bab i sindrom steven johnson fix
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 BAB I sindrom steven johnson fix
1/22
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Definisi
Sindrom Stevens-Johnson (SSJ) dan nekrolisis epidermal toksok (NET)
merupakan reaksi mukokutan akut yang mengancam nyawa, ditandai dengan
nekrosis epidermis yang luas sehingga terlepas. edua penyakit ini mirip
dengan ge!ala klinis dan histopatologis, "aktor resiko, penye#a# dan
patogenesisnya. Sehingga saat ini digolongkan dalam proses yang identik,
hanya di#edakan #erdasarkan keparahan sa!a. $ada ss!. Terdapat epidermolisis
se#esar % &' luas permukaan #adan ($*). Sedangkan pada NET +'.eterli#atan &'-' $* dise#ut se#agai overlap SSJNET.
Sindrom stevens-!ohnson (SSJ) merupakan sindrom yang mengenai
kulit, selaput lendir di ori"isium, danmata dengan keadaan umum #ervariasi
dari ringan sampai #erat. elainan kulit #erupa eritema, vesikula#ula, dapat
disertai purpura.
1.2 Epidemiologi
Secara umum insiden SSJ adalah &-/ kasus!uta penduduktahun,dan
insiden NET ',0-&,1 kasus!uta penduduktahun.angka kematian NET adalah
12-2,sedangkan angka kematian SSJ adalah 2-&1.penyakit ini
menyerang hampir semua usia, ter!adi peningkatan risiko pada usia diatas 0'
tahun. $erempuan le#ih sering terkena di#andingkan laki laki dengan
per#andingan 1,23&. Se#uah penelitian ko#ort menun!ukkan #ahwa usia
penderita SSJ rata-rata 12 tahun. 4ata dari ruang rawat inap 5S67
menun!ukkan #ahwa selama tahun 1'&'-1'& terdapat 28 kasus dengan
rincian3 SSJ 08,8, overlap SSJNET &9, dan NET ,.
1.3 Etiologi
$enye#a# utama ialah alergi o#at, le#ih dari 2'. 4imana peringkat
tertinggi ialah o#at analgetikantipiretik (02), disusul kar#ama:epin (1')
dan !amu (&,). ausa lain oleh amoksisilin, kotrimoksa:ol, dilantin,
klorokuin, dan adikti". Se#agian kecil dari in"eksi, vaksinasi, penyakit graft-
1
-
8/19/2019 BAB I sindrom steven johnson fix
2/22
versus-host , neoplasma dan radiasi. ;aktor-"aktor yang memper#esar risiko
tim#ulnya erupsi o#at adalah 3
&. Jenis kelamin
n"eksi dan keganasan
7ortalitas tinggi lainnya !uga ditemukan pada penderita erupsi o#at
#erat yang disertai dengan keganasan. 5eaktivasi dari in"eksi virus laten
dengan human herpes virus (@@A) umumnya ditemukan pada mereka
yang mengalami sindrom hipersensitivitas o#at.
/. =topik
;aktor resiko yang #ersi"at atopi ini masih dalam perde#atan.
1.4 Patogenesis dan etiopatogenesis
&.0.& Etiopatogenesis
7ekanisme pasti ter!adinya SSJ-NET #elum sepenuhnya diketahui.
$ada lesi SSJ-NET ter!adi reaksi sitotoksik terhadap keratinosit sehingga
mengaki#atkan apoptosis luas. 5eaksi sitotoksik yang ter!adi ,eli#atkan sel
2
-
8/19/2019 BAB I sindrom steven johnson fix
3/22
N dan sel lim"osit 5 64BC yang spesi"ik terhadap o#at penye#a#.
*er#agai sitokin terli#at dalam patogenesis penyakit ini, yaitu3 >-/, TN;-
y, >-&B, ;as-, granulisin, per"orin, gran:im-*.
