bab ii kajian pustaka 2.1 kajian teori 2.1.1 hakikat...

13
4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Belajar Ada beberapa pendapat para ahli tentang definisi belajar. Anitah (2008:2.5) berpendapat bahwa hakikat belajar adalah suatu proses melihat, membuat, mengamati, menyelesaikan masalah, menyimak, dan latihan yang diharapkan muncul perubahan sikap. Menurut, Slameto (2010:2) mendefinisikan belajar adalah suatu rangkaian upaya yang dilakukan seseorang untuk menciptakan suatu perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan, melalui hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Gulo (1999:8) belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang baik dalam berfikir, bersikap, dan bertindak. Sejalan dengan pendapat tersebut, Bahri dan Aswan (2010:10-11) menyatakan bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku kerena pengalaman dan latihan yang dilakukannya. Yamin (2007:7) mengemukakan bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku yang diakibatkan oleh interaksi dengan lingkungan. Oleh karena itu, siswa harus aktif untuk mencari informasi, pengalaman, maupun keterampilan tersebut, dalam rangka membangun sebuah makna dari hasil proses belajar. Dari beberapa uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar untuk menambah pengetahuan atau kecakapan yang dapat digunakan untuk diri sendiri atau lingkungannya. Lingkungan tersebut dapat berupa lingkungan formal dan nonformal. Contoh dari lingkungan formal adalah sekolah, sedangkan yang dimaksud dengan lingkungan nonformal adalah lingkungan sekitar dimana siswa dapat berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam proses belajar, apabila seseorang tidak mendapatkan peningkatan pengetahuan, keterampilan serta perubahan perilaku, maka sebenarnya belum mengalami proses belajar. Faktor yang berperan belajar yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern meliputi faktor jasmaniah, kebosanan,

Upload: duongphuc

Post on 22-Apr-2018

224 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2202/3/T1... · dan penyelesaiannya serta memberi soal-soal latihan dan ... kelas

4

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Hakikat Belajar

Ada beberapa pendapat para ahli tentang definisi belajar. Anitah (2008:2.5)

berpendapat bahwa hakikat belajar adalah suatu proses melihat, membuat,

mengamati, menyelesaikan masalah, menyimak, dan latihan yang diharapkan

muncul perubahan sikap. Menurut, Slameto (2010:2) mendefinisikan belajar

adalah suatu rangkaian upaya yang dilakukan seseorang untuk menciptakan suatu

perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan, melalui hasil pengalamannya

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Gulo (1999:8) belajar

adalah proses perubahan tingkah laku seseorang baik dalam berfikir, bersikap, dan

bertindak. Sejalan dengan pendapat tersebut, Bahri dan Aswan (2010:10-11)

menyatakan bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku kerena pengalaman

dan latihan yang dilakukannya. Yamin (2007:7) mengemukakan bahwa belajar

adalah proses perubahan perilaku yang diakibatkan oleh interaksi dengan

lingkungan. Oleh karena itu, siswa harus aktif untuk mencari informasi,

pengalaman, maupun keterampilan tersebut, dalam rangka membangun sebuah

makna dari hasil proses belajar.

Dari beberapa uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar

adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar untuk menambah pengetahuan

atau kecakapan yang dapat digunakan untuk diri sendiri atau lingkungannya.

Lingkungan tersebut dapat berupa lingkungan formal dan nonformal. Contoh dari

lingkungan formal adalah sekolah, sedangkan yang dimaksud dengan lingkungan

nonformal adalah lingkungan sekitar dimana siswa dapat berinteraksi dengan

lingkungannya. Dalam proses belajar, apabila seseorang tidak mendapatkan

peningkatan pengetahuan, keterampilan serta perubahan perilaku, maka

sebenarnya belum mengalami proses belajar. Faktor yang berperan belajar yaitu

faktor intern dan ekstern. Faktor intern meliputi faktor jasmaniah, kebosanan,

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2202/3/T1... · dan penyelesaiannya serta memberi soal-soal latihan dan ... kelas

5

psikologis dan kelelahan. Sedangkan faktor ekstern meliputi faktor keluarga,

sekolah dan masyarakat.

