bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 gambaran...
TRANSCRIPT
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1 Profil Sekolah
SDN 1 Posso dulu bernama SD Inpres Posso merupakan salah satu lembaga
atau pusat sumber belajar untuk siswa sekolah dasar. Terletak sangat strategis di
kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara yang didirikan pada tahun 1976.
Pada tahun 2007 berganti nama menjadi SDN 1 Posso karena dinilai telah mampu
memberikan layanan pendidikan kepada peserta didik sesuai dengan standar minimal
yang ditentukan pemerintah. SDN 1 Posso dibanun di atas tanah dengan luas
bangunan 8 M x 49 M dengan status kepemiikikan milik sendiri.
4.1.2. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan faktor pendukung efektifitas kegiatan
pembelajaran di sekolah. Berdasarkan data yang diperoleh, SDN 1 Posso memiliki
sarana dan prasarana yang cukup baik, semua fasilitas ini tidak lain untuk menunjang
optimalisasi kegiatan belajar mengajar di SDN 1 Posso. Keadaan sarana dan
prasarana tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1 : Data Ruang SDN 1 Posso
No Nama Sarana/Prasarana Jumlah
1 Ruang Kelas 7
2 Ruang Guru 1
3 Perpustakaan 1
4 ICT 1
33
34
No Nama Sarana/Prasarana Jumlah
5 WC 3
6 UKS 1
Jumlah 14
Data Sekunder tahun 2012
4.1.3. Keadaan Guru
SDN 1 Posso mempunyai 13 tenaga pengajar, yang merupakan Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan Guru Tidak Tetap (GTT). Untuk lebih jelasnya, daftar nama-nama
tenaga pengajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2 : Data Guru SDN 1 Posso
No Nama Guru Status
1 Ratna Puti S.Pd Kepala Sekolah
2 Rosmala Taha PNS
3 Marlena Shaleh PNS
4 Luky Pou PNS
5 Sandra Santi Gau PNS
6 Suriaty Manunge PNS
7 Fitriyanti Amir GTT
8 Wirtansi Arsyad GTT
9 Irmawati Umar GTT
10 Herlinawati Dali GTT
11 Effendi JR. Napu GTT
12 Ifan Yunus GTT
13 Shirley Masa GTT
Data Sekunder tahun 2012
4.1.4. Keadaan Siswa
Jumlah siswa di SDN 1 Posso yang tercatat pada tahun ajaran 2012/2013
adalah 217 orang siswa yang dikelompokkan menjadi 9 kelas. Siswa siswi SDN 1
Posso tercatat banyak meraih juara dalam berbagai jenis perlombaan, baik dalam
bidang akademik maupun non akademik, yang diselenggarakan pada tingkat
35
kecamatan, kabupaten maupun tingkat provinsi. Berikut ini data siswa dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 3 : Data Siswa SDN 1 Posso
No Kelas Jumlah Keterangan
1 Kelas I 39 orang dibagi 2 kelas
2 Kelas II 32 orang
3 Kelas III 41 orang dibagi 2 kelas
4 Kelas IV 37 orang
5 Kelas V 41 orang dibagi 2 kelas
6 Kelas VI 27 orang
Jumlah 217 orang
Data Sekunder tahun 2012
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian tentang meningkatkan pemahaman siswa pada materi aturan-aturan
yang berlaku dilingkungan masyarakat sekitar melalui model pembelajaran Group
Investigation (GI) pada pembelajaran PKn di kelas III SDN 1 Posso Kecamatan
Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara dilakukan dalam dua siklus. Untuk lebih
jelasnya tentang hasil tindakan siklus I dan siklus II dapat digambarkan sebagai
berikut:
4.2.1 Hasil Tindakan Siklus I
Pelaksanaan tindakan Siklus I dilakukan pada hari Rabu tanggal 7 Nopember
2012 yang dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan dengan alokasi waktu selama 70 menit.
Pada tindakan siklus I ini peneliti menggunakan model pembelajaran Group
Investigation (GI) untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa kelas III SDN 1
Posso Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. Berikut ini akan di
36
paparkan hasil tindakan siklus I.
