bab iv hasil penelitian dan pembahasan -...
TRANSCRIPT
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang memaparkan uraian
masing-masing siklus, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
observasi serta refleksi yang berisi penjelasan mengenai aspek keberhasilan dan kelemahan
yang terjadi. Pada bab ini juga akan membahas mengenai hasil anilisis data serta
pembahasannya yang secara rinci akan dijelaskan dalam uraian berikut:
4.1 Deskripsi Siklus I
4.1.1 Rencana Tindakan
Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I dirancang dalam 3 kali pertemuan dimana
pada pertemuan I dan pertemuan II akan disampaikan materi serta penerapan metode problem
based introduction dan pada pertemuan III adalah pemantapan materi serta akan diadakan tes
formatif untuk mengukur hasil belajar siswa. Soal-soal tes formatif yang dibuat untuk
mengukur hasil belajar siswa berpedoman pada indikator-indikator yang telah disusun.
Berikut ini akan disajikan tahapan perencanaan yang dilakukan.
Pertemuan I setelah penulis memperoleh informasi pada tahap observasi, selanjutnya
dilakukan diskusi dengan guru kelas VI SD Negeri 2 Gedongsari sebagai guru kolaborator
mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan dengan menggunakan pendekatan
scientific melalui metode problem based introduction. Standar Kompetensi (SK) pada siklus I
adalah 3. Menghitung luas segi banyak sederhana, luas lingkaran, dan volume prisma segitiga
dengan kompetensi dasar 3.1 Menghitung luas segi banyak yang merupakan gabungan dari
dua bangun datar sederhana.. Materi yang akan dibahas pada pertemuan I ini adalah
Menurunkan rumus luas berbagai bangun datar dari luas persegi panjang. Sebelum mengajar,
penulis menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya adalah
RPP, LKS dan Lembar observasi.
Pertemuan II materi yang akan dibahas adalah luas dan keliling lingkaran pada
pertemuan II ini penulis juga mempersiapkan RPP, LKS dan Lembar observasi yang akan
digunakan pada pembelajaran II ini.
Pertemuan III merupakan tindak lanjut dari pembelajaran I dan II. Pada pertemuan III
ini akan membahas secara singkat mengenai pertemuan I dan II kemudian dilanjutkan dengan
memberikan soal evaluasi kepada siswa. Pada pertemuan III ini yang dipersiapkan penulis
54
adalah soal evaluasi siklus I yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah
siklus I dilaksanakan.
Langkah-langkah pembelajaran yang dirancang disesuaikan dengan langkah
pembelajaran dengan menggunakan metode problem based introduction. Untuk mengetahui
penerapannya di kelas, peneliti menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kesesuaian
tindakan yang dilakukan di kelas dengan langkah-langkah yang seharusnya dilakukan.
Di dalam lembar observasi terdapat dua kolom pelaksanaan yang harus di isi oleh
observer dengan cara memberi tanda centang (√). Kolom yang tersedia yaitu kolom “Ya”
yang diberi tanda centang (√) jika tindakan yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar
sesuai dengan langkah pembelajaran yang telah disusun sebelumnya, serta kolom “Tidak”
yang diberi tanda centang (√) jika langkah tersebut tidak diimplementasikan di dalam
kegiatan pembelajaran.
4.1.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun,
pelaksanaan tindakan Siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dimana pada
pertemuan I dan II akan dilakukan observasi oleh observer. Hasil pelaksanaan tindakan siklus
I secara garis besar dapat dilihat pada tabel 15 yang kemudian akan diuraikan secara rinci
dalam masing-masing pertemuan.
Tabel 13
Hasil observasi siklus I
No Aspek Indikator Pertemuan
I II III
1
Kegiatan awal Guru melakukan tanya jawab untuk
mengingatkan kembali tentang
materi luas bangun datar yang
pernah dipelajari sebelumnya.
Guru memberitahukan manfaat dari
mempelajari materi tentang luas
bangun datar
2
Eksplorasi
Siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok yang beranggotakan 4-5
orang.
Siswa ditunjukkan dan diberi
55
stimulus cara menentukan rumus
mencari rumus luas berbagai
bangun datar dari luas persegi
panjang oleh guru melalui
demonstrasi dengan menggunakan
bantuan media audio-visual
(komputer/laptop, LCD Proyektor
dan layar).
Siswa dan guru menentukan rumus
luas persegi dan luas segitiga
melalui demonstrasi yang
dilakukan.
Siswa mengerjakan latihan soal
yang diberikan guru secara
kelompok,dengan berdiskusi
kelompok siswa diharapkan dapat
menentukan luas persegi dan luas
segitiga bila diketahui salah satu
unsurnya.
Masing-masing kelompok
melaporkan hasil diskusinya dan
kelompok lain menanggapi. informasi yang tepat untuk mencari penjelasan dan solusi.
Siswa mengerjakan soal-soal
latihan secara individu.
3
Elaborasi
Guru membiasakan peserta didik
membaca dan menulis yang
beragam melalui tugas-tugas
tertentu yang bermakna.
-
Guru memfasilitasi peserta didik
melalui pemberian tugas, diskusi
dan lain-lain untuk memunculkan
gagasan baru baik secara lisan
maupun tertulis.
Guru memberi kesempatan untuk
berpikir,menganalisis,menyelesaik
an masalah dan bertindak tanpa
rasa takut.
Guru memfasilitasi peserta didik
dalam pembelajaran kooperatif dan
kolaboratif.
Guru memfasilitasi peserta didik -
56
berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar.
Guru memfasilitasi peserta didik
membuat laporan eksplorasi yang
dilakukan baik lisan maupun
tertulis, secara individual maupun
kelompok.
Guru memfasilitasi peserta didik
untuk menyajikan hasil kerja
individual maupun kelompok.
4
Konfirmasi Guru dan siswa bertanya jawab
tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa.
Guru bersama siswa bertanya
jawab meluruskan kesalahan
pemahaman,memberikan
penguatan dan penyimpulan.
5
Kegiatan penutup
Siswa bersama guru membuat
kesimpulan dan rangkuman dari
materi yang disampaikan.
Siswa dan guru melakukan refleksi
dari pembelajaran yang telah
dilakukan.
Jumlah 17 19 19
1. Pertemuan I
Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan I ini dilakukan pada hari Rabu tanggal 25
November 2015, pertemuan I pada siklus I ini dimulai pada jam pertama yaitu pukul 07.30
WIB dengan alokasi waktu 3x45 menit. Pada awal pembelajaran guru membuka pelajaran
dengan salam kemudian mengajak siswa untuk berdoa bersama dengan dipimpin oleh ketua
kelas, dilanjutkan mengecek kehadiran siswa, pada pertemuan I ini semua siswa kelas VI SD
Negeri 2 Gedongsari hadir. Setelah melakukan presensi dilanjutkan dengan pemberian
apersepsi berupa melakukan tanya jawab untuk mengingatkan kembali tentang materi luas
bangun datar yang pernah dipelajari sebelumnya . Kegiatan tanya jawab yang dilakukan pada
57
saat apersepsi berjalan dengan lancar. Siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait
dengan materi pada pembelajaran sebelumnya.
