bab iii okeh - dinamikarepository.dinamika.ac.id/id/eprint/836/6/bab iii.pdf · meng-update data...
TRANSCRIPT
27
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem.
Nix Catering adalah perusahaan skala kecil yang bergerak di bidang jasa boga
yang memiliki kapasitas produksi kurang lebih sekitar 10000 unit per bulan. Sistem
inventory jika diterapkan untuk perusahaan jasa boga biasanya memiliki kelemahan-
kelemahan yang secara umum mempengaruhi efisiensi kerja, masalah-masalah
tersebut misalnya mekanisme transaksi yang masih menggunakan hubungan one to
one, masalah portioning, spoil, retur, biaya produksi, desain basis data, dan back up
transaksi. Masalah lainnya adalah sering terjadi kesalahan pada sistem baik saat
melakukan proses pelaporan atau proses lainnya.
Untuk mengatasi permasalahan sistem inventory tersebut maka dibuat Sistem
Informasi Manajemen Inventory yang khusus dipergunakan pada sebuah perusahaan
jasa boga seperti Nix Catering, Nix Catering dalam transaksi bisnisnya masih
menggunakan cara manual seperti pencatatan order dari costumer, pemesanan bahan
bahan baku, perhitungan rencana produksi, sehingga produksi menjadi terbatas.
Berdasarkan hasil analisa dari sistem yang ada pada Nix Catering, dapat
diidentifikasi masalahnya antara lain seringnya terjadi kesulitan untuk menentukan prioritas
pengerjaan order karena belum adanya suatu sistem yang dapat membantu dalam
memperhitungkan kebutuhan setiap item yang akan diproduksi. Apabila hal ini sering
terjadi maka berdampak pada menurunnya kepercayaan konsumen karena terjadi
28
keterlambatan produksi. Aliran dokumen didapatkan di Nix Catering digambarkan
pada gambar 3.1
Konsumen melakukan pemesanan melalui bagian marketing, kemudian bagian
marketing mencatat data pesanan dan data pemesan, data pesanan kemudian disimpan
dan diberikan nota yang berisi data masakan dan jumlah pembayaran untuk masakan
yang dipesan, nota salinan disimpan sebagai bukti pemesanan.
Dokumen hasil pencatatan diserahkan pada ke pihak manager, kemudian
membuat rencana produksi diberikan ke bagian produksi untuk membuat order
costumer, seperti yang dijelaskan pada gambar 3.1.
Gambar 3.1. Manual Proses Produksi di Nix Catering.
Rencana Produksi
Mencatat Order dan Membuat Nota DP Perhitungan
Rencana Proses Produksi
Produksi
Barang
Rencana Menu Produksi
Order dan Nota
Barang
Costumer Marketing Pemilik Costumer
Order dan Nota
Order dan Nota
N
N
Order dan Nota
29
3.2 Perancangan Sistem
Dalam pembuatan sistem ini, dibuat suatu perancangan dengan
menggunakan model-model dan tahap-tahap dalam membuat sistem seperti
pada umumnya. Model-model dan tahap-tahap tersebut adalah :
a) System Flow Penjualan Makanan.
b) System Flow Pembelian Bahan Baku.
c) System Flow Maintenance Data.
d) System Flow Material Requirement Planning.
e) Diagram sistem Material Requirement Planning.
f) Diagram Berjenjang.
g) Context Diagram.
h) Data Flow Diagram (DFD)
i) Entity Relationship Diagram (ERD)
j) Struktur Database.
k) Rancangan Input Output.
3.2.1 System Flow Penjualan Makanan
Pada tahapan ini diberikan gambaran mengenai proses dilakukannya
penjualan makanan. Gambar 3.2 menunjukkan bagaimana proses penjualan makanan
dilakukan dan yang terlibat didalamnya.
30
Gambar 3.2 System Flow Penjualan makanan
Pada gambar 3.2 Menunjukkan proses dimulai dari permintaan pembeli, yang
kemudian akan dilakukan pengecekan menu terhadap status persediaan bahan baku.
