bab iv hasil penelitian n pembahasan 4.1 ......4.5 dapat dilihat bahwa jumlah siswa dari kelas...
TRANSCRIPT
-
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri II Ngadipiro
Wonogiri sebagai kelas eksperimen yang merupakan salah satu SD Negeri di
Gugus Kalasan dengan subyek penelitian siswa kelas 4 sebanyak 25 siswa.
Letak sekolah derada di Jalan Pakel, Ngadipiro Nguntoronadi Wonogiri, Jawa
Tengah.
Penelitian juga di lakukan di kelas IV SD Negeri Krapyak sebagai
kelas kontrol sebanyak 26 siswa. Letak sekolah di wilayah Wonogiri yang
juga merupakan SD Negeri yang tergabung dalam Gugus Kalasan, yang
beralamat di Jalan Solo-Pacitan Km 65 Kecamatan Nguntoronadi Wonogiri,
Jawa Tengah.
Dari hasil Ujian Tengah Semester (UTS) mata pelajaran IPA di kedua
sekolah relatif sama, dimana rata-rata nilai UTS IPA pada kelompok
Eksperimen 72, sedangkan pada kelompok kontrol 73 dan rata-rata hasil
belajar kedua kelas sudah diatas KKM yang telah ditentukan sekolah yaitu 65.
-
32
4.2 Pelaksanaan Penelitian
4.2.1 Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen
Jadwal kegiatan pelaksanaan penelitian kelas eksperimen seperti pada tabel
4.1 :
Tabel 4.1
Jadwal Penelitian Kelas Eksperimen
Hari/ Tanggal Uraian Kegiatan
Senin, 1 April
2013
1. Perkenalan dengan siswa.
2. Memberikan soal pretest pada kelas
eksperimen
3. Kegiatan pembelajaran pertama dengan
menggunakan metode STAD (Student Team
Achievement Division)
Rabu, 2 April
2013
1. Kegiatan pembelajaran ke dua dengan
menggunakan metode STAD (Student Team
Achievement Division)
2. Memberikan soal posttest
Penelitian ini menggunakan metode kelas eksperimen yang diberikan
perlakukan menggunakan pembelajaran STAD (Student Teams Achievement
Division). Pembelajaran STAD ini merupakan pembelajaran yang melibatkan
siswa kerjasama dalam kelompok untuk melakukan proses pembelajaran.
Pembelajaran STAD dimulai dengan guru menyampaikan materi
pelajaran, membentuk siswa dalam kelompok kecil yang terdiri dari 5 – 6
siswa yang anggotanya heterogen berdasarkan kemampuan akademiknya,
guru mempersiapkan siswa dalam kelompok, siswa melakukan tugas yang
diberikan oleh guru, dan pemberian penghargaan kelompok.
-
33
Hasil observasi yang dilakukan didapat di kelas eksperimen yaitu
siswa kelas 4 SD Negeri II Ngadipiro ada 25 siswa yang terdiri dari 11 siswa
laki-laki dan 14 siswa perempuan, sedangkan di kelas kontrol yaitu siswa
kelas 4 SD Negeri Krapyak terdapat 26 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-
laki dan 14 siswa perempuan.
