bab iv hasil penelitian dan pembahasan a. hasil ... -...

25
29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Deskripsi Penelitian Penelitian tentang pengelolaan Soft Skills siswa di SMA Negeri 1 Limboto pada mulanya dilakukan dengan observasi atau pengamatan mulai pada bulan Desember tahun 2012. Pengamatan dilakukan untuk melihat dan mengetahui secara realita tentang pengelolaan Soft Skillssiswa. Berdasarkan hasil observasi dan hasil wawancara yang dilakukan dengan para responden, didapatkan gambaran mengenai pengelolaan Soft Skills siswa. Adapun hasil wawancara dengan guru dan siswa serta merujuk pada data observasi yang ada di SMA Negeri 1 Limboto dapat diuraikan sebagai berikut: 1.1 Proses Perencanaan program Soft Skills dan jenis-jenis perencanaan program Soft Skills siswa. Berhubungan dengan data pengelolaan Soft Skillssiswa berdasarkan wawancara dari informan yang telah peneliti lakukan bahwa: Program yang direncanakan tentang pengelolaan Soft Skills adalah Latihan dasar kepemimpinan dan dinamika kelompok serta program yang diarahkan lansung oleh pemateri dalam kegiatan tersebut, organisasi kesiswaan juga sebagai perencana program saling memberikan motivasi kepada siswa secara khusus agar siswa mudah mengaktualisasikan potensi mereka dilihat dari akademik dan non akademik seperti olimpiade, meeting class dan rohis tentunya semua program disesuaikan dengan visi misi, kalender akademik sekolah dan direncanakan disekolah melalui rapat pengurus OSIS. (1.1/W/MSD/15.05.13) Setelah itu, peneliti melakukan observasi terhadap data dari informan diperoleh data:

Upload: hatuyen

Post on 02-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... - …eprints.ung.ac.id/2150/9/2013-1-86204-131409038-bab4... · classseperti kegiatan olimpiade, olahraga, rohis, latihan dasar

29

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian dan Deskripsi Penelitian

Penelitian tentang pengelolaan Soft Skills siswa di SMA Negeri 1 Limboto

pada mulanya dilakukan dengan observasi atau pengamatan mulai pada bulan

Desember tahun 2012. Pengamatan dilakukan untuk melihat dan mengetahui

secara realita tentang pengelolaan Soft Skillssiswa.

Berdasarkan hasil observasi dan hasil wawancara yang dilakukan dengan

para responden, didapatkan gambaran mengenai pengelolaan Soft Skills siswa.

Adapun hasil wawancara dengan guru dan siswa serta merujuk pada data

observasi yang ada di SMA Negeri 1 Limboto dapat diuraikan sebagai berikut:

1.1 Proses Perencanaan program Soft Skills dan jenis-jenis perencanaan program

Soft Skills siswa.

Berhubungan dengan data pengelolaan Soft Skillssiswa berdasarkan

wawancara dari informan yang telah peneliti lakukan bahwa:

Program yang direncanakan tentang pengelolaan Soft Skills adalah Latihan

dasar kepemimpinan dan dinamika kelompok serta program yang

diarahkan lansung oleh pemateri dalam kegiatan tersebut, organisasi

kesiswaan juga sebagai perencana program saling memberikan motivasi

kepada siswa secara khusus agar siswa mudah mengaktualisasikan potensi

mereka dilihat dari akademik dan non akademik seperti olimpiade,

meeting class dan rohis tentunya semua program disesuaikan dengan visi

misi, kalender akademik sekolah dan direncanakan disekolah melalui rapat

pengurus OSIS. (1.1/W/MSD/15.05.13)

Setelah itu, peneliti melakukan observasi terhadap data dari informan

diperoleh data:

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... - …eprints.ung.ac.id/2150/9/2013-1-86204-131409038-bab4... · classseperti kegiatan olimpiade, olahraga, rohis, latihan dasar

30

Rapat persiapan meeting class dan seminar dengan berbagai kegiatan

mengundang organisasi muslimah digorontalo sebagai motivator juga

untuk mengarahkan para peserta demi proses pengembangan karakter

siswa. (1.1/O/RP/16.05.13)

Informasi ini dikonfirmasikan kembali denganKetua OSIS yang

menjelaskan bahwa:

Program yang direncanakan melalui kegiatan Soft Skills siswa yakni

kegiatan ekstrakurikuler melalui meeting class, osis, rohis dan olahraga

dibuat lansung disekolah. Program direncanakan saat pertemuan awal

antar semua pengurus yang tujuannya dari kegiatan yakni siswa dituntut

untuk bekerja sama, bersosialisasi dan mendapatkan pengalaman sebagai

bagian dari pengembangan Soft Skills siswa.(1.1/W/FRK/18.05.13)

Setelah itu dikonfirmasikan kembali dengan informan menjelaskan bahwa:

Program Soft Skills siswa dibahas secara bersama baik itu menyangkut

program Soft Skills akademik dan non akademik berupa kegiatan

ekstrakurikuler olimpiade dan meeting class. Yang terlibat lansung dalam

program pengembangan Soft Skills siswa yaitu kepala sekolah, semua guru

dan siswa dalam hal ini pengurus OSIS tentunya program direncanakan

disekolah dengan prosedur menyesuaikan atas visi dan misi juga kalender

akademik yang tujuannya memancing minat bakat siswa agar lebih

tereksplor. (1.1/W/KO/30.05.13)

Informasi ini dikonfirmasikan kembali dengan informan menjelaskan

bahwa:

Program yang direncanakan dalam pengelolaan Soft Skills siswa yaitu

program ekstrakurikuler yang biasa melibatkan siswa langsung didalam

proses belajar mengajar seperti debat bahasa inggris. Dalam arti kata Soft

Skills yang digunakan yaitu belajar sambil melakukan sehingga yang

mereka pelajari mereka lakukan sehingga teraktualisasi konsep-konsep

yang mereka pelajari sedangkan proses belajar bisa tertanam diingatan

mereka.Rapat program biasa dilaksanakan disekolah melalui wadah

organisasi kesiswaan dengan merujuk pada prosedur penerapan visi dan

misi sekolah secara umum serta disesuaikan dengan kalender kegiatan.

