bab iv hasil penelitian dan pembahasan · bab iv hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian...
TRANSCRIPT
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian merupakan pemaparan analisis data kuantitatif hasil
pengumpulan sesuai teknik pengambilan sampel responden yang berhubungan
dengan objek penelitian. Rekapitulasi hasil diolah secara deskriptif dan dianalisis
menggunakan program Predictive Analytics Software versi 8.0.
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
Unit amatan pada penelitian ini meliputi deskripsi dari Salatiga
Melodic Crew yang merupakan organisasi penyelenggaran Salatiga
Suddenday. Festival musik tahunan Suddenday tahun 2016 (b) merupakan
salah satu keberhasilan marketing communication dari SMC dalam
menghadirkan pengunjung lebih tinggi dibandingkan event sesudah maupun
sebelumnya.
4.1.1. Salatiga Melodic Crew
Salatiga Melodic Crew (SMC) merupakan event organizer
penyelenggara acara Salatiga Sudden Day dengan mengundang
partisipasi band-band Metal, Hardcore, Punk dan genre musik lainnya
setiap tahun. Beberapa musisi kelompok band yang pernah mengisi
acara dan bekerjasama dengan SMC antara lain: BurgerKill, Modern
Guns, Hang Out dan lainnya. Beberapa sponsor dan tenant juga
mendukung acara yang diselenggarakan untuk mengakomodasi minat
pecinta musik di Kota Salatiga dan sekitarnya.
Gambar 4.1
SMC Organizer
4.1.2. Salatiga Sudden Day #2 2016 (b)
Acara Salatiga Sudden Day #2 diselenggarakan oleh Salatiga
Melodic Crew (SMC) pada tanggal 5 Agustus 2016 di Tennis Indoor
Salatga. Beberapa kelompok musisi yang hadir antara lain:
Tabel 4.1
Band Partisipant Sudden Day #2
No. Performing Playing
1. PEE WEE GASKINS Sloppy Pop Punk
2. KILLING ME INSIDE Pop Punk
3. JAKARTA BOMB BLAST Pop Punk
4. RESENTMENT Hardcore
5. SATNIGHT, CELEBRATE Pop Punk
6. HAPPY APRIL Pop Punk
7. MY DINNER DAZE Pop Punk
8. WIMB Punk
9. SILENCE BLOOD Metal
10. REMINOR RAWK Pop Punk
11. MY LITTLE PIGGY Pop Punk
12. SOME OREO FROM
AFRIKA
Pop Punk
13. ALL ABOARD Pop Punk
Harga tiket yang ditawarkan sebesar Rp. 25.000 rupiah per
orang dengan penawaran Presale Rp. 20.000 rupiah per lembar.
Panitia Salatiga Melodic juga berhasil memperoleh dukungan lebih
dari 50 sponsor. Sejak dua bulan sebelum penyelenggaraan acara,
panitian giat mempromososikan agenda dengan catatan lebih dari 30
postingan di media sosial (satu postingan per hari) untuk memberikan
informasi sekaligus meningkatkan minat kunjungan pecinta musik di
Salatiga dan sekitarnya.
Gambar 4.2
Media Advertising Sudden Day #2
Stand Booth untuk clothing, merchandise dan give away
(hadiah) diberikan kepada pengunjung selama acara berlangsung
untuk meningkatkan kepuasan pecinta musik yang hadir. Artis musik
ibukota dan zero accident selama acara berlangsung menjadikan
Sudden Day #2 menjadi event terbesar dan tersukses Kota Salatiga di
Tahun 2016.
4.2. Karakteristik Responden
Karakteristik responden berkaitan dengan unit amatan pada
penelitian ini meliputi: Usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, genre
music oriented dan pekerjaan sehari-hari. Karakteristik responden dianalisis
secara deskriptif dari 96 sampel unit amatan secara random. Presentasi data
yang dilakukan meliputi: jumlah kelas, interval, frekuensi dan presentase
pada masing – masing kolom data.
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No. Rentang Usia Jumlah Persentase
1. < 16 tahun 8 8,33%
2. 16 – 18 tahun 25 26,04%
3. 19 – 21 tahun 21 21,88%
4. 22 – 24 tahun 22 22,92%
5. 25 – 26 tahun 8 8,33%
6. 27 – 28 tahun 7 7,29%
7. > 28 tahun 5 5,21%
Total 96 100%
Sumber: Data primer penelitian 2018 (diolah)
Berdasarkan hasil analisis karakteristik responden berdasarkan usia
mayoritas pengunjung Sudden Day #2 berusia 16 – 18 tahun (26,04%).
