bab iii laporan produksi - repository.bsi.ac.id · bisa. produser juga mengawasi setiap...

194
1 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Menjadi produser juga dapat bekerja secara individu, juga memiliki kemampuan menulis naskah, narator, kameramen, dan editor, memiliki keterampilan sinematografi.untuk penulis naskah, produser dapat mempunyai ide, dengan sendirinya dia membuat rundown, outline atau skrip. Pendapat lain di sampaikan oleh Karsito dalam Rusman latief (2017:19) “Produser adalah seorang sinerias profesional yang membuat film. Memiliki wewenang dan tanggung jawab secara menejemen dan artistik terhadap proses sebuah karya film, meliputi penentuan ide, cerita, penulisan skenario sutradara, tim kreatif (kru), dan pemain (artis). Definisi tersebut menunjukan bahwa dalam setiap sebuah produksi di perlukan adanya seorang yang bertanggung jawab untuk merencanakan dan mengatur untuk merencanakan dan mengatur keselurahan proses pra produsi, produksi, dan pasca produksi. Dalam sebuah program drama televisi ini penulis coba merealisasikan apa yang di inginkan sutradara melalui proses yang baik dan matang.

Upload: others

Post on 01-Nov-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

1

BAB III

LAPORAN PRODUKSI

3.1 Proses Kerja Produser

Menjadi produser juga dapat bekerja secara individu, juga memiliki kemampuan

menulis naskah, narator, kameramen, dan editor, memiliki keterampilan

sinematografi.untuk penulis naskah, produser dapat mempunyai ide, dengan

sendirinya dia membuat rundown, outline atau skrip. Pendapat lain di sampaikan oleh

Karsito dalam Rusman latief (2017:19) “Produser adalah seorang sinerias profesional

yang membuat film. Memiliki wewenang dan tanggung jawab secara menejemen dan

artistik terhadap proses sebuah karya film, meliputi penentuan ide, cerita, penulisan

skenario sutradara, tim kreatif (kru), dan pemain (artis).”

Definisi tersebut menunjukan bahwa dalam setiap sebuah produksi di perlukan

adanya seorang yang bertanggung jawab untuk merencanakan dan mengatur untuk

merencanakan dan mengatur keselurahan proses pra produsi, produksi, dan pasca

produksi. Dalam sebuah program drama televisi ini penulis coba merealisasikan apa

yang di inginkan sutradara melalui proses yang baik dan matang.

Page 2: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

2

3.1.1 Pra Produksi

Menurut Yusman latief & Yustiatie Utut (2017:18) “Produser selalu aktif dalam

pengembangan ide yang bisa berasal dari dirinya sendiri atau orang lain. Dia dapat

meminta seseorang untuk menulis ide tersebut menjadikan naskah, atau dia sendiri

yang melakukannya.”

Pada tahap awal pra produksi produser melakukan rapat dengan tim untuk

menentukan jobdesk yang akan di sepakati masing masing anggota. Pada pemilihan

jobdesk ini dilakukan tentunya dengan sesuai kemampuan para anggota yang mereka

bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis

oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan budget untuk keperluan

produksi Mencari lokasi, talent, sampai jadwal yang akan di tentukan oleh produser.

3.1.2 Produksi

Menurut Rusman latief & Yustiatie Ututd (2017:15) “Pada tahap produksi,

lebih ke kepada pelaksanaan administrasi yaitu fungsi perencanan , pengawasan dan

stategi produksinya. Adapun operasional seperti fungsi fungsi pengorganisasian,

pengarahan dan operasional pengerjaannya dikerjakan sutradara.

Pada tahap produksi adalah dimana semua sudah siap untuk melakukan shoting

yang sudah di siapkan pada saat pra produksi. Peran produser di tahap produksi hanya

sebagai fasilitator, kebutuhan produksi, dan mengawasi setiap penggunaan dana

produksi.

Page 3: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

3

3.1.3 Pasca Produksi

Proses pasca produksi menjadi tahap akhir dari segala produksi yang sudah di

lalui. Produser pada tahap pascah produksi memantau editor untuk melakukan hasil

kerjanya yang baik. Kadang seorang produser rela megadang di ruang editing

mendampingi sutradara dan editor hanya untuk mendapatkan hasil editing yang

berkualitas.

3.1.4 Peran dan Tanggung Jawab Produser

Menjadi seorang produser adalah tanggung jawab yang begitu besar dalam

berjalannya pra produksi, produksi sampai pascah produksi berikut adalah tanggung

jawab seorang produser adalah :

A. Mencari ide dan mengumpulkan ide cerita

B. Membuat design produksi program

C. Menyusun rancangan produksi

D. Mencari talent, lokasi dan mengurus perizinan

E. Membantu proses reading

F. Menyusun anggaran pemasukan dan pengeluaran dari pra produksi, produksi

sampai pascah produksi

G. Mengawasi pelaksanaan produksi

H. Bertanggung jawab atas kontrak kerja dengan berbagai pihak dalam produksi

I. Bertanggung jawab atas keseluruhan produksi

Page 4: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

4

3.1.5 Proses Penciptaan Karya

a. Konsep Kreatif

Sebuah produksi memerlukan kru bagiannya masing masing, maka dari itu

produser memerlukan sebuah jobdesk terdiri dari penulis naskah, sutradara,

kameraman, lighthing, audioman, artistik, editor pemilihan kru sesuai dari kempuan di

bidangnya masing masing. Setelah mendapatkan itu semua produser menentukan rapat

ide cerita bisa dari produser sendiri atau dari penulis naskah. Lalu ide cerita di

kembangkan oleh penulis naskah. Kemudian produser bekerja sama dengan penulis

naskah dan sutradara untuk menentukan lokasi.

Sesudah mendapatkan naskah dari penulis naskah yang sudah di buat, produser

berfikir untuk mengemas karya drama ini penuh dengan kreatif dan berbeda agar

memberikan kesan dan pesan yang baik untuk proses yang akan di jalankan. Khusunya

unutk anak muda dan remaja yang menyaksikan drama televisi negeri karena seperti

yang terjadi saat ini penonton indonesia lebih menikmati drama luar negeri seperti

korea dan Turki.

Penulis ingin ide yang di miliki bisa di jadikan sebuah program drama televisi

yang baru dari biasanya dan setiap talent bisa memerankan kartakter yang sudah di

tentukan dengan baik. Sehingga pesan yang akan di sampaikan melalui drama televisi

ini bisa di mengerti dengan baik oleh penonton.

Page 5: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

5

b. Konsep Produksi

Konsep produksi yang penulis inginkan adalah sebuah program drama televisi

untuk menjalani konsep yang ada dan di sepakati penulis dan bersama kru bekerjasama

dan bertanggung jawab sesuai jobdesk yang sudah di tentukan. Penulis sebagai

produser hanya memantau proses syuting selama berlangsung sesuai dengan working

schedule dan call shet yang sudah di buat dan menajaga barang dari sewaan atau milik

pribadi agar tetap terkontrol dengan baik sesuai equipment list selama syuting.

Produksi di rencanakan berjalan selama tiga hari dimulai hari sabtu pada pagi

hari sampai sore untuk pengambilan gambar di seluruh dalam ruangan rumah atau

indoor. Kemudian di lanjutkan pada hari minggu untuk syuting di seluruh area luar

ruangan atau outdoor. penulis sebagai produser mengekspetasi syuting bisa berjalan

selama dua hari. alesan untuk tiga hari di karenakan untuk menjaga jaga pada saat shot

outdoor bermasalah pada cuaca untuk karena itu, bisa pengambilan gambar pada hari

ketiga.

c. Konsep Teknis

Teknis adalah salah satu penting dalam sebuah produksi agar dapat

mengahasilkan karya yang baik. Hal teknis yang di perhatikan maka penulis

mempertimbangkan kualitas dan efektifitas dalam produksi. Alat teknis untuk

perekam gambar penulis selaku produser dan beberapa kru sepakat untuk

menggunakan kamera sony VG30 di karenakan kamera ini lebih ringan dan bagus dari

segi warna untuk drama televisi. Untuk audio menggunakan audio recorder zoom H6N

basic yang portable dan boom mic Seenheiser mkh416 di tambah clip on boyah BY

Page 6: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

6

WM6 untuk menghasilkan dialog yang jelas tanpa adanya noise. Untuk penggunaan

cahaya menggunakan led viltox.

Selanjutnya yang di lakukan penulis adalah membuat surat ikatan kerja dengan

talent yang akan ikut melakukan proses syuting. Hal ini di lakukan untuk menghindari

terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan dari pihak pertama (produser) maupun pihak

kedua (talent).

3.1.6 Kendala Produksi dan Solusinya

Selama tahap pengembangan cerita dan menentukan karakter yang tepat, di

karenakan film ini membuat karakter anak yang manja. Solusinya penulis mencoba

mencari talent yang mampu manja pada biasanya akan lebih terlihat natural dalam film

ini.

Mencari lokasi di beberapa tempat yang menjadi kendala, di karenakan ketidak

sesuaian di cerita dan masalah perizinan yang begitu menyulitkan penulis untuk

mendapatkan lokasi bengkel dan toko tutup dalam satu lokasi. Solusinya penulis terus

hunting lokasi untuk mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan.

Page 7: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

7

3.1.7 Lembar Kerja Produser

Konsep program

Working Schedule

Breakdown Budgeting

Shooting Schedule

Call Sheet

Daily Production Report

Equipment List

Page 8: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

8

Konsep Program

Program drama televisi “ANTENA” Ini merupakan sebuah tayangan televisi

yang di kemas secara sederhana dan berbeda dan mudah dipahami apa yang di maksud

dan tujuan nya. Dengan durasi yang tidak terlalu panjang, penulis beserta tim berusaha

menyajikan drama ini dengan baik dan memiliki nilai yang positif di setiap pesan

edukasi pada film ini.

Program drama ini dibuat oleh kru yang memiliki potensi bidangnya masing

masing. Dengan di dukung peralatan yang baik dari segi audio dan visual. Setiap

pemain yang berperan dipilih melalui proses casting untuk bisa mendalami karakter

yang sudah di buat hal ini dilakukan agar pesan yang ingin di sampaikan dapat

terealisasikan dengan baik dan sempurna.

Page 9: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

9

Tabel III.1.

Working Schedule

Produksi : Kampi Films Produser : Fajri Yansyah

Judul Program : Antena Sutradara : Anjani Dhita Palupy

Durasi : 23 Menit Penulis Naskah : Muhammad Fahdel Mahendra

No Tahap Aktifitas

Target Per Minggu

April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Pra Produksi

Penentuan Jobdesk ♣

2 Penentuan Ide ♣

3 Pengembangan Ide ♣ ♣

4 Membuat Naskah ♣ ♣

5 Menyusun Breakdown Budgeting ♣ ♣

6 Hunting lokasi ♣ ♣

7 Pengumpulan biaya produksi ♣ ♣

8 Menyusun schedule dan breakdwon

budgeting

9 Melakukan casting ♣

Page 10: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

10

10 Hunting lokasi kedua ♣

11 Menyiapkan Wardrobe & Proerty ♣

12 Reading pertama ♣

13 Menyiapkan backsound dan soundtrack ♣

14

Produksi

Shooting ♣ ♣

15 Evaluasi Shooting ♣

16 On line Editing (Dan Seterusnya…)

17

Paska

Poduksi

Capture ♣ ♣

18 Logging ♣ ♣

19 Online Editing

20 Review Hasil Editing ♣ ♣

21 Final Editing ♣

Page 11: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

11

Tabel III.2.

Breakdown Budgeting

Produksi : Kampi Films Produser : Fajri Yansyah

Judul Program : Antena Sutradara : Anjani Dhita Palupy

Durasi : 23 Menit Penulis Naskah : Muhammad Fahdel M

No Item Unit Rate Amount Notes

Pra Produksi

1 Print Naskah Dll Rp35.500

2 Clapper 1 Rp 50.000

3 Sewa Rumah 1 Rp 800.000 2 hari

4 Sewa Lokasi 3 Rp 300.000 1 hari

Total : 1.185.500

Produksi (Teknik)

6 Camera Sony VG30 1 Rp 350.000 Rp.1.050.000 3 Hari

7 Lensa 10-18mm E-mount 1 Rp 125.000 Rp. 375.000

8 Led Viltrox 15inch 3 Rp 150.000 Rp. 450.000

9 BoomMic Seenheiser

mkh416

1 Rp 150.000 Rp. 450.000

10 Clip On Seenheiser 2 Rp 100.000 Rp. 300.000

11 Audio Recorder Zoom H6N

Basic

1 Rp 150.000 Rp. 450.000

Total = Rp 3.075.000

Produksi (Artistik)

10 Antena 2 - Milik sendiri

11 Sepeda 1 - Milik sendiri

12 TV Cembung 1 - Milik sendiri

13 Baju SD + Celana sd 1 - Milik sendiri

14 Jam Dinding 1 - Milik sendiri

16 Cat 2 Rp 150.000 Beli

17 Kuas Roll 1 Rp 95.000 Beli

18 Sofa 3 - Milik sendiri

Page 12: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

12

19 Meja 1 - Milik sendiri

20 Karpet plastik 1 Rp .108.000 Beli

21 Oli 1 Rp .50.000 Beli

22 Sendal 2 - - Milik Sendiri

23 Sofa panjang 1 - - Milik Sendiri

24 Meja Panjang 1 - - Milik Sendiri

25 Taplak 2 - - Milik Sendiri

26 TV 2 - - Milik Sendiri

27 Antena 4 - - Milik Sendiri

28 Meja Tv 2 - - Milik Sendiri

29 Bingkai foto 1 - - Milik Sendiri

30 Kipas 1 - - Milik Sendiri

31 Tas 1 - - Milik Sendiri

32 Remot 2 - - Milik Sendiri

33 Jam dinding 1 - - Milik Sendiri

34 Kertas HVS 1 - - Milik Sendiri

35 Sapu 1 - - Milik Sendiri

36 Handuk 1 - - Milik Sendiri

37 Mobil – Mobilan 5 - - Milik Sendiri

38 Sepatu 1 - - Milik Sendiri

Total= Rp.403.000

Produksi (Artstik Wardrobe)

SERAGAM PUTIH H-

PUTIH 1 Milik Sendiri

SERAGAM PRAMUKA 1 Milik Sendiri

BAJU PUTIH 2 40.000 40.000

DASTER BIRU MUDA 1 40.000 40.000

DASTER HIJAU MUDA 1 40.000 40.000

DASTER PINK 1 40.000 40.000

CELANA PANJNG 1 Milik Sendiri

CELANA PENDEK BIRU 1 Milik Sendiri

CELANA PENDEK

HITAM 1 Milik Sendiri

Page 13: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

13

BAJU MERAH 1 35.000 35.000

CELANA MERAH 1 Milik Sendiri

BAJU ABU ABU 1 Milik Sendiri

CELANA PENDEK

MERAH 1 Milik Sendiri

Transpotasi

39 Bensin Rp 300.000

40 Driver Rp 200.000

Total=Rp 500.000

Talent

41 Pameran Ridho Rp 1.400.000 2 hari

42 Pameran Ibu Rp 500.000 1 hari

Total= Rp 1.900.000

Produksi (Unit)

43 Konsumsi Rp 500.000 2 hari

Total : Rp 500.000

Perlengkapan unit

28 Battre alkaline 6 Rp .30.000 Rp. 180.000

29 Lakban item 2 Rp .25.000

30 Sabun 1 Rp .5000

31 spons 1 Rp.3000

Total = Rp 213.000

TOTAL = Rp. 7.776.000

Page 14: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

14

Tabel III.3.

Shooting Schedule

Produksi : Kampi Films Produser : Fajri Yansyah

Judul Program : Antena Sutradara : Anjani Dhita Palupy

Durasi : 23 Menit Penulis Naskah : Muhammad Fahdel M

No Hari

dan

Tanggal

Waktu

pelaksaan

Kegiatan Keterangan

1

Sab

tu, 22 J

un

i 2019

05.00-06.00 Crew Call

Scene

1,2,3,4,5,6,7,8,9,,15

2 06.00-07.00 Cek peralatan

3 07.00-07.30 Set lokasi & makeup talent

4 07.50-12.00 Pengambilan gambar

5 12.00- 13.45 Break

6 13.45-15.30 Pengambilan gambar

7 15.30-17.00 Produksi selesai – preview hasil

pertama

8

Min

gg

u, 2

3 J

un

i 2019

05.00-06.00 Crew Call

Scene

10,11,12,13,14

9 06.00-07.00 Cek peralatan

10 07.00-07.30 Set lokasi & makeup talent

11 07.50-12.00 Pengambilan gambar

12 12.00- 13.45 Break

13 13.45-16.30 Pengambilan gambar

14 16.30-17.30 Produksi selesai – preview hasil

kedua

Page 15: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

15

Tabel. III.4

Call Sheet

Produksi : Kampi Films Produser : Fajri Yansyah

Judul Program : Antena Sutradara : Anjani Dhita P

Hari/Tanggal : Sabtu, 22 juni 2019

Set Scene Cast D/N Location

Teras Rumah 1 Ridho D JL.H.Sholeh 1 Sukabumi Selatan

Kebon jeruk Jakarta Barat

Ruang Tengah 2 Ridho D JL.H.Sholeh 1 Sukabumi Selatan

Kebon jeruk Jakarta Barat

Teras Rumah 3 Ridho D JL.H.Sholeh 1 Sukabumi Selatan

Kebon jeruk Jakarta Barat

Ruang Tengah 9 Ridho & Ibu D JL.H.Sholeh 1 Sukabumi Selatan

Kebon jeruk Jakarta Barat

Ruang Tengah 10 Ridho & Ibu D JL.H.Sholeh 1 Sukabumi Selatan

Kebon jeruk Jakarta Barat

Teras Rumah 11 Ridho & Ibu D JL.H.Sholeh 1 Sukabumi Selatan

Kebon jeruk Jakarta Barat

Ruang Tengah 12 Ridho D JL.H.Sholeh 1 Sukabumi Selatan

Kebon jeruk Jakarta Barat

Teras Rumah 13 Ridho & Ibu D JL.H.Sholeh 1 Sukabumi Selatan

Kebon jeruk Jakarta Barat

Ruang Tengah 14 Ridho & ibu D JL.H.Sholeh 1 Sukabumi Selatan

Kebon jeruk Jakarta Barat

Teras Rumah 16 Ridho D JL.H.Sholeh 1 Sukabumi Selatan

Kebon jeruk Jakarta Barat

Ruang Tengah 17 Ridho D JL.H.Sholeh 1 Sukabumi Selatan

Kebon jeruk Jakarta Barat

Teras Rumah 18 Ridho D JL.H.Sholeh 1 Sukabumi Selatan

Kebon jeruk Jakarta Barat

Page 16: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

16

Teras Rumah 21 Ridho D JL.H.Sholeh 1 Sukabumi Selatan

Kebon jeruk Jakarta Barat

Ruang Tengah 22 Ridho & Ibu D JL.H.Sholeh 1 Sukabumi Selatan

Kebon jeruk Jakarta Barat

Ruang Tengah 24 Ridho & Ibu D JL.H.Sholeh 1 Sukabumi Selatan

Kebon jeruk Jakarta Barat

Tabel. III.5

No Peran Pemeran On Set Custom

1 Ridho Arash 08.00 Casual

2 Ibu Emile 08.00 Daster

Page 17: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

17

Tabel. III.6

Call Sheet

Produksi : Kampi Films Produser : Fajri Yansyah

Judul Program : Antena Sutradara : Anjani Dhita P

Hari/Tanggal : Minggu, 23 Juni 2019

Set Scene Cast D/N Location

Toko Tutup 4 Ridho D JL. H. Sholeh 1, Sukabumi

Selatan, Kebon Jeruk,

Jakarta Barat

Warung 5 Ridho & Penjaga

Warung

D JL. H. Sholeh 1, Sukabumi

Selatan, Kebon Jeruk,

Jakarta Barat

Toko Tutup 6 Ridho D JL. H. Sholeh 1, Sukabumi

Selatan, Kebon Jeruk,

Jakarta Barat

Perempatan

Jalanan

7 Ridho D Jl. Swadarma

Jalanan 8 Ridho & Extras D JL. H. Sholeh 1, Sukabumi

Selatan, Kebon Jeruk,

Jakarta Barat

Bengkel 15 Ridho & Montir D JL. H. Sholeh 1, Sukabumi

Selatan, Kebon Jeruk,

Jakarta Barat

Toko

Elektronik

19 Ridho & Penjaga

Toko

D Jl. Ciledug Raya

Jalanan 20 Ridho D JL. Swadarma

Page 18: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

18

Tabel. III.7

No Peran Pemeran On Set Custom

1 Ridho Arash 08.00 Casual

2 Penjaga Toko Ryan 12.00 Casual

3 Montir Bengkel Mbot 12.00 Casual

Page 19: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

19

Tabel. III.8

Daily Production Report

Produksi : Kampi Film Produser : Fajri Yansyah

Judul Program : Antena Sutradara : Anjani Dhita P

Hari/Tanggal : Sabtu, 22 Juni 2019

Keterangan Terjadwal Pelaksana

Crew Call 06.00 06.30

Talent Call 07.00 08.00

Break 12.00 12.00

Tabel. III.9

Peran Pemeran Usia On set Pulang

Ridho Arash 10 08.00 17.00

Ibu Emile 35 08.00 17.00

Tabel. III.10

Porsi Catering Dipesan Realisasi

Makan Siang Biaya Produksi 10

Page 20: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

20

Tabel. III.11

Daily Production Report

Produksi : Kampi Film Produser : Fajri Yansyah

Judul Program : Antena Sutradara : Anjani Dhita P

Hari/Tanggal : Minggu, 23 Juni 2019

Keterangan Terjadwal Pelaksana

Crew Call 06.00 06.30

Talent Call 07.00 08.00

Break 12.00 12.00

Tabel. III.12

Peran Pemeran Usia On set Pulang

Ridho Arash 10 08.00 17.00

Penjaga Toko Ryan 22 08.00 15.00

Montir Mbot 23 12.00 16.00

Tabel. III.13

Porsi Catering Dipesan Realisasi

Makan Siang Biaya Produksi 5

Page 21: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

21

Tabel. III.14

Equipment List

Produksi : Kampi Films Produser : Fajri Yansyah

Judul Program : Antena Sutradara : Anjani Dhita Palupy

Hari/Tanggal : Sabtu, 22 Juni 2019

No Nama Seri Jumlah Keterangan

1 Kamera Sony VG30 Sony 1 Sewa

2 Lensa 10-18mm Sony 1 Sewa

3 Tripod 1 Sewa

4 LED Lighting Viltrox VLD58T 3 Sewa

5 Boom Mic Seenheiser mkh416 1 Sewa

6 Clip On Wireeslees Seenheiser 2 Sewa

7 Audio recorder Zoom HN6 1 Sewa

Page 22: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

22

Tabel. III.15

Equipment List

Produksi : Kampi Films Produser : Fajri Yansyah

Judul Program : Antena Sutradara : Anjani Dhita Palupy

Hari/Tanggal : Minggu, 23 Juni 2019

No Nama Seri Jumlah Keterangan

1 Kamera Sony VG30 Sony 1 Sewa

2 Lensa 10-18mm Sony 1 Sewa

3 Tripod 1 Sewa

4 LED Lighting Viltrox VLD58T 3 Sewa

5 Boom Mic Seenheiser mkh416 1 Sewa

6 Clip On Wireeslees Seenheiser 2 Sewa

7 Audio recorder Zoom HN6 1 Sewa

Page 23: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

23

3.2 Proses Kerja Sutradara

Menurut Andrew Utterback (2016:31) “Sutradara yang paling efektif adalah

sutradara yang akrab dengan seluruh posisi dan tanggung jawab kru termasuk pada

peralatan produksi.”

