bab ii landasan teori - repository.uksw.edu...pembahasan manajemen berkaitan dengan proses...

27
10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Program Sekolah 2.1.1 Pengertian Manajemen Program Sekolah Manajemen dalam bahasa Inggris artinya to manage, yaitu mengatur atau mengelola (Hasibuan, 2011:1). Dalam arti khusus bermakna memimpin dan kepemimpinan yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mengelola lembaga atau organisasi, yaitu memimpin dan menjalankan kepemimpinan organisasi. Orang yang memimpin organisasi disebut manajer (Kadarman & Udaya, 2001:6). Pembahasan manajemen berkaitan dengan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat upaya dari anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Secara keseluruhan, proses pengelolaan merupakan fungsi-fungsi manajemen. Hikmat (2009:11) mengartian manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif, yang didukung oleh sumber-sumber lainnya dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian ini, ada dua sistem yang terdapat dalam manajemen yaitu sistem organisasi dan sistem manajerial organisasi. Sistem organisasi berhubungan dengan model atau pola keorganisasian yang dianut, sedangkan sistem manajerial berkaitan dengan pola pengorganisasian,

Upload: others

Post on 28-Oct-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edu...Pembahasan manajemen berkaitan dengan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat upaya

10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Manajemen Program Sekolah

2.1.1 Pengertian Manajemen Program Sekolah

Manajemen dalam bahasa Inggris artinya to

manage, yaitu mengatur atau mengelola (Hasibuan,

2011:1). Dalam arti khusus bermakna memimpin dan

kepemimpinan yaitu kegiatan yang dilakukan untuk

mengelola lembaga atau organisasi, yaitu memimpin

dan menjalankan kepemimpinan organisasi. Orang

yang memimpin organisasi disebut manajer (Kadarman

& Udaya, 2001:6).

Pembahasan manajemen berkaitan dengan proses

perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan

pengendalian, yang di dalamnya terdapat upaya dari

anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan bersama. Secara keseluruhan, proses

pengelolaan merupakan fungsi-fungsi manajemen.

Hikmat (2009:11) mengartian manajemen adalah

ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber

daya manusia secara efektif, yang didukung oleh

sumber-sumber lainnya dalam suatu organisasi untuk

mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian ini, ada

dua sistem yang terdapat dalam manajemen yaitu

sistem organisasi dan sistem manajerial organisasi.

Sistem organisasi berhubungan dengan model atau

pola keorganisasian yang dianut, sedangkan sistem

manajerial berkaitan dengan pola pengorganisasian,

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edu...Pembahasan manajemen berkaitan dengan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat upaya

11

kepemimpinan dan kerja sama yang diterapkan oleh

para anggota organisasi.

Menurut Terry (Hasibuan, 2011:3) manajemen

adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari

tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,

menggerakkan dan mengendalikan yang dilakukan

untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran

yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber

daya manusia dan sumber-sumber lainnya. Dalam

konteks program manajemen berbasis sekolah, konsep

manajemen ini pada hakekatnya merupakan

pengambilan keputusan secara partisipatif oleh sekolah

dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,

dan pengawasan untuk mencapai sasaran mutu

pendidikan. Penerapan dari konsep manajemen

tersebut antara lain dengan jalan: (1) melakukan

evaluasi diri dengan menganalisis kelemahan dan

kekuatan seluruh komponen sekolah, (2)

mengidentifikasi kebutuhan sekolah berdasarkan hasil

evaluasi diri, (3) menyusun program kerja jangka

pendek dan jangka panjang sesuai dengan visi, misi,

dan tujuan yang telah dirumuskan

mengimplementasikan program kerja, (4) melakukan

monitoring dan evaluasi atas program kerja yang telah

diimplementasikan.

Manajemen program sekolah merupakan suatu

kegiatan yang memiliki nilai filosofi tinggi. Ia harus

dapat mencapai tujuan sekolah secara efektif dan

efisien. Pada hakikatnya upaya tersebut dilakukan

untuk meningkatkan performansi (kinerja) sekolah

dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan, baik

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edu...Pembahasan manajemen berkaitan dengan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat upaya

12

tujuan nasional maupun lokal institusional.

Keberhasilan pencapaian tersebut akan tampak dari

beberapa faktor sebagai indikator kinerja yang berhasil

dicapai oleh sekolah. Kepala sekolah dituntut untuk

mampu secara maksimal melaksanakan tugas dan

fungsinya dalam mengelola berbagai aspek komponen

sekolah untuk mencapai tujuan sekolah yang telah

dirumuskan (Rohiat, 2010:31).

Dalam dimensi manajemen program sekolah ini,

hal-hal yang akan dikaji meliputi: (1) Perencanaan

terdiri dari penyusunan visi, misi dan tujuan serta

program sekolah, (2) Pengorganisasian terdiri dari

pengorganisasian guru, proses pembelajaran, sarana

dan prasarana dan peran serta masyarakat, (3)

Pelaksanaan manajemen sekolah, dan (4) Pengawasan

manajemen sekolah.

2.1.2 Proses Manajemen Program Sekolah

Dalam proses manajemen program sekolah terlibat

fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan oleh seorang

manajer/pimpinan, yaitu: perencanaan (planning),

pengorganisasian (organizing), pemimpinan (leading)

dan pengawasan (controlling). Oleh karena itu,

manajemen diartikan sebagai proses merencana,

mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan upaya

organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan

organisasi/lembaga tercapai secara efektif dan efisien,

(Fattah, 2008:1).

