bab ii tinjauan pustaka 2.1 laporan keuanganeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1972/2/bab ii.pdf ·...

25
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Akuntansi lahir dengan maksud tertentu yaitu dengan memberikan Jasa kepada penggunanya berupa informasi keuangan yang dibutuhkan untuk proses pengambilan keputusan berbagai pihak. Pihak-pihak tersebut adalah pemilik perusahaan, maneger perusahaan yang bersangkutan, kreditor, investor dan pemerintah dimana perusahaan tersebut berdomisili serta pihak- pihak lainnya. “Laporan keuangan adalah informasi yang memuat tentang posisi keuangan hasil usaha perubahaan ekuitas dan arus kas perusahaan” (Darsono dan Azhari 2005 : 13) Laporan keuangan juga berfungsi untuk mengurangi kesenjangan informasi antara direksi atau managemen perusahaan dengan pemilik atau kreditor yang berada diluar perusahaan Laporan keuangan menurut Kieso et al (2002 : 2) adalah “Sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak diluar korporasi Laporan ini menyampaikan searah yang dikuantifikasikan dalam moneter” Laporan keuangan (financial statement) yang sering disajikan adalah (1) neraca (2) laporan laba-rugi (3) laporan arus kas (4) laporan ekuitas pemilik atau pemegang saham selain itu (5) catatan atas laporan keuangan merupakan bagian integral dari setiap laporan keuangan.

Upload: phungnhu

Post on 29-Jun-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuanganeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1972/2/BAB II.pdf · Akuntansi lahir dengan maksud tertentu yaitu dengan memberikan Jasa kepada penggunanya

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Laporan Keuangan

Akuntansi lahir dengan maksud tertentu yaitu dengan memberikan Jasa

kepada penggunanya berupa informasi keuangan yang dibutuhkan untuk

proses pengambilan keputusan berbagai pihak. Pihak-pihak tersebut adalah

pemilik perusahaan, maneger perusahaan yang bersangkutan, kreditor,

investor dan pemerintah dimana perusahaan tersebut berdomisili serta pihak-

pihak lainnya.

“Laporan keuangan adalah informasi yang memuat tentang posisi keuangan

hasil usaha perubahaan ekuitas dan arus kas perusahaan” (Darsono dan Azhari

2005 : 13)

Laporan keuangan juga berfungsi untuk mengurangi kesenjangan informasi

antara direksi atau managemen perusahaan dengan pemilik atau kreditor yang

berada diluar perusahaan

Laporan keuangan menurut Kieso et al (2002 : 2) adalah “Sarana

pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak diluar

korporasi Laporan ini menyampaikan searah yang dikuantifikasikan dalam

moneter”

Laporan keuangan (financial statement) yang sering disajikan adalah (1)

neraca (2) laporan laba-rugi (3) laporan arus kas (4) laporan ekuitas pemilik

atau pemegang saham selain itu (5) catatan atas laporan keuangan merupakan

bagian integral dari setiap laporan keuangan.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuanganeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1972/2/BAB II.pdf · Akuntansi lahir dengan maksud tertentu yaitu dengan memberikan Jasa kepada penggunanya

6

2.2. Laporan Laba Rugi

2.2.1. Pengertian dan Kegunaan

Laporan laba rugi (income statement) adalah laporan yang mengukur

keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu

tertentu.Komunitas bisnis dan investasi menggunakan laporan ini untuk

menentukan profitabilitas, nilai investasi dan kelayakan kredit atau

kemampuan perusahaan melunasi pinjaman. Laporan laba rugi

menyediakan informasi yang diperlukan oleh para investor dan kreditor

untuk membantu mereka memprediksikan jumlah, penetapan waktu dan

ketidakpastian dari arus kas masa depan (Kieso dkk, 2002:150).

Committee on Terminology laba sebagai jumlah yang berasal dari

pengurangan harga pokok produksi, biaya lain dan kerugian dari

penghasilan atau penghasilan operasi.

Kegunaan laporan laba rugi menurut Kieso dkk (2002:150) adalah

membantu pemakai laporan keuangan memprediksikan arus kas masa

depan dengan berbagai cara. Sebagai contoh, investor dan kreditor dapat

menggunakan informasi yang terdapat dalam laporan laba rugi untuk :

1. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan. Dengan mengkaji

pendapatan dan beban, anda bisa mengetahui bagaimana kinerja

perusahaan dan membandingkannya dengan para pesaing.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuanganeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1972/2/BAB II.pdf · Akuntansi lahir dengan maksud tertentu yaitu dengan memberikan Jasa kepada penggunanya

7

2. Memberikan dasar untuk memprediksikan kinerja masa depan.

Informasi mengenai kinerja masa lalu dapat digunakan untuk

menentukan kecenderungan yang penting, jika berlanjut,

menyediakan informasi tentang kinerja masa depan.

