bab ii penelitian a. diskripsi teori 1.eprints.unpam.ac.id/514/3/skripsi pkn bab ii.pdf · a....

25
15 BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKAH BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Diskripsi Teori 1. Hakikat Pembelajaran Pembelajaran merupakan salah satu tugas penting guru dalam memproses pembelajaran peserta didik. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional yang dituangkan dalam PermendiknasRI no. 52 tahun 2008: Standar proses disebutkan bahwa salah satu komponen dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu adanya tujuan pembelajaran yang di dalamnya menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. 7 Jadi, suatu pembelajaran sangatmenguasai materi pembelajaran, dimana pengetahuan itu sumbernya dari luar diri, tetapi dikonstruksi dalam diri individu peserta didik. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu sesorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru. Proses pembelajaran awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakangnya, akademisnya, dan lain sebagainya. Syaodih (1998) dalam Mulysa Guru profesianal adalah menegaskan bahwa seorang guru profesional harus merumuskan tujuan pembelajarannya dalam bentuk perilaku peserta didik yang dapat diukur 7 Permendiknas RI No.52, Pendidikan Nasional, Jakarta, 2008. Hal. 21

Upload: others

Post on 14-Feb-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II PENELITIAN A. Diskripsi Teori 1.eprints.unpam.ac.id/514/3/Skripsi PKN BAB II.pdf · A. Diskripsi Teori 1. Haki kat Pembelajaran Pembelajaran merupakan salah satu tugas penting

15

BAB II

DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKAH BERPIKIR DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

A. Diskripsi Teori

1. Hakikat Pembelajaran

Pembelajaran merupakan salah satu tugas penting guru dalam

memproses pembelajaran peserta didik. Dalam perspektif kebijakan

pendidikan nasional yang dituangkan dalam PermendiknasRI no. 52 tahun

2008:

Standar proses disebutkan bahwa salah satu komponen dalam penyusunan

rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu adanya tujuan pembelajaran yang di

dalamnya menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dapat

dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.7

Jadi, suatu pembelajaran sangatmenguasai materi pembelajaran,

dimana pengetahuan itu sumbernya dari luar diri, tetapi dikonstruksi dalam

diri individu peserta didik.

Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang

untuk membantu sesorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai

yang baru. Proses pembelajaran awalnya meminta guru untuk mengetahui

kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakangnya, akademisnya, dan

lain sebagainya.

Syaodih (1998) dalam Mulysa Guru profesianal adalah

“menegaskan bahwa seorang guru profesional harus merumuskan tujuan

pembelajarannya dalam bentuk perilaku peserta didik yang dapat diukur

7Permendiknas RI No.52, Pendidikan Nasional, Jakarta, 2008. Hal. 21

Page 2: BAB II PENELITIAN A. Diskripsi Teori 1.eprints.unpam.ac.id/514/3/Skripsi PKN BAB II.pdf · A. Diskripsi Teori 1. Haki kat Pembelajaran Pembelajaran merupakan salah satu tugas penting

16

yaitu menunjukkan apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik tersebut

sesudah mengikuti pelajaran.”8 Artinya bahwa guru yang bisa menciptakan

suasana pembelajaran yang sesuai dengan konsepnya dan akan

merumuskan suatu tujuan pembelajaran secara jelas agar peserta didik

mengikuti pembelajaran sesuian dengan alurnya. Menurut Vygotsky dalam

Yamin Prinsip dasar pembelajaran yaitu:

Pengetahuan yang telah melekat pada dirinya dapat dipergunakan (memahami

kenyataan ) serta mereka mempercayai bahwa mereka sebagai individu yang

dapat memaknai kehidupan dalam dunia secara bebas Sebagai seorang guru

tujuan pembelajaran dimana agar peserta didik dapat memahami isi dari

pembelajaran itu sendiri, maka didalam perilaku atau penampilan harus dapat

digambarkan atau diterapkan dalam bentuk tulisan agar hasil belajar peserta

didik memuaskan.9

Miarso (2004:545) dalam Yamin pembelajaran adalah suatu usaha

yang disengaja,bertujuan, dan terkendali agar orang lain belajar atau

terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang lain. Usaha tersebut

dapat dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang

mengembangkan sumber belajar yang diperlukan. Smith dan Ragan

menyatakan bahwa pembelajaran adalah desain dan pengembangan

penyajian informasi dan aktifitas – aktifitas yang diarahkan pada hasil

belajar tertentu. Urian di atas, tampaklah bahwa pembelajaran bukan

menitik berat pada apa yang dipelajari, melainkan pada bagian membuat

pemelajar mengalami proses belajar, yaitu cara yang dilakukan untuk

mencapai tujuan yang berkaitan dengan cara pengorganisasian materi, cara

penyampaian pelajaran, dan cara mengelolah pembelajaran.

8E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008. Cet. 8 Hal.13

9Martinis Yamin, Paradigma Baru Pembelajaran, Press Jakarta:Gaung Persada, 2011. Cet.1

Hal.1

Page 3: BAB II PENELITIAN A. Diskripsi Teori 1.eprints.unpam.ac.id/514/3/Skripsi PKN BAB II.pdf · A. Diskripsi Teori 1. Haki kat Pembelajaran Pembelajaran merupakan salah satu tugas penting

17

Menurut Zais ( 1976) dalam Rohman dkk tujuan “pembelajaran

komponen utama yang harus diperhatikan dalam pengembangan

kurikulum”.10

Maka, harus ditegaskan bahwa sebagai komponen dalam

kurikulum, tujuan pembelajaran bagian yang paling sensitif, sebab bukan

hanya akan mempengaruhi bentuk kurikulum tetapi juga secara langsung

merupakan fokus dari suatu program. Menurut Gerlach dalam Rohman

dkk Tujuan pembelajaran adalah “sebagai suatu deskripsi perubahan

tingkah laku atau hasil perbuatan yang memberi petunjuk bahwa suatu

proses belajar telah berlangsung”.11

Dari makna ini terlihat jelas bahwa

pembelajaran rangkaian yang disusun sebelum pembelajaran dilaksanakan.

