bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 hasil...
TRANSCRIPT
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW
Salatiga
Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) semula lahir dengan nama
Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Kristen Indonesia (PTPG KI), diresmikan
pada tanggal 30 November 1956 dengan lima jurusan, yaitu Pendidikan, Sejarah,
Bahasa Inggris, Hukum, dan Ekonomi.
PTPG KI Satya Wacana kemudian berubah menjadi FKIP KI pada tanggal
17 Juli 1959. Kemudian pada tanggal 4 Desember 1959 diresmikan menjadi
Universitas Kristen Satya Wacana dengan kehadiran Fakultas Ekonomi dan
Fakultas Hukum yang kemudian diikuti dengan pembukaan beberapa Fakultas
dan Program Studi baru.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan adalah Fakultas tertua di
Universitas Kristen Satya Wacana. Fakultas ini mempunyai delapan program studi
di bidang kependidikan yaitu: Program Studi Pendidikan Ekonomi, Program Studi
Bimbingan dan Konseling, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Program Studi Pendidikan Matematika, Program Studi Pendidikan Anak Usia
Dini, Program Studi Pendidikan Sejarah, Program Studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, dan Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan.
36
Program Studi Pendidikan Ekonomi (Progdi PE), Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana sebelumnya dikenal sebagai
Program Studi Pendidikan Dunia Usaha. Penyelenggaraan program akademik
Progdi PE ditujukan untuk mempersiapkan kemampuan lulusan sebagai guru
profesional yang kreatif, inovatif, dan proaktif yang diikat moral etik di bidang
Ilmu Pendidikan Ekonomi; Pemasaran, Administrasi Perkantoran, Ekonomi
Koperasi, Akuntansi Keuangan, dan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Sesuai dengan konsentrasi yang dibuka, maka daya unggul pada masing-
masing konsentrasi adalah sebagai berikut:
“ 1. Konsentrasi Akuntansi Keuangan
Berkompeten sebagai guru SMK program keahlian akuntansi,
guru ekonomi akuntansi di SMA, administrator, dan mampu
bekerja di sektor perbankan, di bidang keuangan bisnis,
perpajakan, lembaga pendidikan non formal, bahkan sebagai
pelaku bisnis.
2. Konsentrasi Administrasi Perkantoran
Berkompeten sebagai guru SMK program keahlian administrasi
perkantoran, guru ekonomi di jurusan IPS SMA, administrator,
dan mampu bekerja sebagai sekretaris di perusahaan maupun
di lembaga non profit motif, dan sebagai pelaku bisnis.
3. Konsentrasi Pemasaran
Berkompeten sebagai guru SMK program keahlian pemasaran,
guru ekonomi di jurusan IPS SMA, administrator, dan mampu
bekerja di bidang retail bisnis sebagai pemasar dan supervisor,
dan sebagai pelaku bisnis.
4. Konsentrasi Ekonomi Koperasi
Berkompeten sebagai guru ekonomi di jurusan IPS SMA, guru
IPS di SMP, administrator, dan mampu bekerja di bidang
koperasi, perbankan, dan sebagai pelaku bisnis.
5. Konsentrasi Ilmu Pengetahuan Sosial
Berkompeten sebagai guru ekonomi di jurusan IPS SMA, guru
IPS di SMK, di SMP, administrator, pemandu wisata, bekerja di
lembaga swadaya masyarakat, dan sebagai pelaku bisnis.”29
29
Katalog Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana
Tahun 2015, h. 33.
37
Untuk menghasilkan guru profesional yang berdaya unggul, proses
perkuliahan didukung dengan fasilitas yang memadai, antara lain:
“1. Laboratorium komputer dengan perangkat komputer dengan
spesifikasi mutakhir
2. Laboratorium bisnis terpadu (Perkantoran, Koperasi,
Pemasaran, Akuntansi, dan IPS)
3. Laboratorium bisnis koperasi mahasiswa
4. Laboratorium PPL dalam bentuk pembelajaran mikro, dan
sekolah laboratorium
5. Ruang perkuliahan yang memadai dilengkapi dengan fasilitas
teknologi (LCD, Wifi), untuk praktik model-model pembelajaran
kontemporer
6. Sarana prasarana yang mendukung situasi dan kondisi
perkuliahan, di kelas maupun di lingkungan luar kelas
7. Perpustakaan dengan buku-buku penunjang perkuliahan yang
lengkap dan mencukupi, dan pustaka sistem digital.”30
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi meningkat setiap tahunnya.
