bab i pendahuluan - dkp.acehprov.go.id. studi inventarisasi ikan... · detritus (detritivores),...
TRANSCRIPT
Page 1 of 55
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu kawasan yang memiliki jumlah ikan
karang terkaya di dunia. Allen (1991) menyatakan bahwa terdapat 123 spesies
yang termasuk famili Pomacentridae, yang sekarang diperbarui sebanyak 152
spesies yang merupakan total tertinggi di dunia. Allen et al. (1998) mencatat
sebanyak 87 spesies ikan bidadari (Pomacentridae) dan ikan kupu-kupu
(Chaetodontidae) yang terdapat di Indonesia, yang juga merupakan jumlah
tertinggi di dunia.
Ikan merupakan salah satu fauna khas dari lahan basah. Perairan tawar,
payau atau asin merupakan habitat bagi berbagai spesies ikan. Ikan karang
merupakan ikan yang hidup, berkembang biak dan mencari makan di sekitar
karang. Ikan karang pada umumnya berukuran kecil dan relatif tidak berpindah-
pindah dan sebagian besar merupakan ikan hias. Potensi ikan karang yang
melimpah dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta merupakan komoditi
ekspor mendorong eksploitasinya secara besar-besaran, yang dapat mengancam
kelestariannya. Meskipun sumberdaya perikanan merupakan sumberdaya yang
dapat pulih kembali namun sifatnya yang terbatas sehingga perlu pengelolaan
secara bijaksana, terkendali dan terencana.
Komunitas ikan karang merupakan salah satu komponen utama dalam
ekosistem terumbu karang karena didapatkan dalam jumlah banyak dan
menyolok. Karena jumlahnya yang besar dan mengisi seluruh daerah di terumbu,
maka terlihat dengan jelas bahwa mereka merupakan penyokong hubungan yang
Page 2 of 55
ada di dalam ekosistem terumbu karang. Salah satu sebab tingginya keragaman
spesies di terumbu karang adalah variasi habitat terumbu yang terdiri dari karang,
daerah berpasir, teluk dan celah, daerah alga dan juga daerah yang dangkal serta
zona-zona yang ebrbeda yang melintasi karang (Nyabakken 1997).
Selain memiliki fungsi ekonomis, ekosistem terumbu karang juga
memiliki fungsi ekologis. Fungsi ekologis ekosistem terumbu karang antara lain
adalah sebagai pelindung pantai dari gelombang yang dapat menyebabkan abrasi.
Dalam kaitannya dengan siklus dan keberlanjutannya hidup biota laut, ekosistem
terumbu karang berperan sebagai daerah perlindungan, pemijahan biota laut dan
tempat mencari makanan.
Ancaman-ancaman terhadap terumbu karang bisa terjadi akibat dari
bencana alam dan perbuatan manusia. Salah satu yang disebabkan dari bencana
alam adalah terjadinya gempa bumi dan tsunami yang akan mematahkan terumbu
karang dan memecahkan karang yang rapuh atau menyebabkan terumbu karang
terangkat dari laut, sedangkan dari perbuatan manusia antara lain adalah
penangkapan ikan berlebihan, penangkapan ikan dengan metode merusak,
sedimentasi dan pencemaran serta pembangunan pesisir. Moosa dan Suharsono
(1995) menyatakan bahwa kegiatan merusak yang dilakukan oleh manusia lebih
bersifat kronis, tidak bersifat sementara seperti halnya yang disebabkan kejadian
alami.
Secara umum kondisi terumbu karang di Propinsi Aceh dapat
digambarkan dari kondisi perairan yang ada. Kondisi perairan di wilayah timur
Aceh pada umumnya mempunyai kecerahan kurang maksimal, kecuali di P.
Page 3 of 55
Arahmayang, Malahayati. Kondisi perairan semacam ini dikarenakan pesisir laut
timur Aceh banyak ditemukan muara sungai yang secara langsung membawa
sedimen dari daerah pegunungan. Faktor lain yang membuat perairan di wilayah
timur Aceh keruh adalah adanya pengadukan gelombang dan arus. Dimana
wilayah timur perairan Aceh berbatasan langsung dengan Selat Malaka sehingga
arus dan gelombang di perairan timur Aceh tergolong besar.
Kondisi perairan di perairan pantai barat berbeda dengan perairan pantai
timur Aceh. Perbedaan ini dapat dilihat dari jumlah muara sungai, di pantai barat
Aceh kurang begitu banyak muara karena topografi daerah pantai barat
merupakan gugusan perbukitan barisan. Ombak dan arus di perairan barat Aceh
termasuk besar karena termasuk perairan Samudera Hindia. Pasca tsunami
banyak sekali ditemukan pecahan karang (rubble) yang berserakan di sepanjang
pantai barat Aceh (Lhoknga).
Herdiana et al., (2010) menyatakan perairan Aceh merupakan salah satu
wilayah dengan potensi ikan tinggi karena terletak di ujung utara pulau Sumatera
dan meliputi tiga perairan, yaitu: Samudera Hindia, Laut Andaman dan Selat
Malaka. Keragaman ikan karang menurut Rudi, (2011) telah terdata 53 famili
dengan 571 spesies yang terdapat di perairan Aceh Besar bagian utara.
Sementara itu, Allen & Adrim, (2003) menduga di perairan Aceh bagian
utara dan barat memiliki kekayaan spesies ikan karang yang cukup tinggi dengan
beberapa diantaranya adalah spesies endemik. Secara komersial, ikan-ikan karang
memegang peranan penting dalam sektor perikanan dan pariwisata (English et al.
Page 4 of 55
1997). Oleh sebab itu, perlu dilakukan inventarisasi ikan karang ekonomis
penting di Provinsi Aceh.
1.2 Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan yang ingin di capai dalam kegiatan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui tingkat rekrutmen dan persentase ikan karang ekonomis penting
di Provinsi Aceh.
2. Mengetahui dinamika kelimpahan dan biomassa ikan karang di Provinsi
Aceh.
1.3 Manfaat Kegiatan
Adapun manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan informasi tentang
keadaan ikan karang ekonomis penting di Provinsi Aceh agar dapat digunakan
sebagai dasar kebijakan pengelolaan ekosistem khususnya terumbu karang dan
wilayah konservasi di Provinsi Aceh.
Page 5 of 55
BAB IIGAMBARAN UMUM
2.1 Ikan Karang
Ikan karang merupakan hewan vertebrata yang memiliki biodiversitas dan
distribusi yang tersebar luas di dunia, tercatat 13.500 spesies ikan yang menghuni
laut terdapat sekitar 4.000 jenis ikan yang menempati perairan di sekitar terumbu
karang (Bellwood, 2002). Distribusi biodiversitas ikan karang di dunia tersebar di
wilayah Indo-Pasifik yaitu 4.000 – 5.000 spesies. Allen & Adrim, (2003)
mengungkapkan sebagian besar sekitar 62% ikan karang tersebar luas di seluruh
Pasifik Barat hingga Pasifik tengah dan Samudera Hindia Barat, sekitar 39%
spesies tersebar luas baik di Indo - Pasifik Barat, Indo - Barat dan Pasifik Tengah,
23 % spesies terdistribusi di Pasifik barat dan tengah, 15 % (tidak termasuk
endemik) tersebar di seluruh Nusantara Indo - Australia, 5 % spesies tersebar di
Samudra Hindia, dan 4,7 % spesies endemik Indonesia. Indonesia memiliki
keanekaragaman ikan karang tertinggi di dunia yaitu 2057 spesies dalam 113
famili dan 39% tersebar di Indonesia.
Herdiana et al., (2010) menyatakan perairan Aceh merupakan salah satu
wilayah dengan potensi ikan tinggi karena terletak di ujung utara pulau Sumatera
dan meliputi tiga perairan, yaitu : Samudera Hindia, Laut Andaman dan Selat
Malaka. Keragaman ikan karang menurut Rudi, (2011) telah terdata 53 famili
dengan 571 spesies yang terdapat di perairan Aceh Besar bagian utara. Sementara
itu, Allen & Adrim, (2003) menduga di perairan Aceh bagian utara dan barat
memiliki kekayaan spesies ikan karang yang cukup tinggi dengan beberapa
diantaranya adalah spesies endemik.
