bab ii isu 2
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 BAB II isu 2
1/51
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Fase Pertumbuhan Gigi
2.1.1 Fase Geligi Pergantian
Masa geligi pergantian merupakan peralihan (transitional dentition) atau
pergantian dari masa geligi sulung ke masa geligi permanen. Kadang kadang
disebut masa geligi campuran (mixed dentition) oleh karena di dalam rongga
mulut terdapat campuran gigi sulung dan gigi permanen. Gigi permanen yang
menggantikan gigi sulung disebut gigi pengganti( successional teeth, succedaneus
teeth).
Molar pertama permanen biasanya merupakan gigi permanen pertama
yang erupsi pada umur sekitar lima sampai enam tahun. Diduga aktiitas
metabolisme pada ligamen periodontal mempengaruhi mekanisme erupsi gigi.
Diperlukan dua proses untuk erupsi gigi, yaitu resorpsi tulang aleolar dan akar
gigi sulung sebagai !alan erupsi gigi serta mekanisme erupsi gigi itu sendiri
menu!u arah yang telah tersedia. "ila akar gigi telah terbentuk setengah sampai
dua pertiga gigi tersebut siap untuk erupsi. Gingia yang tebal atau adanya gigi
kelebihan dapat mengganggu erupsi gigi,halangan mekanik ini dapat
menyebabkan distorsi akar gigi yang disebut delaserasi. Kadang#kadang insisii
sentral ba$ah merupakan gigi permanen pertama yang erupsi gigi permanen !uga
berariasi sampai dengan % bulan lebih a$al atau lebih lambat. "ila sebuah gigi
telah menembus gingia,gigi tersebut bererupsi dengan cepat sampai hampir
mencapai bidang oklusal. Kemudian gigi tersebut akan terkena pengaruh kekuatan
kunyah dan kecepatan erupsi sangat berkurang sampai seakan#akan berhenti samasekali. Menurut sebuah penelitian gigi bererupsi sekitar !am & malam sampai
tengah malam atau !am ' malam. ada $aktu pagi dan siang hari tidak ada erupsi
atau malah ter!adi sedikit intrusi. erbedaan siang#malam ini tampaknya
mengikuti circadian rhythm yang kemungkinan mengikuti pelepasan hormon
pertumbuhan. rupsi gigi nampaknya sesuai dengan pertumbuhan ramus
mandibula ke arah ertikal. ada gigi sulung yang mengalami ankilosis gigi ini
akan tampak seperti terbenam dibandingkan dengan gigi#gigi sebelah#
-
7/21/2019 BAB II isu 2
2/51
*
menyebelahnya karena gigi tersebut tetap pada tempatnya sedangkan gigi lain
bererupsi. Karena kecepatan erupsi gigi kurang lebih sesuai dengan pertumbuhan
ramus dalam !urusan ertikal maka pada saat rahang ter!adi gro$th spurt maka
erupsi gigi !uga ter!adi dengan cepat. +esudah gigi mencapai bidang oklusal
kecepatan erupsi dipengaruhi oleh tekanan yang berla$anan dengan arah erupsi,
misalnya kekuatan kunyah ditambah tekanan dari bibir,pipi, dan lidah. ada masa
de$asa masih terdapat potensi erupsi gigi meskipun sangat lambat. rupsi gigi
yang cepat dapat ter!adi lagi bilamana suatu gigi tanggal maka gigi antagonisnya
kehilangan kontak dan akan erupsi dengan cepat meskipun pada usia lan!ut.
"enih gigi insisii permanen atas dan ba$ah terletak lingual dan apikal
terhadap insisii sulung sehingga ada kecenderungan insisii permanen ba$ah
erupsi agak lingual dan agak tidak teratur pada anak yang mempunyai lengkung
geligi yang normal tanpa diastema. nsisii lateral atas !uga terletak palatal pada
saat erupsi dan bila kekurangan tempat akan tetap terletak di palatal. "enih
kaninus permanen terletak kurang lebih segaris dengan kaninus sulung. "ila
terdapat hambatan pada saat erupsi kaninus permanen akan bergeser ke palatal
maupun ke labial, tetapi lebih sering ke labial bila kekurangan tempat.
erkembangan lengkung geligi selan!utnya cenderung menguntungkan dan pada
saat kaninus permanen erupsi akan terdapat cukup tempat. ertambahan tempat
didapat dari kondisi berikut -
+edikit pertambahan lebar lengkung geligi pada regio kaninus karena
adanya pertumbuhan ke lateral sebanyak kurang lebih mm sehingga
terdapat cukup tempat untuk mengatasi insisii ba$ah yang
berdesakan.pertambahan lebar rahang atas lebih banyak daripada rahang
ba$ah dan pria biasanya lebih besar daripada $anita sehingga $anita lebihbesar kemungkinan ter!adi gigi di ba$ah berdesakan
nsisii permanen relati/ lebih labial daripada insisii sulung sehingga
menghasilkan lengkung geligi yang lebih besar meskipun kurang lebih
hanya mm tetapi membantu mengurangi kemungkinan berdesakan
erubahan letak kaninus dalam lengkung geligi ba$ah. ada saat insisiu
erupsi kaninus tidak hanya tergeser sedikit ke bukal akan tetapi !uga ke
distal menempati primate space. "ila tidak terdapat ketiga hal diatas
kemungkinan ter!adi berdesakan lebih besar dan hal ini dapat men!elaskan
-
7/21/2019 BAB II isu 2
3/51
0
kenapa maloklusi kelas ' angle disertai berdesakan merupakan maloklusi
yang paling banyak di!umpai.
ola umum urutan erupsi gigi permanen adalah sebagai berikut -
1ahang atas - molar pertama, insisii sentral,insisii lateral,premolar
pertama, insisii sentral,insisii lateral, premolar
pertama,kaninus,premolar kedua,molar kedua, dan molar ketiga bila ada.
1ahang ba$ah - molar pertama, insisii sentral, insisii lateral, kaninus
,premolar pertama, premolar kedua, dan molar kedua atau molar
pertama,insisii lateral, premolar pertama, kaninus, premolar kedua, molar
kedua, dan molar ketiga bila ada.
2ariasi urutan erupsi gigi permanen yang masih dalam batas normal tetapi perlu
mendapatkan perhatian adalah sebagai berikut -
Molar kedua permanen ba$ah erupsi lebih dahulu daripada premolar
kedua dan akan mengambil kelebihan tempat dari pergantian molar kedua
sulung ke premolar.
Kaninus atas erupsi lebih dahulu daripada premolar pertama. "ila kaninus
atas erupsi bersamaan dengan premolar pertama kadang#kadang kaninus
terdorong ke labial terutama bila kekurangan tempat.
Gigi# gigi di salah satu sisi tidak bersamaan erupsinya dengan sisi yang
lain .
2.1.2 Fase Gigi Permanen
ase geligi permanen dimulai dengan tanggalnya gigi sulung terakhir
sampai dengan semua gigi permanen tumbuh(tidak termasuk molar ketiga).
"eberapa keadaan yang terlihat pada geligi permanen adalah -
ada saat oklusi gigi atas terletak lebih ke labial dan bukal daripada gigi
ba$ah
nsisii lebihproklinasi dan gigi#gigi posterior bukoklinasi
+emua gigi permanen mempunyai kontak dengan dua gigi antagonisnya
kecuali insisii sentral ba$ah dan molar kedua atas
Kura anteroposterior di rahang ba$ah (kura spee) normal
4umpang gigit berkisar antara '5#05 6 dan !arak gigit berkisar antara '#3
mm.
7pabila segalanya ber!alan normal maka akan didapatkan oklusi yang baik atau
normal yang memenuhi syarat seperti yang ditetapkan oleh andre$s. 7ndre$s
-
7/21/2019 BAB II isu 2
4/51
%
menetapkan adanya % kunci oklusi normal yang menyatakan keadaan yang
di!umpai pada oklusi yang baik tanpa pera$atan ortodonti. nam kunci oklusi dari
andre$s ('89) ini dipakai untukmenilai penyimpangan dari oklusi normal dan
untuk menetapkan tu!uan pera$atan ortodonti. Keenam kunci tersebut adalah -
'. 1elasi molar
a. ermukaan distal dari distal marginal ridge molar pertama permanen
atas kontak dan beroklusi dengan permukaan mesial dari mesial
marginal ridge molar kedua ba$ah
b. 4on!ol mesiobukal molar pertama permanen atas terletak pada lekukan
diantara ton!ol mesial dan distobukal molar perama ba$ah
c. 4on!ol mesio palatal molar pertama atas terletak pada /osa sentral
molar pertama permanen ba$ah.. 7ngulasi mahkota
+emua mahkota gigi condong ke mesial atau mesioklinasi. "agian gingial
gigi pada sumbu pan!ang tersebut, !adi setiap mahkota gigi mempunyai
mesiodistal tip yang besarnya berariasi untuk setiap gigi.
3. nklinasi mahkota
"agian gingial gigi insisii atas terletak lebih lingual daripada insisal.
:ntuk gigi# gigi selain insisii atas bagian gingial terletak lebih labial
atau bukal daripada bagian insisisal atau oklusal. Keadaan ini disebut
labiolingual tor;ue.
*. 1otasi
4idak ada gigi yang terletak di rotasi.
0. Kontak gigi
+emua gigi dalam kontak yang rapat kecuali bila ada diskrepansi ukuran
gigi
%. Kura spee
Datar atau cekung, kedalaman maksimal ',0 mm.
2.2 Malolusi
engertian maloklusi adalah penyimpangan letak gigi dan atau melrelasi
lengkung geligi (rahang) di luar rentang ke$a!aran yang dapat diterima.
Maloklusi !uga bisa merupakan ariasi biologis yang ter!adi pada bagian tubuh
yang lain, tetappi karena ariasi letak gigi mudah diamati dan mengganggu estetik
sehingga menarik perhatian dan memunculkan keinginan untuk melakukan
pera$atan. 4erdapat bukti bah$a prealensi maloklusi meningkat, peningkatan ini
sebagian dipercayai sebagai suatu proses eolusi yang diduga akibat
-
7/21/2019 BAB II isu 2
5/51
9
meningkatnya ariabilitas gen dalam populasi yang bercampur dalam kelompok
ras.
2.2.1 Pen!ebab Ter"a#in!a Malolusi
Meningkatnya letak gigi yang berdesakan mungkin disebabkan tidak adanya atrisi
proksimal dan oklusal yang ter!adi pada gigi. Maloklusi dapat disebabkan adanya
kelainan gigi dan mal serasi lengkung geligi atau rahang.
1. Kelainan Gigi
Kelainan gigi yang dapat menyebabkan maloklusi dapat berupa kelainan
letak, ukuran, bentuk dan !umlah gigi. :ntuk menyebut letak rahang yang tidak
normal tidak terlalu sukar meskipun, misalnya hanya dikatakan bah$a rahang atas
terletak anterior telah dapat memberikan gambaran yang !elas. 4etapi untuk
menyebut sebuah gigi yang tidak normal letaknya terdapat banyak istilah yang
digunakan dan meskipun beberapa istilah telah disepakati tetapi penggunaannya
tidak merupakan keharusan.
"eberapa persamaan penyebutan untuk letak sebuah gigi yang tidak normal,
misalnya -
4orsiersi < rotasi
4ransersi < tranposisi n/raersi < in/raposisi < in/raoklusi
+upraersi < supraposisi < supraoklusi
2. Gigi yang Ektopik
engertian umum ektopik adalah tidak pada tempatnya. Kaninus atas
merupakan gigi yang sering mengalami erupsi yang ektopik dan dapat
menyebabkan kerusakan pada gigi sebelah menyebelahnya. Kaninus dapat
bergerak ke arah garis median dan terletak di palatal maupun labial. Kaninus yang
terletak di luar lengkung kadang#kadang disebut ektostema.
3. Ukuran Gigi
:kuran gigi secara umum mempunyai ukuran tertentu. :kuran gigi yang
diatas rerata disebut makrodonti (ukuran gigi besar) sedangkan yang diba$ah
rerata disebut mikrodonti (ukuran gigi lebih kecil). :kuran gigi yang paling
berariasi adalah insisi lateral rahang atas yang cenderung lebih kecil daripada
ukuran normal.
