bab ii landasan teori ii.1 pengertian akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2009-2-00483-ak...

23
7 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Akuntansi dan Laporan Keuangan Penulis akan menjabarkan beberapa pengertian dari akuntansi,yaitu Menurut Weygandt (2005) “akuntansi adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasikan, mencatat, dan mengomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu organisasi kepada para pengguna yang berkepentingan.” Menurut Munawir (2004) “akuntansi adalah seni daripada pencatatan, penggolongan dan peringkasan daripada peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat keuangan dengan cara yang setepat-tepatnya dan dengan penunjuk atau dinyatakan dalam uang, serta penafsiran terhadap hal-hal yang timbul daripadanya.” Jadi dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah proses pengidentifikasian dan pencatatan dari peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan keuangan yang terjadi dalam suatu perusahaan. Proses akuntansi berakhir pada laporan keuangan. Oleh karena itu penulis akan membahas pengertian dari laporan keuangan itu sendiri,yaitu: Menurut Munawir (2004) “Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.” Menurut Kasmir (2008) “Laporan Keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.”

Upload: vanphuc

Post on 30-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00483-AK Bab 2.pdfutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur

 

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1 Pengertian Akuntansi dan Laporan Keuangan

Penulis akan menjabarkan beberapa pengertian dari akuntansi,yaitu

Menurut Weygandt (2005) “akuntansi adalah suatu sistem informasi yang

mengidentifikasikan, mencatat, dan mengomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi

dari suatu organisasi kepada para pengguna yang berkepentingan.”

Menurut Munawir (2004) “akuntansi adalah seni daripada pencatatan,

penggolongan dan peringkasan daripada peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian

yang setidak-tidaknya sebagian bersifat keuangan dengan cara yang setepat-tepatnya

dan dengan penunjuk atau dinyatakan dalam uang, serta penafsiran terhadap hal-hal

yang timbul daripadanya.”

Jadi dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah proses pengidentifikasian dan

pencatatan dari peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan keuangan yang terjadi

dalam suatu perusahaan.

Proses akuntansi berakhir pada laporan keuangan. Oleh karena itu penulis

akan membahas pengertian dari laporan keuangan itu sendiri,yaitu:

Menurut Munawir (2004) “Laporan keuangan adalah hasil dari proses

akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data

keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan

dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.”

Menurut Kasmir (2008) “Laporan Keuangan adalah laporan yang

menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode

tertentu.”

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00483-AK Bab 2.pdfutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur

 

Dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah laporan dari suatu

perusahaan mengenai kinerja perusahaan yang dikomunikasikan kepada pihak-pihak

yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut.

II.2 Pengguna Laporan Keuangan

Mengacu pada Munawir (2004),maka pihak-pihak yang berkepentingan

terhadap laporan keuangan yaitu:

1. Pemilik perusahaan, laporan keuangan akan sangat berguna bagi pemilik

perusahaan terutama perusahaan-perusahaan yang pimpinannya diserahkan

kepada orang lain seperti perseroan,untuk menilai sukses atau tidaknya

manager dalam memimpin perusahaan yang diukur atau dinilai dengan laba

yang diperoleh perusahaan.

2. Manager atau pimpinan perusahaan, membutuhkan laporan keuangan

periode yang baru agar dapat menyusun rencana yang lebih baik,

memperbaiki sistem pengawasannya dan menentukan kebijakan-kebijakan

yang lebih tepat.

3. Para investor (penanam modal jangka panjang), bankers maupun para

kreditur lainnya sangat berkepentingan atau memerlukan laporan keuangan

perusahaan di mana mereka ini menanamkan modalnya.

4. Para kreditur dan bankers sebelum mengambil keputusan untuk memberi atau

menolak permintaan kredit dari suatu perusahaan, perlu mengetahui terlebih

dahulu posisi keuangan dari perusahaan yang bersangkutan.

5. Pemerintah, di mana perusahaan tersebut berdomisili, sangat berkepentingan

dengan laporan keuangan perusahaan tersebut, di samping untuk menentukan

besarnya pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan juga sangat

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00483-AK Bab 2.pdfutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur

 

diperlukan oleh Biro Pusat Statistik, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan

Tenaga Kerja untuk dasar perencanaan pemerintah.

II.3 Rasio Solvabilitas

Mengacu pada Kasmir (2004) rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan

untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai oleh utang, dan sejauh mana

kemampuan perusahaan dalam membayar seluruh kewajibannya.

Rasio solvabilitas yang digunakan yaitu:

1. Debt to Asset Ratio

Mengacu pada Kasmir (2008) debt to asset ratio merupakan utang

yang digunakan untuk mengukur perbandingan antar total utang dengan total

aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh

utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap

pengelolaan aktiva.

