sekali

sehingga setiap petugas inspeksi dapat merasakan untuk inspeksi

di semua plant.

Inspeksi harian meliputi pengawasan terhadap semua

kegiatan pengerjaan yang ada di Tjiwi Kimia baik itu merupakan

kegiatan yang dilakukan oleh karyawan sendiri yang meliputi

kegiatan produksi, finishing, pengemasan dll maupun pengerjaan

yang dilakuan oleh pihak kontraktor seperti kegiatan pengelasan,

kerja di ketinggian dll.

Page 2: BAB v Hasil Kegiatan Magang KEL

7/31/2019 BAB v Hasil Kegiatan Magang KEL

http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-hasil-kegiatan-magang-kel 2/14

5.2.1.2 Mekanisme kegiatan inpeksi harian

Kegiatan inspeksi harian dilakukan sebagai salah satu upaya

 pencegahan terhadap kecelakaan kerja, kebakaran, peledakanyang mungkin dapat terjadi. Kegiatan inspeksi dilakukan dengan

turun langsung ke tiap-tiap plant untuk mengidentifikasi apakah

ada sumber bahaya.Petugas inspeksi bekeliling ke tiap plant

untuk mengecek kondisi di tiap plant dan mencari hal-hal yang

dapat berpotensi menimbulkan bahaya. Petugas mengecek di area

yang memilki potensi bahaya tinggi dan melihat apakah karyawan

sudah mematuhi memakai APD yang diwajibkan sesuai dengan

 peraturan yang ada. Pengecekan petugas juga meliputi

kebersihan,kerapian dan keringkasan dari area kerja tersebut

sesuai dengan program 6S yang sedang dijalankan.

Pengecekan lain yang harus dilakukan oleh petugas inspeksi

adalah untuk memastikan setiap pengerjaan yang ada di tiap plant

 berjalan aman dan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Pengerjaan yang ada di tiap plant dilakukan oleh pihak kontraktor 

yang bekerja sama dengan perusahaan . pengerjaanyang sering

dilakukan adalah kegiatan pengelasan, bekerja di ketinggian,

kegiatan di ruang terbatas dll. Pengecekan yang terlebih dahulu

dilakukan adalah apakah kontraktor tersebut sudah memilki ijin

kerja aman untuk bekerja di area perusahaan. setelah pengecekan

ijin kerja , petugas inspeksi mengecek keamanan prosedur kerja,

area sekitar tempat kerja serta kelengkapan APD yangdigunakan.,apabila dirasa aman maka pengerjaan dapat

dilakukan. Selama pengerjaan berlangsung, petugas inspeksi

mengamati apakah pekerjaan tersebut cukup aman dan apabila

ditemukan bahwa pekerjaan tersebut membahayakan maka

 petugas akan menghentikan pekerjaan itu dan pihak kontraktor 

harus membenahi terlebih dahulu keamanandari prosedur 

Page 3: BAB v Hasil Kegiatan Magang KEL

7/31/2019 BAB v Hasil Kegiatan Magang KEL

http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-hasil-kegiatan-magang-kel 3/14

kerjanya atau area di sekitar pekerjaannya baru kemudian dapat

melalukan pekerjaannya kembali.

Setelah proses pengecekan keamanan pengerjaan beberapakegiatan di tiap plant dan temuan dari beberapa potensi bahaya,

maka petugas melaporkan hasilnya ke k3 di tiap plant untuk 

meminta persetujuan. Kemudian dari pihak plant mengecek hasil

 pelaporan dan apabila telah sesuai maka akan ditanda tangani

oleh oihak k3 plant sebagai bukti kalau sudah pernah terjadi

komunikasi langsung antara petugas dengan pihak plant.

Sedangkan pelaporan keamanan pengerjaan yang dilakukan oleh

 pihak kontraktor, dilaporkan pada penanggung jawab tiap

 pengerjaan untuk kemudian dtanda tangani.