4. Bentuk Gigi
-
7/21/2019 BAB II isu 2
6/51
&
"entuk gigi yang berariasi didapatkan pada insisi lateral atas yang bisa
berupa pasak (peg shaped). Geminasi adalah satu benih gigi yang bertumbuh
men!adi dua gigi secara utuh atau sebagian tetapi akarnya satu. usi adalah dua
benih gigi yang bertumbuh men!adi satu gigi dengan mahkota yang besar tetapi
akarnya tetap dua, biasanya pada gigi insisi. "ila ter!adi geminasi atau /usi
berarti !umlah gigi tidak normal. Dilaserasi adalah akar gigi yang tidak normal
bentuknya biasanya bengkok.
5. Jumlah Gigi
Kelainan !umlah gigi dapat berupa kelebihan gigi (hiperdontia) atau
kekurangan gigi (hipodontia). Gigi kelebihan yang paling sering ditemukan di
rahang atas adalah mesiodens, terletak di antara insisi sentral. =etaknya kadang#
kadang terbalik (inerted) mahkota mengarah ke apical dan apeksnya mengarah
ke oklusal, !umlahnya dapat lebih dari satu, bentuknya kadang#kadang tidak
normal. "ila !umlahnya dua bisa hanya satu yang erupsi dan satu lagi tidak erupsi
atau dua#duanya tidak erupsi. :ntuk itu bila didapat satu mesiodens perlu
diperhatikan /oto rontgen untuk mengetaui berapa mesiodens yang ada.
6. Agenesis Gigi ermanen
7genesi mempunyai arti benih tidak terbentuk. tiologinya bermacam#
macam tetapi hasilnya dalah gigi permanen tidak ada dan hamper bisa dikatakan
apabila gigi sulung tidak terbentuk gigi permanen pengganti !uga tidak terbentuk.
7da beberapa keadaan mengenai agenesis gigi permanen, yang ekstrem adalah
anodontia yang berarti semua benih gigi tidak terbentuk sehingga pasien tidak
punya gigi sama sekali. 7nodontia !arang ter!adi dan bisa merupakan bagian dari
suatu sindrom.
Keadaan lain yan lebih sering di!umpai adalah hipodontia, yaitu agenesisse!umlah gigi da nada !uga yang menyebut oligodontia bila gigi agenesis lebih
dari empat. Gigi yang palig sering mengalami agenesis selain molar ketiga adalah
premolar kedua ba$ah kemudian insisi lateral atas atau premolar kedua atas.
!. Gigi "ulung #anggal rematur
Gigi yang paling sering tanggal premature adalah molar kedua sulung baik
rahang atas maupun rahang ba$ah. Dampak yang ditimbulkan adalah gigi#gigi
sebelahnya bergeser kea rah diastema. Gigi posterior tanggal prematur dapat
-
7/21/2019 BAB II isu 2
7/51
8
menyebabkan gigi#gigi sebelah bergeser ke arah diastema, pemendekan lengkung
gigi, pergeseran garis median dan gigi antaginis supra erupsi.
$. Gigi Ber%esakan
Gigi berdesakan ditandai dengan adanya tumpang tindih (oerlaping) gigi#
gigi yang berdekatan. enyebabnya misalnya adanya disproporsi ukuran gigi dan
pan!ang lengkung geligi (tooth si>e arch length discrepancy, 4+7=D), gigi sulung
yang tanggal prematur kemudian gigi yang berdekatan bergeser sehingga gigi
permanen pengganti tidak mendapat tempat.
2.2.2 $am%a Malolusi
Maloklusi dapat menimbulkan berbagai dampak diantaranya dapat dilihat
dari segi /ungsi yaitu !ika ter!adi maloklusi yang berupa gigi ber!e!al akan
berakibat gigi sulit dibersihkan ketika menyikat gigi. Dari segi rasa sakit,
maloklusi yang parah dapat menimbulkan kesulitan menggerakkan rahang
(gangguan 4M? dan nyeri). Dari segi /onetik, maloklusi salah satunya adalah
%istooklusidapat mempengaruhi ke!elasan pengucapan huru/ p, b, m sedangkan
mesio#oklusi s, >, t dan n. Dari segi psikis, maloklusi dapat mempengaruhi estetis
dan penampilan seseorang.
Menurut "ruggeman anomali dental yang mengakibatkan gangguan
bicara adalah -
'. 1uang antar gigi (spa&es) yaitu ter!adi kelainan bunyi saat
mengucapkan semua huru/ terutama s, sh, >, >h kecuali huru/ n dan
y.
. =ebar lengkung yaitu ter!adi kelainan saat mengucapkan huru/ s, >, th.
3. 'pen (ite yaitu ter!adi kelainan bunyi saat mengucapkan huru/ s,
sh, >, >h, th, dan kadang#kadang pada huru/ t dan d.
*. Dera!at protrusi yaitu ter!adi kelainan bunyi saat mengucapkan
huru/ s, sh,>, >h.
0. ada gigi yang rotasi kelainan bunyi yang ter!adi sama dengan
kelainan pada ruang antar gigi
%. Gangguan pengunyahan yang ter!adi yaitu dapat berupa rasa tidak
nyaman saat mengunyah,ter!adinya rasa nyeri pada 4M? dan !uga
mengakibatkan nyeri kepala dan leher
-
7/21/2019 BAB II isu 2
8/51
'5
9. Maloklusi dapat mempengaruhi estetis dari penampilan seseorang.
enampilan $a!ah yang tidak menarik mempunyai dampak yang
tidak menguntungkan pada perkembangan psikologis seseorang,
apalagi pada saat usia masa rema!a.
Dibiase menyatakan
beberapa kasus maloklusi pada anak rema!a sangat berpengaruh
terhadap psikologis dan perkembangan sosial yang disebabkan oleh
penindasan yang berupa e!ekan atau hinaan dari teman sekolahnya.
engalaman psikis yang tidak menguntungkan dapat sangat
menyakitkan hati sehingga rema!a korban penindasan tersebut akan
men!adi sangat depresi.
2.2.& 'tiologi Malolusi
Maloklusi merupakan penyimpangan dari pertumbuhkembangan
disebabkan /aktor#/aktor tertentu. +ecara garis besar etiologi atau penyebab suatu
maloklusi dapat digolongkan dalam /aktor herediter (genetik) dan /aktor lokal.
Kadang#kadang suatu maloklusi sukar ditentukan secara tepat etiologinya karena
adanya berbagai /aktor (multi/aktor) yang memengaruhi pertumbuh kembangan.
2.2.&.1 Fator (ere#iter
mplikasi klinis suatu maloklusi yang lebih banyak dipengaruhi /aktor herediter
adalah kasus tersebut mempunyai prognosis yang kurang baik bila dira$at
ortodontik, namun sayangnya sukar untuk dapat menentukan seberapa pengaruh
/aktor herediter pada maloklusi tersebut. erkembangan pengetahuan genetik
molekuler diharapkan mampu menerangkan penyebab etiologi herediter dengan
lebih tepat.
a. Kelainan Gigi
(. Kekurangan )umlah Gigi
&. Kele(ihan Jumlah Gigi
%. *isharmoni *entomaksiler
2.2.&.2 Fator )oal
a. Gigi sulung tanggal premature
(. resistensi Gigi
&. #rauma%. engaruh Jaringan +unak
-
7/21/2019 BAB II isu 2
9/51
''
e. Ke(iasaan Buruk
,. -aktor atrogenik
2.2.* Jenis+"enis malolusi
'. rotrusi
rotrusi adalah gigi yang posisinya ma!u ke depan. rotrusi dapat
disebabkan oleh /actor keturunan, kebiasaan !elek seperti menghisap !ari
dan menghisap bibir ba$ah, mendorong lidah ke depan, kebiasaan
menelan yang salah, serta bernapas melalui mulut.
. ntrusi dan ekstrusi
ntrusi adalah pergerakan gigi men!auhi bidang oklusal. ergerakan intrusi
membutuhkan control kekuatan yang baik. kstrusi adalah pergerakan gigimendekati bidang oklusal.
3. @rossbite
@rossbie adalah suatu keadaan !ika rahang dalam keadaan relasi sentrik
terhadap kelainan#kelainan dalam arah transersal dari gigi geligi
maksilaterhadap gigi geligi mandibula yang dapat mengenai seluruh atau
setengah rahang, sekelompok gigi, atau satu gigi sa!a.
"erdasarkan lokasinya, crossbite dibagi men!adi-a. @rossbite anterior
+uatu keadaan rahang dalam relasi sentrik, namun terdapat satu
atau beberapa gigi anterior maksila yang posisinya terletak di
sebelah lingual dari gigi anterior mandibula.
b. @rossbite posterior
Aubungan bukolingual yang abnormal dari satu atau beberapa gigi
posterior mandibula.
*. Deep bite
Deep bite adalah suatu keadaan dimana !arak menutupnya bagian insisalinsisi maksila terhadap insisal insisi dalam arah ertical melebihi #3
mm. pada kasus depp bite gigi posterior sering linguoersi atau miring ke
mesial dan insisius mandibula sering ber!e!al, linguoersi, dan
supraoklusi.
0. Deep bite
7dalah keadaan adanya ruangan oklusal atau insisal dari gigi saat rahang
atas dan rahang ba$ah dalam keadaan oklusi sentrik. Macam#macam open
bite menurut lokasinya-
-
7/21/2019 BAB II isu 2
10/51
'
a) 7nterior open bite
Kelas 7ngle anterior open bite ter!adi karena rahang atas yang
sempit, gigi depan inklinasi ke depan, dan gigi posterior
supraoklusi, sedangkan klas 7gle diisi disebabkan karena
kebiasaan buruk atau keturunan.
b) osterior open bite
ada region premolar dan molar.
Kombinasi anterior dan posterior (total open bite) terdapat baik di
anterior, posterior, dapat unilateral atau bilateral.
%. @ro$ded
7dalah keadaan ber!e!alnya gigi di luar susnan yang normal. enyebabcro$ded adalah lengkung basal yang terlalu kecil daripada lengkung
koronal. =engkung basal adalah lengkung pada prosesus aleolaris tempat
dari apeks gigi itu tertanam, lengkung korornal adalah lengkungan yang
paling lebar dari mahkota gigi atau !umlah mesio distal yang paling besar
dari mahkota gigi geligi. Dera!ad keparahan gigi cro$ded-
a. @ro$ded ringan
4erdapat gigi#gigi yang sedikit ber!e!al, sering pada gigi depan
mandibula, dianggap suatu ariasi yang normal, dan dianggap todak
memerlukan pera$atan.
b. @ro$ded berat
4erdapat gigi#gigi yang sangat ber!e!al sehingga dapat menimbulkan
hyegine oral yang !elek.
9. Diastema
7dalah suatu keadaan adanya ruang di antara gigi geligi yang seharusnya
berkontak. Diastema ada macam, yaitu
a. =ocal, !ika terdapat di antara atau 3 gigi, dapat disebabkan karena
dens supernumerary, /renulum labii yang abnormal, gigi yang tidak
ada, kebiasaan !elek, dan persistensi.
b. :mum, !ika terdapat pada sebagian besar gigi, dapat disebabkan oleh
/actor keturunan, lidah yang besar dan oklusi gigi yang traumatis
(1ahard!o, 558).
2.2., Klasi-iasi Malolusi menurut Angle
1. Klas I
-
7/21/2019 BAB II isu 2
11/51
'3
Maloklusi dengan molar pertama permanen ba$ah setengah lebar
ton!ol lebih mesial terhadap molar pertama permanen atas. 1elasi
lengkung gigi semacam ini biasa disebut !uga dengan istilah nektroklusi.
Kelainan yang menyertai dapat berupa gigi berdesakan, proklinasi, gigitan
terbuka anterior dan lain#lain.
2. Klas II
=engkung ba$ah minimal setengah lebar ton!ol lebih posterior dari
relasi yang normal terhadap lengkung geligi atas dilihat pada relasi molar.
1elasi seperti ini biasa disebut !uga distoklusi.
Maloklusi klas dibagi men!adi dua diisi menurut inklinasi
insisii atas.
Diisi '- insisii atas proklinasi atau meskipun insisii atas
inklinasinya normal tetapi terdapat !arak gigit dan tumpang gigit yang
bertambah.
Diisi - insisii sentral atas retroklinasi. Kadang#kadang insisii
lateral proklinasi, miring ke mesial atau rotasi mesiolabial. ?arak gigit
biasanya dalam batas normal tetapi kadang#kadang sedikit bertambah.
