bab ii landasan teori a. tinjauan tentang motivasi waki...

28
12 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Motivasi waki kelas 1. Pengertian Motivasi Motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi berasal dari kata motif yang berarti "dorongan" atau rangsangan atau "daya penggerak" yang ada dalam diri seseorang. motivasi merupakan daya penggerak yang menjamin terjadinya kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang diinginkan dapat terpenuhi. Dengan demikian motivasi sangat berpengaruh terhadap hasil belajar seseorang. Apabila seseorang tidak mempunyai motivasi untuk belajar, maka orang tersebut tidak akan mencapai hasil belajar yang optimal. Untuk dapat belajar dengan baik di perlukan proses dan motivasi yang baik, memberikan motivasi kepada pembelajar, berarti menggerakkan seseorang agar ia mau atau ingin melakukan sesuatu. 2. Macam-macam Motivasi Para ahli psikologi berusaha menggolongkan motivasi yang ada dalam diri manusia atau suatu organisme kedalam beberapa golongan. Dalam hal ini Tadjab, dalam bukunya “Ilmu Jiwa Pendidikanmembedakan motivasi belajar siswa disekolah dalam dua bentuk yaitu:

Upload: others

Post on 02-Nov-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Motivasi waki ...repository.stitradenwijaya.ac.id/318/3/bab2.pdf · A. Tinjauan Tentang Motivasi waki kelas 1. Pengertian Motivasi Motivasi

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Tentang Motivasi waki kelas

1. Pengertian Motivasi

Motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan

seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu.

Motivasi berasal dari kata motif yang berarti "dorongan" atau rangsangan atau

"daya penggerak" yang ada dalam diri seseorang. motivasi merupakan daya

penggerak yang menjamin terjadinya kelangsungan kegiatan belajar dan

memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang diinginkan dapat

terpenuhi. Dengan demikian motivasi sangat berpengaruh terhadap hasil

belajar seseorang. Apabila seseorang tidak mempunyai motivasi untuk belajar,

maka orang tersebut tidak akan mencapai hasil belajar yang optimal. Untuk

dapat belajar dengan baik di perlukan proses dan motivasi yang baik,

memberikan motivasi kepada pembelajar, berarti menggerakkan seseorang

agar ia mau atau ingin melakukan sesuatu.

2. Macam-macam Motivasi

Para ahli psikologi berusaha menggolongkan motivasi yang ada dalam

diri manusia atau suatu organisme kedalam beberapa golongan. Dalam hal ini

Tadjab, dalam bukunya “Ilmu Jiwa Pendidikan” membedakan motivasi belajar

siswa disekolah dalam dua bentuk yaitu:

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Motivasi waki ...repository.stitradenwijaya.ac.id/318/3/bab2.pdf · A. Tinjauan Tentang Motivasi waki kelas 1. Pengertian Motivasi Motivasi

13

1. Motivasi instrinsik

Motivsi instrinsik ialah suatu aktivitas/kegiatan belajar dimulai dan

diteruskan berdasarkan penghayatan suatu kebutuhan dan dorongan yang

secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Dalam hal ini Sardiman

dalam bukunya “Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar”, menjelaskan

bahwa motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau

berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu

sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu .1

Sedangakan Tabrani Rusyan mendefinisikan motivasi instrinsik ialah

dorongan untuk mencapai tujuan-tujuan yang terletak didalam perbuatan

belajar. 2Jenis motivasi ini menurut Uzer Usman timbul sebagai akibat dari

dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain, tetapi atas

kemauan sendiri3.

Dari definisi-definisi tersebut dapat diambil pengertian bahwa

motivasi instrinsik merupakan motivasi yang datang dari diri sendiri dan bukan

datang dari orang lain atau faktor lain. Jadi motivasi ini bersifat alami dari diri

seseorang dan sering juga disebut motivasi murni dan bersifat riil, berguna

dalam situasi belajar yang fungsional.

1Sardiman, Metode pengajaran pedidikan ( Bandung: PT remaja

2008) hlm: 104

2 Tabrani. Model pembelajaran pendidikan ( Jakrta modern pres 1999)

Hlm: 120

3 Moh Uzar Usman. Menjadi Guru Profesional. PT. Remaja

Rosdakarya. Bandung 2002. hlm:29

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Motivasi waki ...repository.stitradenwijaya.ac.id/318/3/bab2.pdf · A. Tinjauan Tentang Motivasi waki kelas 1. Pengertian Motivasi Motivasi

14

2. Motivasi Ekstrinsik.

Motivasi ekstrinsik adalah dorongan untuk mencapai tujuan-tujuan

yang terletak diluar perbuatan belajar4. Dalam hal ini Sumadi Suryabrata juga

berpendapat, bahwa motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang berfungsinya

karena adanya rangsangan dari luar5.

Dari definisi ini dapat dipahami bahwa ekstrinsik yang pada

hakikatnya adalah suatu dorongan yang berasal dari luar diri seseorang. Jadi

berdasarkan motivasi ekstrinsik tersebut anak yang belajar sepertinya bukan

karena ingin mengetahui sesuatu tetapi ingin mendapatkan pujian dan nilai

yang baik. Walupun demikian, dalam proses belajar mengajar motivasi

ekstrinsik tetap berguna bahkan dianggap penting, hal tersebut sebagaimana

dikemukakan oleh S. Nasution dalam bukunya “Didaktik Asas-asas

Mengajar”, itu sebagai berikut:

