bab iii metode penelitian dan pengembangan a. model...

15
29 BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan. Model penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar LKS dengan menggunakan model Quantum Learning, sehingga penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan dengan jenis data kuantitatif dan kualitatif. Penelitian yang dikembangkan adalah dalam bentuk sebuah buku yang berisikan tentang lembar-lembar kerja dan latihan soal-soal untuk siswa kelas IV SD dalam memahami sutau materi yang telah diajarkan. Penelitian ini menggunakan model pengembangan Research & Development (R&D) yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kevalidan produk tersebut. Dalam Setyosari (2012:34) langkah-langkah pengembangan ini menggunakan model yang dicetuskan oleh Borg and Gall (1983) yang memiliki sepuluh langkah kerja meliputi; 1) Pengumpulan informasi awal 2) Perencanaan 3) Pengembangan bentuk awal 4) Uji coba skal kecil 5) Revisi Produk 6) Uji coba terbatas 7) Revisi Produk 8) Uji Kelayakan 9) Revisi Produk 10) Desiminasi dan Implementasi. Pemilihan peneliti menggunakan karena dengan model Borg and Gall memiliki validasi tinggi yang telah diuji oleh beberapa ahli. Tujuan model itu sendiri adalah untuk mengembangkan model atau produk yang efektif guna memenuhi kepentingan kegiatan program tertetntu pada instansi tertentu pula yang pada penelitian ini menekankan pada analisis kebutuhan siswa.

Upload: hacong

Post on 20-Apr-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

29

BAB III

METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Model Penelitian dan Pengembangan.

Model penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar LKS

dengan menggunakan model Quantum Learning, sehingga penelitian ini termasuk

jenis penelitian pengembangan dengan jenis data kuantitatif dan kualitatif.

Penelitian yang dikembangkan adalah dalam bentuk sebuah buku yang berisikan

tentang lembar-lembar kerja dan latihan soal-soal untuk siswa kelas IV SD dalam

memahami sutau materi yang telah diajarkan.

Penelitian ini menggunakan model pengembangan Research & Development

(R&D) yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji

kevalidan produk tersebut. Dalam Setyosari (2012:34) langkah-langkah

pengembangan ini menggunakan model yang dicetuskan oleh Borg and Gall

(1983) yang memiliki sepuluh langkah kerja meliputi; 1) Pengumpulan informasi

awal 2) Perencanaan 3) Pengembangan bentuk awal 4) Uji coba skal kecil 5)

Revisi Produk 6) Uji coba terbatas 7) Revisi Produk 8) Uji Kelayakan 9) Revisi

Produk 10) Desiminasi dan Implementasi.

Pemilihan peneliti menggunakan karena dengan model Borg and Gall

memiliki validasi tinggi yang telah diuji oleh beberapa ahli. Tujuan model itu

sendiri adalah untuk mengembangkan model atau produk yang efektif guna

memenuhi kepentingan kegiatan program tertetntu pada instansi tertentu pula

yang pada penelitian ini menekankan pada analisis kebutuhan siswa.

30

Gambar 3.1 Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and

Development menurut Borg and Gall (1983)

Penelitian pengembangan ini peneliti hanya hanya pada sampai tahap ke

tujuh yaitu revisi produk sesuai yang telah dimodifikasi oleh Cunningham dalam

Borg and Gall (2003:573) yakni 1) mengkaji informasi awal tentang kebutuhan

produk 2) merencanakan tujuan yang ingin dicapai 3) mengembangkan produk

awal 4) uji coba pada subjek dengan jumlah kecil 5) revisi terhadap uji coba

jumlah kecil 6) uji coba pada subjek dengan jumlah terbatas 7) revisi produk

terhadap uji coba terbatas. Selain itu dalam penelitian ini keterbatasan peneliti

hanya mampu melakukan penelitan RND dalam skala kecil sesuai apa yang

dikemukakan Borg and Gall (2003:786) bahwa permasalahan dalam RND salah

Pengumpulan

informasi

awal

Perencanaan Pengembangan

produk awal

Revisi produk

Uji coba skala

kecil

Uji coba

terbatas

Uji kelayakan Revisi produk Revisi Produk

Desminasi dan

Implementasi

31

satunya peneliti hanya mampu melakukannya dalam jumlah terbatas namun hal

tersebut dirasa sudah memenuhi inti dari penelitian pengembangan.

