bab iii till end cbd
DESCRIPTION
jhglkjhlkhlTRANSCRIPT
BAB III
ANALISA SITUASI
3.1. Cara dan Waktu Pengamatan
Pengamatan kasus hipertensi dilakukan berdasarkan data kunjungan pasien
terdiagnosis hipertensi di Puskesmas Genuk periode 5 januari– 24 januari 2015.
Anamnesa awal kepada pasien dan kunjungan rumah untuk mengamati kondisi
lingkungan, perilaku pasien, dan keluarga pasien dilakukan di Banjardowo RT 03 RW
01 kec. Genuk.
3.2. Gambaran Umum
Wilayah kerja puskesmas genuk terletak dibagian timur dari kota Semarang,
berada di kelurahan Genuksari di wilayah kecamatan genuk.
Kecamatan terdiri dari 13 kelurahan dengan 2 puskesmas induk yaitu
puskesmas genuk dan puskesmas bangetayu. Puskesmas genuk merupakan salah satu
puskesmas di kota semarang yang sudah lama keberadaannya dan sudah dikenal oleh
masyarakat di wilayahnya dari kabupaten demak yang berbatasan dengan wilayah
puskesmas genuk kota semarang.
Wilayah kerja puskesmas genuk mempunyai luas wilayah 1,318,203 Ha yang
berbatasan dengan :
- Sebelah Utara : Laut Jawa
- Sebelah timur : Kabupaten Demak
- Sebelah selatan : Wilayah kerja Puskesmas Bangetayu
- Sebelah barat : Wilayah kerja Puskesmas Gayamsari
Ketinggian tanah dari permukaan air laut ; 1,5-2 meter, makin kearah utara
makin rendah sehingga apabila hujan hampir 2/3 wilayah tergenang banjir.
Puskesmas genuk mempunyai 7 kelurahan binaan yaitu :
Tabel kelurahan Binaan
NO Kelurahan Binaan JML
Penduduk
L P JML
KK
1 Genuksari 14.712 7382 7330 2706
2 Banjardowo 8.337 4144 4193 1819
3 Trimulyo 7.100 1771 1776 884
4 Muktiharjolor 4452 2275 2177 1235
5 Terboyo Kulon 609 312 297 172
6 Terboyo wetan 1430 735 695 286
7 Gebangsari 7100 3493 3607 1657
TOTAL 43737 8759
RTP puskesmas, 2013
3.3. Hasil Pengamatan
3.3.1. Identitas Penderita
Nama : Ny. A
Umur : 44 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Banjardowo RT 03 RW 01 kec. Genuk
Agama : Islam
Tanggal Berobat : 8 Januari 2015
3.3.2. Keluhan Pasien
Keluhan Utama : Pusing
3.3.3. Anamnesis
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Puskesmas Genuk dengan keluhan pusing dan ingin
kontrol penyakit darah tinggi karena sudah terdiagnosis terkena penyakit darah
tinggi sejak tahun 2011 yang lalu. Keluhan pusing sering hilang timbul
terutama jika pasien sedang stress bahkan sampai mengganggu tidurnya.
Salain itu pasien juga sering mengeluh dadanya sering berdebar dan
sakit apabila untuk aktifitas berat, ketika tidur malam pasien sering bolak-balik
toilet untuk kencing. Dalam 1 malam bisa >4x kencing. Namun pasien merasa
takut untuk mengecek kadar gula darah dan jantungnya.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien telah didiagnosis menderita hipertensi sejak 2011. 2 tahun yang lalu
pasien pernah tiba-tiba jatuh dan anggota gerak tidak dapat digerakan.
Kejadian tersebut terjadi selama 2 minggu dan pulih dengan sendiri tanpa
pasien memeriksakan ke dokter.
c. Riwayat alergi disangkal.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu pasien menderita penyakit hipertensi, DM dan penyakit jantung.
2 adik pasien juga menderita hipertensi.
e. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien tinggal serumah dengan suami, kedua anaknya dan dua orang
cucu. Pasien sebagai ibu rumah tangga. Biaya pengobatan ditanggung
Jamkesmas.
