bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 hasil...
TRANSCRIPT
63
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibu Kota
Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Kota Bandung terletak diantara 107º Bujur
Timur dan 6º 55' Lintang Selatan. Lokasi Kota Bandung cukup Strategis, dilihat dari
segi komunikasi, perekonomian maupun keamanan. Hal tersebut disebabkan oleh :
1. Kota Bandung terletak pada pertemuan poros jalan raya :
- Barat Timur yang memudahkan hubungan dengan Ibu Kota Negara
- Utara Selatan yang memudahkan lalu lintas ke daerah perkebunan (Subang dan
Pangalengan)
2. Letak yang tidak terisolasi serta dengan komunikasi yang baik akan memudahkan
aparat keamanan untuk bergerak ke setiap penjuru.
Secara topografis Kota Bandung terletak pada ketinggian 768 meter di atas
permukaan laut, titik tertinggi di daerah Utara dengan ketinggian 1.050 meter dan
terrendah di sebelah Selatan adalah 675 meter di atas permukaan laut. Daerah utara
Kota Bandung pada umumnya lebih tinggi daripada daerah selatan. Rata-rata
ketinggian di sebelah Utara adalah ≠ 1050 dpl, sedangkan di bagian selatan adalah ≠
675 dpl. Bandung dikelilingi oleh pegunungan yang membuat Bandung menjadi
semacam cekungan (Bandung Basin).
64
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.1.2 Kondisi Umum Koperasi Simpan Pinjam di Kota Bandung
Sejak ide-ide perkoperasian diperkenalkan oleh Patih Puwokerto R. Aria
Wirattmadja hingga saat ini keberpihakan pemerintah terhadap keberadaan Koperasi
selalu nampak jelas, ini dibuktikan dalam perjalanan sejarah pemerintah Indonesia
yang selalu menempatkan Koperasi secara proporsional untuk membentuk lembaga
secara khusus menangani pemberdayaan Koperasi di tengah-tengah masyarakat.
Perkembangan Koperasi Simpan Pinjam di Kota Bandung, selain di dukung
secara yuridis juga secara historis di Kota Bandung sebelum masa kemerdekaan telah
berdiri pelopor-pelopor seperti Koperasi Simpan Pinjam Rukun Ikhtiar, Koperasi
Simpan Pinjam Rukun Wargi, dan Koperasi Simpan Pinjam Sumber Bahagia yang
pada awalnya merupakan ”Perhimpunan Studi Bank” yang berdiri sejak tanggal 26
September 1934 yang berfungsi membantu para pelajar atau mahasiswa untuk
meneruskan studi ke Perguruan Tinggi. Ketiga pelopor tersebut memiliki peranan
yang sangat strategis dalam membantu meningkatkan kesejahteraan anggotanya, dan
juga dapat mengurangi ketergantungan terhadap rentenir yang menerapkan suku
bunga yang sangat tinggi.
Peranan ini terus meningkat dan berkembang sampai dengan saat ini.
Keberhasilan pembangunan Koperasi Simpan Pinjam di Kota Bandung sampai
dengan periode tahun 1998, secara Nasional telah dianugrahkannya ”Satya Bakti
Koperasi” oleh menteri Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah RI kepada walikota
Bapak Wahyu Hamijaya, pengakuan keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras
atau kerjasama yang baik, dan perlu dipertahankan serta di tingkatkan.
65
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.1.2.1 Kondisi Koperasi Simpan Pinjam di Kota Bandung
Berdasarkan observasi yang dilakukan di lapangan, dari jumlah Koperasi
Simpan Pinjam yang terdaftar di Dinas KUKM Kota Bandung sebanyak 16 unit
tersebut, Koperasi Simpan Pinjam yang dijadikan sampel penelitian berjumlah 8
Koperasi Simpan Pinjam.
Berikut ini adalah data unit usaha masing-masing Koperasi Simpan Pinjam
beserta badan hukum Koperasi yang dijadikan sampel penelitian di Kota Bandung
tahun buku 2010
Tabel 4.1
Daftar Koperasi Simpan Pinjam, Bidang Usaha beserta Badan Hukum Koperasi
yang Dijadikan Sampel Penelitian
No Nama Koperasi Bidang Usaha Badan Hukum
(1) (2) (3) (4)
1
2
3
4
5
6
7
8
KSP Sumber Bahagia
KSP Galuh
KSP Borromeus
KSP Rukun Wargi
KSP Cijagra
KSP Bina Usaha
KSP Silih Asih
KSP Bandung Kulon
Unit Simpan Pinjam
Unit Simpan Pinjam
Unit Simpan Pinjam
Unit Simpan Pinjam
Unit Simpan Pinjam
Unit Simpan Pinjam
Unit Simpan Pinjam
Unit Simpan Pinjam
5667/BH/PAD/KWK-10/W/1997
5917/BH/PAD/KWK-10/XI/1997
6310/BH/PAD/KWK-10/XI/1997
2809/BH/PAD/KWK-10/XII/1997
6735/BH/DK-10/1
8464/BH/KWK-10/21
743/BH/KWK-10/XII/1997
811/BH/PAD/KWK-10/III/1998
Sumber : Dinas Koperasi Kota Bandung.(data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapat disimpulkan bahwa seluruh Koperasi
Simpan Pinjam yang dijadikan sampel penelitian melakukan unit usaha simpan
pinjam, dan telah berbadan hukum.
66
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.1.2.2 Perkembangan Volume Usaha dan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi
Simpan Pinjam di Kota Bandung
Berikut ini adalah data perkembangan volume usaha dan Sisa Hasil Usaha
(SHU) Koperasi Simpan Pinjam di Kota Bandung yang dijadikan sampel selama 5
tahun terakhir.
