bab ii landasan teori - bina sarana informatika · pendukung sistem itu sendiri....

43
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Suatu sistem dapat terdiri dari bagian-bagian sistem atau subsistem, sebagai contohnya adalah sistem komputer yang terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat lunak. Masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri dari komponen-komponen pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut tercapai. 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Mardi (2014:3) menegaskan bahwa, “Sistem merupakan suatu kesatuan yang memiliki tujuan bersama dan memiliki bagian-bagian yang saling berintegrasi satu sama lain”. Menurut Mahatmyo (2014:5) menyimpulkan bahwa, “Sistem secara umum mempunyai makna sebagai suatu rangkaian yang terdiri dari berbagai elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Oktafianto (2016:2) menyimpulkan bahwa, Sistem adalah sekumpulan komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu”. Pendekatan yang menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja prosedur-prosedur yang saling

Upload: others

Post on 16-Dec-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem dapat terdiri dari bagian-bagian sistem atau subsistem,

sebagai contohnya adalah sistem komputer yang terdiri dari subsistem perangkat

keras dan subsistem perangkat lunak. Masing-masing subsistem dapat terdiri dari

subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri dari komponen-komponen

pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan

berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem

tersebut tercapai.

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut Mardi (2014:3) menegaskan bahwa, “Sistem merupakan suatu

kesatuan yang memiliki tujuan bersama dan memiliki bagian-bagian yang saling

berintegrasi satu sama lain”.

Menurut Mahatmyo (2014:5) menyimpulkan bahwa, “Sistem secara

umum mempunyai makna sebagai suatu rangkaian yang terdiri dari berbagai

elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Oktafianto (2016:2) menyimpulkan bahwa, “Sistem adalah

sekumpulan komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai

sasaran atau tujuan tertentu”. Pendekatan yang menekankan pada prosedur

mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja prosedur-prosedur yang saling

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

8

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan sistem yang

lebih menekankan pada elemen atau komponen mendefinisikan sistem sebagai

kumpulan elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Schonderberg dalam Oktafianto (2016:3), secara ringkas

menjelaskan bahwa sistem adalah :

1. Komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain.

2. Suatu keseluruhan tanpa memisahkan komponen pembentuknya.

3. Bersama-sama dalam mencapai tujuan.

4. Memiliki input dan output-nya yang dibutuhkan oleh sistem lainnya.

5. Terdapat proses yang mengubah input menjadi output.

6. Menunjukan adanya entropi.

7. Memiliki aturan.

8. Memiliki subsistem yang lebih kecil.

9. Memiliki deferensi antar subsistem.

10. Memiliki tujuan yang sama meskipun mulainya berbeda.

Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan

(input), pengolahan (processing) dan keluaran (output). Hal ini dapat digambarkan

dalam model sistem berikut :

Sumber: Oktafianto (2016:3)

Gambar II.1.

Model Sistem

Pengolahan

(processing)

Keluaran

(output)

Masukan

(input)

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

9

2.1.2. Karakteristik Sistem

Menurut Jogianto dalam Oktafianto (2016:4) mendefinisikan bahwa,

“Sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan

bahwa hal tersebut dapat dikatakan sebagai suatu sistem”. Adapun karakteristik

yang dimaksud adalah sebagai berikut :

a. Komponen Sistem (Component system)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang

bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen–komponen sistem tersebut

dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat

sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem

secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang

disebut dengan supra sistem.

b. Batasan Sistem (Boundary system)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem

lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat

dipisah-pisahkan.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang

mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem.

Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan

sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi

sistem tersebut, dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga

dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan selalu harus

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

10

dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup sistem

tersebut.

d. Penghubung Sistem (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut dengan

penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-

sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Keluaran

suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan

melewati penghubung, dengan demikian terjadi suatu integrasi sistem yang

membentuk suatu kesatuan.

e. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukan kedalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat

berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai

contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance

input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara “data”

adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.

f. Keluaran Sistem (Output system)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang

berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Seperti

contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, dimana

informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan

atau hal-hal lain yang merupakan input bagi subsistem lainnya.

g. Pengolahan Sistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan

menjadi keluaran. Sebagai contoh sistem akuntansi, sistem ini akan mengolah -

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

11

data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

h. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik.

Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada

gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang

telah direncanakan.

Sumber: Sutabri (2012:20)

Gambar II.2.

Karakteristik Sistem

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Menurut Tyoso (2016:1) menegaskan bahwa, “Sistem merupakan suatu

kumpulan dari komponen-komponen yang membentuk satu kesatuan yang

memiliki sasaran berbeda-beda dalam penanganannya”.

Menurut Sutabri (2012:15) menegaskan bahwa, “Sistem merupakan suatu

bentuk integritas antara satu komponen dengan komponen yang lain karena sistem

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

12

memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi didalam sistem

tersebut”.

Dari kedua definisi para ahli mengemukakan sistem memiliki sasaran yang

berbeda untuk setiap kasus yang terjadi didalam sistem, maka dari itu sistem dapat

diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

Sistem Abstrak (Abstract System) adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-

ide yang tidak tampak secara fisik. Contohnya, sistem yang berupa pemikiran

tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sedangkan Sistem Fisik

(Physical System) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan

mata. Contohnya, sistem komputer dan sistem penjualan.

2. Sistem Alamiah (Alamiah System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made

System)

Sistem Alamiah (Alamiah System) adalah sistem yang keberadaannya terjadi

karena proses alam, bukan buatan manusia. Sedangkan Sistem Buatan Manusia

(Human Made System) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau

campur tangan manusia.

3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabillistic

System)

Sistem Tertentu (Deterministic System) yaitu sistem yang operasinya dapat

diprediksi secara cepat dan interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi

dengan pasti. Sedangkan Sistem Tak Tentu (Probabillistic System) yaitu sistem

yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

13

4. Sistem tertutup dan Sistem terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh oleh lingkungan luarnya, sistem ini bekerja secara otomatis tanpa

ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang

berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima

masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

2.1.4. Pengertian Informasi

Menurut Djahir dan Pratita (2015:8) mendefinisikan bahwa, “Informasi

merupakan suatu kesatuan yang tampak maupun tidak tampak fungsinya untuk

mengurangi ketidak pastian suatu keadaan atau peristiwa di masa depan”.

