bab ii kajian teoritis a. kajian pustaka 2.1. persepsi 2.1 ...digilib.uinsby.ac.id/12060/5/bab...

25
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 35 BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 2.1. Persepsi 2.1.1. Pengertian Persepsi Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya. Persepsi mengandung pengertian yang sangat luas, menyangkut intern dan ekstern. Berbagai ahli telah memberikan definisi yang beragam tentang persepsi, walaupun pada prinsipnya mengandung makna yang sama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu. Proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Persepsi merupakan obyek obyek di sekitar yang ditangkap melalui indera dan diproyeksikan pada bagian tertentu dalam otak sehingga dapat mengamati suatu obyek. Persepsi , adalah inti komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi) adalah inti persepsi, yang identik dengan penyandian balik (decoding) dalam proses komunikasi 21 . Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi tidak akurat tidak mungkin terjadi komunikasi yang efektif. 21 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), hlm 167

Upload: vunhan

Post on 28-Apr-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 2.1. Persepsi 2.1 ...digilib.uinsby.ac.id/12060/5/Bab 2.pdf · manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

35

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Kajian Pustaka

2.1. Persepsi

2.1.1. Pengertian Persepsi

Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi

manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya.

Persepsi mengandung pengertian yang sangat luas, menyangkut intern dan

ekstern. Berbagai ahli telah memberikan definisi yang beragam tentang

persepsi, walaupun pada prinsipnya mengandung makna yang sama.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, persepsi adalah tanggapan

(penerimaan) langsung dari sesuatu. Proses seseorang mengetahui beberapa

hal melalui panca inderanya.

Persepsi merupakan obyek – obyek di sekitar yang ditangkap melalui

indera dan diproyeksikan pada bagian tertentu dalam otak sehingga dapat

mengamati suatu obyek. Persepsi , adalah inti komunikasi, sedangkan

penafsiran (interpretasi) adalah inti persepsi, yang identik dengan

penyandian –balik (decoding) dalam proses komunikasi21

. Persepsi disebut

inti komunikasi, karena jika persepsi tidak akurat tidak mungkin terjadi

komunikasi yang efektif.

21

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000),

hlm 167

Page 2: BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 2.1. Persepsi 2.1 ...digilib.uinsby.ac.id/12060/5/Bab 2.pdf · manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

36

Untuk lebih memahami persepsi, berikut adalah beberapa definisi

persepsi menurut para ahli, diantaranya:

1. Desiderato, persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau

hubungan – hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi

dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli

inderawi (sensory stimuli)22

.

2. Branca, mendefinisikan persepsi sebagai suatu proses yang

didahului oleh penginderaan23

.

3. Moskowitz dan Orgel, persepsi merupakan proses yang intergrated dari

individu terhadap stimulus yang diterimanya24

.

4. Joseph A. Devito, persepsi adalah proses dengan mana kita menjadi

sadar akan banyaknya stimulus yang mempengaruhi indra kita25

.

Dari pengertian di atas, persepsi yang penulis maksud adalah penilaian

atau pemberian makna tentang sebuah fenomena atau hubungan tentang

sebuah kejadian. Dengan persepsi maka individu dapat menyadari, dapat

mengerti keadaan lingkungan sekitar, dan juga tentang keadaan individu

yang bersangkutan. Dengan demikian dalam persepsi, stimulus dapat datang

dari luar individu, karena persepsi merupakan aktivitas yang ter-intergrated.

Meskipun stimulus yang diterima sama, tetapi karena pengalaman dan

22

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001) hlm 51 23

Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: ANDI Yogyakarta, 2010) hlm 100 24

ibid 25

Mulyana, Op Cit hlm 180

Page 3: BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 2.1. Persepsi 2.1 ...digilib.uinsby.ac.id/12060/5/Bab 2.pdf · manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

37

kemampuan berfikir yang berbeda antara individu yang satu dengan yang lain

kemungkinan hasil persepsi juga berbeda.

2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Persepsi ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional. David

Krech dan Richard S. Crutchfield menyebutnya faktor fungsional dan faktor

struktural, tetapi terdapat faktor lain yang lebih berpengaruh terhadap persepsi,

yakni perhatian.

Menurut Kenneth E. Andersen, perhatian adalah proses mental ketika

stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat

stimuli lainnya melemah. Stimuli diperhatikan karena mempunyai sifat- sifat yang

menonjol, antara lain: gerakan, intensitas stimuli, kebaruan, perulangan, faktor

biologis, dan faktor sosiopsikologis26

.

Di samping itu masih ada faktor lain yang yang dapat mempengaruhi

proses persepsi, antara lain:

1. Faktor internal

Individu sebagai faktor internal saling berinteraksi dalam individu

mengadakan persepsi. Mengenai keadaan individu yang dapat mempengaruhi

hasil persepsi datang dari dua sumber, yaitu berhubungan dengan segi

kejasmanian dan segi psikologis. Bila sistem fisiologis terganggu, hal tersebut

akan berpengaruh dalam persepsi seseorang. Sedangkan segi psikologis

26

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1996) hlm 51-

54

Page 4: BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 2.1. Persepsi 2.1 ...digilib.uinsby.ac.id/12060/5/Bab 2.pdf · manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

38

yaitu antara lain mengenai pengalaman, perasaan, kemampuan berpikir,

kerangka acuan, dan motivasi akan berpengaruh pada seseorang dalam

mengadakan persepsi.