Tabel 4.2
Data Volume Usaha dan Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam di Kota
Bandung yang Dijadikan Sampel Penelitian
Tahun Volume Usaha Perkembangan Sisa Hasil Usaha
(SHU)
Perkembangan
(1) (2) (3) (4) (5)
2006 2.720.839.178 - 811.719.896 -
2007 2.679.856.651 -1,506 797.072.625 -1,804
2008 2.838.325.801 5,913 846.550.782 6,207
2009 3.092.487.248 8,955 981.061.660 15,89
2010 3.041.288.973 -1,656 810.287.289 -17,41
Jumlah ∑ 14.372.797.851 11,706 4.246.692.252 2,883
Rata-rata 2.874.559.570 2,341 8.533.8450 0,577
Sumber : Laporan Tahunan Koperasi Simpan Pinjam di Kota Bandung
(data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.2 tampak bahwa data volume usaha menunjukan
perkembangan yang paling tinggi yaitu pada tahun 2009 sebesar 8,955%, dan volume
usaha menunjukan perkembangan yang menurun yaitu pada tahun 2010,
penurunannya sebesar 1,656%. Hal tersebut menunjukan bahwa pada tahun 2010
partisipasi anggota dalam memanfaatkan pelayanan yang diberikan oleh Koperasi
Simpan Pinjam kurang dimanfaatkan dengan baik oleh anggota.
67
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Perkembangan Sisa Hasil Usaha (SHU) yang paling tinggi, yaitu pada tahun
2009 sebesar 15,89%. Hal tersebut sesuai dengan naiknya perkembangan volume
usaha pada tahun tersebut. Penurunan yang sangat drastis yaitu pada tahun 2010,
sebesar 17,41%. Hal tersebut adalah dampak penurunan volume usaha pada tahun
2010. Oleh karena itu, Koperasi Simpan Pinjam di Kota Bandung perlu melakukan
strategi untuk meningkatkan partisipasi anggotanya.
Dari data pada tabel 4.2 diatas, jika digambarkan maka perkembangan volume
usaha dan Sisa Hasil Usaha (SHU)-nya akan terlihat pada Gambar 4.1 dan Gambar
4.2 berikut ini :
Gambar 4.1
Volume Usaha Koperasi Simpan Pinjam di Kota Bandung
yang Dijadikan Sampel Penelitian
-4
-2
0
2
4
6
8
10
2006 2007 2008 2009 2010
Volume Usaha
68
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 4.2
Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Simpan Pinjam di Kota Bandung
yang Dijadikan Sampel Penelitian
Data perkembangan volume usaha dan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi
Simpan Pinjam di Kota Bandung selama 5 tahun terakhir, adalah sebagaiamana
dilihat dalam tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3
Data Volume Usaha dan Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam di Kota
Bandung
Dalam Juta Rp.
Tahun Volume Usaha Perkembangan Sisa Hasil Usaha
(SHU)
Perkembangan
(1) (2) (3) (4) (5)
2006 12,781 - 175 -
2007 6,241 -51,1 169 -3,43
2008 6,241 0 169 0
2009 6,865 0,1 185 9,47
2010 7,431 8,24 200 8,11
Jumlah ∑ 39,559 -42,76 898 14,15
Rata-rata 7.9118 -8,55 179,6 2,83
Sumber :Dinas Koperasi dan Peridag UMKM Kota Bandung.
-20
-10
0
10
20
2006 2007 2008 2009 2010
SHU
SHU
69
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, volume usaha Koperasi Simpan Pinjam di Kota
Bandung mengalami penurunan yang sangat drastis hingga 51,1 persen pada tahun
2007. Walaupun pada tahun-tahun selanjutnya volume usaha mengalami peningkatan,
akan tetapi secara rata-rata volume usaha mengalami penurunan hingga 8,55 persen.
Hal ini membuktikan bahwa secara keseluruhan anggota Koperasi Simpan Pinjam di
Kota Bandung kurang berpartisipasi dalam memanfaatkan pelayanan usaha simpan
pinjam yang ada di Koperasi Simpan Pinjam. Hal tersebut berdampak pada Sisa Hasil
Usaha yang mengalami penurunan di tahun 2007 sebesar 3,43 persen, walaupun
mengalami peningkatan di tahun 2009 dan tahun 2010. Akan tetapi secara
keseluruhan SHU Koperasi Simpan Pinjam di Kota Bandung mengalami peningkatan
dalam perkembangannya yaitu sebesar 2,83 persen.
Dari data pada tabel 4.3 diatas, jika digambarkan maka perkembangan volume
usaha dan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Simpan Pinjam di Kota Bandung dapat
dilihat pada Gambar 4.3 dan Gambar 4.4 berikut ini :
Gambar 4.3
Perkembangan Volume Usaha Koperasi Simpan Pinjam di Kota Bandung
-60
-50
-40
-30
-20
-10
0
10
20
2006 2007 2008 2009 2010
Perkembangan Volume Usaha
70
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 4.4
Perkembangan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Simpan Pinjam di Kota
Bandung
4.1.2.3 Keanggotaan
Perkembangan Koperasi Simpan Pinjam tidak terlepas dari partisipasi
anggota. Adapun jumlah anggota masing-masing Koperasi Simpan pinjam di Kota
Bandung adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4
Perkembangan Jumlah Anggota Koperasi Simpan Pinjam di Kota Bandung
Tahun Buku 2010
No Nama Koperasi Perkembangan Anggota Koperasi (orang)
(1) (2) 2006 2007 2008 2009 2010
(3)
1 KSP Sumber Bahagia 1245 1247 1255 1157 967
2 KSP Galuh 257 255 256 259 261
3 KSP Borromeus 2675 2679 2685 2682 2692
4 KSP Rukun Wargi 460 462 424 435 432
5 KSP Cijagra 165 153 160 167 141
6 KSP Bina Usaha 792 610 573 479 431
7 KSP Silih Asih 80 71 70 67 65
8 KSP Bandung Kulon 242 234 221 226 229
Jumlah (∑) 5916 5711 5644 5472 5218
Sumber :Laporan Tahunan Koperasi Simpan Pinjam di Kota Bandung (diolah)
-6
-4
-2
0
2
4
6
8
10
12
2006 2007 2008 2009 2010
Perkembangan SHU
71
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dari Tabel 4.4 di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah anggota Koperasi
Simpan Pinjam dalam setiap tahunnya mengalami penurunan. Jumlah anggota
terbanyak di tahun terakhir yaitu di Koperasi Simpan Pinjam Borromeus sebanyak
2692 anggota. Sedangkan jumlah Koperasi Simpan Pinjam yang paling sedikit yaitu
di Koperasi Simpan Pinjam Silih Asih sebanyak 65 anggota, dapat dilihat pada
Gambar 4.5 berikut ini:
