bab iii metode penelitian a. metode dan desain penelitian...

21
Ayu Wulandari, 2015 PROFIL KARAKTER COURAGE ANAK USIA DINI PADA KONDISI KELUARGA SINGLE PARENTS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, hal ini didasarkan pada permasalahan yang tertuang dalam pertanyaan penelitian. Dalam penelitian kualitiatif tentu menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu wawancara, pengamatan, atau penelaah dokumen (Moleong, 2010). Sugiyono (2008) memaparkan bahwa pendekatan kualitatif tidak merubah proses ataupun kondisi yang ada di lapangan. Penelitian kualitatif memaparkan data di lapangan tanpa adanya manipulasi yang dilakukan, selain itu bentuk dari data yang dipaparkan adalah bentuk naratif atau deskripsi analisis. Penelitian kualitatif menurut Moleong (2010, hlm. 44) menyatakan bahwa: Penelitian kualitatif juga berakar pada latar alamiah sebagai keutuhan, mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan metode kualitatif, mengadakan analisis data secara induktif, mengarahkan sasaran penelitiannya pada usaha menemukan teori dari-dasar, bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses daripada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan data, rancangan penelitiannya bersifat sementara, dan hasil penelitiannya bersifat sementara, dan hasil penelitiannya disepakati oleh kedua belah pihak: peneliti dan subjek penelitian. Penelitian kualitatif dilakukan bertujuan untuk menemukan makna, serta pemahaman yang mendalam, bukan hanya penjelasan tentang hubungan atau pengaruh terbatas, karena itu yang lebih diutamakan adalah EMIK yaitu pandangan atau perspektif dan penghayatan si pemilik realitas. Bukan ETIK yaitu pandangan atau perspektif dan penghayatan si peneliti sebagai orang luar (Putera, 2011). Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama (Moleong, 2010).

Upload: doque

Post on 05-May-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ...repository.upi.edu/21427/6/S_PAUD_1103283_Chapter3.pdf... EMIK yaitu pandangan atau perspektif dan penghayatan si pemilik

Ayu Wulandari, 2015 PROFIL KARAKTER COURAGE ANAK USIA DINI PADA KONDISI KELUARGA SINGLE PARENTS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, hal ini didasarkan pada

permasalahan yang tertuang dalam pertanyaan penelitian. Dalam penelitian kualitiatif

tentu menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu wawancara, pengamatan, atau

penelaah dokumen (Moleong, 2010). Sugiyono (2008) memaparkan bahwa

pendekatan kualitatif tidak merubah proses ataupun kondisi yang ada di lapangan.

Penelitian kualitatif memaparkan data di lapangan tanpa adanya manipulasi yang

dilakukan, selain itu bentuk dari data yang dipaparkan adalah bentuk naratif atau

deskripsi analisis.

Penelitian kualitatif menurut Moleong (2010, hlm. 44) menyatakan bahwa:

Penelitian kualitatif juga berakar pada latar alamiah sebagai keutuhan,

mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan metode

kualitatif, mengadakan analisis data secara induktif, mengarahkan sasaran

penelitiannya pada usaha menemukan teori dari-dasar, bersifat deskriptif,

lebih mementingkan proses daripada hasil, membatasi studi dengan fokus,

memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan data, rancangan

penelitiannya bersifat sementara, dan hasil penelitiannya bersifat sementara,

dan hasil penelitiannya disepakati oleh kedua belah pihak: peneliti dan subjek

penelitian.

Penelitian kualitatif dilakukan bertujuan untuk menemukan makna, serta

pemahaman yang mendalam, bukan hanya penjelasan tentang hubungan atau

pengaruh terbatas, karena itu yang lebih diutamakan adalah EMIK yaitu pandangan

atau perspektif dan penghayatan si pemilik realitas. Bukan ETIK yaitu pandangan

atau perspektif dan penghayatan si peneliti sebagai orang luar (Putera, 2011). Dalam

penelitian kualitatif ini, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan

alat pengumpul data utama (Moleong, 2010).

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ...repository.upi.edu/21427/6/S_PAUD_1103283_Chapter3.pdf... EMIK yaitu pandangan atau perspektif dan penghayatan si pemilik

30

Ayu Wulandari, 2015 PROFIL KARAKTER COURAGE ANAK USIA DINI PADA KONDISI KELUARGA SINGLE PARENTS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Desain Penelitian

Penelitian ini berfokus pada karakter anak yang terbentuk dalam pengasuhan

orang tua tunggal. Untuk melakukan penelitian terkait profil pengembangan karakter

anak pada orang tua tunggal, peneliti membutuhkan informasi dari ibu tunggal dan

juga ayah tunggal yang disebabkan oleh perceraian. Sehingga digunakan pendekatan

fenomenologi untuk menunjang penelitian ini. Pendekatan fenomenologi merupakan

sebuah penelitian yang fokus terhadap fenomena tertentu. Menitikberatkan

pandangan subjek terhadap penelitian. Peneliti dalam pandangan fenomenologis

berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang yang

berada dalam situasi-situasi tertentu (Moleong, 2010, hlm. 17).

Dalam filsafat modern, fenomenologi menyelidiki pengalaman kesadaran, yang

berkaitan dengan pertanyaan. Adapun pengertian fenomenologis menurut Moleong

(2010, hlm. 15), adalah pandangan berfikir yang menekankan pada fokus kepada

pengalaman-pengalaman subjektif manusia dan interpretasi interpretasi dunia.