1. Tahap perencanaan.
Pada tahap ini peneliti melakukan perencanaan sebelum melaksanakan tahap
tindakan. Beberapa hal yang dipersiapkan diantaranya:
a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk materi yang telah
ditentukan.
b. Membuat lembar pengamatan kegiatan guru.
c. Membuat lembar pengamatan kegiatan siswa
d. Membuat lembar pengamatan pemahaman siswa pada materi aturan-aturan
yang berlaku dilingkungan masyarakat sekitar.
2. Tahap pelaksanaan tindakan
Pada tahap ini peneliti membuat skenario pembelajaran untuk materi aturan-
aturan yang berlaku dilingkungan masyarakat sekitar. Kegiatan pembelajaran
dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Adapun
skenario pembelajaran pada tahap pelaksanaan sebagai berikut:
a) Kegiatan awal (10 Menit)
1) Membaca do’a dan mengabsen siswa, merapikan tempat duduk siswa.
2) Apresepsi: Tanya jawab tentang tugas siswa di rumah dan di sekolah
3) Menginformasikan materi yang akan disampaikan.
4) Menyampaikan tujuan pembelajaran
b) Kegiatan Inti (45 Menit)
Eksplorasi
37
Dalam kegiatan eksplorasi:
1) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk menuliskan aturan-aturan
yang ada di lingkungan masyarakat sekitar
2) Dalam melaksanakan tugas, siswa dibimbing oleh guru.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi:
1) Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok secara heterogen.
2) Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.
3) Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi/tugas yang berbeda dari
kelompok lain.
4) Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara
kooperatif berisi penemuan.
5) Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua menyampaikan hasil
pemabahasan kelompok.
6) Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan.
7) Evaluasi.
8) Penutup.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi:
1) Guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
2) Guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman, memberikan penguatan
dan keismpulan.
38
c) Kegiatan Akhir (15 Menit)
Dalam kegiatan akhir:
1) Guru melakukan penilaian pekerjaan siswa secara tertulis.
2) Menyampaikan refleksi
3) Pemberian tugas (PR, portofolio).
4) Menutup pembelajaran dengan doa
3. Tahap pemantauan dan evaluasi
a. Kegiatan Guru
Pengamatan aspek-aspek yang dinilai oleh guru pengamat dalam proses
pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, kriteria penilaiannya diberi tanda ceklist
(√). Pengamatan kegiatan guru pada mata pelajaran PKn materi aturan-aturan yang
berlaku dilingkungan masyarakat sekitar melalui model pembelajaran Group
Investigation (GI) dilakukan oleh guru kelas III dengan sangat baik berdasarkan
aspek-aspek yang terdapat pada lembar penagamatan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan guru mitra, dari 19 aspek yang
diamati pada peneliti yaitu belum semuanya dilaksanakan dalam hal ini ada tiga
aspek yang terlewati oleh guru yaitu; 1) menggunakan media secara efektif dan
efisien, 2) menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, 3)
menggunakan bahasa lisan yang baik dan benar. Adapun hasil penagamatan aktivitas
guru dalam pelaksanaan tindakan siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.
39
Tabel 4: Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Pada Tindakan Siklus I
No Sub Aspek yang
Diamati
Kategori Penilaian
SB % B % C % K %
1. Pra Pembelajaran 1 5.26% 1 5.26% - - - -
2. Kegiatan Membuka
Pembelajaran 1 5.26% 1 5.26% - - - -
3. Kegiatan Inti
Pembelajaran 1 5.26% 8 63.15% 4 21.05% - -
4. Penutup - - 2 10.52% - - - -
Jumlah 3 15.78% 12 63.15% 4 21.05% - -
Keterangan :
BS = Baik Sekali
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
Dari data hasil kegiatan guru pada tabel 4, peneliti masih mengalami kendala
dan belum dapat melakukan proses pembelajaran secara optimal sesuai dengan aspek-
aspek yang harus dilakukan oleh peneliti. Hal ini dapat dilihat dari hasil capaian pada
tabel di atas yang menunjukkan bahwa kategori baik sekali (BS) mencapai persentase
15.78%, kategori baik (B) persentase 63.15% dan ada 4 aspek yang masih berada
pada kategori cukup atau persentase sebesar 21.05%. Data selengkapnya tentang hasil
pengamatan kegiatan guru dalam pembelajaran siklus I dapat dilihat pada lampiran 4.