Gambar 4.5
Perkembangan Jumlah Anggota Koperasi Simpan Pinjam di Kota Bandung
4.1.3 Deskripsi Responden
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan melalui penyebaran
kuesioner kepada responden, maka dapat diidentifikasikan karakteristik dari setiap
responden sebagai berikut:
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
2006 2007 2008 2009 2010
KSP Sumber Bahagia
KSP Galuh
KSP Borromeus
KSP Rukun Wargi
KSP Cijagra
KSP Bina Usaha
KSP Silih Asih
KSP Bandung Kulon
72
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.1.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 260 responden yang tersebar
pada 8 Koperasi Simpan Pinjam di Kota Bandung yang dijadikan sampel, 70,77%
anggota yang menjadi responden adalah perempuan yaitu sebanyak 184 orang, dan
laki-laki sebanyak 76 orang atau 29,23%. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.5
berikut ini:
Tabel 4.5
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
(1) (2) (3) (4)
1 Laki-laki 76 29,23
2 Perempuan 184 70,77
Jumlah ∑ 260 100
Sumber : Data Hasil Penelitian (data diolah)
Dari data pada tabel 4.5 dapat diilustrasikan pada Gambar 4.6 berikut ini :
Gambar 4.6
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
29%
71%
Laki-laki Perempuan
73
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.1.3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik usia perlu dijelaskan karena usia dapat mempengaruhi
produktifitas seseorang dalam melakukan usaha atau kegiatan. Berikut karakteristik
responden berdasarkan usia:
Tabel 4.6
Responden Berdasarkan Usia
No Usia Frekuensi Persentase (%)
(1) (2) (3) (4)
1 27-37 Tahun 47 18,08
2 38-48 Tahun 87 33,46
3 49-59 Tahun 72 27,69
4 60-70 Tahun 42 16,15
5 71-82 Tahun 12 4,62
Jumlah ∑ 260 100
Sumber : Data Hasil Penelitian (data diolah)
Dari data pada tabel 4.6 dapat diilustrasikan pada Gambar 4.7 berikut ini :
Gambar 4.7
Responden Berdasarkan Usia
18%
33%28%
16%
5%
27-37 Tahun 38-48 Tahun 48-59 Tahun
60-70 Tahun 71-82 Tahun
74
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.1.3.3 Karakterisitik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 260 responden yang tersebar
pada 8 Koperasi Simpan Pinjam di Kota Bandung yang dijadikan sampel, paling
banyak atau sebesar 41,54% pendidikan terakhir anggota yang menjadi responden
adalah SMA/Sederajat. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7
Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
(1) (2) (3) (4)
1 SMP/sederajat 46 17,69
2 SMA/sederajat 108 41,54
3 Diploma 58 22,31
4 Perguruan Tinggi (S1) 39 15,00
5 S2 9 3,46
Jumlah ∑ 260 100
Sumber : Data Hasil Penelitian (data diolah)
Dari data pada tabel 4.7 dapat diilustrasikan pada Gambar 4.8 berikut ini :
Gambar 4.8
Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
18%
42%
22%
15%
3%
SMP/sederajat SMA/sederajat
Diploma Perguruan Tinggi (S1)
S2
75
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.1.4 Deskripsi Variabel Penelitian
4.1.4.1 Keberhasilan Koperasi (Y)
Ukuran keberhasilan Koperasi dalam penelitian ini dilihat dari sub variabel
Promosi Ekonomi Anggota (PEA). Sub variabel tersebut selanjutnya dijabarkan
kembali ke dalam beberapa indikator yang dijadikan ukuran dalam menilai manfaat
ekonomi anggota, untuk mengetahui seberapa besar manfaaat ekonomi yang dapat
dirasakan anggota Koperasi Simpan Pinjam di Kota Bandung maka peneliti mencoba
mendeskripsikan sebagai berikut.
Mengukur tingkat keberhasilan Koperasi dilihat dari Promosi Ekonomi
Anggota secara umum kita dapat mengkonsultasikan rata-rata skor total yang
dihasilkan ke dalam kriteria yang dihitung berdasarkan langkah-langkah berikut.
Menentukan skor minimum: bobot minimum x jumlah soal = 1 x 10 = 10
Menentukan skor maksimum: bobot maksimum x jumlah soal = 5 x 10 = 50
Menentukan Rentang: skor maksimum – skor minimum = 50 – 10 = 40
Menentukan Panjang Interval = 𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝐾𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 =
40
5 = 8
Berdasarkan perhitungan, diperoleh skala penafsiran skor rata-rata jawaban
responden seperti tampak pada Tabel 4.8 berikut ini:
76
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.8
Skala Penafsiran Rata-rata Skor Variabel Keberhasilan Koperasi
Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)
Berdasarkan hasil identifikasi atas jawaban responden tentang keberhasilan
Koperasi yang dirasakan anggota Koperasi Simpan Pinjam di Kota Bandung,
umumnya termasuk kategori baik. Dari 260 orang responden, 182 orang atau 70%
diantaranya termasuk orang yang mengkategorikan baik untuk keberhasilan Koperasi
Simpan Pinjam di Kota Bandung. Hal tersebut menunjukkan bahwa Koperasi Simpan
Pinjam di Kota Bandung sedikit banyak telah berhasil membuktikan ke-
eksistensiannya di mata masyarakat pada umumnya dan anggota pada khususnya.
Dari data pada tabel 4.8 dapat diilustrasikan pada Gambar 4.9 berikut ini :
Gambar 4.9
Keberhasilan Koperasi Simpan Pinjam di Kota Bandung
0% 0%
19%
70%
11%
Sangat Kurang Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Rentang Penafsiran Frekuensi Persentase (%)
10 - 18 Sangat Kurang - -
19 - 27 Kurang - -
28 - 36 Cukup 49 18,85
37 - 45 Baik 182 70,00
46 - 54 Sangat Baik 29 11,15
Jumlah 260 100
77
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Secara rinci Tabel 4.9 berikut menggambarkan tanggapan/jawaban anggota
Koperasi Simpan Pinjam di Kota Bandung terkait keberhasilan Koperasi dengan
adanya Promosi Ekonomi Anggota melalui manfaat-manfaat yang dirasakan anggota
Koperasi Simpan Pinjam.
