bab i pendahuluan a. latar belakang (information...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang begitu pesat
membawa kehidupan manusia seolah-olah tanpa ruang dan waktu. Berbagai
informasi yang terjadi di belahan bumi barat dengan media komunikasi seketika
itu juga dapat diketahui oleh manusia di belahan bumi timur dan begitu pula
sebaliknya. Dengan semakin berkembangnya ICT (Information Communication
and Technology) tersebut melahirkan media komunikasi baru yaitu internet.
Perkembangan ICT tersebut dimanfaatkan oleh pemerintah dalam
menunjang aktifitas kegiatan pemerintahannya, baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah untuk menuju terwujudnya e-Goverment , yaitu sebuah konsep
untuk mewujudkan terjadinya interaksi dan komunikasi baru antara pemerintah
dengan publiknya. Dalam format ini, pelayanan pemerintah terhadap masyarakat
akan lebih transparan sehingga dapat terwujudnya good governance
(pemerintahan yang baik).
Terlebih setelah adanya otonomi daerah pada Undang-Undang NO. 32
Tahun 2004 yang dicanangkan oleh pemerintah, maka pemerintah daerah
memiliki hak dalam merencanakan dan mengelola pemerintahannya sendiri untuk
mempercepat terwujudnya kesejahteraan rakyat melalui peningkatan pelayanan,
pemberdayaan serta peran serta masyarakat. Sehingga keberhasilan suatu daerah
2
bergantung pada program dan sistem yang diambil oleh pemerintah daerah
tersebut.
Pemerintah Daerah memanfaatkan perkembangan teknologi dengan
membangun website sebagai bentuk tindak lanjut dalam mewujudkan good
governance yang ditujukan untuk kepeminpinan pelayanan publik, peningkatan
kerja, perumusan kebijakan, dunia bisnis, dan pengambilan keputusan pejabat
publik sehingga mampu memberikan konstribusi yang baik bagi masyarakat
umum maupun instansi pemerintah lainnya.
Pengadaan Website Pemerintah Daerah tersebut mempunyai beberapa
manfaat, diantaranya, (a). Memperkenalkan dan mempromosikan kelebihan yang
ada baik sumber daya alam maupun produk hasil bumi daerah tertentu, (b).
Menginformasikan kepada publik tentang aktivitas yang dilakukan oleh
Pemerintah Daerah, (c). Tersedianya sarana informasi langsung antara Pemerintah
Daerah dengan publiknya, dan (d). Menjadi indikator barometer bagi
pembangunan daerah dari suatu Pemerintah Daerah tertentu dengan Pemerintah
Daerah lainnya (Andi, 2009).
Isi (content) website tersebut harus dapat memberikan gambaran yang
ingin dibangun oleh Pemerintah daerah itu sendiri. Keseluruhan isi website
Pemerintahan Daerah tak lepas dari fungsi komunikasi massa yang dikemukakan
Onong U. Effendy (1992: 54), yaitu: (1). Menyiarkan informasi (to inform), pada
umumnya informasi yang disampaikan di media massa mencakup peristiwa yang
terjadi, fakta dan pesan, gagasan atau pikiran orang dan sebagainya, (2) Mendidik
3
(to educate), media massa juga berfungsi sebagai pengalihan ilmu pengetahuan
sehingga mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak dan
pendidikan keterampilan serta kemahiran yahg diperlukan pada semua bidang
kehidupan, dan (3). Menghibur (to entertain), media massa merupakan sarana
yang banyak digunakan masyarakat dalam upaya mencari hiburan, melalui media
massa masyarakat dapat memenuhi kebutuhan akan hiburan, baik dari segi
tayangan, informasi yang disampaikan, hingga tampilan yang disajikan.
Tujuan pembangunan website Pemerintah Daerah adalah untuk
mewujudkan sistem jaringan informasi yang terpadu bagi pemerintahan daerah,
dengan aplikasi berbasis teknologi informasi internet, yang mana dapat
menunjang peningkatan pembangunan daerah dalam menjalankan fungsinya
untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat daerahnya.