Menurut Gordon B. Davis dalam Pratita (2015:9) mengatakan bahwa,

“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si

penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan

yang sekarang atau keputusan yang akan datang”.

Menurut Edhy Sutanta dalam Oktafianto (2016:9) mendefinisikan bahwa:

Informasi merupakan hasil pengolahan data, sehingga menjadi bentuk

yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar

dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara

langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang.

Menurut Oktafianto (2016:9), Dapat disimpulkan bahwa :

a. Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk

membuat keputusan.

b. Informasi berguna untuk pembuat keputusan karena informasi menurunkan

ketidakpastian (atau meningkatkan pengetahuan).

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

14

c. Informasi menjadi penting karena berdasarkan informasi itu para pengelola

dapat mengetahui kondisi objektif perusahaannya.

d. Informasi tersebut merupakan hasil pengolahan data atau fakta yang

dikumpulkan dengan metode ataupun cara-cara tertentu.

2.1.5. Siklus Informasi

Menurut Sutabri (2012:26) Siklus Informasi merupakan, “Data yang

diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan suatu model proses tertentu”.

Data diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima

informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti

menghasilkan tindakan yang akan membuat sejumlah data kembali, data tersebut

akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya

membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut dengan siklus informasi (information

cycle) atau disebut juga siklus pengolahan data (data processing cycle). Adapun

siklus informasi sebagai berikut :

Sumber: Sutabri (2012:26)

Gambar II.3.

Siklus Informasi

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

15

2.1.6. Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:30) menjelaskan bahwa, “Nilai dari informasi

ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya”. Suatu

informasi dikatakan bernilai apabila manfaat yang diperoleh lebih berharga

dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan

bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya

digunakan untuk beberapa kegunaan, sehingga tidak mungkin atau sulit untuk

menghubungkan antara informasi tentang suatu masalah dengan biaya untuk

memperolehnya, karena sebagian besar informasi digunakan tidak hanya oleh satu

pihak saja di dalam perusahaan.

Keuntungan dari sebagian besar informasi tidak dapat dihitung dengan

suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Nilai informasi biasanya

dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai ini didasarkan

atas 10 sifat, yaitu :

1. Mudah diperoleh

Sifat ini menunjukan kemudahan dan kecepatan untuk memperoleh informasi.

Kecepatannya dapat diukur, misalnya 1 menit banding 24 jam. Akan tetapi

berapa nilainya bagi pemakai informasi sulit untuk mengukurnya.

2. Luas dan lengkap

Sifat ini menunjukan kelengkapan isi informasi. Hal ini tidak hanya mengenai

volumenya, akan tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat

kabur dan karena itu sulit untuk mengukurnya.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

16

3. Ketelitian

Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran

informasi. Pada volume data yang besar biasanya terdapat dua jenis kesalahan,

yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

4. Kecocokan

Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam berhubungannya

dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan

masalah yang sedang dihadapi sedangkan semua keluaran yang lainnya tidak

berguna, sifat ini sulit untuk diukur.

5. Ketepatan Waktu

Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui, yang lebih pendek dari siklus

untuk mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran

kepada para pemakai, biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal ketepatan

waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditingkatkan

dengan menanggapi permintaan pelanggan mengenai ketersediaan barang-

barang inventaris.

6. Kejelasan

Sifat ini menunjukan tingkat kejelasan informasi. Informasi hendaknya terbatas

dari istilah-istilah yang tidak jelas.

7. Keluwesan

Sifat ini berhubungan dengan apakah informasi tersebut dapat digunakan untuk

membuat lebih dari satu keputusan, tetapi juga apakah dapat digunakan untuk

lebih dari seorang pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, akan tetapi dalam

beberapa hal dapat diukur dengan suatu nilai tertentu.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

17

8. Dapat dibuktikan

Sifat ini menunjukan sejauh mana informasi itu dapat diuji oleh beberapa

pemakai hingga sampai didapatkan kesimpulan yang sama.

9. Tidak ada prasangka

Sifat ini berhubungan dengan ada tidaknya keinginan untuk mengubah informasi

tersebut guna untuk mendapatkan kesimpulan yang telah diarahkan sebelumnya.

10. Dapat diukur

Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi

formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan dan lainnya juga

sering dianggap sebagai informasi.

2.1.7. Kualitas Informasi

Menurut Tata Sutabri dalam Oktafianto (2016:10) menegaskan bahwa,

“Kualitas informasi tergantung dari tiga (3) hal yang sangat dominan yaitu

keakuratan informasi, ketepatan waktu dari informasi dan relevan. Ketiga hal

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Akurat

Informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak

menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Dalam prakteknya,

mungkin dalam penyampaian suatu informasi banyak sekali gangguan gangguan

yang datang yang dapat merubah isi dari informasi tersebut. Ketidak akuratan

dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau

kesengajaan sehingga merusak atau merubah data asli.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

18

2. Tepat Waktu

Informasi yang diterima harus tepat waktu, sebab kalau informasi yang diterima

terlambat maka informasi tersebut sudah tidak berguna lagi. Informasi yang

dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang usang

tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan akan berakibat fatal.

3. Relevan

Informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima, sebab informasi ini akan

digunakan untuk pengambilan suatu keputusan dalam pemecahan suatu

permasalahan. Relevasi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lain

berbeda, misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin

produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih

relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.

2.1.8. Pengertian Sistem Informasi

Untuk memahami pengertian sistem informasi, harus dilihat keterkaitan

antara data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk sistem informasi. Data

merupakan nilai, keadaan atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun.

Sementara informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang

berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini

atau mendatang.

Menurut Yakub dalam Oktafianto (2016:11) mengatakan bahwa, “Sistem

informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam organisasi

yang berhubungan dengan proses penciptaan aliran informasi”.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

19

Menurut Ida Nuraida dalam Oktafianto (2016:11) mengatakan bahwa,

“Sistem Informasi merupakan perangkat prosedur yang terorganisasi dengan

sistematik, bila dilaksanakan akan meyediakan informasi yang dapat dimanfaatkan

dalam proses pembuatan keputusan”.

Menurut Sutabri (2012:38) menegaskan bahwa :

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung

fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi

dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang

diperlukan oleh pihak luar tertentu.