Kegiatan selanjutnya yang dilakukan guru adalah menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dilakukan dengan menggunakan metode problem based introduction. Setelah itu
guru membagi siswa menjadi 5 kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari 5
siswa. Pembagian kelompok dilakukan dengan membagikan amplop berisi tokoh kartun,
kemudian siswa yang mendapatkan gambar tokoh kartun sama berkumpul menjadi satu
kelompok.
Setelah kelompok terbentuk, guru memberikan motivasi dengan cara
mengorientasikan siswa terhadap masalah. Orientasi siswa terhadap masalah dilakukan
dengan cara siswa ditunjukkan dan diberi stimulus cara menentukan rumus mencari rumus
luas berbagai bangun datar dari luas persegi panjang oleh guru melalui demonstrasi dengan
menggunakan bantuan media audio visual (komputer/laptop, LCD Proyektor dan layar).
Setelah kegiatan awal selesai dilaksanakan, dilanjutkan kegiatan inti yaitu siswa
dengan bimbingan guru merancang aktivitas belajar untuk menyelesaikan masalah yang di
orientasikan pada tahap awal. Pada tahap ini guru membagikan lembar kerja siswa terkait
dengan masalah yang di orientasikan pada tahap awal. Dalam LKS yang harus diselesaikan
siswa pada siklus I pembelajaran I ini siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan guru
secara kelompok, dengan berdiskusi kelompok siswa diharapkan dapat menentukan luas
persegi dan luas segitiga bila diketahui salah satu unsurnya.
Dalam menyelesaikan LKS siswa siswa bekerjasama dalam kelompok berpikir
bersama mengumpulkan informasi dan menyatukan pendapatnya untuk mencari penjelasan
dan solusi untuk menyelesaikan LKS tersebut. Akan tetapi pada saat kegiatan diskusi tidak
semua siswa terlibat secara penuh dalam. Kegiatan diskusi lebih di dominasi oleh siswa-
siswa tertentu saja. Selama siswa berdiskusi menyelesaikan LKS guru berkeliling untuk
membimbing siswa dan memberikan kesempatan siswa untuk bertanya jika ada yang belum
dimengerti. Setelah selesai, guru meminta siswa menyiapkan hasil diskusinya untuk
dipresentasikan didepan kelas dan untuk kelompok lain yang tidak sedang presentasi diberi
kesempatan untuk menanggapi, berpendapat atau bertanya terhadap hasil diskusi kelompok
lain yang sedang presentasi. Akan tetapi belum ada siswa yang berani menanggapi atau
menanyakan hal yang belum dimengerti kepada kelompok yang sedang presentasi.
58
Setelah kelompok-kelompok selesai mempresentasikan hasil diskusi, siswa bersama
dengan guru melalui tanya jawab membahas penyelesaian masalah berdasarkan hasil
presentasi semua kelompok. Dalam kegiatan akhirsiswa dengan bimbingan guru menarik
kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari kemudian melakukan refleksi.
Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pada saat pembelajaran siklus I pertemuan I
berlangsung, guru kelas VI selaku observer mengamati jalannya pembelajaran dari awal
hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan.
Berdasarkan lembar observasi, presentase langkah-langkah kegiatan pembelajaran siklus I
pertemuan I yang sesuai dengan sintak mencapai 81,49% atau sebanyak 17 pernyataan dari
19 pernyataan sesuai dengan langkah-langkah yang harusnya dilakukan. Adapun kegiatan
yang belum sesuai dengan perencanaan antara lain guru tidak mengatur jalannya diskusi
dengan baik sehingga kegiatan presentasi menjadi tidak efektif karena siswa hanya membaca
jawaban mereka saja, selain itu pada akhir pembelajaran guru juga lupa tidak memberikan
informasi mengenai kegiatan pembelajaran selanjutnya. Kemudian pada saat kegiatan
diskusi, tidak semua siswa terlibat aktif, dan siswa juga belum berani memberikan tanggapan
pada saat kelompok lain mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
2. Pertemuan II
Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada Kamis, tanggal 26 November 2015.
Pertemuan II pada siklus I ini dimulai pada jam pertama yaitu pukul 07.30 WIB dengan
alokasi waktu 3x45 menit. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan adalah menghitung luas
dan keliling lingkaran.Sesuai dengan rencana tindakan yang telah disusun, kegiatan awal
yang dilakukan yakni mengajak siswa untuk berdoa. Kegiatan doa dipimpin oleh ketua kelas.
Kemudian dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa. Pada pertemuan II ini semua siswa
kelas VI SD Negeri 2 Gedongsari hadir. Setelah mengecek kehadiran siswa kegiatan
selanjutnya adalah melakukan apersepsi. Pada tahap ini guru mengajukan pertanyaan-
pertanyaan mengenai materi yang telah dipelajari pada pembelajaran sebelumnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan dilanjutkan
dengan pembagian kelompok. Pembagian kelompok dilakukan dengan cara membagikan stik
ice cream yang sudah diberi nomor pada ujungnya kepada siswa, kemudian siswa yang
mendapat nomor sama kemudian berkumpul menjadi satu kelompok. Kelompok yang
terbentuk pada siklus IIsebanyak 5 kelompok dimana dalam satu kelompok terdiri dari 5
59
siswa. Setelah kelompok terbentuk kegiatan selanjutnya adalah guru memberikan motivasi
dengan cara mengorintasikan siswa pada masalah.
Orientasi siswa pada masalah dilakukan dengan cara siswa ditunjukkan dan diberi
stimulus cara menentukan luas dan keliling oleh guru melalui demonstrasi dengan
menggunakan bantuan media audio visual (komputer/laptop, LCD Proyektor dan layar).
Setelah kegiatan awal selesai dilakukan dilanjutkan dengan kegiatan inti, yaitu siswa dengan
bimbingan guru merancang aktivitas belajar untuk menyelesaikan masalah yang di
orientasikan pada tahap awal. Pada tahap iniguru membagikan lembar kerja siswa yang harus
diselesaikan masing-masing kelompok terkait dengan masalah yang telah di orientasikan
pada tahap awal. Dalam LKS yang harus diselesaikan siswa pada siklus I pembelajaran II ini
siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan guru secara kelompok, dengan berdiskusi
kelompok siswa diharapkan dapat menentukan luas dan keliling lingkaran bila diketahui
salah satu unsurnya.
Siswa bekerjasama dalam kelompok berpikir bersama mengumpulkan informasi dan
menyatukan pendapatnya untuk mencari penjelasan dan solusi untuk menyelesaikan LKS
tersebut. Kegiatan diskusi kelompok pada pembelajaran II ini berjalan baik. Selama siswa
berdiskusi menyelesaikan LKS guru berkeliling untuk membimbing siswa dan memberikan
kesempatan siswa bertanya jika ada hal yang belum dimengerti. Pada pembelajaran II ini
siswa siswa beberapa siswa berani menanyakan hal-hal yang belum dimengerti kepada guru.
