bab iii asuhan kebidanan pada batita g dengan …repository.poltekkes-tjk.ac.id/968/6/bab...
TRANSCRIPT
38
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN PADA BATITA G DENGAN KETERLAMBATAN
PERKEMBANGAN: ASPEK MOTORIK HALUS, SOSIAL KEMANDIRIAN
DAN BICARA BAHASA DI PMB KUSFIYANA ROHMAWATI
TULANG BAWANG BARAT
A. S: SUBYEKTIF
ANAMNESA PADA TANGGAL 21 MARET 2019 PUKUL 15.50 WIB
1. Identitas Anak
Nama : Batita G
Jenis Kelamin : laki-laki
Tangal lahir : 6 Maret 2017
Alamat : Mulya Asri RK 2
2. Identitas Orangtua
Namaibu : Ny. T Nama ayah : Tn, A
Umur : 29 Tahun Umur : 33 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pekerjaan : Perawat Pekerjaan :Tentara
Pendidikan : Diploma Pendidikan : SMA
Alamat : Mulya Asri Alamat : Mulya Asri
3. Riwayat Persalinan
Ibu mengatakan bersalin di BPM, pada tanggal dengan usia kehamilan 38
minggu PB 50 cm, BB 3500 gr, secara pervaginam dan tidak ada penyulit.
4. Riwayat Penyakit yang lalu dan Saat Ini
39
Ibu mengatakan anaknya tidak pernah menderita penyakit menular
maupun menurun. Ibu mengatakan anaknya tidak pernah sakit parah.
5. Pola Kebutuhan Dasar
Nutrisi : Ibu mengatakan anaknya makan 3x sehari
Eliminasi : BAB 1 x/hari, BAK 3 x/hari
Personal hygiene : Ibu mengatakan anaknya mandi 2x/hari
Istirahat : Ibu mengatakan anak tidur malam ± 6 jam/hari
Aktifitas : Anak suka bermain.
6. Riwayat Psikososial dan Budaya
a. Psikologi
Anak diasuh oleh pembantu dirumah karena ibu focus mengurus anak
kedua, dan untuk saat ini ibu tidak bekerja.
b. Sosial
Ibu mengatakan hubungan ibu dengan keluarga dan tetangga terjalin
dengan baik. Setelah melahirkan anak kedua ibu tidak lagi.
c. Budaya
Tidak ada pantangan makanan, atau larangan tertentu dalam budaya,
tidak pernah minum jamu, jika keluarga sakit selalu dibawa ke petugas
kesehatan.
7. Riwayat Imunisasi
Ibu mengatakan imunisasi anaknya lengkap
8. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Ibu megatakan anaknya rajin dibawa ke posyandu, dan pertumbuhan
anaknya normal dari penimbangan di posyandu setiap bulan.
40
B. O: Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran :composmentis
Kebersihan :baik
Suhu :36,60C. Nadi :89 x/menit
Pernafasan :23x/menit Berat badan :12,5kg
Panjang badan :90 cm Lingkar kepala: 48 cm
2. Pengkajian Fisik
a. Kepala
Bentuk normal, rambut hitam, bersih
b. Muka
Simetris, tidak pucat, tidak kuning.
c. Mata
Simetris, sklera tidak kuning, konjungtiva merah muda
d. Hidung
Bersih, tidak ada sekret
e. Gigi dan Mulut
Berlubang, tumbuh gigi susu, gigi tidak ada karies, lidah bersih
f. Leher
Tidak terlihat adanya pembesaran pada kelenjar limfe, kelenjar tiroid,
maupun venajugularis.