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Adapun langkah-langkah prosedural yang akan ditempuh untuk

mengembangkan LKS berbasis model Quantum Learning tematik menggunakan

pendekatan Borg and Gall diantaranya:

1. Pengumpulan Informasi Awal

Penelitian diawali dengan adanya pengumpulan informasi sebagai dasar

pengembangan bahan ajar untuk mengetahui adanya hal tersebut maka peneliti

memerlukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan melalui wawancara

pada tanggal 4 Februari 2017 yang dimulai sekitar pukul 11.00 WIB bertempat di

SDN Sumbersari 02 Kota Malang dengan narasumber guru kelas IV. Peneliti

melakukan wawancara dengan tujuan untuk mengetahui kenyataan yang ada

dilapangan terkait bahan ajar LKS yang digunakan. Hal tersebut akan diperoleh

suatu potensi yang ada untuk mengembangkan produk bahan ajar berupa serta

menganalisis masalah yang ada selama proses pembelajaran yang dilakukan

dalam kelas selama ini.

2. Perencanaan.

Dari hasil pengumpulan informasi awal yang dilakukan melalui wawancara

maka langkah selanjutnya peneliti melakukan perencanaan terkait bahan ajar yang

akan dikembangkan berupa LKS yang akan dikembangkan berbasis model

Quantum Learning untuk siswa kelas IV pada pembelajaran tematik.

32

3. Pengembangan Produk Awal

Pengembangan desain produk dimulai dari menentukan materi yang dipilih

yakni materi pada tema 9 subtema 1 dengan judul “Kekayaan Sumber Energi

Indonesia”.Kemudian dibentuk sebuah LKS yang berisikan langkah-langkah kerja

siswa dan kumpulan latihan soal yang disesuaikan dengan langkah-langkah model

Quantum Learning. Berikut ini rincian desain pengembangan LKS berbasis model

Quantum Learning pada tema 9 subtema 1 kelas IV SD :

a. Judul LKS adalah “Mengenal Kekayaan Negriku” dengan latar gambar yang

menarik dan berhubungan dengan judul.

b. Sampul LKS didesain dengan gambar-gambar yang sesuai dengan materi

yang dikaitkan.

c. Terdapat Kompetensi Dasar dan Indikator yang sesuai dengan revisi terbaru

2016.

d. Semua soal dan kinerja siswa dalam tiap pembelajaran dikembangkan

berdasarkan langkah-langkah model Quantum Learning dengan langkah

TANDUR dan berbentuk tematik yang memuat lebih dari satu mata pelajaran.

Berikut uraian TANDUR dalam LKS:

1) T (Tumbuhkan): contoh cerita disertai gambar sesuai dengan materi

kehidupan sehari-hari untuk menumbuhkan rasa ingin tahu siswa.

2) A (Alami): Langkah-langkah untuk mengarahkan siswa untuk mencari,

menjelajah dan menghubungkan sesuai informasi

3) N (Namai): pernyataan yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mendefinisikan sendiri pengetahuan yang telah diperolehnya. Bisa

33

menandai dengan kata kunci atau menggaris bawahi tiap gagasan yang

diperoleh.

4) D (Demonstrasikan): memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan atau menunjukkan hasil yang diperoleh kepada guru maupun

teman-temannya atau melakukan sesuatu pekerjaan yang membutuhkan suatu

ketrampilan.

5) U (Ulangi): dalam bentuk me-review materi atau melakukan pengulangan

dengan mengingat-ingat kembali apa yang telah dipelajari.

6) R (Rayakan): Pernyataan untuk menunjukkan pengakuan atau penghargaan

terhadap tugas yang telah dikerjakan oleh siswa dengan baik.

e. Tiap pembelajaran selalu ada materi yang terkait berupa bacaan sebagai

stimulus untuk memahami materi karena siswa dibiasakan untuk membaca.

f. Penyusunan struktur latihan soal dan kinerja siswa berupa:

1) Petunjuk Belajar

2) Kompetensi yang akan dicapai

3) Tugas dan langkah-langkah kerja.

