bab ii micropiles - dewey.petra.ac.id
TRANSCRIPT
BAB II
MICROPILES
2.1 DEFINISI MICROPILES
Dewasa ini berkembang suatu bentuk tiang yang dikenal dengan istilah
Micropiles . Ada beberapa definisi yang digunakan untuk menjelaskan istilah dari
micropiles. Menurut Weltman (1981) minipile adalah tiang dengan diameter 150 -
250 mm dan micropiles adalah tiang dengan diameter lebih kecil dari 150 mm. Ir
Indrasurya BM ( 1991 ) mendefinisikan bahwa micropiles digunakan untuk
menunjukan semua tiang yang berdiameter kecil yaitu antara 75 - 250 mm dan
terbuat dari beton dengan penulangan ditengah-tengah. Diameter dari tipe bored
pile konvensional, umumnya lebih besar dari 300 mm. Sedangkan untuk tipe bored
Micropiles 6
pile berdiameter kecil, diameternya kurang dari 300 mm dan normalnya antara 100
- 250 mm. Oleh karena itu dalam pelaksanaan micropiles umumnya digunakan
diameter 100-250 mm.
Karena ujung micropiles tidak besar maka sebagjan besar gaya ditransfer ke
tanah melalui skin friction. Tiang ini dapat dipakai untuk beban axial dalam kedua
arah karena kemampuan micropiles menahan gaya tekan sebaik gaya tank. Namun
hanya sebagian kecil dari bending moment yang dapat ditahan. Tekuk dari
micropiles mungkin menjadi masalah ketika menembus lapisan berlumpur yang
sangat lunak, atau ketika berada dalam air . Micropiles dapat dipakai secara
kelompok ataupun tunggai, dapat dipasang secara vertikal ataupun miring dan dapat
dipakai untuk semuajenis tanah.
2.2 MATERIAL
Micropiles terdiri dari tulangan dan material grout Tulangan berbentuk
sangkar, tube, pipa atau baja tulangan. Material grout terdiri dari semen,air dan
aggregat halus. Biasanya perbandingan air dan semen untuk campuran grout
berkisar antara 0,4 - 0,5 dan ukuran maximum dari aggregat 7 mm.
Kadang-kadang bila perlu digunakan bahan aditive misalnya retarder untuk
memperlambat proses pengeringan campuran grout
2.3 PELAKSANAAN DAN PERALATAN
Variasi pelaksanaan micropiles telah berkembang sejak 20 tahun terakhir ini
dan menghasilkan beberapa sistem pelaksanaan dengan kontraktor khusus. Tetapi
pada dasamya pelaksanaan dapat dibagi dalam dua tipe yaitu :
Micropiles 7
1. Drilled or Bored Cast in Place Methods ( Non Displacement Methods)
2. Displacement Methods
2.3.1 Drilled or Bored Cast in Place Methods
Teknik boring ini sering dipakai dalam pelaksanaan micropiles. Dimana
pembuatan hibang dilakukan dengan metode boring dan drilling dan diikuti dengan
injeksi bahan grout.
a. Pembuatan Lubang
Beberapa metode yang digunakan untuk pembuatan lubang :
1. Rotary Drilling
Pengeboran dengan cara ini memberikan lubang yang seragam dan lurus dan
dapat diterapkan pada bermacam-macam kondisi tanah maupun
batuan. Pengeboran dilakukan dengan memutar dan mendorong semacam
mata bor ( bit ) kedalam tanah. Pecahan tanah dinaikkan ke permukaan oleh
tekanan dari cairan pengeboran ( drilling fluid ) tnelahu sebuah pompa tekan.
Cairan pengeboran ini dipompakan melalui stang bor oleh sebuah pompa
tekan ( displacement pump atau mud pump) dan keluar dari hibang yang ada
pada mata bor. Cairan ini membantu mengangkut pecahan tanah ke
permukaan agar pecahan tanah tersebut tidak terkumpul di dasar lubang.
Setelah sampai di permukaan suspensi ini diendapkan dalam sebuah tangki
agar pecahan tanah yang berat dapat mengendap, dan cairan yang bcrsih
disirkulasikan kembali oleh pompa tekan ke dalam hibang. Gambar 2.1
memperlihatkan secara skematis kerja mean bor ini.
