bab iv hasil penelitian dan...

34
62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tengaran 01 semester II tahun ajaran 2013/2014. SD Negeri Tengaran 01 berada di kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Jarak tempuh ke SD Negeri Tengaran 01 dari pusat kecamatan ± 3 km. Lokasi SD Negeri 01 Tengaran terletak di pinggir jalan raya Tengaran-Solo. Sebelah barat dan timur berbatasan dengan perumahan warga, disebelah utara berbatasan dengan sawah milik warga dan disebelah selatan berbatasan dengan jalan raya Suasana pedesaan yang asri memungkinkan siswa untuk dapat belajar dengan kondusif. SD Negeri 01 Tengaran merupakan SD inti yang menjadi pusat kegiatan Gugus Kartini dengan akreditasi A pada tahun 2008. Terdiri atas 243 siswa dari kelas I sampai VI, dengan tiga belas guru dan satu penjaga sekolah. Memiliki enam ruang kelas, satu kantor guru dan ruang kepala sekolah, satu perpustakaan, satu ruang untuk pelajaran agama, satu ruang komputer, satu ruang UKS dan toilet. SD Negeri Tengaran 01 juga memiliki halaman yang cukup luas sebagai tempat untuk melaksanakan upacara bendera dan kegiatan olahraga. Secara umum ruang kelas terkesan bersih dan nyaman untuk siswa belajar. 4.1.2 Kondisi Awal Subjek Penelitian Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Tengaran 01 semester II tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 41 siswa yang terdiri atas 21 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Berdasarkan dari data angket pra-siklus yang berhasil terkumpul dan dihitung dengan menggunakan Microsoft exel 2010 diperoleh hasil perhitungan yang dapat dilihat pada tabel 13.

Upload: lamminh

Post on 05-Jun-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

62

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

4.1.1 Gambaran Sekolah

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tengaran 01 semester II tahun ajaran

2013/2014. SD Negeri Tengaran 01 berada di kecamatan Tengaran Kabupaten

Semarang. Jarak tempuh ke SD Negeri Tengaran 01 dari pusat kecamatan ± 3 km.

Lokasi SD Negeri 01 Tengaran terletak di pinggir jalan raya Tengaran-Solo. Sebelah

barat dan timur berbatasan dengan perumahan warga, disebelah utara berbatasan

dengan sawah milik warga dan disebelah selatan berbatasan dengan jalan raya

Suasana pedesaan yang asri memungkinkan siswa untuk dapat belajar dengan

kondusif.

SD Negeri 01 Tengaran merupakan SD inti yang menjadi pusat kegiatan Gugus

Kartini dengan akreditasi A pada tahun 2008. Terdiri atas 243 siswa dari kelas I

sampai VI, dengan tiga belas guru dan satu penjaga sekolah. Memiliki enam ruang

kelas, satu kantor guru dan ruang kepala sekolah, satu perpustakaan, satu ruang untuk

pelajaran agama, satu ruang komputer, satu ruang UKS dan toilet. SD Negeri

Tengaran 01 juga memiliki halaman yang cukup luas sebagai tempat untuk

melaksanakan upacara bendera dan kegiatan olahraga. Secara umum ruang kelas

terkesan bersih dan nyaman untuk siswa belajar.

4.1.2 Kondisi Awal Subjek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Tengaran 01 semester II tahun

ajaran 2013/2014 yang berjumlah 41 siswa yang terdiri atas 21 siswa laki-laki dan 20

siswa perempuan. Berdasarkan dari data angket pra-siklus yang berhasil terkumpul

dan dihitung dengan menggunakan Microsoft exel 2010 diperoleh hasil perhitungan

yang dapat dilihat pada tabel 13.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

63

Tabel 16

Hasil Analisis Deskripsi Motivasi Belajar Pra Siklus

Siswa Kelas IV SDN 01 Tengaran Semester II

Tahun Pelajaran 2013/2014

No Klasifikasi Skor Jumlah Prosentase

1. Motivasi Tinggi 2

4,88%

2. Motivasi Sedang 6 14,63%

3. Motivasi Rendah 33 80,49%

Jumlah 41 100%

Rata-rata 39,21

Nilai Maksimum 64

Nilai Minimum 28

Standar Deviasi 8,95408

Berdasarkan tabel 16 menunjukkan nilai motivasi siswa sebelum siklus

dilakukan menunjukan masih banyak siswa yang memiliki motivasi belajar rendah.

Dari 41 siswa 33 siswa atau 80,49% siswa masih memiliki motivasi yang rendah

dalam mengikuti pembelajaran matematika. 6 siswa atau 14,63 siswa motivasinya

sedang dan hanya 2 siswa yang memiliki motivasi tinggi. Motivasi yang rendh ini

juga menjadi faktor rendahnya hasil belajar siswa.

Bila dilihat darih Hasil belajarnya, siswa kelas IV SDN Tengaran 01 juga masih

tergolong rendah. Deskripsi hasil belajar matematika siswa kelas IV sebelum

dilakukan tindakan atau pra-siklus dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

64

Tabel 17

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Prasiklus

Siswa Kelas IV SDN 01 Tengaran Semester II

Tahun Pelajaran 2013/2014

No Rentang Skor Frekuensi Prosentase (%)

1 30 - 39 2 4.88

2 40 - 49 12 29.27

3 50 - 59 15 36.59

4 60 - 69 3 7.32

5 70 - 79 1 2.44

6 80 - 90 8 19.51

Jumlah 41 100

Rata-rata 54,15

Nilai Maksimum 90

Nilai Minimum 30

Berdasarkan tabel 17 dapat diketahui bahwa hasil belajar matematika kelas IV

SDN Tengaran 01 tersebut masih tergolong kurang maksimal karena masih banyak

siswa yang nilainya dibawah KKM ≥ 70 yang merupakan batas Kriteria Ketuntasan

Minimal untuk mata pelajaran matematika semester 2. Nilai maksimum yang didapat

adalah 90, sedangkan nilai minimumnya 30. Untuk rata-rata kelasnya, masih sangat

jauh dari nilai kriteria ketuntasan minimum, nilai rata-rata kelas yang didapat hanya

sebesar 54,15 saja, masih jauh dari KKM yang harus mencapai nilai ≥ 70.

Hasil belajar yang kurang ini juga menyebabkan banyak siswa yang nilainya

dibawah KKM. Ketuntasan siswa akan diganmbarkan dalam diagram ketuntasan nilai

siswa. Diagram tersebut adalah sebagai berikut:

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

65

Diagram 2

Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Prasiklus

SDN Tengaran 01

4.1.3 Siklus I (6x35 menit)

4.1.3.1 Perencanaan Tindakan

Praktek pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dengan 3 kali pertemuan.

Persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan 1

a) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran

Matematika menggunakan metode pembelajaran Kumon dengan pokok bahasan

Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan.

b) Menyiapkan lembar kerja siswa

c) Menyiapkan buku-buku pembelajaran

d) Menyiapkan lembar observasi

e) Menyiapkan angket motivasi siswa

22%

78%

Hasil Belajar Pra Siklus

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

66

2) Pertemuan 2

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan kedua merupakan tindak

lanjut dan perbaikan dari kekurangan/kelemahan yang ada pada pertemuan pertama.

Pada pertemuan kedua pembelajaran dilakukan dengan pelaksanaan metode Kumon.

Sebelum mengajar pada pertemuan kedua, maka persiapan yang dilakukan oleh

peneliti adalah:

a) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran

Matematika dengan pokok bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan.

Sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran Kumon

b) Menyiapkan hasil karya siswa sebagai penemuan hal baru

c) Menyiapkan lembar kerja siswa

d) Menyiapkan lembar observasi siswa

e) Menyiapkan lembar observasi guru

f) Menyiapkan angket motivasi siswa

3) Pertemuan 3

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan ketiga digunakan untuk

mengerjakan soal evaluasi siklus I dan mengisi angket motivasi belajar. Persiapan

yang dilakukan oleh peneliti diantaranya adalah:

a) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran

Matematika dengan pokok bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan

untuk pelaksanaan evaluasi.

b) Menyiapkan soal lembar kerja siswa yang telah dinilai

c) Menyiapkan angket kemajuan motivasi belajar siklus I

d) Menyiapkan lembar observasi guru

e) Menyiapkan lembar observasi siswa

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

67

4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan

1) Pertemuan 1 (2x35 menit)

Sebelum proses pembelajaran dimulai guru menyiapkan perlengkapan

pembelajaran yang dibutuhkan seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

buku pelajaran dan lembar observasi kegiatan guru dan siswa. Guru mengawali

kegiatan pembelajaran dengan mengajak peserta didik untuk berdoa, melakukan

presensi, memberikan motivasi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang

hendak dicapai pada pertemuan pertama. Pada awal pertemuan juga disiapkan lembar

observasi yang akan diisi oleh observer yaitu rekan guru di SDN Tengaran 01.

Lembar obervasi ini nantinya akan digunakan utnuk mengetahui sejauh mana metode

kumon dijalankan.

Setelah kegiatan awal selesai dilanjutkan dengan kegiatan inti dimana guru

menyajikan materi dengan presentasi kelas dan penjelasan mengenai langkah-

langkah pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Kumon. Peserta

didik aktif dalam kegiatan belajar, mereka aktif menjawab setiap soal yang diberikan

guru dipapan tulis. Kemudian guru memberikan tugas kepada mereka untuk membuat

sebuah karya berupa lagu atau puisi yang berisi rumus baru yang akan mereka

gunakan untuk mengerjakan soal evaluasi. Siswa mempresentasikan hasil kerja

mereka di depan kelas, kemudian guru memberikan apresiasi kepada siswa.

2) Pertemuan 2 (2x35) menit

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan kedua merupakan tindak lanjut dan

perbaikan proses pembelajaran pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan kedua

guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan lembar

observasi utnuk menilai tingkat kemampuan siswa dan guru, menyiapkan lembar

evaluasi yang akan dikerjakan. Pada awal pertemuan juga disiapkan lembar observasi

yang akan diisi oleh observer yaitu rekan guru di SDN Tengaran 01. Lembar obervasi

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

68

ini nantinya akan digunakan utnuk mengetahui sejauh mana metode kumon

dijalankan.

Kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan mengajak peserta didik berdoa,

mengisi daftar presensi siswa, memberikan motivasi, menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai. Setelah kegiatan awal selesai dilanjutkan dengan

kegiatan inti. Peserta didik menerima lembar kerja berupa soal analisis. Setelah siswa

mengerjakan soal analisis tersebut, siswa diminta untuk mengembalikan lembar

kerjanya agar di teliti oleh guru. Jika masih ada soal yang salah peserta didik diminta

mengerjakan kembali soal yang salah sampai benar semua. Siswa yang sudah benar

semua melanjutkan mempelajari materi berikutnya.

3) Pertemuan 3 (2x35menit)

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan ketiga merupakan tindak lanjut dan

perbaikan proses pembelajaran pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ketiga

guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan lembar

observasi untuk menilai tingkat kemampuan siswa dan guru, menyiapkan lembar

evaluasi yang akan dikerjakan lagi. Pada awal pertemuan juga disiapkan lembar

observasi yang akan diisi oleh observer yaitu rekan guru di SDN Tengaran 01.

Lembar obervasi ini nantinya akan digunakan untuk mengetahui sejauh mana metode

kumon dijalankan.

Pada kegiatan inti siswa mengerjakan soal evaluasi secara mandiri, jujur dan

disiplin. Setelah siswa selesai mengerjakan soal evaluasi, guru menyampaikan pujian

atas kesungguhan siswa dalam mengerjakan soal evaluasi agar siswa merasa

termotivasi. Kemudian siswa diminta untuk mengisi angket motivasi belajar siklus 1

secara individu dengan jawaban yang jujur sesuai dengan kondisi yang sedang

dialami siswa. Setelah peserta didik selesai mengisi angket, guru menyampaikan

tindak lanjut untuk mempelajari materi selanjutnya.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

69

4.1.3.3 Hasil Tindakan

1) Analisis Data Pra-siklus

a) Analisis data dari angket motivasi belajar pra-siklus

Sebelum pembelajaran matematika dengan penerapan metode pembelajaran

Kumon diberikan, siswa diberikan angket motivasi belajar prasiklus yang bertujuan

untuk mengukur seberapa tinggi motivasi belajar yang dimiliki siswa. hasil

perhitungan angket motivasi belajar pada kegiatan pra-siklus dapat dilihat pada tabel

18.

Diagram 3

Hasil Analisis Deskripsi Motivasi Belajar Pra Siklus

Siswa Kelas IV SDN 01 Tengaran Semester II

Tahun Pelajaran 2013/2014

Berdasarkan Diagram 3 dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki motivasi

rendah sebanyak 80% atau sekitar 33 siswa. Sedangkan siswa yang memiliki

motivasi belajar sedang sebanyak 16% atau 6 orang dan yang memiliki motivasi

tinggi hanya 2 orang atau sekitar 5 % saja. Inilah hasil perolehan angket yang di

dapat sebelum dilakukan tindakan.

5% 15%

80%

MOTIVASI PRASIKLUS

TINGGI SEDANG RENDAH

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

70

b) Analisis data dari hasil belajar matematika pra siklus

Sebelum pembelajaran matematika dengan penerapan metode pembelajaran

Kumon diberikan, siswa diberikan soal pretes untuk mengukur sejauh mana

kemampuan siswa dan sekaligus sebagai gambaran kesiapan siswa untuk

mempelajari materi tentang Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan. Hasil belajar

matematika pretes siswa kelas IV SDN Tengaran 01 dapat dilihat pada tabel 19

Tabel 18

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Pretes

Siswa Kelas IV SDN 01 Tengaran Semester II

Tahun Pelajaran 2013/2014

No Rentang Skor Frekuensi Prosentase (%)

1 30 - 39 2 4.88

2 40 - 49 12 29.27

3 50 - 59 15 36.59

4 60 - 69 3 7.32

5 70 - 79 1 2.44

6 80 - 90 8 19.51

Jumlah 41 100

Rata-rata 54,15

Nilai Maksimum 90

Nilai Minimum 30

Berdasarkan Tabel 19 dapat diketahui bahwa nilai hasil belajar terendah adalah

30 dan nilai tertinggi adalah 90. Dengan nilai rata-rata siswa kelas IV adalah 54,15.

Hasil belajar matematika kelas IV akan ditingkatkan melalui penerapan metode

pembelajaran Kumon.

2) Analisis Data Siklus I

a) Analisis data motivasi belajar siklus I

Penerapan metode pembelajaran Kumon dalam pembelajaran matematika dapat

meningkatkan motivasi belajar pada siswa kelas kelas IV SDN Tengaran 01.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

71

Deskripsi peningkatan motivasi belajar pada siswa kelas IV dapat dilihat pada tabel

20.

Tabel 19

Deskripsi Motivasi Belajar Postes Siklus I

No Klasifikasi Jumlah Prosentase

1 Tinggi 28 68.29

2 Sedang 3 7.32

3 Rendah 10 24.39

Jumlah 41 100

Rata-rata 57,66

Nilai Minimum 35,55

Nilai Maksimum 71,11

Berdasarkan Tabel 20 motivasi belajar pada postes siklus I dapat diketahui

bahwa skor minimal motivasi siswa adalah 35,55 dan skor tertinggi adalah 71,11.

