bab ii.docx klasifikasi dan tindakan

31
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanda dan gejala penyakit infeksi saluran pernapasan dapat berupa: batuk, kesukaran bernapas, sakit tenggorok, pilek, sakit telinga dan demam. Anak dengan batuk atau sukar bernapas mungkin menderita pneumonia atau infeksi saluran pernapasan yang berat lainnya. Akan tetapi sebagian besar anak batuk yang datang ke Puskesmas/fasilitas pelayanan kesehatan lainnya hanya menderita infeksi saluran pernapasan yang ringan. Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat. Istilah pneumonia lazim dipakai bila peradangan terjadi oleh proses infeksi akut, sedangkan 1

Upload: angga

Post on 24-Jan-2016

244 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

KLASIFIKASI DAN TINDAKAN BATUK DAN SUKAR BERNAPAS

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II.docx Klasifikasi Dan Tindakan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanda dan gejala penyakit infeksi saluran pernapasan dapat berupa: batuk,

kesukaran bernapas, sakit tenggorok, pilek, sakit telinga dan demam.

Anak dengan batuk atau sukar bernapas mungkin menderita pneumonia atau

infeksi saluran pernapasan yang berat lainnya. Akan tetapi sebagian besar anak

batuk yang datang ke Puskesmas/fasilitas pelayanan kesehatan lainnya hanya

menderita infeksi saluran pernapasan yang ringan.

Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari

bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli, serta

menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat.

Istilah pneumonia lazim dipakai bila peradangan terjadi oleh proses infeksi akut,

sedangkan istilah pneumonitis sering dipakai untuk proses non infeksi.

Anak yang menderita batuk dan atau kesukaran bernapas mungkin menderita

pneumonia, suatu penyakit yang parah dan bisa mengakibatkan kematian. Tetapi

batuk atau kesukaran bernapas juga bisa disebabkan oleh batuk-pilek biasa,

hidung tersumbat, lingkungan berdebu, pertusis, tuberkulosis, campak,

croup/stridor atau wheezing. Pemeriksaan yang teliti dapat mencegah kematian

anak dari pneumonia atau penyakit berat yang lain.

1

Page 2: BAB II.docx Klasifikasi Dan Tindakan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Untuk menghindari kerancuan istilah ISPA dan pneumonia maka cermatilah

definisi berikut ini:

2.1.1 ISPA

Infeksi akut yang menyerang salah satu bagian/lebih dari saluran napas mulai

hidung sampai alveoli termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga tengah, pleura).

2.1.2 Pneumonia

Infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli).

Tanda dan gejala penyakit infeksi saluran pernapasan dapat berupa: batuk,

kesukaran bernapas, sakit tenggorok, pilek, sakit telinga dan demam. Anak

dengan batuk atau sukar bernapas mungkin menderita pneumonia atau infeksi

saluran pernapasan yang berat lainnya. Akan tetapi sebagian besar anak batuk

yang datang ke Puskesmas/fasilitas pelayanan kesehatan lainnya hanya menderita

infeksi saluran pernapasan yang ringan.

Petugas kesehatan perlu mengenal anak-anak yang sakit serius dengan gejala

batuk atau sukar bernapas yang membutuhkan pengobatan dengan antibiotik,

yaitu pneumonia (infeksi paru) yang ditandai dengan napas cepat dan mungkin

juga tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam. Paru-paru terdiri dari ribuan

bronkhi yang masing-masing terbagi lagi menjadi bronkhioli, yang tiap-tiap

2

Page 3: BAB II.docx Klasifikasi Dan Tindakan

ujungnya berakhir pada alveoli. Di dalam alveoli terdapat kapiler-kapiler

pembuluh darah dimana terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida. Ketika

seseorang menderita pneumonia, nanah (pus) dan cairan mengisi alveoli tersebut

dan menyebabkan kesulitan penyerapan oksigen sehingga terjadi kesukaran

bernapas.

Anak yang menderita pneumonia, kemampuan paru-paru untuk mengembang

berkurang sehingga tubuh bereaksi dengan bernapas cepat agar tidak terjadi

hipoksia (kekurangan oksigen). Apabila pneumonia bertambah parah, paru akan

bertambah kaku dan timbul tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam. Anak

dengan pneumonia dapat meninggal karena hipoksia atau sepsis (infeksi

menyeluruh).

