bab ii tinjauan pustakarepository.ump.ac.id/2844/3/lia nurnandiyah bab ii.pdf · bab ii . tinjauan...

21
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat penting di Indonesia dan sering menimbulkan suatu kejadian luar biasa (KLB) dengan kematian yang besar. Menurut Lestari (2007) mendefinisikan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus dengue dan terutama menyerang anak-anak dengan ciri-ciri demam tinggi mendadak dengan manifestasi perdarahan dan bertendensi menimbulkan shock dan kematian. Menurut Riyadi & Suharsono (2010), Demam Berdarah Dengue Adalah penyakit yang terdapat pada anak-anak dan orang dewasa. Endemis merupakan suatu keadaan dimana suatu penyakit, frekuensi/jumlah pada suatu wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama, endemisitas merupakan salah satu indikator pengukuran epidemiologi kaitanya dengan frekuensi penyakit. 2. Penyebab Penyebab penyakit Demam Bedarah Dengue adalah virus Dengue. Sampai saat ini dikenal ada 4 serotype virus yaitu : Gambaran Pengendalian Vektor..., Lia Nurnandiyah, S1 Keperawatan UMP, 2015

Upload: others

Post on 20-Mar-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/2844/3/Lia Nurnandiyah BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian . Penyakit Demam Berdarah

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Demam Berdarah Dengue (DBD)

1. Pengertian

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu

masalah kesehatan masyarakat penting di Indonesia dan sering

menimbulkan suatu kejadian luar biasa (KLB) dengan kematian yang

besar. Menurut Lestari (2007) mendefinisikan Penyakit Demam

Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus akut yang

disebabkan oleh virus dengue dan terutama menyerang anak-anak

dengan ciri-ciri demam tinggi mendadak dengan manifestasi

perdarahan dan bertendensi menimbulkan shock dan kematian.

Menurut Riyadi & Suharsono (2010), Demam Berdarah Dengue

Adalah penyakit yang terdapat pada anak-anak dan orang dewasa.

Endemis merupakan suatu keadaan dimana suatu penyakit,

frekuensi/jumlah pada suatu wilayah tertentu menetap dalam waktu

yang lama, endemisitas merupakan salah satu indikator pengukuran

epidemiologi kaitanya dengan frekuensi penyakit.

2. Penyebab

Penyebab penyakit Demam Bedarah Dengue adalah virus Dengue.

Sampai saat ini dikenal ada 4 serotype virus yaitu :

Gambaran Pengendalian Vektor..., Lia Nurnandiyah, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/2844/3/Lia Nurnandiyah BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian . Penyakit Demam Berdarah

10

a. Dengue 1 (DEN 1)

b. Dengue 2 (DEN 2)

c. Dengue 3 (DEN 3)

d. Dengue 4 (DEN 4)

Virus tersebut termasuk dalam dalam group B Arthropod borne

viruses (arboviruses). Keempat type virus tersebut telah ditemukan

diberbagai daerah di Indonesia dan yang terbanyak adalah type 2 dan

type 3. Penelitian di Indonesia menunjukan Dengue type 3 merupakan

serotype virus yang dominan menyebabkan kasus yang berat (Lestari,

2007).

3. Tanda dan Gejala

Penyakit demam berdarah itu penyakit orang kota. Namun

sekarang, orang yang tinggal didaerah pedesaanpun dapat terkena

juga. Penyakit ini biasanya hanya menyerang anak-anak. Jarang

menyerang orang dewasa. Namun sekarang, mulai banyak orang

dewasa terserang demam berdarah. Serangan demam berdarah pada

orang dewasa lebih berat dibandingkan pada anak-anak. Penyakit

demam berdarah sering ditakuti karena sering merenggut nyawa. Jika

terlambat ditolong sebagai penderita demam berdarah meninggal

dunia. Memang belum ada obat pembunuh virus demam berdarah.

Namun, penderita demam berdarah masih dapat ditolong dengan cara

lain (Nadesul, 1996).