Tabel 4.9
Keberhasilan Koperasi Anggota Koperasi Simpan Pinjam di Kota Bandung
No.
item
Sub
Var
Pernyataan 5 4 3 2 1
F % F % F % F % F %
17
PEA Manfaat ekonomi dari
simpan pinjam
114 43,85 91 35,00 50 19,23 4 1,54 1 0,38
18 94 36,15 109 41,92 51 19,61 6 2,31 - -
19 75 28,85 99 38,08 73 28,08 13 5,00 - -
20 86 33,08 94 36,15 75 28,85 5 1,92 - -
21 81 31,15 110 42,31 59 22,69 7 2,69 3 1,15
26 90 34,62 100 38,46 64 24,62 6 2,31 0
Jumlah Skor 634 603 372 41 3
Rata-rata 34,62 38,65 23,85 2,63 0,26
22 Manfaat ekonomi dalam
bentuk pembagian SHU
134 51,54 87 33,46 35 13,46 4 1,54 - -
23 95 36,54 112 43,08 50 19,23 3 1,15 - -
24 90 34,62 98 37,69 65 25,00 7 2,69 - -
25 73 28,07 114 43,85 70 26,92 2 0,77 1 0,38
Jumlah Skor 392 411 220 16 1
Rata-rata 37,69 39,52 21,15 1,54 0,10
Rata-rata Total 36,16 64,83 22,50 2,09 0,18
Sumber : Hasil Penelitian (data diolah
Berdasarkan Tabel 4.9 di atas, tampak bahwa keberhasilan Koperasi dengan
adanya manfaat ekonomi yang dirasakan anggota Koperasi Simpan Pinjam di Kota
Bandung dalam bentuk manfaat ekonomi dari simpan pinjam dan manfaat ekonomi
dari pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU). Manfaat ekonomi dari simpan pinjam
cenderung dinnilai baik. Dari 260 responden, 38,65% diantaranya memberikan
penilaian bahwa manfaat ekonomi dari simpan pinjam yang dirasakan oleh anggota
adalah baik. 34,62% dari total jumlah responden yang memberikan penilaian sangat
baik dan 23,85% responden yang memberikan penilaian cukup. Hanya terdapat
78
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2,63% dan 0,26% responden yang memberikan penilaian kurang dan sangat kurang
atas manfaat ekonomi dari simpan pinjam yang dirasakan oleh anggota Koperasi
Simpan Pinjam di Kota Bandung.
Selanjutnya, keberhasilan Koperasi dengan adanya manfaat ekonomi dari
pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dirasakan anggota Koperasi Simpan Pinjam
di Kota Bandung nampak sudah baik. Dari 260 responden, 39,52% diantaranya
memberikan penilaian bahwa manfaat ekonomi dari pembagian SHU yang diberikan
Koperasi Simpan Pinjam terhadap anggotanya sudah baik ditambah 37,69% dari total
jumlah responden yang memberikan penilaian sangat baik. Hanya terdapat 1,54 %
responden yang memberikan penilaian kurang dan 0,10% yang memberikan penilaian
sangat kurang atas manfaat ekonomi dari pembagian SHU yang diberikan Koperasi
Simpan Pinjam terhadap anggotanya, sedangkan sisanya sebesar 21,15% memberikan
penilaian cukup.
Secara keseluruhan Keberhasilan dilihat dari Promosi Ekonomi Anggota
(PEA) berupa manfaat ekonomi dari simpan pinjam dan manfaat ekonomi dari
pembagian SHU dinilai baik. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil keseluruhan
manfaat yang diberikan Koperasi Simpan Pinjam terhadap anggotanya, 64,83%
responden memberikan penilaian baik untuk kedua manfaat tersebut dan ditambah
36,16% responden menilai sangat baik. Hanya 2,09% dan 0,18% yang menyatakan
kurang dan sangat kurang, sedangkan sisanya sebesar 22,50% menyatakan cukup
untuk manfaat ekonomi dari simpan pinjam dan manfaat ekonomi dari pembagian
SHU.
79
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.1.4.2 Partisipasi Anggota (X)
Partisipasi anggota diukur berdasarkan dua sub variabel yakni partisipasi
kontributif (anggota sebagai pemilik) dan partisipasi insentif (anggota sebagai
pelanggan). Kedua sub variabel tersebut dijabarkan kembali ke dalam beberapa
indikator, untuk mengetahui seberapa besar partisipasi anggota Koperasi Simpan
Pinjam di Kota Bandung maka peneliti mencoba mendeskripsikannya sebagaimana
berikut ini.
Mengukur tingkat partisipasi anggota Koperasi Simpan Pinjam di Kota
Bandung secara umum, dapat mengkonsultasikan rata-rata skor total yang dihasilkan
ke dalam kriteria yang dihitung berdasarkan langkah-lankah berikut:
Menentukan skor minimum: bobot minimum x jumlah soal = 1 x 16 = 16
Menentukan skor maksimum: bobot maksimum x jumlah soal = 5 x 16 = 80
Menentukan Rentang: skor maksimum – skor minimum = 80 – 16 = 64
Menentukan Panjang Interval = 𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝐾𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 =
64
5 = 12,8 = 13
Berdasarkan perhitungan, diperoleh skala penafsiran skor rata-rata jawaban
responden seperti tampak pada Tabel 4.10 berikut ini:
80
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.10
Skala Penafsiran Rata-rata Skor Variabel Partisipasi Anggota
Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)
Berdasarkan hasil identifikasi atas jawaban responden terkait partisipasi
anggota terhadap Koperasi Simpan Pinjam di Kota Bandung, umumnya termasuk
kategori baik. Dari 260 orang responden, 175 orang atau 67,31% diantaranya
berpartisipasi baik secara kontributif maupun secara insentif terhadap Koperasi
Simpan Pinjam di Kota Bandung. Hal tersebut menunjukkan bahwa anggota Koperasi
Simpan Pinjam di Kota Bandung sudah sangat menyadari bahwa partisipasi mereka
sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan perkembangan usaha Koperasi Simpan
Pinjam baik secara kontributif maupun insentif.
Dari data pada tabel 4.10 dapat diilustrasikan pada gambar 4.11 berikut ini :
Rentang Penafsiran Frekuensi Persentase (%)
16 - 28 Sangat Kurang - -
29 - 42 Kurang - -
43 - 55 Cukup 4 1,54
56 - 69 Baik 175 67,31
70 - 82 Sangat Baik 81 31,15
Jumlah 260 100
81
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 4.10
Partisipasi Anggota Koperasi Simpan Pinjam di Kota Bandung
Secara rinci Tabel 4.11 berikut menggambarkan tanggapan/jawaban anggota
Koperasi Simpan Pinjam di Kota Bandung terkait partisipasi anggota Koperasi dari
partisipasi kontributif dan partisipasi insentif anggota Koperasi Simpan Pinjam.