Tujuan pembelajaran adalah “memberikan petunjuk untuk memilih isi

mata pelajaran, menata urutan topik-topik, mengalokasikan waktu,

petunjuk dalam memilih alat-alat bantu pengajaran dan prosedur

pengajaran, serta menyediakan ukuran (standar) untuk mengukur prestasi

belajar peserta didik”.12

Meski para ahli memberikan rumusan tujuan

pembelajaran yang beragam, tetapi semuanya menunjuk pada esensi yang

sama, bahwa :

1. Tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau

kompetensi pada peserta didik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran

10

Muhammad Rohman dkk, Strategi dan Desain Pengembangan Sistem Pembelajaran, Jakarta:

Prestasi Pusta karaya, 2013. Cet. 5 Hal.50 11

Ibid, Hal. 61 12

Pendiknas RI No. 52,Tujuan Pembelajaran, 2008. Hal. 24

Page 4: BAB II PENELITIAN A. Diskripsi Teori 1.eprints.unpam.ac.id/514/3/Skripsi PKN BAB II.pdf · A. Diskripsi Teori 1. Haki kat Pembelajaran Pembelajaran merupakan salah satu tugas penting

18

2. Tujuan dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang

spesifik. yang menarik untuk digarisbawahi yaitu dari pemikiran

Kemp dan David E. Kapel bahwa perumusan tujuan pembelajaran

harus diwujudkan dalam bentuk tertulis. Hal ini mengandung implikasi

bahwa setiap perencanaan pembelajaran dibuat secara tertulis (written

plan).

Upaya merumuskan tujuan pembelajaran dapat memberikan

manfaat tertentu, baik bagi guru maupun peserta didik. Sukmadinata

(2002) mengidentifikasi 4 (empat) manfaat dari tujuan pembelajaran,

yaitu:

1. Memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar

mengajar kepada peserta didik, sehingga peserta didik dapat

melakukan perbuatan belajarnya secara lebih mandiri

2. Memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar

3. Membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media

pembelajaran

4. Memudahkan guru mengadakan penilaian.

Adapun juga kaitan pembelajaran kewarganegaraan pendidikan

kewarganegaraan adalah program pendidikan berdasarkan nilai-nilai

pancasila sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai

luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa indonesia yang

diharapkan menjadi jati diri yang diwujudkan dalam bentuk prilaku dalam

kehidupan sehari-hari peserta didik baik sebagai individu, sebagai calon

Page 5: BAB II PENELITIAN A. Diskripsi Teori 1.eprints.unpam.ac.id/514/3/Skripsi PKN BAB II.pdf · A. Diskripsi Teori 1. Haki kat Pembelajaran Pembelajaran merupakan salah satu tugas penting

19

guru atau pendidik, anggota masyarakat dan makhluk ciptaan Tuhan Yang

Maha Esa.

Pendidikan kewarganegaraan yaitu “membimbing peserta didik

menjadi ilmuwan dan profesional semangat kebangsaan dan cinta tanah

air, demokratis yang berkeadaban, menjadi warga negara yang memiliki

daya saing, berdisiplin, dan berpartisipasi aktif dalam membangun

berkehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai pancasila”.13

Jadi

pendidikan kewarganegaraansalah pelajaran yang memfokuskan pada

pembentukkan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa,

usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara indonesia yang cerdas,

terampil, dan berkarakter yang dilandasi oleh pancasila dan UUD1945.

2. Pengertian Metode Mengajar

Menurut Surahmad (1986) dalam Herdi dkk metode adalah cara yang

di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Jadi, dengan

adanya suatu alat pembelajaran maka akan dapat membantu guru di dalam

melakukan kegiaan belajar – mengajar. Menurut Malik ( 2001) dalam Herdi

dkk metode adalah

Metode berasal dari bahasa yunani, “methodos” atau “metha-hodos “ yang

berarticara atau jalan yang di tempuh .sehubungan dengan upaya ilmiah , maka

metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang

menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan, fungsi metode berarti sebagai alat

untuk mencapai tujuan .14

13

Supriatnoko, Pendidiksn Kewarganegraan,Jakarta: Penaku, 2008. Hal. 3 14

Asep Herdi dkk, Menjadi Guru Propesional, Bandung : CV Insan mandiri, 2008. Hal.77

Page 6: BAB II PENELITIAN A. Diskripsi Teori 1.eprints.unpam.ac.id/514/3/Skripsi PKN BAB II.pdf · A. Diskripsi Teori 1. Haki kat Pembelajaran Pembelajaran merupakan salah satu tugas penting

20

Dalam Djamarah Metode adalah “suatu cara yang dipergunakan oleh

guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai setelah pengajaran berakhir.”15

Oleh karena itu, seorang guru tidak

akan dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai satu pun

metode mengajar. Pengetahuan tentang metode – metode mengajar sangat

di perlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar

sangat bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang

digunakan oleh guru. Dan apabila guru mampu menyampaikan materi

pengajaran dengan efektif dan efisien maka hasil yang di dapat oleh

peserta didik akan bagus.