Namun, penurunan jumlah pendaftar masuk ke Progdi PE menurun pada tahun
angkatan 2015. Berikut adalah jumlah mahasiswa yang ada di Program Studi
Pendidikan Ekonomi tahun 2012 – 2015.
Tabel 4.1.1 JUMLAH MAHASISWA PROGDI PE TAHUN 2012-2015
No. Mahasiswa Tahun Jumlah
1 2012 19
2 2013 32
3 2014 40
4 2015 26 Sumber: Studi dokumentasi di Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW Salatiga
30
Ibid.
38
Pengembangan kompetensi guru dilakukan melalui kegiatan tatap muka,
kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri. Dengan bimbingan perwalian akademik
yang profesional, para mahasiswa menyusun rencana studi selama 4 tahun, per
semester dengan rentangan 3 semester selama satu tahun.
1.1.2 Kesiapan Menjadi Guru Profesional Ditinjau dari Empat Standar
Kompetensi Pendidik di Kalangan Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW Salatiga
Salah satu syarat untuk menjadi seorang guru profesional adalah dengan
menguasai empat kompetensi guru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Dari 22 responden,
diantaranya adalah 1 Kaprogdi, 1 Dosen, dan 20 Mahasiswa yang terdiri dari
angkatan 2012, 2013, 2014, dan 2015, 9 orang diantaranya menyatakan belum
siap untuk menjadi guru profesional. Penguasaan terhadap empat kompetensi guru
masih kurang dan belum adanya mental menjadi guru yang profesional.
Berikut ini merupakan penjelasan dari hasil data yang diperoleh ketika di
lapangan terkait dengan kesiapan menjadi guru profesional ditinjau dari empat
standar kompetensi pendidik di kalangan mahasiswa Program Studi Pendidikan
Ekonomi FKIP UKSW Salatiga.
1) Pedagogik
Kompetensi pedagogik berkaitan langsung dengan penguasaan karakteristik
peserta didik, penguasaan teori pembelajaran, pengembangan RPP,
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang mendidik, pemanfaatan TIK,
evaluasi hasil belajar, dan peningkatan kualitas pembelajaran.
39
Dalam upaya memahami karakteristik peserta didik, mahasiswa melakukan
pendekatan dengan peserta didik. Sedangkan untuk memformulasikan tujuan
pembelajaran dalam RPP sesuai dengan silabus seharusnya mempelajari indikator
terlebih dahulu kemudian ditarik menjadi tujuan pembelajaran. Tetapi, mahasiswa
masih banyak yang belum mampu memformulasikan tujuan pembelajaran dalam
RPP sesuai dengan silabus.
Pemahaman teori belajar sebagai dasar pemecahan masalah dalam
perkuliahan dilakukan dengan cara meringkas teori kemudian dibuat menjadi
bentuk peta konsep agar lebih mudah dipahami. Mahasiswa membagi waktu
untuk merencanakan kegiatan pembelajaran yang efektif. Sumber belajar yang
sesuai dengan materi pembelajaran adalah dari buku di perpustakaan dan internet.
Upaya mahasiswa untuk memicu keaktifan peserta didik dalam pembelajaran jika
kelak menjadi guru adalah dengan memberikan pertanyaan sehingga peserta didik
terpancing untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Nilai digunakan untuk mengukur kemajuan belajar mahasiswa. Potensi
masing-masing mahasiswa membuat mahasiswa lain termotivasi agar bisa seperti
temannya. Upaya menindaklanjuti hasil studi dengan kegiatan yang lebih positif
adalah dengan lebih giat belajar.
2) Kepribadian
Kemampuan ini berkaitan dengan kemantapan mahasiswa menjadi calon
guru profesional, menjadi teladan bagi mahasiswa lain dalam memecahkan
masalah, memahami setiap kesulitan orang lain, bangga menjadi calon guru
40
profesional, dan mengembangkan diri secara berkelanjutan jika nantinya menjadi
seorang guru.