Gambar 5.1 Kegiatan Inspeksi Harian

5.2.2 Inspeksi mingguan / Patroli gabungan

5.2.2.1 Gambaran kegiatan patroli gabungan

Kegiatan patroli gabungan tiap 1 minggu sekali dengan

 pembagian jadwal beberapa plant dalam 1 hari. Inspeksi

mingguan ini dinamakan patroli gabungan karena kegiatan

Page 4: BAB v Hasil Kegiatan Magang KEL

7/31/2019 BAB v Hasil Kegiatan Magang KEL

http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-hasil-kegiatan-magang-kel 4/14

inspeksi ini tidak hanya dilakukan oleh orang safety, tetapi juga

melibatkan orang PMK dan keamanan. Kegiatan ini dimulai nulai

 pukul 08.30 sampai dengan pukul 15.00. Kegiatan patroli

gabungan ini tidak hanya mencakup pencegahan terhadap

kecelakaan kerja dan kebakaran saja tetapi juga mencakup

keamanan dan kedisiplinan karyawan Tjiwi Kimia. Patroli

gabungan ini dipimpin langsung oleh koordinator safety

 perusahaan yang didampingi petugas PMK, keamanan dan

 petugas dari safety sendiri, untuk petugas PMK dan keamanan

yang akan mendampingi telah ditentukan oleh koordinator 

inspeksi dan telah dibuatkan jadwal

5.2.2.2 Mekanisme Kegiatan Patroli Gabungan

Kegiatan patroli gabungan dilakukan di plant-plant yang

telah ditentukan sesuai dengan jadwal yang ada. Petugas yang

terlibat di patroli gabungan memantau sessuai dengan perannya

masing-masing seperti petugas safety memantau apakah ada

 pelanggaran peraturan yang dilakukan oleh karywan seperti tidak 

memakai APD, operator yang tidak memilki SIO dll. Petugas

PMK memantau bagaimanakah peletakan apar dan hydrant di

 plant-plant apakah mudah dijangkau dan mudah dilihat,

mengecekan apar yang ada di tiap plant apakah ada yang kosong

atau tidak serta mengecek kemungkinan potensi bahaya

kebakaran yang dapat terjadi seperti peletakan panel listrik yang

terlalu dekat dengan tumpukan kertas, sisa- sisa kertas yang adadi antara mesin-mesin yang bekerja. Sedangkan petugas

keamanan mengecek apakah ada pencurian inventaris, karyawan

yang ketahuan merokok dll. Setiap temuan pelanggaran yang

ditemui dicatat kemudian diambil gambarnya untuk dijadikan

 bukti temuan untuk kemudian ditindak lanjuti..

Setelah selesai melakukan patroli , maka petugas menemui

 pihak k3 di tiap plant untuk melaporkan pelanggaran apa saja

Page 5: BAB v Hasil Kegiatan Magang KEL

7/31/2019 BAB v Hasil Kegiatan Magang KEL

http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-hasil-kegiatan-magang-kel 5/14

yang diperoleh. Kemudian pihak K3 plant melihat laporan

tsersebut dan kemudian ditanda tangani sebagai bukti bahawa

 pihak K3 telah setuju dan telah terjadi komunikasi antara pihak 

K3 plant dengan petugas patroli. Lingkup area yang diinpeksi

 pada patroli gabungan lebih luas daripada saat inspeksi harian ,

oleh karena membutuhksn waktu yang lebih lama yaitu hmapir 1

hari penuh untuk menyelesaikan semua kegiatan patroli gabungan

5.3 Tindak Lanjut hasil pelanggaran (temuan) dari kegiatan patroli gabungan

Hasil temuan dari kegiatan patroli gabungan berupa bukti foto-foto

 pelanggaran, potensi bahaya dll. Hasil tersebut kemudian diinput ke dalam

 program computer CPAR. Program ini menghubungkan antara pihak ISS

dengan pihak K3 di tiap plant sehingga memudahkan petugas untuk 

melaporkan dan mengirim hasil temuan melalui sistem CPAR yang

menggunakan jaringan internet. Pelanggaran-pelanggaran tersebut dimasukkan

ke dalam program CPAR dan kemudian dikirimkan ke plant tempat pelanggan

tersebut dilakukan. Kemudian dari pihak plant melakukan upaya tindak lanjut

mengatasi permasalahan yang ada. Lama upaya tindak lanjut dari pihak plant

 bervariasi, tergantung dari berat atau ringannya kasus akan tetapi petugas akan

rutin selalu mementau samapi sejauh mana proses tindak lanjut tersebut sudah

dilakukan. Apabila kasus pelanggaran sudah ditindak lanjuti maka petugas

akan kembali ke tempat tersebut untuk cross check kebenaran dan mengambil

 bukti berupa foto. Setelah bukti foto telah didapatkan maka kasus tersebut

dinyatakan ditutup/closed

Page 6: BAB v Hasil Kegiatan Magang KEL

7/31/2019 BAB v Hasil Kegiatan Magang KEL

http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-hasil-kegiatan-magang-kel 6/14

Gambar 5.2 Kegiatan Patroli gabungan

5.4 denda dan sangsi

Setiap pelanggaran yang dilakukan area perusahaan maka akan dikenai

sangsi dan denda sesuai dengan pelnggaran yang telah dilakukan . besarnya

denda dan sangsi yang dijatuhkan telah ditentukan oleh kebijakan perusahaan.