Dari hasil pengukuran, apabila rasionya tinggi, artinya pendanaan

dengan utang semakin banyak, maka semakin sulit bagi perusahaan untuk

memperoleh tambahan pinjaman karena dikhawatirkan perusahaan tidak

mampu menutupi utang-utangnya dengan aktiva yang dimilikinya. Demikian

pula apabila rasionya rendah, semakin kecil perusahaan dibiayai dengan

utang.

Rumus debt to asset ratio adalah:

Debt to asset = Total kewajiban (jangka pendek+jangka panjang) Total aktiva (lancar+tidak lancar)

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00483-AK Bab 2.pdfutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur

10 

 

2. Debt-To-Equity Ratio

Mengacu pada Kasmir (2008) Debt-to-equity ratio merupakan rasio

yang digunakan untuk menghitung nilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari

dengan cara`membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar

dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah yang

akan disediakan peminjam (kreditor) kepada pemilik perusahaan. Dengan

kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri

yang dijadikan untuk jaminan utang.

Bagi bank (kreditor), semakin besar rasio ini, akan semakin tidak

menguntungkan karena akan semakin besar risiko yang ditanggung atas

kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan. Namun, bagi perusahaan

justru semakin besar rasio akan semakin baik. Sebaliknya dengan rasio yang

rendah, semakin tinggi tingkat pendanaan yang disediakan pemilik dan

semakin besar batas pengamanan bagi peminjam jika terjadi kerugian atau

penyusutan terhadap nilai aktiva. Rasio ini juga memberikan petunjuk umum

tentang kelayakan dan risiko keuangan perusahaan.

Rumus dari debt-to-equity ratio itu sendiri yaitu:

Debt-to-equity = Total kewajiban (jangka pendek+jangka panjang) Ekuitas

3. Longterm debt to Equity Ratio

Menurut kasmir (2008) long term debt to equity merupakan rasio

utang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk

mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan

jaminan utang jangka panjang dengan cara membandingkan antara utang

jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00483-AK Bab 2.pdfutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur

11 

 

Rumus long term debt to equity yaitu:

Long term debt to equity = utang jangka panjang ekuitas

II.4 Neraca

Mengacu pada John J. Wild (2004) neraca adalah laporan keuangan yang

menunjukkan posisi keuangan harta (aktiva) serta kewajiban dan ekuitas (pasiva).

Neraca dapat dibuat untuk mengetahui jumlah dan jenis harta, utang, dan modal

suatu perusahaan.

II.4.1 Aktiva

Menurut John. J. Wild (2004), aktiva merupakan sumber daya yang

dikuasai oleh suatu perusahaan dengan tujuan menghasilkan laba. Aktiva

dapat digolongkan ke dalam dua kelompok—lancar dan tak lancar. Aktiva

lancar merupakan sumber daya atau klaim atas sumber daya yang dapat

langsung diubah menjadi kas sepanjang siklus operasi perusahaan. Golongan

utama aktiva lancar mencakup kas, setara kas, efek, piutang, derivatif,

persediaan, dan beban diterima di muka. Aktiva tak lancar merupakan sumber

daya atau klaim atas sumber daya yang diharapkan dapat memberikan

manfaat pada perusahaan selama periode melebihi periode kini. Aktiva tak

lancar mencakup properti, pabrik, peralatan, aktiva tidak berwujud, investasi,

dan beban-beban yang ditangguhkan.

II.4.1.1 Aktiva Lancar

II.4.1.1.1 Kas dan setara Kas

Menurut John J. Wild (2004) kas adalah aktiva yang

paling likuid, mencakup mata uang, deposito dana, money

orders, dan cek. Setara kas juga tergolong sangat lancar,

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00483-AK Bab 2.pdfutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur

12 

 

investasi jangka pendek yang (1) siap dikonversi kas dan (2)

hampir jatuh tempo sehingga risiko perubahan harga yang

disebabkan pergerakan tingkat bunga harga minimal. Investasi

ini biasanya jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang.

II.4.1.1.2 Piutang

Menurut John J. Wild (2004) pitang merupakan nilai

jatuh tempo yang berasal dari penjualan barang atau jasa, atau

dari pemberian pinjaman uang. Piutang mencakup nilai jatuh

tempo yang berasal dari aktivitas seperti sewa dan bunga.

Piutang usaha (account receivable) mengacu pada janji lisan

untuk membayar yang berasal dari penjualan produk dan jasa

secara kredit. Wesel tagih (notes receivable) mengacu pada jajni

tertulis untuk membayar. Beberapa piutang lain sering kali

membutuhkan pengungkapan terpisah berdsarkan sumbernya,

seperti piutang usaha afiliasi, manajer, direksi, dan pegawai

perusahaan.

