bab ii tinjauan pustaka 2.1. dasar teori 2.1.1. prostat

14
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Teori 2.1.1. Prostat Prostat adalah kelenjar eksokrin pada sistem reproduksi pria. Fungsi utamanya adalah untuk mengeluarkan dan menyimpan sejenis cairan yang menjadi dua pertiga bagian dari air mani. Kelenjar prostat memproduksi cairan seminal dan sekresi lain yang membuat saluran uretra terjaga kelembabannya. Pada waktu lahir, kelenjar tersebut kecil dan tumbuh bersamaan dengan semakin tingginya produksi androgen meningkat pada masa puber. Pada saat dewasa, kelenjar prostat masih stabil sampai umur 50 tahun yang selanjutnya mulai terjadi pembesaran . (5) Gambar 2.1.1.1. Prostat (5) 2.1.1.1. Anatomi Prostat Prostat dibagi menjadi 4 area. Keempat area prostat yaitu :

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Dasar Teori

2.1.1. Prostat

Prostat adalah kelenjar eksokrin pada sistem reproduksi pria. Fungsi

utamanya adalah untuk mengeluarkan dan menyimpan sejenis cairan yang

menjadi dua pertiga bagian dari air mani. Kelenjar prostat memproduksi cairan

seminal dan sekresi lain yang membuat saluran uretra terjaga kelembabannya.

Pada waktu lahir, kelenjar tersebut kecil dan tumbuh bersamaan dengan semakin

tingginya produksi androgen meningkat pada masa puber. Pada saat dewasa,

kelenjar prostat masih stabil sampai umur 50 tahun yang selanjutnya mulai terjadi

pembesaran . (5)

Gambar 2.1.1.1. Prostat (5)

2.1.1.1. Anatomi Prostat

Prostat dibagi menjadi 4 area. Keempat area prostat yaitu :

5

1) Zona perifer

Adalah daerah terbesar prostat. Dengan mudah bisa dirasakan oleh

dokter saat menjalani pemeriksaan rektal digital. Zona perifer merupakan

70 % dari bagian prostat yang glandular, membentuk bagian lateral dan

posterior atau dorsal organ ini. Secara skematik zona ini dapat

digambarkan seperti suatu corong yang bagian distalnya terdiri dari apeks

prostat dan bagian atasnya terbuka untuk menerima bagian distal zona

sentral yang berbentuk baji. Saluran-saluran dari zona perifer ini bermuara

di uretra distal . Sebagian besar kanker prostat dimulai di zona perifer.

2) Zona transisi

Merupakan bagian prostat glandular yang terkecil (5%), terletak

tepat pada batas distal sfingter preprostatik yang berbentuk silinder dan

dibentuk oleh bagian proksimal uretra. Zona ini mengelilingi bagian uretra

yang melewati prostat (disebut prostat uretra). Zona ini bertambah besar

seiring bertambahnya usia pria, sebuah kondisi yang disebut BPH.

3) Zona sentral

Merupakan 25% dari bagian prostat yang glandular, dikenal

sebagai jaringan kelenjar berbentuk baji sekeliling duktus ejakulatorius

dengan apeksnya pada verumontanum dan basisnya pada leher buli-buli.

Saluran-salurannya juga bermuara pada uretra prostatika bagian distal.

Zona sentral terletak di belakang zona transisi dan mengelilingi saluran

ejakulasi, yang mengalir dari vesikula seminalis ke uretra prostat. Sangat

sedikit kanker prostat yang dimulai di zona sentral.

6

4) Stroma fibromuskular anterior

Adalah daerah jaringan yang menebal yang mengelilingi puncak

prostat. Ini terbuat dari serat otot dan jaringan ikat fibrosa. Daerah prostat

ini tidak mengandung kelenjar apapun. Kanker prostat jarang ditemukan

di bagian prostat ini.

