bab i pendahuluan-revisi,
DESCRIPTION
contohTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Meningkatnya harga Energi Bahan Bakar Minyak (BBM) dunia secara
drastis yang disebabkan oleh menipisnya produksi minyak dunia dalam satu
dasawarsa terakhir, berdampak sangat besar terhadap pemenuhan kebutuhan
Energi BBM di tanah air, baik untuk Industri besar, industri menengah, dan
industri kecil, maupun untuk rumah tangga. Krisis bbm dirasakan di seluruh
pelosok Indonesia, mulai lapisan masyarakat perkotaan sampai ke pelosok-
pelosok pedesaan. Ditambah lagi, adanya peningkatan kegiatan produksi di
berbagai sektor pada Industri yang berskala besar, menengah sampai skala kecil di
Indonesia pada tahun-tahun terakhir ini menyebabkan penggunaan akan energi
bahan bakar adalah sangatlah besar. Dampak dari realitas tersebut adalah hampir
seluruh kegiatan industri menghadapi permasalahan pada penyediaan energi dan
tak jarang berimbas pada masalah pengangguran. Berangkat dari masalah tersebut
maka ide pencarian dan penggunaan energi alternatif merupakan salah satu solusi
untuk pemenuhan kebutuhan energi dengan harapan praktis, murah dan aman
dalam penggunaannya.
Berhubungan dengan penyediaan energi alternatif di tanah air, sudah
banyak peneliti yang melakukan berbagai riset. Riset yang mereka lakukan hingga
saat ini berkisar pada pemanfaatan limbah peternakan, limbah pertanian, batubara,
energi surya, mikro hidro, dan energi gelombang. Disamping itu terdapat juga
riset tentang pengembangan energi terbarukan dari minyak nabati seperti dari biji
1
jarak pagar dan buah ketela pohon Keseluruhan riset tersebut beberapa
diantaranya sudah banyak diterapkan, namun banyak pula yang masih dalam taraf
penelitian lanjutan yang disebabkan oleh berbagai permasalahan yang dihadapi
baik teknis maupun non teknis. Disisi lain, penelitian yang dilakukan masih
berhadapan dengan kendala pada aspek kuantitas maupun kualitas baik pada
sumber daya maupun pada aspek sosialisasi dan pendanaan.
Penelitian tentang konversi batubara dan penggunaan langsung di tanah
air, juga tidak kalah pentingnya. Dan khusus penggunaan langsung dalam bentuk
briket batubara, masih merupakan cara yang cukup lama sudah dikenal. Peluang
pencampuran batubara dan bahan limbah organik dari tumbuh-tumbuhan juga
merupakan suatu keniscayaan yang dapat dilakukan. Sebab, limbah industri
meubel adalah cukup berlimpah dan kebanyakan menjadi bahan terbuang saja
tanpa pemanfaatan untuk masyarakat. Padahal, pemanfaatan limbah hasil industri
meubel berupa serutan kasar maupun halus sebagai sisa-sisa kayu dan ampas buah
jarak pagar, adalah dapat dimanfaatkan secara bersamaan sebagai bahan campur
briket bio-batubara. Dengan demikian, pemanfaatan energi batubara dan limbah
organik khususnya berupa sisa serutan halus industri meubel dan ampas biji jarak
pagar adalah salah satu alternatif untuk pengembangan energi alternatif baik
secara kovensional maupun secara konversi.
Namun dalam kenyataannya, pabrik briket batubara masih menggunakan
batubara tanpa bahan campur biomasa yang sebenarnya sangat banyak terdapat di
lingkungan sekitar masyarakat desa. Biomasa yang dimaksud antara lain limbah
sekam kayu hasil kerajinan meubel yang banyak tersebar di sekitar lingkungan
2
kita. Padahal, sebagaimana dalam uraian diatas, limbah ini misalnya, dapat
dijadikan sebagai bahan campuran untuk pembuatan briket bio-batubara.
1.2. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui Persentase Bahan campuran yang efektif pada bahan utama
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada (sekam kayu & biji jarak)
maupun bahan penunjang (bahan pengikat) guna menghasilkan briket bio-
batubara yang baik yang dapat dimanfaatkan pada industri rumah tangga
sebagai bahan pengganti BBM.
2. Mengetahui Pengaruh penambahan sekam kayu & biji jarak pada
pembuatan dan pembakaran briket batubara.
3. Mempelajari Faktor-faktor yang menjadi kendala dalam efektifitas
pemanfaatan briket batubara yakni pada pembuatan dan pembakaran briket
batubara.
4. Untuk memenuhi salah satu mata kuliah pada semester VIII Jurusan
Teknik Pertambangan Institut Sains & Teknologi TD.Padede Medan.
1.3. Ruang Lingkup Pembahasan
Tulisan ini akan membatasi pembahasan berdasarkan aspek pembuatan
briket bio-batubara. Berapa perbandingan yang tepat antara komposisi batubara
peringkat rendah termasuk ukuran butirnya terhadap bahan baku biomasa dan
molas (bahan pengikat) yang dibutuhkan sehingga di peroleh briket bio-batubara
sesuai dengan kualitas yang diharapkan.
3
1.4 Metode Penulisan
Metode penulisan ini didasarkan pada metode pendekatan deskriptif, yang
bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi pada waktu sekarang dan
mencari solusi optimasi untuk periode berikutnya. Teknik pengumpulan data yang
ditempuh dengan prosedur penulisan yang mencakup :
1. Study kepustakaan, yaitu dengan membaca berbagai literatur yang dapat
mendukung penulis seminar tambang ini
2. Diskusi, yaitu dengan mengadakan dialog dan tanya jawab dengan orang-
orang yang berkaitan dengan pokok penulisan
1.5. Bagan Alir Penulisan
Diagram alir penelitian ditunjukkan dalam Gambar 1.1 yang menunjukkan
bagaimana memulai pembuatan briket bio-batubara, parameter tertentu apa yang
dijadikan patokan untuk pembakaran, pengujian serta pendataan dari proses
pembakaran. Akhir dari diagram alir ini adalah pembakaran yang merupakan
interpretasi terhadap data yang dihasilkan, baik pengamatan dalam bentuk tabel
maupun grafik distribusi perubahan suhu terhadap perubahan waktu pembakaran.
4
Preparasi Sampel BatubaraPenyediaan, Penghancuran, Uji Pembakaran; UntukPenggerusan, Preparasi Biomasa, Mengetahui Kharakteristik Molas, Soda Api, Air dan Pembakaran BriketPeralatan Penunjang; Alat Lab dan Non Karbonisasi – Bio BriketTungku Pembakaran dll
Klasifikasi pendataan; Sesuai Indikator, Suhu, Ukuran Butir Warna Asap, Warna Flame (LidahApi) Batubara Panjang Lidah Api, Warna Fly ash & Bottom Ash, Waktu Pembakaran awal dan Lanjut
Simulasi Pembuatan Briket Dengan Perbandingan Tertentu; Ukuran Butir, Molas, Air dan Biomasa
Kesimpulan & Saran
Gambar 1.1 Diagram Alir Penulisan
5