Mengajar adalah “menyampaikan pengetahuan kepada peserta

didik didik atau murid di sekolah, kriteria ini sejalan dengan pendapat dari

teori pendidikan yang bersikap pada mata pelajaran yang di sebut formal

atau tradisional.”16

Mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk

menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan

memungkinkan untukberlangsungnya proses belajar.Untuk dapat terciptanya

lingkungan mengajar yang kondusif maka seorang guru terlebih dahulu

memahami apa makna dari mengajar itu sendiri ,dan mengajar selain untuk

proses belajar disamping itu juga dapat memberikan variasi baru sesuai dengan

tujuan .

15

Syaiful Bahri Djamarah dkk, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka cipta, 2010. Cet.4

Hal. 46 16

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta : PTBumi aksara, 2001. Hal. 44

Page 7: BAB II PENELITIAN A. Diskripsi Teori 1.eprints.unpam.ac.id/514/3/Skripsi PKN BAB II.pdf · A. Diskripsi Teori 1. Haki kat Pembelajaran Pembelajaran merupakan salah satu tugas penting

21

Hasibuan (2000) dalam Fathurrohman dkk menyebutkan bahwa

konsep mengajar adalah “dalam perkembangannya masih dianggap

sebagai suatu kegiatan penyampaian atau penyerahan pengetahuan”.17

Pandangan semacam ini masih umum digunakan dikalangan pengajar.

Dalam teori mengajar, di temukan beberapa metode mengajar yang

beraneka ragam dan sangat bervariasi. Metode mengajar adalah suatu

cara yang yang di rencanakan dan digunakan guru dalam proses

pembelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai jadi, sebelum

menggunakan metode tersebut seorang guru perlu terlebih dahulu

mengetahui macam-macam media, lalu memilihnya berdasarkan tujuan

yang akan dicapai dan menggunakannya bersama dengan komponen

lain agar proses pembelajaran berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin

di capai.

Dalam hal ini, jelaslah bahwa metode termasuk komponen yang

penting. Metode dapat di artikan sebagai cara yang di gunakan untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah di susun dalam bentuk

kegiatan nyata dan praktis untukmencapai tujuan pembelajaran.Masing-

masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada prinsipnya

tidak ada metode yang selalu di anggap tepat untuk satu bidang study

atau materi tertentu, semua ini guru di tuntut senantiasa mengadaptasi

dan merelevansikan apa yang akan di sampaikannya di depan peserta

didik dengan metode mengajar yang akan di pergunakan. Jika hal ini

17

Pupuh Fathurrohman dkk, Strategi Belajar Mengajar, Bandung:Refika Aditama, 2010, Cet.1

Hal. 7

Page 8: BAB II PENELITIAN A. Diskripsi Teori 1.eprints.unpam.ac.id/514/3/Skripsi PKN BAB II.pdf · A. Diskripsi Teori 1. Haki kat Pembelajaran Pembelajaran merupakan salah satu tugas penting

22

sangat diperhatikan guru, niscaya tujuan yang di harapkan dapat di raih

secara optimal.

3. Model Cooperative Script

Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis – garis

besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah

ditentukan. Seperti yang dikatakan Aprudin dalam Majid model belajar

Cooperative Script adalah “model belajar dimana peserta didik bekerja

secara berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-

bagian dari materi yang dipelajari.”18

Jadi model pembelajaran

Cooperative Script merupakan penyampaian materi ajar yang diawali

dengan pemberian wacana atau ringkasan materi ajar kepada peserta didik

yang kemudian diberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

membacanya sejenak dan memberikan atau memasukkan ide-ide atau

gagasan-gagasan baru kedalam materi ajar yang diberikan guru, lalu

peserta didik diarahkan untuk menunjukkan ide-ide pokok yang kurang

lengkap dalam meteri yang ada secara bergantian sesama pasangan

masing-masing.

Tornace dan Myres dikutip oleh Nuryani (2009:105) dalam

Sanjaya (2005) berpendapat bahwa cooperative script adalah “metode

belajar dimana peserta didik bekerja berpasangan dan secara lisan

mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.”19

Dengan

18

Abdul Majid, Startegi Pembelajaran, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2013. Hal. 23 19

Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum dan Pembelajaran, Bandung :

San Grafka, 2005. Hal. 2

Page 9: BAB II PENELITIAN A. Diskripsi Teori 1.eprints.unpam.ac.id/514/3/Skripsi PKN BAB II.pdf · A. Diskripsi Teori 1. Haki kat Pembelajaran Pembelajaran merupakan salah satu tugas penting

23

cooperative script ini, diharapkan bisa membuat peserta didik bersemangat

dan beraktifitas tinggi dalam belajar. Di dalam cooperative script ini

mengandung satu unsure kerjasama dalam kelompok yang membuat

berperan aktif dalam pembelajaran, bukan guru.