Setelah semua proses penjualan dilakukan akan dibuatkan nota penjualan untuk
meng-update data penjualan makanan dan persediaan bahan baku.
3.2.2 System Flow Pembelian Bahan Baku
Pada tahap ini diberikan gambaran mengenai proses dilakukannya pembelian bahan
baku. Dalam sistem flow ini melibatkan proses yang berjalan dengan bantuan komputer,
gambar 3.3 menunjukkan bagaimana proses pembelian dilakukan.
Pada sistem flow ini dilakukan proses pengecekan status persediaan bahan baku oleh
bagian produksi. Jika status persediaan bahan baku kurang, maka sistem akan mencetak
31
Purchase Order (PO) sebanyak 3 lembar untuk pemilik sebagai pihak manajemen dan 2
lembar untuk bagian gudang .
Gambar 3.3 Proses Pembelian Bahan Baku
3.2.3 System Flow Material Requirement Planning
Pada tahapan ini diberikan gambaran mengenai proses material requirement
planning, yang meliputi proses analisa hasil penjualan, proses Jadwal Induk Produksi
(JIP), proses pembuatan laporan persediaan, seperti yang terdapat pada gambar 3.4
32
Gambar 3.4. System Flow Material Requirement Planning
Pada gambar 3.4 menunjukkan proses data Penjualan yang akan menentukan
apakah produksi dapat dilakukan dengan persediaan yang ada digudang saat ini, jika
tidak maka sistem akan melakukan perhitungan berapa lama waktu yang dibutuhkan
untuk melakukan pemesanan bahan baku sehingga produksi dapat berjalan. Untuk
dapat melakukan hal ini maka dibutuhkan tabel penjualan. Proses pembuatan JIP
membutuhkan data item master, yang akan menghasilkan laporan persediaan untuk
pemilik usaha.
3.2.4. Diagram Sistem Material Requirement Planning
Pada tahap ini diberikan gambaran mengenai alur proses input dan output
dalam Material Requirements Planning (MRP). Program MRP memerlukan data
struktur produksi (Bill Of Material), status persediaan, dan jadwal induk produksi
33
(Master Production Shcedule). Hasilnya berupa rencana pembelian, dan laporan
aktivitas produksi jangka pendek, seperti yang digambarkan pada .
Daftar Material
Perencanaan Kebutuhan
Material
Daftar MaterialJadwal Induk
Produksi
Rencana
Pembelian
Rencana Produksi
Jangka Pendek
Gambar 3.5 Diagram Sistem Material Requirement Planning
3.2.5 Context Diagram
Context diagram menggambarkan sistem pertama kali secara garis besar, dari semua
hubungan antara sistem informasi persediaan dengan lingkungan sekitarnya. Gambar context
diagram ditunjukkan pada gambar 3.6. Didalam pembuatan sistem informasi persediaan ini
terdapat enam kesatuan yang terlibat dalam sistem tersebut, yaitu bagian pembelian, bagian
produksi, gudang, accounting, Research and Development, penjualan,
34
Data Pelanggan
Data Supplier
Data Supplier
Menu Masakan
Data Bahan Baku
Menu Masakan
Data Pelanggan
Data Hasil Produksi
Menu Order
Data Bahan Baku
Data Order Bahan Baku
Data Order Bahan Baku
Data Bahan Baku
Menu Order
0
Sistem Informasi
Inventory
+
Marketing
Pemilik
Produksi Supplier
Gambar 3.6 Diagram Konteks Sistem Informasi Persediaan
Pada gambar 3.6 Proses yang terlibat didalam sistem informasi persediaan
antara lain proses pembelian yang dilakukan oleh bagian pembelian (berhubungan
dengan pihak luar yaitu supplier), proses Penjualan (berhubungan dengan pihak luar
yaitu Customer), Gudang, accounting (pemilik) yang bertanggung jawab dalam
menentukan item apa saja dan jumlah yang dibutuhkan untuk membuat produk baru.