4) Pembuatan peta pikiran sebagai teknik menulis dan mengingat cepat atau

termasuk dalam langkah Namai.

5) Pertanyaan yang berhubungan dengan energi dan SDA dalam bentuk uraian

maupun pilihan ganda.

6) Perintah untuk mendemonstrasikan atau mempraktikkan sesuatu kinerja.

g. Pedoman wawancara berupa daftar pertanyaan

h. Penilaian diambil dengan menggunakan abjad dengan kriteria tertentu untuk

menilai hasil kerja siswa di LKS tersebut.

34

i. Berbentuk A4 dengan gambar-gambar yang mendukung.

j. Pada lembar akhir terdapat petikan-petikan motivasi dan apresiasi dari penulis

kepada siswa.

Setelah melakukan perencanaan produk, maka tahap selanjutnya adalah

validasi produk kepada ahli bahan ajar dan ahli materi sebelum di ujicobakan ke

kelompok kecil untuk dianalisis sejauh mana kekurangan dalam mendesain LKS

yang akan dikembangkan dalam rangka mencapai kesempurnaan produk yang

diinginkan

4. Uji Coba Skala Kecil

Desain LKS berbasis model Quantum Learning yang sudah di validasi oleh

ahli media dan ahli materi pembelajaran, setelah itu produk diujicobakan pada

skala kecil yang berjumlah 6 orang siswa di SDN Sumbersari 02 Kota Malang.

Alasan memilih 6 siswa dalam uji skala kecil dikarenakan menurut Widoyoko

(2015:12) tahap pengambilan subjek peraspek pada tiap kelompok dalam

penelitian pengembangan berdasar pada keheterogenitas intelegensi atau hasil

belajar siswa. Model pengembangan Borg and Gall pada tahap uji coba skala kecil

menyebutkan hanya membutuhkan 6-12 subjek pada tiap sekolahnya, karena pada

penelitian ini memiliki keterbatasan penelitian pada satu sekolah saja maka

diambil 6 siswa dari tingkat intelegensi yang berbeda.

5. Revisi Produk.

Hasil dari uji coba kelompok kecil akan terlihat tentang apa saja kekurangan

produk yang telah dikembangkan sehingga dijadikan sebagai bahan untuk

melakukan revisi produk. Revisi dilakukan untuk memperbaiki kekurangan

35

produk untuk mencapai keefektifan suatu produk sebelum diujikan pemakaiannya

pada skala terbatas.

6. Uji Coba Skala Terbatas

Setelah desain produk sudah di revisi maka selanjutnya adalah

mengujicobakan produk pada skala terbatas pada siswa yang ada di kelas IV

berjumlah 24 anak di SDN Sumbersari 02 Kota Malang. Dari uji coba skala

terbatas ini akan didapatkan data berupa data kuantitatif melalui penyeberan

angket respon siswa yang telah dibuat dan data kualitatif dari hasil wawancara

guru.

7. Revisi Produk

Setelah didapatkan hasil dari uji coba produk pada skala kecil dan skala

terbatas serta hasil validasi dari beberapa ahli maka akan dilihat hasil kekurangan

produk tersebut. Setelah dianalisis kekurangannya maka produk direvisi agar

mendekati kelayakan produk agar penggunaannya sesuai dengan apa yang

diharapkan sehingga menghasilkan sebuah produk baru yang berupa bahan ajar

LKS berbasis model Quantum Learning.

C. Tempat dan Waktu Penelitian.

Pada penelitian pengembangan ini, peneliti mengambil lokasi di SDN

Sumbersari 02 Kota Malang tepatnya pada siswa kela IV. Sedangkan waktu

penelitian yang dipilih pada bulan April 2017.

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian pengembangan ini memiliki beberapa teknik pengumpulan data

untuk mengumpulkan informasi dan memperoleh hasil penelitian kemudian akan

36

diolah menjadi sebuah laporan penelitian. Adapaun teknik yang digunakan dalam

penelitian pengembangan ini adalah:

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Pengambilan data dilakukan dengan cara pengamatan langsung kelapangan

saat penelitian awal dan saat uji coba produk dengan menghasilkan data

berbentuk kualitatif. Tujuan dari observasi ini adalah untuk menggali

permasalahan yang ada serta meninjau uji coba produk berlangsung.

b. Wawancara.