4umpang gigit bertambah. Dapa !uga keempat insisii atas retroklinasi dan
kanisnus terletak di bukal.
&. Klas III
=engkung ba$ah setidak#tidaknya satu lebar ton!ol lebih ke
mesialdaripada lengkung geligi atas bila dilihat dari relasi molar pertama
permanen. 1elasi lengkung geligi semacam ini biasa disebut mesioklusi.
1elasi anterior menun!ukkan adanya gigitan terbalik
7ngle hanya membuat klasi/ikasi maloklusi dalam !urusan sagitalpada hal maloklusi !uga bisa ter!adi dalam !urusan transersal dan ertikal.
Kelainan dalam !urusan transersal berupa gigitan silang posterior, baik
yang dental maupun yang skeletal. Kelainan dalam !urusan ertikal bisa
berupa gigitan dalam dan gigitan terbuka anterior ataupun poosterior,
dental maupun skeletal.(1ahard!o, 558).
-
7/21/2019 BAB II isu 2
12/51
'*
Gambar 1./aloklusi
2.& $iagnosis rtho#onti
Dignosis ditetapkan berdasarkan atas pertimbangan data hasil pemeriksaan
secara sistematis. Data diagnostik yang paling utama harus dipunyai untuk dapat
menetapkan diagnosisis adalah data pemeriksaan klinis meliputi pemeriksaan
subyekti/ dan obyekti/ serta data pemeriksaan dan pengukuran pada model studi,
sedangkan Graber ('89) mengelompokkan men!adi (7rdhana, 55&)-
1. Kriteria $iagnosti 'sensial /Essential Diagnostic Criteria0
a. 7namnesis dan 1i$ayat kasus (&ase history)
b. emeriksaan B 7nalisis klinis -
# :mum B general - ?asmani, Mental
# Khusus B lokal - ntra oral, xtra oral
c. 7nalisis model studi - emeriksaan dan pengukuran pada model studi-
-
7/21/2019 BAB II isu 2
13/51
'0
# =ebar mesiodistal gigi#gigi
# =ebar lengkung gigi
# an!ang B 4inggi lengkung gigi
# an!ang perimeter lengkung gigi
d. 7nalisis otometri (hotometri& Analysis)-
emeriksaan dan pengukuran pada /oto pro/il dan /oto /asial pasien,
meliputi -
# 4ipe pro/il
# "entuk muka
# "entuk kepala
e. 7nalisis oto 1ontgen (0a%iographi& Analysis
# oto periapikal
# anoramik
# "ite $ing (7rdhana, 55&)
2. Kriteria $iagnosti Tambahan /Supplement Diagnostic Criteria0
a. 7nalisis +e/alometrik (ephalometri& Analysis)-
# oto lateral (+ateral pro)e&tion) untuk anlisis pro/il
# oto /rontal (Anteroposierior pro)e&tion) untuk anlisis /asial
# Dll
b. 7nalisis lektromyogra/i (MG) - :ntuk mengetahaui
abnormalitas tonus dan aktiitas otot#otot muka dan mastikasi.
. 1adiogra/i pergelangan tangan (an%rist 0a%iogra,i)- :ntuk
menetapkan indeks karpal yaitu untuk menentukan umur
penulangan.#. emeriksaan =aboratorium- :ntuk menetapkan (asal meta(oli&
rate ("M1), 4es indokrinologi, dll (7rdhana, 55&).
+ebelum melakukan pera$atan pasien setelah melakukan tahapan#tahapan
pemeriksaan, pengukuran dan perhitungan kita akan menetapkan dignosis dari
kasus yang dihadapi. Diagnosis dirumuskan dalam suatu kalimat yang khas yaitu
#alam bentu alimat %ern!ataan (7rdhana, 55&),
-
7/21/2019 BAB II isu 2
14/51
'%
2.&.1 Analisis umum
"iasanya pada bagian a$al suatu status pasien tercantum nama,
kelamin,umur dan alamat pasien. Kelamin dan umur pasien sebagai identitas
pasien !uga sebagai data yang berkaitan dengan pertumbuhkembangan
dentomaksilo/asial pasien, misalnya perubahan /ase geligi dari /ase geligi sulung
ke /ase geligi pergantian akhirnya /ase geligi permanen. ?uga adanya perbedaan
pertumbuh kembangan muka pria dan $anita , demikian !uga ada perbedaan
pertumbuhkembangan pada umur tertentu pada kelamin yang sama.
Keluhan utama pasien biasanya tentang keadaan susunan giginya, yang
dirasakan kurang baik sehingga mengganggu estetik dento/asial
danmempengaruhi status social serta /ungsi pengunyahannya. ada tahap
inisebaiknya dokter gigi mendengarkan apa yang men!adi keluhan seorang
pasiendan tidak mengambil kesimpulan secara sepihak tentang apa yang
men!adikeluhan seorang pasien C misalnya meskipun ter!adi diastema sentral
rahang atastetapi kalau pasien tidak merasa terganggu dengan adanya diastema
tersebut,seorang dokter gigi tidak bole serta merta mengatakan bah$a pasien
inimembutuhkan pera$atan orrthodontik karena adanya diastema
tersebut.+ebaiknya secara $a!ar dokter gigi bertanya kepada pasiennya - apakah
ada yang dirasa mengganggu berkaitan dengan susunan gigi dan $a!ahnya.
+eorang dokter gigi dapat setu!u ataupun tidak setu!u dengan apa yang dikatakan
oleh pasiennyaakan tetapi sebaiknya tidak dikomentari terlebih dahuku. ada
tahap ini tu!uan pertanyaan adalah untuk mengetahui apa yang dipentingkan oleh
pasien
Keadaan sosial
Keadaan ini sukar diperoleh disebabkan orang tua pasien kadang#kadang engganmen!a$ab kondisi emosional anaknya. ertanyaan dapat diganti misalkan
menanyakan bagaimana prestasi di sekolah.prestasi disekolah dapat
menggambarkan kemampuan pasien untuk ikut berperan dalam pera$atan
ortodontik. asien dengan kemampuan terbatas mungkin lebih baik memakai
peranti cekat yang tidak membutuhkan partisipasi pasien daripada memakai
peranti lepasan untuk kasus yang sama.
1i$ayat kesehatan pasien dan keluarga
-
7/21/2019 BAB II isu 2
15/51
'9
erlu diketahui ri$ayat kesehatan pasien se!ak dilahirkan sampai pasien datang
untuk pera$atan.
Maloklusi merupakan penyimpangan dari proses pertumbuhkembangan yang
normal. Meskipun demikian diperlukan pemeriksaan medis yang teliti untuk
mengetahui status kesehatan pasien secara umum. "eberapa pertanyaan yang
diperlukan dapat dia!ukan kepada pasienBorang tua pasien , antara lain sebagai
berikut
'. 7pakah pernah mendapat trauma didaerah muka dan kepala dan apakah
sampai memerlukan tindakan operati/
. 7pakah mempunyai masalah dengan !antung dan demam rhemtodi . hal ini
perlu diketahui sebagai pertimbangan apabila pasien memerlukanpemasangan cincinB gelangB band pada piranti cekat atau pelepasan cincin
perlu diberipengobatan untuk pencegahan adanya endokarditisnbakterial
subakut
3. 7pakah pasien menderita diabetes. Diabetes terkontrol merupakan
kontraindikasi pera$atan ortodontik, tetapi memerlukan penga$aassan
yang sekaama karena pada penderita diabetes kerusakan !aringan
periodontal lebih mudah ter!adi dengan adanya kekuatan dari peranti
ortodontik
*. 7danya tonsil ataupun tonsil yang pernah diambil dapat merupakan
petun!uk kemungkinan adanya gangguan pernapasan
0. era$atan ortodontik padda penderita epilepsi perlu ditunda dahulu
sampai keadaan ini dapat diatasi. Demikian pula dengan pasien kelainan
darah bila pasien membutuhkan pencabutan gigi untuk pera$atan
ortodonti
%. Kesehatan gigi orang tua dapat men!adi indikator kesehatan gigi psien,
misalnya adanya kariess, dan penyakit periodontal9. :ntuk memudahkan mencatat in/ormasi yang dibutuhkan sebaiknya dibuat
borangB /ormulir isian tentang apa sa!a yang akan ditanyakan.
"erat "adan dan 4inggi "adan
"erat "adan dan 4inggi "adan - dari ini diharapakan dapat diketahui
apakah pertumbuhkembangan pasien normal sesuai dengan umur dan !enis
-
7/21/2019 BAB II isu 2
16/51
'&
kelaminnya. Data ini diperoleh dengan pengukuran sendiri atau memintanya
kepada dokter yang mera$at anak tersebut
1as - pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui cirri ciri /isik pasien
karena setiap ras mempunyai cirri ciri /isik tertentu.
"entuk +kelet -
+eseorang yang langsing dengan sedikit !aringan otot atau lemak digolongkan
sebagai ektomor/ik. ada indiidu ini yang dominan adalah kulit dan sara/ yang
berasal dari ektoderm. +eseorang yang berotot digolongkan sebagai mesomor/ik
dan orang yang pendek dengan otot yang kurang berkembang akan tetapi
mempunyai lapisan lemak yang disebut endompr/ik. 7nak dengan bentuk skelet
ektomor/ik mencapai kematangan lebih lambat daripada anak dengan tipe skelet
endomor/ik maupun mesomor/ik.
# enyakit 7nak - meskipun biasanya dapat menderita berbagai penyakit
akan tetapi dalam hal ini yang perlu diketahui adalah penyakit anak yang
dapat mengganggu pertumbuhkembangan normal seorang anak.
enyakit dengan panas badan yang tinggi dapat menyebabkan !ad$al
$aktu pertumbuhkembangan gigi pada masa bayi dan anak#anak. enyakit
sistemik lebih berpengaruh pada kualitas gigi daripada kuantitas
pertumbuhkembangan gigi. +uatu maloklusi dapat merupakan akibat
sekunder kelainan otot dan beberapa kelainan neuropati . bila dikethui
seorang anak mempunyai penyakit sistemik maka dokter gigi perlu
melakuakan konsultasi dengan dokter anak yang mera$at agar !alannya
pera$atan ortodonti tidak berpengaruh.
# 7lergi - Dari ri$ayat alergi yang didapat !uga dapat diketahui bah$a
pasien tidak memiliki ri$ayat alergi yang akan mempengaruhiper$atan orthodontic yang akan dilakukan.
7lergi terhdap bahan perlu diketahui oleh operator dengan !alan
menanyakan pada pasien atau orang tua pasien. ada pemeriksaan pasien
perlu ditanyakan apakan ada alergi terhadap obat#obatan , produk
kesehatan atau lingkungan.
eranti ortodontik mengandung bahan#bahan yang mungkin menyebabkan
alergi, misalnya pada pasien yang menggunakan peranti cekat ada
-
7/21/2019 BAB II isu 2
17/51
'8
kemungkinan alergi terhadap nikel (e) yang banyak dipakai pada bahan#
bahan peranti cekat.
# Kelainan endokrin - kelainan endokrin yang ter!adi pralahir dapat
me$u!udkan pada hipoplasia gigi. Kelainan endokrin pascalahir dapat
menyebabkan percepatan atau hambatan pertumbuhan muka,
memengaruhi dera!at pematangan tulang, penutupan sutura, resorpsi akar
gigi sulung dan erupsi gigi permanen. Membran periodontal dan gusi
sangat sensiti/ terhadap beberapa dis/ungsi endokrin dan keadaan ini dapat
berakibat langsung pada gigi
# 4onsil - bila tonsil dalam keadaan radang, dorsum lidah dapat menekan
tonsil tersebut. :ntuk menghindari keadaan ini mandibula secara re/leks
diturunkan,gigi tidak kontak sehingga terdapat ruangan yang lebih luas
untuk lidah dan biasanya ter!adi pendorongan lidah kedepan saat menelan.
4onsil yang besar apalagi dalam keadaan bengkak dapat dapat
mempengaruhi posisi lidah. Kadang#kadang lidah terletak ke anterior
sehingga mengganggu /ungsi menelan. 7nak#anak dengan tonsil yang
membesar menun!ukkan bentuk lengkung geligi yang berbentuk huru/
karena adanya posisi lidah yang turun dan berubahnya keseimbangan
kekuatan yang memberikan padansegmen bukal maksila .
