bab iii metode penelitian -...
TRANSCRIPT
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 27) bahwa metode eksperimen adalah
metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Dalam penelitian ini
perlakuan yang digunakan adalah penggunaan model pembelajaran Think Pair
Share. Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki ada-
tidaknya hubungan sebab-akibat berapa besar hubungan sebab-akibat tersebut
dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok
eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan.
3.1.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas V SD Kristen Satya Wacana. Letak SD
Kristen Satya Wacana, Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga,
Propinsi Jawa Tengah.
3.2 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2010: 60) bahwa variabel penelitian pada dasarnya
adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulan.
3.2.1 Variabel Independen
Variabel independen sering disebut dengan variabel bebas. Merupakan
variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya variabel
dependen. Dalam penelitian ini variabel independennya adalah penggunaan model
pembelajaran Think Pair Share (X). Dimana pemanfaatan model pembelajaran
14
15
Think Pair Share ini akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Jadi model
pembelajaran Think Pair Share itu merupakan suatu model pembelajaran yang
berpusat pada siswa, siswa mampu bekerja sesuai dengan prosedur sehingga siswa
dapat menemukan jawaban sendiri. Melalui pemanfaatan model pembelajaran
Think Pair Share dalam pembelajaran diharapkan siswa akan lebih mudah
memahami materi yang akan dipelajari, sehingga akan mempengaruhi hasil
belajarnya. Untuk melihat atau mengukur variabel independen digunakan lembar
observasi.
3.2.2 Variabel dependen
Variabel dependen sering disebut sebagai variabel terikat. Merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel
independen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah hasil
belajar (Y). Dimana hasil belajar siswa akan dipengaruhi oleh pemanfaatan model
pembelajaran Think Pair Share. Dengan diterapkannya variabel independen
berupa pemanfaatan model pembelajaran Think Pair Share dalam pembelajaran
Bahasa Indoesia, diharapkan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa terhadap
materi pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru sehingga siswa yang
sebelumnya belum tuntas dapat mencapai KKM. Untuk mengukur variabel
dependen digunakan instrumen tes.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 130-131) bahwa populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VA dan VB SD Kristen
Satya Wacana. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VA SD Kristen
Satya Wacana. Terdapat dua kelompok yang sudah ditentukan oleh peneliti
dimana kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan
kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Jumlah siswa di
SD Kristen Satya Wacana kelas VA 36 siswa dan di kelas VB 36 siswa. Untuk
memilih kedua kelompok siswa kelas V tersebut, terdapat beberapa alasan sebagai
berikut yaitu:
16
a. Kedua kelas berada pada satu SD, oleh karena itu penulis berasumsi bahwa
prestasi kedua kelas tidak jauh berbeda.
b. Kedua kelas merupakan SD Swasta yang sebagian besar memiliki latar
belakang yang sama.
c. Guru kedua kelas adalah guru yang sama dan metode pembelajaran yang
dilakukan guru relatif sama yaitu sama-sama mendominasi aktivitas dalam
pembelajaran, jarang menggunakan model pembelajaran dalam menyampaikan
materi.
d. Jumlah siswa sama dimana kelas VA berjumlah 36 siswa dan VB berjumlah 36
siswa.
3.4 Desain Penelitian Eksperimen dan Prosedur penelitian
3.4.1 Desain Penelitian
Adapun desain eksperimen yang akan digunakan peneliti adalah Quasi
(nonequivalent control group design), dimana dalam desain ini terdapat dua
kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang tidak dipilih
secara random. Kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah
perbedaan antara kelompok eksperimen (O1) dan kelompok kontrol (O3). Secara
homogenitas, hasil pretest yang baik adalah bila nilai kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan. Perlakuan yang diberikan
kepada kelompok eksperimen (X), dan pengaruh pembelajaran (O2 &O4).
Tabel 3.1
Desain Eksperimen Nonequivalent Control Group Design
O1 X O2
O3 - O4
17
Keterangan :
O1 : Pretest untuk kelompok eksperimen untuk mengetahui keadaan awal
adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
O3 : Pretest untuk kelompok kontrol untuk mengetahui keadaan awal adakah
perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
O2 : Postest untuk kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share.
O4 : Postest untuk kelompok kontrol setelah mengikuti pembelajaran
konvensional.
X : Perlakuan untuk kelompok eksperimen yaitu pada SD Kristen Satya
Wacana kelas VA, dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair
Share.