Responden berada pada tingkat remaja yang mayoritas pada usia pelajar.
Pada usia itu pula mereka sedang gencar mencari informasi dan
pengetahuan baru. Menurut Wahid Iqbal (2006) salah satu faktor yang
mempengaruhi pengetahuan adalah umur. Bertambahnya umur seseorang
akan terjadi perubahan aspek fisik dan psikologis (mental). Dimana pada
usia tersebut terbentuk usia dewasa, apabila umur bertambah maka akan
lebih banyak informasi yang didapatkan serta pengalaman yang didapat
juga lebih banyak. Usia responden menunjukkan bahwa pada usia tersebut
merupakan usia yang matang. Matang yang dimaksud adalah mereka sudah
mampu menampung informasi dan memilah mana informasi yang positif
guna menambah pengalamanya.
Dari pandangan peneliti melihat adanya perbedaan usia dari
responden dan berbeda juga antusiasnya. Terutama memang di usia 16 – 24
tahun, di usia itu dimana gejolak jiwa muda mereka masih berkobar dan
lingkungan yang mensupport untuk menjadi penikmat musik membuat
mereka terbawa ke dunia musik.
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis
Kelamin
Jumlah Persentase
1. Laki – laki 67 69,79%
2. Perempuan 29 30,21%
Total 96 100%
Sumber: Data primer penelitian 2018 (diolah)
Mayoritas responden merupakan laki – laki sebanyak 67 orang
(69,79%). Responden perempuan sebanyak 29 orang (30,21%). Dalam
proses sosial yang sangat kompleks laki-laki memiliki peluang sosial yang
lebih besar dibanding perempuan. Dikarenakan perempuan rentan terhadap
berbagai ancaman dalam proses sosialisasi, yang menyebabkan terbatasnya
wilayah ruang sosial yang dimilikinya1.
Menurut peneliti, maksud dari peluang sosial disini adalah
lingkungan, dimana lingkungan laki-laki dapat lebih tertarik terhadap
sesuatu yang berbeda dan lingkungan yang dianggap memiliki daya tarik
lebih di mata masyarakat.
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
1 Utomo. Udi,2006: Gender dan Musik.
No. Pendidikan Jumlah Persentase
1. SD 3 3,13%
2. SMP 24 25,00%
3. SMA / Sederajat 37 38,54%
4. Mahasiswa 20 20,83%
5. Diploma 4 4,17%
6. Sarjana 8 8,33%
Total 96 100,00%
Sumber: Data primer penelitian 2018 (diolah)
Berdasarkan tabel 4.4 mayoritas responden berpendidikan SMA /
Sederajat (SMA / Sederajat) yaitu sebesar 37 orang (38,54%). Dibidang
tingkat pendidikan SMA memiliki poin tinggi dikarenakan waktu luang
yang mereka miliki lebih banyak dibanding tingkat pendidikan lain. Usia
SMA/sederajat mempunyai emosi yang tinggi untuk memperlihatkan siapa
mereka, sehingga mereka mampu mengorbankan waktu luang mereka untuk
memuaskan rasa ingin tahu terhadap lingkungan yang dipercaya mampu
menaikan pandangan mereka di ruang publik (Tantagode:2008).
Di Salatiga sendiri penikmat musik indie adalah orang - orang yang
bisa dipandang keren, karena dengan perbedaan musik yang dikonsumsi
serta hentakan musik keras membuat mereka lebih terlihat garang di
masyarakat. Dengan mengunjungi event musik mereka sudah mendapatkan
kebahagiaan tersendiri. Di usia SMA/sederajat mereka akan membawa
cerita kesekolah dan menunjukan ke teman-temanya kalau mereka
mengunjungi event musik lokal, sehingga rasa percaya diri mereka menjadi
lebih tinggi.
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Genre Music Oriented
No. Genre Music Oriented Jumlah Persentase
1. Pop Punk 21 21,86%
2. Punk 20 20,86%
3. Pop 18 18,75%
4. Sloopy Pop Punk 16 16,67%
5. Hip Hop – Rap – Rapcore 11 11,46%
6. Metal – Hardcore 10 10,42%
Total 96 100,00%
Sumber: Data primer penelitian 2018 (diolah)
Genre music oriented merupakan latar belakang jenis hobi musik
yang paling diminati oleh responden. Mayoritas responden menyukai musik
jenis Pop Punk sebesar 21 orang (21,86%). Pop Punk menjadi mayoritas
karena bintang tamu utama dalam event ini bergenre Pop Punk. Alasan lain
mereka enyukai Pop Punk adalah karakter Pop Punk yang easy listening.