Pneumonia merupakan penyakit batuk pilek disertai napas sesak atau

napas cepat. Napas sesak ditandai dengan dinding dada bawah tertarik ke dalam,

sedangkan napas cepat diketahui dengan menghitung tarikan napas dalam satu

menit. Untuk balita umur 2 tahun sampai 5 tahun tarikan napasnya 40 kali atau

lebih dalam satu menit, balita umur 2 bulan sampai 2 tahun tarikan napasnya 50

kali atau lebih per menit, dan umur kurang dari 2 bulan tarikan napasnya 60 kali

atau lebih per menit.

ETIOLOGI

Pneumonia yang ada di kalangan masyarakat umumnya disebabkan oleh

bakteri, virus, mikoplasma (bentuk peralihan antara bakteri dan virus) dan

protozoa.

3

Page 4: BAB II.docx Klasifikasi Dan Tindakan

1. Bakteri

Pneumonia yang dipicu bakteri bisa menyerang siapa saja, dari bayi

sampai usia lanjut. Sebenarnya bakteri penyebab pneumonia yang

paling umum adalah Streptococcus pneumoniae sudah ada di

kerongkongan manusia sehat. Begitu pertahanan tubuh menurun oleh

sakit, usia tua atau malnutrisi, bakteri segera memperbanyak diri dan

menyebabkan kerusakan. Balita yang terinfeksi pneumonia akan panas

tinggi, berkeringat, napas terengah-engah dan denyut jantungnya

meningkat cepat.

2. Virus

Setengah dari kejadian pneumonia diperkirakan disebabkan oleh virus.

Virus yang tersering menyebabkan pneumonia adalah Respiratory

Syncial Virus (RSV). Meskipun virus-virus ini kebanyakan menyerang

saluran pernapasan bagian atas, pada balita gangguan ini bisa memicu

pneumonia. Tetapi pada umumnya sebagian besar pneumonia jenis ini

tidak berat dan sembuh dalam waktu singkat. Namun bila infeksi

terjadi bersamaan dengan virus influenza, gangguan bisa berat dan

kadang menyebabkan kematian.

3. Mikoplasma

Mikoplasma adalah agen terkecil di alam bebas yang menyebabkan

penyakit pada manusia. Mikoplasma tidak bisa diklasifikasikan

sebagai virus maupun bakteri, meski memiliki karakteristik keduanya.

Pneumonia yang dihasilkan biasanya berderajat ringan dan tersebar

4

Page 5: BAB II.docx Klasifikasi Dan Tindakan

luas. Mikoplasma menyerang segala jenis usia, tetapi paling sering

pada anak pria remaja dan usia muda. Angka kematian sangat rendah,

bahkan juga pada yang tidak diobati.

4. Protozoa

Pneumonia yang disebabkan oleh protozoa sering disebut pneumonia

pneumosistis. Termasuk golongan ini adalah Pneumocystitis Carinii

Pneumonia (PCP). Pneumonia pneumosistis sering ditemukan pada

bayi yang prematur. Perjalanan penyakitnya dapat lambat dalam

beberapa minggu sampai beberapa bulan, tetapi juga dapat cepat

dalam hitungan hari. Diagnosis pasti ditegakkan jika ditemukan P.

Carinii pada jaringan paru atau spesimen yang berasal dari paru.

KLASIFIKASI

1. Berdasarkan umur

a. Kelompok usia < 2 bulan

1) Pneumonia Berat

Pneumonia yang disebabkan oleh protozoa sering disebut

pneumonia pneumosistis. Termasuk golongan ini adalah

Pneumocystitis Carinii Pneumonia (PCP). Pneumonia

pneumosistis sering ditemukan pada bayi yang prematur.

Perjalanan penyakitnya dapat lambat dalam beberapa minggu

sampai beberapa bulan, tetapi juga dapat cepat dalam

hitungan hari. Diagnosis pasti ditegakkan jika ditemukan P.

5

Page 6: BAB II.docx Klasifikasi Dan Tindakan

Carinii pada jaringan paru atau spesimen yang berasal dari

paru.