Gambaran Pengendalian Vektor..., Lia Nurnandiyah, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/2844/3/Lia Nurnandiyah BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian . Penyakit Demam Berdarah

11

Tanda dan gejala awal perjalanan penyakit DBD yaitu panas

tinggi tanpa sebab jelas yang timbul mendadak dan terus menerus,

badan lemah atau lesu, jujung jari kaki dan tangan teraba dingin atau

lembab. Selanjutnya demam yang akut, selama 2-7 hari, dengan 2 atau

lebih gejala sebagai berikut : nyeri kepala, nyeri otot, nyeri

persendian, bintik-bintik pada kulit sebagai manifestasi perdarahan

dan leukopenia (Misnadiarly, 2009).

Sedangkan menurut Mansjoer (2000) adapun tanda dan gejala

dari demam berdarah dengue (DBD) adalah :

1) Pembesaran hati

2) Perdarahan seperti uji turnikuet positif, munculnya bintik-bintik

merah pada kulit, memar, keluar darah dari hidung, perdarahan

gusi, muntah darah dan keluar darah pada saat buang air besar.

4. Pencegahan penyakit DBD

Menurut Misnadiarly (2009), pencegahan penyakit demam

berdarah dengue mencakup :

a. Terhadap nyamuk perantara

1) Pemberantasan nyamuk Aedes aegypti telur dan induknya

yaitu dengan cara 3 M yaitu menguras, menutup dan

mengubur. Kuras bak mandi seminggu sekali (menguras),

tutup penyimpanan air rapat – rapat (menutup), dan kubur

kaleng, ban bekas dan lain – lain (mengubur). Menaburkan

bubuk abate (abatisasi) pada kolam atau tempat

Gambaran Pengendalian Vektor..., Lia Nurnandiyah, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/2844/3/Lia Nurnandiyah BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian . Penyakit Demam Berdarah

12

penampungan bak airyang sulit dikuras untuk membunuh

jentik nyamuk.

2) Memberantas nyamuk dewasa, yaitu membersihkan tempat –

tempat yang disukai nyamuk untuk beristirahat, anatara lain :

tidak menggantung baju bekas pakai (nyamuk sangat suka

bau manusia), memasang kasa nyamuk pada ventilasi dan

jendela rumah, melindungi bayi ketika tidur dipagi dan siang

hari dengan kelambu, menyemprot obat nyamuk rumah

dipagi hari dan sore hari (jam 08.00 dan 18.00). perhatikan

kebersihan sekolah, apabila kelas gelap dan lembab semprot

dengan obat nyamuk terlebuh dahulu sebelum pelajaran

dimulai. Pengasapan atau fogging dilakukan apabila dijumpai

penderita yang dirawat atau meninggal.

b. Terhadap diri kita

1) Memperkuat daya tahan tubuh dan melindungi dari gigitan

nyamuk.

2) Menghindari gigitan nyamuk di sepanjang siang hari (pagi

sampai sore) karena nyamuk Aedes Aegypti aktif disiang hari

(bukan dimalam hari).

3) Jika berada lokasi – lokasi yang banyak nyamuk disiang hari,

terutama daerah yang ada penderita DBD. Kenakan pakaian

yang lebih tertutup, celana panajang dan kemeja panajang,

Gambaran Pengendalian Vektor..., Lia Nurnandiyah, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/2844/3/Lia Nurnandiyah BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian . Penyakit Demam Berdarah

13

Gunakan cairan atau cream anti nyamuk (mosquito

reppellant) pada bagian badan yang tidak tertutup.

c. Terhadap Lingkungan

1) Mengubah perilaku hidup yang sehat terutama kesehatan

lingkungan.

2) Awasi lingkungan di dalam dan di halaman rumah.

3) Buang atau timbun benda – benda yang tidak beguna yang

dapat menampung air atau simpan sedemikian rupa sehingga

tidak menampung air.

4) Tabur serbuk abate pada bak mandi dan tempat penampungan

air lainnya, pada parit atau selokan didialam dan disekitar

rumah terutama apabila selokan itu airnya tidak mengalir atau

kurang mengalir.

