bab v evaluasi pembiayaan pondasi
TRANSCRIPT
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
112
BAB V
EVALUASI PEMBIAYAAN PONDASI
Pada evaluasi pembiayaan pondasi akan dilakukan perbandingan biaya
pondasi aktual PC-1 dan PC-2 terhadap pondasi baru. Evaluasi pembiayaan ini
dimulai dengan menganalisis besarnya biaya pemborosan pada pondasi aktual
pada material dan sumber daya menggunakan metode konstruksi ramping, lalu
mengidentifikasi penyebab pemborosan agar dilakukan upaya pencegahan dalam
meminimalisir terjadinya pemborosan di proyek. Lalu dilakukan perhitungan
RAB pondasi baru, dan membandingkan biaya antara pondasi aktual dan pondasi
baru.
V.1 Biaya Pemborosan Material Pondasi Aktual
Mengevaluasi pembiayaan material pondasi aktual dengan menggunakan
metode konstruksi ramping ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya
pemborosan (waste cost) yang telah dilaksanakan di proyek. Adapun tahapan
untuk menghitung biaya pemborosan tersebut dimulai dengan mengidentifikasi
material yang berbiaya besar dan berpotensi menimbulkan pemborosan, lalu
dilanjutkan dengan perhitungan material terpasang yang disesuaikan dengan
gambar as built drawing, menghitung waste level, dan menentukan besarnya biaya
pemborosan (waste cost).
V.1.1 Identifikasi Material yang Berbiaya Besar dan Berpotensi
Menimbulkan Pemborosan
Dilakukanya identifikasi ini yaitu untuk mengetahui adanya potensi
material yang dapat menimbulkan pemborosan, selain itu bertujuan untuk
mengetahui material mana saja yang akan dikaji dan diperhitungkan lebih lanjut
pada pembahasan kali ini.
Untuk material yang berpotensi menimbulkan pemborosan dipilih dari
material trading, yaitu material yang dibeli kemudian dapat secara langsung
digunakan tanpa harus mencampur dengan material lainnya. Berdasarkan Tabel
V.1 material trading beton πβ²π 29,05 atau K-350 dan besi tulangan. Selain dapat
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
113
menimbulkan pemborosan, kedua material tersebut juga termasuk material yang
berbiaya besar yaitu 75,59 % dari total biaya proyek pekerjaan pondasi.
Tabel V. 1 RAP Pekerjaan Pondasi
Sumber: Data Proyek
Adapun faktor yang mempengaruhi material beton dan besi tulangan
dipilih sebagai material berbiaya besar dan dapat berpotensi menimbulkan
pemborosan dijelaskan dalam Tabel V.2 yang berdasarkan hasil pengamatan
selama kegiatan PKL berlangsung dan dokumen meliputi laporan PKL Tinjauan
Pelaksanaan Pondasi Bore Pile pada proyek Apartemen Royal Paradise Bandung
oleh Hasan dan Agita (2019).
PEKERJAAN PERSIAPAN
Mobilisasi & Demobilisasi Alat Bored Pile 1,00 unit 70.000.000 70.000.000,00
Rig Bored -
Crane Service -
Excavator -
Pekerjaan Persiapan & Keamanan 1,00 ls 70.000.000 70.000.000,00
Jumlah Pekerjaan Persiapan Rp. 140.000.000,00
PEKERJAAN BORE PILE
Pek. Bore Pile Γ 800 mm
Pengeboran 669,00 m' 325.000 217.425.000,00
Besi Bore Pile D19, Sengkang D13 28.636,43 kg 10.600 303.546.158,00
Rakit Besi Bore Pile 28.636,43 kg 1.200 34.363.716,00
Handling Besi Bore Pile 28.636,43 kg incl
Beton K-350 287,00 m3 1.396.000 400.652.000,00
Upah Pengecoran 287,00 m3 100.000 28.700.000,00
Pekerjaan Buangan Tanah ke luar lokasi - m3 110.000 -
-
Pek. Bore Pile Γ 1000 mm -
Pengeboran 2.918,80 m' 350.000 1.021.580.000,00
Besi Bore Pile D22, Sengkang D13 133.607,28 kg 10.600 1.416.237.168,00
Rakit Besi Bore Pile 133.607,28 kg 1.200 160.328.736,00
Handling Besi Bore Pile 133.607,28 kg incl
Beton K-350 1.380,00 m3 1.396.000 1.926.480.000,00
Upah Pengecoran 1.380,00 m3 100.000 138.000.000,00
Pekerjaan Buangan Tanah 924,00 m3 110.000 101.640.000,00
Jumlah Pekerjaan Bore Pile Rp. 5.748.952.778,00
Sub Jumlah Rp. 5.888.952.778,00
Ppn 10% 588.895.277,80
Sub Total 6.477.848.055,80
Sat Harga Satuan Rp. Jumlah Harga Final Rp.URAIAN PEKERJAAN Volume Final
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
114
Tabel V. 2 Identifikasi Material Yang Menyebabkan Pemborosan
Nama Pekerjaan
Material Yang
Menyebabkan
Pemborosan
Penyebab Pemborosan
Material
Pengecoran Pondasi
Beton f'c 29,05 Beton
- Terdapat sisa beton dalam
mixer,
- Tercecernya beton pada
saat proses pengujian slump
test dan saat penghamparan
ke dalam lubang bor
Keterlambatan penyediaan
beton
Pembesian Besi
- Terdapat sisa potong,
- Terdapat material yang
rusak seperti karat berlebih
karena penyimpanan
tulangan di tempat terbuka.
- Keterlambatan penyediaan
baja tulangan dari pihak
suplier
V.1.2 Menghitung Material Terpasang
Berikut adalah perhitungan volume material terpasang untuk pondasi
aktual berdasarkan As Built Drawing.
V.1.2.1 Perhitungan Material terpasang pada PC-1 Aktual
As built drawing pondasi PC-1 aktual dapat dilihat pada Gambar V.1
dengan diameter pondasi 1000 mm dan tinggi tiang 14 m.
Gambar V. 1 As Built Drawing Pondasi Grup PC-1 Aktual
Sumber: Data Proyek
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
115
a. Perhitungan Beton Terpasang dan Tinggi Pengeboran
β’ Diameter Boredpile = 1000 mm
β’ Kedalaman Pengecoran = 14 m
β’ Kedalaman Pengeboran = 20 m
β’ Mutu Beton = fβc 29,05 / K-350
β’ Luas = 1
4Γ π Γ π·2
= 1
4Γ π Γ 12
= 0,79 π2
β’ Volume Total Pengecoran = 0,79 π2 Γ 14π Γ 21 tiang
= 230,79 m3
β’ Volume Total Pengeboran = 20 π Γ 21 tiang
= 420 m
Jadi, volume beton terpasang pada PC-1 21D1000 adalah 230,79 m3
dengan volume pengeboran yaitu 420 m.
b. Perhitungan Tulangan Terpasang
Gambar V. 2 As Built Drawing Tiang Pondasi PC-1 Aktual
Sumber: Data Proyek
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
116
Diketahui data sebagai berikut:
Tulangan Utama (18D22)
β’ Diameter Besi = 22 mm
β’ Jenis Besi = BJTS
β’ Jumlah = 18
β’ Berat D22 per meter = 2,98 kg/m
Tulangan Sengkang
β’ Diameter Besi = 13 mm
β’ Jenis Besi = BJTS
β’ Jarak antar sengkang
- D13-200 untuk kedalaman 0 - 7 m dari dasar pondasi
- D13-150 untuk kedalaman 7 β 11 m dari dasar pondasi
- D13 β 100 untuk kedalaman 11 β 13 m dari dasar pondasi
β’ Berat D13 per meter = 1,04 kg/m
Penyelesaian :
Menghitung Panjang Besi Tulangan Utama
Panjang 1 buah besi = 14 m + 1 m overlap
Berat 1 buah besi = 15 π Γ 2,98ππ
π
= 44,73 ππ
Berat 18 buah besi = 18 ππ’πβ Γ 44,7 ππ/ππ’πβ
= 805,138 ππ
Menghitung Panjang Tulangan Sengkang
Pada PC-1 aktual memiliki diameter bored pile 1 m dengan selimut beton 75 mm.
β’ D13-200 untuk kedalaman 0 - 7 m dari dasar pondasi
Panjang sengkang = β(πβ
β1π·)
2
+ β2
Panjang sengkang = β(22
7Γ
7
0,2Γ (1 β 0,075 β 0,075))
2
+ 72
= 93,762 π
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
117
Karena panjang besi untuk sengkang D13-200 lebih dari 12 m yaitu 93,762
m, maka besi tersebut perlu ditambahkan overlap.