Sebelum dilakukan penelitian pada kedua kelas tersebut, sebelumnya
dilakukan uji coba tes hasil belajar. Tes hasil belajar dilakukan di SD Negeri 1
Kedungrejo sebagai SD uji coba dengan responden 26 siswa kelas 4. Uji coba
dilakukan untuk mendapatkan data tes hasil belajar pretest dan posttest untuk
menguji validitas dan reliabilitas soal. Dari hasil uji coba soal pretest yang
berjumlah 25 butir soal didapat 21 soal valid dan 4 soal tidak valid dengan
ketentuan corrected item total correlation > 0,367 dan reliabilitas 0,930 yang
artinya reliabilitas memuaskan dan dapat digunakan. Sedangkan untuk hasil
uji coba tes hasil belajar posttest yang berjumlah 25 butir soal, didapat 20 soal
valid dan 5 soal tidak valid dengan ketentuan corrected item total correlation
> 0,367 dan reliabilitas 0,959 yang artinya reliabilitas memuaskan dan dapat
digunakan. Soal yang dinyatakan valid baik soal pretest maupun soal posttest
tersebut nantinya akan digunakan sebagai soal evaluasi sebelum dan sesudah
pembelajaran baik di kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Pelaksanaan penelitian eksperimen pertama dimulai pada pukul 07.15–
08.25 WIB. Pada pertemuan pertama di kelas eksperimen membahas materi
tentang spengertian sumber daya alam. Guru mulai menyampaikan materi
dengan menunjukkan contoh gambar gambar yang berhubungan degan
sumber daya alam. Guru membentuk siswa dalam kelompok yaitu masing-
masing kelompok beranggotakan 4-5 siswa yang telah ditentukan guru
berdasarkan prestasi akademiknya. Masing–masing kelompok terdiri dari
siswa yang prestasinya tinggi, sedang, dan rendah. Dalam kelompok siswa
melakukan diskusi untuk memperdalam materi yang telah dipelajari. Setelah
melakukan diskusi siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
-
34
Selama diskusi dan presentasi guru memberikan bimbingan mengamati
kegiatan siswa. Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan bersama–
sama dan diakhiri dengan penginformasian materi pertemuan selanjutnya.
Pelaksanaan penelitian eksperimen kedua dimulai pada pukul 07.15-
08.25 WIB. Pada pertemuan kedua di kelas eksperimen membahas materi
tentang macam-macam sumber daya alam dan bagaimana cara
pemanfaatannya. Setelah selesai dengan kegiatan kelompok, setiap siswa
diberikan soal individual (soal posttest). Dengan bimbingan guru siswa
membuat kesimpulan dan diakhiri dengan pemberian salam.
Selama pembelajaran berlangsung siswa benar-benar terlibat langsung
dalam menemukan pengertian sumber daya alam, macam dan cara
pemanfaatannya. Dengan membagi siswa dalam kelompok yang anggotanya
heterogen siswa yang kurang mampu menguasai pelajaran dapat belajar
bersama dengan siswa yang lebih menguasai materi. Pembentukan kelompok
ini pengetahuan siswa akan terbangun, dan dengan adanya pembelajaran ini
siswa dapat menuangkan pengetahuan yang mereka tangkap selama pelajaran.
Pemberian penghargaan terhadap kelompok merupakan salah satu bentuk
penyemangat untuk siswa agar lebih tertantang mempelajari IPA.
-
35
4.2.2 Pelaksanaan Penelitian Kelas Kontrol
Jadwal kegiatan pelaksanaan penelitian kelas kontrol seperti pada tabel 4.2 :
Tabel 4.2
Jadwal Penelitian Kelas Kontrol
Hari/
Tanggal
Uraian Kegiatan
Selasa,16
April 2013
1. Perkenalan dengan siswa.
2. Memberikan soal pretest pada kelas kontrol.
3. Kegiatan pembelajaran 1 pada kelas kontrol dengan
metode konvensional.
Jumat, 19
april 2013
1. Kegiatan pembelajaran 2 dengan metode
konvensional pada kelas kontrol.
2. Memberikan soal posttest belajar pada kelas
kontrol.
Pelaksanaan pembelajaran di kelas kontrol dilakukan dalam dua kali
pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh guru kelas IV dengan
menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Pembelajaran terfokus pada
guru, di mana guru menjelaskan dan siswa memperhatikan.
Pada pertemuan pertama dilakukan pada jam ke 4 – 6, dimana
pembelajaran membahas materi tentang pengertian sumber daya alam.
Pertemuan kedua pembelajaran membahas materi tentang macam-macam
sumber daya alam dan cara pemanfaatannya dan selanjutnya dilakukan
dengan evalusai hasil belajar siswa.
4.3 Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis
deskriptif, analisis prasyarat dan analisis parametrik.