Jika dibandingan dengan motivasi pada kegiatan pembelajaran pra siklus maka

hasilnya sebagai berikut:

Diagram 5

Perbandingan Motivasi Belajar Siswa Pretes dan Siklus 1

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

Tinggi Sedang Rendah

Pro

sen

tase

Motivasi

Perbandingan Motivasi Belajar

Pra Siklus

Siklus 1

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

72

Dari diagram tersebut mendeskripsikan distribusi atau sebaran motivasi belajar

matematika postes siklus I dari 41 siswa kelas IV. Berdasarkan diagram diatas dapat

diketahui prosentase dengan kategori motivasi rendah yang semula 80,49% turun

menjadi 24,39%. Berdasarkan presentase tersebut maka dapat diartikan dari jumlah

siswa yang memiliki motivasi rendah berkurang dari yang semula 33 anak menjadi 10

anak. Sedangkan untuk anak yang memiliki motivasi sedang 7,32% atau 3 anak.

Untuk kategori motivasi belajar tinggi prosentasenya 68,29% angka ini menunjukkan

peningkatan yang semula 4,88% atau hanya 2 siswa kelas IV memiliki motivasi

belajar tinggi pada postes siklus I menjadi 28 anak yang memiliki motivasi belajar

tinggi.

b) Analisis data dari hasil belajar matematika postes siklus I

Pembelajaran matematika pada siklus I dengan penerapan metode pembelajaran

Kumon dapat meningkatkan hasil belajar matematika. Deskripsi hasil belajar

matematika dapat dilihat pada tabel 20.

Tabel 20

Deskripsi Hasil Belajar Matematika Postes Siklus I

No Rentang Skor Frekuensi Prosentase (%)

1 33 - 45 6 14.63

2 46 - 58 6 14.63

3 59 - 71 6 14.63

4 72 - 83 10 24.39

5 84 - 96 10 24.39

6 97 - 109 3 7.32

Jumlah 41 100.00

Rata-rata 71.45

Nilai Maksimum 100

Nilai Minimum 33.33

Tuntas 70,73%

Tidak Tuntas 29,27

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

73

Berdasarkan Tabel 21 dapat dilihat bahwa nilai terendah pada postes siklus I

adalah 33,33 dengan frekuensi 1 anak dan nilai tertinggi adalah 100 dengan

frekuensi 3 anak. Sedangkan nilai rata-rata kelas yang semula nilai rata-rata pretes

hanya 54,15 naik menjadi 71,45 hal ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar

17,31. Setelah dilakukan evaluasi siswa yang nilainya memenuhi KKM ≥ 70

sebanyak 21,95% dan siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 78,05%. Pada post

tes siklus I hasil belajar sudah mengalami peningkatan menjadi 70,73% siswa yang

tuntas dan hanya 29,27% siswa yang tidak tuntas. Jika digambarkan dalam diagram

maka hasilnya sebagai berikut:

Diagram 6

Perbandingan Hasi Belajar Siswa Pretes Dan Siklus 1

0

20

40

60

80

100

120

Rata-Rata Nilai Min Nilai Maks Tuntas TdkTuntas

Hasil Belajar

Prasiklus

Siklus 1

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

74

Pada diagram tersebut mendeskripsikan perbandingan hasil sebelum dilaksanakan

kegiatan pembelajaran dengan metode kumon dan setelah terselenggaranya siklus 1.

Dari diagram tersebut dapat diketahui peningkatan tidak hanya pada rata-rata kelas

dan jumlah ketuntasan siswa saja, tetapi nilai maksimum yang tadinya hanya 90

berubah menjadi 100 dan niali minimum yang hanya 30 naik menjadi 33,3. Dari tabel

tersebut pula dapat diketahui bahwa setelah pelaksanaan siklus 1 sudah terjadi

peningakatan yang sanagt signifikan tetapi belum mencapai target yang diinginkan.

c) Analisis data dari hasil observasi

Analisis data berdasarkan hasil observasi atau pengamatan dari hasil observasi

yang dilakukan terhadap respon siswa ketika mengikuti pembelajaran matematika

dengan menggunakan metode Kumon pada postes siklus I menunjukkan bahwa,

siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar, memecahkan masalah

yang diberikan guru, aktif berinteraksi dengan teman dan guru, siswa tertib dalam

mengikuti proses kegiatan belajar mengajar, terjadi interaksi positif antara siswa

dalam proses pembelajaran dan siswa dapat mengerjakan soal evaluasi dengan

sungguh-sungguh. Rata-rata skor observasi terhadap respon siswa menunjukkan

angka 0,91 dengan kriteria baik. Hasil observasi respon siswa pada postes siklus I

dapat dilihat pada tabel 21.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

75

Tabel 21

Hasil Observasi Kegiatan Siswa dalam Pembelajaran Matematika

Dengan Metode Kumon SDN Tengaran 01

Siklus I

No

Indikator Hasil

Pengamatan

1 2 3

TAHAP PERSIAPAN

1. Siswa duduk tenang dan siap mengikuti pelajaran √ √ √

2. Siswa mempersiapkan sumber dan alat belajar seperti buku pelajaran

matematika - √ √

TAHAP PELAKSANAAN (KEGIATAN PENDAHULUAN)

3. Siswa mengikuti apersepsi dengan baik - √ -

4. Mendengarkan dengan seksama saat guru mengemukakan tujuan

pembelajaran √ √ √

TAHAP PELAKSANAAN (EKSPLORASI)

5. Siswa mendengarkan penjelasan langkah pembelajaran model Kumon √ √ √

6. Siswa termotivasi untuk terlibat kegiatan pembelajaran √ - √

7. Menyampaikan materi yang akan diajarkan √ √ √

8. Siswa merasa aktif dalam kegiatan Tanya jawab - √ √

9. Adanya interaksi positif antara guru dengan siswa √ √ √

10. Siswa mampu menemukan bahan dari sumber belajar yang lain √ √ √

TAHAP PELAKSANAAN (ELABORASI)

11. Siswa dapat mengerjakan contoh soal yang diberikan guru dipapan tulis √ √ √

12. Siswa mengikuti diskusi tentang cara baru menyelesaikan soal dengan

membuat puisi √ √ √

13. Siswa mengambil Lembar Kerja Siswa √ √ √

14. Siswa mengerjakan latihan soal analisis √ √ √

15. Siswa mengembalikan Lembar Kerja Siswa membimbing siswa untuk

dikoreksi guru √ √ √

16. Siswa mengerjakan kembali soal yang masih salah sampai benar √ √ √

17. Siswa mempresentasikan rumus baru yang mereka temukan didepan kelas

dalam bentuk pembacaan puisi. √ √ √

18. Ada interaksi positif antara siswa dan guru √ √ √

TAHAP PELAKSANAAN (KONFIRMASI)

19. Siswa mendapat kesempatan untuk bertanya √ √ √

20. Siswa menerima apresiasi dari guru √ √ √

21. Siswa menrima ucapan selamat dan motivasi dari guru √ √ √

22. Siswa bersama-sama dengan guru menyimpulkan materi pembelajaran √ √ √

Tahap Penutup

23. Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung √ √ √

24. Siswa Menerima tindak lanjut √ √ √

25. Siswa mengakhiri pembelajaran dengan tertib √ √ √

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

76

Tabel 22

Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam Pembelajaran Matematika

Dengan Metode Kumon SDN 01 Tengaran

Siklus I No Indikator Hasil

Pengamatan

1 2 3

TAHAP PERSIAPAN

1. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) √ √ √ 2. Mempersiapkan lembar kerja siswa √ √ √ 3. Mempersiapkan soal tes evaluasi √ √ √