Musik Pop Punk yang terbilang sebagai musik yang keras, tetapi
pembawaan musik Pop Punk yang easy listenung membuat mayoritas
menyukai musik ini. Selain dari musik pemain musik Pop Punk lebih stylish
dibanding musik lain sehingga membuat daya tarik ke musik Pop Punk
lebih tinggi.
4.3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan dengan lima tahapan yaitu normalitas,
linearitas, multikolinieritas dan heterokedastisitas.
4.3.1. Uji Normalitas
Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Kolmogorov-Smirnov dimana data dinyatakan terdistribusi normal
jika nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov di atas 0,05. Uji
normalitas terhadap persamaan variabel independen dan dependen
dapat dilihat pada Tabel 4.17 berikut:
Tabel 4.6
One Sample Kolmogorov – Smirnov Test
Pada tabel 4.14 variabel persamaan mempunyai tingkat
probabilitas lebih besar dari 0,05 dimana variabel angket
adverstising, direct marketing, sales promotion, personal selling dan
minat kunjung memiliki tingkat probabilitas masing – masing 0,792 ;
0,453 ; 0,140 ; 0,085 dan 0,891. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
data variabel dependen dan independen terdistribusi dengan normal
(> nilai α).
4.3.2. Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui hubungan dari
data variabel independen dan dependen. Jika terdapat hubungan
linier maka digunakan analisis regresi linier. Sedangkan jika tidak
terdapat hubungan linier antara dua variabel tersebut maka
digunakan analisis regresi non-linier.
Advertising
Direct
Marketing
Sales
Promotion
Personal
Selling
Unstandardize
d Residual
N 79 79 79 79 79
Normal
Parametersa,
b
Mean 46,94 73,68 62,30 51,09 ,0000000
Std.
Deviation
4,929 7,382 7,330 5,720 3,76049863
Most
Extreme
Differences
Absolute ,073 ,097 ,130 ,141 ,065
Positive ,069 ,097 ,130 ,141 ,065
Negative -,073 -,060 -,074 -,073 -,034
Kolmogorov-Smirnov Z ,650 ,858 1,153 1,256 ,578
Asymp. Sig. (2-tailed) ,792 ,453 ,140 ,085 ,891
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Tabel 4.7
L
ine
arit
y
Tes
t
Advertising dan Minat Kunjungan
Sumber: Predictive Analytics Software 2018 (diolah)
Dari tabel 4.15 diperoleh nilai Linearity dengan tingkat
signifikansi 0,000 < 0,05, maka terdapat hubungan linier antara
variabel independen (X1) dan variabel dependen (Y).
Tabel 4.8
Linearity Test Direct Marketing dan Minat Kunjungan
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Direct markeing * Minat
kunjungan
Between
Groups
(Combined) 2305,719 19 121,354 3,798 ,000
Linearity 1095,789 1 1095,789 34,298 ,000
Deviation from
Linearity
1209,929 18 67,218 2,104 ,017
Within Groups 1884,990 59 31,949
Total 4190,709 78
Sumber: Predictive Analytics Software 2018 (diolah)
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Advertising * Minat
kunjungan
Between
Groups
(Combined) 907,792 28 32,421 1,780 ,037
Linearity 386,368 1 386,368 21,208 ,000
Deviation from
Linearity
521,424 27 19,312 1,060 ,419
Within Groups 910,917 50 18,218
Total 1818,709 78
Tabel 4.16 diperoleh nilai Linearity dengan tingkat
signifikansi 0,000 < 0,05, maka terdapat hubungan linier antara
variabel independen (X2) dan variabel dependen (Y).
Tabel 4.9
Linearity Test Sales Promotion dan Minat Kunjungan
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Sales promotion * Minat
kunjungan
Between
Groups
(Combined) 1369,323 19 72,070 3,594 ,000
Linearity 818,674 1 818,674 40,828 ,000
Deviation
from Linearity
550,648 18 30,592 1,526 ,113
Within Groups 1183,057 59 20,052
Total 2552,380 78
Sumber: Predictive Analytics Software 2018 (diolah)
Dari tabel 4.17 diperoleh nilai Linearity dengan tingkat
signifikansi 0,000 < 0,05, maka terdapat hubungan linier antara
variabel independen (X3) dan variabel dependen (Y).