Dalam sebuah tim produksi drama maupun nondrama sutradara adalah

pemimpin tunggal yang memiliki tanggung jawab untuk memutuskan dan

mengarahkan segala hal dalam produksi untuk mendapatkan hasil maksimal, oleh

karena itu seorang sutradara setidaknya harus memahami berbagai teknis yang ada

dalam proses pembuatan film baik dalam hal penguasaan teknis kamera, tata cahaya,

editing, bahkan sampai pemilihan warna baju yang akan dipakai oleh pemeran karena

semua itu merupakan perpaduan yang menjadi tanggung jawab sutradara.

Menurut Rose Eichenbaum, Aron Hirt-Manheimer (2014:xiii) “Sutradara

mengerti kekuatan dari metode untuk mengberitahu emosi, ide, dan pesan sementara

pada waktu yang sama menghibur, mengedukasi, menginspirasi, and meningkatkan

pikiran.”

Sutradara atau Director harus bisa menyampaikan visinya dalam film, baik itu

menyampaikan emosi yang ingin di bangun, seed yang sudah di kembangkan, dan

pesan yang ingin disampaikan. Namun tetap menghibur, memberikan edukasi yang

bisa meningkatkan pikiran, dan menginspirasi para audience dengan pesan yang

disampaikan.

Page 24: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

24

Menurut Arthur Hiller dalam (Rose Einchembaum, Aron Hirt-Manheimer,

2014) “Membuat orang merasa antusias anda tentang cerita dan karakter se-antusias

sutradara itu sendiri adalah sebuah goals bagi sutradara.”

Sebuah statement yang singkat memiliki pengertian dan pengaruh yang sangat

luas sebab hasil akhir sebuah karya televisi merupakan rangkuman dari proses

pengerjaan produksi yang sangat kompleks dan merupakan penggabungan dari tiga

fase pengerjaan, yaitu praproduki, produksi, pasca produksi. Peran sutradara dalam

tiga fase ini sangatlah besar, semua fase tersebut harus berada dibawah pengawasan

sutradara agar tetap sesuai dengan visi sutradara. Dalam tiap fase tersebut sutradara

dituntut untuk memberikan ide, gagasan, serta menjelaskan treatment pada setiap

divisi agar terjalin team work yang solid. dan menghasilkan karya yang bisa membuat

penontonnya tidak hanya melihat film dengan mata namun juga dengan gut.

3.2.1 Pra Produksi

Pada awalnya, keputusan pemilihan cerita dilakukan oleh tim secara

keseluruhan, hal ini bertujuan agar kerja sama tim menjadi lebih baik dengan samanya

visi pada seluruh tim.

Menurut Arthur Hiller dalam (Rose Einchembaum, Aron Hirt-Manheimer,

2014)) “Bahwa hanya ada satu visi dalam sebuah film, dan itu adalah visi sutradara.

Kalau kau punya lebih dari satu visi, kau akan membingungkan semua orang. Visi

manakah yang mereka ikuti? Ini bukan berarti bahwa sutradra lebih pintar dari

produser atau penulis naskah. Ini hanya bahwa sutradara ada dalam sentuhan dengan

setiap aspek proses pembuatan film.”

Page 25: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

25

Dalam pembuatan drama televisi “ANTENA” menuntut kerjasama dari tiga

job desc utama yaitu Produser, Sutradara, dan Penulis Naskah atau biasa disebut

Triangle system. Ketiga job desc ini yang menjadi kunci utama dalam pengambilan

setiap keputusan, mulai dari pengembangan ide kreatif cerita, penentuan calon pemain,

hunting lokasi, sampai timeline shooting. Namun, semua job desc harus memahami

apa yang menjadi visi sutradara dalam pembuatan film ini karena akan menjadi

pengaruh besar terhadap hasil akhir.

Sutradara selalu berdiskusi dengan penulisan naskah untuk menghasilkan

cerita yang benar-benar diinginkan dan tetap menarik perhatian penonton. Sutradara

juga banyak berdiskusi dengan semua job desc untuk merealisasikan konsep kreatif

yang sudah dibahas.

3.2.2 Produksi

Tahap selanjutnya adalah produksi, di tahap ini sutradara bertanggung jawab

penuh selama proses produksi. Sutradara memberikan arahan pada para kru dan

pemain agar proses produksi berjalan lancar sesui visi sutradara.

Menurut Mark Rydell dalam (Rose Einchembaum, Aron Hirt-Manheimer,

2014) “Sutradara menunjukan diri mereka bedasarkan arahan mereka sendiri.

Interpretasi mereka tentang materi dan presentasi itu lah yang membuatnya menjadi

milik mereka.”

Produksi adalah proses pengambilan gambar. Disini semua unsur teknis dan

kreatif (naskah, actor, sinematografi, suara, dll) bergabung dibawah pengawasan

kreatif sutradara. Dalam menjalankan proyek produksi video, khususnya kegiatan

Page 26: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

26

pengambilan gambar atau shooting video, sejumlah hal berikut ini harus dipersiapkan

dengan baik:

a.) desain produksi termasuk skenario, yang bisa menjadi panduan yang baik

tentang apa saja yang harus dikerjakan selama shooting.

b.) Kesiapan kru dalam menjalankan perannya masing-masing

c.) Kesiapan perlengkapan yang juga merupakan tanggung jawab masing-masing

kru.

Sutradara diharuskan dapat mengambil keputusan dengan cepat selama

produksi apabila ada kendala, selalu teliti akan jalannya shooting agar tidak keluar dari

visi dan sutradara juga turut membantu kru untuk mengatur alat guna mendapatkan

mood yang diinginkan dan berkoordinasi kembali dengan DOP tentang letak kamera,

angle dan penataan floorplan agar sesuai dengan Director Treatment.

Menurut Arthur Hiller dalam (Rose Einchembaum, Aron Hirt-Manheimer,

2014) “Pekerjaan sutradara hanya memberikan aktor kepercayaan pada diri mereka

dan mengatakan bahwa mereka telah melakukan pekerjaan dengan baik. Aktor

cenderung merasa insecure, itu kenapa sutradara sering berperan sebagai figur orang

tua atau psikiater guna menarik sesuatu keluar dari diri mereka yang bahkan mereka

sendiri tidak tau bisa melakukannya.”

Oleh karena itu Sutradara juga harus bisa membangun mood yang bagus, baik

diantara kru ataupun para pemain agar membangun chemistry yang bagus sehingga

shooting berjalan lancar dan menghasilkan karya yang maksimal. Disaat produksi,

seorang sutradara juga harus memiliki ketegasan untuk memberikan perintah dan

instruksi kepada para kru dan pemain.

Page 27: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

27

3.2.3 Pasca Produksi

Menurut Richard Donner dalam (Rose Einchembaum, Aron Hirt-Manheimer,

2014) “Kau bisa memanipulasi sesuatu dalam shooting dan editing untuk membuat itu

terlihat nyata. Kau menanyakan dirimu ‘bagaimana aku akan memotong ini dan tidak

membiarkan audience melihat bagian jelek dari sepatu stunt-man?’ ‘Bagaiamana aku

bisa menyembunyikan karet yang menahan rahang anjing terbuka hingga mereka

terlihat lebih ganas?’ Semua itu hanya tricks dari pekerjaan.”

Pasca produksi adalah tahapan terakhir dari rangkaian produksi dalam tahap

ini sutradara melakukan evaluasi produksi bersama produser dan semua kru tentang

jalannya produksi. Disini sutradara akan memilih gambar terbaik yang sudah di shoot

bersama editor sesuai dengan cam log yang sudah ditulis, selama proses editing

sutradara dapat kembali membuat keputusan untuk menghilangkan bagian-bagian

yang kurang bagus dan memanipulasi cerita hingga terlihat lebih bagus. Disini

sutradara juga akan memberikan arahan kepada editor dan soundman tentang jalannya

cerita begitupun dengan suara agar pesan yang ingin disampaikan bisa tersampaikan

dengan baik kepada penonton.

3.2.4 Peran dan Tanggung Jawab Sutradara

Menurut Emily Mann (Rose Einchembaum, Aron Hirt-Manheimer, 2014)

“Kau (director) seharusnya berpikir tentang directing. Kau mampu melihat secara

keseluruhan, bukan hanya satu bagian.”

Page 28: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

28

Sutradara memiliki tanggung jawab yang besar dalam pembuatan sebuah kraya

baik dalam pra produksi, produksi, maupun pasca produksi. Oleh karena itu sukses

atau tidaknya sebuah program sangat ditentukan oleh sutradara.

1. Sutradara bertanggung jawab pada seluruh proses pembuatan film mulai dari pra

produksi, produksi, hingga pasca produksi.

2. Sutradara memahami isi naskah serta pesan yang ingin disampaikan dalam cerita.

3. Sutradara bisa menempatkan diri sebagai pembuat film serta penikmat film, agar

karya yang dihasilkan bisa memuaskan kedua belah pihak.

4. Sutradara mendengar pendapat para kru tentang naskah yang sudah di baca lantas

berdiskusi agar visi seluruh tim dalam pembuatan karya menjadi satu dengan visi

sutradara.

5. Mampu mengembangkan konsep kreatif yang sudah disepakati menjadi bentuk

audio visual.

3.2.5 Proses Penciptaan Karya

A. Konsep Kreatif

Dalam karya ini sutradara ingin menyampaikan pesan sederhana yang mudah

di pahami oleh penonton dengan menampilkan adegan se-realistis mungkin. Sutradara

harus memahami betul isi cerita yang telah di buat oleh penulis naskah sehingga bisa

memvisualisasikan dengan baik cerita tersebut, baik dengan pengambilan gambar,

pencahayaan, audio yang menambah mood cerita, set artistik yang terlihat realistic,

serta editing yang menarik sehingga drama tv “ANTENA” ini mampu membuat

Page 29: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

29

penonton larut dalam cerita, sehingga drama ini akan memiliki kesan tersendiri bagi

para penonton.

B. Konsep Produksi

Saat proses produksi Sutradara akan bekerja sama dengan seluruh tim agar

mendapat hasil yang memuaskan. Sutradara kembali memahami isi naskah serta

melakukan reading bersama talent sebelum melakukan pengambilan gambar agar

karakter yang di inginkan dapat terwujudkan dan chemistry dapat dibangun dengan

baik. Sutradara mengarahkan para kru ututk memperiapkan kebutuhan sesuai konsep

yang telah di sepakati.

C. Konsep Teknis

Sutradara mempersiapkan seluruh kebutuhan bersama para crew sesuai

jobdesk masing-masing. Dimulai dari Artistic yang mempersiapkan set lokasi dan set

property sesuai dengan schedule yang sudah disepakati, dan untuk pengambilan

gambar mempersiapkan kamera dan lensa apa yang akan di gunakan pada saat

produksi guna mendapat gambar yang bagus dan jernih, audio mempersiapkan

peralatannya di sesuaikan dengan blocking audio per scene juga mempersiapkan foley

agar tercipta emosi dan suasana yang membuat penonton larut dalam cerita, serta

penata cahaya mempersiapkan pencahayaan sesuai blocking yang sudah diatur. Lalu

tahap terakhir adalah melakukan editing bersama editor agar film semakin menarik

dan pesan dapat tersampaikan.

Page 30: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

30

3.2.6 Kendala Produksi dan Solusinya

Waktu untuk shooting yang terbatas sehingga ada beberapa bagian adegan

yang tidak sempat diambil, dan kami mengatasinya dengan menambah waktu produksi

selama satu hari.

Terjadinya miss-komunikasi yang membuat waktu shooting menjadi lama dan

melewati schedule.

Lokasi shooting yang kurang sesuai dengan mood cerita sehingga kami

melakukan dekorasi lokasi dan manipulasi lokasi.

Page 31: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

31

3.2.7 Lembar Kerja Sutradara

Konsep Penyutradaraan

Konsep dan Casting List

Director Treatment

Script Breakdown Sheet

Storyboard

Page 32: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

32

Konsep Penyutradaraan

Drama televisi “ANTENA” adalah sebuah karya tugas akhir untuk program

televisi sebagai syarat kelulusan mahasiswa UBSI. Disini sutradara mencoba

menjelaskan dan memaparkan secara detail sebuah konsep penyutraaraan dengan

menganalisis lebih dalam ide cerita, sinematografi, karakter pemain dan pesan yang

akan disampaikan dari sutrdara kepada penonton.

Cerita adalah suatu rangkaian peristiwa yang disampaikan, baik berasal dari

kejadian nyata (non-fiksi) ataupun tidak nyata (fiksi). Dalam drama televisi yang

berjudul “ANTENA” ini mengusung tema drama family yang mana terdapat seorang

anak kecil manja yang ingin mendapatkan kembali keistimewaannya dan belajar

bertanggung jawab dengan apa yang sudah ia perbuat.

Karakter atau watak adalah sifat batin yang memengaruhi segenap pikiran,

perilaku, budi pekerti dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya.

Karakter Ridho adalah seorang anak lelaki berusia 10 tahun, dengan tubuh berisi dan

kulit coklat. Ia adalah seorang anak tunggal yang sangat manja pada ibunya hingga

hampir seluruh kebutuhannya masih dipersiapkan oleh sang Ibu.

Konsep Ruang dan Waktu

Ruang pada “ANTENA” adalah lokasi atau tempat di pinggiran kota yang

memiliki suasana yang asri, disana terdapat sebuah rumah sederhana yang di tinggali

oleh Ridho dan Ibunya. Waktu pada “ANTENA” adalah waktu dengan alur linear guna

memperkuat maksud dari dibuatnya film ini.

Page 33: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

33

Struktur

Struktur naratif “ANTENA” ini dibuat berdasarkan suatu kejadian dimana

Ridho merusakkan antena televisinya yang membuat sang ibu lebih banyak

menghabiskan waktu dengan tetangga untuk menonton televisi bersama dan akhirnya

menggerakkan Ridho untuk memperbaiki kesalahannya agar sang Ibu kembali

menghabiskan waktu bersamanya.

Konsep Style

Konsep style pada “ANTENA” adalah bertanggung jawablah pada apa yang

di lakukan, karena dengan itu kita bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.

Konsep Sinematografi

Drama “ANTENA” akan menggunakan format HDV (High Definition Video)

1280x1080p karena kualitas video yang baik dan sudah dipakai sebagai standar drama

televisi.

Mood and Look

Mood yang disuguhkan pada drama ini di dominasi mood yang dirasakan oleh

Ridho, sehingga mood yang dominan muncul adalah rasa takut, khawatir, cemas akan

keadaan hubungannya dengan sang Ibu.

Komposisi

Komposisi dari penyampaian pesan drama “ANTENA” adalah ketakutan

seorang anak saat merusak antenanya sehingga lebih memilih diam namun

Page 34: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

34

ketakutannya melihat perubahaan sang ibu jauh lebih besar yang membuatnya

memutuskan membeli sebuah antenna baru untuk sang ibu dengan uang tabungan

miliknya.

Page 35: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

35

Tabel.III.16

CASTING LIST

Produksi : Kampi Films Produser :Fajri Yansyah

Judul Program : Antena Sutradara :Anjani Dhita Palupy

Durasi : 23 Menit

No. Tokoh Sifat Fisik Foto

1. RIDHO Manja, ulet Rambut teratur,

badan berisi.

2. IBU Lembut,

penyayang

Kulit putih, badan

berisi, tinggi rata-

rata

Page 36: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

36

3. MONTIR - Bertubuh gemuk,

tinggi rata-rata

4. PENJUAL

ANTENA

- Badan kurus,

tinggi rata-rata

Page 37: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

37

Tabel.III.16

DIRECTOR TREATMENT

Produksi :Kampi Films Produser : Fajri Yansyah

Judul : Antena Sutradara : Anjani Dhita Palupy

Durasi : 23 Menit

No Scene

/ Shot

Cast D/N SET Visual Description Audio

Shot Move Angle

1

1/1 Ridho Day

Ruang

Tengah LS Still

Eye level

Ridho duduk dan menyalakan tv,

Ridho mengganti saluran tv

-atmosphere

-suara tv

dinyalakan

2 1/2 Ridho Day

Ruang

Tengah FS Still Eye level

Ridho berdiri dan menghampiri

tv. Rdho menggeser-geser posisi

antena, Ridho berjalan kesamping

tv

-atmospher

Page 38: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

38

3 1/3 Ridho Day

Ruang

Tengah MCU Still

Detail Ridho mencoba mencabut jack

TV, Ridho semakin gregetan. Jack

TV rusak, TV makin parah, Ridho

panik dan menengok ke arah

dapur

-atmosphere

-suara tv kresek-

kresek

4 1/4 Ridho Day

Ruang

Tengah FS Still Eye level

Ridho bergegas mematikan tv,

meletakkan remot dan pergi

kekamar

-atmosphere

- suara tv

kresek-kresek

5 1/5 Ibu Day

Ruang

Tengah LS Still

Eye level ibu keruang tengah membawa

piring, ridho keluar kamar

membawa handuk dengan

terburu-buru, ibu menyalakan tv

6 1/6 Ibu Day Ruang

Tengah FS Still

Eye level

Ibu menggeser posisi antena

-atmosphere

-tv burem

7 1/7 Ibu Day Ruang

Tengah LS Handheld

Eye level

“Loh tv nya kenapa ya?”

-atmosphere

-tv burem

8 1/8 Ibu dan

Ridho

Day Ruang

Tengah LS Still

Eye level Ibu memukul namun tak berubah

akhirnya meletakkan remot, ridho

-atmosphere

Page 39: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

39

berjalan dengan handuk dari

kamar mandi dengan terburu-buru

Ibu: “cepet banget mandinya…”

-tv burem

-suara air

9 2/1 Ridho

dan Ibu

Day Ruang

Tengah FS Still

Eye level Ridho duduk di sofa bersama ibu

sembari makan dan memainkan

mobil-mobilannya

-atmospher

10 2/2 Ridho Day Ruang

Tengah CU Handheld

High

Angle

Ridho terlihat gelisah menjawab

pertanyaan ibu

-atmospher

11 2/3 Ridho

dan Ibu

Day

Ruang

Tengah FS Still

Eye level Ridho memainkan mobil-

mobilannya sementara ibu

membenarkan seragam Ridho. Ibu

berjalan ke dapur, Ridho

meminum air yang sudah di

sediakan lalu berjalan ke luar

rumah.

-atmospher

12 3/1 Ridho

dan Ibu

Day Teras

Rumah

LS

Still

Eye level Ridho duduk didepan teras sambil

memakai sepatu, ibu berjalan

keluar rumah membawa air, kain.

-atmospher

Page 40: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

40

13 3/2 Ridho

dan Ibu

Day

Teras

Rumah

FS

Still

Eye Level Ibu menyiram sepeda Ridho dan

mengelapnya.

Ridho menoleh kedalam rumah

melihat jam lalu segera berangkat

sekolah.

-atmosphere

14 3/3 Ridho

dan Ibu

Day Teras

Rumah

LS Still

Eye Level Ibu berjalan masuk kerumah -atmosphere

15 - Day Ruang

Tengah

DETAIL

WS

Still-

Handheld

High

Angle

PUKUL 12.15 -bunyi jam

16 4/1 Ridho Day Ruang

Tengah

FS Pann

Eye Level Ridho memasuki rumah -atmospher

17 4/2 Ridho Day Ruang

Tengah

LS Still

High angle Ridho pulang sekolah- membuka

kancing seragam. Mencari ibu.

-atmospher

18 5/1 Ridho

dan Ibu

Day

Rumah

Tetangga

MS

OTS Still

Eye Level Ridho melihat ibu yang sedang

menonton tv dengan tetangga.

“IBU!”

-atmosphere

-suara tv

19 5/2 Ridho

dan Ibu

Day Rumah

Tetangga

MS

Still

Eye Level “eh kamu sudah pulang Ridho.” -atmosphere

-suara ridho

Page 41: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

41

20 5/3 Ibu Day

Rumah

Tetangga

MS

OTS Handheld

Eye Level Ibu menonton tv dengan tetangga -atmosphere

-suara tv

21

6/1 Ridho

dan Ibu

Day Ruang

Tengah LS Still

Eye Level Ridho duduk di sofa. Ibu datang

membawa sepiring makan.

-atmospher

22 6/2 Ridho

dan Ibu

Day

Ruang

Tengah MCU Still

Eye Level Ibu mengajak Ridho namun Ridho

tidak mau. Ibu pergi

meninggalkan Ridho yang makan

sendiri dengan malas.

-atmospher

23 7/1 Ridho Day Teras

Rumah

FS Still

Eye Level Ridho pulang sekolah. -atmospher

24 7/2 Ridho Day Teras

Rumah

MS

Still

Eye Level Ridho duduk di teras sembari

memainkan mobil-mobilannya.

Sesekali melirik rumah tetangga.

-atmospher

25 8/1 Ridho Day

Ruang

Tengah

LS

Still

Eye Level Ridho masuk rumah. Lalu masuk

ke kamar untuk mengganti baju.

Ridho mengambil makan ke

dapur. Ridho makan dengan malas

-atmospher

Page 42: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

42

26

8/2 Ridho Day Teras

Rumah

MCU

Still

Eye Level Ridho mengintip ibu di rumah

tetangga

-atmospher

27 8/3 Ridho Day Ruang

Tengah

FS Still

Eye Level Ridho kembali masuk kerumah -atmospher

28 8/4 Ridho Day Ruang

Tengah

CU Still

Zoom-in

High angle Ridho termenung memandang

kamera

-atmospher

29 8/5 Ridho Day Ruang

Tengah LS Still

Still Ridho masuk ke dalam kamar.

Ridho keluar membawa tas.

30 8/6 Ridho Day Ruang

Tengah

MCU Handheld

Eye Level Ridho menghitung uang. -atmospher

31

8/7 Ridho Day Ruang

Tengah

FS

Still

Eye Level Ridho menghitung uang. -atmospher

32 8/8 Ridho Day Ruang

Tengah

MCU

Handheld

Eye Level Ridho menghitung uang.

“hmm dapet gak ya?”

-atmospher

33 8/9 Ridho Day Ruang

Tengah

FS Still

Eye Level Ridho memasukkan antena ke

dalam tas

-atmospher

34 9/1 Ridho Day Teras

Rumah LS

Still-

Handheld

Eye level Ridho keluar rumah dan segera

pergi dengan sepedanya.

- atmoshper

Page 43: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

43

35 10/1 Ridho Day Jalanan LS Handheld Eye Level Perjalanan Ridho -atmospher

36 10/2 Ridho Day Jalanan LS Still Eye Level Rantai sepeda Ridho copot -atmospher

37 10/3 Ridho Day Jalanan FS Still

Eye Level Ridho memeriksa rantai

sepedanya.