Fungsi perencanaan antara lain menentukan

tujuan atau kerangka tindakan yang diperlukan untuk

pencapaian tujuan tertentu. Ini dilakukan dengan

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edu...Pembahasan manajemen berkaitan dengan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat upaya

13

mengkaji kekuatan dan kelemahan organisasi,

menentukan kesempatan dan ancaman, menentukan

strategi, kebiiakan, taktik dan program. Semua itu

dilakukan berdasarkan proses pengambilan keputusan

secara ilmiah. Fungsi pengorganisasian meliputi

penentuan fungsi, hubungan dan struktur. Fungsi

berupa tugas-tugas yang dibagi ke dalam fungsi garis,

staf, dan fungsional. Hubungan terdiri atas tanggung

jawab dan wewenang. Sedangkan strukturnya dapat

horisontal dan vertikal. Semuanya itu memperlancar

alokasi sumber daya dengan kombinasi yang tepat

untuk mengimplementasikan rencana. Fungsi

pemimpin menggambarkan bagaimana manajer

mengarahkan dan mempengaruhi para bawahan,

bagaimana orang lain melaksanakan tugas yang

esensial dengan menciptakan suasana yang

menyenangkan untuk bekerja sama. Fungsi

pengawasan meliputi: penentuan standar, supervisi,

dan mengukur penampilan atau pelaksanaan terhadap

standar dan memberikan keyakinan bahwa tujuan

organisasi tercapai. Pengawasan sangat erat kaitannya

dengan perencanaan, karena melalui Pengawasan

efektivitas manajemen dapat diukur (Fattah, 2008:2).

Berdasarkan proses-proses yang dikedepankan

oleh para ahli manajemen pendidikan, para pakar

manajemen di era sekarang, banyak yang

mengabstraksikan menjadi 4 proses, ialah planning,

organizing, actuating dan controlling. Empat proses ini

lazim juga digambarkan dalam bentuk siklus, karena

setelah langkah controlling, lazimnya dilanjutkan

dengan membuat planning baru. Siklus manajemen

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edu...Pembahasan manajemen berkaitan dengan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat upaya

14

program sekolah sebagaimana ditampilkan pada

gambar 2.1.

2.1.3 Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)

RPS merupakan suatu proses untuk menentukan

tindakan masa depan sekolah yang tepat, melalui

urutan pilihan dan dengan memperhitungkan

sumberdaya Yang tersedia menuju sekolah yang

berkualitas. RPS merupakan dokumen tentang

gambaran kegiatan sekolah sekarang dan yang akan

datang dalam rangka untuk mencapai tujuan sekolah

yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, RPS adalah

suatu rangkaian rencana yang menggambarkan adanya

berbagai upaya sekolah dan pihak lain yang terkait

untuk mengatasi berbagai persoalan sekolah yang ada.

RPS berisi sasaran program dan kegiatan untuk

mengatasi kesenjangan yang ada antara kenyataan.

Pada kenyataannya, sekolah-sekolah yang termasuk

dalam sekolah sekarang masih memiliki kekurangan

baik. Ditinjau dari output, proses, maupun input

PERENCANAAN PROGRAM SEKOLAH

PELAKSANAANPROGRAM SEKOLAH

PENGAWASANPROGRAM SEKOLAH

PENGORGANISASIANPROGRAM SEKOLAH

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edu...Pembahasan manajemen berkaitan dengan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat upaya

15

sekolah. Kekurangan yang terdapat dalam tiap

indikator pada tiap-tiap aspek tersebut juga sangat

bervarias. misalnya, indikator pendidikan dalam aspek

output seperti prestasi akademik prestasi

nonakademik, dan kelulusan siswa belum memenuhi

persyaratan sekolah yang berkualitas.

Indikator dalam aspek proses pendidikan seperti

PBM, manajemen, dan kenemimpinan juga belum

memenuhi kriteria. Demikian juga pada aspek input

sekolah seperti indikator siswa, kurikulum, guru,

kepala sekolah, tenaga pendukung, organisasi dan

administrasi, sarana dan prasarana (ruang kelas,

laboratorium, ruang multimedia, perpustakaan, ruang

pimpinan, ruang guru, ruang TU, WC, dan prasarana

atau fasilitas pendukung lain seperti pembiayaan,

lingkungan sekolah, hubungan atau kerjasama, dan

budaya sekolah (Rohiat, 2010:41).

RPS merupakan suatu rencana sekolah yang

memuat berbagai upaya, baik dalam jangka pendek,

menengah maupun jangka panjang untuk mengatasi

berbagai persoalan yang ada pada tiap aspek dan

indikator pendidikan sehingga berbagai persoalan

tersebut secara bertahap dapat dikurangi atau

dihilangkan. Sekolah harus berupaya mengatasi

berbagai persoalan sekolahnya secara bertahap dan

berkesinambungan sampai akhirnya semua dapat

diatasi dan memenuhi persyaratan sekolah berkualitas.

Rencana Pengembangan Sekolah dapat memberi

gambaran arah pengembangan sekolah, sasaran,

program dan kegiatan yang akan dijalankan,biaya yang

diperlukan, keterlibatan stakeholder, hal-hal lain yang

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edu...Pembahasan manajemen berkaitan dengan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat upaya

16

diperlukan, dan target-target keberhasilan yang

direncanakan akan tercapai. Rencana Pengembangan

Sekolah pada akhirnya akan menjadi salah satu tolak

ukur keberhasilan dalam penyelenggaraan sekolah.