Model pembelajaran cooperative script dalam perkembangannya

“mengalami banyak adaptasi sehingga melahirkan beberapa pengertian

dan bentuk yang sedikit berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.”20

Beberapa pendapat para ahli mendefinisikan model pembelajaran

cooperative script yaitu :

a. Model pembelajaran cooperative script menurut Dansereau dalam

Slavin (1994) adalah skenario pembelajaran kooperatif. Artinya setiap

peserta didik mempunyai peran dalam saat diskusi berlangsung.

b. Pembelajaran Cooperative Script menurut Schank dan Abelson dalam

Hadi (2007:18) adalah pembelajaran yang menggambarkan interaksi

peserta didik sepertiilustrasi kehidupan sosial peserta didik dengan

lingkungannya sebagai individu,dalam keluarga, kelompok

masyarakat, dan masyarakat yang lebih luas.

c. Brousseau (2002) dalam Hadi (2007:18) menyatakan bahwa model

pembelajaran cooperative script adalah secara tidak langsung terdapat

kontrak belajar antara guru dengan peserta didik dan peserta didik

dengan peserta didik mengenai cara berkolaborasi.

20

Rudi Hartono, Ragam Model Mengajar yang Mudah Diterimah Murid, Banguntapan Jogjakarta

: DIVA Pres , 2013. Hal. 83

Page 10: BAB II PENELITIAN A. Diskripsi Teori 1.eprints.unpam.ac.id/514/3/Skripsi PKN BAB II.pdf · A. Diskripsi Teori 1. Haki kat Pembelajaran Pembelajaran merupakan salah satu tugas penting

24

Berdasarkan pengertian-pengertian yang diungkapkan diatas,antara

satu dengan yang lainnya memiliki maksud yang sama yaitu terjadisuatu

kesepakatan antara peserta didik dengan guru dan peserta didik dengan

peserta didik untukberkolaborasi memecahkan suatu masalah dalam

pembelajaran dengan cara-carayang kolaboratif seperti halnya

menyelesaikan masalah yang terjadidalam kehidupan sosial peserta didik.

Prinsip Model Pembelajaran Cooperative Script :

Model pembelajaran cooperative script ini memiliki konsep dari

the aclerated learning, active learning, dan cooperative learning. Maka

prinsip-prinsip dalam model pembelajaran ini sama dengan prinsip-prinsip

yang ada pada model pembelajaran cooperative learning, prinsip-

prinsipnya yaitu :

a) Peserta didik harus memiliki persepsi bahwa mereka tenggelam dan

berenang bersama.

b) Peserta didik memiliki tanggung jawab terhadap peserta didik lain

dalam kelompoknya, disamping tanggung jawab terhadap diri sendiri

dalam mempelajari materi yang dihadapi.

c) Peserta didik harus berpandanagn bahwa mereka semuanya memiliki

tujuan yang sama .

d) Peserta didik harus berbagi tugas dan berbagi tanggung jawab, sama

besarnya diantara para anggota kelompok.

e) Peserta didik akan diberi suatu evaluasi atau penghargaan yang akan

ikut berpengaruh terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok.

Page 11: BAB II PENELITIAN A. Diskripsi Teori 1.eprints.unpam.ac.id/514/3/Skripsi PKN BAB II.pdf · A. Diskripsi Teori 1. Haki kat Pembelajaran Pembelajaran merupakan salah satu tugas penting

25

f) Peserta didik berbagi kepemimpinan, sementara mereka memperoleh

ketrampilan bekerja sama selama belajar.

g) Peserta didik akan diminta mempertanggung jawabkan secara

individual materi yang dipelajari dalam kelompok cooperative

learning.

Langkah-langkah Model Pembelajaran Cooperative Script

1. Guru membagi peserta didik untuk berpasangan

2. Guru membagi wacana/materi untuk dibaca dan dibuat ringkasannya

3. Guru dan peserta didik menetapkan siapa yang pertama berperan

sebagai pembicara dan siapada yang berperan sebagai pendengar.

4. Pembicara membacakan ringkasannnya selengkap mungkin, dengan

memasukkan ide-ide pokok kedalam ringkasannya. Sedangkan peserta

didik yang lain berperan :

a. Menyimak/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap

b. Membantu mengingat,menghafal ide-ide pokok dengan

menghubungkan dengan materi sebelumnya atau dengan materi

lainnya.

5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar

dan sebaliknya. Dan lakukan kembali kegiatan seperti diatas (langkah

pada kegiatan 4)

6. Guru dan peserta didik bersama-sama membuat kesimpulan materi

pelajaran

Page 12: BAB II PENELITIAN A. Diskripsi Teori 1.eprints.unpam.ac.id/514/3/Skripsi PKN BAB II.pdf · A. Diskripsi Teori 1. Haki kat Pembelajaran Pembelajaran merupakan salah satu tugas penting

26

7. Penutup.

Kelebihan Model Pembelajaran Cooperative Script :

Model pembelajaran Cooperative Script baik digunakan dalam

pembelajaran untuk menumbuhkan ide-ide atau gagasan baru, daya

berfikir kritis serta mengembangkan jiwa keberanian dalam

menyampaikan hal-hal baru yang diyakininya benar. Sehubungan dengan

itu maka kelebihan dari model pembelajaran Cooperative Script adalah

sebagai berikut;

1. Model pembelajaran Cooperative Script mengajarkan peserta didik

untuk percaya kepada guru dan lebih percaya lagi pada kemampuan

sendiri untuk berpikir, mencari informasi dari sumber lain dan

belajara dari peserta didik lain.

2. Model pembelajaran Cooperative Script mendorong peserta didik

untuk mengungkapkan idenya secara verbal dan membandingkan

dengan ide temannya. Ini secara khusus bermakna ketika dalam

proses pemecahan masalah.

3. Model pembelajaran Cooperative Script membantu peserta didik

belajar menghormati peserta didik yang pintar dan peserta didik yang

kurang pintar dan menerima perbedaan yang ada.