Micropiles 8
tripod derrilc Snatch block
Moisting plug
Water swivel
_ Suction hose |»J— Foot valve
Sludge barrel head
Core barrel
Core Metal bit
Oambar 2.1 Rotary drillling rjg ( Hvorslev, 1948 )
Hal-hal yang periu diperhatikan dalam pengeboran :
• Cairan Pengeboran
Cairan ini selalu dialirkan ke mata bor selama pengeboran beiiangsung.
Fungsi dari cairan ini adalah:
- Menaikkan pecahan tanah akibat pengeboran ke pennukaan
- Mendinginkan mata bor dan stang bor
- Mengurangi gesekan-gesekan mekanik
Micropiles 9
- Stabilisasi lubang bor, agar tak longsor.
Pada saat bersamaan cairan ini tak boleh mengakibatkan pelunakan tanah
atau desintegrasi dari tanah yang dibor.
Cairan pengeboran ada bermacani-macam jenis dan umumnya didasarkan
atas :
- Air (air biasa atau campuran air + bentonite)
- Minyak
- Udara atau uap
- Busa
Yang paling sering digunakan dalam pengeboran adalah dengan
menggunakan air, dan campuran antara air dan bentonite ( semacam
lempung berplastisitas tinggi dan ekspansif ), yang disebut lumpur
pengeboran ( drilling mud ). Penggunaan lumpur pengeboran lebih
diutamakan mengingat cairan ini lebih pekat sehingga kemampuan
mengangkat pecahan tanah lebih besar sekalipun pada putaran yang rendah.
Terlebih lagi lumpur akan mengulas dinding lubang bor sehingga kedap
terhadap rembesan air. Dengan demikian tekanan dalam lubang bor tetap
terjaga.
Lumpur ini bisa dirancang kepekatannya, tergantung dari jenis tanah yang
dijumpai. Tanah-tanah kepasiran memerlukan kepekatan yang tinggi.
Umumnya berat jenis lumpur diatur antara 1.05 - 1.2.
• Mata Bor
Micropiles 10
Mata-mata bor seperti tergambar di gambar 2.2 sering digunakan dalam
pelaksanaan. Fistail bit digunakan pada pengeboran tanah lunak. Lubang
untuk keluarnya cairan pengeboran diarahkan ke atas agar semprotannya
tidak mengganggu tanah yang lunak. Drag bit, dengan mata dari tungsten,
merupakan mata bor yang paling umum dipakai, sedangkan tricone biasanya
dipergunakan bila menjumpai tanah yang amat keras atau batuan.
Tungsten Inseri Drag Bit
Roller Rock Bit or tr icone Bit
Gambar 2.2 Macam-macam mata bor untuk rotary drilling ( Courtesy of Acker
Drill Company Inc.)
2. Auger Drilling
Flight augers atau bor ulir sebenarnya lebih merupakan jenis dari mata bor .
Ulir ini bisa diputar secara manual atau oleh mesin yang sama dengan rotary
drilling. Penarikan auger berkali-kali akan sangat menyuUtkan pekerjaan,
Micropiles 11
karena itu dibuatlah continuous flight auger ( CFA ). Dimana pada tipe ini
ulirnya menerus, dengan demikian potongan-potongan tanah dapat diteniskan
ke permukaan lewat ulir tersebut CFA hanya dapat dijalankan dengan mestn
bor kapasitas besar.
i I
I 'i (a) (b) (c)
Fig. 1.24 Hand augers: (a) ship auger; (b) closed spiral auger; (c) open spiral auger;
Gambar 2.3 Macam-macam auger ( Courtesy of Acker Drill Company, Inc. )
3. Percussion drilling
Cara pembuatan lubang adalah dengan menjatuh-jatuhkan semacam pahat (
chisel ) atau tabung tajam ( shell atau claycutter ) yang berat ke dalam tanah.
Potongan tanah akan masuk ke dalam tabung tersebut dan terbawa sewaktu
tabung ditarik ke permukaan. Terkadang lubang hams diisi dengan air untuk
melunakkan tanahnya sehingga mempermudah masuknya tabung ke
dalamnya. Stabilitas lubang bor dilakukan oleh casing. Terkadang casing perlu
dipukulkan lebih dalam dari mata bor bila dijumpai tanah yang sangat
Micropiles 12
lunak. Gambar 2.4 memperlihatkan sebuah peralatan untuk percussion drilling
ini
Towing hook
Pulley wheel
Tubular sleel shear legs
Wire rope
Towing wheels
Winch clutch handle
2cyl inder diesel engine
Fool brake (or winch
Free fall type winch drum
Casing
Claycutter
Gambar 2.4 Light percussion drilling rig (Pilcon Engineering Ltd. )
4. Wash Boring
Pembuatan lubang bor dimungkinkan dengan memutar dan menumbuk
sebuah mata bor dengan dibantu semprotan air yang keras. Stabilitas lubang
bor dilakukan dengan casing yang juga berfungsi sebagai penyalur air keluar.