RPS berperan penting untuk menentukan keberhasilan

suatu sekolah sehingga kesalahan dalam pembuatan

RPS akan mengindikasikan terjadinya kegagalan

pelaksanaan dan hasil-hasil yang diharapkan,

demikian juga sebaliknya.

Hal yang sangat penting penyusunan RPS adalah

mempertimbangkan segala aspek yang dapat

memengaruhi kesempurnaan RPS itu sendiri, misalnya

tentang (a) kemampuan memahami potensi sumber

daya sekolah dan lingkungan, (b) kemampuan

memahami kelemahan dan ancaman terhadap

pelaksanaan program, (c) kemampuan membaca

peluang yang ada untuk dijadikan dasar penentuan

program, (d) keterlibatan stakeholder dalam

penyusunan RPS, dan (e) ketepatan pemilihan prioritas

ataupun keruntutan program yang dikembangkan

dalam RPS. Makin baik RPS disusun, akan makin

memberikan kemudahan dan kepastian langkah bagi

sekolah pada khususnya dan pihak lain pada

umumnya dalam melakukan pengontrolan, pembinaan,

dan penilaian keberhasilan sekolah dalam

menyelenggarakan sekolah (Rohiat, 2010:43).

2.2 Pogram Adiwiyata Sekolah

2.2.1 Pengertian dan Tujuan Program Adiwiyata

Kata Adiwiyata berasal dari 2 (dua) Kata “adi” dan

“wiyata”. Adi memiliki makna: besar, agung, baik, ideal

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edu...Pembahasan manajemen berkaitan dengan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat upaya

17

dan sempurna. Wiyata memiliki makna: tempat dimana

seorang mendapat ilmu pengetahuan, norma dan etika

dalam berkehidupan sosial. Jika secara keseluruhan

Adiwiyata mempunyai pengertian atau makna: tempat

yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh secara ilmu

pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang

dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya

kesejahteraan hidup kita menuju keada cita-cita

pembangunan berkelanjutan.

Adiwiyata mempunyai pengertian atau makna

sebagai tempat yang baik dan ideal dimana dapat

diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma

serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju

terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju

kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan. Tujuan

program adiwiyata adalah mewujudkan warga sekolah

yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan

dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola

sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan

berkelanjutan, (Tim Adiwiyata, 2011).

Untuk mencapai tujuan program Adiwiyata, maka

ditetapkan 4 (empat) komponen program yang menjadi

satu kesatuan utuh dalam mencapai sekolah adiwiyata.

keempat komponen tersebut adalah;

1. Kebijakan berwawasan lingkungan.

2. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan.

3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif.

4. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edu...Pembahasan manajemen berkaitan dengan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat upaya

18

2.2.2 Keuntungan Mengikuti Program Adiwiyata

Program Adiwiyata adalah salah satu program

Kementrian Lingkungan Hidup dalam rangka

mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran

warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan

hidup. Dalam program ini diharapakan setiap warga

sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju

lingkungan yang sehat serta menghindari dampak

lingkungan yang negatif. Adapun keuntungan dari

program adiwiyata yaitu sebagai berikut:

1. Mendukung pencapaian standar kompetensi/

kompertensi dasar dan standar kompetensi lulusan

(SKL) pendidikan dasar dan menengah.

2. Meningkatkan efesiensi penggunaan dana

operasional sekolah melalui penghematan dan

pengurangan konsumsi dari berbagai sumber daya

dan energi.

3. Menciptakan kebersamaan warga sekolah dan

kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan

kondusif.

4. Menjadi tempat pembelajaran tentang nilai-nilai

pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup

yang baik dan benar bagi warga sekolah dan

masyarakat sekitar.

5. Meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup meIalui kegiatan pengendalian

pencemaran, pengendalian kerusakan dan

pelestarian fungsi lingkungan di sekolah. (Tim

Adiwiyata, 2011).

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edu...Pembahasan manajemen berkaitan dengan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat upaya

19

2.2.3 Pendidikan Lingkungan Hidup

Bakshi dan Naveh (1978) memberi pernyataan

bahwa “environmental education is a new philosophy of

teaching”. Artinya Pendidikan Lingkungan Hidup bisa

dirangkum menjadi sebuah gambaran tentang keadaan

pengetahuan dan sikap dari siswa untuk menghargai

dan mengerti konsep kata ecosystem. Pendidikan

Lingkungan Hidup selanjutnya jika dilihat dari sudut

kognitif berarti pengembangan pengertian tentang

biosphere, tentang bumi dan isinya yang didiami oleh

makluk hidup. Kekurangan pengetahuan akan konsep

ekologi dalam Pendidikan Lingkungan Hidup akan

berdampak pada kesalahan perilaku manusia terhadap

lingkungan. Dengan kata lain environmental educational

in the sense of teaching the total ecosystem demands

that we open up the students to ever new aspects of

biosphere. And this”opening up” is, to an essential part,

a matter of attitudes.

Bakshi dan Naveh selanjutnya mengatakan tujuan

dari Pendidikan Lingkungan Hidup environmental

education can lead the way to such understanding by

giving people the knowledge of the universe, society and

individual, and by helping them in understanding their

attitudes towards each other and their bio-physical and

social environment. Sementara Murtilaksono et al.