Dalam upaya menjadi pribadi yang mantap sebagai calon guru profesional,
mahasiswa masih banyak yang belum mantap menjadi guru karena masuk di
Progdi PE atas kehendak orang tua. Untuk dapat menjadi teladan bagi mahasiswa
lain dalam memecahkan masalah maka tindakan yang dilakukan adalah dengan
menjaga sikap dan cara bicara. Mahasiswa memahami setiap kesulitan orang lain
dengan cara sharing dan memberikan solusi.
Guru adalah profesi yang mulia, itu sebabnya beberapa mahasiswa bangga
sebagai calon guru profesional. Cara yang dilakukan untuk mengembangkan diri
secara berkelanjutan jika kelak menjadi seorang guru adalah dengan mengikuti
pelatihan-pelatihan guru.
3) Sosial
Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan guru berinteraksi dengan
peserta didik dan orang yang ada di sekitar dirinya. Modal interaksi berupa
komunikasi yang efektif dengan peserta didik, usaha untuk beradaptasi dengan
lingkungan masyarakat, tanggapan mahasiswa jika mendapat kritik dari
mahasiswa lain, partisipasi dalam forum diskusi, dan pemanfaatan sarana
komunikasi (HP) dengan optimal.
Upaya mahasiswa untuk menjalin komunikasi yang efektif dengan peserta
didik jika kelak menjadi guru adalah dengan melakukan pendekatan terlebih
dahulu supaya peserta didik nyaman untuk berkomunikasi. Untuk beradaptasi
41
dengan lingkungan masyarakat, beberapa mahasiswa mengikuti kegiatan
masyarakat seperti karang taruna, kerja bakti, dan panitia perayaan HUT RI.
Mahasiswa akan memperbaiki diri jika mendapat kritik dari sesama
mahasiswa. Dalam forum diskusi, beberapa mahasiswa masih enggan untuk
berpartisipasi baik untuk menyampaikan kritik, saran, ataupun mengajukan
pertanyaan.
Dalam upaya meningkatkan komunikasi yang efektif, mahasiswa
memaksimalkan sarana komunikasi (HP) untuk menyampaikan berbagai
informasi melalui aplikasi dalam HP seperti BBM, Whatsap, dan Line.
4) Profesional
Kompetensi ini cenderung mengacu kepada kemampuan teoritik dan praktik
lapangan. Tergantung bagaimana mahasiswa dapat menguasai materi dari setiap
mata kuliah, menghubungkan materi kuliah dengan kenyataan di masyarakat,
memanfaatkan TIK untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, meningkatkan
komitmen dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, dan memberikan
penguatan pada peserta didik yang melakukan perbuatan kurang baik.
Upaya mahasiswa untuk menguasai materi dari setiap mata kuliah adalah
dengan belajar. Kemudian untuk menghubungkan materi kuliah dengan kenyataan
di masyarakat, mahasiswa mencari kasus-kasus di materi yang berhubungan
langsung dengan kenyataan.
Mahasiswa memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mencari materi kuliah di internet.
Dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa tidak memiliki
42
komitmen. Mereka hanya sekedar mengikuti kegiatan jika memang mereka
berkehendak dan tidak ada upaya untuk meningkatkan komitmennya. Untuk
memberikan penguatan kepada peserta didik yang melakukan perbuatan kurang
baik jika kelak mahasiswa menjadi guru adalah dengan mendekati peserta didik
tersebut kemudian menasehatinya.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Kesiapan Menjadi Guru Profesional Ditinjau dari Empat Standar
Kompetensi Pendidik di Kalangan Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW Salatiga
Kesiapan menjadi guru profesional di kalangan mahasiswa Program Studi
Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW Salatiga pada umumnya belum sesuai dengan
Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru. Penguasaan terhadap
empat kompetensi guru masih kurang dan belum adanya mental menjadi guru
yang profesional.
“Guru wajib memiliki Kualifikasi Akademik, kompetensi, Sertifikat
Pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.”31
Idealnya mahasiswa calon guru harus dapat mengelola pembelajaran dengan
baik, menjadi pribadi yang mantap sebagai calon guru, berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan orang-orang, dan menguasai pengetahuan bidang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni dan budaya. Tetapi, mahasiswa masih ada yang
belum bisa memformulasikan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai dengan
31
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008, Tentang Guru, h. 5.