-atmospher

38 10/4 Ridho Day Jalanan MCU Handheld

High

Angle

Ridho memperhatikan rantai

sepedanya

-atmospher

39 10/5 Sepeda Day

Jalanan

DETAIL

CU

Handheld

Eye Level

Rantai copot

-atmospher

40 10/6 Ridho Day Jalanan MCU Handheld

High

Angle

Ridho terlihat jijik saat ingin

memperbaiki rfantai sepedanya.

-atmospher

41

10/7 Ridho Day

Jalanan LS Still

Eye Level

Ridho mendorong sepedanya.

-atmospher

42 11/1 Ridho

Montir

Day

Bengkel LS Still

Eye Level Ridho mendorong sepedanya ke

sebuah bengkel. Montir

mengambil alih sepeda.

-atmospher

43 11/2 Ridho

Montir

Day

Bengkel FS Still

Eye Level

Montir memperbaiki rantai.

-atmospher

Page 44: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

44

44 11/3 Ridho

Day

Bengkel

MS

OTS

Handheld

Eye Level Dua orang anak kecil sedang asik

makan..

-atmospher

45 11/4 Ridho

Day

Bengkel

MCU

Handheld

Eye Level Ridho memperhatikan dua anak

tersebut.

-atmospher

46 11/5 Ridho

Montir

Day

Bengkel FS Still

Eye Level

Montir memperbaiki rantai.

-atmospher

47 11/6 Ridho

Montir

Day

Bengkel LS Still

Eye Level

Bengkel

-atmospher

48 11/7 Ridho

Montir

Day

Bengkel FS Still

Eye Level Montir selesai memperbaiki

rantai.

-atmospher

49 11/8 Ridho

Montir

Day

Bengkel MS Handheld

Eye Level Ridho hendak pergi namun di

tahan.

-atmospher

50 11/9 Ridho

Montir

Day

Bengkel MS Handheld

Eye Level

Montir meminta bayaran.

-atmospher

51 12/1 Ridho Day Jalanan LS Still

Eye Level Ridho berhenti di pinggir jalan

yang terlihat ramai.

-atmospher

Page 45: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

45

52 12/2 Ridho Day Jalanan MCU Still

Eye Level Ridho terlihat bingung

menyebrangi jalanan yang ramai.

-atmospher

53 12/3 Ridho

x-man

Day

Jalanan MS Still

Eye Level Ridho senang ketika ada seorang

lelaki ingin menyebrang.

-atmospher

54 12/4 Ridho Day Jalanan LS Still

Eye Level Ridho menyeberangi jalan

bersama lelaki tersebut.

-atmospher

55 12/5 Ridho Day Jalanan ELS Still

Eye Level Ridho menyeberangi jalan

bersama lelaki tersebut.

-atmospher

56 13/1 Ridho Day Toko

Elektroni

k

LS Still

Eye Level

Ridho sampai di toko tersebut

-atmospher

57 13/2 Ridho Day Toko

Elektroni

k

FS Still

Eye Level

Ridho memasuki toko tersebut.

-atmospher

58 13/3 Ridho Day Toko

Elektroni

k

FS Still

Eye Level

Ridho memarkirkan sepedanya

-atmospher

Page 46: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

46

59 13/4 Ridho

Penjaga

Toko

Day Toko

Elektroni

k

MS Still

Eye Level Ridho melihat-lihat antena pada

toko tersebut.

Penjaga toko menghampiri Ridho.

-atmospher

60 13/5 Ridho

Penjaga

Toko

Day Toko

Elektroni

k

MS Still

High

Angle Ridho mengeluarkan antenanya.

-atmospher

61 13/5 Ridho

Penjaga

Toko

Day Toko

Elektroni

k

MS Still

Eye Level

Penjaga Toko hendak

mengambilkan antena,

-atmospher

62

13/6 Ridho Day Toko

Elektroni

k

FS Still

Eye Level

Ridho menunggu.

-atmospher

63 13/7 Ridho Day Toko

Elektroni

k

MCU Still

Low

Angle Penjaga toko datang membawa

antena.

-atmospher

64 13/8 Ridho Day Toko

Elektroni

k

MS

Pann

Handheld

Eye Level

Ridho duduk dengan lemas

-atmospher

Page 47: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

47

65 13/9 Ridho Day Toko

Elektroni

k

FS +

BCU Handheld

Eye Level

Motor

-atmospher

66 13/10 Ridho Day Toko

Elektroni

k

FS +

BCU Handheld

Eye Level

Sepeda

-atmospher

67 13/11 Ridho Day Toko

Elektroni

k

MS Still

Low

Angel Ridho menanyakan motor

-atmospher

68 13/12 Ridho Day Toko

Elektroni

k

MS Till

High

Angel

Penjual antena menjawab dan

Ridho menawarkan diri untuk

membersihkan motor tsb

-atmospher

69 13/13 Ridho Day Toko

Elektroni

k

MS Still

Eye Level

Penjual antena setuju

-atmospher

70 13/14 Ridho Day Toko

Elektroni

k

LS Still

Eye Level Penjual antena keluar membawa

ember dan Ridho mulai bersiap

mencuci motor

-atmospher

71 13/15 Ridho Day Toko

Elektroni

k

MCU Handheld

Eye Level Ridho terlihat jiji dengan kotornya

motor trsb

-atmospher

Page 48: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

48

72

13/16 Ridho Day Toko

Elektroni

k

MS

Handheld Eye Level

Ridho mulai mencuci motor

-atmospher

73 13/17 Ridho Day Toko

Elektroni

k

CU

Handheld Detail

Ridho mencuci motor

-atmospher

74 13/18 Ridho Day Toko

Elektroni

k

MS Still

Eye Level Ridho selesai mencuciu motor dan

mendapat antena

-atmospher

75 14/1 Ridho Day Ruang

Tengah LS

Still Eye Level Ridho menonton tv dan ibu yang

keluar membawa piring

-atmosphere

-suara tv

76 14/2 Ridho Day Ruang

Tengah MS Still

Eye Level Ibu dan Ridho menonton tv

sembari sarapan

-atmosphere

-suara tv

Page 49: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

49

TABEL III.18

SCRIPT BREAKDOWN SHEET

Produksi : Kampi Films Produser : Fajri Yansyah

Judul Program : Antena Sutradara : Anjani Dhita Palupy

Durasi : 23 Menit

No Scene Cast Wardrobe Make up Setting Property Venicel /

Animal

Special

Equipment

Notes

1 1 Ridho Kaus Putih

Celana

pendek

hitam

Natural Ruang

Tengah

Hand

property:

Remot Tv.

Handuk.

Set

property:

Televisi.

Antenna.

Sofa. Meja.

Mainan,

- - -

Page 50: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

50

Kipas, Foto,

Bingkai, Jam

Dinding

2 1 Ibu Daster

Tosca

Natural Ruang

Tengah

Hand

property:

Piring.

Remot .

- - -

3 2 Ridho Seragam

Sekolah

Natural Ruang

Tengah

Hand

Propert: Tas.

Mainan.

Set

property:

Televisi.

Antenna.

Sofa. Meja.

Mainan,

Kipas, Foto,

Bingkai, Jam

Dinding

- - -

Page 51: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

51

4 2 Ibu Daster

Tosca

Natural Ruang

Tengah

Hand

property:

Piring. Uang.

Tas.

5 3 Ridho Seragam

Sekolah

Natural Teras

Rumah.

Hand

Property:

Sepatu. Tas

Sepeda - -

6 3 Ibu Daster

Tosca

Natural Teras

Rumah

Hand

Property:

Gayung.

Kain..

Sepeda - -

7 4 Ridho Seragam

Sekolah

Kaus

kutang

putih dan

celana

sekolah

putih.

Natural Ruang

Tengah

Hand

property:

Tas

- - Set

property

seperti

scene 1

Page 52: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

52

8 5 Ibu Daster

Tosca

Netral Rumah

Tetangga

- - - -

9 6 Ibu Daster

Tosca

Netral Ruang

Tengah

Hand

Property:

Piring

- - Set

Property

seperti

scene 11

10 6 Ridho Seragam

Sekolah

Kaus

kutang

putih dan

celana

sekolah

putih.

Netral Ruang

Tengah

Hand

Property:

Piring.

- - Set

Property

seperti

scene 11

11 7 Ridho Seragam

sekolah

(merah-

putih)

Netral Teras

Rumah

Hand

Property:

Tas. Mainan.

Sepeda - -

Page 53: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

53

12 8 Ridho Seragam

sekolah

(merah-

putih)

Kaus

Merah

Celana

sekolah

Merah

Netral Ruang

Tengah

Hand

Property:

Piring

- - Set

Property

seperti

scene 1

13 9 Ridho Kaus

Merah

Celana

sekolah

Merah

Netral Teras

Rumah

Hand

Property:

Tas

Sepeda - -

14 10 Ridho Kaus

Merah

Natural Toko

Tututp

Hand

Property:

Kertas

Sepeda - -

Page 54: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

54

Celana

sekolah

Merah

15 11 Ridho Kaus

Merah

Celana

sekolah

Merah

Netral Jalanan - Sepeda - -

16 12 Ridho Kaus

Merah

Celana

sekolah

Merah

Netral Bengkel Hand

property:

Uang, Tas.

Kertas

Set

property:

bengkel,

Televisi

Sepeda - -

17 12 Montir Kaos hitam Netral Bengkel Hand

property:

Sepeda.

- -

Page 55: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

55

Celana

pendek

Alat alat

bengkel

Motor.

18 12 x-kids Netral Bengkel Hand

Property:

Piring,

Sendok

- - -

19 13 Ridho Kaus

Merah

Celana

sekolah

Merah

Netral Jalanan - Sepeda - -

20 13 x-man Jaket abu-

abu

Celana

pendek

Netral Jalanan - - - -

21 14 Ridho Kaus

Merah

Netral Toko

Elektronik

Hand

Property:

Kertas.

Sepeda

- -

Page 56: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

56

Celana

sekolah

Merah

Antena.

Uang.

Set

Property:

Toko

Elektronik

look.

Motor

22 14 Penjaga

Toko

Kaos putih

Celana

panjang

Netral Toko

Elektronik

Hand

Property:

Smartphone.

Ember.

Sabun cuci.

Sikat.

- - -

23 15 Ridho Seragam

sekolah

(Pramuka)

Netral Ruang

Tengah

Hand

Property:

Piring.

Sendok.

- - Set

Property

seperti

scene 11

24 15 Ibu Daster

biru muda

Netral Ruang

Tengah

Hand

Property:

- - -

Page 57: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

57

Piring.

Sendok

Page 58: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

58

Storyboard

SCENE 1

Gambar III.3 Foto storyboard Gambar III.4 Foto storyboard

Gambar III.5 Foto storyboard Gambar III.6 Foto storyboard

Gambar III.7 Foto storyboard Gambar III.8 Foto storyboard

Gambar III.9.foto Storyboard

Page 59: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

59

Gambar III.10 Foto storyboar Gambar III.11 Foto storyboard

Gambar III.312 Foto storyboard Gambar III.13 Foto storyboad

SCENE 2

Gambar III.14 Foto storyboard

Gambar III.15 Foto storyboard

Page 60: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

60

SCENE 3

Gambar III.16 Foto storyboard

Gambar III.17 Foto storyboard

SCENE 4

Gambar III.18 Foto storyboard

Gambar III.19 Foto storyboard

Page 61: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

61

Gambar III.20 Foto storyboard

SCENE 5

Gambar III.21 Foto storyboard

Gambar III.22 Foto storyboard

SCENE 6

Gambar III.23 Foto storyboard

Page 62: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

62

Gambar III.24 Foto storyboard

Gambar III.25 Foto storyboard

Gambar III.26 Foto storyboard

SCENE 7

Gambar III.27 Foto storyboard

Gambar III.28 Foto storyboard

Page 63: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

63

SCENE 8

Gambar III.29 Foto storyboard

Gambar III.30 Foto storyboard

Gambar III.31 Foto storyboard

Gambar III.32 Foto storyboard

Page 64: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

64

SCENE 9

Gambar III.33 Foto storyboard

SCENE 10

Gambar III.34 Foto storyboard

Gambar III.35 Foto storyboard

Gambar III.36 Foto storyboard

Page 65: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

65

SCENE 11

Gambar III.37 Foto storyboard

Gambar III.38 Foto storyboard

Gambar III.39 Foto storyboard

Gambar III.40 Foto storyboard

Page 66: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

66

Gambar III.41 Foto storyboard

SCENE 12

Gambar III.42 Foto storyboard

Gambar III.43 Foto storyboard

SCENE 13

Gambar III.44 Foto storyboard

Gambar III.47 Foto storyboard

Page 67: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

67

Gambar III.45 Foto storyboard

Gambar III.46 Foto storyboard

Gambar III.48 Foto storyboard Gambar III.49 Foto storyboard

Page 68: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

68

SCENE 14

Gambar III.52 Foto storyboard Gambar III.53 Foto storyboard

Page 69: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

69

3.3 Proses Kerja Penulis Naskah

Menurut Salman Aristo & Arief Ash Shiddiq (2017:69) “Sebagai penulis

naskah, harus membuat serangkaian instruksi agar orang-orang yang membaca naskah

dapat memahaminya sehingga bayangan tentang rangkaian gambar dan suara pada

layar dapat tersampaikan.”

Pada setiap tahapan dalam pembuatan film atau drama televisi yang

diantaranya pra produksi, produksi, hingga pasca produksi, penulis naskah memiliki

perannya masing-masing. Hal ini dikarenakan penulis naskah merupakan orang

pertama yang membayangkan bagaimana cerita dalam naskah yang ia tulis dapat

menjadi sebuah film.

3.3.1 Pra Produksi

Menurut Mabruri (2018:12) “Hal pertama yang harus dimiliki adalah ide

tentang sesuatu. Dengan sebuah ide, lahirlah sebuah cerita berisi tentang sesuatu yang

ingin diutarakan.” Sebagai penulis naskah, penulis terlebih dahulu memikirkan sebuah

ide yang nantinya akan diberikan kepada produser.

Setelah ide disetujui, penulis akan mengembangkan ide tersebut hingga

menjadi sebuah cerita yang utuh dalam sebuah naskah untuk diserahkan kembali

kepada produser sekaligus sutradara. Selanjutnya sutradara akan membuat treatment

dan barulah diserahkan ke seluruh kru untuk dibaca dan dibedah bersama.

Page 70: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

70

3.3.2 Produksi

Menurut Mabruri (2018:30) “Seorang penulis skenario harus memiliki

kemampuan untuk menerjamahkan setiap kata dalam skenario yang ia tulis menjadi

sebuah gambaran visual yang dapat divisualisasikan pada televisi.”

Berdasarkan kutipan di atas, penulis menyimpulkan bahwa peran penulis

naskah pada tahap produksi pun amat penting karena ia harus membantu sutradara

mewujudkan dan menerjemahkan setiap kalimat dalam naskahnya menjadi gambaran

visual film atau drama televisi. Penulis naskah juga dapat membantu departemen lain

agar terjemahan naskah pada hasil produksinya menjadi lebih akurat.

3.3.3 Pasca Produksi

Menurut Salman Aristo & Arief Ash Shiddiq (2017:12) “Argumen cerita

merupakan sesuatu yang ingin disampaikan pada penonton melalui cerita. Kunci

dalam membangun sebuah argumen pada cerita terdapat pada awal cerita, akhir cerita,

atau penyebab utama tercapainya akhir.”

Pada tahap pasca produksi, penulis sebagai penulis naskah mendampingi

sutradara untuk memantau jalannya proses editing, hal ini bertujuan agar susunan

cerita tidak menyimpang dari naskah. Selain itu, tujuannya untuk memastikan bahwa

argumen cerita dapat tersampaikan atau bisa dimengerti oleh penontonnya.

Page 71: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

71

3.3.4 Peran dan Tanggung Jawab Penulis Naskah

Menurut Himawan Pratista (2017:64) “Dengan memahami perbedaan antara

cerita dan plot, penulis skenario dapat melakukan penekanan cerita agar kisah dalam

film dapat tervisualisasikan dengan fokus terhadap satu rangkaian cerita.”

Berdasarkan kutipan di atas, penulis menyimpulkan bahwa penulis naskah

memiliki tanggung jawab untuk memilih dan memilah bagian cerita mana yang

penting untuk digambarkan secara visual melalui plot yang dibuatnya. Hal itu

bertujuan agar emosi yang dibangun dalam filmnya nanti disebabkan oleh pemilihan

rincian cerita yang tepat.

3.3.5 Proses Penciptaan Karya

a. Konsep Kreatif

Pada saat pengembangan cerita, penulis sebagai penulis naskah memasukkan

argumen pada akhir cerita bahwa Untuk mendapatkan sesuatu, kita perlu

mengeluarkan sebuah usaha dan bertanggung jawab atas hal tersebut. Sehingga

proses penulisan pun menjadi lebih mudah dilakukan karena mengetahui kemana arah

cerita ini akan berakhir.

b. Konsep Produksi

Selama produksi berlangsung, penulis sebagai penulis naskah mendampingi

sutradara serta merangkap profesi menjadi Pembantu Umum (PU) untuk setiap

departemen yang membutuhkan bantuan sehingga produksi ini tidak memerlukan kru

yang banyak dikarenakan keterbatasan biaya produksi.

Page 72: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

72

c. Konsep Teknis

Secara teknis, penulisan naskah dilakukan menggunakan laptop dengan software

Final Draft 9 yang memang merupakan software untuk menulis naskah berformat

film. Sehingga, penulisan tidak memakan waktu lebih lama hanya untuk mengatur tata

letak tiap elemen naskah.

3.3.6 Kendala Produksi dan Solusinya

Kendala saat produksi berlangsung ialah waktu yang sangat terbatas, sedangkan

cerita ini menerapkan tempo yang lambat. Sehingga ada beberapa scene yang tidak

sempat untuk diambil gambarnya. Solusi dari kendala tersebut adalah dengan

menambah 1 hari jadwal produksi yang dipilih 1 minggu setelah jadwap produksi yang

terakhir.

Page 73: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

73

3.3.7 Lembar Kerja Penulis Naskah

Konsep Penulisan Naskah

Sinopsis

Karakteristik Tokoh

Skenario

Page 74: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

74

Konsep Penulisan Naskah

Dalam proses pengembangan cerita sampai ke penulisan naskah drama televisi

yang berjudul “ANTENA” ini, penulis memulainya dengan memikirkan satu benda

yang jarang dieksplorasi atau dibahas dalam sebuah cerita drama. Terlintas ide sebuah

benda dipikiran yaitu antena televisi, yang pada akhirnya dipilih untuk dibuat

ceritanya.

Dari penemuan ide mengenai antena ini barulah dilanjutkan dengan membuat

premis cerita, sinopsis, hingga menjadi sebuah naskah berjumlah 14 halaman yang

akan diproduksi untuk drama televisi berdurasi 15 menit.

Sinopsis

Ridho, seorang anak laki-laki berusia 10 tahun yang masih duduk di bangku

sekolah dasar, tinggal bersama Ibunya yang gemar menonton televisi. Suatu ketika,

saat sang Ibu sedang menyiapkan sarapannya sebelum berangkat ke sekolah, Ridho

tidak sengaja merusak antena televisinya. Akibatnya, Ibu tidak dapat menonton

televisi lagi sehingga Ibu pun pergi menumpang menonton televisi di rumah

tetangganya.

Sepulangnya dari sekolah, Ridho tidak mendapatkan keistimewaan untuk disuapi

makan siang oleh sang Ibu sehingga ia harus makan siang sendiri. Ridho pun merasa

jengkel dan memutuskan untuk pergi mencari toko elektronik guna membeli antena

televisi baru agar Ibunya bisa menonton televisi di rumah dan menyuapinya lagi di sesi

makan selanjutnya.Beberapa hambatan pun harus dihadapi oleh Ridho ketika pergi

membeli antena baru, seperti toko elektronik yang terdekat dari rumahnya tutup,

Page 75: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

75

melewati perempatan jalan raya yang padat kendaraan, rantai sepedanya yang terlepas

dari girnya, hingga uangnya yang kurang saat membeli antena baru.

Karakteristik Tokoh

1. Ridho, seorang anak laki-laki berusia 10 tahun yang masih duduk di bang sekolah

dasar. Ridho merupakan anak tunggal yang tumbuh sebagai pribadi yang manja.

Hampir di setiap keperluannya dipenuhi oleh Ibunya, bahkan ia juga selalu disuapi

oleh sang Ibu di setiap sesi makannya. Ridho juga merupakan pribadi yang jijik

dengan sesuatu yang kotor. Meskipun begitu, Ridho memiliki keuletan dalam

melakukan sesuatu.

2. Ibu, merupakan seorang wanita berusia 35 tahun yang memiliki 1 anak laki-laki

bernama Ridho. Ibu sangat menyayangi anaknya sehingga ia selalu berusaha

memenuhi keperluan sang anak. Menonton televisi adalah aktivitas yang selalu

dilakukan Ibu untuk menghabiskan waktu luang di setiap harinya.

Skenario

1.INT. RUANG TENGAH - PAGI

Ridho berjalan keluar dari kamarnya sambil menguap lalu duduk di sofa. Ia

menyalakan televisinya menggunakan remot tv yang diambilnya dari atas meja di

depan sofa.

Televisinya menyala, ia menekan tombol ganti saluran pada remotnya untuk mencari

tayangan kartun pada televisi. Ridho menemukannya tetapi gambarnya agak buram.

Page 76: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

76

Ridho berdiri dari sofa lalu menghampiri televisi untuk menggeser-geser posisi

antenanya sambil memegangi remotnya. Ridho melihat gambar televisinya masih agak

buram.

Ridho kembali menggeser-geser posisi antenanya tetapi tetap tak mengubah

buramnya. Ridho berjalan ke belakang televisinya, ia melihat jack antena yang

terpasang di televisinya lalu ia memutar-mutar jack tersebut.

Ridho berusaha mencabut jack antenanya dari televisi tetapi ia kesulitan mencabutnya.

Ridho berusaha mencabut lebih keras tetapi malah membuat jack antena terputus dari

kabelnya. Gambar televisi yang semula hanya sedikit buram menjadi buram

sepenuhnya.

Ridho merasa terkejut karena telah membuat kabel antenanya terputus dari jacknya.

Ridho pun cemas, ia menengok ke arah dapur lalu bergegas mematikan televisi

menggunakan remotnya. Ridho buru-buru meletakkan remot tv di atas meja lalu masuk

ke kamarnya.

Ibu berjalan ke ruang tengah sambil membawa sepiring nasi dengan lauknya. Ridho

keluar dari kamarnya sambil membawa handuk, ia berjalan melewati ruang tengah

menuju kamar mandinya dengan terburu-buru.

Ibu meletakkan piring makan Ridho di atas meja sebelah sofa, di atas meja tersebut

ada beberapa mainan mobil-mobilan dan sebuah remot tv. Ibu mengambil remot

tersebut dan menekan tombol powernya. Televisi pun menyala tetapi gambarnya

buram.

Terdengar suara cebar cebur air dari kamar mandi. Ibu menggeser posisi antenanya,

tetapi gambarnya tetap buram.