Sangsi diberikan kepada setiap pekerja Tjiwi K imia yang melakukan

 pelanggaran seperrti tidak memakai APD, Kelalaian yang mengakibatkan

orang lain celaka dll. Sangsi yang diberikan biasanya disesuaikan dengan

 pelanggran yang dilakukan , sangsi yang diberikan biasanya berupa surat

 peringatan

Denda dikenakan kepada pihak kontraktor yang tidaka memtuhi peraturan-

 peraturan yang ada di perusahaan.. Pelanggaran tersebut antara lain merokok di

dalam perusahaan, tidak memkai APD,tidak memilki surat ijin kerja. besarnya

denda disesuaikan dengan pelanggaran yang dilakukan. Denda dibayarkan

melalui lembaga yang ditunjuk oleh perusahan dan setelah dibayarkan maka

akan mendapat bukti pembayaran.

Page 7: BAB v Hasil Kegiatan Magang KEL

7/31/2019 BAB v Hasil Kegiatan Magang KEL

http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-hasil-kegiatan-magang-kel 7/14

Sangsi akan dikenakan kepada pihak karyawan dapat berupa surat

 peringatan . sangsi yang dikenakan pada karyawan sesuai dengan pelanggaran

yang dilakukan . Untuk pelanggaran karena kelalaian akan dikenakan sangsi

 berupa surat peringatan . sedangkan untuk pelanggaran yang cukup berat bisa

dapat sangsi pengeluaran dari pekerjaan.

5.5 Ijin kerja aman

Setiap kontraktor yang ingin bekerja di perusahaan harus memilki ijin

kerja aman terlebih dahulu sebelum melaksanakan pekerjaannya di Tjiwi

Kimia. Ijin kerja aman wajib dimilki oleh pihak kontraktor karena merupakan

saat kegiatan inspeksi berlangsung, ijin kerja aman akan ditanyakan dan

apabila pihak kontraktor tidak dapat menunjukkan ijin kerja aman maka dapat

dikategorikan sebagai pelanggaran dan dapat dikenakan denda sesuai dengan

yang berlaku.

5.5.1 pengajuan ijin kerja aman

Setiap kontraktor yang melakukan pekerjaan di perusahaan, terlebih

dahulu harus mengajukan ijin kerja aman . Pengajuan ijin kerja amandilakukan di kantor ISS (Industrial Safety Section) tepatnya di poko siaga

ISS. Kemudian pihak kontrakor mengisi form yang teah disediakan .

Setelah itu form pengajuan itu di cek ulang apakah sudah memnuhi

 persyratan kerja aman di Tjiwi Kimia yang meliputi kelengkapan APD

yang digunakan untuk pengerjaan. Apabila dianggap layak maka ijin kerja

aman bisa diberikan namun apabila tidak memenuhi maka harus

memenuhi persyaratan yang ada terlebih dahulu.

Page 8: BAB v Hasil Kegiatan Magang KEL

7/31/2019 BAB v Hasil Kegiatan Magang KEL

http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-hasil-kegiatan-magang-kel 8/14

Gambar 5.6 Ijin Kerja Aman

5.6 Peralatan Pengamanan pada Kegiatan Inspeksi

Peralatan pengamanan sangat diperlukan apabila dalam area pengerjaan

tersebut berlangsung dapat berpotensi mngakibatkan kecelakaan kerja apablia

dimasuki oleh semabrang orang. Peralatan pengatur keamanan yang umumnya

dipakai untuk mengamnakan area kerja antara lain

a. Barikade:

 berupa pita pembatas berwarna hitam dan kuning. Biasanya dipasang pada

area yang mau disterilkan agar tidak dimasuki oleh orang-orang. Funginya

hampir sama dengan police line yang biasa digunakan polisi

Gambar 5.5 Barikade

Page 9: BAB v Hasil Kegiatan Magang KEL

7/31/2019 BAB v Hasil Kegiatan Magang KEL

http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-hasil-kegiatan-magang-kel 9/14

 b. Safety tag

Merupakan sebuah papan yang berisikan tulisan peringatan bahwa area

tersebut berbahaya karena sedang ada pengerjaan . biasanay dipasang jadi

satu dengan tiang penyanggah yang digunakan untuk menyanggah safety

tag. Peletakan safety tag harus di bagian paling depan agar mudah terbaca

dan terlihat oleh orang lain.