Tabel 4.10
Linearity Test Personal Selling dan Minat Kunjungan
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Personal selling * Minat
kunjungan
Betwee
n
Groups
(Combined) 3135,726 28 111,990 5,308 ,000
Linearity 2632,974 1 2632,974 124,78
7
,000
Deviation from
Linearity
502,752 27 18,620 ,882 ,630
Within Groups 1054,983 50 21,100
Total 4190,709 78
Sumber: Predictive Analytics Software 2018 (diolah)
Tabel 4.18 diperoleh nilai Linearity dengan tingkat
signifikansi 0,000 < 0,05, maka terdapat hubungan linier antara
variabel independen (X3) dan variabel dependen (Y).
4.3.3. Uji Mulitolinieritas
Pengujian Multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui
apakah antara dua dimensi variabel independen secara simultan
memiliki hubungan atau tidak dengan variabel dependen.
Tabel 4.11
Intercorrelation Diagnostic
P
ada tabel Interkorelasi diperoleh nilai Eigen (2), (3), (4) dan (5)
> 0,001 sehingga dapat disimpulkan bahwa gejala
multikolinieritas tidak terjadi dalam penelitian ini.
4.3.4. Uji Heterokedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah
dalam suatu model regresi terdapat kesamaan atau
ketidaksamaan varians antara pengamatan yang satu dengan
pengamatan yang lainnya.
Mod
el
Dimen
sion
Eigenv
alue
Condit
ion
Index
Variance Proportions
(Consta
nt)
Adverstis
ing
Direct
Marketi
ng
Sales
Promoti
on
Perso
nal
Selling
dimen
sion0
1
dimension1
1 4,970 1,000 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00
2 ,012 19,959 ,00 ,49 ,01 ,16 ,12
3 ,006 27,852 ,03 ,08 ,16 ,22 ,81
4 ,006 29,032 ,93 ,03 ,20 ,06 ,01
5 ,005 32,182 ,03 ,40 ,62 ,55 ,06
a. Dependent Variable: Minat Kunjungan
Gambar 4.3
Grafik Heterokedastisitas
Dalam suatu model regresi yang baik, biasanya tidak
mengalami heteroskedastisitas. Melalui grafik scatterplot dapat
terlihat suatu model regresi mengalami heteroskedastisitas atau
tidak. Jika terdapat pola tertentu dalam grafik maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Dari Gambar
4.3 terlihat bahwa titik-titik menyebar tersebar diantara -1 dan 1
pada sumbu X dan Y. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi heteroskedastisitas pada model regresi dalam penelitian
ini
4.4. Uji Analisis Linier Berganda
Tabel 4.12
Koefisien Regresi
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3,128 2,957 1,058 ,293
Advertising (X1) ,415 ,124 ,349 3,347 ,001
Direct Marketing (X2) ,224 ,149 ,158 1,509 ,135
Sales Promotion (X3) ,215 ,156 ,141 1,381 ,171
Personal Selling (X4) ,195 ,075 ,237 2,614 ,010
a. Dependent Variable: Minat Kunjungan (Y)
Berdasarkan analisis Tabel 4.21 maka persamaan analisis regresi
pada penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4
Y = 3,128 + 0,415X1 + 0,224X2 + 0,215X3 + 0,195X4
Y = Minat Kunjung
A = konstanta
β 1, β 2, β3, β4 = koefisien regresi
X1 = Advertising
X2 = Direct Marketing
X3 = Sales Promotion
X4 = Personal Selling
Pada persamaan III dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Konstanta regresi sebesar 3,128; artinya jika Advertising (X1), Direct
Marketing (X2), Sales Promotion (X3), dan Personal Selling (X4)
nilainya adalah 0, maka Minat Kunjung (Y) nilainya sebesar 3,128.
2. Koefisien regresi variabel Advertising (X1) sebesar 0,415; artinya jika
variabel independen lain nilainya tetap dan Advertising mengalami
kenaikan 1%, maka minat kunjung (Y) akan mengalami kenaikan sebesar
0,415. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara
Advertising dengan minat kunjung, semakin naik Advertising maka
semakin naik minat kunjung.
3. Koefisien regresi variabel Direct Marketing (X2) sebesar 0,224; artinya
jika variabel independen lain nilainya tetap dan Direct Marketing
mengalami kenaikan 1%, maka minat kunjung (Y) akan mengalami
kenaikan sebesar 0,224. Koefisien bernilai positif artinya terjadi
hubungan positif antara Direct Marketing dengan minat kunjung,
semakin naik Direct Marketing maka semakin naik minat kunjung.