b. Aktivitas Siswa
Pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran mata pelajaran PKn materi
aturan-aturan yang berlaku dilingkungan masyarakat sekitar melalui model
pembelajaran Group Investigation (GI) secara individu pada siklus I sudah
mengalami peningkatan yang cukup baik, hal ini dapat terlihat bahwa siswa tertarik
dan serius dengan penggunaan model tersebut. Siswa sangat aktif dalam proses
Rumus :
X = 𝑋
𝑁X 100%
Keterangan : X = Nilai Persentase
𝑥 = Jumlah Perolehan
N = Jumlah Aspek
40
pembelajaran karena mereka bukan hanya mendengarkan materi tetapi memahami
dengan cara bekerja sama. Berikut hasil pengamatan kegiatan siswa.
Tabel 5. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa pada Siklus I
No Aspek yang diamati Kriteria Nilai
B C K
1 Siswa menempati tempat duduknya masing-masing v 2 Kesiapan menerima pembelajaran v 3 Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi v
4
Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan kompetensi
yang hendak dicapai v
5
Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi
pelajaran v
6 Aktif bertanya saat proses penjelasan materi v 7 Adanya interaksi positif antar siswa v
8
Siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan
kesempatan v
9 Aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan v 10 Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran v 11 Siswa merasa senang menerima pelajaran v
12
Siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan media
pembelajaran v
13
Siswa tampak tekun mempelajari sumber belajar yang
ditentukan guru v
14 Siswa merasa terbimbing v
15
Siswa mampu menjawab dengan benar pertanyaan
pertanyaan yang diajukan guru v
16 Siswa mampu mengemukakan pendapatnya dengan lancar v 17 Siswa mampu mengajukan pertanyaan dengan lugas v 18 Siswa secara aktif memberikan rangkuman v 19 Siswa menerima tugas tindak lanjut dengan senang v
Jumlah 6 8 5
Prosentase 31,57% 42,10% 26,31%
Pengamatan aktivitas siswa pada pembelajaran siklus I terdiri dari 19 aspek.
Kriteria yang digunakan adalah kriteria baik sekali (B), baik (C), dan kurang (K).
Berdasarkan pengamatan terhadap kegiatan siswa diperoleh data yang menca[ai
kriteria Baik berjumlah 6 aspek atau 31,57%, criteria Cukup berjumlah 8 aspek atau
41
42,10% dan criteria Kurang berjumlah 5 aspek atau 26,31%. Dengan demikian
kegiatan belajar siswa pada siklus I belum tercapai, karena masih banyak aspek
kegiatan siswa yang berada pada criteria cukup dan kurang.
c. Aktivitas siswa pada model Group Investigation
Aktivitas siswa pada model pembelajaran group investigation meliputi 4
aspek yaitu aspek kerjasama, kemampuan investigasi, membuat analisis dan sintesis,
dan presentase. Adapun hasil pengamatan terhadap keempat aspek tersebut sebagai
berikut.
Tabel 6. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Tindakan Siklus I
No Aspek yang diamati Kategori
B % C % K %
1 Kerjasama 5 25 10 50 5 25
2 Kemampuan investigasi 5 25 10 50 5 25
3 Membuat analisis dan sintesis 5 25 10 50 5 25
4 Presentase 5 25 10 50 5 25
Keterangan :
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
Melihat data pada tabel 6 di atas bahwa, dari 4 aspek pengamatan siswa pada
tindakan siklus I, 5 orang siswa persentase 25% mencapai kriteria Baik (B),
sedangkan 10 orang siswa persentase 50% kritteria Cukup (C) dan 5 orang siswa
lainnya persentase 25% mencapai kriteria Kurang (K). Hasil pengamatan aktivitas
siswa pada pembelajaran siklus I, secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 6.