TAHAP PELAKSANAAN (KEGIATAN PENDAHULUAN)

4. Memberikan apersepsi dan motivasi - √ √ 5. Mengemukakan tujuan pembelajaran - √ √

TAHAP PELAKSANAAN (EKSPLORASI)

6. Menjelaskan langkah pembelajaran metode Kumon √ √ √ 7. Memberi motivasi kepada siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran √ √ √ 8. Menyampaikan materi yang akan diajarkan √ √ √ 9. Membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan melakukan tanya jawab √ √ √ 10. Adanya interaksi positif antara guru dengan siswa √ √ √ 11. Membimbing siswa untuk mencari bahan dari sumber belajar yang lain √ √ √

TAHAP PELAKSANAAN (ELABORASI)

12. Membimbing mengerjakan contoh soal yang diberikan guru dipapan tulis - - √

13. Membimbing jalanya diskusi tentang cara baru menyelesaikan soal

dengan membuat puisi √ √ √

14. Memberikan lembar kerja yang telah dipersiapkan guru √ √ √ 15. Membimbing Siswa mengerjakan latihan soal analisis √ √ √ 16. Memeriksa Lembar KerjaSiswa √ √ √ 17. Mengembalikan Lembar Kerja Siswa dan menunjukan kesalahan dalam

pengerjaan √ √ √

18. Membimbing siswa untuk mempresentasikan rumus baru yang mereka

temukan didepan kelas dalam bentuk pembacaan puisi. √ √ √

TAHAP PELAKSANAAN (KONFIRMASI)

19. Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya √ √ √ 20. Memberika apresiasi kepada siswa √ √ √ 21. Memberikan ucapan selamat kepada siswa yang sudah tuntas mengikuti

kegiatan pembelajaran √ √ √

22. Memberikan motivasi kepada siswa yang belum tuntas mengikuti

kegiatan pembelajaran √ √ √

Tahap Penutup

23. Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung √ √ √ 24. Memberikan tindak lanjut kepada siswa √ √ √ 25. Guru menutup pembelajaran √ √ √

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

77

Hasil observasi yang dilakukan terhadap guru pada siklus I menunjukkan

penguasaan guru terhadap kondisi kelas pada setiap pertemuan, terutama pada saat

turnamen berlangsung yaitu pada pertemuan kedua. Kendala yang dihadapi adalah

mengenalkan langkah-langkah metode Kumon pada siswa kelas IV yang sama

sekali belum pernah melakukan pembelajaran dengan Kumon. Pada awalnya siswa

binggung dan gaduh, tetapi mereka sangat kooperatif dengan memperhatikan

penjelasan dari guru sehingga semua dapat berjalan sesuai dengan rencana

pembelajaran. Rata-rata skor observasi terhadap kegiatan guru menunjukkan angka

0,96 dengan kriteria baik.

5 Refleksi

Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan, motivasi belajar matematika

siswa sudah mengalami peningkatan. Tetapi masih ada siswa yang memiliki motivasi

belajar rendah. Data angket motivasi belajar postes siklus I dapat dilihat pada

lampiran halaman 124. Sedangkan untuk hasil belajar nilai rata-rata pada siklus I

sudah mengalami peningkatan tetapi masih ada siswa yang mendapatkan nilai

dibawah KKM ≥70. Hasil belajar matematika pada postes siklus I dapat dilihat pada

lampiran halaman122. Untuk hasil observasi kegiatan guru dapat dikatakan sangat

baik karena mencapai 91% guru telah mengimplementasikan metode kumon tetapi

untuk respon siswa hanya mencapai 95%. Hal ini dikarenakan siswa baru pertama

kalinya mengenal pembelajaran dengan turnamen akademik.

Berdasarkan kekurangan-kekurangan dari pelaksanaan pembelajaran siklus I,

akan digunakan oleh peneliti untuk memperbaiki pembelajaran matematika pada

siklus II.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

78

4.1.4 Siklus II (6x35 menit)

4.1.4.1 Perencanaan Tindakan

Praktek pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dengan 3 kali pertemuan.

Persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan 1

a. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran

Matematika menggunakan metode pembelajaran Kumon dengan pokok

bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan.

b. Menyiapkan lembar kerja siswa

c. Menyiapkan buku-buku pembelajaran

d. Menyiapkan lembar observasi

e. Menyiapkan angket motivasi siswa

2) Pertemuan 2

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan kedua merupakan tindak

lanjut dan perbaikan dari kekurangan/kelemahan yang ada pada pertemuan pertama.

Pada pertemuan kedua pembelajaran dilakukan dengan pelaksanaan metode Kumon.

Sebelum mengajar pada pertemuan kedua, maka persiapan yang dilakukan oleh

peneliti adalah:

a. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran

Matematika dengan pokok bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan.

Sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran Kumon

b. Menyiapkan hasil karya siswa sebagai penemuan hal baru

c. Menyiapkan lembar kerja siswa

d. Menyiapkan lembar observasi siswa

e. Menyiapkan lembar observasi guru

f. Menyiapkan angket motivasi siswa

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

79

3) Pertemuan 3

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan ketiga digunakan untuk

mengerjakan soal evaluasi siklus I dan mengisi angket motivasi belajar. Persiapan

yang dilakukan oleh peneliti diantaranya adalah:

a. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran

Matematika dengan pokok bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan

untuk pelaksanaan evaluasi.

b. Menyiapkan soal lembar kerja siswa yang telah dinilai

c. Menyiapkan angket kemajuan motivasi belajar siklus I

d. Menyiapkan lembar observasi guru

e. Menyiapkan lembar observasi siswa

4.1.4.2 Pelaksanaan Tindakan

1) Pertemuan 1 (2x35 menit)

Sebelum proses pembelajaran dimulai guru menyiapkan perlengkapan

pembelajaran yang dibutuhkan seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

buku pelajaran dan lembar observasi kegiatan guru dan siswa. Guru mengawali

kegiatan pembelajaran dengan mengajak peserta didik untuk berdoa, melakukan

presensi, memberikan motivasi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang

hendak dicapai pada pertemuan pertama. Pada awal pertemuan juga disiapkan lembar

observasi yang akan diisi oleh observer yaitu rekan guru di SDN Tengaran 01.

Lembar obervasi ini nantinya akan digunakan utnuk mengetahui sejauh mana metode

kumon dijalankan.

Setelah kegiatan awal selesai dilanjutkan dengan kegiatan inti dimana guru

menyajikan materi dengan presentasi kelas dan penjelasan mengenai langkah-

langkah pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Kumon. Peserta

didik aktif dalam kegiatan belajar, mereka aktif menjawab setiap soal yang diberikan

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

80

guru dipapan tulis. Kemudian guru memberikan tugas kepada mereka untuk membuat

sebuah karya berupa lagu atau puisi yang berisi rumus baru yang akan mereka

gunakan untuk mengerjakan soal evaluasi. Siswa mempresentasikan hasil kerja

mereka di depan kelas, kemudian guru memberikan apresiasi kepada siswa.

2) Pertemuan 2 (2x35) menit

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan kedua merupakan tindak lanjut dan

perbaikan proses pembelajaran pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan kedua

guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan lembar

observasi utnuk menilai tingkat kemampuan siswa dan guru, menyiapkan lembar

evaluasi yang akan dikerjakan. Pada awal pertemuan juga disiapkan lembar observasi

yang akan diisi oleh observer yaitu rekan guru di SDN Tengaran 01. Lembar obervasi

ini nantinya akan digunakan utnuk mengetahui sejauh mana metode kumon

dijalankan.

Kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan mengajak peserta didik berdoa,

mengisi daftar presensi siswa, memberikan motivasi, menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai. Setelah kegiatan awal selesai dilanjutkan dengan

kegiatan inti. Peserta didik menerima lembar kerja berupa soal analisis. Setelah siswa

mengerjakan soal analisis tersebut, siswa diminta untuk mengembalikan lembar

kerjanya agar di teliti oleh guru. Jika masih ada soal yang salah peserta didik diminta

mengerjakan kembali soal yang salah sampai benar semua. Siswa yang sudah benar

semua melanjutkan mempelajari materi berikutnya.

3) Pertemuan 3 (2x35menit)

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan ketiga merupakan tindak lanjut dan

perbaikan proses pembelajaran pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ketiga

guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan lembar

observasi untuk menilai tingkat kemampuan siswa dan guru, menyiapkan lembar

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

81

evaluasi yang akan dikerjakan lagi. Pada awal pertemuan juga disiapkan lembar

observasi yang akan diisi oleh observer yaitu rekan guru di SDN Tengaran 01.

Lembar obervasi ini nantinya akan digunakan untuk mengetahui sejauh mana metode

kumon dijalankan.

Pada kegiatan inti siswa mengerjakan soal evaluasi secara mandiri, jujur dan

disiplin. Setelah siswa selesai mengerjakan soal evaluasi, guru menyampaikan pujian

atas kesungguhan siswa dalam mengerjakan soal evaluasi agar siswa merasa

termotivasi. Kemudian siswa diminta untuk mengisi angket motivasi belajar siklus 1

secara individu dengan jawaban yang jujur sesuai dengan kondisi yang sedang

dialami siswa. Setelah peserta didik selesai mengisi angket, guru menyampaikan

tindak lanjut untuk mempelajari materi selanjutnya.

5.1.2.4 Analisis Siklus 2

1. Analisis Motivasi Belajar Siswa

Tabel 23

Deskripsi Motivasi Belajar Matematika Postes Siklus II

No Klasifikasi Skor Jumlah Prosentase

1. Motivasi Tinggi 38

92,68%

2. Motivasi Sedang 3 7,32%

3. Motivasi Rendah 0 0%

Jumlah 41 100%

Rata-rata 66,67

Nilai Maksimum 71,11

Nilai Minimum 44,44

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

82

Berdasarkan tabel 23 dapat diketahui bahwa skor motivasi siswa terendah pada

postes siklus II adalah 44,44. untuk skor tertinggi motivasi belajar siswa mencapai

angka 71,11. Distribusi frekuensi skor motivasi belajar matematika siswa kelas IV

SDN Tengaran 01 pada postes siklus II dapat dilihat pada diagram 7

.

Diagram 7

Motivasi Belajar Postes Siklus II

Tabel 25 mendeskripsikan distribusi atau sebaran rentang skor motivasi belajar

matematika siswa kelas IV pada postes siklus II. Sebanyak 41 siswa kelas IV SDN

Tengaran 01, tidak ada yang memiliki motivasi belajar rendah. Sedangkan 92,68%

atau sebanyak 38 siswa memiliki motivasi belajar tinggi. Peningkatan motivasi

belajar dapat dilihat pada frekuensi motivasi sedang yang semula pada postes siklus I

hanya 6 orang siswa kini pada postes siklus II menjadi 3 anak atau 7,32%.

2. Analisis data dari hasil belajar matematika siklus II

Pembelajaran matematika pada siklus II dengan penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) lebih menekankan pada kegiatan

turnamen akademik untuk meningkatkan hasil belajar matematika. Deskripsi hasil

92,68%

7,32% 0%

Motivasi Belajar Siklus II

tinggi sedang rendah

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

83

belajar matematika siswa kelas IV SDN Tengaran 01 pada postes siklus II dapat

dilihat pada tabel 24.

Tabel 24

Deskripsi Hasil Belajar Matematika Postes Siklus II

No Rentang Skor Frekuensi Prosentase (%)

1 41 - 50 1 2,44

2 51 - 60 0 0,00

3 61 - 70 5 12,20

4 71 - 80 15 36,59

5 81 - 90 14 34,15

6 91 - 100 6 14,63

Jumlah 41 100,00

Rata-Rata 82,11

Nilai Maksimum 100

Nilai Minimum 41,67

Tuntas 87,80

Tidak Tuntas 12,20

Berdasarkan tabel 27 dapat diketahui bahwa nilai hasil belajar terendah pada

postes siklus II adalah 41,67, sedangkan untuk nilai hasil belajar tertinggi adalah 100.

Nilai rata-rata hasil belajar juga menunjukkan peningkatan dari 71,45 pada siklus I

naik menjadi 82,11 pada postes

Distribusi atau sebaran hasil belajar matematika siswa postes siklus II yang

diikuti oleh 41 siswa kelas IV SDN Tengaran 01. Setelah dilakukan evaluasi, 5 siswa

mendapat nilai dibawah KKM 70 dan 36 siswa mendapatkan nilai ≥ KKM 70. Nilai

rata-rata kelas pada postes siklus II mengalami peningkatan dari 71,45 pada postes

siklus I menjadi 82,11. Angka ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 10,66.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

84

3. Analisis data dari hasil observasi

Analisis data berdasarkan hasil observasi atau pengamatan dari hasil observasi

yang dilakukan terhadap respon siswa ketika mengikuti pembelajaran matematika

dengan menggunakan metode Kumon pada postes siklus I menunjukkan bahwa,

siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar, memecahkan masalah

yang diberikan guru, aktif berinteraksi dengan teman dan guru, siswa tertib dalam

mengikuti proses kegiatan belajar mengajar, terjadi interaksi positif antara siswa

dalam proses pembelajaran dan siswa dapat mengerjakan soal evaluasi dengan

sungguh-sungguh.

Analisis data dari hasil observasi yang dilakukan terhadap kegiatan siswa, dapat

diketahui bahwa semua indikator kegiatan siswa pada siklus II sudah dilaksanakan

dengan baik oleh semua siswa. Hal ini ditunjukkan dengan skor rata-rata pada siklus

II adalah 1 Berdasarkan lembar observasi yang dilakukan terhadap kegiatan guru

pada siklus II telah menunjukkan tingkat penguasaan guru terhadap kondisi kelas

lebih baik dibandingkan pada siklus I. Hal ini ditunjukkan dengan skor rata-rata

sebesar 1 dan 100% langkah metode Kumon telah dilaksanakan oleh siswa.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

85

Tabel 25

Hasil Observasi Kegiatan Siswa dalam Pembelajaran Matematika

Dengan Metode Kumon SDN Tengaran 01

Siklus II

No Indikator Hasil

Pengamatan

1 2 3

TAHAP PERSIAPAN

1 Siswa duduk tenang dan siap mengikuti pelajaran √ √ √

2 Siswa mempersiapkan sumber dan alat belajar seperti buku pelajaran

matematika √ √ √

TAHAP PELAKSANAAN (KEGIATAN PENDAHULUAN)

3 Siswa mengikuti apersepsi dengan baik √ √ √

4 Mendengarkan dengan seksama saat guru mengemukakan tujuan

pembelajaran √ √ √

TAHAP PELAKSANAAN (EKSPLORASI)