4. Koefisien regresi variabel Sales Promotion (X3) sebesar 0,215; artinya
jika variabel independen lain nilainya tetap dan Sales Promotion
mengalami kenaikan 1%, maka minat kunjung (Y) akan mengalami
kenaikan sebesar 0,215. Koefisien bernilai positif artinya terjadi
hubungan positif antara Sales Promotion dengan minat kunjung, semakin
naik Sales Promotion maka semakin naik minat kunjung.
5. Koefisien regresi variabel Personal Selling (X4) sebesar 0,195; artinya
jika variabel independen lain nilainya tetap dan Personal Selling
mengalami kenaikan 1%, maka minat kunjung (Y) akan mengalami
kenaikan sebesar 0,195. Koefisien bernilai positif artinya terjadi
hubungan positif antara Personal Selling dengan minat kunjung, semakin
naik Personal Selling maka semakin naik minat kunjung.
4.6. Analisis Korelasi Ganda (R)
Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau
lebih variabel independent (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel dependent (Y)
secara serentak. Koefisien ini menunjukan seberapa besar hunbujgan yang
terjadi antara vaiabel independent (X1, X2, X3, X4) secara serentak terhadap
variabel dependent (Y). Nilar R berkisar 0 sampai 1, nilai semakin
mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya jika
nilai semakin mendekati 0 berarti hubungan yang terjadi semakin lemah.
Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan interpretasi
koefisien korelasi sebagai berikut:
0,00 - 0,199 = sangat rendah
0,20 - 0,399 = rendah
0,40 - 0,599 = sedang
0,60 - 0,799 = kuat
0,80 - 1,000 = sangat kuat
Dari hasil analisis regresi, lihat pada output moddel summary dan
disajikan sebagai berikut:
Tabel 4.13
Tabel Analisis Determinasi
Model
R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
dimension0
1 ,675a ,456 ,432 2,485
a. Predictors: (Constant), Advertising (X1), Direct Marketing (X2),
Sales Promotion (X3), Personal Selling (X4)
Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka R sebesar 0,675. Dilihat
dari interpretasi koefisien korelasi menurut Sugiyono maka hal ini
menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara Advertising (X1),
Direct Marketing (X2), Sales Promotion (X3), dan Personal Selling (X4)
terhadap minat kunjung (Y) karena memiliki R sebesar 0,675.
4.7. Analisis Determinasi (R2)
Analisis determinasi dalam regresi linear berganda digunakan
untuk mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel independen (X1,
X2,……Xn) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Koefisien ini
menunjukkan seberapa besar prosentase variasi variabel independen yang
digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen.
R2sama dengan 0, maka tidak ada sedikitpun prosentase sumbangan
pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen,
atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model tidak
menjelaskan sedikitpun variasi variabel dependen. Sebaliknya R2 sama
dengan 1, maka prosentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel
independen terhadap variabel dependen adalah sempurna, atau variasi
variabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan 100%
variasi variabel dependen.
Dari hasil analisis regresi, lihat pada output moddel summary dan
disajikan sebagai berikut:
Tabel 4.14
Tabel Analisis determinasi
Model
R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
dimension0
1 ,675a ,456 ,432 2,485
a. Predictors: (Constant), Advertising (X1), Direct Marketing (X2),
Sales Promotion (X3), Personal Selling (X4)
Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka R2 (R Square) sebesar
0,456 atau (45,6%). Hal ini menunjukkan bahwa prosentase sumbangan
pengaruh variabel independent (Advertising, Direct Marketing, Sales
Promotion, dan Personal Selling) terhadap variabel dependent (minat
kunjung) sebesar 45,6%. Atau variasi variabel independent yang digunakan
dalam model (Advertising, Direct Marketing, Sales Promotion, dan
Personal Selling) mampu menjelaskan sebesar 45,6% variasi variabel
dependen (Minat Kunjung). Sedangkan sisanya sebesar 55,4% dipengaruhi
atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model
penelitian ini.
Adjusted R Square adalah nilai R Square yang telah disesuaikan,
nilai ini selalu lebih kecil dari R Square dan angka ini bisa memiliki harga
negatif. Menurut Santoso (2001) bahwa untuk regresi dengan lebih dari dua
variabel bebas digunakan Adjusted R2 sebagai koefisien determinasi.
Standard Error of the Estimate adalah suatu ukuran banyaknya
kesalahan model regresi dalam memprediksikan nilai Y. Dari hasil regresi di
dapat nilai 2,485, hal ini berarti banyaknya kesalahan dalam minat kunjung
adalah 2,485. Sebagai pedoman jika Standard error of the estimate kurang
dari standar deviasi Y, maka model regresi semakin baik dalam
memprediksi nilai Y.