Se#agian #esar SSJ-NET dise#a#kan karena alergi o#at.
*er#agaio#at dilaporkan merupakan penye#a# SSJ-NET adalah
sul"onamida, anti-konvulsan aromatik, alopurinol, anti-in"lamasi
nonsterioid dan nevirapin. $ada #e#erapa o#at tertentu, misalnya
kar#ama:epin dan alopurinol, "aktor genetik yaitu sistem @= #erperan
pada proses ter!adinya SSJ-NET. >n"eksi !uga dapat men!adi penye#a#
SSJ-NET, namun tidak se#anyak pada kasus eritema multi"ormeD misalnya
in"eksi vrus, dan mycoplasma.1.4.2 Patogenesis
$atogenesis SSJ #elum diketahui dengan !elas. Sasaran utama
Stevens-Johnson sindrom ini pada kulit #erupa destruksi keratinosit. $ada
alergi o#at akan ter!adi aktivitas sel T, termasuk 640 dan 64B. >-2
meningkat. Juga sitokin-sitokin yang lain. 640 terutama di daerah dermis,
sedangkan 64B pada epidermis. eratinosit epidermal mengekspresi
>6=7-&, >6=7-1, dan 7@6 >>.
Sel langerhans tidak ada atau sedikit. TN; al"a di epidermis
meningkat. 4iduga diperankan oleh reaksi alergi tipe >>> dan tipe >A.
4imana 3
• 5eaksi tipe >>> karena aki#at ter#entuknya kompleks antigen-
anti#ody yang mem#entuk mikropresipitasi sehingga ter!adi
aktivasi sistim komplemen. 4imana adanya akumulasi sel neutro"il
yang melepas liso:im dan mengaki#atkan kerusakan !aringan organ
target.
•5eaksi tipe >A diaki#atkan sel lim"osit T telah tersensitisasi.
Terkontak ulang dengan antigen yang sama. Set T terse#ut
melepaskan lim"okin dan mengaki#atkan peradangan.
=da dua macam mekanisme ter!adinya SSJ. $ertama adalah
mekanisme imunologis dan kedua adalah mekanisme non-imunologis.
?mumnya erupsi o#at tim#ul karena reaksi hipersensiti"itas #erdasarkan
mekanisme imunologis. #at dan meta#olit o#at #er"ungsi se#agai hapten,
yang menginduksi anti#odu humoral. 5eaksi ini !uga dapat ter!adi melalui
3
-
8/19/2019 BAB I sindrom steven johnson fix
4/22
mekanisme non imunologis yang dise#a#kan karena toksisitas o#at,
overdosis, interaksi antar o#at dan peru#ahan dalam meta#olisme.
&. 7ekanisme imunologis
Tipe-Tipe @ipersensitivitas 3
&) @ipersensitivitas Tipe >
@ipersensitivitas tipe > dise#ut !uga se#agai
hipersensitivitas langsung atau ana"ilaktik. 5eaksi ini
#erhu#ungan dengan kulit, mata, naso"aring, !aringan
#ronkopulmonar, dan saluran gastrointestinal. 5eaksi ini dapat
mengaki#atkan ge!ala yang #eragam, mulai dari ketidaknyamanan
kecil hingga kematian.
diperantarai oleh imunoglo#ulin E (>gE). omponen seluler
utama pada reaksi ini adalah mastosit atau #aso"il. 5eaksi ini
diperkuat dan dipengaruhi oleh keping darah, neutro"il dan
eosino"il.