g. Dada
Simetris, tidak tampak retraksi dada
41
h. Abdomen
Bentuk normal, tidak tampak pembesaran hepar
i. Genetali
Tidak dilakukan pemeriksaan
j. Ekstremitas
Atas :Simetris, gerak aktif, tidak ada polidaktil dan sindaktil
Bawah : Simetris, gerakan aktif, tidak ada polidaktildan sindaktil
3. Pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan anak usia 24 bulan 15 hari
a. Pertumbuhan
1) Pemeriksaan BB/TB
Hasil BB/TB Batita G termasuk dalam kategori normal
2) Pemeriksaan Lingkar Kepala
Hasil pemeriksaan lingkar kepala Batita G termasuk dalam kategori
normal
b. Pemeriksaan Perkembangan dengan (KPSP, TDD, CHAT)
1) Pemeriksaan dengan kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP)
usia 24 bulan 15 hari: didapatkan perkembangan Batita G
“meragukan” dengan jumlah skor KPSP “Ya” = 7 dan „Tidak” = 3.
Batita G terdapat keterlambatan perkembangan dalam aspek:
a. Aspek motorik halus : Batita G belum bisa melepas pakaiannya
sendiri seperti: baju, rok, atau celananya
b. Aspek bicara dan bahasa : Batita G belum dapat mengucapkan
paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain “papa” dan
“mama”
42
c. Aspek sosialisasi dan kemandirian : Batita G belum bisa makan
sendiri tanpa banyak tumpah.
2) Pemeriksaan Tes Daya Dengar (TDD)
Pemeriksaan menggunakan TDD 2-3 tahun, dengan skor “Ya” = 3 dan
skor “Tidak” = 0, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Batita G
tidak mengalami gangguan pendengaran.
3) Pemeriksaan CHAT (Checklist for Autism in Toddlers)
Didapatkan hasil Batita G dengan skor “Ya” = 14 dan skor “Tidak” =
0, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Batita G tidak mengalami
ganguan.
C. A: Analisis
DIagnosis : Batita G dengan keterlambatan perkembangan dalam
aspek motorik halus, bicara bahasa, personal sosial dan
kemandirian
Dasar : Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan
Pemeriksaan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
(KPSP) didapatkan perkembangan Batita G. “meragukan
dengan jumlah jawaban “Ya” = 7 dan “Tidak” = 3, dan
terdapat keterlambatan perkembangan dalam aspek
motorik halus Batita G belum bisa melepas pakaiannya
sendiri seperti: baju, rok, atau celananya masih harus
dibantu, aspek bicara dan bahasa Batita G belum dapat
43
mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti
selain “papa” dan “mama” dan aspek sosialisasi dan
kemandirian Batita G belum bisa makan sendiri tanpa
banyak tumpah.
Kebutuhan : Stimulasi perkembangan dalam aspek motorik halus,
bicara bahasa dan sosialisasi kemandirian.
D. P: Penatalaksanaan
1. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan pertumbuhan anakberat
badan 12,5 kg,tinggi badan 90 cm, lingkar kepala 47 cm.
Ibu sudah tahu tentang hasil pemeriksaan anaknya
2. Melakukan pemeriksaan tumbuh kembang pada batita dengan
menggunakan lembar KPSP 24 bulan
Hasil pemeriksaan terdapat keterlambatan tumbuh kembang pada KPSP
nomor 3, 5 dan 8.
3. Menjelaskan pada ibu tentang hasil perkembangan anak dengan
menggunakan lembar KPSP usai 24 bulan, dengan hasil pemeriksaan
perkembangan anak didapatkan “skor 7”, yaitu :
a. Kemampuan bicara dan bahasa yaitu anak belum bisa mengucapkan
paling sedikit 3 kata diajukan oleh pemeriksa,
b. Kemampuan gerak halus yaitu anak belum bisa melepas pakaiannya
sendiri, serta
c. Kemampuan sosialisasi dan kemandirian anak makan sendiri namun
banyak yang tumpah.
44
Ibu sudah mengetahui tentang hasil pemeriksaan anaknya dan dapat
menerima hasil pemeriksaan tersebut.
4. Mengajari ibu cara melakukan stimulasi perkembangan anak untuk
mengejar ketertinggalan yaitu seperti:
a. Kemampuan sosialisasi dan kemandirian
1) Memberitahu kepada ibu untuk mengajarkan anaknya melepass
pakaian, dengan cara meminta anak untuk memegang bagian
bawah bajunya, tarik keatas dengan perlahan dan buka melewati
kepala hingga kaus terlepas, mintalah kepada anak melakukannya
secara perlahan, untuk cara melapas celana, mintalah anak untuk
menarik kebawah celananya dan lepaskan melewati kedua kakinya.