Rumus :
X = 𝑋
𝑁X 100%
Keterangan : X = Nilai Persentase
𝑥 = Jumlah Perolehan N = Jumlah Aspek
42
d. Pemahaman Siswa
Setelah dikenai tindakan dengan menggunakan model pembelajaran Group
Investigation (GI) dalam proses pembelajaran PKn materi aturan-aturan yang berlaku
dilingkungan masyarakat sekitar di kelas III SDN 1 Posso Kecamatan Kwandang
Kabupaten Gorontalo Utara, pemahaman siswa sudah menunjukan peningkatan yang
lebih baik dari kondisi awal. Berikut data peningkatan tindakan siklus I diuraikan
pada tabel dibawah ini :
Tabel 7: Hasil Pemahaman Siswa Pada Tindakan Siklus I
No Nama Siswa
Aspek yang Diamati
Mampu
mengungkapka
n pendapat
Mampu
menginterpreta
sikan
Mampu
menarik
kesimpulan
Nilai
P TP P TP P TP 50
1 Adrian Rahman 50 50 50 75
2 Ahmad Fauzan Latif 75 75 75 48
3 Arjun Lawani 50 45 50 45
4 Abd Sarif Hasan 50 45 50 65
5 Brian janes Duasing 75 60 60 71
6 Furqan Romario 60 80 75 73
7 Marwan Dunggio 75 70 75 48
8 Feranika Paulaji 45 50 50 50
9 JIhan Abas 50 50 50 70
10 Kesya Agresia Ayuba 70 70 70 75
11 Lelansi Sou 75 75 75 80
12 Maryanti lasuma 80 80 80 78
13 Murni Usman 75 80 80 75
14 Nurnaningsih Puluaji 75 75 75 76
15 Putri Julia Talin 75 75 80 73
16 Sintia Ulama 80 70 70 56
17 Widyawati Suleman 60 60 50 53
18 Delma A. Koniyo 55 50 55 71
19 Sri Yuliana Dunggio 75 65 75 71
20 Trisa Sri Yuliana 70 70 75 50
43
Dari hasil tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pemahaman siswa pada
tindakan siklus I dari 3 aspek yang dinilai terdapat 13 orang siswa ataua 65% yang
paham, dan 7 orang siswa atau 35%, yang tidak paham. Jika dibandingkan dengan
hassil observasi awal yang hanya 8 orang atau 40% yang paham, berarti ada kenaikan
25%.
4. Tahap Analisis dan Refleksi
Analisis dan refleksi dilakukan untuk mengkaji tindakan yang telah dilakukan
sebelumnya dan kendala-kendala yang ditemui selama melakukan penelitian. Di
samping itu untuk melakukan revisi terhadap kegiatan belajar mengajar untuk
meningkatkan pemahaman siswa menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.
Berdasarkan hasil evaluasi belajar siswa, maka dalam pelaksanaan tindakan
siklus I belum banyak peningkatan dan hasilnya belum maksimal sesuai target yang
ingin dicapai. Permasalahan yang ditemui pada saat pelaksanaan tindakan siklus I
sejumlah 5 orang siswa yang tidak tuntas dalam pembelajaran PKn materi aturan-
aturan yang berlaku dilingkungan masyarakat sekitar melalui model pembelajaran
Group Investigation (GI). Nilai ketuntasan baru mencapai 75% dengan rata-rata kelas
yang dicapai baru sebesar 74.75%. Selain itu, masih ada siswa yang kurang perhatian
dan kurang aktif dalam proses pembelajaran. Sedangkan kendala yang dihadapi
peneliti saat pelaksanaan proses pembelajaran yaitu terbatasnya waktu yang ada
sehingga pembelajaran belum dapat dilakukan secara optimal.
Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan peneliti dan guru pengamat, maka
dapat di simpulkan bahwa ada beberapa permasalahan yang muncul pada saat proses
44
pelaksanaan tindakan siklus I. Maka perlu dilakukan perbaikan pada pelaksanaan
tindakan siklus II dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Pada rancangan tindakan alokasi waktu yang sebelumnya rincian pada setiap
kegiatan pembelajaran, guru sepakat merinci pada setiap kegiatan pembelajaran.
2. Hal-hal yang berhubungan dengan pembelajaran PKn materi aturan-aturan yang
berlaku dilingkungan masyarakat sekitar melalui model pembelajaran Group
Investigation (GI) dirasakan oleh peneliti dan guru pengamat belum dilaksanakan
dengan sempurna, Sehingga akan diperbaiki pada siklus II.
3. Lebih memotivasi siswa kurang aktif agar lebih konsentrasi dalam pembelajaran.
4.2.2 Hasil Tindakan Siklus II
Pelaksanaan tindakan siklus II adalah upaya untuk mengantisipasi
permasalahan yang terdapat pada tindakan siklus I. Pelaksanaan tindakan Siklus II
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 14 Nopember 2012 dalam 1 kali pertemuan dengan
alokasi waktu selama 70 menit. Pada pelaksanaan tindakan siklus II peneliti tetap
menggunakan model pembelajaran Group Investigation (GI) untuk mengetahui
peningkatan pemahaman siswa kelas III SDN 1 Posso Kecamatan Kwandang
Kabupaten Gorontalo Utara. Berikut ini akan dijelaskan hasil tindakan siklus II
sebagai berikut :
1. Tahap perencanaan.
Beberapa hal yang dipersiapkan diantaranya:
a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
45
b. Membuat lembar pengamatan kegiatan guru.
c. Membuat lembar pengamatan kegiatan siswa
d. Membuat lembar pengamatan pemahaman siswa pada materi aturan-aturan yang
berlaku dilingkungan masyarakat sekitar.
2. Tahap pelaksanaan tindakan
Pada tahap ini peneliti membuat skenario pembelajaran untuk materi aturan-
aturan yang berlaku dilingkungan masyarakat sekitar. Kegiatan pembelajaran
dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Adapun
skenario pembelajaran pada tahap pelaksanaan sebagai berikut:
a) Kegiatan awal (10 Menit)
1) Membaca do’a dan mengabsen siswa, merapikan tempat duduk siswa.
2) Apresepsi: Tanya jawab tentang tugas siswa di rumah dan di sekolah
3) Menginformasikan materi yang akan disampaikan.
4) Menyampaikan tujuan pembelajaran
b) Kegiatan Inti (45 Menit)
Eksplorasi
1) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk menuliskan aturan-aturan yang
ada di lingkungan masyarakat sekitar
2) Dalam melaksanakan tugas, siswa dibimbing oleh guru.
Elaborasi
1) Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok secara heterogen.
2) Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.
46
3) Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi/tugas yang berbeda dari
kelompok lain.
4) Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif
berisi penemuan.
5) Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua menyampaikan hasil
pemabahasan kelompok.
6) Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan.
7) Evaluasi.
8) Penutup.
Konfirmasi
1) Guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
2) Guru bersama siswa memberikan penguatan dan keismpulan.
c) Kegiatan Akhir (15 Menit)
1) Guru melakukan penilaian pekerjaan siswa secara tertulis.
2) Menyampaikan refleksi
3) Pemberian tugas (PR, portofolio).