Page 6 of 55
Ikan karang adalah ikan yang hidup dari masa juvenil hingga dewasa di
terumbu karang. Menurut Nybakken (1992), ikan karang merupakan organisme
yang jumlahnya terbanyak dan juga merupakan organisme besar yang mencolok
yang dapat ditemui di terumbu karang. Sukarno dan Hutomo (1986) menyatakan
bahwa keragaman komposisi taksa komunitas ikan karang dari suatu terumbu
karang ke terumbu karang lainnya sangat besar, tetapi komunitas ikan karang
mempunyai kesamaan bentuk sehingga memungkinkan hasil suatu penelitian
mempunyai tingkat generalisasi yang luas bagi sistem sirkum tropis.
Dalam ekosistem terumbu karang secara nyata komunitas ikan karang
dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok ikan yang kadang-kadang
terdapat pada terumbu karang dan ikan yang tergantung pada terumbu karang
sebagai tempat mencari makan, tempat hidup atau kedua-duanya (Sopandi, 2000).
Untuk mempertahankan kelestariannya, ikan karang bereproduksi secara generatif
melalui proses pemijahan.
Berdasarkan kebiasaannya, dalam ekosistem terumbu karang terdapat
empat kelompok ikan yang melakukan pemijahan, yaitu: Kelompok ikan pemijah
yang bermigrasi (migratory spawners), contohnya: Serranidae, Scaridae, dan
Labridae. Kelompok ikan yang tinggal dan memijah berpasangan (pair
spawnwers), contohnya: Chaetodontidae, Pomacanthidae, Scorpaenidae.
Kelompok ikan yang membuat sarang untuk menjaga telurnya (nest builders),
contohnya: Pomacentridae, Balistidae, Gobiidae. Kelompok ikan yang melindungi
telur-telurnya di dalam mulut (brooders), contohnya: Apogonidae.
Page 7 of 55
Berdasarkan makanannya, ikan karang diklasifikasikan dalam 6 kelompok,
yaitu: kelompok ikan pemakan segala (omnivores), kelompok ikan pemakan
detritus (detritivores), kelompok ikan pemakan tumbuhan (herbivores), kelompok
ikan pemakan zooplankton (zooplanktivores), kelompok ikan pemakan moluska
(molluscivores) dan kelompok ikan karnivora (carnivores) (Wootton, 1994).
2.2 Pengelompokan Ikan Karang
English et al. (1994) mengelompokkan jenis ikan karang ke dalam tiga
kelompok utama, yaitu:
a. Ikan-ikan target, yaitu ikan ekonomis penting dan biasa ditangkap untuk
konsumsi. Biasanya kelompok ikan-ikan target menjadikan terumbu karang
sebagai tempat pemijahan dan sarang/daerah asuhan. Ikan-ikan target diwakili
oleh famili Serranidae (ikan kerapu), Lutjanidae (ikan kakap), Lethrinidae
(ikan lencam), Nemipteridae (ikan kurisi), Caesionidae (ikan ekor kuning),
Siganidae (ikan baronang), Haemulidae (ikan bibir tebal), Scaridae (ikan
kakak tua) dan Acanthuridae (ikan pakol);
b. Ikan-ikan indikator, yaitu jenis ikan karang yang khas mendiami daerah
terumbu karang dan menjadi indikator kesuburan ekosistem daerah tersebut.
Ikan-ikan indikator diwakili oleh famili Chaetodontidae (ikan kepe-kepe);
c. Ikan-ikan major, merupakan jenis ikan berukuran kecil, umumnya 5 sampai
25 cm, dengan karakteristik pewarnaan yang beragam sehingga dikenal
sebagai ikan hias. Kelompok ikan-ikan major umumnya ditemukan
Page 8 of 55
melimpah, baik dalam jumlah individu maupun jenisnya, serta cenderung
bersifat teritorial.
Kelompok ikan-ikan major sepanjang hidupnya berada di terumbu karang,
diwakili oleh famili Pomacentridae (ikan betok laut), Apogonidae (ikan
serinding), Labridae (ikan sapu-sapu), dan Blenniidae (ikan peniru). Lowe and
McConel (1987) mengelompokkan komunitas ikan karang ke dalam dua
kelompok yaitu :
a. Kelompok ikan yang terkadang terdapat pada terumbu karang seperti ikan
dari famili Scombridae dan Myctophidae
b. Kelompok ikan yang tergantung pada terumbu karang sebagai tempat mencari
makan, tempat hidup atau kedua-duanya.
Berdasarkan penyebaran hariannya, ikan-ikan karang dapat dibagi menjadi
dua kelompok yaitu ikan yang aktif pada siang hari (diurnal) dan ikan yang aktif
pada mala hari (nokturnal). Menurut Lowe dan McConel (1987) sebagian besar
ikan karang bersifat diurnal serta ikan yang bersifat nokturnal biasanya
merupakan ikan karnivora. Menurut Randall et al. (1990), ikan-ikan diurnal
umumnya ikan herbivora yang berwarna cerah yang pada malam hari
bersembunyi di celah-celah batu atau gua-gua kecil dekat permukaan karang serta
ada yang membenamkan diri dalam pasir.
Beberapa deskripsi famili ikan karang menurut Randall et al. (1990) yaitu:
Acanthuridae: dikenal sebagai surgeonfish, memakan alga dasar dan memiliki
saluran pencernaan yang panjang; makanan utamanya adalah zooplankton atau
Page 9 of 55
detritus. Surgeonfishes mampu memotong ikan-ikan lain dengan duri tajam yang
berada pada sirip ekornya. Balistidae: golongan triggerfish, karnivora yang hidup
soliter pada siang hari, memakan berbagai jenis invertebrata termasuk moluska
yang bercangkang keras dan echinodermata; beberapa jenis juga memakan alga
atau zooplankton.
Blennidae: biasanya hidup pada lubang-lubang kecil di terumbu, sebagian
besar spesies penggali dasar yang memakan campuran alga dan invertebrata;
sebagian pemakan plankton, dan sebagian spesialis makan pada kulit atau sirip
dari ikan-ikan besar, dengan meniru sebagai pembersih. Caesonidae: dikenal
sebagai ekor kuning, pada siang hari sering ditemukan pada gerombolan yang
sedang makan zooplankton pada pertengahan perairan diatas terumbu, sepanjang
hamparan tubir dan puncak dalam gobah. Meskipun merupakan perenang aktif,
mereka sering diam untuk menangkap zooplankton dan biasanya berlindung di
terumbu pada malam hari.
Centriscidae: berenang dalam posisi tegak lurus dengan moncong kebawah;
memakan zooplankton yang kecil. Chaetodontidae: disebut juga ikan butterfly,
umumnya memiliki warna yang cemerlang, memakan tentakel atau polip karang,
invertebrata kecil, telur-telur ikan lainnya, dan alga berfilamen, beberapa spesies
juga pemakan plankton. Ephippidae: bentuk tubuh yang pipih, gepeng, mulutnya
kecil, umumnya omnivora, memakan alga dan invertebrata kecil. Gobiidae:
umumnya terdapat di perairan dangkal dan disekitar terumbu karang. Kebanyakan
karnivora penggali dasar yang memakan invertebrata dasar yang kecil, sebagian
juga merupakan pemakan plankton. Beberapa spesies memiliki hubungan
Page 10 of 55
simbiosis dengan invertebrata lain (misalnya : udang) dan sebagian dikenal
memindahkan ectoparasit dari ikan-ikan lain.
Labridae: dikenal dengan wrasses, merupakan ikan ekonomis penting,
memiliki bentuk, ukuran dan warna yang sangat berbeda. Kebanyakan spesies
penggali pasir, karnivora bagi invertebrata dasar; sebagian juga merupakan
pemakan plankton dan beberapa spesies kecil memindahkan ectoparasit dari ikan-
ikan lain yang lebih besar. Mullidae: dikenal dengan goatfish, memiliki sepasang
sungut di dagunya, yang mengandung organ sensor kimia dan digunakan untuk
memeriksa keberadaan invertebrata dasar atau ikan-ikan kecil pada pasir atau
lubang di terumbu, banyak yang memiliki warna yang cemerlang. Nemipteridae:
dikenal sebagai threadfin breams atau whiptail breams, ikan karnivora yang
umumnya memakan ikan dasar kecil, sotong-sotongan, udang-udangan atau
cacing; beberapa spesies adalah pemakan plankton. Pomacentridae: dikenal
dengan damselfishes, memiliki bermacam warna yang berbeda secara individu
dan lokal bagi spesies yang sama.
Beberapa spesies merupakan ikan herbivora, omnivora atau pemakan
plankton. Damselfish meletakkan telur-telurnya di dasar yang dijaga oleh ikan
jantan. Termasuk didalam kelompok ini ikan-ikan anemon (Amphiprioninae)
yang hidup berasosiasi dengan anemon laut. Scaridae: dikenal sebagai parrotfish,
herbivora, biasanya mendapatkan alga dari substrat karang yang mati.