Tabel 4.11
Partisipasi Anggota Terhadap Koperasi Simpan Pinjam di Kota Bandung
No.
item
Sub Var Pernyataan 5 4 3 2 1
F % F % F % F % F %
1 Partisipasi
Kontributif
Keaktifan anggota
dalam menghadiri
rapat anggota.
169 65,00 46 17,69 40 15,35 5 1,92 - -
2 161 61,92 62 23,85 35 13,46 - - 2 0,77
Jumlah Skor 330 108 75 5 2
Rata-rata 63,46 20,77 14,41 0,96 0,39
3
Keaktifan anggota
dalam memberikan
saran dan kritik
dalam setiap rapat.
53 20,38 90 34,62 115 44,23 2 0,77 - -
Jumlah Skor 53 90 115 2 -
Rata-rata 20,38 34,62 44,23 0,77 -
4
Keaktifan dalam
mengawasi jalannya
organisasi dan
usaha Koperasi
82 31,54 103 39,62 67 25,77 7 2,67 1 0,38
5 162 62,31 83 31,92 13 5,00 2 0,77 - -
6 169 65,00 51 19,62 40 15,38 - - - -
7 103 39,62 79 30,38 75 28,85 3 1,15 - -
9 180 69,23 40 15,38 37 14,23 3 1,15 - -
15 185 71,15 43 16,54 32 12,31 - - - -
16 187 71,92 57 21,92 15 5,77 1 0,38 - -
0% 0% 2%
67%
31%
Sangat Kurang Kurang Cukup Baik Sangat Baik
82
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Jumlah Skor 1068 456 279 16 -
Rata-rata 58,68 25,05 15,33 0,87 0,05
11
Partisipasi
Insentif
Partisipasi anggota
dalam membayar
simpanan-simpanan
di Koperasi Simpan
Pinjam
59 22,69 99 38,08 101 38,85 1 0,38 - -
13 93 35,77 125 48,08 40 15,38 2 0,77 - -
14 56 21,54 105 40,38 97 37,31 2 0,77 - -
Jumlah Skor 208 329 238 5 -
Rata-rata 26,67 42,18 30,51 0,64 -
8 Memanfaatkan
pelayanan 61 23,46 82 31,54 114 43,85 3 1,15 - -
Jumlah Skor 61 82 114 3 -
Rata-rata 23,46 31,54 43,85 1,15 -
10 Partisipasi anggota
melakukan transaksi
usaha dengan KSP
56 21,54 88 33,85 116 44,61 - - - -
12 68 26,15 87 33,46 105 40,38 - - - -
Jumlah Skor 124 175 221 - -
Rata-rata 23,85 33,66 42,50 - -
Rata-rata Total 36,08 31,30 31,80 0,73 0,07
Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.11 di atas, tampak bahwa partisipasi anggota dalam
kontributif sudah sangat baik. Dari 260 responden 63,46% diantaranya sangat aktif
dalam menghadiri rapat anggota dan 20,38% sangat aktif memberikan saran dan
kritik dalam setiap rapat serta 58,68% responden sangat baik dalam mengawasi
jalannya organisasi dan usaha Koperasi. Kemudian 20,77% untuk kategori baik
dalam menghadiri rapat anggota, 34,62% yang aktif dalam memberikan saran dan
kritik dalam setiap rapat serta 25,05% yang sudah baik dalam mengawasi jalannya
organisasi dan usaha Koperasi. Kemudian 14,41% untuk kategori cukup aktif dalam
menghadiri rapat anggota, 44,23% untuk kategori cukup aktif dalam memberikan
saran dan kritik dalam setiap rapat dan 15,33% untuk kategori cukup baik dalam
mengawasi jalannya organisasi dan usaha Koperasi. Sisanya 0,87% dan 0,15% rata-
rata untuk kategori kurang dan sangat kurang pada partisipasi kontributif.
83
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Partisipasi anggota Koperasi Simpan Pinjam di Kota Bandung dalam hal
partisipasi insentif yaitu dalam membayar simpanan-simpanan di Koperasi Simpan
Pinjam, memanfaatkan pelayanan, dan partisipasi anggota melakukan transaksi usaha
dengan KSP secara keseluruhan sudah cukup baik. Dari 260 responden 30,51% untuk
kategori cukup baik dalam membayar simpanan-simpanan di Koperasi Simpan
Pinjam, 43,85% untuk kategori cukup baik dalam memanfaatkan pelayanan KSP dan
42,50% untuk kategori cukup baik dalam melakukan transaksi usaha dengan KSP.
Kemudian 26,67%, 23,46% dan 23,85% untuk kategori sangat baik dalam ketiga
partisipasi insentif yang telah dijelaskan di atas. Sisanya sebesar 42,18%, 31,54% dan
33,66% untuk kategori baik dalam ketiga partisipasi yang telah dijelaskan di atas.
Tidak terdapat anggota yang dikategorikan memiliki partisipasi insentif kurang atau
kategori sangat kurang.
Secara keseluruhan Partisipasi Anggota dilihat dari partisipasi kontributif dan
partisipasi insentif dinilai sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil
keseluruhan partisipasi anggota dari Koperasi Simpan Pinjam, 36,08% responden
memberikan penilaian sangat baik untuk kedua partisipasi tersebut dan ditambah
31,30% responden menilai baik. Hanya 0,73% dan 0,07% yang menyatakan kurang
dan sangat kurang, sedangkan sisanya sebesar 31,80% menyatakan cukup untuk
partisipasi anggota dilihat dari partisipasi kontributif dan partisipasi insentif.
84
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.1.5 Pengujian Instrumen Penelitian
Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan pengujian
intrumen penelitian untuk mengetahui validitas item dan reliabilitas instrumen yang
digunakan dalam penelitian.