?!i diagnostik yang dapat digunakan untuk mendeteksi
hipersensitivitas tipe > adala tes kulit (tusukan dan intradermal)
dan E>S= untuk mengukur >gE total dan anti#odi >gE spesi"ik
untuk melawan alergen (antigen tertentu penye#a# alergi) yang
dicurigai. $eningkatan kadar >gE merupakan salah satu penanda
ter!adinya alergi aki#at hipersensitivitas pada #agian yang tidak
terpapar langsung oleh alergen. Namun, peningkatan >gE !uga
dapat dikarenakan #e#erapa penyakit non-atopik sepeeti in"eksi
cacing, mieloma, dll. $engo#atan yang dapat ditempuh untuk
mengatasi hipersensitivitas tipe > adalah menggunakan anti-
histamin untuk mem#lokir reseptor histamin, penggunaan
>munoglo#ulin F (>gF), hyposensiti:ation (imunoterapi atau
desensiti:ation) untuk #e#rapa alergi tertentu.
1) @ipersensitivitas Tipe 1
4
-
8/19/2019 BAB I sindrom steven johnson fix
5/22
-
8/19/2019 BAB I sindrom steven johnson fix
6/22
terse#ut sehingga ter!adi pengendapan kompleks antigen-anti#odi
secara terus menerus. @al ini !uga ter!aid pada penderita penyakit
autoimun. $engendapan kompleks antigen-anti#odi terse#ut akan
menye#ar pada mem#ran sekresi akti" dan didalam saluran kecil
sehingga dapat mempengaruhi #e#erapa organ, seperti kulit,
gin!al, paru-paru, sendi atau dalam #agian koroid pleksus otak.
$atogenenis kompleks imun terdiri dari dua pola dasar, yaitu
kompleks imun karena kele#ihan antigen dan kompleks imun
karena kele#ihan anti#odi. ele#ihan antigen kronis akan
menim#ulkan sakit serum ( serum sickness) yang dapat memicu
ter!adinya artritis atau glomerulone"ritis. omplek imun karena
kele#ihan anti#odi dise#ut !uga se#agai reaksi =rthus, diaki#atkan
oleh paparan antigen dalam dosis rendah yang ter!adi dalam
kurun waktu lama sehingga menginduksi tim#ulnya kompleks
dan kele#ihan anti#odi.
Fam#ar &. $atogenesis reaksi hipersensitivitas tipe >>>
0) @ipersensitivitas Tipe 0
@ipersensitivitas tipe >A dikenal se#agai hipersensitivitas
yang diperantarai sel atau tipe lam#at (delayed-type). 5eaksi ini
karena aktivitas perusakan !aringan oleh sel T dan makro"ag.
-
8/19/2019 BAB I sindrom steven johnson fix
7/22
di"erensiasi sel T, seksresi sitokin dan leukosit lain pada daerah
yang terkena paparan. *e#erapa contoh umum dari
hipersensitivitas tipe >A adalah hipersensitivitas pneumonitis,
hipersensitivitas kontak (kontak dermatitis), dan reaksi
hipersensitivitas tipe lam#at kronis.
Fam#ar 1. $atogenesis reaksi hipersensitivitas tipe >A
1. 7ekanisme Non >munologis
5eaksi G pseudo-alergicH menstimulasi reaksi alergi yang
#ersi"at antibody-dependent . Salah satu o#at yang dapatmenim#ulkan adalah aspirin dan kontras media. Teori yang ada
menyatakan #ahwa ada satu ataule#ih mekanisme yang terli#at3
pelepasan mediator sel mastdengan cara langsung, akti"asi langsung
dari sistem komplemen, atau pengaruh langsung dari meta#olisme
en:im arachidonat sel.
E"ek kedua, diaki#atkan proses "armakologi o#at terhadap tu#uh
yang dapat menim#ulkan gangguan seperti alopesia yang tim#ul
aki#at penggunaan kemotherapi anti kanker. $enggunaan o#at-
o#atan tertentu secara progresi" ditim#un di#awah kulit, dalam
!angka waktu lamaakan mengaki#atkan gangguan lain seperti
hiperpigmentasi generalisata di""use.