3. Membantu menilai risiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas

masa depan. Informasi tentang berbagai komponen laba

pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian memperlihatkan

hubungan diantara komponen-komponen tersebut dan dapat

digunakan untuk menilai risiko kegagalan perusahaan meraih

tingkat arus kas tertentu di masa depan.

2.2.2. Keterbatasan Laporan Laba Rugi

Karena laba bersih merupakan suatu estimasi dan mencerminkan

sejumlah asumsi, para pemakai laporan laba rugi perlu menyadari

keterbatasan tertentu dari informasi yang terdapat dalam laporan laba

rugi.

Menurut Kieso dkk (2002 : 151) keterbatasan laporan laba rugi adalah

sebagai berikut :

1. Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan

dalam laporan laba rugi. Praktek yang berlangsung saat ini

melarang pengakuan pos-pos tertentu ketika menentukan laba,

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuanganeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1972/2/BAB II.pdf · Akuntansi lahir dengan maksud tertentu yaitu dengan memberikan Jasa kepada penggunanya

8

meskipun pengaruh dari pos-pos ini cukup untuk mempengaruhi

kinerja entitas dari satu titik waktu ke titik waktu lainnya.

2. Angka-angka laba dipengaruhi oleh metode akuntansi yang

digunakan

3. Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan.

Beberapa keterbatasan laporan laba rugi akan mengurangi manfaat

dari laporan ini untuk meramalkan jumlah, penetapan waktu dan

keterbatasan.

2.2.3. Format Laporan Laba Rugi

Menurut Slamet dkk (2002:36-39), dipandang dari segi cara

penyajiannya, terdapat dua macam bentuk tersebut adalah :

1. Laporan Laba Rugi Bentuk Langsung

Laporan laba-rugi bentuk langsung adalah laporan laba rugi yang

disajikan dengan satu tahap saja.Pos-pos pendapatan dikumpulkan tanpa

memperdulikan sumber pendapatan tersebut dari kegiatan usaha ataupun

di luar usaha. Dalam melaporkan pendapatan, keuntungan, beban dan

kerugian, format yang dikenal dengan laporan laba-rugi bentuk langsung

(single-step income statement) sering digunakan. Dalam laporan laba-rugi

bentuk langsung, hanya ada 2 pengelompokkan : yaitu pendapatan dan

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuanganeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1972/2/BAB II.pdf · Akuntansi lahir dengan maksud tertentu yaitu dengan memberikan Jasa kepada penggunanya

9

beban. Pendapatan dikurangkan dengan beban untuk menghitung laba

bersih atau rugi bersih.

Keunggulan utamanya format langsung terletak pada kesederhanaan

penyajian dan tidak adanya implikasi bahwa satu jenis pos pendapatan

atau beban lebih diprioritaskan dari yang lainnya. Pada bentuk ini semua

penghasilan yang diperoleh dari berbagai kegiatan/aktivitas

dikelompokkan menjadi satu yang disebut kelompok penghasilan.

sedangkan untuk semua beban dikelompokkan ke dalam satu kelompok

yang disebut beban. Penghasilan bersih (laba) merupakan selisih antara

kelompok penghasilan dan total kelompok beban.

2. Laporan Laba-rugi Bertahap

Laporan laba-rugi bertahap (multiple-step income statement)

digunakan untuk mengakui hubungan tambahan ini.Laporan ini

memisahkan transaksi operasi dari transaksi non operasi, serta

menandingkan biaya dan beban dengan pendapatan yang berhubungan.

Format bertahap menampilkan berbagai komponen laba yang digunakan

untuk menghitung rasio yang akan dipakai dalam menilai kinerja

perusahaan.

Laporan laba rugi bertahap adalah laporan laba rugi yang

penyajiannya mengikuti tahapan-tahapan :

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuanganeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1972/2/BAB II.pdf · Akuntansi lahir dengan maksud tertentu yaitu dengan memberikan Jasa kepada penggunanya

10

1) Penentuan laba-rugi dari aktivitas usaha.

Pertama-tama dilakukan penentuan laba-rugi dari aktivitas usaha

dengan tujuan untuk menyajikan keadaan yang sesungguhnya mengenai

kemampuan perusahaan dalam mencapai laba dari kegiatan utama.

Sesudah tahapan penentuan laba rugi usaha, baru diikuti dengan

2) penentuan laba-rugi dari aktivitas luar usaha.

Pada bentuk ini penghasilan bersih (laba) dihitung secara bertahap

sesuai dengan aktivitas perusahaan.Dengan demikian, semua penghasilan

dan beban disajikan sesuai dengan kegiatan/aktivitas, yaitu kegiatan

usaha, di luar uaha dan luar biasa.

2.2.4. Manfaat Laporan Laba Rugi

Bagi perusahaan, laporan laba-rugi menjadikan titik api

pembahasan. Laporan laba-rugi menyajikan kesuksesan atau kegagalan

perusahaan selama satu periode tertentu, dan inilah daya tarik paling

beasr dari sebuah laporan keuangan.