2) Melatih anak buang air kecil dan buang air besar di kamar mandi/
WC. Dampingi anak saat buang air kecil/ buang air besar dan
beritahu cara membersihkan diri dan menyiram kotoran.
3) Ajak anak makan bersama dengan makanan yang anak suka, lalu
lihat dan amati cara anak makan kemudian sesuaikan. Ternyata
anak makan dengan menggunakan sendok sambil bermain yang
mangakibatkan makanan banyak yang tumpah, kemudian
menganjurkan kepada ibu untuk makan dengan anak diruang
makan dan suasana yang tenang, lakukan hal itu sesering mungkin
agar anak terbiasa.
b. Bicara dan Bahasa
1) Buat anak mau bertanya dan bercerita tentang apa yang dilihat dan
didengarnya. Misalnya anak melihat mobil yang lewat depan
45
rumah, ajak anak bertanya yaitu ”apa warna mobilnya?” dan lain-
lain.
2) Anjurkan kepada ibu itu memberi perintah sederhana kepada anak,
misalnya mulai berikan perintah kepada anak dengan instruksi
yang jelas, seperti, “dik tolong ambilkan mama jilbab warna merah
di kursi”. Lakukan stimulasi sesering mungkin.
3) Bantu anak dalam memilih acara TV, batasi waktu menonton TV
maksimal 2 jam sehari. Dampingi anak menonton TV dan jelaskan
kejadian yang baik dan buruk. lngat bahwa acara dan berita di TV
dapat berpengaruh buruk pada anak.
Ibu mengerti dan mau menstimulasi anaknya dirumah
c. Motorik Halus (Gerak Halus)
1) Melatih kemampuan jari-jari anak, dampingi anak saat
mengancingkan baju caranya yaitu beritahu anak bahwa
mengancingkan baju diperlukan waktu yang sabar dan teliti. Terus
beri dukungan bahwa anak bisa melakukannya jika anak bersabar.
2) Agar anak lebih bersemangat dalam mengancingkan baju ibu bisa
memberikan pelajaran yang menyenangkan seperti memberi
perumpamaan bahwa kancing adalah seekor siput yang harus
memasuki lubangnya. Dengan begitu anak akan lebih tertarik dan
bersemangat untuk belajar mengancingkan baju.
3) Menganjurkan kepada ibu untuk memberi anaknya kismis
kemudian letakkan dilantai, dan biarkan anak mengambil kismis
46
tersebut dengan menggunakan jari-jari tangannya. Tujuannya agar
jari-jari anak lebih terlatih lagi.
Ibu sudah paham apa yang sudah diajarkan yaitu cara
menstimulasi tumbuh kembang anak.
5. Memberi tahu Ibu bahwa 1 minggu lagi akan dilakukan di evaluasi hasil
asuhan dengan menggunakan daftar KPSP yang sesuai dengan umur anak.
Ibu mengerti kapan anak akan dilakukan pemeriksaan KPSP lagi
E. Catatan Perkembangan
1. Catatan Perkembangan I
Tanggal 28 April 2019 Pukul : 16.00 Wib
a. Data Subjektif
Ibu mengatakan sudah melakukan stimulasi yang sudah diajarkan
sebelumnya seperti mengajarkan anaknya cara melepas baju, mengajak
anak makan bersama diruang makan, dan mengajak anak bercerita.