35
3.2.6 Diagram Berjenjang
Diagram berjenjang ini dibuat agar dapat mempersiapkan penggambaran data
Flow Diagram (DFD) pada level-level bawah. Diagram berjenjang dari sistem
informasi persediaan bahan baku makanan dapat dilihat pada gambar 3.7.
0
Sistem Informasi
Persediaan
2.1
Pembelian
1
Maintenance Data
2.2
Transaksi Input
Order
2.3
MRP
1.1
Maintenance
Supplier
1.2
Maintenance MenuDan Bahan
Baku
1.4
Maintenance Data
Pelanggan
2
Transaksi
2.4
Produksi
Gambar 3.7 Diagram Berjenjang Sistem Informasi Persediaan
Proses Sistem Informasi Persediaan sebagai proses utama didalam sistem,
Proses sistem Informasi Persediaan ini memiliki beberapa sub proses, yaitu:
1. Proses Maintenance data yang terdiri dari beberapa sub proses lagi yaitu:
a) Maintenance Supplier : berfungsi untuk mengorganisir data supplier
b) Maintenance Menu : berfungsi untuk mengatur menu masakan.
c) Maintenance Bahan Baku.
d) Penyesuaian Komponen bahan baku : berfungsi untuk mengatur
konversi berat masing-masing bahan baku.
2. Proses Pembelian yang terbagi dalam 4 sub proses yaitu:
a) Cek Persediaan
36
b) Pemesanan: berfungsi untuk melakukan pemesanan kepada supplier.
Proses ini terbagi menjadi 2 sub proses lagi yaitu proses Cek Pesanan
ke supplier dan Retur Barang supplier.
3. Proses Penjualan yang terbagi menjadi 2 sub proses yaitu:
a) Cek Pemesanan Menu
b) Pemesanan Menu
4. Proses MRP yang terbagi menjadi 2 sub proses yaitu:
a) Master Production Schedule yang didalamnya juga terdapat proses Lot
Sizing
b) Laporan persediaan.
3.2.7 Data Flow Diagram (DFD)
DFD merupakan hasil turunan dari context diagram. DFD menggambarkan
proses - proses yang ada secara lebih detail. DFD dapat menjadi beberapa level
tergantung seberapa banyak proses yang ada pada sistem.
37
A. DFD Level 0
Detail Bahan Menu
Data Bahan Baku
Menu Masakan
Data Hasil Produksi
Menu Order
Data Bahan Baku
Data Order Bahan Baku
Data Order Bahan Baku
Menu Order
Data Pelanggan
Data Supplier
Data Pelanggan
Menu Masakan
Data Bahan Baku
Marketing
PemilikPemilikPemilik
SupplierSupplier
ProduksiProduksi
MarketingMarketing
Produksi
Pemilik
1
Maintainance Data
+
2
Transaksi
+
PemilikPemilik
Gambar 3.8 DFD Level 0 Sistem Informasi Kebutuhan Bahan Baku
Pada gambar 3.8 menunjukkan bahwa data, hasil dari setiap proses menjadi
inputan atau masukan untuk proses lainnya, secara garis besar proses dimulai dari
proses Penjualan, data dari proses hasil Penjualan digunakan proses MRP untuk
38
melakukan perhitungan MRP, dari proses MRP hasil perhitungan sebagai inputan
proses Pembelian, hasil proses pembelian menjadi masukan proses Maintenance.
B. DFD Level 1 Proses Maintenance Data.
Pada gambar 3.8.1 digambarkan ada empat sub proses dari proses
maintenance data, antara lain proses maintenance supplier, maintenance menu dan
maintenance data pelanggan. Kesatuan luar yang terlibat, yaitu Pemilik dan bagian
Marketing.