(2011)the aim is to improve peoples knowledge, skills,

and awareness of environmental values, isus, and

problems and to motivate people to participate in efforts

to preserve the environment for the present and future

generations.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edu...Pembahasan manajemen berkaitan dengan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat upaya

20

Materi yang diperlukan oleh siswa agar mencapai

pengetahuan, ketrampilan, dan sikap tentang nilai-

nilai, isu, dan masalah-masalah lingkungan harus

dikuasai karena materi tersebut memegang posisi

penting dalam kurikulum dan seharusnya disiapkan

dengan baik sehingga proses Pendidikan Lingkungan

Hidup bisa dicapai. (Dikmenum, 2010: Hamzah, 2009

dalam Murtilaksono et al, 2011). Materi-materi harus

disesuaikan dengan kemampuan, ketertarikan, dan

kebutuhan para siswa. Pengembangan materi harus

disesuaikan dengan tujuan pemberian materi dan

strategi pendidikan lingkungan. Disamping itu

pengembangan materi harus mengacu pada kondisi

lingkungan, sumber alam, kondisi sosial ekonomi, dan

budaya setempat. Materi yang direncanakan harus

menekankan pada kompetensi pengetahuan,

ketrampilan, isu isu yang berkaitan dengan lingkungan

dan kebijakan lingkungan, nilai-nilai, dan kemampuan

mengevaluasi.

2.2.4 Kebijakan Pendidikan Lingkungan Hidup di

Indonesia

Erwin (2009) mengarisbawahi tentang peran serta

masyarakat dalam pengelolaan lingkungan yang

berwawasan lingkungan tidak bisa dilepaskan dari

pengaruh adanya asas keterbukaan dan pentingnya

peran serta mereka dalam pembangunan berkelanjutan

berwawasan lingkungan seperti tertuang dalam UU

No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan

Hidup, Bab III, Pasal 5, “Setiap orang mempunyai hak

yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.”

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edu...Pembahasan manajemen berkaitan dengan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat upaya

21

Pasal ini sekaligus mengisyaratkat kewajiban

masyarakat untuk memelihara lingkungan hidup dan

mencegah serta menanggulangi kerusakan dan

pencemarannya seperti yang tertuang pada Pasal 5 ayat

3, “hak dan kewajiban untuk berperan dalam rangka

pengelolaan lingkungan hidup”. Sementara itu pada

pasal 10 berbunyi “Pemerintah berkewajiban

menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran

masyarakat akan tanggung jawabnya dalam

pengelolaan lingkungan hidup melalui penyuluhan,

bimbingan, pendidikan, dan penelitihan tentang

lingkungan hidup.” Dalam penjelasanya tentang pasal

ini dikatakan “Pendidikan untuk menumbuhkan dan

mengembangkan kesadaran masyarakat dilaksanakan

baik melalui jalur pendidikan formal mulai dari taman

kanak-kanak/Sekolah Dasar sampai dengan perguruan

tinggi, maupun melalui jalur pendidikan nonformal”.

Erwin (2009) menyimpulkan bahwa pendidikan

lingkungan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

kepedulian tentang lingkungan dengan segala

permasalahannya, dan dengan pengetahuan,

ketrampilan, sikap, motivasi, dan komitmen untuk

bekerja secara individu dan kolektif terhadap

pemecahan permasalahan dan mempertahankan

kelestarian lingkungan.

Perkembangan penyelenggaraan pendidikan

lingkungan hidup di Indonesia menurut Pandunan

Adiwiyata yang dikeluarkan oleh Kementerian

Lingkungan Hidup, 2010 pada jalur formal sudah

dimulai sejak tahun 1975 oleh Institut Ilmu Pendidikan

(IKIP) Jakarta. Pada tahun 1977/1978 rintisan Garis-

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edu...Pembahasan manajemen berkaitan dengan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat upaya

22

garis Besar Program Pengajaran Lingkungan Hidup

diujicobakan di 15 Sekolah Dasar Jakarta. Pada tahun

1979 di bawah koordinasi kantor Menteri Negara

Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup

(Meneg Pendidikan Lingkungan Hidup) dibentuk Pusat

Studi Lingkungan (PSL) di berbagai perguruan tinggi

negeri dan swasta, dimana pendidikan Analisa

Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL mulai

dikembangkan). Sampai tahun 2010, jumlah Pusat

Studi Lingkungan yang menjadi Anggota Badan

Koordinasi Pusat Studi Lingkungan (BKPSL) telah

berkembang menjadi 101 Pusat Studi Lingkungan.

Program Adiwiyata menurut panduan yang

dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)

adalah salah satu program Kementerian Lingkungan

Hidup dalam rangka mendorong terciptanya

pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam

upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program

ini diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam

kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta

menghindari dampak lingkungan yang negatif. Program

ini diharapkan dapat mengajak warga sekolah

melaksanakan proses belajar mengajar materi

lingkungan hidup dan turut berpartisipasi melestarikan

serta menjaga lingkungan hidup di sekolah dan

sekitarnya. Kata Adiwiyata berasal dari 2 kata

Sansekerta Adi dan Wiyata. Adi mempunyai makna

besar, agung, baik, ideal atau sempurna. Wiyata adalah

tempat dimana seseorang mendapatkan ilmu

pengetahuan, norma dan etika dalam berkehidupan

sosial. Sebagai satu kata Adiwiyata bisa memiliki

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edu...Pembahasan manajemen berkaitan dengan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat upaya

23

makna tempat yang baik dan ideal dimana dapat

diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma

serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju

terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju

kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan.