2.1.2 Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajar. Menurut Uno (2008:213), hasil belajar adalah

perubahan tingkah laku yang relatif menetap dalam diri seseorang dikarenakan

adanya interaksi seseorang dengan lingkungannya. Hal tersebut sejalan dengan

pendapat Suprijono (2009:7) bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara

keseluruhan bukan hanya seluruh aspek potensi kemanusiaan saja.

Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiyono (2006:3) hasil belajar

merupakan hal yang dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan sisi guru. Dari

sisi siswa hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik

bila dibandingkan pada saat sebelum belajar, sedangkan dari sisi guru adalah

bagaimana guru bisa menyampaikan pembelajaran dengan baik dan siswa bisa

menerimanya.

Slameto (2010:54) menyertakan sejumlah faktor-faktor yang mempengaruhi

hasil belajar, yaitu:

a. Faktor intern, merupakan faktor yang ada dalam individu yang sedang

belajar, yang termasuk di dalamnya:

1) Faktor jasmaniah (faktor kesehatan dan cacat tubuh).

2) Faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,

kematangan, dan kesiapan).

3) Faktor kelelahan.

b. Faktor ekstern, merupakan faktor yang ada di luar individu, yang termasuk

di dalamnya:

1) Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antaranggota

keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian

orang tua, dan latar belakang kebudayaan).

2) Faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan

siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran,

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2202/3/T1... · dan penyelesaiannya serta memberi soal-soal latihan dan ... kelas

6

waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung,

metode mengajar, dan tugas rumah).

3) Faktor masyarakat (kegiatan anak dalam masyarakat, media massa,

teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).

Dari beberapa pengertian oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah perubahan tingkah laku dan pikiran setelah melakukan

pembelajaran. Perubahan tersebut mencakup semua perubahan yang bersifat

progresif yang diharapkan kearah yang lebih baik. Bagi seorang siswa hasil

belajar ini dapat dilihat melalui perubahan yang terjadi pada seorang siswa mulai

dari belum pandai setelah belajar maka menjadi pandai. Perubahan ini tentunya

setelah siswa berinteraksi dengan lingkungannya yang diukur melalui tes, tugas,

pengamatan, atau evaluasi.

2.1.3 Pembelajaran Konvensional

Dalam dunia pendidikan, pembelajaran ini juga disebut dengan

pembelajaran ekspositori. Pembelajaran konvensional merupakan suatu

pembelajaran yang sering digunakan oleh para guru dan pembelajaran ini

memiliki ciri-ciri diantaranya: lebih mengutamakan hafalan daripada pengertian,

menekankan pada ketrampilan berhitung, mengutamakan hasil daripada proses

dan pembelajaran berpusat pada guru. Paradigma yang menjadi acuan dari

pembelajaran konvensional ini adalah paradigma mengajar. Menurut Sanjaya

dalam Rusmono (2012: 66) menyebutkan bahwa strategi pembelajaran ekspositori

dengan nama strategi pembelajaran langsung, karena dalam strategi ini materi

pembelajaran disampaikan langsung oleh guru. Siswa tidak dituntut untuk

menemukan materi itu, karena materi pelajaran seakan-akan sudah jadi. Secara

umum, ciri-ciri pembelajaran konvensional adalah:

a. Siswa adalah penerima informasi secara pasif, dimana siswa menerima

pengetahuan dari guru dan pengetahuan diasumsinya sebagai badan dari

informasi dan keterampilan yang dimiliki sesuai dengan standar.

b. Pembelajaran ini lebih mengutamakan hasil daripada proses.

c. Kegiatan utamanya adalah menerangkan dan siswa mendengarkan/mencatat

yang disampaikan guru.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2202/3/T1... · dan penyelesaiannya serta memberi soal-soal latihan dan ... kelas

7

d. Dalam pembelajaran konvensional, metode yang sering digunakan adalah

metode ceramah dengan diiringi penjelasan serta pembagian tugas dan

latihan, atau, metode ekspositori yang kemudian memberikan contoh soal

dan penyelesaiannya serta memberi soal-soal latihan dan siswa disuruh

mengerjakannya.

e. Aktivitas guru mendominasi kelas dengan metode konvensional

(ekspositori) dan aktivitas siswa untuk menyampaikan pendapat sangat

kurang sehingga siswa menjadi pasif dalam belajar.