Mengunyah batu karang beserta alga serta membentuk pasir karang, hal ini
membuat parrotfish menjadi salah satu produsen pasir penting dalam ekosistem
terumbu karang.
Page 11 of 55
Scaridae merupakan ikan ekonomis penting. Serranidae: dikenal dengan
sea bass, kerapu, predator penggali dasar, ikan komersial, memakan udang-
udangan dan ikan. Subfamilinya adalah Anthiinae, Epinephelinae dan Serranidae.
Sygnathidae: dikenal sebagai kuda laut atau pipefish. Beberapa memiliki warna
yang indah. Umumnya terbatas di perairan dangkal. Memakan invertebrata
dengan menghisap pada moncong pipanya. Jantannya memiliki kantong eram
sebagai tempat penyimpanan telur dan diinkubasikan. Zanclidae: memiliki
bentuk seperti Acanthuridae dengan mulut yang tabular tanpa duri di bagian ekor.
Memakan spons juga invertebrata dasar.
Menurut Sale (1991), kelompok ikan karang yang berasosiasi paling erat
dengan lingkungan terumbu karang menjadi tiga golongan utama yaitu :
a. Labroid: Labridae (wrasses), Scaridae (parrot fish), dan Pomacentridae
(damselfishes).
b. Acanthuroid: Achanturidae (surgeonfishes), siganidae (rabbitfishes), dan
Zanclidae (Moorish idols).
c. Chaetodontoid: Chaetodontidae (butterflyfishes) dan Pomachantidae
(angelfishes).
2.3 Ekologi Ikan Karang
Tiap kelompok ikan masing-masing mempunyai habitat yang berbeda,
tetapi banyak spesies yang terdapat pada lebih dari satu habitat. Umumnya tiap
spesies mempunyai kesukaan (preferensi) terhadap habitat tertentu (Aktani,
2003). Wooton (1992) menyatakan bahwa ikan hanya dapat bertahan hidup
Page 12 of 55
dalam kisaran kondisi lingkungan tertentu. Kondisi lingkungan tersebut secara
umum meliputi suhu, kandungan oksigen, salinitas, dan pergerakan air. Suhu
mengendalikan reaksi-reaksi kimiawi yang berlangsung di perairan. Suhu juga
berpengaruh terhadap aktivitas reproduksi, pertumbuhan, dan aktivitas makan.
Oksigen yang disuplai melalui proses respirasi akan membatasi laju metabolisme
aerobik.
Dalam suatu ekosistem terumbu karang terdapat kelimpahan,
keanekaragaman ikan-ikan terumbu yang menyusun suatu kegiatan pemangsaan,
persaingan dan interaksi. Wootton (1992) juga menyatakan bahwa keterbatasan
sumberdaya makanan, tempat tinggal, dan tempat berlindung mengakibatkan
terjadinya mekanisme evolusi. Mekanisme evolusi mengurangi persaingan antar
spesies, spesies dengan kebutuhan makanan yang sama tidak akan bersaing
karena memiliki tempat yang berbeda ini disebut dengan seleksi habitat,
kemudian seleksi sumberdaya contohnya ikan karnivora yang menunjukkan
pembagian makanan, dan juga pembagian waktu yaitu aktifitas makan pada
malam hari atau siang hari.
Menurut Syakur (2000), beberapa karnivora bersifat diurnal, aktivitas
makannya berlangsung pada siang hari dan beristirahat pada malam hari,
kelompok yang lain adalah kelompok nokturnal, aktivitas makannya berlangsung
pada malam hari. Keanekaragaman warna ikan-ikan karang berfungsi sebagai
kamuflase, pemberitahuan, dan jebakan. Latar belakang substrat karang dapat
dijadikan kamuflase bagi ikan-ikan karang untuk menghindar dari pemangsanya
Page 13 of 55
dan sebagai jebakan untuk mencari mangsa. Warna ikan-ikan karang yang cerah
mengisyaratkan bahwa ikan tersebut beracun (Nybakken, 1992).
Interaksi mutualistik antar spesies mempengaruhi distribusi dan
kelimpahan ikan karang. interaksi ini dapat terlihat dari beberapa ikan karang
yang berfungsi sebagai pembersih, contohnya Labroides dimidiatus, memakan
ektoparasit yang terdapat di permukaan tubuh dan insang ikan-ikan lain. Interaksi
mutualistik yang lain terjadi antara ikan dan invertebrata contohnya, Amphiprion
spp yang berasosiasi dengan anemon laut. Ikan memperoleh perlindungan dari
pemangsanya karena adanya nematocyst yang terdapat pada tentakel anemon
(Wotton, 1992).
Hampir seluruh ikan-ikan karang melalui fase pelagic di awal daur
hidupnya. Setelah satu bulan atau lebih juvenil-juvenil mencapai ukuran tertentu,
juvenil-juvenil akan tinggal di daerah terumbu karang. Apabila ruang di terumbu
karang terbatas, maka kematian dan migrasi ikan-ikan karang akan memberikan
peluang hidup bagi juvenil. Kapan dan dimana ruang tersebut akan tersedia tidak
dapat diperkirakan. Konsekuensi dari mekanisme tersebut adalah perubahan
komposisi spesies dan kelimpahan relatif pada waktu tertentu karena recruitment
(Wotton, 1992). Fisiografis dasar perairan adalah faktor utama yang menentukan
distribusi dan kelimpahan ikan-ikan karang. Keberadaan ikan-ikan karang sangat
dipengaruhi oleh kesehatan terumbu karang, biasanya ditunjukkan oleh
persentase tutupan karang hidup (life coverage) (Aktani, 1990). Distribusi ruang
(spatial distribution) berbagai spesies, bervariasi menurut kondisi alami dasar
perairan (Aktani, 1990).
Page 14 of 55
Komunitas ikan karang merupakan salah satu komponen utama dalam
ekosistem terumbu karang karena didapatkan dalam jumlah banyak dan
menyolok. Karena jumlahnya yang besar dan mengisi seluruh daerah di terumbu,
maka terlihat dengan jelas bahwa mereka merupakan penyokong hubungan yang
ada di dalam ekosistem terumbu karang. Salah satu sebab tingginya keragaman
spesies di terumbu karang adalah variasi habitat terumbu yang terdiri dari karang,
daerah berpasir, teluk dan celah, daerah alga dan juga daerah yang dangkal serta
zona-zona yang ebrbeda yang melintasi karang (Nyabakken 1997). Secara
komersial, ikan-ikan karang memegang peranan penting dalam sektor perikanan
dan pariwisata (English et al. 1997).
Ikan karang merupakan jenis ikan yang umumnya menetap atau relatif
tidak berpindah tempat dan pergerakannya relatif mudah di jangkau. Jenis
substrat yang biasanya dijadikan habitat antara lain karang hidup, karang mati,
pecahan karang dan karang lunak (Suharti 2005). Berdasarkan tingkah lakunya,
ikan karang ada yang hidup secara individual atau ditemukan menyendiri
contohnya ikan lepu ayam (Pterios sp.), mengelompok 3-10 ekor contohnya ikan
kambuna (Platax sp.) dan dalam bentuk gerombolan contohnya ikan ekor kuning
(Caesio sp.). Kelompok ikan karang terdiri dari: a) jenis ikan yang hidup menetap
di karang; b) ikan yang minimal menggunakan wilayah terumbu karang sebagai
habitatnya; c) jenis ikan yang hanya berada di terumbu karang pada sebagian
siklus hidupnya, misalnya saat juvenil dan pada saat dewasa baru keluar dari
terumbu (Nybakken 1997).
Page 15 of 55
Selain kecenderungan tersebut, ikan karang juga mempunyai sifat
teritorial, mereka akan menentukan wilayah kekuasaannya sehingga jika mereka
diusik oleh penyelam, beberapa saat kemudian akan datang kembali ke wilayah
tersebut. Contohnya pada jenis ikan betok laut (Pomacentrus sp.), ikan giru
(Amphiprion sp.) dan ikan kepe-kepe (Chaetodon sp.), sedangkan yang bersifat
migratori atau senantiasa berpindah ekosistem antara lain ikan hiu (Carcharinus
sp.) (Nybakken 1997).