Dalam hal pertama ia ingin mencapai tujuan yang terkandung didalam

perbuatan belajar itu. Sebaliknya bila seseorang belajar untuk mecapai

penghargaan berapa angka, hadiah, dan sebagainya ia didorong oleh

motivasi ekstrinsik. Oleh sebab itu tujuan tersebut terletak diluar

penghargaan itu".6

Berangkat dari uraian di atas, dapat diambil pengertian bahwa

motivasi instrinsik lebih baik daripada motivasi ekstrinsik. Akan tetapi

motivasi ekstrinsik juga perlu digunakan dalam proses belajar mengajar

4 Heinz Kcok, Bimbingan pendidikan (PT Remaja cipta, jakarta 2010

hlm:71

5 Suryadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Rajawali Press: Jakarta

1993) hlm 72

6 Nasution. Didaktik Asas-asas Mengajar. Jemmars. Bandung. 1986.

Hlm 20

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Motivasi waki ...repository.stitradenwijaya.ac.id/318/3/bab2.pdf · A. Tinjauan Tentang Motivasi waki kelas 1. Pengertian Motivasi Motivasi

15

disamping motivasi instrinsik. Untuk dapat menumbuhkan motivasi instrinsik

maupun ekstrinsik adalah suatu hal yang tidak mudah, maka dari itu guru perlu

dan mempunyai kesanggupan untuk menggunakan bermacam-macam cara

yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa sehingga dapat belajar

dengan baik.

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar

merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya

pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses

belajar yang dialami oleh murid sebagai anak didik. Dan untuk memahami

pengertian tentang belajar berikut dikemukakan beberapa definisi tentang

belajar diantaranya :

Menurut James O. Whittaker, belajar dapat didefinisikan sebagai

proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau

pengalaman. Dengan demikian perubahan-perubahan tingkah laku akibat

pertumbuhan fisik, kelelahan, penyakit, atau pengaruh obat-obatan adalah tidak

termasuk sebagai belajar.7

Definisi yang tidak jauh berbeda dengan definisi tersebut

dikemukakan oleh Cronbach dalam bukunya yang berjudul Educational

Psychology sebagai berikut, Learning is shown by change in behaviour as a

result of experience. Dengan demikian belajar yang efektif adalah melalui

7 Abu Ahmadi, Widodo Supritono, Psikologi Belajar, PT Rineka

Cipta, Jakarta, 2004, hal.125-126

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Motivasi waki ...repository.stitradenwijaya.ac.id/318/3/bab2.pdf · A. Tinjauan Tentang Motivasi waki kelas 1. Pengertian Motivasi Motivasi

16

pengalaman. Dalam proses belajar, seseorang berinteraksi langsung dengan

objek belajar dengan menggunakan semua alat indranya.

Satu definisi lagi yang perlu dikemukakan disini yaitu yang

dikemukakan oleh Howard L. Kingsley sebagai berikut, Learning is the

process by which behaviour ( in the broader sense ) is originated or changed

through practice or training. Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam

arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.8

Berdasarkan beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa belajar

merupakan proses dari perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusia

melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya

berkembang. Semua aktifitas dan pretasi hidup tidak lain adalah hasil dari

belajar. Belajar itu bukan sekedar pengalaman, belajar adalah sutu proses dan

bukan sutu hasil. Karena itu, belajar berlangsung secara aktif dan integratif

dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan.

3. Fungsi Motivasi

Motivasi belajar dianggap penting di dalam proses belajar dan

pembelajaran dilihat dari segi fungsi dan nilainya atau manfaatnya. Hal ini

menunjukkan bahwa motivasi belajar mendorong timbulnya tingkah laku dan

mempengaruhi serta mengubah tingkah laku siswa.9 Menurut Sardiman (2001)

mengemukakan tiga fungsi motivasi yaitu:

8 Ibid. hal. 127

9 Sardiman Opcit hal.125-126

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Motivasi waki ...repository.stitradenwijaya.ac.id/318/3/bab2.pdf · A. Tinjauan Tentang Motivasi waki kelas 1. Pengertian Motivasi Motivasi

17

1. Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan. Tanpa motivasi

tidak akan timbul suatu perbuatan. Motivasi dalam hal ini

merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan

dikerjakan.

2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah.

Artinya motivasi mengarahkan perubahan untuk mencapai yang

diinginkan.

Dengan demikian, motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang

harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. Motivasi berfungsi sebagai

penggerak. Artinya mengerakkan tingkah laku seseorang. Selain itu, motivasi

belajar berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.

4. Teori Motivasi

Teori-teori motivasi pemuasan fokus pada penjelasan dan

pemprediksian perilaku berdasarkan kebutuhan manusia. Alasan utama orang

bertindak adalah demi memenuhi kebutuhan atau keinginannya untuk merasa

puas. Sebab itu, penting memahami teori motivasi pemuasan (kebutuhan).

Orang ingin puas dalam bekerja, dan mereka akan meninggalkan suatu

perusahaan untuk melamar di perusahaan lain demi memenuhi kebutuhan

mereka. Kunci suksesnya kepemimpinan adalah memenuhi kebutuhan para

pekerja sementara mereka diharuskan mencapai tujuan organisasi.

Mengembangkan teori kebutuhannya tahun 1943. Teori tersebut

terbangun berdasarkan 4 asumsi (anggapan dasar) utama yaitu:

1. Hanya kebutuhan yang belum tercapai sajalah yang akan

memotivasi orang.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Motivasi waki ...repository.stitradenwijaya.ac.id/318/3/bab2.pdf · A. Tinjauan Tentang Motivasi waki kelas 1. Pengertian Motivasi Motivasi

18

2. Kebutuhan orang tersusun dari yang paling mendasar hingga

yang paling rumit

3. Orang tidak akan termotivasi untuk memuaskan kebutuhan

tingkat tingginya jika yang di level bawahnya belum

terpuaskan.

4. klasifikasi kebutuhan, yang disajikan dalam pola hirarkis dari

yang paling rendah hingga yang paling tinggi.

Teori hirarki adalah menyatakan bahwa orang termotivasi melalui 5

tingkat kebutuhan – fisiologis, keamanan, kepemilikan, penghargaan, dan

aktualisasi diri, yang rinciannya :

1. Kebutuhan fisiologis – Merupakan kebutuhan dasar atau primer

setiap orang yaitu udara, makanan, tempat berlindung, seks,

dan penghindaran dari rasa takut.