2.1.4 Vocabulary

Ada banyak definisi tentang vocabulary. Menurut Zimmerman (dalam

Susanto, 2009:6), vocabulary adalah inti dari sebuah bahasa dan untuk para siswa,

vocabulary adalah kepentingan yang krusial dalam mempelajari sebuah bahasa.

Martin (dalam Susanto, 2009:6) memaparkan bahawa vocabulary adalah bagian

dari bahasa yang sering diselaraskan berdasar pada situasi kemasyarakatan

sesorang, dan dapat berganti dari satu ke lainnya.

Karena banyaknya daftar dari kata, cara dalam pembelajaran adalah hal

penting untuk membuat murid menguasai vocabulary. Guru harus memilih cara

yang tepat dalam mengejar, khususnya di sekolah dasar.

2.1.5 Pembelajaran Vocabulary di Sekolah Dasar

Pembelajaran vocabulary dapat difokuskan untuk membantu siswa dalam

membangun pengetahuan tentang kata dalam rangka penggunaan kata secara baik

dan efektif (Cameron, 2009:75). Cameron (2009:84) menyatakan ada lima

tahapan penting yang mendasari pembelajaran terhadap vocabulary, yaitu:

a. Memiliki sumber untuk menemukan kata-kata baru,

b. Gunakan gambar yang jelas, atau dapat dipadukan dengan suara untuk

menggambarkan kata baru tersebut,

c. Pelajari arti dari kata baru tersebut,

d. Buat ikatan ingatan yang kuat antara bentuk dan arti dari kata tersebut,

e. Menggunakan kata tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Nation (dalam Cameron, 2009:85) ada beberapa daftar teknik dasar

yang dapat digunakan guru untuk mengajarkan kosakata baru, keseluruhan yang

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2202/3/T1... · dan penyelesaiannya serta memberi soal-soal latihan dan ... kelas

8

ada pada daftar ini dapat digunakan di dalam ruang kelas anak sekolah dasar,

antara lain:

a. Menggunakan sebuah benda atau objek,

b. Menggunakan potongan dari sebuah bentuk,

c. Menggunakan gerakan anggota tubuh,

d. Menampikan sebuat tindakan,

e. Foto,

f. Menggambar diagram di papan tulis,

g. Gambar dari buku;

h. Menganalisis definisi dari suatu kata dari penjelasan guru,

i. Meletakkan kata tersebut dalam konteks kalimat, serta

j. Menerjemahkan ke bahasa lain.

2.1.6 Lingkup Materi Vocabulary kelas II SDN Salatiga 06 Semester II

Dari silabus pegangan guru Bahasa Inggris kelas II A dan II B SDN Salatiga

06, tertera bahwa materi pokok adalah penguasaan istilah-istilah sederhana yang

ditemui di jalan, terutama nama-nama alat transportasi yang berada di darat

(Silabus, 2007:8). Pengenalan vocabulary baru pada materi ini diantaranya adalah

car, bus, train, taxi, jeep, pedestrian, pavement, dan lain-lain (Suprapti, 2006:3-

13). Sebagian besar materi gambar diambil dari buku ETAS tahun 2010 hal 1

sampai 7.

Dari kajian materi Bahasa Inggris khususnya vocabulary kelas II SDN

Salatiga 06 di atas, peneliti menyimpulkan bahwa materi vocabulary pada kelas II

A dan II B adalah benda- benda yang ada di sekitar jalan raya terutama alat- alat

transportasi.

2.1.7 Media Pembelajaran

Menurut Indriana (2011:13) media adalah sebuah alat untuk menyalurkan

komunikasi. Kata media berasal dari bahasa Latin, yang merupakan bentuk jamak

dari kata medium. Bila dipandang dari sisi kebahasaan, media adalah perantara

antara sumber pesan dan penerima pesan. Beberapa contoh yang perlu diketahui

diantaranya adalah film, televisi, media cetak, komputer, instruktur. Contoh

tersebut dapat dijadikan media pembelajaran apabila dapat mengangkut pesan-

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2202/3/T1... · dan penyelesaiannya serta memberi soal-soal latihan dan ... kelas

9

pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, harus ada kecocokan

antara media, metode, dan pesan yang akan dikirim.