1. !e"ala Klinis
Fe!ala #ervariasi ringan sampai #erat. $ada yang #erat penderita dapat
mengalami koma. 7ulainya penyakit akut dapat disertai ge!ala prodromal
7
-
8/19/2019 BAB I sindrom steven johnson fix
8/22
#erupa demam tinggi 9-0' 6, malaise, nyeri kepala, #atuk, pilek dan nyeri
tenggorok. 4engan segera ge!ala terse#ut dapat men!adi #erat. Stomatitis
(radang mulut) merupakan ge!ala awal dan paling mudah terlihat $ada
sindrom ini terlihat adanya trias kelainan #erupa3
&. elainan kulit
elainan kulit terdiri atas eritema ( kemerahan pada kulit), vesikel
(gelem#ung #erisi cairan) dan #ula (seperti vesikel namun ukurannya
le#ih #esar). Aesikel dan #ula kemudian pecah sehingga ter!adi erosi
yang luas. 4isamping itu dapat !uga ter!adi purpura. $ada #entuk yang
#erat kelainan ter!adi di seluruh tu#uh.
1. elainan selaput lendir di ori"isium
Iang tersering adalah di selaput lendir mulut (&'') kemudian
disusul oleh kelainan dilu#ang alat genital (2'), di lu#ang hidung dan
anus !arang. Aesikel dan #ula yang pecah men!adi erosi dan ekskoriasi
dan krusta kehitaman. Juga dapat mem#entuk pseudomem#ran.
elainan yang tampak di #i#ir adalah krusta #erwarna hitam yang te#al.
elainan dapat !uga menyerang saluran pencernaan #agian atas ("aring
dan eso"agus) dan saluran na"as atas. eadaan ini dapat menye#a#kan
penderita sukartidak dapat menelan dan !uga sukar #erna"as.. elainan mata
elainan mata merupakan B' diantara semua kasus, yang tersering
adalah kon!ungtivitis kataralis (radang kon!ungtiva). 4an yang terparah
menye#a#kan ke#utaan. 4isamping kelainan terse#ut terdapat !uga
kelainan lain seperti radang gin!al, dan kelainan pada kuku.
8
-
8/19/2019 BAB I sindrom steven johnson fix
9/22
1.# Peme$i%saan Pen&n"ang
Tidak ada pemeriksaan la#oratorium yang penting untuk menun!ang
diagnosis. $emeriksaan histopatoligis kulit dapat menyingkirkan diagnosis
#anding, dan umumny diperlukan untuk kepentingan medikolegal.
$emeriksaan la#oratorium perlu dilakukan untuk evaluasi keparahan
penyakit dan untuk tatalaksana pasien.
$emeriksaan yang perlu dilakukan adalah 3 darah tepi lengkap, analisis
gas darah, kadar elektrolit, al#umin dan protein darah, "ungi gin!al, "ungsi
hepar, gula darah sewaktu dan "oto rontgen paru. Selama perawatan, perlu
diwaspadai tanda-anda sepsis secara klinis dan dilakukan pemeriksaan
untuk menun!ang diagosis sepsis.
$asien-pasien dengan steven-!ohnson sindrom #iasanya mengalami
peningkatan !umlah serum, yakni se#agai #erikut3
- Tumor Necrosis ;actor (TN;)-alpha
- Solu#le interleukin 1- reseptor
- >nterleukin /
- 6-reactive protein
Se#agai tam#ahan, kultur urine dan luka diindikasikan #ila diduga
adanya ke!adian in"eksi.
9
-
8/19/2019 BAB I sindrom steven johnson fix
10/22
-
8/19/2019 BAB I sindrom steven johnson fix
11/22
keadaan ini adalah o#at anti#otik golongan sul"onamides, #ar#iturates,
kuinin dan #uta:on.
$ada hasil pemeriksaan histologi, SSJ dan TEN memperlihatkan
gam#aran limphohistiocytik cenderung #erada sekitar pleksus
super"isialis. Sedangkan ;4E, in"iltrat peradangan (neutro"il dan
eusino"il) #erada di pleksus super"isialis dan pro"unda.