5) Kolam atau aquarium jangan di biarkan kosong tanpa ikan,

isilah dengan ikan pemakan jentik nyamuk.Semprot sudut –

sudut rumah dan halaman yang merupakan tempat

berkeliaran nyamuk dengan obat semprot nyamuk apabila

tampak nyamuk berkeliaran dipagi, siang atau sore hari.

6) Apabila ada salah satu orang penghuni rumah yang positif

atau diduga menderita DBD, segera semprot seluruh bagian

rumah dan halaman dengan obat semprot nyamuk dipagi,

siang, sore hari sekalipun penderita tersebut sudah di rawat di

Rumah sakit.

Gambaran Pengendalian Vektor..., Lia Nurnandiyah, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/2844/3/Lia Nurnandiyah BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian . Penyakit Demam Berdarah

14

Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2011), cara

pencegahan DBD yaitu dengan PSN DBD melalui 3M Plus.

a. Menguras tempat penampungan air sekurangnya seminggu sekali.

b. Menutup rapat – rapat tempat penampungan air.

c. Mengubur, mengumpulkan, memanfaatkan atau menyingkirkan

barang – barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti

kaleng bekas, plastik bekas, dll.

d. Plus

1) Ganti air vas bunga, tempat minuman barang dan tempat

lainnya seminggu sekali.

2) Perbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar atau rusak.

3) Tutup lubang pada potongan bambu, pohon, dan lainya

misalnya dengan pasir.

4) Menaburi racun pembasmi jentik (larvasidasi) khususnya bagi

tempat penampungan air yang sulit dikuras atau daerah sulit

air.

5) Menebar ikan pemakan jentik seperti kepala timah, gepi,

ditempat penampungan air yang ada disekitar rumah.

6) Tidur memakai kelambu.

7) Memakai obat nyamuk.

8) Memasang kawat kasa pada lubang angin dirumah.

Gambaran Pengendalian Vektor..., Lia Nurnandiyah, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/2844/3/Lia Nurnandiyah BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian . Penyakit Demam Berdarah

15

5. Penularan Demam Berdarah Dengue (DBD)

Terdapat tiga faktor yang memegang peranan pada penularan

infeksi Virus Dengue yaitu manusia, virus dan vektor perantara. Virus

Dengue yang ditularkan dari orang melalui gigitan nyamuk Aedes

aegypti dari sub genus Stegomyia. Aedes aegypti betina merupakan

faktor epidemik yang paling utama. Nyamuk Aedes tersebut dapat

menularkan Virus Dengue kepada manusia baik secara langsung yaitu

setelah menggigit orang yang mengalami viremia atau tidak secara

langsung yaitu setelah mengalami masa inkubasi dalam tubuhnya

selama 8 – 10 hari. Pada manusia diperlukan waktu 4 – 6 hari

(intrinsic incubation period) sebelum menjadi sakit setelah virus

masuk kedalam tubuhnya. Pada nyamuk, sekali virus dapat masuk ke

dalam tubuhnya, maka nyamuk tersebut dapat menularkan virus

selama hidupnya (infektif). Penularan dari manusia kepada nyamuk

hanya dapat terjadi bila nyamuk menggigit manusia yang sedang

mengalami viremia, yaitu 2 hari sebelum panas sampai 5 hari setelah

demam timbul (Hadinegoro dalam Ganie, 2009).

B. Pengendalian Vektor

Menurut WHO (1999) Cara paling efektif dari pengendalian vektor

adalah penatalaksanaan lingkungan, yang termasuk perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pemantauan aktifitas untuk

modifikasi atau manipulasi faktor – faktor lingkungan dengan suatu

Gambaran Pengendalian Vektor..., Lia Nurnandiyah, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/2844/3/Lia Nurnandiyah BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian . Penyakit Demam Berdarah

16

pandangan untuk mencegah atau mengurangi perkembangan vektor

dan kontak manusia – vektor – patogen. Di Asia dan di Amerika,

Ae.aegypti berkembang biak terutama pada wadah yang dibuat

manusia, sementara di Afrika, mereka berkembang biak baik pada

wadah alamia, seperti lubang pohon dan lipatan daun, dan pada wadah

buatan.