Menurut dugaan peneliti masih ada beberapa faktor kuat yang
mempengaruhi minat kunjung, salah satunya adalah dari faktor guest star
dimana akan menjadi keterbatasan penelitian karena dari faktor guest star
tidak dilakukan analisis secara mendalam.
4.5. Uji F
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent
(X1,X2….Xn) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen (Y). Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak. Signifikan
berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat
digeneralisasikan).
Dari hasil output analisis regresi dapat diketahui nilai F seperti
pada tabel 2 berikut ini.
Tabel 4.15
Tabel F Squares
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 471,371 4 117,843 19,077 ,000a
Residual 562,119 91 6,177
Total 1033,490 95
a. Predictors: (Constant), Personal Selling (X4), Advertising (X1), Direct Marketing
(X2), Sales Promotion (X3)
b. Dependent Variable: Minat Kunjungan (Y)
Gambar 4.4
Tahap-tahap untuk melakukan uji F adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara Advertising,
Direct Marketing, Sales Promotion, dan Personal Selling
secara bersama-sama terhadap minat kunjung.
Ha : Ada pengaruh secara signifikan antara Advertising, Direct
Marketing, Sales Promotion, dan Personal Selling secara
bersama-sama terhadap minat kunjung.
2. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% (signifikansi 5%
atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam
penelitian).
3. Menentukan F hitung
Berdasarkan tabel diperoleh F hitung sebesar 19,077.
4. Menentukan F table
k : Jumlah Variabel
n : Jumlah Responden
tingkat signifikansi 5% (0.05)
Df(n1) = k – 1
= 5 – 1
= 4
Df(n2) = n – k
= 96 – 5
= 91
Dari F tabel dapat dilihat jika Df(n1) dan Df(n2) mengarah ke
nilai 2,47
5. Kriteria pengujian
Ho diterima bila F hitung < F tabel
Ho ditolak bila F hitung > F tabel
6. Membandingkan F hitung dengan F tabel
Nilai F hitung > F tabel (19,077 > 2,47), maka Ho ditolak.
7. Kesimpulan
Karena F hitung > F tabel (19,077 > 2,47), maka Ho
ditolak, artinya ada pengaruh secara signifikan
antara Advertising, Direct Marketing, Sales Promotion, dan
Personal Selling secara bersama-sama terhadap terhadap
minat kunjung. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan
bahwa Advertising, Direct Marketing, Sales Promotion, dan
Personal Selling secara bersama-sama berpengaruh
terhadap minat kunjung.
4.6. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji T)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
variabel independen (X1, X2,…..Xn) secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen (Y).
Dari hasil analisis regresi output dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 4.16
Tabel Uji T
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3,128 2,957 1,058 ,293
Advertising (X1) ,415 ,124 ,349 3,347 ,001
Direct Marketing (X2) ,224 ,149 ,158 1,509 ,135
Sales Promotion (X3) ,215 ,156 ,141 1,381 ,171
Personal Selling (X4) ,195 ,075 ,237 2,614 ,010
a. Dependent Variable: Minat Kunjungan (Y)
Tahap-tahap untuk melakukan uji T adalah sebagai berikut:
4.6.1. Pengujian koefisien regresi variabel Advertising
1. Merumuskan Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara Advertising
terhadap minat kunjung.
Ha : Ada pengaruh secara signifikan antara Advertising minat
kunjung.
2. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% (0,05)
3. Menentukan T hitung
Berdasarkan tabel diperoleh T hitung sebesar 3,347.
4. Menentukan T tabel
T tabel dihitung melalui
Df = n – k
= 96 – 5
= 91
Dan pada tabel Df = 91 dengan tingkat signifikansi 0,05 adalah
1,986
5. Kriteria pengujian
Ho diterima bila T hitung > T tabel
Ho ditolak bila T hitung < T tabel
6. Membandingkan F hitung dengan F tabel
Nilai T hitung > T tabel (3,347 > 1,986), maka Ho diterima.
7. Kesimpulan
Karena T hitung > T tabel (3,347 < 1,986), maka Ho
diterima, artinya terdapat pengaruh secara signifikan
antara Advertising terhadap minat kunjung. Jadi dari kasus
ini dapat disimpulkan bahwa Advertising mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap minat kunjung.
4.6.2. Pengujian koefisien regresi variabel Direct Marketing
1. Merumuskan Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara Direct
Marketing terhadap minat kunjung.