Banyaknya overlap = (Panjang total besi awal/12m) β 1 buah
= (93,762
12) β 1 ππ’πβ
= 6,813 buah
= 7 buah
Panjang total overlap = Banyaknya overlap Γ 40π·
= 7 ππ’πβ Γ (40 Γ 0,013)
= 3,64 m
Panjang total D13-200 = Panjang besi awal + panjang overlap
= 93,762 m + 3,64 m
= 97,402 m
Berat total besi D13-200 = 97,402 π Γ 1,04ππ/π
= 101,298 ππ
β’ D13-150 untuk kedalaman 7 - 11 m dari dasar pondasi
Panjang sengkang = β(πβ
β1π·)
2
+ β2
= β(22
7Γ
4
0,15Γ (1 β 0,075 β 0,075))
2
+ 42
= 71,350 π
Karena panjang besi untuk sengkang D13-150 lebih dari 12 m yaitu 71,35
m, maka besi tersebut perlu ditambahkan overlap
Banyaknya overlap = (Panjang total besi awal/12m) β 1 ππ’πβ
= (71,350
12) β 1 ππ’πβ
= 4,95 buah
= 5 buah
Panjang total overlap = Banyaknya overlap Γ 40π·
= 5 ππ’πβ Γ (40 Γ 0,013)
= 2,60 m
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
118
Panjang total D13-150 = Panjang besi awal + panjang overlap
= 71,350 m + 2,60 m
= 73,95 m
Berat total besi D13-150 = 73,95 π Γ 1,04ππ/π
= 76,908 ππ
β’ D13-100 untuk kedalaman 11 - 13 m dari dasar pondasi
Panjang sengkang = β(πβ
β1π·)
2
+ β2
= β(22
7Γ
2
0,1Γ (1 β 0,075 β 0,075))
2
+ 22
= 53,466 π
Karena panjang besi untuk sengkang D13-100 lebih dari 12 m yaitu 53,466
m, maka besi tersebut perlu ditambahkan overlap
Banyaknya overlap = (Panjang total besi awal/12m) β 1 ππ’πβ
= (53,466
12) β 1 ππ’πβ
= 3,45 buah
= 4 buah
Panjang total overlap = Banyaknya ππ£πππππ Γ 40π·
= 4 ππ’πβ Γ (40 Γ 0,013)
= 2,08 m
Panjang total D13-100 = Panjang besi awal + panjang overlap
= 53,466 m + 2,08 m
= 55,546 m
Berat besi D13-100 = 55,546 π Γ 1,04ππ/π
= 57,77 ππ
Kesimpulan
Jumlah kebutuhan besi untuk pondasi bored pile PC-1 aktual 21D1000 dengan
panjang tiang 14 m adalah sebagai berikut:
Besi Tulangan Utama D22 = 805,138 ππ
Besi Sengkang D13 = 101,298 ππ + 76,908 ππ + 57,77 ππ
= 236,253 ππ
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
119
Sehingga, kebutuhan besi total untuk PC-1 aktual 21D1000 adalah sebagai
berikut:
Kebutuhan Besi PC-1 Aktual = 21 tiang[805,138 + 236,254]
= 21[1041,392]
= 21.869,22 kg
V.1.2.2 Perhitungan Material terpasang pada PC-2 Aktual
As built drawing pondasi PC-2 aktual dapat dilihat pada Gambar V.3
dengan diameter pondasi 1000 mm dan tinggi tiang 7 m.
Gambar V. 3 As Built Drawing Pondasi Grup PC-2 Aktual
Sumber: Data Proyek
a) Perhitungan Beton Terpasang
β’ Diameter Boredpile = 1000 mm
β’ Kedalaman Pengecoran = 7 m
β’ Kedalaman Pengeboran = 16 m
β’ Mutu Beton = fβc 29,05 / K-350
β’ Luas = 1
4Γ π Γ π·2
= 1
4Γ π Γ 12
= 0,79 π2
β’ Volume Total Pengecoran = 0,79 π2 Γ 7π Γ 24 tiang
= 131,88 m3
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
120
β’ Volume Total Pengeboran = 16 π Γ 24 tiang
= 384 m
Jadi, volume beton terpasang pada PC-2 aktual 24D1000 adalah
131,88 m3 dengan volume pengeboran yaitu 384 m.
b) Perhitungan Tulangan Terpasang
Gambar V. 4 As Built Drawing Tiang Pondasi PC-2 Aktual
Sumber: Data Proyek
Diketahui data sebagai berikut:
Tulangan Utama (18D22)
β’ Diameter Besi = 22 mm atau 0,022 m
β’ Jenis Besi = BJTS
β’ Jumlah = 18
β’ Berat D22 per meter = 2,98 kg/m
Tulangan Sengkang
β’ Diameter Besi = 13 mm atau 0,013 m
β’ Jenis Besi = BJTS
β’ Berat D13 per meter = 1,04 kg/m
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
121
β’ Jarak antar sengkang
- D13-200 untuk kedalaman 0 - 1 m dari dasar pondasi
- D13-150 untuk kedalaman 1 β 4 m dari dasar pondasi
- D13 β 100 untuk kedalaman 4 β 6 m dari dasar pondasi
Penyelesaian:
Panjang besi tulangan utama
Panjang 1 tiang = 7 m
Berat 1 buah besi = 7 π Γ 2,98ππ
π
= 20,87 ππ
Berat 18 buah besi = 18 ππ’πβ Γ 20,87 ππ/ππ’πβ
= 375,731 ππ
Panjang Besi Sengkang
Pada PC-2 aktual memiliki diameter bored pile 1 m dengan selimut beton 75 mm.
β’ D13-200 untuk kedalaman 0 - 1 m dari dasar pondasi
Panjang sengkang = β(πβ
β1π·)
2
+ β2
= β(22
7Γ
1
0,2Γ (1 β 0,075 β 0,075))
2
+ 12
= 13,3945 π
Karena panjang besi untuk sengkang D13-200 lebih dari 12 m yaitu 13,3945
m, maka besi tersebut perlu ditambahkan overlap
Banyaknya overlap = (Panjang total besi awal/12m) β 1 ππ’πβ
= (13,3945
12) β 1 ππ’πβ = 1 buah
Panjang total overlap = Banyaknya ππ£πππππ Γ 40π·
= 1 ππ’πβ Γ (40 Γ 0,013)
= 0,52 m
Panjang total D13-200 = Panjang besi awal + panjang overlap
= 13,3945 m + 0,52 m
= 13,9145 m
Berat total besi D13-200 = 13,9145 π Γ 1,04ππ/π
= 14,488 ππ
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
122
β’ D13-150 untuk kedalaman 1 - 4 m dari dasar pondasi
Panjang sengkang = β(πβ
β1π·)
2
+ β2
Panjang sengkang = β(22
7Γ
3
0,15Γ (1 β 0,075 β 0,075))
2
+ 32
= 53,512 π
Karena panjang besi untuk sengkang D13-150 lebih dari 12 m yaitu 71,35 m,
maka besi tersebut perlu ditambahkan overlap
Banyaknya overlap = (Panjang total besi awal/12m) β 1 ππ’πβ
= (53,512
12) β 1 ππ’πβ
= 4 buah
Panjang total overlap = Banyaknya ππ£πππππ Γ 40π·
= 4 ππ’πβ Γ (40 Γ 0,013)
= 2,08 m
Panjang total D13-150 = Panjang besi awal + panjang overlap
= 53,512 m + 2,08 m
= 55,5927 m
Berat total besi D13-150 = 55,5927 π Γ 1,04ππ/π
= 57,885 ππ
β’ D13-100 untuk kedalaman 4 - 6 m dari dasar pondasi
Panjang sengkang = β(πβ
β1π·)
2
+ β2
Panjang sengkang = β(22
7Γ
2
0,1Γ (1 β 0,075 β 0,075))
2
+ 22
= 53,466 π
Karena panjang besi untuk sengkang D13-100 lebih dari 12 m yaitu 53,466
m, maka besi tersebut perlu ditambahkan overlap
Banyaknya overlap = (Panjang total besi awal/12m) β 1 ππ’πβ
= (53,466
12) β 1 ππ’πβ
= 3,45 buah = 4 buah
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
123
Panjang total overlap = Banyaknya ππ£πππππ Γ 40π·
= 4 ππ’πβ Γ (40 Γ 0,013) = 2,08 π
Panjang total D13-100 = Panjang besi awal + panjang overlap
= 53,466 m + 2,08 m
= 55,546 m
Berat total besi D13-100 = 55,546 π Γ 1,04ππ/π
= 57,83 ππ
Kesimpulan
Jumlah kebutuhan besi untuk pondasi bored pile PC-2 aktual 24D1000 dengan
panjang tiang 7 m adalah sebagai berikut:
Besi Tulangan Utama D22 = 375,731 ππ
Besi Sengkang D13 = 14,488 ππ + 57,885 ππ + 57,84 ππ
= 130,209 ππ
Sehingga, kebutuhan besi total untuk PC-1 aktual 21D1000 adalah sebagai
berikut:
Kebutuhan Besi PC-1 Aktual = 24 tiang[375,731 + 130,209]
= 24[505,940]
= 12.142,57 kg
Rekapitulasi hasil perhitungan volume terpasang dan volume kontrak pada PC-1
dan PC-2 seperti pada Tabel V.3
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
124
Tabel V. 3 Volume Terpasang Pada Pondasi Aktual
V.1.3 Analisa Waste Level
Dalam menghitung waste level dibutuhkan data berupa volume dari
material terpasang dan data kedatangan logistik yang diberikan. Data kedatangan
logistik yaitu data pemesanan material yang dipesan oleh proyek yang dapat
dilihat pada Tabel V.3 atau pada Lampiran VIII untuk setiap titik BP.