5 Siswa mendengarkan penjelasan langkah pembelajaran model Kumon √ √ √

6 Siswa termotivasi untuk terlibat kegiatan pembelajaran √ √ √

7 Menyampaikan materi yang akan diajarkan √ √ √

8 Siswa merasa aktif dalam kegiatan Tanya jawab √ √ √

9 Adanya interaksi positif antara guru dengan siswa √ √ √

10 Siswa mampu menemukan bahan dari sumber belajar yang lain √ √ √

TAHAP PELAKSANAAN (ELABORASI)

11 Siswa dapat mengerjakan contoh soal yang diberikan guru dipapan tulis √ √ √

12 Siswa mengikuti diskusi tentang cara baru menyelesaikan soal dengan

membuat puisi √ √ √

13 Siswa mengambil Lembar Kerja Siswa √ √ √

14 Siswa mengerjakan latihan soal analisis √ √ √

15 Siswa mengembalikan Lembar Kerja Siswa membimbing siswa untuk

dikoreksi guru √ √ √

16 Siswa mengerjakan kembali soal yang masih salah sampai benar √ √ √

17 Siswa mempresentasikan rumus baru yang mereka temukan didepan kelas

dalam bentuk pembacaan puisi. √ √ √

18 Ada interaksi positif antara siswa dan guru √ √ √

TAHAP PELAKSANAAN (KONFIRMASI)

19 Siswa mendapat kesempatan untuk bertanya √ √ √

20 Siswa menerima apresiasi dari guru √ √ √

21 Siswa menrima ucapan selamat dan motivasi dari guru √ √ √

22 Siswa bersama-sama dengan guru menyimpulkan materi pembelajaran √ √ √

Tahap Penutup

23 Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung √ √ √

24 Siswa Menerima tindak lanjut √ √ √

25 Siswa mengakhiri pembelajaran dengan tertib √ √ √

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

86

Tabel 26

Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam Pembelajaran Matematika

Dengan Metode Kumon SDN 01 Tengaran

Siklus II No Indikator Hasil

Pengamatan

1 2 3

TAHAP PERSIAPAN

26. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) √ √ √ 27. Mempersiapkan lembar kerja siswa √ √ √ 28. Mempersiapkan soal tes evaluasi √ √ √

TAHAP PELAKSANAAN (KEGIATAN PENDAHULUAN)

29. Memberikan apersepsi dan motivasi √ √ √ 30. Mengemukakan tujuan pembelajaran √ √ √

TAHAP PELAKSANAAN (EKSPLORASI)

31. Menjelaskan langkah pembelajaran metode Kumon √ √ √ 32. Memberi motivasi kepada siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran √ √ √ 33. Menyampaikan materi yang akan diajarkan √ √ √ 34. Membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan melakukan tanya jawab √ √ √ 35. Adanya interaksi positif antara guru dengan siswa √ √ √ 36. Membimbing siswa untuk mencari bahan dari sumber belajar yang lain √ √ √

TAHAP PELAKSANAAN (ELABORASI)

37. Membimbing mengerjakan contoh soal yang diberikan guru dipapan tulis √ √ √

38. Membimbing jalanya diskusi tentang cara baru menyelesaikan soal dengan

membuat puisi √ √ √

39. Memberikan lembar kerja yang telah dipersiapkan guru √ √ √ 40. Membimbing Siswa mengerjakan latihan soal analisis √ √ √ 41. Memeriksa Lembar KerjaSiswa √ √ √ 42. Mengembalikan Lembar Kerja Siswa dan menunjukan kesalahan dalam

pengerjaan √ √ √

43. Membimbing siswa untuk mempresentasikan rumus baru yang mereka

temukan didepan kelas dalam bentuk pembacaan puisi. √ √ √

TAHAP PELAKSANAAN (KONFIRMASI)

44. Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya √ √ √ 45. Memberika apresiasi kepada siswa √ √ √ 46. Memberikan ucapan selamat kepada siswa yang sudah tuntas mengikuti

kegiatan pembelajaran √ √ √

47. Memberikan motivasi kepada siswa yang belum tuntas mengikuti kegiatan

pembelajaran √ √ √

Tahap Penutup

48. Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung √ √ √ 49. Memberikan tindak lanjut kepada siswa √ √ √ 50. Guru menutup pembelajaran √ √ √

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

87

Hasil observasi yang dilakukan terhadap guru pada siklus I Imenunjukkan

penguasaan guru terhadap kondisi kelas pada setiap pertemuan, terutama pada saat

turnamen berlangsung yaitu pada pertemuan kedua. Skor observasi terhadap kegiatan

guru menunjukkan angka 100% dengan kriteria baik

4. Hasil perhitungan angket motivasi belajar siklus II

Berdasarkan perhitungan skor angket motivasi belajar pada postes siklus II,

menunjukkan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar rendah frekuensinya 0,

siswa yang memiliki motivasi sedang sebanyak 38 anak dan siswa yang memiliki

motivasi tinggi sebanyak 3 anak. Besar peningkatan motivasi belajar berdasarkan

indikator kinerja dari postes siklus I ke postes siklus II telah mencapai 88%.

5. Refleksi

Seluruh siswa kelas IV dapat mengkondisikan kelas dengan baik ketika kegiatan

belajar mengajar berlangsung. Jika pada siklus I beberapa siswa masih terlihat

binggung untuk melaksanakan langkah pembelajaran kumon, namun pada siklus II

siswa tampak lebih mempersiapkan diri hal ini terlihat dari antusiasme peserta didik

dalam mengikuti pembelajaran. Peserta didik segera memposisikan diri dan siap

mengikuti pelajaran dengan tertib dan disiplin. Pada siklus II ketika pembelajaran

matematika dengan penerapan metode kumon berlangsung suasana kelas yang

tercipta sangat kondusif.

Motivasi belajar siswa pada siklus II juga mengalami peningkatan. Hal ini dapat

dilihat berdasarkan frekuensi siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi terdapat 38

siswa, motivasi belajar sedang terdapat 3 siswa dan tidak terdapat siswa yang

memiliki motivasi belajar rendah dengan kata siswa yang memiliki motivasi belajar

rendah adalah 0. Besar peningkatan motivasi belajar dari postes siklus I ke postes

siklus II adalah 88%. Perhitungan skor motivasi belajar matematika siswa postes

siklus II dapat dilihat pada lampiran halaman 124. Sedangkan untuk hasil belajar

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

88

matematika pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat meningkatkan hasil belajar

matematika. Peningkatan hasil belajar ini dapat diketahui berdasarkan frekuensi siswa

yang tuntas yaitu siswa yang nilainya ≥ KKM 70. Pada postes siklus II siswa yang

tuntas nilainya sebanyak 36 anak, meskipun masih terdapat 5 siswa yang mendapat

nilai dibawah KKM atau tidak tuntas namun pembelajaran yang dilaksanakan telah

sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu meningkatkan hasil

belajar sebesar 87%. Hasil belajar matematika postes siklus II dapat dilihat pada

lampiran halaman 122.

Hasil observasi implementasi metode dari kegiatan guru menunjukkan adanya

peningkatan dari siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat penguasaan

guru terhadap metode kumon semakin baik. Besar peningkatan untuk kegiatan guru

adalah menjadi 98%, sedangkan untuk respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran

menggunakan metode kumon juga mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II.

Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pehaman siswa terhadap proses pembelajaran

dengan metode Kumon ditunjukkan dengan siswa mampu merespon guru dalam

proses pembelajaran. Besar peningkatan untuk kemampuan siswa merespon dalam

pembelajaran matematika menggunakan metode kumon adalah 92%.