Apabila pada suatu periode perusahaan memperoleh laba, artinya

pendapatan-pendapatan yang dicapai melampaui biaya-biaya yang

digunakan untuk mencapainya. Bersama dengan laporan laba-rugi

periode-periode sebelumnya, secara simultan akan disusun sebuah

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuanganeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1972/2/BAB II.pdf · Akuntansi lahir dengan maksud tertentu yaitu dengan memberikan Jasa kepada penggunanya

11

kecenderungan untuk mengestimasi laba-rugi yang mungkin dimasa yang

akan datang.

Menurut Slamet (2002 : 40), berikut ini beberapa manfaat laporan

laba-rugi yang dapat diketengahkan :

1. Laporan laba-rugi merupakan tolak ukur keberhasilan-keberhasilan.

Dengan menganalisa laporan laba-rugi, para pengguna menilai

kemampuan perusahaan dalam memperoleh sumber-sumber ekonomi

perusahaan agar berhasil guna dan berdaya guna.

2. Laporan laba-rugi merupakan titik pangkal penafsiran keberhasilan

perusahaan pada periode berikutnya. Masing-masing pendapatan dan

biaya dinalisa secara simultan bersama-sama pendapatandan biaya

pada periode-periode yang telah lalu.Dari situ dapat disusun

kecenderungan pendapatan dan biaya pada periode berikutnya.

3. Laporan laba-rugi merupakan media untuk menilai tingkat kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba. Dengan menyunting total aktiva

yang digunakan untuk operasi perusahaan dari neraca, dapat

ditentukan rentabilitas ekonomi atau ROI perusahaan. Semakin beasr

laba yang diperoleh dari usaha utama perusahaan, dengan

menggunakan total aktiva operasi tertentu, maka semakin tinggi

rentabilitas tersebut.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuanganeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1972/2/BAB II.pdf · Akuntansi lahir dengan maksud tertentu yaitu dengan memberikan Jasa kepada penggunanya

12

2.3. Pengertian Aktiva Tetap

Pada umumnya perusahaan menggunakan aktiva tetap dalam menjalankan

aktivitas operasinya, sehingga dengan menggunakan aktiva tetap kinerja

perusahaan akan dapat berjalan sesuai dengan tujuannya. Setiap

perusahaan akan memiliki aset yang berbeda beda satu dengan yang

lainnya,. Bahkan perusahaanyang bergerak dibidang usaha yang sama,

belum tentu memiliki aset tetap yang sama. Apalagi jika perusahaan yang

memiliki bidang usaha yang berbeda.

Menurut PSAK 16 (Revisi 2011) :

“Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam

produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk direntalkan kepada

pihak lain, atau untuk tujuan administratif dan diharapkan untuk

digunakan selama lebih dari satu periode.”

Menurut SAK EMKM (2016:25) :

“Aset tetap adalah aset yang digunakan dalam kegiatan normal usahanya

dan diharapkan akan digunakan entitas untuk lebih dari satu periode”

Menurut Hans Kartikahadi dkk (2012:316) :

“Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam

produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk disewakan kepada

pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan diharapkan untuk

digunakan selama lebih dari satu periode”

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuanganeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1972/2/BAB II.pdf · Akuntansi lahir dengan maksud tertentu yaitu dengan memberikan Jasa kepada penggunanya

13

Menurut mulyadi dalam bukunya sistem akuntansi (2001:591) :

“Aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiiki wujud,

mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh

perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaa, bukan untuk dijual

kembali.”

Menurut S. Munawir (2012:139):

“Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang mempunyai umur relatif

permanen (memberikan manfaat kepada perusahaan selama bertahun-

tahun) yang memiliki dan digunakan untuk operasi sehari-hari dalam

rangka kegiatan perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual kembali

(bukan barang dagangan) serta nilainya relatif material.

Menurut Zaky Baridwan ( 1999:271) :

“ Aktiva tetap adalah aktiva – aktiva berwujud yang sifatnya relatif

permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal”

Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa aktiva tetap dapat disebut

aktiva tetap apabila memiliki karakteristik berupa wujud fisik, bersifat

permanen, digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan

untuk dijual kembali dan memiliki nilai manfaat lebih dari satu tahun.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuanganeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1972/2/BAB II.pdf · Akuntansi lahir dengan maksud tertentu yaitu dengan memberikan Jasa kepada penggunanya

14

2.4. Jenis-Jenis Aktiva Tetap

Menurut S. Munawir (2007:17) jenis-jenis aktiva tetap adalah sebagai

berikut :

1. Tanah yang diatasnya didirikan bangunan atau digunakan operasi,

misalnya sebagai lapangan, halaman, tempat parkir dan lain

sebagainya.