Pada tahun 1980, the WHO expert Committe on Vector Biology

and Control mendefinisikan tiga tipe penatalaksanaan lingkungan :

a. Modifikasi Lingkungan – transformasi fisik jangka panjang dari

habitat vektor.

b. Manipulasi lingkungan – perubahan temporer pada habitat vektor

sebagai hasil dari aktivitas yang direncanakan untuk

menghasilkan kondisi yang tidak disukai dalam perkembang

biakan vektor.

c. Perubahan pada habitat atau perilaku mausia – upaya untuk

menurangi kontak manusia – vektor – patogen.

Metode untuk penatalaksanaan lingkungan, Metode

penatalaksanaan lingkungan untuk mengontrol Ae aegypti dan Ae.

Albopictus dan mengurangi kontak vektor – manusia termasuk

perbaikan suplai dan penyimpanan air, penanganan sampah padat dan

modifikasi habitat larva yang dibuat manusia. Penatalaksanaan

lingkungan harus difokuskan pada penghancuran, perubahan,

pembuangan atau daur ulang wadah dan habitat larva almiah yang

Gambaran Pengendalian Vektor..., Lia Nurnandiyah, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/2844/3/Lia Nurnandiyah BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian . Penyakit Demam Berdarah

17

menghasilkan jumlah terbesar nyamukAedes dewasa pada setiap

komunitas. Program ini harus dilakukan secara bersamaan dengan

program pendidikan kesehatan dan komunikasi yang mendorong

partisipasi komunitas dalam perencanaan, pelaksanan dan

pengevaluasian program penanganan (misalnya sanitasi rumah tangga

reguler atau kampanye kebersihan).

Upaya pengendalian vektor dalam Pencegahan Penyakit

DBDMenurut WHO (2004) Untuk mencegah penyakit DBD, nyamuk

penularannya (Aedes aegypti) harus diberantas sebab vaksin untuk

mencegahnya belum ada. Cara tepat untuk pemberantasan nyamuk

tersebut yaitu memberantas jentik – jentiknya ditempat

perkembangbiakannya. Cara ini dikenal dengan pemberantasan sarang

nyamuk DBD ( PSN DBD). Oleh karena tempat – tempat

perkembangbiakannya terdapat di rumah – rumah dan tempat – tempat

umum maka setiap keluarga harus melaksanakan PSN – DBD secara

teratur sekurang kurangnya seminggu sekali.

PSN – DBD tersebut dapat digambarkan pada bagan sebagai

berikut :

Bagan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

NYAMUK

DEWASA

JENTIK

NYAMUK

dengan insektisida

(fogging)

dengan PSN

KIMIA

FISIK

BIOLOGI

Gambaran Pengendalian Vektor..., Lia Nurnandiyah, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/2844/3/Lia Nurnandiyah BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian . Penyakit Demam Berdarah

18

a. Dengan Insektisida

Adapun yang dimaksud dengan pencegahan dengan

menggunakan insektisida adalah dengan cara fogging. Sistem ini

menghasilkan fog dengan cara memecahkan tetesan larutan racun

serangga oleh dorongan atau hantaman gas panas, sehingga

menjadi butiran (droplet) larutan serangga yang kecil dan

terkumpul merupakan fog kabut. Insektisida yang digunakan dalam

sistem termal fogging biasanya dilarutkan dalam minyak solar atau

minyak tanah biasa. Sasaran fogging yaitu rumah atau bangunan

dan halaman atau pekarangan sekitarnya. Waktu operasi pagi hari

atau sore hari karena puncak aktifitas nyamuk umtuk menggigit.

