bab iii metode penelitian dan pengembangan a. model...

17
32 BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Langkah-langkah prosedural penggunaan model Research and Development (R & D) dari Sugiyono (2010:407) seperti gambar 3.1 dibawah ini. Model pengembangan yang digunakan dalam pengembangan media ini adalah model prosedural yang bersifat deskriptif. Model prosedural adalah model deskriptif yang menggambarkan alur atau langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan suatu produk tertentu (Setyosari, 2015:284). Sedangkan metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (research and development). Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R & D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji Potensi dan masalah Pengumpulan Data Desain Produk Validasi desain Revisi desain Uji coba produk Revisi Produk Uji coba pemakaian Revisi produk Produksi massal Gambar 3.1 Langkah-langkah penggunaan metode Research & Development (R&D)

Upload: lehanh

Post on 26-Apr-2019

237 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

32

BAB III

METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Model Penelitian dan Pengembangan

Langkah-langkah prosedural penggunaan model Research and Development

(R & D) dari Sugiyono (2010:407) seperti gambar 3.1 dibawah ini.

Model pengembangan yang digunakan dalam pengembangan media ini adalah

model prosedural yang bersifat deskriptif. Model prosedural adalah model deskriptif

yang menggambarkan alur atau langkah-langkah yang harus diikuti untuk

menghasilkan suatu produk tertentu (Setyosari, 2015:284). Sedangkan metode yang

digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (research and development).

Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R & D) adalah

metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji

Potensi dan

masalah

Pengumpulan Data

Desain Produk

Validasi desain

Revisi desain

Uji coba produk

Revisi Produk

Uji coba pemakaian

Revisi produk

Produksi massal

Gambar 3.1 Langkah-langkah penggunaan metode Research & Development (R&D)

33

keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010: 407). Penelitian pengembangan ini

mengembangkan produk media pembelajaran Kalender Hamtaro. Langkah-langkah

penelitian dan pengembangan meliputi: (1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan

data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7)

revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk, (10) produksi massal.

Penelitian cukup dilakukan sampai sembilan langkah yaitu revisi produk setelah uji

pemakaian pada kelompok besar karena keterbatasan waktu dan biaya.

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti dalam

melakukan penelitian dari awal sampai langkah ke sembilan. Langkah-langkah yang

ditempuh peneliti adalah sebagai berikut :

1. Potensi dan masalah

Penelitian merupakan kegiatan awal dari adanya potensi dan masalah. Potensi

adalah segala sesuatu yang apabila didayagunakan akan memiliki nilai tambah,

sedangkan masalah adalah penyimpangan antar yang dihadapkan dengan yang terjadi

Sugiyono (2010:409). Potensi dari penelitian ini adalah dengan adanya media

pembelajaran kalender hamtaro dapat membantu jalannya proses kegiatan belajar

mengajar dan membantu dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dari hasil observasi

dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti, masalah yang terdapat di SDN Sukabumi

2 Probolinggo adalah pada kematangan usia siswa, jadi siswa sulit untuk

berkonsentrasi karena di kelas 1 ini siswa dianjurkan umur 7 tahun karena usia siswa

34

menentukan karakteristik dan jiwa siswa tersebut dan bilamana siswa belum cukup usia

sudah masuk di kelas 1 ini akan terganggu kosentrasinya karena usia yang terlalu kecil

dan juga guru belum menggunakan media dan hanya menjelaskan dengan

menggunakan garis bilangan saja sehingga siswa kurang antusias untuk belajar

matematika karena kurang menariknya proses pembelajaran yang dilakukan.

2. Pengumpulan data

Setelah potensi masalah ditemukan selanjutnya peneliti mengumpulkan

berbagai data atau informasi dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan

dilakukan kepada guru kelas 1 SDN Sukabumi 2 Probolinggo. Data atau informasi

yang didapatkan sebagai bahan untuk perencanaan produk berupa media kalender

hamtaro yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan pada proses pembelajaran

belum menggunakan media dan juga kematangan usia siswa.