1. TEN ( Toic Epidermal Necrolisis)
Fe!ala SSJ hampir mirip sekali dengan TEN ( Toic Epidermal
Necrolisis) namun pada TEN ge!alanya le#ih #erat dtadai dengan
kesadaran meurun (soporous-comatosa), ter!adi epidermolisis dan
di!umpai tanda Niklosksy sign positi".
$ada TEN !umlah lesi target yang #erupa 3a. >n"iltrat sel mononuklear disekitar pem#uluh darah dermis
super"isial
#. ?dem dan ekstravasasi sel darah merah di dermis papiler
c. 4egenerasi hidropik lamina #asalis sampai ter#entuk vesikel
supepidermal disertai #ula, dan lepasnya epidermis +' dari luas
permukaan *adan ($*) sedangkan pada SSJ %&' dari $*.
. Staphylococcal scalded Skin Syndrome (SSSS)
4ise#a#kan oleh in"eksi #akteri dan le#ih sering menyerang anak-
anak dan #ayi. Fam#aran ruamnya #erupa vesikel dan #ula dengan
ukuran #ervariasi dari numular sampai plakat. Epidermoisis (C) tetapi
!arang mengenai selaput lendir. 4alam penatalaksanaannya di#eri terapi
anti#iotik dan kortikosteroid merupakan kontraindikasi.
0. Eritema 7ulti"orme
=dalah reaksi mendadak dikulit dan selaput lendir dengan
e"loresensi yang khas #erupa gam#aran iris. $enye#a# yang pasti #elum
!elas, diduga karena alergi o#at, in"eksi virus, udara dingin atau
rangsangan "isik. Fam#aran ruamnya #erupa makula eritematosa yang
#undar dengan vesikel pada #agian tengahnya sehingga menyerupai
cincin yang dise#ut #entuk iris (target cell ). Tipe #ulosa 3 tampakplak
urtika dan di#er#agai tempat ditemukan #ula-#ula #esar, le#ar, tak
#er#atas tegas, dikelilingi oleh eritema.
1.* Penatala%sanaan
$enatalaksanaan SSJ yang pertama kali adalah o#at yang disangka
se#agai kausa segera dihentikan penggunaannya. Jika keadaan umum pasien
11
-
8/19/2019 BAB I sindrom steven johnson fix
12/22
#aikdan lesi tidak menyeluruh maka cukup dio#ati dengan prednison '-0'
mg sehari. alau keadaan umum #uruk dan lesi menyeluruh maka harus
dio#ati dengan cepat dan tepat, serta pasien harus dirawat inap. $enggunaan
kortikosteroid merupakan tindakan li"e-saving, yaitu #erupa deametason
secara intravena dengan dosis permulaan 0-/ 2 mg sehari. Se#agai contoh
seorang pasien SSJ yang #erat harus dirawat inap dan di#erikan
deametason /2 mg >A. *iasnya setelah #e#erapa hari (1- hari),masa
krisis telah terlewati, keadaan mem#aik dan tidak tim#ul lesi #aru. 4osisnya
segera diturunkan secara tepat, setiap hari diturunkan 2 mg. Setelah dosis
mencapai 2 mg seharilalu dapat digantikan dengan ta#let kortikosteroid,
misalnya prednisolon dengan dosis 1' mg sehariD sehari kemudian
diturunkan men!adi &' mg kemudian o#at terse#ut dihentikan. Jadi lama
pengo#atan kira-kira &' hari.
Selain deametason dapat digunakan metilprednisolon dengan dosis setara
mengingat e"ek sampingnya yang le#ih sedikit karna merupakan
kortikosteroid golongan ker!a sedang, akan tetapi harganya le#ih mahal.
4engan dosis kortikosteroid setinggi itu, maka imunitas pasien akan
#erkurang karena itu perlu di#erikan ant#iotik untuk mencegah in"eksi.
