bab ii landasan teori 2.1 konsep dasar sistem
TRANSCRIPT
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
Konsep dasar sistem yang di gunakan pada penulisan laporan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut :
2.1.1 Pengertian Sistem
“ Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang
saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain yang mencapai tujuan dimana
sistem biasanya terbagi dalam sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih
besar menurut (Julianti, 2018)
Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan
yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. (Sunardi, 2018)
Sistem sebagai strategi yang menyeluruh atau rencana yang dikomposisi oleh suatu
set elemen mempresentasikan kesatuan unik, masing-masing elemen mempunyai tujuan
tersendiri yang semuanya berkaitan terutama dalam bentuk yang logis. (Sodik, 2016)
sistem adalah kumpulan dari sub-sub system baik abstrak maupun fisik yang saling
terintegrasi dan salin berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Abdurahman,
2018)
2.1.2 Pengertian Analisa Sistem
Analisa Sistem yaitu menganalisa terhadap permasalahan untuk mengetahui dan
menentukan batasan-batasan sistem sehigga dapat menentukan cara yang efektif dalam
menyelesaikan permasalah tersebut dan dapat dirancang sebuah sistem informasi. (Rosidi,
2017)
7
Analisa data adalah menganalisis data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini,
yang didapat dari pengumpulan data sehingga kebutuhan akan data sumber dapat dipenuhi.
Mengumpulkan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan baik dari segi hardware maupun
software dalam pembuatan sistem. (Simorangkir, 2019)
Analisa Sistem Informasi adalah suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal di
dalam mempelajari suatu bentuk masalah yang didukung oleh perangkat-perangkat unsur
yang berfungsi sebagai informasi bagi pihak yang membutuhkan. (Anggoro, 2015)
2.1.3 Karakterisik Sistem
Berikut ini adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan
sistem lainnya (Ismayanti, 2015):
1. Komponen Sistem (component) : Suatu sistem terdiri dari sejumlah
komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama
membentuk satu kesatuan.
2. Batasan Sistem (Boundery) : Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem
lainnya atau dengan lingkungan luar dinamakan dengan batasan sistem. Batasan sistem
ini memungkinkan sistem dipandang sebagai satu kesatuan dan juga menunjukkan ruang
lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Sistem : Apapun yang berada di luar batas dari sistem dan mempengaruhi
sistem tersebut dinamakan dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar yang 9
bersifat menguntungkan wajib dipelihara dan yang merugikan harus dikendalikan agar
tidak mengganggu kelangsungan sistem.
4. Penghubung Sistem: merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem
dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumber-sumber
daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu
subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui
8
penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem
yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (Input) : Masukan sistem merupakan bagian dari sistem yang menerima
data masukan.
6. Keluaran Sistem (Output) : Hasil pengoperasian dari suatu sistem yang
didukung dengan energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran
yang berguna.
7. Pengolahan Sistem (Proses) :Suatu sistem mempunyai suatu bagian
pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem (Objective) : Suatu sistem mempunyai sasaran atau tujuan. Kalau sistem
tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil
bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.1.3 Klasifikasi Sistem
Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dan komponen lain
karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem
tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun
klasifikasi sistem menurut Hutahaean diuraikan sebagai berikut:
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik, misalnya sistem telogi. Sedangkan sistem fisik diartikan sebagai sistem
yang nampak secara fisik sehingga setiap mahluk dapat melihatnya, misalnya sistem
komputer.
9
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak
dibuat oleh manusia, misalnya sistem tata surya, sistem galaksi, sistem reproduksi dan lain-
lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem
yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan yang melibatkan interaksi
manusia, misalnya sistem akuntansi, sistem informasi, dan lain-lain.
3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
Sistem deterministik merupakan sistem yang beroperasi dengan tingkah laku
yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi
dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan, misalnya sistem
komputer, adalah contoh sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan
berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem
robabilistik merupakan sistem yang kondisi masa depanya tidak dapat
diprediksi karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem manusia.