Gambar 2.1.1.1.1 Zona Prostat (5)

2.1.1.2. Kanker Prostat

Kanker prostat adalah penyakit kanker yang menyerang kelenjar prostat,

dimana sel-sel kelenjar prostat tumbuh secara abnormal tak terkendali sehingga

mendesak dan merusak jaringan sekitarnya (6). Perkembangan kelenjar prostat

dipengaruhi oleh hormon androgen, termasuk testosteron yang diproduksi oleh

7

testis yaitu dehidroepiandrosteron. Aksi dari androgen diperantarai oleh produksi

growth factor lokal.

Androgen dan Growth Factor mempengaruhi proliferasi, differensiasi dan

fungsi dari sel – sel kelenjar prostat. Faktor – faktor tersebut memelihara

keseimbangan perkembangan kelenjar prostat dan fungsi melalui interaksi epitel

– stroma(11).Kanker prostat terjadi bila sel – sel prostat mengalami mutasi dan

mulai memperbanyak diri di luar kontrol. Sel kanker mempunyai mekanisme

untuk menghindarkan diri dari imunitas non spesifik dan spesifik.

Sel kanker prostat akan mensekresi TGF-β ( Transforming Growth Factor

–β ) merupakan sitokin yang bersifat imuno supresif TGF-β berefek menurunkan

regulasi berbagai proses yang diperlukan untuk aktivitas sel-T sitotoksik(12).

Kanker prostat merupakan kanker yang paling sering didiagnosis pada pria

dengan perkiraan 233.000 kasus baru pada tahun 2014. Deteksi dini untuk kanker

prostat menggunakan PSA dalam serum sebagai awal skrining.

Karsinoma prostat merupakan keganasan paling sering diantara keganasan

sistem urogenital pria dan biasanya ditemukan pada umur >50 tahun dan

merupakan penyebab kematian kedua setelah kanker paru(6). Di Asia, insiden

kanker prostat rata-rata adalah 7,2 per 100.000 pria per-tahun. Kanker prostat

merupakan kanker yang paling sering didiagnosis pada pria dengan perkiraan

233.000 kasus baru pada tahun 2014(7). Provinsi yang memiliki prevalensi prostat

tertinggi adalah D.I. Yogyakarta, Bali, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan yaitu

sebesar 0,5 %, sedangkan berdasarkan estimasi jumlah penderita penyakit prostat

terbanyak berada pada provinsi Jawa Timur dan provinsi Jawa Tengah (7).

8

Gambar 2.1.1.2.1 Kanker Prostat (5)

2.1.1.3. Penyebab Kanker Prostat

1). Faktor Genetik

Menurut Kim dan Steinberg riwayat keluarga sebagai faktor resiko

kanker prostat. Kira-kira 15 – 25 % pasien didiagnosis dengan kanker

prostat dilaporkan memiliki satu hubungan darah relatif dengan diagnosa

yang sama. Laki-laki dewasa dengan ayah atau saudara laki-laki yang

menderita kanker prostat mempunyai resiko dua kali menderita kanker

prostat dibandingkan dengan laki-laki dewasa yang tidak memiliki riwayat

kanker prostat(13).

Sedangkan menurut Purnomo, (2011), adanya factor genetika yang

melandasi terjadinya kanker prostat, dimana riwayat keluarga yang

menderita kanker prostat menjadi dua kali jika saudara laki-lakinya

9

menderita, serta memungkinkan naik menjadi lima kali jika ayah dan

saudaranya juga menderita(14).

2). Faktor Ras dan Lingkungan

Berdasarkan ras dan factor lingkungan menurut Moul et.al,

Penderita prostat tertinggi ditemukan pada pria dengan ras Afrika –

Amerika.Pria kulit hitam memiliki resiko 1,6 kali lebih besar untuk

menderita kanker prostat dibandingkan dengan pria kulit putih. Sementara

bangsa Hispanik dan Asia memiliki insiden yang lebih rendah dari orang

kulit putih(15).