Pencarian arti dari pengalaman hidup seseorang merupakan tujuan dari studi

fenomenologi (Sukmadinata, 2010, hlm. 63). Sejalan dengan yang dikembangkan

Sukmadinata, Smith (2009, hlm. 52) juga menyampaikan bahwa fenomenologi

bertujuan untuk menangkap dan mengklarifikasi situasi yang dialami dalam

kehidupan seseorang sehari-hari.

B. Penjelasan Ilmiah

Karakter adalah seluruh kebaikan yang membentuk kualitas mental atau moral,

kekuatan moral, dan reputasi seseorang yang tidak diwariskan namun dibangun

secara berkesinambungan hari demi hari, sehingga memfokuskan tingkah laku orang

tersebut dalam mengaplikasikan nilai kebaikan. Karakter yang dimaskud dalam

penelitian ini adalah character courage, seperti yang disampaikan oleh Peterson &

Seligman (2004) bahwa character courage terdiri atas 4 aspek didalamnya, yaitu:

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ...repository.upi.edu/21427/6/S_PAUD_1103283_Chapter3.pdf... EMIK yaitu pandangan atau perspektif dan penghayatan si pemilik

31

Ayu Wulandari, 2015 PROFIL KARAKTER COURAGE ANAK USIA DINI PADA KONDISI KELUARGA SINGLE PARENTS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Keberanian

Keberanian adalah percaya diri dalam melakukan segala sesuatu, dan tidak

menghindar dari ancaman, tantangan, kesulitan, atau sakit. Kebalikan dari

keberanian adalah pengecut atau spinelessness.

2. Kegigihan

Kegigihan yaitu ketekunan (rajin) untuk menyelesaikan segala sesuatu yang

sudah dimulai, mampu bertahan dalam suatu tindakan meskipun mengalami

hambatan. Antonim dari ketekunan adalah semua hal yang negatif seperti

kemalasan, menyerah, dan tidak mau mencoba. Ketekunan menjadi ciri khusus

seseorang dan mengatur motivasi untuk menyelesaikan tugas dengan kontrol diri

dan regulasi pada dirinya.

3. Integritas

Integritas yaitu kemampuan seseorang untuk menyajikan diri dengan cara

yang tulus terhadap perasaan dan tindakan orang lain. Orang yang berbicara

kebenaran (jujur), dan mengambil tanggung jawab, bersikap baik dari diri sendiri

kepada orang lain. Integritas, keaslian dan kejujuran adalah nilai utama dalam

hubungan (bersosialisasi). Lawan dari integritas adalah berbohong dan

memaksakan kehendak sendiri kepada orang lain.

4. Vitality

Vitality mengacu pada perasaan merasa hidup yang penuh semangat dan

antusiasme untuk menampilkan dalam setiap aktivitas. Orang yang kuat dan

energik, gembira dan bersemangat dalam menghadapi kehidupan. Vitalitas

adalah kepuasan dan keterlibatan, memiliki kekuatan seperti rasa ingin tahu dan

cinta terhadap pembelajaran. Antonim dari kekuatan ini adalah negatif; lamban,

depresi, kusam, letih, lesu, lemas, dan merasa tak bernyawa.

Single parents yang dimaksud dalam penelitian ini adalah orang tua yang secara

sendirian membesarkan anak-anaknya tanpa kehadiran, dukungan atau tanggung

jawab pasangan dengan latar belakang bercerai, yaitu ibu single parents dan ayah

single parents.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ...repository.upi.edu/21427/6/S_PAUD_1103283_Chapter3.pdf... EMIK yaitu pandangan atau perspektif dan penghayatan si pemilik

32

Ayu Wulandari, 2015 PROFIL KARAKTER COURAGE ANAK USIA DINI PADA KONDISI KELUARGA SINGLE PARENTS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi

Lokasi pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan kepada orangtua tunggal

yang tinggal di Kota Bandung.

2. Subjek Penelitian

Metode pengambilan contoh tidak terlalu mengikat, sejauh penetapan kasus

benar-benar tepat. Jumlah contoh yang diambil dan tekhnik pengambilannya adalah

subjektif, yaitu menurut kehendak peneliti, sesuai dengan subjek yang diinginkan.

(Daniel, 2001).

Menurut Patton (dalam Alwasilah, 2002) penelitian kualitatif tidak membutuhkan

probability sampling, stratified sampling, dan convenience sampling, tetapi memilih

purposeful sampling atau criterion-based selection menurut LeCompte & Preissle.

Alwasilah (2002) menyampaikan pendapat mengenai purposive sampling merupakan:

jurus agar manusia, latar, dan kejadian tertentu (unik, khusus, tersendiri, aneh

nyeleneh) betul-betul diupayakan terpilih (tersertakan) untuk memberikan

informasi penting yang tidak mungkin diperoleh melalui jurus lain.

Pemilihan sampel secara purposive memiliki empat tujuan menurut Maxwell

(Alwasilah, 2002), yakni:

a. Karena kekhasahan atau kerefresentatifan dari latar, individu, atau kegiatan.

b. Demi heterogenitas dalam populasi.

c. Untuk mengkaji kasus-kasus yang kritis terhadap (mementahkan) teori-teori

yang ada, yakni menjadi landasan diawal penelitian maupun yang

berkembang dalam proses penelitian.

Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti telah menentukan beberapa sampel yang

diambil secara purposive. Adapun penjelasan mengenai partisipan adalah sebagai

berikut:

a. Nama Anak : Fs

Usia Anak : 6 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ...repository.upi.edu/21427/6/S_PAUD_1103283_Chapter3.pdf... EMIK yaitu pandangan atau perspektif dan penghayatan si pemilik

33

Ayu Wulandari, 2015 PROFIL KARAKTER COURAGE ANAK USIA DINI PADA KONDISI KELUARGA SINGLE PARENTS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nama Ibu : Ibu Dn

Usia Ibu : 31 tahun

Pekerjaan : Pegawai asuransi

Alamat : Kota Bandung

b. Nama Anak : Bn

Usia Anak : 8 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Nama Ayah : Bapak Sn

Usia Ayah : 33 tahun

Pekerjaan : Buruh (kuli panggul)

Alamat : Kota Bandung

D. Teknik Pengumpulan Data

Ciri khas penelitian kualitatif adalah adanya peran serta aktif peneliti dalam

proses pengumpulan data dan pengolahan data, serta yang menentukan keseluruhan

skenario di dalam penelitian adalah peneliti itu sendiri (Moleong, 2008). Menurut

Lincoln dan Guba (Alwasilah, 2002, hlm. 78) “humans as primary date-gathering

intrumens” (manusia atau peneliti sendiri sebagai instrumen pengumpul data primer).

Sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Lincoln dan Guba, bahwa dalam

penelitian ini yang menjadi instrumen penelitian adalah peneliti itu sendiri.

Peneliti berperan untuk fokus terhadap penelitian baik terhadap sumber data,

pengumpulan data, analisis data serta membuat kesimpulan atas temuannya di

lapangan (Sugiyono, 2008). Penelitian kualitatif juga berakar pada latar alamiah

sebagai keutuhan, dan mengandalkan manusia sebagai alat penelitian. Dalam

penelitian kualitatif tidak digunakan instrument standar, tetapi peneliti berperan

sebagai instrumen. Meskipun daftar pertanyaan disiapkan sebagai pedoman, namun

dalam pelaksanaannya dikembangkan dan disesuaikan dengan kenyataan dilapangan

(Sukmadinata, 2010).

Meskipun dalam penelitian ini yang menjadi key intrumen adalah peneliti, namun

dalam penelitian ini dimungkinkan untuk menggunakan metode penelitian kualitatif

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ...repository.upi.edu/21427/6/S_PAUD_1103283_Chapter3.pdf... EMIK yaitu pandangan atau perspektif dan penghayatan si pemilik

34

Ayu Wulandari, 2015 PROFIL KARAKTER COURAGE ANAK USIA DINI PADA KONDISI KELUARGA SINGLE PARENTS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dapat membantu memaksimalkan proses pengumpulan data selama penelitian.

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Wawancara

Interview atau wawancara yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan

bertatapan langsung dengan responden, dengan menggunakan daftar percakapan, dan

wawancara dalam penelitian pendekatan kualitatif dibagi menjadi tiga kategori, yaitu

wawancara dengan cara melakukan pembicaraan informal (informal conversational

interview), wawancara umum yang terarah (general interview guide approach), dan

wawancara terbuka yang standar (standardized open-ended interview) (Suwarsono,

2006; Daniel, 2001). Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

wawancara semi struktural (structural interview) menggunakan metode penelitian

kualitatif yaitu wawancara, pengamatan, atau penelaah dokumen (Moleong, 2010).

Tabel 3.1

Tabel Wawancara

No. Kode Pertanyaan Hasil

1. CC. KB. 2. 1.a Apakah anak anda termasuk anak yang berani untuk tampil didepan orang banyak?

2. CC. KB. 2. 1.b

Apakah anak anda mampu memberi tahu pada temannya ketika temannya melakukan hal yang salah dan berbahaya?

3. CC. KB. 2. 1.c Bagaimana sikap anak anda ketika menghadapi masalah?

4. CC. KB. 2. 1.d Apakah anak anda berani mengambil keputusan ketika dihadapkan dalam pilihan?

5. CC. KB. 2. 1.e Selaku single parents, upaya apa yang dilakukan dalam meningkatkan keberanian pada anak?

6. CC. KG. 2. 2.a Apakah anak mampu menyelesaikan sesuatu baik tugas atau mainan sampai selesai?

7. CC. KG. 2. 2.b Apakah tipe anak anda termasuk anak yang mampu bertahan ketika

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ...repository.upi.edu/21427/6/S_PAUD_1103283_Chapter3.pdf... EMIK yaitu pandangan atau perspektif dan penghayatan si pemilik

35

Ayu Wulandari, 2015 PROFIL KARAKTER COURAGE ANAK USIA DINI PADA KONDISI KELUARGA SINGLE PARENTS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengalami halangan dan tantangan?

8. CC. KG. 2. 2.c Bagaimana upaya anda dalam meningkatkan kegigihan pada anak selaku single parents?

9. CC. IG. 2. 3.a Apakah anak anda termasuk anak yang tulus dalam membantu teman yang mengalami kesulitan?

10. CC. IG. 2. 3.b

Apakah anak anda termasuk anak yang mampu berinteraksi dan membuat hubungan yang baik dengan orang lain?

11. CC. IG. 2. 3.c Bagaimana upaya anda dalam meningkatkan integritas pada anak selaku single parents?

12. CC. VT. 2. 4.a Bagaimana anak anda bersikap ketika menemukan hal baru?

13. CC. VT. 2. 4.b Bagaimana semangat anak anda dalam menghadapi kegiatan sehari-hari?

14. CC. VT. 2. 4.c Apakah anak anda termasuk anak yang ceria dan aktif?

15. CC. VT. 2. 4.d

Bagaimana upaya anda dalam membangun dan meningkatkan semangat pada anak selaku single parents?