Menurut Puspitawati dan Anggadini (2011:14) menegaskan bahwa,

“Sistem informasi merupakan komponen-komponen dari subsistem yang saling

berhubungan dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu

mengolah data menjadi informasi”.

Menurut Kristanto (2008:12) menegaskan bahwa, “Sebuah sistem

informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer

serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras

dan perangkat lunak tersebut”. Selain itu data juga memegang peranan penting

dalam sistem informasi. Data yang akan dimasukan dalam sebuah sistem informasi

dapat berupa formulir-formulir, prosedur-prosedur dan bentuk data lainnya.

2.1.9. Komponen Sistem Informasi

Menurut Burch dan Grudnistki dalam Oktafianto (2016:13) berpendapat

bahwa, “Sistem informasi terdiri dari komponen- komponen yang disebut dengan

istilah blok bangunan (building block), terdiri dari blok masukan, blok model, blok

keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok kendali”. Sebagai suatu sistem,

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

20

6 (enam) blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu

kesatuan untuk mencapai sasarannya.

1. Blok masukan (input block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Yang dimaksud

dengan input di sini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang

akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan

memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara

tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok keluaran (output blok)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang

berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen

serta semua pemakai sistem.

4. Blok teknologi (technoloy block)

Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan

untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,

menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari

sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama yaitu

Teknisi (brainware), Perangkat lunak (software) dan perangkant keras

(hardware).

5. Blok basis data (database blok)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

21

dan perangkat lunak digunakan untuk memanipulasi. Data perlu disimpan dalam

basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam

basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang

dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk

efisiensi kapasitas penyimpanan. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan

menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (database

management system).

6. Blok kendali (control block)

Banyak hal dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, temperatur,

air, debu, kecurangan, kegagalan pada sistem itu sendiri, ketidak efisien,

sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan

diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dicegah

dan bila telanjur terjadi maka kesalahan kesalahan dapat dengan cepat diatasi.

2.1.10. Sistem Informasi Manajemen

Menurut Oktafianto (2016:15) mendefinisikan bahwa, “Sistem Informasi

Manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi pada level manajemen yang

berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan

keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu”.

Menurut Kendall dan Kendall (2014:3) menyimpulkan bahwa, “Sistem

Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem informasi yang sudah terkomputerisasi

yang bekerja karena adanya interaksi antara manusia dan komputer”. Dengan

bantuan manusia, perangkat lunak (program komputer), dan perangkat keras

(komputer, printer dll) agar berfungsi dengan baik, sistem informasi manajemen

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

22

mendukung spektrum tugas-tugas organisasi yang lebih, termasuk analisis

keputusan dan pembuatan keputusan.

Untuk mengakses informasi, pengguna SIM membagi basis data. Basis

data menyimpan data-data dan model yang membantu pengguna

menginterpretasikan dan menerapkan data-data tersebut. SIM menghasilkan output

informasi, yang digunakan untuk membuat keputusan. SIM juga dapat membantu

menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi meski

tidak berupa struktur tunggal.

2.1.11. Pengertian Akuntansi

Menurut Puspitawati dan Anggadini (2011:37) mengemukakan bahwa:

Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasan kejadian

dan transaksi yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan

dalam bentuk satuan uang, dan penginterpretasikan hasil proses tersebut,

yang diolah oleh akuntansi adalah informasi keuangan yang berasal dari

transaksi atau kegiatan operasional perusahaan.

Menurut Niswonger, dkk dalam Puspitawati (2011:37) menyatakan

bahwa, “Akuntansi adalah proses mengenali, mengukur, dan mengkomunikasikan

informasi ekonomi untuk memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh

pemakai informasi yang bersangkutan”.

Menurut Bahri (2016:2) menegaskan bahwa, “Akuntansi adalah seni

pencatatan, penggolongan, pengikhtisiran, dan pelaporan atas suatu transaksi

dengan cara sedemikian rupa, sistematis dari segi isi dan berdasarkan standar yang

diakui umum”.

Berdasarkan jenis kegiatan perusahaan dalam mengelola akuntansi maka

menurut Bahri (2016:4), perusahaan digolongkan menajdi tiga (3) jenis perusahaan

yaitu:

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

23

1. Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa adalah perusahaan yang bergerak dalam menjual jasa.

Perusahaan menyediakan berupa pelayanan, berupa memberikan keindahan dan

kesenangan pada konsumen. Perusahaan jasa biasanya terbagi dalam profesi

(pengacara, akuntan, konsultan pajak dan notaris); perjalanan dan akomodasi

(perusahaan pengangkutan, hotel, apartemen); reperasi dan pemeliharaan

(bengkel kendaraan, cleaning service, dan cuci kendaraan); persewaan

(persewaan mobil, persewaan pusat-pusat pertokoan dan persewaan gedung);

komunikasi (surat kabar, telpon dan televisi); pelatihan dan keterampilan (kursus

akuntansi, kursus komputer dll); keuangan (perbankan, sewa guna kantor, dan

kartu kredit), dan pelayanan (biro perjalanan, biro periklanan, tukang foto, salon

kecantikan dan penjahit).

2. Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatannya menjual barang dengan

tidak mengubah bentuk dari barang yang dijual tersebut. barang yang dijual

disebut barang dagangan. Contoh perusahaan dagang adalah penjualan hasil

produksi, dan penjualan surat-surat berharga.

3. Perusahaan Industri

Perusahaan industri adalah perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi

produk jadi yang siap dijual. Contoh perusahaaan industri adalah pabrikasi

(pabrik semen, pabrik sepatu, pabrik elektronik dll); prakitan (prakitan

kendaraan, prakitan elektronik, prakitan pesawat); kerajinan (kerajinan ukiran,

kerajinan bodir dan home industry); perkebunan (perkebunan teh dan perkebuan

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

24

buah-buahan dan sayur-mayur); peternakan (ternak ayam,kambing,unggas);

pengawetan (pengawet kulit,ikan, daging).

2.1.12. Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Puspitawati dan Anggadini (2011:58) mendefinisikan bahwa,

“Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem berbasis komputer yang dirancang

untuk mentransformasi data akuntansi menjadi informasi, yang mengcakup siklus

pemrosesan transaksi, penggunaan teknologi informasi dan pengembangan sistem

informasi”.