3). Faktor Gaya Hidup

a). Makanan

Kanker prostat juga sering dikaitkan dengan kadar

pengambilan lemak. Di mana, baik lemak dari tumbuhan maupun

lemak dari hewan. Akan tetapi, harus diingatkan bahwa tidak

semua lemak punya kecenderungan untuk menyebabkan kanker

prostat. Ini adalah berdasarkan hasil studi yang dijalankan pada

orang Jepang yang tinggal di Jepang dan orang Jepang yang tinggal

di Amerika, dari hasil penelitian yang dijalankan, di lihat bahwa

yang tinggal di Amerika lebih tinggi prevalensi menderita kanker

prostat dibanding orang Jepang yang memang tinggal di Jepang.

Hasil kultur sel menunjukkan bahwa asam lemak omega-6

merupakan stimulan positif terhadap pertumbuhan sel kanker

prostat(16),stimulasi negatif asam lemak omega-3 menunjukkan

10

asam lemak omega-3 dapat mempengaruhi hormon seks atau faktor

pertumbuhan dan kesan langsung terhadap 5-alpha reductase.

b) Kalsium

Pada usia lanjut akan kehilangan kandungan kalsium tubuh

sebanyak 30% setelah usia 50 tahun dan 80% setelah 70 tahun

yang dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis sehingga

membutuhkan asupan kalsium yang lebih banyak daripada usia

dewasa. Hal ini menciptakan paradigma di kalangan usia lanjut

untuk mengkonsumsi kalsium dalam jumlah banyak, tetapi dengan

pola konsumsi kalsium berlebih khususnya pada pria usia lanjut

dapat meningkatkan risiko terkena kanker prostat(17).

Peran kalsium dalam meningkatkan risiko kanker prostat

dengan asupan kalsium berlebih (> 2000 mg/hari), sehingga

menurunkan regulasi 1,25 dihidroksi vitamin D, vitamin D aktif

yang diduga berperan penting dalam proses karsinogenesis melalui

inhibisi pertumbuhan dan proliferasi sel kanker dan metastasis(18).

c). Kadmium (Cd)

Kadmium merupakan suatu logam putih, mudah dibentuk

lunak dengan warna kebiruan. Titik didih yang relative rendah

membuatnya mudah terbakar, sehingga membentuk asap kadmium

oksida. Kadmium juga merupakan unsur yang terdapat di alam dan

karena sebagian aplikasinya menyebabkan penyebaran luas dalam

lingkungan, maka kadmium mudah tertapar dalam

11

makanan, udara dan air. Paparan dapat juga terjadi dengan

merokok dan mengunyah tembakau, dll. Beberapa studi

epidemiologis adanya peningkatan insidens kanker prostat dan

kanker paru(19).

d). Faktor Hormonal

Faktor hormonal Testosteron adalah hormon pada pria yang

dihasilkan oleh sel Leydig pada testis yang akan ditukar menjadi

bentuk metabolit, berupa dihidrotestosteron (DHT) di organ prostat

oleh enzim 5 - α reduktase. Beberapa teori menyimpulkan bahwa

kanker prostat terjadi karena adanya peningkatan kadar testosteron

pada pria, tetapi hal ini belum dapat dibuktikan secara ilmiah.

Beberapa penelitian menemukan terjadinya penurunan kadar

testosteron pada penderita kanker prostat. Selain itu, juga

ditemukan peningkatan kadar DHT pada penderita prostat, tanpa

diikuti dengan meningkatnya kadar testosterone(20).Sedangkan

Menurut Chan dan Giovannucci, menunjukkan bahwa ada

hubungan diantara faktor hormonal dan kanker prostat, dan ini

dikaitkan dengan adanya riwayat penyakit seperti Diabetes

Mellitus, sirosis dan sebagainya yang mana mengganggu

keseimbangan hormon secara tidak langsung. Faktor genetik dan

lingkungan adalah beberapa yang terlibat dalam karsiogenesis

prostat. Usia, riwayat keluarga dan ras merupakan faktor resiko

yang pasti. (21)