Sekitar 30 sampai 100 spesies dari beberapa famili ikan karang yang
banyak mendominasi, diantaranya adalah Pomacentridae (ikan betok laut),
Chaetodontidae (ikan kepe-kepe), Acanthuridae (ikan pakol), Scaridae (ikan
kakatua), Apogonidae (ikan serinding), Gobiidae (ikan gobi) dan Serranidae
(ikan kerapu). Umumnya ikan-ikan karang ini mudah ditandai dari warna, corak
dan struktur badannya yang berbeda, sehingga memudahkan dalam pengamatan
jenis dan tingkah laku ikan-ikan karang.
Page 16 of 55
BAB IIIMETODELOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilakukan selama dua bulan, mulai September hingga
Oktober 2015. Lokasi penelitian ini tersebar di pantai Timur Aceh dan pantai
Barat Aceh. Lokasi pantai Timur Aceh yaitu: Ujung Pulau Aramayang,
Malahayati – Aceh Besar, Karang Brouk, Bungkah – Lhokseumawe dan Karang
Teupa – Aceh Utara. Adapun lokasi di pantai Barat Aceh yaitu: Laut Krueng, Cot
Jeumpa – Aceh Besar, Karang Dua Puncak, Labuhan Haji – Aceh Selatan dan
Karang Mesjid – Blang Pidie.
3.2 Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari rubber boat, roll
meter (150 m), transek kuadrat (50 x 50 cm), GPS (Global Positioning System),
kamera digital bawah air, alat tulis bawah air dan peralatan selam dengan
menggunakan SCUBA (Self Contained Underwater Buoyancy Apparatus).
3.3 Metode Pengambilan Data Ikan
Pengambilan data ikan karang dilakukan pada area terumbu karang.
Metode yang digunakan pada pengambilan data ikan karang adalah dengan
sensus visual (visual cencus), yakni mencatat jenis dan jumlah ikan yang berada
di kolom air (English et al., 1994).
Page 17 of 55
Gambar 3.1 Lebar transek untuk survei ikan karang dengan batas pengamatanmasing-masing 2,5 m ke bagian kiri dan kanan transek garis (WCS 2006).
Pendataan ikan karang tersebut dilakukan dengan menyelam scuba di
sepanjang garis transek dan populasi ikan yang disensus adalah pada luasan 2,5
m samping kiri-kanan sepanjang garis transek. Data ikan yang diamati untuk
kemudian dicatat ke dalam kolom tabel yang telah disusun pada kertas ukuran A4
(tahan air) dengan alat pensil dan sabak. Pengambilan data ikan per masing-
masing stasiun pengamatan dilakukan sebanyak 1 kali dengan 2 kali pengulangan
dan di bantu dengan kamera undewater.
3.4 Metode Analisis Data
a. Indeks Keanekaragaman
Indeks keanekaragaman atau indeks Shannon-Weaver1 (H’) digunakan
untuk menggambarkan hubungan antara kelimpahan jenis biota karang. Jika H’ =
0 maka komunitas terdiri dari satu jenis/spesies tunggal dan jika nilainya
mendekati maksimum maka semua spesies terdistribusi secara merata dalam
komunitas.
Page 18 of 55
N
s
Menurut Legendre & Legendre (1983):n ni
H ' pi log2 pi; pi i1
Dengan:
H’ = Indeks keanekaragaman
ni = panjang jenis ke-i
N = panjang total, dimana: Min value = 0, max value = 10
Kriteria menurut Mason (1981) in Azhar & Edinger (1996)
H’<3,20 = keanekaragaman kecil dan tekanan ekologi sangat kuat
3,20<H’<9,97 = keanekaragaman sedang dan tekanan ekologi sedang H’>9,97
= keanekaragaman tinggi, terjadi keseimbangan ekosistem Sedangkan menurut
Shannon & Weaver (1963) in Ludwig & Reynolds (1988):
H ' ni lnni
i1 N N
Dimana:
H’ = Indeks keanekaragaman
S = jumlah kategori yang ditemukan
ni = panjang jenis ke-i
N = panjang total, dengan; Min value = 0, max value = ~ 4,6.
Kriteria penentuan indeks kenaekaragaman berdasarkan Krebs (1985):
H’<1 = keanekaragaman jenis rendah
1<H’<3 = keanekaragaman jenis sedang
H’>3 = keanekaragaman jenis tinggi.
Page 19 of 55
Kedua rumus tersebut bersumber dari satu referensi yang sama, Shannon-
Weaver (1963), hanya berbeda pada penggunaan log2 dan ln. Penggunaan log2
yang memiliki rentang nilai hasil luas disarankan untuk digunakan jika karang
yang diteliti memiliki ukuran koloni kecil. Sebaliknya ln disarankan jika ukuran
koloni karang yang diteliti termasuk dalam ukuran normal.
b. Indeks Keseragaman
Indeks keseragaman (E) digunakan untuk melihat keseimbangan individu
di dalam komunitas terumbu karang. Nilainya merupakan perbandingan antara
nilai keanekaragaman dengan keanekaragaman maksimumnya yang memiliki
kisaran nilai antara 0 hingga 1.
Rumus yang diguanakan menurut Legendre & Legendre (1983):
E H '
; H 'H 'max
max log2 S
Dimana :
E = Evennes indices
H’ = indeks keanekaragaman
S = jumlah jenis yang ditemukan
Adapun kriteria keseragaman menurut Mason (1981) in Azhar & Edinger
(1996):
E < 0.4 = keseragaman populasi kecil
0.4 < E < 0.6 = keseragaman populasi sedang
E > 0.6 = keseragaman populasi tinggi
Page 20 of 55
C p2 i
Atau, menurut Pielou (1966), keseragaman diukur dengan:
e H '
; H 'H 'max
max ln S
Dimana :
e = indeks evenness
H’ = indeks keanekaragaman
H’ max= keanekaragaman jenis pada kondisi kemerataan maksimum (lnS)
Dengan kriteria keseragaman menurut Krebs (1985):
e<0,4 = keseragaman jenis rendah
0,4<e<0,6 = keseragaman sedang
e>0,6 = keseragaman tinggi.
c. Indeks Dominansi
Odum (1971) menyatakan bahwa indeks dominasi adalah perbandingan
kuadrat antara kelimpahan individu suatu jenis dengan jumlah keseluruhan
individu dalam komunitas. Indeks dominansi (C) digunakan untuk mengetahui
sejauh mana suatu kelompok biota mendominasi kelompok lain.
n n n 2
i Ni1 i1
Dimana:
C = indeks dominasi, n = jumlah individu jenis ke – i dan N = jumlah seluruh
individu
Nilai indeks keseragaman (E) dan indeks dominansi (C) berkisar antara 0
hingga 1, semakin kecil nilai E maka nilai C akan semakin mendekati satu artinya
Page 21 of 55
semakin kecil keseragaman suatu populasi maka ada kecenderungan suatu jenis
mendominasi populasi tersebut.
Berdasarkan Krebs (1985):
<0,5 = dominasi rendah
0,5<C<1 = dominasi sedang
C>1 = dominasi tinggi.
Page 22 of 55
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Identifikasi kondisi dan Jenis Ikan Karang
4.1.1 Pantai Timur Aceh
a. Ujung Pulau Aramayang – Malahayati
Lokasi penelitian di daerah Ujung Pulau Arahmanyang yang masih
merupakan wilayah pantai Malahayati, secara geografis terletak pada posisi N 05º
36' 37,8" dan E 95º 31' 41". Kelimpahan ikan karang di site Ujung Pulau
Aramayang pada kedalaman 5m adalah 177 individu yang terdiri atas 29 spesies
dari 11 famili ikan karang. Sedangkan pada kedalaman 3m ditemukan 119
individu yang terdiri dari 21 spesies dari 10 Famili.
Ikan ekor kuning mendominasi kelimpahan ikan pada kedalaman 5m di
site Ujung Pulau Aramayang Malahayati dengan kelimpahan 55 individu. Ikan
ekor kuning termasuk dalam Famili Caesionidae yang merupakan salah satu ikan
pelagis, dikelompokkan juga ke dalam ikan-ikan konsumsi. Sedangkan
Damselfish mendominasi pada kedalaman 3m pada site ini. Ikan ini termasuk
dalam kelompok famili Pomacentridae yang merupakan salah satu ikan karang
yang hidup pada habitat karang-karang bercabang.