Setelah selesai, guru meminta siswa menyiapkan hasil diskusinya untuk
dipresentasikan di depan kelas dan untuk kelompok lain yang tidak sedang presentasi diberi
kesempatan untuk menanggapi, berpendapat atau bertanya terhadap hasil diskusi kelompok
lain yang sedang presentasi. Setelah kelompok-kelompok selesai mempresentasikan hasil
diskusi, siswa bersama dengan guru melalui tanya jawab membahas penyelesaian masalah
berdasarkan hasil presentasi semua kelompok.
Dalam kegiatan akhir, siswa dengan bimbingan guru menarik kesimpulan mengenai
materi yang telah dipelajari kemudian melakukan refleksi. Dilanjutkan dengan guru
menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Pada pertemuan II
ini guru memberi informasi kepada siswa bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan
evaluasi dan siswa diminta untuk mempelajari materi pada pertemuan I dan pertemuan II.
60
Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pada saat pembelajaran siklus I pertemuan II
berlangsung, guru kelas IV selaku observer mengamati jalannya kegiatan pembelajaran dari
awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan.
Berdasarkan lembar observasi aktivitas guru dan respon siswa tersebut pembelajaran sudah
berlangsung dengan baik sesuai dengan rencana maupun sintaks yang telah disusun. Guru
sudah mengatur jalannya presentasi dengan baik dengan memberitahu siswa mengenai
peraturan-peraturan sebelum siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok, pada kegiatan
akhir guru sudah memberikan informasi mengenai pembelajaran selanjutnya. Pada
pembelajaran II ini kegiatan diskusi berjalan efektif, semua siswa sudah terlibat dalam
kegiatan diskusi kelompok. Presentase kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan langkah-
langkah pembelajaran pada siklus II ini mencapai 100% atau sejumlah 19 langkah-langkah
kegiatan pembelajaran telah terlaksana.
3. Pertemuan III
Pelaksanaan tindakan siklus I pada pertemuan III dilakukan pada hari Jumat, tanggal
27 November 2015. Pada awal pembelajaran guru menyiapkan siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran. Setelah selesai guru melakukan apersepsi dengan mengingat kembali materi
pelajaran pada pertemuan I dan II. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal-hal terkait materi pada pertemuan pertama dan kedua yang belum dipahami.
Kemudian guru memeriksa kesiapan alat dan bahan yang digunakan pada saat tes,
memotivasi siswa agar dapat mengerjakan soal dengan jujur, lalu meminta membagikan
lembar evaluasi dalam bentuk soal uraian sebagai tes siklus I. Pada siklus I pertemuan III ini
kegiatan pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Guru sudah mengulas materi
pembelajaran pada pertemuan I dan II secara baik dengan melibatkan siswa dan siswa juga
mengerjakan soal postest dengan tenang sehingga tes evaluasi siklus I berjalan dengan lancar.
4.1.3 Hasil Tindakan Siklus I
Hasil belajar siswa diperoleh setelah pembelajaran selesai dilaksanakan yaitu pada
pertemuan ketiga siklus I. Pada pertemuan ketiga, siswa mengerjakan soal evaluasi sesuai
dengan materi yang telah dipelajari pada pertemuan I dan II. Soal evaluasi yang harus
dikerjakan siswa pada siklus I ini berbentuk soal pilihan ganda dengan jumlah 25 soal dimana
tersebut sudah di uji validitas dan reliabilitasnya.
61
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran matematika SD Negeri 2
Gedongsari adalah 70. Berdasarkan skor yang diperoleh siswa dari hasil evaluasi siklus I
maka dapat dibuat tabel distribusi frekuensi hasil belajar. Untuk mempermudah dalam
membuat tabel distribusi frekuensi skor hasil belajar yang perlu dilakukan yaitu menentukan
jangkauan (R), banyaknya kelas (K), dan panjang kelas (P) (Subana, 2000:48). Adapun
rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:
Jangkauan (R) = skor maksimal - skor minimal
= 80 - 36
= 44
Banyaknya Kelas (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 29
= 1 + 3,3 . 1,46
= 1 + 4,82
= 5,82 (dibulatkan menjadi 6)
Panjang kelas (P)
=
=7
Setelah melaksanakan perhitungan diatas, maka berdasarkan nilai yang diperoleh
siswa kelas VI SD Negeri 2 Gedongsari dapat disajikan tabel distribusi hasil belajar siklus I
yang dapat dilihat pada tabel 16.
Tabel 16
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus 1
No Nilai Frekuensi Persentase
1 35 - 41 1 4%
2 42 - 48 8 32%
3 49 - 55 0 0%
4 56 - 62 1 4%
5 63 - 69 3 12%
6 70 - 76 8 32%
7 77 - 83 4 16%
Jumlah 25 100%
Nilai tertinggi 80
Nilai terendah 36
Rata-rata 62,88
62
Dari tabel di atas dapat diketahui persebaran nilai yang diperoleh siswa yaitu sejumlah
1 siswa atau sebesar 4% dari 25 siswa mendapatkan nilai antara 35 sampai 41, sejumlah 8
siswa atau sebesar 32% dari 25 siswa mendapatkan nilai antara 42 sampai 48, sejumlah 0
siswa atau sebesar 0% dari 25 siswa mendapatkan nilai antara 49 sampai 55, sejumlah 1
siswa atau sebesar 4% dari 25 siswa mendapatkan nilai antara 56 sampai 62, sejumlah 3
siswa atau sebesar 12% dari 25 siswa mendapatkan nilai antara 63 sampai 69, dan sejumlah 8
siswa atau sebesar 32% dari 25 siswa mendapatkan nilai antara 70 sampai 76, sejumlah 4
siswa atau sebesar 16% dari 25 siswa mendapatkan nilai antara 77 sampai 83. Adapun nilai
tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus I ini adalah 80, sedangkan nilai terendah adalah 36
dan nilai rata-rata kelas pada siklus I adalah 62,88.
Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh siswa kelas VI pada siklus I maka dapat
disusun presentase ketuntasan hasil belajar yang dapat dilihat pada tabel 17. (KKM 70)
Tabel 17
Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I
Nilai Kategori Jumlah Siswa
Jumlah Persentase
≥70 Tuntas 13 52%
< 70 Tidak Tuntas 12 48%
Jumlah 25 100%
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 36
Rata-rata 62,88
Dari tabel ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I, dapat diketahui bahwa siswa
yang sudah tuntas sebanyak 13 siswa dan siswa yang belum tuntas adalah 12 siswa.
Presentase jumlah siswa yang tuntas adalah sebesar 52% dan yang belum tuntas sebesar 48%.
Presentase ketuntasan belajar siswa pada tabel 17 tersebut dapat digambarkan dalam grafik
lingkaran yang dapat dilihat pada gambar di bawah.
63
Gambar 2: Diagram Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I
4.1.4 Refleksi
Melalui refleksi dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran sudah cukup baik
karena sebagian besar rencana pembelajaran yang telah dibuat dan langkah-langkah
pembelajaran menggunakan metode problem based introduction sudah terlaksana. Meskipun
demikian masih terdapat beberapa kekurangan-kekurangan pada saat pembelajaran I dan II
berlangsung.