2. Faktor eksternal

A. Stimulus

Agar stimulus dapat dipersepsi, maka stimulus harus cukup

kuat. Kejelasan stimulus akan banyak berpengaruh dalam persepsi.

Stimulus yang kurang jelas akan berpengaruh dalam ketepatan persepsi.

Bila stimulus berwujud benda-benda bukan manusia, maka ketepatan

persepsi lebih terletak pada individu yang mengadakan persepsi, karena

benda yang dipersepsi tersebut tidak ada usaha untuk mempengaruhi

yang mempersepsi.

B. Lingkungan atau situasi

Lingkungan atau situasi khususnya yang melatarbelakangi

stimulus juga akan berpengaruh dalam persepsi bila obyek persepsi

adalah manusia. Obyek dan lingkungan yang melatarbelakangi obyek

merupakan kesatuan yang sulit dipisahkan. Obyek yang sama dengan

situasi sosial yang berbeda dapat menghasilkan persepsi yang

berbeda27

.

27

Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: ANDI Yogyakarta, 2002) hlm 46-47

Page 5: BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 2.1. Persepsi 2.1 ...digilib.uinsby.ac.id/12060/5/Bab 2.pdf · manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

39

3. Faktor fungsional

Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa

lalu, dan hal-hal lain yang yang termasuk apa yang kita sebut sebagai

faktor-faktor personal.

a. Persepsi bersifat selektif secara fungsional

Persepsi bersifat selektif secara fungsional adalah bahwa obyek-

obyek yang mendapat tekanan dalam persepsi biasanya obyek-obyek

yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi. Misalnya

seperti pengaruh kebutuhan, kesiapan mental, suasana emosional,

dan latar belakang budaya terhadap persepsi.

b. Kerangka rujukan (Frame of Reference)

Faktor-faktor fungsional yang mempengaruhi persepsi lazim

disebut sebagai kerangka rujukan. Mula-mula konsep ini berasal dari

penelitian psikofisik yang berkaitan dengan persepsi obyek. Para

psikolog sosial menerapkan konsep ini untuk menjelaskan persepsi

sosial. Dalam kegiatan komunikasi, kerangka rujukan mempengaruhi

bagaimana orang memberi makna pada pesan yang diterimanya.

Menurut Mc David dan Harari, para psikolog menganggap konsep

Page 6: BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 2.1. Persepsi 2.1 ...digilib.uinsby.ac.id/12060/5/Bab 2.pdf · manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

40

kerangka rujukan sangat berguna untuk menganalisa interpretasi

perseptual dari peristiwa yang dialami28

.

4. Faktor struktural

a) Sifat stimuli fisik dan efek- efek yang ditimbulkan pada sistem saraf

individu. Maksudnya adalah bahwa untuk memahami suatu peristiwa

tidak hanya meneliti fakta-fakta yang terpisah tetapi harus memandang

dalam hubungan keseluruhan atau untuk memahami seseorang harus

melihat dalam kontesnya, lingkungannya, dan masalah yang dihadapi.

b) Medan perseptual dan kognitif selalu diorganisasikan dan diberi arti.

Dalam mengorganisasikan stimuli harus dengan melihat konteks.

Walaupun stimuli yang diterima tidak lengkap, kita akan mengisinya

dengan interpretasi yang konsisten dengan rangkaian stimuli yang

dipersepsi.

c) Sifat-sifat perseptual dan kognitif dari substruktur ditentukan pada

umumnya oleh sifat-sifat struktur secara keseluruhan. Jika individu

dianggap sebagai anggota kelompok, semua sifat individu yang

berkaitan dengan sifat kelompok dipengaruhi oleh keanggotaan

kelompoknya, dengan efek berupa asimilasi atau kontras.

d) Obyek atau peristiwa yang berdekatan dalam ruang dan waktu atau

menyerupai satu sama lain, cenderung ditanggapi sebagai bagian dari

28

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012) hlm 54-

56

Page 7: BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 2.1. Persepsi 2.1 ...digilib.uinsby.ac.id/12060/5/Bab 2.pdf · manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

41

struktur yang sama. Stimuli yang berdekatan satu sama lain akan

dianggap satu kelompok. Dalam komunikasi, dalil kesamaan dan

kedekatan ini sering dipakai oleh komunikator untuk meningkatkan

kredibilitas. Menghubungkan diri atau mengakrabkan diri dengan

orang-orang yang mempunyai prestise tinggi disebut “gilt by

association” (cemerlang karena hubungan). Sebaliknya, kredibilitas

berkurang karena berdampingan dengan orang-orang yang

nilaikredibilitasnya rendah disebut “guilt by association” (bersalah

karena hubungan)29.

Menurut Sarlito Wirawan Sarwono, dalam bukunya “Pengantar Umum

Psikologi” terdapat 6 faktor yang menyebabkan perbedaan persepsi, yaitu:

1. Perhatian. Biasanya seseorang tidak menangkap seluruh rangsang yang

ada di sekitar kita sekaligus, tetapi memfokuskan perhatian pada satu atau

dua obyek saja. Perbedaan fokus antara satu orang dengan orang lain

menyebabkan perbedaan persepsi.

2. Set. Set adalah harapan seseorang akan rangsang yang akan timbul.

3. Kebutuhan. Kebutuhan-keebutuhan sesaat maupun yang menetap pada

diri seseorang akan mempengaruhi persepsi seseorang. Kebutuhan yang

berbeda akan menyebabkan persepsi yang berbeda pula.