Keanekaragaman Site Ujung Pulau Aramayang pada kedalaman 5m
termasuk dalam kondisi sedang dan indeks dominasi dari tiap spesiesnya kecil
serta keanekaragaman dari populasinya pun tinggi sehingga dapat disimpulkan
bahwa komunitas pada kedalaman ini termasuk stabil. Pada kedalaman 3m di site
ini memiliki keanekaragaman yang termasuk dalam kondisi sedang. Keseragaman
Page 23 of 55
antar spesiesnya pun tinggi dan dominasi rendah sehingga komunitasnya dalam
kondisi stabil.
Tabel 4.1 Jenis Ikan Karang yang Ditemukan di Perairan Ujung Pulau Aramayangpada kedalaman 5m
No Famili Genus Spesies Jumlah1 Labridae Thalassoma lunare 12 Halichoeres dussumieri 23 Gomphosus varius 54 Labroides dimidiatus 45 Bodianus axillaris 16 Bodianus diana 17 Halichoeres hortulanus 28 Pomacentridae Pomacentrus sp 29 Dascyllus reticulatus 4710 Abudefduf vaigiensis 311 Nemipteridae Scolopsis bilineatus 612 Pomachantidae Centropyge eibli 313 Caesionidae Pterocaesio lativitata 4014 Caesio caerulaurea 515 Caesio xanthonota 1016 Acanthuridae Ctenochaetus striatus 417 Acanthurus grammoptilus 218 Acanthurus pyroferus 419 Acanthurus leucosternon 520 Naso sp2 621 Zanclidae Zanclus cornutus 422 Mullidae Parupeneus barberinus 423 Siganidae Siganus javus 324 Holocentridae Sargocentron caudimaculatum 325 Chaetodontidae Chaetodon triangulum 126 Chaetodon guttassimus 227 Chaetodon punctatofasciatus 328 Chaetodon trifasciatus 229 Chaetodon vagabundus 2
177
Page 24 of 55
Kelim
paha
n(In
divi
du)
Kelim
paha
nIka
n(ind
ividu
)
Leth
rinid
aeLa
brida
e
Pom
acen
trida
eH
oloc
entri
dae
Nemi
pterid
aePo
mac
entri
dae
Pom
acha
ntida
eC
haet
odon
tidae
Caes
ionid
aePo
mac
hant
idae
Acan
thur
idae
Sphy
raen
idae
Zanc
lidae
Belo
nida
eMu
llidae
Phem
pher
idae
Siga
nidae
Hae
mul
idae
Holo
centr
idae
Chae
todo
ntida
eAc
anth
urid
ae
Ke limpahan Famili Ikan Karang Site Ujung PulauAramayang (5m)
60 5250
4030
20 16
10
0
55
21
106 3 4 4 3 3
Famili
Gambar 4.1 Kelimpahan Famili Ikan Karang pada Ujung Pulau Aramayang (5m)
Kelimpahan Famili Ikan Karang Site UjungPulau Aramayang (3m)
40 3635 303025 202015 12
10 7 54 35 1 10
Family
Gambar 4.2 Kelimpahan Famili Ikan Karang pada Ujung Pulau Aramayang (3m)
Page 25 of 55
Tabel 4.2 Jenis Ikan Karang yang Ditemukan di Perairan Ujung Pulau Aramayangpada kedalaman 3m
No Famili Genus Spesies Jumlah
1 Lethrinidae Monotaxis grandoculis 1
2 Holocentridae Myripristis vitata 4
3 Pomacentridae Chromis iomelas 15
4 Chromis cinerascens 6
5 Chromis sp 10
6 Pomacentrus molucensis 4
7 Plectroglyphidodon lacrymatus 1
8 Chaetodontidae Chaetodon pelewensis 1
9 Chaetodon collare 2
10 Chaetodon rafflesi 1
11 Heniochus singularis 3
12 Pomachantidae Pomachantus imperator 1
13 Sphyraenidae Sphyraena sp1 30
14 Belonidae Tylosurus sp 20
15 Phempheridae Phempheris analis 3
16 Haemulidae Plectorinchus lineolatus 2
17 Plectorichus orientalis 3
18 Acanthuridae Naso lituratus 2
19 Zebrasoma scopas 1
20 Acanthurus leucosternon 4
21 Ctenochaetus striatus 5
119
b. Karang Brouk, Bungkah
Brouk Bungkah berlokasi pada posisi N: 05º 16' 21,3" dan E: 096º 57'
26,9". Brouk Bungkaih merupakan salah satu gosong yang banyak tersebar di
kawasan Pantai Muara Batu, Kab Aceh Utara. Kelimpahan ikan karang pada site
Page 26 of 55
8
Kelim
paha
n(in
divi
du)
Cha
etod
ontid
ae
Pom
acen
trida
e
Labr
idae
Ser
anid
ae
Cae
sion
idae
Aca
nthu
ridae
Zan
clid
ae
Bal
istid
ae
Nem
ipte
ridae
Sig
anid
ae
Lutja
nida
e
Leth
rinid
ae
Car
angi
dae
Tet
raod
ontid
ae
Pom
acan
thid
ae
Sca
ridae
Hae
mul
idae
Karang Brouk ini cukup berlimpah yaitu ditemukan 493 individu ikan karang
yang terdiri atas 39 spesies dari 17 famili ikan karang.
Ikan karang yang paling mendominasi di Karang Brouk ini adalah dari
famili Pomacentridae atau damselfish dengan jumlah individu sebanyak 288
individu. Keanekaragaman pada site ini termasuk dalam kondisi sedang atau
moderat, sedangkan keseragaman dari populasinya tinggi sehingga tidak terjadi
dominasi antar spesiesnya dan dapat disimpulkan bahwa pada site Karang Brouk
dalam kondisi stabil.
Kelimpahan Famili Ikan Karang pada Site Karang Brouk(5m)
350
300 288
250
200
150
100
50 26
0
24 20 183 3 115 22 23 34
1 3 1 3
Famili
Gambar 4.3 Kelimpahan Famili Ikan Karang Pada Site Karang Brouk (5m)
Tabel 4.3 Jenis Ikan Karang yang Ditemukan di Perairan Karang BroukNo Famili Genus Spesies jumlah1 Chaetodontidae Chaetodon vagabundus 62 Chaetodon decusatus 23 Chaetodon citrinellus 24 Chaetodon kleinii 25 Chaetodon colare 116 Heniochus acuminatus 17 Heniochus singularis 28 Pomacentridae Neopomacentrus azysron 1509 Neopomacentrus cyanomos 10010 Chromis weberi 1511 Amphiprion ocealaris 312 Pomacentrus chrysurus 1013 Chrysiptera parasema 414 Abudefduf vaigiensis 615 Labridae Thalassoma lunare 916 Halichoeres hortulanus 817 Labroides dimidiatus 718 Seranidae Cephalopholis argus 119 Cephalopholis miniata 220 Caesionidae Caesio xanthonota 2021 Acanthuridae Acanthurus lineatus 222 Acanthurus leucosternon 423 Acanthurus pyroferus 624 Ctenochaetus striatus 525 Naso lituratus 126 Zanclidae Zanclus cornutus 327 Balistidae Balistoides viridescens 128 Nemipteridae Scolopsis vosmeri 129 Scolopsis sp 730 Siganidae Siganus gutatus 1231 Siganus javus 332 Lutjanidae Lutjanus decusatus 133 Lutjanus carponotatus 2134 Lethrinidae Letrinus harak 2335 Carangidae Caranx sem 3436 Tetraodontidae Arotron stelatuss 137 Pomacanthidae Centropyge eibli 338 Scaridae Scarus rubroviolaceus 139 Haemulidae Plectorinchus orientalis 3
493
Page 28 of 55
c. Karang Teupa Mane, Aceh Utara
Teupa-Krueng Mane merupakan sebuah gosong di antara banyak gosong
di perairan Muara Batu dan terletak agak jauh dari pantai, secara geografis
lokasinya terletak pada posisi N : 05º 16' 46,9" dan E : 96º 55' 05". Karang hanya
dapat ditemukan pada kedalaman 15m. Kelimpahan ikan karang pada site Karang
Teupa ini cukup berlimpah yaitu ditemukan 289 individu ikan karang yang terdiri
atas 42 spesies dari 18 famili ikan karang.
Kelimpahan ikan karang didominasi oleh famili Pomacentridae dengan
jumlah individu sebanyak 112 individu. Spesies Pomacentridae yang
mendominasi adalah Neopomacentrus azysron dan Neopomacentrus cyanomos.
Keanekaragaman ikan karang yang ditemukan cenderung tinggi, dengan nilai
keseragaman populasinya tinggi dan tidak ada dominasi dari tiap spesiesnya
sehingga komunitas ikan karang pada site Karang Teupa, Aceh Utara dalam
kondisi stabil.