Berdasarkan lembar observasi yang telah di isi oleh observer pada pertemuan I masih
terdapat beberapa kelemahan. Pada lembar observasi aktivitas guru dapat diketahui bahwa
guru tidak mengatur jalannya kegiatan presentasi kelompok dengan baik, sehingga kegiatan
presentasi tidak berjalan dengan efektif. Hal tersebut disebabkan karena pada saat siswa
mempresentasikan hasil diskusi siswa hanya membaca saja sehingga menyebabkan siswa lain
yang tidak presentasi tidak tertarik. Selain itu pada saat kegiatan akhir guru juga tidak
memberikan informasi kepada siswa mengenai kegiatan pembelajaran sebelumnya.
Sedangkan pada lembar observasi respon siswa pada pertemuan I dapat diketahui
bahwa pada saat kegiatan diskusi kelompok, semua anggota kelompok masih belum terlibat.
Kegiatan diskusi kelompok didominasi oleh siswa yang aktif saja. Hal tersebut menyebabkan
tidak semua siswa terlibat secara penuh dalam aktivitas penyelesaian masalah sehingga
pemahaman materi siswa terhadap materi pembelajaran masih kurang. Pada pertemuan I ini
siswa juga belum berani memberikan tanggapan kepada kelompok lain yang sedang
mempresentasikan jawabannya.
48% 52%
PERSENTASE KETUNTASAN HASIL BELAJAR SIKLUS 1
< TIDAK TUNTAS >= TUNTAS
64
Pada pertemuan II, berdasarkan lembar observasi respon siswa dapat diketahui bahwa
guru sudah mengatur jalannya kegiatan diskusi dengan baik. Selain itu pada kegiatan akhir
pembelajaran guru juga sudah memberikan informasi mengenai kegiatan pembelajaran
selanjutnya. Sedangkan berdasarkan lembar observasi respon siswa dapat diketahui bahwa
pada saat kegiatan diskusi semua siswa terlibat, akan tetapi masih belum ada siswa yang
berani mengajukan pertanyaan pada saat kelompok lain mempresentasikan hasil diskusi.
.Berdasarkan hasil belajar yang didapat setelah kegiatan pembelajaran selesai
dilakukan dapat diketahui hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika menggunakan
metode problem based introduction mengalami peningkatan dari kondisi awal. Adapun
presentase ketuntasan hasil belajar siklus I yang diperoleh siswa yaitu sebanyak 52% atau
sebanyak 13 dari 25siswa telah mencapai ketuntasan (KKM=70). Sedangkan presentase
siswa yang belum mencapai ketuntasan adalah 48% atau sebanyak 12 dari 25 siswa. Pada
kegiatan pembelajaran masih terdapat rencana-rencana yang belum terlaksana. Terutama
pada saat kegiatan diskusi dan kegiatan pembelajaran yang mengajak siswa untuk berani
mengutarakan tanggapan, sehingga penelitian ini dilanjutkan ke siklus II.
4.2 Deskripsi Siklus II
Berdasarkan catatan perbaikan pada siklus I terkait dengan kurangnya keberanian
siswa mengutarakan pendapat, kegiatan presentasi yang tidak berjalan dengan efektif, dan
belum semua anggota kelompok terlibat dalam kegiatan diskusi yang menyebabkan KKM
belum mencapai standar maka di dalam siklus II ini dilakukan perbaikan kembali agar
kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I tidak terulang kembali.
4.2.1 Rencana Tindakan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus II disusun berdasarkan Standar
Kompetensi (SK) 3. Menghitung luas segi banyak sederhana, luas lingkaran, dan volume
prisma segitiga dengan kompetensi dasar (KD) 3.1 Menghitung luas segi banyak yang
merupakan gabungan dari dua bangun datar sederhana.. Materi yang akan dibahas pada
pertemuan I ini adalah menurunkan rumus luas berbagai bangun datar dari luas persegi
panjang. Rencana pembelajaran pada siklus II dirancang dalam 3 pertemuan dimana pada
pertemuan I dan pertemuan II akan disampaikan materi serta penerapan metode problem
based introduction dan pada pertemuan III adalah pemantapan materi serta akan diadakan tes
65
formatif untuk mengukur hasil belajar siswa. Soal-soal tes formatif yang dibuat berpedoman
pada indikator-indikator yang telah disusun.
Pertemuan II materi yang akan dibahas adalah luas dan keliling lingkaran pada
pertemuan II ini penulis juga mempersiapkan RPP, LKS dan Lembar observasi yang akan
digunakan pada pembelajaran II ini.
Langkah-langkah pembelajaran yang dirancang disesuaikan dengan langkah
pembelajaran dengan menggunakan metode problem based introduction. Untuk mengetahui
penerapannya di kelas, peneliti menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kesesuaian
tindakan yang dilakukan di kelas dengan langkah-langkah yang seharusnya dilakukan.
Di dalam lembar observasi terdapat dua kolom pelaksanaan yang harus di isi oleh
observer dengan cara memberi tanda centang (√). Kolom yang tersedia yaitu kolom “Ya”
yang diberi tanda centang (√) jika tindakan yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar
sesuai dengan langkah pembelajaran yang telah disusun sebelumnya, serta kolom “Tidak”
yang diberi tanda centang (√) jika langkah tersebut tidak diimplementasikan di dalam
kegiatan pembelajaran.
4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun dalam siklus II ini
pelaksanaan tindakan akan dilakukan dalam 3 kali pertemuan dimana dalam pertemuan I dan
II akan diadakan pengamatan. Hasil pelaksanaan tindakan siklus II secara garis besar dapat
dilihat pada tabel 18 yang kemudian akan diuraikan secara rinci dalam masing-masing
pertemuan.
Tabel 18
Hasil observasi siklus II
No Aspek Indikator Pertemuan
I II III
1
Kegiatan awal Guru melakukan tanya jawab untuk
mengingatkan kembali tentang
materi luas bangun datar yang
pernah dipelajari sebelumnya.
Guru memberitahukan manfaat dari
mempelajari materi tentang luas
bangun datar
2
Eksplorasi
Siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok yang beranggotakan 4-5
66
orang.
Siswa ditunjukkan dan diberi
stimulus cara menentukan rumus
mencari rumus luas berbagai
bangun datar dari luas persegi
panjang oleh guru melalui
demonstrasi dengan menggunakan
bantuan media audio-visual
(komputer/laptop, LCD Proyektor
dan layar).
Siswa dan guru menentukan rumus
luas persegi dan luas segitiga
melalui demonstrasi yang
dilakukan.
Siswa mengerjakan latihan soal
yang diberikan guru secara
kelompok,dengan berdiskusi
kelompok siswa diharapkan dapat
menentukan luas persegi dan luas
segitiga bila diketahui salah satu
unsurnya.
Masing-masing kelompok
melaporkan hasil diskusinya dan
kelompok lain menanggapi. informasi yang tepat untuk mencari penjelasan dan solusi.
Siswa mengerjakan soal-soal
latihan secara individu.
3
Elaborasi
Guru membiasakan peserta didik
membaca dan menulis yang
beragam melalui tugas-tugas
tertentu yang bermakna.