II.4.1.1.3 Beban Dibayar di Muka

Menurut John J. Wild (2004) beban di bayar di muka

(prepaid expenses) adalah pembayaran di muka atas jasa atau

barang yang belum diterima. Beban di bayar di muka biasanya

dikelompokkan dalam aktiva lancar karena mencerminkan jasa

yang diberikan yang jika tidak ada akan membutuhkan

penggunaan aktiva lancar lain.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00483-AK Bab 2.pdfutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur

13 

 

II.4.1.1.4 Persediaan

Menurut John J. Wild (2004) persediaan adalah barang

yang dijual dalam aktivitas operasi normal perusahaan. Dengan

pengecualian organisasi jasa tertentu, persediaan merupakan

aktiva inti dan penting dalam perusahaan. Persediaan harus

diperhatikan karena merupakan komponen utama dan aktiva

operasi dan langsung memengaruhi penghitungan laba.

Pentingnya metode akumulasi biaya dalam penilaian

persediaan disebabkan oleh dampaknya pada laba bersih dan

penilaian aktiva. Metode penilaian persediaan digunakan untuk

mengalokasi biaya barang tersedia untuk dijual (persediaan awal

ditambah pembelian) pada harga pokok penjualan (pengurang

laba) atau persediaan akhir (aktiva lancar). Karenanya,

mengalokasi biaya pada persediaan akan memengaruhi baik

pengukuran laba maupun aktiva.

II.4.1.2 Aktiva Tetap

Menurut John J. Wild (2004) aktiva tetap (properti, bangunan,

dan perlengkapan) adalah aktiva berwujud tak lancar yang digunakan

dalam proses manufaktur, penjualan, atau jasa untuk menghasilkan

pendapatan dan arus kas selama lebih dari satu periode. Karenanya,

aktiva ini memiliki periode manfaat yang diharapkan (masa manfaat)

yang labih dari satu periode. Aktiva ini diperoleh untuk digunakan

dalam aktivitas operasi dan bukan untuk dijual pada aktivitas usaha

biasa. Nilai atau potensi jasa yang dimiliki akan berkurang karena

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00483-AK Bab 2.pdfutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur

14 

 

digunakan, dan aktiva ini biasanya merupakan aktiva operasi yang

terbesar. Properti terkait denagn biaya real esta: bangunan mengacu

pada bangunan dan struktur operasi: dan perlengkapan mengacu pada

mesin yang digunakan dalam operasi. Properti, bangunan, dan

peralatan jug disebut aktiva produktif, aktiva modal, dan aktiva tetap.

II.4.2 Kewajiban

Menurut Wild, J. J., Subramanyam, K. R., Halsey, R. F (2004)

Aktivitas bisnis perusahaan biasanya didanai dengan kewajiban atau ekuitas,

atau keduanya. Kewajiban merupakan utang untuk mendapatkan pendanaan

yang membutuhkan pembayaran di masa depan dalam bentuk uang, jasa, atau

aktiva lainnya. Kewajiban (liabilities) merupakan klaim pihak luar atas aktiva

dan sumber daya perusahaan kini dan masa depan. Kewajiban dapat berupa

pendanaan atau operasi dan biasanya didahulukan daripada pemegang

ekuitas. Kewajiban pendanaan (financing liabilities) merupakan seluruh

bentuk pendanaan kredit seperti wesel bayar jangka panjang dan obligasi,

pinjaman jangka pendek, dan sewa guna usaha. Kewajiban operasi (operating

liabilities) merupakan kewajiban yang timbul dari operasi seperti kreditor

perdagangan, kredit yang ditangguhkan, dan kewajiban pensiun. Kewajiban

umumnya dilaporkan sebagai lancar (current) atau tak lancar (noncurrent)-

biasanya didasarkan pada kapan kewajiban tersebut jatuh tempo, dalam

waktu satu tahun atau tidak. Ekuitas (equity) merupakan klaim pemilik atas

aktiva bersih perusahaan. Klaim pemilik di bawah kreditor, yang berarti

klaimnya dipenuhi setelah klaim kreditor diselesaikan. Pemegang ekuitas

dihadapkan pada resiko maksimum perusahaan tetapi juga berhak atas

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00483-AK Bab 2.pdfutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur

15 

 

seluruh pengembalian residu perusahaan. Efek tertentu lainnya, seperti

obligasi konversi, berada di tenah garis yang memisahkan kewajiban dan

ekuitas, dan merupakan bentuk pendanaan hasil penyilangan (hybrid).

II.4.2.1 Kewajiban Lancar

Menurut Wild, J. J., Subramanyam, K. R., Halsey, R. F (2004)

“Kewajiban lancar (atau jangka pendek) merupakan kewajiban yang

pelunasannya memerlukan penggunaan aktiva lancar atau munculnya

kewajiban lancar lainnya.”

Terdapat dua jenis kewajiban lancar. Jenis pertama timbul dari

aktivitas operasi, meliputi utang pajak, pendapatan diterima di muka

(unearned revenue), uang muka, utang usaha, dan akrual beban operasi

lainnya. Jenis kedua kewajiban lancar timbul dari aktivitas pendanaan,

meliputi pinjaman jangka pendek dan bagian utang jangka panjang

jatuh temp dalam waktu satu tahun.