Ha : Ada pengaruh secara signifikan antara Direct Marketing
terhadap minat kunjung.
2. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% (0,05)
3. Menentukan T hitung
Berdasarkan tabel diperoleh T hitung sebesar 1,509.
4. Menentukan T tabel
T tabel dihitung melalui
Df = n – k
= 96 – 5
= 91
Dan pada tabel Df = 91 dengan tingkat signifikansi 0,05 adalah
1,986
5. Kriteria pengujian
Ho diterima bila T hitung > T tabel
Ho ditolak bila T hitung < T tabel
6. Membandingkan F hitung dengan F tabel
Nilai T hitung < T tabel (1,509 < 1,986), maka Ho diterima.
7. Kesimpulan
Karena T hitung < T tabel (1,509 < 1,986), maka Ho
ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh secara signifikan
antara Direct Marketing terhadap minat kunjung. Jadi dari
kasus ini dapat disimpulkan bahwa Direct Marketing tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat
kunjung.
4.6.3. Pengujian koefisien regresi variabel Sales Promotion
Merumuskan Hipotesis
1. Merumuskan Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara Sales
Promotion terhadap minat kunjung.
Ha : Ada pengaruh secara signifikan antara Sales Promotion
terhadap minat kunjung.
2. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% (0,05)
3. Menentukan T hitung
Berdasarkan tabel diperoleh T hitung sebesar 1,381.
4. Menentukan T tabel
T tabel dihitung melalui
Df = n – k
= 96 – 5
= 91
Dan pada tabel Df = 91 dengan tingkat signifikansi 0,05 adalah
1,986
5. Kriteria pengujian
Ho diterima bila T hitung > T tabel
Ho ditolak bila T hitung < T tabel
6. Membandingkan F hitung dengan F tabel
Nilai T hitung < T tabel (1,381 < 1,986), maka Ho diterima.
7. Kesimpulan
Karena T hitung < T tabel (1,381 < 1,986), maka Ho
ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh secara signifikan
antara Sales Promotion terhadap minat kunjung. Jadi dari
kasus ini dapat disimpulkan bahwa Sales Promotion tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat
kunjung.
4.6.4. Pengujian koefisien regresi variabel Personal Selling
1. Merumuskan Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara Personal
Selling terhadap minat kunjung.
Ha : Ada pengaruh secara signifikan antara Personal Selling
minat kunjung.
2. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% (0,05)
3. Menentukan T hitung
Berdasarkan tabel diperoleh T hitung sebesar 2,614.
4. Menentukan T tabel
T tabel dihitung melalui
Df = n – k
= 96 – 5
= 91
Dan pada tabel Df = 91 dengan tingkat signifikansi 0,05 adalah
1,986
5. Kriteria pengujian
Ho diterima bila T hitung > T tabel
Ho ditolak bila T hitung < T tabel
6. Membandingkan F hitung dengan F tabel
Nilai T hitung > T tabel (2,614 > 1,986), maka Ho diterima.
7. Kesimpulan
Karena T hitung > T tabel (2,614 < 1,986), maka Ho
diterima, artinya terdapat pengaruh secara signifikan
antara Personal Selling terhadap minat kunjung. Jadi dari
kasus ini dapat disimpulkan bahwa Personal Selling
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat
kunjung.
4.7. Refleksi Hasil Penelitian
Mayoritas responden pada penelitian ini adalah remaja berusia antara
16 – 24 tahun (70,84%) dimana bertambahnya umur seseorang akan terjadi
perubahan aspek fisik dan psikologis (mental). Dimana pada usia tersebut
terbentuk usia dewasa, apabila umur bertambah maka akan lebih banyak
informasi yang didapatkan serta pengalaman yang didapat juga lebih
banyak. Laki – laki merupakan basis utama pengunjung, namun ditemukan
cukup banyak perempuan dengan persentase 30,21%. Laki-laki menjadi
dominan karena dalam proses sosial yang sangat kompleks laki-laki
memiliki peluang sosial yang lebih besar dibanding perempuan.