4. Sistem nilai. Sistem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat

berpengaruh terhadap persepsi.

29

Ibid, hlm 57-60

Page 8: BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 2.1. Persepsi 2.1 ...digilib.uinsby.ac.id/12060/5/Bab 2.pdf · manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

42

5. Ciri kepribadian. Ciri kepribadian akan mempengaruhi persepsi pula.

6. Gangguan kejiwaan. Gangguan kejiwaan dapat menimbulkan kesalahan

persepsi yang disebut halusinasi. Berbeda dari ilusi, halusinasi bersifat

individual, hanya dialami oleh penderita yang bersangkutan saja.30

2.2 Masyarakat Sub Urban

Memahami tentang masyarakat sub urban, dapat ditelusuri melalui

pengkajian kota. Kota diartikan sebagai suatu sistem jaringan kehidupan manusia

yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata

sosial ekonomi yang heterogen dan coraknya yang matrealistis, atau dapat pula

diartikan sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan

non alami dengan gejala pemusatan penduduk daerah belakangnya. Beberapa

aspek kehidupan di kota antara lain aspek sosial sebagai pusat pendidikan, pusat

kegiatan ekonomi , dan pusat pemerintahan. Ditinjau dari hirarki tempat, kota itu

memiliki tingkat atau rangking yang tertinggi, walaupun demikian menurut

sejarah perkembangannya kota itu berasal dari tempat-tempat pemukiman

sederhana.31

Fungsi kota antara lain sebagai tempat bermukim warga kota, tempat

bekerja, tempat hidup dan rekreasi. Sehingga kelangsungan dan kelestarian kota

harus didukung oleh prasarana dan sarana yang memadai untuk waktu yang

selama mungkin.

30

Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi,(Jakarta: Rajawali Pers, 1996) hlm 43-44 31

Khairuddin H , Pembangunan Masyarakat: Tinjauan Aspek Sosiologi, Ekonomi dan

Perencanaan (Yogyakatra: Liberty,1992).hlm.4.

Page 9: BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 2.1. Persepsi 2.1 ...digilib.uinsby.ac.id/12060/5/Bab 2.pdf · manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

43

Pengertian kota dan daerah perkotaan dapat dibedakan dalam dua

pengertian yaitu kota untuk city dan daerah perkotaan untuk „’urban”. Pengertian

city diidentikkan dengan kota, sedangkan urban berupa suatu daerah yang

memiliki suasana kehidupan dan penghidupan modern, dapat disebut daerah

perkotaan.

Kawasan perkotaan berdasarkan jumlah penduduknya dapat

diklasifikasikan menjadi 4, antara lain :

a. Kawasan perkotaan kecil, yaitu kawasan perkotaan dengan jumlah penduduk

yang dilayani sebesar 10.000 hingga 100.000 jiwa.

b. Kawasan perkotaan sedang, yaitu kawasan perkotaan dengan jumlah

penduduk yang dilayani sebesar 100.000 hingga 500.000 jiwa.

c. Kawasan perkotaan besar, yaitu kawasan perkotaan dengan jumlah penduduk

yang dilayani lebih besar dari 500.000 jiwa.

d. Kawasan perkotaan metropolitan, yaitu kawasan perkotaan dengan jumlah

penduduk yang dilayani lebih besar dari 1.000.000 jiwa.32

Keadaan geografi sebuah kota bukan hanya merupakan pertimbangan yang

esensial pada awal penentuan lokasi, tetapi mempengaruhi fungsi dan bentuk

fisiknya. Para pendiri kota memiliki maksud untuk mengembangkan kegiatan

niaga kelautan didalam pemukimannya ,yaitu sebagai tempat pertukaran barang

32

Dr. Adon Nasrullah Jamaludin, Sosiologi Perkotaan : Memahami Masyarakat Kota dan

Problematikanya, (Bandung : Cv Pustaka Setia, 2015) hlm 38.

Page 10: BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 2.1. Persepsi 2.1 ...digilib.uinsby.ac.id/12060/5/Bab 2.pdf · manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

44

antara daerah daratan dengan lautan. Sebaliknya.kota- kota didunia keadaanya

beragam ada berpenduduk jarang dan padat. Kota-kota yang mengalami

kehidupan dengan kondisi sosial politik,keagamaan,dan budaya yang berbeda-

beda mempunyai beberapa unsur eksternal yang menonjol sehingga

mempengaruhi perkembangan kota.33

Menurut R. Bintarto, terdapat beberapa istilah yang berhubungan dengan

pengertian kota, antara lain:

1) City, adalah pusat kota

2) Urban, adalah suatu daerah yang memiliki suasana kehidupan dan

penghidupan modern atau dapat disebut perkotaan

3) Suburban, adalah suatu area yang lokasinya dekat pusat kota atau inti kota

dengan luas mencakup daerah penglaju (commuter)

4) Suburban Fringe, adalah suatu daerah peralihan antara kota dan desa,

lokasinya mengelilingi suburban

5) Urban Fringe, adalah suatu daerah batas luar kota yang mempunyai sifat-

sifat mirip dengan kota kecuali inti kota

6) Rural Urban Fringe, adalah jalur daerah yang terletak antara daerah kota

dengan desa, yang ditandai dengan penggunaan tanah campuran

7) Town, adalah suatu kota kabupaten.34

33

Melville C.Branch, Perencanaan Kota Komprehensif: Pengantar dan Penjelasan,Diterjemahkan

oleh Bambang Hari Wibisono, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1995).hlm.37-38. 34