4.1.5.1 Uji Validitas
Berdasarkan langkah-langkah uji validitas sebagaimana dikemukakan pada
Bab III, dengan bantuan Microsoft Excel dan SPSS diperoleh hasil uji validitas
angket sebagaimana terlampir. Berikut adalah hasil validitas instrument penelitian
partisipasi anggota dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut:
Tabel 4.12
Hasil Validitas Item Instrumen Penelitian Partisipasi Anggota
No. Item r hitung t hitung t tabel Kategori
1 0,62 12,54 1,969 Valid
2 0,21 3,50 1,969 Valid
3 0,50 9,18 1,969 Valid
4 0,32 5,39 1,969 Valid
5 0,19 3,15 1,969 Valid
6 0,57 11,22 1,969 Valid
7 0,20 3,27 1,969 Valid
8 0,19 3,17 1,969 Valid
9 0,57 11,08 1,969 Valid
10 0,41 7,13 1,969 Valid
11 0,41 7,15 1,969 Valid
12 0,27 4,51 1,969 Valid
13 0,31 5,30 1,969 Valid
14 0,27 4,56 1,969 Valid
15 0,58 11,44 1,969 Valid
16 0,52 9,73 1,969 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data
85
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Data pada Tabel 4.12 dapat disimpulkan bahwa seluruh item instrumen
penelitian partisipasi anggota dinyatakan valid sehingga dapat diikutsertakan dalam
penelitian. Maka jumlah item untuk partisipasi anggota adalah 16 item.
Hasil validitas instrument penelitian keberhasilan Koperasi dapat dilihat pada
Tabel 4.13 berikut:
Tabel 4.13
Hasil Validitas Item Instrumen Penelitian Keberhasilan Koperasi
No. Item r hitung t hitung t tabel Kategori
1 0,46 8,38 1,969 Valid
2 0,51 9,64 1,969 Valid
3 0,61 12,27 1,969 Valid
4 0,53 10,06 1,969 Valid
5 0,61 12,43 1,969 Valid
6 0,36 6,22 1,969 Valid
7 0,36 6,26 1,969 Valid
8 0,39 6,84 1,969 Valid
9 0,39 6,73 1,969 Valid
10 0,59 11,92 1,969 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Data pada Tabel 4.13 dapat disimpulkan bahwa seluruh item instrumen
penelitian keberhasilan koperasi dinyatakan valid sehingga dapat diikutsertakan
dalam penelitian. Setelah dilakukan uji validitas pada item keberhasilan Koperasi
maka jumlah item yang diikutsertakan dalam penelitian ini adalah 26 item.
86
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.1.5.2 Uji Reliabilitas
Berdasarkan langkah-langkah uji validitas sebagaimana dikemukakan pada
Bab III, dengan bantuan Microsoft Excel dan SPSS diperoleh hasil uji reliabilitas
angket sebagaimana terlampir. Rekapitulasi hasil uji reliabilitas untuk variabel
partisipasi anggota tampak pada Tabel 4.14 berikut:
Tabel 4.14
Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Partisipasi Anggota
Item varians
item
∑varians
item
varians
total reliabilitas r tabel
1 0,689 9,509 21,937 0,604 0,126
2 0,635 9,509 21,937 0,604 0,126
3 0,617 9,509 21,937 0,604 0,126
4 0,718 9,509 21,937 0,604 0,126
5 0,395 9,509 21,937 0,604 0,126
6 0,568 9,509 21,937 0,604 0,126
7 0,730 9,509 21,937 0,604 0,126
8 0,682 9,509 21,937 0,604 0,126
9 0,605 9,509 21,937 0,604 0,126
10 0,611 9,509 21,937 0,604 0,126
11 0,612 9,509 21,937 0,604 0,126
12 0,682 9,509 21,937 0,604 0,126
13 0,493 9,509 21,937 0,604 0,126
14 0,592 9,509 21,937 0,604 0,126
15 0,490 9,509 21,937 0,604 0,126
16 0,393 9,509 21,937 0,604 0,126
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Dari perhitungan pada Tabel 4.14 di atas, dapat diketahui bahwa instrumen
penelitian pada variabel partisipasi anggota memperoleh nilai reliabilitas sebesar
0,604. Pada alpha 0,05 dan n = 260 diketahui r tabel = 0,126, dikarenakan r hitung
lebih besar dari r tabel maka dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian variabel
87
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
partisipasi anggota adalah reliabel sehingga dapat dipercaya atau layak untuk
dijadikan alat ukur penelitian.
Rekapitulasi hasil uji reliabilitas untuk variabel keberhasilan Koperasi tampak
pada Tabel 4.15 berikut:
Tabel 4.15
Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Keberhasilan Koperasi
Item varians
item
∑varians
item
varians
total reliabilitas r tabel
17 0,664 6.731 15.867 0,614 0,126
18 0,638 6.731 15.867 0,614 0,126
19 0,764 6.731 15.867 0,614 0,126
20 0,703 6.731 15.867 0,614 0,126
21 0,753 6.731 15.867 0,614 0,126
22 0,591 6.731 15.867 0,614 0,126
23 0,622 6.731 15.867 0,614 0,126
24 0,679 6.731 15.867 0,614 0,126
25 0,618 6.731 15.867 0,614 0,126
26 0,701 6.731 15.867 0,614 0,126
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Dari perhitungan pada Tabel 4.15 di atas, dapat diketahui bahwa instrumen
penelitian pada variabel keberhasilan Koperasi memperoleh nilai reliabilitas sebesar
0,614. Pada alpha 0,05 dan n = 260 diketahui r tabel = 0,126, dikarenakan r hitung
lebih besar dari r tabel maka dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian variabel
keberhasilan Koperasi adalah reliabel sehingga dapat dipercaya atau layak untuk
dijadikan alat ukur penelitian.
88
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.1.6 Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis statitik parametrik dengan analisis
regresi linear adalah untuk mempelajari bagaimana eratnya hubungan antara satu atau
beberapa variabel bebas dengan satu variabel terikat. Teknik analisis ini digunakan
untuk melakukan pengujian hipotesis dan mengetahui pengaruh partisipasi anggota
terhadap keberhasilan koperasi pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di Kota
Bandung.
Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu terdiri dari partisipasi anggota dan
keberhasilan Koperasi yang merupakan data dalam bentuk ordinal, sedangkan untuk
memenuhi persyaratan analisis regresi berganda bahwa minimal pengukuran data
berskala interval. Oleh karena itu, data hasil penelitian yang memiliki skala ukur
ordinal dilakukan transformasi data dari berskala pengukuran ordinal menjadi skala
pengukuran yang lebih tinggi, yaitu skala pengukuran interval menggunakan MSI
(Methode of Succesive Interval).