(1.1/W/LP/29.05.13)

Informasi tersebut dipertegas oleh guru mata pelajaran bahasa inggris

menjelaskan bahwa:

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... - …eprints.ung.ac.id/2150/9/2013-1-86204-131409038-bab4... · classseperti kegiatan olimpiade, olahraga, rohis, latihan dasar

31

Program Soft Skills siswa di koordinir lansung oleh OSIS dan dijalankan

oleh 10 bidang. 10 bidang tersebut mereka dilatih untuk bisa

mengembangkan potensi mereka agar karakter lebih teraktualisasi

kemudian diterapkan karakter tersebut pada para siswa seluruhnya melalui

kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler mengenai waktu perencanaan program

sepenuhnya dibuat pada awal rapat saat kegiatan belajar mengajar selesai

dan tentu menyesuaikan dengan tujuan sekolah.(1.1/W/SK/23.05.13)

Berdasarkan data observasi dan jawaban dari para responden dapat

diinterpretasikan bahwa, proses perencanaan program Soft Skills siswa dibahas

disekolah melalui rapat organisasi kesiswaan prosedurnya disesuaikan dengan visi

misi sekolah mengacu pada kalender akademik dan jenis-jenis program Soft

Skillssiswa yang direncanakan adalah program ekstrakurikuler meeting

classseperti kegiatan olimpiade, olahraga, rohis, latihan dasar kepemimpinan dan

kegiatan seminar.

1.2 Pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan program

Berhubungan dengan data tentang penyusunan program Soft Skills siswa

dilakukan wawancara dengan Ketua OSIS diperoleh informasi bahwa:

Pihak yang terlibat langsung dalam program pengelolaanSoft Skills yaitu

OSIS, kepala sekolah dan guru. (1.2/W/MSD/15.05.13)

Informasi ini di dukung oleh Pembina OSIS menjelaskan bahwa:

Pihak yang terlibat dalam penyusunan program Soft Skills siswa yaitu guru

dan siswa secara langsung. (1.2/W/FRK/18.05.13)

Setelah itu dikonfirmasikan kembali dengan guru bahasa inggris yang

menjelaskan bahwa:

Pihak-pihak yang terlibat langsung dalam program pengelolaan dan

pengembangan Soft Skills yaitu osis, kepala sekolah dan guru yang juga

sebagai koordinator dari masing-masing program. (1.2/W/AB/30.05.13)

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... - …eprints.ung.ac.id/2150/9/2013-1-86204-131409038-bab4... · classseperti kegiatan olimpiade, olahraga, rohis, latihan dasar

32

Informasi ini dikonfirmasikan kembali dengan responden yang

menjelaskan bahwa:

Pihak yang terlibat didalam penyusunan program yaitu team teaching yang

terlibat dalam MGMP dalam skala sekolah dan kabupaten juga dibawah

arahan kepala sekolah bersama semua stakeholder. (1.2/W/LP/29.05.13).

Informasi ini dipertegas oleh informan yang menjelaskan bahwa:

Terlibat lansung adalah stakeholder kesiswaan melalui wakasek kesiswaan

dan dijalankan melalui OSIS dibawah arahan kepala sekolah.

(1.2/W/SK/23.05.13)

Berdasarkan informasi yang dijelaskan oleh responden dapat

diinterpretasikan bahwa yang terlibat dalam penyusunan program Soft Skills siswa

yakni kepala sekolah, guru, pengurus OSIS dan siswa serta semua stakeholder.

2.1 Prosedur pelaksanaan program

Berhubungan dengan data mengenai prosedur pelaksanaan programSoft

Skills siswa dilakukan wawancara dengan responden yang menjelaskan bahwa:

Setelah itu dikonfirmasikan kembali dengan responden yang menjelaskan

bahwa:

Implementasi program Soft Skills dijalankan sepenuhnya oleh siswa

melalui organisasi siswa di dukung lansung oleh guru dan kepala sekolah

serta prosedur pelaksanaan yaitu melalui penilaian terhadap pelajaran,

kegiatan ekstrakurikuler yang diikutidan sikap siswa terhadap guru.

(2.3/W/FRK/18.05.13)

Setelah itu, peneliti melakukan observasi diperoleh data bahwa:

Pelaksanaan program Soft Skills siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler

meeting class yang diselenggarakan oleh SMA Negeri 1 limboto melalui

organisasi kesiswaan yang didukung lansung oleh telkomsel.

(2.1/O/PP/25.05.13)

Informasi ini di dukung oleh responden yang menjelaskan bahwa:

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... - …eprints.ung.ac.id/2150/9/2013-1-86204-131409038-bab4... · classseperti kegiatan olimpiade, olahraga, rohis, latihan dasar

33

Prosedur pelaksanaan yaitu pembinaan langsung kepada siswa melalui

wadah yang telah dibentuk oleh sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler.

Hal ini dilakukan agar siswa yang punya potensi tapi tidak ingin tampil

dibina secara lansung. Tentunya tidak lari dari dukungan pihak sekolah

serta didukung penuh oleh orang tua siswa. (2.3/W/AB/30.05.13)

Setelah itu dikonfirmasikan kembali dengan guru bahasa inggris yang

menjelaskan bahwa:

Prosedur pelaksanaan program Soft Skills siswa mengikuti perencanaan

yang telah disusun terlebih dahulu antara pihak sekolah dan tim kegiatan

ekstrakurikuler seperti OSIS. Yang diawali dengan penyusunan jadwal

yang melibatkan pihak sekolah, team teaching dan siswa.

(2.3/W/LP/29.05.13)

Informasi ini dipertegas oleh informasi dari responden yang menjelaskan

bahwa:

Pelaksanaannya itu disesuaikan dengan kurikulum, kemudian dengan

jadwal pelaksanaan program yang ada disekolah, jadi setiap program yang

dilaksanakan mengacu pada program sekolah, kalender akademik sekolah.

Jadi semua kegiatan, semua program yang dilaksanakan itu berdasarkan

program sekolah. (2.3/W/SK/23.05.13)

Berdasarkan data observasi dan jawaban dari responden dapat

diinterpretasikan bahwa prosedur pelaksanaan Soft Skills siswa didasarkan atas

perencanaan yang telah tersusun terlebih dahulu baik itu kegiatan ekstrakurikuler

maupun kegiatan akademik setelah itu dijabarkan melalui wadah organisasi siswa,

juga disesuaikan dengan kurikulum dan mengacu pada program sekolah.