Guru memfasilitasi peserta didik
melalui pemberian tugas, diskusi
dan lain-lain untuk memunculkan
gagasan baru baik secara lisan
maupun tertulis.
Guru memberi kesempatan untuk
berpikir,menganalisis,menyelesaik
an masalah dan bertindak tanpa
rasa takut.
Guru memfasilitasi peserta didik
67
dalam pembelajaran kooperatif dan
kolaboratif.
Guru memfasilitasi peserta didik
berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar.
Guru memfasilitasi peserta didik
membuat laporan eksplorasi yang
dilakukan baik lisan maupun
tertulis, secara individual maupun
kelompok.
Guru memfasilitasi peserta didik
untuk menyajikan hasil kerja
individual maupun kelompok.
4
Konfirmasi
Guru dan siswa bertanya jawab
tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa.
Guru bersama siswa bertanya
jawab meluruskan kesalahan
pemahaman,memberikan
penguatan dan penyimpulan.
5
Kegiatan penutup
Siswa bersama guru membuat
kesimpulan dan rangkuman dari
materi yang disampaikan.
Siswa dan guru melakukan refleksi
dari pembelajaran yang telah
dilakukan.
Jumlah 19 19 19
1. Pertemuan I
Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan I ini dilakukan pada hari Sabtu tanggal 28
November 2015, pertemuan I pada siklus I ini dimulai pada jam pertama yaitu pukul 07.30
WIB dengan alokasi waktu 3x45 menit. Pada awal pembelajaran guru membuka pelajaran
dengan salam kemudian mengajak siswa untuk berdoa bersama dengan dipimpin oleh ketua
kelas, dilanjutkan mengecek kehadiran siswa, pada pertemuan I ini semua siswa kelas VI SD
Negeri 2 Gedongsari hadir. Setelah melakukan presensi dilanjutkan dengan pemberian
apersepsi berupa melakukan tanya jawab untuk mengingatkan kembali tentang materi luas
68
bangun datar yang pernah dipelajari sebelumnya . Kegiatan tanya jawab yang dilakukan pada
saat apersepsi berjalan dengan lancar. Siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait
dengan materi pada pembelajaran sebelumnya.
Kegiatan selanjutnya yang dilakukan guru adalah menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dilakukan dengan menggunakan metode problem based introduction. Setelah itu
guru membagi siswa menjadi 5 kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari 5
siswa. Pembagian kelompok dilakukan dengan membagikan amplop berisi tokoh kartun,
kemudian siswa yang mendapatkan gambar tokoh kartun sama berkumpul menjadi satu
kelompok.
Setelah kelompok terbentuk, guru memberikan motivasi dengan cara
mengorientasikan siswa terhadap masalah. Orientasi siswa terhadap masalah dilakukan
dengan cara siswa ditunjukkan dan diberi stimulus cara menentukan rumus mencari rumus
luas berbagai bangun datar dari luas persegi panjang oleh guru melalui demonstrasi dengan
menggunakan bantuan media audio visual (komputer/laptop, LCD Proyektor dan layar).
Siswa dan guru bertanya jawab terkait dengan demonstrasi yang telah dilakukan dan
kemudian guru memunculkan permasalahan tentang menemukan rumus luas berbagai bangun
datar dari luas persegi panjang. Pada tahap orientasi siswa pada masalah ini, siswa terlihat
berantusias mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain itu siswa juga aktif menjawab
pertanyaan guru.
Setelah kegiatan pendahuluan selesai dilaksanakan, dilanjutkan kegiatan inti yaitu
siswa dengan bimbingan guru merancang aktivitas belajar untuk menyelesaikan masalah
yang di orientasikan pada tahap awal. Pada tahap ini guru membagikan Lembar Kerja Siswa
(LKS) terkait dengan masalah yang di orientasikan pada tahap awal. Dalam LKS yang harus
diselesaikan oleh masing-masing kelompok terdapat beberapa gambar bangun datar harus
dicari luasnya. Siswa bekerjasama dalam kelompok berpikir bersama mengumpulkan
informasi dan menyatukan pendapatnya untuk mencari penjelasan dan solusi untuk
menyelesaikan LKS tersebut. Pada pembelajaran kedua ini semua siswa aktif terlibat dalam
kegiatan diskusi.
Selama siswa berdiskusi menyelesaikan LKS guru berkeliling untuk membimbing
siswa dan memberikan kesempatan siswa bertanya jika ada yang belum dimengerti. Siswa
terlihat aktif menanyakan hal-hal yang belum dimengerti kepada guru. Setelah siswa selesai
69
mengerjakan, guru meminta siswa menyiapkan hasil diskusinya untuk dipresentasikan
didepan kelas. Pada pembelajaran ini guru mengatur jalannya presentasi dengan baik.
Sebelum kegiatan presentasi guru juga menyampaikan aturan-aturan. Setelah kelompok
selesai presentasi kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa yang ingin
memberikan tanggapan. Siswa sudah mulai berani mengajukan pertanyaan-pertanyaan
kepada kelompok yang sedang presentasi. Kelompok yang presentasi juga dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan dengan baik. Setelah kelompok-kelompok selesai mempresentasikan
hasil diskusi, siswa bersama dengan guru melalui tanya jawab membahas penyelesaian
masalah berdasarkan hasil presentasi semua kelompok.
Dalam kegiatan akhir siswa dengan bimbingan guru menarik kesimpulan mengenai
materi yang telah dipelajari kemudian dilanjutkan dengan melakukan refleksi. Dari kegiatan
refleksi dapat diketahui bahwa siswa merasa senang dengan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan. Setelah selesai kemudian guru menyampaikan informasi mengenai materi yang
akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya dan meminta siswa mempelajari materi yang
akan dipelajari.
Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pada saat pembelajaran siklus II pertemuan I
berlangsung, guru kelas VI selaku observer mengamati jalannya pembelajaran dari awal
hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan.
Lembar observasi tersebut meliputi item untuk mengamati aktivitas guru dan siswa.
Berdasarkan lembar observasi tersebut dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran
matematika dengan menggunakan metode problem based introduction telah dilakukan
dengan baik sesuai dengan rencana dan sintaks yang telah disusun. Hal tersebut dapat dilihat
dalam lembar observasi pada bagian lampiran dimana langkah-langkah kegiatan
pembelajaran yang sesuai dengan langkah sudah mencapai 100%.
2. Pertemuan II
Pertemuan II pada siklus II dilaksanakan pada Selasa, tanggal 28 April 2015 pada jam
pelajaran pertama yaitu pukul 07.30 dengan alokasi waktu 3x45 menit. Kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan adalah melanjutkan materi yang telah disampaikan pada
siklus II spertemuan I. Pada siklus II pertemuan II ini materi yang akan dipelajari adalah
menghitung luas berbagai bangun datar dari luas persegi panjang. Pada pembelajaran II ini
semua siswa kelas VI SD Negeri 2 Gedongsari hadir. Sesuai dengan rencana tindakan yang
akan dilaksanakan, kegiatan awal yang dilakukan yakni dengan mengkondisikan siswa
70
dengan cara mengajak siswa berdoa dengan dipimpin oleh salah satu temannya, mengecek
presensi siswa, melakukan apersepsi dengan bertanya jawab mengenai dampak dan cara
penanggulangan bencana banjir dan tanah longsor yang telah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya.
Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan dilanjutkan dengan
pembagian kelompok. Pembagian kelompok dilakukan dengan cara membagikan amplop
yang berisi gambar berbagai emoticon, kemudian siswa yang mendapat gambar sama
berkumpul menjadi satu kelompok. Kelompok yang terbentuk pada siklus II pertemuan II ini
adalah sebanyak 5 kelompok dimana dalam masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa.
Setelah kelompok terbagi kemudian guru memberikan motivasi kepada siswa dengan
cara mengorintasikan siswa pada masalah. Orientasi siswa terhadap masalah dilakukan
dengan cara siswa ditunjukkan dan diberi stimulus cara menentukan rumus mencari rumus
luas berbagai bangun datar dari luas persegi panjang oleh guru melalui demonstrasi dengan
menggunakan bantuan media audio-visual (komputer/laptop, LCD Proyektor dan layar).
Setelah kegiatan awal selesai dilakukan dilanjutkan dengan kegiatan inti yaitu siswa
dengan bimbingan guru merancang aktivitas belajar untuk menyelesaikan masalah yang di
orientasikan pada tahap awal. Pada tahap ini guru membagikan Lembar Kerja Siswa terkait
dengan masalah yang di orientasikan pada tahap awal .Pada tahap ini guru membagikan
Lembar Kerja Siswa (LKS) terkait dengan masalah yang di orientasikan pada tahap awal.
Dalam LKS yang harus diselesaikan oleh masing-masing kelompok terdapat beberapa
gambar bangun datar harus dicari luasnya. Siswa bekerjasama dalam kelompok berpikir
bersama mengumpulkan informasi dan menyatukan pendapatnya untuk mencari penjelasan
dan solusi untuk menyelesaikan LKS tersebut. Pada pembelajaran kedua ini semua siswa
aktif terlibat dalam kegiatan diskusi.
Setelah kelompok-kelompok selesai mempresentasikan hasil diskusi, siswa bersama
dengan guru melalui tanya jawab membahas penyelesaian masalah berdasarkan hasil
presentasi semua kelompok. Selanjutnya dalam kegiatan akhir siswa dengan bimbingan guru
menarik kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari kemudian melakukan refleksi.
Setelah selesai guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya
kemudian guru memberikan informasi kepada siswa bahwa pada pertemuan selanjutnya adan
diadakan evaluasi sehingga siswa diminta untuk mempelajari materi pada pertemuan I dan
pertemuan II.
71
Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pada saat pembelajaran siklus II pertemuan
II berlangsung, guru kelas VI selaku observer mengamati jalannya pembelajaran dari awal
hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan.
Lembar observasi tersebut meliputi item untuk mengamati aktivitas guru dan siswa.
Berdasarkan lembar observasi tersebut pembelajaran II ini sudah baik, semua langkah-
langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak atau mencapai 100%, hal tersebut
dapat dilihat pada lampiran.
3. Pertemuan III
Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan III dilakukan pada hari Selasa, tanggal 1
Desember 2015. Pada awal pembelajaran guru menyiapkan siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran. Setelah selesai guru melakukan apersepsi dengan mengingat kembali materi
pelajaran yang telah dipelajari pada pertemuan I dan II siklus II. Guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal terkait materi pada pertemuan pertama
dan kedua yang belum dipahami. Kemudian guru memeriksa kesiapan alat dan bahan yang
digunakan pada saat tes, memotivasi siswa agar dapat mengerjakan soal dengan jujur, lalu
meminta membagikan lembar evaluasi dalam bentuk soal uraian sebagai tes siklus II. Pada
siklus II pertemuan III ini kegiatan pembelajaran sudah berjalan dengan baik.
4.2.3 Hasil Tindakan Siklus II
Hasil belajar siswa diperoleh setelah pembelajaran selesai dilaksanakan yaitu pada
pertemuan ketiga siklus II. Pada pertemuan ketiga, siswa mengerjakan soal evaluasi sesuai
dengan materi yang sudah dipelajari pada pertemuan I dan II. Siswa mengerjakan soal tes
berbentuk pilihan ganda dengan jumlah 20 soal. Dari hasil belajar siswa sebelum
dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II hasil belajar yang
diperoleh siswa mengalami peningkatan. Hal ini dapat terlihat pada hasil rekap nilai post test
siklus I dan Post test siklus II. Jika pada siklus I sebanyak 3 siswa belum mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM), maka, selanjutnya pada siklus II ini sumua siswa sudah dapat
mencapai KKM. Berdasarkan skor yang diperoleh siswa dari hasil evaluasi siklus II maka
dapat dibuat tabel distribusi frekuensi hasil belajar. Untuk membuat tabel tersebut maka yang
perlu dilakukan yaitu menentukan jangkauan (R), banyaknya kelas (K) dan panjang kelas (P).
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Jangkauan (R) = skor maksimal - skor minimal
72
= 100 – 44
= 56
Banyaknya Kelas (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 29
= 1 + 3,3 . 1,46
= 1 + 4,82
= 5,82 (dibulatkan menjadi 6)
Panjang Kelas (p) =
=
= 9
Setelah melaksanakan perhitungan diatas, maka berdasarkan nilai yang diperoleh
siswa kelas VI SD Negeri 2 Gedongsari dapat disajikan tabel distribusi hasil belajar siklus II
yang dapat dilihat pada tabel 19.
Tabel 19
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus II
No Nilai Frekuensi Persentase
1 38 - 46 1 4%
2 47 - 55 2 8%
3 56 - 64 5 20%
4 65 - 73 2 8%
5 74 - 82 0 0%
6 83 - 91 3 12%
7 92 - 100 12 48%
Jumlah 25 100%
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 44
Rata - rata 79,2
Dari tabel di atas dapat diketahui persebaran nilai yang diperoleh siswa yaitu sejumlah
sejumlah 1 siswa atau sebesar 4% dari 25 siswa mendapatkan nilai antara 38 sampai 46,
sejumlah 2 siswa atau sebesar 8% dari 25 siswa mendapatkan nilai antara 47 sampai 55,
sejumlah 5 siswa atau sebesar 20% dari 25 siswa mendapatkan antara nilai antara 56 sampai
64, sejumlah 2 siswa atau sebesar 8% dari 25 siswa mendapatkan nilai antara 65 sampai 73,
73
sejumlah 0 siswa atau sebesar 0% dari 25 siswa mendapatkan nilai antara 74 sampai 82 ,
sejumlah 3 siswa atau sebesar 12% dari 25 siswa mendapatkan nilai antara 83 sampai 91, dan
sejumlah 12 siswa atau sebesar 48% dari 25 siswa mendapatkan nilai antara 92 – 100.