-
36
4.3.1 Analisis Deskriptif
Dalam penelitian ini, sebelum melakukan analisis deskriptif terlebih
dahulu menentukan interval kelas dari kedua kelas penelitian yang disajikan
dalam tabel distribusi frekuensi. Dalam penelitian ini, distribusi frekuensi ini
berguna untuk memberikan gambaran secara jelas mengenai data hasil
posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari perhitungan rumusan
interval kelas, diketahui bahwa banyaknya kategori adalah 6. Distribusi
frekuensi hasil posttest kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.3 :
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol
Rentang Nilai Kelas Kontrol
Frekuensi Presentase
55 – 61 4 15,38 %
62 – 67 3 12,00 %
68 – 74 5 19,23 %
75 – 81 10 38,46 %
82 – 87 2 7,69 %
88 – 95 2 7,69 %
Jumlah 26 100 %
Dari tabel 4.3 diketahui jumlah frekuensi data untuk kelas eksperimen
sebanyak 26 dengan persentase sebesar 100%.
Diagram batang distribusi frekuensi hasil posttest kelas kontrol disajikan pada
gambar 4.1.
-
37
Gambar 4.1
Diagram Batang Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol
Dari diagram batang dapat dilihat rentang masing-masing nilai dan
frekuensi perolehan masing-masing nilai.
Distribusi frekuensi hasil posttest kelas Eksperimen disajikan pada tabel 4.4 :
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen
Rentang Nilai Kelas Kontrol
Frekuensi Presentase
60 – 65 3 12 %
65 – 71 4 16 %
72 – 77 4 16 %
78 – 83 5 20 %
84 – 89 5 20 %
90 – 95 4 16 %
Jumlah 25 100 %
Dari tabel 4.4 dapat diketahui jumlah frekuensi data untuk kelas
eksperimen sebanyak 25 dengan persentase sebesar 100%. Untuk nilai 60-65
sebanyak 3 siswa, nilai 65-71 sebanyak 4 siswa, nilai 72-77 ada 4 siswa, 78-
0
2
4
6
8
10
55 – 61 62 – 67 68 – 74 75 – 81 82 – 87 88 – 95
Fre
ku
en
si
Rentang Nilai
-
38
83 ada 5 siswa, 84-89 ada 5 siswa dan nilai 90-95 ada 4 siswa dengan jumlah
keseluruhan 25 siswa.
Diagram batang distribusi frekuensi hasil posttest kelas kontrol disajikan pada
gambar 4.2.
Gambar 4.2
Diagram Batang Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen
Dari gambar 4.2 dapat dilihat rentang masing-masing nilai dan
frekuensi perolehan masing-masing nilai.
Berdasarkan hasil pengolahan distributif frekuensi, maka dapat
ditentukan analisis deskriptif penelitian yang pengolahannya menggunakan
bantuan SPSS for windows version 17.0. Analisis deskriptif penelitian ini
menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti mean, standar
deviasi, varian, modus dan lain-lain. Dalam penelitian ini dilakukan analisis
deskriptif dengan memberikan gambaran data tentang jumlah data,
maksimum, minimum, mean, dan standar deviasi. Hasil analisis deskriptif
siswa kelas 4 SD Negeri II Ngadipiro sebagai kelas eksperimen dan siswa
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
5
65 – 71 72 – 77 78 – 83 84 – 89 90 – 95
Fre
ku
en
si
Rentang Nilai
-
39
kelas 4 SD Negeri Krapyak sebagai kelas kontrol. Analisis deskriptif dapat
dilihat pada tabel 4.5
Tabel 4.5
Analisis deskriptif
Statistics
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
N Valid 25 26
Missing 1 0
Mean 78.60 73.08
Mode 80a 75
Std. Deviation 9.301 10.008
Variance 86.500 100.154
Minimum 60 55
Maximum 95 95
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa jumlah siswa dari kelas eksperimen
yaitu 25, mean 78,60, nilai minimum 60, nilai maksimum 95 dan standar
deviasi 9.301. Sedangkan untuk kelas kontrol jumlah siswa sebanyak 26,
mean 73,08, nilai minimum 55, nilai maksimum 95 dan standar deviasi yaitu
10,008.