2. Kebutuhan keamanan – Bilamana kebutuhan fisiologis telah

terpenuhi, individu lalu memperhatikan keselamatan dan

keamanan dirinya.

3. Kebutuhan memiliki – Setelah memperoleh keselamatan, orang

segera mencari kasih sayang, persahabatan, penerimaan, dan

perasaan. Kebutuhan kepemilikan juga disebut kebutuhan

sosial.

4. Kebutuhan penghargaan – Setelah kebutuhan sosial terpenuhi,

individu fokus pada ego-nya, status, harga diri, pengakuan bagi

apa yang ia miliki, dan perasaan percaya diri dan prestise.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Motivasi waki ...repository.stitradenwijaya.ac.id/318/3/bab2.pdf · A. Tinjauan Tentang Motivasi waki kelas 1. Pengertian Motivasi Motivasi

19

5. Kebutuhan aktualisasi diri – Tingkat kebutuhan tertinggi adalah

mencapai potensi penuh seseorang. Untuk melakukan ini,

seseorang mengembangkan diri, berprestasi, dan memperoleh

kemajuan tertentu di dalam hidupnya.

5. Tujuan Wali kelas

Wali Kelas adalah Guru yang membantu Kepala Sekolah untuk

membimbing siswa dalam mewujudkan disiplin kelas, sebagai manajer dan

motivator untuk membangkitkan gairah /minat siswa untuk beprestasi di kelas.

Tugas pokok dan fungsi wali kelas sebagai berikut :

a. Pengelola kelas

b. Mengenal dan memahami situasi kelasnya.

c. Menyelenggarakan Administrasikan kelas meliputi :

1. Denah tempat duduk siswa

2. Papan Absen siswa

3. Daftar Pelajaran di kelas

4. Daftar Piket Kelas,

5. Struktur Organisasi Pengurus Kelas

6. Tata Tertib siswa di kelas,

7. Buku Kemajuan Belajar.

8. Buku Mutasi Kelas.

9. Buku Peta Kelas

10. Buku Inventaris barang-barang di kelas

11. Buku Bimbingan kelas/ Kasus siswa

12. Buku Rapor

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Motivasi waki ...repository.stitradenwijaya.ac.id/318/3/bab2.pdf · A. Tinjauan Tentang Motivasi waki kelas 1. Pengertian Motivasi Motivasi

20

13. Buku Daftar Siswa Berprestai di kelas

d. Memberikan motivasi kepada siswa agar belajar sungguh-sungguh baik

di sekolah maupun di luar sekolah.

e. Memantapkan siswa di kelasnya, dalam mel;aksanakan tatakrama, sopan

santun, tata tertib baik di sekolah maupun di luar sekolah.

f. Menangani / mengatasi hambatan dan gangguan terhadap kelancaran

kegiatan kelas dan atau kegiatan sekolah pada umumnya.

g. Mengerahkan siswa di kelasnya untuk mengikuti egiatan-kegiatan

sekolah seperti, Upacara Bendera, Ceramah, Pertandingan dan kegiatan

lainya.

h. Membimbing siswa kelasnya dalam melaksanakan kegiatan

Ekstrakurikuler Peran serta kelas dalam hal pengajuan calon pengurus

OSIS, pemilihan ketua kelas, pemilihan siswa berprestasi, acara kelas,

dll.

i. Melakukan Home Visit ( kujungan ke rumah / oang tua ) atau

kelauarganya.

j. Memberikan masukan dalam penentuan kenaikan kelas bagi siswa di

kelasnya.

k. Mengisi / membagikan Buku Laporan Pendidikan (Rapor) kepada Wali

siswa.

l. Mengajukan saran dan usul kepada pimpinan sekolah mengenai siswa

yang menjadi bimbingannya.

m. Mengarahkan siswa agar peduli dengan kebersihan dan peduli dengan

lingkungannya

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Motivasi waki ...repository.stitradenwijaya.ac.id/318/3/bab2.pdf · A. Tinjauan Tentang Motivasi waki kelas 1. Pengertian Motivasi Motivasi

21

n. Membuat Laporan tertulis secara rutin setiap bulan.

6. Peran Wali Kelas

Yang umum diketahui oleh siswa maupun orang tua siswa adalah

bahwa tugas seorang wali kelas itu mengisi dan membagikan rapor hasil

belajar. Tetapi sesungguhnya tugas wali kelas itu lebih luas. Oleh sebab itu

menjadi wali kelas tidaklah semudah yang diperkirakan. Seorang wali kelas

minimal perlu memiliki kemampuan berikut ini:

1. Membangun jembatan komunikasi.

Wali kelas harus mampu membangun komunikasi antara sesama

siswa di kelas yang dibimbingnya, kelas lain, guru, kepala sekolah dan dengan

orang tua siswa. Komunikasi yang terbina memungkinkan terciptanya suasana

kondusif dalam proses belajar siswa. Kondusif artinya suasana belajar dan

bersosialisasi yang nyaman.

2. Mengelola administrasi kelas dengan rapi.

Tugas wali kelas bersifat ganda. Selain mengelola administrasi

perangkat mengajar, wali kelas juga telaten mengelola administrasi kelas.

Kelas memiliki berbagai perlengkapan administrasi yang ada di buku maupun

yang dipajang di dinding kelas.

3. Menghadapi karakter siswa yang beraneka ragam.

Sebuah kelas dihuni oleh siswa dengan karakter heterogen. Artinya,

siswa dalam satu kelas memiliki sikap dan tingkah laku yang beraneka ragam.

Semua itu harus dihadapi wali kelas dengan sabar dan penuh kasih sayang.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Motivasi waki ...repository.stitradenwijaya.ac.id/318/3/bab2.pdf · A. Tinjauan Tentang Motivasi waki kelas 1. Pengertian Motivasi Motivasi

22

4. Bersikap adil kepada semua siswa.

Prinsip adil dan berkeadilan perlu juga diterapkan oleh wali kelas

kepada siswa binaannya. Memperlakukan siswa sesuai kodratnya (pria dan

wanita). Yang salah mendapat hukuman/sanksi namun yang berprestasi

mendapat penghargaan minimal penghargaan bersifat verbal (kata-kata).