2.3 Evaluasi Program GAP

2.3.1 Pengertian Evaluasi Program

Evaluasi merupakan suatu proses menyediakan

informasi yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan

untuk menentukan harga dan jasa (the worth and merit)

dari tujuan yang dicapai, desain, implementasi, dan

dampak untuk membantu membuat keputusan,

membantu pertanggungjawaban dan meningkatkan

pemahaman terhadap fenomena. Menurut rumusan

tersebut, inti dari evaluasi adalah penyediaan informasi

yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan

dalam mengambil keputusan, (Widoyoko, 2012:4).

Sedangkan program adalah kegiatan atau aktivitas

yang dirancang untuk melaksanakan kebijakan dan

melaksanakn untuk waktu yang tidak terbatas.

Kebijakan tertentu bersifat umum dan untuk

merealisasikan kebijakan disusun berbagai jenis

program, (Wirawan, 2012:16).

Evaluasi program adalah suatu rangkaian kegiatan

yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat

keberhasilan program. Ada beberapa pengertian

tentang program sendiri. Menurut Tyler dalam Arikunto

(2009:5), evaluasi program adalah proses untuk

mengetahui apakah tujuan pendidikan telah

terealisasikan. Selanjutnya menurut Cronbach dan

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edu...Pembahasan manajemen berkaitan dengan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat upaya

24

Stufflebeam dalam Arikunto (2009:5), evaluasi program

adalah upaya menyediakan informasi untuk

disampaikan kepada pengambil keputusan.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa evaluasi merupakan suatu proses

untuk mengumpulkan informasi terkait dengan suatu

program yang sudah ditetapkan dan informasi tersebut

akan digunakan oleh pihak pengguna terkait dengan

kelangsungan program berikutnya.

Wujud dari hasil evaluasi adalah adanya

rekomendasi dari evaluator untuk pengambil

keputusan. Menurut Arikunto (2009:22) ada empat

kemungkinan kebijakan yang dapat dilakukan

berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program, yaitu:

a. Menghentikan program, karena dipandang bahwa

program tersebut tidak ada manfaatnya, atau tidak

dapat terlaksana sebagaimana diharapkan.

b. Merevisi program, karena ada bagian-bagian yang

kurang sesuai dengan harapan (terdapat kesalahan

tetapi hanya sedikit).

c. Melanjutkan program, karena pelaksanaan program

menunjukkan bahwa segala sesuatu sudah berjalan

sesuai dengan harapan dan memberikan hasil yang

bermanfaat.

d. Menyebarluaskan program (melaksanakan program

di tempat-tempat lain atau mengulangi lagi program

di lain waktu), karena program tersebut berhasil

dengan baik maka sangat baik jika dilaksanakan lagi

di tempat dan waktu yang lain.

Dari berbagai definisi yang sudah dijelaskan, dapat

disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan evaluasi

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edu...Pembahasan manajemen berkaitan dengan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat upaya

25

program adalah kegiatan untuk mengumpulkan

informasi tentang bekerjanya suatu program yang

selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk

menentukan pilihan yang tepat dalam mengambil

sebuah keputusan. Dengan melakukan evaluasi maka

akan ditemukan fakta pelaksanaan kebijakan di

lapangan yang hasilnya bisa positif ataupun negatif.

Adapun tujuan sebuah evaluasi dilakukan adalah

untuk mengumpulkan informasi untuk menentukan

nilai dan manfaat objek evaluasi, mengontrol,

memperbaiki, dan mengambil keputusan mengenai

objek tersebut.

2.3.2 Dimensi dan Tahapan Program

Setelah menentukan obyek evaluasi selanjutnya

harus menentukan aspek-aspek dari obyek yang akan

dievaluasi. Menurut Bridgman dan Davis dalam

Karding (2008:35) yaitu evaluasi program yang secara

umum mengacu pada 4 (empat) dimensi yaitu : (a)

Indikator input, (b) Indikator process, (c) Indikator

outputs dan (d) Indikator outcomes.

Menurut Setiawan (1999:20) Direktorat

Pemantauan dan Evaluasi Bapenas, tujuan evalusi

program adalah agar dapat diketahui dengan pasti

apakah pencapaian hasil, kemajuan dan kendala yang

dijumpai dalam pelaksanaan program dapat dinilai dan

dipelajari untuk perbaikan pelaksanaan program di

masa yang akan datang. Adapun dimensi utama

evaluasi diarahkan kepada hasil, manfaat, dan dampak

dari program. Pada prinsipnya yang perlu dibuat

perangkat evaluasi yang dapat diukur melalui empat

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edu...Pembahasan manajemen berkaitan dengan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat upaya

26

dimensi yaitu: indikator masukan (input),proses

(process), keluaran (output),dan indikator dampak atau

(outcame).