Dikarenakan perempuan rentan terhadap berbagai ancaman dalam proses
sosialisasi, yang menyebabkan terbatasnya wilayah ruang sosial yang
dimilikinya2. Mengikuti rentang usia maka mayoritas tingkat pendidikan
2 Utomo, Adi,2006: Gender dan Musik
pengunjung adalah anak SMA / sederajat (SMK / MA) sebanyak(38,54%),
SMA / sederajat (SMK / MA) memiliki poin tinggi dikarenakan usia
SMA/sederajat mempunyai emosi yang tinggi untuk memperlihatkan siapa
mereka, sehingga mereka mampu mengorbankan waktu luang mereka untuk
memuaskan rasa ingin tahu terhadap lingkungan yang dipercaya mampu
menaikan pandangan mereka di ruang publik(Tantagode:2008). Pengunjung
event Suden Day #2 paling dominan adalah penggemar musik jenis Pop
Punk (21,86%). Pop Punk menjadi mayoritas karena bintang tamu utama
dalam event ini bergenre Pop Punk
Komunikasi Pemasaran Terpadu dianalisis menggunakan 20 jenis
item kuesioner dari 24 item yang diajukan (4 gugur), sedangkan variabel
dependen minat kunjungan menggunakan alat ukur sebanyak 6 item (secara
keseluruhan valid). Kedua variabel memiliki tingkat reliabilitas tinggi (>
0,700), hal ini mengindikasikan bahwa alat ukur telah sesuai dengan
pendekatan realitas empirik di lapangan. Pada asessment item kuesioner
variabel komunikasi pemasaran terpadu (X) diperoleh bahwa pernyataan ke-
22 yaitu panitia Salatiga Melodic Crew telah menggunakan jaringan
pemasaran yang luas memperoleh tingkat kesesuaian tertinggi dibanding
keseluruhan item yang ada. Salatiga Melodic Crew (SMC) telah
menggunakan advertising, direct marketing, sales promotion, dan personal
selling dalam menyampaikan kampanye penyelenggaraan Suden Day #2
sehingga telah dirasa berdampak cukup tinggi pada minat kunjungan. Item
kuesioner ke-15 memperoleh tingkat persepsi tidak sesuai oleh enam
responden dikarenakan statement harga tiket presale yang lebih murah
ternyata sulit diperoleh oleh pengunjung secara satuan.
Perolehan nilai persamaan regresi variabel adverstising (X1)
menunjukkan sebab akibat dominan dalam hubungan regresi antara dimensi
komunikasi pemasaran terpadu dengan minat kunjungan dengan poin
41,5%. Diikuti dengan Direct Marketing (22,4%), Sales Promotion (21,5%)
lalu yang terakhir Personal Selling (19,5%).
Analisis assessment minat kunjungan pada item ke-31 yaitu harga
tiket yang sesuai dengan finansial responden sehari-hari memperoleh
persepsi tertinggi, sedangkan tiem-22 yaitu ketersediaan tempat yang luas
memperoleh tingkat kepuasan terendah. Penyelenggaraan dan peminatan
penonton pada event Suden Day ke #2 dapat dikatakan melebihi ekspektasi
panitia sehingga pengunjung hadir sangat banyak dan tempat yang
disediakan nyaris penuh. Secara umum mengacu pada statistik univariat
diperoleh bahwa nilai persepsi tinggi variabel independen minat kunjungan
lebih tinggi dibandingkan dengan intergrated marketing communication
(49,1% > 47,7%) sehingga dapat dikatakan bahwa usaha panitia SMC dalam
membangun intergrated marketing communication telah berhasil.
advertising, 41.50%
direct marketing,
22.40%
sales promotion,
21.50%
personal selling, 19.50%
Gambar 4.5
Rekapitulasi Tingkat Kepuasan Pengunjung Suden Day #2
Sebanyak 42,70% pengunjung menyatakan bahwa penyelenggaraan
event sangat memuaskan dan 3,10% pengunjung menyatakan ketidakpuasan
dalam pengalaman kunjungannya. Hasil tersebut didukung oleh uji hipotesis
penelitian bahwa Komunikasi Pemasaran Terpadu yang dilakukan oleh
Salatiga Melodic Crew secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat
kunjungan event.
Hasil dari penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya dari
Dradjat (2018) yang menyatakan bahwa komunikasi pemasaran terpadu
terdiri dari periklanan (Advertising), penjualan perorangan (personal
selling), promosi (sales promotion), dan pemasaran langsung (direct
marketing) secara bersama-sama dan parsial terhadap tingkat kunjungan
konsumen. Panitia Salatiga Melodic Crew telah berhasil merencanakan
Komunikasi Pemasaran Terpadu dengan konsep komprehensif untuk
mengevaluasi peranan personel pada event sebelumnya. Strategi bisnis
dalam mengelola hubungan dengan calon pengunjung yang mayoritas
peminat musin pop punk dengan kriteria remaja dapat diakomodasi secara
baik.
Tidak puas, 3.10%
Biasa, 14.60%
Puas, 39.60%
Sangat Puas, 42.70%