Adapun nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus II yang diperoleh siswa adalah 100
sedangkan nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 44 dan nilai rata-rata kelas adalah 79,2
Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh siswa kelas IV pada siklus II maka dapat
disusun presentase ketuntasan hasil belajar yang dapat dilihat pada tabel 20. (KKM 70)
Tabel 20
Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II
Nilai Kategori Jumlah Siswa
Jumlah Persentase
≥70 Tuntas 16 64%
< 70 Tidak Tuntas 9 36%
Jumlah 25 100%
Dari tabel ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II, dapat diketahui bahwa siswa
yang sudah tuntas sebanyak 16 siswa dan siswa yang belum tuntas sebanyak 9 siswa.
Presentase jumlah siswa yang tuntas adalah sebesar 64% dan yang belum tuntas sebesar 36%.
Presentase ketuntasan belajar siswa pada tabel 22 tersebut dapat digambarkan dalam grafik
lingkaran yang dapat dilihat pada gambar di bawah.
Gambar 3: Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II
36%
64%
PERSENTASE KETUNTASAN HASIL BELAJAR SIKLUS II
< TIDAK TUNTAS >= TUNTAS
74
4.2.4 Refleksi
Berdasarkan refleksi dapat diketahui bahwa pada Siklus II kegiatan pembelajaran
sudah sangat sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran matematika dengan menggunakan
metode problem based introduction pada pertemuan I dan II siswa sudah berani menanggapi
kelompok lain yang presentasi, siswa juga terlihat lebih berantusias. Semua siswa aktif
terlibat dalam kegiatan diskusi. Kegiatan presentasi juga sudah terlaksana dengan baik.
Semua lembar observasi telah menyatakan “ya” artinya semua perencanaan atau sintaks
sudah terlaksana. Presentase keterlaksanaan kegiatan pembelajaran siklus II adalah 100%.
Dengan kata lain pada siklus II ini indikator proses pembelajaran matematika dengan
menggunakan metode problem based introduction telah tercapai.
Dari hasil tes formatif yang telah diberikan pada pertemuan III siklus II menunjukan
64% siswa atau sebanyak 16 dari 25 siswa siswa sudah mencapai KKM dan hanya 36% siswa
atau sebayak 9 dari 25 siswa belum mencapai KKM. Pada siklus II ini nilai tertinggi yang
diperoleh meningkat, jika pada siklus I nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 80 pada
siklus II ini meningkat menjadi menjadi 100. Peningkatan juga terjadi pada nilai terendah,
jika pada siklus I nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 36 pada siklus II ini nilai
terendah meningkat menjadi 44.
Berdasarkan hasil refleksi dapat diketahui bahwa indikator kinerja telah tercapai. Oleh
sebab itu guru dan peneliti membuat keputusan bahwa penelitian tindakan kelas ini
dilaksanakan sampai siklus II.
4.3 Analisis Data Rekapitulasi Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
Hasil belajar siswa dari sebelum tindakan, siklus I dan siklus II mengalami
peningkatan. Berikut ini merupakan rekapitulasi hasil belajar siswa kondisi awal, siklus I dan
siklus II pada mata pelajaran matematika kelas VI SD Negeri 2 Gedongsari yang disajikan
pada tabel 21.
75
Tabel 21
Rekapitulasi Perbandingan Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II
Kriteria Nilai Kondisi awal Siklus I Siklus II
Jumlah
siswa
Persentas
e %
Jumlah
siswa
Persentas
e %
Jumlah
siswa
Persentas
e %
Tuntas ≥ 70 11 44% 13 52% 16 64%
Tidak
tuntas
< 70 14 56% 12 48% 9 36%
Jumlah 25 100% 25 100% 25 100%
Rata-rata 56,72 62,88 79,2
Nilai minimal 40 36 44
Nilai maksimal 78 80 100
Berdasarkan tabel 21 dapat diketahui ketuntasan hasil belajar siswa meningkat dari
kondisi awal, dan setelah dilaksanakannya Siklus I dan Siklus II. Jumlah siswa yang belum
tuntas pada kondisi awal sebanyak 14 siswa. Setelah siklus I berlangsung, jumlah anak yang
mendapat nilai di bawah KKM berkurang menjadi 12 siswa, dan kemudian pada akhir siklus
II jumlah anak yang mendapat nilai di bawah KKM menjadi 9 siswa dikarenakan ada siswa
yang tidak berangkat sekolah sebanyak 5 siswa tanpa keterangan, 2 siswa sakit dan 2 siswa
berangkat sekolan tetapi tidak tuntas.
Berdasarkan rekapitulasi diatas juga dapat dilihat bahwa presentase hasil belajar siswa
yang sudah mencapai KKM pada keadaan awal, siklus I, dan siklus II mengalami
peningkatan. Adapun penjabarannya yaitu, persentase siswa yang telah mencapai KKM di
kondisi awal adalah 44% , sedangkan pada Siklus I sebesar 52% kemudian pada akhir siklus
II 64%. Untuk memperjelas peningkatan hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri 2 Gedongsari
pada mata pelajaran Matematika dapat dilihat dari diagram batang di bawah ini.
76
Gambar 4: Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan gambar diagram rekapitulasi ketuntasan hasil belajar kondisi awal, siklus I
dan siklus II diatas, dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran matematika dengan
menggunakan metode problem based introduction dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas VI SD Negeri 2 Gedongsari dengan peningkatan yang signifikan dimana dapat
dibandingkan pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II selalu meningkat dalam jumlah
presentase siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM.
4.4 Pembahasan
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan metode problem based
introduction dilakukan dengan memberikan permasalahan kepada siswa sebagai starting
point dalam kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk memotivasi siswa agar terlibat
secara aktif. Masalah yang diajukan tersebut merupakan masalah kontekstual yang harus
diselesaikan siswa dalam kelompok. Melalui aktifitas kerja kelompok tersebut siswa dituntut
untuk aktif mencari informasi yang harus dikumpulkan untuk menyelesaikan masalah. Pada
saat kegiatan pembelajaran ini peran guru hanya sebatas fasilitator. Melalui kegiatan
pembelajaran ini siswa terlihat lebih bersemangat dan lebih berantusias mengikuti kegiatan
pembelajaran. Kegiatan presentasi yang dilakukan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk dapat lebih percaya diri mengutarakan tanggapan atau menanyakan hal-hal yang belum
dimengerti sehingga kegiatan pembelajaran yang dilakukan lebih kondusif.
Dari data yang dipaparkan oleh peneliti dapat diketahui bahwa penerapan pembelajaran
dengan menggunakan metode problem based introduction dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas VI SD Negeri 2 Gedongsari Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung. Dari
KONDISI AWAL SIKLUS 1 SIKLUS 2
TIDAK TUNTAS 56% 48% 36%
TUNTAS 44% 52% 64%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Ketuntasan Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
77
hasil observasi yang dilakukan di kelas VI SD Negeri 2 Gedongsari Kecamatan Jumo
Kabupaten Temanggung dapat diketahui bahwa pada kondisi awal jumlah siswa yang
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM=70) pada mata pelajaran matematika adalah
sebanyak 11 siswa atau 44% sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 14siswa atau 56%
dimana nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 78 dan nilai terendah yang diperoleh siswa
adalah 40 dengan nilai rata-rata 56,72.