2) Bukan Pneumonia

Jika anak bernapas dengan frekuensi kurang dari 60 kali per

menit dan tidak terdapat tanda pneumonia seperti di atas.

b. Kelompok usia 2 bulan sampai < 5 tahun

1) Pneumonia sangat berat

Batuk atau kesulitan bernapas yang disertai dengan sianosis

sentral, tidak dapat minum, adanya penarikan dinding dada,

anak kejang dan sulit dibangunkan.

2) Pneumonia berat

Batuk atau kesulitan bernapas dan penarikan dinding dada,

tetapi tidak disertai sianosis sentral dan dapat minum.

3) Pneumonia

Batuk atau kesulitan bernapas dan pernapasan cepat tanpa

penarikan dinding dada.

4) Bukan pneumonia

Batuk atau kesulitan bernapas tanpa pernapasan cepat atau

penarikan dinding dada.

5) Pneumonia persisten

Balita dengan diagnosis pneumonia tetap sakit walaupun

telah diobati selama 10-14 hari dengan dosis antibiotik yang

6

Page 7: BAB II.docx Klasifikasi Dan Tindakan

kuat dan antibiotik yang sesuai, biasanya terdapat penarikan

dinding dada, frekuensi pernapasan yang tinggi, dan demam

ringan.

PATOFISIOLOGI

Pneumonia bakterial menyerang baik ventilasi maupun difusi.

Suatu reaksi inflamasi yang dilakukan oleh pneumokokus terjadi pada

alveoli dan menghasilkan eksudat, yang mengganggu gerakan dan difusi

oksigen serta karbon dioksida. Sel-sel darah putih, kebanyakan neutrofil,

juga bermigrasi ke dalam alveoli dan memenuhi ruang yang biasanya

mengandung udara. Area paru tidak mendapat ventilasi yang cukup karena

sekresi, edema mukosa, dan bronkospasme, menyebabkan oklusi parsial

bronki atau alveoli dengan mengakibatkan penurunan tahanan oksigen

alveolar. Darah vena yang memasuki paru-paru lewat melalui area yang

kurang terventilasi dan keluar ke sisi kiri jantung tanpa mengalami

oksigenasi. Pada pokoknya, darah terpirau dari sisi kanan ke sisi kiri

jantung. Percampuran darah yang teroksigenasi dan tidak teroksigenasi ini

akhirnya mengakibatkan hipoksemia arterial.

Sindrom Pneumonia Atipikal. Pneumonia yang berkaitan dengan

mikoplasma, fungus, klamidia, demam-Q, penyakit Legionnaires’.

Pneumocystis carinii, dan virus termasuk ke dalam sindrom pneumonia

atipikal.

Pneumonia mikoplasma adalah penyebab pneumonia atipikal

primer yang paling umum. Mikoplasma adalah organisme kecil yang

7

Page 8: BAB II.docx Klasifikasi Dan Tindakan

dikelilingi oleh membran berlapis tiga tanpa dinding sel. Organisme ini

tumbuh pada media kultur khusus tetapi berbeda dari virus. Pneumonia

mikoplasma paling sering terjadi pada anak-anak yang sudah besar dan

dewasa muda.

Pneumonia kemungkinan ditularkan oleh droplet pernapasan yang

terinfeksi, melalui kontak dari individu ke individu. Pasien dapat diperiksa

terhadap antibodi mikoplasma.

Inflamasi infiltrat lebih kepada interstisial ketimbang alveolar.

Pneumonia ini menyebar ke seluruh saluran pernapasan, termasuk

bronkiolus. Secara umum, pneumonia ini mempunyai ciri-ciri

bronkopneumonia. Sakit telinga dan miringitis bulous merupakan hal yang

umum terjadi. Pneumonia atipikal dapat menimbulkan masalah-masalah

yang sama baik dalam ventilasi maupun difusi seperti yang diuraikan

dalam pneumonia bakterial.

2.2 Klasifikasi

Dalam menentukan klasifikasi dan tindakan maka langkah pertama adalah

memastikan bahwa anak yang batuk dan atau sukar bernapas berumur antara 2

bulan - <5 tahun. Umur anak ditanyakan pertama karena bayi berumur di bawah 2

bulan menggunakan bagan yang berbeda dengan kelompok umur 2 bulan - <5

tahun ini.