Gambar 5.6 Safety tag

c. Tiang penyanggah

Merupakan tiang untuk menyanggah safety tag agar bisa berdiri dan

dipergukan. Pemakaian keduanya sangat saling bergantung satu sama

lainnya.

Peralatan pengamanan ini biasanya dipergunakan oleh kontraktor untuk 

mengamankan pekerjaan yang dilakukannya. Pihak ISS menyediakan

Page 10: BAB v Hasil Kegiatan Magang KEL

7/31/2019 BAB v Hasil Kegiatan Magang KEL

http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-hasil-kegiatan-magang-kel 10/14

 peralatan ini untuk disewakan kepada pihak pekerja kontrak yang ingin

mengggunakannya.

Gambar 5.7 Tiang penyangga

5.7 Sarana Keselamatan Kerja

Sarana keselamatan kerja adalah media-media yang berfungsi untuk 

mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan sebagai pemberi informasi mengenai

 bahaya yang di area kerja tersebut. Sarana keselamatan berupa slogan, rambu-

rambu lalu lintas di dalam perusahaan,bendera K3, petunjuk tekhnis

 penggunaan alat dll. Perusahaan ini membuat sendiri sarana-sarana yang ada di

dalam perusahaan.pembuatan sarana-sarana keselamatan kerja disesuiakan dari

kebutuhan dan permintaan dari tiaptia plant. Sarana keselamatan kerja cukup

efektif untuk menurunkan angka kecelakaan kerja di dan kecelakaan lalu lintas

di area perusahaan.

5.7.1 Pembuatan Sarana Keselamatan Kerja.

Pembuatan sarana keselamatan kerja dilakukan oleh karyawan dari

 bagian Sarana dari Seksi Safety. Pembuatan sarana disesuaiakan dengan

 permintaan dari K3 tiap plant maupun dari petugas inspeksi lapangan.

Page 11: BAB v Hasil Kegiatan Magang KEL

7/31/2019 BAB v Hasil Kegiatan Magang KEL

http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-hasil-kegiatan-magang-kel 11/14

Petugas inspeksi lapangan akan meminta pembuatan sarana keselamatan

kerja apabila area kerja diketahui memiliki potensi bahaya yang cukup

 besar akan tetapi karyawan tidak mengetahui potensi bahaya tersebut, hal

tersebut biasanya ditemukan pada saat petugas melkukan inspeksi di

lapangan. Sedangkan permintaan dari pihak plant yang mengajukan

langsung pembuatan sarana ke ISS bagian sarana.

Gambar 5.7 Sarana rambu-rambu lalu lintas dalam peerusahaan.

Gmbar 5.8 Slogan Keselamatan kerja.

5.7.2 Proses pembuatan saran keselamtan kerja

Page 12: BAB v Hasil Kegiatan Magang KEL

7/31/2019 BAB v Hasil Kegiatan Magang KEL

http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-hasil-kegiatan-magang-kel 12/14

Sarana keselamatan kerja dibuat dengan memanfaatkan bahan-bahan

sisa dari bagian produksi. Pembuatan masih dilakukan secra manual dan

secara sederhana dengan memanfatkan bahan-bahan yang ada. Pembutan

yang masih sangat sederhana mengakibatkan produk sarana-sarana yang

dihasilkan tiap harinya masih sangat terbatas, sehingga biasanya

 pembuatan sarana disesuaikan dengan mendesak.atau tidaknya sarana

tersebut. Apabila mendesak dan dibutuhkan segera maka pembuatan dari

sarn akan didahulukan.

Gambar 5.9 Proses Pembuatan Sarana keselamatan kerja.

5.8 Instalasi Penangkal Petir 

Pada kegiatan ini meliputi kegiatan pengecekan instalasi-instalasi

 penangkal petir di setiap plant. Pengecekan dilakukan rutin dan teratur seuai

dengan jadwal yang telah ditentukan. Pengecekan meliputi fungsi dari penagkal

 petir apakah masih berfungsi atau tidak, berapa kali sudah tersambar petir,

 penempatan instalasi penangkal petir di tiap plant dll.

Page 13: BAB v Hasil Kegiatan Magang KEL

7/31/2019 BAB v Hasil Kegiatan Magang KEL

http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-hasil-kegiatan-magang-kel 13/14

Gambar 5.10 pengecekan penagkal petir di luar plant

Gambar 5.11 pengecekan penempatan penangkal petir di

dalam plant

Page 14: BAB v Hasil Kegiatan Magang KEL

7/31/2019 BAB v Hasil Kegiatan Magang KEL

http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-hasil-kegiatan-magang-kel 14/14