# Kelainan saluran napas
+eseorang disebut sebagai penapas mulut apabila pada keadaan istirahat
maupun pada saat melakukan kegiatan selalu berna/as melalui mulut. 7da
anggapan di kalangan praktisi ortodontik bah$a seseorang yang berna/as
melalui mulut dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan kranio/asial dan
letak gigi.
asien yang berna/as pada mulut akan mengalami kesukaran pada saat
dilakukan pencetakan untuk membuat model studi maupun model ker!a.
+elain itu pasien yang berna/as melalui mulut akan mempunyai palatum
yang dalam, maksila yang sempit sehingga kadang#kadang didapatkan
gigitan silang posterior.
@ara pemeriksaaan
'. erhatikan cara pasien berna/as pada saat pasien istirahat tanpa
diketahui oleh pasien. Aal ioni dapat dilakukan pada saat apa sa!a
misalnya bila pasien sudah duduk dikursi , sambil mempersiapkan
-
7/21/2019 BAB II isu 2
18/51
5
keperluan untuk mencetak operator dapat memperhatikan cara berna/as
pasien.
. Mintalah pasien untuk berna/as yang dalam. Kebanyakan pasien
penapas mulut akan menghirup napas melalui udara3. 4empatkan kaca mulut dib$ah lubang hidung. ada penapas mulut
kaca tersebut tidak buram karena tidak ad aliran udara dari lubang
hidung. adapenapas hidung kaca mulut akan buram
2.&.2 Analisis )oal
7nalisis lokal terdiri atas analisis ckstraoral dan analisis intraoral, untuk
mengetahui lebih terperinci keadaan yang menun!ang penentuan diagnosis.
7nalisis ekstraoral meliputi bentuk kepala, simetri $a!ah, tipe $a!ah, tipe pro/il,
bibir, /ungsi bicara, kebiasaan !elek sedangkan analisis intraoral meliputi lidah,
palatum, kebersihan mulut, karies dan gigi yang ada.
2.&.2.1 Pemerisaan 'straoral
Bentu Ke%ala
"entuk kepala perlu dipela!ari karena bentuk kepala ada hubungannya dengan
bentuk muka, palatum maupun bentuk lengkung geligi. "entuk kepala ada 3,
yaitu- dolikose/alik (pan!ang dan sempit), mesose/alik (bentuk rata#rata) dan
brakise/alik (lebar dan pendek).
"entuk kepala yang dolikose/alik !uga akan membentuk muka yang sempit,
pan!ang dan protrusi/. Muka seperti ini disebut leptoprosopBsempit. osa krania
anterior yang pan!ang dan sempit akan menghasilkan lengkung maksila dan
palatum yang sempit, pan!ang dan dalam.
+ebaliknya kepala yang brakise/alik akan membentuk muka yang lebih besar,
kurang protrusi/ dan ini disebut muka yang euriprosopBlebar. ada bentuk kepalayang brakise/alik akan didapatkan /osa krania anterior yang lebar dan pendek
yang selan!utnya akan menghasilkan lengkung maksila dan palatum yang lebar,
pendek dan lebih dangkal.
alatum merupakan bentuk proyeksi dari /osa kranial anterior, sedangkan
bentuk lengkung maksila ditentukan oleh perimeter palatum. ampaknya terdapat
hubungan antara otak, basis kranium dengan bentuk palatum dan bentuk
lengkung geligi.
-
7/21/2019 BAB II isu 2
19/51
'
:ntuk menentukan tipe kepala sebaiknya tidak hanya mengandalkan
pengamatan tetapi melakukan pengukuran untuk menetapkan indeks se/alik, yang
bisa dihitung dengan rumus-
=ebar kepala x '55
ndeks +e/alik < EEEEEEEEEEEEEEEEEE
an!ang Kepala
ndeks untuk kepala yang dolikose/alik adalah F 5,90 sedangkan yang
brakise/alik 5,&5C mesose/alik merupakan tipe kepala dengan indeks se/alik
antara 5,9% # 5,98.
ndeks kranial merupakan istilah untuk pengukuran indeks tengkorak kering
sedangkan indeks se/alik digunakan untuk pengukuran pada kepala manusia yang
masih hidup. Aanya terdapat sedikit perbedaan antara indeks kranial dan indeks
se/alik.
Gambar 2Kepala yang (rakise,alik Gambar 3.Kepala %olikosel7alik
Simetri a"ah
Ha!ah pasien dilihat dari depan untuk memeriksa proporsi lebar mata, hidung dan
mulut, !uga untuk melihat apakah $a!ah simetri atau asimetri dan proporsi ukuran
ertikal. ada dasarnya muka manusia tidak simetri secara bilateral akan tetapi
tidak mencolok sehingga menimbulkan kesan simetri. Keadaan ini bisa dilihat
bila /oto muka dibelah pada garis median kemudian tiap titik di sisi kanandiproyeksikan ke kiri demikian !uga untuk belahan kiri diproyeksikan ke kanan
akan didapatkan /oto dua indiidu yang berlainan dengan /oto aslinya. Aal ini
berbeda dengan adanya deiasi hidung atau dagu ke salah satu sisi sehingga
menimbulkan disproporsi yang parah dan mengganggu estetik. 7danya sedikit
deiasi dalam arah ertikal merupakan ariasi dan hendaknya dibedakan dari
disproporsi kurang pan!angnya muka bagian tengah dan ba$ah.
Menurut Aouston dkk., ('88) dengan melihat muka pasien dari depan bila
-
7/21/2019 BAB II isu 2
20/51
terdapat asimetri dengan mudah akan dapat dikenali adanya asimetri rahang
terhadap muka secara keseluruhan. Muka yang tidak simetri dapat merupakan
ariasi biologis, keadaan patologis alun pun kelainan kongenital.
Gambar 4. 8a)ah yang asimetris
emeriksaan $a!ah dari arah depan
roporsi tinggi dan lebar $a!ah (indeks $a!ah) lebih penting daripada ukuran
absolut $a!ah. asien dengan gigitan terbuka anterior disertai tinggi muka bagian
ba$ah yang besar kadang#kadang mempunyai muka bagian ba$ah yang pan!ang
tetapi kadang#kadang !uga tidak, tergantung pada lebar $a!ah. erbedaan tipe
$a!ah dan tipe badan perlu diperhatikan bila memeriksa proporsi $a!ah, karena
ariasi dari rata#rata rasio masih dapat memberikan estetik $a!ah yang baik. ?uga
perlu diingat adalah mencegah pera$atan yang dapat mengubah rasio tinggi dan
lebar dalam ! urusan yang tidak benar, misalnya pemakaian elastik antarrahang
yang mempunyai e/ek rotasi mandibula ke ba$ah pada pasien yang mempunyai$a!ah yang pan!angnya melebihi lebarnya. erlu !uga memeriksa garis median
$a!ah yang diproyeksikan pada model studi. Aal ini perlu unluk menentukan
pergeseran median lengkung geligi terhadap median $a!ah.
4ipe Ha!ah
Kompleks muka berhubungan dengan basis kranium, oleh karena itu
pertumbuhan basis kranium pada lahap a$al menentukan pola dimensi, sudut dan
-
7/21/2019 BAB II isu 2
21/51
3
topogra/i muka. Kepala yang dolikose/alik membentuk muka yang sempit,
pan!ang dan protrusi/ yang disebut muka sempitBleptoprosopC sebaliknya kepala
yang brakise/alik menentukan muka yang lebih datar, kurang protrusi/ disebut
muka yang lebarBeuriprosop. Di antara kedua tipe tersebut terdapat muka yang
sedangBmesoprosop.
ndeks $a!ah dapat dihitung dengan minus-
lebai $a!ah x '55
ndeks $a!ah G"n %an (aah "n/e ? >45@>55@
ada pemeriksaan klinis sudut yang terbentuk oleh garis mandibula dan garis
horisontal perlu diperhatikan. Aal ini penting karena sudut yang besar
menggambarkan dimensi ertikal muka bagian anterior yang pan!ang dan
kemungkinan adanya gigitan terbuka, sedangkan sudut yang kecil menun!ukkan
adanya tinggi muka anterior yang pendek serta kemungkinan adanya gigitan
dalam. "idang mandibula dapat dilihat dengan meletakkan !ari atau gagang kaca
mulut pada tepi ba$ah mandibula.
-
7/21/2019 BAB II isu 2
24/51
%
emeriksaan klinis yang dilakukan dengan cara ini hanya membutuhkan $aktu
beberapa menit tetapi memberikan in/ormasi yang tidak dapat diperoleh dari
pemeriksaan radiogra/i dan model geligi. leh karena alasan utama pera$atan
ortodontik biasanya adalah untuk mengatasi masalah psikologis yang
berhubungan dengan tampilan $a!ah dan geligi, ealuasi estetik merupakan
bagian penting pemeriksaan klinis. Ha!ah yang mengalami distorsi dan asimetri
merupakan gangguan terbesar pada estetik $a!ah, sedangkan disproporsi $a!ah
masih dapat diterima meskipun tidak selalu baik.
Bibir
ada ilmu ortodonti !aringan lunak yang berpengaruh adalah pipi, bibir dan lidah.
"entuk dan aktiitas !aringan tersebut memainkan peranan yang penting dalam
menentukan bentuk lengkung geligi. =etak keseimbangan gigi sebagian
ditentukan oleh keseimbangan antara pipi, bibir dan lidah. Kekuatan yang
mengenai gigi sebagian ditentukan oleh letak !aringan dan sebagian oleh aktiitas
!aringan ini. =etak bibir dan pipi lebih berpengaruh daripada kekuatan yang
bersi/at sementara yang dihasilkan oleh kekuatan otot. :kuran dan relasi rahang
berpengaruh terhadap ukuran dan bentuk lengkung geligi, sedangkan kekuatan
oklusal memainkan peranan dalam menentukan letak gigi secara indiidual.
erlu dipahami bah$a suatu maloklusi sebenarnya merupakan suatu keadaan
keseimbangan sehingga pera$atan ortodontik harus direncanakan untuk men!aga
keseimbangan tersebut, (iigi ba$ah nampaknya lebih sensiti/ terhadap perubahan
keseimbangan !aringan lunak dan nampaknya lebih aman untuk tetap men!aga
bentuk lengkung geligi rahang ba$ah. ?angan melebarkan lengkung geligi rahang
ba$ah atau mengubah letak labiolingual insisii ba$ah yang normal."ila hubungan rahang dan mor/ologi !aringan lunak normal, lengkung ba$ah
dalam keseimbangan dengan !aringan lunak serta gigi atas dalam hubungan
oklusal yang baik dengan gigi ba$ah, keadaan ini akan menghasilkan
keseimbangan. "ila terdapat ketidaksesuaian hubungan rahang letak
keseimbangan pada gigi atas dapat berbeda dengan gigi ba$ah, misalnya bila
rahang atas relati/ sempit maka terdapat gigitan silang posterior bilateral. "ila
rahang atas dilebarkan terlalu banyak maka keadaan ini tidak stabil dan akan
-
7/21/2019 BAB II isu 2
25/51
9
ter!adi relaps bila pera$atan dengan memakai peranti telah selesai. "ila terdapat
gigitan silang posterior unilateral karena ada %ispla&ementmandibula pada saat
mandibula menutup, hanya diperlukan ekspansi transersal posterior maka akan
didapatkan hasil yang stabil bila terdapat hubungan antarton!ol yang baik.
"ila bibir cukup pan!ang untuk dapat mencapai kontak bibir atas tanpa
kontraksi otot pada saat mandibula dalam keadaan istirahat disebut bibir yang
kompeten. "ila diperlukan kontraksi otot untuk mencapai kontak bibir atas dan
ba$ah pada saat mandibula dalam keadaan istirahat dinamakan bibir yang tidak
kompeten. Kebanyakan orang de$asa memiliki bibir yang kompeten atau sedikit
kompeten akan tetapi biasanya dapat kontak dengan sedikit kontraksi otot. ada
beberapa indiidu dengan tinggi muka bagian ba$ah melebihi ukuran normal
sehingga bibir men!adi tidak kompeten. ada keadaan ini biasanya bibir terbuka.