Namun pemakaian insektisisda tidak mungkin dilakukan terus –

menerus, sebab selain mahal, dapat mencemari lingkungan dan

menyebabkan munculnya generasi nyamuk yang resisten terhadap

insektisida yang bersangkutan (Anonim, 2006).

b. Tanpa Insektisida

Cara yang paling penting dalam pengendalian vektor adalah

penatalaksanaan lingkungan dengan suatu pandangan untuk

mencegah atau mengurangi perkembangan vektor dan kontak

manusia – vektor – patogen. Pemberantasan terhadap jentik atau

larva Aedes Aegypti yang dikenal dengan istilah Pemberantasa

Sarang Nyamuk (PSN), yaitu dilakukan dengan cara :

Gambaran Pengendalian Vektor..., Lia Nurnandiyah, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/2844/3/Lia Nurnandiyah BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian . Penyakit Demam Berdarah

19

1) Kimia

Cara memberantas jentik (larva) Aedes Aegypti dengan

menggunakan insektisida pembasmi jentik (larva sida) ini

dikenal dengan istilah abatesasi.

2) Biologi

Intervensi yang didasarkan pada pengenalan organisme

pemangsa, parasit, yang bersaing dengan atau cara penurunan

jumlah aedes aegypti masih menjadi percobaan, dan informasi

tentang kemampuannya didasarkan pada hasil operasi lapangan

yang berskala kecil. Cara yang bisa digunakan adalah dengan

memelihara :

a) Gambusia affinis dan poicilia reti culate sebagai predator

atau pemakan larva nyamuk

b) Mesocyclop aspericornis sebagai predator larva setadium 1

c) Larva toxsorhynchites sp. Sebagai predator larva stadium

instar 1,2,3 larva aedes.

d) Endotoksin bacillus thuringienis far.israelensis serotip h – 14

sebagai biolarva terhadap aedes dan anopheles

e) Hormon yang dapat menghambat perkembangan nyamuk

atau insectgrowth regulator atau IGR seperti pyriproxyfen.

Pyriproxyfen ini dapat menghambat perkembangan nyamuk

aedes.Kerugian dari tindakan biologis mencakup mahalnya

pemeliharaan organisme, kesulitan dalam penerapan dan

Gambaran Pengendalian Vektor..., Lia Nurnandiyah, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/2844/3/Lia Nurnandiyah BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian . Penyakit Demam Berdarah

20

produksinya serta keterbatasan penggunaanya pada tempat

tempat yang mengandung air dimana suhu, ph dan polusi

organik dapat melebihi kebutuhan sempit agen, juga fakta

bahwa pengendalian biologis ini hanya efektif terhadap tahap

imatur dari nyamuk vektor.

3) Fisik

Menejemen lingkungan mencakup semua yang dapat

mencegah atau meminimalkan perkembangbiakan vektor

sehingga kontak antara manusia dan vektor berkurang, badan

kesehatan dunia (WHO) telah menetapkan tiga jenis manajemen

lingkungan yakni :

a) Modifikasi Lingkungan : pengubahan fisik habitat larva yang

tahan lama

b) Manipulasi lingkungan : pengubahan sementara habitat

vektor yang memerlukan pengaturan wadah yang “penting”

dan yang “tidak penting” : serta menejemen atau pemusnahan

tempat perkembangbiakan alami nyamuk.

c) Perubahan habitasi atau perilaku manusia : upaya untuk

mengurangi kontak antara manusia dan vektor.

Di Indonesia metode ini lebih dikenal sebagai metode

Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN –

DBD) atau 3M (menutup tempat penampungan air, mengubur barang

– barang bekas, menguras bak mandi), (WHO, 2004).