2. Bangunan, baik bangunan kantor, toko maupun bangunan untuk

pabrik

3. Mesin

4. Investasi

5. Kendaraan dan perlengkapan atau alat-alat lainnya

Menurut Zaki Warrca, Rccvc & Fcss(2006:504) yang di alih

bahasanya oleh Aria farahmata, Amanugrahani dan Taufik hendrawan,

jenia-jenis aktiva tetap terdiri dari :

1. Peralatan

2. Bangunan

3. Tanah.

Berdasarkan jenis-jenis aktiva tetap yang di keluarkan di atas maka

dapat di simpulkan bahwa jenis-jenis aktiva tetap yaitu:

1. Tanah (land) biasanya digunakan sebagai tempat bangunan untuk

lokasi kantor.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuanganeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1972/2/BAB II.pdf · Akuntansi lahir dengan maksud tertentu yaitu dengan memberikan Jasa kepada penggunanya

15

2. Bangunan (building) merupakan fasilitas yang digunakan untuk

kegiatan operasional perusahaan, seperti toko , kantor, pabrik dan

gudang.

3. Kendaraan merupakan fasilitas yang digunakan untuk transportasi

perusahaan.

4. Peralatan (equipment) mencakup asset yang digunakan dalam

kegiatan operasional seperti tempat penitipan di toko, peralatan

kantor, mesin pabrik, kendaraan untuk mengantar barang.

2.5. Bentuk-Bentuk Aktiva Tetap

Secara garis besar aktiva tetap dapat di kelompokkan ke dalam dua

golongan yaitu:

2.5.1. Aktiva tidak berwujud

Menurut Zaki Baridwan (1992:355):

“Aktiva-aktiva yang umurnya lebih dari satu tahun dan tidak mempunyai

bentuk fisik. Pada umummnya aktiva tetap tidak berwujud merupakan hak-hak

yang dimiliki yang dapat digunakan lebih dari satu tahun”.

Jadi Aktiva tak berwujud adalah aktiva non moneter yang bisa

diidentifikasi, tidak memiliki wujud fisik secara nyata serta dimiliki guna

menghasilkan maupun menyerahkan barang dan jasa, disewakan maupun

hanya untuk tujuan administrasi.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuanganeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1972/2/BAB II.pdf · Akuntansi lahir dengan maksud tertentu yaitu dengan memberikan Jasa kepada penggunanya

16

2.5.2. Aktiva berwujud

Menurut Zaki Baridwan (1992:271):

“Aktiva tetap berwujud adalah aktiva-aktiva berwujud yang sifatnya relatif

permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan normal”

Menurut PSAK No. 16 Tahun 2011:

“Aset tetapadalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam

produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk direntalkan kepada pihak

lain, atau untuk tujuan administratif dan diharapkan untuk digunakan selama

lebih dari satu periode.”

Jadi aktiva tetap berwujud adalah aktiva-aktiva yang berwujud yang

sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang

normal.Istilahrelatif permanen menunjukan sifat dimana aktiva yang

bersangkutan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup

lama.Jadi aktiva berwujud yang umurnya lebih dari satu periode akuntansi di

kelompokan sebagai aktiva tetap berwujud.

2.6. Penyusutan Aktiva Tetap

Penyusutan merupakan system aktiva yang bertujuan untuk

mengalokasikan biaya atau nilai dasar lain suatu aktiva selama masa

ekonomisnya dengan cara yang sistematis dan rasional.

Penyusutan aktiva tetap menurut PSAK No.16 tahun 2011:

“Setiap bagian dari aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup signifikan

terhadap total biaya perolehan seluruh aset harus disusutkan secara terpisah.”

Entitas mengalokasikan jumlah pengakuan awal aset pada bagian aset

tetap yang signifikan dan menyusutkan secara terpisah setiap bagian tersebut.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuanganeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1972/2/BAB II.pdf · Akuntansi lahir dengan maksud tertentu yaitu dengan memberikan Jasa kepada penggunanya

17

Misalnya, adalah tepat untuk menyusutkan secara terpisah antara badan

pesawat dan mesin pada pesawat terbang, baik yang dimiliki sendiri maupun

yang berasal dari sewa pembiayaan. Sama halnya, jika entitas memperoleh

aset tetap yang disewakan dalam sewa operasi, maka entitas sebagai lessor

mungkin akan lebih tepat untuk menyusutkan secara terpisah jumlah yang

terefleksikan dalam biaya perolehan aset tersebut yang dapat diatribusikan

langsung kepada ketentuan sewa, baik yang menguntungkan atau tidak

menguntungkan secara relatif terhadap kondisi pasar.

Suatu bagian yang signifikan dari aset tetap mungkin memiliki umur

manfaat dan metode penyusutan yang sama dengan umur manfaat dan metode

penyusutan bagian signifikan lainnya dari aset tersebut. Bagian-bagian

tersebut dapat dikelompokkan menjadi satu dalam menentukan beban

penyusutan

Sepanjang entitas menyusutkan secara terpisah beberapa bagian dari aset

tetap, maka entitas juga menyusutkan secara terpisah bagian yang tersisa.