4) Menutup pembelajaran dengan doa
3. Tahap pengamatan dan evaluasi
Pengamatan aspek-aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru pengamat terhadap peneliti, kategori penilaiannya masih seperti
pada pelaksanaan tindakan siklus I yaitu dengan memberi tanda ceklist (√). Berikut
47
ini adalah data hasil pengamatan aktivitas guru dalam pelaksanaan tindakan siklus II
yaitu:
a. Kegiatan guru
Tabel 8 : Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Pada Tindakan Siklus II
No Sub Aspek yang
diamati
Kategori Penilaian
SB % B % C % K %
1 Pra Pembelajaran 1 5.25% 1 5.26% - - - -
2 Kegiatan Membuka
Pembelajaran 1 5.26% 1 5.26% - - - -
3 Kegiatan Inti
Pembelajaran 1 5.26% 12 63.15% - - - -
4 Penutup - - 2 10.52% - - - -
Jumlah 3 15.78% 16 84.22% - - - -
Keterangan :
BS = Baik Sekali
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
Melihat hasil data aktivitas guru dalam pelaksanaan tindakan siklus II tidak
mengalami kendala dan dapat mengontrol secara maksimal keseluruhan dari aktifitas
siswa selama mengikuti proses pembelajaran dan peneliti juga dapat membimbing
siswa dalam mempelajari materi materi aturan-aturan yang berlaku dilingkungan
masyarakat sekitar. Hal tersebut dibuktikan dengan capaian kategori Baik Sekali (BS)
berjumlah 3 aspek atau 15,78% dan 16 aspek atau 84,22% kategori Baik (B) tanpa
ada kategori Cukup (C) dan Kurang (D).
b. Aktivitas siswa
Pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran mata pelajaran PKn materi
aturan-aturan yang berlaku dilingkungan masyarakat sekitar melalui model
Rumus :
X = 𝑋
𝑁X 100%
Keterangan : X = Nilai Persentase
𝑥 = Jumlah Perolehan N = Jumlah Aspek
48
pembelajaran Group Investigation (GI) secara individu pada siklus II sudah
mengalami peningkatan yang cukup baik, hal ini dapat terlihat bahwa siswa tertarik
dan serius dengan penggunaan model tersebut. Siswa sangat aktif dalam proses
pembelajaran karena mereka bukan hanya mendengarkan materi tetapi memahami
dengan cara bekerja sama. Berikut hasil pengamatan kegiatan siswa.
Tabel 5. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa pada Siklus II
No Aspek yang diamati Kriteria Nilai
B C K
1 Siswa menempati tempat duduknya masing-masing v 2 Kesiapan menerima pembelajaran v 3 Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi v
4
Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan kompetensi
yang hendak dicapai v
5
Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi
pelajaran v
6 Aktif bertanya saat proses penjelasan materi v 7 Adanya interaksi positif antar siswa v
8
Siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan
kesempatan v
9 Aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan v 10 Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran v 11 Siswa merasa senang menerima pelajaran v
12
Siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan media
pembelajaran v
13
Siswa tampak tekun mempelajari sumber belajar yang
ditentukan guru v
14 Siswa merasa terbimbing v
15
Siswa mampu menjawab dengan benar pertanyaan
pertanyaan yang diajukan guru
16 Siswa mampu mengemukakan pendapatnya dengan lancar v 17 Siswa mampu mengajukan pertanyaan dengan lugas v 18 Siswa secara aktif memberikan rangkuman v 19 Siswa menerima tugas tindak lanjut dengan senang v
Jumlah 16 3
Prosentase 84% 16%
49
Pengamatan aktivitas siswa pada pembelajaran siklus I terdiri dari 19 aspek.
Kriteria yang digunakan adalah kriteria baik sekali (B), baik (C), dan kurang (K).
Berdasarkan pengamatan terhadap kegiatan siswa diperoleh data yang mencapai
kriteria Baik berjumlah 16 aspek atau 84%, dan kriteria Cukup berjumlah 3 aspek
atau 16%. Sementara kriteria Kurang tidak ada. Dengan demikian kegiatan belajar
siswa pada siklus II telah tercapai dengan baik.