Menurut Anastasia (2011:4) mendefinisikan bahwa, “Sistem Informasi

Akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data

serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan”.

Sistem informasi akuntansi juga memiliki tujuan serta manfaat-manfaat

tersendiri, menurut Anastasia (2011:5), tujuan informasi tersebut adalah sebagai

berikut :

1. Mengamankan harta dari kekayaan perusahaan.

2. Menghasilkan beragam informasi untuk mengambil keputusan.

3. Menghasilkan informasi untuk pihak exsternal.

4. Menghasilkan informasi untuk penilaian kinerja karyawan atau devisi.

5. Menyediakan data masa lalu untuk kepentingan audit.

6. Menghasilkan informasi untuk penyusunan dan evaluasi anggaran perusahaan.

7. Menghasilkan informasi yang diperlukan dalam kegiatan perancanaan.

Sistem informasi akuntansi meliputi beragam aktivitas yang berkaitan

dengan siklus pemrosesan akuntansi perusahaan. Meskipun tidak ada dua

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

25

organisasi yang identik, tetapi sebagian besar mengalami jenis kejadian ekonomi

yag serupa. Kejadian ini menghasilkan transaksi-transaksi yang dapat

dikelompokkan menjadi empat siklus aktivitas bisnis yang umum. Keempat siklus

ini terdiri dari :

1. Siklus Pendapatan

Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa ke

entitas-entitas lain dan pengumpulan pembayaran yang berkaitan.

2. Siklus Pengeluaran

Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang dan jasa dari entitas-

entitas lain dan pelunasan kewajiban-kewajiban yang berkaitan.

3. Siklus Produksi

Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pengubahan sumber daya menjadi

barang dan jasa.

4. Siklus Keuangan

Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan dan manajemen dana modal

termasuk kas.

2.1.13. Siklus Akuntansi

Menurut Wiyasha (2010:33) menegaskan bahwa :

Sebagai suatu bidang ilmu, akuntansi memiliki siklus yang harus dipenuhi.

Artinya, satu tahapan dalam siklus merupakan prasyarat untuk tahapan

siklus selanjutnya. Setelah satu siklus selesai, tahapan mulai lagi dari awal,

demikian selanjutnya dan aktivitas tersebut merupakan suatu yang

berulang hingga menjadi suatu siklus.

Menurut Wiyasha (2010:33), Siklus akuntansi merupakan tahapan-

tahapan dalam akuntansi yang terdiri dari :

1. Pengumpulan data transaksi keuangan

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

26

2. Analisis transaksi

3. Membukukan transaksi keuangan pada jurnal

4. Membukukan pada buku besar

5. Menyiapkan neraca percobaan

6. Menyiapkan jurnal penyesuaian

7. Menutup buku

8. Menyiapkan laporan keuangan

Menurut Supriyati (2011:4) menjelaskan bahwa :

Siklus akuntansi adalah tahapan-tahapan akuntansi secara sistematis mulai

dari bukti transaksi, jurnal, buku besar, jurnal penyesuaian, neraca saldo,

neraca lajur, dan laporan keuangan serta jurnal penutup akun-akun yang

berhubungan dengan pendapatan dan biaya serta beban dan jurnal penutup

untuk akun-akun yang berhubungan dengan kekayaan, utang juga modal

perusahaan.

Berikut ini adalah siklus akuntansi yang sesuai dengan proses akuntansi

yang biasa digunakan oleh perusahaan.

Sumber: Supriyati (2011:9)

Gambar II.4.

Siklus Akuntansi

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

27

2.1.14. Sistem Akuntansi Pendapatan

Perusahaan akan menghasilkan suatu pendapatan yang diterima oleh

perusahaan tersebut. Menurut Baridwan (2008:29) mendefinisikan bahwa,

“Pendapatan (Revenue) adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan

usaha atau pelunasan utangnya (atau kombinasi keduanyan) selama suatu periode

yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari

kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama badan usaha”.

Menurut Maria (2007:34) mengemukakan bahwa, “Pendapatan adalah

aliran masuk dana (kas atau lainnya) yang diperoleh perusahaan dalam suatu

periode akuntansi”. Pendapatan dibedakan atas :

1. Pendapatan Usaha adalah pendapatan yang berhubungan langsung dengan

Kegiatan usaha.

2. Pendapatan di Luar Usaha adalah pendapatan yang tidak berhubungan langsung

dengan kegiatan usaha. Misalnya pendapatan bunga karena perusahaan memiliki

deposito di bank.

2.1.15. Sistem Akuntansi Sewa

Menurut Nurachmad dan M.Hum (2012:47) menegaskan bahwa:

Pengertian sewa menyewa adalah suatu persetujuan untuk melakukan

peminjaman ketika pihak yang satu mengikatkan diri kepada pihak yang

lain selama waktu tertentu, dengan pembayaran suatu harga yang

disanggupi oleh pihak tersebut baik barang yang bersifat tetap maupun

yang bergerak sesuai kesepakatan yang telah dibuat.

Berikut syarat-syarat dalam perjanjian sewa menyewa :

1. Adanya pihak yang menyewa dan pihak penyewa.

2. Adanya objek sewa menyewa, yaitu jasa dan barang yang bergerak maupun tidak

bergerak.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

28

3. Adanya kewajiban dari penyewa untuk menyerahkan uang pembayaran kepada

yang menyewakan.

2.1.16. Pengertian Jurnal Akuntansi

Menurut Bahri (2016:26) menjelaskan bahwa, “Jurnal adalah pencatatan

yang sistematis dan kronologis atas transaksi keuangan yang terjadi pada pada suatu

perusahaan”. Jurnal berbentuk kolom-kolom yang berisi tentang tanggal (date),

nama rekening/keterangan (account name), referensi (ref), debet dan kredit, semua

transaksi yang terjadi maka secara utuh dicatat pada satu tempat.

Menurut Wiyasha (2010:104) menyatakan bahwa, “Penjurnalan

merupakan proses pencatatan transaksi yang terjadi pada buku jurnal”. Pencatatan

transaksi pada jurnal dilakukan harian dan secara kronologis.