Bagian yang tersisa terdiri atas bagian yang tidak signifikan secara individual.

Jika entitas memiliki ekspektasi bervariasi untuk bagian tersebut, maka teknik

penaksiran tertentu diperlukan untuk menentukan penyusutan bagian yang

tersisa sehingga mampu mencerminkan pola penggunaan dan atau umur

manfaat dari bagian tersebut.

Entitas dapat juga memilih untuk menyusutkan secara terpisah bagian dari

aset yang biaya perolehannya tidak signifikan terhadap total biaya perolehan

aset tersebut

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuanganeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1972/2/BAB II.pdf · Akuntansi lahir dengan maksud tertentu yaitu dengan memberikan Jasa kepada penggunanya

18

“Beban penyusutan untuk setiap periode harus diakui dalam laba rugi kecuali

jika beban tersebut dimasukkan dalam jumlah tercatat aset lainnya.”

Beban penyusutan untuk setiap periode biasanya diakui dalam laba rugi.

Namun, manfaat ekonomik di masa depan dari suatu aset adalah untuk

menghasilkan aset lainnya. Dalam hal ini, beban penyusutan merupakan

bagian dari biaya perolehan aset lain dan dimasukkan dalam jumlah

tercatatnya

“Jumlah tersusutkan dari suatu aset dialokasikan secara sistematis sepanjang

umur manfaatnya.”

Penyusutan diakui walaupun nilai wajar aset melebihi jumlah tercatatnya,

sepanjang nilai residu aset tidak melebihi jumlah tercatatnya. Perbaikan dan

pemeliharaan aset tidak meniadakan keharusan untuk menyusutkan aset.

Jumlah tersusutkan suatu aset ditentukan setelah mengurangi nilai

residualnya. Dalam praktik, nilai residu aset terkadang tidak signifikan

sehingga tidak material dalam penghitungan jumlah tersusutkan.

Nilai residu aset dapat meningkat ke suatu jumlah yang setara atau lebih besar

dari jumlah tercatatnya. Jika hal tersebut terjadi, maka beban penyusutan aset

tersebut adalah nol, hingga nilai residu selanjutnya berkurang menjadi lebih

rendah dari jumlah tercatatnya.

Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan,

misalnya pada saat aset tersebut berada pada lokasi dan kondisi yang

diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan intensi manajemen.

Penyusutan aset dihentikan lebih awal ketika aset tersebut diklasifikasikan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuanganeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1972/2/BAB II.pdf · Akuntansi lahir dengan maksud tertentu yaitu dengan memberikan Jasa kepada penggunanya

19

sebagai aset dimiliki untuk dijual (atau aset tersebut termasuk dalam

kelompok aset lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual).

Manfaat ekonomi masa depan melekat pada aset yang dikonsumsi oleh

entitas terutama melalui penggunaan aset itu sendiri. Namun, beberapa faktor

lain seperti keusangan teknis, keusangan komersial dan keausan selama aset

tersebut tidak terpakai, sering mengakibatkan menurunnya manfaat ekonomi

yang dapat diperoleh dari aset tersebut. Berkaitan dengan halhal tersebut di

atas, seluruh faktor berikut ini diperhitungkan dalam menentukan umur

manfaat dari setiap aset.

1. ekspektasi daya pakai dari aset. Daya pakai atau daya guna tersebut

dinilai dengan merujuk pada ekspektasi kapasitas aset atau keluaran fisik

dari aset.

2. ekspektasi tingkat keausan fisik, yang tergantung pada faktor peng-

operasian aset tersebut seperti jumlah penggiliran (shift) penggunaan aset

dan program pemeliharaan aset dan perawatannya, serta perawatan dan

pemeliharaan aset pada saat aset tersebut tidak digunakan (menganggur).

3. keusangan teknis dan keusangan komersial yang diakibatkan oleh

perubahan atau peningkatan produksi, atau karena perubahan permintaan

pasar atas produk atau jasa yang dihasilkan oleh aset tersebut.

4. pembatasan penggunaan aset karena aspek hukum atau peraturan tertentu,

seperti berakhirnya waktu penggunaan sehubungan dengan sewa.

Umur manfaat aset ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan

oleh entitas. Kebijakan manajemen aset suatu entitas dapat meliputi pelepasan

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuanganeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1972/2/BAB II.pdf · Akuntansi lahir dengan maksud tertentu yaitu dengan memberikan Jasa kepada penggunanya

20

aset yang bersangkutan setelah jangka waktu tertentu atau setelah

pemanfaatan sejumlah proporsi tertentu dari manfaat ekonomik masa depan

yang melekat pada aset. Oleh karena itu, umur manfaat dari suatu aset dapat

lebih pendek dari umur manfaat dari aset tersebut. Estimasi umur manfaat

suatu aset merupakan hal yang membutuhkan pertimbangan berdasarkan

pengalaman entitas terhadap aset yang serupa.