Briggs (dalam Indriana 2011:2) mengutarakan bahwa media pembelajaran

adalah alat fisik untuk menyampaikan materi dalam bentuk film, rekaman video,

gambar, dan sebagainya. Briggs menambahkan bahwa penggunaan media dapat

merangsang peserta didik supaya terjadi proses belajar. Sujana dan Rivai (1990)

memberikan pendapat bahwa media pembelajaran adalah suatu alat yang

digunakan oleh guru untuk menunjang pembelajaran. Beberapa kriteria yang perlu

diperhatikan dalam memilih media untuk kepentingan pembelajaran di antaranya:

a. Ketepatannya terhadap tujuan pembelajaran

b. Dukungan terhadap isi meteri pelajaran

c. Kemudahan memperoleh media

d. Ketrampilan guru dalam menggunakannya

e. Ketersediaan waktu dalam pelaksanaannya

f. Sesuai dengan taraf belajar siswa.

Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah alat bantu yang sangat berguna dalam proses belajar

mengajar, karena penggunaan media pembelajaran dapat membuat siswa belajar

dengan lebih baik, serta terangsang untuk memahami subjek yang tengah

diajarkan dalam bentuk komunikasi yang lebih efektif dan efisien. Alat ini

mencakup semua bahan dan alat fisik yang mungkin digunakan untuk menerapkan

pembelajaran dan memfasilitasi prestasi siswa untuk meraih tujuan pembelajaran.

2.1.8 Media Gambar

Media gambar atau bisa disebut media gambar diam adalah media visual

yang dihasilkan melalui proses fotografi. Keunggulan dari media ini adalah sudah

umum digunakan, mudah dipahami, menarik, banyak memuat penjelasan daripada

menggunakan media verbal. Media gambar dapat memberikan detail dalam

bentuk gambar apa adanya yang berdampak pada meningkatnya taraf ingatan

siswa dibandingkan menggunakan metode verbal. Selain itu media gambar

bersifat konkret; mengatasi ruang dan waktu; mengatasi keterbatasan pengamatan;

mudah penggunaannya, murah pembuatannya. Namun kelemahan dari media

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2202/3/T1... · dan penyelesaiannya serta memberi soal-soal latihan dan ... kelas

10

gambar adalah hanya menekankan pada penggunaan indera mata, ukuran terbatas

pada kelompok besar (Indriana, 2011:64-65).

Menurut Indriana (2011:66) media pembelajaran yang baik harus

memenuhi beberapa aspek dibawah ini:

a. Harus bersifat asli dan dapat dipercaya

b. Harus sederhana agar mudah dipahami

c. Ukuran harus menyesuaikan keadaan pebelajar

d. Mengandung gerak dan perbuatan

e. Pemilihan gambar harus tepat, jangan sampai terlalu rumit atau terlalu

sederhana

Media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual

kedalam bentuk dua dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang bermacam-

macam seperti lukisan, potret, slide, film, strip, opaque proyektor (Hamalik,

1994:95).

Menurut Rohani (1997:6-7), fungsi praktis yang dijalankan oleh media

gambar adalah:

a. Mengatasi perbedaan pengalaman antar peserta didik

b. Mengatasi batas ruang dan waktu, jadi bisa dipergunakan di mana saja

serta kapan saja.

c. Menyerderhanakan kerumitan materi

Kelebihan penggunaan media gambar menurut Sadiman (1996:31) adalah:

d. Sifatnya konkret dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah,

jika dibandingkan dengan bahasa verbal

e. Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu

f. Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita

g. Memperjelas masalah bidang apa saja

h. Harganya murah dan mudah didapat serta digunakan

Kelebihan media gambar yang lain menurut Suleiman (1981:29)

diantaranya:

a. Mudah diperoleh.

b. Koleksi gambar dapat diperbesar.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2202/3/T1... · dan penyelesaiannya serta memberi soal-soal latihan dan ... kelas

11

c. Mudah pemakaiannya.