2.2 Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program Soft Skills siswa

Berhubungan dengan data tentang implementasi Soft Skills siswa

dilakukan wawancara dengan informan yang menjelaskan bahwa:

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... - …eprints.ung.ac.id/2150/9/2013-1-86204-131409038-bab4... · classseperti kegiatan olimpiade, olahraga, rohis, latihan dasar

34

Pihak yang terlibat langsung dalam implementasi Soft Skills siswa yaitu

pihak-pihak yang menyusun program itu sendiri yakni OSIS yang

dilibatkan serta kepala sekolah dan guru. (2.4/W/MSD/15.05.13)

Informasi ini dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan

yang mengatakan bahwa:

Pihak yang terlibat dalam implementasi program Soft Skills siswa yaitu

guru dalam hal ini sebagai pembimbing juga sebagai koordinator dari

implementasi kegiatan dan siswa secara langsung baik melalui wadah

organisasi OSIS dan organisasi siswa lainnya. (2.4/W/FRK/18.05.13)

Informasi ini didukung oleh guru bahasa inggris yang menjelaskan bahwa:

Pihakyang terlibat langsung dalam implementasiSoft Skills yaituOSIS, dan

didukung sepenuhnya oleh kepala sekolah dan guru yang juga sebagai

koordinator dari masing-masing program. (2.4/W/AB/30.05.13)

Setelah itu dikonfirmasikan kembali dengan informan yang mengatakan

bahwa:

Pihak yang terlibat didalam implementasi program yaitu team teaching

yang terlibat dalam MGMP dalam skala sekolah dan kabupaten juga

dibawah arahan kepala sekolah bersama semua stakeholder.

(2.4/W/LP/29.05.13)

Informasi ini dipertegas oleh informan yang menjelaskan bahwa:

Pihak terlibat lansung saat pelaksanaan program Soft Skills siswa

yakniseluruh stakeholder kesiswaan melalui wakasek kesiswaan

mengetahui kepala sekolah dan dijalankan melalui OSIS serta didukung

penuh oleh orang tua murid. (2.4/W/SK/23.05.13)

Berdasarkan jawaban dari responden dapat diinterpretasikan bahwa pihak-

pihak yang terlibat lansung dalam program Soft Skills siswa yakni kepala sekolah,

guru, semua stakeholder baik itu orang tua serta siswa baik itu melalui organisasi

maupun siswa yang tidak bergelut dengan organisasi namun merasakan secara

lansung implementasi dari program Soft Skills yang diterapkan oleh sekolah.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... - …eprints.ung.ac.id/2150/9/2013-1-86204-131409038-bab4... · classseperti kegiatan olimpiade, olahraga, rohis, latihan dasar

35

2.3 Strategi implementasi program

Berhubungan dengan data tentang strategi implementasi program Soft

Skills siswa dilakukan wawancara dengan responden yang menjelaskan bahwa:

Strategi paling efektif dalam implementasi Soft Skills adalah berupa

pemberian motivasi secara lansung pada siswa. agar siswa yang seharinya

kurang mengaktualisasikan dirinya akan dibina secara lansung agar Soft

Skills yang dimiliki siswa tersebut dapat teraktualisasi juga pada saat

kegiatan bersifat ekstrakurikuler ditambahkan dengan games-games

menarik agar siswa termotivasi untuk turut serta. (2.5/W/MSD/15.05.13)

Setelah itu, peneliti melakukan observasi diperoleh data bahwa:

Pelaksanaan program masa orientasi siswa baru yang dibekali dengan

games-games ketangkasan dan hal-hal menarik serta motivasi

pengembangan karakter dari siswa baru yang dipandu secara lansung oleh

Pembina OSIS dan pihak OSIS sebagai panitia. (2.5/O/PP/27.06.13)

Informasi ini dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan

yang mengatakan bahwa:

Strategi yang dilaksanakan yaitu memberikan sesuatu hal yang dapat

menarik minat siswa terhadap pelaksanaan program yang dilakukan

misalnya seperti sosialisasi dengan bahaya narkoba, agar siswa tidak jenuh

menerima materi secara terus menerus maka program tersebut

ditambahkan dengan kegiatan lain berupa games agar daya nalar siswa

akan jenuhnya menerima materi bisa diseimbangkan dengan kegiatan-

kegiatan tersebut juga dibantu dengan pemberian motivasi secara

menyeluruh. (2.5/W/FRK/18.05.13)

Setelah itu dikonfirmasikan kembali dengan informan yang menjelaskan

bahwa:

Strategi yang dilakukan dalam implementasi program Soft Skills siswa

tentunya dalam pelaksanaan program Soft Skills siswa pasti terdapat

kendala-kendala yang diluar dari perencanaan yang telah ditetapkan

seperti halnya kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang masih bersifat

pembinaan sekolah secara otomatis siswa agak bosan jika monoton terus

dibina oleh pihak sekolah maka cara yang dilakukan agar siswa tidak

jenuh yakni dengan mengundang para motivator tentang kepramukaan

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... - …eprints.ung.ac.id/2150/9/2013-1-86204-131409038-bab4... · classseperti kegiatan olimpiade, olahraga, rohis, latihan dasar

36

dalam hal ini kerja sama dengan dinas TNI atau lembaga kesehatan jika

kegiatan berkaitan dengan bahaya narkoba. (2.5/W/AB/30.05.13)

Informasi ini didukung oleh guru bahasa inggrisyang menjelaskan bahwa:

Strategi efektif yang diterapkan dalam implementasi Soft Skills yaitu

strategi yang bisa melibatkan siswa secara langsung dalam bentuk

motivasi. Dalam implementasi non akademik yaitu strategi pendekatan

siswa sehingga akan ada keterbukaan atas apa yang diinginkan siswa.

Dalam implementasi akademik sekolah juga menerapkan upaya yang sama

agar supaya tidak ada ketegangan dalam proses pembelajaran.