Tanah dan bangunan merupakan aset yang dapat dipisahkan dan harus

dicatat terpisah meskipun keduanya diperoleh sekaligus. Pada umumnya tanah

memiliki umur manfaat tidak terbatas sehingga tidak disusutkan, kecuali

entitas meyakini umur manfaat tanah terbatas misalnya tanah yang ditambang

dan tanah digunakan untuk tempat pembuangan akhir. Bangunan memiliki

umur manfaat terbatas sehingga merupakan aset yang disusutkan. Peningkatan

nilai tanah dengan bangunan diatasnya tidak memengaruhi penentuan jumlah

yang dapat disusutkan dari bangunan tersebut.

Jika biaya perolehan tanah yang di dalamnya termasuk biaya untuk

membongkar, memindahkan dan memugar, dan manfaat yang diperoleh dari

pembongkaran, pemindahan dan pemugaran tersebut terbatas, maka biaya

tersebut harus disusutkan selama periode manfaat yang diperolehnya. Dalam

beberapa kasus, tanah itu sendiri memiliki umur manfaat yang terbatas, dalam

hal ini disusutkan dengan cara yang mencerminkan manfaat yang diperoleh

dari tanah tersebut.

Penyusutan aktiva tetap menurut PSAK No.17 tahun 1994:

“Jumlah yang dapat disusutkan dialokasi ke setian periode akuntansi selama

masa manfaat aktiva dengan berbagai metode yang sistematis. Metode

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuanganeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1972/2/BAB II.pdf · Akuntansi lahir dengan maksud tertentu yaitu dengan memberikan Jasa kepada penggunanya

21

manapun yang dipilih, konsistensi dalam penggunaannya adalah perlu, tanpa

memandang tingkat profitabilitas perusahaan dan pertimbangan perpajakan,

agar dapat menyediakan daya banding hasil operasi perusahaan dari periode

ke periode.”

Penyusutan aktiva tetap menurut SAK EMKM (2016:26):

“Penyusutan aktiva tetap dimulai ketika suatu aset tersedia untuk digunakan,

misalnya aset berada dilokasi dan kondisi yang diperlukan sehingga mampu

beroperasi sebagaimana yang diharapkan oleh manajemen.Penyusutan

dihentikan ketika aset dihentikan pengakuannya. Penyusutan tidak dihentikan

ketika aset tidak digunakan atau ketika aset dihentikan penggunaan aktifnya,

kecuali aset tersebut telah disusutkan secara penuh.”.

Menurut Munawir (2012:139)

Metode Penyusutan merupakan metode yang digunakan perusahaan dalam

pengalokasian harga perolehan dari suatu aktiva tetap karena adanya

penurunan nilai aktva tetap. Harga perolehan adalah harga beli barang

ditambah dengan biaya-biaya yang menyertainya, harga buku aktiva tetap

adalah harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan aktiva tetap,

nilai residu/nilai sisa adalah perkiraan nilai aktiva tetap setelah digunakan

sesuai dengan umur ekonomis.

2.7. Faktor-Faktor Dalam Menentukan Beban Penyusutan

1. Harga perolehan / biaya awal asset tetap

Jumlah kas yang dibayarkan dan diberikan untuk memperoleh

suatu aset pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan aset

tersebut dalam kondisi tepat yang siap untuk digunakan.

2. Nilai sisa / nilai residu

Jumlah netoyang diharapkan dapat diperoleh pada akhir masa

manfaat suatu asset setelah dikurangi taksiran biaya pelepasan.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuanganeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1972/2/BAB II.pdf · Akuntansi lahir dengan maksud tertentu yaitu dengan memberikan Jasa kepada penggunanya

22

Nilai residu (residuaI vaIue) aktiva tetap pada akhir umur

manfaatnya harus diestimasi pada saat aktiva tersebut mulai dipakai.

Jika suatu aktiva tetap diperkirakan hanya memiliki sedikit nilia residu

atau bahkan tidak sama sekali, maka biaya awalnya harus dialokasikan

seluruhnya sepanjang umur manfaat yang diperkirakan sebagai

penyusutan. Namun, jika aktiva tetap diperkirakan memiliki nilai

residu yang signifikan, maka selisih antara nilai awal dengan nilai

residu, yang dinamakan biaya yang dapat disusutkan adaIah jumlah

yang harus disebarkan sepanjang umur manfaat aktiva sebagai beban

penyusutan.

3. Masa manfaat / umur ekonomis

Periode suatu aset diharapkan digunakan oleh perusahaan atau

jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh dari aset

perusahaan.