Adapun kelemahan media gambar menurut Rahadi (2003:27) diantaranya

adalah:

a. Hanya menampilkan persepsi indera mata, ukurannya terbatas hanya dapat

dilihat oleh sekelompok siswa.

b. Gambar diinterpretasikan secara personal dan subjektif.

c. Gambar disajikan dalam ukuran yang sangat kecil, sehingga kurang efektif

dalam pembelajaran.

Hamalik (1994:81) Landasan dalam proses penggunaan media gambar

diantaranya adalah:

a. Gambar bersifat konkret yang mudah dipahami siswa.

b. Gambar mengatasi batas ruang dan waktu dengan cara mewakili objek

aslinya.

c. Membantu mengatasi daya pancaindra manusia. Contohnya mengamati

objek yang sangat kecil.

d. Dapat menjelaskan suatu masalah.

e. Murah dan mudah didapat.

f. Mudah digunakan.

Pemilihan gambar yang baik harus meliputi kriteria-kriteria di bawah ini

(Hamalik, 1994:85-86):

a. Keaslian gambar dengan objek aslinya.

b. Kesederhanaan dalam gambar.

c. Gambar sebaiknya berobjek sesuatu yang sedang bergerak.

d. Gunakan bentuk yang sudah umum untuk anak- anak.

e. Tidak perlu menggunakan teknik fotografi yang tinggi.

f. Sesuaikan dengan tujuan yang dicapai.

2.1.9 Flashcard

Flashcard biasanya berisi kata-kata, gambar, atau kombinasinya untuk

mengembangkan perbendaharaan kosakata pada umumnya dan vocabulary bahasa

asing pada khususnya (Wibawa, 1991:30). penggunaan flashcard sangat cocok

untuk meningkatkan perbendaharaan vocabulary, karena dalam flashcard ada dua

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2202/3/T1... · dan penyelesaiannya serta memberi soal-soal latihan dan ... kelas

12

sisi yang saling membelakangi. Sisi tersebuat berisi kata asing baru dan sisi

belakangnya diberi keterangan yang memuat keterangan dari sisi depannya.

Penggunaan gambar pada sebuah muka kartu memiliki dampak besar pada proses

belajar dan penanaman konsep dalam ingatan (Madden, 2002:244-245).

Flashcard adalah media pembelajaran berbentuk kartu bergambar yang

berukuran 25 cm×30 cm. gambar yang ditampilkan adalah gambaran tangan, foto,

atau gambar yang sudah ada yang ditempelkan pada lembaran kartu-kartu

tersebut. Kelebihan dari media flashcard adalah bersifat portabel, praktis

pembuatan dan penggunaannya, gampang diingat karena gambar-gambar

berwarna sangat menarik perhatian, menyenangkan sebagai media pembelajaran

bahkan bisa digunakan dalam bentuk permainan (Indriana, 2011:68-69).

Proses dasar penggunaan flashcard dalam pembelajaran menurut Indriana

(2011:136):

a. Proses Pembuatan Flashcard.

1) Siapkan kertas tebal sebagai penampang gambar,

2) Tandai dengan menggunakan pensil dan penggaris ukuran 25 x 30

cm,

3) Potong kertas sesuai tanda lalu tempelkan gambar,

4) Berikan tulisan atau pesan pada bagian belakang kartu tersebut

sesuai dengan objek yang ada di bagian depannya.

b. Proses Persiapan

1) Kuasai dan latih terlebih dahulu ketrampilan untuk menggunakan

flashcard. Siapkan pula bahan dan alat-alat pendukung yang

diperlukan.

2) Siapkan jumlah flashcard yang cukup dan susun sesuai urutannya.

Dan, tentukan juga butuh atau tidaknya terhadap bantuan media

lain.

3) Atur posisi tempat duduk antara guru dan pebelajar. Hal ini

berhubungan dengan posisi guru sebagai penyampai pesan harus

dapat disimak oleh seluruh siswa.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2202/3/T1... · dan penyelesaiannya serta memberi soal-soal latihan dan ... kelas

13

4) Mengkondisikan siswa serta menempatkannya pada posisi duduk

yang memungkinkan siswa dapat melihat media dengan jelas.