Gambar 3.8.1 DFD Level 1 Proses Maintenance Data
Flow_1474
Input Detail Bahan Menu
Ambil Data menu Masakan
Input Data Menu Masakan
[Detail Bahan Menu]
Ambil Data Pelanggan
Update Data Pelanggan
[Data Pelanggan]
[Data Pelanggan]
Ambil Detail Supplier Input Detail Supplier
Ambil Data Supplier
Update Data Supplier
[Data Supplier]
Ambil Data Bahan Dasar
Update Db Bahan Dasar
[Menu Masakan]
[Data Bahan Baku]
PemilikPemilik
Marketing
PemilikPemilik1.1
Maintenance Menu Dan
Bahan Baku
1 Db Bahan Dasar
1.2
Maintenance Data Supplier
2 Db Supplier
3Db Detail
Supplier
1.3
Maintenance Data
Pelanggan
4 Db Pelanggan
Pemilik
13Menu
Masakan
14Detail Menu
Masakan
39
C. DFD Level 1 Proses Transaksi.
Pada gambar 3.8.2 digambarkan ada 2 sub proses dari proses pembelian,
antara lain proses cek persediaan dan proses pemesanan. Kesatuan luar yang terlibat,
yaitu bagian Produksi, Pemilik (accounting), bagian Marketing dan Supplier.
Gambar 3.8.2 DFD Level 1 Proses Transaksi
Detail Pembelian
Data Pembelian Bahan Baku
Data Pambelian
Detail Pembelian
Data Pembelian
Data Order Produksi
Data Bahan Dasar
[Data Bahan Baku]
[Data Hasil Produksi]
[Menu Order]Update Data Bahan Baku
[Data Bahan Baku]
[Data Order Bahan Baku]
Data Pembelian Bahan Baku
Detail Menu Order
Ambil Data Menu Order
[Data Order Bahan Baku]
Ambil Detail Order Menu
Input Detail Order Menu
Ambil Data Order Menu
Input Data Order Menu
[Menu Order]
[Menu Masakan]
MarketingPemilik
Pemilik
SupplierSupplier
ProduksiProduksi
Marketing
Produksi
2.1
Transaksi Input Order Menu
5 Db Order Menu
6 Detail Order Menu
2.2
Proses Lotsizing
2.3
Transaksi Pembelian
Bahan Dasar
9 Db Bahan Dasar2
2.4
Proses Produksi
11 Pembelian
12Detail
Pembelia
n
Pemilik
40
3.2.8 Entity Relationship Diagram (ERD)
Merupakan proses yang berfungsi untuk menunjukkan hubungan antar entity
dan relasinya. ERD memiliki 2(dua) Model yaitu Conceptual Data Model (CDM)
yang menjelaskan hubungan antara entity secara konseptual. CDM yang dimaksud
mengacu pada gambar 3.9 Sedangkan yang sedua adalah model Physical Data Model
(PDM) yang menggambarkan hubungan antar entity secara fisik, seperti yang
digambarkan pada gambar 3.10.
A. Conceptual Data Model (CDM)
Berikut ini akan diberikan gambaran mengenai basis data yang digunakan
dalam pembuatan sistem informasi ini. CDM ini menggambarkan diagram basis data
secara konseptual. Rancangan CDM dapat dilihat pada gambar 3.9. dari CDM ini
kemudian akan dilakukan proses generate hingga menghasilkan Physical Data Model
(PDM).
41
Gambar 3.9 Conceptual Data Model
B. Physical Data Model (PDM)
Berikut ini akann diberikan gambaran mengenai PDM. Dari gambar 3.10 Ini
akan dapat dilihat struktur dari tabel yang digunakan dalam pembuatan sistem
informasi persediaan bahan baku pada Nix Catering. PDM merupakan hasil generate
dari Conceptual Data Model (CDM). Sama halnya dengan CDM, PDM juga
menggambarkan struktur basis data yang digambarkan dalam PDM ini, dapat
dilakukan proses generate skrip yang kemudian hasil skrip ini dapat digunakan untuk
membuat tabel beserta strukturnya kedalam software database yang diinginkan.