Amir Khosim dan Kun Marlina Lubis, Geografi untuk SMA/MA kelas XII,

(Jakarta:Grasindo,2007) hlm 82

Page 11: BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 2.1. Persepsi 2.1 ...digilib.uinsby.ac.id/12060/5/Bab 2.pdf · manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

45

Sub-urban adalah daerah tempat atau area di mana para penglaju /

commuter tinggal yang letaknya tidak jauh dari pusat kota. penglaju atau

kommuter adalah orang-orang yang tinggal di pinggiran kota yang pulang pergi ke

kota untuk bekerja setiap hari. Pada dasarnya daerah sub-urban merupakan daerah

pinggiran kota yang terekspansi akibat pemekaran kota. Fenomena ini disebabkan

karena kemunculan jaringan-jaringan jalan baru sehingga mempermudah adanya

perluasan lahan. Jika dilihat sebagai suatu bentuk komunitas, sub-urban

merupakan komunitas yang memiliki sifat urban yang berada di tengah-tengah

rural.35

Masyarakat sub-urban dapat menjadi penyangga (buffer) bagi kehidupan

kota jika warganya memiliki kemampuan kontributif dalam kehidupan kota induk,

sebaliknya masyarakat sub-urban hanya akan menjadi beban bagi kehidupan bagi

kota induk apabila masyarakatnya tidak memiliki ketempilan atau kemampuan

untuk berkontribusi bagi kehidupan kota induk. Permasalahan yang sering timbul

di daerah sub-urban adalah terjadinya perubahan sektor pertanian yang dapat

35

Kuswitoyo, Wilayah Urban di Kota Bekasi Tahun 2000. (Depok, Skripsi Sarjana Jurusan

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Departemen Geografi Universitas Indonesia,

2001)

Page 12: BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 2.1. Persepsi 2.1 ...digilib.uinsby.ac.id/12060/5/Bab 2.pdf · manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

46

menimbulkan masalah lingkungan secara fisik (misal: perubahan dari sawah

menjadi kawasan perumahan), masalah transportasi (misal: bertempat tinggal di

pinggiran, namun bekerja di pusat kota sehingga menyebabkan lalu lintas menjadi

padat).36

Masyarakat sub urban merupakan sejumlah penduduk yang memiliki

karakteristik yang ada diantara masyarakat desa dan masyarakat desa. Masyarakat

sub urban bisa dikatakan penduduk yang berpindah dari desa ke kota yang berada

tinggal di pinggiran kota. Karakteristik yang dimiliki masyarakat Sub Urban

dalam berbagai karakteristik yang ada di masyarakat kota dan karakteristik desa.

Pertama, perubahan masyarakat desa menjadi masyarakat kota, hal ini memicu

perubahan-perubahan sosial dalam menerima pengaruh dari luar. Kedua,

bertambahnya penduduk kota yang disebabkan oleh mengalirnya penduduk yang

berasal dari desa. Ketiga, daerah yang dekat dengan pusat pemerintahan.

Keempat, letak daerah tersebut sangat strategis untuk usaha-usaha perdagangan /

perniagaan. Kelima, munculnya industri didaerah itu mulai dari barang maupun

jasa.37

Keenam, kondisi geografisnya masih terdapat pertanian (Agraris),

bangunan penduduk ada dua (bangunan berhimpit dan bangunan terpisah-pisah).

Ketujuh, pola hidup masyarakat sub urban secara fisik berdekatan terkadang

secara sosial berjauhan.38

36

Ibid, Kuswitoyo

37 Soerjono Soekanto, Sosiologi suatu Pengantar, (jakarta : Pt. Rajagrafindo Persada, 2013) hlm

140-141.

38 Dr. Adon Nasrullah Jamaludin, Sosiologi Perkotaan : Memahami Masyarakat Kota dan

Problematikanya, (Bandung : Cv Pustaka Setia, 2015) hlm 87.

Page 13: BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 2.1. Persepsi 2.1 ...digilib.uinsby.ac.id/12060/5/Bab 2.pdf · manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

47

Merujuk kepada penjelasan diatas, maka peneliti memilih tempat

penelitiann di Desa Kebonsari Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo. Hal ini

dikarenakan masyarakat yang terdapat di desa tersebut umumnya bekerja di pusat

kabupaten sidoarjo bahkan sampai ada yang bekerja pulang pergi kota Surabaya.

Mereka pada umumnya bekerja sebagai pegawai kantor dan buruh di pabrik yang

tersebar di sidoarjo.

2.3 Internet

2.3.1 Definisi Internet

Internet merupakan singkatan dari dua buah kata dalam bahasa Inggris,

yaitu International Work (penghubung jaringan).39

Istilah internet berasal dari

bahasa latin inter yang berarti jaringan antara atau penghubung. Jadi, definisi

internet adalah hubungan antar berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia

yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya, Dimana hubungan tersebut

memanfaatkan kemajuan media komunikasi yang menggunakan protocol

standar yang berupa IP (interconnected protocol).40

Internet juga berasal dari kata Interconnection Networking yang

mempunyai arti hubungan komputer dengan berbagai tipe yang membentuk

39

Daryanto, Memahami Kerja Internet, (Bandung : Yrama Widya, 2004), halaman 22. 40

http:/www.Library, Usu. ac.id/ modules, Php : Pengertian Sejarah dan Fasilitas-

fasilitasnya, diakses pada : 25/12/2010.