Umur manfaat yang diperkirakan atas aktiva juga harus diestimasi

pada saat aktiva tersebut mulai digunakan.Perusahaan tidak diharuskan

menggunakan satu metode penyusutan tunggal bagi semua

aktivanya.Metode-metode yang digunakan daIam akuntansi dan

laporan keuangan mungkin juga berbeda dari metode-metode yang

digunakan dalam penentuan pajak penghasilan dan pajak property.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuanganeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1972/2/BAB II.pdf · Akuntansi lahir dengan maksud tertentu yaitu dengan memberikan Jasa kepada penggunanya

23

2.8. Metode Perhitungan Penyusutan

Menurut PSAK no.16 tahun 2011:

“Metode penyusutan yang digunakan mencerminkan ekspektasi pola

konsumsi manfaat ekonomik masa depan dari aset oleh entitas.”

Berbagai metode penyusutan dapat digunakan untuk

mengalokasikan jumlah yang disusutkan secara sistematis dari suatu

aset selama umur manfaatnya. Metode tersebut antara lain :

1. Metode garis lurus (straight line method)

2. Metode jumlah angka tahun (sum of the year digit method)

3. Metode saldo menurun / metode saldo menurun ganda (declining /

double declining balance method)

2.8.1. Metode penyusutan Garis Lurus (straight line method)

Metode garis lurus (straight Iine method) adalah suatu bentuk

perhitungan beban penyusutan untuk aktiva tetap dimana besar beban

penyusutan ditentukan sama setiap tahun sepanjang umur manfaat

suatu aktiva tetap. Jika suatu aktiva tidak digunakan setahun penuh,

maka penyusutan tahunannya disesuaikan menurut lamanya

pemakaian.Metode garis lurus sangat sederhana dan digunakan secara

luas. Metode ini menciptakan transfer biaya yang layak ke beban

periodic jika pemanfaatan aktiva dan pendapatan yang terkait dari

pemakaian itu sama dari periode ke periode.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuanganeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1972/2/BAB II.pdf · Akuntansi lahir dengan maksud tertentu yaitu dengan memberikan Jasa kepada penggunanya

24

Metode garis lurus adalah suatu metode penyusutan aktiva tetap

di mana beban penyusutan aktiva tetap per tahunnya sama hingga akhir

umum ekonomis aktiva tetap tersebut. Metode ini sebaiknya digunakan

untuk menghitung depresiasi gedung, furniture dan alat-alat kantor.

Penerapatn metode garis lurus didasari anggapan sebagai berikut :

1. Kegunaan ekonomis aktiva tetap tersebut menurun secara

proporsional setiap periode.

2. Biaya pemeliharaan serta reparasi relatif sama tiap periode.

3. Pemanfaatan atau penggunaan aktiva relatif sama setiap periode.

4. Kegunaan ekonomis berkurang karena Iewatnya waktu.

Didasari anggapan tersebut penggunaan metode garis lurus tepat

untuk aktiva seperti gedung, mebel, alat kantor, dan lain-lain.

Karena penyusutan tiap tahun sama, maka penyusutan per tahun

dihitung sebagai berikut:

Penyusutan/tahun = HP – NS

N

Keterangan:

HP = Harga perolehan (cost)

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuanganeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1972/2/BAB II.pdf · Akuntansi lahir dengan maksud tertentu yaitu dengan memberikan Jasa kepada penggunanya

25

NS = Nilai sisa (residu)

n = Masa manfaat Aktiva

2.8.2. Metode penyusutan jumlah angka tahun(Sum of the year digit

method)

Metode jumlah angka tahun menghasilkan beban penyusutan yang

menurut berdasarkan pecahaan yang menurun dari biaya yang dapat

disusutkan (biaya awal-nilai sisa). Pada akhir masa manfaat aktiva, saldo

yang tersisa harus sama dengan nilai sisa.

Rumus untuk mempermudah perhitungan tersebut:

Jumlah Angka Tahun = (n + 1) x n

2

Keterangan:

n = umur ekonomis

2.8.3. Metode penyusutan saldo menurun (declining balance method)

Metode saldo menurun menghasiIkan beban periodik yang menurun

sepanjang estimasi umur manfaat aktiva. Dalam metode dari tahun ke tahun

berkurang atau beban depresiasi tahun pertama Iebih besar dari tahun ke tahun

berikutnya, haI ini didasarkan bahwa aktiva yang baru digunakan lebih

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuanganeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1972/2/BAB II.pdf · Akuntansi lahir dengan maksud tertentu yaitu dengan memberikan Jasa kepada penggunanya

26

efisiensi dibanding aktiva yang telah lama digunakan.Besarnya presentase

beban penyusutan ditetapkan berdasarkan pertimbangan dari harga perolehan,

nilai sisa dan umur ekonomis aktiva tersebut.