Penulis menyimpulkan jurnal adalah catatan berupa pendebetan dan

pengkreditan atas pengaruh transaksi dan disertai penjelasan-penjelasan yang

diperlukan untuk transaksi tersebut. Jurnal juga dapat memberikan gambaran secara

menyeluruh dan kronologis atas semua transaksi perusahaan. Proses mencatat

sebuah transaksi pada jurnal disebut menjurnal. Jurnal dapat dikelompokkan ke

dalam beberapa jurnal. Pada praktiknya, semua perusahaan akan menggunakan

jurnal. Untuk memperjelas penerapan debet dan kredit pada dokumen akuntansi,

Berikut diberikan ilustrasi pencatatan transaksi dalam jurnal.

Tabel II.1.

Jurnal Akuntansi

Tanggal Keterangan No.

Rek Debet Kredit

1 feb 04 Kas

Pendapatan Sewa Kamar

100 10.000.000

400 10.000.000

Sumber: Wiyasha (2010:71)

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

29

2.1.17. Pengertian Perancangan Sistem

Menurut Satzinger, dkk dalam Puspitawati (2011:145) mendefinisikan

bahwa, “Perancangan sistem adalah sekumpulan aktivitas yang menggambarkan

secara rinci bagaimana sistem akan berjalan, hal itu bertujuan untuk menghasilkan

produk perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan user”.

Berdasarkan definisi menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa

perancangan sistem adalah proses perencanaan untuk merancang suatu sistem baru

atau memperbaiki suatu sistem yang telah ada sehingga sistem tersebut menjadi

lebih baik dan biasanya proses ini terdiri dari proses merancang input, output dan

file.

2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)

Sistem analis dapat mendesain model dari sistem informasi yang diusulkan

dalam bentuk logical model. Media tools sistem merupakan alat yang dapat

digunakan untuk menggambarkan bentuk logical model dari suatu sistem, dimana

simbol-simbol, lambang-lambang dan diagram-diagram menunjukan secara tepat

arti fisiknya. Adapun tools sistem yang dimaksud untuk merancang model sistem

yang baru, contoh nya seperti : United Modelling Language (UML).

2.2.1. United Modelling Language (UML)

Menurut Nugroho (2009:4) mendefinisikan bahwa:

UML (Unified Modeling Language) adalah metodologi kolaborasi antara

metoda-metoda Booch, OMT (Object Modeling Technique), serta OOSE

(Object Oriented Software Enggineering) dan beberapa metoda lainnya,

merupakan metodologi yang paling sering digunakan saat ini untuk

mengadaptasi maraknya penggunaan bahasa “pemrograman berorientasi

objek (OOP)”.

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

30

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:137), “UML merupakan bahasa

visual untuk permodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan

menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Unified

Modeling Language (UML) adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan dalam

bahasa pemrograman untuk memvisualisasikan suatu sistem.

Ada beberapa tujuan atau fungsi dari penggunaan UML, yang diantaranya:

1. Dapat memberikan bahasa permodelan visual kepada pengguna dari berbagai

macam pemerograman maupun proses rekayasa.

2. Dapat menyatukan praktek-praktek terbaik yang ada dalam permodelan.

3. Dapat memberikan model yang siap untuk digunakan, merupakan bahasa

permodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan untuk

saling menukar model secara mudah.

4. Dapat berguna sebagai blue print, sebab sangat lengkap dan detail dalam

perancangannya yang nantinya akan diketahui informasi yang detail mengenai

koding suatu program.

5. Dapat memodelkan sistem yang berkonsep berorientasi objek, jadi tidak hanya

digunakan untuk memodelkan perangkat lunak (software) saja.

6. Dapat menciptakan suatu bahasa permodelan yang nantinya dapat dipergunakan

oleh manusia maupun oleh mesin.

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:140), menjelaskan bahwa UML

terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam beberapa kategori.

Berikut adalah dagram dan beberapa contoh diagramnya adalah sebagai berikut :

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

31

1. Use Case Diagram

Menurut Rossa dan Shalahuddin (2015:155) mengatakan bahwa “Use

case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan ( behavior

system) informasi yang akan dibuat”.

Use case menggambarkan interaksi antara sistem dan aktor, use case

diagram juga dapat mendeskripsikan tipe interaksi antara si pemakai sistem

dengan sistemnya. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang

ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan

fungsi-fungsi itu.

Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel

mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu

pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case, yaitu:

a. Aktor merupakan orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan

sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat

itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor

belum tentu merupakan orang.

b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit

yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

32

Sumber: Rosa A.S dan M.Shalahuddin (2015 : 204)

Gambar II.5.

Use Case Diagram

2. Activity Diagram

Menurut Rossa dan Shalahuddin (2015:161) mengatakan bahwa,

“Diagram aktivitas atau activity diagram menggunakan workflow (aliran kerja)

atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada

perangkat lunak”.

Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan aliran kerja

atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

33

perangkat lunak. Diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa

yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. Diagram

aktivitas banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut:

a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan

merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan.

b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem/ user interface dimana

setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan.

c. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan

pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.

d. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak.

Sumber : Rosa A.S dan M.Shalahuddin (2015:235)

Gambar II.6.

Activity Diagram

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

34

3. Sequence Diagram

Menurut Rossa dan Shalahuddin (2015:165) mengatakan bahwa

“Sequence Diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan

mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima

antar objek”.

Untuk menggambarkan diagram sequence maka harus diketahui objek-

objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki

kelas yang menjadi objek itu. Membuat diagram sequence juga dibutuhkan

untuk melihat skenario yang ada pada use case.

Banyaknya diagram sequence yang harus digambar adalah minimal

sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting

semua use case yang telah di definisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup

pada diagram sequence sehingga semakin bnayak use case yang didefinisikan

maka diagram sequence yang harus dibuat juga semakin banyak.

Sumber: Rosa A.S dan M.Shalahuddin (2015 : 210)

Gambar II.7.

Sequence Diagram

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

35

4. Deployment Diagram

Diagram deployment menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses

eksekusi aplikasi. Diagram deployment juga dapat digunakan untuk

memodelkan hal-hal sebagai berikut :

a. Sistem tambahan yang menggambarkan rancangan device, node, dan

hardware.

b. Sistem client/server.

c. Sistem terdistribusi murni.

d. Rekayasa aplikasi ulang.

Sumber: Rosa A.S dan M.Shalahuddin (2015:237)

Gambar II.8.

Deployment Diagram

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

36

5. Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari

segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas

memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. Atribut merupakan

variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.

Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.

Susunan struktur kelas yang baik pada diagram kelas sebaiknya memiliki jenis-

jenis kelas sebagai berikut :

a. Kelas main

Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan.

b. Kelas yang menangani tampilan sistem (view)

Kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke pemakai.

c. Kelas yang diambil dari pendefinisian use case (controller)

Kelas yang menangani fungsi-fungsi yang harus ada diambil dari

pendefinisian use case, kelas ini biasanya disebut dengan kelas proses yang

menangani proses bisnis pada perangkat lunak.

d. Kelas yang diambil dari pendefinisian data (model)

Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data menjadi

sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data. Semua

tabel yang dibuat di basis data dapat dijadikan kelas, namun untuk tabel dari

hasil relasi atau atribut multivalue pada ERD dapat dijadikan kelas tersendiri

dapat juga tidak asalkan pengaksesannya dapat dipertanggungjawabkan atau

tetap ada di dalam perancangan kelas.

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

37

6. Object Diagram

Diagram objek menggambarkan struktur sistem dari segi penamaan

objek dan jalannya objek dalam sistem. Pada diagram objek harus dipastikan

semua kelas yang sudah didefinisikan pada diagram kelas harus dipakai

objeknya, karena jika tidak, pendefinisian kelas itu tidak dapat dipertanggung

jawabkan.

Diagram objek juga berfungsi untuk mendefinisikan contoh nilai atau isi

dari atribut tiap kelas. Untuk apa mendefinisikan sebuah kelas sedangkan pada

jalannya sistem, objeknya tidak pernah dipakai. Hubungan link pada diagram

objek merupakan hubungan memakai dan dipakai dimana dua buah objek akan

dihubungkan oleh link jika ada objek yang dipakai oleh objek lainnya.

7. Component Diagram

Component diagram atau diagram komponen dibuat untuk menunjukkan

organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah

sistem. Component diagram fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan

ada didalam sistem.

Component diagram juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal

sebagai berikut:

a. Source code program perangkat lunak

b. Komponen executable yang dilepas ke user

c. Basis data secara fisik

d. Sistem yang harus beradaptasi dengan sistem lain

e. Framework sistem, framework pada perangkat lunak merupakan kerangka

kerja yang dibuat untuk memudahkan pengembangan dan pemeliharaan

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

38

aplikasi, contohnya seperti Struts dari Apache yang menggunakan prinsip

desain Model-View-Controller (MVC) dimana source code program

dikelompokkan berdasarkan fungsinya.

8. Communication Diagram

Communication diagam adalah diagram kolaborasi tetapi dibuat untuk

tiap sequence. Diagram komunikasi menggambarkan interaksi antar

objek/bagian dalam bentuk urutan pengiriman pesan. Diagram komunikasi

mempresentasikan informasi yang diperoleh dari diagram kelas, diagram

sequence, dan diagram use case untuk mendeskripsikan gabungan antara

struktur statis dan tingkah laku dinamis dari suatu sistem. Diagram komunikasi

mengelompokkan pesan pada kumpulan diagram sequence menjadi sebuah

diagram.

Diagram komunikasi yang dituliskan adalah operasi/metode yang

dijalankan antara objek yang satu dan objek lainnya secara keseluruhan, oleh

karena itu dapat diambil dari jalannya interaksi pada semua diagram sekuen.

Penomoran metode dapat dilakukan berdasarkan urutan dijalankanya

metode/operasi diantara objek yang satu dengan objek lainnya atau objek itu

sendiri.

9. Timing Diagram

Timing diagram merupakan diagram yang fokus pada penggambaran

terkait bahasan waktu. Timing diagram digunakan untuk menggambarkan

tingkah laku sistem dalam periode waktu tertentu. Timing diagram biasanya

digunakan untuk mendeskripsikan operasi dari alat dijital karena penggambaran

secara visual akan lebih mudah dipahami daripada dengan kata-kata.

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

39

10. Interaction Overview Diagram

Interaction overview diagram mirip dengan diagram aktivitas yang

berfungsi untuk menggambarkan sekumpulan urutan aktivitas. Interaction

Overview diagram adalah bentuk aktivitas diagram yang setiap titik

merepresentasikan diagram interaksi. Interaksi diagram dapat meliputi diagram

sequence, diagram komunikasi, interaction overview diagram dan timing

diagram.

11. Composite Structure Diagram

Diagram ini dapat digunakan untuk menggambarkan struktur dari

bagian-bagian yang saling terhubung maupun mendeskripsikan struktur pada

saat berjalan (runtime) dari instansi yang saling terhubung. Dapat

menggambarkan struktur di dalam kelas atau kolaborasi. Contoh dari

penggunaan diagram ini misalnya untuk menggambarkan deskripsi dari setiap

bagian mesin yang saling terkait untuk menjalankan fungsi mesin tersebut,

menggambarkan aliran data router pada jaringan komputer dan lain-lain.

12. Package Diagram

Package diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML digunakan

untuk mengelompokan kelas dan juga menunjukan bagaimana elemen model

akan disusun serta mengambarkan ketergantungan antara paket-paket. Package

diagram menyediakan cara mengumpulkan elemen-elemen yang saling terkait

dalam diagram. Hampir semua diagram UML dapat dikelompokkan

menggunakan package diagram.

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

40

13. State Machine Diagram

State machine diagram atau dalam bahasa indonesia disebut diagram

mesin status atau sering juga disebut diagram status digunakan untuk

menggambarkan perubahan status atau transisi status dari sebuah mesin atau

sistem atau objek. Jika sequence diagram digunakan untuk interaksi antar obejek

maka state machine diagram digunakan untuk interaksi di dalam sebuah objek.

2.2.2. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:50) menjelaskan bahwa,

“Pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah menggunakan

Entity Relationship Diagram (ERD)”.

ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang

matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional sehingga jika

penyimpanan basis data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data

tidak perlu menggunakan ERD. ERD memiliki beberapa aliran notasi seperti notasi

Chen (dikembangkan oleh Peter Chen), notasi Barker (dikembangkan oleh Richard

Barker, Ian Palmer, Harry Ellis), dan notasi Crow’s Foot, dan beberapa notasi lain.

Namun yang banyak digunakan adalah notasi dari Chen.