5. Menguasai psikologi pendidikan.

Yang dihadapi wali kelas adalah siswa yang berada pada usia taraf

perkembangan. Dimana kondisi psikologis siswa belum stabil. Kadang-kadang

suka malas dan bolos belajar. Membangkang pada guru bahkan orang tua. Suka

melanggar aturan sekolah. Oleh sebab itu, wali kelas perlu melakukan

pendekatan psikologis dalam pembinaan terhadap siswa.

B. TINJAUN TENTANG PRESTASI BELAJAR PAI

1. Pengertian Prestasi Belajar PAI

Pengertian tentang prestasi belajar. Prestasi belajar diartikan sebagai

tingkat keterkaitan siswa dalam proses belajar mengajar sebagai Hasil evaluasi

yang dilakukan guru10

. Prestasi belajar banyak diartikan sebagai seberapa jauh

hasil yang telah dicapai siswa dalam penguasaan tugas-tugas atau materi

pelajaran yang diterima dalam jangka waktu tertentu. Prestasi belajar pada

umumnya dinyatakan dalam angka atau huruf sehingga dapat dibandingkan

dengan satu kriteria.

Prestasi belajar kemampuan seorang dalam pencapaian berfikir yang

tinggi. Prestasi belajar harus memiliki tiga aspek, yaitu kognitif, affektif dan

10

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru,

Rineka Cipta, Jakarta, 1996, hlm. 1

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Motivasi waki ...repository.stitradenwijaya.ac.id/318/3/bab2.pdf · A. Tinjauan Tentang Motivasi waki kelas 1. Pengertian Motivasi Motivasi

23

psikomotor. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai sebaik-baiknya pada

seorang anak dalam pendidikan baik yang dikerjakan atau bidang

keilmuan. Prestasi belajar dari siswa adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa

yang didapat dari proses pembelajaran. Prestasi belajar adalah hasil pencapaian

maksimal menurut kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap sesuatu

yang dikerjakan, dipelajari, difahami dan diterapkan. Guna mendekatkan pada

pengertian prestasi belajar Pendidikan Agama Islam, terlebih dahulu penulis

jelaskan tentang pengertian belajar secara umum dikemukakan oleh para ahli

sebagai berikut :

Menurut Oemar Hamalik, pengertian belajar yaitu suatu bentuk

pertumbuhan dan perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-

cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.11

Sedangkan

menurut Crow and Crow belajar adalah “Learning is modification of behavior

accompanying growth processes that are brought abaut throught sensory of

stimulation”12

(Belajar adalah perubahan tingkah laku yang menyertai proses

pertumbuhan di mana semua itu melalui penyesuaian terhadap situasi melalui

rangsangan).

Menurut Muhibbin Syah Belajar merupakan kegiatan yang

berproses dan merupakan suatu unsur yang sangat fundamental dalam

11

Oemar Hamalik, Metode Belajar dan Kesulitan Belajar, (Jakarta :

PT. Gramedia, 2001), hlm 28.

12

Lester D. Crow and Crow, Human Development and Learning,

(New York : America Book Compani, t.th), hlm. 215.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Motivasi waki ...repository.stitradenwijaya.ac.id/318/3/bab2.pdf · A. Tinjauan Tentang Motivasi waki kelas 1. Pengertian Motivasi Motivasi

24

penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan.13

Muhammad Ali Secara

umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku, akibat

interaksi individu dengan lingkungan.14

Dengan kata lain adanya interaksi

seseorang dengan lingkungannya akan tercipta suatu perubahan pengetahuan,

pemahaman sikap dan sebagainya.

Nana Sudjana menyatakan bahwa Belajar adalah suatu proses

yang ditandai dengan perubahan pada diri seseorang.15

Dengan kata lain

adanya suatu proses yang dilakukan seseorang akan tercipta perubahan berupa

pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah lakunya, keterampilan, kecakapan

dan kemampuannya.

Dari pengertian tentang belajar di atas dapat penulis simpulkan bahwa

belajar merupakan suatu kegiatan yang disengaja dan dapat menimbulkan atau

menghasilkan perubahan dalam diri seseorang berupa pengetahuan,

pemahaman, sikap, dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan serta

kemampuan seseorang berkat pengalaman dan latihan melalui interaksi dengan

lingkungannya. Berdasarkan simpulan di atas, belajar sebagai bagian dari

proses pendidikan merupakan komponen dari :

1. Perbuatan yang dilakukan dengan sengaja sebagai latihan dan

pengalaman

13

Muhibbin Syah, Opcit hlm 59

14

Muhammad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung :

PT Sinar Baru Algesindo, 2000), hlm. 14.

15

Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung :

PT Sinar Baru Algesindo, 2001), hlm 8.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Motivasi waki ...repository.stitradenwijaya.ac.id/318/3/bab2.pdf · A. Tinjauan Tentang Motivasi waki kelas 1. Pengertian Motivasi Motivasi

25

2. Kegiatan tersebut dapat menghasilkan perubahan

3. Perubahan-perubahan itu meliputi perubahan berkenaan dengan aspek

pisik dan psikis

4. Perubahan itu bersifat bersifat permanen.

Adapun pembelajaran atau kegiatan pembelajaran adalah suatu

kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,

perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan

pembelajaran16

. Kegiatan pembelajaran atau pembelajaran merupakan bantuan

yang memungkinkan siswa dapat belajar. Dalam hal ini guru harus

menganggap siswa sebagai individu yang mempunyai unsur-unsur dinamis

yang dapat berkembang bila disediakan kondisi yang menunjang17

. Rusyan

Tabrani mengemukakan definisi tentang pembelajaran yaitu segala upaya yang

disengaja dalam rangka memberikan kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya

proses belajar-mengajar sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan18

.