b. Data Objektif
1) Keadaan umum : Baik Kesadaran :Composmentis
2) Tanda-tanda vital : Suhu : 36,50C
Nadi : 90 x/menit
Pernafasan : 24x/menit
3) Pemeriksaan Perkembangan dengan KPSP usia 24 bulan
Pemeriksaan dengan kuesioner pra skrining perkembangan Batita G
“meragukan” dengan jumlah skor “Ya” = 7 dan “Tidak” = 3. Batita
G terdapat keterlambatan perkembangan dalam aspek:
47
a. Aspek motorik halus : Batita G belum bisa melepas pakaiannya
sendiri seperti: baju, rok, atau celananya
b. Aspek bicara dan bahasa : Batita G belum dapat mengucapkan
paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain “papa” dan
“mama”
c. Aspek sosialisasi dan kemandirian : Batita G belum bisa makan
sendiri tanpa banyak tumpah.
c. Anallisis
Diagnosis :Batita G dengan keterlambatan perkembangan
dalam aspek motorik halus, bicara bahasa, personal
sosial dan kemandirian
Dasar :Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Pemeriksaan dengan kuesioner pra skrining
perkembangan Batita G “meragukan” dengan
jumlah skor “Ya” = 7 dan “Tidak” = 3.
Kebutuhan :Stimulasi perkembangan dalam aspek motorik
halus, bicara bahasa dan sosialisasi kemandirian.
d. Penatalaksanaan
1) Melakukan pendekatan kepada keluarga dengan senyum, sapa,
salam, sopan dan santun.
ibu balita sangat terbuka hangat menyambut pemeriksa
2) Melakukan pendekatan kepada Batita G dengan mengajak anak
berkomunikasi sambil bermain
48
Ternyata anak mau dilakukan pendekatan
3) Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisi anaknya dalam
keadaan sehat dan normal
Ibu sudah mengertahui tentang hasil pemeriksaan anaknya
4) Memberitahu ibu bahwa pemeriksa akan melakukan pemeriksaan
ulang dengan lembar KPSP yang sama dan melakukan evaluasi
terhadap stimulasi yang telah diberikan selama 1 minggu,
didapatkan skor ”Ya” = 7 dan “Tidak” = 3 yang berarti anak
mengalami keterlambatan dalam perkembangan. Perlunya ibu agar
melakukan stimulasi perkembangan pada anak lebih sering lagi,
setiap saat dan sesering mungkin.
Ibu mengetahui tentang pemeriksaan yang dilakukan, dan ibu
menerima untuk melakukan stimulasi lebih giat lagi
5) Evaluasi sosialisasi dan kemandirian anak seperti coba pantau anak
cara melepas pakaiannya sendiri seperti baju, rok, atau celananya
dengan cara meminta anak untuk memegang bagian bawah
bajunya, tarik keatas dengan perlahan dan buka melewati kepala
hingga kaus terlepas, dampingi anak saat melepas pakaian.
Selanjutnya evaluasi cara makan anak. Dampingi anak makan, anak
makan dengan sendok sambil berlari dan bermain akibatnya
makanan yang dimakan berceceran, anjuran kepada ibu untuk
mengajak anak makan di ruang makan dengan tempat yang tenang
dan fokus pada makanan.
49
Ternyata anak belum terlalu bisa dalam melepas bajunya atau
celananya sendiri serta makan sendiri tanpa berantakan
6) Evaluasi bahasa dan bicara dengan ajak anak berbicara lebih dari 3
kata misal beri anak pertanyaan seperti “apakah adik sudah makan?
Pakai apa? Enak tidak?” lalu tanya “siapakah teman-teman adik
disini?”
Ternyata anak masih ragu-ragu dalam menjawab
7) Menganjurkan ibu untuk memantau perkembangan anak ketahap
selanjutnya.
Ibu bersedia untuk memantau perkembangan anaknya
8) Melakukan penilaian ulang KPSP 1 minggu kemudian dengan
menggunakan daftar KPSP yang sesuai dengan umur anak untuk
stimulasi tahapan perkembangan anak.
Ibu bersedia anaknya dilakukan pemeriksaan ulang dengan KPSP
2. Catatan Perkembangan II
Tanggal 4 April 2019 Pukul : 09.00 WIB
a. Data Subjektif
1) Ibu mengatakan anak nya sudah mau menjawab dan bercerita
panjang saat ditanya apa yang dilihat oleh anak.