(2.5/W/LP/29.05.13)

Informasi ini dipertegas oleh responden yang menjelaskan bahwa:

Strategi yang dilakukan secara implisit setiap program yang dilaksanakan

dirapatkan dulu dan dibahas melalui forum diskusi apa saja yang menjadi

kendala mulai apa saja program yang akan dilaksanakan berapa dananya

berapa biaya yang harus dibutuhkan apa saja sarana prasarana yang

dibutuhkan dan di koordinir secara terarah dari penanggung jawab

kegiatan. Strategi lainnya juga dengan menggunakan berbagai pendekatan

secara langsung kepada siswa agar aktualisasi potensi siswa lebih terarah.

(2.5/W/SK/23.05.13)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diinterpretasikan bahwa strategi

terhadap implementasi program Soft Skills siswa yakni berupa pemberian motivasi

secara lansung kepada siswa agar siswa dapat mengaktualisasikan diri,

memberikan hal menarik dalam setiap kegiatan program Soft Skills siswa, serta

menyiapakan seluruh kebutuhan terhadap implementasi program baik dari segi

biaya maupun sarana prasarana penunjang.

3.1 Monitoring penjabaran program Soft Skills

Berhubungan dengan data mengenai monitoring terhadap penjabaran

program Soft Skills siswa dilakukan wawancara dengan responden yang

menjelaskan bahwa:

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... - …eprints.ung.ac.id/2150/9/2013-1-86204-131409038-bab4... · classseperti kegiatan olimpiade, olahraga, rohis, latihan dasar

37

Dengan melihat secara lansung implementasi penjabaran program

tentunya dijalankan melalui wadah organisasi siswa

(3.6/W/W/MSD/15.05.13)

Informasi ini dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan

yang mengatakan bahwa:

Cara memonitoring kegiatan yaitu melalui catatan guru mata pelajaran

begitupun juga dengan penilaian karakter yang tertuang dalam raport serta

monitoring kedua dilakukan dari guru BK. (3.6/W/FRK/18.05.13)

Setelah itu dikonfirmasikan kembali dengan informan yang mengatakan

bahwa:

Monitoring dilakukan secara lansung dengan melihat keadaan saat

kegiatan Soft Skills siswa berlansung dan yang memonitoring yakni dari

osis, guru dan pihak dinas luar serta orang tua juga yang turut serta

memberikan motivasi kepada anaknya sebagai siswa.(3.6/W/AB/30.05.13)

Informasi ini didukung oleh informan guru mata pelajaran bahasa

inggrisyang menjelaskan bahwa:

Merujuk pada rencana yang dibuat dari awal bahwa ada sistem assessment

yang dibuat sebagai alat untuk memonitoring penjabaran dengan melihat

secara lansung sikap siswa selama proses belajar mengajar dan untuk non

akademik membuat satu jenis assessment atau yang berupa rubrik untuk

memandu, memonitor apakah Soft Skills yang dilaksanakan berlansung

atau tidak.(3.6/W/LP/29.05.13)

Informasi ini diperjelas oleh respondenyang menjelaskan bahwa:

Monitoring dilihat secara lansung dalam penyusunan laporan tentunya

berdasarkan hasil yang telah diamati secara lansung saat penjabaran

kegiatan Soft Skills siswa. (3.6/W/SK/23.05.13)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan maka dapat

diinterpretasikan bahwa monitoring penjabaran program Soft Skills siswa yakni

melalui pengamatan secara lansung dan dalam bentuk laporan kemudian melalui

system assessment berupa rubrik sebagai panduan untuk memonitor program Soft

Skills siswa.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... - …eprints.ung.ac.id/2150/9/2013-1-86204-131409038-bab4... · classseperti kegiatan olimpiade, olahraga, rohis, latihan dasar

38

3.2 Pihak yang terlibat lansung dalam monitoring

Berhubungan dengan data mengenai pihak yang terlibat lansung dalam

monitoring program Soft Skills siswa dilakukan wawancara dengan responden

yang menjelaskan bahwa:

Pihakterlibat langsung dalam monitoring yaitu guru, kepala sekolah, dan

osis yang menjalankan program. (3.7/W/MSD/15.05.13)

Informasi ini dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan

mengatakan bahwa:

Pihak pihak yang terlibat langsung dalam monitoring yaitu guru BK dan

guru wakasek dan kesiswaan. (3.7/W/FRK/18.05.13)

Setelah itu dikonfirmasikan kembali dengan informan yang mengatakan

bahwa:

Pihak yang terlibat yakni guru yang menjadi koordinator dimasing-masing

program di bawah pengawasan kepala sekolah serta dibantu oleh siswa

baik yang masuk dalam kepengurusan ataupun yang tidak termasuk dalam

OSIS.(3.7/W/AB/30.05.13)

Informasi ini didukung oleh informan guru mata pelajaran bahasa

inggrisyang menjelaskan bahwa:

Memonitoring secara akademik didalam proses belajar yaitu guru itu

sendiri. Tapi yang bersifat non akademik yaitu semua team teaching.

(3.7/W/LP/29.05.13)

Informasi ini dipertegas oleh respondenyang menjelaskan bahwa:

Pihak terlibat lansung adalah stakeholder kesiswaan melalui wakasek

kesiswaan dan dijalankan melalui OSIS. (3.7/W/SK/23.05.13)

Berdasarkan informasi yang dijelaskan oleh responden dapat

diinterpretasikan bahwa yang terlibat dalam monitoring program Soft Skills siswa

yakni kepala sekolah, guru, pengurus OSIS dan siswa serta semua stake holder.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... - …eprints.ung.ac.id/2150/9/2013-1-86204-131409038-bab4... · classseperti kegiatan olimpiade, olahraga, rohis, latihan dasar

39

3.3 Evaluasi program yang telah dilakukan

Berhubungan dengan data mengenai evaluasi program Soft Skills siswa

dilakukan wawancara dengan responden yang menjelaskan bahwa:

Evaluasi setelah habis masa jabatan dalam kepengurusan osis berupa

laporan pertanggung jawaban dan tentunya melalui pertimbangan-

pertimbangan guru. Juga rapat dengan pembina OSIS maupun dengan

pihak OSIS yang membahas seluruh kekurangan program Soft Skills siswa

saat masa jabatan masih aktif. (3.8/W/AB/30.05.13)

Setelah itu peneliti melakukan observasi diperoleh data bahwa:

Rapat yang dihadiri oleh seluruh Pembina OSIS dan pengurus OSIS yang

berjumlah 33 anggota. Rapat yang dibahas adalah evaluasi program terkait

kegiatan siswa secara keseluruhan. (3.8/O/EP/03.06.13)

Informasi ini dikonfirmasikan kembali dengan guru mata mata pelajaran

bahasa inggris yang menjelaskan bahwa:

Evaluasi seluruh program kegiatan belajar yaitu ulangan harian, mid

semester, dan semester dalam bentuk akademik serta non akademik

melalui proses yang telah dijalani selama ini melalui studi kelayakan yang

dibahas oleh organisasi siswa. (3.8/W/LP/29.05.13)

Setelah itu, peneliti melakukan observasi kembali terhadap evaluasi

melalui guru mata pelajaran yang melakukan rapat diperoleh data bahwa:

Evaluasi guru mata pelajaran terhadap program Soft Skills siswa bukan

hanya dilihat pada ulangan harian, mid semester namun dilihat pada

seluruh rangkaian kegiatan yang telah dijalani siswa selama ini dengan

melihat pertimbangan-pertimbangan tertentu apakah sesuai syarat dengan

dukungan dari kegiatan non akademik ataukah malah sebaliknya.

(3.8/O/EP/17.06.13)

Setelah itu dikonfirmasikan kembali dengan informanyang mengatakan bahwa:

Cara mengevaluasi yaitu melalui rapat dewan guru baik akademik dan non

akademik juga dari BK dengan melihat seluruh kegiatan yang telah

dilaksanakan sebelumnya baik itu melalui OSIS. (3.8/W/FRK/18.05.13)

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... - …eprints.ung.ac.id/2150/9/2013-1-86204-131409038-bab4... · classseperti kegiatan olimpiade, olahraga, rohis, latihan dasar

40

Informasi ini didukung oleh informan guru mata pelajaran bahasa

inggrisyng menjelaskan bahwa:

Informasi ini dipertegas oleh responden yang menjelaskan bahwa:

Setiap program harus lengkap dengan laporan pertanggung jawaban mulai

dari perencanaan sampai pelaksanaan serta penyusunan laporan harus

terbukukan dengan rapi dengan hasil itu maka dapat dilihat mana

kekurangan yang harus ditutupi. Dilihat dari segi akademik dilihat melalui

kognitif akademik melalui akhir semester. (1.8/W/SK/23.05.13)

Berdasarkan informasi yang telah dijelaskan oleh informan dapat

diinterpretasikan bahwa evaluasi dilakukan berupa ujian akhir baik akademik dan

non akademik, evaluasi melalui rapat dewan guru serta dengan melihat laporan

pertanggung jawaban akhir kegiatan.

4.1 Keberlanjutan program yang dilakukan oleh pihak-pihak terlibat

Berhubungan dengan data mengenai pihak yang terlibat dalam

keberlanjutanprogram Soft Skills siswa dilakukan wawancara dengan responden

yang menjelaskan bahwa:

Pihak yang terlibat dalam keberlanjutan yaitu siswa kelas XI dan kelas X

yang dilakukan dalam pengkaderan tentunya didukung lansung oleh guru

dan kepala sekolah.(4.9/W/MSD/15.05.13)

Setelah itu dikonfirmasikan kembali dengan informan yang mengatakan

bahwa:

Pihak yang terlibat secara lansung pada keberlanjutan Soft Skills yakni

lingkungan keluarga, guru dan pengurus osis. (4.9/W/FRK/18.05.13)

Informasi ini dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan

yang mengatakan bahwa:

Pihak yang terlibat dalam keberlanjutan yaitu siswa kelas XI dan XII.

(4.9/W/AB/30.05.13)

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... - …eprints.ung.ac.id/2150/9/2013-1-86204-131409038-bab4... · classseperti kegiatan olimpiade, olahraga, rohis, latihan dasar

41

Informasi ini didukung oleh informan guru mata pelajaran bahasa

inggrisyag menjelaskan bahwa:

Pihak yang terlibat dalam program selanjutnya yaitu guru itu sendiri,

kepala sekolah, team teaching dan siswa. Dukungan orang tua dalam

program pengembangan Soft Skills membutuhkan kerjasama pihak sekolah

dan pihak orang tua. (4.9/W/LP/29.05.13)

Informasi ini diperjelas oleh respondenyang menjelaskan bahwa:

berpedoman pada program sekolah, ada kepala sekolah, ada Pembina

OSIS, ada staf dewan guru, kemudian siswa juga. Komite sekolah juga

ada, dari pemerintah selama ini ke diknas. (4.9/W/SK/23.05.13)

Berdasarkan informasi yang telah dijelaskan maka dapat diinterpretasikan

bahwa pihak yang terlibat lansung dalam keberlajutan program Soft Skills siswa

adalah seluruh siswa, guru, dan kepala sekolah serta semua stakeholder.

4.2 Keterlibatan sarana prasarana penunjang keberlanjutan program

Berhubungan dengan data mengenai pihak yang terlibat dalam

keberlanjutan program Soft Skills siswa dilakukan wawancara dengan responden

yang menjelaskan bahwa:

Sarana prasarana memiliki keterlibatan yang sangat tinggi, karena tanpa

adanya sarana prasarana program yang telah direncanakan tidak akan

berjalan dengan baik, dilihat dari non akademik juga sarana prasarana

sudah menunjang guna mendukung kegiatan-kegiatan

ekstrakurikuler.(4.10/W/MSD/15.05.13)

Setelah itu dikonfirmasikan kembali dengan informan mengatakan bahwa:

Sarana prasarana sudah sangat mendukung mulai dari penggunaan LCD,

laboratorium dan sebagainya.(4.10/W/FRK/18.05.13)

Informasi ini dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan

yang mengatakan bahwa:

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... - …eprints.ung.ac.id/2150/9/2013-1-86204-131409038-bab4... · classseperti kegiatan olimpiade, olahraga, rohis, latihan dasar

42

Sarana prasarana sudah baik dan mendukung setiap kegiatan yang

dilaksanakan oleh osis yang ditujukan untuk siswa. (4.10/W/AB/30.05.13)

Informasi ini didukung oleh informan guru mata pelajaran bahasa

inggrisyang menjelaskan bahwa:

Sarana dan prasarana dalam akademik dan non akademik sangat

menunjang walaupun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan misalnya

seperti keterampilan mendengar karena SMA 1 limboto belum mempunyai

laboratorium bahasa jadi berusaha ditutupi dengan inisiatif lansung dari

guru bahasa inggris khususnya dengan menyiapkan alat seperti tape

recorder. (4.10/W/LP/29.05.13)

Informasi ini dipertegas oleh respondenyang menjelaskan bahwa:

Fasilitas pendukung program Soft Skills sudah sangat menunjang untuk

pelaksanaan program Soft Skills siswa dan selama ini tidak ada masalah

terkait sarana prasarana. (4.10/W/SK/23.05.13)

Berdasarkan informasi yang telah dijelaskan maka dapat diinterpretasikan

bahwaketerlibatan sarana prasarana guna menunjang Soft Skills siswa sudah

sangat baik mendukung seluruh kegiatan Soft Skills siswa baik akademik maupun

non akademik.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... - …eprints.ung.ac.id/2150/9/2013-1-86204-131409038-bab4... · classseperti kegiatan olimpiade, olahraga, rohis, latihan dasar

43

B. Temuan penelitian

1. Perencanaan program Soft Skills siswa berdasarkan data observasi dan

wawancara.

Perencanaan program Soft Skills siswa telah menjadi perhatian bersama

pihak kepala sekolah dan guru serta semua stakeholder yang tujuannya adalah

mengembangkan potensi siswa yang sebelumnya hanya terpendam menjadi

teraktualisasi. Peran perencanaan yang dilaksanakan lansung oleh sebuah

organisasi sekolah dituntut secara aktif sebagai wadah yang menjembatani serta

memfasilitasi program-program terkait pengelolaan Soft Skills siswa. Berdasarkan

data observasi dan jawaban dari para responden dapat disimpulkan bahwa, proses

perencanaan program Soft Skills siswa dibahas disekolah melalui rapat organisasi

kesiswaan prosedurnya disesuaikan dengan visi misi sekolah mengacu pada

kalender akademik dan jenis-jenis program Soft Skills siswa yang direncanakan

adalah program ekstrakurikuler meeting class seperti kegiatan olimpiade,

olahraga, rohis, latihan dasar kepemimpinan dan kegiatan seminar. Dan yang

terlibat dalam penyusunan program Soft Skills siswa yakni kepala sekolah, guru,

pengurus OSIS dan siswa serta semua stakeholder.

Adapun temuan di SMA Negeri 1 Limboto pada fokus ini adalah: (a)

proses perencanaan program Soft Skills siswa dibahas melalui Organisasi

kesiswaan dan jenis-jenis program Soft Skills siswa yang direncanakan adalah

program ekstrakurikuler seperti kegiatan olimpiade, olahraga, rohis, LDK dan

sebagainya. (b) pihak yang terlibat dalam penyusunan program Soft Skills siswa

yakni semua stakeholdermulai kepala sekolah, guru, pengurus OSIS dan siswa.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... - …eprints.ung.ac.id/2150/9/2013-1-86204-131409038-bab4... · classseperti kegiatan olimpiade, olahraga, rohis, latihan dasar

44

Kerangka konseptual tentang perencanaan program Soft Skills siswa

adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1: Diagram konteks perencanaan program Soft Skills siswa

2. Pelaksanaan program Soft Skills siswa berdasarkan data observasi dan

wawancara.

Pelaksanaan program Soft Skills diselenggarakan berdasarkan perencanaan

yang telah dibuat dan disusun sistematis serta dibantu oleh semua pihak-pihak

yang terkait dalam perumusan program Soft Skills siswa dalam hal ini panitia.

Pelaksanaan program Soft Skills siswa dilaksanakan secara efektif melalui

berbagai strategi diantaranya strategi pemberian motivasi serta memberikan hal-

hal menarik dalam sebuah kegiatan agar siswa lebih aktif untuk turut serta ikut

dalam penjabaran program Soft Skills siswa. Adapun temuan di SMA Negeri 1

Limboto pada fokus ini adalah berdasarkan data observasi dan wawancara adalah:

(a) Didasarkan atas perencanaan yang telah tersusun terlebih dahulu setelah itu

Perencanaan program

Soft Skills siswa

Berimplikasi pada

Pelaksanaan Program

Soft Skills

Pihak OSIS kerjasama siswa

dengan guru serta didukung

kepala sekolah

Kegiatan Olimpiade, LDK,

Rohis, Pramuka, Basket,

Karate dan sebagainya.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... - …eprints.ung.ac.id/2150/9/2013-1-86204-131409038-bab4... · classseperti kegiatan olimpiade, olahraga, rohis, latihan dasar

45

dijabarkan melalui wadah organisasi siswa tujuannya yakni menggali potensi dari

para siswa lewat kegiatan ekstrakurikuler agar siswa yang punya potensi dan

tereksplor dengan baik. (b) Pihak yang terlibat lansung dalam program Soft Skills

siswa yakni kepala sekolah, guru, semua stakeholder baik itu orang tua serta siswa

baik itu melalui organisasi maupun siswa yang tidak bergelut dengan organisasi

namun merasakan secara lansung implementasi dari program Soft Skills yang

diterapkan oleh sekolah. (c) Strategi pemberian motivasi secara lansung kepada

siswa agar siswa dapat mengaktualisasikan diri, memberikan hal menarik dalam

setiap kegiatan program Soft Skills siswa, serta menyiapakan seluruh kebutuhan

terhadap implementasi program baik dari segi biaya maupun sarana prasarana

penunjang.

Kerangka konseptual tentang pelaksanaan program Soft Skills siswa adalah

sebagai berikut:

Gambar 4.2: Diagram konteks implementasi program Soft Skills siswa

Pelaksanaan

program Soft Skills

siswa

Motivasi, hal menarik dan

penyediaan kebutuhan sarana

prasarana penunjang.

Didasarkan atas perencanaan

yang telah tersusun dan

dijabarkan melalui OSIS

Kepala sekolah, Guru, Siswa

dan dukungan orang tua

murid.