3.4.2 Prosedur Penelitian
Tahap-tahap eksperimen yang digunakan adalah:
a. Memilih populasi penelitian yaitu Siswa kelas VA dan 5 B SD Kristen Satya
Wacana.
b. Memilih sampel sebagai kelompok eksperimen yaitu kelas VA yang
menggunakan model pembelajaran Think Pair Share.
c. Menyusun kisi-kisi yang dikembangkan dalam instrumen tes.
d. Mengujicobakan instrumen pretest dan posttest pada kelas uji coba yaitu kelas
VA SD Kristen 03 Salatiga.
e. Menganalisis instrument tes untuk menguji apakah instrumen valid dan reliabel.
f. Memberikan pretest pada kelas VA dan VB SD Kristen Satya Wacana.
g. Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada kelas VA dan VB SD Kristen
Satya Wacana untuk mengetahui bahwa kedua kelas tidak ada perbedaan yang
signifikan.
h. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Think
Pair Share di kelas VA SD Kristen Satya Wacana, untuk kelas VB SD Kristen
Satya Wacana dengan pembelajaran yang dilakukan guru seperti biasa (tanpa
menggunakan model pembelajaran Think Pair Share)
18
i. Melaksanakan posttest pada kelas VA dan VB SD Kristen Satya Wacana
j. Membandingkan perbedaan hasil.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian pengajar
dalam pemberian treatmen di dalam kelas. Observasi dilakukan terhadap proses
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share. Jadi,
saat peneliti mengajar dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair
Share di dalam kelas, guru kelas mengamati dan mengisi lembar observasi.
b. Tes
Tes sebagai pengukuran sebuah sampel perilaku (menjawab pertanyaan
seberapa baikkah seorang siswa melakukan tugas pelajaran baik dibandingkan
dengan siswa lainnya maupun dibandingkan dengan tolak ukur pengerjaan sebuah
tugas pelajaran). Teknik tes digunakan untuk mendapatkan hasil dari pengerjaan
soal bahasa Indonesia.
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data
a. Instrumen Pengumpulan Data Variabel X (Penggunaan Model
Pembelajaran Think Pair Share)
Sebelum pembuatan instrumen lembar observasi tindakan penggunaan
model pembelajaran Think pair Share, terlebih dahulu dapat disusun kisi-kisi
lembar observasi penggunaan model pembelajaran Think pair Share. Seperti pada
tabel di bawah ini:
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Observasi Penggunaan Model Pembelajaran Think Pair Share
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Rumusan
Pra
pembelajaran
Menyiapkan materi,
menyiapkan instrumen
a. Kesesuaian materi
dengan tujuan
19
dalam format RPP pembelajaran.
b. Kesesuaian
instrumen
penilaian dengan
tujuan
pembelajaran.
Kegiatan awal Menyiapkan kelas dan
memotivasi siswa
a. Guru bersama
siswa merapikan
tempat duduk.
b. Guru meminta
siswa untuk
menyiapkan buku
pelajaran dan alat
tulis.
c. Guru memberikan
apersepsi.
Menyampaikan tujuan
pembelajaran
a. Guru
menyampaikan
tujuan pelajaran
yang akan dicapai
Kegiatan Inti Membagi siswa dalam
kelompok
a. Guru membagi
siswa dalam
beberapa kelompok
Penyajian materi a. Guru
menyampaikan
materi pelajaran.
b. Guru
menyampaikan
langkah-langkah
dalam
pembelajaran Think
20
Pair Share
Siswa melakukan
pembelajaran dengan model
Think Pair Share
a. Guru memberi
materi dan
beberapa soal
kepada murid.
b. Siswa
menganalisis soal
tersebut secara
individu (Think).
c. Siswa membahas
soal secara
perpasangan dari
masing-masing
kelompok (Pair).
d. Siswa kembali
kemasing-masing
kelompok dan
membahas soal
tersebut secara
kelompok (Share)
e. Guru memberi
kesimpulan dari
pembelajaran.
Kegiatan akhir Evaluasi a. Guru memberi
evaluasi terhadap
siswa.
b.Guru memberi
pesan yang didapat
dari materi
pembelajaran.
21
Dari tabel 3.2 menunjukkan bahwa sebelum menyusun lembar observasi
penggunaan model pembelajaran Think Pair Share seharusnya menyusun kisi-
kisi lembar observasi penggunaan model pembelajaran Think Pair Share terlebih
dahulu yang terdiri dari kegiatan pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti,
dan kegiatan akhir. Kisi-kisi diatas untuk mempermudah penyusunan lembar
observasi penggunaan model pembelajaran Think Pair Share. Lembar observasi
penggunaan model pembelajaran Think Pair Share digunakan untuk mengetahui
langkah-langkah guru dalam menggunakan model pembelajaran Think Pair Share
apakah sudah sesuai dengan prosedur penggunaan model pembelajaran Think Pair
Share.
b. Instrumen Pengumpulan Data Variabel Y (Hasil Belajar)
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan soal tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui hasil
belajar siswa. Di bawah ini merupakan kisi-kisi instrumen tes hasil belajar.
