bab iv hasil dan pembahasan 4.1 gambaran umum kantor...
TRANSCRIPT
41
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Kantor PDAM Bone Bolango
4.1.1 Sejarah Kantor PDAM Bone Bolango
BPAM Kabupaten Bone Bolango diserahkan oleh PDAM
Kabupaten Gorontalo pada tanggal 1 Januari 2004, BPAM Kabupaten
Bone Bolango dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Bone Bolango
Nomor 220 Tahun 2004 tanggal 9 Agustus 2004 serta berdasarkan
Keputusan Bupati Bone Bolango Nomor 221 Tahun 2004 tanggal 9
Agustus 2004 Kepala BPAM Bone Bolango dirangkap oleh Kepala Dinas
Pekerjaan Umum Bone Bolango.
BPAM Kabupaten Bone Bolango saat itu berkedudukan di Kecamatan
Kabila yang mempunyai 2 Kantor Unit yakni BPAM Unit Tapa dan BPAM
Unit Bilungala.
Pada awal tahun 2011 Kepala BPAM sudah tidak di rangkap oleh
Kepala Dinas Pekerjaan Umum tapi sudah tersendiri. Dan pada tanggal 8
Agustus Tahun 2011 telah beralih status dari Badan Pengelola Air Minum
(BPAM) ke Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sesuai Perda No. 8
Tahun 2011.
PDAM mempunyai 1 (satu) Kantor Pusat dan 3 (tiga) Kantor Unit yaitu:
1. Kantor Pusat Berkedudukan di Kecamatan Kabila
42
2. Kantor Unit Tapa di Kecamatan Tapa
3. Kantor Unit Suwawa di Kecamatan Suwawa
4. Kantor Unit Bilungala di Kecamatan Bonepantai
Instalasi Pengolahan Air yang berada di Kabupaten Bone Bolango
adalah :
1. Instalasi Pengolahan Air Desa Langge Kec. Tapa Kap. 20 liter/detik
2. Instalasi Pengolahan Air Desa Tunggulo Kec. Tapa Kap. 5 liter/
detik
3. Instalasi Pengolahan Air Desa Ulanta Kec. Suwawa Kap. 10 liter/
detik
4. Instalasi Pengolahan Air Desa Ulanta Kec. Suwawa Kap. 25
liter/detik
5. Instalasi Pengolahan Air Desa Lombongo Kec. Suwawa Tengah
Kap. 20 liter/detik
6. Instalasi Pengolahan Air Desa Bilungala Kec. Bonepantai Kap. 5
liter/detik
7. Instalasi Pengolahan Air Desa Uwabanga Kec. Bonepantai Kap. 10
liter/ detik
8. Instalasi Pengolahan Air Desa Tulabolo Kec. Suwawa Timur Kap. 5
liter/dtk
9. Intalasi Pengolahan Air Desa Mongiilo Kec. Bulango Ulu Kap. 5
liter/dtk.
10. Instalasi Pengolahan Air Desa Taludaa Kec. Bone Kap. 5 liter.dtk
43
Sistim pengoperasian instalasi pengelolaan air (IPA) di PDAM
Kabupaten Bone Bolango seluruhnya menggunakan sistim grafitasi baik
dari sumber ke pengolahan dan dari pengolahan ke wilayah pelayanan.
Daerah Pelayanan PDAM Kabupaten Bone Bolango dan jumlah
sambungan yang terpasang sampai dengan bulan Desember 2012 adalah
Table 4.1 Daftar Pemasangan Air.
