bab iv pertumbuhan ekonomi

27
Chapter Seven Pertumbuhan Ekonomi I ®

Upload: rizky-putri-khalifah

Post on 05-Apr-2017

12 views

Category:

Economy & Finance


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab IV pertumbuhan ekonomi

Chapter Seven

Pertumbuhan Ekonomi I®

Page 2: Bab IV pertumbuhan ekonomi

Chapter Seven

• Kita perlu mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi untuk mengetahui bagaimana perkembangan produksi riil suatu negara.

• Pertumbuhan riil yang mencapai 100 persen mengindikasikan tingkat kesejahteraan masyarakat telah menjadi dua kali lipat dibanding sebelumnya.

• Pertumbuhan ekonomi dapat diketahui dari besarnya prosentase pertumbuhan ekonomi tahunan.

PendahuluanPendahuluan

Page 3: Bab IV pertumbuhan ekonomi

Chapter Seven

Definisi Pertumbuhan Ekonomi….

Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil.

Pertumbuhan ekonomi , terjadi bila ada kenaikan output perkapita

Page 4: Bab IV pertumbuhan ekonomi

Chapter Seven

Trend pokok dari pertumbuhan ekonomi

1. Penduduk berkembang tetapi pada tingkat yanglebih rendah dibanding pertambahan persediaan modal

2. Tingkat upah riil naik dengan kuat.3. Porsi upah dan gaji terhadap total pengembalian

pada barang modal dalam jangka panjang bergerak sedikit.4. Tingkat pengembalian modal (bunga riil) tidak

jatuh.5. Terdapat kenaikan dalam rasio modal per output.6. Rasio tabungan terhadap total output nasional stabil.7. Peningkatan produk nasional yang stabil

Page 5: Bab IV pertumbuhan ekonomi

Chapter Seven

Lanjutan…..

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan1. Tanah dan kekayaan alam.2. Jumlah dan mutu penduduk serta tenaga

kerja3. Barang modal dan tingkat teknologi.4. Sistem sosial dan sikap masyarakat.5. Luas pasar.

Page 6: Bab IV pertumbuhan ekonomi

Chapter Seven

Negara Berkembang dan Faktor Pertumbuhannya

• Tingkat pendapatan rendah,sekitar US$300 perkapita per tahun

• Jumlah penduduknya banyak dan padat• Tingkat pendidikan rakyatnya rendah• Sebagian rakyatnya bekerja disektor pertanian

pangan secara tak produktif• Kuantitas sumber-sumber alamnya sedikit serta

kualitasnya rendah

Page 7: Bab IV pertumbuhan ekonomi

Chapter Seven

Model pertumbuhan Solow (Solow Growth Model) dirancang untuk menunjukkan bagaimana pertumbuhan persediaan modal, pertumbuhan angkatan kerja, dan kemajuan teknologi berinteraksi dalam suatu perekonomian, dan bagaimana pengaruhnya terhadap output total barang dan jasa suatu negara.

Mari kita sekarang memeriksa bagaimana model ini menangani akumulasi modal.

Page 8: Bab IV pertumbuhan ekonomi

Chapter Seven

Page 9: Bab IV pertumbuhan ekonomi

Chapter Seven

Fungsi produksi merepresentasikan transformasi dari input (angkatan kerja (L), modal (K), teknologi produksi) ke dalam output (barang jadi dan jasa pada waktu tertentu).

Representasi aljabarnya : Y = F ( K , L )

Fungsi Produksi

PendapatanPendapatan isis Fungsi dariFungsi dari input kita yang adainput kita yang ada

Mari kita analisa penawaran dan permintaan barang, danmelihat berapa banyak output diproduksi pada waktu tertentu dan bagaimana output ini dialokasikan di antara berbagai alternatif penggunaan.

Asumsi penting: Fungsi Produksi memiliki skala hasil konstan.

z zz

Page 10: Bab IV pertumbuhan ekonomi

Chapter Seven

Asumsi ini memungkinkan kita menganalisis semua kuantitas relatif terhadap ukuran angkatan kerja. Set z = 1/L.