4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
Sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya. Lebih sepesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem
terotomasi, yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan beriteraksi
dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang
digunakan dalam masyarakat modern. Sistem ini menerima masukan dan
menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya, misalnya sistem kebudayaan
manusia. Sedangkan sistem tertutup adalah merupakan sistemn yang tidak berhubungan dan
tidak terpengaruh dengan lingkungan luar.
10
2.1.4 Pengertian Informasi
Informasi adalah suatu kerangka kerja dengan mana sumber daya (manusia dan
komputer) dikoordinasikan untuk mengubah masukan data menjadi keluaran informasi guna
mencapai sasaran perusahaan (Julianti, 2018)
Menurut Prasojo dan Riyanto dalam (Firmansyah, 2018) Informasi adalah elemen-
elemen yang terintegrasi dan saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan yang
diinginkan
“Informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia,
komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai
sasaran-sasaran perusahaan”. (Herliana, 2016)
Informasi diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi,
sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Sumber informasi
merupakan sebuah data dan data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-
kejadian dan kesatuan nyata. Informasi diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam
tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi.
Sumber informasi merupakan sebuah data dan data merupakan kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. (Julianti, 2018)
Menurut Jogiyanto HM (Suwartika, 2019) informasi adalah hasil dari pengolahan data
dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang
menggambarkan suatu kejadian – kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk
pengambilan keputusan.
2.1.5 Pengertian pelayanan
11
Pelayanan merupakan suatu usaha yang dilakukan kelompok atau seseorang birokrasi
untuk memberikan bantuan kepada masyarakat dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu.
Salah satu dari pelaksanaan pelayanan yaitu administrasi kependudukan yang berada di suatu
pemerintahan. Administrasi kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan
penertiban dalam penertiban dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran
penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta
pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain. (Rukayat,
2017)
Menurut saiful dalam (Bella, 2016) Pelayanan adalah pelayanan atau pemberian
terhadap masyarakat pengguna fasilitas-fasilitas umum, baik jasa maupun non jasa, yang
dilakukan oleh organisasi publik dalam hal ini adalah suatu pemerintahan.
Pelayanan diartikan sebagai pemberi pelayanan (melayani) keperluan orang atau
masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok
dan tata cara yang ditetapkan. (Haeruddin, 2019)
2.1.7 Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan desa merupakan variabel yang memediasi antara regulasi,
komitmen organisasi, komunikasi, dan sumber daya manusia terhadap kinerja pemerintah
desa. Semakin baik dan berkualitasnya regulasi, komitmen organisasi, komunikasi dan
sumber daya manusia yang ada, maka akan meningkatkan pengelolaan keuangan desa.
(Rulyanti, 2017)
Manajemen keuangan desa yaitu manajemen dana yang dikelola secara terbuka dan
tidak disembunyikan dari warga masyarakat dan dilaksanakan berdasarkan pedoman hukum
dan aturan yang ada. (Dewi, 2019)
12
Manajemen keuangan desa atau disebut juga dengan pembiayaan desa adalah
sejumlah kegiatan yang berhubungan dengan pengadaan keuangan, pemanfaatan keuangan
hingga pertanggung jawaban keuangan dengan harapan tercapainya tujuan agar fasilitas desa
dan perekenomian desa terpenuhi secara efektif dan efisien. (Bella, 2016)
Ada lima tahap dalam manajemen keuangan desa meenurut Yabbar dan Hamzah
dalam (Puspita, 2019) adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan
Pengertian Perencanaan adalah Proses tahapan kegiatan untuk pemanfaatan
dan pengalokasian sumber daya dalam jangka waktu tertentu untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat desa.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan manajemen keuangan merupakan implementasi APB Desa.
Tahap pelaksanaan adalah Suatu kegiatan untuk menjalankan APB Desa dalam waktu
satu tahun angaran.