Gambaran Pengendalian Vektor..., Lia Nurnandiyah, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/2844/3/Lia Nurnandiyah BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian . Penyakit Demam Berdarah

21

Adapun titik fokus dalam manajemen lingkungan adalah :

1. Modifikasi lingkungan

a. Perbaikan persediaan air

b. Tanki atau reservoir diatas atau bawah tanah harus anti

nyamuk

2. Manipulasi lingkungan

a. Drainase instalasi persediaan air

Tumpah atau bocornya air dalam bangunan pelindung, dari

pipa distribusi dan sumber air lainnya menyebabkan air

tergenang dan dapat menjadi habitat yang penting untuk larva

aedes aegypti jika tindakan pencegahan tidak dilakukan.

b. Penyimpanan air rumah tangga

Sumber utama perkembangbiakan aedes aegypti adalah

wadah penyimpanan air untuk kebutuhan rumah tangga yang

mencakup gentong air dari tanah liat, keramik dan wadah

yang berukuran kecil untuk menampung air bersih atau air

hujan. Wadah penyimpanan harus ditutup dengan tutup yang

pas dan rapat yang harus ditempatkan kembali dengan benar

setelah mengambil air.

c. Pot atau vas bunga dan jebakan semut

Benda – benda tersebut harus dilubangi untuk saluran air

keluar. Tindakan lainnya, bunga harus ditempatkan diatas

wadah yang berisi pasir dan air. Bunga tersebut harus diganti

Gambaran Pengendalian Vektor..., Lia Nurnandiyah, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/2844/3/Lia Nurnandiyah BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian . Penyakit Demam Berdarah

22

dan dibuang setiap minggu dan vas digosok serta dibersihkan

sebelum pakai kembali. Jebakan semut untuk melindungi rak

penyimpanana makanan dapat ditambahkan garam dapur atau

minyak.

d. Pembuangan sampah padat

Sampah padat seperti kaleng, botol, ember atau benda yang

tak terpakai lainnya yang beserakan disekeliling rumah harus

dibuang dan dikubur ditempat penimbunan sampah. Barang –

barang pabrik dan gudang yang tak terpakai harus disimpan

dengan benar sampai saatnya dibuang. Peralatan rumah

tangga dan kebun harus disimpan dalam kondisi terbalik

untuk menghindari tertampungnya air hujan. Sampah

tanaman (batok kelapa, pelepah kakao) harus dibuang dengan

benar tanpa menunda –nunda.

e. Manajemen ban

Ban bekas kendaraan merupakan lokasi utama

perkembangbiakan nyamuk aedes sehingga menimbulkan

suatu masalah kesehatan masyarakat yang penting. Depot ban

bekas harus tertutup untuk mencegah tergenangnya air hujan

dalam ban. Ban bekas juga bisa kita daur ulang untuk

menghindari ban menjadi sarang nyamuk.

Gambaran Pengendalian Vektor..., Lia Nurnandiyah, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/2844/3/Lia Nurnandiyah BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian . Penyakit Demam Berdarah

23

3. Perubahan habitasi manusia untuk mengurangi kontak dengan

vektor

a. Pakaian pelindung

Pakaian mengurangi risiko tergigit nyamuk jika pakaian itu

cukup tebal atau longgar. Baju lengan panjang dan celana

panjang dengan kaus kaki dapat melindungi tangan dan kaki.

Yang merupakan tempat yang paling sering terkena gigitan

nyamuk. Menambahkan zat kimia pada pakaian, misalnya

dengan pementrin, merupakan tindakan yang sangat efektif

untuk mencegah gigitan nyamuk.

b. Tikar, obat nyamuk bakar, dan Aerosol

c. Penolak serangga

d. Insektisida untuk kelambu dan korden

Kelambu yang diberi insektisida. Kegunaannya sangat

terbatas dalam program pengendalian penyakit dengue karena

spesies vektor menggigit pada siang hari.

Dari semua cara pengendalian tersebut diatas tidak ada satupun

yang paling unggul. Untuk menghasilkan cara yang efektif maka

dilakukan kombinasi dari beberapa cara tersebut. Tapi yang paling

penting di atas semua cara tersebut adalah menggugah dan

meningkatkan kesadaran masyarakat agar mau memperhatikan

kebersihan lingkungannya dan memahami tentang mekanisme

Gambaran Pengendalian Vektor..., Lia Nurnandiyah, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/2844/3/Lia Nurnandiyah BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian . Penyakit Demam Berdarah

24

terjadinya penularan penyakit DBD,sehingga dapat berperan secara

aktif menanggulangi penyakit DBD (WHO, 2004).