Gambar 2.5 Menjelaskan secara skematis cara kerja wash boring ini.
Micropiles
Petrol or diesel engine
Casing.
Drill bi t- water flush emerges _,_ Irom base i carries soil up the hole.
i—Water swivel.
Casing T- piece for flush return.
Pulley wheel
Hoisting; rope— ,
Tiller lor rod rotation
Hand or engine operated f lush pump.
Sump for wash "water and sample
collection
^Hollow drill rods surged up & down and rotated.
Gambar 2.5 Washboring rig (Based on Hvorsiev, 1949 )
b. Metode dan Peralatan Grouting
Untuk pelaksanaan micropiles metode grouting yang umumnya digunakan
adalah metode injeksi.
Micropiles 14
v - . M
( • ) _ Grouting in
successive lifts
from the bottom
of the grouthole
(c)- Simultaneous
drilling and
grouting
( V ) . Grouting through
"tubes i manchettes"
Gambar 2.6 Variasi tipe metode injeksi ( Caron at.aL 1975 )
m m '.Pi
?••:•:•:
US _
•tiv.:
&%
•rv\i
©
a O
5i »?.£
as
' < • •
© © © Figure 6.11 Details of installation of sleeve pipe injection method (tub.: a manchettes). (1) Boring and casing; (2) inserting the tube a manchettes; (3) sealing in tube a manchettes and withdrawing casing; (4,i injection by means of a rioubie packer. (After Curvn ti u!.. Kef. 24.}
Gambar 2.7 Detail pelaksanaan metode injeksi dengan sleeve pipe ( Caron at.al, 1975 )
Micropiles 15
Metode injeksi ini terdiri dari 3 jenis
/. Jenis I ( Gambar 2.6.a) :
Grouting dilakukan dengan cara mengalirkan cairan yang bertekanan ke dalam
casing sehingga cairan tersebut dipaksa kehiar dari bawah casing dan mengjsi
pori-pori tanah disekitarnya. Apabila cairan telah mencapai radius yang
direncanakan casing ditarik ke level berikutnya.
2. Jenis II ( Gambar 2.6.b) :
Grouting dilakukan mclalui pipa manchette yaitu sejenis pipa yang terbuat
dari PVC. Pada jarak-jarak tertentu sepanjang pipa ini dibuat lubang-lubang
dan dibungkus dengan karet. Sebehun grouting dilaksanakan pada bagian
luar pipa manchette diberi sleeve grout yang berfungsi untuk mencegah
naiknya cairan grouting melalui lubang bor dimana valve yang hendak
diinjeksi ditempatkan diantara sumbat ganda ( double packer ) mekanis.
Gambar 2.7 memperlihatkan detail pelaksanaan metode injeksi dengan sleeve
pipe ( tube manchettes ). Akhir-akhir ini banyak digunakan packer sejenis
yang dapat dikembangkan dengan tekanan air dan udara.
3. Jenis III (Gambar 2.6.c) :
Grouting dilakukan bersamaan dengan proses pengeboran melalui batang bor.
Adapun proses grouting adalah sebagai berikut : material yang dibutuhkan
dicampur dalam suatu mixer berkecepatan tinggi ( 1S00 -2000 rpm ). Dari mixer
cairan grouting dikirim ke tangki penampung yang dilengkapi dengan pengaduk
berkecepatan rendah yang disebut agitator. Kadang-kadang pada tangki
Micropiles 16
penampung terdapat fasilitas timbangan yang berguna untuk mengontrol volume
cairan yang ada. Melalui sistim pipa sirkulasi, cairan grouting diinjeksikan ke
lubang bor dengan bantuan pompa grouting. Umumnya pompa grouting dari
jenis piston-pump yang digerakkan secara pneumatic. Pompa ini harus dapat
dioperasikan pada tekanan tinggi yaitu antara 10 - 120 kg/cm2 yang besarnya
dikontrol melalui sistim pengatur tekanan.
.-The3 9 valves control the quantity of gioui f*d into the ct'cut-siion lift*
Gambar 2.8 Peralatan dan sirkulasi / proses grouting ( Houlsby, AC, 1982 )
c. Metode pelaksanaan
Jenis micropiles dengan post grouting dikembangkan oleh Soletanche Co.