Page 14: BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 2.1. Persepsi 2.1 ...digilib.uinsby.ac.id/12060/5/Bab 2.pdf · manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

48

sistem jaringan yang ada seluruh dunia.41

Dengan sebuah jaringan komputer yang

sangat besar yang terdiri dari jaringan-jaringan kecil yang saling terhubung.42

Internet juga berawal dari suatu rencana Departemen Pertahanan Amerika

Serikat pada sekitar tahun 60-an yang dimulai dengan suatu proyek yang

dinamakan Advanced Research Projects Agency Network (ARPANET).43

Sebuah

jaringan berbasis komunikasi data paket yang di dirikan di tahun 1969 yang

bertujuan menghubungkan para periset ke pusat-pusat komputer, sehingga

mereka bisa bersama-sama memanfaatkan sarana komputer seperti Disk Space,

Data Base dan lain-lain.

Masih terdapat pengertian internet yang lain diantaranya :

Internet adalah media komunikasi yang menggunakan sambungan seperti

halnya telepon yang tentunya disambungkan dengan komputer serta modem.

Namun berbeda dengan telepon yang komunikasinya harus dilakukan dengan oral

dan di laksanakan secara bersamaan atau simultan.44

Maka pada internet

komunikasi yang dilakukan umumnya tanpa perlu dilakukan secara bersamaan

antara pengirim dan penerima pesan.45

41

Lani Shidarta, Internet Informasi Bebas Hambatan (Jakarta : PT. Elex Media Komputindo,

1996), halaman xiii 42

Budi Sutedjo Dharma Oetomo, e-Education : Konsep Teknologi dan Aplikasi Internet

Pendidikan, (Yogyakarta : Andi, 2002), halaman 52. 43

Windiaparna Ramelan dan I Made Wiryana, Pengantar Internet, (Jakarta : Lembaga

Pengembangan Komputerisasi Universitas Gunadarma, 1998), halaman 1-1.

44 http://www. Wikipedia. Elektron Indonesia.Com/Elektron/no. 3b.html-11k, diakses pada :

17/12/2015 45

http://www. Pustekkom go.id/teknodik/t7/7=11 html., Internet Sebagai Sumber Belajar

Anak dan Keluarga, diakses pada : 25/12/2015.

Page 15: BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 2.1. Persepsi 2.1 ...digilib.uinsby.ac.id/12060/5/Bab 2.pdf · manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

49

Internet (Interconnected Network) merupakan jaringan (network)

komputer yang terdiri dari ribuan jaringan komputer independen yang

dihubungkan satu dengan yang lainnya. Jaringan komputer ini dapat terdiri dari

lembaga pendidikan, pemerintahan, militer, organisasi bisnis dan organisasi –

organisasi lainnya. Internet atau nama pendeknya Net merupakan jaringan

komputer yang terbesar di dunia. Sampai saat ini, Internet sudah menghubungkan

lebih dari 100.000 jaringan komputer dengan pemakai lebih dari 100 juta orang 46

.

Internet bagaikan sebuah kata elektronik yang sangat besar, dimana setiap

penduduk memiliki alamat (Internet Address) yang dapat berkirim surat atau

informasi. Jika penduduk itu ingin berkeliling kota cukup dengan menggunakan

computer sebagai kendaraan. Jaringan telekomunikasi jalan lambatnya

menggunakan line telepon dan jalur cepatnya bisa menggunakan Lised Line atau

ISDN.47

Internet memberikan sejumlah manfaat penting bagi masyarakat, antara

lain : menyediakan hiburan digital, menjadi ladang untuk memperoleh

pendapatan, mempererat hubungan antar individu, dan menciptakan masyarakat

informasi.48

2.3.2 Definisi Social Media

46

Prof. Dr. Jogiyanto H.M, M.B.A., Akt, Pengenalan komputer,(ANDI Yogyakarta, 2005) hlm

341 47

http://www. Rad. Co.Id/Homes/Edward/Int Basic/. html, Konsep Situs Web : Belajarlah Dari

Kebutuhan Manusia (Memanfaatkan Kebutuhan Manusia Untuk Kembangan Konsep), diakses

pada : 11/12/2015. 48

I Putu Agus Eka Pratama, Komputer dan Masyarakat, (Bandung : Informatika, 2014) hlm 71-72

Page 16: BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 2.1. Persepsi 2.1 ...digilib.uinsby.ac.id/12060/5/Bab 2.pdf · manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

50

Social media adalah media online yang mendukung interaksi sosial.

Social media menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi

menjadi dialog interaktif. Beberapa situs media sosial yang populer sekarang

ini antara lain : Blog, Twitter, Facebook dan Wikipedia.