4.4 Analisis Data
Uji Normalitas Pretest
Uji prasyarat dari homogenitas adalah uji normalitas. Uji ini digunakan
untuk mengetahui data nilai pretes, posttest dan gender tersebut berdistribusi
normal atau tidak. Adapun hasil uji normalitas pretest untuk kelas eksperimen
dan kelas kontrol dapat dilihat dalam tabel 4.6 :
-
40
Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tests of Normality
kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
nilai 1.00 .143 25 .200 .928 25 .078
2.00 .172 26 .045 .944 26 .168
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa taraf siginifikasi untuk kelas
eksperimen adalah 0.200 dan untuk kelas kontrol adalah 0.45 dimana kedua
nilai tersebut < 0.05 yang bermakna Ho diterima, artinya pretest untuk kelas
eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.
Uji Homogenitas Nilai Hasil Belajar Pretest
Sebelum menerapkan suatu perlakuan, harus diketahui kondisi dan
kemampuan kedua kelas tersebut sama atau tidak. Untuk mengetahui
kemampuan awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sama atau tidak
digunakan uji homogenitas nilai pretest Adapun uji homogenitas rata-rata
nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.7 :
Tabel 4.7
Hasil Uji Homogenitas Pretest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Test of Homogeneity of Variances
Hasil_Belajar
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.446 1 48.135 .508
Bedasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai signifikasi pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah 0.508 > 0.05 yang berarti Ho diterima,
-
41
yang berarti tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai antara kelas eksperimen
dan kelas kontrol.
Uji Normalitas Posttest
Untuk melihat normal atau tidaknya peyebaran data pada data hasil
posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan uji normalitas
data. Hasil analisis uji normalitas nilai posttest kelas eksperimen dan kelas
kontrol pada tabel 4.8 :
Tabel 4.8
Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Kelas_Eksperimen .120 25 .200* .967 25 .577
Kelas_Kontrol .124 25 .200* .967 25 .577
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel 4.8, data dinyatakan berdistribusi normal jika
signifikansi lebih besar dari 0,05. Nilai signifikansi ini dapat dilihat pada
kolom Kolmogorov-Smirnova. Dari output yang ditampilkan dari kolom
Kolmogorov-Smirnova Tabel 4.8 diketahui bahwa signifikasi untuk kelas
eksperimen sebesar 0,200 > 0,05 sedangkan signifikansi kelas kontrol sebesar
0,200 > 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa populasi data antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Gambar grafik normalitas
hasil posttest kelas eksperimen disajikan pada gambar 4.3 :
-
42
Gambar 4.3
Grafik Normalitas Hasil Posttest Kelas Eksperimen
Dari gambar 4.3 dapat diketahui bahwa hasil posttest kelas eksperimen
menunjukkan data tersebar merata di sekitar garis pusat. Artinya bahwa
rentang antara kemampuan siswa kelas eksperimen dengan kemampuan rata-
rata kelas tidak begitu jauh. Untuk grafik normalitas hasil posttest kelas
kontrol dapat dilihat pada gambar 4.4 :
Gambar 4.4
Grafik Normalitas Hasil Posttest Kelas Kontrol
-
43
Dari gambar 4.4 dapat diketahui bahwa data hasil posttest kelas
kontrol menunjukkan data tersebar merata di sekitar garis pusat, hal ini
menunjukkan bahwa rentang antara kemampuan siswa kelas kontrol dengan
kemampuan rata-rata kelas tidak begitu jauh walaupun dengan nilai rata-rata
lebih rendah dari kelas eksperimen.