Website Pemerintah Daerah menawarkan kepada khalayak mengenai
dokumen-dokumen kebijakan dan program pemerintah, anggaran, Undang-
Undang dan peraturan-peraturan, ringkasan mengenai berita-berita ataupun isu-isu
kunci dari kepentingan publik. alat-alat untuk menyebarluaskan informasi ada
sehingga bisa diakses setiap saat dan digunakan sebagai informasi publik,
termasuk dalam bentuk forum e-mail list, news group dan ruang chating. Situs
pemerintah menjelaskan mekanisme partisipasi publik.
Probolinggo merupakan salah satu daerah yang memanfaatkan
perkembangan teknologi tersebut guna menciptakan pelaksanaan pemerintahan
yang baik (good governance). Daerah yang terbagi dalam dua pemerintahan
4
tersebut memanfaatkan website sebagai media penghubung dengan publik
mereka. Baik Pemerintah Kota maupun Pemerintah Kabupaten mempunyai
website yang berisikan agenda kegiatan, informasi-informasi yang dibutuhkan
masyarakat serta kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan kesejahteraan
masyarakat. Daerah yang memiliki julukan Bayuangga (Kota Angin dan Mangga)
tersebut memiliki keanekaragaman baik dari segi geografis, suku, budaya,
pendidikan, dan lain sebagainya. Atas dasar perbedaan tersebut, masing-masing
pemerintahan, mempunyai tujuan sendiri terhadap pengadaan website pemerintah
tersebut.
Atas dasar fenomena tersebut, peneliti melakukan penelitian tentang
“Pemanfaatan Website Sebagai Media Publikasi Pembangunan Bagi
Pemerintah Daerah (Studi Komparasi Pengelola Website Pemerintah Kota
dan Kabupaten Probolinggo)”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, adapaun rumusan masalah yang
diambil peneliti dalam penelitian ini adalah : Bagaimana Pemerintah Kota dan
Pemerintah Kabupaten Probolinggo memanfaatkan website sebagai media
publikasi pembangunan?
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah penelitian diatas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah mengetahui dan menjelaskan bagaimana Pemerintah Daerah
5
Kota dan Kabupaten Probolinggo memanfaatkan website sebagai media publikasi
pembangunan.
D. MANFAAT PENELITIAN
D. 1. Manfaat Praktis
a. Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai referensi
untuk penelitian selanjutnya dan dapat juga dijadikan
bahan untuk menambah wawasan pengetahuan.
b. Dapat memenuhi tugas dan melengkapi syarat kelulusan
S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Universitas Muhammadiyah Malang.
D. 2. Manfaat Akademis
a. Dapat digunakan sebagai temuan penelitian untuk
memperkuat teori-teori yang dapat dipelajari oleh pengelola
website khususnya dalam memanfaatkan website sebagai
media publikasi serta dapat memberikan rekomendasi-
rekomendasi dalam pemanfaatan website sebagai media
publikasi pembangunan Pemerintah Daerah Kota dan
Kabupaten Probolinggo.
b. Penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan kajian untuk
menjelaskan bagaimana website bisa dimanfaatkan oleh
instansi/organisasi sebagai salah satu media publikasi.
6
E. TINJAUAN PUSTAKA
E.1. Media Relations
Dibawah ini adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
instansi/organisasi dengan publik ekstrenalnya, diantaranya:
Bidang Pekerjaan Humas Spesialisasi Target Khalayak
Publisitas Media Relations Wartawan, media massa
Public Affairs Community Relations
Goverment Ralations
Industrial Relations
Masyarakat sekitar
Badan/Lembaga Pemerintahan
Badan Pemerintah, dll
Pemasaran Marketing Relations
Costumer Relations
Masyarakat Konsumen
Pelanggan
Hubungan Investor Hubungan Investor Pemegang saham, calon investor,
wartawan keuangan, masyarakat pasar
modal.
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa salah satu kegiatan dari
suatu organisasi adalah melakukan media relations. Media Relations
merupakan alat, pendukung atau media kerja sama untuk kepentingan
proses publikasi dan publisitas berbagai kegiatan program kerja atau untuk
kelancaran aktivitas komunikasi instansi dengan pihak publik.