=nt#iotik yang dipilih hendaknya yang !arang menye#a#kan alergi,
#ersprektrum luas, dan tidak atau sedikit ne"rotoksik. @endaknya anti#iotik
yang di#erikan tidak segolongan atau memiliki rumus yang mirip dengan
anti#iotik yang dicurigai menye#a#kan alergi untuk mencegah sensitisasi
silang. 6ontoh o#at yang dapat di#erikan Sipro"loksasin 10'' mg
>ntravena, klindamisin yang e"ekti" untuk kuman yang an-aero# dengan
dosis 1/'' mg intravena sehari dan ce"triaon 1 gr intravena sehari &&.
$ada penggunaan kortikosteroid, tappering o"" hendaknya dilakukan cepat
karena umumnya penye#a# SSJ adalah eksogen. *ila tappering o"" tidak
lancar, perlu dipikirkan mungkin anti#iotik yang di#erikan sekarang !uga
menye#a#kan alergi sehingga masih tim#ul lesi #aru atau kemungkinan
penye#a#nya adalah in"eksi sehingga kultur darah perlu diker!akan.
$ada waktu penurunan dosis, mungkin dapat tim#ul miliaria kristalina.
@al ini adalah wa!ar, dosis kortikosteroid tetap harus diturunkan. @al lain
yang perlu diperhatikan adalah mengatur keseim#angan cairan, elektrolit
12
-
8/19/2019 BAB I sindrom steven johnson fix
13/22
dan nutrisi terle#ih pda pasien yang sukar menelan aki#at lesi dimulut dan
tenggorokan dan pada kesadaran menurun. ?ntuk itu dapat di#erikan in"us,
misalnya dektrose 2, Nacl 9, dan 5ingel aktat #er#anding &3&3& dalam
satu la#u yang di#erikan B !am sekali. Jika di#eri dengan terapi terse#ut
masih #elum terdapat per#aikan, maka dapat dilakukam trans"usi darah
se#anyak '' cc selama 1 hari. E"ek tra"usi ini se#agai imunorestorasi
karena mengandung sitokin dan leukosit yang meninggikan daya tahan
tu#uh.
$ada kasus purpura luas dapat di#erikan vitamin 6 2'' mg atau &'''
mg sehari intravena. Terapi topikal yang dapat di#erikan adalah krim
sul"odia:in-perak yang dapat di#erikanpada daerah yang erosi danekskoriasi, kenalog in ora #ase dan #etadine gargle untuk lesi dimulut,
emolien seperti krim urea &' untuk krusta te#al kehitaman pada #i#ir.
SSJ adalah reaksi yang gawat. *ila tidak dio#ati dengan #aik, reaksi ini
dapat menye#a#kan kematian, umumnya sampai 2 orang yang
mengalami TEN dan 2-&2 orang dengan SSJ.
-
8/19/2019 BAB I sindrom steven johnson fix
14/22
Ta#el &. =ngka kematian pasien SSJ-NET #erdasarkan nilai S65TEN
Nilai S65TEN =ngka kematian
'-&
1
0
2
,1
&1,&
2,B
2B,
9'
$ada pasien yang mengalami penyem#uhan, re-epitelisasi ter!adi dalam
waktu rerata minggu. Fe!ala sisa yang sering ter!adiadalah skar pada mata
dan gangguan penglihatan. adang-kadang ter!adi skar pada kulit, gangguan
pigmentasi dan gangguan pertum#uhan kuku.