Menurut Yanto (2016:50) mengemukakan bahwa, “Entity Relationship

Diagram (ERD) adalah suatu diagram untuk menggambarkan desain konseptual

dari model suatu basis data relasional”.

Contoh Kasus Entity Relationship Diagram :

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

41

Kelas

Nm_kelas

Kd_kelas

Jadwal

tanggal

kd_jadwalwaktu

Mahasiswa Matakuliah Prodi

Kd_mk

jk

nama

nim

alamat

Tgl_lahir

telp

mengambil

Kd_prodi

ket

sks

Nm_mk

Kd_mk

memiliki

Kd_prodi

Nm_prodi

mengajar

Dosen

nidn

Bid_ilmu

alamat

Nm_dosen

menerbitkan Nilai

N_quis nidn

N_tugas Kd_nilai

N_uts N_uas

1

M 1 M 1

1

M

1

1 M

Sumber : Yanto (2016:48)

Gambar II.9.

Contoh Kasus Entity Relationship Diagram

2.2.3. Logical Record Structure (LRS)

Menurut Hasugian dan Sidiq (2012:608) mendefinisikan bahwa, “LRS

(Logical Record structure) adalah sebuah model sistem yang digambarkan dengan

sebuah diagram-ER akan mengikuti pola atau aturan pemodelan tertentu”, dalam

kaitannya dengan konversi ke LRS, maka perubahan yang terjadi adalah mengikuti

aturan-aturan berikut ini, setiap entitas akan diubah kebentuk kotak, sebuah atribut

relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika hubungan yang terjadi

Page 36: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

42

pada diagram-ER 1:M (relasi bersatu dengan cardinality M) atau tingkat hubungan

1:1 (relasi bersatu dengan cardinality yang paling membutuhkan referensi), sebuah

relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas baru) jika tingkat

hubungannya M:M (many to many) dan memiliki foreign key sebagai primary key

yang diambil dari kedua entitas yang sebelumnya saling berhubungan.

Menurut Simarmata dan Paryudi (2010:37) “LRS atau skema basis data

adalah sekelompok objek dalam basis data yang saling berhubungan”. Dalam

skema, objek yang dihubungkan memiliki relasi satu sama lain.

Contoh Kasus Logical Record Structure :

Tabel_Barang

kdbarang PK

nmbarang

tarif

Tabel_detail

notrans PK

kdbarang FK

jumlah

subtotal

harga

Tabel_konsumen

Kdcustomer PK

Nmcustomer

Alamat

telp

Tabel_transaksi

notrans PK

tgl

total

kduser FK

kdcustomer FK

nama_customer

bayar

status

Tabel_user

kduser PK

nmuser

password

level

M

1

1

11

1

M

1

Sumber : Simarmata dan Paryudi (2010:267)

Gambar II.10.

Contoh Kasus Logical Record Structure

Page 37: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

43

2.2.4. Spesifikasi Dokumen

Spesifikasi dokumen menjelaskan tentang dokumen-dokumen yang

terdapat dalam proses pencatatan data, dokumen tersebut terbagi atas dua, yaitu

dokumen masukan dan dokumen keluaran. Dokumen masukan adalah segala

bentuk dokumen masukan baik yang berasal dari lingkungan dalam maupun dari

lingkungan luar organisasi perusahaan, yang mana dokumen itu akan diolah dalam

suatu proses agar dapat menghasilkan keluaran yang diinginkan. Dokumen

keluaran adalah segala bentuk dokumen perusahaan berupa dokumen-dokumen

yang akan mendukung kegiatan manajemen serta merupakan dokumen hasil

pencatatan atau laporan.

2.2.5. Spesifikasi File

Penulis menyimpulkan spesifikasi file adalah penjelasan tabel-tabel yang

digunakan dalam program yang diusulkan serta field yang terdapat pada file

database yang akan dibangun. Tabel-tabel tersebut akan menampung data informasi

penjualan dan pengeditan data sehingga akan menyimpan data secara permanen

didalam disk.

2.2.6. Pengkodean

Menurut Mustakini (2014:284) mengatakan bahwa, “Kode digunakan

untuk mengklasifikasikan data, memasukkan data ke dalam komputer. Kode dapat

berbentuk dari kumpulan angka, huruf dan karakter-karakter khusus (misalnya %,/,-

,#,$,..., dan sebagainya)”.

Page 38: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

44

Menurut penulis pengkodean adalah suatu kegiatan pemberian kode atau

simbol keterangan-keterangan tertentu. Pengkodean digunakan untuk

mengklasifikasikan data, memasukkan data ke dalam komputer dan untuk

mengambil bermacam-macam informasi yang berhubungan dengannya.

Ada beberapa macam tipe dari kode yang dapat digunakan didalam

bukunya yang berjudul sistem informasi diantaranya :

1. Kode Berurutan (Sequential Code)

Kode urut disebut juga dengan kode seri (serial code) merupakan kode yang

nilainya urut antara satu kode denga kode lainnya.

Contoh : 01 Kas

02 Utang usaha

03 Persediaan barang jadi

04 Persediaan barang dalam proses

2. Kode Blok (Block Code)

Kode blok mengklasifikasikan item kedalam kelompok blok tertentu yang

mencerminkan satu klasifikasi tertentu atas dasar pemakaian maksimum yang

diharapkan.

Contoh : Blok Kelompok

1000-1999 Aktiva Lancar

2000-2999 Aktiva tetap

3000-3999 Hutang lancar

3. Kode Mnemorik (Mnemorik Code)

Kode Mnemorik (Mnemorik Code) adalah karakter alfabetik dalam bentuk yang

akronim dan kombinasi lainnya yang bermakna. Misalnya seorang mahasiswa -

Page 39: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

45

mendaftar ke beberapa jurusan atau fakultas berikut ini formulir pendaftaran :

Jenis jurusan Kode jurusan

Manajemen Informatika 110

Komputerisasi akuntansi 210

4. Kode Grup (Group Code)

Kode grup merupakan kode yang berdasarkan field-field dan setiap file kode

mempunyai arti.

Contoh :

X X – X X – X X X

Nomor urut untuk transaksi

Bulan terjadinya transaksi

Tahun terjadinya transaksi

5. Kode Desimal

Mengklasifikasikan kode atas dasar 10 unit angka desimal dimulai dari angka 0

sampai dengan angka 9 tergantung dari banyaknya kelompok.