8

Page 9: BAB II.docx Klasifikasi Dan Tindakan

Tabel klasifikasi mempunyai 3 (tiga) kolom: merah, kuning, hijau. Warna kolom

menunjukkan derajat keparahan penyakit serta tindakan maupun pengobatan yang

diperlukan.

Setiap penyakit berkaitan dengan tindakan pengobatan yang harus diberikan

setelah klasifikasi ditentukan. Secara garis besar ada tiga macam tindakan

walaupun ada sedikit perbedaan tergantung pada umur anak, adanya wheezing

atau demam, serta mungkin tidaknya rujukan dilaksanakan.

- Merah : PNEUMONIA BERAT atau PENYAKIT SANGAT BERAT

Berarti : RUJUK SEGERA KE RUMAH SAKIT

- Kuning : PNEUMONIA

Berarti : BERI ANTIBIOTIK DENGAN PERAWATAN DI RUMAH

- Hijau : BATUK BUKAN PNEUMONIA

Berarti : BERI PERAWATAN DI RUMAH

Untuk menentukan PENYAKIT SANGAT BERAT atau salah satu dari 3

klasifikasi yaitu PNEUMONIA BERAT, PNEUMONIA dan BATUK BUKAN

PNEUMONIA maka Saudara harus mengikuti langkah-langkah pada BAGAN

TATALAKSANA PENDERITA BATUK DAN ATAU KESUKARAN

BERNAPAS PADA BALITA khususnya di kotak yang berjudul:

TANDA BAHAYA UMUR 2 BULAN - <5 TAHUN dan

9

Page 10: BAB II.docx Klasifikasi Dan Tindakan

KLASIFIKASI PENYAKIT UMUR 2 BULAN - <5 TAHUN

Menentukan Penyakit Sangat Berat Pada Anak Berumur

2 BULAN - <5 TAHUN

Seorang anak berumur 2 bulan - <5 tahun menderita Penyakit Sangat Berat

apabila dari pemeriksaan ditemukan salah satu “tanda bahaya” yaitu:

Tidak bisa minum

Kejang

Kesadaran menurun atau sukar dibangunkan

Stridor pada waktu anak tenang

Gizi buruk

Tanda-tanda ini disebabkan oleh banyak kemungkinan. Walaupun begitu dalam

buku ini hanya mengenalkan tanda-tanda bahaya tersebut untuk mengetahui

bahwa anak sedang menderita penyakit yang sangat berat tanpa menjelaskan

penyakit penyebabnya.

2.3 Tindakan

10

Page 11: BAB II.docx Klasifikasi Dan Tindakan

Anak yang mempunyai salah satu “tanda bahaya” harus dirujuk segera ke rumah

sakit.

- Sebelum anak meninggalkan Puskesmas, petugas kesehatan dianjurkan

memberi pengobatan pra rujukan, (misal atasi demam, wheezing, kejang dan

sebagainya), tulislah surat rujukan ke rumah sakit dan anjurkan pada ibu agar

anaknya dibawa ke rumah sakit sesegera mungkin.

- Berikan satu kali dosis antibiotik sebelum anak dirujuk (bila memungkinkan).

- Kalau tidak dapat dirujuk, lihat petunjuk PENGOBATAN & RUJUKAN.

TANDA Ada tanda bahaya:

Tidak bisa minum

Kejang

Kesadaran menurun atau sukar dibangunkan

Stridor pada waktu anak tenang

Gizi buruk

KLASIFIKASI PENYAKIT SANGAT BERAT

TINDAKAN Kirim segera ke rumah sakit

Beri satu dosis antibiotic

Obati demam, jika ada

Obatiwheezing, jika ada

Apabila rujukan tidak dapat dilaksanakan lihat

11

Page 12: BAB II.docx Klasifikasi Dan Tindakan

2.4 Menentukan Klasifikasi dan Tindakan

2.4.1 Pneumonia Berat Pada Anak Berumur 2 Bulan - <5 tahun

Hanya apabila tidak ada tanda bahaya maka Saudara dapat meneruskan langkah

berikutnya untuk menentukan klasifikasi pneumonia berat.