Y/ L = F ( K / L , 1 )

OutputOutputtiap pekerjatiap pekerja

isis fungsi darifungsi dari

Jumlah modal Jumlah modal tiap pekerjatiap pekerja

Skala hasil konstan mengimplikasikan bahwa ukuran perekonomian sebagaimana diukur oleh jumlah pekerja tak mempengaruhi hubungan antara output tiap pekerja dan modal tiap pekerja. Jadi, dari sekarang, kita notasikan semua kuantitas dalam istilah tiap pekerja dalam huruf kecil. Di sini fungsi produksi kita : , di mana f(k) = F(k,1).y = f( k )

Ini adalah konstantaIni adalah konstantayang bisa diabaikan.yang bisa diabaikan.

Page 11: Bab IV pertumbuhan ekonomi

Chapter Seven

MPK = f(k + 1) – f (k)

yy

kk

f(k)

Fungsi produksi menunjukkan bagaimana jumlah modal tiappekerja k menentukan jumlah output tiap pekerja y = f(k).Kelandaian fungsi produksi adalah produk marjinal modal : jika k meningkat sebesar 1 unit, y meningkat sebesar MPK unit.

1MPK

Page 12: Bab IV pertumbuhan ekonomi

Chapter Seven

konsumsikonsumsitiap pekerjatiap pekerja

bergantungbergantungpadapada tingkattingkat

tabungantabungan(antara 0 dan 1)(antara 0 dan 1)

OutputOutputtiap pekerjatiap pekerja

konsumsikonsumsitiap pekerjatiap pekerja investasiinvestasi

tiap pekerjatiap pekerja

y = c + i1)

c =c = (1- (1-ss))yy 2)

yy = (1- = (1-ss))yy + i + i3)

4) i = i = ssyy Investasi = tabungan. Tingkat tabungan s adalah bagian dari output yang digunakan untuk investasi.

Page 13: Bab IV pertumbuhan ekonomi

Chapter Seven

Berikut adalah dua kekuatan yang mempengaruhi persediaan modal :• Investasi: pengeluaran tempat usaha dan peralatan.• Depresiasi : menuanya modal lama; menyebabkan persediaan modal menurun.

Investasi tiap pekerja i = s y.Mari kita substitusi fungsi produksi untuk y, kita dapat mengungkapkaninvestasi tiap pekerja sebagai fungsi dari persediaan modal tiap pekerja :

i = s f(k)

Persamaan ini menghubungkan persediaan modal yang ada k dengan akumulasi modal baru i.

Page 14: Bab IV pertumbuhan ekonomi

Chapter Seven

Investasi, s f(k)

Output, f (k)c (tiap pekerja)

i (tiap pekerja)y (tiap pekerja)

Tingkat tabungan s menentukan alokasi output antara konsumsi dan investasi. Untuk setiap tingkat k, output adalah f(k), investasi adalah s f(k), dan konsumsi adalah f(k) – sf(k).

yy

kk

Page 15: Bab IV pertumbuhan ekonomi

Chapter Seven

Dampak investasi dan depresiasi pada persediaan modal : k = i –k

Perubahanpersediaan modal

Investasi Depresiasi

Ingat investasi sama dengan tabungan jadi, bisa ditulis :k = s f(k) – k

k

kk

k

Depresiasi oleh karenanya proporsionalterhadap persediaan modal.

Page 16: Bab IV pertumbuhan ekonomi

Chapter Seven

Investasi dan depresiasi

Modal tiap pekerja, k

i* = k*

k*k1 k2

Pada k*, investasi sama dengan depresiasi dan modal tak akan berubah sepanjang waktu. Di bawah k*,

investasi melebihi

depresiasi, jadi persediaan

modal tumbuh.

Investasi, s f(k)

Depresiasi, k

Di atas k*, depresiasi melebihi investasi, jadi

persediaan modal menurun.