7
Adapun sasaran yang hendak dicapai organisasi dalam menjalin
hubungan dengan media massa adalah sebagai berikut:
a. Untuk memperoleh publisitas seluas mungkin mengenai kegiatan
serta langkah lembaga/organisasi yang dianggap baik untuk
diketahui publik.
b. Untuk memperoleh tempat dalam pemberitaan pers (liputan,
laporan, ulasan, tajuk) yang objektif, wajar, dan seimbang
(balance) mengenai hal-hal yang menguntungkan lembaga atau
organisasi.
c. Untuk memperoleh umpan balik mengenai upaya dan kegiatan
lembaga/organisasi itu.
d. Melengkapi data/informasi bagi pimpinan lembaga/organisasi
untuk keperluan pembuatan penilaian (assaement) secara tepat
mengenai situasi atau permasalahan yang mempengaruhi
keberhasilan kegiatan lembaga/perusahaan.
e. Mewujudkan hubungan yang stebil dan berkelanjutan yang
dilandasi oleh rasa saling percaya dan saling mempengaruhi (F.
Rachmadi, 1994:5).
E.2. Media Internet
Internet adalah singkatan dari Interconnection Networking. The
network of the networks. Diartikan sebagai a global network of computer
networks atau sebuah jaringan komputer dalam skala global/mendunia.
8
Jaringan komputer ini berskala internasional yang dapat membuat masing-
masing komputer saling berkomunikasi. Network ini membentuk jaringan
inter-koneksi (Inter-connected network) yang terhubung melalui protokol
TCP/IP.
Internet adalah media komunikasi baru. Sebelumnya, ada surat
kabar, film, televisi, dan radio. Perbedaan antara media baru dan lama
adalah:
1. Desentralisasi, pusat informasi tidak lagi pada pemasok
komunikasi. Setiap individu, kelompok, institusi bisa menjadi
pemasok komunikasi.
2. Kemampuan tinggi, tidak terjadi hambatan komunikasi.
3. Timbal balik, ada interaksi langsung antara sumber dengan
penerima.
4. Fleksibilitas, baik bagian isi, bentuk maupun penggunaan.
5. Menyediakan fasilitas komunikasi impersonal dan personal
sama baiknya (Rachmat Kriyantono, 2008: 253).
Adapun beberapa istilah yang sering digunakan dalam internet,
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. WWW (Worl Wide Web), merupakan kumpulan web server dari
seluruh dunia yang berfungsi menyediakan data dan informasi
untuk digunakan bersama. Berbagai informasi dapat anda
temukan pada WWW, seperti, informasi politik, ekonomi, sosial,
9
budaya, sastra, sejarah, teknologi, pendidikan dan sebagainya.
Kita dapat mengumpamakan WWW ini merupakan perpustakaan
yang besar yang menyediakan berbagai informasi yang
dibutuhkan.
b. Web Site (Situs Web), merupakan tempat penyimpanan data dan
informasi dengan berdasarkan topik tertentu. Diumpamakan situs
Web ini adalah sebuah buku yang berisikan topik tertentu.
c. Web Pages (Halaman Web), merupakan sebuah halaman khusus
dari situs web tertentu. Diumpamakan halaman Web ini adalah
sebuah halaman khusus buku dari situs Web tertentu.
d. Homepage, merupakan sampul halaman yang berisi daftar isi atau
menu dari sebuah situs Web.
e. Browser, merupakan program aplikasi yang digunakan untuk
memudahkan melakukan navigasi berbagai data dan informasi
pada WWW.
E.3. Media Online
Media Online menjadi pilihan banyak organisasi/perusahaan dalm
memacu kegiatannya, hal ini dikarenakan:
a. Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi dapat
membuat industri media massa mengalami perubahan yang sangat
cepat, sehingga komunikas massa modern seperti radio, televisi,
10
surat kabar menjadi ketinggalan jaman dan dianggap sebagai media
tradisional dan konvensional.
b. Media online sebagai media baru memiliki kemampuan dan
karakteristik yang berbeda dengan media konvensional.
Adapun karakteristik media online adalah sebagai berikut:
1. Bersifat convergent, menyatukan media komunikasi dalam bentuk
digital dan elektronik yang didorong oleh teknologi komputer dan
diperkuat tekhnologi jaringan.