Definisi lain dari social media juga di jelaskan oleh Antony

Mayfield. Menurutnya social media adalah media dimana penggunanya dengan

mudah berpartisipasi di dalamnya, berbagi dan menciptakan pesan, termasuk

blog, jejaring sosial, wiki/ensiklopedia online, forum-forum maya, termasuk

virtual worlds (dengan avatar/karakter 3D).49

Teknologi-teknologi web baru memudahkan semua orang untuk membuat

dan yang terpenting menyebarluaskan konten mereka sendiri. Post di blog, tweet,

atau video di YouTube dapat direproduksi dan dilihat oleh jutaan orang secara

gratis. Pemasang iklan tidak harus membayar banyak uang kepada penerbit atau

distributor untuk memasang iklannya. Sekarang pemasang iklan dapat membuat

konten sendiri yang menarik dan dilihat banyak orang.50

Social media atau dalam bahasa indonesia disebut media sosial adalah

media yang didesain untuk memudahkan interaksi sosial yang bersifat interaktif

atau dua arah. Media sosial berbasis pada teknologi internet yang mengubah pola

49

http://prezi.com/vddmcub_-ss_/social-media-definisi-fungsi-karakteristik/ diakses pada

tanggal 29 September 2015 pukul 18.00 50

Dan Zarrella, The Social Media Marketing Book, (Jakarta:PT. Serambi Ilmu Semesta,2010) hlm

02

Page 17: BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 2.1. Persepsi 2.1 ...digilib.uinsby.ac.id/12060/5/Bab 2.pdf · manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

51

penyebaran informasi dari yang sebelumnya bersifat satu ke banyak audiens,

banyak audiens ke banyak audiens.51

Menurut Gunelius media sosial adalah penerbitan online dan alat-alat

komunikasi, situs, dan tujuan dari Web 2.0 yang berakar pada percakapan,

keterlibatan, dan partisipasi. Menurut Wikipedia (12 Januari 2008) definisi media

social, adalah media online partisipatif yang mempublikasikan berita, foto,

video, dan podcast yang diumumkan melalui situs media sosial. Biasanya

disertai dengan proses pemungutan suara untuk membuat media item menjadi

populer.

Defenisi media sosial diperluas dikatakan bahwa media Sosial adalah

demokratisasi informasi, mengubah orang dari pembaca konten ke penerbit

konten. Hal ini merupakan pergeseran dari mekanisme siaran ke model banyak ke

banyak, berakar pada percakapan antara penulis, orang, dan teman sebaya.

berdasarkan defenisi tersebut diketahui unsur-unsur fundamental dari media

sosial yaitu pertama, media sosial melibatkan saluran sosial yang berbeda dan

online menjadi saluran utama. Kedua, media sosial berubah dari waktu ke waktu,

artinya media sosial terus berkembang. Ketiga, media sosial adalah partisipatif.

“penonton” dianggap kreatif sehingga dapat memberikan komentar.52

Media sosial dapat mengambil berbagai bentuk, termasuk forum internet,

papan pesan, weblog, wiki, podcast, gambar dan video. Teknologi seperti blog,

51

Cindy Rizal Putri Paramitha, Analisis Faktor Pengaruh Promosi Berbasis Sosial Media

Terhadap Keputusan Pembelian Pelanggan dalam Bidang Kuliner, (Fakultas Ekonomi Universitas

Dipenogoro: Thesis. Ekonomi S-1,2011) hlm 42 52

Dave Evans1, (Inc : Canada Wiley Publishing, 2008) hlm 38

Page 18: BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 2.1. Persepsi 2.1 ...digilib.uinsby.ac.id/12060/5/Bab 2.pdf · manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

52

berbagi gambar, dinding posting, e-mail, instant messaging, music-sharing,

pembuatan grup dan voice over IP. Beberapa Jenis aplikasi media sosial adalah

Bookmarking, Content Sharing, Wiki, Flikcr, Connecting, Creating-opinion,

Blog.53

1. Bookmarking: berbagi alamat website yang menurut pengguna bookmark

sharing menarik minat mereka. social bookmarking memberikan

kesempatan untuk share sebagai link dan tag yang mereka minati, hal ini

bertujuan agar lebih banyak orang menikmati apa yang kita sukai.

Beberapa contoh bookmarking site yakni www.dig.com, www.muti.com,

www.reddit.com.

2. Content Sharing: melalui situs-situs content sharing orang-orang

menciptakan berbagai media dan mempublikasikannya dengan tujuan

berbagi kepada orang lain. YouTube dan Flickr adalah situs content

sharing yang sering dikunjungi oleh khalayak. Youtube menyajikan

fasilitas bagi orang-orang yang ingin berbagi video dari YouTube ke

website/blog, demikian juga Flickr memberikan kesempatan untuk

dapat mem-print out berbagai gambar dari Flickr.

3. Wiki: media sosial yang sering yang menyajikan seluruh informasi yang

disajikan oleh pengunjung situs itu sendiri dan khalayak dapat melakukan

editing jika merasa informasi yang diajukan kurang tepat, salah, atau

kurang lengkap. Beberapa situs Wiki yang memiliki berbagai karakteristik

53

Danis Puntoadi, Menciptakan Penjualan Melalui Social Media, (Jakarta : PT Elex Komputindo,

2011) hlm 34

Page 19: BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 2.1. Persepsi 2.1 ...digilib.uinsby.ac.id/12060/5/Bab 2.pdf · manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

53

yang berbeda seperti wikipedia yang merupakan situs knowledge

sharing, wikitravel yang memfokuskan diri dalam informasi tempat, dan

ada juga yang menganut konsep komunitas secara lebih eksklusif.