Pengumpulan data dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan

kepada sumber data untuk memperoleh data deskripif tentang analisis

kebutuhan akan bahan ajar dan aktifitas saat penggunaan bahan ajar LKS

yang dikembangkan dan juga meninjau karakteristik siswa saat pemakaian

produk LKS.

c. Angket

Data yang diperoleh dari butir-butir pertanyaan yang harus dijawab oleh

siswa setelah penelitian berlangsung yakni tentang respon siswa terhadap

LKS bebrbasi model Quantum Learning yang telah dikerjakan. Selain itu

peneliti juga mengajukan angket pada ahli bahan ajar, ahli materi dan ahli

pembelajaran untuk validasi produk yang akan dikembangkan.

2. Kualifikasi dan Jumlah Petugas yang Terlibat Dalam Pengumpulan

Data.

a. Wawancara melibatkan guru kelas yang bernama bapak Arul Fery Wicaksono

dengan pendidikan terakhir Strata satu Sarjana Pendidikan.

37

b. Angket respon siswa yang melibatkan semua siswa kelas IV.

c. Spesifikasi validator yaitu:

Tabel 3.1 Spesifikasi Validator

No Nama Ahli Jabatan Pendidikan

Terakhir

1 Ari Dwi Haryono, M.Pd Dosen/Ahli Bahan Ajar S2

2 Dian Ika K,. M.Pd Dosen/ Ahli Materi S2

3 Arul Fery Wicaksono S.Pd Guru Kelas IV/Ahli

Pembelajaran kelas IV

S1

3. Jadwal Waku Pelaksanaan Pengumpulan Data

a. Wawancara dilakukan pada tanggal 4 Februari 2017 bertempat di SDN

Sumbersari 02 Kota Malang.wawancara tahap II dan III dilakukan saat uji

coba produk skala kecil dan skala terbatas

b. Obesrvasi dilakukan saat uji coba produk berlangsung pada skal kecil dan

skala terbatas

c. Validasi produk dilakukan setelah pelaksanaan seminar proposal sekitar awal

bulan april sebelum diuji cobakan ke pemakaian produk.

d. Pemberian angket respon siswa dilakukan setelah uji coba produk

pengembangan bahan ajar LKS pada akhir pengerjaan pada bulan April.

E. Instrumen Penelitian.

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk memperoleh suatu

data pada penelitian. Berikut instrument yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Pedoman wawancara

Wawancara digunakan peneliti untuk mendapatkan masalah dasar sehingga

perlunya dikembangkan suatu model pembelajaran. Sedangkan wawancara kedua

38

dilaksanakan ketika saat uji coba produk. Dalam pelaksanaan wawancara pada

guru yang bersangkutan perlu memperhatikan beberapa pedoman dibawah ini :

Tabel 3.2 Indikator Pedoman Wawancara Uji Coba Produk Aspek Indikator

Penilaian guru

terhadap siswa saat uji

coba produk

Karakteristik siswa saat menggunakan bahan ajar

Aktifitas siswa saat menggunakan bahan ajar

Penilaian guru

terhadap bahan ajar

Respon guru terhadap bahan ajar yang ada

Kritik dan saran guru terhadap bahan ajar LKS yang

dikembangkan

2. Lembar Validasi.

Lembar validasi dibuat dengan beberapa butir pertanyaan yang diajukan

untuk ahli dengan bentuk rating scale yang disusun dengan menyediakan pilihan

jawaban sesuai dengan rubrik penilaian. Ahli yang ditunjuk adalah dua dosen

yang ahli di bidang ahli pembelajaran dan materi pembelajaran serta guru kelas IV

itu sendiri/ guru kelas. Penelitian ini yang perlu dikembangkan untuk divalidasi

adalah bahan ajar berupa LKS beradasarkan model Quantum Learning. Adapun

indikator yang perlu dibuat oleh peneliti harus berdasarkan pada;

Tabel 3.3 Indikator Validasi Ahli Bahan Ajar Terhadap Bahan Ajar LKS

berbasis model Quantum Learning NO Aspek Indikator Jumlah

Pernyataan

1 Komponen LKS Memuat petunjuk belajar, KD yang akan

dicapai, tujuan pembelajaran, latihan-latihan

petunjuk kerja dan evaluasi.