Page 29 of 55
Tabel 4.4 Jenis Ikan Karang yang Ditemukan di Perairan Karang TeupaNo Famili Genus Spesies jumlah1 Mullidae Upeneus moluccensis 12 Labridae Labroides dimidiatus 93 Halichoeres hortulanus 14 Macropharyngodon meleagris 55 Nemipteridae Scolopsis xenochrous 26 Parascolopsis eriomma 27 Balistidae Balistapus undulatus 18 Sufflamen bursa 109 Sufflamen chrysopterus 610 Odonus niger 2011 Tetraodontidae Chantigaster sp 112 Holocentridae Myripristis berndti 613 Myripristis vittata 814 Muraenidae Gymnotorax javanicus 115 Lethrinidae Lethrinus sp 116 Lutjanidae Lutjanus fulviflamma 3217 Scorpaenidae Pterois antennata 318 Pterois volitan 119 Chaetodontidae Chaetodon vagabundus 1020 Chaetodon kleinii 721 Heniochus acuminatus 122 Forcipiger longirostris 123 Pomacentridae Amphiprion clarkii 224 Chrysiptera springeri 225 Chrysiptera parasema 126 Neopomacentrus azysron 5027 Neopomacentrus cyanomos 4028 Chromis iomelas 529 Chromis weberi 230 Dascyllus trimaculatus 1031 Pomachantidae Pomachantus imperator 132 Serranidae Cephalopholis formosa 133 Cephalopholis miniata 234 Cephalopholis boenak 135 Anthinae Pseudantias sp1 2036 Haemulidae Plectorhinchus flavomaculatus 137 Diagramma labiosum 138 Monacanthidae Cantherhines fronticinctus 439 Acanthuridae Acanthurus leucicheilus 340 Acanthurus mata 641 Acanthurus pyroferus 442 Ctenochaetus striatus 4
289
Page 30 of 55
Page 31 of 55
Kelim
paha
n(in
divi
du)
Mul
lidae
Labr
idae
Nem
ipte
ridae
Balis
tidae
Tetra
odon
tidae
Hol
ocen
trida
e
Mur
aeni
dae
Leth
rinid
ae
Lutja
nida
e
Scor
paen
idae
Cha
etod
ontid
ae
Pom
acen
trida
e
Pom
acha
ntid
ae
Serr
anid
ae
Anth
inae
Hae
mul
idae
Mon
acan
thid
ae
Acan
thur
idae
120
Kelimpahan Famili Ikan Karang pada site Karang Teupa(15m)
112
100
8060
3740 32
1920 15 14 20 17
1 4 10
1 1 4 1 4 2 4
Famili
Grafik. 4.4 Kelimpahan Famili Ikan Karang Pada Site Karang Teupa (15m)
4.1.2 Pantai Barat Aceh
a. Laut Krueng – Cot Jeumpa, Lhoong - Aceh Besar
Lokasi perairan Laot Kareung terletak pada posisi N: 05º 17' 33,1" dan E:
95º 13' 41,3". Kondisi terumbu karang di perairan Laot Kareung termasuk dalam
kategori baik. Kondisi pantai berpasir yang dipenuhi pecahan karang dan karang–
karang mati yang diduga terangkat oleh gelombang tsunami, sebab hampir merata
diseluruh pantainya. Kondisi perairan disana terlihat gelombang dan arus yang
sangat besar, sehingga sangat kesulitan untuk diselami. Sehingga tim memantau
dengan cara mantatau.
Kondisi terumbu karang secara umum didominasi oleh karang mati (DCA)
dan Pecahan Karang (Rb), dan yang diteui hanya miliopora dan sangat sedikit
Page 32 of 55
Kelim
paha
n(in
divi
du)
Acan
thur
idae
Balis
tidae
Pom
acen
trida
e
Mul
lidae
Labr
idae
Cha
etod
ontid
ae
Pom
acha
ntid
ae
Cae
sion
idae
Lutja
nida
e
sekali karang hidupnya. Kondisi ikan karang yang ada secara umum didominasi
oleh ikan konsumsi seperti lutjanidae (kakap) dan dari family Achanthuridae.
Kelimpahan ikan karang pada site Laut Krueng, Lhoong adalah 224
individu yang terdiri atas 28 spesies dari 9 Famili. Kelimpahan Ikan karang
didominasi oleh famili Pomacentridae. Keanekaragaman di site Laut Kreung ini
termasuk dalam kondisi sedang atau moderat dengan nilai keseragaman populasi
yang tinggi sehinga tidak ada dominasi didalam komunitas ikan karang pada site
ini. Dapat disimpulkan bahwa keomunitas ikan karang Laut Kreung dalam kondisi
stabil.
Kelimpahan Famili Ikan Karang pada site Laut Kreung(3m)
80 74
706050 4140302010 4
0
29 27 30
14
1 4
Famili
Gambar 4.5 Kelimpahan Famili Ikan Karang Pada Site Laut Kreung (3m)
Page 33 of 55
Tabel 4.5 Jenis Ikan Karang yang Ditemukan di Perairan Laut Krueng, Lhoong
No Famili Genus Spesies jumlah1 Acanthuridae Acanthurus lineatus 182 Acanthurus pyroferus 23 Acanthurus leucosternon 24 Ctenochaetus striatus 155 Naso lituratus 16 Zebrasoma scopas 37 Balistidae Rhinecanthus aculeatus 28 Rhinecanthus verrucosus 29 Pomacentridae Abudefduf vaigiensis 10
10 Pomacentrus chrysurus 1211 Pomacentrus molucensis 112 Plectroglyphidodon lacrymatus 113 Neopomacentrus azysron 5014 Mullidae Parupeneus clyclostomus 115 Labridae Thalassoma janseni 516 Thalassoma hardwickii 417 Anampses geographicus 118 Labroides dimidiatus 1519 Diproctacanthus xanthurus 420 Chaetodontidae Chaetodon deccusatus 621 Chaetodon citrinellus 1122 Chaetodon kleinii 423 Chaetodon vagabundus 524 Chaetodon rafflesi 125 Pomachantidae Pomachantus anularis 126 Pomachantus semicirculatus 327 Caesionidae Caesio xanthonota 1428 Lutjanidae Lutjanus lunulatus 30
224
b. Karang Dua Puncak – Labuhan Haji
Karang Dua Puncak, Labuhan Haji Aceh Selatan terletak pada posisi N: 3º
29' 43,3" dan E: 96º 57' 53,1". Kondisi terumbu karang di perairan Karang Dua
Puncak dalam kategori sedang. Kelimpahan ikan karang di site karang Dua
Puncak ini sangat berlimpah, ditemukan sejumlah 2096 individu dari 66 species
Page 34 of 55
dan 17 Famili ikan karang. Ikan karang yang paling mendominasi kelimpahannya
adalah Odonus niger yang merupakan ikan karang dari famili Balistidae.
Keanekaragaman dari site Karang Dua Puncak termasuk dalam kondisi
sedang dan keseragaman dari populasi ikan karang di site ini termasuk dalam
kategori sedang serta dominasi dari tiap spesiesnya kecil sehingga pada komunitas
di site Karang Dua Puncak, Aceh Selatan dalam kondisi seimbang atau stabil.