Sir Godfrey Thomson, menjelaskan tentang komponen belajar dalam

proses pendidikan : “By upon education I mean the influence of

a permanent change in hi habit behavior of thought, and of attitude”.19

(Yang

saya maksud dengan pendidikan adalah pengaruh dari lingkungan terhadap

16

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran,.( Bandung:

Alumni., 1995), hlm. 57.

17

Tim MKDK IKIP Semarang, Belajar dan Pembelajaran, (

Semarang: IKIP Semarang, 1996), hlm 11. 18 Rusyan Tabrani, et.al., Pendekatan Dalam Proses Belajar

Mengajar, (Bandung: CV Remaja Karya, 1995), hlm 26 19

Sir Godfrey Thomson, A Modern Phylosopy of Education, (London

George Allen Unwin Ltd, t.th), hlm 9.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Motivasi waki ...repository.stitradenwijaya.ac.id/318/3/bab2.pdf · A. Tinjauan Tentang Motivasi waki kelas 1. Pengertian Motivasi Motivasi

26

individu untuk dapat menghasilkan perubahan yang permanen pada kebiasaan

tingkah laku, pemikiran dan sikapnya). Sedangkan pengertian prestasi belajar

adalah hasil yang telah dicapai siswa dengan kemampuan atau potensi dirinya

dalam menerima dan memahami materi yang telah diberikan kepadanya atau

usaha siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan.20

Dalam proses pendidikan selalu ada situasi yang memerlukan sikap

yang tegas dalam mengambil keputusan berkaitan dengan perencanaan

kegiatan penilaian hasil belajar secara individu atau kelompok dalam

lingkungan tertentu, dalam hal ini adalah lingkungan sekolah. Konsep tersebut

secara implisit dijelaskan Khurshid Ahmad, “Education is a continuous

process through which moral, mental and phisical training is provided to

younger generations, who also acquire their ideals culture through it”.21

Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam yaitu hasil yang telah

dicapai anak didik dalam menerima dan memahami serta mengamalkan materi

pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diberikan oleh guru atau orang tua

berupa Pendidikan Agama Islam di lingkungan sekolah dan keluarga serta

masyarakat, sehingga anak memiliki potensi dan bakat sesuai yang

dipelajarinya sebagai bekal hidup di masa mendatang, mencintai negaranya,

kuat jasmani dan ruhaninya, serta beriman dan bertakwa kepada Allah SWT,

memiliki solidiritas tinggi terhadap lingkungan sekitar. Seorang pendidik, baik

orangtua maupun guru hendaknya mengetahui betapa besarnya tanggung-

20

Nana Sudjana, op.cit., hlm. 54.

21

Khurshid Ahmad, Principles Of Islamic Educatio, (Lahore : Islamic

Publication Limited, 1959), hlm. 4.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Motivasi waki ...repository.stitradenwijaya.ac.id/318/3/bab2.pdf · A. Tinjauan Tentang Motivasi waki kelas 1. Pengertian Motivasi Motivasi

27

jawab mereka di hadapan Allah ‘azza wa jalla terhadap pendidikan putra-putri

Islam.Allah azza wa jalla berfirman,

Artinya. “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”.

(At-Tahrim: 6)22

2. Bentuk-bentuk Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam

Pembahasan bentuk-bentuk prestasi belajar ini meliputi prestasi

belajar bidang kognitif (cognitive domain), prestasi belajar bidang afektif

(afective domain), dan prestasi belajar bidang psikomotor (psychomotor

domain).23

Secara garis besar pembahasan prestasi belajar sebagai berikut :

a. Hasil belajar Pengetahuan Hafalan (Knowledge)

Cakupan dalam pengetahuan hafalan termasuk pengetahuan

yang sifatnya faktual, di samping pengetahuan mengenai hal-hal yang perlu

diingat kembali seperti batasan, peristilahan, kode-kode tertentu, pasal hukum,

ayat-ayat Al Quran atau Hadits, rumus, rukun shalat, niat, dan lain-lain.

Peninjauan sudut respon belajar siswa pengetahuan itu perlu dihafal

dan diingat agar dapat dikuasai dengan baik. Dalam hal ini pakar Psikologi

22

Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta:

Yayasan Penyelenggara Penterjemah/ Pentafsir al Qur’an, 2000), At Tahrim: 6.

23

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, (Jakarta : Rineka

Cipta, 2001), hlm 223-224.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Motivasi waki ...repository.stitradenwijaya.ac.id/318/3/bab2.pdf · A. Tinjauan Tentang Motivasi waki kelas 1. Pengertian Motivasi Motivasi

28

Pendidikan R. Ibrahim dan Nana Syaoudih, menjelaskan bahwa belajar

menghafal merupakan kegiatan belajar yang menekankan penguasaan

pengetahuan atau fakta tanpa memberi arti terhadap pengetahuan atau fakta

tersebut.24

b. Prestasi Belajar Pemahaman (Comprehension)

Pemahaman memerlukan kemampuan dari peserta didik untuk

menangkap makna atau arti sebuah konsep atau belajar yang segala sesuatunya

dipelajari dari makna.25

Makna atau arti tergantung pada kata yang menjadi simbul dari

pengalaman yang pertama. Simbul-simbul yang mempunyai arti umum

berguna bagi belajar, karena memberi simbol dan ekspresi hubungan dalam

pengalaman dan menjadi jalan keluarnya ide.26

Ada tiga macam bentuk

pemahaman peserta didik yang berlaku secara umum yaitu :

1. Pemahaman terjemahan, yakni kesanggupan memahami makna yang

terkandung di dalam materi.

2. Pemahaman penafsiran, misalnya memahami grafik, simbul,

menggabungkan dua konsep yang berbeda yakni membedakan yang

pokok dan yang bukan pokok.

24

R. Ibrahim dan Nana Syaodih S., Metodelogi Pengajaran Agama

2000 hlm. 39.

25

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Opcit hlm 223-224.