3. Pentausahan
Penatausahaan adalah Suatu kegiatan dalam bidang keuangan yang
dilaksanakan berdasarkan prinsip, standar serta prosedur sehingga memperoleh
informasi mengenai keuangan.
4. Pelaporan
Pelaporan adalah Suatu kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka
penyampaian hal-hal yang berkaitan dengan hasil pekerjaan yang telah dilakukan
selama satu periode sebagai wujud pelaksanaan pertanggungjawaban atas kewajiban
yang diberikan.
13
5. Pertanggung jawaban
Pertanggung jawaban penyelenggaraan pemerintah Desa merupakan ukuran
yang digunakan dalam menghitung tingkat kesesuaian pelayanan diselenggarakan
dengan ukuran nilai atau norma yang berlaku di masyarakat.
2.2. Teori Pendukung
Adapun peralatan pendukung yang dimaksud untuk merancang model sistem
yang baru pada penulisan tugas akhir adalah :
2.2.1 Entity Relationship Diagram(ERD)
A. Pengertian ERD
ERD (Entitiy Relationship Diagram) merupakan sebuah konsep yang
mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan (database) dan didasarkan pada persepsi dari
sebuah dunia nyata yang terdiri dari sekumpulan objek yaitu disebut sebagai entity dan
hubungan atau relasi antar objek-objek tersebut. (Achmad, 2019)
ERD adalah suatu pemodelan dari basis data yang berdasarkan objek yang saling
berhubungan antara satu dengan yang lainnyayang dikonversikan ke dalam bentuk diagram
atau flowchart. Suatu objek disebut entitas dan hubungan yang dimilikinya disebut
relasi.Suatu entitas bersifat unik dan memiliki atribut sebagai pembeda dari suatu entitas
dengan entitas lainnya. (Anubhakti, 2020)
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model untuk menjelaskan
hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai
hubungan antar relasi.ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk
menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. (Hidayat, 2019)
14
Menurut Fathansyah dalam (Sukmaindrayana, 2017) Entity Relationship Diagram
(Diagram ERD) adalah yang digunakan untuk menggambarkan model Entity Relationship
yang berisi komponen-komponen. Himpunan Entitas dan Himpunan Relasi yang masing-
masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempersentasikan seluruh fakta dari dunia
nyata yang kita tinjau.
Simbol-simbol dalam ERD (Entity Relationship Diagram) menurut (Kusumo, 2016)
adalah sebagai berikut:
1. Relasi
Hubungan antara beberapa entitas. sebagai contoh relasi antar mahaiswa dengan mata
kuliah dimana setiap mahasiswa bisa mengambil beberapa mata kuliah dan setiap
mata kuliah bisa diambil oleh lebih dari 1 mahasiswa. relasi tersebut memiliki
hubungan banyak ke banyak.
2. Entitas
Entitas adalah objek dalam dunia nyata yang dapat dibedakan dengan objek lain,
sebagai contoh mahasiswa,dosen,departemen. Entitias terdiri atas beberapa atribut.
3. Atribut
Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk
mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Atribut kunci merupakan hal
pembeda atribut dengan entitas.
B. Kardinalitas Relasi
Mempersentasikan suatu basisdata relasional senantiasa memiliki relasi-relasi dari
sejumlah entitas yang dapat ditentukan banyaknya. Banyaknya suatu relasi yang dimiliki
15
oleh suatu relasi entitas disebut derajat relasi. Derjat relasi maksimum disebut dengan
kardinalitas sedangkan derajad minimum disebut dengan modalitas. Kardinalitas yang
terjadi diantara dua himpunan entitas (misal A dan B) dapat berupa:
1. Satu ke satu (One to One)
Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling
banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya
setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan
satu entitas himpunan entitas
2. Satu ke banyak (One to Many)
Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dan dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, di mana setiap entitas
pada himpunan entitas berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada
himpunan entitas A.
3. Banyak ke satu (Many to One)
Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak
dengan satu entitas pada himpunan B, tetapi tidak sebaliknya, di mana setiap entitas
pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada
himpunan entitas B.