3.3.4. Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital
- Kesadaran : Composmentis
- Suhu : 36.5OC
- Nadi : 88 x per menit
- Tekanan darah : 210/110 mmhg
- Pernafasan : 20x per menit
- Berat Badan : 53 kg
- Tinggi Badan : 155 cm
- Status Gizi : Cukup
Kepala : Mesocephal
Leher : Pembesaran KGB (-), Deviasi trakea (- )
Mata : CA -/-, SI -/-
Hidung : Sekret (-), nafas cuping hidung (-)
Telinga : Gangguan pendengaran (-)
Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-)
Thorak
Inspeksi : gerak hemithorak kanan dan kiri tidak ada yang
tertinggal
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru, jantung dalam batas
normal
Auskultasi : suara dasar vesikuler, tidak ada suara tambahan, bunyi
jantung I-II reguler, bising jantung (-)
Abdomen
Inspeksi : cembung, supel
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : thympani
Auskultasi : peristaltik usus (+) normal
Ekstremitas : Akral dingin (-), ekstrimitas pucat (-), oedem (-)
3.3.5. Pemeriksaan Tambahan :
Tidak dilakukan
3.3.6. Diagnosa : hipertensi grade 2
3.3.7. Terapi yang didapat selama sakit :
Non farmakologi :
o Mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung garam.
o Mengurangi stress.
o Olahraga.
Farmakologi
o Captopril : 2x 12,5 mg
o HCT : 1x 5 mg
o CTM : 2x1
3.3.8. Data Perkesmas
Identitas keluarga
Tabel 2.1. Data Identitas Anggota Keluarga
NoAnggota
Keluarga
Hubungan
dengan pasien
Jenis
KelaminUmur Pendidikan Pekerjaan
1 Ny. A Pasien P 44 th SD
Ibu
Rumah
Tangga
2 Bp. A Suami L 50 th SDKuli
bangunan
3 DA Anak P 14 th SMP Pelajar
4 SP Anak P 11 th SD Pelajar
3.3.9. Data Lingkungan
a. Data Individu
Pasien usia 44 tahun, ibu rumah tangga, tinggal serumah dengan suami,
kedua anaknya dan kedua cucunya.
b. Ekonomi
Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga. Suami bekerja sebagai kuli
bangunan dan berpenghasilan kurang lebih Rp. 1.500.000,-setiap bulannya.
Anaknya bekerja sebagai pelajar SMP dan SD. Pendapatannya tidak cukup
untuk biaya hidup sehari-hari. Pasien berobat menggunakan Jamkesmas.
c. Lingkungan Rumah
Rumah pasien luasnya 4m x 8m = 32 m2 yang dihuni oleh 6 orang
sehingga didapatkan kepadatan rumah 6 m2/orang. Rumah pasien mempunyaii
ventilasi yang baik pada ruang tamu, ruang tengah, maupun kamar. Lantai
rumah masih terbuat dari semen dan dinding dari beton yang tidak tercat.
Lingkungan sekitar rumah bukan merupakan daerah padat penduduk,
disamping rumah terdapat kebun pisang milik tetangga. Pasien mempunyai bak
tandon untuk menampung air bersih. Pasien memiliki WC/jamban, sehari hari
jika BAB di rumah.
Di rumah, pasien memasak sendiri untuk konsumsi sehari-hari. Semua
anggota keluarga tidak pernah membatasi makanan dan selalu makan apa saja
yang di sajikan kapanpun mereka menginginkan makan. Pasien sering makan
dengan lauk ikan asin.
Aktifitas sehari-hari anggota keluarga juga jarang berolahraga, lebih
sering menghabiskan waktu didepan televisi saat berkumpul di rumah. Pasien
juga sibuk mengurus 2 cucunya yang masih balita.
d. Masyarakat
Keluarga pasien hubungan dengan tetangganya baik, dan hubungan
dengan orang lain baik. Namun pasien tidak pernah mengikuti kegiatan di
desanya, seperti PKK, pengajian, dll. Tidak ada aktivitas olahraga yang
dilakukan bersama-sama dengan masyarakat sekitar. Terdapat tetangga pasien
yang menderita sakit hipertensi.