3. Desain produk

Berdasarkan analisis dan observasi , langkah selanjutnya yang dilakukan oleh

peneliti yaitu membuat desain produk yang akan dikembangkan. Produk yang

dihasilkan berupa media pembelajaran visual dan tiga dimensi. Dalam tahap ini desain

media pembelajaran yang dikembangkan digambarkan dalam tahap-tahap pada

Gambar 3.2 berikut ini :

Menentukan KD,Indikator dan

materi

Menentukan jenis media yang

sesuai

Menyusun rancangan pembuatan media

Membuat media yang sesuai dan

menarik

Gambar 3.2 Langkah-langkah dalam membuat desain produk

35

Berikut penjelasan dari langkah-langkah dalam membuat desain produk dari media

kalender hamtaro :

a. Menentukan KD, Indikator dan materi yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran yaitu materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan.

b. Menentukan jenis media yang sesuai dengan materi pembelajaran operasi hitung

penjumlahan dan pengurangan. Yaitu dengan menggunakan media kalender

hamtaro yang sudah disesuaikan dengan materi pembelajaran.

c. Menyusun rancangan pembuatan media kalender hamtaro mulai dari bahan yang

digunakan dan juga cara pembuatannya.

d. Membuat media yang sesuai sesuai dengan materi pembelajaran dan menarik

perhatian siswa.

Pada penelitian ini peneliti akan mengembangkan produk berupa media

kalender hamtaro sebagai media pembelajaran matematika dengan materi operasi

hitung penjumlahan dan pengurangan pada kelas 1 Sekolah Dasar. Langkah yang

dilakukan yaitu kegiatan yang dilakukan pertama adalah menentukan materi yang

sesuai dengan pembelajaran, menyusun rancangan pembuatan media , membuat desain

produk media. Berikut gambaran dari media kalender hamtaro dapat dilihat pada

Gambar 3.3 berikut ini:

36

4. Validasi desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan

produk layak dan valid untuk dipergunakan atau tidak. “Validasi desain adalah

penilaian yang masih bersifat rasional, karena tahap ini masih berdasarkan kepada

pemikiran rasional, belum fakta di lapangan” (Sugiyono, 2010: 414).

Validasi dalam penelitian ini menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli

yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang telah dirancang. Tenaga

ahli tersebut terdiri dari ahli media pembelajaran, ahli materi, dan ahli pembelajaran

kelas yaitu Bahrul Ulum, M.Pd, Ima Wahyu Putri Utami, M.Pd dan Masidah, S.Pd

(guru kelas 1). Setiap ahli diminta untuk menilai desain media, sehingga dapat

diketahui kelemahan dan kekurangannya.

Gambar 3.2 Desain Media Kalender Hamtaro

Operasi Hitung Penjumlahan Operasi Hitung Pengurangan

KALENDER HAMTARO KALENDER HAMTARO

37

5. Revisi desain

Setelah para ahli memberikan masukan dan melakukan validasi diperolehlah

catatan akan kelemahan dari desain produk yang ada. Dengan data yang diperoleh dari

hasil validasi para pakar, peneliti kemudian melakukan revisi desain dengan cara

mengurangi kelemahan yang ada dan memperbaikinya dengan maksimal sehingga

mampu menghasilkan media yang tepat guna.

6. Uji coba produk

Desain produk yang telah divalidasi dan direvisi dapat langsung diuji coba. Uji

coba tahap awal ini dilakukan dalam kelompok terbatas. Pengujian dilakukan dengan

tujuan untuk mendapatkan informasi apakah media pembelajaran tersebut lebih efektif

digunakan dibandingkan dengan menggunakan garis bilangan sebelumnya. Pengujian

efektifitas dilakukan dengan memberikan postest. Uji coba dilakukan pada 1 kelompok

kecil yang terdiri dari 9 orang siswa.

Ketika uji coba berlangsung, peneliti melakukan pengamatan terhadap

pelaksanaan uji coba dengan mengisi lembar observasi yang telah disiapkan. Setelah

pembelajaran selesai, peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas agar

memberikan kritik dan saran untuk perbaikan media.

7. Revisi produk

Pada tahap ini uji coba produk akan menghasilkan kesimpulan mengenai

keefektifan produk yang diuji. Dari tahap tersebut akan diperoleh beberapa kekurangan

38

dan kelemahan yang diketahui dari catatan dan hasil wawancara yang dilakukan kepada

guru. Kekurangan dan kelemahan tersebut kemudian diperbaiki atau direvisi.

8. Uji coba pemakaian

Uji coba pemakaian terhadap media yang dikembangkan dilakukan setelah uji

coba media yang dilakukan berhasil. Uji coba pemakaian ini dilakukan pada kelompok

yang lebih luas yaitu kepada semua siswa kelas 1 yang berjumlah 35 siswa.