4. Flickr: situs milik yahoo yang mengkhususkan pada image sharing

dengan kontributor yang ahli di bidang fotografi dari seluruh dunia. Flickr

dapat dijadikan sebagai “photo catalog” bagi produk yang ingin

dipasarkan

5. Social network: aktivitas yang menggunkan berbagai fitur yang

disediakan oleh situs tertentu untuk menjalin hubungan, interaksi dengan

sesama. Situs social networking adalah facebook, MySpace, Linkedin

6. Creating Opinion: sosial media yang memberikan sarana untuk berbagi

opini dengan orang lain di seluruh dunia. Melalui social media creating

opinion, semua orang dapat menulis, jurnalis sekaligus komentator. Blog

merupakan website yang memiliki sifat creating-opinion.

2.3.2 Fungsi Social Media

Social media memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

a. Social media adalah media yang didesain untuk memperluas interaksi

sosial manusia menggunakan internet dan teknologi web.

b. Social media berhasil mentransformasi praktik komunikasi searah

media siaran dari satu institusi media ke banyak audience (“one

Page 20: BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 2.1. Persepsi 2.1 ...digilib.uinsby.ac.id/12060/5/Bab 2.pdf · manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

54

to many”) menjadi praktik komunikasi dialogis antar banyak audience

(“many to many”).

c. Social media mendukung demokratisasi pengetahuan dan informasi.

Mentransformasi manusia dari pengguna isi pesan menjadi pembuat

pesan itu sendiri.54

2.3.3 Karakteristik Social Media

Berikut beberapa karakteristik yang ada pada social media :

a. Partisipasi

Mendorong kontribusi dan umpan balik dari setiap orang yang tertarik atau

berminat menggunakannya, hingga mengaburkan batas antara media dan

audience

b. Keterbukaan

Kebanyakan media sosial terbuka bagi umpan balik dan partisipasi melalui

sarana-sarana voting, komentar dan berbagi informasi. Jarang sekali dijumpai

batasan untuk mengakses dan memanfaatkan isi pesan ( perlindungan password

terhadap isi cenderung dianggap aneh)

c. Perbincangan

Memungkinkan terjadinya perbincangan antar pengguna secara“dua arah”

d. Komunitas

54

Op. Cit

Page 21: BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 2.1. Persepsi 2.1 ...digilib.uinsby.ac.id/12060/5/Bab 2.pdf · manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

55

Media sosial memungkinkan terbentuknya komunitas- komunitas secara

cepat (instan) dan berkomunikasi secara efeketif tentang beragam

isu/kepentingan (dari hobi fotografi, politik, hingga tanyangan TV favorit).

e. Keterhubungan

Mayoritas media social tumbuh subur lantaran kemampuan melayani

keterhubungan antar pengguna, melalui fasilitas tautan (links) ke website,

sumber-sumber informasi dan pengguna-pengguna lain.55

Social media menjadi penyedia beragam konten dan informasi didalamnya.

Social media saat ini bersifat dinamis dan user generated content, yaitu

kemampuan pengguna untuk turut serta menambahkan konten secara aktif dan

ikut berpartisipasi didalamnya. Social media Lanscape di tahun 2011

menunjukkan bahwa hanya ada dua buah social media di dunia, yaitu Google

sebagai mesin pencari terbesar di dunia dan Facebook sebagai social media

sekaligus social networking terbesar di dunia.56

Social media menjadi media

untuk menciptakan koneksi antar pengguna. Didalam komunikasinya, social

media memiliki jenis komunikasi satu arah (one way communication).

Komunikasi satu arah berarti bahwa Anda hanya perlu menciptakan banyak

koneksi dan pengikut melalui usaha yang Anda lakukan pada social media. hal

ini membantu para pengguna social media untuk menyediakan komunikasi

dengan para pengguna social media secara searah dan umum. Kesimpulannya,

55

Loc. Cit

56 I Putu Agus Eka Pratama, Komputer dan Masyarakat, (Bandung : Informatika, 2014) hlm 249.

Page 22: BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 2.1. Persepsi 2.1 ...digilib.uinsby.ac.id/12060/5/Bab 2.pdf · manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

56

social media adalah sebuah wadah (media) untuk membantu penggunanya

didalam bersosialisasi dan berkomunikasi dengan berbagai informasi,

pengetahuan, konten digital, dan data ke semua pengguna social media.57

B. Kajian Teori

2.4. Teori Penilaian Sosial

Teori penilaian sosial judgemen teory memberikan perhatian pada

bagaimana orang memberikan penilaian mengenai segala informasi atau

pernyataan yang didengarnya. Teori penilaian sosial disusun berdasarkan

penelitian Muzafer sheriff yang berupaya memperkirakan bagaimana orang

menilai pesan dan penilaian yang dibuat tersebut dapat mempengaruhi sistem

kepercayaan yang sudah dimiliki sebelumnya.58

Penilaian adalah alih bahasa dari istilah assessmen.