Tabel 3.3 Kisi Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar
Standar
Kompetensi Kompetensi
Dasar Indikator Bentuk Soal Nomor soal
Memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai, dan membaca cerita anak.
Membandingkan Isi dua teks cerita yang dibaca dengan membaca sekilas.
1.Mampu menemukan informasi teks yang dibaca sekilas. 2. Mampu menemukan persamaan dan perbedaan antara dua teks yang dibacanya.
Pilihan ganda Pilihan ganda
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16,17, 18,19, 20, 24, dan 25. 11, 21, 22, dan 23.
22
Dari tabel 3.3 merupakan kisi-kisi instrumen tes hasil belajar. Sebelum
pembuatan instrumen tes maka dibuat kisi-kisi instrumen tes hasil belajar. Bentuk
soal dalam instrumen tes adalah pilihan ganda yang terdiri dari 25 item soal.
3.6 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini terdapat 2 macam uji statistik yang digunakan untuk
menganalisis data berdasarkan waktu pelaksanaannya yaitu uji persyaratan dan uji
hipotesis, uji persyaratan digolongkan menjadi dua yaitu untuk uji persyaratan
variabel X dan uji persyaratan untuk variabel Y, untuk lebih jelasnya, berikut
penjelasan untuk masing-masing perhitungan.
3.6.1 Uji Persyaratan
Uji persyaratan dilakukan untuk menguji instrumen yang akan digunakan
dalam alat pengumpulan data dan digunakan syarat pengujian hipotesis. Instrumen
yang dimaksud meliputi lembar observasi tindakan dan soal. Uji persyaratan
terdapat dua macam yaitu:
a. Uji persyaratan untuk variabel Y ( Hasil Belajar)
Uji persyaratan untuk variabel Y dilakukan untuk menguji instrumen soal
tes. Instrumen tes dikembangkan dari kisi-kisi dalam bentuk soal, maka dilakukan
uji intrumen yaitu dengan cara:
Uji Validitas
Sugiyono (2010:173) bahwa instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
23
Tabel 3.4 Taraf Signifikansi Validitas
N
Taraf Signifikan
5 % 1%
21 0,433 0,549
22 0,423 0,537
23 0,413 0,526
24 0,404 0,515
25 0,396 0,505
26 0,388 0,496
Dapat dilihat pada tabel 3.4 bahwa Sugiyono (2010: 455) menyatakan jika
N= 25 (N= jumlah siswa dalam kelompok uji validitas) batas koefisiennya >
0,396. Validitas tes dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 17
dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis atau dapat menggunakan
Analyze – Correlate – Bevariate kemudian untuk melihat hasilnya apakah item
soal valid atau tidak, dapat dilihat pada output hasil penghitungan, apabila nilai
koefisien kurang dari 0,396 maka item soal tersebut tidak valid dan tidak boleh
digunakan. Instrumen pretest dan posttest yang akan diberikan pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan uji coba terlebih dahulu. Setelah uji
validitas instrumen pretest, maka dilakukan uji validitas juga pada instrumen
posttest yaitu langkah - langkah seperti pada saat uji validitas instrumen pretest,
yang pertama mengujicobakan instrument agar dikerjakan oleh siswa kelompok
uji coba yaitu SD Kristen 03 Salatiga.
Uji Reliabilitas
Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu
menunjukkan konsistensi hasil pengukuranya yang diperlihatkan dalam taraf
ketepatan dan ketelitian hasil. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu
koefisien yang disebut koefisien reliabilitas ( rtt ).
24
Tabel 3.5 Taraf Koefisien Nilai Reliabilitas
Koefisien Kategori
≤ 0,6 Kurang baik
0,7 Dapat diterima
≥ 0,8 Baik
Tabel 3.5 merupakan metode pengambilan keputusan pada uji reliabilitas
menurut Sekaran (dalam Duwi Priyatno, 2010: 32). Instrumen dapat dikatakan
reliabel apabila nilai alpha ≥ 0,6. Reliabilitas suatu instrumen dapat dihitung
menggunakan bantuan Software SPSS 17 yaitu dengan cara Analyze – Scale –
Reliability Analysis.
Uji Homogenitas Varian
Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua
kelompok homogen atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah
data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varian yang sama atau
berbeda. Jika kedua kelompok siswa mempunyai varian yang sama maka dapat
dilakukan pemberian tindakan pada siswa kelompok Eksperimen yaitu dengan
menggunakan model pembelajaran Think Pair Share. Pengujian homogenitas
varian dapat menggunakan bantuan SPSS (statistical product and service solution)
yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut : Analyze–Comperemean– Oneway
Anova. Metode pengambilan keputusan pada Uji Homogenitas menurut Duwi
Priyatno (2010: 114) yaitu jika signifikansi > 0,05 maka data yang diuji adalah
Homogen. Jika signifikansi < 0,05 maka data yang diuji adalah tidak homogen.
Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil belajar yang
berasal dari kedua kelompok berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas
bertujuan untuk menentukan teknik analisis data yang tepat. Jika data berdistribusi
normal dan berskala data interval atau rasio maka dapat digunakan teknik analisis
data Parametrik, jika data berdistribusi tidak normal maka dapat digunakan teknik
analisis data Non Parametrik. Uji normalitas dilakukan dengan metode
25
Kolmogorov Smirnov Z. Uji normalitas dapat dihitung menggunakan bantuan
SPSS (Statistical product and service solutions) yaitu Analyse–Discriptive
Statistics–Explore-Masukkan Variabel Pada Dependent List–Plots–Normality
Plots With Tests–Continue–Ok atau menggunakan Analyze–non parametric test–
One Sampel KS–masukkan variabel pada jendela variabel– klik normal pada test
distribution. Metode pengambilan keputusan pada uji normalitas menurut Duwi
Priyatno (2010: 40) yaitu jika signifikansi (Asymp.sig) > 0,05 maka data yang
diuji adalah berdistribusi nomal. Jika signifikansi (Asymp.sig) < 0,05 maka data
yang diuji tidak beristribusi normal.
b. Uji Persyaratan Variabel X (Penggunaan Model Pembelajaran Think Pair
Share)
Teknik analisis data pada variabel X adalah menggunakan teknik statistik
diskriptif dimana statistik ini berfungsi untuk menggambarkan, mendiskripsikan
obyek yang diteliti.
3.6.2 Uji Hipotesis
a. Teknik Analisis Data Variabel Y (Hasil Belajar)
Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rerata dilakukan untuk mengetahui
apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) antara kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen secara signifikan setelah dilakukan tindakan berupa
penggunaan model pembelajaran Think Pair Share pada kelompok eksperimen,
adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
H0 : Rata-rata nilai kelompok eksperimen = Rata-rata nilai kelompok kontrol,
artinya bahwa, tidak terdapat pengaruh rerata hasil belajar siswa yang
menggunakan model pembelajaran Think Pair Share dengan siswa yang
menggunakan pembelajaran konvensional.
H1 : Nilai rata-rata kelompok eksperimen > Nilai rata-rata kelompok kontrol,
artinya bahwa, terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap rerata hasil
belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Think Pair Share.
Jika data yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen, maka
pengujian menggunakan uji statistik parametik, yaitu menggunakan uji-t atau T-
26
test independent. Menurut Duwi Priyatno (2010: 99) bahwa cara menganalisa
hasil output pada Independent Samples Test adalah sebagai berikut:
1. Pengujian dilakukan sebelum analisis Independent Samples Test yaitu uji
asumsi varian (uji Levene’s) yaitu untuk mengetahui apakah varian sama atau
berbeda, jika varian sama maka uji t menggunakan Equal Variance Assumed
(diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal
Variance Not Assumed (diasumsikan varian berbeda). Jika signifikansi > 0,05,
maka memiliki varian yang sama. Jika signifikansi < 0,05 maka memiliki
varians yang berbeda.
2. Melihat tabel Independent Samples Test pada t-test for Equality of Means pada
sig (2-tailed), jika signifikansi > 0,05, maka tidak ada perbedaan. Jika
signifikansi < 0,05 maka terdapat perbedaan.
b. Teknik Analisis Data Variabel X (Penggunaan Model Pembelajaran Think
Pair Share)
Teknik analisis data pada variabel X adalah menggunakan teknik statistik
diskriptif dimana statistik ini berfungsi untuk menggambarkan, mendiskripsikan
obyek yang diteliti. Sugiyono (2010: 207). Dalam menyajikan data tentang
peragaan dalam penyampaian materi pelajaran, digunakan tabel karena tabel
mempunyai karakteristik sendiri yaitu salah satunya lebih komunikatif. Dalam
teknik analisis ini dapat didiskripsikan penggunaan model pembelajaran Think
Pair Share yang dilakukan oleh peneliti apakah sudah sesuai dengan prinsip
penggunaan model pembelajaran Think Pair Share. Sumber data ini bersumber
dari lembar observasi yang diisikan oleh observer. Keberhasilan tindakan
dilakukan dengan tuntas, artinya terdapat nilai 3 (baik), dan 4 (sangat baik) dari
total item dalam lembar observasi yang diisikan oleh observer.