V.1.3.1 Pada PC-1 Aktual
Dalam menghitung waste level PC-1 aktual diperlukan data sebagai
berikut:
A PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Mobilisasi & Demobilisasi Alat Bored Pile 1,00 1,00 unit
Rig Bored
Crane Service
Excavator
2 Pekerjaan Persiapan & Keamanan 1,00 1,00 ls
B PEKERJAAN BORE PILE
Pek. Bore Pile PC-1 Γ 1000 mm
3 Pengeboran 420,00 420,00 m'
4 Besi Bore Pile D22 dan Sengkang D13 23.526,72 21.869,22 kg
5 Rakit Besi Bore Pile, asumsi 125 kg/m3 23.526,72 21.869,22 kg
6 Handling Besi Bore Pile 23.526,72 21.869,22 kg
7 Beton K-350 241,50 230,79 m3
8 Upah Pengecoran 241,50 230,79 m3
9 Pekerjaan Buangan Tanah ke luar lokasi 241,50 230,79 m3
Pek. Bore Pile PC-2 Γ 1000 mm
10 Pengeboran 384,00 384,00 m'
11 Besi Bore Pile D22 13.893,12 12.142,57 kg
12 Rakit Besi Bore Pile, asumsi 125 kg/m3 13.893,12 12.142,57 kg
13 Handling Besi Bore Pile 13.893,12 12.142,57 kg
14 Beton K-350 144,00 131,88 m3
15 Upah Pengecoran 144,00 131,88 m3
16 Pekerjaan Buangan Tanah 144,00 131,88 m3
Sat No URAIAN PEKERJAAN Volume
Kontrak
Volume
Terpasang
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
125
Diketahui :
Volume Kedatangan Logistik Beton = 241,50 m3
Volume Terpasang Beton = 230,79 m3
Volume Kedatangan Logistik Besi = 23.526,72 kg
Volume Terpasang Besi = 21.869,22 kg
Penyelesaian :
Vol. Waste Beton = Kedatangan Logistik β A (Vol. Terpasang)
= 241,5 β 230,79
= 10,71 m3
Waste Level Beton =πππ. πππ π‘π
π΄ Γ 100
=10,71
230,79 Γ 100
= 4,641%
Sedangkan wase level untuk besi tulangan adalah sebagai berikut
Vol. Waste Besi = Kedatangan Logistik β A (Vol. Terpasang)
= 23.526,72 kg β 21.869,22 kg
= 1.657,50 kg
Waste Level Beton =πππ. πππ π‘π
π΄ Γ 100
=1.657,50
21.869,22 Γ 100
= 7,58 %
V.1.3.2 Pada PC-2 Aktual
Dalam menghitung waste level PC-2 aktual diperlukan data-data sebagai berikut:
Diketahui :
Volume Kedatangan Logistik Beton = 144 m3
Volume Terpasang Beton = 131,88 m3
Volume Kedatangan Logistik Besi = 13.893,12 kg
Volume Terpasang Besi = 12.142,573 kg
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
126
Penyelesaian :
Vol. Waste Beton = Kedatangan Logistik β A (Vol. Terpasang)
= 144 β 131,88
= 12,12 m3
Waste Level Beton =πππ. πππ π‘π
π΄ Γ 100
=12,12
131,88 Γ 100
= 9,19%
Sedangkan waste level untuk besi tulangan adalah sebagai berikut
Vol. Waste Besi = Kedatangan Logistik β A (Vol. Terpasang)
= 13.893,12 kg β 12.142,573 kg
= 1.750,547 kg
Waste Level Beton =πππ. πππ π‘π
π΄ Γ 100
=1.750,547
12.142,573 Γ 100
= 14,42 %
Hasil perhitungan waste level pada pondasi aktual PC-1 dan PC-2 dapat dilihat
pada Tabel V.4
Tabel V. 4 Rekapitulasi Waste Level Pada Pondasi PC-1 dan PC-2 Aktual
No Item Pekerjaan Vol
Logistik Vol Terpasang
Vol
Waste
Waste
Level
PC-
1
Pengecoran Pondasi
Beton f'c 29,05 (m3) 241,5 230,79 10,71 4,641%
Besi Tulangan (kg) 23.526,72 21.869,22 1657,498 7,579%
PC-
2
Pengecoran Pondasi
Beton f'c 29,05 (m3) 144 131,88 12,12 9,190%
Besi Tulangan (kg) 13.893 12142,57 1750,547 14,417%
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
127
V.1.4 Menghitung Waste Cost
Dalam menghitung waste cost dilakukan dengan rumus pendekatan seperti
pada rumus 2.66. Dimana;
Waste level = Data waste level seperti tertera pada Tabel.V.4
Bobot Pekerjaan = Jumah harga material / total nilai konstrak
Jumlah harga material = Harga satuan x Vol. waste
V.1.4.1 Pada PC-1 Aktual
Berikut perhitungan waste cost beton fβc 29,05 dan besi tulangan pada
PC-1 aktual
Diketahui :
Waste level beton = 4,64%
Volume waste beton = 10,71 m3
Waste level besi tulangan = 7,58 %
Volume waste besi tulangan = 1.657,50 kg
Total nilai kontrak pek. = Rp 6.477.848.056
Penyelesaian :
Waste Cost Beton
Jumlah Harga Material Beton = Rp1.396.000 Γ 10,71 π3 = Rp 14.951.160
Bobot Pekerjaan Beton = Rp 14.951.160 βΆ Rp 6.477.848.056
= 0,23 %
maka,
Waste cost Beton = Waste level x bobot pekerjaan x total nilai kontrak
= 4,64% x 0,23 % x Rp 6.477.848.055,80
= Rp 693.820,89
Waste Cost Besi Tulangan
Jumlah Harga Material Besi = Rp 10.600 Γ 1.657,50 ππ = Rp 17.569.483
Bobot Pekerjaan Besi = Rp 17.569.483 βΆ Rp 6.477.848.055,80
= 0,27 %
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
128
maka,
Waste Cost Besi = Waste level x bobot pekerjaan x total nilai kontrak
= 7,58 % x 0,27 % x Rp 6.477.848.055,80
= Rp 1.331.615,28
V.1.4.2 Pada PC-2 Aktual
Berikut perhitungan waste cost beton fβc 29,05 dan besi tulangan pada PC-2
aktual
Diketahui :
Waste level beton = 9,19%
Volume waste beton = 12,12 m3
Waste level besi tulangan = 14,42 %
Volume waste besi tulangan = 1.750,55 kg
Total nilai kontrak = Rp 6.477.848.055,80
Penyelesaian :
Waste Cost Beton
Jumlah Harga Material Beton = Rp 1.396.000 Γ 12,12 π3 = Rp 16.619.520
Bobot Pekerjaan Beton = Rp 16.619.520 βΆ Rp 6.477.848.055,80
= 0,261 %
maka,
Waste cost Beton = Waste level x bobot pekerjaan x total nilai kontrak
= 9,19% Γ 0,261% Γ Rp 6.477.848.055,80
= Rp 1.554.933
Waste Cost Besi Tulangan
Jumlah Harga Material Besi = Rp 10.600 Γ 1.750,55 ππ = Rp 18.555.793
Bobot Pekerjaan Besi = Rp 18.555.793 βΆ Rp 6.477.848.055,80
= 0,29 %
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
129
maka,
Waste cost Besi = Waste level x bobot pekerjaan x total nilai kontrak
= 14,42 % x 0,29 % x Rp 6.477.848.055,80
= Rp 2.675.114,84
Hasil dari perhitungan waste cost direkapitulasi dalam Tabel V.5 dengan total
waste cost pada PC-1 dan PC-2 aktual yaitu sebesar Rp. 6.255.484,16
Tabel V. 5 Rekapitulasi Perhitungan Waste Cost Pada Pondasi Aktual
V.2 Biaya Pemborosan Sumber Daya Pondasi Aktual
V.2.1 Sumber Daya Kerja
Untuk mengetahui biaya pemborosan pada sumber daya kerja dihitung
menggunakan metode controlling terhadap waktu pelaksanaan pekerjaan,
kemudian akan dilanjut dampaknya terhadap biaya proyek. Adanya biaya
pemborosan akibat sumber daya terutama pada alat berat biasanya disebabkan
adanya kerusakan alat, sehingga proyek tidak bisa berjalan lancar sebagaimana
mestinya dan waktu penyelesaian proyek menjadi bertambah. Proses controlling
dilakukan dengan beberapa tahap sebagai berikut:
V.2.1.1 Tahap 1 : Monitoring
Pada tahap monitoring dilakukan proses pengecekan kemajuan pekerjaan
aktual terhadap rencana. Prestasi pekerjaan setiap minggunya dapat dilihat pada
kurva-s rencana dan aktual seperti pada Tabel V.6
Tipe
Pondasi Item Pekerjaan
Vol.
Material
Datang
Vol.
Material
Terpasang
Vol
Waste
Harga Satuan
(Rp)
Jumlah
Harga
Material (Rp)
Waste
Level
(%)
Bobot
Pekerjaa
n (%)
Waste cost
(Rp)
1 2 3 4 5 = 3 - 4 6 7 = 6 x 5 8 = 5/4 9 = 7/tot 10 = 8 x 9 x
tot Pengecoran
Pondasi Beton f'c
29,05
241,50 230,79 10,71 1.396.000,00 14.951.160 4,64% 0,23% 693.820,89
Besi Tulangan 23.526,72 21.869,22 1.657,50 10.600,00 17.569.483 7,58% 0,27% 1.331.615,28
Pengecoran
Pondasi Beton f'c 144,00 131,88 12,12 1.396.000,00 16.919.520 9,19% 0,261% 1.554.933,14
Besi Tulangan 13.893,12 12.142,57 1.750,55 10.600,00 18.555.793 14,42% 0,29% 2.675.114,84
6.255.484,16
PC-1
PC-2
Total Waste Cost
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
130
Berdasarkan daily bored pile record pada Lampiran VIII PC-1 dan PC-2 aktual dilaksanakan pada minggu ke -1 s/d minggu ke-
5. Pada minggu-minggu tersebut berdasarkan Tabel V.6 dapat diketahui bahwa prestasi pekerjaan aktual lebih rendah dari rencana.