26

Ibid, hlm. 39.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Motivasi waki ...repository.stitradenwijaya.ac.id/318/3/bab2.pdf · A. Tinjauan Tentang Motivasi waki kelas 1. Pengertian Motivasi Motivasi

29

3. Pemahaman ekstrapolasi, yakni kesanggupan peserta didik untuk

melihat dibalik yang tertulis/implisit, meramalkan sesuatu atau

memperluas wawasan.

c. Prestasi Belajar Penerapan

Prestasi belajar penerapan belajar analisis yaitu kesanggupan

menerapkan dan mengabtraksi suatu konsep, ide, rumus, hukum, dan

situasi yang baru.

d. Prestasi Belajar Analisis

Hasil belajar analisis yaitu kesanggupan memecahkan atau

menguraikan suatu intregritas (kesatuan yang utuh) menjadi unsur-unsur atau

bagian-bagian yang mempunyai arti serta mempunyai tingkatan atau hirarki.

e. Prestasi Belajar Sintesis

Hasil belajar sintesis yaitu kesanggupan menyatakan unsur atau

bagian menjadi satu interitas (lawan dari analisis).

f. Prestasi Belajar Evaluasi

Prestasi belajar evaluasi yaitu kesanggupan memberikan keputusan

tentang nilai sesuatu berdasarkan judment yang dimilikinya dan kriteria yang

dipakainya.

Prestasi belajar afektif berhubungan dengan sikap dan nilai. Prestasi

belajar bidang afektif pada Pendidikan Agama Islam antara lain berupa

kesadaran beragama yang mantap. Tingkatan prestasi belajar bidang afektif

sebagai berikut :

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Motivasi waki ...repository.stitradenwijaya.ac.id/318/3/bab2.pdf · A. Tinjauan Tentang Motivasi waki kelas 1. Pengertian Motivasi Motivasi

30

1. Reciving/attending, yakni kepekaan dalam menerima rangsangan

(stimulus) dari luar yang datang pada siswa baik dalam bentuk

masalah situasi atau gejala.

2. Responding atau jawaban, yakni reaksi dari perasaan kepuasan

dalam menjawab rangsangan (stimulus) dari luar yang datang pada

dirinya.

3. Valuing (penilaian), yakni prestasi belajar berkenaan dengan nilai

dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi.

4. Orgnisasi, yakni pengembangan nilai ke dalam satu sistem nilai lain

dan kemantapan dan prioritas nilai yang telah dimilikinya.

5. Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan dari

semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi

pola kepribadian dan tingkah lakunya.27

Prestasi atau kecakapan belajar psikomotor adalah segala amal atau

perbuatan jasmaniah yang kongkrit dan mudah diamati, baik kuantitasnya

maupun kualitasnya, karena sifatnya yang terbuka, sehingga merupakan

manifestasi wawasan pengetahuan dan kesadaran serta sikap mentalnya.28

Prestasi belajar bidang psikomotor pada Pendidikan Agama Islam antara lain

kemampuan melaksanakan shalat, berwudhu, akhlak/perilaku, dan lain-lain.

27

Muhibbin Syah, op.cit., hlm. 51.

28

Ibid,.hlm 40

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Motivasi waki ...repository.stitradenwijaya.ac.id/318/3/bab2.pdf · A. Tinjauan Tentang Motivasi waki kelas 1. Pengertian Motivasi Motivasi

31

Prestasi belajar bidang psikomotorik tampak dalam bentuk

keterampilan (skill), kemampuan bertindak individu (seseorang). Prestasi

belajar bidang motorik ini terbagi dalam enam tingkatan, yaitu :

a. Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan-gerakan yang tidak sadar

atau tanpa dikendalikan)

b. Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar

c. Keterampilan perseptual, termasuk di dalamnya membendakan

visual, membedakan auditif motorik dan lain-lain.

d. Kemampuan bidang pisik, misalnya kekuatan keharmonisan dan

ketetapan gerakan atau gerakan yang luwes.

e. Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai

pada kemampuan keterampilan yang kompleks.

f. Kemampuan yang berkenaan dengan non decorsive kemunikasi

seperti gerakan ekspresif interprestatif.29

Prestasi belajar psikomotorik ini lebih menunjukkan kredebilitas

keberhasilan tujuan belajar, mengingat ruang lingkup dasar Pendidikan Agama

Islam lebih menekankan keahlian gerakan/penerapan khususnya dalam

interaksi dengan Tuhan Yang Maha Esa, manusia, dan alam sekitarnya.

Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam apabila dikaitkan dengan belajar

merupakan satu rangkaian tujuan akhir dari belajar Pendidikan Agama Islam.

Oleh karena itu prestasi belajar Pendidikan Agama Islam bergantung pada

proses belajar itu sendiri.

29

Ibid, hlm. 52.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Motivasi waki ...repository.stitradenwijaya.ac.id/318/3/bab2.pdf · A. Tinjauan Tentang Motivasi waki kelas 1. Pengertian Motivasi Motivasi

32

Bila proses belajar baik, maka hasil yang dicapai atau prestasi

belajarnya baik, tetapi bila proses belajarnya buruk dengan sendirinya prestasi

belajarnya kurang baik. Untuk itu dalam proses belajar belajar itu diperlukan

perhatian khusus, baik dari siswa, alat, metode, media

pembelajaran, serta profesionalisme pendidik (guru).

Guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang profesional

mengetahui diperlukan suatu periode atau waktu untuk memahami konsep

yang telah diajarkan kepada anak agar diperoleh tujuan atau hasil belajar

Pendidikan Agama Islam. Oleh karena itu, dalam merancang kegiatan

pembelajaran, guru harus menyadari keberadaan anak dalam tahapan belajar

Pendidikan Agama Islam. Menurut Mulyono Abdurrahman, ada empat tahapan

prestasi belajar yang perlu diperhatikan oleh guru, yaitu :

1. Perolehan

Pada tahap ini anak telah terbuka terhadap pengetahuan baru tetapi

belum secara penuh memahaminya. Anak masih memerlukan banyak dorongan

dan pengaruh dari guru atau orang tua untuk menggunakan pengetahuan

tersebut. Contoh, kepada anak diperlihatkan pengetahuan tentang shalat dan

konsepnya dijelaskan sehingga anak mulai memahaminya.