Uji Homogenitas Posttest
Uji homogenitas dalam penelitian ini, pada dasarnya dilakukan untuk
membuktikan apakah data yang akan dianalisis memiliki variansi yang sama
atau tidak dalam setiap kelompok kelasnya. Berikut ini adalah rincian data
hasil analisis uji homogeitas posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol
disajikan pada tabel 4.9 :
Tabel 4.9
Hasil Uji Homogenitas Posttest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Test of Homogeneity of Variances
Hasil_Belajar
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.030 1 49 .864
Dari tabel 4.9, hasil uji homogenitas dapat dilihat pada kolom Levene
Statistic. Dari kolom tersebut diketahui bahwa nilai signifikansinya sebesar
0.864. Oleh karena itu nilai signifikansinya lebih dari 0.05, maka dapat
disimpulkan bahwa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol mempunyai
varian yang sama.
-
44
4.5 Deskripsi Hasil Penelitian
4.5.1 Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division)
Deskripsi pembelajaran STAD dapat dilihat dari hasil observasi.
Observasi ini dilakukan pada saat guru menerapkan perlakuan pembelajaran
di dalam kelas eksperimen dengan menggunakan pembelajaran STAD.
Lembar observasi yang dibuat didasarkan dengan ketentuan–ketentuan atau
langkah–langkah pembelajaran STAD.
Dari hasil observasi pembelajaran STAD (Student Teams Achievement
Division) yang dilakukan oleh guru observer, didapatkan bahwa pembelajaran
menggunakan STAD berlangsung dengan baik sesuai dengan teori dan
langkah – langkah pembelajaran yang telah dibuat.
4.5.2 Gender
Gender dalam penelitian ini dibatasi pada jenis kelamin yaitu laki –
laki dan perempuan. Data gender siswa didapat dari dokumentasi arsip
sekolah yaitu absensi siswa. Dokumentasi ini untuk mendapatkan data jenis
kelamin siswa kelas IV di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data gender
siswa kelas 4 kelompok eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel
4.10.
Tabel 4.10
Gender Siswa Kelas 4
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Kelompok
Gender
Total % Laki – laki Perempuan
Jumlah % Jumlah %
Eksperimen 11 44 14 56 25 100
Kontrol 12 46.15 14 53,84 26 100
-
45
Dari tabel 4.10 dapat dilihat kelompok eksperimen terdapat 25 siswa
yang terdiri atas 11 siswa laki – laki dan 14 siswa perempuan. Presentase
siswa laki – laki lebih kecil daripada siswa perempuan, yaitu siswa laki – laki
sebanyak 44% dan siswa perempuan 56%. Sedangkan di kelompok kontrol
terdapat 26 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki – laki dan 14 siswa
perempuan. Presentase siswa laki – laki lebih kecil daripada siswa perempuan,
yaitu siswa laki – laki sebanyak 46,15% dan siswa perempuan 53,84%.
4.6 Hasil Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan mengambil nilai posttest siswa dari
kelompok kontrol yang dalam pembelajaran diberikan perlakuan konvensional
dan kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan pembelajaran STAD
(Student Team Achievement Division).
4.6.1 Deskripsi Hasil Belajar Posttest Berdasarkan Gender
Deskripsi ini merupakan hasil dari data ketuntasan hasil belajar siswa
baik kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang di analisis berdasarkan
gender siswa. Deskripsi hasil belajar posttest berdasarkan gender kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada gambar 4.11.
Tabel 4.11
Deskripsi Hasil Belajar Posttest Berdasarkan Gender
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Kategori Range
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
L P L P
F % F % F % F %
Tuntas 55 – 95 11 100 14 100 11 91,66 11 78,57
Tidak tuntas 0 – 64 0 0 0 0 1 8,33 3 31,42
Jumlah 12 100 14 100 12 100 14 100
Mean 78,80 72,60
St.deviasi 9,30 9,00
Minimal 60 55
Maksimal 95 95
N 25 26
-
46
Dari gambar 4.11 dapat dilihat bahwa nilai posttest dari kelompok
eksperimen terdapat 25 siswa, dari 11 siswa laki - laki semua tuntas,
sedangkan dari 14 siswa perempuan semua tuntas.
Presentase siswa laki – laki tuntas adalah 100%, siswa perempuan tuntas
100%. Secara keseluruhan rata – rata kelompok eksperimen 78,80, standar
deviasinya 9,30, nilai minimalnya 60 dan nilai maksimalnya 95.