Evaluasi merupakan cara untuk membuktikan

keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan dari suatu

program, oleh karena itu pengertian evaluasi sering

digunakan untuk menunjukan tahapan siklus

pengelolahan program yang mencakup :

a. Evaluasi pada tahap perencanaan (EX-ANTE). Pada

tahap ini, evaluasi sering digunakan untuk memilih

dan menentukan prioritas dari berbagai alternative

dan kemungkinan cara mencapai tujuan yang telah

dirumuskan sebelumnya.

b. Evaluasi pada tahap pelaksanaan (ON-GOING). Pada

tahap ini, evaluasi digunakan untuk menentukan

tingkat kemajuan pelaksanaan program

dibandingkan dengan rencana yang telah ditentukan

sebelumnya.

c. Evaluasi pada tahap pasca pelaksanaan (EX-POST)

pada tahap ini diarahkan untuk melihat apakah

pencapaian dari (keluaran/hasil/dampak) program

mampu mengatasi masalah pembangunan yang ingin

dipecahkan. Evaluasi ini dilakukan setelah program

berakhir untuk menilai relevansi dari (dampak

dibandingkan masukan), efektivitas (hasil

dibandingkan keluaran), kemanfaatan (dampak

dibandingkan hasil), dan keberlanjutan (dampak

dibandingkan dengan hasil dan keluaran) dari suatu

program.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edu...Pembahasan manajemen berkaitan dengan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat upaya

27

2.3.3 Tujuan Program

Seperti disebutkan oleh Sudjana (2006:48), tujuan

khusus Evaluasi Program terdapat 6 (enam) hal, yaitu

untuk :

a. Memberikan masukan bagi perencanaan program;

b. Menyajikan masukan bagi pengambil keputusan

yang berkaitan dengan tindak lanjut, perluasan atau

penghentian program;

c. Memberikan masukan bagi pengambilan keputusan

tentang modifikasi atau perbaikan program.

d. Memberikan masukan yang berkenaan dengan faktor

pendukung dan penghambat program;

e. Memberi masukan untuk kegiatan motivasi dan

pembinaan (pengawasan, supervisi dan monitoring)

bagi penyelenggara, pengelola dan pelaksana

program dan;

f. Menyajikan data tentang landasan keilmuan bagi

evaluasi program pendidikan luar sekolah.

Sedangkan menurut Setiawan (1999:20)

menyatakan bahwa tujuan evalusi program adalah agar

dapat diketahui dengan pasti apakah pencapaian hasil,

kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam

pelaksanaan program dapat dinilai dan dipelajari untuk

perbaikan pelaksanaan program dimasa yang akan

datang.

2.3.4 Evaluasi Program Model GAP

Gap analysis merupakan salah satu alat yang

dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja

perusahaan, khususnya dalam upaya penyediaan

pelayanan publik. Hasil analisis tersebut dapat menjadi

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edu...Pembahasan manajemen berkaitan dengan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat upaya

28

input yang berguna bagi perencanaan dan penentuan

prioritas anggaran di masa yang akan datang. Selain

itu, gap analysis atau analisis kesenjangan juga

merupakan salah satu langkah yang sangat penting

dalam tahapan perencanaan maupun tahapan evaluasi

kinerja. Metode ini merupakan salah satu metode yang

umum digunakan dalam pengelolaan manajemen

internal suatu lembaga. Secara harafiah kata “gap”

mengindikasikan adanya suatu perbedaan (disparity)

antara satu hal dengan hal lainnya.

Menurut pendapat Ray, R. (2011, p163), Gap

Analysis merupakan analisis kesenjangan antara daftar

kebutuhan bisnis, yang diakibatkan oleh berbagai

alasan. Sehingga dibutuhkan suatu upaya untuk

mengidentifikasi bagian mana yang ternyata mungkin

memiliki gap, sebab mustahil untuk menemukan suatu

bagian yang 100% fit atau sempurna.

Mengacu pada pendapat dari Bens, I. (2011, p160),

Gap Analysis memiliki arti yaitu mengidentifikasi

langkah-langkah yang hilang, yang diperlukan untuk

mencapai tujuan. Gap Analysis adalah alat

perencanaan yang menciptakan pandangan bersama

tentang apa yang perlu dilakukan untuk

menghilangkan kesenjanagan antara keadaan sekarang

dan masa depan yang diinginkan.

Di bidang bisnis dan manajemen, gap analysis

diartikan sebagai suatu metode pengukuran bisnis

yang memudahkan perusahaan untuk membandingkan

kinerja actual dengan kinerja potensialnya. Dengan

demikian, perusahaan dapat mengetahui sektor,

bidang, atau kinerja yang sebaiknya diperbaiki atau

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edu...Pembahasan manajemen berkaitan dengan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat upaya

29

ditingkatkan. Gap analysis bermanfaat untuk

mengetahui kondisi terkini dan tindakan apa yang akan

dilakukan dimasa yang akan datang.

Bens, I. (2011, p160) berpendapat bahwa tujuan

dari Gap Analysis adalah untuk mendorong review

realistis dari sekarang dan membantu mengidentifikasi

hal-hal yang perlu dilakukan untuk sampai pada

keinginan masa depan. Gap Analysis bertujuan untuk

mengevaluasi kebutuhan pengguna terhadap sistem

dan mengidentifikasi apakah ada fit atau gap antara

kebutuhan dan pengguna dengan sistem. Fit berarti

kebutuhan (requirement) terpenuhi oleh sistem.

Sedangkan Gap berarti kebutuhan (requirement) tidak

terpenuhi oleh sistem.

Dari berbagai definisi mengenai gap analysis,

dapat diambil kesimpulan bahwa secara umum, gap

analysis dapat didefinisikan sebagai suatu metode atau

alat yang digunakan untuk mengetahui tingkat kinerja

suatu lembaga atau institusi. Dengan kata lain, gap

analysis merupakan suatu metode yang digunakan

untuk mengetahui kinerja dari suatu sistem yang

sedang berjalan dengan sistem standar. Dalam kondisi

umum, kinerja suatu institusi dapat tercermin dalam

sistem operational maupun strategi yang digunakan

oleh suatu institusi.

Menurut Bens, I. (2011, p160), ada enam langkah

dalam melakukan Gap Analysis, yaitu:

a. Langkah 1: Mengidentifikasi situasi mendatang.