Tabel 4.6 Jenis Ikan Karang yang Ditemukan di Perairan Karang Dua PuncakNo Famili Genus Spesies jumlah1 Acanthuridae Ctenochaetus striatus 502 Acanthurus lineatus 303 Acanthurus pyroferus 1004 Acanthurus nigrofuscus 65 Acanthurus grammoptilus 106 Acanthurus leucosternon 67 Naso sp1 208 Naso lituratus 49 Zebrasoma scopas 4010 Zebrasoma veliferum 211 Zanclidae Zanclus cornutus 1412 Sphyraenidae Sphyraena sp 113 Balistidae Balistoides conspicillum 114 Odonus niger 80015 Melichthys niger 116 Balistapus undulatus 417 Sufflamen bursa 118 Sufflamen chrysopterus 119 Sufflamen fraenatus 120 Monacanthidae Aluterus sp 121 Tetraodontidae Arotron nigropunctatus 322 Nemipteridae Scolopsis bilineatus 823 Caesionidae Caesio caerulaurea 20024 Caesio cuning 30025 Pterocaesio tessellata 10026 Pterocaesio tile 10027 Scaridae Scarus atropectoralis 428 Scarus sp1 129 Scarus sp2 130 Scarus dimidiatus 2
31 Scarus sp3 132 Pomachantidae Centropyge eibli 633 Pomachantus imperator 134 Pomachantus semicirculatus 135 Apolemichthys trimaculatus 436 Holocentridae Sargocentron caudimaculatum 137 Anthinae Pseudantias sp2 3038 Chaetodontidae Chaetodon trifasciatus 239 Chaetodon meyeri 240 Chaetodon kleinii 341 Chaetodon vagabundus 242 Hemitaurichthys sp 543 Forcipiger flavissimus 244 Pomacentridae Abudefduf vaigiensis 2045 Chromis weberi 5046 Dascyllus trimaculatus 3347 Neopomacentrus violascens 948 Plectroglyphidodon lacrymatus 249 Pomacentrus chrysurus 2050 Pomacentrus lepidogenys 451 Serranidae Aethaloperca rogaa 152 Cephalopholis spiloparaea 153 Cephalopholis argus 154 Cephalopholis sp 255 Siganidae Siganus sp 256 Labridae Anampses meleagrides 157 Anampses sp 158 Bodianus mesothorax 359 Labroides unilineatus 1260 Labroides dimidiatus 2061 Labrichthys sp 162 Halichoeres sp 1463 Halichoeres hortulanus 264 Hemigymnus melapterus 365 Thalassoma janseni 266 Thalassoma lunare 20
2096
Page 35 of 55
Kel
impa
han
(indi
vidu
)
Acan
thur
idae
Zanc
lidae
Sphy
raen
idae
Balis
tidae
Mon
acan
thid
ae
Tetra
odon
tidae
Nem
ipte
ridae
Cae
sion
idae
Scar
idae
Pom
acha
ntid
ae
Hol
ocen
trid
ae
Anth
inae
Cha
etod
ontid
ae
Pom
acen
trida
e
Serr
anid
ae
Siga
nida
e
Kelimpahan Famili Ikan Karang pada site KarangDua Puncak (11m)
900800700600500
400300200100
0
268
14 1
809
1 3 8
700
9 12 1 30 16
13879
5 2
Famili
Gambar 4.6 Kelimpahan Famili Ikan Karang Site Karang Dua Puncak (11m)
c. Karang Masjid – Blang Pidie
Secara geografis lokasi Gosong Karang Masjid terletak pada posisi N: 03º
30' 37,5" dan E: 096º 53' 49,9". Kondisi terumbu karang di perairan Gosong
Karang Masjid termasuk dalam kategori baik dengan nilai persentase tutupan
karang sebesar 51,86% sebagai habitat ikan karang.
Kelimpahan ikan karang di site karang Mesjid ini sangat berlimpah,
ditemukan sejumlah 593 individu dari 70 species dan 18 Famili ikan karang. Ikan
karang yang paling mendominasi kelimpahannya adalah Odonus niger yang
merupakan ikan karang dari famili Balistidae.
Page 36 of 55
Tabel 4.7 Jenis Ikan Karang yang Ditemukan di Perairan Karang Dua PuncakNo Famili Genus Spesies jumlah1 Balistidae Balistapus undulatus 32 Odonus niger 1703 Melichthys niger 34 Sufflamen bursa 25 Tetraodontidae Arotron immaculatus 56 Acanthuridae Acanthurus sp 107 Acanthurus nigrofuscus 198 Acanthurus pyroferus 49 Acanthurus lineatus 2410 Acanthurus leucosternon 411 Naso unicornis 112 Naso lituratus 313 Naso sp1 2214 Naso brevirostris 215 Naso sp2 1516 Zebrasoma scopas 217 Zanclidae Zanclus cornutus 618 Pomacentridae Amphiprion alkalipisos 719 Chromis iomelas 1020 Neoglyphidodon thoracotaeniatus 5021 Dascyllus reticulatus 1022 Neopomacentrus violascens 323 Plectroglyphidodon lacrymatus 424 Pomacentrus molucensis 625 Pomacentrus chrysurus 1326 Neoglyphidodon melas 727 Pomachantidae Pomachantus imperator 128 Pygloplites diacanthus 129 Pomachantus xanthometopon 130 Apolemichthys trimaculatus 331 Centropyge eibli 532 Nemipteridae Scolopsis bilineatus 233 Serranidae Aethaloperca rogaa 434 Cephalopholis argus 235 Cephalopholis miniata 136 Epinephelus caeruleopunctatus 137 Caesionidae Caesio xanthonota 3038 Pterocaesio randalli 4039 Holocentridae Myripristis sp 240 Sargocentron caudimaculatum 141 Chaetodonidae Heniocus varius 342 Chaetodon trifaciatus 543 Chaetodon baronesa 4
Page 37 of 55
44 Chaetodon trifasciatus 245 Chaetodon lunula 146 Forcipiger longirostris 447 Chaetodon meyeri 248 Scaridae Scarus biru 149 Scarus rubroviolaceus 150 Scarus dimidiatus 251 Labridae Anampses meleagrides 252 Bodianus mesotorax 253 Cheilinus unifasciatus 154 Cheilinus diagramma 455 Cheilinus trilobatus 356 Stethojulis bandanensis 257 Labroides dimidiatus 1058 Labrictys unilineatus 159 Halicoeres sp 860 Halicoeres hortulanus 261 Stethojulis interrupta 362 Hemygymnus melapterus 363 Hemygymnus fasciatus 464 Thalassoma janseni 265 Thalassoma lunare 466 Lutjanidae Lutjanus bohar 267 Siganidae Siganus gutatus 468 Mullidae Parupeneus macronema 169 Phempheridae Phempheris oulensis 1070 Kyphosidae Kyphosus vaigiensis 1
593
Page 38 of 55
Page 39 of 55
Kelim
paha
n(in
divi
du)
Balis
tidae
Tetra
odon
tidae
Acan
thur
idae
Zanc
lidae
Pom
acen
trida
e
Pom
acha
ntid
ae
Nem
ipte
ridae
Serr
anid
ae
Cae
sion
idae
Hol
ocen
trida
e
Cha
etod
onid
ae
Scar
idae
Labr
idae
Lutja
nida
e
Siga
nida
e
Mul
lidae
Phem
pher
idae
Kyph
osid
ae
Kelimpahan Famili Ikan Karang pada site KarangMasjid (12m)
200180160140120100806040
178
106 110
7051
11 2120 5 6
02 8 3 4 2 4 1 10 1
Famili
Gambar 4.7 Kelimpahan Famili Ikan Karang Pada Site Karang Masjid (12m).
4.2 Indeks Keanekaragaman, Keseragaman dan Dominansi serta jenis Ikan
Karang Ekonomis Tinggi
Berdasarkan hasil penelitian ini, indeks keanekaragaman, indeks
keseragaman dan indeks dominansi dapat dilihat pada Tabel 4.8. Berdasarakan
Tabel 4.8, keanekaragaman tertinggi terdapat pada site karang Mesjid Blang Pidie
dengan nilai 3,17605 sedangkan keanekaragaman terendah terdapat pada site
Karang Dua Puncak Labuhan Haji dengan nilai 2,439087 dengan kategori
keanekaragaman sedang. Berdasarkan penelitian ini, tidak terdapat
keanekaragaman dengan nilai H’ di bawah 1 atau kategori rendah. Hal ini
menunjukkan keanekaragaman ikan karang yang ada di Provinsi Aceh, baik di
pantai Timur Aceh maupun pantai Barat aceh sangat baik.
Page 40 of 55
Tabel 4.8 Indeks keanekaragaman, keseragaman dan indeks dominansi ikanKarang di Provinsi Aceh
No Site H’ C E
1 Malahayati (5m) 2,62762 0,134476 0,780335
2 Malahayati (3m) 2,467553 0,125627 0,810489
3 Karang Brouk, Bungkah (5m) 2,574431 0,148534 0,702713
4 Karang Teupa, Mane (15m) 2,992068 0,996552 0,800517
5 Laut Krueng, Cot Jeumpa (3m) 2,721061 0,097856 0,816595
6 Karang Dua puncak (11m) 2,439087 0,184963 0,582169
7 Karang Masjid (12m) 3,17605 0,104761 0,747571
Indeks dominansi C di seluruh site menunjukkan terjadinya tidak
dominansi spesies. Hanya di site Karang teupa yang terjadi dominansi spesies
dengan nilai C 0,996552 meski masih dalam kategori dominansi sedang karena
tidak ada nilai C (indeks dominansi) di atas 1. Adapun indeks dominansi atau C,
memiliki makna jika mendekati 1 maka terjadi dominasi antar spesiesnya dan
komunitasnya tidak stabil.