Menurut Buana (2005) yang dikutip oleh Morissan, penilaian dapat

didefenisikan sebagai kegiatan menentukan nilai suatu objek, seperti baik-

buruk, efektif tidak efektif. Berhasil-tidak berhasil, dan semacamnya sesuai

criteria atau tolak ukur yang telah ditetapkan sebelumnya. Penilailan adalah

merupakan kegiatan untuk mengetahui apakah suatu program yang telah

dilaksanakan telah berhasil dan efisien. Menurut Sudijono (2005), penilaian

berarti menilai sesuatu, sedangkan menilai itu mengandung arti : mengambil

keputusan terhadap sesuatu dengan mendasarkan diri dan berpegang pada

ukuran baik atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau bodoh dan sebagainya.59

Teori penilaian social, sebuah karya dalam ilmu psikologi social,

berfokus pada bagaimana kita membuat penilaian mengenai pernyataan yang

57

Ibid 252-253. 58

Morissan , Teori Komunikasi Individu Hingga Massa, (Jakarta : Kencana Media Group, 2013),

hlm.79 59

Stephen W. Littlejohn, Karen A.Foss, Teori Komunikasi, (Jakarta: Salemba Humanika, 2014)

hlm 106

Page 23: BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 2.1. Persepsi 2.1 ...digilib.uinsby.ac.id/12060/5/Bab 2.pdf · manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

57

kita dengar. Sebagai contoh, seandainya teman baik anda mengagetkan anda

dengan mendiskusikan sebuah pendapat yang sangat bertentangan dengan yang

anda yakini tentang sesuatu. Bagaimana anda akan menangani hal ini? Apa

akibat dari pernyataan ini pada keyakinan anda? Teori penilaian social,

berdasarkan karya Muzafer Sherif dan koleganya mencoba untuk

memperkirakan bagaimana anda akan menilai pesan dari teman anda dan

bagaimana ini akan berpengaruh pada system keyakinan anda sendiri.

Sheriff dipengaruhi oleh penelitian penilaian fisik sebelumnya, yang

menguji kemampuan orang – orang untuk menilai hal seperti bobot sebuah objek

atau sinar dari sebuah cahaya. Sebagai contoh seandainya anda diminta untuk

menilai berat relative dari lima objek tanpa sebuah timbangan. Apa yang

mendasari anda? Anda membutuhkan beberapa rekomendasi. Cara sederhana

untuk mengerjakan hal ini adalah dengan mencari sesuatu yang anda tahu

memiliki berat, misalnya sebuah karung terigu dengan berat 10 pon. Pertama,

anda akan mengangkat karung terigu dan kemudian menilai berat dan objek

lainnya berdasarkan persepsi terhadap berat kantungnya. Berat yang sudah

diketahui akan dianggap sebagai “dasar” yang mempengaruhi persepsi anda

pada berat objek lainnya. Kita membuat semacam penilaian fisik setiap waktu.

Kita mungkin menilai seberapa panjang sesuatu tanpa menggunakan penggaris,

seberapa lama siang hari, berdasarkan terangnya cahaya di ruangan, atau

seberapa panas cuaca berdasarkan pada udara yang dirasakan.

Memikirkan bahwa proses yang sama mungkin menjelaskan stimulasi

penilain nonfisik, sheriff meneliti cara orang menilai pesan sehingga

Page 24: BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 2.1. Persepsi 2.1 ...digilib.uinsby.ac.id/12060/5/Bab 2.pdf · manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

58

menciptakan istilah persepsi social untuk menjabarkan fenomena ini. Dalam

interaksi dengan orang lain, kita tidak punya sekarung terigu yang dapat kita

gunakan untuk menilai sebuah pesan; kita harus bergantung pada sebuah dasar

atau acuan internal. Dengan kata lain, acuan kita berada di kepala kita dan

disarkan pada pengalaman sebelumnya.60

Terdapat lima prinsip dasar teori penilaian social yaitu sebagai berikut<

1. Orang – orang memiliki kategori penilaian yang mereka gunakan

untuk mengevaluasi informasi yang dating. Saat disajikan dengan

situasi ketika seseorang harus membuat keputusan, berbagai

kemungkinan posisi dapat diambil sebagai tanggapan.

2. Setelah individu mengevaluasi informasi yang masuk, mereka

memutuskan rentang kategori yang mana. Oleh karena itu, dalam

contoh menyumbangkan uang, individu yang mendukung amal akan

menempatkan sikap mereka dalam rentang penerimaan. Sebaliknya,

mereka yang memegang pandangan yang tidak menguntungkan dari

amal akan menemukan sikap mereka dalam rentang penolakan.

Mereka yang tidak memiliki pendapat akan menemukan sikap

mereka dalam rentang tanpa komitmen.

3. Ukuran dari rentang ditentukan oleh tingkat keterlibatan atau

keterlibatan ego seseorang dengan masalah yang dihadapi

60

Ibid, hlm 106

Page 25: BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 2.1. Persepsi 2.1 ...digilib.uinsby.ac.id/12060/5/Bab 2.pdf · manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

59

4. Orang cenderung mengubah informasi yang masuk agar sesuai

kategori penilaian mereka. Ketika suatu informasi disajikan dengan

pesan persuasif, hal tersebut akan berada dalam rentang penerimaan,

dan paling dekat dengan jangkar individu. Orang – orang akan

menerima dan menyesuaikan informasi baru dan menciptakan posisi

baru. Semakin dekat informasi dengan jangkar itu sendiri, semakin

lebih mudah diterima dan dianggap berada seperti posisi semula.

5. Agar persuasi membuat perbedaan yang kecil hingga sedang, antara

jangkar dan posisi yang disarankan yang bertolak belakang tidak

akan terjadi memungkinkan untuk pesan yang dikomunikasikan

dapat dipertimbangkan. Dengan kondisi tersebut, persuasi atau

perubahan dimungkinkan.61

61

Elis Anisah Fitriah, Psikologi Sosial Terapan; (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya) 2014, hlm

18