2) Ibu mengatakan anaknya belum bisa melepas bajunya sendiri dan
masih dibantu
3) Ibu mengatakan sudah makan bersama dengan anak
50
b. Data Objektif
1) Keadaan umum : Baik
2) Kesadaran :Composmentis
3) Tanda-tanda vital :Suhu : 36,50C
Nadi : 90 x/menit
Pernafasan : 24x/menit
4) Pemeriksaan Perkembangan dengan KPSP 24 bulan
Pemeriksaan dengan kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP)
usia 24 bulan didapatkan perkembangan Batita G “meragukan
dengan jumlah skor “Ya” = 8 dan “Tidak” = 2. Batita G terdapat
keterlambatan perkembangan dalam aspek:
a. Aspek motorik halus : Batita G belum bisa melepas pakaiannya
sendiri seperti: baju, rok, atau celananya
b. Aspek sosialisasi dan kemandirian : Balita G belum bisa makan
sendiri tanpa banyak tumpah.
c. Analisis
Diagnosis :Batita G dengan keterlambatan perkembangan
dalam aspek motorik halus, personal sosial dan
kemandirian
Dasar :Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Pemeriksaan dengan kuesioner pra skrining
perkembangan (KPSP) usia 24 bulan didapatkan
51
perkembangan Batita G “meragukan dengan jumlah
skor “Ya” = 8 dan “Tidak” = 2.
Kebutuhan :Stimulasi perkembangan dalam aspek motorik
halus, dan sosialisasi kemandirian.
d. Penatalaksanaan
1) Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan skor KPSP anak 8
yang berarti anak mengalami keterlambatan dalam perkembangan.
Ibu sudah mengertahu hasil pemeriksaan perkembangan anaknya
dan ibu menerima.
2) Mengevaluasi sosialisasi dan kemandirian yaitu lihat anak saat
melepas pakaiannya sendiri seperti baju, rok, atau celana? Dengan
cara meminta anak untuk memegang bagian bawah bajunya, tarik
keatas dengan perlahan dan buka melewati kepala hingga kaus
terlepas, dampingi anak saat melepas pakaian. Lihat apakah anak
mampu bersabar atau tidak
Ternyata anak belum bisa melepas pakaiannya sendiri dan masih
perlu bantuan, anak tidak sabar dalam melepas baju
3) Evaluasi cara makan anak. Dampingi anak makan bersama dengan
ibu, lihat cara makanternyata anak makan dengan menggunakan
sendok namun sambil bermain akibatnya makanan yang dimakan
berceceran, anjuran kepada ibu selalu mengajak anak makan di
ruang makan dengan tempat yang tenang dan fokus pada makanan.
Ternyata anak makan sendiri masih berantakan,
52
4) Evaluasi bahasa dan bicara dengan ajak anak berbicara lebih dari 3
kata misal ajak anak bercerita tentang apa yang dilihatnya. Seperti
anak melihat mobil bewarna merah.
Anak mau bercerita, anak mengatakan bahwa mobil yang
dilihatnya bewarna merah, punya ban mobil, punya kaca
5) Menganjurkan ibu untuk memantau perkembangan anak ketahap
selanjutnya.
Ibu bersedia untuk memantau perkembangan anaknya
6) Melakukan kunjungan ulang 1 minggu kemudian untuk melakukan
stimulasi bersama dengan ibu menggunakan form KPSP yang
sesuai dengan umur anak.