START END
1 s/d 7 8 s/d 14 15 s/d 21 22 s/d 28 29 s/d 35 36 s/d 42 43 s/d 49 50 s/d 56 57 s/d 63 64 s/d 70 71 s/d 77 78 s/d 84 85 s/d 90 92 s/d98 99 s/d 105 106 s/d 112 113 s/d 119 120 s/d 123
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Mobilisasi & Demobilisasi 1,00 Unit 1,050 0,081 0,081 0,081 0,081 0,081 0,081 0,081 0,081 0,081 0,081 0,081 0,081 0,081
2 Pekerjaan Persiapan dan Keamanan 1,00 Ls 1,050 0,081 0,081 0,081 0,081 0,081 0,081 0,081 0,081 0,081 0,081 0,081 0,081 0,081
Pek. Bore Pile D800
3 616,50 m1 3,004 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300
4 32.933,70 Kg 5,827 1,165 1,165 1,165 1,165 1,165
5 301,13 m3 6,755 0,675 0,675 0,675 0,675 0,675 0,675 0,675 0,675 0,675 0,675
6 371,63 m3 0,613 0,204 0,204 0,204
Pek. Bore Pile D1000
7 Pengeboran 2.473,40 m1 12,980 1,298 1,298 1,298 1,298 1,298 1,298 1,298 1,298 1,298 1,298
8 188.564,76 Kg 33,362 6,6723727 6,6723727 6,6723727 6,6723727 6,6723727
9 1.429,63 m3 32,067 3,207 3,207 3,207 3,207 3,207 3,207 3,207 3,207 3,207 3,207
10 Buangan tanah 1.996,85 m3 3,293 1,098 1,098 1,098
100,000
13,5 5,6 13,5 5,6 13,5 5,6 12,3 5,8 12,3 7,9 2,4 1,5 0,4
JUMLAH BOBOT KUMULATIF 13,5 19,1 32,6 38,2 51,7 57,4 69,7 75,5 87,8 95,7 98,2 99,6 100,0
6,7957 4,49 10,56 6,42 12,97 4,49 10,41 1,18 9,87 2,88 7,26 2,87 4,33 2,73 6,80 2,43 2,02 1,47
6,80 11,29 21,84 28,27 41,24 45,73 56,14 57,32 67,19 70,07 77,34 80,21 84,54 87,27 94,07 96,50 98,53 100,00
Jumlah Bobot Aktual Per Minggu
Jumlah Bobot Aktual Kumulatif
Pengecoran Beton K-350
NO URAIAN VOL SAT BOBOT
20 Mei 2019
Pengeboran
Besi Bored Pile D19, Sengkang D13
Pengecoran Beton K-350
Buangan tanah
Besi Bored Pile D22, Sengkang D13
Okt-19
JUMLAH BOBOT PER MINGGU
90 HARI KERJA
20 September 2019
Tabel V. 6 Kurva S Rencana dan Aktual
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
131
V.2.1.2 Tahap 2 : Evaluasi Dampak Terhadap Progress
Dikarenakan prestasi di bawah rencana, maka perlu dilakukan
pengecekan akibat keterlambatan terhadap;
a. Lintasan kritis sehingga mengakibatkan proyek akan terlambat bila dibiarkan,
b. Tidak mempengaruhi lintasan kritis sehingga tidak akan menyebabkan
keterlambatan
c. Pengecekan dampak terhadap biaya seberapa besar penurunan keuntungan
atau menjadi biaya pemborosan akibat keterlambatan tersebut.
Untuk mengetahui pekerjaan yang berada pakai lintasan kritisnya dapat
diketahui dengan menggunakan metode CPM (Critical Path Method) seperti
pada Gambar V.5
Gambar V. 5 Network Diagram Pekerjaan Pondasi
Sumber: Data Pribadi
Dari network diagram di atas dapat diketahui pekerjaan mana saja yang
berada pada jalur kritis yaitu sebagai berikut:
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
132
β’ A = 13 minggu
β’ B = 13 minggu
β’ Dummy + C + Dummy + Dummy + J = 0 + 5 + 0 + 0 + 3 = 8 minggu
β’ Dummy + D + Dummy + J = 0 + 10 + 0 + 3 = 13 minggu
β’ Dummy + E + J = 0 + 10 + 3 = 13 minggu
β’ Dummy + F + Dummy + Dummy + I = 0 + 5 + 0 + 0 + 3 = 8 minggu
β’ Dummy + G + Dummy + I = 0 + 10 + 0 + 3 = 13 minggu
β’ Dummy + H + I = 0 + 10 + 3 = 13 minggu
Sehingga diketahui bahwa pada pekerjaan yang berada pada lintasan kritis
adalah pekerjaan mobilisasi demobilisasi, pekerjaan persiapan keamanan,
sedangkan untuk pekerjaan pondasi bored pile yang berada pada lintasan kritis
yaitu pekerjaan pengeboran, pengecoran, dan buangan tanah.
Dalam mengevaluasi progress yang terlambat dilakukan perhitungan
presentasi keterlambatan untuk setiap pekerjaan untuk setiap sumber daya kerja.
Berikut contoh perhitungan presentasi keterlambatan pada pekerjaan pengecoran
minggu ke-1 yang dievaluasi pada minggu ke-2 seperti berikut:
Diketahui : Prestasi rencana pengecoran minggu ke-1 3,882% (lihat Tabel V.6)
Prestasi aktual pengecoran minggu ke-1 1,880% (lihat Lampiran VI)
Ditanyakan: Presentasi keterlambatan pekerjaan pengecoran pada minggu ke-1?
Penyelesaian:
Keterlambatan Pengecoran Minggu ke-1 = persentase aktual β persentase rencana
= 1,880% - 3,882%
= -2,002%
Rekapitulasi presentasi keterlambatan untuk PC-1 dan PC-2 untuk setiap
pekerjaan dapat dilihat pada Tabel V.7
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
133
Tabel V. 7 Rekapitulasi Presentasi Keterlambatan Pekerjaan Pondasi Bored Pile
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Mobilisai dan Demobilisasi 13 1,050 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081%
Pek. Persiapan & Keamanan 1,050 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081%
Pengeboran D800 11 3,004 0,300% 0,300% 0,300% 0,300% 0,300% 0,300% 0,300% 0,300% 0,300% 0,300%
Pengeboran D1000 12,980 1,298% 1,298% 1,298% 1,298% 1,298% 1,298% 1,298% 1,298% 1,298% 1,298%
100% alat (unit) + incl crew 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Biaya alat/minggu 106.605.250,00 106.605.250,00 106.605.250,00 106.605.250,00 106.605.250,00 106.605.250,00 106.605.250,00 86.569.000,00 106.605.250,00 106.605.250,00 20.036.250,00
Pembesian D800 5 5,827 1,165% 1,165% 1,165% 1,165% 1,165%
Pembesian D1000 33,362 6,672% 6,672% 6,672% 6,672% 6,672%
100 % SDM (team) 1 1 1 1 1 1 1
Upah SDM 132.531.572,11 132.531.572,11 132.531.572,11 112.825.994,76 19.705.577,35 112.825.994,76 19.705.577,35
Pengecoran D800 11 6,755 0,675% 0,675% 0,675% 0,675% 0,675% 0,675% 0,675% 0,675% 0,675% 0,675%
Pengecoran D1000 32,067 3,207% 3,207% 3,207% 3,207% 3,207% 3,207% 3,207% 3,207% 3,207% 3,207%
100% SDM (team) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Upah Pengecoran/minggu 17.307.600,00 17.307.600,00 17.307.600,00 17.307.600,00 17.307.600,00 17.307.600,00 17.307.600,00 14.296.300,00 17.307.600,00 17.307.600,00 3.011.300,00
Buangan Tanah D800 3 0,613 0,204% 0,204% 0,204%
Buangan Tanah D1000 3,293 1,098% 1,098% 1,098%
100% alat (unit) 1 1 1 1
Upah 73217833,33 86844266,67 86844266,67 13626433,33
Progres Rencana 13,318% 5,481% 13,318% 5,481% 13,318% 5,481% 12,153% 5,670% 12,153% 7,744% 2,278% 1,302% 0,204%
SDM (team) 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 0 0
Alat (unit) 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 1 1
Progres Kumulatif 13,318% 18,799% 32,117% 37,598% 50,916% 56,397% 68,550% 74,220% 86,373% 94,116% 96,394% 97,697% 97,901%
Aktual pengeboran 0,800% 1,564% 1,895% 2,453% 2,658% 1,423% 1,950% 0,340% 1,856% 0,752% 0,994% 0,843% 0,099%
Aktual pembesian 3,984% 0,000% 3,984% 0,000% 3,984% 0,000% 3,984% 0,000% 3,984% 0,000% 3,984% 0,000% 3,984%
Aktual pengecoran 1,880% 2,794% 4,547% 3,836% 6,198% 2,934% 4,344% 0,711% 3,899% 1,423% 1,575% 1,321% 0,114%
Aktual Buangan tanah 0,575% 0,575% 0,575% 0,000%
Total Prorgres Aktual 6,664% 11,022% 21,449% 27,738% 40,578% 44,935% 55,213% 56,264% 66,004% 68,754% 75,883% 78,622% 82,819%
Nilai Progres -6,655% -7,776% -10,669% -9,860% -10,339% -11,462% -13,336% -17,955% -20,369% -25,363% -20,512% -19,075% -15,082%
Keterlambatan Pengeboran -0,799% -0,034% 0,297% 0,854% 1,059% -0,175% 0,352% -0,958% 0,258% -0,847% 0,694% 0,843% 0,099%
Keterlambatan pembesian -3,854% -3,854% -3,854% -2,688% -1,165% -2,688% -1,165% 3,984% 0,000% 3,984%
Keterlambatan pengecoran -2,002% -1,088% 0,665% -0,046% 2,316% -0,948% 0,462% -2,495% 0,017% -2,460% 0,900% 1,321% 0,114%
Keterlambatan Buangan Tanah -0,522% -0,727% -0,727% -0,204%
Total Keterlambatan (%) 6,655% 7,776% 10,669% 9,860% 10,339% 11,462% 13,336% 17,955% 20,369% 25,363% 20,512% 19,075% 15,082%
Monitoring Pek. Bored Pile
Evaluasi Pek. Bored Pile
1. Persiapan
2. Pekerjaan
Bored Pile
Pekerjaan SubPekerjaanWaktu
(Minggu)
Bobot
(%)Sumber Daya Kerja
Waktu (bulan)
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
134
V.2.1.3 Tahap 3 : Actuating
Pada tahap 3 merupakan lanjutan tahap 2 bila terdapat pekerjaan yang
mempengaruhi lintasan kritis sehingga menyebabkan proyek terlambat. Pada
tahap actuating dilakukan perhitungan tambahan sumber daya yang harus
disiapkan dan menghitung dampak terhadap biaya. Berikut contoh perhitungan
penambahan sumber daya pada pekerjaan pengecoran minggu ke-1 yang
merupakan perhitungan lanjutan pada tahap dua sebagai berikut:
Diketahui : Berdasarkan rancangan anggaran biaya proyek (Lampiran VI)
sumber daya untuk 1 tim pengecoran pada minggu ke 1 adalah Rp.