Nilai posttest dari kelompok kontrol terdapat 26 siswa, dari 12 siswa
laki yang tuntas sebanyak 11 dan 1 tidak tuntas sedangkan dari 14 siswa
perempuan 11 tuntas dan 3 tidak tuntas. Presentase siswa laki – laki tuntas
adalah 91,66%, siswa laki – laki tidak tuntas 8,33%, siswa perempuan tuntas
78,57%, siswa perempuan tidak tuntas 31,42%. Secara keseluruhan rata – rata
kelompok kontrol 72,60, standar deviasinya 9,00, nilai minimalnya 55 dan
nilai maksimalnya 95.
1.6.2 Pengaruh Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar
Pengaruh pembelajran metode konvensional terhadap hasil belajar dapat
dilihat pada tabel 4.12
Tabel 4.12
Pengaruh Metode Konvensional Terhadap Hasil Belajar
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable:nilai
Source
Type III Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
Corrected Model 522.001a 1 522.001 6.321 .019
Intercept 139333.539 1 139333.539 1687.319 .000
kelas_kontrol .000 0 . . .
Gender 522.001 1 522.001 6.321 .019
kelas_kontrol * gender .000 0 . . .
Error 1981.845 24 82.577
Total 141350.000 26
Corrected Total 2503.846 25
a. R Squared = .208 (Adjusted R Squared = .175)
-
47
Dari tabel 4.12 dapat dilihat mean square, frekuensi dan Signifikasi kelas
kontrol dengan mengunakan metode pembelajaran konvensional (ceramah).
4.6.3 Pengaruh Pembelajaran STAD Terhadap Hasil Belajar
Pengaruh pembelajaran STAD terhadap hasil belajar merupakan hasil
dari perlakuan pembelajaran STAD yang dilakukan di kelompok eksperimen
dan dibandingkan dengan hasil belajar di kelompok kontrol yang
menggunakan pembelajaran konvensional. Hasil belajar yang diperoleh
didapat dari nilai evaluasi posttest siswa. Pengaruh pembelajaran STAD
terhadap hasil belajar dapat dilihat pada tabel 4.13.
Tabel 4.13
Pengaruh Pembelajaran STAD Terhadap Hasil Belajar
Source Type III Sum
of Squares Df
Mean
Square F Sig.
KELAS 455.510 1 455.510 1.999 0.030
Total 297875.000 51
Corrected
total 4835.294 50
Dari tabel 4.13 dapat dilihat :
Jika signifikan > 0,05 maka H0 diterima, H1 ditolak
Jika signifikan < 0,05 maka H0 ditolak, H1 diterima
Dilihat dari tabel 4.16, di dapat nilai sig. 0.030, di mana signifikan
0,030 < 0,05 yang menunjukkan bahwa STAD berpengaruh terhadap hasil
belajar. Artinya penerapan pembelajaran STAD yang dilakukan dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa.
-
48
4.6.4 Pengaruh Pembelajaran STAD Terhadap Hasil Belajar Berdasarkan
Gender
Pada kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan pembelajaran
STAD dan pada kelompok kontrol menggunakan pembelajaran konvensional.
Setelah adanya perlakuan pada kedua kelas tersebut dilakukan evaluasi untuk
mendapatkan nilai hasil belajar posttest. Hasil belajar yang diperoleh siswa
tersebut berdasarkan gender siswa.
Apakah ada pengaruh penerapan pembelajaran STAD (Student Team
Achievement Division) terhadap hasil belajar IPA berdasarkan gender siswa
kelas 4 SD Negeri II Ngadipiro Kabupaten Wonogiri Semester II Tahun
Pelajaran 2012/2013.
H0 : diduga tidak ada pengaruh penerapan pembelajaran STAD
(Student Teams Achievement Division) terhadap hasil belajar IPA
berdasarkan gender siswa kelas 4 SD Negeri II Ngadipiro
Kabupaten Wonogiri Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013.