Anterior sealyang normal didapatkan dari kontak bibir atas dan ba$ah, akan
tetapi bila didapatkan !arak gigit yang besar bibir men!adi tidak kompeten dan
untuk mendapatkan anterior sealdiperlukan kontraksi otot#otot yang kuat. "ila
terdapat !arak gigit yang bertambah dalam dera!at sedang dan bibir cukup
pan!ang, kadang#kadang mandibula dima!ukan ke depan untuk mendapatkan.LBB
tanpa kontraksi otot secara berlebihan. "ila bibir sangat tidak kompeten maka
diperlukan upaya otot yang berlebihan untuk mendapatkan seal agar didapat
kontak antara bibir ba$ah dan lidah. asien dengan bibir yang potensial untuk
dapat berkontak dengan mudah akan tetapi bibirnya membuka (tidak berkontak)
dinamakan bibir yang potensial kompeten.
7 "
Gambar 8.A. Bi(ir kompeten B. (i(ir ti%ak kompeten
I 7gak sukar menentukan seberapa protrusi/ gigi atas secara isual akan tetapi
bila mengerti hubungan letak bibir dan letak insisii dapat memberi gambaran
yang lebih mudah. Gigi dapat men!adi protrusi/ bila terdapat dua keadaan di
-
7/21/2019 BAB II isu 2
26/51
&
ba$ah ini- (') bibir yang ke anterior () bibir tidak berkontak antara 3* mm
pada saat istirahat, yang biasa dinamai bibir yang tidak kompeten. Dengan kata
lain insisii yang sangat protrusilN menyebabkan bibir ke anterior dan tidak
berkontak pada saat istirahat sehingga pasien harus menegangkan bibirnya agar
dapat ter!adi kontak bibir atas dan ba$ah, menutupi insisii yang protrusi/. :ntuk
pasien seperti ini bila insisii diretraksi ke palatal akan didapat estetik muka yang
baik maupun /ungsi bibir yang baik. +ebaliknya bibir yang ke anterior tetapi
dapat berkontak menutupi insisii yang protrusi/ tanpa ketegangan, posisi bibir
seperti itu tidak terpengaruh oleh posisi insisii. ada indiidu seperti itu, retraksi
insisii tidak akan banyak memberi pengaruh pada /ungsi bibir maupun estetik
$a!ah karena bibir akan tetap ke anterior.
+ebagaimana diergensi muka, bibir yang ke anterior !uga sangat dipengaruhi
oleh karakteristik ras dan etnik. "angsa kulit putih ropa utara biasanya
mempunyai bibir yang tipis, serta insisii dan bibir yang tidak terlalu ke anterior.
"angsa kulit putih ropa selatan dan 4imur tengah mempunyai bibir dan insisii
yang lebih anterior dari orang kulit putih ropa utara. "ibir dan insisii yang
lebih anterior merupakan kondisi normal pada orang 7sia dan kulit hitam. Aal ini
berarti bibir yang sedikit lebih anterior pada orang kulit putih merupakan keadaan
yang $a!ar bagi orang 7sia dan kulit hitam atau malahan dianggap retrusi,
sedangkan letak insisii yang normal untuk orang 7sia dan kulit hitam dianggap
sangat protrusi/ untuk orang kulit putih.
Fungsi Biara
Meskipun dokter gigi bukanlah seorang spee&h pathologistakan tetapi dokter
gigi hendaknya terbiasa dengan beberapa teknik sederhana untuk menganalisiscara bicara seorang pasien (anak), sehingga anak dengan gangguan bicara dapat
diru!uk ke yang lebih berkompeten untuk didiagnosis atau untuk terapi. 4erdapat
hubungan maloklusi dengan kelainan bicara akan tetapi karena adanya
mekanisme adaptasi, anak dengan maloklusi yang parah tetap dapat berbicara
dengan tanpa gangguan.
ertumbuhan /ungsi mulut menu!u /ungsi yang normal secara umum
berkembang dari anterior ke posterior. ada saat lahir bibir relati/ sudah
-
7/21/2019 BAB II isu 2
27/51
8
berkembang matang dan dapat menghasilkan isapan yang kuat sedangkan
struktur di posterior belum matang. Dalam perkembangan selan!utnya aktiitas
yang lebih banyak dan lebih kompleks ter!adi pada bagian posterior lidah dan
!uga pada struktur /aring. rinsip ini !uga berlaku pada /ungsi bicara. 7$alnya
suara yang dihasilkan adalah suara bilabial, misalnya p, b. Kemudian konsonan
u!ung lidah seperti t, d, menyusul suara sibilan (s, >) yang mengharuskan
penempatan lidah dekat tetapi tidak menyentuh palatum dan yang terakhir adalah
suara r yang membutuhkan penempatan bagian posterior lidah yang tepat, yang
kadang#kadang tidak tercapai pada usia *#0 tahun.
Kebiasaan Jele
Kebiasaan !elek perlu diperiksa karena kebiasaan !elek dapat men!adi penyebab
suatu maloklusi. 4idak semua kebiasaan !elek dapat menyebabkan maloklusi. 7da
tiga syarat yang harus ada pada suatu kebiasaan !elek agar dapat menghasilkan
suatu maloklusi yaitu- lamanya kebiasaan berlangsung, /rekuensi yang cukup
serta intensitas melakukan kebiasan tersebut. Maloklusi yang ter!adi tergantung
pada kebiasaan !elek tersebut, misalnya kebiasaan !elek menghisap ibu !ari akan
menghasilkan maloklusi yang berbeda dengan kebiasaan mengisap bibir ba$ah.
"eberapa macam kebiasaan !elek, misalnya- mengisap !ari atau ibu !ari, mengisap
bibir atau menggigit bibir, menggigit kuku.
I +ebagian anak mempunyai kebiasaan mengisap sesuatu (misalnya !ari) yang
tidak memberi nilai nutrisi >nonnulriti;e= sebagai suatu kebiasaan yang dapat
dianggap $a!ar. 7kan tetapi kebiasaan mengisap yang berkepan!angan akan
Gambar 9. lustrasi )ari yang %iisap menekan insisi, atas ke la(ial %an
insisi, (aah ke lingual
-
7/21/2019 BAB II isu 2
28/51
35
menghasilkan maloklusi. +ebagai panduan umum, kebiasaan mengisap yang
dilakukan pada masa geligi sulung hanya akan menimbulkan e/ek yang sedikit
atau tidak akan menimbulkan maloklusi. "ila kebiasaan ini diteruskan sampai
gigi permanen erupsi maka dapat berakibat protrusi, diastema, insisii ba$ah
yang linguoersi, gigitan terbuka anterior, lengkung atas yang sempit.
Keadaan ini dapat ter!adi karena adanya tekanan langsung dari !ari dan
perubahan pola bibir dan pipi pada saat istirahat. "ila seorang anak menempatkan
ibu !ari di antara insisii ba$ah dan atas, biasanya dengan sudut tertentu, maka
akan terdapat dorongan insisii ba$ah ke lingual sedangkan insisii atas ke
labial. 4ekanan langsung ini dianggap menyebabkan perubahan letak insisii.
7da beberapa ariasi maloklusi tertentu tergantung !ari yang diisap dan !uga
penempatan !ari yang diisap. +e!auh mana gigi berpindah tempat berkorelasi
dengan lamanya pengisapan per hari daripada oleh besarnya kekuatan
pengisapan. +eorang anak yang mengisap kuat#kuat tetapi hanya sebentar tidak
terlalu banyak berpengaruh pada letak giginyaC sebaliknya seorang anak yang
mengisap !ari meskipun dilakukan tidak terlalu kuat tetapi dalam $aktu yang
lama (misalnya selama tidur malam masih menempatkan !ari di dalam mulut)
dapat menyebabkan maloklusi yang nyata.
Gigitan terbuka anterior yang disebabkan mengisap !ari didapat dari
kombinasi adanya halangan pertumbuhan normal insisii ke arah ertikal dan
erupsi berlebihan gigi posterior. "ila !ari diletakkan di antara insisii ba$ah dan
atas maka mandObula harus diturunkan untuk mengakomodasi adanya !ari. ?ari ini
menghalangi pertumbuhan insisii ke ertikal dan pada saat yang sama rahang
atas dan ba$ah terbuka menyebabkan perubahan relasi ertikal gigi posterior atas
dan ba$ah sehingga gigi posterior bererupsi melebihi yang semestinya. Karenakondisi geometri rahang, ' mm pertambahan tinggi ertikal gigi posterior
menyebabkan pembukaan mm di anterior.
7danya tekanan negati/ pada rongga mulut pada saat pengisapan diperkirakan
men!adi penyebab penyempitan lengkung geligi rahang atas yang biasanya
menyertai gigitan terbuka, meskipun pendapat ini masih diragukan. endapat lain
mengatakan bah$a bentuk lengkung geligi dipengaruhi oleh perubahan
keseimbangan tekanan dari pipi dan lidah. "ila !ari ditempatkan di antara gigi
-
7/21/2019 BAB II isu 2
29/51
3'
atas dan ba$ah, lidah terpaksa diturunkan yang menyebabkan turunnya tekanan
lidah pada sisi palatal geligi posterior atas. ada saat yang sama tekanan dari pipi
meningkat dan musku lus businator berkontraksi pada saat mengisap. 4ekanan
pipi paling besar pada sudut mulut dan mungkin keadaan ini dapat men!elaskan
mengapa lengkung maksila cenderung berbentuk huru/ 2 dengan kontraksi pada
regio kaninus daripada molar. Kebiasaan mengisap yang melebihi batas ambang
keseimbangan tekanan dapat menimbulkan perubahan bentuk lengkung geligi
akan tetapi sedikit pengaruhnya terhadap bentuk rahang. 7nalog dengan
pen!elasan di atas agaknya sukar untuk diterima bah$a tidur pada satu sisi dapat
menyebabkan asimetri $a!ah dan menopang dagu pada saat menerima pela!aran
di sekolah dianggap dapat menyebabkan perubahan bentuk rahang.
4elah banyak ditelaah mengenai pengaruh mendorong lidah pada saat menelan
(menempatkan u!ung lidah ke depan di antara insisii atas dan ba$ah pada saat
menelan). +tudi laboratoris mengungkapkan bah$a seseorang yang menempatkan
u!ung lidah ke depan pada saat menelan tidak memiliki kekuatan dorongan lidah
kepada gigi lebih besar daripada mereka yang menempatkan u!ung lidah di
belakang. stilah mendorong lidah merupakan sesuatu istilah yang kurang benar,
karena ada konotasi seolah#olah lidah didorongkan ke depan dengan kuat.
enelanan bukan suatu kebiasaan yang dipela!ari tetapi suatu integrasi dan di
ba$ah pengendalian /isiologis ba$ah sadar sehingga apa pun pola menelan tidak
dapat digolongkan ke dalam kebiasaan seperti kebiasaan yang lain. +eseorang
dengan gigitan terbuka anterior akan menempatkan lidah di antara insisii atas
dan ba$ah pada saat menelan sehingga dianggap mendorong lidah sebagai
penyebab gigitan terbuka anterior.
ola menelan normal sudah dapat terlihat pada anak usia kurang lebih 3 tahunsampai usia kira#kira % tahun. Menelan dengan mendorong lidah ke depan pada
pasien dengan umur yang lebih tua sepintas tampak seperti pola penelanan pada
bayi sehingga anak#anak maupun orang de$asa yang masih menelan dengan pola
semacam ini (menempatkan lidah di antara insisii) disebut retaine%in,antile
sallo=yang diragukan kebenarannya. Aanya anak# anak dengan kerusakan otak
yang parah tetap mempunyai pola menelan seperti bayi, bagian lidah belakang
tidak atau sedikit sekali berperan. ada indiidu semacam ini tidak didapatkan
-
7/21/2019 BAB II isu 2
30/51
3
suatu koordinasi gerakan pada bagian posterior lidah dan pengangkatan
mandObula cenderung ter!adi sebelum lidah digerakkan ke depan di antara insisii,
maka apa yang disebut longue thrustingpada anak#anak adalah suatu transisi
normal pada proses menelan. Dalam transisi dari penelanan cara bayi ke de$asa
seorang anak dapat dipastikan mele$ati suatu /ase penelanan yang khas yaitu
adanya aktiitas otot menutup bibir, gigi posterior tidak kontak dan lidah ke
depan di antara insisii. Kelambatan /ase transisi ini dapat disebabkan adanya
kebiasaan mengisap !ari.