Posisi yang baik adalah dengan membentuk lingkaran, sedangkan

guru menerangkan dengan cara memutar pada poros lingkaran.

c. Proses Pengoprasian Flashcard

1) Kartu-kartu yang telah disusun dipegang setinggi dada dan

menghadap ke siswa,

2) Cabut satu-persatu kartu setelah guru selesai menerangkan,

3) Berikan kartu-kartu pada siswa yang berada di dekat guru, mintalah

untuk mengamati kartu tersebut, lalu teruskan kepada siswa yang

lain hingga seluruh siswa kebagian,

4) Padukan dengan permainan yang kreatif.

Dari kajian di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa penggunaan

flashcard dapat membantu pembelajaran Bahasa Inggris. Kerena gambar

berwarna yang ada di dalam flashcard dapat menarik minat dari peserta didik

dalam mengikuti proses pembelajaran terhadap kosakata baru. Tahapan

penggunaan flashcard adalah menyiapkan materi dan flashcard, mengatur posisi

peserta ajar, menunjukkan gambar diiringi penerangan tentang gambar tersebut,

lalu gunakan permainan sederhana dan kreatif untuk mematangkan konsep yang

telah tertanam dalam otak siswa.

2.1.10 Flashing Picture

Permainan Flashing Picture dipilih sebagai paduan permainan kreatif

karena pemainan ini salah satu yang cocok untuk penggunaan media gambar

flashcard. Permainan ini menggunakan flashcard untuk tebak-tebakan dalam

sebuah kelompok kecil. Wright dalam Joklová (2009:18-19) berpendapat bahwa

Flashing Picture game adalah permainan yang cocok untuk pelatihan dan

pengujian vocabulary. Prosedur permainannya adalah:

a. Membagi kelas menjadi beberapa keompok kecil,

b. Pada tiap kelompok seorang siswa menampilkan gambar yang ada pada

flashcard miliknya lalu siswa lain menebak apa nama gambar tersebut

c. Dilakukan bergiliran sampai siswa terakhir.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2202/3/T1... · dan penyelesaiannya serta memberi soal-soal latihan dan ... kelas

14

2.2 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Di bawah ini adalah beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian

“Efektivitas Penggunaan Media Gambar Flashcard dalam meningkatkan

penguasaan vocabulary Bahasa Inggris siswa Kelas I B SDN Salatiga 06 Kota

Salatiga” adalah:

a. “The Effectiveness of Using Picture and Texts in Teaching Vocabulary”, oleh

Cindy Revani Dethan salah satu mahasiswi dari FBS UKSW yang diterbitkan

tahun 2011. Di akhir penelitiannya, Dethan berhasil menyimpulkan bahwa

belajar vocabulary menggunakan gambar lebih efektif daripada menggunakan

teks.

b. “The Use of Picture Storybook in teaching Vocabulary to 5th

graders of

Elementary School” yang diteliti oleh Novita Mayang Hapsari dari FBS

UKSW menyatakan bahwa dalam pembelajaran vocabulary penggunaan buku

cerita bergambar lebih efektif dari pada penggunaan buku cerita teks.

c. “The Effectiveness of Using Picture and Song in Developing Children’s

Vocabulary: A Comparative Study” yang telah diselesaikan oleh Niki Ayu

Kusumaning Hapri dari FBS UKSW 2010 mengidikasikan bahwa

mempelajari Vocabulary baru melalui gambar lebih efektif dari pada melalui

lagu.

2.3 Kerangka Pikir

Bahasa Inggris adalah bahasa asing untuk siswa SDN Salatiga 06.

Pembelajaran Bahasa Inggris sering dianggap susah untuk dipahami. Hal ini

dikarenakan mempelajari bahasa asing atau bahasa kedua harus menggunakan

cara dan pendukung pembelajaran yang tepat. Kesulitan ini dapat dilihat dari nilai

yang belum memuaskan. Pembelajaran yang masih umum digunakan adalah

pembelajaran yang menempatkan guru sebagai pusatnya. Hal ini membuat siswa

menjadi pasif dan kurang berminat mengikuti jalannya pembelajaran. Padahal,

minat siswa adalah faktor penting dalam belajar. Minat dapat tumbuh apabila

proses pembelajaran berjalan dengan menyenangkan, bervariasi, dan suasana yang

kondusif. Banyak faktor yang dapat medukung adanya peningkatan hasil belajar.