4

2 Kesesuaian Kegiatan a. Kegiatan sesuai dengan siswa

b. Ketepatan penggunaan bahasa

2

3 Kejelasan petunjuk Petunjuk penggunaan LKS dijelaskan

secara jelas

2

4 Anatomi LKS a. Teks dapat dibaca dengan jelas

b. Desain LKS menarik

c. Pengaturan sampul tertata dan

berhubungan dengan materi

d. Gambar mendukung proses

pembelajaran.

4

5 Kesesuaian LKS

dengan model Quatum

Learning

a. LKS menyajikan langkah-langkah dan

prinsip Quatum Learning

6

39

Lanjutan Tabel 3.3 Indikator Validasi Ahli Bahan Ajar Terhadap Bahan Ajar LKS berbasis

model Quantum Learning

b. LKS memuat latihan soal dengan

mengerjakannya jadi menyenangkan

c. LKS membuat siswa cepat untuk

mengingat suatu informasi

Tabel 3.4 Kisi-kisi Validasi Ahli Materi Pembelajaran Terhadap Bahan Ajar

LKS berbasis model Quantum Learning

NO Aspek Indikator Jumlah

Pernyataan

1 Kesesuaian Tujuan a. Kesesuaian materi dengan Kompetensi

Inti dan KD

b. Kejelasan indikator pembelajaran

3

2 Kelayakan Isi a. Terdapat lampiran materi yang

mendukung sesuai dengan KD

b. Terdapat lampiran materi yang

mendukung sesuai dengan indikator

c. Isi materi memiliki konsep yang benar

d. Keterkaitan antar mata pelajaran tak

terlihat/tematik

e. Materi yang disajikan sesuai dengan

kehidupan sehari-hari.

f. Jumlah latihan soal cukup.

7

3 Kelayakan bahasa a. Materi yang disajikan menggunakan

sesuai dengan EYD

b. Komunikatif

c. Dialogis dan interaktif

d. Kesesuaian bahasa dengan tingkat

peserta didik

5

5 Kesesuaian LKS

dengan model

Quantum Learning

a. LKS menyajikan langkah-langkah dan

prinsip Quantum Learning.

b. LKS memuat latihan soal dengan

mengerjakannya jadi menyenangkan

c. LKS membuat siswa cepat untuk

mengingat suatu informasi

3

Tabel 3.5 Kisi-kisi Validasi Ahli Pembelajaran Terhadap Bahan Ajar LKS

berbasis model Quantum Learning NO Aspek Indikator Jumlah

Pernyataan

1 Komponen LKS Kesesuaian materi dengan Kompetensi Inti,

Kompetensi Dasar dan indikator.

3

2 Kelayakan Isi a. Isi materi memiliki konsep yang benar

b. Materi yang disajikan sesuai dengan

kehidupan sehari-hari.

c. Jumlah latihan soal cukup.

d. Bahasa yang digunakan mudah dipahami

3

3 Anatomi LKS a. Teks dapat dibaca dengan jelas

b. Desain LKS menarik

c. Pengaturan sampul tertata dan

berhubungan dengan materi

d. Gambar mendukung proses

4

40

Lanjutan Tabel 3.5 Kisi-kisi Validasi Ahli Pembelajaran Terhadap Bahan Ajar LKS berbasis