17.307.600
Ditanyakan : Hitunglah tambahan sumber daya akibat keterlambatan minggu
ke-1 di minggu ke-2 !
Penyelesaian:
a. Menghitung Tambahan Sumber Daya (SD) Pekerjaan Pengecoran
Tambahan SD minggu ke β 2 =Keterlambatan
Prestasi Rencana Mingggu ke β 1Γ SD
=2,002%
0,675% + 3,207Γ 1 tim pengecoran
=2,002%
3,882%Γ 1 tim pengecoran
= 0,516 tim
b. Menghitung Dampak Terhadap Biaya
Dikarenakan pekerjaan pengecoran pada minggu ke-1 mengalami
keterlambatan dan termasuk pekerjaan dalam lintasan kritis, sehingga cara
actuating terbaik adalah menyelesaikan masalah secepatnya, sehingga harus
menambah sumber daya kerja sebesar keterlambatan untuk sisa pekerjaan.
Ketika produktivitas menurun kontraktor membayar SDM dan sewa alat
secara penuh sehingga keterlambatan adalah beban kontraktor dan hal ini
akan mengurangi keuntungannya (biaya pemborosan). Berikut besarnya
biaya pemborosan akibat keterlambatan pekerjaan pengecoran pada minggu
ke -1.
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
135
Profit Pengecoran = Tambahan SD Γ SDM 1 tim pengecoran
= 0,516 Γ Rp. 17.307.600/tim/minggu
= Rp. β8.926.792
Sehingga profit pada minggu ke-2 akibat keterlambatan pengecoran menjadi
berkurang sebesar Rp. β8.926.792.
Rekapitulasi untuk penambahan SD dan dampaknya terhadap biaya
sampai dengan minggu ke-5 untuk pondasi PC-1 dan PC-2 terdapat pada
Tabel V.8 dan Tabel V.9
Tabel V. 8 Penambahan SD Pekerjaan Pondasi Sampai Dengan Minggu ke-6
Dari Tabel V.8 diketahui bahwa sampai evaluasi minggu ke-6 untuk
pekerjaan PC-1 dan PC-2 mengalami pemborosan pada pekerjaan pembesian
dan pengecoran dengan kerugian masing-masing sebesar Rp.195.492.906
dan Rp.691.346. Sedangkan pada pekerjaan pengeboran keterlambatan hanya
terjadi pada minggu ke1- dan minggu ke-2, dari minggu ke-3 s/d minggu ke-
5 mengalami percepatan dari target rencana sehingga di akhir minggu ke-5
profit untuk pekerjaan pengeboran bertambah sebesar Rp.275.645.698. Maka
sampai dengan progress minggu ke-5 secara keseluruhan proyek tidak
mengalami pemborosan yang berarti. Namun sampai minggu ke-13 dimana
harusnya pekerjaan pondasi selesai masih tersisa pekerjaan sebesar 15,082%,
berdasarkan Tabel V.9 biaya pemborosan s/d minggu ke-13 adalah sebesar
Rp.228.451.031 dan kerugian atas sisa pekerjaan 15,082% adalah sebesar Rp.
326.114.806,829
Jumlah
SD M-2 M-3 M-4 M-5 M-6
Alat (Unit) 1,499 0,064 0,000 0,000 0,000 1,563
Profit -Rp159.787.620 -Rp6.809.561 Rp59.359.183 Rp170.971.159 Rp211.912.538 Rp275.645.698
SDM (Tim) 0,491688894 0 0,491688894 0 0,491688894 1,475
Profit -Rp65.164.302 Rp0 -Rp65.164.302 Rp0 -Rp65.164.302 -Rp195.492.906
SDM (Tim) 0,515772958 0,280203046 0 0,01191509 0 0,808
Profit -Rp8.926.792 -Rp4.849.642 Rp2.964.895 -Rp206.222 Rp10.326.415 -Rp691.346
Alat (Unit) 0 0 0 0 0 0
Profit 0 0 0 0 0 Rp0
Rp79.461.446
Pengeboran
Pembesian
Pengecoran
Buangan Tanah
Profit sampai dengan minggu ke-6
PekerjaanPenambahan
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
136
Tabel V. 9 Rekapitulasi Penambahan SD dan Dampak Terhadap Profit Pada Masing-masing Pekerjaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Mobilisai dan Demobilisasi 13 1,050 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081%
Pek. Persiapan & Keamanan 1,050 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081% 0,081%
Pengeboran D800 11 3,004 0,300% 0,300% 0,300% 0,300% 0,300% 0,300% 0,300% 0,300% 0,300% 0,300%
Pengeboran D1000 12,980 1,298% 1,298% 1,298% 1,298% 1,298% 1,298% 1,298% 1,298% 1,298% 1,298%
100% alat (unit) + incl crew 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Biaya alat/minggu 106.605.250,00 106.605.250,00 106.605.250,00 106.605.250,00 106.605.250,00 106.605.250,00 106.605.250,00 86.569.000,00 106.605.250,00 106.605.250,00 20.036.250,00
Pembesian D800 5 5,827 1,165% 1,165% 1,165% 1,165% 1,165%
Pembesian D1000 33,362 6,672% 6,672% 6,672% 6,672% 6,672%
100 % SDM (team) 1 1 1 1 1 1 1
Upah SDM 132.531.572,11 132.531.572,11 132.531.572,11 112.825.994,76 19.705.577,35 112.825.994,76 19.705.577,35
Pengecoran D800 11 6,755 0,675% 0,675% 0,675% 0,675% 0,675% 0,675% 0,675% 0,675% 0,675% 0,675%
Pengecoran D1000 32,067 3,207% 3,207% 3,207% 3,207% 3,207% 3,207% 3,207% 3,207% 3,207% 3,207%
100% SDM (team) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Upah Pengecoran/minggu 17.307.600,00 17.307.600,00 17.307.600,00 17.307.600,00 17.307.600,00 17.307.600,00 17.307.600,00 14.296.300,00 17.307.600,00 17.307.600,00 3.011.300,00
Buangan Tanah D800 3 0,613 0,204% 0,204% 0,204%
Buangan Tanah D1000 3,293 1,098% 1,098% 1,098%
100% alat (unit) 1 1 1 1
Upah 73217833,33 86844266,67 86844266,67 13626433,33
Progres Rencana 13,318% 5,481% 13,318% 5,481% 13,318% 5,481% 12,153% 5,670% 12,153% 7,744% 2,278% 1,302% 0,204%
SDM (team) 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 0 0
Alat (unit) 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 1 1
Progres Kumulatif 13,318% 18,799% 32,117% 37,598% 50,916% 56,397% 68,550% 74,220% 86,373% 94,116% 96,394% 97,697% 97,901%
Aktual pengeboran 0,800% 1,564% 1,895% 2,453% 2,658% 1,423% 1,950% 0,340% 1,856% 0,752% 0,994% 0,843% 0,099%
Aktual pembesian 3,984% 0,000% 3,984% 0,000% 3,984% 0,000% 3,984% 0,000% 3,984% 0,000% 3,984% 0,000% 3,984%
Aktual pengecoran 1,880% 2,794% 4,547% 3,836% 6,198% 2,934% 4,344% 0,711% 3,899% 1,423% 1,575% 1,321% 0,114%
Aktual Buangan tanah 0,575% 0,575% 0,575% 0,000%
Total Prorgres Aktual 6,664% 11,022% 21,449% 27,738% 40,578% 44,935% 55,213% 56,264% 66,004% 68,754% 75,883% 78,622% 82,819%
Nilai Progres -6,655% -7,776% -10,669% -9,860% -10,339% -11,462% -13,336% -17,955% -20,369% -25,363% -20,512% -19,075% -15,082%
Keterlambatan Pengeboran -0,799% -0,034% 0,297% 0,854% 1,059% -0,175% 0,352% -0,958% 0,258% -0,847% 0,694% 0,843% 0,099%
Keterlambatan pembesian -3,854% -3,854% -3,854% -2,688% -1,165% -2,688% -1,165% 3,984% 0,000% 3,984%
Keterlambatan pengecoran -2,002% -1,088% 0,665% -0,046% 2,316% -0,948% 0,462% -2,495% 0,017% -2,460% 0,900% 1,321% 0,114%
Keterlambatan Buangan Tanah -0,522% -0,727% -0,727% -0,204%
Total Keterlambatan (%) 6,655% 7,776% 10,669% 9,860% 10,339% 11,462% 13,336% 17,955% 20,369% 25,363% 20,512% 19,075% 15,082%
Profit Pengeboran (jt) -Rp159.787.620 -Rp6.809.561 Rp59.359.183 Rp170.971.159 Rp211.912.538 -Rp35.009.847 Rp70.401.463 -Rp191.712.033 Rp51.604.104 -Rp169.385.910 Rp138.822.185 -Rp56.202.378
Profit Pembesian (jt) -Rp65.164.302 -Rp65.164.302 -Rp65.164.302 -Rp45.458.725 -Rp19.705.577 -Rp45.458.725 -Rp19.705.577 -Rp67.367.270 Rp0
Profit Pengecoran (jt) -Rp8.926.792 -Rp4.849.642 Rp2.964.895 -Rp206.222 Rp10.326.415 -Rp4.226.744 Rp2.058.862 -Rp11.125.183 Rp76.914 -Rp10.965.367 -Rp4.010.458 -Rp22.337.046
Profit Buangan Tanah (jt) Rp34.847.323 Rp48.473.757 Rp48.473.757
Profit S/d Minggu ke-13
Biaya Sisa Pekerjaan 15,082%
Penambahan Alat Bor (unit) 1,499 0,064 0 0 0 0,32840641 0 2,214557553 0 1,58890777 0 0
Penambahan SDM (team)
Pembesian0,491688894 0,491688894 0,491688894 0,402910029 1 0,402910029 1 0 0
Penambahan SDM (team)
pengecoran0,515772958 0,280203046 0 0,012 0 0,244213198 0 0,778186208 0 0,633557914 0 0
Penambahan Alat Buangan Tanah
(unit)0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,47594038 0,558168761 0,558168761
Sisa Pekerjaan x Biaya Alat & Material = 15,082% x Rp. 2.162.319.160,55818 = Rp. 326.114.806,829
Waktu (minggu)
Monitoring Pek. Bored Pile
Actuating Pek. Bored Pile
-Rp228.451.031
Evaluasi Pek. Bored Pile
1. Persiapan
2. Pekerjaan
Bored Pile
Pekerjaan SubPekerjaanWaktu
(Minggu)
Bobot
(%)Sumber Daya Kerja
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
137
V.3 Identifikasi Penyebab Pemborosan
Berikut Identifikasi penyebab pemborosan pada pelaksanaan pondasi
bored pile seperti pada Tabel V.10
Tabel V. 10 Identifikasi Penyebab Pemborosan
Nama Pekerjaan Penyebab Pemborosan
Material/Alat Berat
Evaluasi Penyebab
Pemborosan
Pengecoran
Pondasi Beton
f'c 29,05
- Terdapat sisa beton dalam
mixer,
- Tercecernya beton pada saat
proses pengujian slump test
dan saat penghamparan ke
dalam lubang bor
- Keterlambatan penyediaan
beton
- Meningkatkan
Keterampilan para
pekerja
- Peningkatan akurasi
dalam mengestimasi dan
pemesanan beton.