H1 : diduga ada pengaruh penerapan pembelajaran STAD (Student
Teams Achievement Division) terhadap hasil belajar IPA
berdasarkan gender siswa kelas 4 SD Negeri II Ngadipiro
Kabupaten Wonogiri Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013.
Pengaruh pembelajaran STAD terhadap hasil belajar berdasarkan gender
dapat dilihat pada tabel 4.14.
-
49
Tabel 4.14
Pengaruh Pembelajaran STAD
Terhadap Hasil Belajar Berdasarkan Gender
Source Type III Sum
of Squares Df
Mean
Square F Sig.
KELAS *
GENDER 74.964 1 74.964 0.822 0.369
Total 298500.000
51
Corrected
total 4835.294
50
Dari tabel 4.14 dapat dilihat dasar pengambilan keputusan berdasarkan
signifikan (Sig.) adalah:
Jika signifikan > 0,05 maka H0 diterima, H1 ditolak
Jika signifikan < 0,05 maka H0 ditolak, H1 diterima
Uji perbedaan pengaruh penerapan pembelajaran tipe STAD berdasarkan
gender siswa terhadap hasil belajar menunjukkan nilai signifikan 0,369. Nilai
sig 0,369 > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak ada pengaruh
penerapan pembelajaran kooperatif STAD berpengaruh terhadap hasil belajar
pada mata pelajaran IPA berdasarkan gender siswa kelas 4 SD Negeri II
Ngadipiro Kabupaten Wonogiri Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013.
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian
Terdapat dua kelompok kelas yang digunakan sebagai peneilitian,
yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen
merupakan kelompok yang diberikan tindakan menggunakan pembelajaran
tipe STAD (Student Teams Achievement Division), sedangkan kelompok
kontrol kegiatan pembelajarannya menggunakan metode konvensional atau
ceramah.
Berdasarkan hasil posttest yang didapat dari kedua kelompok yaitu
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol didapatkan bahwa terdapat
-
50
pengaruh penerapan pembelajaran STAD terhadap hasil belajar siswa. Hal ini
juga dapat dilihat dari nilai rata – rata siswa kelas eksperimen 78,80 dan nilai
rata – rata kelas kontrol 72,60. Nilai rata – rata 78,80 > 72.60, di mana selisih
6.20 yang berarti kelompok eksperimen dengan pembelajaran kooperatif tipe
STAD memberikan hasil yang berbeda daripada kelompok kontrol yang
menggunakan pembelajaran konvensional, dengan kata lain perlakuan yang
diberikan dalam pembelajaran mempengaruhi hasil belajar siswa.
Pada kelompok eksperimen sebelum dilakukan perlakuan atau
tindakan dari 25 siswa terdapat 1 siswa laki – laki dan 5 siswa perempuan
yang nilai posttestnya masih dibawah KKM, 10 siswa laki – laki yang di atas
KKM dan 7 siswa perempuan yang di atas KKM. Setelah diberikan perlakuan
menggunakan pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division)
nilai posttest siswa baik siswa laki – laki maupun perempuan tuntas semua.
Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi perbedaan hasil belajar pada siswa
setelah diberi pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran STAD
(Student Teams Achievement Division) daripada menggunakan pembelajaran
konvensional.
Perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen mempengaruhi
hasil belajar 6 siswa yang semula hasil belajarnya tidak tuntas menjadi tuntas
di atas KKM yang telah ditentukan. Keenam siswa tersebut kemungkinan
memiliki karakter yang berbeda – beda dalam belajar, secara garis besar siswa
yang tuntas setelah diberikan perlakuan mempunyai karakter bahwa siswa
tidak bisa belajar jika hanya mendengar penjelasan dari guru artinya siswa
dapat memahami pelajaran jika melakukan aktifitas, merasa kesulitan
menangkap pelajaran jika belajar sendiri, motivasi dalam belajar memerlukan
dorongan dari luar (Arikunto, 2006). Dengan adanya perlakuan pembelajaran
menggunakan STAD yang melibatkan kerjasama antar siswa, melakukan
aktifitas belajar secara aktif, hal tersebut dapat memotivasi siswa dalam
-
51
belajar yang pada akhirnya setelah dilakukan tes akhir nilai siswa dapat
mencapai ketuntasan.