4. Many to Many
Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak
entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya, di mana setiap entitas
pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan
entitas A.
16
2.2.2 Unified Modeling Language(UML)
Suatu metode permodelan secara visual untuk sarana perancangan sistem berorientasi
objek, atau definisi UML yaitu sebagai suatu bahasa yang sudah menjadi standar pada
visualisasi, perancangan dan juga pendokumentasian sistem software. Saat ini UML
sudah menjadi bahasa standar dalam penulisan blue print software. (Kusumo, 2016)
Menurut Teguh Prihandoyo dalam (Prihandoyo, 2018) UML (Unified Modelling
Language) adalah sebuah bahasa yang sudah menjadi standar di dunia industri untuk
visualisasi, merancang dan mendokumentasikan system piranti lunak. UML menawarkan
sebuah standar untuk merancang model sebuah system.
Unified Modeling Language (UML) adalah tujuan umum, perkembangan, bahasa
pemodelan di bidang rekayasa perangkat lunak, yang dimaksudkan untuk menyediakan
cara standar untuk memvisualisasikan desain sistem. (Taufik, 2019)
UML (Unified Modeling Language) memiliki diagram-diagram yang digunakan dalam
pembuatan aplikasi berorintasi objek, diantaranya :
1. Use Case Diagram
Use Case Diargam merupakan pemodelan untuk melakukan (behavior) sistem
informai yang akan dibuat. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja
yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan
fungsi-fungsi itu.
2. Activty Diagram
Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari
sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Perlu
17
diperhatikan bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa
yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
3. Class Diagram
Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-
kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut
atribut dan metode atau operasi.
4. Sequence Diagram
Diagram sequence menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar
objek. Untuk menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek
yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang
diinstansiasi menjadi objek itu.
2.2.3 Logical Record Structured(LRS)
Menurut (Taufik, 2017) “sebelum tabel dibentuk dari field atau atribut entitas secara
fisik atau level internal, maka harus dibuatkan suatu bentuk relational model yang dibuat
secara logic atau level external dan konsep, dari pernyataan tersebut dibutuhkan yang disebut
dengan Logical Record Structure (LRS)”.
Menurut kusrini dalam (Taufik, 2019) Logical record structure merupakan struktur
record pada tabel yang terbentuk dari hasil antara himpunan entitas. Memiliki aturan pokok
yang sangat dipengaruhi oleh elemen yang menjadi titik perhatian utama
Logical record structure adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-
tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas. Menentukan kardinalitas, jumlah tabel
dan foreign key. (Rahmawati, 2016)
18
Menurut (Ardiansyah, 2019) (LRS) adalah representasi dari struktur record-record
pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas. Di bentuk dengan
nomor dan tipe record. Beberapa tipe record di gambarkan oleh kotak empat persegi panjang
dan dengan nama yang unik.
Dalam pembuatan Logical Record Structure (LRS) terdapat tiga hal yang dapat
mempengaruhi, yaitu :
1. Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada satu (one-to-one), maka digabungkan
dengan entitas yang lebih kuat (strong entity), atau digabungkan dengan entitas yang
memiliki atribut yang lebih sedikit.
2. Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada banyak (one-to-many), maka hubungan
relasi atau digabungkan dengan entitas yang tingkat hubungannya banyak.
3. Jika tingkat hubungan (cardinality) banyak pada banyak (many-to-many), maka
hubungan relasi tidak akan digabungkan
LRS(Logical Record Structure) aturan-aturan dalam melakukan transformasi E-R
Diagram ke logical record structure sebagai berikut: (Nuris, 2018)
1. Setiap entity akan diubah kebentuk sebuah kotak dengan nama entity berada diluar
kotak dan atribut berada didalam kotak.
2. Sebuah relasi kadang disatukan dalam sebuah kotak bersama entity, kadang dipisah
dalam sebuah kotak sendiri.