2. Kecakapan

Pada tahap ini anak mulai memahami pengetahuan atau keterampilan

tetapi masih memerlukan banyak latihan. Contoh, setelah anak memahami

konsep dan pengetahuan tentang shalat, anak diberi banyak latihan dalam

bentuk menghafal bacaan atau gerakan shalat, dan diberi macam-macam

ulangan penguatan.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Motivasi waki ...repository.stitradenwijaya.ac.id/318/3/bab2.pdf · A. Tinjauan Tentang Motivasi waki kelas 1. Pengertian Motivasi Motivasi

33

3. Pemeliharaan

Pada tahap ini anak dapat memelihara dan mempertahankan suatu

kenerja taraf tingkat tinggi setelah pembelajaran langsung dan ulangan

penguatan (reinforcement) dihilangkan. Contoh, anak dapat mengerjakan shalat

secara cepat dan berurutan tanpa memerlukan pengarahan dan ulangan

penguatan dari guru atau orang tua.

4. Generalisasi

Pada tahap ini anak telah memiliki atau menginternalisasikan

pengetahuan yang dipelajarinya sehingga anak dapat menerapkan ke dalam

berbagai situasi. Contoh, anak dapat mengerjakan berbagai macam shalat

sesuai waktu dan kegunaannya, seperti shalat subuh di pagi hari, shalat dhuhur

di siang hari, shalat hajat untuk terkabulnya doa, menghormati kepada orang

yang lebih tua, mengasihi kepada yang lebih muda, dan lain-lain.30

Berbagai harapan dan rancangan pembelajaran yang berbeda

diperlukan untuk tiap tahapan belajar anak. Jika guru atau orang tua sebagai

pendidik menyadari tahapan belajar guna mencapai prestasi belajar yang

diinginkan secara maksimal, guru atau orang tua dapat menyediakan

pembelajaran yang tepat untuk membantu anak bergerak dari satu tahapan

prestasi ke tahapan prestasi berikutnya.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

30

Ibid, hlm 90

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Motivasi waki ...repository.stitradenwijaya.ac.id/318/3/bab2.pdf · A. Tinjauan Tentang Motivasi waki kelas 1. Pengertian Motivasi Motivasi

34

Telah penulis uraikan di atas bahwa belajar merupakan perubahan

tingkah laku yang relatip menetap dan terjadi sebagai hasil pengalamn atau

latihan, sehingga individu memperoleh sesuatu yang baru dalam belajar.

Problema belajar Pendidikan Agama Islam atau pendidikan umum tidak hanya

terbatas pada ruang lingkup di sekolah saja, akan tetapi di dalam keluarga, di

masyarakat dan adat istiadat serta keadaan geografis juga mempengaruhi

belajar dan prestasi belajar seseorang.

Keberhasilan belajar dan prestasi belajar seseorang dipengaruhi oleh

beberapa faktor baik internal atau eksternal. Faktor internal adalah segala

faktor yang bersumber dari dirinya sendiri, seperti faktor psikologis dan

sebagainya. Sedangkan faktor eksternal yaitu segala faktor yang bersumber

dari luar dirinya sendiri, seperti cuaca, ekonomi, agama, keluarga, sekolah dan

sebagainya. Menurut Sumadi Suryabrata, faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar digolongkan menjadi dua faktor yaitu :

Faktor-faktor yang berasal dari luar dirinya atau faktor eksogin, faktor ini

digolongkan menjadi dua bagian, yaitu :

1. Faktor-faktor sosia

2. Faktor-faktor non sosial

Faktor-faktor yang berasal dari dirinya sendiri atau indogin, juga

digolongkan menjadi dua bagian yaitu :

1. Faktor-faktor fisiologis

2. Faktor-faktor psikologis.31

31

Ibid, hlm 98.

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Motivasi waki ...repository.stitradenwijaya.ac.id/318/3/bab2.pdf · A. Tinjauan Tentang Motivasi waki kelas 1. Pengertian Motivasi Motivasi

35

Sedangkan menurut Muhibbin Syah, membagi faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar secara lebih rinci dan lebih operasional ke

dalam beberapa komponen diantaranya yaitu :

a. Faktor yang bersumber dari diri sendiri (faktor internal), yakni kondisi

atau keadaan jasmaniah (aspek fisiologis) dan keadaan ruhaniah (aspek

psikologis) siswa, yang meliputi :

1. Aspek Fisiologis, seperti keadaan tonus (tegangan otot) yang menandai

tingkat kebugaran organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat

mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti

pelajaran sehingga menurunkan prestasi belajarnya, kondisi organ-

organ indera yang terganggu juga menjadi penyebab siswa mengalami

gangguan hasil belajar.32

2. Aspek Psikologis, banyak faktor dapat mempengaruhi kuantitas dan

kualitas prestasi pembelajaran siswa, diantara faktor ruhaniah yang

mempengaruhi prestasi belajar anak antara lain tingkat kecerdasan/

intelegensi siswa, sikap, bakat siswa, minat siswa dan motivasi

siswa.33

Faktor Eksternal, dibagi menjadi dua yaitu faktor sosial dan faktor non

sosial.

32

Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan

Belajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2003), hlm. 91.