- Jarak perjalanan dari raw
material perlu
diperhatikan agar
menghindari kemacetan
Pembesian
- Terdapat sisa potong,
- Terdapat material yang rusak
seperti karat berlebih karena
penyimpanan tulangan
ditempat terbuka.
- Keterlambatan penyediaan
baja tulangan dari pihak
suplier
- Meningkatkan
keterampilan pekerja
- Mengoptimalisasi
penggunaan material besi
- Penerapan metode
konstruksi yang efisien
- Pemilihan lokasi
penyimpanan material
yang aman
Pengeboran
- Rusaknya alat berat terutama
excavator menyebabkan
kegiatan proyek terhenti,
karena tanah hasil pengeboran
tidak bisa dipindahkan dan
menghalangi mobilisasi alat
berat lainnya.
- Melakukan pengecekan
mesin alat berat sebelum
dilakukan pekerjaan
konstruksi secara rutin
- Mekanik selalu siap sedia
apabila alat berat
mengalami kerusakan
- Penambahan alat berat
apabila diperlukan
sehingga tidak ada waktu
tunggu. Sumber : Data Pribadi
V.4 RAB Pondasi Baru
Dalam menentukan biaya pondasi baru dilakukan perhitungan pada tiga
dimensi pondasi. Rekapitulasi volume material pada pondasi baru dapat dilihat
pada tabel-tabel di bawah ini dengan pondasi grup seperti pada Gambar V.6.
Perhitungan volume dapat dilihat pada Lampiran IX.
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
138
(a)
(b)
Gambar V. 6 Pondasi Baru (a) PC-1, (b) PC-2
Tabel V. 11 Volume Beton Pada Pondasi Baru
Tiang grup PC-1 Baru
Dimensi (mm) 24D800 18D1000 15D1200
Tinggi Tiang (m) 14 14 14
Tinggi Pengeboran 20 20 20
Luas Alas 0,503 0,786 1,31
Total Volume (m3) 168,96 198 237,6
Tinggi Total Pengeboran 480 360 300
Tiang grup PC-2 Baru
Dimensi (mm) 24D800 21D1000 15D1200
Tinggi Tiang (m) 7 7 7
Tinggi Pengeboran 16 16 16
Luas Alas 0,503 0,786 1,31
Total Volume (m3) 84,48 115,5 118,8
Tinggi Total Pengeboran 384 336 240
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
139
Tabel V. 12 Volume Tulangan Utama Pada Pondasi Baru
Tiang grup PC-1 Baru
Dimensi (mm) 24D800 18D1000 15D1200
Dimensi Tulangan (mm) 25 25 25
Jumlah Tulangan (buah) 14 16 20
Panjang 1 Tulangan (m) 15 15 15
Berat 1 Tulangan (kg) 57,761 57,761 57,761
Berat Tulangan 1 Tiang (kg) 808,650 924,171 1155,214
Berat Total (kg) 19.962,097 16.635,081 17.328,209
Tiang grup PC-2 Baru
Dimensi (mm) 24D800 21D1000 15D1200
Dimensi Tulangan (mm) 25 25 25
Jumlah Tulangan (buah) 14 16 20
Panjang 1 Tulangan (m) 7 7 7
Berat 1 Tulangan (kg) 26,955 26,955 26,955
Berat Tulangan 1 Tiang (kg) 377,370 431,280 539,100
Berat Total (kg) 9.981,048 9.703,797 8.317,540
Tabel V. 13 Volume Tulangan Sengkang Pada Pondasi Baru
Tiang grup PC-1 Baru
Dimensi (mm) 24D800 18D1000 15D1200
Dimensi Sengkang (mm) 13 13 13
Panjang Tulangan (m) 143,207 189,101 226,293
Berat Sengkang 1 Tiang (kg) 149,112 189,101 235,623
Berat Total (kg) 3598,501 3598,501 3561,016
Tiang grup PC-2 Baru
Dimensi (mm) 24D800 21D1000 15D1200
Dimensi Sengkang (mm) 13 13 13
Panjang Tulangan (m) 66,656 87,027 104,283
Berat Sengkang 1 Tiang (kg) 69,268 87,027 108,583
Berat Total (kg) 1799,250 1836,735 1686,797
Tabel V. 14 Volume Beton Pile Cap Pondasi Baru
Tiang grup PC-1 Baru PC-1 Aktual
Dimensi (mm) 24D800 18D1000 15D1200 21D1000
Lx (m) 5,6 7 8,4 8
Ly (m) 15,6 14,5 14,4 14
Tebal pile cap (m) 1 1 1 1
Volume Beton (m3) 87,36 101,5 120,960 112
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
140
Tabel IV.14 (lanjutan)
Tiang grup PC-2 Baru PC-2 Aktual
Dimensi (mm) 24D800 21D1000 15D1200 24D1000
Lx (m) 5,6 7 8,4 6
Ly (m) 15,6 17 14,4 16
Tebal pile cap (m) 1 1 1 1
Volume Beton (m3) 87,36 119 120,960 96
Tabel V. 15 Kebutuhan Besi Tulangan Pile Cap Pondasi Baru
Tiang grup PC-1 Baru PC-1 Aktual
Dimensi (mm) 24D800 18D1000 15D1200 21D1000
Panjang Tulangan arah x (m) 217,375 403,869 559,606 518,020
Panjang Tulangan arah y (m) 1511,367 1561,018 1535,325 1465,739
Tulangan Arah X 38D25-150 4725-150 56D25-
150 54 D25-150
Tulangan Arah Y 104D25-150 9725-150 96D25-
150
94 D25-150
Panjang Total (m) 2061,401 1964,887 2094,931 1983,759
Berat Total (kg) 7936,396 7564,816 8065,485 7637,473
Tiang grup PC-2 Baru PC-2 Aktual
Dimensi (mm) 24D800 21D1000 15D1200 24D1000
Panjang Tulangan arah x (m) 217,375 403,869 559,606 303,719
Panjang Tulangan arah y (m) 1511,367 2119,598 1535,325 1882,448
Tulangan Arah X 38D25-150 4725-150 56D25-
150 40 D25-150
Tulangan Arah Y 104D25-150 11425-150 96D25-
150
107 D25-150
Panjang Total (m) 2061,401 2523,468 2094,931 2186,166
Berat Total (kg) 7936,396 9715,351 8065,485 8416,740
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
141
Tabel V. 16 RAB Pondasi Baru Pada PC-1 dan PC-2 D800
A PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Mobilisasi & Demobilisasi Alat Bored Pile 1,00 unit 70.000.000 70.000.000,00
Rig Bored -
Crane Service -
Excavator -
2 Pekerjaan Persiapan & Keamanan 1,00 ls 70.000.000 70.000.000,00
Jumlah Pekerjaan Persiapan Rp. 140.000.000,00
B PEKERJAAN BORE PILE
Pek. Bore Pile PC-1 Baru Γ 800 mm
3 Pengeboran 480,00 m' 325.000 156.000.000,00
4 Besi Bore Pile 23.560,60 kg 10.600 249.742.331,23
5 Rakit Besi Bore Pile, asumsi 125 kg/m3 23.560,60 kg 1.200 28.272.716,74
6 Handling Besi Bore Pile 23.560,60 kg incl
7 Beton K-350 168,96 m3 1.396.000 235.868.160,00
8 Upah Pengecoran 168,96 m3 100.000 16.896.000,00
9 Pekerjaan Buangan Tanah ke luar lokasi 168,96 m3 110.000 18.585.600,00
10 Pekerjaan Pile Cap PC-1 1,00 ls 267.395.782,20
972.760.590,17
Pek. Bore Pile PC-2 baru Γ 800 mm
11 Pengeboran 384,00 m' 325.000 124.800.000,00
12 Besi Bore Pile D22 11.780,30 kg 10.600 124.871.165,61
13 Rakit Besi Bore Pile, asumsi 125 kg/m3 11.780,30 kg 1.200 14.136.358,37
14 Handling Besi Bore Pile 11.780,30 kg incl
15 Beton K-350 84,48 m3 1.396.000 117.934.080,00
16 Upah Pengecoran 84,48 m3 100.000 8.448.000,00
17 Pekerjaan Buangan Tanah 84,48 m3 110.000 9.292.800,00
18 Pekerjaan Pile Cap PC-2 1,00 ls 267.395.782,20
666.878.186,19
Jumlah Pekerjaan PC-1 dan PC-2 Rp. 1.639.638.776,36
Sub Jumlah Rp. 1.779.638.776,36
Ppn 10% 177.963.877,64
Sub Total 1.957.602.653,99
No URAIAN PEKERJAAN
Sub Jumlah Pekerjaan Bore Pile PC-1
Sub Jumlah Pekerjaan PC-2
Volume
Pondasi
Baru
Sat Harga
Satuan Rp.