Contoh: Aktiva Lancar

00100 Kas

00200 Piutang usaha

Aktiva tetap

01200 Gedung

Kode digunakan untuk mengklasifikasikan data, memasukkan data

kedalam komputer dan untuk mengambil bermacam–macam informasi yang

berhubungan dengannya. Kode dapat berupa angka, huruf dan karakter khusus.

Manfaat pengkodean antara lain:

Page 40: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

46

a. Mempercepat atau mempersingkat proses penulisan baik dari elemen data,

proses penyajian maupun peng-entry-an data pada komputer.

b. Menghemat media penyimpanan data seperti harddisk, dan lain-lain.

c. Untuk mempermudah dan mempercepat proses pemasukan, pencarin serta

pengolahan data guna memperoleh informasi yang akurat.

Berbagai kombinasi angka huruf dan karakter-karakter khusus dapat

dirancang kedalam bentuk kode. Merancang suatu kode harus diperhatikan

beberapa hal, sebagai berikut :

1. Harus Mudah Diingat

Agar kode mudah diingat, maka dapat dilakukan dengan acara menghitung kode

tersebut dengan objek yang diwakili dengan kodenya.

2. Harus Unik

Kode harus unik untuk masing-masing item yang diwakili. Uniknya berarti ada

kode yang kembar.

3. Harus Fleksibel

Kode harus fleksibel sehingga memungkinkan perubahan-perubahan atau

perubahan item baru dapat tetap diwakili oleh kode.

4. Harus Efesien

Kode harus sependek mungkin, selain mudah diingat juga akan efisien bila

direkam diluar komputer.

5. Harus Konsisten

Kode harus konsisten dengan kode yang telah dipergunakan.

Page 41: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

47

6. Harus Distandarisasi

Kode harus distandarisasi untuk seluruh tingkatan dan departemen dalam

organisasi. Kode yang tidak standar akan mengakibatkan kebingungan, salah

pengertian dan dapat cenderung terjadi kesalahan pemakaian bagi yang

menggunakan kode tersebut.

7. Spasi Dihindari

Spasi dalam kode sebaiknya dihindari, karena dapat menyebabkan kesalahan

didalam menggunakannya.

8. Hindari Karakter Yang Mirip

Karakter yang hampir mirip, serupa bentuk dan bunyi pengucapannya sebaiknya

tidak digunakan dalam kode.

9. Panjang Kode Harus Sama

Masing-masing kode yang sejenis harus mempunyai panjang yang sama.

2.2.7. Java

Menurut Wahana Komputer (2015:18) menjelaskan bahwa, “Saaat ini

terdapat banyak sekali bahasa pemrograman, salah satu bahasa pemrograman

adalah Java, java merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang memiliki

karakteristik simpel, object-oriented, distributes, interpreted, dan memiliki

performa yang tinggi”. Bahasa pemrograman Java merupakan compiler yaitu suatu

program yang menerjemahkan bahasa program ( source code) kedalam bahasa

objek (obyek code). Compiler menggabungkan keseluruhan bahasa program,

mengumpulkannya dan kemudian menyusunnya kembali. Dimana sebagai

compiler program yang telah dibuat akan diubah menjadi Java bytecodes.

Page 42: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

48

Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai

komputer maupun telpon genggam. Bahasa pemrograman ini dibuat oleh James

Gosling saat masih bergabung di Sun Microsystem, dimana saat ini merupakan

bagian dari Oracle yang dirilis pada tahun 1995. Bahasa ini banyak mengadopsi

sintaksis yang terdapat pada pada C dan C++, tetapi dengan sintaks model objek

yang lebih sederhana. Java merupakan bahasa pemrograman yang bersifat

umum/nonspesifik dan secara khusus didesain untuk memanfaatkan implementasi

seminimal mungkin. Fungsi java memungkinkan aplikasi Java mampu berjalan di

beberapa platform sistem operasi yang berbeda. Java dikenal pula dengan

slogannya “Tulis sekali, jalankan di mana pun”. Saat ini java merupakan bahasa

pemrograman yang paling populer digunakan. Bahasa pemrograman java secara

luas dimanfaatkan dalam pengembangan berbagai jenis perangkat lunak aplikasi

ataupun aplikasi berbasis web.

2.2.8. NetBeans IDE

Menurut Saputra (2012:3) menegaskan bahwa :

NetBeans adalah aplikasi Integrated-Development Environment (IDE)

yang berbasiskan Java dari Sun Microsystem yang berjalan diatas swing.

Swing sendiri merupakan sebuah teknologi Java untuk mengembangkan

aplikasi dekstop yang dapat berjalan pada berbagai macam platform.

Menurut Wahana Komputer (2015:20) menjelaskan bahwa, “NetBeans

adalah salah satu aplikasi IDE yang digunakan oleh developer software komputer

untuk menulis, meng-compile, mencari kesalahan, dan untuk menyebarkan

program”. NetBeans mempunyai sekumpulan software modul yang dipakai untuk

membuat suatu aplikasi. Modul merupakan arsip Java (Java Archive) yang memuat

kelas-kelas Java yang berinteraksi dengan Netbeans Open Aplikasi.

Page 43: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

49

2.2.9. MySQL (My Structure Query Language)

Menurut Saputra (2012:5) menegaskan bahwa, “MySQL dapat dikatakan

sebagai database yang sangat cocok bila dipadukan dengan PHP, ibarat seperti lem

dan perangko sangat susah sekali dipisahkan”. Dengan menggunakan script PHP,

Software database ini dapat berfungsi atau berjalan pada semua platform sistem

operasi yang biasa digunakan (Windows, Linux, OS/2, berbagi varian Unix).

Menurut Wahana Komputer (2015:56) menjelaskan bahwa, “MySQL

merupakan database server yang cukup handal untuk memenuhi sebuah website

portal”. Sebagai database server yang memiliki konsep database modern, MySQL

memiliki banyak sekali kelebihan, antara lain:

1. Dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi, seperti Windows, Linux,

FreeBSD, Mac OS X Server, Solaris dan lain sebagainya.

2. Didistribusikan secara open source (gratis), dibawah lisensi GPL (General

Public License).

3. Dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan (Multiuser).

4. Memiliki berbagai interface (antarmuka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa

pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming

Interface).