c. Aktivitas siswa pada model Group Investigation
Aktivitas siswa pada model pembelajaran group investigation meliputi 4
aspek yaitu aspek kerjasama, kemampuan investigasi, membuat analisis dan sintesis,
dan presentase. Adapun hasil pengamatan terhadap keempat aspek tersebut sebagai
berikut. Berikut data yang diperoleh pada pelaksanaan tindakan siklus II yaitu :
Tabel 9 : Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa pada Tindakan Siklus II
No Aspek yang diamati Kategori
B % C % K %
1 Kerjasama 10 50 9 45 1 5
2 Kemampuan investigasi 10 50 9 45 1 5
3 Membuat analisis dan sintesis 10 50 9 45 1 5
4 Presentase 10 50 9 45 1 5
Melihat data pada tabel di atas bahwa, dari 4 aspek pengamatan siswa pada
tindakan siklus I, 10 orang siswa persentase 50% mencapai kriteria baik sekali (BS),
sedangkan 9 orang siswa persentase 45% kritteria Baik (B) dan 1 orang siswa lainnya
persentase 5% mencapai kriteria Kurang (K).
50
d. Pemahaman Siswa
Setelah dikenai tindakan siklus II dengan menggunakan metode model
pembelajaran Group Investigation (GI) dalam proses pembelajaran materi aturan-
aturan yang berlaku dilingkungan masyarakat sekitar di kelas III SDN 1 Posso
Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara, siswa sudah menunjukan
pemahaman yang lebih baik dari sebelumnya. Adapun peningkatan pemahaman
tersebut diuraikan pada tabel berikut :
Tabel 10 : Hasil Pemahaman Siswa pada
Siklus II
No Nama Siswa
Aspek yang Diamati
Mampu
mengungkapk
an pendapat
Mampu
menginterpr
etasikan
Mampu
menarik
kesimpulan
Nilai
P TP P TP P TP
1 Adrian Rahman 75 75 75 75
2 Ahmad Fauzan Latif 80 80 80 80
3 Arjun Lawani 60 55 50 55
4 Abd Sarif Hasan 50 50 50 50
5 Brian janes Duasing 75 75 80 76
6 Furqan Romario 75 80 80 78
7 Marwan Dunggio 85 80 80 81
8 Feranika Paulaji 50 50 50 50
9 JIhan Abas 50 50 50 50
10 Kesya Agresia Ayuba 80 70 70 73
11 Lelansi Sou 85 75 75 78
12 Maryanti lasuma 85 80 80 81
13 Murni Usman 80 80 80 80
14 Nurnaningsih Puluaji 80 75 80 78
15 Putri Julia Talin 75 75 80 76
16 Sintia Ulama 80 85 80 81
17 Widyawati Suleman 75 70 70 71
18 Delma A. Koniyo 75 70 70 71
19 Sri Yuliana Dunggio 75 75 80 76
20 Trisa Sri Yuliana 75 70 80 75
51
Melihat data pada tabel di atas bahwa, dari 3 aspek pengamatan siswa pada
tindakan siklus II, ada 16 orang siswa atau dengan persentase 80% mencapai
pemahaman dengan baik sedangkan 4 orang siswa dengan persentase 20% tidak
paham pada materi yang telah diajarkan.
4. Analisis dan Refleksi
Hasil analisis dan refleksi tindakan siklus II dapat diketahui bahwa terjadi
peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran PKn materi aturan-aturan yang
berlaku dilingkungan masyarakat sekitar di kelas III SDN 1 Posso Kecamatan
Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. Adapun Indikator peningkatan pemahaman
siswa dan keberhasilan penggunaan model pembelajaran Group Investigation (GI)
antara lain : 1) Pada saat pembelajaran berlangsung, siswa terlihat lebih bersemangat,
lebih aktif dan tidak bosan. 2) Dengan model pembelajaran group Investigation (GI)
siswa dapat lebih mudah dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan materi
aturan-aturan yang berlaku dilingkungan masyarakat sekitar. 3) Dengan penerapan
model tersebut pada mata pelajaran PKn materi materi aturan-aturan yang berlaku
dilingkungan masyarakat sekitar siswa lebih aktif dan berani mengungkapkan
pendapatnya dan tidak ragu-ragu lagi dalam bertanya atau mengungkapkan ide. 4)
Adanya peningkatan keaktifan aktivitas dan hasil pemahaman siswa pada setiap
siklusnya.