Berimplikasi pada

pengembangan

Potensi siswa

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... - …eprints.ung.ac.id/2150/9/2013-1-86204-131409038-bab4... · classseperti kegiatan olimpiade, olahraga, rohis, latihan dasar

46

3. Monitoring dan evaluasi program Soft Skills siswa berdasarkan data observasi

dan wawancara.

Monitoring dan evaluasi merupakan hal yang harus dilakukan untuk

melihat sejauh mana tingkat keberhasilan dari sebuah pelaksanaan program Soft

Skills siswa yang dijalankan oleh organisasi siswa terkait dalam hal ini panitia dan

peserta kegiatan. Monitoring dilaksanakan melalui pengamatan selama kegiatan

berlansung serta berupa laporan-laporan pendukung sebagai bahan untuk

menyusun berbagai kekurangan yang ditemukan pada pelaksanaan kegiatan dan

kemudian akan dievaluasi agar masalah-masalah dalam pelaksanaan kegiatan

program Soft Skills siswa dikemudian hari bisa diminimalisir dengan baik.

Adapun temuan penelitian di SMA Negeri 1 Limboto pada fokus ini berdasarkan

data observasi dan wawancara adalah: (a) pengamatan secara lansung dan dalam

bentuk laporan kemudian melalui system assessment berupa rubrik sebagai

panduan untuk memonitor program Soft Skills siswa. (b) Pihak yang terlibat yakni

seluruh stakeholder mulai dari kepala sekolah, guru, pengurus OSIS dan siswa. (c)

evaluasi dilakukan berupa ujian akhir baik akademik dan non akademik, evaluasi

melalui rapat dewan guru serta dengan melihat laporan pertanggung jawaban

akhir kegiatan.

Temuan tentang monitoring dan evaluasi program Soft Skills siswasesuai

dengan pengamatan peneliti dan hasil wawancara dengan beberapa siswa dan guru

dapat dilihat pada kerangka konseptual berikut.

Kerangka konseptual tentang monitoring dan evaluasi program Soft Skills

siswa adalah sebagai berikut:

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... - …eprints.ung.ac.id/2150/9/2013-1-86204-131409038-bab4... · classseperti kegiatan olimpiade, olahraga, rohis, latihan dasar

47

Gambar 4.3: Diagram konteks monitoring dan evaluasi program Soft Skills siswa

4. Keberlanjutan program Soft Skills siswa

Keberlanjutan program Soft Skills siswa harus dilakukan untuk memandu

kegiatan dimasa mendatang agar searah dengan yang dilaksanakan dimasa

sebelumnya. Hal ini akan sulit dilaksanakan bila tidak didukung oleh sarana

prasarana yang sesuai dan menunjang serta harus didukung sepenuhnya oleh para

stakeholderyang ada dalam suatu sekolah. Adapun temuan penelitian di SMA

Negeri 1 Limboto pada fokus ini berdasarkan wawancara. adalah: (a) Pihak yang

terlibat lansung dalam keberlajutan program Soft Skills siswa adalah seluruh

siswa, guru, dan kepala sekolah serta semua stakeholder. (b) Keterlibatan sarana

prasarana guna menunjang Soft Skills siswa sudah sangat baik mendukung seluruh

kegiatan Soft Skills siswa baik akademik maupun non akademik.

Monitoring dan

evaluasi program Soft

Skills siswa

Ujian akhir akademik dan non

akademik, evaluasi melalui rapat

dewan guru serta melalui LPJ.

Hasil kegiatan siswa

secara keseluruhan

Pengamatan secara langsung

laporan akhir, dan melalui system

assessment berupa rubrik.

kepala sekolah, guru, pengurus

OSIS dan siswa.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... - …eprints.ung.ac.id/2150/9/2013-1-86204-131409038-bab4... · classseperti kegiatan olimpiade, olahraga, rohis, latihan dasar

48

Temuan tentang keberlanjutan program Soft Skills siswasesuai dengan

pengamatan peneliti dan hasil wawancara dengan beberapa siswa dan guru.

Kerangka konseptual tentang keberlanjutan program Soft Skills siswa

adalah sebagai berikut:

Gambar 4.4: Diagram konteks keberlanjutan program Soft Skills siswa

Keberlanjutan

program Soft Skills

siswa Sarana dan prasarana sangat

menunjang

Kegiatan siswa

dimasa mendatang

siswa, guru, dan kepala sekolah

serta stakeholder

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... - …eprints.ung.ac.id/2150/9/2013-1-86204-131409038-bab4... · classseperti kegiatan olimpiade, olahraga, rohis, latihan dasar

49

Temuan penelitian keseluruhan diperjelas melalui diagram gambar 4.5

berikut ini:

Pen

gel

ola

an S

oft

Ski

lls

Sis

wa

Perencanaan

program

Keberlanjutan

program

Monitoring

dan Evaluasi

program

Pelaksanaan

program

Pelaksanaan

Program Soft

Skills

Berimplikasi pada

peningkatan potensi

siswa melalui kegiatan

Ekstrakurikuler

Pihak OSIS kerjasama siswa

dengan guru serta didukung

kepala sekolah

Kegiatan Olimpiade, LDK,

Rohis, Pramuka, Basket,

Karate dan sebagainya.

Didasarkan atas perencanaan

yang telah tersusun dan

dijabarkan melalui OSIS

Kepala sekolah, Guru, Siswa

dan dukungan orang tua

murid.

Motivasi, hal menarik dan

penyediaan kebutuhan sarana

prasarana penunjang.

Pengamatan langsung

laporan akhir, dan melalui

system assessment berupa

rubrik.

kepala sekolah, guru,

pengurus OSIS dan siswa.