Menggunakan alat seperti visi atau pendekatan lain

yang menghasilkan gambar dimana suatu kelompok

ingin berada pada waktu tertentu. Deskripsi dari

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edu...Pembahasan manajemen berkaitan dengan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat upaya

30

gambaran masa depan harus rinci. Melakukan

posting informasi di sisi kanan dinding kosong yang

besar.

b. Langkah 2: Mengidentifikasi situasi sekarang.

Menjelaskan komponen yang sama yang ditampilkan

dalam situasi mendatang, hanya melakukannya

dalam sekarang ini. Sekali lagi, sangat rinci.

Melakukan posting ide-ide yang dihasilkan di sisi

kiri dinding ruang kerja.

c. Langkah 3: Meminta anggota untuk bekerja dengan

mitra untuk mengidentifikasi kesenjangan (gap)

antara masa sekarang (present) dan masa depan

(future).

d. Langkah 4: Ketika mitra telah menyelesaikan diskusi

mereka, berbagi ide sebagai kelompok total dan

melakukan posting kesenjangan antara “sekarang”

dan “masa depan”.

Gambar 2.2 : Langkah-langkah melakukan Gap Analysis

Sumber: Bens, I. (2011), Facilitating with Ease!: core skills for

facilitators, team leader, and members, managers, consultants

and trainers

PRESENT STATE

Teams operate without leaders

for months because there aren’t enough people trained

GAP

No team-leader

training program

DESIRED FUTURE

A trained cadre of leaders who

can be deployed to support any

team

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edu...Pembahasan manajemen berkaitan dengan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat upaya

31

e. Langkah 5: Ketika ada kesepakatan mengenai

kesenjangan, maka akan membagi kelompok besar

menjadi beberapa sub kelompok. Memberikan setiap

kelompok satu atau lebih item kesenjangan untuk

memecahkan masalah atau melakukan rencana

tindakan.

f. Langkah 6: Memasang kembali seluruh kelompok

untuk mendengar rekomendasi dan rencana

tindakan. Mintalah anggota untuk mengesahkan

rencana, kemudian membuat mekanisme tindak

lanjut ke depan.

Beberapa alasan penting dipergunakannya metode

gap analysis antara lain karena sebagai berikut: (1)

Dapat digunakan untuk mengukur kinerja lembaga

sekolah terhadap masa lalu. Hal ini berguna dalam

menentukan keberhasilan relatif sepanjang waktu

dengan melihat periode yang berbeda. (2) Dapat

menentukan efektivitas metode pengukuran. (3) Dapat

digunakan sebagai alat perencanaan strategis dengan

melihat kinerja saat ini, target kinerja dan

perbedaannya. Berikut bagan GAP analisis penelitian

ini.

Gambar 2.3 : GAP Analisis Program Adiwiyata

PERENCANAAN/PROGRAM

IMPLEMENTASI/PELAKSANAAN

STANDAR/JUKNIS ADIWIYATA

PERENCANAAN/PROGRAM

GAP

GAP

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edu...Pembahasan manajemen berkaitan dengan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat upaya

32

2.4 Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang evaluasi program Adiwiyata

secara umum sudah pernah dilakukan beberapa

peneliti. Maka dari itu, penelitian terdahulu dapat

dijadikan acuan dan model bagi penelitian selanjutnya.

Adapun penelitian terdahulu yang akan penulis

kemukakan dalam bab ini antara lain sebagai berikut:

Ahmad Fajarisma Budi Adam (2014) dalam jurnal

penelitian yang berjudul “Analisis Implementasi

Kebijakan Kurikulum Berbasis Lingkungan Hidup Pada

Program Adiwiyata Mandiri di SDN Dinoyo 2 Malang”.

Hasil penelitian menunjukkan: 1) implementasi

kebijakan kurikulum berbasis lingkungan hidup pada

program Adiwiyata Mandiri di SD Negeri Dinoyo 2

Malang dituangkan dalam Surat Keputusan Kepala

Sekolah tentang pengembangan materi pembelajaran

lingkungan hidup dan dalam kegiatan belajar mengajar

telah dilakukan pembelajaran lingkungan hidup secara

monolitik dari kelas 1 sampai dengan kelas 6; 2) faktor-

faktor yang mendukung dan menghambat implementasi

kebijakan kurikulum berbasis lingkungan hidup pada

program Adiwiyata mandiri meliputi: dari guru, anak

didik, serta sarana dan prasarana; 3) solusi dalam

menghadapi hambatan terhadap implementasi

kebijakan kurikulum berbasis lingkugan hidup pada

program Adiwiyata Mandiri di SD Negeri Dinoyo 2

Malang dengan melakukan beberapa program.

Ellen Landriany (2014) dalam jurnal penelitian

yang berjudul “Implementasi Kebijakan Adiwiyata

dalam Upaya Mewujudkan Pendidikan Lingkungan

Hidup di SMA Kota Malang”. Hasil penelitian

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edu...Pembahasan manajemen berkaitan dengan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat upaya

33

menunjukkan bahwa kebijakan lingkungan hidup di

sekolah sudah dituangkan dalam surat keputusan dan

terintegrasi dalam masing-masing mata pelajaran.

Kemudian mensosialisasikan beberapa kegiatan utama

dengan pendekatan pada siswa guna mendapatkan

dukungan yang sempurna sehingga menciptakan

kesepakatan yang mutlak bahwa sekolah tersebut

benar-benar sekolah berwawasan lingkungan.