2. Observasi

Observasi adalah suatu usaha untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara

sistematis, dengan prosedur terstandar dengan teknik yang memungkinkan peneliti

menarik inferensi (kesimpulan) dari makna dan sudut pandang responden, kejadian,

peristiwa, atau proses yang diamati melalui kegiatan pencatatan secara sistematis

yang terkait dengan kejadian-kejadian, perilaku, objek-objek yang dilihat dan hal-hal

lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan (Alwasilah,

2002; Arikunto, 2010; Sarwono, 2006).

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ...repository.upi.edu/21427/6/S_PAUD_1103283_Chapter3.pdf... EMIK yaitu pandangan atau perspektif dan penghayatan si pemilik

36

Ayu Wulandari, 2015 PROFIL KARAKTER COURAGE ANAK USIA DINI PADA KONDISI KELUARGA SINGLE PARENTS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Catatan Lapangan

E. Validitas Data

Validitas bukanlah hasil melainkan tujuan. Validitas relatif (nisbi) dalam

pengertiannya bahwa ia seyogianya dinilai dalam kaitannya dengan tujuan dan

lingkungan penelitian itu sendiri, bukan sekadar persoalan metode atau kesimpulan

yang terlepas dari konteksnya (Alwasilan, 2002, hlm.169).

Validitas kualitatif merupakan upaya pemeriksaan terhadap akurasi hasil

penelitian dengan menerapkan prosedur tertentu, sementara realibilitas kualitatif

mengidentifikasi bahwa pendekatan yang digunakan peneliti konsisten jika

diterapkan peneliti lain (Creswell, 1998, hlm. 144). Jika data yang peneliti peroleh

dapatkan di lapangan dianggap kurang cukup atau diragukan kevalidannya maka

peneliti melakukan validitas data untuk mampu mendapatkan data yang lebih valid

lagi dengan cara-cara sebagai berikut:

1. Triangulasi

Teknik triangulation (triangulasi) yaitu kombinasi metodologi untuk memahami

satu fenomena, triangulasi dilakukan dengan tujuan untuk mengecek kebenaran data

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ...repository.upi.edu/21427/6/S_PAUD_1103283_Chapter3.pdf... EMIK yaitu pandangan atau perspektif dan penghayatan si pemilik

37

Ayu Wulandari, 2015 PROFIL KARAKTER COURAGE ANAK USIA DINI PADA KONDISI KELUARGA SINGLE PARENTS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan membandingkan data yang diperoleh dari sumber lain mengenai pola

pengembangan karakter anak usia dini dengan orang tua tunggal selama peneliti di

lapangan (Alwasilah, 2002; Tarsiya, 2014). Patton (dalam Tasiyah, 2014)

memaparkan terdapat empat cara untuk menguji validitas data, yaitu; a)

membandingkan hasil wawancara, observasi serta cacatan lapangan yang telah

diperoleh di lapangan dengan berbagai teori pendukung perihal yang akan diteliti

yaitu pengembangan karakter pada anak usia dini dengan orang tua tunggal, b)

membandingkan pengakuan informan secara pribadi dengan kenyataan perilaku dari

informan itu sendiri, c) perbandingan pendapat pada saat penelitian, dengan situasi

yang terjadi sebelumnya, d) membandingkan pendapat antara orang biasa, dan orang

yang memahami tentang karakter dan pengembangannya.

2. Refleksivitas

Selain triangulasi peneliti juga melakukan refleksivitas, yaitu pengkajian yang

cermat dan hati-hati terhadap seluruh proses penelitian (Sukmadinata, 2010).

Penelitian kualitatif yang baik berisi pandangan peneliti tentang interpretasi mereka

terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan serta dipengaruhi oleh latar belakang

mereka, seperti hubungan dengan subjek penelitian, gender, kebiasaan yang ada di

rumah, dan status sosial ekonomi begitu pemaparan Creswell (2010), refleksivitas

juga dianggap sebagai salah satu kunci dalam penelitian kualitatif.

a. Adaptasi selama melakukan penelitian

Dalam penelitian yang bersifat interaktif, memerlukan adaptasi sehingga

ketika proses penelitian berlangsung, baik subjek penelitian maupun peniliti akan

merasa nyaman. Selama penelitian berlangsung, baik ibu subjek I dan ayah subjek

II memberikan respon yang baik terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

oleh peneliti. Meskipun ada perbedaan respon antara ibu subjek I dan ayah subjek

II, dimana ibu subjek I lebih terbuka dan gamblang terhadap sesuatu yang dia

rasakan atau lakukan. Namun, ayah subjek II tetap merespon dengan baik

terhadap peneliti.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ...repository.upi.edu/21427/6/S_PAUD_1103283_Chapter3.pdf... EMIK yaitu pandangan atau perspektif dan penghayatan si pemilik

38

Ayu Wulandari, 2015 PROFIL KARAKTER COURAGE ANAK USIA DINI PADA KONDISI KELUARGA SINGLE PARENTS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam melaksanakan penelitian ini, tentu saja ada kekurangan atau kelemahan

yang muncul. Ketika melakukan wawancara, peneliti sering merespon terhadap

apa yang dinyatakan oleh subjek penelitian, sehingga peneliti lepas kontrol

terhadap konteks pembicaraan yang diharapkan. Ketika melakukan observasi,

Subjek I yang bisa di observasi oleh peneliti di sekolah, sedangkan subjek II di

observasi di rumah, sehingga peneliti mengalami kesulitan untuk menyesuaikan

waktu observasi dan menyeimbangkan beberapa kegiatan yang dilakukan anak.

sehingga, keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki peneliti menjadi

kekurangan dalam penelitian ini.

b. Subjektivitas sebagai mahasiswa PGPAUD

Selama melakukan penelitian, seringkali peneliti menggunakan sudut pandang

subjektif pribadi dalam merespon pernyataan subjek penelitian. Melihat pola asuh

yang diterapkan oleh orangtua subjek penelitian, terkadang peneliti memberikan

respon, baik itu berbagi pendapat dengan orangtua subjek penelitian atau

memberikan pujian terhadap subjek penelitian. Melihat permasalahan pola asuh

yang diterapkan orangtua subjek penelitian, seringkali peneliti menganggap

bahwa perilaku subjek yang muncul diakibatkan oleh penerapan pola asuh

orangtua subjek. Namun, orangtua subjek penelitian sering menganggap bahwa

itu adalah perilaku subjek, sehingga orangtua subjek harus menerapkan pola asuh

tersebut untuk mengatasi perilaku subjek.