Page 77: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

77

IBU

Loh tv-nya kenapa ya?

Ibu memukul-mukul bagian samping televisinya. Ibu menekan tombol ganti channel

tv berulang kali untuk mencari tayangan yang gambarnya jernih, tetapi Ibu tak

menemukannya. Ibu merasa jengkel lantaran gambar televisinya buram.

Ibu meletakkan remot televisinya di meja. Ridho berjalan dengan cepat melewati

ruang tengah menuju kamarnya dengan balutan handuk di badannya. Ibu melihati

Ridho dengan herannya.

IBU

Cepet banget mandinya, Ridho.

2.INT. RUANG TENGAH - PAGI

Ridho sudah memakai seragam sekolah Putih Putih yang belum terkancingi

semuanya. Ridho duduk di sofa, ia memainkan game snake di handphone nokia jadul

sambil disuapi makan oleh Ibu. Televisinya terus menyala meskipun gambarnya

buram.

Sesekali Ridho melirik ke arah televisi dengan cemasnya. Ibu pun juga sesekali melirik

ke televisinya dengan perasaan jengkel.

IBU

Kamu tau gak tv-nya kenapa? Perasaan sebelum siapin sarapan tadi gapapa.

Ridho diam tak menanggapi Ibu.

IBU

Page 78: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

78

Kalo Ibu gak nonton tv, terus ibu ngapain dong abis beres beres rumah? Kan

biasanya Ibu nonton kalo udah selesai semua kerjaan rumah. Mana banyak acara

bagus kan di tv. Gosip, ftv, sinetron, yang lain lain. Huft.

Ibu selesai menyuapi makan Ridho yang masih bermain game. Ibu meletakkan

piringnya di meja lalu Ibu memasangkan beberapa kancing seragam Ridho yang

belum terkancingi.

Ibu mengeluarkan uang 5000 dari kantung dasternya lalu memasukkannya ke dalam

tas ranselnya Ridho. Kemudian, Ibu pergi ke dapur membawa piring bekas makannya

Ridho.

Ridho meletakkan smartphonenya di atas meja lalu ia minum air menggunakan gelas

dan meletakannya di atas meja. Ridho mengambil mainan mobil-mobilannya lalu

memasukkannya ke dalam tas ranselnya. Ridho menenteng tas ranselnya berjalan

keluar rumah.

3.EXT. TERAS RUMAH - PAGI

Ridho duduk di teras sambil memakai sepatunya. Ibu berjalan keluar rumah sambil

membawa segayung air, sehelai kain, dan tempat oli.

Ibu menyiram air ke seluruh sisi sepeda Ridho dengan segayung air, lalu mengelapnya

dengan kain.

Ridho menoleh ke dalam rumahnya untuk melihat jam dinding.

RIDHO

Bu, aku udah telat nih.

Page 79: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

79

Selesai mengikat sepatu, Ridho langsung mengendong tas ranselnya dan buru buru

bersalaman dengan Ibu lalu menaiki sepedanya.

IBU

Tapi kan rantainya belum dikasih oli, itu kendor terus kering banget nanti berkarat

malah rusak loh.

RIDHO

Aku berangkat bu.

Ridho mulai mengayuh pergi meninggalkan rumah dengan terburu-buru.

4.INT. RUANG TENGAH - SIANG

Terlihat ruang tengah yang sepi dan hening. Hanya suara jam dinding yang berdetak.

Jam dinding menunjukkan pukul 12:15. Ridho pulang sekolah, ia membuka pintu

rumahnya lalu berjalan masuk ke kamarnya sambil menggendong tas ranselnya.

(beat)

Ridho keluar kamar sambil melepas satu persatu kancing seragam sekolahnya. Ridho

melepas seragamnya dan meletakkannya di atas sofa. Ridho hanya memakai kaus

kutang berwarna putih.

Ridho merasa heran karena sang Ibu tidak ada di rumah.

RIDHO

Ibuuuuuu...

Ridho berjalan menuju dapur untuk mencari Ibu. Ridho kembali lagi ke ruang tengah.

RIDHO

Page 80: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

80

Ibu mana sih?

Ridho berdiri diam memikirkan dimana Ibunya. Ridho berjalan keluar rumahnya.

5.EXT. TERAS RUMAH - SIANG

Ridho keluar dari dalam rumah. Ridho melihat Ibunya sedang menonton tv di rumah

tetangganya. Ridho memanggil Ibunya.

RIDHO

Ibu...

Ibu menoleh ke Ridho lalu berjalan menghampirinya.

RIDHO

Ibu ngapain si disana? Aku kan nyariin, laper tau.

IBU

Ibu lagi numpang nonton tv tau. Abis gak bisa nonton tv di rumah sih.

Ridho hanya cemberut lalu masuk ke rumahnya bersama Ibu.

6.INT. RUANG TENGAH - SIANG

Ibu berjalan dari dapur menghampiri Ridho yang duduk di sofa sambil membawa

sepiring nasi berisi lauk untuk makan Ridho.

IBU

Ke sana yuk.

RIDHO

Ngapain?

IBU

Page 81: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

81

Ibu suapin di sana, biar bisa nonton tv sekalian.

RIDHO

Ah gak mau, maunya di sini aja.

IBU

Yaudah kalo kamu gak mau makan di sana, kamu makan sendiri aja ya? Kalo udah

selesai makan, piringnya taro di dapur.

Ibu berjalan keluar rumah menuju rumah tetangganya dan meninggalkan Ridho yang

merasa jengkel sendiri di rumah.

Ridho mengambil piringnya dari atas meja, ia melihati makannya seperti tak berselera

lalu mulai memakannya dengan kurang lahap.

FADE TO:

7.EXT. TERAS RUMAH - SIANG

Sepulang dari sekolah, Ridho yang memakai seragam sekolah Putih Merahnya,

berhenti mengayuh sepedanya tepat di teras rumahnya. Ridho memarkirkan

sepedanya lalu duduk di teras rumahnya.

Ridho melihati Ibunya yang sedang menonton televisi bersama dengan tetangganya.

Ridho melepaskan ranselnya dari gendongannya lalu mengeluarkan mainan mobil-

mobilannya dari dalam tasnya.

Ridho memainkan mainannya sendiri sembari sesekali menengok ke arah rumah

tetangganya seakan sedang menunggu Ibunya selesai menonton televisi.

Page 82: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

82

Tampak Ridho mulai merasaa kesal saat memainkan mainannya, ia memasukkan

kembali mainan mobil-mobilannya ke dalam tas ranselnya.

8.INT. RUANG TENGAH - SIANG

Ridho membuka pintu dan masuk ke rumahnya. Ridho duduk di sofa lalu melepas tas

ranselnya dari gendongannya. Ridho kembali menengok ke arah Ibunya. Ridho

menghela nafasnya lalu berdiri dan masuk ke kamarnya sambil membawa tas

ranselnya.

(beat)

Ridho berjalan keluar dari kamarnya sambil memakai kaus berwarna merah dan

masih memakai celana sekolah berwarna merah. Ia berjalan ke dapur meninggalkan

ruang tengahnya yang sepi.

(beat)

Terdengar suara penanak nasi dibuka lalu muncul suara gesrekan sendok. Kemudian,

terdengar suara menutup penanak nasi lalu suara gesrekan sendok dan piring.

Ridho berjalan keluar dari dapur sambil membawa sepiring nasi dengan lauknya. Ia

meletakkannya di atas meja di depan sofa. Ridho berjalan ke balik pintu rumahnya

yang terbuka. Ridho melihati Ibunya yang sedang menonton televisi di rumah

tetangganya.

Tampak wajah Ridho yang murung.

Page 83: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

83

Ridho duduk di sofa, ia mengambil piring nasi berisi lauk dari atas meja yang berada

di depan sofa. Ridho mulai menyuapi dirinya sendiri. Ridho makan sendiri dengan

malasnya.

Ridho meletakkan piring makannya di atas meja lalu ia masuk ke kamarnya.

(beat)

Ridho berjalan keluar dari kamarnya sambil membawa tas ranselnya lalu

meletakkannya di sofa. Kemudian, Ridho mengambil antena televisinya lalu

meletakkannya di atas meja.

Ridho duduk di sofa lalu membuka tas ranselnya dan mengeluarkan buku-buku dari

dalamnya. Ia meletakkan bukubukunya di atas meja. Ridho mengambil beberapa

lembar uang dari dalam tas dan menghitungnya. Uangnya berjumlah sebanyak 20

ribu.

RIDHO

Hmm dapet gak ya?

Ridho memasukkan antenanya ke dalam tas ranselnya lalu memasukkan uang-

uangnya ke sisi kanan kantung celananya.

9.EXT. TERAS RUMAH - SIANG

Terlihat sebuah sepeda terparkir di depan rumah. Ridho keluar dari rumah sambil

menggendong tasnya lalu menutup pintu rumah. Ia menaiki sepedanya lalu

mengayuhnya pergi meninggalkan rumah. Sesekali ia melirik ke rumah tetangganya.

10.EXT. JALANAN - SIANG

Page 84: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

84

Ridho sedang mengayuh sepedanya, tiba-tiba saja ia tak bisa mengayuh sepedanya

dan perlahan berhenti di pinggir jalan. Ridho menoleh ke rantai sepedanya yang

ternyata lepas dari girnya.

RIDHO

Yah copot.

Ridho turun dari sepedanya, lalu jongkok di samping sepedanya sambil melihati

rantainya yang berkarat. Tampak wajah Ridho merasa jijik saat ingin memasang

rantai sepedanya ke gir. Ridho pun tidak jadi memasang sendiri rantai sepedanya.

Ridho berdiri lalu melihat ke sekitarnya, dari kejauhan terlihat bengkel motor. Ridho

mendorong sepedanya menuju bengkel tersebut.

11.EXT. BENGKEL MOTOR KECIL - SIANG

Ridho mendorong sepedanya dan berhenti di depan bengkel kecil. Di bengkel

tersebut, ada seorang MONTIR yang sedang memperbaiki motor, juga ada seorang

bocah laki-laki yang sedang makan nasi sendiri sambil menonton televisi.

RIDHO

Bang.

Montir tersebut menoleh ke Ridho dan berdiri.

MONTIR

Kenapa dek?

RIDHO

Page 85: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

85

Rantainya copot bang, bisa benerin gak?

MONTIR

Bisa, sini.

Montir tersebut jongkok lalu memasang rantai sepeda Ridho ke girnya. Sementara

itu, Ridho melihati bocah laki-laki yang anteng memakan nasinya sendiri tanpa

disuapi.

Ridho pun diam menunduk setelah melihat bocah laki-laki tersebut.

MONTIR

Udah selesai nih dek.

Montir itu berdiri. Ridho pun tersadar setelah diam menunduk.

RIDHO

Ohiya, makasih bang.

Ridho menaiki sepedanya. Saat ingin mulai mengayuh, Montir menahannya.

MONTIR

Eits, duitnya mana?

RIDHO

Loh masang gitu doang bayar bang?

MONTIR

Ya bayarlah dek, kalo gak mau bayar ngapain dibawa kesini, pasang aja sendiri.

RIDHO

Page 86: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

86

Yah bang, duit saya mau dipake buat beli antena tv soalnya.

MONTIR

Ya itu mah bukan urusan saya, yang penting mah adek bayar. Cuma 5 ribu doang si

elah.

Ridho mengeluarkan uang dari kantung celananya, ia mengambil uang 5000 dari

selipan beberapa lembar uangnya, lalu memberikannya ke Montir tersebut.

MONTIR

Nah gitu dong, makasih ya dek.

Ridho menaiki sepedanya lalu mulai mengayuh menuju ke arah yang ditunjuk oleh

Montir tersebut. Ridho meninggalkan bengkel tersebut sambil melirik bocah laki-laki

yang sedang makan sendiri tersebut.

12.EXT. PEREMPATAN JALAN RAYA - SIANG

Ridho berhenti mengayuh sepedanya di perempatan jalan raya yang dilalui banyak

kendaraan. Ridho diam saja di pinggir jalan, ia melihat banyak kendaraan dari arah

kiri dan kanan.

Ridho turun dari sepedanya. Ada seorang laki-laki yang ingin menyeberang jalan.

Ridho melihati orang tersebut.

Laki-laki tersebut menyeberangi jalan, Ridho mengikuti dari sampingnya sambil

mendorong sepedanya.

Setelah sampai di seberang jalan, Ridho menaiki sepedanya lalu mulai mengayuh

kembali.

Page 87: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

87

13.EXT. TOKO ELEKTRONIK - SIANG

Ridho menghentikan laju sepedanya di depan toko elektronik yang ia tuju. Ridho

melihat alamat di banner toko tersebut dan memastikan alamatnya sesuai dengan

alamat yang tertera di kertas.

Ridho memarkirkan sepedanya di samping motor depan toko tersebut. Ridho

menghampiri toko.

PENJAGA TOKO sedang bermain game di smartphonenya di dalam toko, ia melihat

Ridho sedang melihati barang-barang di tokonya. Penjaga toko tersebut

menghampiri Ridho.

PENJAGA TOKO

Nyari apa dek?

Ridho mengeluarkan antenanya dari dalam tas ranselnya.

RIDHO

Bang, ada antena yang kaya gini gak?

Ridho menunjukkan antenanya ke Penjaga toko.

PENJAGA TOKO

Oh ini, ada, tunggu.

Ridho memasukkan antena rusaknya ke dalam tas ransel dan ia letakkan tasnya di

lantai teras toko. Penjaga toko mengambil antena yang sama seperti yang

ditunjukkan Ridho, lalu kembali lagi dengan membawa antena yang masih

terbungkus plastik dan ia tunjukkan kepada Ridho.

Page 88: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

88

PENJAGA TOKO

Ini kan?

RIDHO

Iya bang. Harganya berapa?

PENJAGA TOKO

50 ribu.

RIDHO

Hah? 50 ribu? Mahal banget bang.

PENJAGA TOKO

Ya iya lah orang ini yang bagusnya.

Ridho diam sejenak untuk berpikir.

RIDHO

Hmm, kalo yang 15 ribu ada gak bang?

PENJAGA TOKO

Buset, mana ada antena harganya 15 ribu. Yang paling murah aja harganya 25 ribu.

RIDHO

Yah terus gimana dong bang?

PENJAGA TOKO

Ya gak dapet, gak bisa kalo 15 ribu.

Page 89: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

89

Ridho merasa kecewa. Ridho membalikkan arah badannya dan diam sejenak dengan

perasaan kecewanya, lalu duduk di sebelah tas ranselnya di lantai halaman toko

tersebut. Penjaga toko hanya diam melihati Ridho.

Ridho melamun dengan murungnya. Lirikan matanya sesekali mengarah ke motor

yang terparkir di sebelah sepedanya. Motor tersebut sangat kotor dan sangat

kontradiktif dengan sepedanya Ridho yang bersih.

Ridho terus memperhatikan motor yang kotor tersebut lalu menoleh ke Penjaga toko

yang masih berdiri memperhatikan Ridho.

Ridho kembali melihati motor yang kotor tersebut dan kembali menoleh ke Penjaga

toko. Ridho terus melihati Penjaga toko dengan herannya . Penjaga toko merasa

janggal.

PENJAGA TOKO

Kenapa?

RIDHO

Ini motor siapa bang?

Ridho menunjuk ke motor yang kotor tersebut.

PENJAGA TOKO

Motor gua. Kenapa? Emang kotor. Belom sempet pergi ke tempat cuci motor.

Raut wajah Ridho menjadi sumringah.

RIDHO

Motornya saya yang cuciin ya bang?

Page 90: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

90

Nanti jadinya saya beli antena yang 25 ribu tapi bayarnya 15 ribu. Bisa gak bang?

Penjaga toko diam memikirkan tawaran Ridho.

PENJAGA TOKO

Emangnya bisa nyuci motor? Bersih gak?

RIDHO

Bersih bang, kaya sepeda saya.

PENJAGA TOKO

Hmm... Boleh... Tapi kalo gak bersih, antenanya gak jadi loh ya.

RIDHO

Iya bang siap.

Penjaga toko membawakan 1 ember air, sabun cuci, dan sikat ke depan tokonya.

Ridho mulai mencuci motor dengan menyiram terlebih dahulu. Ridho menggosokan

sikat yang sudah diberi sabun ke motor tersebut dengan sesekali merasa jijik

terhadap kotornya motor tersebut.

Ridho menyiram motor tersebut, lalu menggosok kembali dan mulai tidak merasa jijik

lagi. Ridho menyiram dan menggosok motornya berulang kali, ia mulai gesit menyuci

motor tersebut. Penjaga toko melihati Ridho dari dalam toko.

Ridho selesai mencuci motor lalu menyiram tangannya yang dipenuhi sabun.

RIDHO

Udah bersih nih bang.

Page 91: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

91

Penjaga toko masuk ke dalam toko dan kembali lagi membawa antena televisi yang

harganya 25 ribu. Ridho mengeluarkan uangnya dari kantung celana.

Ridho memberikan uangnya ke Penjaga toko dan Penjaga toko memberikan kantung

plastik berisi antena ke Ridho.

RIDHO

Makasih ya bang.

Penjaga toko hanya mengangguk. Ridho buru-buru menggendong tas ranselnya dan

mengambil sepedanya. Ridho menggantungkan kantung plastik berisi antena ke

stang sepedanya lalu mulai menaiki dan mengayuh sepedanya meninggalkan toko

tersebut dengan ekspresi wajah yang gembira.

FADE TO:

14.EXT. TERAS RUMAH - PAGI

Estabilish rumah.

15.INT. RUANG TENGAH - PAGI

Ridho berjalan keluar dari kamarnya sambil memasang kancing seragam sekolah

pramuka. Ridho duduk di sofa. Ridho menonton televisi sambil memasang dasi

pramukanya.

Ibu berjalan menghampiri Ridho sambil membawa sepiring nasi dengan lauknya. Ibu

duduk di sebelah Ridho di sofa. Ibu menyendok nasi di piring tersebut sambil

menonton televisi. Ridho memperhatikan wajah sang Ibu yang sedang fokus matanya

menghadap televisi.

Page 92: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

92

Tangan Ibu perlahan diangkat dan diarahkan ke mulut Ridho untuk menyuapinya.

Ridho mengambil sendok dan piring makannya yang dipegang Ibu.

RIDHO

Aku makan sendiri aja bu.

Ibu menoleh ke Ridho, lalu tersenyum kepadanya. Ridho mulai menyuapi makannya

ke diri sendiri sambil menonton televisi.

Dari belakang antena di atas televisi, nampak Ibu dan Ridho yang sedang makan,

duduk bersama di sofa sambil menikmati tontonan televisinya.

CUT TO BLACK:

Page 93: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

93

3.4 Proses Kerja Penata Kamera

Nina Kusumawati, dkk (2017:68) Penata Kamera adalah seseorang yang

bertugas merekam gambar dengan menggunakan perangkat keras kamera video yang

direkam melalui pita video, memory, hard disk, atau media penyimpanan lainnya

sesuai dengan arahan sutradara. Penata kamera tidak hanya dapat menghasilkan

gambar yang baik, tapi seorang penata kamera harus memahami motivasi dan

informasi apa saja yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan gambar.

First Cameraman sering disebut sebagai Penata Fotografi (Director of

Photography) atau kepala camera person. DOP adalah seorang seniman yang melukis

dengan cahaya. Dia harus familiar dengan komposisi dan aspek teknik pengendalian

kamera dan biasanya bekerja untuk menyelesaikan permasalahan teknis yang muncul

selama perekaman film. Kerja DOP sangat dekat dengan sutradara untuk setiap

pengambilan gambar. Seorang penata kamera mempunyai 3 tugas proses dalam

pembuatan film, di antaranya Pra Produksi, Produksi, dan Pasca Produksi. Dari ketiga

tugas tersebut harus dilakukan sesuai dengan description yang dia pegang.

3.4.1 Pra Produksi

Pra produksi adalah tahap awal pada sebuah produksi. Produksi drama televisi

ini dibuat camera person. Pada tahap ini, seorang camera person diberikan pengarahan

dari seorang sutradara atau program director tentang rencana visual yang akan dibuat.

Secara sistematis rencana ini dibuat ke dalam breakdown script. Dengan breakdown

script memudahkan semua elemen crew dalam bekerja nantinya. Sutradara

mendiskusikan shot-shot seperti apakah yang harus dibuat.

Page 94: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

94

3.4.2 Produksi

Ini tahap penting bagi seorang camera person, shooting script serta director

treatment menjadi acuan untuk membuat shot bagi camera person. Pada produksi

single camera, sebelum melakukan pengambilan gambar sutradara meminta pada

camera person untuk membuat komposisi serta angle tertentu. Sedangkan pada

produksi multicamera, program director bisa meminta komposisi tertentu pada saat

pengambilan gambar berlangsung secara detail.

3.4.3 Pasca Produksi

Ketika produksi telah selesai camera person kadang diminta bantuan oleh

editor untuk menjelaskan hal-hal tertentu yang bisa jadi tidak dimengerti oleh editor,

me-review hasil shooting agar tidak ada shot-shot yang kurang. Untuk memudahkan

editor dalam bekerja, setelah pengambilan gambar, camera person membuat camera

report yang berisi tentang semua keterangan shot lengkap dengan time code atau

keterangan waktu.

3.4.4 Peran dan Tanggung Jawab Camera Person

Camera person sebagai crew produksi film dan televisi mempunyai tugas dan

tanggung jawab yang spesifik. Pada umumnya seorang camera person tidak bekerja

sendiri (kecuali untuk hal tertentu). Dan secara umum tugas serta tanggung jawab

Cameraman yaitu:

1. Berdiskusi dengan producer serta sutradara, membahas tentang rencana

produksi.

2. Mempelajari naskah.

Page 95: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

95

3. Menginterplementasikan sebuah adegan atau scene.

4. Mencari referensi untuk mendapatkan angle-angle yang menarik.

5. Memberi masukan bagaimana agar bisa mendapatkan gambar yang baik.

6. Memilih peralatan kamera serta penunjangnya.

7. Bekerjasama dengan sutradara.

8. Melakukan pengambilan gambar atau shooting.

3.4.5 Proses Penciptaan Karya

a. Konsep Kreatif

Dalam program drama televisi, penulis ingin memberikan shot-shot yang

menarik dan bervariasi, hal ini dilakukan untuk menarik minat penonton. Dalam

pengambilan gambar, penulis harus menguasai keseimbangan pada kamera, sehingga

hasil gambar bisa terlihat baik sesuai arahan sutradara dengan director treatment.

1. Komposisi

Komposisi merupakan salah satu tindakan seni atau cara untuk merangkai,

menata dan membentuk berbagai unsur yang hendak di tampilkan dalam suatu shot

menjadi tampilan yang baik, menarik dan enak dilihat. Nina Kusumawati, dkk

(2017:89) Adapun tujuan mengatur komposisi dalam frame adalah:

a. Menciptakan keseimbangan dalam gambar.

b. Memperjelas informasi dan pesan yang disampaikan.

c. Menimbulkan rasa estetik bagi penata kamera dan penonton.

d. Menciptakan kesatuan ide dan gambar yang dihasilkan.