Tahun 2011
No Kecamatan Terpasang Aktif Non Aktif
1
Kec. Tapa
Kec. Bulango
Selatan
Kec. Bulango Utara
Kec. Bulango Timur
1.885 1.746 140
2 Kec. Bonepantai 668 656 12
3 Kec. Kabila 592 581 11
4 Kec. Tilongkabila 699 602 97
5 Kec. Suwawa 509 486 97
6 Kec. Suwawa
Tengah
474 465 9
7 Kec. Suwawa
Selatan
93 87 6
44
8 Kec. Suwawa Timur 241 241 0
9 Kec. Bolango Ulu 101 84 17
10 Kec. Bone 174 174 0
11 Kec. Bulawa 43 41 2
12 Kec. Botupingge 496 307 189
JUMLAH 5.975 5.468 507
Dengan cakupan pelayanan 30,6
Tahun 2012
NO KECAMATAN TERPASANG AKTIF NON AKTIF
1
Kec. Tapa
Kec. Bulango
Selatan
Kec. Bulango
Utara
Kec. Bulango
Timur
1.990 1.538 452
2 Kec. Bonepantai 647 561 86
3 Kec. Kabila 732 636 96
4 Kec. Tilong Kabila 836 499 337
5 Kec. Suwawa 599 537 62
6 Kec. Suwawa
Tengah 480 263 217
45
7 Kec. Suwawa
Selatan
101 59 42
8 Kec. Suwawa
Timur
295 246 49
9 Kec. Bolango Ulu 101 84 17
10 Kec. Bone 174 0 174
11 Kec. Bulawa 85 77 8
12 Kec. Botupingge 504 145 359
JUMLAH 6.544 4.645 1.899
Cakupan pelayan sampai dengan bulan Desember 2012 adalah
40,7 % dengan jumlah pendududk terlayani sebesar 48.540 jiwa .
Jumlah karyawan tetap pada PDAM Kabupaten Bone Bolango 9
(sembilan) orang dan 1 (satu) Direktur, tenaga Kontrak PDAM Kabupaten
Bone Bolango sebanyak 29 (dua puluh sembilan) orang.
Table 4.2 Daftar Nama Nama karyawan
NO. NAMA/TGL.
LAHIR
GOL. JENIS
KEPEGAWAIAN JENIS
KELAMIN JABATAN
TMT RUANG
TMT
1 Yusar laya, SE
Pegawai Tetap L
Direktur
06 Agustus 1973
2
S. Rivo Hiola, ST. Cl
Pegawai Tetap L
Kabag. Tehnik
17 Oktober 1967
46
3 Sri Endang Ngiu
B3
Pegawai Tetap P
Kasie. Penagihan 12 Desember
1972
4 Alananato Rauf Cl
Pegawai Tetap L
Ka. Unit Botupingge 14 April 1963
5 Haris Lamakaraka B3
Pegawai Tetap L
Ka. Unit Tapa
15 Agustus 1960
6 Ahmad Hinta B3
Pegawai Tetap L
Ka. Unit Bilungala 25 Maret 1963
7 Heny Podungge
B3
Pegawai Tetap P Sie.
Personalia 11 Oktober 1969
8
Hamdi Pambi B3
Pegawai Tetap L
Ka. Sie.
Distribusi
23 Mei 1975
9
Romy Dengo B3
Pegawai Tetap L
Ka.Sie.
Perawatan
01 September 1972
10
Rosnawati Saleh B3
Pegawai Tetap P
Sie. Hub.
Langganan
13 April 1974
11
Mindrawaty Ngiu, SE Cl
Calon
Pegw.Tetap P
Pjs. Kabag.
Pembukuan
10 Januari 1984
12
Dra. Salma Tuki
B1
Calon Pegw.Tetap
P
Sie.
Penagihan
Tapa
27 Deseber 1964
13
Yusni
B1
Calon Pegw.Tetap
P
Sie.
Penagihan
Suwawa
20 Mei 1990
14
Yulin Mile
B1
Calon Pegw.Tetap
P
Sie.
Penagihan
Suwawa
03 Januari 1976
47
15 Guntur Yunus B1 Calon
Pegw.Tetap L
Sie. Distribusi
19 Oktober `1969
16
Meska Kasim B1
Calon
Pegw.Tetap L
Pjs. Ka. Unit
Tulabolo
31 Juli 1968
17
Ramli Mahmud B1
Calon
Pegw.Tetap L
Distribusi/ Ck
Mtr Tapa
31 Juli 1968
18 Rahmat T. Thalib B1
Calon
Pegw.Tetap L
Pjs. Ka. Unit suwawa tengah 22 Maret 1988
19
Winartin Mohi B1
Calon
Pegw.Tetap P
Penagihan
Unit Bn. Pt
05 April 1981
20
Bunyamin Biga B1
Calon
Pegw.Tetap L
Distribusi/ Ck
Mtr Bn.Pt.