BAB II
,AP-AN KASUS
2.1 Identitas Pasien
14
-
8/19/2019 BAB I sindrom steven johnson fix
15/22
Nama 3 Ny. @
?mur 3 ' Tahun
Jenis elamin 3 $erempuan
$eker!aan 3 >#u 5umah Tangga
=lamat 3 $enya#ungan, Sumatra ?taraSuku 3 7inang
=gama 3 >slam
Status 3 7enikah
2.2 Anamnesa
Seorang pasien perempuan #erusia ' tahun datang ke poliklinik ulit dan
elamin 5S?4 4r.=chmad 7ochtar *ukittinggi pada tanggal 1 "e#ruari
1'&/
Kel&/an Utamaulit dan #i#ir melepuh se!ak hari se#elum masuk 5umah Sakit.
i0aat Pena%it Se%a$ang
- ulit dan #i#ir melepuh se!ak hari se#elum masuk 5umah Sakit.
- Se#elumnya pasien minum o#at untuk sakit kepala dan demam
yaitu paracetamol, neurode, dan amoicillin, keesokan harinya
tim#ul gelem#ung #erair di daerah leher, dada, punggung, dan
wa!ah. Felem#ung pecah, kulit mengelupas di ikuti dengan rasa
nyeri.
- Se!ak 1 hari ini mulut susah di#uka, mata merah dan #uang air
kecil (*=) terasa sakit karena kulit #agian kelamin terkelupas.
- $asien #elum pernah mendapatkan pengo#atan untuk keluhan ini.
i0aat Pena%it Da/&l&
- *elum pernah sakit seperti ini se#elumnya.- Tidak ada riwayat alergi o#at-o#atan se#elumnya.
- Tidak ada riwayat alergi makanan
i0aat Pena%it Kel&a$ga
- Tidak ada keluarga pasien yang menderita penyakit seperti ini.
2.3 Peme$i%saan isi%
Stat&s !ene$alisata
- eadaan ?mum 3 Tampak sakit sedang
- esadaran 3 6omposmentis cooperative
- Status Fi:i 3 *aik
15
-
8/19/2019 BAB I sindrom steven johnson fix
16/22
- $emeriksaan Thora 3 4iharapakan dalam #atas normal
- $emeriksaan =#domen 3 4iharapakan dalam #atas normal
Stat&s De$matologi%&s
- okasi 3 wa!ah,leher, dada, punggung.- 4istri#usi 3 Feneralisata
- *entuksusunan 3 tidak teratur
- ?kuran 3 7ilier-lentikuler-Numular-$lakat
- *atas 3 Tegas
- E"loresensi 3 7akula eritema yang #undar dengan #ula
pada #agian tengahnya, krusta coklat kehitaman dan erosi.
16
-
8/19/2019 BAB I sindrom steven johnson fix
17/22
17
-
8/19/2019 BAB I sindrom steven johnson fix
18/22
Stat&s ene$eologi%&s Tidak di periksa
Kelainan 5&%osa
6 ri"isium 3
7ukosa mulut 3 tidak di periksa*i#ir 3 krusta kehitaman (C) dan erosi (C)
Kelainan K&%& Tidak terdapat kelainan
Kelainan am7&t Tidak terdapat kelainan
Kelainan Kelen"a$ ,imfe Tidak terdapat kelainan
2.4 Peme$i%saan An"&$an
6 $emeriksaan darah rutin
6 @itung !enis
2. Diagnosa
6 Sindrom Stevens Johnson (SSJ)
2.# Diagnosa Banding- Nekrolisis Epidermal Toksik (NET)
2.( Penatala%sanaan
Um&m
7engem#alikan keseim#angan cairan dan elekrolit dengan
pem#erian cairan intravena
@entikan pemakaian semua !enis o#at-o#at yang se#elumnya
dikonsumsi pasien.
4iet tinggi kalori tinggi protein rendah garam di#erikan secara
pariteral atau #erupa diet makanan lunak.
ompres #i#i dengan Na6l ',9 kali sehari
$erawatan mata dengan mengunakan salap mata
ompres pada #agian yang #asah
K/&s&s
- Sistemik 3 >n!eksi deametason 2 mg
- Topikal 3 Tiamcinolon asetonida ',&
Salisil talc 1
6 onsultasi ke #agian T@T dan mata.