Selanjutnya masih dijumpai berbagai kondisi/situasi

permasalahan yang menghambat pelaksanaan

Adiwiyata, seperti satuan tugas yang tidak tepat waktu

serta ada sekelompok siswa yang masih belum sadar

dalam memahami konsep sekolah berwawasan

lingkungan hidup, masalah pendanaan, dan dukungan

masyarakat serta instansi lain yang masih rendah.

Sekolah sudah melakukan langkah-langkah strategi

guna mengatasi hambatan.

Yeni Isnaeni (2013) dalam jurnal penelitian yang

berjudul “Implementasi Kebijakan Sekolah Peduli dan

Berbudaya Lingkungan di SMP Negeri 3 Gresik”. Hasil

penelitian menunjukkan: 1) implementasi kebijakan

sekolah peduli dan berbudaya lingkungan di SMP

Negeri 3 Gresik sudah menunjukkan kebijakan sekolah

yang tertuang dalam bentuk S.K Kepala Sekolah

tentang mata pelajaran dan pengembangan diri yang

terintegrasi dengan PLH dan PBk; 2) faktor pendukung

implementasi kebijakan adalah seluruh komponen

warga mendukung ; 3) SMP Negeri 3 sebagai juara

sekolah Adiwiyata tingkat Nasional di tahun 2011,

merupakan dampak yang sangat positif, selain itu

dampak langsung adalah adanya kesadaran warga

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edu...Pembahasan manajemen berkaitan dengan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat upaya

34

sekolah untuk menjaga lingkungan hidup dan

merawatnya dengan kesadaran yang baik.

María del Carmen Conde & J. Samuel Sánchez

(2010), dalam jurnal penelitian internasional yang

berjudul “The school curriculum and environmental

education: A school environmental audit experience”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian ini

untuk memahami kontribusi pengalaman-pengalaman

yang dapat mencapai tujuan pendidikan lingkungan.

Pendidikan lingkungan adalah penting untuk

mengetahui apa yang sebenarnya dimasukkan ke

dalam kurikulum dan bagaimana tindak lanjut dalam

pembelajaran di kelas. Kemajuan yang dibuat dalam

integrasi pendidikan lingkungan di tingkat kelas

tercapai dengan baik. Ini memperkuat pengembangan

proses partisipasi dan motivasi siswa serta pengajaran

pada masyarakat akan pentingnya pendidikan

lingkungan hidup.

Somenath Halder (2012), dalam jurnal penelitian

internasional yang berjudul “An appraisal of

environmental education in higher school education

system: A case study of North Bengal, India”. Hasil

penelitian menyebutkan bahwa Pendidikan lingkungan

(EE) yang menjadi kunci untuk memecahkan masalah

lingkungan dan kunci untuk menjaga keberlanjutan

global. Studi ini merupakan upaya untuk menilai

status EE dalam sistem pendidikan sekolah yang lebih

tinggi di India, terutama di Bengal Utara. Sumber data

penelitian empiris ini dari lapangan didukung oleh

survei random sampling. Dalam survei lapangan

beberapa parameter selektif diperiksa seperti frekuensi

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edu...Pembahasan manajemen berkaitan dengan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat upaya

35

kelas lingkungan, frekuensi kelas praktis mengenai

studi lingkungan, frekuensi kelas observasi lapangan

atau studi alam, jenis metodologi pengajaran yang

digunakan, jenis sistem evaluasi dll Data yang

terkumpul ditabulasi dan dihitung menerapkan alat-

alat statistik sederhana. Status EE dalam sistem

pendidikan sekolah yang lebih tinggi benar-benar tidak

memuaskan dan ada kebutuhan untuk standar dan

meningkatkan sistem pendidikan secara keseluruhan.

2.5 Kerangka Pikir

Adiwiyata merupakan salah satu program dari

kementerian Negara Lingkungan Hidup yang bekerja

sama dengan Departemen Pendidikan Nasional.

Program ini berupaya mendorong terciptanya

pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam

upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program

ini diharapkan setiap warga sekolah dapat ikut terlibat

dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat

dan menghindarkan dampak lingkungan yang negatif.

Tujuan dari program Adiwiyata adalah menciptakan

kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat

pembelajaran dan penyadaran warga sekolah (guru,

siswa dan pekerja lainnya), sehingga di kemudian hari

warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab

dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan dan

pembangunan berkelanjutan.

Program Adiwiyata ini mengharapkan adanya

pembelajaran yang tercantum dalam kurikulum untuk

pendidikan lingkungan hidup di setiap sekolah. Cara

Mengikuti Program Adiwiyata dengan mengisi kuisioner

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edu...Pembahasan manajemen berkaitan dengan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat upaya

36

dan membuat rencana kerja sekolah yang disediakan

oleh KLH. Dalam program Adiwiyata, evaluasi atau

penilaian dilakukan terhadap 3 (tiga) bagian yang satu

sama lain saling terkait. Ketiga bagian tersebut adalah:

kuisioner program Adiwiyata, rencana kerja dan

kunjungan lapangan.

Adapun alur pola pikir dalam penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.3

Alur Berfikir Penelitian

Gambar 2.4 : Alur Berfikir Penelitian

Penyusunan Rencana Kerja dan Alokasi Anggaran Adiwiyata

Melaksanaan Rencana Kerja Program Adiwiyata

Evaluasi Keberhasilan Adiwiyata

Pemantauan Pelaksanaan

Penyampaian Laporan