Pengujian hipotesis pengaruh penerapan pembelajaran tipe STAD
dapat meningkatkan hasil belajar siswa berdasarkan gender berdasarkan tabel
between-subject effect menunjukkan nilai sig 0.369 di mana sig 0.369 > 0,05,
artinya tidak ada pengaruh penerapan pembelajaran tipe STAD dapat
meningkatkan hasil belajar siswa berdasarkan gender. Dengan kata lain
gender tidak berperan menentukan hasil belajar.
Hal ini kemungkinan karena pembelajaran STAD memiliki beberapa
kelebihan. Kelebihan dari pembelajaran tipe STAD menurut Trianto, 2007
yaitu : aktivitas siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar terjadi
interaksi atau kerjasama; siswa cenderung aktif dalam pembelajaran; dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep, kemampuan kerjasama
siswa terbangun; meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik
dan membantu siswa menumbuhkan berfikir kritis tanpa membedakan jenis
kelamin.
Slavin (1995) juga mengemukakan kelebihan model pembelajaran
tipe STAD, yaitu: siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan
menjunjung tinggi norma-norma kelompok; siswa aktif membantu dan
memotivasi semangat untuk berhasil bersama; siswa aktif berperan
sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok;
dan interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka
dalam berpendapat.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Selvia Yeni (2008)
dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif tipe Student Teams-Achievement Division (STAD) Terhadap
Hasil Belajar Siswa Kelas IV Semester II pada Mata Pelajaran IPA SD Negeri
Dukuh 02 Salatiga Kecamatan Sidomukti Tahun Pelajaran 2011/2012”
menarik kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar IPA kelas IV di SD
-
52
Negeri Dukuh 02 Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012. Uji t menunjukkan Sig
(2-tailed) (0,000) < α (0,05). Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil
posstest kelas eksperimen yaitu 79,44 lebih tinggi daripada nilai rata-rata hasil
posstest kelas kontrol 69,92.
Pangestuti (2008) dalam penelitian “Pengaruh Penerapan
Pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Team Game Turnament) Terhadap hasil
belajar Matematika Berdasarkan Gender siswa kelas 4 SD Negeri Krapyak
Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 20011/2012” menarik kesimpulan
bahwa ada pengaruh penerapan pembelajaran TGT (Team Game Turnament)
terhadap hasil belajar siswa tetapi gender tidak berperan menentukan hasil
belajar.
Keberhasilan ini dilihat dari hasil posttest yang didapat dari kedua kelompok
yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol didapatkan bahwa terdapat
pengaruh penerapan pembelajaran TGT terhadap hasil belajar siswa. Hal ini
juga dapat dilihat dari nilai rata – rata siswa kelas eksperimen 78,79 dan nilai
rata – rata kelas kontrol 69,84. Nilai rata – rata 78,79 > 69,84, di mana selisih
8,95 yang berarti kelompok eksperimen dengan pembelajaran kooperatif tipe
TGT lebih baik daripada kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran
konvensional, dengan kata lain perlakuan yang diberikan dalam pembelajaran
mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa.
Pengujian hipotesis pengaruh penerapan pembelajaran kooperatif TGT
dapat meningkatkan hasil belajar siswa berdasarkan gender berdasarkan tabel
between-subject effect menunjukkan nilai sig 0,770 di mana sig 0,770 > 0,05
artinya tidak ada pengaruh penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat
meningkatkan hasil belajar siswa berdasarkan gender. Dengan kata lain
gender tidak berperan menentukan hasil belajar.
-
53
Berdasarkan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh penerapan pembelajaran STAD (Student
Teams Achievement Division) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD
Negeri II Ngadipiro Kabupten Wonogiri Semester II Tahun Pelajaran
2012/2013, tetapi gender tidak mempengaruhi hasil belajar.