05 Januari 1980
21
Yoyok W. Yiliantoro B1
Calon
Pegw.Tetap L
Operator
Bone Pantai
25 Juli 1978
22
Saleh Rahman B1
Pegawai Honor L
Penagihan
Unit Suwawa
10 Juli 1975
23
Anwar Badjarat
B1
Pegawai Honor L
Kasie. Hub.
Langg./Biling
sistem
15 Agustus 1978
24
Ferawati Napu B1
Pegawai Honor P
Sie. Hub.
Langganan
02 Oktober 1992
25
Kartika Purnamasari Biga B1
Pegawai Honor P
Sie. Hub.
Langganan
31 Maret 1991
26 Mohamad Akbar B1
Pegawai Honor L
Distribusi/ Ck
11 Juni 1972
48
Mtr Suwawa
27
Suleman Ebu B1
Pegawai Honor L
Operator
Tapa/ Langge
20 Juli 1963
28
Andre Komendangi B1
Pegawai Honor L
Operator
Suwawa
03 Juli 1983
29
Agus Hasan
Pegawai Honor L
Operator
Tunggulo
08 Agustus 1977
30
Abd. Rahim Saud B1
Pegawai Honor L
Operator
Suwawa
16 Desember 1978
31
Djafar Mantali
Pegawai Honor L
Operator
Uabanga
06 Juli 1962
32
Yunus Adam B1
Pegawai Honor L
Distribusi/ Ck
Mtr Tapa
33
Bakri Yusuf
B1
Pegawai Honor L
Distribusi/ Ck
Mtr -
Botupingge
34
Wawan Rauf
Pegawai Honor L
Operator
Tapa/ Langge
35
Ardun Sunggungi
Pegawai Honor L
Operator
Suwawa
36
Ewin Rauf
B1
Pegawai Honor P
Penagihan
Unit Tulabolo
49
37
Wilson Botutihe
Pegawai Honor L
Distribusi/ Ck
Mtr -
Tulabolo
38
Hisam Botutihe
Pegawai Honor L
Operator
Tulabolo
39
Moh Manjonge
Pegawai Honor L
Operator
Tunggulo
40
Wilda Tahir B1
Pegawai Honor P
Penagihan
Unit Tulabolo
50
Lampiran 1 : Keputusan Direktur PDAM Bone Bolango STRUKTUR ORGANISASI PDAM KABUPATEN BONE BOLANGO
Nomor : 2 Tahun 2012
DIREKTUR
KEPALA BAGIAN
ADMINISTRASI & KEUANGAN
KEPALA SEKSI
HUBLANG &BILING
SISTIM
KEPALA SEKSI
ADM & PERS
KEPALA SEKSI
PERENCANAAN TEKNIK/
PENGAWAS KONST.
KEPALA SEKSI
PEMBUKUAN
KEPALA SEKSI
PENAGIHAN
&KEUANGAN
KEPALA UNIT
BONEPANTAI
KEPALA SEKSI
PRODUKSI & PERAWATAN
KEPALA SEKSI
DISTRIBUSI & GANGGUAN
KEPALA BAGIAN TEKNIK
KEPALA UNIT
TAPA
KEPALA UNIT
SUWAWA
BUPATI
BADAN PENGAWAS
PPPENGAW
KEPALA SEKSI
PENERTIBAN/PENYAMB
KEPALA UNIT
BOTUPINGGE
KEPALA UNIT
SUWAWA TIMUR
51
4.1.2 Aktivitas (Operasional) Perusahaan/Instansi
TUGAS DAN FUNGSI PDAM DI ATUR DALAM PERATURAN MENTERI
DALAM NEGERI NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG TUGAS DAN
WEWENANG
Direksi mempunyai tugas:
a. menyusun perencanaan, melakukan koordinasi dan pengawasan
seluruh kegiatan operasional PDAM;
b. membina pegawai:
c. mengurus dan mengelola kekayaan PDAM;
d. menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan;
e. menyusun Rencana Strategis Bisnis 5 (lima) tahunan (business
plan/corporate plan) yang disahkan oleh Kepada Daerah melalui
usul Dewan Pengawas.