3.3.10. Data Perilaku
Sebelum mengetahui bahwa dirinya menderita hipertensi, pasien makan
nasi sepiring sehari 3 kali dengan lauk seperti telur, tahu, tempe, ikan asin dan
sayur. Pasien beraktifitas seperti biasa bila dirumah (memasak, membersihkan
rumah) dan mengurus 2 cucunya. Pasien kurang suka berolahraga. Setelah
mengetahui bahwa dirinya menderita hipertensi, pasien tidak mengurangi
jumlah konsumsi ikan asin, karena itu makanan favorit pasien. Pasien tidak
kontrol secara rutin ke Puskesmas Genuk untuk cek tekanan darah. Pasien juga
tidak mengkonsumsi obat secara teratur sesuai anjuran dokter. Pengetahuan
tentang deteksi dini penyakit hipertensi dan pencegahannya masih sangat
kurang, sehingga pola hidup sehat belum dijalankan dengan baik.
3.3.11. Data Pelayanan Kesehatan Terdekat
Fasilitas kesehatan terdekat adalah praktek dokter, bidan swasta dan
Puskesmas Genuk. Cara tempuh dengan berkendara sepeda motor dengan
waktu tempuh 10 menit. Petugas kesehatan setempat sudah pernah memberikan
penyuluhan tentang hipertensi.
3.3.12. Data Genetika
Keterangan :
: Pasien/ keluarga yang sakit
serupa
: tinggal dalam satu rumah
: Perempuan
: Laki – laki
: mati
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Analisa Penyebab Masalah
Berdasarkan data diatas, dengan menggunakan pendekatan HL BLUM
untuk menyelesaikan permasalahan hipertensi, didapatkan data bahwa
lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan genetika/kependudukan dapat
mempengaruhi terjadinya hipertensi:
Gambaran Proses dan Masalah yang Diamati sesuai Pendekatan HL
BLUM
4.2. Daftar Penyebab Masalah
Terdapat riwayat keluarga.
Konsumsi makanan tinggi garam.
Stressor dalam kehidupan tinggi.
Ketidakpatuhan pasien dalam pengobatan.
Genetik:
Ibu pasien menderita
penyakit hipertensi
Pelayanan Kesehatan:
Perilaku
- Sering mengkonsumsi makanan tinggi garam (ikan asin)
- beraktifitas seperti biasa bila dirumah (memasak, membersihkan rumah)
- kurang suka berolahraga
-
Lingkungan
Keluarga pasien tidak pernah membatasi makanan dan selalu makan apa saja yang di sajikan
kapanpun mereka menginginkan makan
Aktifitas sehari-hari anggota keluarga jarang berolahraga, lebih sering menghabiskan waktu
didepan televisi saat berkumpul di rumah
Tingkat stress dalam keluarga tinggi karena masalah ekonomi
DM
4.3. Prioritas Penyebab Masalah
URGENCY
Terdapat
riwayat
keluarga.
Konsumsi
makanan
tinggi
garam.
Stressor
dalam
kehidupan
tinggi.
Ketidakpatuhan
pasien dalam
pengobatan.
Total
Horisontal
Terdapat riwayat
keluarga. + + + 3
Konsumsi
makanan tinggi
garam.+ + 2
Stressor dalam
kehidupan tinggi. + 1
Ketidakpatuhan
pasien dalam
pengobatan.0
Total vertical 0 0 0 0
Total Horisontal 3 2 1 0
Jumlah 3 2 1 0
SERIOUSNESS
Terdapat
riwayat
keluarga.
Konsumsi
makanan
tinggi
garam.
Stressor
dalam
kehidupan
tinggi.
Ketidakpatuhan
pasien dalam
pengobatan.
Total
Horisontal
Terdapat riwayat + - + 2
keluarga.
Konsumsi makanan
tinggi garam.- + 1
Stressor dalam
kehidupan tinggi.+ 1
Ketidakpatuhan
pasien dalam
pengobatan.
0
Total vertical 0 0 2 0
Total Horisontal 2 1 1 0
Jumlah 2 1 3 0
GROWTH
Terdapat
riwayat
keluarga.
Konsumsi
makanan
tinggi
garam.
Stressor
dalam
kehidupan
tinggi.
Ketidakpatuhan
pasien dalam
pengobatan.
Total
Horisontal
Terdapat riwayat
keluarga.+ + + 3
Konsumsi makanan
tinggi garam.+ + 2
Stressor dalam
kehidupan tinggi.- 0
Ketidakpatuhan
pasien dalam
pengobatan.