4.2 Hasil Analisis Data

Analisis data kuantitatif yang berasal dari angket motivasi belajar matematika

ketika dilakukan pretes, postes siklus I, dan postes siklus II. Dari data ini dapat

diketahui bahwa motivasi belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Tengaran 01

mengalami peningkatan. Skor motivasi belajar terendah pada saat pretes adalah 28,

sedangkan pada postes siklus I naik menjadi 35,55 dan pada postes siklus II adalah

44,44. Untuk skor motivasi tertinggi pada pretes adalah 64, pada postes siklus I

adalah 71,11 dan pada postes siklus II adalah 71,11. Meskipun pada postes siklus I

skor motivasi belajar tertinggi nilainya tetap tetapi frekuensi siswa yang memiliki

motivasi belajar tinggi bertambah. Berikut tabel rekapitulasi motivasi belajar siswa.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

89

Tabel 27

Rekapitulasi Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri

Sumogawe 01 pada Pretes, Postes Siklus I dan Postes Siklus II

Kondisi

Jumlah Siswa

Kategori

motivasi belajar

Rendah

Kategori

motivasi belajar

Sedang

Kategori

motivasi belajar

Tinggi

Pra Siklus 33 6 2

Siklus I 10 3 28

Siklus II 0 3 38

Dari tabel tersebut dapat dianalisis secara komparatif bahwa perbandingan

jumlah siswa yang memiliki kategori motivasi belajar rendah pada prasiklus adalah

33 siswa, pada siklus I terdapat 10 siswa dan pada siklus II tidak terdapat siswa yang

memiliki motivasi belajar rendah. Sedangkan jumlah siswa yang memiliki kategori

motivasi belajar sedang pada prasiklus terdapat 6 siswa, pada siklus I terdapat 3 siswa

dan pada siklus II terdapat 3 siswa. Jumlah siswa yang memiliki kategori motivasi

belajar tinggi pada prasiklus 2 siswa, sedangkan untuk siklus I terdapat 28 siswa dan

pada siklus II terdapat 38 siswa.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

90

Diagram 7

Perbandingan Hasil Belajar

Berdasarkan analisis data kuantitatif yang berasal dari hasil belajar matematika

saat pretes, postes siklus I dan postes siklus II dapat diketahui bahwa hasil belajar

matematika siswa kelas IV mengalami peningkatan. Nilai hasil belajar siswa terendah

pada saat pretes adalah 30, sedangkan pada postes siklus I 33,33 dan pada postes

siklus II adalah 60. Untuk nilai tertinggi hasil belajar siswa pada pretes adalah 90,

pada postes siklus I adalah 100 dan pada postes siklus II nilai tertinggi juga 100.

Meskipun nilai tertinggi pada postes siklus I dan postes siklus II sama yaitu 100 tetapi

yang membedakan adalah jumlah frekuensinya. Pada siklus I siswa yang mendapat

nilai 100 adalah 8, maka pada siklus II siswa yang mendapat nilai 100 adalah 13

anak. Peningkatan hasil belajar siswa kelas IV dapat dilihat dari perolehan nilai rata-

rata kelas pada pretes nilai rata-rata sebesar 54,15 sedangkan pada postes siklus I nilai

rata-ratanya adalah 71,45 dan pada postes siklus II adalah 87,80.

Perbandingan jumlah siswa yang tidak tuntas pada prasiklus adalah 32 siswa,

pada siklus I berkurang menjadi 12, sedangkan pada siklus II terdapat 5 siswa yang

tidak tuntas. Pada prasiklus jumlah siswa yang tuntas adalah 9 siswa, pada siklus I

bertambah menjadi 29 siswa dan pada siklus II sebanyak 36 siswa tuntas dalam

54,15

30,00

90,00

21,95

78,05 71,45

33,33

100

70,73

29,27

82,11

41,67

100

87,80

12,20

Rata-Rata Nilai Min Nilai Maks Tuntas Tdk Tuntas

Hasil Belajar

Prasiklus Siklus 1 Siklus 2

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

91

belajar. Meskipun masih terdapat 5 siswa yang tidak tuntas pada siklus II, namun

penelitian ini telah telah mencapai 87,80% yang artinya telah sesuai dengan indikator

keberhasilan yang ditargetkan yaitu meningkatkan hasil belajar sebesar 85%

Hasil observasi yang dilakukan terhadap kegiatan guru pada siklus I

menunjukkan bahwa penguasaan guru terhadap kondisi kelas pada setiap pertemuan,

Kendala yang dihadapi adalah mengenalkan Metode Kumon pada siswa kelas IV

yang sama sekali belum pernah melakukan pembelajaran dengan metode Kumon.

Pada awalnya siswa binggung dan gaduh, tetapi mereka dapat menjalin kerjasama

dengan memperhatikan penjelasan dari guru sehingga semua dapat berjalan sesuai

dengan rencana pembelajaran. Pada siklus II telah menunjukkan tingkat penguasaan

guru terhadap kondisi kelas lebih baik dibandingkan pada siklus I.

Hasil observasi yang dilakukan terhadap respon siswa pada siklus I

menunjukkan bahwa siswa belum sepenuhnya disiplin terhadap proses pembelajaran.

Hal ini ditunjukkan dengan suasana kelas yang masih gaduh ketika pelaksanaan

pembelajaran.. Pada siklus II dapat diketahui bahwa semua indikator kegiatan siswa

pada siklus II sudah dilaksanakan dengan baik oleh semua siswa.

Berdasarkan skor rata-rata yang diperoleh dari observasi terhadap implementasi

sintaks Metode Kumon untuk kegiatan guru pada siklus I yaitu 3,6. Sedangkan pada

ke siklus II menjadi 3,9 hal ini menunjukkan peningkatan sebesar 0,3 atau 7,5 %.

Untuk hasil observasi yang dilakukan terhadap respon siswa pada siklus I skor rata-

rata adalah 3,1 sedangkan untuk siklus II adalah 3,6. Hal ini menunjukkan terjadi

peningkatan terhadap respon siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 0,5 atau 12,5%.

4.3 Pembahasan

Berdasarkan pada hasil observasi pengetahuan awal siswa melalui pretes pada

prasiklus di kelas IV SD N Tengaran 01 menyatakan bahwa, dari jumlah siswa kelas

IV sebanyak 41 siswa sebesar 78% atau sebanyak 32 siswa nilainya tidak memenuhi

KKM ≥ 70. Dalam hal ini menunjukkan bahwa 32 siswa tersebut tidak tuntas dalam

belajar dan hanya 22% atau 9 siswa yang tuntas belajarnya karena memperoleh nilai

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

92

diatas KKM ≥ 70. Nilai rata-rata kelas mata pelajaran matematika pada prasiklus

hanya menunjukkan angka 54,15 merupakan angka yang terpaut jauh dari nilai KKM

yaitu 70. Sedangkan untuk motivasi belajar siswa kelas IV SDN Tengaran 01 pada

pretes diketahui bahwa sebesar 14,63% atau sebanyak 2 siswa memiliki motivasi

belajar tinggi, 14,63% atau sebanyak 6 siswa memiliki motivasi belajar sedang dan

80,49% dari 41 siswa tidak ada yang memiliki motivasi belajar rendah.

Rendahnya motivasi belajar siswa dikarenakan oleh penggunaan strategi

pembelajaran yang kurang memberdayakan siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan

belajar sehingga siswa merasa jenuh dengan penyajian kelas yang monoton dalam arti

siswa hanya pasif mendengarkan penjelasan dari guru tanpa terlibat langsung dalam

kegiatan pembelajaran. Kurangnya semangat siswa dalam mengerjakan soal-soal

evaluasi pretes juga disebabkan karena kurang adanya daya tarik siswa terhadap

pembelajaran sehingga kurang maksimal dalam mengerjakan soal evaluasi pretes.

Berdasarkan nilai rata-rata kelas sebelum adanya tindakan dapat dikatakan bahwa

Hasil belajar siswa rendah.