Ibu bersedia melakukan stimulasi bersama, ibu bersedia anaknya
dilakukan pemeriksaan ulang dengan KPSP yang sesuai
3. Catatan Perkembangan III
Tanggal : 11 April 2019 Pukul : 15.45 WIB
a. Data Subjektif
1) ibu mengatakan anaknya makan dengan tenang masih berantakan
sudah tidak berlari-larian lagi
2) ibu mengatakan anak belum bisa melepas pakaiannya sendiri
masih perlu bantuan ibu
b. Data Objektif
1) Keadaan umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tanda-tanda vital : Suhu : 36,50C,
53
Nadi :90x/menit,
Pernafasan : 24x/menit
4) Pemeriksaan Perkembangan dengan KPSP usia 24 bulan
Pemeriksaan dengan kuesioner pra skrining perkembangan Batita G
“meragukan” dengan jumlah skor “Ya” = 8 dan “Tidak” = 2. Batita
G terdapat keterlambatan perkembangan dalam aspek:
a) Aspek motorik halus : Batita G belum bisa melepas pakaiannya
sendiri seperti: baju, rok, atau celananya
b) Aspek sosialisasi dan kemandirian : Balita G belum bisa makan
sendiri tanpa banyak tumpah.
c. Analisis
Diagnosis :Batita G dengan keterlambatan perkembangan
dalam aspek motorik halus, personal sosial dan
kemandirian
Dasar :Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Pemeriksaan dengan kuesioner pra skrining
perkembangan Batita G “meragukan” denga
jumlah skor “Ya” = 8 dan “Tidak” = 2.
Kebutuhan :Stimulasi perkembangan dalam aspek motorik
halus, dan sosialisasi kemandirian.
d. Penatalaksanaan
1) Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan skor KPSP yaitu 8 berarti
anak mengalami keterlambatan dalam perkembangan
54
Ibu mengetahui tentang perkembangan anaknya terutama tentang
keterlambatan dan ibu menerima.
2) Melakukan pemeriksaan tumbuh kembang pada batita dengan
menggunakan lembar KPSP 24 bulan
Hasil pemeriksaan terdapat keterlambatan tumbuh kembang pada
KPSP nomor 5 dan 8.
3) Memberikan pujian kepada ibu karena telah mengasuh anaknya
dengan baik dan benar, karena terdapat kemajuan dalam stimulasi
anaknya.
Ibu sangat senang karena berhasil menstimulasi anaknya dengan
baik.
4) Evaluasi sosialisasi &kemandirian melihat anak cara melepas
pakaiannya sendiri. Anak masih belum bisa melepas pakaiannya
sendiri tetap perlu bantuan ibunya atau pengasuhnya dalam
melepaskan.
Ternyata anak belum mampu sendiri dalam melapaskan
pakaiannya dan masih perlu bantuan ibu atau pengasuhnya
4) Evaluasi sosialisasi &kemandirian dengan dampingi anak makan ,
anak makan dengan sendok, makan dengan suasana tenang masih
namun masih berantakan sudah tidak berlari-larian atau bermain
lagi karena sendok tidak pas dimlutnya, anak memilih sendok yang
tidak sesuai ukuran mulutnya.
Anak sudah makan dengan tenang namun masih berantakan
55
5) Melakukan kunjungan kembali yaitu 1 minggu kemudian dengan
menggunakan daftar KPSP yang sesuai dengan umur anak untuk
stimulasi tahapan perkembangan anak.
Ibu bersedia anaknya dilakukan pemeriksaan ulang dengan KPSP
4. Catatan Perkembangan IV
Tanggal 18 April 2019 Pukul : 16.30 Wib
a. Data Subjektif
1) Ibu mengatakan anak sudah makan tenang dengan menggunakan
sendok yang sesuai ukuran mulut anak
2) Ibu mengatakan sering melakukan stimulasi yang sudah diajarkan
sebelumnya.
b. Data Objektif
1) Keadaan umum :Baik
2) Kesadaran :Composmentis
3) Tanda-tanda vital :Suhu 36,50C,
Nadi :90x/menit,
Pernafasan : 24x/menit
4) Pemeriksaan Perkembangan dengan KPSP 24 bulan
Pemeriksaan dengan kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP)
usia 24 bulan didapatkan perkembangan Batita G “meragukan
dengan jumlah skor “Ya” = 9 dan “Tidak” = 1. Batita G terdapat
keterlambatan perkembangan dalam aspek motorik halus Batita G.
belum bisa melepas pakaiannya sendiri seperti: baju, rok, atau
celananya.