F. Teknik Analisis Data

Dalam penelititan kualitatif, peneliti tidak boleh menunda dan membiarkan data

penelitian menumpuk untuk nanti dianalisis. Setelah melakukan observasi atau

interview, peneliti harus segera melakukan analisis lapangan dan menulis laporannya

dengan segera. Menurut Glaser (1978) apabila analisis tersebut ditunda maka peneliti

tidak akan memperoleh theoretical sensitivity, yaitu kepekaan teoritis terhadap data

yang dikumpulkan (Alwasilah, 2002).

Pendapat lain mengenai analisis data kualitatif disampaikan oleh Bogdan &

Biklen (dalam Moleong, 2008), yang menyatakan bahwa teknik analisis data

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ...repository.upi.edu/21427/6/S_PAUD_1103283_Chapter3.pdf... EMIK yaitu pandangan atau perspektif dan penghayatan si pemilik

39

Ayu Wulandari, 2015 PROFIL KARAKTER COURAGE ANAK USIA DINI PADA KONDISI KELUARGA SINGLE PARENTS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kualitatif yaitu upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan

apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Teknik analisis data yang digunakan adalah grounded theory atau disebut juga

penyusunan Teori-Dari-Bawah (TDB). Analisis data dalam penelitian kualitatif

bersifat induktif dan berkelanjutan yang tujuan akhirnya menghasilkan pengertian-

pengertian, konsep-konsep, dan pembangunan suatu teori baru, hal ini dapat kita

sebut sebagai grounded theory yang di dalamnya terdapat tiga unsur yaitu konsep,

kategori, dan proposisi (Moleong, 2008; Sarwono, 2006).

Strauss & Corbin (dalam Emzir, 2008, hlm. 192) munyampaikan bahwa:

pendekatan grounded theory adalah suatu metode penelitian kualitatif yang

menggunakan suatu prosedur yang sistematis untuk mengembangkan teori

secara induktif yang memperoleh teori dasar tentang suatu fenomena. Temuan

penelitian merupakan suatu perumusan teoritis menyangkut kenyataan

dibawah penyelidikan, bukan terdiri atas serangkaian angka-angka, atau suatu

kelompok yang terlepas berhubungan dengan tema-tema. melalui metodologi

ini, konsep dan hubungan antarkonsep tidak hanya dihasilkan, tetapi juga

untuk sementara di uji.

Menurut Emzir (2008, hlm. 210) proses analisis data dalam penelitian grounded

theory bersifat sistematis dan mengikuti format standar sebagai berikut:

1. Dalam pengodean terbuka (open coding), peneliti membentuk kategori awal

dari informasi tentang fenomena yang dikaji dengan pemisahan kategori

menjadi segmen-segmen. Di dalam setiap kategori, peneliti menemukan

beberapa propertics, atau subkategori, dan mencari data untuk membuat

dimensi (to demansionalize), atau memperlihatkan kemungkinan ekstrem

pada kontinum property tersebut.

2. Dalam pengodean poros (axial coding), peneliti merakit dalam cara baru

setelah open coding. Rakitan data ini dipresentasikan menggunakan

paradigma pengodean atau diagram logika dimana peneliti mengidentifikasi

fenomena sentral (yaitu kategori sentral tentang fenomena), menjajaki kondisi

kausal (yaitu kategori yang memengaruhi fenomena), menspesifikasikan

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ...repository.upi.edu/21427/6/S_PAUD_1103283_Chapter3.pdf... EMIK yaitu pandangan atau perspektif dan penghayatan si pemilik

40

Ayu Wulandari, 2015 PROFIL KARAKTER COURAGE ANAK USIA DINI PADA KONDISI KELUARGA SINGLE PARENTS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

strategi (yaitu tindakan atau interaksi yang dihasilkan dari fenomena sentral),

mengidentifikasi konteks dan kondisi yang menengahinya (yaitu kondisi luas

dan sempit yang memengaruhi strategi), dan menggambarkan konsekuensi

(yaitu hasil dari strategi).

3. Dalam pengodean selektif (selective coding), peneliti mengidentifikasi “garis

cerita” dan menulis cerita yang mengintegrasikan kategori dalam model

pengodean poros. Dalam fase ini, proposisi bersyarat (conditional

proposition) atau hipotesis biasanya disajikan.

4. Akhirnya, peneliti dapat mengembangkan dan menggambarkan secara visual

suatu matrik kondisional yang menjelaskan kondisi sosial, historis dan

ekonomis yang memengaruhi fenomena sentral. Fase analisis ini tidak sering

ditemukan dalam studi grounded theory.

Tabel 3.2

Tabel Coding

Waktu Wawancara Hasil Wawancara Koding

6 Juni 2015 P : Usia berapa pak?

R : 33 tahun

14. Sikap responsive orang

tua

P : Kelas berapa sekarang?