Page 17: Bab IV pertumbuhan ekonomi

Chapter Seven

Investasidan

depresiasi

Modal tiap pekerja, k

i* = k*

k1* k2*

Depresiasi, k

Investasi, s1 f(k)

Investasi, s2f(k)

Model Solow menunjukkan bahwa jika tingkat tabungan tinggi, per-ekonomian akan memiliki persediaan modal besar dan tingkat output tinggi. Jika tingkat tabungan rendah, perekonomian akan me- miliki persediaan modal kecil dan tingkat output rendah.

Kenaikantingkat tabungan

menyebabkan persediaanmodal tumbuh ke

kondisi mapan baru.

Page 18: Bab IV pertumbuhan ekonomi

Chapter Seven

Nilai kondisi-mapan k yang memaksimalkan konsumsi disebut TingkatModal Kaidah Emas (Golden Rule Level of Capital). Untuk menemukankonsumsi tiap pekerja pada kondisi-mapan, kita mulai dengan identitas pos pendapatan nasional : dan disusun ulang :

c = y - i.Persamaan ini menyatakan konsumsi adalah output dikurangi investasi. Karena kita ingin menemukan konsumsi kondisi-mapan, kita substitusi nilai kondisi-mapan untuk output dan investasi. Output tiap pekerja padakondisi-mapan adalah f (k*) di mana k* adalah persediaan modal tiap pekerja pada kondisi-mapan. Lalu, karena persediaan modal tidak berubah pada kondisi-mapan, investasi sama dengan depresiasi k*. Mensubstitusif (k*) untuk y dank* untuk i, konsumsi tiap pekerja pada kondisi mapan: c* = f (k*) - k*.

y = c + i

Page 19: Bab IV pertumbuhan ekonomi

Chapter Seven

c*= f (k*) - k*.Menurut persamaan ini, konsumsi pada kondisi-mapan adalah sisa dari output kondisi-mapan dikurangi depresiasi kondisi-mapan. Ini lebih jauh menunjukkan bahwa kenaikan modal kondisi-mapan memiliki dua efek berlawanan pada konsumsi kondisi-mapan. Di satu sisi, lebih banyak modal berarti lebih banyak output. Di sisi lain, lebih banyak modal juga berarti lebih banyak output yang harus digunakan untuk mengganti modal yang habis dipakai. Output perekonomian digunakan untuk

konsumsi atau investasi. Di kondisi-mapan, investasi sama dengan depresiasi. Jadi, kon- sumsi adalah selisih antara output f (k*) dan depresiasi k*. Konsumsi kondisi-mapan di- maksimalkan pada kondisi mapan Kaidah Emas. Persediaan modal Kaidah Emas dino- tasikan k*emas, dan konsumsi Kaidah Emasadalah c*emas.

k

kk

k

Output, f(k)

c *emas

k*emas

Page 20: Bab IV pertumbuhan ekonomi

Chapter Seven

Kita buat kondisi sederhana yang mencirikan tingkat modal Kaidah EmasIngat kemiringan fungsi produksi adalah produk marjinal modal MPK. Kemiringan garis k* adalah . Karena dua kemiringan ini sama pada k*emas, Kaidah Emas dapat dijelaskan dengan persamaan : MPK = .

Pada tingkat modal Kaidah Emas, produk marjinal modal sama dengan tingkat depresiasi.

Ingat perekonomian tidak otomatis bergravitasi menuju kondisi mapan Kaidah Emas. Jika kita ingin persediaan modal kondisi mapan tertentu, seperti Kaidah Emas, kita butuh tingkat tabungan tertentu untuk mendu- kungnya.

Page 21: Bab IV pertumbuhan ekonomi

Chapter Seven

Model Solow dasar menunjukkan bahwa akumulasi modal, sendiri, takbisa menjelaskan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan : tingkat tabungan tinggi menyebabkan pertumbuhan tinggi sementara, tapi perekonomianakhirnya mendekati kondisi mapan di mana modal dan output konstan.

Untuk menjelaskan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, kita harusmemperluas model Solow untuk mencakup dua sumber lain daripertumbuhan ekonomi.

Jadi, kita tambahkan pertumbuhan populasi pada model. Kita akanmengasumsikan bahwa populasi dan angkatan kerja tumbuh dengan tingkat konstan n.