Jumlah Harga Pondasi
Baru Rp.
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
142
Tabel V. 17 RAB Pondasi Baru Pada PC-1 dan PC-2 D1000
A PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Mobilisasi & Demobilisasi Alat Bored Pile 1,00 unit 70.000.000 70.000.000,00
Rig Bored -
Crane Service -
Excavator -
2 Pekerjaan Persiapan & Keamanan 1,00 ls 70.000.000 70.000.000,00
Jumlah Pekerjaan Persiapan Rp. 140.000.000,00
B PEKERJAAN BORE PILE
Pek. Bore Pile PC-1 Baru Γ 1000 mm
3 Pengeboran 360,00 m' 350.000 126.000.000,00
4 Besi Bore Pile 20.233,58 kg 10.600 214.475.960,46
5 Rakit Besi Bore Pile, asumsi 125 kg/m3 20.233,58 kg 1.200 24.280.297,41
6 Handling Besi Bore Pile 20.233,58 kg incl
7 Beton K-350 198,00 m3 1.396.000 276.408.000,00
8 Upah Pengecoran 198,00 m3 100.000 19.800.000,00
9 Pekerjaan Buangan Tanah ke luar lokasi 198,00 m3 110.000 21.780.000,00
10 Pekerjaan Pile Cap PC-1 1,00 ls 323.712.775,33
1.006.457.033,20
Pek. Bore Pile PC-2 baru Γ 1000 mm
11 Pengeboran 336,00 m' 350.000 117.600.000,00
12 Besi Bore Pile D22 11.540,53 kg 10.600 122.329.635,83
13 Rakit Besi Bore Pile, asumsi 125 kg/m3 11.540,53 kg 1.200 13.848.638,02
14 Handling Besi Bore Pile 11.540,53 kg incl
15 Beton K-350 115,50 m3 1.396.000 161.238.000,00
16 Upah Pengecoran 115,50 m3 100.000 11.550.000,00
17 Pekerjaan Buangan Tanah 115,50 m3 110.000 12.705.000,00
18 Pekerjaan Pile Cap PC-2 1,00 ls 391.151.633,76
830.422.907,61
Jumlah Pekerjaan PC-1 dan PC-2 Rp. 1.836.879.940,81
Sub Jumlah Rp. 1.976.879.940,81
Ppn 10% 197.687.994,08
Sub Total 2.174.567.934,89
No URAIAN PEKERJAAN
Sub Jumlah Pekerjaan PC-1
Sub Jumlah Pekerjaan PC-2
Volume
Pondasi
Baru
Sat Harga
Satuan Rp.
Jumlah Harga Pondasi
Baru Rp.
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
143
Tabel V. 18 RAB Pondasi Baru Pada PC-1 dan PC-2 D1200
V.4.1 Perbandingan Pembiayaan Pondasi Aktual dan Pondasi Baru
Berikut perbedaan RAB pondasi aktual dan pondasi baru untuk D800,
D100, dan D1200 seperti pada Tabel V.19, Tabel V.20, Tabel V.21 secara
berurutan.
Dari Tabel V.19 di bawah diketahui bahwa besarnya anggaran rencana
untuk pondasi baru yaitu dengan adanya perubahan dimensi D1000 menjadi D800
ternyata 17,351 % lebih kecil biayanya daripada pondasi kondisi aktual dengan
A PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Mobilisasi & Demobilisasi Alat Bored Pile 1,00 unit 70.000.000 70.000.000,00
Rig Bored -
Crane Service -
Excavator -
2 Pekerjaan Persiapan & Keamanan 1,00 ls 70.000.000 70.000.000,00
Jumlah Pekerjaan Persiapan Rp. 140.000.000,00
B PEKERJAAN BORE PILE
Pek. Bore Pile PC-1 Baru Γ 1200 mm
3 Pengeboran 300,00 m' 375.000 112.500.000,00
4 Besi Bore Pile 20.889,23 kg 10.600 221.425.786,59
5 Rakit Besi Bore Pile, asumsi 125 kg/m3 20.889,23 kg 1.200 25.067.070,18
6 Handling Besi Bore Pile 20.889,23 kg incl
7 Beton K-350 237,60 m3 1.396.000 331.689.600,00
8 Upah Pengecoran 237,60 m3 100.000 23.760.000,00
9 Pekerjaan Buangan Tanah ke luar lokasi 237,60 m3 110.000 26.136.000,00
10 Pekerjaan Pile Cap PC-1 1,00 ls 371.499.253,36
1.112.077.710,13
Pek. Bore Pile PC-2 baru Γ 1200 mm
11 Pengeboran 240,00 m' 375.000 90.000.000,00
12 Besi Bore Pile D22 10.004,34 kg 10.600 106.045.976,90
13 Rakit Besi Bore Pile, asumsi 125 kg/m3 10.004,34 kg 1.200 12.005.204,93
14 Handling Besi Bore Pile 10.004,34 kg incl
15 Beton K-350 118,80 m3 1.396.000 165.844.800,00
16 Upah Pengecoran 118,80 m3 100.000 11.880.000,00
17 Pekerjaan Buangan Tanah 118,80 m3 110.000 13.068.000,00
18 Pekerjaan Pile Cap PC-2 1,00 ls 371.499.253,36
770.343.235,19
Jumlah Pekerjaan PC-1 dan PC-2 Rp. 1.882.420.945,31
Sub Jumlah Rp. 2.022.420.945,31
Ppn 10% 202.242.094,53
Sub Total 2.224.663.039,84
No URAIAN PEKERJAAN
Sub Jumlah Pekerjaan Bore Pile PC-1
Sub Jumlah Pekerjaan Bore Pile PC-1
Volume
Pondasi
Baru
Sat Harga
Satuan Rp.
Jumlah Harga Pondasi
Baru Rp.
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
144
perbedaan anggaran sebesar Rp. 410.957.127,543. Sedangkan perubahan
penempatan tiang pada pondasi D1000 menjadi 2,5D memiliki perbedaan biaya
8,19% lebih kecil dari kondisi aktual atau setara dengan Rp. 193.991.846,643.
Dan perubahan dimensi pondasi aktual menjadi D1200 yaitu seperti pada Tabel
IV.21 memiliki anggarannya 6,075% lebih kecil daripada pondasi aktual dengan
perbedaan biaya sebesar Rp. 143.896.742.
Tabel V. 19 Perbedaan RAB Pondasi Aktual Dan Pondasi Baru Pada PC-1 dan PC-2 D800
A PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Mobilisasi & Demobilisasi Alat Bored Pile 1,00 1,00 unit 70.000.000 70.000.000,00 70.000.000,00
Rig Bored - -
Crane Service - -
Excavator - -
2 Pekerjaan Persiapan & Keamanan 1,00 1,00 ls 70.000.000 70.000.000,00 70.000.000,00
Jumlah Pekerjaan Persiapan Rp. 140.000.000,00 140.000.000,00
B PEKERJAAN BORE PILE
Pek. Bore Pile PC-1 Baru Γ 800 mm
3 Pengeboran 420,00 480,00 m' 325.000 147.000.000,00 156.000.000,00
4 Besi Bore Pile 23.526,72 23.560,60 kg 10.600 249.383.232,00 249.742.331,23
5 Rakit Besi Bore Pile, asumsi 125 kg/m3 23.526,72 23.560,60 kg 1.200 28.232.064,00 28.272.716,74
6 Handling Besi Bore Pile 23.526,72 23.560,60 kg incl incl
7 Beton K-350 241,50 168,96 m3 1.396.000 337.134.000,00 235.868.160,00
8 Upah Pengecoran 241,50 168,96 m3 100.000 24.150.000,00 16.896.000,00
9 Pekerjaan Buangan Tanah ke luar lokasi 241,50 168,96 m3 110.000 26.565.000,00 18.585.600,00
10 Pekerjaan Pile Cap PC-1 1,00 1,00 ls 346.641.407,77 267.395.782,20
1.159.105.703,77 972.760.590,17
Pek. Bore Pile PC-2 baru Γ 800 mm
11 Pengeboran 384,00 384,00 m' 325.000 134.400.000,00 124.800.000,00
12 Besi Bore Pile D22 13.893,12 11.780,30 kg 10.600 147.267.072,00 124.871.165,61
13 Rakit Besi Bore Pile, asumsi 125 kg/m3 13.893,12 11.780,30 kg 1.200 16.671.744,00 14.136.358,37
14 Handling Besi Bore Pile 13.893,12 11.780,30 kg incl incl
15 Beton K-350 144,00 84,48 m3 1.396.000 201.024.000,00 117.934.080,00
16 Upah Pengecoran 144,00 84,48 m3 100.000 14.400.000,00 8.448.000,00
17 Pekerjaan Buangan Tanah 144,00 84,48 m3 110.000 15.840.000,00 9.292.800,00
18 Pekerjaan Pile Cap PC-2 1,00 1,00 ls 324.527.645 267.395.782,20
854.130.461,26 666.878.186,19
Jumlah Pekerjaan PC-1 dan PC-2 Rp. 2.013.236.165,03 1.639.638.776,36
Sub Jumlah Rp. 2.153.236.165,03 1.779.638.776,36
Ppn 10% 215.323.616,50 177.963.877,64
Sub Total 2.368.559.781,54 1.957.602.653,99
No URAIAN PEKERJAAN
Sub Jumlah Pekerjaan Bore Pile PC-1
Sub Jumlah Pekerjaan PC-2
Volume
Pondasi
Baru
Sat Harga
Satuan Rp.