56
c. Analisis
Diagnosis :Batita G dengan keterlambatan perkembangan
personal sosial dan kemandirian
Dasar :Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Pemeriksaan dengan kuesioner pra skrining
perkembangan (KPSP) usia 24 bulan didapatkan
perkembangan Batita G “meragukan dengan jumlah
skor “Ya” = 9 dan “Tidak” = 1.
Kebutuhan :Stimulasi perkembangan dalam aspek sosialisasi
kemandirian.
d. ]Penatalaksanaan
1) Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan skor KPSP anak 9 yang
berarti perkembangan anak sesuai, namun tetap terusnkan stimulasi
yang sudah dianjurkan.
Ibu mengetahui tentang perkembangan anaknya dan akan
melanjutkan stimulasi yang sudah dianjurkan.
2) Memberi pujian kepada ibu karena telah mengasuh anaknya
dengan baik dan benar.
Ibu sangan senang karena berhasil menstimulasi anaknya dengan
baik.
3) Menganjurkan ibu untuk meneruskan pola asuh anak sesuai dengan
dengan perkembangan anak
Ibu akan melanjutkan pola asuh anak yang sesuai.
57
4) Meneruskan stimulasi sosialisasi & kemandirian anak seperti
melepas pakaiannya sendiri seperti baju, rok, atau celananya
dengan terus libatkan anak dalam melepas baju sendiri saat mandi
agar anak terbiasa, terus minta anak dengan sabar dalam melepas
bajunya .
Ternyata anak belum terlalu bisa dalam melepas pakaiannya
sendiri masih perlu bantuan sedikit-sedikit.
5) Mengajarkan kepada ibu untuk melakukan stimulasi tahap
selanjutnya saat anak usia 30 bulan yaitu dengan:
a) Memberi tebakan kepada anak untuk menunjuk salah satu
bagian anggota tubuhnya,
b) Ajak anak bermain kubus dan biarkan anak meletakkan 4
kubus satu per-satu diatas kubus tanpa menjatuhkan kubus
yang lain,
c) Ajak anak bermain tebak-tebakan dengan menunjuk gambar
hewan,
d) Memberi anak pensil dan kertas, ajak anak tulis menulis, lihat
apakah anak mau mencoret-coret,
e) Lebih sesering mungkin libatkan anak dalam melepaskan
pakaiannya sendiri saat mandi,
f) Ajak anak naik tangga, lihat apakah anak mau dan mengikuti
ibu,
g) Ajak anak makan bersama, lalu biarkan anak makan sendiri
tanpa bantuan, lihat cara makan anak apabila masih berantakan
58
tetap terus biarkan anak makan sendiri. Tetap terus beri
semangat anak bahwa anak bisa,
h) Saat selesai bermain coba perintah anak untuk memungut
mainannya yang berserakan di lantai,
i) Ajarkan anak untuk mengucapkan “terimakasi” saat selesai
dimintai tolong, dan lihat reflek anak apakah anak bagaimana
meminta minum saat haus, menangis atau tidak. Normalnya
anak anak berbicara “mau minum”.
j) Ajak anak bermain bola tenis kemudian menendangnya, lihat
apakah anak bisa atau tidak.
Ibu mengerti dan akan mengajarkan stimulasi lanjutan atau
tahapan selanjutnya yang diberikan kepada anak
6) Menganjurkan ibu ibu mengikutkan anak pada penimbangan dan
pelayanan kesehatan di posyandu secara teratur 1x per bulan. Jika
anak sudah memasuki usia prasekolah (36-72 bulan), anak dapat
diikutkan pada kegiatan di Pusat Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD), kelompok bermain, atau taman kanak-kanak.
Ibu mengerti dan bersedia mengikutkan anaknya sesuai umur
perkembangannya
7) Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan/skrining rutin ke
tenaga kesehatan menggunakan KPSP setiap 3 bulan pada anak
berumur kurang dari 24 bulan dan setiap 6 bulan pada anak umur
24-72 bulan.
Ibu bersedia melakukannya untuk menilai perkembangan anak
59