Perusahaan mengelompokkan kewajiban jangka pendek

sebagai tak lancar bila perusahaan berniat untuk mendanai kembali

(refinancing) dengan sumber jangka panjang dan dapat menunjukkan

kemampuannya untuk melakukan hal tersebut. Pendanaan kembali

jangka panjang atau efek ekuitas atau memperbaruinya untuk periode

lebih dari satu tahun dari tanggal neraca. Perusahaan menunjukkan

kemampuan pendanaan kembali jangka panjang dengan cara (1) telah

menerbitkan efek utang jangka panjang atau efek ekuitas untuk

menggantikan kewajiban jangka pendek setelah tanggal neraca namun

sebalum diumumkan, atau (2) telah melakukan kesepakatan dengan

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00483-AK Bab 2.pdfutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur

16 

 

sumber pendanaan yang menyetujui pendanaan kembali utang jangka

pendek saat jatuh tempo. Kesepakatan pendanaan yang dapat dibatalkan

karena pelanggaran persyaratan yang dapat dievaluasi secara berbeda

oleh pihak yang bersepakat (seperti “perubahan material yang bertolak

belakang” atau “kegagalan untuk mempertahankan operasi yang

memuaskan”) tidak memenuhi kondisi ini.

Banyak kesepakatan pinjaman yang memuat persyaratan untuk

melindungi kreditor. Pelanggaran atas persyaratan-persyaratan utang

(debt covenant) tak lancar, seperti modal kerja minimum, tidak

memerlukan reklasifikasi kewajiban tak lancar ke kewajiban lancar jika

salah satu kondisi di bawah ini terpenuhi:

1. Pemberi pinjaman menghapusakan atau kehilangan hak untuk

meminta pembayaran untuk lebih dari satu tahun dari tanggal neraca,

misalnya pemberi pinjaman kehilangan hak untuk meminta

pembayaran jika setelah tanggal neraca dan utang tidak lagi dapat

ditarik kembali pada saat laporan keuangan diterbitkan.

2. Kewajiban tidak dapat ditarik kembali karena terdapat kemungkinan

bahwa perusahaan akan mengatasi pelanggaran yang terjadi pada

tanggal neraca dalam masa tenggang (grace period) yang ditentukan.

II.4.2.2. Kewajiban Tak lancar

Menurut Wild, J. J., Subramanyam, K. R., Halsey, R. F

(2004) “Kewajiban tak lancar (atau jangka panjang) merupakan

kewajiban yang tidak jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau satu

siklus operasi, mana yang lebih panjang.”

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00483-AK Bab 2.pdfutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur

17 

 

Kewajiban ini meliputi pinjaman, obligasi, utang, dan wesel

bayar. Kewajiban tak lancar beragam bentuknya, dan penilaian serta

pengukurannya memerlukanpengungkapan atas seluruh batasan dan

ketentuan. Pengungkapan meliputi tingkat bunga, tanggal jatuh

tempo, hak konversi, fitur penarikan, dan provisi subordinasi.

Pengungkapan meliputi pula jaminan, persyaratan penyisihan dana

pelunasan, dan provisi kewajiban, termasuk untuk bunga dan

pembayaran pokok.

Obligasi merupakan bentuk kewajiban tak lancar yang umum.

Nilai nominal obligasi bersama tingkat kuponnya menentukan bunga

tunai yang dibayarkan atas obligasi bersama tingkat kuponnya

menentukan bunga tunai yang dibayarkan atas obligasi tersebut.

Penerbit obligasi kadang kala menjual obligasi pada harga di bawah

nilai nominal (diskon) atau di atas nilai nominal (premium). Diskon

atau premium mencerminkan penyesuaian atas harga obligasi untuk

menghasilkan tingkat pengembalian yang diminta pasar (market’s

required rate of return). Diskon diamortisasi sepanjang umur obligasi

dan menaikkan tingkat bunga efektif yang dibayar oleh peminjam.

Sebaliknya, premium juga diamortisasi namun menurunkan tingkat

bunga efektif. Kewajiban tanpa bunga (non-interest-bearing-

obligation), atau utang dengan tingkat bunga yang tidak masuk akal,

dicatat pada jumlah yang mencerminkan penerapan tingkat bunga

yang wajar. Hal ini tidak saja dapat menyajikan utang pada jumlah

yang dapat diperbandingkan dngan utang bertingkat bunga (interest-

bearing-debt) lainnya, namun juga menyediakan perhitungan beban

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00483-AK Bab 2.pdfutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur

18 

 

bunga yang realistis. Jika utang timbul dari perolehan aktiva,

perhitungan ini membantu meyakinkan bahwa aktiva tersebut

dibebani dengan biaya yang wajar.