f. menyusun dan menyampaikan Rencana Bisnis dan Anggaran
Tahunan PDAM yang merupakan penjabaran tahunan dart
Rencana Strategis Bisnis (business plan/corporate plan) kepada
Kepala Daerah melalui Dewan Pengawas; dan
g. menyusun dan menyampaikan laporan seluruh kegiatan PDAM.
Untuk mendukung kelancaran pengelolaan PDAM, Direksi dapat
diberikan dana representatif paling banyak 75% (tujuh puluh lima
perseratus) dari jumlah penghasilan Direksi dalam 1 (satu) tahun.
52
Dewan Pengawas mempunyai tugas:
a. melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan
terhadap pengurusan dan pengelolaan PDAM;
b. memberikan pertimbangan dan saran kepada Kepala Daerah
diminta atau tidak diminta guna perbaikan dan pengembangan
PDAM antara lain pengangkatan Direksi, program kerja yang
diajukan oleh Direksi, rencana perubahan status kekayaan PDAM,
rencana pinjaman dan ikatan
hukum dengan pihak lain, serta menerima, memeriksa dan atau
menandatangani Laporan Triwulan dan Laporan Tahunan; dan
c. memeriksa dan menyampaikan Rencana Strategis Bisnis
(business plan/corporate plan), dan Rencana Bisnis dan Anggaran
Tahunan PDAM yang dibuat Direksi kepada Kepala Daerah untuk
mendapatkan pengesahan.
Seksi umum personalia mempunyai tugas :
1. mengendalikan dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan
dibidang administrasi, kepegawaian, kesektariatan,
kerumahtanggaan, pengandegaan, pengarsipan terhadap
surat-surat dan dokumen-dokumen lainnya.
2. Mengurus perbekalan material dan peralatan teknik.
3. Mengadakan pembelian barang yang di butuhkan perusahaan
dan mengadakan inventarisasi barang-barang milik
perusahaan.
53
4. Mengkoordinir, mengawasi, merencanakan, melaksanakan
seleksi atas penerimaan pegawai yang di usulkan dan
menetapkan kedudukan pegawai baru.
Seksi perbukuan mempunyai tugas :
1. memeriksa dan menyesuaikan pembukuan pada buku
pembantu dan buku besar ;
2. merencanakan mengatur dan mengawasi pembuatan rekening
air.
3. Mengawasi dan menganalisis pembukuan serta perhitungan
biaya pokok produksi dan penjualan air.
4. Mengawasi setiap transaksi dan biaya pada buku jurnal dan
buku pembantu yang bersangkutan.
Seksi keuangan dan penagihan mempunyai tugas :
1. ,menyusun program pendapatan dan pengeluaran keuangan,
2. Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan
serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
3. Melaorkan setiap penagihan setiap bulannya.melakukan tugas-
tugas lain yang diberikan oleh direktur sesuai fungsi yang di
berikan.
54
Seksi perancanaan teknik dan pengawasan konstruksi mempunyai tugas :
1. mengumpulkan dan menyimpan data teknis dan gambar situasi
untuk persiapan penyusunan perencanaan konstruksi atau
instalasi baru.
2. Mengawasi dan memeriksa, menilai pekerjaan pembangunan
dan perbaikan yang diserahkan pihak ketiga.
3. Mengadakan persediaan cadangan air minum guna keperluan
distribusi.
Seksi gangguan dan distribusi mempunyai tugas :
1. mengawasi pemasangan dan pemeliharaan pipa-pipa distribusi
dalam rangka pembagian secara merata dan terus menerus
2. menatur menyelenggarakan fungsi pipa / jaringan dan pompa
tekan.