( Perancis ) dan disebut IM (injection metal ) pile. Pada prinsipnya pelaksanaan
post grouting padalM pile adalah dengan menginjeksikan mortar semen melalui
Micropiles 17
' valve' yang ada pada pipa manchette setelah pembungkus beton ( sleeve grout )
disekeliling pipa tersebut mengeras ( setting ). Mortar grout bertekanan akan
membuka / memecahkan sleeve grout pada tekanan 15-35 Kg/cm2 ( 24 jam setelah
pengecoran ) dan selanjutnya mendesak tanah longgar atau sebagian terpenetrasi
pada tanah disekitar tiang. Sehingga peningkatan daya dukung tiang yang
diharapkan dapat tercapai. Prosedur pelaksanaan IM pile ( diperlihatkan pada
gambar 2.10 ) adalah sebagai berikut:
1. Mula-mula lubang dibuat dengan suatu alat boring. Diameter hibang berkisar
antara 10-15 cm
2. Setelah lubang tersedia, suatu pipa yang dilengkapi dengan
lubang-lubang pada jarak-jarak tertentu dimasukkan kedalam lubang
bersama-sama tulangan yang diperlukan. Lubang-lubang pipa tersebut
diselubungi dengan karet membrane
3. Untuk menjaga posisi pipa beserta tulangan selalu tetap ditempat yang
direncanakan, suatu grouting material diisikan ke dalam lubang mengclilingi pipa
( primary grouting) . Hasil pengecoran ini disebut sleeve grout Setelah primary
grouted material agak keras, suatu pipa grouting yang berdiameter lebih kecil
dimasukan ke dalam pipa yang berhibang-lubang tersebut. Pipa grouting ini di
ujung bawahnya dilengkapi oleh 2 buah packer yang jaraknya diatur sama
dengan jarak dari lubang-lubang pada pipa pertama
4. Kedua packer digunakan untuk mengisolir lubang pada pipa pertama selama
grouting dilaksanakan. Tekanan grouting akan menyibak membran karet
Micropiles 18
serta memecahkan primary grouting untuk membentuk bulb di tanah di samping
pipa (post grouting)
1 Drilling
LJ
Installation of reinforcement and sleeve tube
3 Grout filling Grouting of the
surrounding volume through the sleeve tube
Connection to
superstructure
I-*- Reinforcement
Smooth tube
/
Sleeve
Gambar 2.8 Detail pelaksanaan IM Pile (Soletanche Co.)
Beberapa metode pelaksanaan menurut Koreck ( 1978 ) :
1. The Cast in Place Reinforced Concrete Type
2. The Anchor Type
3. The Micropile - Tubfix Type
4. Mini Core Pile ( Dywidag Gewi Pile )
Prosedur pelaksanaan cast in place reinforced type ( diperlihatkan pada
gambar 2.9 ) adalah sebagai berikut:
Micropiles 19
jg—Inflow Turntable}l ,— Drill ing fluid o u t f l o w j f b / (bentonite)
Foundation
Tremie pipe
„Dr i l l pipe 180mm dia.
-Cutt ing shoe
• Compressed air 6 -10 atm.
Drilling with Place Concreting Injection external reinforcement flushing
© © © ©
Ml Si
Dia. > 200mm
Pile completed
©
Gambar 2.9 Detail pelaksanaan cast in place reinforced type ( Koreck, W, 1978 )
1. Lubang bor dibentuk dengan menggunakan drill pipe yang dilengkapi dengan
cutting shoe dan suspensi betonite dialirkan untuk mengangkut hasil-hasil
pengeboran.