2. Pengiriman yang cepat, karena terjadinya proses digitalisasi.
3. Adanya interaktivitas yang merupakan komunikasi dua arah antara
sumber dengan penerima (komunikasi banyak arah antar sejumlah
(komunikasi banyak arah antar sejumlah sumber dan penerima)
4. Tidak terikat waktu terbit (dapat diupdate setiap waktu dengan
mengupload berita)
5. Ruang elektronik yang disediakan lebih luas dan hampir tidak
terbatas.
6. Berpusat pada pembaca (reader electric), sehingga media interaktif
memberi peluang bagi setiap pengguna untuk mengambil informasi
yang relevan (Simandjuntak dan Jhon P. 2003: 144).
E.4. Bentuk-Bentuk Publikasi
Publikasi merupakan kegiatan penginformasian kepada publik
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan suatu instansi, baik mengenai
kegiatan maupun mengenai penyebaran kebijakan yang dilakukan oleh
11
intansi terkait. Publikasi biasanya berupa berita-berita rutin maupun artikel
yang bertujuan untuk memperoleh tanggapan publik.
Publikasi terbagi menjadi dua, pertama publikasi yang tidak
menggunakan media massa disebut publikasi ringan, diantaranya adalah
sebagai berikut:
a. Buletin, biasanya berisi mengenai aktivitas
instansi/perusahaan. bisa hanya satu lembar, satu lembar
bolak-balik atau beberapa lembar.
b. Brosur, didalamnya terdapat foto-foto produk maupun
kegiatan institusi yang bertujuan sebagai alat promosi.
c. Poster, biasanya berisi pengumuman kemudian ditempelkan
ditempat-tempat strategis.
d. Leaflet, seperti poster tapi ukurannya lebih kecil.
e. Majalah dinding, bentuk informasi yang dibuat kemudian
ditempel. Dimana didalamnya memuat berbagai informasi
misalnya informasi seputar perusahaan/instansi, opini
karyawan dan lainya (Anonim, 2011a).
Kedua, publikasi yang menggunakan media massa atau publisitas.
Publisitas merupakan salah satu kegiatan promosi yang dilakukan melalui
suatui media. Informasi yang tercantum tidak berupa iklan tetapi berita.
Publisitas sangat bermanfaat untuk mendorong mempromosikan produk,
merk, tempat, ide, kegiatan organisasi bahkan negara.
12
Cutlip dan Center mendefinisikan publisitas sebagai penyebaran
informasi yang membuat hal-hal menjadi umum dilihat dari pandangan
pihak yang ingin memberitahukan sesuatu kepada orang lain; penyebaran
informasi secara sistematis tentang lembaga atau perorangan (publicity:
the dissemination of information, making matters public from the point of
view of one who whises to inform others. Systematic distribution of
information abaout an institution or an individual) (Onong, 1993: 182).
Frazier Moore membagi publisitas kedalam beberapa jenis, yaitu:
1. Siaran berita (berita-berita tentang aktifitas perusahaan)
2. Artikel feature bisnis
3. Artikel pelayanan masyarakat
4. Publisitas keuangan
5. Publisitas barang produksi
6. Publisitas bergambar
7. Publisitas bahan latar belakang redaksional
8. Publisitas darurat (publisitas untuk memberikan penjelasan
terhadap peristiwa-peristiwa yang berpotensi menurunkan citra
perusahaan dan kejadiannya begitu cepat tanpa direncanakan)
(Rachmat Kriyantono, 2008: 67).
E.5. Publikasi Pembangunan Daerah
Pemerintah sebagai pemegang utama dalam pelaksanaan
pembangunan harus selalu menyampaikan informasi secara tepat dan
13
merata kepada segenap lapisan masyarakat. Informasi tersebut akan
merangsang masyarakat untuk memberikan saran, kritik dan tanggapan
yang berguna sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam pengambilan
keputusan.
Inayatullah mengatakan bahwa pembangunan adalah perubahan
menuju pola-pola masyarakat yang memungkinkan realisasi yang lebih
baik dari nilai-nilai kemanusiaan yang memungkinkan suatu masyarakat
mempunyai kontrol yang besar terhadap lingkungannya dan terhadap
tujuan politiknya dan yang memungkinkan warganya memperoleh kointrol
yang lebih terhadap diri mereka sendiri.