4. Model pembelajaran Cooperative Script merupakan suatu strategi

yang efektif bagi peserta didik untuk mencapai hasil akademik dan

social termasuk meningkatkan prestasi, percaya diri dan hubungan

Page 13: BAB II PENELITIAN A. Diskripsi Teori 1.eprints.unpam.ac.id/514/3/Skripsi PKN BAB II.pdf · A. Diskripsi Teori 1. Haki kat Pembelajaran Pembelajaran merupakan salah satu tugas penting

27

interpersonal positif antara satu peserta didik dengan peserta didik

yang lain.

5. Model pembelajaran Cooperative Scriptbanyak menyediakan

kesempatan kepada peserta didik untuk membandingkan jawabannya

dan menilai ketepatan jawaban.

6. Model pembelajaran Cooperative Script mendorong peserta didk

yang kurang pintar untuk tetap berbuat.

7. Interaksi yang terjadi selama pembelajaran Cooperative Script

membantu memotivasi peserta didik dan mendorong pemikiran

8. Dapat meningkatkan atau mengembangkan keterampilan berdiskusi.

9. Memudahkan peserta didik melakukan interaksi social

10. Menghargai ide orang lain.

11. Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif.

Kekurangan Model pembelajaran Cooperative Script :

Setiap model pembelajaran pasti memiliki kelebihan

dankekurangan, begitu juga dengan Model pembelajaran Cooperative

Script ini. Adapun yang menjadi kekurangan dari Model pembelajaran

Cooperative Script ini adalah :

1. Beberapa peserta didik mungkin pada awalnya takut untuk

mengeluarkan ide, takut dinilai teman dalam kelompoknya.

2. Tidak semua peserta didik mampu menerapkan Model pembelajaran

CooperativeScript.Sehingga banyak tersita waktu untuk menjelaskan

mengenai model pembelajaran ini.

Page 14: BAB II PENELITIAN A. Diskripsi Teori 1.eprints.unpam.ac.id/514/3/Skripsi PKN BAB II.pdf · A. Diskripsi Teori 1. Haki kat Pembelajaran Pembelajaran merupakan salah satu tugas penting

28

3. Penggunaan Model pembelajaran Cooperative Script harus sangat

rinci melaporkan setiap penampilan peserta didik dan tiap tugas

peserta didik, dan banyak menghabiskan waktu untuk menghitung

hasil prestasi kelompok.

4. Sulit membentuk kelompok yang solid yang dapat bekerja sama

dengan baik.

5. Penilaian terhadap murid sebagai individual menjadi sulit karena

tersembunyi di dalam kelom.

4. Metode Ceramah

Pengunaan metode ceramah dalam lingkungan pendidikan

moderen, adalah sebagai metode mengajar yang telah menjadi salah satu

persoalan yang sering diperdebatkan, dengan alasan karena metode

tersebut kurang efisien dan bertentangan dengan cara manusia belajar.

Penuturan atau penerangan secara lisan oleh guru di depan kelas.Alat

interaksinya adalah “ bicara”. Cara mengajar dengan ceramah dapat di katakana

juga sebagai teknik kuliah yakni cara mengajar, menyampaikan keterangan atau

informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara

lisan21

.

Salah satu metode klasik yang masih dianggap efektif oleh guru

adalah berceramah. Dengan menyampaikan materi secar monoton didepan

peserta didik, guru lebih leluasa untuk berbicara panjang lebar. Satu sisi ini

menjadi cara efektif karena peserta didik bisa dengan tenang, cermat, dan

sambil mencatat foint – foint penting yang disampaikan. Tapi, pada sisi

lain metode ini juga mengandung resiko terjadinya kebosanan peserta

21

Komarudin, Strategi Pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan,Tangerang Selatan – Banten:

Universitas Pamulang,2008. Hal.40

Page 15: BAB II PENELITIAN A. Diskripsi Teori 1.eprints.unpam.ac.id/514/3/Skripsi PKN BAB II.pdf · A. Diskripsi Teori 1. Haki kat Pembelajaran Pembelajaran merupakan salah satu tugas penting

29

didik untuk terus mendengarkan yang berujung pada turunnya minat

belajar peserta didik.

Peserta didik akan mempunyai pandangan bahwa ilmu itu sebenarnya sudah

disediakan sehingga tidak perlurepot – repot mencrai lagi. Pandangan demikian

tentu akan memuat peserta didik malas untuk mengembangkan belajar secara

mandiri. Mereka akan selalu mengantungkan proses belajar- mengajar hanya

pada guru. Itulah sisi negatif ketika guru terlalu dominan untuk berceramah22

.

Sudah bukan menjadi rahasia umum, penggunaan metode

berceramah dalam proses belajar – mengajar akan membuat siswa mudah

bosan dan mengantuk hingga tak sedikit ada yang tidur. Hal ini wajar,

karena ketika guru hanya dominan ceramah maka secara tak langsung ia

telah mengganggap sebagai objek yang harus selalu disirami denagn

pengetahuan. Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan

metode tradisional, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan

sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses

belajar mengajar. Sudah bukan menjadi rahasia umum, penggunaan

metode berceramah dalam proses belajar – mengajar akan membuat

peserta didik mudah bosan dan mengantuk hingga tak sedikit ada yang

tidur.