R : Yang kesatu kelas 3 SMP

(16 tahun), sama baru masuk SD

(6-7 tahun).

34. Usia

P : Oia kan katanya bapa sudah

pisah ya sama istrinya?

R : Muhun.

14. Sikap responsive orang

tua

P : Sudah berapa lama bapa

bercerai?

R : Udah 2 tahun aja.

34, Usia (Lamanya

bercerai, ketika anak

berusia 4-5 tahun)

P : Oh gitu..oia bapa kan sendiri

ya mengasuh anak?

R : Iya sendiri.

50. Peran single parent

P : Kalo menurut bapa berat

engga sih mengasuh sendiri?

R : Alhamdulillah, berat sih

engga. Cuma ya sedikit berbeda,

yang tadinya ada jadi ngga ada.

Alhamdulillahnya anak-anak

41. Ungkapan perasaan

single parent

11. Tanggung jawab orang

tua

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ...repository.upi.edu/21427/6/S_PAUD_1103283_Chapter3.pdf... EMIK yaitu pandangan atau perspektif dan penghayatan si pemilik

41

Ayu Wulandari, 2015 PROFIL KARAKTER COURAGE ANAK USIA DINI PADA KONDISI KELUARGA SINGLE PARENTS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

juga ada semua sama saya.

P : Oh Alhamdulillah ya. Kalo

bapak kerja dimana?

R : Kerja di pasar (kuli

panggul).

39. Pekerjaan

P : Kalo jam kerjanya sendiri itu

gimana pak?

R : Kalo kerja sih sebentar,

cuma dari ashar jam 3 sampe

jam 9.

39. Pekerjaan (Jam kerja

ayah single parent)

P : Nah bapak kan sendiri, harus

berperan sebagai ayah juga ibu.

Gimana bapa menjalankan

peran ibu?

R : Ya kalo saya, gimana ya?

Udah biasa sih.

50. Peran single parent

P : Kalo untuk komunikasi

sendiri? Bapa suka nanya

tentang sekolah, atau temannya

atau yang lainnya?

R : Kalo komunikasi ada, sampe

beli buku segala mah gitu….ya

kalo untuk beli, eh beli

hehe..nanyain temen pelajaran

apa sama beli masalah

perlengkapan ini itu ini itu, ya

ada.

20 Diskusi orientasi

keinginan anak

14. Sikap responsive orang

tua

P : Kalo belanja kebutuhan kaya

gitu, suka sama bapa?

R : Iya.

50. Peran single parent

P : Wah bagus yah..kalo lagi di

rumah bapa suka marah nggak

kalo anak berbuat salah?

R : Ya engga, da udah biasa tuh.

Jadiiii….gimana yah, istilahnya

udah kebaca karakter anak tuh,

pengennya gimana..Ya ngga

mungkin kan satu keturunan

bener (lurus) semua, pasti ada

salah satunya yang salah tuh

dulu-dulunya.

8. Emosional orang tua

(orang tua tidak marah

ketika anak melakukan

kesalahan)

5. Sikap penerimaan orang

tua

P : Kalo menurut bapa, yang

kecil itu karakternya seperti

54. Perilaku anak

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ...repository.upi.edu/21427/6/S_PAUD_1103283_Chapter3.pdf... EMIK yaitu pandangan atau perspektif dan penghayatan si pemilik

42

Ayu Wulandari, 2015 PROFIL KARAKTER COURAGE ANAK USIA DINI PADA KONDISI KELUARGA SINGLE PARENTS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

apa?

R : Yaa lempeng-lempeng aja,

biasa aja gitu.

P : Prestasinya gimana?

Hubungan sama temennya

gimana?

R : Ya hubungan sama

temennya Alhamdulillah deket,

akrab. Pelajaran agak khusu,

suka ngerjain PR, selesai itu

baru main gitu!

29. Kemampuan sosial

subjek

30. Prestasi subjek

24. Sikap tanggung jawab

subjek

P : Kalo masalah main gimana

pak? Dibolehkan terus atau

gimana?

R : Kalo masalah main mah,

gimana ya..nggak bisa ngebates

gitu. Gimana pengen si anak

teh.

1. Kontrol orang tua

(Kontrol kurang dan

cenderung membebaskan

anak)

P : Nah kalo bapa suka

mengontrol nggak? Misalnya

ade ngga boleh main selesai

sekolah atau gimana gitu?

R : Ya kalo seperti itu mah ada

aja, kalo salah, tapi selama itu

untuk kebaikan ya saya sih

nggak masalah gitu.

1. Kontrol orang tua

(Kontrol kurang dan

cenderung membebaskan

anak)

P : Bapak pernah marah sampe

mukul, nyubit atau jewer gitu?

R : Alhamdulillah belum

pernah.

7. Hukuman fisik (tidak

adanya penerapan fisik

dari orang tua)

P : Wah sabar sekali ya pak

heheeee,…(bersama)

R : Jadi gini The, makanya anak

ikut sama saya tuh ya, jadi

istilahna sapotong bapa

sapotong ibu. Jadi, saya mah

mau pengen ngasih yang terbaik

gitu.

41. Ungkapan perasaan

single parent

50. Peran single parent

(ingin melakukan peran

single parent dengan

maksimal)

P : Alhamdulillah, bagus ya pak.

R : yaa sampe sekolah manapun

ya di stok terus gitu. Saya

pribadi belum kepikiran buat

nikah lagi gitu.