7danya gigitan terbuka anterior atau insisii atas yang protrusi (yang biasa
didapat pada kebiasaan mengisap !ari) akPin menyukarkan untuk mendapat
anterior seal= yang dimaksudkan untuk mencegah keluarnya makanan maupun
cairan dari mulut, pada saat menelan. :ntuk mendapatkan anterior seal secara
normal biasanya dilakukan dengan mengatupkan bibir dan menempatkan lidah di
palatal insisii atas merupakan upaya yang tepat. Dengan kata lain menempatkan
lidah ke depan merupakan upaya adapti/ /isiologis bila terdapat gigitan terbuka
anterior sehingga pada orang dengan gigitan terbuka biasanya !uga mempunyai
kebiasaan menelan dengan mendorong lidah ke depan. +esudah kebiasaan
mengisap berhenti maka gigitan terbuka akan men!adi baik secara spontan,
meskipun lidah masih terletak di anterior selama proses gigitan terbuka menutup,
dan anterior sealdidapat dari bibir dan u!ung lidah.
Dari teori keseimbangan, tekanan lidah yang ringan tetapi berlangsung lama
pada gigi dapat menyebabkan adanya perubahan letak gigi dan menghasilkan e/ek
yang nyata. Dorongan lidah yang hanya sebentar tidak akan menghasilkan
perubahan pada letak gigi. 4ekanan lidah pada penelanan yang tidak benar hanya
berlangsung kira#kira detik. enelanan secara ini hanya ter!adi kurang lebih &55kali pada saat seseorang ter!aga dan hanya sedikit pada $aktu tidur sehingga
sehari hanya kurang dari '555 kali. 4ekanan selama seribu detik (kurang lebih '9
menit) tidak cukup untuk memengaruhi keseimbangan. +ebaliknya pasien yang
meletakkan lidahnya ke depan sehingga memberikan tekanan yang terus#menerus
pada gigi, meskipun tekanan yang ter!adi kecil tetapi berlangsung lama, dapat
menyebabkan perubahan letak gigi baik !urusan ertikal maupun horisontal. Jang
lebih menentukan adalah posisi kebiasaan lidah, apakah di depan ataukah normal.
-
7/21/2019 BAB II isu 2
31/51
33
ada pasien yang posisi lidahnya normal pada saat istirahat, pendorongan lidah ke
depan pada saat menelan tidak banyak pengaruhnya terhadap letak gigi.
2.&.2.2 Pemerisaan Intraoral
emeriksaan intraoral dimaksudkan untuk mengetahui keadaan !aringan
keras dan lunak. emeriksaan meliputi gigi dengan adanya karies, begitu pula
dengan !aringan periodontal yang merupakan pemeriksaan penting sebelum
dimulainya pera$atan ortodontik, terutama kelainan mukogingia. emeriksaan
mukosa mulut meliputi mukosa pipi, palatum, lidah dan dasar mulut. "ila ada
kelainan dicatat dan apabila perlu dilakukan ru!ukan kepada yang lebih
berkompeten untuk dilakukan tindakan yang diperlukan.
ada pera$atan ortodontik komprehensi/ maupun penun!ang keadaan
!aringan periodontal hendaknya harus terus mendapatkan perhatian. nsidensi
penyakit periodontal meningkat ta!am pada pasien de$asa. +uatu studi
menun!ukkan bah$a men!elang usia 35 kebanyakan pasien mempunyai problema
dengan !aringan periodontalnya, men!elang usia *5 tahun prealensinya mencapai
906 dari semua pasien. Kelainan periodontal tahap a$al maupun lan!ut tidak
merupakan kontraindikasi pera$atan ortodontik, yang penting adalah kondisi
!aringan periodontal harus tetap diperhatikan selama pera$atan
ortodontik.
Kondisi periodontal yang tidak normal yang biasa didapatkan pada pasien
ortodontik dapat digolongkan dalam dua golongan besar, yaitu ') kelainan
mukogingia terutama kurangnya atta&he% gingi;a dan ) lesi radang pada
gingia dan periodonsium. +ebelum pera$atan ortodontik dimulai perlu
didapatkan atta&he% gingi;a yang cukup untuk dapat menahan kekuatanortodontik dan keradangan hendaknya bisa diatasi. ada pasien de$asa perlu
lebih sering dilakukan s&aling, bisa sampai dua kali lebih sering daripada pada
pasien yang tidak dira$at ortodontik, misalnya seseorang yang membutuhkan
s&alingtiap % bulan sekali, bila pasien tersebut dira$at ortodontik perlu dilakukan
s&aling setiap 3 bulan sekali. Keadaan !aringan periodontal harus diusahakan
dalam kondisi baik sebelum pera$atan ortodontik dimulai.
7danya tulang yang cukup untuk menyangga gigi dengan baik perlu
-
7/21/2019 BAB II isu 2
32/51
3*
dipertimbangkan dengan saksama. "ila tulang berkurang, periodontal ligamen
!uga berkurang sehingga kekuatan yang optimal untuk menggerakkan gigi yang
normal akan memberikan kekuatan yang besar pada ligamen periodontal pada
gigi dengan tulang pendukung yang kurang. ada keadaan ini kekuatan absolut
untuk menggerakkan gigi harus dikurangi. +ebagai tambahan semakin banyak
kehilangan tulang penyangga semakin sedikit tulang yang menyangga gigi dan
pusat tahanan:&enter o, resistan&e akan bergeser ke apikal. +ecara umum
pergerakan gigi masih dimungkinkan tetapi dengan kekuatan yang kecil dan
relati/ diperlukan momen yang lebih besar. erlu $aktu sekitar % bulan untuk
memulihkan gingia dari keradangan sebelum pera$atan ortodontik dimulai.
"&aling= kuretase dan gingi;a gra,t mungkin diperlukan untuk mengatasi
keadaan ini. enghilangan poeket dan penanganan kelainan tulang secara
pembedahan (osseous surgeryhendaknya ditunda sampai pera$atan ortodontik
selesai karena dengan pera$atan ortodontik akan ter!adi perubahan !aringan
periodontal dan tulang penyangga.
)i#ah
emeriksaan lidah meliputi ukuran, bentuk dan lungsi. :kuran dan bentuk
diperiksa secara sub!ekti/. =idah yang besar bersi/at indiidualC lidah yang besar
untuk mulut seseorang belum tentu merupakan lidah yang besar untuk orang lain.
4anda klinis untuk lidah yang terlalu besar (makroglosi) terhadap lengkung geligi
adalah adanya s&alloping(yang merupakan cetakan sisi lingual gigi pada lidah)
pada tepi luar lidah. ?arang di !umpai lidah yang kecil.
Gambar 1. !a"roglosi
=etak lidah menyesuaikan dengan bentuk rongga mulut. ada bayi lidah
terletak di antara bantalan gusi dan berkontak dengan bibir dan pipi. enelanan
ter!adi dengan letak lidah tetap seperti ini. ada saat gigi#gigi bererupsi ter!adi
perubahan /ungsi mulut, diperlukan pengunyahan dan /ungsi lidah berubah secara
-
7/21/2019 BAB II isu 2
33/51
30
bertahap dari pola bayi ke pola yang lebih de$asa. Aal ini berakhir ketika gigi
sulung telah mencapai oklusi. 7kan tetapi pada sebagian kecil manusia keadaan
ini tidak berubah yang akan dapat memengaruhi posisi insisii.
Menurut teori keseimbangan suatu ob!ek yang dikenai kekuatan yang tidak
seimbang akan bergerak dari posisi semula. +uatu ob!ek yang dikenai beberapa
kekuatan tetapi tidak bergerak dapat diartikan kekuatan yang mengenai ob!ek
tersebut dalam keadaan seimbang. Gigi dapat dianggap dalam keadaan seimbang
karena gigi tidak bergerak meskipun terdapat beberapa kekuatan yang mengenai
gigi. "ahkan ketika gigi bergerak, gigi akan bergerak sangat lambat sehingga
dapat dianggap setiap $aktu ter!adi keseimbangan statik. Keseimbangan dapat
ter!adi meskipun gigi mendapat tekanan dari oklusal atau pun dari lateral.
Kekuatan kunyah yang besar tetapi berlangsung singkat akan ditahan oleh
ligamen periodontal beserta cairan yang ada di dalamnya yang ber/ungsi sebagai
sho&k a(sor(ersehingga gigi tetap di tempatnya sedangkan tulang aleol bisa
berubah bentuk "ila kekuatan ini berlangsung beberapa detik akan menimbulkan
rasa sakit sehingga secara re/leks rahang akan membuka dan kekuatan berkurang
bahkan sampai hilang. Kekuatan yang besar tetapi berlangsung singkat ini dalam
!angka pan!ang tidak mempunyai pengaruh pada perubahan letak gigi. "ila
!aringan periodontal tetap baik kekuatan kunyah !arang menyebabkan perubahan
letak gigi.
osisi gigi dalam keadaan seimbang oleh karena adanya tekanan yang
seimbang dari lidah, bibir dan pipi. Kekuatan ini !auh lebih kecil daripada
kekuatan kunyah tetapi $aktunya berkontak dengan gigi !uga !auh lebih lama.
Dari percobaan terbukti kekuatan yang sangat ringan tetapi berlangsung lama
dapat memindahkan letak gigi. =amanya berkontak sehingga menghasilkanperubahan letak gigi minimal % !am per hari. leh karena pipi, bibir dan lidah
berkontak dengan gigi hampir sepan!ang $aktu maka dapat dimengerti mengapa
gigi dapat berubah letaknya. =idah yang besar (makroglosi) atau pun adanya
tumor dapat mengubah keseimbangan letak gigi sehingga gigi terdorong ke arah
labialBbukal. Demikian !uga meskipun lidah normal akan tetapi tekanan dari pipi
dan bibir dihilangkan maka gigi#gigi !uga akan terdorong ke labialB bukal. Q
-
7/21/2019 BAB II isu 2
34/51
3%
Asal teanan Besaran )ama
Kontak gigi pada saat -
mengunyah sangat kuat sangat singkat
menelan ringan sangat singkat
4ekanan lidah, bibir dan
menelan sedang singkat
berbicara ringan sangat singkat
istirahat sangat ringan lama
4ekanan dari luar-
kebiasaan sedang berariasi
kekuatan ortodontik sedang berariasi
4ekanan intrinsik-
serat D= ringan lama
serat gingia berariasi lama
Palatum
ada bentuk kepala dolikose/alik akan didapatkan bentuk palatum yang sempit,
pan!ang dan dalam. Demikian !uga bentuk lengkung geligi rahang atas. ada
bentuk kepala brakise/alik akan didapatkan bentuk palatum yang lebar, pendek
dan dangkal. alatum merupakan proyeksi kon/igurasi /osa kranial anterior,
sedangkan kon/igurasi basis apikal gigi rahang atas ditentukan oleh perimeter
palatum. "entuk palatum ini dapat memengaruhi retensi peranti lepasan. adapalatum yang relati/ tinggi akan memberikan retensi dan pen!angkaran yang lebih
baik. erlu diperhatikan kadang#kadang terdapat torus palatinus yang dapat
mengurangi kenyamanan pasien bila pasien memakai peranti lepasan.
Kebersihan Mulut
Kebersihan mulut yang ter!aga baik merupakan indikator perhatian pasien
terhadap giginya serta dapat diharapkan adanya ker!a sama yang baik dengan
4abel 3.'. "esaran dan lamanya kekuatan yang mengenai gigi pada
saat ber/ungsi
-
7/21/2019 BAB II isu 2
35/51
39
pasien. era$atan ortodontik tidak boleh dimulai bila kebersihan mulut pasien
tidak baik. Aal ini disebabkan (') bila kebersihan mulut !elek, dengan pemakaian
peranti maka akan memperparah keadaan kebersihan mulut () belum tentu ada
ker!asama yang baik dengan pasien.
"ila kebersihan mulut kurang baik maka pasien harus dia!ari men!aga
kebersihan mulut dan pera$atan ortodontik dengan menggunakan peranti harus
ditunda dahulu. era$atan ortodontik dapat dimulai apabila kebersihan mulut
sudah mencapai standar. Dian!urkan untuk menunda pera$atan dengan
menggunakan peranti sampai pasien dapat memelihara kebersihan mulut sampai
kurang lebih 3 bulan.
Gingiitis kronis pada anak#anak biasanya disebabkan kebersihan mulut !elek.