Hasil musyawarah antara peneliti dengan guru pengamat menayatakan bahwa
penelitian ini sudah cukup dan tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya, hal ini
52
atas pertimbangan bahwa pada siklus II sudah mengalami peningkatan yang cukup
besar.
4.3. Pembahasan
Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti dibantu oleh observer untuk
melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil observasi pada siklus I, kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation (GI)
hanya sebagian yang dilakukan oleh guru. Pada awal pertemuan pertama peneliti
tidak menyampaikan tujuan pembelajaran dan tidak membimbing siswa dalam
mengerjakan tugas, interaksi dengan siswa kurang efektif.
Selain itu pemberian tugas yang berkaitan dengan materi pelajaran dan
pemberian penghargaan kepada siswa terbaik serta penguatan materi yang diajarkan
masih sangat kurang diberikan oleh guru. Hal ini disebabkan karena guru kurang
memahami pentingnya peran guru dalam penerepan model pembelajaran Group
Investigation (GI). Kekurangan-kekurangan lain juga terdapat pada siswa dimana
sebagian siswa masih kurang memperhatikan dan enggan untuk mengikuti pelajaran.
Hal ini terlihat dari kurangnya perhatian siswa pada proses pembelajaran dan siswa
lebih banyak melakukan aktivitas dari pada mengikuti proses pembelajaran.
Pemahaman siswa pada tindakan siklus I dari 3 aspek yang dinilai terdapat 13
orang siswa ataua 65% yang paham, dan 7 orang siswa atau 35%, yang tidak paham.
Jika dibandingkan dengan hassil observasi awal yang hanya 8 orang atau 40% yang
paham, berarti ada kenaikan 25%. Ini berarti bahwa indikator keberhasilan belum
53
tercapai. Untuk mengatasi hal ini, maka guru melakukan pengawasan yang lebih baik
dan memberikan bimbingan sepenuhnya kepada siswa dalam mempelajari materi
aturan-aturan yang berlaku dilingkungan masyarakat sekitar. Guru juga
mengimformasikan bahwa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, sikap dan
keaktifan menjadi salah satu aspek yang dinilai dan pada akhir pelajaran guru akan
mengumumkan siswa terbaik selama proses pembelajaran dengan menggunakan
model Group Investigation (GI).
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan guru penagamat
menunjukkan bahwa pelakasanaan pembelajaran PKn materi aturan-aturan yang
berlaku dilingkungan masyarakat sekitar melalui model Group Investigation (GI)
sudah memberikan hasil yang lebih optimal sesuai standar yang ingin dicapai. Hal ini
terlihat ketika guru melakukan tanya jawab terjadi umpan balik yang sangat baik dari
siswa.
Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas guru dan siswa pada tindakan siklus II
terjadi peningkatan bila dibandingkan dengan aktivitas siswa pada siklus I. Efek dari
peningkatan aktivitas siswa terlihat pada peningkatan pemahaman siswa. Dari 3 aspek
pengamatan pemahaman siswa pada tindakan siklus II, ada 16 orang siswa atau
dengan persentase 80% mencapai pemahaman dengan baik sedangkan 4 orang siswa
dengan persentase 20% tidak paham pada materi yang telah diajarkan.
Oleh karena itu, ketuntasan pemahaman siswa pada siklus II telah mencapai
indikator yang ditetapkan, sehingga pemahaman siswa pada mata pelajaran PKn
materi aturan-aturan yang berlaku dilingkungan masyarakat sekitar melalui model
54
Group Investigation (GI) telah diangap tuntas berdasarkan indikator keberhasilan
yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Dengan tercapainya indikator keberhasilan dalam penelitian ini, dalam hal ini
minimal KKM 80% siswa telah mencapai nilai 70 ke atas, maka penelitian ini hanya
sampai pada siklus II. Ini berarti bahwa hipotesis tindakan yang berbunyi “Jika guru
menggunakan model pembelajaran Group Investigation (GI) pada materi aturan-
aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar pada mata pelajaran PKn di
kelas III SDN 1 Posso Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara akan
meningkat” dapat diterima dan terbukti.