3. Melakukan penelitian kebocoran air dalam rangka pemadatan
distribusi air secara maksimal
Seksi produksi dan perawatan mempunyai tugas :
1. Mengatur dan mengendalikan pengamanan seluruh instalasi
produksi, menyelengarakan pengendalian atas kualitas dan
kuantitas produksi air, termasuk rencana kebutuhan maerial
produksi.
55
2. Mengawasi penggunaan bahan kimia dan bahan lain untuk
proses produksi.
3. Melaporkan tentang jumlah air yang di olah, kehilangan air
dalam produksi , jumlah prodksi air bersih dan isinya.
Seksi penertiban dan penyambungan mempunyai tugas :
1. Menyelenggarakan dan mengawasi penetesan, peneraan,
perbaikan dan penyegelan material air.
2. Mengawasi pemasangan dan pemeliharaan pipa-pipa
penyambungan dan pemasangan-pemasangan baru.
3. Menyusun rencana untuk semua penggantian meter air yang
telah berumur 5(lima) tahun lebih dengan meter air yang baru.
4. Melaksanakan perbaikan meter air yang masih bisa di
perbaharui.
4.2 Deskripsi Variabel
4.2.1 Deskripsi Variabel Kompensasi
Menurut Mangkuprawira (2004:196) kompensasi merupakan
sesuatu yang di terima karyawan sebagai penukar dari konstribusi
jasa mereka para karyawan terhadap perusahaan. Berikut
tanggapan reponden mengenai kompensasi.
56
Tabel 4.3
Tanggapan Responden Mengenai Kompensasi
Nilai Responden Menurut Item
Pertanyaan NO PERSEPSI
STS TS BS S SS
1 Manajemen kompensasi sebagai salah satu sarana utama di PDAM Bone Bolango.
0 2 7 20 14
2 Sasaran pencapaian
manajemen kompensasi telah
ditetapkan PDAM Bone
Bolango berdasarkan
perencanaan lebih awal.
0 3 6 21 13
3 Setiap karyawan di lingkungan
PDAM Bone Bolango sebagai
sasaran pencapaian
manajemen kompensasi.
0 3 5 23 12
4 Keberhasilan PDAM Bone
Bolango sebagai tujuan
manajemen kompensasi.
0 3 11 22 7
5 Pemenuhan kebutuhan setiap
karyawan di lingkungan PDAM
Bone Bolango merupakan
bagian tujuan manajemen
kompensasi.
0 2 5 25 11
6
Unit kerja kompensasi di
lingkungan PDAM Bone
Bolango bekerja secara
professional.
0 1 4 22 16
7 Sasaran pencapaian
kompensasi di PDAM Bone 0 1 6 23 13
57
Bolango telah direncanakan
melalui Unit Kerja.
8 Tingkat kemampuan karyawan
dalam menjalankan pekerjaan
telah ditetapkan sesuai
dengan kemampuan masing-
masing melalui unit kerja.
0 2 7 23 11
9 Kompensasi disesuaikan
dengan pofesionalitas
karyawan di lingkungan PDAM
Bone Bolango sesuai penilaian
unit kerja.
0 2 6 22 13
10 Kompensasi yang efektif
disesuaikan dengan tingkat
kinerja karyawan di PDAM
Bone Bolango melalui evaluasi
unit kerja.
0 3 3 21 16
Jumlah 0 22 60 222 126
Rata-rata 0 2,2 6 22,2 12,6
Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Dari Tabel 4.3 menunjukan sebagian besar responden
memberikan tanggapan yang tinggi terhadap indikator kompensasi,
tanggapan setuju berjumlah 222 atau rata-rata 22,2 dan tanggapan
sangat setuju berjumlah 126 atau rata-rata 12,6 artinya responden
menilai kompensasi menjadi salah satu point penting dalam
menjalankan suatu organisasi. Berbagai pekerjaan operasional
maupun manajerial akan terasa lebih ringan, dengan adanya
dukungan dari para karyawan PDAM Bone Bolango, sudah
sepantasnya bila kita membangun hubungan baik antara karyawan
58
dan organisasi sehingga akan memberikan timbal balik yang positif
dari karyawan terhadap instansi.