Kadang#kadang ditemukan gingiitis hiperplastik pada regio insisii atas yang
dapat disebabkan tidak tertutupnya gingia di daerah tersebut oleh bibir sehingga
gingia kering. ada orang de$asa diperlukan pemeriksaan !aringan periodontal
yang lebih teliti.
Karies
emeriksaan gigi dengan karies perlu dilakukan karena gigi yang karies
merupakan penyebab utama malokiusi lokal. Karies merupakan penyebab
ter!adinya tanggal prematur gigi sulung sehingga ter!adi pergeseran gigi
permanen, erupsi gigi permanen yang lambat, dan lain#lain.
Fase Geligi
asien yang datang untuk pera$atan ortodontik biasanya dalam /ase geligi
pergantian atau permanen dan !arang pada /ase geligi sulung. ase geligi sulungditandai dengan adanya gigi sulung di rongga mulut (kurang lebih sampai dengan
umur % tahun). ase geligi pergantian ditandai dengan adanya gigi sulung dan gigi
permanen dalam rongga mulut (kurang lebih antara umur %#'' tahun), merupakan
proses pergantian dari /ase geligi sulung ke /ase geligi permanen. 7da !uga yang
menyebut sebagai /ase geligi bercampur oleh karena adanya campuran gigi
sulung dan gigi permanen dalam rongga mulut. ase geligi disebut /ase geligi
permanen bila semua gigi dalam rongga mulut adalah gigi permanen.
-
7/21/2019 BAB II isu 2
36/51
3&
Gigi !ang A#a
erlu diperiksa gigi yang ada dan dicatat keadaannya. ada /ase geligi pergantian,
gigi permanen yang tidak ada dalam rongga mulut perlu dilihat pada
rontgenogram. "egitu !uga adanya gigi kelebihan dan kelainan lain. Gigi dengan
karies maupun tumpatan yang lebar hendaknya diperiksa !uga prognosisnya
dalam !angka pan!ang. Aal ini akan memengaruhi pemilihan gigi apabila
diperlukan pencabutan dalam pera$atan ortodontik. ada anak# anak sering
didapatkan dekalsi/ikasi permukaan yang luas yang disebabkan oleh plak
terutama pada sisi lingual molar pertama ba$ah. rognosis !angka pan!ang untuk
gigi seperti ini Rbiasanya kurang baik.
Aipoplasia enamel yang terdapat pada gigi hendaknya !uga dicatat. Keadaan
ini dapat disebabkan karena penyakit sistemik yang berlangsung lama, atau pun
gangguan pertumbuhan misalnya amelogenesis imper/ekta. ada premolar ba$ah
kadang#kadang didapatkan premolar kedua yang hipoplastik dan keadaan ini
disebut gigi 4urner yang disebabkan oleh gangguan pada pembentukan mahkota
premolar atau adanya in/eksi periapikal akut pada gigi sulungnya.
2.&.& Analisis Fungsional
Path o- losure
ath o, &losure adalah arah gerakan mandibula dari posisi istirahat ke
oklusi sentrik. dealnyapath o, &losuredari posisi istirahat ke oklusi maksimum
berupa gerakan engsel sederhana mele$ati,reeay spa&eyang besarnya #3 mm,
arahnya ke atas dan ke depan. -reeay spa&e ? intero&&lusal &learan&e adalah
!arak antar oklusal pada saat mandibula dalam posisi istirahat. 7da macam
perkecualian path o, &losure yang bisa dilihat yaitu deiasi mandibular dan
%ispla&ementmandibula.
ath o, &losureyang bera$al dari posisi kebiasaan mandibula akan
tetapi ketika gigi mencapai oklusi maksimum mandibular dalam
posisi relasi sentrik. ni disebut deiasi mandibular
ath o, &losureyang bera$al dari posisi istirahat, akan tetapi oleh
karena adanya halangan oklusal maka didapatkan %ispla&ement
mandibula.
-
7/21/2019 BAB II isu 2
37/51
38
a. Deiasi Mandibula
Keadaan ini berhubungan dengan posisi kebiasaan mandibula. "ila
mandibula dalam posisi kebiasaan, maka !arak antar oklusal akan
bertambah sedangkan kondili letaknya lebih ma!u di dalam /osa
glenoidalis. 7rahpath o, &losureadalah ke atas dan kebelakang akan tetapi
bila gigi telah mencapai oklusi mandibula terletak dalam relasi sentrik
(kondili dalam posisi normal pada /osa glenoidalis).
b. *ispla&ementMandibula
*ispla&ementdapat ter!adi dalam !urusan sagital dan transersal. Kontak
premature dapat menyebabkan displacement mandibula untuk
mendapatkan hubungan antar ton!ol gigi yang maksimum. ada beberapa
keadaan %ispla&ementter!adi pada /ase gigi geligi sulung, kemudian pada
saat gigi permanen erupsi gigi tersebut akan diarahkan oleh kekuatan otot
ke letak yang memperparah ter!adinya %ispla&ement. *ispla&ementdapat
!uga ter!adi pada usia lan!ut karena gigi yang ma!u dan tidak terkontrol
yang disebabkan hilangnya gigi posterior akibat pencabutan.
*ispla&ement dalam !urusan transersal sering berhubungan dengan
adanya gigitan silang posterior. "ila lengkung gigi atas dan ba$ah sama
lebarnya, suatu %ispla&ementmandibula ke transersal diperlukan untuk
mencapai posisi oklusi maksimum. "ila hal itu ter!adi maka akan
didapatkan relasi gigitan silang gigi posterior pada satu sisi. leh karena
itu, diperlukan suatu usaha untuk menghilangkan kesalahan sistematik ini,
telah dikembangkan suatu metode untuk mendapatkan gambaran tiga
dimensi kompleks kranio/asial. :paya untuk mendapatkan gambaran yang
lebih akurat dan mengurangi kesalahan itu antara lain berupa &ompute%
tomography ># dan penciptaan perangkat lunak berbantuan
computer:&omputerai%e% %esign so,tare. +ekarang yang lagi
berkembang adalah digital imaging diantaranya berupa olumetric
imaging atau biasa disebut three %imensional imaging oleh karena
in/ormasi yang didapat berupa pan!ang, lebar dan dalam. 4ermasuk dalam
kategori ini adalah #= &one (eam ;olumetri& tomographydan teknologi
/0 >/agneti& 0esonan&e maging.
2.&.* Analisis Mo#el
-
7/21/2019 BAB II isu 2
38/51
*5
Model studi adalah rekam ortodontik yang paling sering digunakan untuk
menganalisis suatu kasus dan memberikan banyak in/ormasi, pembuatannya
relati/ mudah dan murah. Keadaan yang dapat dilihat pada model adalah sebagai
berikut-
"entuk lengkung gigi
Model dilihat dari oklusal kemudian diamati bentuk lengkung geligi.
"entuk lengkung geligi yang normal adalah berbentuk parabolaC ada
beberapa bentuk lengkung geligi yang tidak normal misalnya lebar,
menyempit di daerah anterior dan lain#lain.
"entuk lengkung geligi ini berhubungan dengan bentuk kepala misalnya
pasien dengan bentuk kepala brakise/alik cenderung memiliki bentuk
lengkung geligi yang lebar.
Diskrepansi pada model
Diskrepansi pada model adalah perbedaan antara tempat yang tersedia
(aailable space) dengan tempat yang dibutuhkan (re;uired space).
Diskrepasni pada model merupakan bagian dari diskrepansi total yang
terdiri dari- diskrepansi model, diskrepanasi se/alometrik, kedalaman
kura spee dan pergeseran molar ke mesial. Diskrepansi pada model
digunakan untuk menetukan macam pera$atan pasien tersebut, apakah
termasuk pera$atan pencabutan gigi permanen atau tanpa pencabutan gigi
permanen.
:ntuk mengetahui diskrepansi pada model perlu diketahui tempat yang
tersedia dan tempat yang dibutuhkan. engertian tempat yang tersedia
(aailable space) adalah tempat disebelah mesial molar pertama permanen
kiri sampai mesial molar pertama permanen kanan yang ditempati gigi#
gigi permanen (premolar kedua kiri sampai premolar kedua kanan)
kedudukanBletak benar.7da berbagai cara untuk mengukur tempat yang tersedia. +alah satu cara
untuk mengukur tempat yang tersedia di rahang atas adalah dengan
membuat lengkungan dari ka$at tembaga (brass $ire) mulai dari mesial
molar pertama permanen kiri mele$ati /isura gigi#gigi didepannya terus
mele$ati insisal insisi yang letaknya benar terus mele$ati /isura gigi#gigi
posterior sampai mesial molar pertama permanen kanan. Ka$at ini
kemudian diluruskan kemudian diukur pan!angnya. an!ang ka$at ini
-
7/21/2019 BAB II isu 2
39/51
*'
merupakn tempat yang tersedia. :ntuk rahang ba$ah lengkung ka$at
tidak mele$ati /isura gigi posterior tetapi le$at ton!olan bukan gigi
posterior rahang ba$ah.
@ara lain untuk mengukur tempat yang tersedia adalah dengan membagi
lengkung geligi dalam beberapa segmen, biasanya dari mesial molar
pertama permanen kiri sampai dengan mesial kaninus kiri. Dari mesial
kaninus kiri sampai mesial insisi sentral kiri, dari mesial insisi sentral
kanan sampai distal kaninus kanan, dari distal kaninus kanan sampai
mesial moalr pertama permanen kanan. Masing#masing segmen diukur
dengan kaliper kembudian di!umlahkan.
4empat yang dibutuhkan adalah !umlah lebar mesiodistal gigi#gigi
permanen disebelah mesial molar pertama permanen kiri sampai molar
pertama permanen kanan (premolar kedua kiri sampai premolar kedua
kanan). :ntuk mendapatkan tempat yang dibutuhkan !uga terdapat
beberapa cara. Dapat dilakukanpengukuran lebear mesiodistal premolar
kedua kanan sampai sampai premolar kedua kiri pada model studi,
kemudian di!umlahkan.
engukuran lebar mesiodistal gigi !uga dapat dipakai untuk menilai
apakah lebar gigi normal atau terdapat makrodonti atau mikrodonti.
?umlah lebar keempat insisi atas permanen antara &mm#3%mm dianggap
normal. "isa sa!a !umlahnya normal tapi ukuran masing#masing gigi tidak
normal, misalnya insisi sentral ukurannya melebihi normal sedangkan
insisi lateral ukurannya lebih kecil dari pada normal. leh karena itu
perlu diukur mesiodistal masing#masing gigi.
"ila pasien dalam /ase geligi pergantian maka ada beberapa cara untuk
mengukur. ertama adalah mengukur pada model untuk gigi#gigi yang
telah erupsi, sedangkan untuk gigi#gigi yang belum erupsi (benih gigi)
diukur pada rontgen /oto. @ara ini memiliki kelemahankarena gmbar pada
/oto rontgen biasanya mengalami distorsi, bisa bertambah pan!ang atau
bertambah pendek. :ntuk mengatasi keadaan ini dapat dilakukan
perhitungan agar didapat ukuran benih gigi yang tepat. 1umus untuk
menghitung lebar benih gigi adalah -
-
7/21/2019 BAB II isu 2
40/51
*
e discrepa>y. nsisi lateral
atas merupakan gigiyang paling banyak mengalami anomali, meskipun
gigi#gigi lain !uga mempunyai banyak ariasi ukuran.4ooth si>e analysis atau lebih sering disebut analisis bolton dilakukan
dengan mngukur lebar mesiodistal setiap gigi permanen. :kuran ini
kemudian dibandingkan dengan tabel standart !umlah lebar gigi anterior
atas maupun ba$ah (dari kaninus ke kaninus) dan !uga !umlah lebar
mesiodistal semua gigi atas dan ba$ah (molar pertama ke molar pertama)
tidak termasuk moalr kedua dan ketiga. "ila pengukuran menggunakan
saran digital maka komputer dengan cepat dapat menentukan tooth si>e
analysis. emeriksaan cepat untuk mengetahui perbedaan gigi anterior
dapat dilakukan dengan membandingkan ukuran insisi lateral atas dan
ba$ah. "ila insisi latelar atas lebih besar maka hampir dapat dipastikan
akan didapat perbedaan. :ntuk rahang ba$ah dapat dilakukan dengan
membandingkan ukuran premolar kedua atas dan ba$ah yang ukurannya
kurang lebih sama. "ila perbedaan ukuran gigi ini kurang dari ',0mm
!arang berpengaruh secara signi/ikan, tetapi kalau melebihi ',0 mm akan
menimbulkan maslah dalam pera$atan ortodonti dan sebaiknya hal ini
dimasukkan dalam pertimbangan pera$atan ortodontik.