Penerbit obligasi menawarkan beragam insentif untuk

mempromosikan penjualan obligasi dan mengurangi tingkat bunga

yang diminta. Promosi ini meliputi fitur konversi dan waran untuk

membeli saham perusahaan penerbit obligasi. Persahaan dapat

menawarkan insentif bagi pemegang obligasi konversi untuk

menjalankan hak konversi obligasi manjadi efek ekuitas. Ini biasa

disebut sebagai convertible debt sweetener. Perusahaan disyaratkan

untuk mengakui insentif konversi ini sebagai beban dan tidak

diperbolehkan untuk melaporkannya sebagai pos luar biasa.

Kewajiban yang umum lainnya adalah komitmen pembelian.

Perusahaan seringkali sepakat untuk membeli persediaan berbulan-

bulan atau bahkan bertahun-tahun di muka. Komitmen seperti ini

memerlukan pengungkapan jika kewajiban pembelian tanpa syarat ini

menyediakan pendanaan bagi untuk pemasok dan tidak diakui dalam

neraca pembeli. Untuk kewajiban pembelian yang diakui di neraca,

perusahaan pembeli harus mengungkapkan pembayaran tiap-tipa

tahun selama lima tahun ke depan.

Pengungkapan juga disyaratkan untuk pembayaran di masa

depan untuk utang jangka panjang dan untuk saham yang dibeli

kembali. Pengungkapan ini meliputi:

1. Tanggal jatuh tempo dan persyaratn pencadangan dana pelunasan

(sinking funds) tiap-tiap tahunnya selama lima tahun ke depan.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00483-AK Bab 2.pdfutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur

19 

 

2. Persyaratan pelunasan tiap-tiap tahun selama lima tahun ke depan.

II.4.2.2.1 Imbalan Pasca Pensiun

Pemberi kerja sering menyediakan imbalan bagi

pekerja pascapensiun. Terdapat dua bentuk imbalan

pascapensiun (postretirement benefit) ini: (1) imbalan pensiun

(pension benefit), di mana pemberi kerja menjanjikan imbalan

moneter kepada pekerja pascapensiun, dan (2) imbalan

pascapensiun lainnya (other postreirement employee benefit-

OPEB) di mana pemberi kerja menyediakan imbalan lain (

biasanya non-moneter) pascapensiun-terutama pemeliharaan

kesehatan dan asuransi jiwa. Kedua jenis imbalan

menghadirkan tantangan konseptual yang sama bagi akuntansi

dan analisis. Standar akuntansi saat ini mensyaratkan

pengakuan beban imbalan pascapensiun saat pekerja aktif

memberikan jasa, bukan saat imbalan dibayarkan. Estimasi

nilai sekarang akrual imbalan pensiun dilaporkan sebagai

kewajiban bagi pemberi kerja. Karena waktu dan besaran

imbalan ini tidak pasti, biaya imbalan pascapensiun (dan

kewajibannya) perlu diestimasi berdasarkan asumsi aktuaria

atas harapan hidup, perputaran pegawai, kompensasi, biaya

perawatan kesehatan, tingkat pengembalian yang diharapkan,

dan tingkat bunga.

Imbalan dan OPEB menjadi bagian besar dalam

kewajiban banyak perusahaan. Selain itu, pensiun menjadi

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00483-AK Bab 2.pdfutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur

20 

 

bagian besar dalam tabungan dan investasi ekonomi. Saat ini

diperkirakan bahwa program pensiun, dengan akriva lebih dari

$4 triliun (sekitar 20% dari aktiva negara AS), meilbatkan

hampir 50 juta individu. Dana pensiun juga menguasai sekitar

25% nilai saham NYSE, dan terlibat dalam hampir sepertiga

volume perdagangan harian. Walaupun dalam jumlah yang

lebih kecil, OPEB, khususnya biaya perawatan kesehatan,

merupakankomponen paling penting dalam biaya pegawai

perusahaan. Hampir sepertiga pekerja AS berpartisipasi dalam

program perawatan kesehatan pascapensiun, dengan total

kewajiban yang tidak didanai (unfuned liability) berkisar

antara $1 sampai $2 triliun. Kewajiban pensiun dan OPEB

besar kemungkinan akan berkembang karena perubahan

demografis dan meningkatkan harapan hidup.

II.4.3 Ekuitas Pemegang Saham

Menurut Wild, J. J., Subramanyam, K. R., Halsey, R. F (2004)

Ekuitas mengacu pada pendanaan oleh pemilik (pemegang saham)

perusahaan. Ekuitas dipandang klaim pemilik atas aktiva bersih perusahaan.