4.2.2. Deskripsi Variabel Kinerja karyawan.
kinerja adalah suatu ukuran yang mencakup keefektifan
dalam mencapai tujuan dan efisiensi yang merupakan rasio dari
keluaran efektif terhadap masukan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan itu. Hasil tanggapan terhadap kinerja karyawan dapat
dijelaskan pada Tabel 4.3.
Tabel 4.4
Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Karyawan
Nilai Responden Menurut
Item Pertanyaan
NO PERSEPSI
STS TS BS S SS
1 Karyawan selalu berusaha
menghasilkan inovasi yang
berkualitas dari kantor.
0 2 5 24 12
2 Setiap karyawan menghasilkan
kreativitasnya sesuai dengan
kinerja yang ada.
0 2 8 24 9
3 Seluruh karyawan dapat
diandalkan dalam mengerjakan
setiap tugas yang diberikan
0 3 10 24 6
4 Tugas-tugas rutin karyawan
dapat dilaksanakan sesuai 0 0 5 26 12
59
perintah
5 Seluruh karyawan menunjukan
kerjasama yang baik dalam
menuntaskan tugasnya.
0 3 7 25 8
6 Penyelesaian pekerjaan tepat
pada waktu yang ditentukan. 0 2 4 24 13
7 karyawan dalam menyelesaikan
tugasnya dituntut target. 0 2 8 21 12
8 Seluruh karyawan selalu hadir
tepat waktu 0 2 8 22 11
9 Karyawan memiliki keahlian-
keahlian tertentu sesuai dengan
penempatan tugasnya
1 1 5 28 8
10 Karyawan menunjukan ketepatan
dalam menyelesaikan
pekerjaannya.
2 1 2 29 9
Jumlah 3 18 62 247 100
Rata-rata 0,3 1,8 6,2 24,7 10
Dari Tabel 4.4. Menunjukan sebagian besar responden
memberikan tanggapan yang tinggi terhadap indikator kinerja
karyawan tanggapan setuju berjumlah 247 atau rata-rata 24,7 dan
tanggapan sangat setuju berjumlah 100 atau rata-rata 10 artinya
responden menilai bahwa kinerja karyawan di Kantor PDAM Bone
Bolango sangat tinggi. Kinerja karyawan yang sangat baik, dilihat
dari kualitas kuantitas kehandalan dan sikap pada waktu pekerjaan
yang mampu memberikan hal yang positif bagi perusahaan. Oleh
60
sebab itu karyawan sebagai responden harus mampu
meningkatkan kinerja untuk kelangsungan hidup instansi.
4.3 Analisis Data
4.3.1 Pengujian Instrument
4.3.1.1 Pengujian Validitas Dan Reliabilitas
Pengujian validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut dan pengujian Reliabilitas
adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2001)
Sebelum masuk pada penyebaran ke 43 responden, uji
validitas dan reliabiltas dilakukan dan diujikan pada 20 responden,
hasil selengkapnya pengujian validitas dan reliabilitas dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.5. Uji Validitas Dan Reliabilitas
Variabel kompensasi (X) dan Kinerja karyawan (Y)
61
Variabel Item
Validitas Ket Reliabilitas Ket
Korelasi
(r)
r -
Kritis
Alpa
Cronbach
Kompensasi
(X)
P1 .724
0,444
Valid
.905 Reliabel
P2 .801 Valid
P3 .558 Valid
P4 .759 Valid
P5 .511 Valid
P6 .743 Valid
P7 .446 Valid
P8 .542 Valid
P9 .724 Valid
P10 .801 Valid
Kinerja
Pegawai (Y)
P1 .598
0,444
Valid
0.872 Reliabel
P2 .736 Valid
P3 .720 Valid
P4 .445 Valid
P5 .582 Valid
P6 .686 Valid
P7 .619 Valid
P8 .457 Valid
P9 .454 Valid
62
P10 .694 Valid
Pada tabel 4.3 menunjukan hasil pengujian Validitas untuk
item-item pertanyaan yang digunakan dalam mengukur variabel
kompensasi dan kinerja karyawan menunjukan dari seluruh item
atau pertanyaan yang digunakan, semuanya telah mempunyai nilai
korelasi yang lebih besar dari nilai r-kritis yang dirtentukan yakni
0,444 atau rhitung > rtabel. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa seluruh item pertanyaan yang digunakan tersebut telah
menunjukan tingkat ketepatan yang cukup baik dan dapat
digunakan untuk mengukur kedua variabel tersebut. Selanjutnya
penyebaran indikator variabel pada kuesioner bisa diteruskan
sampai pada 43 responden dan dianalisis dalam model regresi
sederhana.