Peningkatan motivasi dan hasil belajar matematika diperolehan dari hasil postes

siklus I dan postes siklus II.

1) Postes siklus I

Pada postes siklus I kegiatan pembelajaran dengan penerapan metode Kumon di

kelas IV menunjukkan terjadinya peningkatan pada motivasi belajar siswa maupun

hasil belajar siswa. Pada motivasi belajar siswa peningkatan ditunjukkan dengan

berkurangnya frekuensi siswa yang memiliki motivasi belajar rendah menjadi 10

orang siswa dan meningkatnya frekuensi siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi

menjadi 28 orang siswa dan frekuensi siswa yang memiliki motivasi sedang adalah 3

orang siswa. Sedangkan untuk penilaian hasil belajar menunjukkan 70,73% atau

sebanyak 29 siswa tuntas dalam belajar dan 29,27% atau sebanyak 12 siswa belum

tuntas dalam belajar. Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar siswa menunjukkan

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

93

terjadinya peningkatan dari prasiklus sebesar 48,78 sehingga nilai rata-rata hasil

belajar siswa menjadi 71,45.

2) Postes siklus II

Pada postes siklus II kegiatan pembelajaran dengan penerapan metode Kumon

di kelas IV menunjukkan terjadinya peningkatan pada motivasi belajar siswa maupun

hasil belajar siswa. Pada motivasi belajar siswa terjadi peningkatan, hal ini

ditunjukkan dengan tidak adanya siswa yang memiliki motivasi rendah dan

meningkatnya frekuensi siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yaitu 38 siswa

sedangkan siswa yang memiliki motivasi sedang terdapat 3 siswa. Sedangkan untuk

penilaian hasil belajar menunjukkan 87,80% atau sebanyak 36 siswa tuntas dalam

belajar dan 12,20% atau sebanyak 5 orang siswa tidak tuntas dalam belajar.

Meskipun pada siklus II masih terdapat lima siswa yang tidak tuntas dalam

belajar tetapi berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu 80% dari

jumlah siswa harus mencapai nilai diatas KKM ≥ 70. Dalam penelitian tindakan kelas

ini peningkatan hasil belajar mencapai 87,80% dan peningkatan motivasi belajar

tercapai sehingga penelitian ini dikatakan berhasil karena telah memenuhi indikator

kinerja yang telah ditentukan yaitu meningkatkan hasil belajar sebesar 80%.

Setelah dilakukan refleksi mengenai masih terdapatnya tiga orang siswa yang

belum tuntas belajar, maka dapat dilakukan pendekatan terhadap siswa dan

penelusuran dari data perkembangan motivasi dan hasil belajar siswa dari setiap

siklus. Melalui pendekatan diperoleh fakta bahwa ketiga siswa mengaku bahwa

mereka mengalami kesulitan dalam belajar pokok bahasan Penjumlahan dan

Pengurangan Pecahan karena harus menghafalkan rumus.

Penelitian ini sesuai dengan kesimpulan hasil penelitian tindakan kelas yang

dilakukan oleh Elsa Frida Siburian (2012) yang menyatakan bahwa, melalui

implementasi langkah-langkah metode Kumon dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai hasil belajar. . Dari hasil pre

test diperoleh ketuntasan belajar 31,81% dengan nilai rata-rata kelas 46,36. Setelah

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

94

dilaksanakan Siklus I diperoleh ketuntasan belajar sebesar 59,09% dengan nilai rata-

rata kelas 72,72 serta kompetensi guru dalam mengajar sebesar 71,66% (cukup

kompeten). Pada Siklus II Ketuntasan belajar meningkat menjadi 81,81% dengan

nilai rata-rata kelas 85,45 serta kompetensi guru dalam mengajar sebesar 81,66%

(kompeten). Peningkatan hasil belajar dari kedaan awal (pre tes) ke siklus I sebesar

27,28% dan dari siklus I ke siklus II sebesar 22,77%.

Penelitian lain juga dilakukan oleh Ema Fitriya pada tahun 2011. Hasil

penelitian ini adalah diperoleh adanya peningkatan motivasi siswa terhadap

pembelajaran matematika yaitu 93% dengan kriteria sangat tinggi. Selain itu pada

peningkatan hasil belajar siswa diperoleh nilai rata-rata 92,0 dan prosentase

ketuntasan siswa 93% dengan kriteria sangat baik. Namun dalam pelaksanaan di

sekolah-sekolah lain, guru dapat mengkreasikan sesuai dengan karakteristik dan

kondisi sekolahnya masing-masing.

Berdasarkan pada pembahasan sebelumnya, maka diperoleh hasil bahwa

penilaian hasil belajar matematika dengan penerapan metode Kumon pada pokok

bahasan Penjumlahan dan Pengurangan pecahan di SD N Tengaran 01 mengalami

peningkatan. Selain itu motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran matematika juga

meningkat. Berdasarkan hasil observasi kegiatan yang dilakukan kepada siswa dapat

diketahui bahwa siswa terlibat aktif dan antusias dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan pada observasi yang dilakukan terhadap guru menunjukkan tingkat

kemampuan guru dalam menguasai kondisi kelas pada saat melakukan turnamen

menunjukkan peningkatan.

Hipotesis tindakan adalah dugaan sementara dari masalah yang diteliti. Adapun

jawaban dari hipotesis tindakan setelah dilakukan penelitian tindakan kelas dalam

penelitian ini adalah penggunaan metode Kumon dapat meningkatkan motivasi

belajar sebesar 100% dengan kategori tidak terdapat siswa yang memiliki motivasi

belajar rendah. Hasil belajar matematika pada siswa kelas IV semester II SD Negeri

Tengaran 01 Tahun Ajaran 2013/2014 juga meningkat dengan keberhasilan

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8159/4/T1_292010281_BAB IV.pdf · pelajaran agama, satu ruang ... Tengaran 01 juga memiliki halaman yang

95

penelitian tindakan kelas mencapai 87,80% dari jumlah siswa kelas IV semester II

SD Negeri Tengaran 01 dapat memenuhi nilai KKM ≥ 70.

Penggunaan metode Kumon dalam pembelajaran matematika menunjukkan

terjadinya peningkatan dari nilai rata-rata hasil belajar siswa. Hal ini berdasarkan

pada peningkatan frekuensi ketuntasan belajar siswa. Selain itu frekuensi siswa yang

memiliki motivasi belajar tinggi juga mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat

dari motivasi belajar siswa yang meningkat dari prasiklus ke siklus I dan siklus II.

Berdasarkan uraian pembahasan di atas maka dapat dijelaskan beberapa implikasi

teoritis dan implikasi praktis sebagai berikut:

1) Implikasi Teoritis

Pembelajaran dengan menggunakan Metode Kumon dapat digunakan sebagai

metode pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar

matematika.

2) Implikasi Praktis

a. Pembelajaran dengan menggunakan Metode Kumon berpengaruh pada

peningkatan motivasi belajar siswa. Siswa yang semula memiliki motivasi

belajar rendah setelah mengikuti pembelajaran dengan Metode Kumon

termotivasi untuk belajar sehingga skor motivasi belajar meningkat menjadi

sedang dan beberapa siswa memiliki skor motivasi belajar tinggi.

b. Salah satu komponen dalam Metode Kumon yaitu turnamen akademik dapat

diterapkan untuk membelajarkan siswa secara aktif dalam pembelajaran

matematika dikelas IV dengan pokok Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan.

c. Metode Kumon berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar matematika

siswa kelas IV SD Negeri tengaran 01 pada pokok bahasan Penjumlahan dan

Pengurangan Pecahan.