Klaim pemegang efek ekuitas umumnya berada di bawah kreditor, yang

berarti klaim kreditor dipenuhi terlebih dahulu. Umumnya terdapat variasi

senioritas klaim pemegang saham atas aktiva bersih. Pemegang saham

dihadapkan pada risiko tertinggi perusahaan. Pada saat yang sama, pemegang

saham memiliki kemungkinan pengembalian maksimum karena mereka

berhak atas seluruh pengembalian setelah hak kreditor terpenuhi.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00483-AK Bab 2.pdfutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur

21 

 

Analisis atas ekuitas harus mempertimbangkan pengukuran dan

pelaporan standar ekuitas pemegang saham. Analisis tersebut meliputi:

• Mengklasifikasikan dan memisahkan sumber utama pendanaan ekuitas

• Mempelajari hak untuk kelompok-kelompok pemegang saham dan

prioritas mereka dalam likuidasi

• Mengevaluasi pembatasan hukum untuk distribusi ekuitas.

• Menelaah kontrak, ketentuan hukum, dan pembatasan-pembatasan

lainnyaatas distribusi laba ditahan.

• Menilai ketentuan dan provisi efek yang dapat dikonversi (convertible

securities), opsi saham, dan kesepakatan lainnya yang berpotensi

menerbitkan saham.

II.5 Struktur Modal

Menurut Riyanto (2001) “struktur modal adalah perimbangan atau

perbandingan utang jangka panjang dengan modal sendiri.”

Menurut Weston dan Copeland (1992) “struktur modal sebagai pembiayaan

permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan modal

pemegang saham.”

Menurut Menurut Lawrence, Gitman (2000), definisi struktur modal adalah

sebagai berikut:

”Capital Structure is the mix of long term debt and equity maintained by the firm”.

Struktur modal perusahaan menggambarkan perbandingan antara hutang

jangka panjang dan modal sendiri yang digunakan oleh perusahaan. Ada dua macam

tipe modal menurut Lawrence, Gitman (2000) yaitu modal hutang (debt capital) dan

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00483-AK Bab 2.pdfutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur

22 

 

modal sendiri (equity capital). Tetapi dalam kaitannya dengan struktur modal, jenis

modal hutang yang diperhitungkan hanya hutang jangka panjang.

II.6 Pengertian Risiko

Menurut Brigham & Houston (2006) Risiko adalah peluang akan terjadinya

suatu peristwa yang tidak diinginkan.

Jadi dapat dikatakan bahwa risiko merupakan suatu peristiwa yang tidak

diharapkan yang mungkin terjadi dalam perusahaan.

II.7 Mengukur Risiko Pasar

Mengacu pada Richard A. Brealey, Steward C. Myers, Alan J. Marcus (2007)

Sebuah aktiva yang dimiliki sabagai bagian dari suatu portfolio akan kurang berisiko

jika dibandingkan dengan aktiva yang sama yang dimiliki secara terpisah.

Karenanya, sebagina besar aktiva keuangan dimilikinsabagai bagian dari portfolio,

bank, dana pensiun, perusahaan asuransi, reksa dana, dan institusi-institusi keuangan

lainnya diharuskan oleh hukum untuk memilki portfoio yang terdiversivikasi.

Bahkan investor-investor individual-paling tidak yang kepemilikan atas sekuritasnya

menjadi bagian yang signifikan dari seluruh kekayaan mereka-umumnya memiliki

portfolio, bukan saham dari hanya satu perusahaan saja. Dalam kondisi seperti ini,

sudut pandang investor, adanya fakta bahwa suatu saham tertentu akan naik atau

turun bukanlah hal yang penting; yang penting adalah tingkat pengembalian dari

portfolionya, dan risiko portfolio tersebut. Logikanya, risiko dan tingkat

pengembalian dari masing-masing sekuritas harus dianalisis dari segi bagaimana

sekuritas tersebut memengaruhi risiko dan tingkat penegbalian portfolio dimana

sekuritas dimiliki.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00483-AK Bab 2.pdfutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur

23 

 

II.8 Risiko dan Diversifikasi

II.8.1 Diversifikasi

Menurut Richard A. Brealey, Steward C. Myers, Alan J. Marcus

(2007) “diversifikasi adalah strategi yang dirancang untuk mengurangi risiko

dengan menyebar portfolio di berbagai investasi.”

Kita bisa menghitung variabilitas sama baiknya untuk sekuritas

individual maupun portfolio sekuritas. Tentu saja, tingkat variabilitas di atas

100 tahun kurang menarik untuk perusahaan tertentu daripada portfolio pasar

karena jarang sekali perusahaan menghadapi risiko bisnis yang sama hari ini

seperti yang dihadapi seabad yang lalu.

Portfolio pasar terbentuk dari saham individual,lalu mengapa

variabilitasnya tidak sama dengan variabilitas rata-rata komponennya?

Jawabannya adalah diversivikasi mengurangi variabilitas.