43
silabus, belum bisa menjadi pribadi yang mantap sebagai calon guru profesional,
mahasiswa hanya diam dan tidak mau menyalurkan pendapat dalam forum
diskusi, belum dapat menghubungkan materi kuliah dengan kenyataan di
masyarakat, dan tidak memiliki komitmen dalam pengabdian masyarakat.
1) Pedagogik
Kompetensi pedagogik berkaitan langsung dengan penguasaan disiplin ilmu
pendidikan dan ilmu lain yang berkaitan dengan tugasnya sebagai guru.
Kemampuan ini sangat menentukan keberhasilan guru dalam melaksanakan
proses pembelajaran.
“Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru berkenaan dengan
penguasaan teoritis dan proses aplikasinya dalam pembelajaran.
Kompetensi ini berhubungan dengan: Pertama, menguasai
karakteristik peserta didik; kedua, menguasai teori dan prinsip-
prinsip pembelajaran; ketiga, mengembangkan kurikulum dan
rancangan pembelajaran; keempat, menyelenggarakan pembelajaran
yang mendidik, memanfaatkan Tujuan Instruksional Khusus untuk
kepentingan pembelajaran; kelima, memfasilitasi pengembangan
potensi peserta didik; keenam, berkomunikasi secara efektif, empatik,
dan santun dengan peserta didik; ketujuh, menyelenggarakan evaluasi
dan penilaian proses dan hasil belajar; kedelapan, memanfaatkan
hasil evaluasi dan penilaian untuk kepentingan pembelajaran; dan
kesembilan, melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.”32
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW Salatiga pada
umumnya melakukan pendekatan untuk memahami karakteristik peserta didik.
Seperti halnya saat perkuliahan Perkembangan Peserta Didik, mahasiswa
diajarkan untuk dapat menguasai karakteristik peserta didik.
32
Janawi, Kompetensi Guru Citra Guru Profesional, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 65.
44
Untuk dapat memformulasikan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai
dengan silabus sudah diajarkan melalui perkuliahan perencanaan pembelajaran.
Tetapi pada kenyataannya, masih banyak mahasiswa yang belum bisa
memformulasikan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai dengan silabus.
Dalam upaya memahami teori belajar sebagai dasar pemecahan masalah
dalam perkuliahan, mahasiswa meringkas teori kemudian membuat peta konsep
supaya teori lebih mudah dipahami. Untuk dapat merencanakan kegiatan
pembelajaran yang efektif, mahasiswa membagi waktu untuk belajar.
Buku dan internet adalah sumber belajar yang digunakan mahasiswa dalam
setiap mata kuliah. Upaya untuk membuat peserta didik aktif jika kelak menjadi
guru adalah dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada peserta didik
sehingga peserta didik terpacu untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Kemajuan belajar mahasiswa diukur dengan nilai. Mahasiswa termotivasi
jika melihat potensi-potensi yang dimiliki oleh mahasiswa lain, sehingga mereka
terpacu untuk bisa lebih baik lagi. Belajar lebih giat adalah kegiatan positif yang
dilakukan mahasiswa untuk menindaklanjuti hasil studi.
2) Kepribadian
Kemampuan ini meliputi kemampuan personalitas, jati diri sebagai seorang
tenaga pendidik yang menjadi panutan bagi peserta didik. Kompetensi inilah yang
selalu menggambarkan prinsip bahwasanya guru adalah sosok yang patut digugu
dan ditiru. Guru menjadi suri teladan bagi peserta didik.
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW Salatiga pada
umumnya belum bisa menjadi pribadi yang mantap sebagai guru profesional.
45
Untuk dapat menjadi teladan bagi mahasiswa lain dalam memecahkan masalah
perkuliahan, mahasiswa memilih untuk menjaga sikap dan cara bicara.