4.3.2 Uji Normalitas
Salah satu asumsi yang harus dipenuhi dalam melakukan
analisis regresi linier baik sederhana maupun berganda adalah
data variabel dependen (terikat) harus berasal dari populasi yang
berdistribusi normal. Untuk itu sebelum diolah lebih lanjut,
dilakukan pengujian asumsi normalitas, pengujian normalitas
dilakukan terhadap residual regresi. Pengujian normalitas dilakukan
terhadap residual regresi. Pengujian dilakukan dengan
63
menggunakan grafik P-P Plot,data yang normal adalah data yang
membentuk titik-titik yang menyebar tidak jauh dari garis diagonal.
Hasil analisis menunjukan adanya pola grafik yang normal yaitu
adanya sebaran titik yang berada tidak jauh dari garis diagonal.
Seperti terlihat pada gambar 4.1.
Gambar 4.1 Pengujian Normalitas
Sumber : Data Primer yang diolah, 2014
Pada Gambar 4.1 Menunjukan hasil pengujian tersebut bahwa
titik-titik berada tidak jauh dari garis diagonal, hal ini berarti bahwa
model regresi tersebut sudah berdistribusi normal.
4.3.3 Analisis Regresi Linier Sederhana
64
Uji regresi untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang
signifikan antara pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan.
Dengan rumus sebagai berikut :
Tabel 4.5 Hasil Analisa Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.947 2.901 3.085 .004
KOMPENS
ASI .764 .071 .859 10.735 .000
a. Dependent Variable:
KINERJA
Sumber : Data Primer yang diolah, 2014
Dari Tabel 4.6. Diatas menunjukan hasil persamaan regresi
sederhana sebagai berikut : Y = a + βX
= 8,947 + 0,764
Dari persamaan regresi di atas dapat diartikan bahwa:
Constant sebesar 8.947 menyatakan bahwa jika tidak ada kompensasi
maka kinerja karyawan adalah sebesar 8.947.
Terdapat pengaruh signifikan dari motivasi terhadap kinerja karyawan.
Semakin banyak pemberian penghargaan dari atasan yang diterima
karyawan maka kinerja karyawan mereka juga akan semakin
65
meningkat. Setiap peningkatan kompensasi sebesar satu satuan akan
meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,764.
4.4 Pengujian Hipotesis
4.4.1 Pengujian t-test
Pengujian t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen (Kompensasi) terhadap variabel dependen (Kinerja
Pegawai). Signifikan pengaruh positif dapat diestimasi dengan
membandingkan Pvalue dan α = 0,05 atau nilai ttabel dan thitung.
Berikut ini perhitungan coeffisien statistik uji t dapat dilihat pada
Tabel 4.6.
Tabel 4.7 Hasil Pengujian t-test
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.947 2.901 3.085 .004
KOMPENS
ASI .764 .071 .859 10.735 .000
a. Dependent Variable:
KINERJA
Sumber : Data Primer yang diolah, 2014
Hasil pengujian t untuk variabel X (Kompensasi) diperoleh nilai
thitung = 10.735, dengan menggunakan batas signifikan α = 0,05
didapat ttabel (95% ; 43-1) sebesar 1,681. Dari hasil tersebut maka kriteria
pengujian yaitu thitung > ttabel atau Pvalue < α yang artinya Ho ditolak dan
H1 diterima. Dengan demikian hipotesis uji t variabel kompensasi
66
secara signifikan dapat diterima, artinya kompensasi memiliki
pengaruh signifikan terhadap Kinerja karyawan. Dapat disimpulkan
bahwa indikator kompensasi yang semakin baik akan meningkatkan
kinerja karyawan.