Kura +pee
=engkung yang menghubungkan insisal insisi dengan bidang oklusal
molar terakhir pada rahang ba$ah. ada keadaan normal kedalamannya
tidak melebihi ',0 mm. ada kura spee yang positi/ (bentuk kuranya
-
7/21/2019 BAB II isu 2
42/51
**
!elas dan dalam) biasanya didapatkan gigi insisi yang supra posisi atau
gigi posterior yang in/ra posisi atau gabungan dari keduanya tadi.
Kura space adalah kura dengan dengan pusat pada suatu titik di tulang
lakrimal dengan radius pada orang de$asa %0#95 mm. Kura ini berkontak
di empat oklusi yaitu permukaan anterior kondili, daerah kontak
distooklusal molar ketiga, daerah kontak mesiooklusal molar pertama dan
tepi insisal.
Diastema
1uang antara dua gigi yang berdekatan, gingia diantara gigi#gigi
kelihatan. 7danya diastem pada /ase geligi pergantian masih merupakan
keadaan normal, tetapi adanya diastem pada /ase geligi permanen perlu
diperiksa lebih lan!ut untuk mengetahui keadaan tersebut suatu keadaan
yang tidak normal.
+imetri gigi#gigi
emeriksaan ini untuk mengetahui simetri gigi senama dalam !urusan
sagital maupun transersal dengan cara membandingkan letak gigi
permanen senama kiri dan kanan. "erbagai alat bisa digunakan untuk
keperluan pemeriksaan ini, misalnya suatu transparent ruled grid atau
simetroskop yang dapat dibuat sendiri.
=etakkan model studi pada dasarnya kemudian simetroskop diletakkan
pada bidang oklusal gigi mulai dari yang paling , bagian simetroskop
menyentuh gigi yang paling labial, garis tengah simetroskop garis berimpit
dengan median model. Kemudian geser simetroskop ke distal sambil
mengamati apakah gigi yang senama terletak pada !arak yang sama baik
dalam !urusan sagital maupun transersal.
Gigi yang terletak salah
enyebutan letak gigi yang digunakan diantaranya sebagai berikut-
2ersi - mahkota gigi miring kearah tertentu tetapi akar gigi tidak.
n/raoklusi - gigi yang tidak mencapai garis oklusi
dibandingkan dengan gigi lain dalam lengkung geligi.
+upraoklusi - gigi yang melebihi garis oklusal dibandingkan
dengan gigi lain dalam lengkung geligi.
1otasi - gigi berputar pada sumbu pan!ang gigi, bisa sentris
atau eksentris.
4ransposisi - dua gigi yang bertukar tempat
ktostema - gigi yang terletak diluar lengkung geligi
-
7/21/2019 BAB II isu 2
43/51
*0
Kelainan letak gigi dapat !uga merupakan kelainan sekelompok gigi.
rotrusi - kelainan kelompok gigi anterior atas yang sudut
inklinasinya terhadapat garis maksila ''5U untuk rahang ba$ah
85U terhadap garis mandibula.
1etrusi - kelainan kelompok ggi anterior atas yang sudut
inklinasinya terhadap garis maksila F ''5U, untuk rahang ba$ah
F85U
"erdesakan - gigi yang tumpang tindih
Diastema - terdapat ruang diantara dua gigi yang berdekatan.
ergeseran garis median (lengkung geligi terhadap median terbuka)
:ntuk menilai apakah ada pergeseran garis median lengkung geligi
terhadap median muka dilihat letak gigi insisi sentral kiri dan kanan. "ila
titik kontak insisi sentral terletak disebelah kiri garis median muka maka
keadaan ini disebut ter!adi pergeseran ke kiri, demikian pula sebaliknya.
enentuan garis median muka sebaiknya dilakukan langsung pada pasien.
1elasi gigi posterior
Jang dimaksud dengan relasi gigi adalah hubungan gigi atas dan ba$ah
dalam keadaan oklusi. Gigi yang diperiksa adalah molar pertama
permanen dan kaninus permanen. emeriksaan dalam !urusan sagital,
transersal dan ertikal. 1elasi !urusan sagital
Kemungkinan relasi molar yang dapat ter!adi adalah netroklusi,
distoklusi, mesioklusi, gigitan ton!ol dan tidak ada relasi
'. etroklusi - ton!ol mesiobukal molar pertama permanen
atas terletak pada lekukan bukal molar pertama permanen
ba$ah.
. Distoklusi - ton!ol mesiobukal molar pertama permanen
rahang atas terletak di antara ton!ol mesiobukal molar pertama
permanen ba$ah dan premolar kedua atau ton!ol distobukal
molar pertama permanen atas terletak pada lekukan bukal
molar pertama permanen ba$ah.
3. Mesioklusi - ton!ol mesiobukal molar pertama permanen
atas terletak pada ton!ol distal molar pertama permanen ba$ah.
*. Gigitan ton!ol - ton!ol mesiobukal molar pertama permanen
atas beroklusi dengan ton!ol mesiobukal molar pertama
permanen ba$ah.
-
7/21/2019 BAB II isu 2
44/51
*%
0. 4idak ada relasi - bila salah satu molar pertama tidak ada
misalnya olh karena dicabut atau oleh karena kaninus
permanen belum erupsi.
:ntuk relasi kaninus meskipun kaninus permanen baru tumbuh
sebagian telah dapat ditetapkan relasinya dengan melihat relasi
sumbu kaninus tersebut.
1elasi !urusan transersal
ada rahang normal relasi transersal gigi posterior adalah gigitan
/isura luar rahang atas, oleh karena rahang ats lebih lebar daripada
rahang ba$ah. 7pabila rahang atas terlalu sempit atau terlalu lebar
dapat menyebabkan ter!adinya perubahan relasi gigi posteriordalam !urusan transersal. erubahan yang dapat ter!adi antara
lainC gigitan ton!ol, gigitan /isura dalam atas dan gigitan silang
total luar rahang atas.
Keadaan klinis relasi gigi posterior dalam !urusan transersal
apabila rehang ba$ah terlalu sempit atau terlalu lebar dapat sama
dengan yang diatas akan tetapi penyebutannya lain.
1elasi !urusan ertikal
Kelainan dalam !urusan ertkal dapat berupa gigitan terbuka yangberarti tidak ada kontak antara gigi atas dan ba$ah saat oklusi.
1elasi gigi anterior
1elasi gigi anterior diperiksa dalam !urusan sagital dan ertikal. 1elasi
yang normal dalam !urusan sagital adalah adanya !arak gigitBoer!et.. !arak
gigit adalah hori>ontal oerlap o/ the incisors. ada keadaan normal gigi
insisi akan berkontak, insisi atas didepan insisi ba$ah dengan !arak
selebar ketebalan tepi insisal insisi atas, kurang lebih #3 mm dianggap
normal. "ila insisi ba$ah lebih antrior daripada insisi atas disebut !arak
gigit terbalik atau kadang#kadang ada yang menyebutnya gigitan silang
anterior.
:ntuk mendapatkan pengukuran yang sama maka diklinik digunakan
pengertian !arak gigit adalah !arak hori>ontal antara insisal insisi atas
dengan bidang labial insisi ba$ah. ?arak gigit pada gigitan silang anterior
diberi tanda negati/, misalnya #3 mm. ada relasi gigitan edge to edge
!arak gigitnya 5 mm.
-
7/21/2019 BAB II isu 2
45/51
*9
ada !urusan ertiakl dikenal adanya tumpang gigitBoerbite yang
merupakan ertical oerlap o/ the incicors. Diklinik tumpang gigit diukur
dari !arak ertikal insisal insisi atas dengan insisal insisi ba$ah, yang
normal mm. 4umpang gigit yang dalam menun!ukkan adanya gigitan
dalam. ada gigitan terbuka tidak ada oerlap dalam !urusan ertikal,
tumpang gigit ditulis dengan tanda negati/, misal #0 mm. ada relasi edge
to edge tumpang gigitnya 5 mm.
ada kasus gigitan silang anterior perlu diperhatikan besarnya /ree$ay
space dan tumpang gigit. "ila /ree$ay space lebih kecil daripada tumpang
gigit dan bila pasien dira$at dengan menggunakan piranti lepasan, pada
peranti ortodontik lepasan perlu ditambahn dengan peninggian gigitposterior untuk membebaskan gigi anterior atas terhadap halangan gigi
anterior ba$ah.
2.&., Analisa se-alometri
+e/alometrik adalah ilmu yang mempela!ari pengukuran#pengukuran yang
bersi/at kuantitati/ terhadap bagian#bagian tertentu dari kepala untuk mendapatkan
in/ormasi tentang pola kranio/asial (7rdhana, 5'').
Man/aat se/alometri radiogra/ik adalah (7rdhana, 5'')-
a. Mempela!ari pertumbuhan dan perkembangan kranio/asial.
Dengan membandingkan se/alogram#se/alogram yang diambil
dalam interal $aktu yang berbeda, untuk mengetahui arah
pertumbuhan dan perkembangan kranio/asial.
b. Diagnosis atau analisis kelainan kranio/asial.
:ntuk mengetahui /aktor#/aktor penyebab maloklusi
(seperti ketidak seimbangan struktur tulang muka).
c. Mempela!ari tipe /asial.
1elasi rahang dan posisi gigi#gigi berhubungan erat dengan tipe /asial.
7da hal penting yaitu - (') posisi maksila dalam arah
antero#posterior terhadap kranium dan () relasi mandibula
terhadap maksila, sehingga akan mempengaruhi bentuk pro/il -
cembung, lurus atau cekung.
d. Merencanakan pera$atan ortodontik.
-
7/21/2019 BAB II isu 2
46/51
*&
7nalisis dan diagnosis yang didasarkan pada perhitungan#perhitungan
se/alometrik dapat diprakirakan hasil pera$atan ortodontik yang
dilakukan.
e. aluasi kasus#kasus yang telah dira$at.
Dengan membandingkan se/alogram yang diambil sebelum, se$aktu
dan sesudah pera$atan ortodontik.
/. 7nalisis /ungsional.
ungsi gerakan mandibula dapat diketahui dengan membandingkan
posisi kondilus pada se/alogram yang dibuat pada $aktu
mulut terbuka dan posisi istirahat.
g. enelitian
Teni %embuatan se-alogram
') royeksi lateral atau pro/il
royeksi lateral dapat diambil pada sub!ek dengan oklusi sentrik , mulut
terbuka atau istirahat. Kepala sub!ek di/iksir pada se/alometer, bidang
sagital tengah terletak %5 inci atau '0,* cm dari pusat sinar S dan muka
sebelah kiri dekat dengan /ilm. usat berkas sinar S se!a!ar sumbu
transmeatal (ear rod) se/alometer. ?arak bidang sagital tengah#/ilm '& cm.
A (rank/urt Aori>ontal lane) se!a!ar lantai, sub!ek duduk tegak, kedua
telinga setinggi ear rod (7rdhana, 5'').
) royeksi postero#anteriorB/rontal
ada proyeksi postero#anterior tube diputar 85o sehingga arah sinar S
tegak lurus sumbu transmeatal (7rdhana, 5'').3) bli;ue se/alogram
bli;ue se/alogram kanan dan kiri dibuat dengan sudut *0V dan '30V
terhadap proyeksi lateral. 7rah sinar S dari belakang untuk menghindari
superimposisi dari sisi mandibula yang satunya. A se!a!ar lantai.
bli;ue se/alogram sering digunakan untuk analisis sub!ek pada periode
gigi bercampur (7rdhana, 5'').
-
7/21/2019 BAB II isu 2
47/51
*8
Teni %ena%aan se-alogram
7nalisis se/alometri radiogra/ik dibuat pada gambar hasil penapakan se/alogram.
7cetate >atte tracing paper (kertas asetat) tebal 5,553 inci ukuran &x'5 inci
dipakai untuk penapakan se/alogram. Kertas asetat dilekatkan pada tepi atas
se/alogram dengan +cotch tape (agar dapat dibuka apabila diperlukan), kemudian
diletakkan di atas iluminator (negatoscope). ena