Klasifikasi

Seorang anak berumur 2 bulan - <5 tahun diklasifikasikan menderita pneumonia

berat apabila dari pemeriksaan ditemukan:

Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam (TDDK)

Tindakan

Anak yang diklasifikasikan menderita pneumonia berat harus dirujuk segera ke

rumah sakit.

- Berikan satu kali dosis antibiotik (bila mungkin).

- Sebelum anak meninggalkan Puskesmas, petugas kesehatan dianjurkan

memberi pengobatan pra rujukan, (misal atasi demam, wheezing, kejang dan

sebagainya), tulislah surat rujukan ke rumah sakit dan anjurkan pada ibu agar

anaknya dibawa ke rumah sakit sesegera mungkin.

- Apabila rujukan tidak dapat dilaksanakan, PENGOBATAN & RUJUKAN

TANDA Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam (TDDK)

KLASIFIKASI PNEUMONIA BERAT

TINDAKAN Rujuk segera ke rumah sakit

12

Page 13: BAB II.docx Klasifikasi Dan Tindakan

Beri satu dosis antibiotic

Obati demam, jika ada

Obati wheezing, jika ada

Apabila rujukan tidak dapat dilaksanakan lihat

2.5 Pneumonia Pada Anak Berumur 2 Bulan -<5 Tahun

Sebagian besar anak yang menderita pneumonia tidak akan menderita pneumonia

berat kalau cepat diberi pengobatan yang tepat.

Klasifikasi

Seorang anak berumur 2 bulan - <5 tahun diklasifikasikan menderita pneumonia

apabila dari pemeriksaan:

Tidak ada tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam

Adanya napas cepat:

- 50 x/menit atau lebih pada anak umur 2 - <12 bulan

- 40 x/menit atau lebih pada umur 12 bulan - <5 tahun

13

Page 14: BAB II.docx Klasifikasi Dan Tindakan

Tindakan

Penderita pneumonia cukup diberikan pengobatan antibiotik di rumah.

- Nasihati ibu untuk memberikan obat sesuai anjuran petugas kesehatan dan

membawa kembali jika keadaan anak bertambah buruk serta jelaskan cara

pemberian antibiotik.

- Anjurkan untuk kembali kontrol dalam 2 hari (48 jam) atau lebih cepat bila

keadaan anak:

- Pernapasan menjadi cepat atau sesak

- Tidak dapat minum

- Sakitnya bertambah parah

TANDA Tidak ada tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam (TDDK).

Adanya napas cepat:

50 x/menit atau lebih pada anak umur 2 - <12 bulan

40 x/menit atau lebih pada umur 12 bulan - <5 tahun

KLASIFIKASI PNEUMONIA

TINDAKAN Nasihati ibunya untuk tindakan perawatan di rumah.

Beri antibiotik selama 3 hari.

Anjurkan ibu untuk kontrol 2 hari atau lebih cepat bila keadaan

anak memburuk.

Obati demam, jika ada.

Obatiwheezing, jika ada.

14

Page 15: BAB II.docx Klasifikasi Dan Tindakan

2.6 Batuk Bukan Pneumonia Pada Anak Berumur 2 bulan - <5 tahun

Sebagian besar penderita batuk-pilek tidak disertai tanda-tanda bahaya atau tanda-

tanda pneumonia (TDDK dan napas cepat). Hal ini berarti anak ini hanya

menderita batuk-pilek dan diklasifikasikan sebagai “batuk bukan pneumonia”

Klasifikasi

Seorang anak berumur 2 bulan - <5 tahun diklasifikasikan menderita batuk bukan

pneumonia apabila dari pemeriksaan:

Tidak ada tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam

Tidak ada napas cepat, frekuensi napas:

- Kurang dari 50 x/menit pada anak umur 2 - <12 bulan

- Kurang dari 40 x/menit pada umur 12 bulan - <5 tahun

Tindakan

Pengobatan anak yang menderita “batuk bukan pneumonia” bisa dirawat di rumah

tanpa antibiotik.

- Jangan berikan antibiotik kepada anak dengan batuk atau pilek tanpa tanda-

tanda pneumonia.