Diantaranya guru, siswa, materi, metode penyampaian, media, dan faktor lainnya.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2202/3/T1... · dan penyelesaiannya serta memberi soal-soal latihan dan ... kelas

15

Salah satu faktor yang dapat membantu pembelajaran siswa adalah

penggunaan media pembelajaran. Media yang dipilih peneliti adalah media

gambar flashcard. Flashcard adalah suatu media yang berwujud kartu berukuran

25 cm × 30 cm untuk flashcard besar dan 9 cm × 6 cm untuk flashcard kecil. Ada

gambar di sisi depan dan keterangan mengenai gambar tersebut di sisi

belakangnya. Flashcard sangat menarik karena penampilan gambar berwarna

dapat menarik perhatian siswa SD. Kelebihan lainnya adalah penggunaan

flashcard memungkinkan diadakannya metode permainan yang edukatif sekaligus

menyenangkan. Mereka dapat memainkannya secara berpasangan atau

berkelompok secara mandiri.

Prinsip penggunaan media ini adalah 1) mempersiapkan flashcard, 2)

mengatur tempat duduk siswa menjadi bentuk melingkar dengan guru berada di

tengah-tengah, 3) menerangkan satu per satu flashcard, 4) memberikan flashcard

kepada siswa untuk diamati secara mandiri dan bergantian, 5) memadukan dengan

permainan kreatif.

Dalam penelitian ini, peneliti akan membandingkan hasil belajar antara kelas

konvensional (tidak menggunakan media gambar flashcard) dengan kelas yang

menggunakan media gambar flashcard dimana pada kelas kontrol pembelajaran

dilakukan seperti biasa dan kelas eksperimen pembelajaran menggunakan media

gambar flashcard. Jika siswa belajar dengan diberikan perlakuan menggunakan

media gambar flashcard memperoleh penguasaan vocabulary yang lebih tinggi

daripada kelas konvensional maka penggunaan media gambar flashcard efektif

dalam meningkatkan penguasaan vocabulary Bahasa Inggris siswa kelas II SDN

Salatiga 06. Adapun gambar dari kerangka pikir dapat dilihat pada gambar 2.1

berikut ini:

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2202/3/T1... · dan penyelesaiannya serta memberi soal-soal latihan dan ... kelas

16

Bagan 2.1 Kerangka Pikir

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian kerangka berfikir, peneliti mengemukakan hipotesis

penelitian yaitu terdapat perbedaan pada hasil belajar Bahasa Inggris yang

menggunaan media gambar flashcard sebagai berikut:

2.4.1. Hipotesis nol

H0 : X1 = X2. Yaitu “Rata-rata hasil belajar Bahasa Inggris kelas eksperimen

(Kelas II B) sama dengan rata-rata hasil belajar Bahasa Inggris Kelas kontrol

(Kelas II A). Artinya tidak ada perbedaan efektivan penggunaan media

pembelajaran dengan pembelajaran konvensional”

2.4.2. Hipotesis alternatif

H1 : X1 > X2. Yaitu “Rata-rata hasil belajar Bahasa Inggris kelas

eksperimen (Kelas IIB) lebih besar dari rata-rata hasil belajar Bahasa Inggris

Kelas kontrol (Kelas IIA). Artinya ada keefektifan penggunaan media gambar

flashcard dengan pembelajaran konvensional”

Kegiatan Belajar

Mengajar

Kelas II

Pembelajaran Pembelajaran Menggunakan

media gambar flashcard

Pembelajaran

konvensional

1. Mempersiapkan flashcard

2. Mengatur tempat

duduk

3. Menerangkan

flashcard

4. Siswa mengamati flashcard

5. Permainan kreatif

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

3. Evaluasi

Hasil Penguasaan

vocabulary kelas yang

menggunakan

media gambar

flashcard

Hasil Penguasaan vocabulary

kelas Konvensional