Hasil perhitungan dengan bantuan software SPSS 16.0 for windows tampak
pada Tabel 4.16 berikut :
Tabel 4.16
Pengujian Hipotesis Signifikan Variabel Regresi (Uji t)
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant)
Partisipasi
Anggota
13.270
.395
2.618
.046
470
5.070
8.544
.000
.000
a. Dependent Variable: Keberhasilan Koperasi
89
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sumber: Hasil Perhitungan dengan SPSS 16.0 for windows
Hasil perhitungan koefisien regresi berdasarkan data penelitian yang diperoleh
dengan menggunakan software SPSS 16.0 for windows sebagai berikut :
Y = 13,270 + 0,395X
Se = (2,618) (0,046)
t-Stat = (5,070) (8,544)
R = (0,470)
R² = (0,221)
Keterangan:
Y = Keberhasilan Koperasi
X = Partisipasi Anggota
Dari persamaan regresi diatas dapat diketahui bahwa:
1) Konstanta persamaan regresi adalah 13,270 artinya ketika variabel-
variabel bebas (X) tidak diteliti atau nol, maka keberhasilan Koperasi
sebesar 13,270.
2) Variabel partisipasi anggota (X) berpengaruh terhadap keberhasilan
koperasi dengan tingkat signifikansi 0.000 dengan arah positif yaitu 0,395.
Artinya setiap ada kenaikan sebesar satu satuan dalam partisipasi anggota
maka akan meningkatkan keberhasilan Koperasi sebesar 0,395. Semakin
baik partisipasi dari anggota maka semakin besar keberhasilan Koperasi
yang akan dicapai, begitu juga sebaliknya.
90
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.1.7 Pengujian Hipotesis
4.1.7.1 Uji t atau Pengujian Hipotesis Secara Parsial
Uji t bertujuan untuk menguji tingkat signifikasi dari setiap variabel bebas
secara parsial terhadap variabel terikat dengan menganggap variabel lain
konstan/tetap.
Kriteria uji t adalah:
Jika thitung >ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima (variabel bebas
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat).
Jika thitung <ttabel maka H0diterima dan Ha ditolak (variabel bebas tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat).
Dalam penelitian ini tingkat kesalahan yang digunakan adalah 0,05 (5%) pada
taraf signifikasi 95%. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.17
Uji t
Variabel t Hit t tabel Keputusan Pengaruh
Partisipasi Anggota (X1) 8,544 > 1,969 Menolak Ho Signifikan
Sumber: Hasil Perhitungan dengan SPSS 16.0 for windows
Berdasarkan tabel uji t dapat diketahui bahwa variabel partisipasi anggota (X)
memiliki nilai t hitung sebesar 8,544> t tabel yaitu 1,969 artinya Ho ditolak dan Ha
diterima. Hal ini berarti bahwa variabel partisipasi anggota signifikan berpengaruh
terhadap keberhasilan Koperasi.
91
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.1.7.2 Uji R2 atau Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui besarnya kontribusi antara partisipasi anggota terhadap
keberhasilan Koperasi Simpan Pinjam di Kota Bandung, dapat dilihat pada Tabel
4.18 model summary berikut :
Tabel 4.18
Pengujian Koefisien Determinasi (R²)
Model R R Squere Adjusted R
Squere
Std. Error
of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .470 .221 .218 3.906007 1.495
a. Predictors: (Constant), Partisipasi Anggota
b. Dependent Variable: Keberhasilan Koperasi
Sumber: Hasil Perhitungan dengan SPSS 16.0 for windows
Menurut Agus Widarjono (2007:98) bahwa koefisien determinasi (R2) yaitu
angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel bebas
terhadap variabel terikat. Koefisien determinasi sebagai alat ukur kontribusi dari
persamaan regresi yaitu memberikan proporsi atau presentase variasi total dalam
variabel tidak bebas Y yang dijelaskan oleh variabel bebas X.
Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien determinasi diketahui sebesar
0,221. Hal ini berarti 22,10% keberhasilan usaha koperasi dipengaruhi oleh
partisipasi anggota, sedangkan sisanya sebesar 77,90% dipengaruhi oleh faktor lain
diluar model penelitian.
92
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian diuraikan berdasarkan teori/pendapat yang digunakan oleh
peneliti terdahulu yang kemudian diketahui apakah penelitian ini sesuai dengan
teori/pendapat terdahulu, menentang teori/pendapat yang telah dikemukakan atau
bahkan menemukan teori/pendapat yang baru.
4.2.1 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows
diperoleh hasil bahwa variabel partisipasi anggota (X) memiliki nilai t hitung sebesar
8,544 > t tabel yaitu 1,969 artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa
variabel partisipasi anggota signifikan berpengaruh terhadap keberhasilan Koperasi.
Artinya jika partisipasi anggota terus meningkat akan meningkatkan keberhasilan
Koperasi.
Nilai partisipasi anggota di Koperasi Simpan Pinjam Kota Bandung dapat
diketahui dari jawaban responden terhadap partisipasi yang diberikan anggota kepada
Koperasi Simpan Pinjam, anggota sendiri yang menilai sebaik apa partisipasi masing-
masing anggota kepada koperasinya. Indikator dalam partisipasi anggota adalah
partisipasi kontributif dan partisipasi insentif anggota kepada koperasi itu sendiri.
Dari hasil angket penelitian dapat diketahui bahwa 67,31% responden dinilai,
baik, artinya anggota mampu berpartisipasi secara kontributif dan insentif terhadap
Koperasi Simpan Pinjam dengan baik untuk meningkatkan keberhasilan Koperasi.
93
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sebagai badan usaha, Koperasi dituntut oleh para anggotanya untuk sukses
mewujudkan tujuan-tujuan dan target-target yang sudah ditetapkan dalam Rapat
Anggota (RA). Setidaknya, ada dua hal yang dikritisi anggota Koperasi terhadap
kinerja Koperasi mereka. Sebagai pemilik, anggota Koperasi akan menagih
keuntungan dari dana-dana simpanan mereka. Sebagai pengguna atau pelanggan,
anggota Koperasi menuntut kontinuitas pengadaan kebutuhan barang atau jasa serta
mempersoalkan apakah Koperasi mereka menguntungkan atau tidak dibandingkan
dengan penjual atau pembeli di luar Koperasi.