Penyuluhan kesehatan sangat penting dalam meningkatkan

partisipasi masyarakat. Sementara itu perilaku manusia memerlukan

proses yang panjang berkelanjutan. Penyuluhan perorangan maupun

kelompok untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat harus

diprioritaskan, terutama didaerah endemis dan wilayah resiko tinggi

terjangkit DBD. Penyuluhan kesehatan dilaksanakan melalui saluran

komunikasi personal, kegiatan kelompok, dan berhagai media massa

(Depkes RI, 2004).

C. Perilaku

Perilaku dari pandangan biologis adalah merupakan suatu kegiatan

atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Jadi perilaku manusia pada

hakikatnya adalah suatu aktivitas daripada manusia itu sendiri. Menurut

Notoatmodjo (2003) menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan atau

perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dapat dipelajari.

Perilaku tidak sama dengan sikap. Sikap adalah hanya suatu

kecenderungan untuk mengadakan tindakan terhadap suatu objek, dengan

suatu cara yang menyatakan adanya tanda – tanda untuk menyenangi atau

tidak menyenangi objek tersebut. Sikap hanyalah sebagian dari perilaku.

Menurut becker dalam ganie (2009) mengajuka klasifikasi perilaku

yang berhubungan dengan kesehatan sebagai berikut :

Gambaran Pengendalian Vektor..., Lia Nurnandiyah, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/2844/3/Lia Nurnandiyah BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian . Penyakit Demam Berdarah

25

1. Perilaku kesehatan (health behaviour), yaitu hal – hal yang berkaitan

dengan tindakan atau kegiatan seseorang dalam memelihara dan

meningkatkan kesehatannya. Termasuk juga tindakan – tindakan

untuk mencegah penyakit, kebersihan perorangan, memilih makanan,

sanitasi dan sebagainya.

2. Perilaku sakit (illnes behavior), yaitu segala tindakan atau kegiatan

yang dilakukan oleh seseorang individu yang merasa sakit, untuk

merasakan dan mengenal keadaan kesehatannya atau rasa sakit.

Termasuk disini juga kemampuan atau pengetahuan individu untuk

mengidentifikasi penyakit, penyebab penyakit, serta usaha –usaha

mencegah penyakit tersebut.

3. Perilaku peran sakit (the sick role behavior), yakni segala tindakan

atau kegiatan yang dilakukan oleh individu yang sedang sakit untuk

memeperoleh kesembuhan. Perilaku ini disamping berpengaruh

terhadap kesehatan atau kesakitannya sendiri, juga berpengaruh

terhadap orang lain, terutama kepada anak – anak yang belum

mempunyai kesadaran dan tanggung jawab terhadap kesehatannya.

Dalam perkembangan selanjutnya oleh para ahli pendidikan dan untuk

kepentingan pengukuran hasil pendidikan, ketiga domain ini di ukur dari :

a. pengetahuan peserta didik terhadap materi pendidikan yang diberikan

(knowledge)

b. sikap atau tanggapan peserta didik terhadap materi pendidikan yang

diberikan (attitude)

Gambaran Pengendalian Vektor..., Lia Nurnandiyah, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/2844/3/Lia Nurnandiyah BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian . Penyakit Demam Berdarah

26

c. praktek atau tindakan yang dilakukan oleh peserta didik sehubungan

dengan materi pendidikan yang telah diberikan (practice).

Terbentuknya suatu perilaku baru, terutama pada orang dewasa

dimulai pada domain kognitif, dalam arti subjek tahu terlebih dahulu

terhadap stimulus yang berupa materi atau objek diluarnaya.

1) Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil

penggunaanpancainderanya Tingkat pengetahuan yang tercakup dalam

domain kognitif mempunyai 6tingkatan yaitu (Notoatmodjo, 2003) :

a) Tahu (know)

Yang termasuk dalam tingkatan ini adalah mengingat kembali

(recall)sesuatu tentang speifik seluruh bahan yang dipelajari atau

merangsang yang diterima,oleh sebab itu tahu merupakan tingkatan

pengetahuan yang paling rendah.

b) Memahami (Comprehension)

Orang yang telah paham objek atau materi harus

dapatmenjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,

meramalkan dan sebagainyaterhadap objek yang dipelajari

c) Aplikasi

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telahdipelajari pada kondisi atau situasi sebenarnya

d) Analysis

Gambaran Pengendalian Vektor..., Lia Nurnandiyah, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/2844/3/Lia Nurnandiyah BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian . Penyakit Demam Berdarah

27

merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objekkedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam satu

struktur dan masih ada kaitansatu sama lain.

e) Sintesis

suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari

formulasi-formulasi yang lama.

f) Evaluasi

yaitu berkaitan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi

atau objek.Penilaian ini berdasarkan pada suatu cerita yang

ditentukan sendiri menggunakan ceritayang telah ada.

2) Sikap (Atitude)

Sikap adalah merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup

dari seseorangterhadap suatu stimulus atau objek. Berapa batasan lain

tentang sikap antara lain: sikapsesorang terhadap objek adalah

perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupunperasaan tidak

mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut.

Sikapadalah keteraturan tertentu dalam perasaan (afeksi), pemikiran

(kognisi), dan predisposisitindakan (konasi) seseorang terhadap suatu

aspek lingkungan sekitarnya. Dari batasanbatasandiatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa sikap adalah merupakan penilaian tentangkeadaan

sekitar yang ditunjukkan dengan perasaan. Sikap mempunyai 3

komponen pokokyaitu: Kepercayaan (keyakinan) ide dan konsep

terhadap suatu objek, Kehidupanemosional atau evaluasi emosional

Gambaran Pengendalian Vektor..., Lia Nurnandiyah, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/2844/3/Lia Nurnandiyah BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian . Penyakit Demam Berdarah

28

terhadap suatu objek, Kecenderungan untuk bertindak(trend to

behave).Tingkatan sikap pada seseorang terdiri dari :

1. Menerima: diartikan bahwa orang (subjek), mau memperhatikan

stimulus yang diberikan(objek).

2. Merespon (responding): memberikan jawaban apabila ditanya,

mengerjakan danmenyelesaikan tugas yang diberikan adalah

indikasi dari sikap, terlepas dari benar atau salah adalah berarti

orang menerima ide tersebut.

3. Menghargai (valuing): mengajak orang lain untuk mengerjakan

atau mendiskusikandengan orang lain terhadap suatu masalah.

4. Bertanggungjawab (responsible): bertanggung jawab atas segala

sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah

merupakan sikap yang paling tinggi.

3) Tindakan

Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt

behaviour). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata

deperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan.

Tindakan dibedakan atas beberapa tingkatan :

(a) Persepsi (perception)

Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan

tindakan yang akan diambil adalah merupkan praktek tingkat pertama.

Gambaran Pengendalian Vektor..., Lia Nurnandiyah, S1 Keperawatan UMP, 2015

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/2844/3/Lia Nurnandiyah BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian . Penyakit Demam Berdarah

29

(b) Respon terpimpin (guided response)

Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan

sesuai.

(c) Mekanisme (mechanism)

Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar

secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka

sudah mencapai praktek tingkat tiga.

(d) Adopsi (adoption)

Adopsi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang

dengan baik.

E. Kerangka konsep penelitian

Daerah endemis DBD

Gambar 2.2 Konsep penelitian gambaran pengendalian vektor pada masyarakat

didaerah endemis DBD diwilayah desa Bojongsari

Gambaran karateristik

responden :

Umur

Pendidikan

Kejadian DBD

Gambaran pengendalian

vektor :

Kimia

Fisik

Biologi

Gambaran

pembersihan sarang

nyamuk (PSN) :

Pengetahuan

Praktek

Gambaran Pengendalian Vektor..., Lia Nurnandiyah, S1 Keperawatan UMP, 2015