Page 96: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

96

2. Camera Angle

Secara mekanis, angle atau sudut pengambilan gambar ini berhubungan erat

dengan lensa kamera, baik lensa yang digunakan maupun penempatan kamera itu

sendiri. Menurut Ward, ruang internal shot sering menonjolkan kualitas emosional dari

adegan. Perspektif yang normal untuk membangun shot sering digunakan secara

gambling dan langsung. Nina Kusumawati, dkk (2017:93-99) menyebutkan jeni-jenis

camera angle, di antaranya:

a. Bird eye angle

Pengambilan gambar dengan sudut yang sangat jauh, yang diibaratkan seperti

sudut pandang burung melihat ke bawah dari ketinggian. Motivasinya adalah untuk

menunjukan lokasi dalam adegan.

b. Top angle

Sudut pengambilan gambar tepat di atas objek atau setara dengan arah jarum

jam angka 12.00.

c. High angle

Teknik pengambilan gambar yang memposisikan lebih tinggi dari objek.

Teknik ini memberikan arti objek sedang tertekan atau lemah.

d. Eye level

Pengambilan gambar yang normal, yang sejajar dengan pandangan manusia.

e. Low angle

Page 97: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

97

Teknik pengambilan gambar yang memposisikan lebih rendah dari objek.

Teknik ini memberi arti bahwa objek kuat, berwibawa atau elegan.

f. Frog eye

Teknik pengambilan gambar yang sejajar dengan alas atau kaki. Teknik ini

biasanya hanya sebagai pelengkap dari rangkaian gambar sebelumnya.

g. Dutch angle

Teknik pengambilan dengan cara memiringkan kamera. Memberi arti

menggambarkan fantasi kepada penonton.

h. Over the shoulder

Sudut pengambilan dari belakang salah satu bahu pemain yang

sedang berhadapan atau berdialog.

3. Shotsize

Shotsize adalah ukuran besar kecilnya subjek dalam sebuah frame yang

memiliki informasi dan makna berbeda sesuai dengan ukuran masing-masing shotsize.

Contoh shotsize yang biasa digunakan didunia menurut Nina Kusumawati, dkk

(2017:80-84):

a. Extreme Close Up (EXCU)

Digunakan untuk detail suatu objek dan memberikan informasi ekspresi.

b. Big Close Up (BCU)

Page 98: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

98

Wajah objek memenuhi frame. Fungsinya memunculkan ekspresi objek.

c. Close Up (CU)

Hanya menampilkan kepala objek. Fungsinya untuk menekankan ekspresi

objek dan membantu penonton untuk merasakan apa yang dirasakan objek.

d. Medium Close Up (MCU)

Menampilkan kepala, pundak dan sebagian dada. Fungsinya untuk

memperjelas profil objek kepada penonton.

e. Medium Shot (MS)

Menampilkan ujung kepala hingga batas pinggang. Fungsinya untuk

memperlihatkan objek lebih jelas dan penonton lebih mengerti apa yang sedang

dilakukan objek.

f. Knee Shot (KS)

Pengambilan gambar dari ujung kepala hingga lutut. Shot ini lebih netral tidak

ada penekanan yang terlalu mendalam.

g. Full Shot (FS)

Pengambilan gambar dari ujung kepala sampai ujung kaki. Fungsinya

memberikan informasi disekeliling objek.

h. Long Shot (LS)

Page 99: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

99

Pengambilan gambar yang luas. Fungsinya menunjukan objek dan latar

belakangnya.

i. Very Long Shot (VLS)

Pengambilan gambar yang sangat luas dan jauh. Memberikan informasi bahwa

objek merupakan bagian dari lingkungannya.

4. Movement (Pergerakan Kamera)

Camera movement sangat penting untuk dilakukan oleh penata kamera.

Suasana kedinamisan gambar dan dimensi yang dapat terkesan 3 dimensi dapat

tercipta dengan menggunakan teknik ini. Beberapa jenis camera movement dapat

dijelaskan menurut Nina Kusumawati, dkk (2017:99-105):

a. Panning

Panning adalah teknik pengambilan gambar dengan cara membelokan badan

kamera secara horizontal tanpa merubah posisi kamera. Teknik ini dapat digunakan

untuk melakukan pengambilan gambar dengan mengikuti objek yang bergerak ke

kanan atau ke kiri.

b. Tilting

Tilting adalah teknik pengambilan gambar dengan cara menggerakan badan

kamera secara vertical. Tujuan teknik ini dapat digunakan untuk menunjukan

ketinggian atau profil objek dari bawah ke atas atau sebaliknya.

c. Tracking

Page 100: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

100

Tracking adalah teknik yang dilakukan dengan cara mendekatkan kamera

dengan objek atau mmenjauhkan kamera dari objek. Teknik ini biasanya

menggunakan alat tambahan yang disebut dolly track atau slider, agar gambar yang

dihasilkan lebih halus.

d. Zooming

Zooming adalah teknik pergerakan lensa kamera yang dilakukan dengan

menggunakan tombol wide angle dan tele. Zoom in akan membuat objek semakin

dekat, sedangkan zoom out akan membuat objek menjadi jauh dan latar belakang objek

lebih terlihat.

e. Arching

Arching adalah teknik pengambilan gambar dengan cara bergerak mengelilingi

objek, gerakan ini dapat dilkakukan dengan setengah lingkaran atau satu lingkaran

penuh.

f. Crane

Crane adalah teknik pengambilan gambar dengan alat penyangga yang disebut

crane, jimmy jip atau porta jip.

g. Crabbing

Crabbing adalah pergerakan kamera dengan cara bergerak ke samping kanan

atau kiri layaknya kepiting yang sedang berjalan.

b. Konsep Produksi

Page 101: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

101

Sebagai penata kamera, penulis menggunakan shotlist yang penulis buat

berdasarkan kesepakatan dengan sutradara untuk meminimalisir terjadinya

kekurangan gambar.

Pada saat produksi penulis juga harus melakukan pemeriksaan hasil dan

melakukan diskusi dengan sutradara dan editor. Apabila belum cukup memenuhi

kebutuhan gambar, maka bisa dilakukan pengambilan gambar saat itu juga. Hal ini

dilakukan untuk menghindari kekurangan stok gambar saat di lakukannya proses

editing.

c. Konsep Teknis

Pada produksi ini camera person memutuskan menggunakan kamera Sony

VG30, dengan alasan biaya sewa yang murah untuk menghemat budget tetapi tetap

memaksimalkan dan mengoptimalkan kinerja kamera tersebut. Kamera Sony VG30

sendiri memiliki sensor Full Frame Exmor APS HD CMOS 16.1 Megapixels yang

sudah dapat merekam video resolusi Full HD dengan frame rate 24fps, 25fps, dan

50fps. Adapun alasan lain camera person karna bodi kameranya yang ringan dan

ringkas serta sudah dilengkapi fitur steady shot yang meminimalisir shake atau getaran

jika kamera digunakan secara handheld.

3.4.6 Kendala Produksi dan Solusinya

Kamera yang sedang dipegang dengan tangan akan berat jika mengambil shot

yang berdurasi panjang, boom mic atau lighting yang bocor terekam kamera, pantulan

cahaya yang membuat bias pada gambar. Gerakan talent yang sedang berlari akan

menyusahkan camera person untuk mengambil gambar dan mengatur fokus pada

Page 102: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

102

gambar. Banyak kekurangan shot gambar, banyak crew masuk frame, terlalu banyak

cut sehingga memakan waktu, solusinya adalah:

1. Shot berdirasi panjang harus memakai tripod.

2. Koordinasi terlebih dahulu supaya gambar tidak ada shadow atau pantulan

lighting.

3. Menutup bagian yang cahayanya terlalu berlebihan agar gambar yang dihasilkan

tidak bias.

4. Usahakan dan berkoordinasi dengan sutradara untuk mengambil adegan berlari

atau berkendara agar tidak out frame dengan talentnya.

5. Meminta izin untuk bergantian memakai tempat yang telah di izinkan.

Page 103: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

103

3.4.7 Lembar Kerja Penata Kamera

Konsep Penata Kamera

Shotlist

Bloking Kamera

Spesifikasi Kamera

Page 104: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

104

Konsep Penata Kamera

Dalam produksi drama televisi “ANTENA” penulis bertanggung jawab

sebagai penata kamera pada tahap pra produksi, penulis harus berdiskusi sudut

pengambilan kamera bersama produser, sutradara, dan penulis naskah agar mendapat

sudut pengambilan yang paling baik di dalam produksi drama televisi “ANTENA”.

Konsep yang dibuat dalam film ini lebih menekan kepada hal yang bersifat natural

dengan look dan mood yang wajar tidak ada hal yang berlebihan dari segi pengambilan

gambar, teknis, angel, kamera, komposisi gambar, camera movement, hingga

pencahayaan lighting.

Selanjutnya pada tahap produksi, penulis mendampingi sutradara dalam

melihat hasil pengambilan gambar saat produksi di lapangan dengan acuan camera

report yang telah penulis buat dan mengikuti setiap tahap editing bersama editor guna

mengetahui kebutuhan gambar, warna, letak shot, dan shot pilihan yang diinginkan

dalam skenario.

Ketika pasca produksi, penulis memback up data saat produksi untuk di

serahkan kepada sutradara dan editor. Penulis bersama sutradara juga mengikuti tahap

editing bersama editor guna mengetahui kebutuhan gambar yang diinginkan dalam

skenario.

Page 105: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

105

Tabel. III.19

SHOTLIST

Produksi : Kampi Films Produser : Fajri Yansyah

Judul Program : Antena Sutradara : Anjani Dhita Palupy

Durasi : 23 Menit Penata Kamera : Iram Satriani

Scene

No.

Shot

No. Shot Size Angle

Camera

Movement Duration Location Subject And Action

1 1 Long Shot Eye Level Still 2 Menit Int.Ruang

Tengah Pagi

Ridho berjalan keluar dari kamarnya

sambil menguap lalu duduk di sofa.

1 2 Full Shot Eye Level Still 2 Menit Int.Ruang

Tengah Pagi

Ridho berusaha mencabut jack antenanya

dari televisi tetapi ia kesulitan

mencabutnya.

1 3 Medium

Close Up Eye Level

Still -

Handheld 15 Detik

Int.Ruang

Tengah Pagi Ibu meletakkan remot televisinya di meja.

2 1 Fullshot Eye Level Still 2-3 Menit Int.Ruang

Tengah Pagi

Ridho sudah memakai seragam sekolah

Putih Putih yang belum terkancingi

semuanya.

Page 106: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

106

2 2 Close Up High Angle Still -

Handheld 1 Menit

Int.Ruang

Tengah Pagi

Ridho meletakkan smartphonenya di atas

meja lalu ia minum air menggunakan gelas

dan meletakannya di atas meja.

3 1 Long Shot Eye Level Still 2 Menit Ext. Teras

Rumah - Pagi

Ridho duduk di teras sambil memakai

sepatunya.

3 2 Full Shot Eye Level Still 2 Menit Ext. Teras

Rumah - Pagi

Selesai mengikat sepatu, Ridho langsung

mengendong tas ranselnya dan buru buru

bersalaman dengan Ibu lalu menaiki

sepedanya.

3 3 Long Shot Eye Level Still 2 Menit Ext. Teras

Rumah - Pagi

Ridho mulai mengayuh pergi meninggalkan

rumah dengan terburu-buru.

4 1 Close Up Low Angle Still -

Handheld 4-10 Detik

Int. Ruang

Tengah -

Siang

Terlihat ruang tengah yang sepi dan

hening.

4 2 Wide Shot High Angle Still –

Handheld 4-10 Detik

Int. Ruang

Tengah -

Siang

Ridho keluar kamar sambil melepas satu

persatu kancing seragam sekolahnya.

Page 107: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

107

4 3 Full Shot Eye Level Pan Left 6-15 Detik

Int. Ruang

Tengah -

Siang

Ridho berjalan menuju dapur untuk

mencari Ibu.

4 4 Long Shot Eye Level Still 2 Menit

Int. Ruang

Tengah -

Siang

Ridho berdiri diam memikirkan dimana

Ibunya.

5 1 Medium

Shot Eye Level Still 1 Menit

Ext. Rumah

Tetangga -

Siang

Ridho keluar dari dalam rumah.

5 2 Medium

Shot

Over The

Shoulder

Still -

Handheld 1 Menit

Ext. Rumah

Tetangga -

Siang

Ridho hanya cemberut lalu masuk ke

rumahnya bersama Ibu.

6 1 Long Shot Eye Level Still 2 -3 Menit

Int. Ruang

Tengah -

Siang

Ibu berjalan dari dapur menghampiri Ridho

yang duduk di sofa sambil membawa

sepiring nasi berisi lauk untuk makan

Ridho.

6 2 Medium

Close Up Eye Level Still 2 - 3 Menit

Int. Ruang

Tengah -

Siang

Ridho mengambil piringnya dari atas meja,

ia melihati makannya seperti tak berselera

Page 108: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

108

lalu mulai memakannya dengan kurang

lahap.

7 1 Full Shot Eye Level Still 2-3 Menit

Ext.Teras

Rumah -

Siang

Sepulang dari sekolah, Ridho yang

memakai seragam sekolah Putih

Merahnya, berhenti mengayuh sepedanya

tepat di teras rumahnya.

7 2 Medium

Long Shot Eye Level Still 2- 3 Menit

Ext.Teras

Rumah -

Siang

Tampak Ridho mulai merasaa kesal saat

memainkan mainannya, ia memasukkan

kembali mainan mobil-mobilannya ke

dalam tas ranselnya.

8 1 Long Shot Eye Level Still 3-4 Menit

Int. Ruang

Tengah -

Siang

Ridho membuka pintu dan masuk ke

rumahnya.

8 2 Medium

Close Up Eye Level Zoom In 1 Menit

Int. Ruang

Tengah -

Siang

Ridho berjalan keluar dari kamarnya

sambil memakai kaus berwarna merah dan

masih memakai celana sekolah berwarna

merah.

Page 109: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

109

8 3 Full Shot Eye Level Still 1 Menit

Int. Ruang

Tengah -

Siang

Ridho berjalan keluar dari dapur sambil

membawa sepiring nasi dengan lauknya.

8 4 Medium

Shot Eye Level

Still -

Handheld 1 – 2 Menit

Int. Ruang

Tengah -

Siang

Ridho berjalan keluar dari kamarnya

sambil membawa tas ranselnya lalu

meletakkannya di sofa.

8 5 Full Shot Eye Level Still 1-2 Menit

Int. Ruang

Tengah -

Siang

Ridho memasukkan antenanya ke dalam tas

ranselnya lalu memasukkan uang-uangnya

ke sisi kanan kantung celananya.

9 1 Long Shot Eye Level Still 1-2 Menit

Ext. Teras

Rumah -

Siang

Terlihat sebuah sepeda terparkir di depan

rumah.

10 1 Long Shot Eye Level

Follow

Subject -

Handheld

1 Menit Ext. Jalanan -

Siang

Ridho sedang mengayuh sepedanya, tiba-

tiba saja ia tak bisa mengayuh sepedanya

dan perlahan berhenti di pinggir jalan.

10 2 Full Shot Eye Level

Follow

Subject -

Handheld

2 Menit Ext. Jalanan -

Siang

Ridho menoleh ke rantai sepedanya yang

ternyata lepas dari girnya.

Page 110: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

110

10 3 Long Shot Eye Level Still 3 Menit Ext. Jalanan -

Siang

Ridho turun dari sepedanya, lalu jongkok

di samping sepedanya sambil melihati

rantainya yang berkarat.

10 4 Full Shot Eye Level Still 1 Menit Ext. Jalanan -

Siang

Tampak wajah Ridho merasa jijik saat

ingin memasang rantai sepedanya ke gir.

10 5 Medium

Shot High Angle

Still -

Handheld 2 Menit

Ext. Jalanan -

Siang

Ridho pun tidak jadi memasang sendiri

rantai sepedanya.

10 6 Big Close

Up Eye Level

Still -

Handheld 1 Menit

Ext. Jalanan -

Siang

Ridho berdiri lalu melihat ke sekitarnya,

dari kejauhan terlihat bengkel motor.

11 1 Long Shot Eye Level Still 2 Menit

Ext. Bengkel

Motor -

Siang

Ridho mendorong sepedanya dan berhenti

di depan bengkel kecil.

11 2 Full Shot Eye Level Still 1 Menit

Ext. Bengkel

Motor -

Siang

Di bengkel tersebut, ada seorang MONTIR

yang sedang memperbaiki motor, juga ada

seorang bocah laki-laki yang sedang makan

nasi sendiri sambil menonton televisi.

Page 111: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

111

11 3 Medium

Close Up

Over The

Shoulder

Still -

Handheld 1 Menit

Ext. Bengkel

Motor -

Siang

Montir tersebut jongkok lalu memasang

rantai sepeda Ridho ke girnya.

11 4 Medium

Close Up Eye Level

Still -

Handheld 1 Menit

Ext. Bengkel

Motor -

Siang

Ridho menaiki sepedanya. Saat ingin mulai

mengayuh, Montir menahannya.

11 5 Medium

Shot Eye Level

Still -

Handheld 3 Menit

Ext. Bengkel

Motor -

Siang

Ridho mengeluarkan uang dari kantung

celananya, ia mengambil uang 5000 dari

selipan beberapa lembar uangnya, lalu

memberikannya ke Montir tersebut.

11 6 Medium

Long Shot Eye Level

Still -

Handheld 2 Menit

Ext. Bengkel

Motor -

Siang

Ridho menaiki sepedanya lalu mulai

mengayuh menuju ke arah yang ditunjuk

oleh Montir tersebut.

12 1 Long Shot Eye Level Still 1 Menit

Ext.

Perempatan

Jalan Raya -

Siang

Ridho berhenti mengayuh sepedanya di

perempatan jalan raya yang dilalui banyak

kendaraan.

Page 112: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

112

12 2 Medium

Close Up Eye Level Still 1 Menit

Ext.

Perempatan

Jalan Raya -

Siang

Ridho diam saja di pinggir jalan, ia melihat

banyak kendaraan dari arah kiri dan kanan.

12 3 Medium

Shot Eye Level Still 1 Menit

Ext.

Perempatan

Jalan Raya -

Siang

Ridho turun dari sepedanya. Ada seorang

laki-laki yang ingin menyeberang jalan.

Ridho melihati orang tersebut.

12 4 Long Shot Eye Level Still 1 Menit

Ext.

Perempatan

Jalan Raya -

Siang

Laki-laki tersebut menyeberangi jalan,

Ridho mengikuti dari sampingnya sambil

mendorong sepedanya.

12 5 Long Shot Eye Level Still 1 Menit

Ext.

Perempatan

Jalan Raya -

Siang

Setelah sampai di seberang jalan, Ridho

menaiki sepedanya lalu mulai mengayuh

kembali.

13 1 Long Shot Eye Level Still 2 Menit

Ext. Toko

Elektronik -

Siang

Ridho menghentikan laju sepedanya di

depan toko elektronik yang ia tuju.

Page 113: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

113

13 2 Full Shot Eye Level Still 1 Menit

Ext. Toko

Elektronik -

Siang

Ridho memarkirkan sepedanya di samping

motor depan toko tersebut.

13 3 Long Shot Eye Level Still 2 Menit

Ext. Toko

Elektronik -

Siang

PENJAGA TOKO sedang bermain game

di smartphonenya di dalam toko, ia melihat

Ridho sedang melihati barang-barang di

tokonya.

13 4 Medium

Shot Eye Level Still 2 Menit

Ext. Toko

Elektronik -

Siang

Ridho menunjukkan antenanya ke Penjaga

toko.

13 5 Medium

Close Up High Angle Still 2 Menit

Ext. Toko

Elektronik -

Siang

Ridho memasukkan antena rusaknya ke

dalam tas ransel dan ia letakkan tasnya di

lantai teras toko.

13 6 Medium

Close Up Low Angle Still 2 Menit

Ext. Toko

Elektronik -

Siang

Ridho diam sejenak untuk berpikir.

13 7

Medium

Close Up

& Close

Up

Eye Level Handheld 3 Menit

Ext. Toko

Elektronik -

Siang

Ridho merasa kecewa. Ridho membalikkan

arah badannya dan diam sejenak dengan

perasaan kecewanya, lalu duduk di sebelah

tas ranselnya di lantai halaman toko

tersebut.

Page 114: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

114

13 8

Full Shot

& Big

Close Up

Eye Level Handheld 1 Menit

Ext. Toko

Elektronik -

Siang

Ridho melamun dengan murungnya.

13 9

Full Shot

& Close

Up

Eye Level Handheld 1 Menit

Ext. Toko

Elektronik -

Siang

Ridho terus memperhatikan motor yang

kotor tersebut lalu menoleh ke Penjaga toko

yang masih berdiri memperhatikan Ridho.

13 10 Medium

Shot Low Angle Handheld 1 Menit

Ext. Toko

Elektronik -

Siang

Ridho kembali melihati motor yang kotor

tersebut dan kembali menoleh ke Penjaga

toko.

13 11 Medium

Shot

High Angle

– Eye Level Tilt Up 1 Menit

Ext. Toko

Elektronik -

Siang

Ridho menunjuk ke motor yang kotor

tersebut.

13 12 Medium

Shot Eye Level Still 1 Menit

Ext. Toko

Elektronik -

Siang

Raut wajah Ridho menjadi sumringah.

13 13 Long Shot Eye Level Still 2 Menit

Ext. Toko

Elektronik -

Siang

Penjaga toko diam memikirkan tawaran

Ridho.

Page 115: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

115

13 14 Medium

Close Up Eye Level Handheld 1 Menit

Ext. Toko

Elektronik -

Siang

Penjaga toko membawakan 1 ember air,

sabun cuci, dan sikat ke depan tokonya.

13 15 Medium

Shot Eye Level Handheld 1 Menit

Ext. Toko

Elektronik -

Siang

Ridho menyiram motor tersebut, lalu

menggosok kembali dan mulai tidak

merasa jijik lagi.

13 16 Close Up Detail Handheld 1 Menit

Ext. Toko

Elektronik -

Siang

Ridho selesai mencuci motor lalu menyiram

tangannya yang dipenuhi sabun.

13 17 Medium

Shot Eye Level Still 1 Menit

Ext. Toko

Elektronik -

Siang

Penjaga toko hanya mengangguk.

14 1 Long Shot Eye Level Still 1 Menit Ext. Teras

Rumah - Pagi

Estabilish rumah.

15 1 Long Shot Eye Level Still 2 Menit

Int.Ruang

Tengah -

Pagi

Ridho berjalan keluar dari kamarnya sambil

memasang kancing seragam sekolah

pramuka.

Page 116: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

116

15 2 Medium

Shot Eye Level Still 2 Menit

Int.Ruang

Tengah -

Pagi

Dari belakang antena di atas televisi,

nampak Ibu dan Ridho yang sedang makan,

duduk bersama di sofa sambil menikmati

tontonan televisinya.