9. Revisi produk

Revisi produk tahap ini dilakukan apabila dalam pemakaian yang lebih luas

terdapat kelemahan dan kekurangan.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDN Sukabumi 2 Probolinggo kelas 1 dan siswa

yang berjumlah 35 yaitu 11 laki-laki dan 24 perempuan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 sampai dengan tanggal 5 bulan

Agustus tahun 2017.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian pengembangan ini, teknik yang digunakan untuk

mengumpulkan data adalah sebagai berikut :

39

1. Wawancara

Pada penelitian ini, wawancara dilakukan dengan guru kelas 1 di SDN

Sukabumi 2 Probolinggo untuk mengetahui keadaan dan kendala dalam proses

pembelajaran matematika yaitu mengenai operasi hitung penjumlahan dan

pengurangan. Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data tentang pentingnya

dilakukan penelitian dan pengembangan media kalender hamtaro di SDN Sukabumi 2

Probolinggo. Selain itu, wawancara juga dilakukan kepada guru kelas 1 setelah uji coba

untuk meminta saran dan komentar guna perbaikan produk.

2. Angket Validasi

Angket validasi yang akan dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan tertulis kepada ahli media pembelajaran, ahli materi dan ahli pembelajaran

guna memberikan penilaian terhadap media yang telah dibuat. Angket validasi

digunakan untuk mengukur kelayakan pengembangan media kalender hamtaro yang

akan diuji cobakan.

3. Observasi

Observasi dilakukan ketika penggunaan media kalender hamtaro yang

dikembangkan. Observasi dilakukan secara terstruktur yaitu terlebih dahulu disiapkan

rancangan secara sistematis tentang apa yang akan diamati dan dimana tempatnya.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengamati penggunaan media kalender hamtaro.

40

4. Dokumentasi

Pengumpulan data dengan dokumentasi pada penelitian ini dilakukan untuk

memenuhi data tentang penggunaan media kalender hamtaro yang dikembangkan.

Selain itu dokumentasi juga digunakan untuk melengkapi data hasil wawancara,

observasi, tes, dan angket validasi. Dokumentasi yang dikumpulkan berupa foto ketika

kegiatan pembelajaran menggunakan media kalender hamtaro yang telah

dikembangkan.

5. Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal-soal penjumlahan dan

pengurangan yang terdiri dari 15 soal, 10 soal pilihan ganda dan 5 soal isian.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Penelitian ini berupaya membuktikan keefektifan suatu pengembangan produk

berupa media kalender hamtaro, oleh karena itu instrument yang perlu digunakan untuk

mengumpulkan data pada pengembangan media kalender hamtaro diantaranya.

1. Lembar Angket Validasi

Angket validasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data

tentang ketepatan desain media, ketepatan isi/materi, dan kemenarikan media

pembelajaran yang dikembangkan. Pemberian angket dilakukan pada saat uji coba

produk. Selanjutnya angket yang digunakan dianalisis untuk kelayakan dan dijadikan

41

pedoman revisi media kalender hamtaro untuk memperoleh produk yang lebih baik dan

valid. Berikut ini instrumen yang akan digunakan terdapat pada Tabel 3.1 :

Tabel 3.1 Instrumen Indikator Kelayakan Media Pembelajaran

No Aspek Penilaian

Kriteria Penampilan Media

1 Kombinasi warna media menarik 2 Ukuran font pada media ini jelas 3 Media Kalender Hamtaro tidak mudah rusak dan tahan lama 4 Desain tampilan media Kalender Hamtaro menarik 5 Warna tidak mengganggu materi

Penyajian Materi pada Media

6 Media dapat digunakan dalam pembelajaran materi operasi penjumlahan dan pengurangan

7 Penyampaian Materi pada media Kalender Hamtaro sudah sesuai dengan kompetensi dasar

8 Media dapat digunakan untuk pembelajaran kelompok kecil dan besar.

Ketertarikan Media Pembelajaran

9 Desain media Kalender Hamtaro belum pernah digunakan sebelumnya (original)

10 Tampilan dalam media menarik 11 Media yang dikembangkan mudah dipindah

12 Media yang dikembangkan dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran

13 Media Kalender Hamtaro aman digunakan

Keterlibatan Siswa dalam Menggunakan Media

14 Media yang dikembangkan dapat membuat siswa aktif dalam pembelajaran

15 Media Kalender Hamtaro dapat digunakan oleh siswa dan guru 16 Media Kalender Hamtaro dapat memotivasi siswa

Sedangkan untuk kisi-kisi kelayakan materi pembelajaran dapat dilihat pada

tabel 3.2 berikut ini :

42

Tabel 3.2 Indikator Instrumen Kelayakan Materi

No Aspek penilaian

Isi Materi

1 Isi materi sesuai dengan tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat menyelesaikan soal operasi hitung penjumlahan dengan menggunakan Media Kalender Hamtaro di sekolah.

2 Isi materi sesuai dengan tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat menyelesaikan soal operasi hitung pengurangan dengan menggunakan Media Kalender Hamtaro di sekolah.