Jumlah Harga
Pondasi Aktual Rp.
Jumlah Harga Pondasi
Baru Rp.
Volume
Pondasi
Aktual
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
145
Tabel V. 20 Perbedaan RAB Pondasi Aktual Dan Pondasi Baru Pada PC-1 dan PC-2 D1000
A PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Mobilisasi & Demobilisasi Alat Bored Pile 1,00 1,00 unit 70.000.000 70.000.000,00 70.000.000,00
Rig Bored - -
Crane Service - -
Excavator - -
2 Pekerjaan Persiapan & Keamanan 1,00 1,00 ls 70.000.000 70.000.000,00 70.000.000,00
Jumlah Pekerjaan Persiapan Rp. 140.000.000,00 140.000.000,00
B PEKERJAAN BORE PILE
Pek. Bore Pile PC-1 Baru Γ 1000 mm
3 Pengeboran 420,00 360,00 m' 350.000 147.000.000,00 126.000.000,00
4 Besi Bore Pile 23.526,72 20.233,58 kg 10.600 249.383.232,00 214.475.960,46
5 Rakit Besi Bore Pile, asumsi 125 kg/m3 23.526,72 20.233,58 kg 1.200 28.232.064,00 24.280.297,41
6 Handling Besi Bore Pile 23.526,72 20.233,58 kg incl incl
7 Beton K-350 241,50 198,00 m3 1.396.000 337.134.000,00 276.408.000,00
8 Upah Pengecoran 241,50 198,00 m3 100.000 24.150.000,00 19.800.000,00
9 Pekerjaan Buangan Tanah ke luar lokasi 241,50 198,00 m3 110.000 26.565.000,00 21.780.000,00
10 Pekerjaan Pile Cap PC-1 1,00 1,00 ls 346.641.407,77 323.712.775,33
1.159.105.703,77 1.006.457.033,20
Pek. Bore Pile PC-2 baru Γ 1000 mm
11 Pengeboran 384,00 336,00 m' 350.000 134.400.000,00 117.600.000,00
12 Besi Bore Pile D22 13.893,12 11.540,53 kg 10.600 147.267.072,00 122.329.635,83
13 Rakit Besi Bore Pile, asumsi 125 kg/m3 13.893,12 11.540,53 kg 1.200 16.671.744,00 13.848.638,02
14 Handling Besi Bore Pile 13.893,12 11.540,53 kg incl incl
15 Beton K-350 144,00 115,50 m3 1.396.000 201.024.000,00 161.238.000,00
16 Upah Pengecoran 144,00 115,50 m3 100.000 14.400.000,00 11.550.000,00
17 Pekerjaan Buangan Tanah 144,00 115,50 m3 110.000 15.840.000,00 12.705.000,00
18 Pekerjaan Pile Cap PC-2 1,00 1,00 ls 324.527.645 391.151.633,76
854.130.461,26 830.422.907,61
Jumlah Pekerjaan PC-1 dan PC-2 Rp. 2.013.236.165,03 1.836.879.940,81
Sub Jumlah Rp. 2.153.236.165,03 1.976.879.940,81
Ppn 10% 215.323.616,50 197.687.994,08
Sub Total 2.368.559.781,54 2.174.567.934,89
No URAIAN PEKERJAAN
Sub Jumlah Pekerjaan PC-1
Sub Jumlah Pekerjaan PC-2
Volume
Pondasi
Baru
Sat Harga
Satuan Rp.
Jumlah Harga
Pondasi Aktual Rp.
Jumlah Harga Pondasi
Baru Rp.
Volume
Pondasi
Aktual
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
146
Tabel V. 21 Perbedaan RAB Pondasi Aktual Dan Pondasi Baru Pada PC-1 dan PC-2 D1200
V.5 Kesimpulan dan Saran Evaluasi Pembiayaan
Dari hasil evaluasi pembiayaan pondasi aktual menggunakan metode
konstruksi ramping yang diambil dari penelitian Pada Proyek Apartemen Royal
Paradise ini terdapat dua item pekerjaan pondasi bored pile yang menimbulkan
pemborosan pada material yaitu sebagai berikut:
β’ Pekerjaan Pengecoran fβc 29,05 pada PC-1 aktual dengan persentase 4,64%,
sedangkan pada PC-2 aktual sebesar 9,19%
β’ Pekerjaan Pembesian pada PC-1 aktual dengan persentase 7,58% dan pada
PC-2 aktual sebesar 14,42%
Sehingga waste cost pada pekerjaan pondasi bored pile aktual yaitu
sebesar Rp. 6.255.484,16
Sedangkan biaya pemborosan yang mengakibatkan profit kontraktor
berkurang sampai dengan pelaksanaan pondasi PC-1 dan PC-2 pada minggu ke-1
A PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Mobilisasi & Demobilisasi Alat Bored Pile 1,00 1,00 unit 70.000.000 70.000.000,00 70.000.000,00
Rig Bored - -
Crane Service - -
Excavator - -
2 Pekerjaan Persiapan & Keamanan 1,00 1,00 ls 70.000.000 70.000.000,00 70.000.000,00
Jumlah Pekerjaan Persiapan Rp. 140.000.000,00 140.000.000,00
B PEKERJAAN BORE PILE
Pek. Bore Pile PC-1 Baru Γ 1200 mm
3 Pengeboran 420,00 300,00 m' 375.000 147.000.000,00 112.500.000,00
4 Besi Bore Pile 23.526,72 20.889,23 kg 10.600 249.383.232,00 221.425.786,59
5 Rakit Besi Bore Pile, asumsi 125 kg/m3 23.526,72 20.889,23 kg 1.200 28.232.064,00 25.067.070,18
6 Handling Besi Bore Pile 23.526,72 20.889,23 kg incl incl
7 Beton K-350 241,50 237,60 m3 1.396.000 337.134.000,00 331.689.600,00
8 Upah Pengecoran 241,50 237,60 m3 100.000 24.150.000,00 23.760.000,00
9 Pekerjaan Buangan Tanah ke luar lokasi 241,50 237,60 m3 110.000 26.565.000,00 26.136.000,00
10 Pekerjaan Pile Cap PC-1 1,00 1,00 ls 346.641.407,77 371.499.253,36
1.159.105.703,77 1.112.077.710,13
Pek. Bore Pile PC-2 baru Γ 1200 mm
11 Pengeboran 384,00 240,00 m' 375.000 134.400.000,00 90.000.000,00
12 Besi Bore Pile D22 13.893,12 10.004,34 kg 10.600 147.267.072,00 106.045.976,90
13 Rakit Besi Bore Pile, asumsi 125 kg/m3 13.893,12 10.004,34 kg 1.200 16.671.744,00 12.005.204,93
14 Handling Besi Bore Pile 13.893,12 10.004,34 kg incl incl
15 Beton K-350 144,00 118,80 m3 1.396.000 201.024.000,00 165.844.800,00
16 Upah Pengecoran 144,00 118,80 m3 100.000 14.400.000,00 11.880.000,00
17 Pekerjaan Buangan Tanah 144,00 118,80 m3 110.000 15.840.000,00 13.068.000,00
18 Pekerjaan Pile Cap PC-2 1,00 1,00 ls 324.527.645 371.499.253,36
854.130.461,26 770.343.235,19
Jumlah Pekerjaan PC-1 dan PC-2 Rp. 2.013.236.165,03 1.882.420.945,31
Sub Jumlah Rp. 2.153.236.165,03 2.022.420.945,31
Ppn 10% 215.323.616,50 202.242.094,53
Sub Total 2.368.559.781,54 2.224.663.039,84
No URAIAN PEKERJAAN
Sub Jumlah Pekerjaan Bore Pile PC-1
Sub Jumlah Pekerjaan Bore Pile PC-1
Volume
Pondasi
Baru
Sat Harga
Satuan Rp.
Jumlah Harga Pondasi
Aktual Rp.
Jumlah Harga Pondasi
Baru Rp.
Volume
Pondasi
Aktual
D3 β Teknik Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Bandung
Irvan Suwandi Hasan, M. Afif Shofwan, Perancangan Pondasi Bored Pile dan .....
147
s/d minggu ke-5 adalah pada pekerjaan pengecoran sebesar Rp.691.346 dan
pekerjaan pembesian sebesar Rp.195.492.906 dengan rincian penambahan SDM
dan alat akibat keterlambatan tertera pada Tabel V.9.
Adapun faktor-faktor yang mengakibatkan peluang terjadinya pemborosan
pada item-item pekerjaan proyek tersebut disebabkan oleh manajemen yang
kurang tepat dan kelalaian pekerja seperti yang telah dijelaskan pada Tabel V.10.
Sehingga perlunya ada evaluasi untuk meminimalisir terjadinya pemborosan di
kemudian hari.
Setelah dilakukan analisa pondasi dan pembiayaan pada desain pondasi
baru yaitu dengan adanya perubahan dimensi dan penempatan tiang pondasi
aktual, secara linear menunjukkan bahwa semakin besar dimensi pondasi maka
semakin besar pula biayanya. Hal ini dapat dilihat pada diagram di bawah.
Dalam kasus ini memperkecil dimensi pondasi disepakati memiliki
keefisienan dan keekonomisan dari pada D1000 dan D1200 serta tetap realistis
untuk dilaksanakan di lapangan. Selain itu, pondasi baru D800 memiliki anggaran
paling kecil daripada dimensi pondasi lainnya dan memiliki perbedaan anggaran
17,351% lebih kecil dari biaya aktual namun dengan pondasi yang masih
memenuhi syarat keamanan.