Relation_137
Relation_136
Relation_135
Relation_134
Relation_133
Relation_132
Relation_131
Relation_130
Relation_129
Relation_126
Db Bahan Dasar
Id Bahan Dasar
Nama Bahan Dasar
Satuan Bahan Dasar
Stock
Holding Cost
Db Supplier
Id Supplier
Nama Supplier
Alamat Supplier
Keterangan Supplier
Telp Supplier
Db Detail Supplier
Id Supplier
Id Bahan Dasar
Harga Bahan Dasar
Lead Time Bahan Dasar
Setup Cost Bahan Dasar
Db Pelanggan
ID Pelanggan
Nama
Alamat
No Telp
Contact Person
Db Order Menu
Kd_Oder
ID Pelanggan
Tanggal Kirim Menu
Tanggal Lotsizing Menu
Tanggal Memasak
Tanggal Pemesanan Menu
Status
Total Harga
Detail Order Menu
Id Menu
Kd_Oder
Nama Menu
Jumlah Order
Kuanti tas
Harga Per Porsi
Pembelian
No Nota
Nama Supplier
Jumlah Pembelian
Tanggal Pembelian
Detail Pembelian
No Nota
Id Bahan Dasar
Harga Pembelian
Jumlah Pembelian
Nama Bahan Dasar
Menu Masakan
Id Menu
Keterangan
Kuanti tas
Nama Menu
Satuan Menu
Gambar
Detail Menu Masakan
Id Bahan Dasar
Id Menu
IsBahanHasilProses
Jumlah Bahan Dasar
Lama Proses Menit
Level
Method
Nama Bahan Dasar
NamaHasilProses
Harga Proses
42
Dalam sistem ini menggunakan software Microsoft Access Database sebagai sistem
basis datanya.
Gambar 3.10 PDM (Physical data model)
ID_MENU = ID_MENU
ID_PELANGGAN = ID_PELANGGAN
KD_ODER = KD_ODER
NO_NOTA = PEM_NO_NOT A
ID_BAHAN_DASAR = ID_BAHAN_DASAR
ID_MENU = ID_MENU
NO_NOTA = NO_NOTA
ID_SUPPLIER = ID_SUPPLIER
ID_BAHAN_DASAR = ID_BAHAN_DASAR
DB_BAHAN_DASAR
ID_BAHAN_DASAR LongInteger
NAMA_BAHAN_DASAR Memo
SATUAN_BAHAN_DASAR Memo
STOCK LongInteger
HOLDING_COST Currency
DB_SUPPLIER
PEM_NO_NOTA Memo
ID_SUPPLIER LongInteger
NO_NOTA Memo
NAMA_SUPPLIER Memo
ALAMAT_SUPPLIER Memo
KETERANGAN_SUPPLIER Memo
TELP_SUPPLIER Memo
DB_DETAIL_SUPPLIER
ID_SUPPLIER LongInteger
ID_BAHAN_DASAR LongInteger
HARGA_BAHAN_DASAE Currency
LEAD_TIME_BAHAN_DASAR Integer
SETUP_COST_BAHAN_DASAR Currency
DB_PELANGGAN
ID_PELANGGAN LongInteger
NAMA Memo
ALAMAT Memo
NO_TELP Memo
CONTACT_PERSON Memo
DB_ORDER_MENU
KD_ODER Memo
ID_PELANGGAN LongInteger
TANGGAL_KIRIM_MENU DateTime
TANGGAL_LOTSIZING_MENU DateTime
TANGGAL_MEMASAK DateTime
TANGGAL_PEMESANAN_MENU DateTime
STATUS Text(8)
TOTAL_HARGA Currency
DETAIL_ORDER_MENU
ID_MENU LongInteger
KD_ODER Memo
NAMA_MENU Memo
JUMLAH_ORDER LongInteger
KUANTITAS LongInteger
HARGA_PER_PORSI Currency
PEMBELIAN
NO_NOTA Memo
NAMA_SUPPLIER Memo
JUMLAH_PEMBELIAN LongInteger
TANGGAL_PEMBELIAN DateTime
DETAIL_PEMBELIAN
NO_NOTA Memo
ID_BAHAN_DASAR LongInteger
HARGA_PEMBELIAN Currency
JUMLAH_PEMBELIAN LongInteger
NAMA_BAHAN_DASAR Memo
MENU_MASAKAN
ID_MENU LongInteger
KETERANGAN Memo
KUANTITAS LongInteger
NAMA_MENU Memo
SATUAN_MENU Memo
TXT Memo
DETAIL_MENU_MASAKAN
ID_BAHAN_DASAR LongInteger
ID_MENU LongInteger
ISBAHANHASILPROSES YesNo
JUMLAH_BAHAN_DASAR LongInteger
LAMA_PROSES_MENIT LongInteger
LEVEL Memo
METHOD Memo
NAMA_BAHAN_DASAR Memo
NAMAHASILPROSES Memo
HARGA_PROSES Currency
43
3.2.9 Struktur Database
Pada tahap ini diberikan penjelasan mengenai tabel-tabel yang digunakan
dalam pembuatan sistem, yang dijelaskan yaitu nama tabel, nama atribut, dan tipe
data yang digunakan.