3

Isi materi sesuai dengan tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat menyelesaikan soal matematika penjumlahan dan pengurangan dari suatu masalah yang dihadapi sehari-hari di sekolah..

4 Media sesuai dengan materi operasi hitung penjumlahan. 5 Media sesuai dengan materi operasi hitung pengurangan. 6 Kesesuaian materi dengan tema 2 kegemaranku 7 Kesesuaian materi dengan Subtema 1 gemar berolahraga

8 Kesesuaian materi dengan indikator yaitu dengan menggunakan Media Kalender Hamtaro siswa dapat mengerjakan operasi penjumlahan dengan benar disekolah.

9 Kesesuaian materi dengan indikator yaitu dengan menggunakan Media Kalender Hamtaro siswa dapat mengerjakan operasi pengurangan dengan benar disekolah.

10 Kesesuaian materi dengan indikator yaitu membuat soal matematika penjumlahan dan pengurangan dari suatu masalah yang dihadapi sehari-hari disekolah.

11 KD sesuai dengan tema 2 kegemaranku. 12 KD sesuai dengan Subtema 1 gemar berolahraga.

Sedangkan untuk kisi-kisi kelayakan pembelajaran matematika dapat dilihat

pada tabel 3.3 berikut ini :

Tabel 3.3 Indikator instrumen kelayakan pembelajaran

No Aspek Penilaian

Pembelajaran

1 Penggunaan judul menarik dan membuat siswa termotivasi untuk belajar.

2 Media Kalender Hamtaro dapat digunakan untuk pembelajaran kelompok kecil dan besar.

Penyajian Materi

3 Media Kalender Hamtaro dapat membangkitkan keingintahuan siswa

43

4 Media Kalender Hamtaro dapat membantu ketercapaian materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan

5 Penggunaan media Kalender Hamtaro disampaikan dengan jelas 6 Media Kalender Hamtaro memudahkan siswa memahami materi 7 Media Kalender Hamtaro sesuai dengan materi yang dipelajari siswa 8 Media Kalender Hamtaro mudah digunakan dan bermanfaat bagi siswa 9 Media Kalender Hamtaro dapat membuat siswa senang 10 Media Kalender hamtaro mendorong siswa menemukan jawaban

2. Pedoman wawancara

Daftar pertanyaan dalam penelitian ini berisi tentang beberapa pertanyaan yang

digunakan untuk analisis kebutuhan. Daftar pertanyaan tersebut diajukan kepada guru

yang mengetahui informasi mendalam mengenai kebutuhan pembelajaran akan media.

Dalam pelaksanaan wawancara, pertanyaan-pertanyaan tersebut dikembangkan lebih

lanjut sesuai dengan kondisinya.

3. Lembar Observasi

Observasi dalam sebuah penelitian diartikan sebagai pemusatan perhatian

terhadap suatu objek dengan melibatkan seluruh indera untuk mendapatkan data. Jadi,

observasi merupakan pengamatan langsung dengan menggunakan penglihatan,

penciuman, pendengaran, perabaan, atau pengecapan. Instrumen yang digunakan

dalam observasi dapat berupa pedoman pengamatan, tes, kuesioner, rekaman gambar,

dan rekaman suara Trianto (2010:267). Lembar ini berisi catatan lapangan mengenai

faktor pendukung dan penghambat pembelajaran serta kesulitan siswa ketika

menggunakan media pembelajaran kalender hamtaro pada saat pembelajaran

44

berlangsung. Pengamatan dan pencatatan dilakukan terhadap objek ditempat. Lembar

observasi diisi oleh peneliti saat pelaksanaan uji coba disekolah.

4. Lembar Tes

Lembar tes yang digunakan untuk melihat hasil siswa kelas 1 SDN Sukabumi

2 Probolinggo pada media kalender hamtaro adalah berupa tes formatif yang berisi

soal-soal yang telah disediakan. Hasil belajar melalui tes formatif yang telah diberikan

kepada siswa akan menunjukkan seberapa jauh penguasaan materi yang dicapai oleh

siswa pada setiap proses pembelajaran. Tes formatif terdiri dari 15 butir soal dengan

10 soal pilihan ganda dan 5 soal isian.

5. Dokumentasi

Alat dokumentasi yang digunakan pada penelitian pengembangan ini adalah

kamera digital. Digunakan untuk mendokumentasikan segala kegiatan selama proses

uji coba produk oleh guru dan siswa.

F. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan cara analisis deskriptif

kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :

1. Analisis Deskriptif Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan saran atau

komentar validator. Data diperoleh sebelum dan sesudah turun ke lapangan untuk

45

menerapkan media kalender hamtaro pada subjek uji coba. Segala informasi dianalisis

dan dijadikan sebagai acuan perbaikan media kalender hamtaro. Tanggapan dan kritik

akan dikembangkan.

2. Analisis Deskriptif Kuantitatif

Pengelolahan data dengan analisis deskriptif kuantitaf digunakan untuk

mengetahui kelayakan dan efektivitas produk media kalender hamtaro yang

dikembangkan. Data deskriptif kuantitatif diperoleh dari :

1. Angket Validasi

Angket validasi diberikan kepada para ahli atau validator. Jawaban angket

untuk para ahli menggunakan skala Likert, variabel yang diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel. Skala Likert yang digunakan terdiri dari skor 1 sampai skor 4.

Setelah angket tervalidasi oleh validator, kemudian angket tersebut dianalisis dan

dipersentase. Menurut Sugiyono (2015: 134-135) adapun kategori skor dalam skala

Likert dijelaskan pada tabel 3.4 sebagai berikut.

Tabel 3.4 Kategori Penilaian Pada Skala Likert

No Skor Keterangan 1 4 Sangat baik 2 3 Baik 3 2 Kurang baik 4 1 Sangat kurang baik

(Sumber : Sugiyono 2015: 134-135)

Perolehan data hasil penilaian validator dianalisis dengan rumus di bawah ini

(Sugiyono, 2015:418) :

46

Presentase skor = Jumlah skor penilaian

skor penilaian maksimal x 100%

Persentase skor yang diperoleh kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif

seperti pada Tabel 3.5 berikut ini:

Tabel 3.5 Interpretasi Skor Angket Validasi Media

No Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan 1 81% -100% Sangat Baik Sangat layak, tidak perlu direvisi 2 61% -80% Baik Layak, tidak perlu direvisi 3 41% -60% Cukup baik Kurang layak, perlu direvisi 4 21% -40% Kurang baik Tidak layak, perlu direvisi 5 ˂ 20% Sangat kurang baik Sangat tidak layak, perlu direvisi

(Sumber: Arikunto, 2010: 35)

Jika hasil validasi menunjukkan presentase kurang dari 60% maka produk

tersebut dinyatakan kurang layak untuk digunakan pada proses pembelajaran.

Sebaliknya, jika hasil validasi dan uji coba produk menunjukkan persentase lebih dari

61% maka produk tersebut mendapat tanggapan positif dari validator serta dapat

dinyatakan layak untuk digunakan sebagai pendukung pembelajaran operasi hitung

penjumlahan dan pengurangan.

2. Hasil Tes Formatif

Tes Formatif yang berupa soal-soal ini memiliki jumlah soal sebanyak 15 butir

soal terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan 5 soal isian. Setiap butir soal pilihan ganda

memiliki bobot nilai 5, dan setiap butir soal isian memiliki bobot nilai 10. Dari jumlah

skor yang didapat selanjutnya dihitung nilai siswa belajar dengan rumus sebagai

berikut :

Nilai SB = nilai soal pilihan ganda + nilai soal isian

47

Keterangan :

1. Nilai soal pilihan ganda di dapat dari jumlah jawaban benar x 5

2. Nilai soal isian didapat dari jumlah jawaban benar x 10. Yang ditunjukan pada

Tabel 3.6 berikut ini:

Tabel 3.6 Kriteria Hasil Tes Formatif

Rentang Nilai Predikat 86 – 100 Sangat baik 70 – 85 Baik 55 – 69 Cukup < 54 Kurang

(Sumber : Direktorat Pembinaan Pendidikan

Keaksaraan dan Kesetaraan, 2015: 12)

Siswa belajar dinyatakan tuntas apabila minimal nilai yang didapat lebih dari

55 atau minimal kategori cukup. Ketuntasan hasil belajar secara klasikal dihitung

dengan cara :

Persentase skor yang diperoleh kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif

seperti pada tabel 3.7 berikut

Tabel 3.7 Persentase Ketuntasan Klasikal

Presentase (%) Kategori

81% - 100% Sangat Baik 61% - 80% Baik 41% - 60% Cukup baik 21% - 40% Kurang baik 1% - 20% Tidak baik

(Sumber: Widyoko dalam Imaroni, 2015:39)

Ketuntasan (Ƥ)=Nilai benar pilihan ganda+Nilai benar isian

Jumlah kelompok belajar x 100%

48

Media yang dikembangkan dinyatakan efektif apabila jumlah siswa belajar yang

tuntas lebih dari 60% atau dalam kategori baik.