4.4.2 Pengujian Koefesien Korelasi dan Determinasi
Untuk menyatakan besar kecilnya keeratan hubungan variabel
X dengan variabel Y dapat ditentukan dengan rumus koofesien
determinan sebagai berikut (Riduwan dan Sunarto, 2010:81), berikut
ini akan dijelaskan hasil pengujian Determinasi R2 pada Model
Summary Tabel 4.7.
Tabel 4.8 Hasil Koefesien Korelasi dan Determinasi
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .859a .738 .731 2.39458
a. Predictors: (Constant),
KOMPENSASI
b. Dependent Variable: KINERJA
Sumber : Data Primer yang diolah, 2014
Tabel 4.8. Menunjukan Hasil Regresi linier Sederhana Model
Summary nilai koefisien korelasi R yang menunjukan tingkat
hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen
yaitu 0,859 atau mendekati 1 artinya terdapat hubungan yang agak
kuat, dan R square atau koefisien determinasi R2 menunjukan
besarnya kontribusi 0,738 atau 73,8% dari kompensasi terhadap
67
kinerja karyawan sementara sisanya 0,262 atau 26,2% berupa
kontribusi dari faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam
penelitian ini.
4.5 Pembahasan
Dalam garis besar perusahaan lebih fokus pada keberhasilan
dari suatu instansi dalam mengelola organisasinya. Kondisi ini
merupakan hal yang sangat penting untuk kelangsungan organisasi.
Hal tersebut tidak luput dari organisasi ataupun instansi yang diteliti,
berbagai macam usaha yang ditempuh oleh manajemen organisasi
dalam meningkatkan kinerja karyawan. Usaha yang ditempuh oleh
pihak manajemen adalah dengan memberikan penghargaan kepada
karyawan berupa kompensasi.
Hasil temuan dari penelitian ini mengenai deskripsi variabel
kompensasi dan kinerja karyawan dimana responden menilai bahwa
semua indikator setuju dan sangat setuju. Hasil pengujian instrumen
validitas dan reliabilitas tentang kedua variabel berada diatas rtabel
yaitu 0,444 artinya sah atau valid dan untuk pengujian relibilitas
berada di antara 0,6 sampai dengan 0,80 artinya reliabel,
kesimpulannya dari kuesioner tersebut bisa mengungkapkan hasil
instrumen yang baik,dari hasil tersebut selanjutnya diperoleh
pengaruh kompensasi yang positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan pada kantor PDAM Bone Bolango.
68
Data deskripsi penelitian menunjukan bahwa kompensasi dinilai
oleh responden memiliki pengaruh dan dapat meningkatkan kinerja
mereka. Hasil dari regresi kompensasi memiliki nilai 0,764 maka
kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,764. Hal ini dipertegas
oleh pengujian t dengan nilai thitung 10.735 dan ttabel (95% ; 43-1) sebesar
1,681, dari hasil tersebut maka kriteria pengujiannya yaitu thitung >
ttabel artinya Ho ditolak dan H1 diterima. Kesimpulannya bahwa
kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Pengujian regresi dan hipotesis menunjukan adanya pengaruh
positif dan signifikan antara variabel kompensasi terhadap Kinerja
karyawan di kantor PDAM Bone Bolango. Hasil ini menunjukan
bahwa penilaian yang baik mengenai indikator kompensasi yang
sesuai dan tepat akan mendorong kinerja karyawan di kantor PDAM
Bone Bolango.
Dari hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan
oleh Mangkuprawira (2004) bahwa indikator kompensasi memiliki
pengaruh terhadap kinerja karyawan dimana kompensasi
memengaruhi kinerja karyawan.
.