A. Tabel Master Supplier
Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data Supplier. Struktur tabel ini
ditunjukkan pada tabel 3.1. dalam tabel ini terdapat enam atribut yaitu: Id_supplier,
Nama, Alamat, Kota, Telp, Keterangan. Yang berperan sebagai primary key dalam
tabel ini adalah attribut Id_supplier.
Tabel 3.1 Master Supplier
No Nama Attribut Tipe Panjang Keterangan
1. Id_supplier Autonumber 10 Primary key
2. Nama Varchar 100 Not Null
3. Alamat Varchar 150 Not Null
4. Kota Varchar 50 Not Null
5. Telp Varchar 50 Null
6. Keterangan Varchar 200 Null
B. Tabel Master Bahan Dasar
Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data persediaan. Struktur tabel ini
ditunjukkan pada tabel 3.2. Dalam tabel ini terdapat lima attribut, yaitu
Id_BahanDasar, NamaBahanDasar, Stock, Satuan, Harga/Satuan. Didalam tabel ini
yang menjadi primary key adalah Id_BahanDasar.
44
Tabel 3.2 Master Bahan Dasar
No Nama Atribut Tipe Panjang Keterangan
1. Id_BahanDasar Autonumber 10 NotNull
2. NamaBahanDasar Varchar 50 Null
3. Stock Number 100 Null
4. Satuan Varchar 10 Null
5. Harga/Satuan Currency 100 Null
C. Tabel Master Menu
Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data menu. Struktur tabel ini
ditunjukkan pada tabel 3.3. Dalam tabel ini terdapat enam attribut yaitu: Id_Menu,
Nama Menu, Kuantitas, Satuan, Keterangan, Gambar. Attribut yang menjadi primary
key adalah, Id_Menu.
Tabel 3.3 Master Menu
No Nama Tipe Panjang Keterangan
1. Id_Menu AutoNumber 10 NotNull
2. Nama_Menu Text 100 Null
3. Min Order Number 100 Null
4. Satuan Text 10 Null
5. Keterangan Text 100 Null
6. Gambar Text 200 Null
45
D. Tabel Detail Bahan Menu
Tabel ini berfungsi untuk membuat resep atau formula atau Bill Of Material
(BOM), tabel ini terdiri dari sepuluh attribut yaitu: Id_menu, IsBahanHasilProses,
Id_BahanDasar, NamaBahanDasar, NamaBahanHasilProses, Level,Harga Proses,
LamaProsesMenit, JumlahBahanDasar,Method. Struktur tabel ini sebagai lookup
terhadap tabel Master Bahan Dasar dan Master Menu.