Ujian akhir akademik dan

non akademik, evaluasi

melalui rapat dewan guru

serta melalui LPJ.

siswa, guru, dan kepala

sekolah serta stakeholder

Sarana dan prasarana sangat

menunjang

Berimplikasi

pada

pengembangan

Potensi siswa

Hasil kegiatan

siswa secara

keseluruhan

Kegiatan siswa

dimasa

mendatang

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... - …eprints.ung.ac.id/2150/9/2013-1-86204-131409038-bab4... · classseperti kegiatan olimpiade, olahraga, rohis, latihan dasar

50

C. Pembahasan

1. Pengelolaan Soft Skills Siswa

Pengelolaan Soft Skills siswa yang paling baik merupakan pekerjaan serta

tanggung jawab bersama semua stakeholder baik itu kepala sekolah, guru, siswa,

pihak pemerintah serta orang tua. Soft Skills dalam dunia pendidikan perlu

dikelola secara sehat mulai dari perencanaan program Soft Skills, implementasi

program Soft Skills, monitoring dan evaluasi yang tentunya berimplikasi pada

siswa agar dapat diterima secara baik oleh siswa tentunya dengan memperhatikan

karakter dari masing-masing peserta didik. Untuk mendapatkan capaian yang

maksimal dan sesuai dengan yang diharapkan oleh semua kalangan maka

diperlukan pengelolaannya secara lansung. Secara sederhana pengelolaan yang

dimaksud menurut Hasibuan, (2006:2) “pengelolaan adalah Ilmu dan seni

mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya

secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Tujuan Soft Skills dalam dunia pendidikan merupakan pengaplikasian

peserta didik yang berhubungan lansung dengan kemampuan dirinya baik secara

interpersonal maupun secara intrapersonal. hal tersebut di dukung oleh pendapat

Mudlofir, (2012:150) bahwa “Soft Skills yang diterapkan dalam dunia pendidikan

terbagi atas 2 keterampilan yakni meliputi (1) Inter-Personal Skills adalah

keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain. (2) Intra-Personal

Skills adalah keterampilan dalam mengatur diri sendiri”.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... - …eprints.ung.ac.id/2150/9/2013-1-86204-131409038-bab4... · classseperti kegiatan olimpiade, olahraga, rohis, latihan dasar

51

Pengelolaan Soft Skills siswa dalam dunia pendidikan berdasarkan hasil

yang diteliti bahwa Perencanaan program Soft Skills siswa yaitu (1) proses

perencanaan program Soft Skills siswa dibahas melalui organisasi kesiswaan dan

jenis-jenis program Soft Skills siswa yang direncanakan adalah program

ekstrakurikuler seperti kegiatan olimpiade, olahraga, rohis, latihan dasar

kepemimpinan. Hal ini didukung oleh Sharma (dalam Utaminingsih 2011:173),

yang menyatakan bahwa “Soft skill sendiri diartikan sebagai: seluruh aspek dari

generic skill yang juga termasuk elemen-elemen kognitif yang berhubungan

dengan non-academic skill”. (2) pihak yang terlibat dalam penyusunan program

Soft Skills siswa yakni semua stakeholder mulai kepala sekolah, guru, pengurus

OSIS dan siswa.

Pelaksanaan program soft skills siswa yakni: (1) Didasarkan atas

perencanaan yang telah tersusun terlebih dahulu setelah itu dijabarkan melalui

wadah organisasi siswa tujuannya yakni menggali potensi dari para siswa lewat

kegiatan ekstrakurikuler agar siswa yang punya potensi dan tereksplor dengan

baik. (2) Pihak yang terlibat lansung dalam program Soft Skills siswa yakni kepala

sekolah, guru, semua stakeholder baik itu orang tua serta siswa baik itu melalui

organisasi maupun siswa yang tidak bergelut dengan organisasi namun merasakan

secara lansung implementasi dari program Soft Skills yang diterapkan oleh

sekolah. (3) Strategi pemberian motivasi secara lansung kepada siswa agar siswa

dapat antusias dan mengaktualisasikan diri, memberikan hal menarik dalam setiap

kegiatan program Soft Skills siswa, serta menyiapakan seluruh kebutuhan terhadap

implementasi program baik dari segi biaya maupun sarana prasarana penunjang

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... - …eprints.ung.ac.id/2150/9/2013-1-86204-131409038-bab4... · classseperti kegiatan olimpiade, olahraga, rohis, latihan dasar

52

agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Hal ini didukung oleh Terry

(dalam Sagala 2007:60) mengemukakan bahwa “pelaksanaan berarti meransang

anggota-anggota kelompok melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan

kemauan yang baik”. Kemudian dipertegas oleh Barnawi dan Arifin, (2012:27)

mengemukakan bahwa “pelaksanaan merupakan suatu bentuk usaha untuk

mempengaruhi bawahan agar bisa melaksanakan tugasnya dengan profesional

sesuai dengan tujuan yang telah disepakati dan ditetapkan”.

Monitoring dan evaluasi program Soft Skills siswa yakni: (1) pengamatan

secara lansung dan dalam bentuk laporan kemudian melalui system assessment

berupa rubrik sebagai panduan untuk memonitor program Soft Skills siswa. (2)

Pihak yang terlibat yakni seluruh stakeholder mulai dari kepala sekolah, guru,

pengurus OSIS dan siswa. (3) evaluasi dilakukan berupa ujian akhir baik

akademik dan non akademik, evaluasi melalui rapat dewan guru serta dengan

melihat laporan pertanggung jawaban akhir kegiatan. yang tujuannya melihat hasil

kegiatan siswa yang telah dilaksanakan didalam suatu sekolah sebagai tindak

lanjut dari pengelolaan pendidikan. pengelolaan pendidikan dinilai layak perlu

untuk diterapkan disekolah agar tingkat efektifitas dan efisiensi monitoring dan

evaluasi berjalan dengan lancar sesuai prosedur perencanaan yang telah disusun

dengan dukungan seluruh pihak pendidikan.

Keberlanjutan program Soft Skills siswa yakni: (1) Pihak yang terlibat

lansung dalam keberlajutan program Soft Skills siswa adalah seluruh siswa, guru,

dan kepala sekolah serta semua stakeholder. (2) Keterlibatan sarana prasarana

guna menunjang Soft Skills siswa sudah sangat baik mendukung seluruh kegiatan

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... - …eprints.ung.ac.id/2150/9/2013-1-86204-131409038-bab4... · classseperti kegiatan olimpiade, olahraga, rohis, latihan dasar

53

Soft Skills siswa baik akademik maupun non akademik. Berdasarkan hasil

penelitian diatas bahwa keberlanjutan program soft skills siswa didukung

sepenuhnya oleh semua stakeholder mulai dari kepala sekolah, guru, siswa, serta

orang tua siswa dan tentunya sarana prasarana penunjang yang tujuannya adalah

kegiatan siswa dimasa mendatang.