0
Total vertical 0 0 0 1
Total Horisontal 3 2 0 0
Jumlah 3 2 0 1
4.4. Daftar Prioritas Penyebab Masalah
No Daftar masalah U S G Total Priorita
s
1 Terdapat riwayat keluarga. 3 2 3 8 I
2 Konsumsi makanan tinggi garam. 2 1 2 5 II
3 Stressor dalam kehidupan tinggi. 1 3 0 4 III
4 Ketidakpatuhan pasien dalam pengobatan. 0 0 1 1 IV
4.5. Alternatif Pemecahan Masalah
Tabel Alternatif Pemecahan Masalah
No Masalah Tujuan Sasaran Strategi pelaksanaan Pengembangan Alternatif Kegiatan
1.
Masalah
individu /
perilaku
- Agar pasien
melakukan pola
makan dan hidup
yang sehat.
Pasien
Memberikan informasi
dan edukasi tentang
hipertensi dan
bagaimana cara
mengatur pola makan
dan aktifitas fisik pada
orang hipertensi dan
yang beresiko
hipertensi.
- Memberi edukasi tentang hipertensi, faktor
resiko, dan bahaya komplikasi hipertensi.
- Memotivasi pasien agar mengatur pola
makannya sesuai diit yang telah dianjurkan.
- Memotivasi pasien agar berolahraga secara
rutin dan mengurangi berat badannya.
- Memotivasi pasien agar melakukan kontrol
kadar gula darah setiap bulan.
- Memotivasi pasien jika penyakit hipertensi
tidak bisa sembuh dan pasien harus minum
obat seumur hidup.
2. Masalah
lingkungan
- Menurunkan tingkat
stress dalam keluarga
Pasien dan
keluarga
pasien
Memberi motivasi agar
hidup lebih tenang
- Memberi informasi pentingnya dukungan
lingkungan pada keberhasilan perawatan
suatu penyakit
- Memberi informasi sedini mungkin agar
keluarga ikut menjaga pola makan yang sehat
dan berolahraga untuk mencegah hipertensi.
- Memberi edukasi pada keluarga pasien
tentang faktor resiko untuk terkena hipertensi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari analisa dengan H.L Blum dapat diambil kesimpulan tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit hipertensi adalah sebagai
berikut:
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya penyakit
hipertensi berdasarkan pendekatan HL. Blum adalah genetik, perilaku
kesehatan yang kurang baik dan lingkungan. Pelayanan kesehatan
tidak berpengaruh pada hipertensi.
Berdasarkan kasus ini pola perilaku pasien yang kurang baik adalah
kurang mengontrol pola makan dan tidak patuh dalam pengobatan.
Berdasarkan kasus ini faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap
terjadinya penyakit hipertensi terutama dari lingkungan keluarga
Berdasarkan kasus ini pelayanan kesehatan tidak berpengaruh dalam
kejadian hipertensi.
Berdasarkan kasus ini faktor genetic mempengaruhi terjadinya
penyakit hipertensi.
Hasil analisis penyebab masalah, perubahan perilaku menjadi
prioritas penyebab masalah hipertensi.
5.2. Saran
5.2.1. Untuk pasien dan keluarga pasien
Edukasi komplikasi dari hipertensi ( stroke, penyakit ginjal, jantung dll)
Menerapkan diet rendah garam dan mengurangi konsumsi kopi sachet.
Menjaga pola istirahat yang berkualitas dan teratur.
Untuk keluarga, supaya lebih bisa menjaga perilaku supaya tidak memancing
emosi pasien.
Mengurangi mengkonsumsi obat simtomatik yang dibeli di apotek maupun
warung.
5.2.2. Untuk Puskesmas
- Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai hipertensi pada
setiap pasien yang didiagnosa hipertensi.
- Memberikan penyuluhan mengenai penatalaksanaan dan
pengendalian hipertensi.
- Melakukan program khusus bagi pasien hipertensi untuk mencegah
komplikasi, seperti pemantauan tekanan darah rutin dan konsultasi
khusus.
BAB VI
PENUTUP
Demikianlah laporan dan pembahasan mengenai hasil peninjauan pada penderita
hipertensi di Puskesmas Genuk. Kami menyadari bahwa kegiatan ini sangat penting dan
bermanfaat bagi para calon dokter, khususnya yang kelak akan terjun di masyarakat serta
dalam membangun kesehatan yang layak untuk masyarakat.
Akhir kata kami berharap laporan ini bermanfaat sebagai bahan masukan dalam upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Genuk.