Tabel 3.4 Detail Bahan Menu
No Nama Tipe Panjang Keterangan
1. Id_Menu Number 10 NotNull
2. IsBahanHasilProses Yes/No 3 Null
3. Id_BahanDasar Text 10 NotNull
4. NamaBahanDasar Text 100 Null
5. NamaBahanHasilProses Text 100 Null
6. Level Text 100 Null
7. HargaProses Currency 100 Null
8. LamaProsesMenit Number 100 Null
9. JumlahBahanDasar Number 100 Null
10. Method Text 150 Null
E. Tabel Master Pelanggan
Tabel ini berfungsi untuk menimpan data-data pelanggan yang memiliki lima
Attribut yaitu: Id_Pelanggan, Nama_pelanggan, Alamat, NoTelp, KontakPerson,
dengan Id_Pelanggan sebagai Primary Key nya seperti yang di gambarkan pada tabel
3.5
46
Tabel 3.5 Tabel Master Pelanggan
No Nama Tipe Panjang Keterangan
1. Id_Pelanggan AutoNumber 10 NotNull
2. Nama Text 100 Null
3. Alamat Text 100 Null
4. NoTelp Varchar 15 Null
5 KontakPerson Text 60 Null
F. Tabel Order Katering
Tabel ini memiliki enam attribut yaitu: Kode_order, Tanggal_pesan, Tanggal
Kirim, Pelanggan, TotalHarga, Status. Struktur tabel dengan Kode_Order sebagai
Primary Key dan Pelanggan sebagai Foreign key dari tabel Pelanggan seperti yang
digambarkan pada tabel 3.6.
Tabel 3.6 Order Katering
No Nama Tipe Panjang Keterangan
1. Kode_order AutoNumber 10 Primary Key
2. TanggalPesan Date 10 Null
3. TanggalKirim Date 10 Null
4. Pelanggan Number 10 Foreign Key
5. TotalHarga Currency 100 Null
6. Status Text 15 Null
47
3.2.10 Rancangan Input Output.
Pada tahap ini dilakukan proses perancangan input dan output dari sistem
informasi persediaan yang dibuat. Perancangan input dan output sistem berguna
sebagai gambaran visual dari sistem yang akan dibuat.
A. Rancangan Input
Rancangan input merupakan gambaran visual dari aplikasi yang berupa form
kerja. Rancangan input ini dapat menggambarkan aplikasi yang dibangun, berikut ini
penjelasan rancangan input yang ada.
a. Form Input Data Supplier
Form input data supplier ini digunakan untuk menyimpan data supplier.
Bentuk form ini ditunjukkan dalam gambar 3.11. didalam form ini terdapat
beberapa field inputan, yaitu Nama, Alamat, No Telp, Keterangan,dan untuk
field ID_supplier dibuat otomatis, hasil inputan ini disimpan dalam tabel
Supplier.
Gambar 3.11 Form Input Supplier
48
b. Form Input Bahan Dasar
Form input data bahan dasar ini digunakan untuk menyimpan data bahan
baku. Bentuk form ini ditunjukkan dalam gambar 3.12. didalam form ini
terdapat beberapa inputan, yaitu kode, nama, stock, dan satuan bahan dasar,
dan harga per satuan. Untuk field kode bahan dasar dibuat otomatis, hasil
inputan ini disimpan dalam tabel bahan baku.
Gambar 3.12 Form Input Data Bahan Dasar
49
c. Form Input Data Menu Masakan (Formula /Resep / BOM)
Form input data Bill Of Material ( BOM ) ini digunakan untuk
menyimpan data komposisi bahan baku untuk setiap masakan, bentuk form ini
ditunjukkan dalam gambar 3.13. didalam form ini terdapat beberapa inputan,
yaitu nama menu, minim order, satuan, dan harga per satuan, field Id_menu
dibuat otomatis. Gambar 3.14 merupakan sub form dari form input data menu
masakan.
Gambar 3.13. Form Master Menu Masakan
Gamber 3.14. Form Input Komponen
50
d. Form Master Pelanggan
Form ini digunakan untuk memasukkan data-data pelanggan, bentuk
form ini ditunjukkan pada gambar 3.15 didalam form ini terdapat field-field
yang digunakan sebagai inputan yaitu: Nama, No Telp, Alamat, Contact
Person, sedangkan field ID dibuat otomatis menghasilkan nomor yang bersifat
unik. Data yang sudah dimasukkan akan disimpan dalam tabel Master
Pelanggan.