Diversifikasi portfolio menjadi efektif karena harga saham yang

berbeda tidak bergerak persis sama. Ahli statistik menunjukkan hal yang

sama ketika mereka berkata bahwa perubahan harga saham lebih kecil

daripada korelasi sempurna. Diversifikasi paling efektif ketika pengembalian

berkorelasi negatif. Ketika salah satu bisnis melakukan dengan baik, lainnya

buruk. Sayangnya, dalam praktiknya, saham yang berkorelasi secara negatif

itu jarang terjadi, seperti mencari pedagang es di musim hujan.

II.8.2 Risiko Portfolio

Sejarah pengembalian kelas aset yang berbeda memberi bukti yang

meyakinkan tentang dilema risiko-pengembalian dan menunjukkan bahwa

variabilitas tingkat penegmbalian di masing-masing kelas aset adalah ukuran

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00483-AK Bab 2.pdfutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur

24 

 

risiko yang bermanfaat. Akan tetapi, kerentanan pengembalian bisa menjadi

ukuran risiko yang menyesatkan untuk aset individual yang dipegang sebagai

bagian portfolio.

Risiko tambahan saham (yakni, perubahan risiko keseluruhan yang

ditambahkan pada portfolio). Secara umum risiko tambahan saham

tergantung pada apakah pengembaliannya cenderung bervariasi dengan atau

tidak berlawanan dengan pengembalian aset lain dalam portfolio. Risiko

tambahan tidak hanya tergantung pada kerentanan saham. Jika pengembalian

tidak bergerak mendekati sisa portfolio, saham akan mengurangi kerentanan

pengembalian portfolio.

Dapat diikhtisarkan sebagai berikut:

1. Investor peduli tentang ekspektasi pengembalian dan risiko portfolio aset.

Risiko portfolio keseluruhan bisa diukur dengan kerentanan

pengembalian, yakni, varians atau standar deviasi

2. Standar deviasi pengembalian suatu sekuritas individual mengukur

seberapa berisiko sekuritas itu jika dipegang terpisah. Namun, sorang

investor yang memegang portfolio sekuritas hanya tertarik pada

bagaimana tiap sekuritas mempengaruhi risiko seluruh portfolio.

Kontribusi satu sekuritas pada risiko portfolio tergantung pada bagaimana

pengembalian sekritas tersebut bervariasi bersama kepemilikan sekuritas

lain investor. Oleh sebab itu, suatu sekuritas yang berisiko jika dipegang

terpisah mungkin berprilaku mengurangi variabilitas portfolio jika

pengembaliannya tidak bergerak serentak dengan sisa portfolio.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00483-AK Bab 2.pdfutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur

25 

 

II.8.3 Jenis Risiko

Menurut Richard A. Brealey, Steward C. Myers, Alan J. Marcus

(2007) jenis risiko ada dua yaitu: risiko khas atau risiko tidak sistematis dan

risiko pasar atau risiko sistematis.

“Risiko khas atau risiko tidak sistematis yaitu faktor risiko yang

hanya mempengaruhi perusahaan, juga disebut risiko yang bisa

didiversifikasikan.”

Jadi dapat dikatakan risiko khas atau risiko tidak sistematis yaitu

risiko yang bisa dihilangkan dengan diversivikasi.

sedangkan “risiko pasar atau risiko sistematis yaitu `sumber risiko

dari seluruh perekonomian (ekonomi makro) yang mempengaruhi pasar

saham secara keseluruhan.”

Jadi dapat dikatakan risiko pasar atau risiko sistematis yaitu risiko

yang tidak bisa dihilangkan melalui diversifikasi.

Risiko khas muncul karena banyak bahaya yang mengelilingi

perusahaan individual terkait dengan perusahaan dan mungkin pesaing

langsungnya. Risiko pasar berasal dari bahaya di seluruh perekonomian yang

mengancam semua bisnis. Risiko pasar menerangkan mengapa saham

memiliki kecenderungan untuk bergerak bersama, sehingga portfolio yang

terdiversivikasi baik pun terpapar pada pergerakan pasar.

Apabila saham yang dimiliki cuma satu saham saja, risiko khas sangat

penting: tetapi begitu memiliki portfolio 30 saham atau lebih, diversivikasi

melakukan sebagian besar hal yang bisa dilakukan untuk menghapus risiko.

Untuk portfolio yang terdiversivikasi baik, hanya risiko pasar yang

berpengaruh.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00483-AK Bab 2.pdfutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur

26 

 

II.8.4 Nilai Risiko

Menurut John.C. H (2006) Nilai risiko (VaR) merupakan kumpulan

nilai tunggal dari total risiko portfolio dalam aset keuangan. VaR merupakan

pengukuran yang mudah dimengerti. Rumusnya yaitu:

m = i i ‐1

 

Dimana i  merupakan nilai dari variabel pasar pada Hari ke-i dan Hari ini

merupakan Hari m.

II.9 Pengertian Beta

Menurut Richard A. Brealey, Steward C. Myers, Alan J. Marcus (2007) “beta

adalah sensitivitas pengembalian saham terhadap pengembalian portfolia pasar.”