Setiap kesulitan orang lain dapat dipahami dengan cara sharing kemudian
memberikan solusi yang terbaik. Rasa bangga sebagai calon guru profesional
ditunjukkan dengan meyakini bahwa guru adalah profesi yang mulia dan dapat
mencerdaskan banyak orang. Untuk dapat mengembangkan diri secara
berkelanjutan jika kelak menjadi guru adalah dengan mengikuti pelatihan-
pelatihan guru dan melanjutkan pendidikan S2.
3) Sosial
Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan guru berinteraksi dengan
peserta didik dan orang yang ada di sekitar dirinya.
“Kemampuan sosial dirinci menjadi beberapa indikator, yaitu;
bersikap inklusif dan bertindak obyektif, beradaptasi dengan
lingkungan tempat bertugas dan dengan lingkungan masyarakat,
berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan komunitas
profesi sendiri maupun profesi lain, secara lisan dan tulisan atau
dalam bentuk lain, serta berkomunikasi secara empatik dan santun
dengan masyarakat lain.”33
Upaya untuk menjalin komunikasi yang efektif dengan peserta didik
jika kelak menjadi guru adalah dengan pendekatan dan berbaur dengan
peserta didik sehingga peserta didik merasa nyaman untuk berkomunikasi
dengan guru tanpa mengurangi rasa hormat sebagai peserta didik. Untuk
dapat beradaptasi dengan lingkungan masyarakat, mahasiswa harus
mengikuti kegiatan masyarakat supaya dapat lebih mengenal satu sama lain.
33
Ibid., h. 135.
46
Kritik positif dijadikan motivasi untuk memperbaiki diri. Untuk
berpartisipasi dalam forum diskusi, mahasiswa dapat menyalurkan
pendapat, kritik, dan saran. Tetapi, beberapa mahasiswa enggan untuk
menyalurkan pendapat, mereka cenderung pasif dalam forum diskusi.
Sarana komunikasi (HP) dimanfaatkan untuk menyampaikan pengumuman-
pengumuman penting melalui berbagai aplikasi yang ada di HP sehingga
mahasiswa dapat lebih mudah mengaksesnya.
4) Profesional
Kompetensi profesional merupakan kemampuan dasar tenaga pendidik. Ia
akan disebut profesional, jika ia mampu menguasai keahlian dan keterampilan
teoritik dan praktik dalam proses pembelajaran.
“Kompetensi profesional merupakan kemampuan, keahlian,
kecakapan dasar tenaga pendidik yang harus dikuasai dalam
melaksanakan tugasnya sebagai guru. Pertama, menguasai materi,
struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang sesuai dan mendukung
bidang keahlian/bidang studi yang diampu; kedua, memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran sesuai bidang studi yang diampu; ketiga,
menguasai filosofi, metodologi, teknis dan praktis penelitian dan
pengembangan ilmu yang sesuai dan mendukung bidang keahliannya;
keempat, mengembangkan diri dan kinerja profesionalitasnya dengan
melakukan tindakan reflektif dan penggunaan TIK; dan kelima,
meningkatkan kinerja dan komitmen dalam pelaksanaan pengabdian
kepada masyarakat.”34
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW Salatiga
berupaya untuk menguasai materi dari setiap mata kuliah dengan cara
belajar dan meringkas dalam bentuk catatan-catatan kecil sehingga lebih
34
Ibid., h. 99.
47
mudah dipahami. Untuk dapat menghubungkan materi kuliah dengan
kenyataan di masyarakat, mahasiswa mencari kasus-kasus di materi yang
berhubungan langsung dengan kenyataan, tetapi, masih ada mahasiswa yang
bingung dalam menghubungkan materi kuliah dengan kenyataan di
masyarakat, mereka dapat bertanya kepada dosen yang mengampu mata
kuliah tersebut.
Upaya mahasiswa dalam memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran adalah dengan
mencari materi kuliah di internet, memanfaatkan laptop, komputer, LCD
untuk menunjang penyelesaian tugas dan presentasi.
Dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa tidak
memiliki komitmen. Mahasiswa hanya mengikuti kegiatan pada waktu
tertentu. Untuk dapat memberikan penguatan kepada peserta didik yang
melakukan perbuatan kurang baik jika kelak menjadi guru adalah dengan
mendekati, ditanya apa masalahnya, kemudian memberikan nasehat-nasehat
supaya perbuatan kurang baik tidak terulang kembali.