Gambar 3.15. Form Inputan Master Pelanggan
e. Form Input Order
Form ini digunakan untuk memasukkan data Pesanan dari Pelanggan,
bentuk form seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.16 dengan field-field nya
adalah Tanggal Pemesanan, Tanggal Kirim, Nama Pelanggan, Alamat. Data
dari form ini akan disimpan dalam tabel Order
51
Gambar 3.16. Form Input Order
f. Form Lot Sizing
Form ini digunakan untuk menampilkan keseluruhan kebutuhan bahan dasar,
yang diperlukan dalam proses produksi berdasarkan periode tanggal seperti
pada gambar 3.17.
Gambar 3.17. Form Lot Sizing
52
g. Form Pembatalan Order
Form ini digunakan untuk membatalkan order dari pelanggan, hal yang
menyangkut pemotongan uang muka berdasarkan keputusan pemilik. Seperti
yang digambarkan pada gambar 3.18.
Gambar 3.18. Form Pembatalan Order
h. Form Pembelian
Form ini digunakan untuk mencatat pembelian bahan dasar dari
pembelian secara manual, setelah data bahan dasar diinputkan dan disimpan
maka stock akan bertambah. Bentuk form ini digambarkan pada gambar 3.19.
Gambar 3.19 Form Pembelian
53
i. Form Data View Order
Form ini merupakan fasilitas untuk melihat order yang sudah tercatat
dalam database beserta statusnya, Filter berisi pilihan ALL untuk melihat semua
record, PENDING untuk menampilkan semua order yang sedang atau akan
dikerjakan, FINISH untuk menampilkan order yang telah selesai dikerjakan dan
dikirim, dan BATAL untuk menampilkan semua order yang dibatalkan. Bentuk
form ini digambarkan pada gambar 3.20.
Gambar 3.20 Form Data view Order
j. Form Laporan Data Order
Form ini berfungsi untuk memberikan laporan keseluruhan order yang
ada, field periode merupakan field dimana user menentukan tanggal data order
mana yang akan di cetak, field Status berfungsi sebagai Filter order apa saja
yang akan dicetak dengan pilihan ALL untuk menampilkan semua order
berdasarkan tanggal periode, status PENDING untuk menampilkan order yang
sedang atau akan dikerjakan atau belum selesai, status FINISH untuk
menampilkan order yang sudah selesai dan dikirim dan status BATAL untuk
54
menampilkan Order yang dibatalkan berdasarkan periode seperti yang
digambarkan pada gambar 3.21.
Gambar 3.21 Form Laporan Data Order
3.3. Prosedur Pengembangan
Tahap ini bertujuan untuk mempelajari kebutuhan sistem, baik spesifikasi,
data input yang diperlukan, maupun alur data sistem agar mendapatkan sistem yang
terstruktur. Berikut ini adalah prosedur penghitungan jumlah barang yang harus
dipesan dari pemasok, dan biaya inventory seperti yang digambarkan pada gambar
3.22.
55
Gambar 3.22 Prosedur Penghitungan
Berikut ini adalah algoritma penghitungan Daging berdasarkan periode:
Langkah 1 : Sebelum melakukan proses perhitungan MRP (Material Requirement
Planning). Dilakukan pemilihan order berdasarkan periode bulan, untuk selanjutnya
dilakukan Lot Sizing seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.23.
Gambar 3.23 Form Order LotSizing
Input Order
Pelanggan
MRP
Input BOM Input Data
Persediaan
Input Data
Item Master
SELESAI
56
Langkah 2 : Untuk perhitungan MRP akan diberikan contoh menggunakan salah
satu metode yang digunakan, yaitu Lot For Lot Hasil dari perhitungan ini
diperlihatkan pada gambar 3.24.
Gambar 3.24. Form Proses Lot Sizing
Selanjutnya menghitung total biaya inventory yang meliputi biaya Setup
(biaya Pengadaan Stock) dan biaya Hold (biaya Penyimpanan Stock). Persamaan
yang digunakan sebagai berikut:
Biaya Setup = (jumlah rencana Pemesanan yang terjadi ) x Setup Cost
= 6 x Rp 200
= Rp 1200
Biaya Hold = (jumlah persediaan akhir) x Holding Cost
= 0 x Rp 10
=Rp 0,-