Page 117: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

117

TABEL.III.20

BLOCKING KAMERA

Produksi : KAMPI FILMS Produser : Fajriansyah

Judul Program : ANTENA Sutradara : Anjani Dhita P

Durasi : 20 Menit Penata Kamera : Iram Satriani

Page 118: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

118

Page 119: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

119

Spesifikasi Kamera

Tipe : Sony NEX-VG30

Shape : Horizontal

Optical Sensor/Size : Exmor APS HD CMOS sensor (23.5 x 15.6mm)

Total Pixel : 16.7MP

Valid Video Pixel : 13.6MP

Resolusi : 1980x1080 – Full HD

LCD Monitor : 3inch Xtra Fine LCD

Recording Media : SD Card, SDHC Card, Memory Stick PRO Duo

Tipe Baterai : NP – FV70

Koneksi : miniHDMI, USB2.0 Hi-speed

Dimensi (WxHxD) : 91mm x 130mm x 223mm

Berat : 650g

Page 120: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

120

Spesifikasi Lensa

Tipe : Sony 10-18mm f/4 E-MOUNT

Super wide angle zoom lens

Sony e-mount lens for nex camera

Aperture range F/4.0-22

Optical steadyshot image Stabilization

Internal focusing system

Theree aspherical elements

Super extra dispersion glass

Page 121: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

121

3.5 Proses Kerja Penata Cahaya

Dalam produksi drama televisi yang berjudul ANTENA bertanggung jawab atas

menata sebuah cahaya. Menurut Achlina dan Suwandi dalam nina kusumawati

(2017:37) “Lighting Director dapat didefinisikan sebagai penanggung jawab

pengaturan dan pelaksannan keberhasilan tata cahaya dan produksi studio”.

Sedangkan menurut Karsito “Penata cahaya adalah orang yang bertugas mengatur tata

cahaya di lokasi shooting atas permintaan sinematografer”.

Berdasarkan kutipan di atas, penulis sebagai penata cahaya menyimpulkan

bahwa penata cahaya adalah orang yang mengatur dan bertanggung jawab atas

pencahayaan dalam film ini, dimana dimulai dari pra produksi sampai pasca produksi.

Tata cahaya adalah seni pengaturan cahaya dengan menggunakan alat percahayaan

sehingga menciptakan sebuah ilusi agar penonton dapat melihat adanya kesan ruang

dan waktu juga suasana yang berada di dalam film tersebut. Lalu seperti halnya sebuah

mata kamera juga membutuhkan sebuah cahaya dimana dan seperti apa bentuk suatu

objek yang saling berhubungan dengan objek lain seperti,lingkungan dan juga kapan

peristiwa itu terjadi.sesng sudah dijelaskan sesuai diatas bahwa peranan sebuah cahaya

sangatlah penting agar dapat mewujudkan keinginan dari sang sutrada dan juga penulis

naskah.

3.5.1 Pra Produksi

Proses dalam tahap pra produksi, seorang penata cahaya harus memahami dan

mendalami naskah yang akan diproduksi. Pemahaman ini untuk mengetahui apa saja

kebutuhan pencahayaan dalam scene yang akan diproduksi, lalu mengadakan rapat

dengan produser dan sutradara untuk menyatukan persepsi dan mengetahui apa

Page 122: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

122

keinginan dari produser dan sutradara. Penata cahaya juga harus membuat konsep

pencahayaan dan blocking lighting yang tepat sesuai yang tertera dalam naskah serta

melakukan hunting lokasi untuk mendapatkan gambaran penempatan pencahayan

yang tepat, baik pencahayaan indoor atau outdoor.

3.5.2 Produksi

memasuki tahap produksi, seorang penata cahaya penata cahaya harus

memepersiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk kelengkapan pencahayaan lokasi,

mengoperasikan peralatan lighting dengan baik dan benar sesuai dengan blocking

lighting yang telah dibuat pada saat pra produksi agar mendapatkan hasil yang

memuaskan, melakukan komunikasi dan kordinasi dengan directed of photography

atau dop agar tidak terjadi kesalahpahaman, serta menguasai secara teknis setiap

perlalatan lighting yang dipakai dan selalu bersiap jika terjadi gangguan teknis.

3.5.3 Pasca Produksi

Pada tahap pasca produksi, seorang penata cahaya wajib memeriksa hasil

gambar untuk melihat penataan cahaya yang telah diproduksi, menganalisa hasil

gambar, dan mendata kekurangan dari gambar yang telah diambil.

3.5.4 Peran dan Tanggung Jawab Penata Cahaya

Dalam pra produksi drama televisi ANTENA peran dan tanggung jawab penata

cahaya adalah menyiapkan beberapa alat lighting dan juga beberapa alat lainnya,

penulis juga mengatur blocking lighting sehingga menciptakan ruang dan dimensi

yang diinginkan serta warna aslinya. Penulis dan sutradara harus mempelajari naskah

Page 123: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

123

agar dapat menentukan warna yang akan dipakai sehingga penata cahaya dapat

mengetahui interprasi dari sutradara.

Dalam tahap produksi drama televisi ANTENA penata cahaya harus

memaksimalkan cahaya yang ada di dalam suatu ruangan dengan menggunakan

prinsip dasar THREE POINTS LIGHTING yaitu, KEY LIGHT, FILL LIGHT, juga

BACK LIGHT. Apabila itu masih gelap atau kurang dalam pencahayaan, penata

cahaya akan akan menggunakan lampu tambahan agar cahaya dapat sempurna di

kamera sehingga sesuai dengan apa yang diinginkan oleh sutradara dan juga

menciptakan ilusi sehingga penonton kesan adanya jarak, waktu, ruang, dan juga

suasana suatu kejadian yang ada di dalam film ini.

Dalam proses pasca produksi drama televisi ANTENA penata cahaya wajib

untuk mereview hasil gambar untuk penata cahayaan yang telah diproduksi serta

menganalisa hasil gambar juga mendata ulang hasil gambar yang sudah diambil dan

mengevaluasi hasil gambar.

3.5.5 Proses Penciptaan Karya

Pada pembuatan drama televisi ANTENA penulis dimulai dari tahap pra

produksi yaitu,berdiskusi dengan produser,sutradara,dan juga penata kamera untuk

menenukan warna cahaya yang nantinya akan digunakan,dan penulis juga memebedah

naskah sampai menentukan blocking lighting.

Page 124: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

124

Pada tahap produksi penulis menyiapkan equipment lighting yang telah

disepakati oleh,produser,sutradara,dan penata kamera kemudian mengatur tata letak

lighting yang telah disepakati bersama. Proses terakhir yaitu,pasca produksi penulis

bertugas melihat melihat kembali gambar pada tahap editing dan juga mengevaluasi

bagian mana saja yang memiliki masalah pada saat pengambilan gambar.ketiga tahap

tersebut berjalan dengan baik dengan adanya kerja sama tim semua.

3.5.6 Kendala Produksi dan Solusinya

Ketika di tahap produksi saya mengalami kendala pada saat penghubung listrik

mengalami kerusakan.solusinya saya menukar alat tersebut ke rental tersebut.

Page 125: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

125

3.5.7 Lembar Kerja Penata Cahaya

Konsep Penata Cahaya

Lighting Sheet

Floor Plan

Spesifikasi Alat

Page 126: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

126

Konsep Penata Cahaya

A. Konsep Kreatif

Pada drama televisi yang berjudul “ANTENA” ini menggabungkan sebuah

cerita, komposisi gambar dan akting dari pemain film nya dan koomposisi gambar

hingga tahap terakhir yaitu tahap editing, penulis juga harus bekerja sama dengan

sutradara untuk menentukan cahaya yang akan di visualiasasikan pada drama televisi

ini.

B. Konsep Produksi

Cahaya merupakan salah satu bagian penting di dalam film drama ini, karena

dengan adanya cahaya seorang cameramen dapat mengvisualisasikan sebuah objek

dengan jelas sehingga penonnton mendapatkan kesan ilusi dari film tersebut, selai itu

penonton juga dapat semakin dekat dengan ruang, jarak dan juga waktu dari film

tersebut sehingga atas dasar itu mengapa cahaya sangat penting di film drama ini.

C. Konsep Teknis

Konsep teknis dalam drama televisi “ANTENA” penulis menggunakan LED

LIGHT Viltrox VL-D85T karena memiliki cahaya yang cukup tinggi untuk shooting

di outdoor juga indoor dan juga menggunakan reflektor sehingga cahaya yang

dipantulkan bisa menambah kesan detail dari setiap scene.

Page 127: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

127

Tabel. III.21

LIGHTING SHEET

Produksi : Kampi Films Produser : Fajri Yansyah

Judul Program : Antena Sutradara : Anjani Dhita Palupy

Durasi : 20 Menit Penata Cahaya : Muhammad Dika

No Scene Shot Key

Light

Back Light Fill Lights Notes

1 1 1 Led Light - Led Light

2 2 Led Light Led Light

3 3 Led Light Led Light

4 2 1 Led Light - Led Light

5 2

6 3 1 Led Light - Led Light Lampu di

pantulkan ke

tembok karena

sudah terbantu

cahaya matahari

7 2 Led Light Led Light

8 3 Led Light Led Light

9 4 1 Led Light - Led Light

10 2 Led Light Led Light

11 3 Led Light Led Light

12 5 1 Led Light Led Light

13 2 Led LIght - Led LIght

14 6 1

15 2 Led Light - Led Light

16 7 1 Led Light Led Light

17 2 Led Light - Led Light

18 8 1 Led Light Led LIght

Page 128: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

128

19 2 Led Light - Led Light

20 3 Led Light Led Light

21 4 Led Light Led Light

22 5 Led Light Led Light

23 9 1 Led Light - - Lampu di

pantulkan ke

tembok karena

sudah terbantu

cahaya matahari

24 11 1

25 2

26 3 Led Light - -

27 4

28 5

29 6

30 13 1

31 2

32 3

33 4 Led Light

34 5 - -

35 6 Led Light

36 7

37 8

38 9

39 10 Led Light

40 11 - -

41 12

42 13

43 14

44 15 - -

45 16

46 17

Page 129: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

129

47 14 1 Led Light - Led Light

48 2 Led Light - Led Light

Page 130: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

130

FLOORPLAN

Gambar III.54 Floorplan

Page 131: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

131

Page 132: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

132

Page 133: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

133

SPESIFIKASI LIGHTING

Model : VL-D85T

Color temperature : 3300K-5600K

Brightness : 20%-100% (Adjustable)

Max brightness : 9300 LM

Max illuminance : 7030 Lux/1m

Lamp beads : 3300K:600pcs + 5600k :600pcs

Power max : 85W

Continue light time : 1h (Li- battery BP-L60A 14,4v 5,4Ah)

Group : A/B/C/D/E/F

Colour rendering index : _> 95 (RA)

DC adapter : Input voltage : AC 110-240V-50/60HZ,3m cable

Ouput voltage : DC18V/6a,round hole straight 5.5 ;2.5mm

Internal diameter : 2 m cable : magnetic ring included

Dimension : 394mm x 364mm x 58mm

Weight : Approx 2.86 kg (excluding light barrier )

Page 134: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

134

3.6 Proses Kerja Penata Suara

Pengaturan suara dalam sebuah program di tentukan oleh seorang penata

suara. Penata suara adalah orang yang bertugas merekam dan menjaga kualitas

audio secara keseluruan. Dalam pembuatan Drama Televisi yang berjudul

“ANTENA” penata suara sangat di butuhkan dalam berlangsungnya produksi.

Menurut Kusumawati, dkk (2015:123) “Program Televisi mengandung dua unsur

yang penting yaitu gambar dan suara. Kedua komponen ini harus seimbang dan

menjadi satu kesatuan yang tidak bias di pisahkan”. Meskipun sejarah awal film

pertama itu tanpa unsur audio/suara alias bisu, tetapi keberadaan suara sangat

penting karena berfungsi sebagai penunjang untuk memperkuat atau mempertegas

informasi yang hendak di sampaikan melalui bahasa gambar.

Penata suara juga bertanggung jawab dalam sebuah lagu yang nanti akan

menjadi sebuah soundtrack maupun musik musik ilustrasi yang pas untuk di

drama televisi. Pengaturan suara dalam sebuah program acara ditentukan oleh

seorang penata suara. Sedangkan boomer adalah petugas teknis yang membantu

penata suara untuk merekam suara pemain dengan menggunakan alat yang disebut

microphone boom atau stake boom microphone. Alat ini untuk memperkuat atau

mempertegas informasi yang hendak disampaikan melalui gambar. Pada tahap

pra produksi penata suara bersama sutradara, penulis naskah dan editor

menentukan direct sound atau perekaman secara langsung secara sebagai konsep

perekaman suara yang akan dipakai. Kemudian penata suara membuat daftar

peralatan yang akan di gunakan dan memberikannya kepada Produser. Dalam

tahap produksi penata suara bersama dengan kamera person men-setting audio

Page 135: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

135

level dan wind cut serta menjaga continuitas suara pada saat pengambilan

gambar.

3.6.1 Pra Produksi

Pada tahap ini penulis sebagai penata suara melakukan menurut

Kusumawati, dkk (2017:127)

1. Memahami dan mendalami naskah yang akan diproduksi. Pemahaman ini

dimaksudkan untuk mengetahui dan mencari apa yang harus direkam dan

apa yang harus dibuat sound effectnya pada saat produksi. Dalam hal ini

yang harus dipahami adalah tentang aksi tokoh yaitu bagaimana pergerakkan

tokoh dalam sebuah scene, lingkungan atau suasana setting dan atmosfir

yang akan direkam di lokasi, tingakat emosi tokoh yang berhubungan

dengan keras lemahnya suara (apakah suasana marah atau sedih/menangis)

dan transisi suasana dan waktu antar scene

2. Membuat perencanaan pengelompokan suara dan sound effect.

3. Dari hasil pemahaman naskah kemudian penata audio mengelompokkan

suara dan sound effect dalam bentuk treatment audio. Treatment audio ini

dibuat untuk mempermudah pada saat produksi. Kita tinggal memilih mana

yang akan diproduksikan dan direkam terlebih dahulu sesuai dengan lokasi

yang sudah ditentukan.

4. Memilih backsound, theme soung dan scoring musik yang tepat untuk

naskah yang akan diproduksi. Pemilihan ini di sesuaikan dengan tema dan

genre yang akan diproduksi. Pada tahap ini penata suara sudah mulai

Page 136: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

136

mendapatkan bayangan untuk menempatkan backsound pada bagian-bagian

dari produksi yang akan dibuat.

5. Mengadakan rapat koordinasi dengan crew yang lain (sutradara,

producer,dan penanggung jawab teknis) Dalam rapat ini penata suara

memaparkan secara teknis (peralatan) dan non teknis dari apa yang ada di

dalam naskah sesuai dengan perencanaanya.

6. Melakukan hunting lokasi untuk mendapatkan gambaran suasana, hunting

ini dimaksudkan untuk melihat perencanaa blocking audio dan perekam

sound effect serta atmosfir suasan di lokasi

7. Mendata peralatan teknis seperti jenis microphone, mixer audio dan

kelengkapan yang di butuhkan untuk perekam suara di lokasi.

Dalam Proses Pra Produksi ini penulis berdiskusi terhadap kru

menentukan cerita apa yang akan di angakat untuk Drama Televisi yang akan di

buat. Setelah menemukan cerita lalu mencari judul yang tepat untuk Drama

Televisi ini dan “Antena” yang pas untuk menjadi judul di Drama Televisi.

Kemudian cerita dan judul sudah di rembukan bersama penulis bertanya terhadap

sutradara alat yang akan di sewa dan di gunakan untuk produksi nanti. Kemudian

menentukan akan memakai jenis musik apa saja kepada penulis naskah dan

sutradara. Penulis juga mulai mencari- cari terhadap sound-sound maupun

insturement yang nanti akan menjadi pemanis dalam Drama Televisi. Bukan

sekedar sound saja penulis juga sulit menulis lirik lirik bait untuk pembuatan

soundtrack lagu di Drama televisi

Page 137: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

137

“Antena”. Saat perencanaan awal matang, tim melakukan uji coba

terhadap konsep yang telah di rencanakan dalam bentuk produksi program

bayangan atau dummy program.

3.6.2 Produksi

Setelah pra produksi selesai, tahap selanjutnya adalah produksi

(pengambilan gambar). Tahap produksi akan berjalan dengan lancar apabila tahap

pra produksinya sudah siap dan matang. Pada tahap ini penulis sebagai penata

suara melakukan menurut Kusumawati, dkk (2017:128)

1. Mempersiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk perekam

suara dan sound effect sesuai dengan script dan scene yang akan

diproduksi.

2. Mengoperasikan perlengakapan peralatan audio dengan baik dan benar

agar didapat hasil yang memuaskan.

3. Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan sutradara dan crew teknis

yang lain agar tidak terjadi kesalahpahaman.

4. Menguasai secara teknis setiap peralatan audio yang dipakai dan selalu

bersiap jika terjadi gangguan teknis .

5. Melakukan perekaman di lokasi (real sound).

6. Melakukan perekaman dan pembuatan sound effect

7. Mengurangi dan menghapus sound yang tidak diperlukan.

Page 138: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

138

8. Mengatur tinggi rendahnya level audio yang terekam.

Pada tahap produksi tugas penata suara adalah melakukan perekaman

suara sesuai skenario yang di buat, agar memudahkan saat pemindahan

microphone dari satu pemain ke pemain lainnya serta bekerja sama dengan

cameraman dan kru lighting agar mudah menyatukan suara dan gambar pada

saat produksi dan untuk menjaga bayangan boomic yang terpantul oleh cahaya

agar tidak masuk dalam frame. Kemudian membuat laporan hasil suara untuk

kebutuhan pada tahap pasca produksi.

3.6.3 Pasca Produksi

Dalam tahap ini penulis bersama tim melihat hasil gambar yang telah di

ambil dan selanjutnya akan masuk ke dalam tahap editing. Tugas lainnya pada

tahap ini seorang soundman adalah memberikan ilustrasi musik, sound effect,

dan foley kepada editor untuk di masukan kedalam video .

Menurut Kusumawati, dkk (2017:129:130) Pada tahap ini penulis sebagai penata

suara melakukan

a. Mendampingi editor untuk memilih audio yang tepat.

b. Membantu editor ntuk memilih dan menempatkan pemisahaan antara sound

effect dan sumber suara asli.

c. Membantu editor untuk menempatkan backsound,theme song dan scoring

music yang tepat.

d. Menganalisa hasil akhir gambar.

e. Mengevaluasi hasil perekam suara.

Page 139: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

139

Dalam konsep drama televise “ANTENA” seorang penata suara selain

mendampingi editor dalam proses editing untuk hasil yang maksimal, penata

suara juga membantu editor untuk memilih backsound dan beberapa sound effect.

Dalam tahap pasca produksi penulis memindahkan data-data rekaman, kemudian

memeriksa kembali hasil rekaman untuk menghindari hal-hal yang tidak di

inginkan saat proses editing berlangsung.

3.6.4 Peran dan Tanggung Jawab Penata Suara

Dalam pembuatan program acara ini, seorang penata suara mempunyai

peran dan tanggung jawab pada saat pra produksi, produksi dan pasca produksi.

Penulis bertanggung jawab untuk menyiapkan konsep maupun alat-alat audio

yang akan di gunakan pada saat produksi dan bertanggung jawab terhadap

seluruh peralatan yang digunakan pada saat produksi.

1. Bertanggung jawab terhadap kualitas audio baik secara teknis maupun

non teknis

2. Memahami instalasi jaringan distribusi audio secara teknis dan dapat

mengatasi apabila terjadi gangguan

3. Mengetahui karakter mic dan peralatan lainnya dan mempersiapkan

peralatan audio sesuai dengan yang di butuhkan

4. Bekoordinasi degan director/produser dan rekan kerja yang lain selama

proses produksi program televisi berlangsung

5. Mengoperasikan mixer audio dengan baik dan professional

Page 140: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

140

Dari kutipan di atas, penulis menyimpulkan bahwa seorang penata suara

bertanggung jawab atas seluruh apa yang sudah di kerjakan yaitu hasil

rekaman suara.

3.6.5 Proses Penciptaan Karya

Dalam proses produksi yang merupakan Tugas Akhir (TA) penulis

berperan sebagai penata suara. Dalam produksi drama televisi yang berjudul

“ANTENA”, segala hal yang berkaitan dengan suara merupakan tanggung jawab

penulis

a. Konsep Kreatif

Setelah penulis naskah membuat naskah dan di setujui oleh produser dan

sutradara yang kemudian dibaca, dipelajari, dan di pahami pada saat itu pula

penulis membayangkan konsep penataan suara, karena drama televisi “ANTENA”

di tunjukan untuk keluarga maka penulis membuat konsep kreatif. Penulis juga

memikirkan sebuah konsep audio yang menarik sesuai dengan tema yang di buat

sehingga dapat memanjakan telinga penonton, dan juga membuat penonton tidak

jenuh ,selain itu penulis juga menambahkan sound effect.

b. Konsep Produksi

Sebelum produksi di mulai, penulis mengikuti hunting lokasi untuk

menentukan konsep teknis yang akan di gunakan pada saat produksi, setelah itu

penulis berdiskusi dengan sutradara, penulis naskah dan kamera untuk

menentukan konsep teknis pengambilan suara atau perekaman, agar tidak terjadi

hal-hal di luar rencana. Penulis menggunakan alat perekam suara berupa boomic

Page 141: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

141

untuk merekam atmosphere dan menggunakan clip on untuk focus merekam

suara pemain, selain itu penulis harus memposisikan penempatan boomic

berdasarkan type of shoot

c. Konsep Teknis

Dalam teknis penata suara menggunakan clip on sebanyak dua buah yang

digunakan untuk merekam dialog pemain. Tujuannya adalah agar suara pemain

dapat terdengar lebih jelas. Dalam pemasangan clip on juga harus benar untuk

menghindari noise dari gesekan baju dan pergerakan badan pemain. Penulis juga

menggunakan boomic untuk merekam suara atmosphere agar terdengar lebih

fokus dan lebih mudah menghilangkan noise. Untuk media perekam, penulis

menggunakan Zoom H6N karena kualitas suara yang dihasilkan sangat baik.

Tidak hanya itu, Zoom H6N di lengkapi dengan empat input yang dapat

menghubungkan lebih dari satu microphone.