2. Tulangan berbentuk sangkar dimasukkan ke dalam lubang bor.
3. Pembetonan dilakukan dengan bantuan tremie pipe
4. Mortar semen diinjeksikan ke dalam lubang
5. Penginjeksian berlangsung terus sampai terbentuk tiang yang dimaksud.
Fondedile Foundation Ltd (Italia ) mengembangkan tiang yang disebut
Pah radice atau root piles ( Lizzi, F, 1980 ). Pelaksanaan root pile dapat
digolongkan dalam cast in place reinforced type. Umumnya pah radice berdiameter
12 - 28 cm dengan beban rencana 10 - 50 ton. Prinsip tiang ini dicapai dengan
memberikan tekanan 6 kg/cm2 pada beton cair ( gout) yang ada dalam lubang pada
Micropiles 20
saat proses pengangkatan casing. Untuk bahan beton digunakan campuran pasir
dansemen ( 600 Kg semen / M3 mortar beton)
i 1 3 A 5
i BO«INC
2 Pl. A O N C IMt « I N f O « C f . M f N I
3 FILLING W I T H MO«TA« BV TRfcMte PiPE
* W i T « O A » w t N C TM£ DAt iL INC * | P £ * N O APPLYING A I * #*f\£SSu«t
4 COMP^CTtO P»Ct
Gambar 2.10 Pelaksanaan Pali Radice ( Mascardi, 1983 )
Prosedur konstruksi pali radice adalah sebagai berikut:
1. Lubang bor dibentuk dengan memutar casing yang pada ujungnya
dipasang mata bor ( bit ). Sirkulasi air atau suspensi bentonite yang
disemprotkan dari dalam casing akan mengangkut hasJl-fusil pengeboran
melalui sela-sela casing dan tanah.
2. Jika pengeboran telah mencapai kedalaman rencana maka tulangan
dapat dimasukkan ke dalam lubang.
3. Dengan bantuan pipa tremie maka mortar dapat dicorkan sehingga
menggantikan cairan lain yang ada di dalam lubang. Pengecoran ini
Micropiles 21
dimulai dari dasar lubang.
4. Dengan menghubungkan penutup casing pada kompresor maka udara
bertekanan akan mendesak beton cair yang ada di dalam lubang.
Penekanan ini berlangsung terus selama proses pengangkatan casing.
5. Dengan meneruskan proses ini maka didapat tiang yang dimaksud.
Lizzi, F ( 1980 ) juga memperkenalkan penggunaan expansion cell yang
ditempatkan diujung bawah tiang palo radice. Dengan memompakan mortar semen
melalui pipa injeksi maka expansion cell akan mengembang dan pecah pada tekanan
tertentu (lihat gambar 2.11).
Gambar 2.11 Pali radice dengan expanded base (lizzi, F, 1980 )
Anchor type banyak terdapat pada konstruksi angkur tanah. Umumnya tiang
berdiameter antara 13 -19 cm dengan beban rencana 20 - 50 ton. Prinsip kerjanya
Micropiles 22
adalah dengan menginjeksikan mortar semen melalui casing yang akan mengalir
atau mendesak tanah longgar yang ada di sekitar ujungnya. Besarnya tekanan
grouting yang diperlukan 5 -20 Kg/cm2.
Of.ll.ng wiin fill»nV v/t'ch IruulUtion ol ilia Injection a/ Pile y».ng irt<J ctr>«"< nodjf («irtffirccm«n| pipe ccmcni mcrtar completed Cncui4t,n% jnti v l t tf^wjl »Ad v*i:nUMv»«l * in«> pull.n-g (
f|ui<l Of d l i i l" «J »l«m 0 / Cit'HtJ Ui« C-Mmg
(D © © © ©
Gambar 2.12 Detail Pelaksanaan anchor type ( Koreck, W, 1978 )
Prosedur pelaksanaan anchor type adalah sebagai berikut :
1. Lubang bor dibuat dengan memutar mata bor yag dibantu dengan sirkulasi air
untuk mengangkut hasil-hasil pengeboran ( wash boring sistem ). Casing
dimasukkan bersamaan dengan proses pengeboran ini
2. Jika pengeboran telah mencapai kedalaman rencana maka maka lubang diisi
dengan mortar semen yang dapat dipompakan melalui stang bor yang ada.
Mortar semen ini akan menggantikan cairan lain yang ada dalam lubang.
Micropiles 23
3. Tulangan jenis pipa atau batangan ( Bar ) dimasukkan ke dalam lubang dan
casing ditarik perlahan-lahan ke atas.
4. Mortar semen diinjeksikan kembali dengan menghubungkan pompa grouting ke
sistim penutup casing.