Mengingat pendapatan merupakan faktor yang sangat dominan dalam
memenuhi kebutuhan seseorang, maka alasaan ekonomi untuk memasuki atau
menetap pada suatu Koperasi menjadi pilihan utama dalam pembahasan ekonomi
Koperasi. Apabila manfaat yang dihasilkan koperasi bagi seorang anggota adalah
lebih besar daripada manfaat yang dapat dicapai oleh individu itu bila dia tetap
tinggal di luar Koperasi, maka individu itu barangkali akan tetap tinggal dalam
Koperasi itu dan Koperasi bahkan dapat menarik anggota baru. Partisipasi anggota
akan miningkat sehingga akan meningkatkan pula keberhasilan Koperasi tersebut.
Dalam rangka pencapaian tujuan organisasi diperlukan partisipasi baik dalam
organisasi sendiri maupun dari luar organisasi yaitu dukungan masyarakat. Kerjasama
dalam organisasi dapat terwujud bila ada kesadaran untuk berperan aktif. Partisipasi
atau keterlibatan seseorang sangat diperlukan baik dalam wujud gagasan maupun
tingkah laku. Hal itu sesuai dengan pengertian partisipasi yang dikemukakan oleh
Keith Davis dalam Sri Widodo (2008: 24) “Participation can be defined as mental
94
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
and emotional involvement of a person in a group situation which encourages him to
contribute to group goals and share responsibility in them” yang artinnya “Partisipasi
dapat didefinisikan sebagai keterlibatan mental pikiran dan emosi seseorang di dalam
situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada
kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggungjawab kepada
kelompok dalam usaha yang bersangkutan”.
Partisipasi merupakan keterlibatan seseorang baik mental maupun emosi dan
mengarahkan orang-orang agar turut mendukung situasi organisasinya, dalam arti
mengembangkan inisiatif dan kreativitasnya dalam mencapai sasaran kelompok, agar
manusia bertanggungjawab atas kelompoknya.
Masyarakat/anggota yang berpartisipasi dalam KSP akan mendukung
keberadaan KSP serta melindungi dari segala ancaman. Dukungan tersebut dapat
berupa pemberian ijin untuk berdiri, pemberian informasi, pinjaman modal, dan
keleluasaan berkoperasi. Semua itu merupakan energy bagi Koperasi untuk tumbuh
dan berkembang, dengan kata lain KSP dapat mencapai keberhasilan sesuai yang
diharapkan.
95
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.3 Implikasi Pendidikan
Upaya mewujudkan Koperasi sebagai soko guru perekonomian bangsa sampai
dengan saat ini masih belum terwujudkan. Salah satu penyebabnya adalah masih
rendahnya kualitas anggota atau masyarakat Koperasi itu sendiri. Untuk mengatasi
hal itu maka perlu dilakukan kegiatan-kegiatan pendidikan dan pelatihan
perkoperasian baik terhadap anggota Koperasi itu sendiri maupun calon- calon
anggota Koperasi agar menjadi anggota yang sadar berkoperasi.
Pendidikan perkoperasian merupakan salah satu hal yang sangat penting
dalam pengembangan dan pembinaan Koperasi, karena keberhasilan atau kegagalan
Koperasi banyak tergantung pada tingkat pendidikan serta partisipasi anggota.
Kebanyakan anggota koperasi bersifat pasif karena pengetahuan mereka
tentang perkoperasian sangat minim. Pengetahuan anggota mengenai perkoperasian
dapat ditingkatkan secara bertahap melalui pendidikan. Pendidikan ini dapat
diberikan melalui ketua kelompok masing-masing sehingga secara berkesinambungan
dapat menyebarluaskan pengetahuannya kepadaanggota lain.Materi pendidikan yang
diberikan harus sesuai dengan kebutuhan, seperti: seluk beluk organisasi koperasi,
hak dan kewajiban anggota, pengetahuan tentang produksi, dan sebagainya. Hal ini
dimaksudkan agar anggota koperasi termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam
kegiatan koperasi. Dengan demikian, diharapkan usaha koperasi semakin maju dan
berkembang sesuai dengan tujuan bersama yaitu meningkatkan kesejahteraan anggota
dan bermanfaat untuk masyarakat di sekitarnya.
96
Astri Nurmala Sari, 2012 Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pendidikan perkoperasian kepada anggota merupakan tugas yang berat, tetapi
harus dilaksanakan antar koperasi, antar bidang, dan antar instansi yang terkait secara
terpadu dan berkesinambungan. Berkesinambungan berarti pendidikan merupakan
kewajiban manusia sepanjang hidup sehingga mereka harus belajar dan mengikuti
perkembangan lingkungan yang sangat dinamis. Perkembangan teknologi dan
komunikasi juga merupakan tantangan berat yang harus dihadapi koperasi agar tidak
tertinggal dan mampu bersaing dengan perusahaan lain.
Pelaksanaan pendidikan perkoperasian kepada anggota maupun masyarakat
tidak mungkin ditangani sendiri oleh koperasi. Peranan pemerintah melalui
pendidikan formal mulai sekolah dasar sampai perguruan tinggi sangat membantu
dalam memberikan pendidikan perkoperasian kepada masyarakat. Peranan lembaga
swadaya masyarakat dalam upaya memasyarakatkan koperasi dan mengkoperasikan
masyarakat juga sangat diperlukan.
Pendidikan perkoperasian baik formal maupun informal, merupakan
keseluruhan proses pengembangan kemampuan atau kecakapan dan perilaku manusia
yang dilakukan secara terorganisasi dan terus menerus serta dirancang untuk
menggabungkan pengetahuan keterampilan dan pemahaman di bidang perkoperasian
yang bermanfaat terhadap keseluruhan kehidupan Koperasi.
Dengan demikian pendidikan perkoperasian itu bukan hanya menambah
pengetahuan perkoperasian dan meningkatkan keterampilan teknik-teknik bisnis serta
mengembangkan sikap-sikap kondusif dalam berbisnis tetapi jauh lagi untuk
menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai Koperasi serta ide-ide besar Koperasi.