33

Sumadi Suryabrataa, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Rajawali

Press, 2002), hlm. 249

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Motivasi waki ...repository.stitradenwijaya.ac.id/318/3/bab2.pdf · A. Tinjauan Tentang Motivasi waki kelas 1. Pengertian Motivasi Motivasi

36

1. Faktor Sosial, seperti lingkungan sekolah, keadaan guru, teman-teman

belajar, masyarakat dan tetangga, serta orang tua atau keluarga sendiri,

(sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan

keluarga, tata letak rumah dapat berdampak pada baik buruknya

kegiatan belajar siswa yang pada gilirannya berpengaruh terhada

prestasi belajar anak), peran keluarga dan pengaruh yang

ditimbulkannya bukan hanya berdampak pada prestasi belajar saja

tetapi juga cenderung anak berperilaku menyimpang.34

2. Faktor Nonsosial, seperti gedung sekolah dan letaknya, kondisi dan

jarak jalan ke sekolah, rumah tempat tinggal siswa, media pembelajaran

belajar, cuaca, suhu, waktu belajar yang digunakan (ada anggapan

waktu belajar tidak berpengaruh hasil belajar, tetapi kesiapan sistem

memori siswa dalam mengelola, dan menyerap item-item informasi dan

pengetahuan yang dipelajari), dan lain-lain.35

Sedangkan menurut

Oemar Hamalik, membagi secara lebih rinci dan lebih operasional ke

dalam beberapa komponen diantaranya yaitu :

Faktor yang berasal dari diri sendiri, meliputi :

1. Kondisi kesehatan sering terganggu

2. Kurang niat terhadap mata pelajaran

3. Tidak mempunyai tujuan yang jelas dalam belajar

4. Kecakapan dalam mengikuti pelajaran

34

Muhibbin Syah, Op Cit, hlm. 131.

35

Ibid, hlm. 132.

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Motivasi waki ...repository.stitradenwijaya.ac.id/318/3/bab2.pdf · A. Tinjauan Tentang Motivasi waki kelas 1. Pengertian Motivasi Motivasi

37

5. Kebiasaan belajar dan kurangnya kemampuan bahasa.

Faktor yang bersumber dari lingkungan sekolah, meliputi :

1. Kurangnya alat pelajaran

2. Kurangnya buku bacaan

3. Cara yang digunakan pengajar dalam memberikan materi pelajaran

4. Bahan pelajaran yang kurang sesuai dengan kemampuan

5. Penyelenggaraan pelajaran yang terlalu padat.

Faktor-faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga, meliputi :

1. Masalah bertamu, menerima tamu dan kurang perhatian orang tua

2. Masalah kemampuan ekonomi

3. Masalah putus sekolah (broken home)

4. Rindu terhadap kampung.

Faktor-faktor bersumber dari lingkungan masyarakat, meliputi :

1. Masalah gangguan dari jenis kelamin

2. Bekerja sambil belajar

3. Aktif organisasi/tidak dapat mengatur waktu senggang

4. Tidak mempunyai teman belajar/teman memecahkan masalah.36

Disamping itu ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat berfungsi

sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang (siswa)

melakukan usaha (belajar) karena adanya motivasi, adanya motivasi yang baik

dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik pula. Dengan kata lain

36

Ibid, hlm.138.

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Motivasi waki ...repository.stitradenwijaya.ac.id/318/3/bab2.pdf · A. Tinjauan Tentang Motivasi waki kelas 1. Pengertian Motivasi Motivasi

38

bahwa, jika proses interaksi belajar mengajar tercipta dengan baik, maka siswa

juga akan terdorong untuk melakukan kegiatan belajarnya.

C. PENGARUH MOTIVASI WALI KELAS TERHADAP PRESTASI SISWA

DALAM STUDI DI KELAS KHUSUS SMP ISLAM BRAWIJAYA KOTA

MOJOKERTO

Pencapaian tujuan, fisik dan psikhis berupa intelektual dan

kepribadian yang dicita-citakan oleh pendidikan, maka diperlukan materi-materi

ini di bungkus dalam kurikulum yang amat tergantung pada tujuan pendidikan.

Kemampuan bekerja secara ilmiah harus didukung oleh

berkembangnya rasa ingin tahu, kemauan bekerjasama, dan keterampilan

berpikir kritis. Kemampuan memahami konsep-konsep Pendidikan Agama

Islam dan menerapkannya dalam kehidupan dapat dikembangkan dari proses

belajar siswa melalui motivasi dan pengembangan keterampilan proses dan

sikap ilmiah.

Motivasi Pendidikan Agama Islam hendaknya tidak lagi terlalu

berpusat pada wali kelas saja, melainkan seluruh guru harus lebih berorientasi

pada siswa. Peranan wali kelas perlu bergeser dari menentukan “apa yang

harus dipelajari” menjadi “bagaimana menyediakan dan memperkaya

pengalaman belajar siswa”.

Pengalaman belajar bagi siswa dapat diperoleh melalui rangkaian

kegiatan dalam mengeksplorasi lingkungan melalui interaksi aktif dengan

teman sebaya dan seluruh lingkungan belajarnya. Untuk itulah perlunya

dilakukan pengembangan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Motivasi waki ...repository.stitradenwijaya.ac.id/318/3/bab2.pdf · A. Tinjauan Tentang Motivasi waki kelas 1. Pengertian Motivasi Motivasi

39

mempertimbangkan : 1) empat pilar pendidikan yang direkomendasikan oleh

UNESCO yaitu belajar dengan melakukan (learning to do), belajar untuk

menjadi (learning to be), belajar untuk mengetahui (learning to know) dan

belajar untuk hidup dengan bekerjasama (learning to live together); 2) Inkuiri

atau bertanya dalam rangka memperoleh ilmu dan pengetahuan atas dasar rasa

ingin tahu (curiosity); 3) pemecahan masalah; dan 4) konstruktivisme sebagai

landasan filosofis pembelajaran.

Diantara metode pembelajaran yang diterapkan, metode ceramah

adalah yang paling umum dipakai. Hal ini dikarenakan untuk memancing siswa

melalui teori-teori yang benar, sudah tentu akan menambah semangat siswa

dalam mengikuti proses pembelajaran.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang

signifikan antara motivasi wali kelas terhadap prestasi siswa dalam PAI di

kelas khusus SMP Islam Brawijaya Kota Mojokerto Tahun Pelajaran

2014/2015.