50. Peran single parent

(ingin melakukan peran

single parent dengan

maksimal)

57. Peran anak dalam

keluarga (anak merupakan

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ...repository.upi.edu/21427/6/S_PAUD_1103283_Chapter3.pdf... EMIK yaitu pandangan atau perspektif dan penghayatan si pemilik

43

Ayu Wulandari, 2015 PROFIL KARAKTER COURAGE ANAK USIA DINI PADA KONDISI KELUARGA SINGLE PARENTS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

prioritas bagi ayah single

parent)

P : Jadi untuk sekarang fokus ke

anak gitu ya pak?

R : Ya iya, besok naik lagi ke

SMA, nanti yang kecil juga kan

sekolah SMP. Ya minimal 6

tahunan lah.

57. Peran anak dalam

keluarga (anak merupakan

prioritas bagi ayah single

parent)

53. Aspek pendidikan

(Ayah single parent

mementingkan pendidikan

bagi anak-anaknya)

P : Jadi sekarang fokus buat

tabungan anak ya?

R : Ya muhun.. Jadi saya

fokusnya kesitu aja sih, takut

nanti terganggu. Memang kita

bisa nyari lagi, mending kalo

enak ke anaknya kalo engga.

Nah itu yang saya jaga.

Yaa..takut nanti ada ‘saya udah

ikut ke bapa, tapi bapanya kaya

gitu’, gitu.

57. Peran anak dalam

keluarga (anak merupakan

prioritas bagi ayah single

parent)

P : Jadi dua-duanya ikut ke

bapa? Ngga ada yang ikut

mamahnya?

R : Ya nggak ada, sekolahnya

juga disini semua.

4. Nurturance

P : Kalo mamahnya dimana?

R : Ya pulang kekampungnya.

35. Broken home

P : Oh gitu.. Oia pak balik lagi

ke karakter anak ya pak..

sekarang kan bapa mengasuh

sendiri, gimana caranya supaya

anak punya karakter yang baik?

R : Yaaa, nomer satu sekarang

yang dipengen sama anak, ya

kita cuma bisa mencari,

istilahnya gitu. Tapi kita ya

harus minta

pertanggungjawabannya gitu.

Misalnya kan sekarang pengen

sepatu baru gitu, kaos baru, atau

buku, atau mainan dirumah. Ya

saya sebagai orang tua, pengen

liat gimana hasil di sekolah gitu.

14. Sikap responsive orang

tua

1. Kontrol orang tua

53. Aspek pendidikan

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ...repository.upi.edu/21427/6/S_PAUD_1103283_Chapter3.pdf... EMIK yaitu pandangan atau perspektif dan penghayatan si pemilik

44

Ayu Wulandari, 2015 PROFIL KARAKTER COURAGE ANAK USIA DINI PADA KONDISI KELUARGA SINGLE PARENTS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil sekolah ranking yang

bagus gitu aja.

P : Jadi m..

R : Perilaku, masalah perilaku

jangan sampai istilahnya orang

lain, gimana ya? orang lain

kecewa gitu. Yang penting kita

sama-sama saling akrab gitu..

2. Maturity demands dari

orang tua (ayah ingin

anaknya bisa meyesuaikan

diri dengan orang lain

sehingga tida membuat

kekecewaan)

29. Kemampuan sosial

subjek (hubungan akrab

dengan orang lain)

P : Bapa sama anak-anak juga

akrab? Sejalan gitu?

R : Ya akrab. Ya soalnya kan,

ya semua juga pengen kan

ngikutin bapa. Istilahnya ya

nggak sama kaya waktu dulu,

waktu masih bareng, sering

dicegat jatahnya dibelakang

saya tuh.

20. Diskusi orientasi

keinginan anak (anak

bebas memilih untuk ikut

dengan ayah atau ibu)

36. Faktor perceraian (ibu

kurang manajemen

keuangan)

P : Wah sama ibunya?

R : Iya, jadi anak pengen beli

anu, pengen beli anu, ini itu,

bilangnya ngga ada. Sedangkan

saya tuh ngasih uang, buat di

rumah, mana buat makan, mana

buat jajan, mana buat beli

peralatan gitu langsung tuh. Jadi

hak si anak pengen beli ini itu,

alasan uang ngga ada gitu,

padahal udah dikasih.

11. Tanggung jawab orang

tua (kurangnya tanggung

jawab ibu terhadap

manajemen keuangan dan

pemenuhan kebutuhan

anak)

11. Tanggung jawab orang

tua (tanggung jawab ayah

dalam pemenuhan

keuangan)

36. Faktor perceraian

P : Kurang manajemennya juga

ya ibunya?

R : Iya, iya. Kan istilahnya kalo

orang tuanya bener gitu ya,

belum tentu saya juga, ngga tau

udah bener apa masih salah.

Yang penting mah sekarang

saya nyari uang, buat anak, udah

dikasih, asalkan anak mau nurut

sama saya. Disuruh shalat, apa

ngaji, apa sekolah jalaan.

Dibalik semua itu, udah sekolah

udah shalat, udah ngaji, main

41. Ungkapan perasaan

single parent

50. Peran single parent

1. Maturity demand dari

orang tua (ayah menuntut

kemandirian dari anak)

13. Sikap tegas orang tua

(orang tua membebaskan

anak setelah mengerjakan

tugas mereka)

11. Tanggung jawab orang

tua (tanggung jawab orang

tua dalam pemenuhan

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ...repository.upi.edu/21427/6/S_PAUD_1103283_Chapter3.pdf... EMIK yaitu pandangan atau perspektif dan penghayatan si pemilik

45

Ayu Wulandari, 2015 PROFIL KARAKTER COURAGE ANAK USIA DINI PADA KONDISI KELUARGA SINGLE PARENTS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yaudah saya mah bebas. Pengen

apapun saya kasih, walaupun

nggak ada juga, ya saya ada-

adain.

kebutuhan dan keinginan

anak)

P : Kalau menurut bapa anak

yang kecil, itu punya percaya

diri yang tinggi nggak?