model Quantum Learning

pembelajaran

4 Kesesuaian LKS

dengan model Quatum

Learning

a. LKS menyajikan langkah-langkah dan

prinsip Quatum Learning

b. LKS memuat latihan soal dengan

mengerjakannya jadi menyenangkan

c. LKS membuat siswa cepat untuk

mengingat suatu informasi

6

3. Angket Respon Siswa

Angket respon siswa dibuat untuk memperoleh data mengenai respon dan

penilaian siswa atas kemenarikan bahan ajar selama pelaksanaan pengembangan

model belajar Quantum Learning tematik berlangsung. Pemberian angket respon

siswa pada saat uji coba skala kecil dan skala terbatas

Tabel 3.6 Kisi-kisi Angket Respon Siswa Terhadap LKS Berbasis Model

Quantum Learning NO Aspek Indikator Jumlah

Pernyataan

1 Tampilan Fisik Bahan Ajar

a. Siswa menyukai sampul LKS

yang mampu menarik minat siswa

b. Siswa termotivasi untuk

mengerjakan soal-soal

didalamnya

c. Siswa merasa tertarik dengan

5

gambar yang mendukung

penyampaian materi

d. Siswa menyukai warna-warna

yang menarik pada LKS

Siswa bisa membawa LKS

dengan mudah

2 Cakupan Isi LKS a. Materi yang ada didalam LKS

mudah untuk diserap dan diingat.

b. Soal yang dibuat sangat mudah

dan menyenangkan.

c. Langkah kerja dekat dengan

kehidupan sehari-hari siswa

d. Tidak membuat bosan sehingga

membuat siswa tertarik untuk

terus mengerjakannya.

e. Membuat belajar menjadi

menyenangkan

6

41

F. Teknik Analisis Data

Data dalam penelitian pengembangan ini menggunakan 2 teknik dalam

menganalisis data yaitu kualitatif dan kuantitatif. Berikut ini uraian tentang kedua

teknik analisis data tersebut:

1. Data Kualitatif

Teknik analisis data kualitatif diperoleh dari kritik dan saran dari validator

dan respon siswa yang akan dijabarkan secara deskriptif. Dari data kualitatif

tersebut sebagai dasar perbaikan produk yang telah dikembangkan.Untuk

mengolah data kualitatif pada penelitian ini terdapat tiga langkah untuk

mendapatkan data berupa kualitatif. Miles and Huberman (1984) dalam Sugiyono

(2013:337) mengemukakan aktivitas dalam analisis data terbagi menjadi tiga

tahapan yaitu:

a. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok dan memfokuskan

pada hal-hal yang penting.Dengan mereduksi data diharapkan mampu

memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya.

b. Penyajia Data

Setelah dilakukan reduksi data maka langkah selanjutnya adalah penyajian

data, yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam data

kualitatif adalah dengan teks bersifat naratif.

c. Verification

Verification merupakan suatu penarikan kesimpulan. Dari langkah-langkah

yang telah dilakukan maka akan menghasilkan suatu kesmipulan yang

42

kredibel. Dari tahap inilah data kualitatif dalam penelitian pengembangan ini

didapatkan.

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil angket validasi dan angket respon siswa.

Angket validasi yang diberikan kepada ahli materi, ahli media pembelajaran dan

guru kelas sedangkan angket respon siswa diberikan kepada siswa sebagai subjek

penelitian. Data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka.

Angket validasi dibuat dengan rating scaledengan skor maksimal 4 dan skor

terendah 1. Sedangkan angket respon siswa menggunakan skala Guttman. Adapun

kategori rating scale dan Guttman dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel 3.7 Kategori Rating Scale dalam Angket Validasi Bahan Ajar NO Skor Keterangan

1 4 Sangat Baik/Sangat Setuju

2 3 Baik/Setuju

3 2 Cukup Baik/CukupSetuju

4 1 Kurang Baik/Kurang Setuju

(Arikunto, 2010:35)

Tabel 3.8 Kategori Skala Guttman pada Angket Respon Siswa No Simbol Keterangan Skor

1 Setuju 1

2 Tidak Setuju 0

(Windiyani, 2012:204)

Data yang diperoleh ditabulasikan dan dicari presentasinya kemudian

dianalisis. Perhitungan dengan rumus:

𝑃 = 𝑅

𝑁x 100%

Keterangan : P = Presentase Skor

𝑅 = Jumlah skor validator

N= Total skor maksimal

43

Tabel 3.9 Kategori Interval Skor Analisis Data

NO Interval Skor Kategori

1 81 -100% Sangat layak

2 61 – 80% Layak

3 41 – 60 % Cukup layak

4 21 – 40% Kurang layak

5 0 -20 % Sangat kurang

(Arikunto, 2010:35)