3.6.6 Kendala Produksi dan Solusi

Kendala disaat produksi, dimana banyak warga-warga yang menonton

sehingga sulit untuk merekam dialog. Dan pada saat produksi clip on yang

digunakan sedikit bermasalah yaitu suara nois yang mengganggu

Solusi di dalam proses produksi drama televisi “Antena” menenangkan

warga-warga yang menonton untuk tidak berbicara sejenak selama proses produksi

berlangsung, dan mengatur nois yang masuk, sehingga dialog akan terdengar jelas

Page 142: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

142

3.6.7 Lembar Kerja Penata Suara

Spesifikasi alat

Audio Treatment

Audio Report

Page 143: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

143

SPESIFIKASI KEBUTUHAN AUDIO

Boom Mic : Sennheiser mkh-416

Zoom recorder : H6N

Clip on : Sennheiser

Gambar.III.42.Boom Mic Mkh-416

1. Dimensi : 19 x 250 mm

2. Respon Frekuensi : 40 - 20.000 Hz

3. Berat : 175 g

4. Pick-up pattern : Super-Cardioid / Lobar

5. Impedansi nominal : 25 Ohm

6. Min . mengakhiri impedansi : Approx. 800 Ohm

7. Tingkat kebisingan setara : 8 ( 15 ) dB

Page 144: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

144

Gambar IV. 43 Sennheiser

1. Jarak Jangkau : 490’ (+- 12 Meter)

2. RF Carrier Frequency Range : A (516-558 MHz) 10+1 user bank, 12

presets per bank

3. Respon di Frekuensi : 40 Hz – 18 kHz

4. RF Output Power : 30 mW

5. Berat : 156 gram

6. Baterai : 2x AA

7. Lama Penggunaan : 8 – 10 jam

Page 145: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

145

Gambar V. 44 H6N

1. Modular Mic Dan Input System

2. Includes XY Microphone Module

3. Includes Mid-Side Microphone Module

4. Four XLR/TRS Input

5. Record Up To 6 Simulteneus Channels

6. Record Up To 6 24-Bit / 96khz Audio

7. Doubles As USB Audio Interface

8. Uses SDXC Memory Cards

9. Optional Shotgun Mic

10. Optional Hot Shoe Mount

Page 146: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

146

Tabel.III.22

AUDIO TREATMENT

Produks : Kampi Films Produser : Fajri Yansah

Project Title : Antena Sutradara : Anjani Dhita Palupy

Durasi : 20 menit Penata Suara : Charel Eliando

No Scene Script Equipment Atmosfer Volley Musik

1 1 Dari balik pintu rumahnya, RIDHO yang

memakai kaus berwarna merah dan celana

sekolah berwarna merah, sedang mengintip ke

arah IBU yang sedang menonton televisi di

rumah tetangganya yang berada di seberang

rumahnya. Tampak wajah Ridho yang murung.

Boom mike keadaan sekitar

Sedih

2 2 Ridho duduk di sofa, ia mengambil piring

nasi berisi lauk dari atas meja yang berada di

depan sofa.

Clip on Keadann ruangan Suara

mengambil nasi

Page 147: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

147

3 Ridho meletakkan piring makannya di atas

meja lalu bersandar di sofanya. Terlihat masih

tersisa nasi dan lauknya. Ridho duduk sambil

matanya menatap ke antena televisinya. Ridho

melamun dengan cukup lama. Ridho bangun

dari sofa lalu berjalan masuk ke kamarnya.

Boom mike Suasana ruang tv -Suara tv buram Sedih

4 RIDHO Hmm dapet gak ya?

Ridho memasukkan antenanya ke dalam tas

ranselnya lalu memasukkan uang-uangnya ke

sisi kanan kantung celananya.

Clip on Suasana ruang tv

5 3 Terlihat sebuah sepeda terparkir di depan

rumah. Ridho keluar dari rumah sambil

menggendong tasnya lalu menutup pintu

rumah. Ia menaiki sepedanya lalu

mengayuhnya pergi meninggalkan rumah.

Sesekali ia melirik ke rumah tetangganya.

Boom mike Suasana halaman

rumah

Page 148: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

148

6 4 Ridho berhenti mengayuh sepedanya di depan

toko elektronik yang tutup. Ridho menghela

nafas. Ridho melihat selembar kertas tertempel

di pintu toko tersebut. Ridho memarkirkan

sepedanya dan merobek kertas tersebut dari

pintu toko.

Boom mike

Suasana di

pinggir jalan

Menghela nafas

7 5 Ridho menghampiri warung tersebut untuk

menanyakan alamat yang tertera di kertas yang

ia pegang kepada PENJAGA WARUNG.

Clip on Suasana di

pinggir jalan

8 6 Ridho menaiki sepedanya lalu mulai mengayuh

ke arah jalan yang ditunjukkan oleh Penjaga

Warung.

Boom mike Suasana di

pinggir jalan

9 7 Ridho menyebrangi jalan raya dengan seorang

laki-laki bersamanya

Clip on Suasana di

pinggir jalan

10 8 Ridho sedang mengayuh sepedanya, tiba-tiba

saja ia tak bisa mengayuh sepedanya dan

perlahan berhenti di pinggir jalan. Ridho

menoleh ke rantai sepedanya yang ternyata

lepas dari girnya.

Clip on Suasana di

pinggir jalan

Page 149: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

149

RIDHO Yah copot.

Ridho turun dari sepedanya, lalu jongkok di

samping sepedanya sambil melihati rantainya

yang berkarat. Tampak wajah Ridho merasa

jijik saat ingin memasang rantai sepedanya ke

gir.

Ridho pun tidak jadi memasang sendiri rantai

sepedanya. Ridho berdiri lalu melihat ke

sekitarnya, dari kejauhan terlihat bengkel

motor. Ridho mendorong sepedanya menuju

bengkel tersebut.

11 9 Ridho berjalan keluar dari kamarnya sambil

menguap lalu duduk di sofa. Ia menyalakan

televisinya menggunakan remot tv yang

diambilnya dari atas meja di depan sofa.

Boom mike Suasana ruang tv -menguap

-tv sedikit

buram

12 Ridho berusaha mencabut jack antenanya dari

televisi tetapi ia kesulitan mencabutnya. Ridho

berusaha mencabut lebih keras tetapi malah

Boom mike Suasana ruang tv -tv buram

seutuhnya

Page 150: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

150

membuat jack antena terputus dari kabelnya.

Gambar televisi yang semula hanya sedikit

buram menjadi buram sepenuhnya.

13 Ridho merasa terkejut karena telah membuat

kabel antenanya terputus dari jacknya. Ridho

pun cemas, ia menengok ke arah dapur lalu

bergegas mematikan televisi menggunakan

remotnya.

Ridho buru-buru meletakkan remot tv di atas

meja lalu masuk ke kamarnya.

Boom mike -

14 Ibu meletakkan piring makan Ridho di atas

meja sebelah sofa, di atas meja tersebut ada

beberapa mainan mobil-mobilan dan sebuah

remot tv. Ibu mengambil remot tersebut dan

menekan tombol powernya. Televisi pun

menyala tetapi gambarnya buram. Terdengar

suara cebar cebur air dari kamar mandi. Ibu

Clip on Suasana ruang tv -piring mkn

-tv buram

-suara ridho

mandi

Page 151: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

151

menggeser posisi antenanya, tetapi gambarnya

tetap buram.

IBU Loh tv-nya kenapa ya?

15 Ibu memukul-mukul bagian samping

televisinya. Ibu menekan tombol ganti channel

tv berulang kali untuk mencari tayangan yang

gambarnya jernih, tetapi Ibu tak

menemukannya. Ibu merasa jengkel lantaran

gambar televisinya buram.

Bomm mike Suasana ruang tv -mengganti

chanel tv buram

16 Ibu meletakkan remot televisinya di meja.

Ridho berjalan dengan cepat melewati ruang

tengah menuju kamarnya dengan balutan

handuk di badannya. Ibu melihati Ridho

dengan herannya.

IBU “Cepet banget mandinya”.

Clip on Suasana ruang tv Tv buram

17 10 Ridho sudah memakai seragam sekolah Putih

Putih yang belum terkancingi semuanya. Ridho

duduk di sofa, ia memainkan game snake di

Boom mike Suasana ruang tv -Tv buram

-mainan Ridho

Page 152: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

152

handphone nokia jadul sambil disuapi makan

oleh Ibu. Televisinya terus menyala meskipun

gambarnya buram.

18

Sesekali Ridho melirik ke arah televisi dengan

cemasnya. Ibu pun juga sesekali melirik ke

televisinya dengan perasaan jengkel.

IBU Kamu tau gak tv-nya kenapa? Perasaan

sebelum siapin sarapan tadi gapapa.

Clip on Suasana ruang tv -Tv buram

19 Ridho diam tak menanggapi Ibu.

IBU Kalo Ibu gak nonton tv, terus ibu ngapain

dong abis beres beres rumah? Kan biasanya Ibu

nonton kalo udah selesai semua kerjaan rumah.

Mana banyak acara bagus kan di tv.

Gosip, ftv, sinetron, yang lain lain. Huft.

Clip on Suasana ruang tv -Tv buram

20 Ibu selesai menyuapi makan Ridho yang masih

bermain game. Ibu meletakkan piringnya di

Boom mike Suasana ruang tv -Tv buram

-mainan Ridho

Page 153: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

153

meja lalu Ibu memasangkan beberapa kancing

seragam Ridho yang belum terkancingi.

21 11 Ridho duduk di teras sambil memakai

sepatunya. Ibu berjalan keluar rumah sambil

membawa segayung air, sehelai kain, dan

tempat oli. Ibu menyiram air ke seluruh sisi

sepeda Ridho dengan segayung air, lalu

mengelapnya dengan kain. Ridho menoleh ke

dalam rumahnya untuk melihat jam dinding.

Boom mike Suasanna

halaman rumah

22 udah telat nih.

Selesai mengikat sepatu, Ridho langsung

mengendong tas ranselnya dan buru buru

bersalaman dengan Ibu lalu menaiki sepedanya.

IBU Tapi kan rantainya belum dikasih oli, itu

kendor terus kering banget nanti berkarat malah

rusak loh.

Clip on Suasanna

halaman rumah

Page 154: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

154

RIDHO Aku berangkat bu. Ridho mulai

mengayuh pergi meninggalkan rumah dengan

terburuburu.

23 12 Terlihat ruang tengah yang sepi dan hening.

Hanya suara jam dinding yang berdetak. Jam

dinding menunjukkan pukul 12:15. Ridho

pulang sekolah, ia membuka pintu rumahnya

lalu berjalan masuk ke kamarnya sambil

menggendong tas ranselnya.

Boom mike Ruang tv Jam dinding

24 Ridho merasa heran karena sang Ibu tidak ada

di rumah. RIDHO Ibuuuuuu...

Ridho berjalan menuju dapur untuk mencari

Ibu. Ridho kembali lagi ke ruang tengah.

RIDHO Ibu mana sih?

Ridho berdiri diam memikirkan dimana Ibunya.

Ridho berjalan keluar rumahnya.

Boom mike Ruang tengah,

Ruang dapur

Halaman rumah

Page 155: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

155

25 13 Ridho keluar dari dalam rumah. Ridho melihat

Ibunya sedang menonton tv di rumah

tetangganya. Ridho memanggil Ibunya.

RIDHO Ibu...

Clip on Halaman rumah

tetangga

-acara tv

26 Ibu menoleh ke Ridho lalu berjalan

menghampirinya.

RIDHO Ibu ngapain si disana? Aku kan

nyariin, laper tau.

IBU Ibu lagi numpang nonton tv tau. Abis gak

bisa nonton tv di rumah sih.

Clip on Halaman rumah

tetangga

-acara tv

27 14 Ridho hanya cemberut lalu masuk ke rumahnya

bersama Ibu.

Ibu berjalan dari dapur menghampiri Ridho

yang duduk di sofa sambil membawa sepiring

nasi berisi lauk untuk makan Ridho.

Boom mike Suaasana ruang tv Jam dinding Senang

Page 156: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

156

28 IBU Ke sana yuk.

RIDHO Ngapain?

IBU Ibu suapin di sana, biar bisa nonton tv

sekalian.

RIDHO Ah gak mau, maunya di sini aja.

IBU Yaudah kalo kamu gak mau makan di

sana, kamu makan sendiri aja ya? Kalo udah

selesai makan, piringnya taro di dapur.

Clip on Suaasana ruang tv Senang

29 Ridho mengambil piringnya dari atas meja, ia

melihati makannya seperti tak berselera lalu

mulai memakannya dengan kurang lahap.

Boom mike Jam dinding

30 15 Ridho mendorong sepedanya dan berhenti di

depan bengkel kecil. Di bengkel tersebut, ada

seorang MONTIR yang sedang memperbaiki

motor, juga ada seorang bocah laki-laki yang

sedang makan nasi sendiri sambil menonton

televisi.

Clip on Suasana di

bengkel

Page 157: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

157

31 16 Sepulang dari sekolah, Ridho yang memakai

seragam sekolah Putih Merahnya, berhenti

mengayuh sepedanya tepat di teras rumahnya.

Ridho memarkirkan sepedanya lalu duduk di

teras rumahnya.

Boom mike Suasana halaman

rumah

32 Ridho melihati Ibunya yang sedang menonton

televisi bersama dengan tetangganya. Ridho

melepaskan ranselnya dari gendongannya lalu

mengeluarkan mainan mobil-mobilannya dari

dalam tasnya. Ridho memainkan mainannya

sendiri sembari sesekali menengok ke arah

rumah tetangganya seakan sedang menunggu

Ibunya selesai menonton televisi. Tampak

Ridho mulai merasaa kesal saat memainkan

mainannya, ia memasukkan kembali mainan

mobil-mobilannya ke dalam tas ranselnya.

Boome mike halaman rumah -acara tv

Mainan ridho

Page 158: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

158

33 17 Ridho membuka pintu dan masuk ke

rumahnya. Ridho duduk di sofa lalu melepas

tas ranselnya dari gendongannya. Ridho

kembali menengok ke arah Ibunya. Ridho

menghela nafasnya lalu berdiri dan masuk ke

kamarnya sambil membawa tas ranselnya.

Boom mike Suasana ruang tv -menghela nafas

34 Terdengar suara penanak nasi dibuka lalu

muncul suara gesrekan sendok. Kemudian,

terdengar suara menutup penanak nasi lalu

suara gesrekan sendok dan piring.

Boom mike -suara

mengambil nasi

- alat makan

35 Ridho berjalan keluar dari dapur sambil

membawa sepiring nasi dengan lauknya. Ia

meletakkannya di atas meja di depan sofa.

Ridho berjalan ke balik pintu rumahnya yang

terbuka. Ridho melihati Ibunya yang sedang

menonton televisi di rumah tetangganya.

Boom mike Rumah tetangga

36 Tampak wajah Ridho yang murung. Ridho

duduk di sofa, ia mengambil piring nasi berisi

lauk dari atas meja yang berada di depan sofa.

Boome mike Ruang tv

Page 159: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

159

Ridho mulai menyuapi dirinya sendiri. Ridho

makan sendiri dengan malasnya.

37 18 Ridho keluar dari rumah sambil menggendong

tasnya lalu menutup pintu rumah. Ridho

menaiki sepedanya lalu mulai mengayuhnya

meninggalkan rumah sambil sesekali melirik ke

arah rumah tetangganya.

Boom mike Halaman rumah

38 19 Ridho menghentikan laju sepedanya di depan

toko elektronik yang ia tuju. Ridho melihat

alamat di banner toko tersebut dan memastikan

alamatnya sesuai dengan alamat yang tertera di

kertas.

Boom mike Suasana depan

toko elektronik

39 PENJAGA TOKO Nyari apa dek? Ridho

mengeluarkan antenanya dari dalam tas

ranselnya.

Clip on Suasana depan

toko elektronik

Page 160: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

160

RIDHO Bang, ada antena yang kaya gini gak?

Ridho menunjukkan antenanya ke Penjaga

toko.

PENJAGA TOKO Oh ini, ada, tunggu.

40 Penjaga toko mengambil antena yang sama

seperti yang ditunjukkan Ridho

Clip on Suasana depan

toko elektronik

41 PENJAGA TOKO Ini kan? RIDHO Iya bang.

Harganya berapa?

PENJAGA TOKO 50 ribu. RIDHO Hah? 50

ribu? Mahal banget bang.

PENJAGA TOKO Ya iya lah orang ini yang

bagusnya. Ridho diam sejenak untuk berpikir.

RIDHO Hmm, kalo yang 15 ribu ada gak

bang?

Clip on Suasana depan

toko elektronik

Page 161: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

161

PENJAGA TOKO Buset, mana ada antena

harganya 15 ribu. Yang paling murah aja

harganya 25 ribu.

RIDHO Yah terus gimana dong bang?

PENJAGA TOKO Ya gak dapet, gak bisa kalo

15 ribu.

42 Ridho merasa kecewa. Ridho membalikkan

arah badannya dan diam sejenak dengan

perasaan kecewanya, lalu duduk di sebelah tas

ranselnya di lantai halaman toko tersebut.

Penjaga toko hanya diam melihati Ridho.

Boom mike Suasana depan

toko elektronik

Page 162: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

162

43 Ridho melamun dengan murungnya. Lirikan

matanya sesekali mengarah ke motor yang

terparkir di sebelah sepedanya. Motor tersebut

sangat kotor dan sangat kontradiktif dengan

sepedanya Ridho yang bersih. Ridho terus

memperhatikan motor yang kotor tersebut lalu

menoleh ke Penjaga toko yang masih berdiri

memperhatikan Ridho. Ridho kembali melihati

motor yang kotor tersebut dan kembali

menoleh ke Penjaga toko. Ridho terus melihati

Penjaga toko dengan herannya

Boom mike Suasana depan

toko elektronik

Page 163: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

163

44 PENJAGA TOKO Kenapa?

RIDHO Ini motor siapa bang?

PENJAGA TOKO Motor gua. Kenapa? Emang

kotor. Belom sempet pergi ke tempat cuci

motor.

RIDHO Motornya saya yang cuciin ya bang?

Nanti jadinya saya beli antena yang 25 ribu tapi

bayarnya 15 ribu. Bisa gak bang?

PENJAGA TOKO Emangnya bisa nyuci

motor? Bersih gak?

RIDHO Bersih bang, kaya sepeda saya.

PENJAGA TOKO Hmm... Boleh... Tapi kalo

gak bersih, antenanya gak jadi loh ya. RIDHO

Iya bang siap.

Clip on Suasana depan

toko elektronik

Page 164: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

164

45 Ridho mulai mencuci motor dengan menyiram

terlebih dahulu. Ridho menggosokan sikat yang

sudah diberi sabun ke motor tersebut dengan

sesekali merasa jijik terhadap kotornya motor

tersebut. Ridho menyiram motor tersebut, lalu

menggosok kembali dan mulai tidak merasa

jijik lagi. Ridho menyiram dan menggosok

motornya berulang kali, ia mulai gesit menyuci

motor tersebut. Penjaga toko melihati Ridho

dari dalam toko. Ridho selesai mencuci motor

lalu menyiram tangannya yang dipenuhi sabun.

RIDHO Udah bersih nih bang.

Clip on Suasana depan

toko elektronik

46 Penjaga toko masuk ke dalam toko dan kembali

lagi membawa antena televisi yang harganya

25 ribu. Ridho mengeluarkan uangnya dari

kantung celana. Ridho memberikan uangnya ke

Penjaga toko dan Penjaga toko memberikan

kantung plastik berisi antena ke Ridho.

Clip on Suasana depan

toko elektronik

Page 165: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

165

RIDHO Makasih ya bang.

47 20 Ridho mengayuh sepedanya dengan cepat.

Tampak raut wajahnya yang senang setelah

mendapatkan antenanya.

Boom mike Jalan raya

48 21 Ridho memarkirkan sepedanya di depan rumah.

Ridho membuka pintu rumahnya lalu berjalan

masuk sambil melirik ke arah rumah

tetangganya.

Boom mike Halaman rumah

49 22 IBU Kamu darimana? Keluar kok gak bilang-

bilang Ibu?

Ridho mengeluarkan antena barunya dari

dalam plastik.

RIDHO Aku abis beli antena tv baru nih bu.

Ridho meletakkan antenanya di sebelah tv, lalu

ia memasangkan jack antenanya ke bagian

belakang televisi.

Clip on Ruang tv

Page 166: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

166

IBU Emangnya kamu punya uang buat beli

antena baru?

RIDHO Punya lah. Ridho menyalakan

televisinya.

RIDHO Tuh, udah gak burem kan gambarnya.

Ridho masuk ke dalam kamar meninggalkan

Ibu yang fokus menonton televisi.

50 23 Estabilish rumah. Boom mike Halaman rumah -Suara ayam

51 Tangan Ibu perlahan diangkat dan diarahkan ke

mulut Ridho untuk menyuapinya. Ridho

mengambil sendok dan piring makannya yang

dipegang Ibu.

RIDHO Aku makan sendiri aja bu.

Clip on Ruang tv

Page 167: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

167

52 Ibu menoleh ke Ridho, lalu tersenyum

kepadanya. Ridho mulai menyuapi makannya

ke diri sendiri sambil menonton televisi. Dari

belakang antena di atas televisi, nampak Ibu

dan Ridho yang sedang makan, duduk bersama

di sofa sambil menikmati tontonan televisinya.

Boom mike Ruang tv Senang

Page 168: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

168

TABEL III.23

AUDIO REPORT

Produksi : Kampi Films Sutradara : Anjani Dhita Palupy

Produser : Fajri Yansah Durasi : 23 menit

Project Title : Antena Penata Suara : Charel Eliando

NO INT/EXT DAY/NIGHT SCENE TAKE NO AUDIO AUDIO NOTE

1 INT DAY 1 1 080120-001 YES

2 INT DAY 1 2 080120-002 YES

3 INT DAY 1 3 080120-003 YES

4 INT DAY 1 4 080120-004 YES

5 INT DAY 1 5 080120-005 YES

6 INT DAY 2 6 080120-006 YES

7 INT DAY 2 7 080120-007 YES

8 EXT DAY 3 8 080120-008 YES

9 EXT DAY 3 9 080120-009 YES

10 INT DAY 4 10 080120-010 YES

11 INT DAY 4 11 080120-011 YES

12 EXT DAY 5 12 080120-013 YES

13 EXT DAY 5 13 080120-014 YES

Page 169: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

169

14 INT DAY 6 14 080120-015 YES

15 INT DAY 6 15 080120-016 YES

16 EXT DAY 7 16 080120-018 YES

17 EXT DAY 7 17 080120-019 YES

18 INT DAY 8 18 080120-020 YES

19 INT DAY 8 19 080120-021 YES

20 INT DAY 8 20 080120-022 YES

21 INT DAY 8 21 080120-023 YES

22 EXT DAY 9 22 080120-024 YES

23 EXT DAY 10 23 080120-025 YES

24 EXT DAY 10 24 080120-026 YES

25 EXT DAY 10 25 080120-027 YES

26 EXT DAY 11 26 080120-028 YES

27 EXT DAY 11 27 080120-029 YES

28 EXT DAY 11 28 080120-030 YES

29 EXT DAY 11 29 080120-031 YES

30 EXT DAY 12 30 080120-032 YES

Page 170: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

170

31 EXT DAY 12 31 080120-033 YES

32 EXT DAY 13 32 080120-034 YES

33 EXT DAY 13 33 080120-035 YES

34 EXT DAY 13 34 080120-037 YES

35 EXT DAY 13 35 080120-038 YES

36 EXT DAY 13 36 080120-039 YES

37 EXT DAY 13 37 080120-040 YES

38 INT DAY 14 38 080120-041 YES

39 INT DAY 14 39 080120-042 YES

Page 171: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

171

3.7 Proses Kerja Penata Artistik

Menurut Nina Kusumawati dkk (2017:15) “Secara teknis, Penata artistik

bertanggung jawab atas seluruh kebutuhan artistik mulai dari pra produksi hingga

pasca produksi.”

Pada setiap tahapan dalam pembuatan film atau drama televisi yang

diantaranya pra produksi, produksi, hingga pasca produksi, penata artistik memiliki

peran yang penting. Hal ini dikarenakan penata artistik memiliki tanggung jawab atas

suasana dan mood pada film yang disampaikannya melalui set, dekorasi, tata busana

dan make up.