Sedangkan indeks keseragaman (E) digunakan untuk melihat
keseimbangan individu di dalam komunitas terumbu karang. Nilainya merupakan
perbandingan antara nilai keanekaragaman dengan keanekaragaman
maksimumnya yang memiliki kisaran nilai antara 0 hingga 1. Berdasarkan
penelitian ini, nilai keseragaman di masing-masing site menunjukkan
keseragaman populasi tinggi (E>0,6). Hanya pada site Karang Dua Puncak,
Labuhan Haji dengan keseragaman populasi sedang dengan nilai E= 0,582169.
Adapun ikan-ikan karang yang bernilai ekonomis tinggi yang ada di
Provinsi Aceh merupakan ikan yang diburu dan ditangkap yang biasanya sebagai
Page 41 of 55
ikan hias dan ikan ekonomis penting. Ikan yang merupakan target untuk
penangkapan atau lebih dikenal juga dengan ikan ekonomis penting atau ikan
kosumsi seperti; Seranidae, Lutjanidae, Kyphosidae,Lethrinidae, Acanthuridae,
Mulidae, Siganidae Labridae (Chelinus, Himigymnus,choerodon) dan
Haemulidae. Ikan-ikan target diwakili oleh famili Serranidae (ikan kerapu),
Lutjanidae (ikan kakap), Lethrinidae (ikan lencam), Nemipteridae (ikan kurisi),
Caesionidae (ikan ekor kuning), Siganidae (ikan baronang), Haemulidae (ikan
bibir tebal), Scaridae (ikan kakak tua) dan Acanthuridae (ikan pakol).
Labridae: dikenal dengan wrasses, merupakan ikan ekonomis penting,
memiliki bentuk, ukuran dan warna yang sangat berbeda. Kebanyakan spesies
penggali pasir, karnivora bagi invertebrata dasar; sebagian juga merupakan
pemakan plankton dan beberapa spesies kecil memindahkan ectoparasit dari ikan-
ikan lain yang lebih besar. Scaridae: dikenal sebagai parrotfish, herbivora,
biasanya mendapatkan alga dari substrat karang yang mati. Mengunyah batu
karang beserta alga serta membentuk pasir karang, hal ini membuat parrotfish
menjadi salah satu produsen pasir penting dalam ekosistem terumbu karang.
Scaridae merupakan ikan ekonomis penting. Ikan bernilai ekonomis tinggi
lainnya meliputi famili: Serranidae (kerapu), Lutjanidae (kakap), Lethrinidae
(lencam), dan Holocentridae (suanggi).
Page 42 of 55
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian kajian rekruitmen dan perkembangan
persentase penutupan karang hidup serta ikan karang di Pulau Weh dan Pulau
Aceh, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil pengamatan terhadap jenis ikan karang, menunjukkan hasil yang
berbeda antar kawasan penelitian disebabkan oleh kondisi geografis wilayah
tersebut. Keanekaragaman jenis ikan karang yang ada di Provinsi Aceh, baik
di pantai Timur Aceh maupun pantai Barat aceh sangat baik.
2. Ikan bernilai ekonomis tinggi di Provinsi Aceh meliputi famili: Serranidae
(kerapu), Lutjanidae (kakap), Lethrinidae (lencam), dan Holocentridae
(suanggi).
3. Komunitas ikan karang pada empat kawasan penelitian memiliki tingkat
keanekaragaman, keseragaman dan indeks dominansi yang berbeda-beda.
Indeks keanekaragaman tertinggi terdapat pada site karang Mesjid Blang
Pidie dengan nilai 3,17605, sedangkan keanekaragaman terendah terdapat
pada site Karang Dua Puncak Labuhan Haji dengan nilai 2,439087 dengan
kategori keanekaragaman sedang.
4. Indeks dominansi C di seluruh site menunjukkan terjadinya tidak dominansi
spesies. Sedangkan nilai keseragaman di masing-masing site menunjukkan
keseragaman populasi tinggi (E>0,6). Hanya pada site Karang Dua Puncak,
Labuhan Haji dengan keseragaman populasi sedang dengan nilai E=
0,582169.
Page 43 of 55
5.2 Saran
Besarnya potensi terumbu karang dan jenis-jenis ikan karang yang bernilai
ekonomi tinggi di Provinsi Aceh membutuhkan perhatian dari pemerintah
setempat untuk mengelola daerah tersebut dengan cara membuat kawasan
konservasi atau kebijakan daerah lainnya. Selain itu, hendaknya dilakukan
penelitian secara berkala dengan mempertimbangkan keterwakilan musim yang
terjadi di Indonesia, khususnya di Provinsi Aceh.
Page 44 of 55
DAFTAR PUSTAKA
Aktani, U. (2003). Fish communities as related to substrate characteristics in the
coral reefs of Kepulauan Seribu Marine National Park, Indonesia, five
years after stopping blast fishing practices. Bremen: University of Bremen.
Allen, G. R., & Adrim, M. (2003). Coral Reef Fishes of Indonesia. Zoological
Studies, 42(1), 1-72.
Azhar, I. dan E.N. Edinger. 1996. Ekotipologi Terumbu Karang pada Perairan P.
Cemara Kecil, P. Menyawakan dan Gosong Cemara, Taman Nasional
Laut Karimunjawa. Sub BKSDA Jawa Tengah dan Universitas
Diponegoro – McMaster University Project. Semarang.
English S., C. Wilkinson, and V. Baker, 1994. Survey Manual For Tropical
Marine Resource (2nd Edition). Australian Institute Of Marine Science.
Australia. Hal 41.
Herdiana, Y., Yulianto, I., Campbell, S.J., Baird, A.H. (2010). Membangun Puing
Harapan. Wildlife conservation Society – Indonesian Marine Programme.
Krebs, C.J. 1985. The Experimental Analysis of Distribution and Abundance
Third edition. Harper and Row Publishers. New York.
Legendre, L. dan P. Legendre. 1983. Numerical Ecology. Elsevier Science
Publication. New York.
Ludwig JA, Reynolds JF, 1988, Statistical ecology: a primer on methods and
computing. Wiley-Interscience Publications. New York.
McConnell, R., & Lowe-McConnell, R. H. (1987). Ecological studies in tropical
fish communities. Cambridge University Press.
Nybakken, J. W., & Eidman, H. M. (1992). Biologi laut: Suatu pendekatan
ekologis. PT Gramedia Pustaka Utama.
Pielou C. 1966. The measurement of diversity on different types of biological
collections. Amer. Nat. 94:25-36.
Randall, J. E., Allen, G. R., & Steene, R. C. (1997). Fishes of the great barrier
reef and coral sea. University of Hawaii Press.
Page 45 of 55
Rudi, E. (2011). Ikan karang perairan Aceh dan sekitarnya. Lubuk Agung,
Bandung. Hal 216.
Sale, P. F. (1991). The Ecology of Fishes on Coral Reefs. Academic Press, San
Diego, CA, 92101, 754 pp.
Sopandi, U. (2000). Asosiasi Keanekaragaman Spesies Ikan Karang dengan
Persentase Penutupan Karang (Life Form) di Perairan Pantai Pesisir
Tengah dan Pesisir Utara, Lampung Barat.
Sukarno, N. N., & Hutomo, M. (1986, March). The status of coral reef in
Indonesia. In Proceedings of MAB-COMAR Regional Workshop on Coral
Reef Ecosystems: Their Management Practices and Research/Training
Needs (pp. 24-33).
Syakur, A. (2000). Komunitas Ikan Karang pada Ekosistem Terumbu Karang
Ponton Bodong dan Toyapakeh, Nusa Penida, Bali.
Wootton, R. J. (1992). Constraints in the evolution of fish life
histories.Netherlands Journal of Zoology, 42(2), 291-303.
Wootton, R. J. (1994). Life histories as sampling devices: optimum egg size in
pelagic fishes. Journal of Fish Biology, 45(6), 1067-1077.
Page 46 of 55
Lampiran Foto-Foto Jenis Ikan Karang Ekonomis Tinggi di Provinsi Aceh
1. Chaetodon auriga (Forsskål, 1775)
2. Chaetodon citrinellus (Cuvier, 1831)
Page 47 of 55
3. Chaetodon mayeri (Bloch & Schneider, 1801)
4. Chaetodon trifascialis (Quoy & Gaimard, 1824)
Page 49 of 55
7. Chaetodon melannotus (Bloch & Schneider, 1801)
8. Chaetodon vagabundus (Linnaeus, 1758)