Page 22: Bab IV pertumbuhan ekonomi

Chapter Seven

Seperti depresiasi, pertumbuhan populasi adalah salah satu alasan mengapa persediaan modal per pekerja menurun. Jika n adalah tingkat pertumbuhan populasi dan adalah tingkat depresiasi, maka

( + n)k adalah investasi impas (break-even investment) - jumlah yang diperlukan untuk mem- pertahankan persediaan modal per pekerja k konstan.

Investasi,investasi

impas

Modal per pekerja, k

k*

Investasi impas,(n)k

Investasi, s f(k)

Agar perekonomian ada di kondisi mapan, investasi s f(k) harus mengatasi dampak

depresiasi dan pertumbuhan populasi ( + n)k. Ini ditunjukkan oleh perpotongan dua kurva. Kenaikan tingkat tabungan menyebabkan

persediaan modal tumbuh ke kondisi mapan.

Page 23: Bab IV pertumbuhan ekonomi

Chapter Seven

Investasi,investasi

impas

Modal per pekerja, k

k*1

Investasi, s f(k)

(n1)k

Kenaikan tingkat pertumbuhan populasi menggeser garis yang mewakili pertumbuhan populasi dan depresiasi ke atas. Kondisi mapan baru memi-

liki tingkat modal per pekerja lebih rendah daripada kondisi awal. Jadi, model Solow memprediksi per-

ekonomian dengan tingkat pertumbuhan populasi lebih tinggi akan memiliki tingkat modal per pekerja lebih rendah dan karenanya

pendapatan lebih rendah.

k*2

(n2)k

Kenaikan tingkat pertumbuhan populasi dari

n1 ke n2 mengurangi persediaan modal kondisi-

mapan dari k*1 ke k*2.

Page 24: Bab IV pertumbuhan ekonomi

Chapter Seven

Perubahan persediaan modal per pekerja : k = i – (n)k

Sekarang, kita substitusi sf(k) untuk i: k = (sfk) – (n)kPersamaan ini menunjukkan bagaimana investasi, depresiasi dan pertumbuhan populasi baru mempengaruhi persediaan modal per-pekerja. Investasi baru meningkatkan k, sementara depresiasi dan

pertumbuhan populasi menurunkan k. Ketika kita tidak memasukkan variabel “n” dalam versi sederhana kita—kita sedang

mengasumsikan kasus khusus di mana pertumbuhan populasi adalah 0.

Page 25: Bab IV pertumbuhan ekonomi

Chapter Seven

Di kondisi mapan, dampak positif investasi pada modal per pekerja hanya menyeimbangkan dampak negatif depresiasi dan pertumbuhan populasi. Begitu perekonomian ada pada kondisi mapan, investasi memiliki dua maksud :

1) Beberapa di antaranya, (k*), mengganti modal yang terdepresiasi,

2) Sisanya, (nk*), menyediakan pekerja baru dengan jumlah modal kondisi mapan.

Modal per pekerja, k

k*k*'

Kondisi mapan

Investasi, s f(k)

Investasi impas,n) k Investasi impas, n') k

Kenaikan tingkat pertumbuhan populasi

akan menurunkan tingkat output per

pekerja.

sf(k)

Page 26: Bab IV pertumbuhan ekonomi

Chapter Seven

• Dalam jangka panjang, tabungan perekonomian menentukan ukuran dari k dan kemudian y.• Semakin tinggi tingkat tabungan, semakin tinggi persediaan modal dan semakin tinggi tingkat y.• Kenaikan tingkat tabungan menyebabkan periode pertumbuhan cepat tapi akhirnya pertumbuhan itu melambat seiring kondisi mapanbaru tercapai.

Kesimpulan : meskipun tingkat tabungan tinggi menghasilkan tingkat output kondisi-mapan yang tinggi, tabungan sendiri saja tidak bisa membangkitkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Page 27: Bab IV pertumbuhan ekonomi

Chapter Seven

Model pertumbuhan Solow (Solow growth model) Kondisi mapan (Steady state)

Tingkat modal kaidah emas (Golden Rule level of capital)