Metode ceramah adalah “cara penyajian materi yang dilakukan

dengan penjelasan lisan secara langsung ( bersifat satu arah) terhadap

peserta (audience)”.23

Guru yang dominan berceramah telah mengganggap

siswa layaknya gelas kosong yang harus di isi dengan air hingga penuh.

Sisi lain, jika guru terlalu banyak berceramah, peserta didik akan

22

Ibid, Hal.23 23

Daryanto, Strategi Dan Tahapan Mengajar, Bandung: CV Yrama Widya, 2013. Cet.1 Hal.2

Page 16: BAB II PENELITIAN A. Diskripsi Teori 1.eprints.unpam.ac.id/514/3/Skripsi PKN BAB II.pdf · A. Diskripsi Teori 1. Haki kat Pembelajaran Pembelajaran merupakan salah satu tugas penting

30

mempunyai rasa ketergantungan yang tinggi terhadap orang lain sebagai

sumber belajar. Guru yang dominsn berceramah telah mengganggap

peserta didik layaknya gelas kosong yang harus di isi dengan air hingga

penuh. Sisi lain, jika guru terlalu banyak berceramah, peserta didik akan

mempunyai rasa ketergantungan yang tinggi terhadap orang lain sebagai

sumber belajar.

Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan uraiannya, guru

dapat menggunkan alat – alat bantu seperti gambar, dan audio visual

lainnya. Kadang – kadang terjadi pula orang baru saja mengikuti ceramah,

jika ditanya, tidak tahu apa – apa. Kemungkinan terjadi penceramahannya

kurang pandai menyampaikan informasi dan mungkin pula karena

khalayaknya bukan pendengar yang baik. Karena itu alat pertama dalam

metode ceramah ini adalah berhubungan dengan siswa mengunakan

bahasa lisan.

Peranan peserta didik dalam metode ceramah adalah

mendengarkan dengan teliti mencatat pokok penting yang dikemukakan

oleh guru. Di samping itu, mungkin pula disebabkan oleh sifat metodenya

sendiri, yaitu:

1) Metode ceramah tidak dapat memberikan kesempatan untuk berdiskusi

memecahkan masalah sehingga proses menyerap pengetahuannya

kurang tajam

2) Kurang memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk

mengembangkan keberanian mengemukakan pendapatnya

Page 17: BAB II PENELITIAN A. Diskripsi Teori 1.eprints.unpam.ac.id/514/3/Skripsi PKN BAB II.pdf · A. Diskripsi Teori 1. Haki kat Pembelajaran Pembelajaran merupakan salah satu tugas penting

31

3) Pertanyaan lisan dalam ceramah kurang dapat ditangkapoleh

pendengarnya

4) Kurang cocok dengan tingkah laku kemampuan anak yang masih kecil.

Langkah-langkah di bawah ini dapat di pakai sebagai petunjuk

untukmetode ceramah: Pertama langkahpersiapan yang dimaksud disini

adalah menjelaskan kepada speserta didik tentang tujuan pelajaran dan

pokok-pokok masalah yang akan dibahas dalam pelajaran tersebut.

Disamping itu, guru memperbanyak bahan appersepsi untuk membantu

mereka memahami pelajaran yang akan disajikan. Kedua penyajian pada

tahap ini guru menyajikan bahan yang berkenaan dengan pokok – pokok

permasalahan. Ketiga generalisasidalam hal ini unsur yang sama dan

berlainan dihimpun untukmendapatkankesimpulan - kesimpulan mengenai

pokok– pokok permasalahan. Keempat aplikasi penggunan pada langkah

ini kesimpulan yang diperoleh digunakan dalam berbagai situasi sehingga

nyata makna kesimpulan itu.

Metode ini mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan

sebagai berikut:

a. Kelebihan metode ceramah

1) Guru mudah menguasai kelas.

2) Mudah mengorganisasikan tempat duduk/ kelas.

3) Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.

4) Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.

5) Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.

Page 18: BAB II PENELITIAN A. Diskripsi Teori 1.eprints.unpam.ac.id/514/3/Skripsi PKN BAB II.pdf · A. Diskripsi Teori 1. Haki kat Pembelajaran Pembelajaran merupakan salah satu tugas penting

32

b. Kelemahan metode ceramah

1) Mudah menjadi verbalisme ( pengertian kata – kata).

2) Yang visual menjadi rugi, yang auditif ( mendengar) yang besar

menerimanya.

3) Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan.

4) Guru menyimpulkan bahwa peserta didik mengerti dan tertarik

pada ceramahnya, ini sukar sekali.

5) Menyebabkan peserta didik menjadi pasif.

Namun perlu diketahui juga bahwa untuk menggunakan metode

ceramah secara murni itu sukar, maka dalam pelaksanaannya perlu

menaruh perhatian untuk mengkombinasikan dengan teknik-teknik

penyajian lain sehingga proses belajar mengajar yang dilaksanakan dapat

berlangsung dengan intensif.