3.7.1 Pra Produksi

Menurut Nina Kusumawati dkk (2017:28) “Ada beberapa langkah yang harus

dilakukan oleh Penata artistik, salah satunya adalah melakukan bedah skenario untuk

mengetahui semua set yang diperlukan, membuat breakdown tata artistik, lalu

menyiapkan semuanya.” Pada tahap ini, penulis sebagai Penata Artistik mulai

melakukan tahapan kerjanya dengan membaca skenario untuk membayangkan

terlebih dahulu apa saja yang diperlukan dalam segi tata artistik. Setelah membaca

skenario, penulis mulai membedahnya dengan membuat daftar kebutuhan tata artistik

menyesuaikan dengan skenarionya. Kemudian, saat semua daftar kebutuhan tata

artistik telah rampung maka penulis mulai mencari dan bisa juga membeli seluruh

daftar kebutuhan yang sudah dibuat, tentunya dengan menyesuaikan budget yang ada.

Page 172: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

172

3.7.2 Produksi

Menurut Nina Kusumawati (2017:33) “Pada tahap produksi, penata artistik

berada di dekat sutradara untuk memastikan look pada gambar yang diambil sesuai

dengan skenario. Penata artistik juga menata set dan properti sesuai dengan adegan

yang sedang diambil gambarnya. ” Berdasarkan kutipan di atas, penulis

menyimpulkan bahwa peran penata artistik pada tahap produksi amatlah penting

karena ia terlibat langsung dalam melakukan penataan set dan properti lainnya agar

gambar yang diambil sesuai dengan visi sutradara dan skenarionya.

3.7.3 Pasca Produksi

Menurut Nina Kusumawati dkk (2017:34) “Seorang penata artistik akan

melakukan evaluasi pada tahap pasca produksi dengan memeriksa kembali apa saja

kekurangan pada gambar yang diambil pada tahap produksi. Kemudian,

mengembalikan dan merapikan semua properti dan peralatan artistik lainnya.”

Berdasarkan kutipan di atas, penulis sebagai penata artistik menyimpulkan bahwa

setelah produksi rampung, maka selanjutnya peran penata artistik ialah melihat

kembali gambar yang telah diambil saat produksi untuk dilihat apa saja

kekurangannya. Properti dan peralatan artistik juga dikembalikan dan dirapikan

setelah produksi usai.

Page 173: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

173

3.7.4 Peran dan Tanggung Jawab Penata Artistik

Menurut Nina Kusumawati (2017:14) “Seorang penata artistik bertanggung

jawab dalam menciptakan penataan yang baik dalam urusan set, properti, wardrobe,

dan sebagainya. Oleh karena itu, penata artistik dituntun untuk memiliki jiwa seni

dan kreativitas yang tinggi.” Berdasarkan kutipan di atas, penulis menyimpulkan

bahwa penata artistik memiliki tanggung jawab yang besar dalam menentukan

penataan artistik yang kreatif, terlebih tata artistik memiliki pengaruh besar terhadap

mood dari karya visual itu tersendiri.

3.7.5 Proses Penciptaan Karya

a) Konsep Kreatif

Penulis naskah memberikan naskah kepada penulis yang berjudul

‘’ANTENA’’. Dan setelah membaca penulis tertarik dengan konsepnya yang drama

dan jalan cerita nya yang menarik. Kemudian penulis berfikir dari segi kreatif nya

membuat set sebuah sangat sederhana. Di antara set yang ada penulis membuat

konsep minimalis namun tidak meninggalkan kesan penuh cerita drama selanjutnya

penulis mengimajinasikan konsep yang ingin di pakai, dan mulai untuk riset set

rumah.Set ini penulis membuat sendiri yang terlihat sederhana meskipun

menggunakan propertyyang sederhana. Property yang di gunakan film ‘’ANTENA’’

ini. Seperti wadrobe yang di gunakan oleh Ridho dan Ibu terlihat sederhana untuk

karakter Ridho sendiri menggunakan wadrobe yang sederhana, Terprinsip dari

sendiri.

Page 174: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

174

b) Konsep Produksi

Ketika saat produksi berlangsung. Penata Artistik harus sigap dalam

mempersiapkan tatanan properti artistik dan juga kostum apa aja yang di gunakan dan

make up seperti apa aja yang sesuai dengan masing-masing scene. Penata Artistik

juga harus selalu memeperhatikan alat-alatnya agar tetap rapi dan continuty tetap

terjaga.

c) Konsep Teknis

Dalam konsep teknisi ini property yang di gunakan dalam film ‘’ANTENA’’

adalah property asli. Dan ada beberapa tambahan saran property dari penulis yang di

gunakan sebagai pelengkap dekorasi. Lalu untuk property yang sudah ada dirumah

tersebut tidak banyak yang di ubah, hanya beberapa bagian saja yang di ubah agar

sama dengan konsep yang ada di naskah.

3.7.6 Kendala Produksi dan Solusinya

Saat kendala produksi penulis ada kendala pada menata sofa dan meja yang

ruangan teralalu sempit, Solusi nya penulis memindahkan sofa dan meja ruang yang

lebih luas yang di sesuaikan naskah.

Page 175: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

175

3.7.7 Lembar Kerja Penata Artistik

Konsep Tata Artistik

Floorplan artistik

Foto Lokasi

Page 176: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

176

Konsep Tata Artistik

Dalam drama yang berjudul ‘’ANTENA’’, Penulis melakukan bedah naskah

dan melakukan riset dan survei lokasi, dan menghasilkan 4 setting lokasi, 1 indoor,

dan 3 outdor sesuai jalan cerita dan keinginan Sutradara. kalau untuk set art lainya

penulis menambahkan beberapa properti untuk memberi kesan yang nyata pada

serluruh set yang penulis buat, make up dan wadrobe sesuai dengan kebutuhan naskah

Page 177: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

177

Floorplan

Gambar III.55

Page 178: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

178

Foto Lokasi

Produksi : Kampi Films Produser : Fajri

Judul Program : Antena Sutradara : Anjani

Durasi : 21 Menit Artistik : Ziyad

Gambar III.55 Foto Lokasi Gambar III.56 Foto Lokasi

Gambar III.57 Foto Lokasi Gambar III.58 Foto Lokasi

Gambar III.59 Foto Lokasi

Page 179: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

179

3.8 Proses Kerja Editor

Menurut Su Rahman (2018:18) “Editing video merupakan sebuah proses

penyusunan dan menata hasil rekaman video menjadi satu keutuhan berdasarkan

naskah, sehingga video memiliki kesinambungan dalam menyampaikan pesan.“

Tanpa adanya editor, maka sebuah produksi tidak bisa menghasilkan karya. Seorang

editor haruslah memiliki kepekaan terhadap sebuah visual dari hasil produksi. Dalam

produksi ini penulis yang bekerja sebagai editor harus memikirkan konsep dan ide

kreatif secara matang, agar nantinya film drama “Antena” ini benar – benar dapat

diterima dan dicerna oleh penonton.

3.8.1 Pra Produksi

Pada tahapan pra produksi, tugas dan kewajiban editor adalah menganalisa

naskah dengan melihat adegan yang tertulis dalam naskah dan mengungkapkan

penilaiannya pada sutradara, berdiskusi dengan kru untuk menganalisa naskah, baik

secara teknis, artistik dan dramatik serta ikut survey kelapangan supaya penulis

sebagai editor punya gambaran tentang lokasi yang akan dipakai nantinya. Penulis

juga menyiapkan alat-alat editing lainnya seperti laptop, headset, dan lain lainnya.

3.8.2 Produksi

Pada tahap produksi, penulis sebagai editor ikut serta membantu rekan-rekan

dilapangan, tujuannya agar penulis sebagai editor dapat memiliki gambaran apa-apa

saja stock gambar yang nantinya akan dimasukan ke dalam tahap editing. Pada tahap

ini editor bekerja sama dengan clapper untuk mencatat camera report di setiap shot

yang disetujui untuk diedit. Penulis sebagai editor juga memiliki hak untuk

Page 180: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

180

memberikan saran untuk melakukan perubahan alur cerita.

3.8.3 Pasca Produksi

Menurut Su Rahman (2018:18) “Pekerjaan editing video meliputi

capturing/importing, pemotongan, penggabungan, penyisipan gambar, pemasangan

efek, penambah ilustrasi, pemasangan musik, hingga narasi.” Pada tahap ini, semua

hasil produksi diserahkan kepada editor. Dengan didampingi oleh sutradara, editor

merangkai potongan gambar yang telah diambil menjadi sebuah karya visual. Hasil

karya yang cantik atau tidaknya bergantung pada editornya.

3.8.4 Peran dan Tanggung Jawab Editor

Menurut Andi Fachruddin (2016:405) “Sebelum melakukan editing, seorang

editor harus melewati tahapan tertentu, antara lain:

a. Mempersiapkan dan mengecek peralatan editing

b. Mempersiapkan materi shooting

c. Melakukan pengecekan file & mencatat gambar mana saja yang akan dipilih

d. Mempelajari dan mendiskusikan naskah kepada sutradara

e. Melakukan proses editing

Berdasarkan kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa editor menganalisa

dan memahami skenario untuk mempersiapkan konsep yang akan digunakan,

berperan sebagai pencatat timecode, mengingatkan sutradara apabila ada shot yang

terlewat saat produksi berlangsung, memberikan saran kepada sutradara apabila ada

shot yang kurang baik, menyiapkan teknis untuk proses editing berupa hardware dan

software, memilih shot terbaik berdasarkan timecode, bekerja sama dengan sutradara

Page 181: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

181

saat proses editing, serta bertanggung jawab penuh atas penyelesaian hasil akhir suatu

karya audio visual.

3.8.5 Proses Penciptaan Karya

A. Konsep Kreatif

Menurut Stainley Kubrick dalam buku Andi Fachruddin (2016:396) “Bahwa

proses penyuntingan adalah tahapan dari sebuah produksi yang unik didalam motion

pictures.” Pada tahapan pra produksi, tugas dan kewajiban editor adalah menganalisa

naskah dengan melihat adegan yang tertulis dalam naskah dan mengungkapkan

penilaiannya pada sutradara, berdiskusi dengan kru untuk menganalisa naskah, baik

secara teknis, artistik dan dramatik serta ikut survei kelapangan supaya penulis

sebagai editor punya gambaran tentang lokasi yang akan dipakai nantinya. Penulis

juga menyiapkan alat-alat editing lainnya seperti laptop, headset, dan lain-lainnya.

Penulis memilih metode continuity editing pada proses editing metode ini

dirasakan tepat untuk membangun penyampaian cerita yang mudah dimengerti oleh

penonton. Yang dimana bertujuan agar memberikan sebuah penuturan cerita

yangjelas,serta metode penyambungan cut to cut, cross dissolve, dan dip to black

a. Cut to cut, yang dimana dapat memberikan sebuah pergerakan yang cepat,

yaitu dengan memotong-motong gambar sesuai dengan waktu dan

kebutuhan kemudian digabung sehingga terjalin alur dari potongan gambar

tanpa memberikan transisi.

b. Cross dissolve, yaitu efek optis antara dua pengambilan gambar dengan

gambar kedua mulai muncul ketika gambar pertama secara bertahap hilang.

Page 182: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

182

c. Dip to black, Perpindahan gambar secara perlahan-lahan menjadi

hitam kemudian dilanjutkan dengan gambar berikutnya. Penulis

menggunakan transisi ini untuk pergantian waktu yang dirasakan

cukup lama dari scene sebelumnya.

B. Konsep Produksi

Penulis selaku editor juga turut berperan dalam jalannya produksi, maka penulis

juga memiliki konsep produksi. Konsep produksi yang dilakukan, yakni berusaha

mengingatkan sutradara agar mengambil beberapa gambar tambahan seperti establish,

beautiful shot, dan beberapa gambar yang dianggap penting untuk komponen editing.

Penulis selaku editor turut serta juga memberikan saran atas beberapa pengambilan

gambar yang dilakukan oleh cameraman dan sutradara agar memiliki konsep produksi

yang sejalan sehingga memudahkan proses editing. Dan tak lupa mencatat time code

dan menyimpan data setiap selesai produksi agar lebih mudah dalam menyortir

gambar.

C. Konsep Teknik

Menurut Andi Fachruddin (2016:397) “Metode penyuntingan gambar

terbagi menjadi 3 cara:

a. Film Splitching atau menyambung film adalah metode yang pertama kali

digunakan pada proses penyuntingan gambar, Mesin penyuntingan film yang

pertama kali dibuat hanya dapat melakukan proses pemotogan film dan

menyambungkan kembali potongan-potongan film tersebut.

b. Tape to tape atau Linear adalah merekam dan mengkopi gambar, mirip

seperti merekam lagu menggunakan tape recorder.

Page 183: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

183

c. Non Linear adalah dilakukan dengan metode software computer seperti

Avid, Adobe Premiere, Ulead, Pinacle, atau Final Cut Pro. Software ini

diguunakan karena mudah untuk dioperasikan dan juga tidak terlalu

memerlukan spesifikasi computer yang mahal.

Penulis disini menggunakan penyuntingan gambar dengan teknik Non Linear

menggunakan software Adobe Premiere Pro CC 2015, Adapun alat yang digunakan

selain perangkat laptop sebagai pendukung adalah headphone dan hard disk eksternal

agar memudahkan proses editing

Page 184: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

184

3.8.6 Kendala Produksi Dan Solusi

Kendala yang dihadapi penulis seperti:

a. Stock shot yang hilang atau kurang

b. Laptop yang kurang mempuni tiba-tiba blank

c. Software yang tiba-tiba hlank

Solusi yang dilakukan penulis seperti :

a. Memback up data ke hardisk external atau mengulang pengambilan shot

b. Merestart laptop

c. Merestart software

Page 185: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

185

3.8.7 Lembar Kerja Editor

Laporan Editing

Konsep Editing

Timecode

Spesifikasi

Page 186: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

186

KONSEP EDITING

Colour Bar Logo BSI

Counting Leader Format Program

Kontensisi Crew/Thanks to

Page 187: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

187

Tabel. III.26

LAPORAN TIMECODE

Produksi : Kampi Films Produser : Fajri Yansyah

Judul Program : Antena Sutradara : Anjani Dhita Palupy

Durasi : 23 Menit Editor : Abdul Azis

No

Scene

Time Keterangan

In Cut

1 - 00:00 00:05 Colour Bar

2 - 00:05 00:10 Logo BSI

3 1 00:10 00:14 Program ID

4 1 00:14 00:19 Counting Leader

5 1 00:19 00:26 Ridho berjalan keluar kamar

duduk di sofa

6 1 00:26 00:50 Ridho menyalakan tv

7 1 00:50 01:05 Ridho membetulkan antena

tv

8 1 01:05 01:10 Ridho merusak antenna tv

9 1 01:10 01:17 Ridho mematikan tv

10 1 01:17 01:22 Ridho masuk ke kamar

11 1 01:22 01: 39

Ibu duduk di sofa

menyalakan tv & Ridho

keluar kamar sambil

membawa handuk

12 1 01:39 02:09 Ibu menghampiri tv dan

memukulnya

13 1 02:09 02:19 Ibu berjalan duduk di sofa

14 1 02:19 02:23

Ridho berlari ke kamarnya

sambil memakai handuk &

Ibu menoleh kearah Ridho

Page 188: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

188

15 1 02:23 02:28 Ibu duduk di sofa

memandang tv

16 2 02:28 03:44 Ibu menyuapi Ridho

makan di sofa

17 2 03:44 03:47 Ibu pergi meninggalkan

Ridho di sofa

18 2 03:47 04:00 Ridho bersiap-siap

berangkat sekolah

19 2 04:00 04:06 Ridho pergi

20 3 04:06 04:17

Ridho di teras memakai

sepatu dan Ibu keluar

menghampiri sepeda

Ridho sambil membawa

gayung berisi air

21 3 04:17 04:32

Ibu mengelap sepeda

Ridho dan Ridho

memakai sepatu

22 3 04:32 04:48

Ridho buru-buru pergi

ke sekolah dan pamit

dengan Ibu

23 3 04:48 04:50

Ridho meninggalkan

rumahnya terburu-buru

menggunakan sepeda

24 3 04:50 04:56 Ibu masuk kedalam rumah

25 - 04:56 05:01 Establish jam dinding

26 - 05:01 05:09 Establish ruang tamu sepi

27 4 05:09 05:16

Ridho pulang sekolah

membuka pintu rumah

berjalan masuk

28 4 05:16 05:40

Ridho duduk di sofa

menaruh tasnya lalu

melepas dasi dan

Page 189: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

189

mencopot kancingnya

29 4 05:40 06:13 Ridho mencari Ibunya

30 5 06:13 06:22 Ibu menonton tv dirumah

tetangga

31 5 06:22 06:24 Ridho memanggil Ibunya

32 5 06:24 06:29 Ibu menoleh dan menyapa

Ridho

33 5 06:29 06:30 Ridho mengeluh lapar

34 5 06:30 06:42 Ibu pamit ke tetangganya

dan keluar

35 6 06:42 06:51

Ibu datang membawa

makanan untuk Ridho yang

sedang duduk di sofa

36 6 06:51 07:29 Ibu membujuk Ridho

37 6 07:29 07:32 Ibu meninggalkan Ridho

38 6 07:32 07:50 Ridho makan tidak berselera

39 - 07:50 07:52 Fade to black

40 7 07:52 08:05

Ridho memarkirkan

sepedanya lalu duduk di

teras rumahnya

41 7 08:05 08:31

Ridho mengeluarkan

mainannya dari dalam tas

lalu memainkannya

42 8 08:31 08:51 Ridho masuk ke ruang tamu

lalu masuk ke kamarnya

43 8 08:51 09:11 Ridho keluar kamar dan

masuk ke dapur

44 8 09:11 09:25 Ridho keluar membawa

makanan lalu duduk di sofa

45 8 09:25 09:29 Ridho keluar rumah

46 8 09:29 09:41 Ridho mengintip ke rumah

tetangganya di teras

Page 190: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

190

47 8 09:41 10:20

Ridho masuk kerumah lalu

duduk di sofa dan menyuap

makanannya

48 8 10:20 10:33 Ridho termenung

49 8 10:33 10:40 Ridho masuk ke kamarnya

50 8 10:40 11:08

Ridho kembali duduk di sofa

sambil membawa tas lalu

menghitung uang yang ada

didalam tasnya

51 8 11:08 11:22

Ridho mengambil antena tv

lalu memasukan kedalam

tasnya

52 9 11:22 11:39

Ridho keluar rumah sambil

menggendong tasnya lalu

pergi menaiki sepeda

53 10 11:39 11:59 Ridho mengayuh sepeda

54 11 11:59 12:10

Ridho berhenti dipinggir

jalan dan rantai sepedanya

copot

55 11 12:10 12:41 Ridho turun dari sepedanya

dan memeriksa rantainya

56 11 12:41 12:44 Ridho menuntun sepedanya

57 12 12:44 13:02 Ridho datang ke tempat

bengkel

58 12 13:02 13:10

Tukang bengkel

membetulkan rantai sepeda

Ridho

59 12 13:10 13:18 Anak kecil sedang makan

berdua di kursi bengkel

60 12 13:18 13:22 Ridho menatap anak kecil

sedang makan

61 12 13:22 13:30 Ridho sedang berdiri sambil

Page 191: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

191

melirik ke tukang bengkel

62 12 13:30 13:37 Tukang bengkel selesai

memperbaiki sepeda Ridho

63 12 13:37 13:41 Ridho segera pergi namun

ditahan oleh Tukang bengkel

64 12 13:41 14:04 Ridho dan Tukang bengkel

melakukan negosiasi

65 12 14:04 14:09 Ridho pergi

66 13 14:09 14:25

Ridho sedang di jalan raya

hendak menyebrang bersama

pemuda

67 13 14:25 14:43 Ridho menyebrang dengan

pemuda

68 14 14:43 14:49 Ridho menghampiri toko

elektronik

69 14 14:49 15:02 Ridho memarkirkan

sepedanya

70 14 15:02 15:08 Penjaga toko mengampiri

71 14 15:08 15:14 Ridho mengeluarkan

antenanya dari dalam tas

72 14 15:14 15:26 Penjaga toko mengambil

antena

73 14 15:26 15:28 Penjaga toko menunjukan

antena

74 14 15:28 15:54 Ridho menanyakan harga

dan bernegosiasi

75 14 15:54 16:12 Ridho murung duduk diteras

toko elektronik

76 14 16:12 16:13 Shot motor

77 14 16:13 16:15 Ridho melirik motor dan

sepeda yang terparkir

78 14 16:15 16:16 Shot sepeda Ridho

Page 192: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

192

79 14 16:16 16:19 Ridho melirik

80 14 16:19 16:21 Shot detail motor

81 14 16:21 16:23 Ridho melirik

82 14 16:23 16:24 Shot detail sepeda

83 14 16:24 16:29 Ridho melirik dan menatap

penjaga toko

84 14 16:29 16:31 Penjaga toko heran

85 14 16:31 17:07

Ridho di teras toko sambil

bernegosiasi dengan Penjaga

toko

86 14 17:07 17:11 Penjaga toko mengambil

ember berisi air

87 14 17:11 17:29 Penjaga toko membawa

ember berisi air

88 14 17:29 17:32 Ridho bersiap-siap mencuci

89 14 17:32 17:37 Ridho terlihat jijik

90 14 17:37 17:48 Ridho mulai mencuci motor

91 14 17:48 18:29 Ridho mencuci motor

92 14 18:29 18:40

Ridho selesai mencuci motor

lalu Penjaga toko datang

menghampiri dan

mengambilkan antena baru

milik Ridho

93 14 18:40 18:55

Ridho menggendong tasnya

lalu Penjaga toko memberi

antena baru milik Ridho dan

Ridho membayarnya

94 14 18:55 19:17

Ridho menghampiri

sepedanya dan menuntunnya

pulang

95 - 19:17 19:25 Fade to black

96 - 19:25 19:30 Establish rumah

Page 193: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

193

97 15 19:30 19:42

Ridho keluar kamar dan

duduk di sofa sambil

menyalakan tv

98 15 19:42 19:48

Ibu keluar membawa

makanan untuk Ridho dan

duduk di sofa bersama

Ridho

99 15 19:48 20:03

Ibu memperlihatkan lauk

untuk Ridho lalu Ridho

makan

100 15 20:03 20:15 Ridho dan Ibu menonton tv

bersama

101 - 20:15 21:15 Credit Title

102 - 21:15 21:47 CV Crew

103 - 21:47 22:16 BTS

Page 194: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · bisa. Produser juga mengawasi setiap pengembangan ide cerita yang akan di tulis oleh penulis naskah selain itu juga produser menentukan

194

SPESIFIKASI LAPTOP

HARDWARE

a. Prosesor : Intel Core i3-5005U (2 Ghz,3M Cache)

b. Memori : 4GB RAM

c. Hardisk : 500GB HDD

d. VGA : NVDIA GeForce GT930M 2GB

ACCESSORIES

a. Earphone : Miniso

b. Mouse : Logitech M165

SOFTWARE

a. Editing : Adobe Premiere Pro CC 2015

b. Audio Sound : Asus SonicMaster

c. Grafis : NVDIA GeForce GT930M 2GB