- Meskipun anak dengan batuk atau pilek tidak membutuhkan antibiotik,

hargailah usaha ibu yang telah membawa anaknya berobat. Anjurkan untuk

15

Page 16: BAB II.docx Klasifikasi Dan Tindakan

memberikan tindakan penunjang/perawatan di rumah dan mengamati

kemungkinan adanya tanda-tanda pneumonia. Anak dengan batuk dianjurkan

juga untuk kembali kalau keadaannya memburuk.

Sebagian anak dengan batuk pilek bisa juga mempunyai masalah lain seperti:

- Anak dengan batuk akan sembuh sesudah satu atau dua minggu, tetapi anak

dengan batuk kronis (batuk lebih dari 3 minggu) mungkin menderita TB,

asma, batuk rejan atau yang lain–lain. Rujuklah ke rumah sakit/Puskesmas

bila anak batuk lebih 3 minggu.

TANDA Tidak ada tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam

Tidak ada napas cepat

Kurang dari 50 x/menit pada anak umur 2 - <12 bulan

Kurang dari 40 x/menit pada anak umur 12 bln -<5thn

KLASIFIKASI BATUK BUKAN PNEUMONIA

TINDAKAN Bila batuk > 3 minggu, rujuk

Nasihati ibunya untuk tindakan perawatan di rumah

Obati demam, jika ada

16

Page 17: BAB II.docx Klasifikasi Dan Tindakan

Obati wheezing, jika ada

17

Page 18: BAB II.docx Klasifikasi Dan Tindakan

BAB IIIKESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

ISPA adalahInfeksi akut yang menyerang salah satu bagian/lebih dari saluran

napas mulai hidung sampai alveoli termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga

tengah, pleura).

Pneumonia adalah Infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli).

Batuk Bukan Pneumonia Pada Anak Berumur 2 bulan - <5 tahun

Sebagian besar penderita batuk-pilek tidak disertai tanda-tanda bahaya atau tanda-

tanda pneumonia (TDDK dan napas cepat). Hal ini berarti anak ini hanya

menderita batuk-pilek dan diklasifikasikan sebagai “batuk bukan pneumonia”

Klasifikasi

Seorang anak berumur 2 bulan - <5 tahun diklasifikasikan menderita batuk bukan

pneumonia apabila dari pemeriksaan:

Tidak ada tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam

Tidak ada napas cepat, frekuensi napas:

- Kurang dari 50 x/menit pada anak umur 2 - <12 bulan

- Kurang dari 40 x/menit pada umur 12 bulan - <5 tahun

Tindakan

Pengobatan anak yang menderita “batuk bukan pneumonia” bisa dirawat di rumah

tanpa antibiotik.

- Jangan berikan antibiotik kepada anak dengan batuk atau pilek tanpa tanda-

tanda pneumonia.

18

Page 19: BAB II.docx Klasifikasi Dan Tindakan

- Meskipun anak dengan batuk atau pilek tidak membutuhkan antibiotik,

hargailah usaha ibu yang telah membawa anaknya berobat. Anjurkan untuk

memberikan tindakan penunjang/perawatan di rumah dan mengamati

kemungkinan adanya tanda-tanda pneumonia. Anak dengan batuk dianjurkan

juga untuk kembali kalau keadaannya memburuk.

19

Page 20: BAB II.docx Klasifikasi Dan Tindakan

DAFTAR PUSTAKA

1. Dahlan, Z. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Pulmonologi. Pusat

Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas kedokteran Universitas

Indonesia. Jakarta.

2. Price SA, Wilson LM. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses

Penyakit, Edisi 6, Volume 2: Penerbit EGC. Jakarta.

3. Soedarsono. 2004. Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru. Bagian Ilmu Penyakit Paru

FK UNAIR. Surabaya

4. Depkes RI, Manajemen Terpadu Balita Sakit, Jakarta, 2006

5. Depkes RI, Pedoman Pengendalian Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut

pada Anak, Jakarta, 2006

6. WHO, Pocket book of hospital care for children: Guidelines for the

management of common illnes with limited resources, 2005.

7. WHO, Technical updates of the guidelines on IMCI, 2005.

8. WHO, Terapi Oksigen pada Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada anak di

negara berkembang.

9. WHO, Technical Seminar : Acute respiratory infection (narative), 2002.

20

Page 21: BAB II.docx Klasifikasi Dan Tindakan

21