5. Hasil Belajar

Secara Psikologis pengertian belajar, belajar merupakan “suatu

proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya”.24

Perubahan –

perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku dan

prinsip ini harus terinternalisasi pada diri pembelajar sehingga belajar

menjadi suatu kebutuhan, belajar tidak lagi menjadi sebuah beban bagi

peserta didik. Jika ini sudah tumbuh, peserta didik akan menjadi

pembelajar yang semakin sadar. Kesadaran ini menjadi dasar bagi

24

Slameto, Belajar Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta: Renika Cipta. 2010. Cet. 5

Hal. 2

Page 19: BAB II PENELITIAN A. Diskripsi Teori 1.eprints.unpam.ac.id/514/3/Skripsi PKN BAB II.pdf · A. Diskripsi Teori 1. Haki kat Pembelajaran Pembelajaran merupakan salah satu tugas penting

33

tumbuhnya kemampuan mengolah informasi dan kemampuan mencari

strategi-strategi pemecahan masalah dengan memanfaatkan latar belakang

pengalamannya. “Implikasinya pembelajar akan terbiasa dengan uji coba,

membiasakan diri untuk merenungkan proses, menyediakan waktu yang

cukup, dan terbangunnya belajar mandiri di dalam memecahkan

masalah.”25

Hasil belajar adalah“kemampuan-kemampuan yang dimiliki

peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya”.26

Yang mana

pengalaman itu harus diaplikasikan, agar kemampuan yang dimiliki

peserta didik akan mendapatkan hasil belajar yang memuaskan. Hasil

belajar peserta didik dipengaruhi oleh kamampuan dan kualitas

pengajaran. Sedangkan menurut Kingsley dalam Sudjana membagi tiga

macam hasil belajar mengajar :

1. Keterampilan dan kebiasaan

2. Pengetahuan dan pengarahan

3. Sikap dan cita-cita

Sedangkan menurut Bloom dalam Sudjana membagi tiga

klasifikasi hasil belajar mengajar :

1. Ranah kognitif

Hasil belajar intlektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu

pengetahuanatau ingatan,pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan

25

Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, jakarta: Rineka Cipta, 2010. Hal. 1-4 26

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010.

Cet.15 Hal. 22

Page 20: BAB II PENELITIAN A. Diskripsi Teori 1.eprints.unpam.ac.id/514/3/Skripsi PKN BAB II.pdf · A. Diskripsi Teori 1. Haki kat Pembelajaran Pembelajaran merupakan salah satu tugas penting

34

evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan

keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tinggkat tinggi.

2. Ranah afektif

Sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau

reaksi, penilaian, organisasi, dan interalisasi.

3. Ranah psikomotoris

Berkenan denagn hasil belajar keterampilan dan kemampuan

bertindak. Ada enam aspek yaitu, gerakan refleks, keterampilan

gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan,

gerakan keterampilan kompleks, gerakan dan interpretatif.

Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah profesional yang

dimiliki oleh guru. Artinya, kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif

(intelektual), bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku (psikomotorik).

Dari beberapa pendapat di atas, maka hasil belajar peserta didik

dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam individu peserta didik berupa

kemampuan personal (internal) dan faktor dari luar diri peserta didik yakni

lingkungan.

Dengan demikian hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau

diperoleh peserta didik berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal

tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan

kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupa sehingga

nampak pada diri indivdu penggunaan penilaian terhadap sikap,

pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek

Page 21: BAB II PENELITIAN A. Diskripsi Teori 1.eprints.unpam.ac.id/514/3/Skripsi PKN BAB II.pdf · A. Diskripsi Teori 1. Haki kat Pembelajaran Pembelajaran merupakan salah satu tugas penting

35

kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku

secara kuantitatif.

Hasil belajar diperoleh masing – masing peserta didik berbeda –

beda, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti dikemukakan oleh

sudjana ( 2009:39-40) dalam http dalam aktif pratikum , bahwa “hasil

belajar yang dicapai peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu

faktor dari dalam diri peserta didik dan luar.”27

Selain faktor dari dalam

diri peserta didik dan luar, juga banyak faktor lainnya. Dimensi penilaian

proses belajar mengajar berkenaan dengan komponen-komponen proses

belajar mengajar seperti tujuan pengajaran, bahan pengajaran, metode dan

alat, kegiatan belajar peserta didik, kegiatan mengajar guru, dan penilaian.

Kriteria yang di gunakan dalam menilai proses belajar mengajar

antara lainkonsistensi kegiatan belajar mengajar dengan kurikulum,

keterlaksanaannya oleh guru,peserta didik, motivasi belajar peserta didik,

keaktifan peserta didik, interaksi guru dan peserta didik, kemampuan atau

keterampilan guru, kualitas hasil belajar peserta didik. Sumber data dalam

penilaian tersebut adalah guru, peserta didik, tenaga kependidikan, lainnya,

dan juga orang tua peserta didik, penilaiannya menggunakan alat-alat

bukan tes (nontes) seperti kuesioner, wawancara, observasi skala

penilaian, dan sosiometri.

Bahwa prosedur pengolahan hasil penilaian pembelajaran sangat penting baik

untuk guru , peserta didik maupun pihak lain yang berkepentingan seperti

orang tua peserta didik. Karena posisi prosedur pengolahan sangat penting,

maka semua mahapeserta didik calon guru dan guru pemula memahami dengan

27

Http://Susianha. /01/ Penilaian Pembelajaran, blogspot.com .2009. Diakses 25 agustus 2013

Page 22: BAB II PENELITIAN A. Diskripsi Teori 1.eprints.unpam.ac.id/514/3/Skripsi PKN BAB II.pdf · A. Diskripsi Teori 1. Haki kat Pembelajaran Pembelajaran merupakan salah satu tugas penting

36

baik bagaimana cara mengelola hasil penilaian itu secara benar dan memenuhi

rasa keadilan28

.

Hasil penelitian untuk guru dapat meningkatkan mutu profesinya

sebagai tenaga pengajar, bagi pesrta didik dapat meningkatkan hasil

belajar, perubahan tingkah laku, jujur dan berakhlak mulia, pihak lain

adalah memahami dunia sekitar nya terutama orang tua yang memberi

dorongan dan semangat kepada peserta didik tersebut.