T = 1 - √𝑁𝑆/𝐻𝑃𝑛

Keterangan:

T = Presentase beban penyusutan

n = Umur ekonomis

NS = Nilai sisa

HP = Harga perolehan

Penentuan beban penyusutan tiap tahun dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Beban penyusutan/tahun = Tarif x Nilai Buku

Nilai Buku sama dengan nilai yang disajikan dalam neraca, yaitu

Harga perolehan - Akumulasi penyusutan. Apabila aktiva yang dihitung

depresiasinya itu tidak mempunyai nilai residu, maka metode ini tidak

dapat digunakan.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuanganeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1972/2/BAB II.pdf · Akuntansi lahir dengan maksud tertentu yaitu dengan memberikan Jasa kepada penggunanya

27

2.8.4. Metode penyusutan Saldo Menurun Ganda (double declining

balance method)

Untuk menghitung beban depresiasi tiap tahun dengan metode saIdo

menurun berganda, dasar yang digunkan adaIah presentase depresiasi

metode garis lurus.Presentase ini dikalikan dua dan setiap tahunnya

dikalikan dengan nilai buku aktiva tetap.Karena nilai buku selalu

menurun, maka beban depresiasi juga selalu menurun.

Adapun rumus untuk menghitung tarif penyusutannya adalah :

Tarif = 2 x 100%

Umur ekonomis

2.9. Penelitian Sebelumnya

Tabel 2.1. Penelitian Sebelumnya

No Nama Judul Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

1. Rensi

Handrini

(2017)

Analisis Metode

Penyusutan Aktiva Tetap

Terhadap Laba Rugi

Perusahaan Pada CV.

NEW WIJAYA

Metode

Deskriptif

Kuantitatif

penggunaan metode

penyusutan garis lurus

lebih tinggi sebesar

Rp.626.755.440

dibandingkan dengan

metode jumlah angka

tahun sebesar

Rp.619.948.440.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuanganeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1972/2/BAB II.pdf · Akuntansi lahir dengan maksud tertentu yaitu dengan memberikan Jasa kepada penggunanya

28

2. Mirawati

Florce

Sihombing

(2016)

Analisis penerapan

metode penyusutan aktiva

tetap dan implikasinya

terhadap laba perusahaan

pada PT.Manado Persada

Madani

Metode

Deskriptif

Kuantitatif

Laba yang diperoleh lebih

besar jika menggunakan

garis lurus.

3. Syukni

Hertati

Sihombing

(2016)

Penerapan Metode

Penyusutan

Aktiva Tetap Pada Pd.

BPR Rokan Hulu

Pasir Pengaraian

Metode

Deskriptif

Metode penyusutan yang

digunakan PD. BPR

Rokan Hulu adalah

metode garis lurus dengan

menerapkan estimasi

masa manfaat komputer

yangdimiliki.

4. Lisa Ayu

Arini

(2015)

Analisis Kebijakan

Metode Penyusutan

Aktiva Tetap Dan

Pengaruhnya Terhadap

Laba Perusahaan

Pada PT.Perkebunan

Nusantara X (Studi Kasus

PG. Pesantren Baru

Kediri)

Metode

Deskriptif

Metode yang paling

menguntungkan adalah

metode garis lurus,

Karena hasil perhitungan

metode penyusutan garis

lurus memiliki

nilaipenyusutan yang

paling rendah dari kedua

metode yang lain,

sehingga metode

penyusutan ini dinilai

paling efektif dalam

memaksimalkan nilai laba

karena pembebanan di

setiap

periodenya paling rendah

5 Ernas

Indrawati

Rahayu

(UMBJ-

2008)

Analisis perbandingan

penerapan metode

penyusutan aktiva tetap

bewujud dan laporan laba

rugi pada

PT.INDOFOOD, Tbk.

Metode

Deskriptif

Penerapan metode

penyusutan aktiva tetap

berwujud sangat

berpeangaruh pada

laporan keuangan

perusahaan. Dengan

menggunakan metode

garis lurus, beban

penyusutan aktiva tetap

untuk tiap tahunnya sama

, sehingga dapat

meningkatkan laba pada

tahun-tahun awal.

Sintia Analisis Penerapan pendekatan laba yang

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuanganeprints.mercubuana-yogya.ac.id/1972/2/BAB II.pdf · Akuntansi lahir dengan maksud tertentu yaitu dengan memberikan Jasa kepada penggunanya

29

Sumber: Tabel diolah sendiri

Verginia

Rika

Lidyah

Metode Penyusutan

Aktiva

Tetap Dan Dampaknya

Terhadap Laba

Perusahaan Pada Pt. Artha

Kindo

Perkasa Palembang

penelitian

kualitatif

dilaporkan oleh PT. Artha

Kindo

Perkasa Palembang

dengan

menggunakan metode

penyusutan garis

lurus dibandingkan

dengan metode saldo

menurun berganda yang

seharusnya

diterapkan sesuai PSAK

No. 16 adalah

lebih tinggi.