12

Riwayat keluarga memberikan resiko yang lebih tinggi pada karsinoma

prostat. Lalu latar belakang ras, dengan kulit hitam Amerika memiliki insiden

yang memiliki insiden yang lebih tinggi yang mungkin berhubungan dengan

berbagai genetik dan faktor lingkungan. Kemudian diet lemak dan kadar hormon

seks memungkinkan untuk faktor-faktor terkena karsinoma prostat. Juga asupan

lemak tinggi, terutama daging merah sangat terkait untuk pengembangan

karsinoma prostat. Hormon seks juga memainkan peran penting dalam

pengembangan dan pertumbuhan karsinoma prostat. (8)

2.1.1.4. Gejala Kanker Prostat

Penderita adenokarsinoma prostat selalu menunjukkan gejala lokal seperti

retensi urin , nyeri pinggang dan tungkai , hematuria , sering miksi ,penurunan

aliran urin . Akan tetapi 47% pasien tidak menunjukkan gejala klinis, sehingga

pasien mungkin didiagnosa dengan adenokarsinoma prostat stadium lanjut tanpa

adanya gejala. Selain gejala lokal,dapat dijumpai gejala-gejala metastasis, seperti

penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan, nyeri pada tulang dengan atau

tanpa fraktur patologis,nyeri dan bengkak pada tungkai bawah,

2.1.1.5. Diagnosa Kanker Prostat

Kanker prostat stadium awal hampir selalu tanpa gejala. Untuk itu

dianjurkan pemeriksaan PSA usia 50 tahun, sedangkan yang mempunyai riwayat

keluarga dianjurkan untuk pemeriksaan PSA lebih awal yaitu 40 tahun.

Pemeriksaan utama dalam menegakkan Kanker prostat adalah anamnesis

13

perjalanan penyakit, pemeriksaan colok dubur, PSA serum serta ultrasonografi

transrektal/ transabdominal.

Diagnosis juga dapat dilihat dari hasil biopsi prostat atau spesimen

operasi berupa adenokarsinoma. Selain itu pemeriksaan histopatologis akan

menentukan derajat dan penyebaran tumor. (1)

2.1.2. Prostate Spesific Antigen (PSA)

PSA disintesis oleh sel epitel prostat dan bersifat organ specific. Prostat

Spesifik Antigen (PSA) merupakan suatu glikoprotein rantai tunggal dengan 237

asam amino dan berat molekul sekitar 33 kDa. Merupakan suatu serine protease

yang berperan sebagai enzim proteolitik. Memiliki 5 ikatan disulfida dan sekitar

8% merupakan karbohidrat yang memiliki bentuk rantai samping N-linked

oligosaccharida. Pada plasma semilunaris PSA dapat menunjukkan 5 bentuk

isoform, tetapi hanya 2 bentuk yang secara biologis dalam bentuk aktif. Antigen

ini hanya dihasilkan oleh epitel saluran kelenjar prostat dan dikeluarkan

bersamaan dengan cairan semen dalam jumlah yang banyak. Prostat Spesifik

Antigen memiliki nilai normal ≤ 4ng/ml.

PSA adalah tumor marker yang paling penting saat ini untuk deteksi dini,

menentukan staging, dan monitoring pada penderita kanker prostat . PSA terdiri

dari protein yang diproduksi oleh sel prostat untuk menjaga viskositas cairan

semen .Kadar serum PSA adalah indikator yang baik untuk proliferasi kelenjar

prostate dan dapat digunakan sebagai penanda untuk memeriksa perkembangan

kanker prostate. Peningkatan kadar PSA tidak menunjukkan kanker tetapi

14

semakin tinggi tingkat PSA, semakin banyak kesempatan untuk terkena kanker

prostat . PSA pertama dideteksi di cairan vesikula seminalis pada tahun 1971.

PSA diproduksi baik dalam sel prostat yang sehat maupun pada sel maligna

prostat dengan jumlah yang lebih banyak .