5. Penginjeksian mortar semen berlangsung terus sementara casing ditarik
perlahan-lahan sampai terbentuk tiang yang dimaksud.
m - Ui . i l . . D'-n.f"j t i u i J
\'/-s f°-'niiii,en'-'* i
&?&•
-O'.U.rto p»ix o-3-700^m CD
. C-I l iou thtx
I l I I
I
H.,- . l . . .w , r..|
4Bm„. OO (D>T - 1 4 m m CO (/'.'
i 101 m 101
M Sfe
OO - C l j y <<mcnl
n si is
CJiiny j r .d
circulating f lu id
F illiivj with cl jy-ctmrnt iu*p<fn ion and wttnof4v^jl of
dull pipe
I n n j l l j i i c n cl the rcinlo'cctru-fti • an.l injection
pipe
© © ®
m
-Oi* < r m t n |
I?-H m o m '
Injection lhfOuC.li plu9
(multiple injcciionl
Pile CCWTipIc l t d
0 ©
Gambar 2.13 Detail pelaksanaan tubfix type (Koreck, W, 1978 )
Prosedur pelaksanaan tubfix type adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan lubang bor menggunakan drilling pipe yang dilengkapi dengan cutting
shoe dan tanpa casing serta sirkulasi cairan.
2. Lubang bor diisi dengan suspensi semen dan drill pipe ditarik
Micropiles 24
perlahan-lahan.
3. Tulangan dan pipa injeksi dimasukkan ke dalam lubang bor.
4. Semen grout diinjeksikan ke dalam lubang.
5. Penginjeksian berlangsung terus sampai terbentuk tiang yang dimaksud.
Mini core pile atau dywidag gewi pile adalah jenis tiang yang rmrip dengan
IM pile. Tetapi untuk penulangan tipe ini memakai tulangan tunggal yang berulir
pada panjangnya ( continuous coarse thread ) sehingga memudahkan sistim
penyambungannya. Pada tiang jenis ini post grouting hanya dilakukan jika tiang
dipasang pada tanah kohesif. Sedangkan pada tanah granular cukup dilakukan
primary grouting dengan cara seperti pada anchor pile.
2.3.2 Metode Displacement
Pelaksanaan micropiles dengan metode displacement mirip dengan
pelaksanaan untuk tiang konvensional. Metode ini menimbulkan bunyi dan getaran.
Proses pelaksanaan menurut Weltman ( 1981 ) yaitu pcrtama-tama lubang tiang
dibentuk kemudian pasta semen grout dimasukkan ke dalam lubang.
a. Pembuatan lubang
Ada 3 metoda yang digunakan untuk membuat lubang yaitu :
1. Drop hammer driving method
Dengan cara pemancangan
2. Vibratory method
Dengan cara digetarkan
3. Jacking force method
Micropiles 25
Dengan cara ditekan
b. Metode pelaksanaan
Setelah lubang terbentuk, pasta semen grout dimasukkan ke dalam lubang
seperti metode non displacement.
Beberapa metode pelaksanaan micropiles :
1. Menard Pile
2. Mini Shell Pile
Pile hole formed by mandrel
(a)
v SJ v Pile formed Pile vibrated Pile skin in concrete with mandrel termed and
fil led with concrete
(d)
(b) (c)
Gambar 2.14 Detail pelaksanaan menard pile ( Wehman, 1981 )
Cara pelaksanaan menard pile adalah sebagai berikut (lihat gambar 2.14 ) :
1. Pertama-tama lubang tiang dibentuk dengan mandrel.
2. Beton dituangkan ke dalam lubang
3. Penggetaran tiang dengan menggunakan mandrel
4. Permukaan tiang terbentuk dan diisi dengan beton
Micropiles 26
Hammer blow*
Dolly
Shell band
jsfcj Shoe
gmztimQpnmmzmzms77?a ( a )
Shell driving head connected \o mandrel
Steel mandrel
( b )
Gemove 'surplus shells
wmm&fimtm w I W / S W , 5 I Pi Is cap
Reinforced concrete core, cast in-situ
I
Y ( c ) (d )
Gambar 2.15 Detail pelaksanaan mini shell pile ( Weltman & Little, 1977 )
Cara pelaksanaan dari mini shell pile (lihat gambar 2.15 ) adalah sebagai
berikut:
- Tipe ini terdiri dari tabung-tabung beton bertulang.
- Tabung-tabung ini disusun secara vertikal dengan bantuan sebuah mandrel
sehingga merupakan suatu rangkaian (gambar 2.15 a )
Micropiles 27
- Mandrel kemudian dipukul dengan hammer sehingga masuk ke dalam tanah
bersama-sama susunan tabung mencapai kedalaman rencana ( gambar 2.15 b
&c)
- Mandrel kemudian dikeluarkan dari susunan tabung dan tabung-tabung
kelebihan diambil.
- Tulangan dimasukkan ke dalam lubang susunan tabung dan kemudian beton
cor dituangkan memenuhi lubang tersebut ( 2.15d ).
- Sehingga terbentuk tiang yang diinginkan.