Menurut Brigham & Houston (2006) “beta adalah suatu ukuran risiko pasar,

yaitu sampai sejauh mana pengembalian dari sebuah saham tertentu mengalami

pergerakan di dalam bursa saham.”

Jadi dapat disimpulkan beta adalah suatu ukuran risiko yang digunakan

perusahaan dengan mengukur pengembalian sekuritas terhadap pengembalian pasar.

II.9.1 Mengukur Beta

Beta dapat dihitung dengan menggunakan teknik regresi. Teknik

regresi untuk mengestimasi Beta. Suatu sekuritas dapat dilakukan dengan

menggunakan return-return sekuritas sebagai variabel dependen dan return-

return pasar sebagai variabel independen. Persamaan regresi yang dihasilkan

dari data time series ini akan menghasilkan koefisien Beta yang diasumsikan

stabil dari waktu ke waktu selama masa periode observasi.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00483-AK Bab 2.pdfutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur

27 

 

Persamaan regresi yang digunakan untuk mengestimasi Beta dapat

didasarkan pada model indeks-tunggal. Jika digunakan model indeks-tunggal

atau model pasar, Beta dapat dihitung berdasarkan persamaan sebagai

berikut:

R  αi   βi Rm   ei 

Dimana Ri merupakan variabel tergantung, βi merupakan koefisien slope yang

merupakan Beta dari sekuritas ke-i, Rm merupakan variabel independen, dan

ei merupakan variabel acak. Beta menunjukkan kemiringan (slope) garis

regresi tersebut

Beta merupakan pengukur volatilitas antara return-retun suatu

sekuritas (portfolio) dengan return-return pasar. Jika volatilitas ini diukur

dengan kovarian, maka kovarian return antara sekuritas ke-i dengan return

pasar adalah sebesar σiM . jika kovarian ini dihubungkan relatip terhadap

risiko pasar (yaitu dibagi dengan varian return pasar atau σM2 ), maka hasil ini

akan mengukur risiko sekuritas ke-i relatip terhadap risiko pasar atau disebut

dengan Beta. Dengan demikian Beta dapat juga dihitung dengan rumus

sebagai berikut:

β1 =   

Return saham merupakan return dari suatu investasi dalam suatu

periode tertentu. Return saham terdiri dari capital gain (loss) dan yield

sebagai berikut ini:

Return   Capital gain  loss    Yield 

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00483-AK Bab 2.pdfutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur

28 

 

Dimana capital gain (loss) merupakan selisih dari harga investasi sekarang

relatip dengan harga periode yang lalu. Sedangkan yield merupakan dividen

terhadap harga saham periode sebelumnya.

Menurut Tambunan (2008) ukuran sensitivitas Beta dibagi menjadi

tiga, yaitu :

1) β > 1 : artinya saham umumnya lebih agresif di pasar. Pada suatu

kesempatan harganya dapat naik sedemikian cepat melebihi kenaikan

pasar atau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun pada saat

pasar sedang turun, harganya akn turun lebih cepat dari pasar.

Artinya, jika pasar sedang naik saham tersebut akan mengalami

kenaikan yang lebih tinggi dari pasar

2) β = 1 : artinya saham umumnya mengikuti arus pasar. Jika pasar naik,

saham tersebut akan mengalami kenaikan yang sama dengan yang

dialami pasar atau indeks. Demikian juga sebaliknya, jika pasar turun,

saham tesebut akan mengalami penurunan yang sama dengan yang

dialami pasar atau indeks.

3) β < 1 : artinya saham umumnya bergerak lebih lambat dari pasar. Jika

pasar naik, saham tersebut juga akan naik, namun selalu lebih rendah

daripada kenaikan pasar. Demikian juga sebaliknya, jika pasar turun

saham tersebut juga akan turun, namun selalu lebih rendah dari

penurunan pasar.

Capital Asset Pricing Method (CAPM), digunakan untuk menghitung

harga saham dengan mempertimbangkan risiko pasar, harga saham hasil

perhitungan dengan CAPM akan digunakkan sebagai harga tengah dari harga

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00483-AK Bab 2.pdfutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur

29 

 

saham tersebut. CAPM merupakan teori penilaian resiko dan keuntungan aset

yang didasarkan koefisien beta.

II.10 Koefisien Korelasi

Mengacu pada indriantoro, A., Supomo, B (2002) koefisien korelasi

merupakan hubungan antara dua variabel yang bukan hubungan sebab-akibat dan

mengukur hubungan tersebut.

Rumus koefisien korelasi yaitu:

 

 

Dimana x merupakan variabel dependen dan y merupakan variabel independen.

Tabel 2.1 pedoman hubungan koefisien korelasi

Interval koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

rxy= ∑ x y √(∑x2) . (∑y2)