PSA telah disahkan oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika

Serikat sebagai marker untuk monitoring pasien kanker kelenjar prostat, dan PSA

telah disahkan sebagai marker untuk mendeteksi kanker. Selain itu, PSA

merupakan suatu tumor marker yang paling penting saat ini untuk deteksi dini dan

menentukan stadium. Pengukuran kadar PSA dapat dipakai untuk meramalkan

prognosis dan memantau hasil terapi dari kanker kelenjar prostat.(9)

Bentuk utama PSA dalam serum dikomplekskan ke alpha-1

antichymotrypsin (ACT). ACT mengikat hanya ke situs aktif PSA, PSA tetap

terdeteksi secara imunologis. Bentuk kedua PSA tidak kompleks menjadi protease

inhibitor dan disebut Free PSA . Bentuk Free PSA ini juga dapat dideteksi secara

imunologis. Pengukuran PSA dan Free PSA mungkin memiliki nilai klinis dalam

membedakan kanker prostat dari BPH, bila digunakan bersama dengan total hasil

PSA. Antara pasien dengan PSA total dalam kisaran 2,6 hingga 10,0 ng / mL,

penelitian terbaru menunjukkan bahwa laki-laki dengan kanker prostat cenderung

memiliki rasio PSA / Free PSA yang lebih rendah daripada mereka yang

menderita BPH(27)

. menurut Hasil penelitian yang dilakukan oleh Woodrum dkk,

menunjukkan bahwa antara 2% dan 3% dari free-PSA hilang dalam setiap hari

penyimpanan pada suhu 4 derajat Celcius atau 23 derajat Celcius. Sampel yang

15

disimpan lebih lama dari 24 jam harus dibekukan. Sampel yang disimpan dalam

waktu lama harus dijaga pada -70 derajat Celcius(26)

2.1.3 Prinsip Pemeriksaan Konsentrasi Prostat Spesifik Antigen (PSA)

Gambar 2.1.3.1. Prinsip Pemeriksaan Prostat Spesifik Antigen (PSA)

Tes Architect Total PSA untuk menentukan adanya PSA total pada serum

manusia, menggunakan metode Chemiliuminescent Microparticel

Immunoassay (CMIA). Pada tahap pertama sampel dan mikropartikel

parameter yang dilapisi anti-PSA dikombinasikan.PSA yang terdapat pada

serum berikatan dengan mikropartikel yang dilapisi anti-PSA. Setelah

pencucian, Konjugat anti-PSA berlabel akridinium ditambahkan pada tahap

kedua. Tahp ketiga Pre-trigger ditambahkan untuk melepaskan akridium yang

berikatan pada tahap ke dua,kemudian pada tahap keempat ditambahkan

Trigger solution kedalam campuran reaksi; hasil reaksi Chemiliuminescent

diukur pada panjang gelombong emisi cahaya maksimum 470 nm.

16

2.2. Kerangka Konsep

Gambar 2.2.1 Kerangka Konsep

2.3. Hipotesa

Terdapat pengaruh suhu dan waktu simpan serum terhadap kadar Prostate

Spesific Antigen (PSA).

Penyimpanan serum pada

suhu lemari es dengan

waktu penyimpanan 0

jam, 24 jam, 36 jam, 48

jam

Penyimpanan serum pada

suhu kamar dengan waktu

penyimpanan 0 jam, 24

jam, 36 jam, 48 jam

Kadar PSA

17

2.4. Definisi Operasional

Tabel 2.4.1. Definisi Operasional

Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil

Ukur Skala

Suhu

simpan

Serum

Besaran yang

digunakan untuk

menyimpan bahan atau

sesuatu yang akan kita

simpan,dalam

peneliatan ini

menggunakan derajat

celsius pada suhu

lemari es yaitu suhu 2 -

8ºC. Suhu kamar yaitu

suhu pada ruang kerja,

Suhu kamar yang

terkendali yaitu 20-

26ºC

Visual Termometer

ruangan dan

termometer

refrigerator

ºC

Rasio

Waktu

simpan

serum

Waktu yang digunakan

untuk menyimpan

spesimen yaitu 24, 36,

dan 48 Jam Visual Jam Jam Rasio

Kadar

PSA

Nilai yang didapat dari

hasil pengukuran

Kadar PSA

Immuno-

assay CMIA ng/mL Rasio