P$ognosis- Kuo ad vitam 3 *onam
- Kuo ad sanationam 3 4u#ia ad #onam
- Kuo ad kosmetikum 3 4u#ia ad #onam
- Kuo ad "unctionam 3 4u#ia ad #onam
18
-
8/19/2019 BAB I sindrom steven johnson fix
19/22
ESEP
SUD A8'5AD 5-8'TA
&angan Poli%lini% K&lit dan Kelamin
Do%te$ d$. 5
Sip No. 1239sip92+1
B&%ittinggi: 2( e7$&a$i 2+1#
9 In" de;ametason mg
-
8/19/2019 BAB I sindrom steven johnson fix
20/22
RESUME
Seorang pasien perempuan #erusia ' tahun datang ke poliklinik kulit dan
kelamin 5S 4r. =chmad 7ochtar *ukittinggi pada tanggal 1 "e#ruari 1'&/dengan keluhan muncul kelainan pada kulit wa!ah, leher, dada, dan punggung
#erupa #ercak kehitaman se!ak hari yang lalu. Se#elumnya pasien minum o#at
untuk sakit kepala dan demam yaitu paracetamol, neurode, dan amoicillin,
keesokan harinya tim#ul gelem#ung #erair di daerah leher, dada, punggung, dan
wa!ah. Felem#ung pecah, kulit mengelupas di ikuti dengan rasa nyeri. Se!ak 1
hari ini mulut susah di#uka, mata merah dan #uang air kecil (*=) terasa sakit
karena kulit #agian kelamin terkelupas. $asien #elum pernah mendapatkan
pengo#atan untuk keluhan ini. $asien se#elumnya tidak pernah mengalami
penyakit ini dan pasien tidak mempunyai riwayat alergi o#at dan makanan.
$asien tampak sakit sedang, pada pemeriksaan vital sign dalam #atas
normal. Status generalisata ditemukan kelainan pada kulit, mukosa mulut, mata,
dada, punggung serta kaki pasien, ditemukan 7akula eritema yang #undar dengan
#ula pada #agian tengahnya, krusta coklat kehitaman dan erosi.
$asien disarankan untuk 3
7engem#alikan keseim#angan cairan dan elekrolit dengan
pem#erian cairan intravena
@entikan pemakaian semua !enis o#at-o#at yang se#elumnya
dikonsumsi pasien.
4iet tinggi kalori tinggi protein rendah garam di#erikan secara
pariteral atau #erupa diet makanan lunak..
ompres #i#i dengan Na6l ',9 kali sehari
$erawatan mata dengan mengunakan salap mata
ompres pada #agian yang #asah
onsultasi ke #agian T@T dan 7ata
4an di #erikan o#at 3
- Sistemik 3 >n!eksi deametason 2 mg
- Topikal 3 Tiamcinolon asetonida ',&
Salisil talc 1
6 onsultasi ke #agian T@T dan mata.
20
-
8/19/2019 BAB I sindrom steven johnson fix
21/22
$rognosa pasien 3
- Kuo ad vitam 3 *onam
- Kuo ad sanationam 3 4u#ia ad #onam
- Kuo ad kosmetikum 3 4u#ia ad #onam- Kuo ad "unctionam 3 4u#ia ad #onam
4=;T=5 $?ST== 3
21
-
8/19/2019 BAB I sindrom steven johnson fix
22/22
&. @alim, E"ita. Sindrom stevens johnson. >n 3 >lmu penyakit ulit dan elamin
;akultas edokteran ?niversitas >ndonesia. 8th edition. Jakarta.1'&2. hal&99-
1'&.
1. Siregar, 5.S. Sindroma stevens Johnson. >n 3 Saripati $enyakit ulit. th
edition. EF6. Jakarta. 1'&0. @al &0-&02.
22