Pada siklus I hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari kondisi awal. Pada siklus
I jumlah siswa yang mencapai ketuntasan pada mata pelajaran matematika adalah sebanyak
13 siswa atau 52% sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 12siswa atau 48% dimana
nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 80 dan nilai terendah yang diperoleh siswa adalah
36 dengan nilai rata-rata kelas yaitu 62,88. Dalam penelitian ini terdapat indikator proses dan
indikator hasil. Indikator proses dalam penelitian ini adalah indikator keberhasilan yang
dilakukan oleh guru dan siswa dalam penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode
problem based introduction. Penerapan pembelajaran menggunakan metode problem based
introduction dikatakan berhasil jika 100% atau semu langkah-langkah dalam proses
pembelajaran itu sudah terlaksana dengan baik. Sedangkan indikator hasil yang ditetapkan
dalam penelitian ini adalah 60%, artinya penelitian ini dikatakan berhasil jika 60% atau lebih
siswa mendapatkan nilai 70 atau lebih dari 70. Berdasarkan hasil observasi aktifitas guru dan
respon siswa pada siklus I pertemuan I dan II belum tercapai karena pelaksanaan
pembelajaran matematika dengan menggunakan metode problem based introduction belum
100% terlaksana. Hasil belajar siswa pada siklus I juga belum mencapai indikator yang
ditetapkan oleh peneliti yaitu minimal 70% siswa sudah mencapai KKM. Untuk itu penelitian
dilanjutkan pada siklus II karena indikator kinerja belum tercapai seluruhnya.
Hasil belajar pada siklus II jumlah siswa yang mencapai ketuntasan pada mata
pelajaran Matematika adalah sebanyak 16 siswa atau 64% sedangkan siswa yang tidak tuntas
sebanyak 9 siswa atau 36% dimana nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100 dan nilai
terendah yang diperoleh siswa adalah 44 dengan nilai rata-rata kelas yaitu 79,2. Berdasarkan
hasil wawancara dengan guru kelas setelah diperoleh data ketuntasan hasil belajar siswa
maka dapat diketahui bahwa 2 siswa yang tidak tuntas tersebut merupakan siswa pindahan
dari luar pulau yaitu Sulawesi, dimana masih mengalami kesulitan dalam hal menyelesaikan
soal. Selain itu siswa tersebut masih berada pada tahap menyesuaikan diri dengan teman
sekelasnya sehingga untuk dapat berdiskusi dengan siswa lain siswa tersebut mengalami
kesulitan. Sedangkan 2 siswa lainnnya yang tidak tuntas dapat diketahui bahwa siswa
78
tersebut memiliki kamampuan kognitif yang cenderung lebih rendah dibawah siswa lainnya
dan 5 siswa lainnya mengikuti tes tetapi waktu tes berjalan murid tersebut harus mengikuti
lomba Mapsi antar SD. Jadi tes belum selesai lembar jawab dikumpulkan.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan dapat diketahui aktifitas guru dan respon
siswa baik pada pertemuan I maupun pada pertemuan II siklus II sudah terlaksana dengan
baik. Hal ini menunjukan bahwa pembelajaran dengan menerapkan metode problem based
introduction sudah dilaksanakan dengan baik. Penelitian yang dilakukan pada siklus II
seluruhnya sudah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan oleh peneliti yaitu hasil belajar
siswa sudah lebih dari 60% siswa yang telah mencapai KKM dan 100% langkah-langkah
yang telah disusun terlaksana dengan baik. Hal ini menunjukan bahwa penerapan
pembelajaran dengan menggunakan metode problem based introduction dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Sugiyanto (2009:152)
bahwa melalui pembelajaran yang diterapkan dengan metode problem based introduction
siswa akan lebih memahami konsep yang diajarkan karena dalam pembelajaran ini
melibatkan siswa secara aktif dalam memecahkan masalah. Melalui metode problem based
introduction siswa dihadapkan pada suatu permasalahan kontekstual yang digunakan untuk
menstimulus peran aktif siswa untuk mengkostruk pengetahuannya sendiri. Dengan begitu
ilmu yang diperoleh akan bertahan lebih lama karena siswa mendapatkannya sendiri dan
bukan hanya sekedar duduk, diam dan menerima informasi dari guru.
Peningkatan hasil belajar pada penelitian ini sesuai dengan kelebihan dari pembelajaran
dengan metode problem based introduction. Menurut Pierce dan Jones (Ratnaningsih, 2003)
kelebihan problem based introduction sebagai metode pembelajaran adalah:
1.Mengembangkan pemikiran kritis dan keterampilan kreatif 2. Meningkatkan kemampuan
memecahkan masalah 3. Meningkatkan motivasi siswa dalam belajar 4. Membantu siswa
belajar untuk mentransfer pengetahuan dengan situasi baru 5. Dapat mendorong
siswa/mahasiswa mempunyai inisiatif untuk belajar secara mandiri 6. Mendorong kreativitas
siswa dalam pengungkapan penyelidikan masalah yang telah ia lakukan 7. Dengan PBM akan
terjadi pembelajaran bermakna. 8. Dalam situasi PBM, siswa/mahasiswa mengintegrasikan
pengetahuan dan ketrampilan secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang
relevan. 9. PBM dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif
79
siswa/mahasiswa dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan
hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.
Arends (Trianto, 2007) menyatakan bahwa metode problem based instroduction
merupakan pembelajaran di mana siswa mengerjakan masalah secara otentik supaya mereka
dapat menyusun pengetahuan mereka sendiri, keterampilan berpikir tingkat tinggi serta
mengembangkan kemandirian dan sifat percaya diri. Melalui pembelajaran dengan
menggunakan metode problem based introduction akan memungkinkan kegiatan
pembelajaran lebih efektif karena pada pembelajaran ini siswa memiliki peranan penting.
Pada saat kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan metode problem
based introduction siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Erwin Setya Pradana(2012)
dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Tentang segi banyak Melalui
Penggunaan Metode Problem Based Introduction Siswa Kelas VI SDN 6 Depok. Dari hasil
penelitian ini menunjukan adanya peningkatan hasil belajar Matematika siswa kelas VI di
SDN 6 Depok Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan setelah menggunakan metode problem
based introduction. Hal ini nampak pada perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa pada
kondisi prasiklus sebesar 29,17%, siklus I meningkat menjadi 66,7% dan pada siklus II
meningkat menjadi 91,7% dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM=70).
Selain itu penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Nike
Arisa dengan judul, Penerapan Metode problem based introduction untuk meningkatkan
pembelajaran Matematika siswa kelas VI SDN Pringapus 2 Kecamatan Dongko kabupaten
Trenggalek pada Tahun 2011/2012. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan hasil
belajar terhadap pelajaran matematika. Hal ini ditandai dengan peningkatan nilai pada siklus I
yaitu 76,65 % menjadi 93,3 % pada siklus II.
Implikasi praktis yang terjadi setelah pelaksanaan tindakan kelas ini yaitu guru dapat
menggunakan metode pembelajaran yang inovatif untuk memperbaiki mutu kegiatan
pembelajaran. Bagi siswa implikasi dari penelitian ini adalah menarik perhatian siswa agar
lebih sungguh-sungguh dalam belajar sehingga hasil belajar meningkat.