R : Ya Alhamdulillah.

25. Percaya diri anak.

Tabel 3.3

Axial Coding

TEMA SUBTEMA KODE

Character

Courage

Keberanian anak yang tinggal

dengan single parents

Berani melakukan segala

sesuatu sesuai

keinginannya sendiri

Berani melakukan sendiri,

sesuai kegiatan yang ingin

dilakukannya

Percaya diri di depan

orang banyak

Berani menyampaikan

pendapatnya sendiri

Berani membela dirinya

sendiri

Kegigihan anak yang tinggal

dengan single parents

Selalu ingin memenuhi

rasa ingin tahunya

Fokus terhadap sesuatu

yang sedang dilakukan

Menyelesaikan sesuatu

yang telah dimulai olehnya

Tidak menyerah ketika

mengalami kesulitan

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ...repository.upi.edu/21427/6/S_PAUD_1103283_Chapter3.pdf... EMIK yaitu pandangan atau perspektif dan penghayatan si pemilik

46

Ayu Wulandari, 2015 PROFIL KARAKTER COURAGE ANAK USIA DINI PADA KONDISI KELUARGA SINGLE PARENTS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Integritas anak yang tinggal dengan

single parents

Tidak memilih teman

ketika bermain

Menolong teman yang

mengalami kesulitan

Kemandirian dalam

memenuhi kebutuhannya

Memiliki jiwa yang

kompetitif

Mampu bersosialisasi

dengan baik

Berperilaku dengan baik,

tidak merugikan orang lain

Tanggung jawab terhadap

tugasnya

Leadership subjek

Kejujuran subjek

Vitality anak yang tinggal dengan

single parents

Aktif dalam melakukan

kegiatan

Ceria dalam melakukan

kegiatan

Antusias dalam melakukan

kegiatan yang dilakukan

Respon single parents terhadap

anak

Empati single parents

terhadap perasaan anak

Menemani anak bermain

Menemani anak belajar

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ...repository.upi.edu/21427/6/S_PAUD_1103283_Chapter3.pdf... EMIK yaitu pandangan atau perspektif dan penghayatan si pemilik

47

Ayu Wulandari, 2015 PROFIL KARAKTER COURAGE ANAK USIA DINI PADA KONDISI KELUARGA SINGLE PARENTS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adanya kontak fisik

seperti memeluk,

mencium, menggendong

ketika bersama dengan

anak

Mendengarkan pendapat

anak

Diskusi orientasi

keinginan anak

Sikap penerimaan orang

tua terhadap karakter anak

Intensitas kebersamaan

Kontrol single parents terhadap

anak

Membatasi kegiatan anak

Menerapkan aturan pada

anak

Ketegasan terhadap aturan

yang telah dibuat

Penerapan sanksi bagi

anak

Maturity demands dari

orang tua

Reward yang diberikan

pada anak

Nurturance Joint custody dengan ayah

Joint custody dengan ibu

Peran Significant Other Nenek

Kakek

Bibi

Metode single parent dalam

pengembangan character courage

Memberikan nasihat

dengan penjelasan tentang

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ...repository.upi.edu/21427/6/S_PAUD_1103283_Chapter3.pdf... EMIK yaitu pandangan atau perspektif dan penghayatan si pemilik

48

Ayu Wulandari, 2015 PROFIL KARAKTER COURAGE ANAK USIA DINI PADA KONDISI KELUARGA SINGLE PARENTS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada anak dampak dari perbuatan

baik atau buruk atau

memberikan dorongan

pada anak

Membiasakan anak

terhadap hal-hal yang

mampu mengembangkan

karakternya.

Memberikan keteladanan

pada anak untuk menjadi

contoh yang baik bagi

anak

Melakukan pengawasan

dan pengamatan terhadap

kegiatan anak

Table 3.4

Selective Coding

NO KODE

1 Keberanian anak yang tinggal dengan single parents

2 Kegigihan anak yang tinggal dengan single parents

3 Integritas anak yang tinggal dengan single parents

4 Vitality anak yang tinggal dengan single parents

5 Respon single parents terhadap anak

6 Kontrol single parents terhadap anak

7 Nurturance

8 Peran Significant Other

9 Metode single parents dalam pengembangan character courage anak

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ...repository.upi.edu/21427/6/S_PAUD_1103283_Chapter3.pdf... EMIK yaitu pandangan atau perspektif dan penghayatan si pemilik

49

Ayu Wulandari, 2015 PROFIL KARAKTER COURAGE ANAK USIA DINI PADA KONDISI KELUARGA SINGLE PARENTS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Etika Penelitian

Dalam penelitian yang bersifat interaktif, keterampilan membina hubungan

interpersonal merupakan hal yang penting. Dalam melaksanakan seluruh kegiatan

penelitian, peneliti harus mampu menumbuhkan kepercayaan subjek penelitian,

menjaga hubungan baik antara peneliti dan subjek penelitian, tidak menilai subjek

penelitian, menghormati norma situasi, dan memiliki sensitivitas terhadap isu-isu

etika (Sukmadinata, 2010). Dalam penelitian ini, peneliti tidak menuliskan identitas

subjek penelitian secara lengkap dan menggunakan inisial untuk nama. Peneliti tidak

menampilkan dokumentasi ketika melakukan observasi, sehingga hanya melakukan

catatan lapangan terhadap kegiatan subjek penelitian.