B. Penelitian Yang Relevan

Berdasarkan penelitian yang sudah digunakan olehSumadi (2004).

Dengan judul Studi Komperasi Tentang Penggunaan Model pembelajaran

Cooperative Scriptdengan metode Driil Terhadap Hasil Belajar

Pendidikan Kewarganegaraan Peserta Didik Kelas X A Dan X B Di

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Toho Kabupaten Pontianak. II Dengan

hasil sebagai berikut: “Berdasarkan observasi terhadap pembelajaran

Sejarah dan hasil wawancara dengan guru kelas serta beberapa peserta

didik, dapat diketahui bahwa selama ini pembelajaran sejarah di Sekolah

Menengah Atas Negeri 1 Toho Kabupaten Pontianak sudah menunjukan

hasil yang relevan dengan menggunakan Model pembelajaran Cooperative

Script. Dengan hasil belajar mencapai 87% dengan nilai yang diperoleh 85

sampai dengan 100 dan dinyatakan berhasil dengan KKM 75.

Hasil penelitian Mahendra (2004). Dengan judul pemecahan

masalahdengan metode ceramah oleh guru pendidikan kewarganegaraan

28

Neohi Nasution,Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta:

Universitasterbuka 2007. Hal. 1

Page 23: BAB II PENELITIAN A. Diskripsi Teori 1.eprints.unpam.ac.id/514/3/Skripsi PKN BAB II.pdf · A. Diskripsi Teori 1. Haki kat Pembelajaran Pembelajaran merupakan salah satu tugas penting

37

pada peserta didik kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kakap

mengungkapkan bahwa kemampuan pembelajaran kewarganegaraan

peserta didik yang diajar dengan pendekatan pemecahan masalah lebih

baik daripada kemampuan ceramah. Pada hasil penelitiannya dikatakan

bahwa konsep kewarganegaraan peserta didik yang diajar dengan

pemecahan masalah lebih baik daripada peserta didik yang diajar dengan

pendekatan ceramah. Yang mana ketuntasan belajar peserta didik dengan

menggunaka pemecahan masalah mencapai 85%, dengan nilai rata – rata

84 dengan KKM yang dicapai 75.

C. Kerangkah Berpikir

Ditengah pesatnya perkembangan pendidikan didunia yang sangat

begitu cepat berkembang, dan mempunyai teknologi yang semakin

canggih dari zaman kezaman maka tuntutan pendidikan terhadap

masyarakat sangatlah harus ditingkatkan terutama pada sejak dini karena

dimana seperti yang terdapat pada filosofi pendidikan biasanya berawal

saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan

bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh

banyak orang dengan memainkanmusik dan membaca kepada bayi dalam

kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum

kelahiran.

Banyak usaha yang di lakukan oleh peserta didik untuk meraih

hasil belajar agar menjadi yang terbaik seperti mengikuti belajar

Page 24: BAB II PENELITIAN A. Diskripsi Teori 1.eprints.unpam.ac.id/514/3/Skripsi PKN BAB II.pdf · A. Diskripsi Teori 1. Haki kat Pembelajaran Pembelajaran merupakan salah satu tugas penting

38

bimbingan belajar, dan sebagainya. Begitu dengan guru harus

menggunakan metode yang tepat dalam proses belajar mengajar. Karena

mengajar dengan metode yang baik akan mempengaruhi hasil belajar

peserta didik. Dan guru tidak hanya menggunakan metode yang sering

digunakan atau tidak asing lagi bagi peserta didik, melainkan juga

mengenalkan metode yang lain, apalagi pada pembelajaran pendidikan

kewarganegaraan yang terkesan membosankan maka harus menggunakan

metode yang tepat.

Seperti halnya metode yang digunakan di SMP Negeri 9 pamulang

hanya menggunakan metode yang sering digunakannya seperti ceramah

sehingga kurangnya wawasan bagi peserta didik. Proses belajar mengajar

dapat berjalan dengan efektif bila guru dapat menggunakan dan

meningkatkan fungsinya, karena proses mengajar dan hasil belajar peserta

didik sebagian besar di tentukan oleh fungsi guru. Maka dari itu,

menggunakan Model pembelajaran Cooperative Script sangat efektif

untuk proses belajar mengajar. Tetapi juga suatu metode mempunyai

kekurangan dan kelemahannya.

Adapun model belajar Cooperative Script adalah model belajar

dimana peserta didik bekerja secara berpasangan dan bergantian secara

lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari.

Sedangkan ceramah adalah penuturan atau penerangan secara lisan oleh

guru di depan kelas. Suatu cara yang teratur atau yang telah di pikirkan

secara mendalam untuk di gunakan dalam mencapai sesuatu. Berdasarkan

Page 25: BAB II PENELITIAN A. Diskripsi Teori 1.eprints.unpam.ac.id/514/3/Skripsi PKN BAB II.pdf · A. Diskripsi Teori 1. Haki kat Pembelajaran Pembelajaran merupakan salah satu tugas penting

39

hal tersebut bahwa menggunakan metode yang tepat dalam proses belajar

mengajar maka semakin baik pula pada hasil belajar peserta didik.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan deskripsi teoritik dan kerangka berpikir di atas, maka

hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut “ Diduga perbandingan

Model Cooperative Script lebih baik dibandingkan dengan metode

Ceramah terhadap hasil belajar pendidikan kewarganegaraan peserta didik

di SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014”.