Sementara itu, Rogers mendefinisikan pembangunan sebagai tipe
perubahan sosial dimana ide-ide baru diperkenalkan dalam sisitem sosial
agar dapat mengahsilkan pendapatan perkapita yang lebih tinggi dan
tingkat penghidupan yang lebih modern melalui metode-metode produksi,
organisasi sosial yang lebih sempurna (Nasution, 2002:28).
E. 6. Website Sebagai Media Publikasi
Website adalah sarana komunikasi yang pertama kali dan paling
populer dilihat oleh individu ketika membutuhkan informasi tentang suatu
perusahaan ataupun instansi. Karena itu, pada abad ini setiap instansi
maupun perusahaan mesti melengkapi sarana komunikasinya dengan
membuat website. Alamat web menjadi lebih sekedar homepage
perusahaan. Bagi publik website adalah tempat menemukan perusahaan
14
sehingga web menjadi rumah nyata bagi perusahaan senyata alamat
fisiknya (Rachmat Kriyantono, 2008: 260).
Sebagai salah satu media publikasi, website perlu dikelola dengan
baik agar tujuan pengelola dapat tersampaikan dengan baik. Louis K. Falk
memberikan tips-tips mengelola website agar lebih efektif sebagi media
publikasi, diantaranya:
1. Setiap link yang ditawarkan harus online (no dead links).
Semua link harus aktif jangan sampai saat diklik ternyata tidak
aktif.
2. Tersedia kontak informasi (contact information).
Jika pengguna membutuhkan informasi lebih mengenai
informasi yang dipublikasikan melalui website, mereka dapat
langsung menanyakan kepada pengelola sehingga tidak terjadi
salah persepsi.
3. Penataan penempatan informasi (Placement of Information).
Karena kita membaca dari kiri ke kanan, informasi yang lebih
penting seharusnya ditempatkan pada sisi kiri layar untuk
memastikan dibaca lebih dahulu oleh pengakses website.
4. Pewarnaan
Gunakan warna yang memungkinkan isi pesan dalam layar
website dapat dengan mudah dibaca. Warna juga berfungsi agar
tampilan lebih menarik asal tidak mengganggu upaya
penyampaian informasi.
15
5. Mudah penggunaan
Informasi dalam website mesti siap tersedia dan ditempatkan
dalam urutan logis. Hyperlinks mesti akurat dan ditandai secara
jelas.
6. Bertujuan
Tujuan website akan menentukan kuantitas dan tipe informasi di
dalamnya. Website biasanya dibagi dalam tiga kategori:
a) Presence model, digunakan untuk alat promosi
b) Informational model, dipenuhi dengan beragam
materi pesan, termasuk informasi untuk pers.
c) E-commerce model, didesain untuk menciptakan
dan menjaga penjualan (Rachmat Kriyantono,
2008: 262).
E. 7. Website Pemerintah Daerah
Situs web Pemrintah Daerah dapat dikatakan sebagai salah satu
media informasi dan komunikasi dari suatu Pemerintah Daerah kepada
masyarakat/publik mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan
daerah bersangkutan. Bentuk penyajian informasi memanfaatkan
perkembangan teknologi informasi komunikasi (Information
Communications Tehcnology).
Berdasarkan hasil pengamatan pada sejumlah website Pemerintah
Daerah dan juga jajak pendapat terhadap para pengelola situs website
16
pemerintah daerah, isi minimal yang perlu ada pada setiap situs web
Pemerintah Daerah adalah:
1. Selayang Pandang , menjelaskan secara singkat tentang
keberadaan Pemerintah daerah yang bersangkutan
(sejarah, motto daerah, arti lambang, lokasi).
2. Pemerintah Daerah, menjelaskan struktur organisasi
yang ada di Pemeriuntah daerah yang bersangkutan
(eksekutif, legislatif) beserta nama, alamat, telepon, e-
mail dari pejabat daerah. jika memungkinkan, biodata
dari Pimpinan Daerah dimasukkan pada situs web agar
masyarakat luas mengetahuinya.
3. Geografi, menjelaskan tentang keadaan topografi,
demografi, cuaca dan iklim, sosial dan ekonomi, budaya
dari daerah bersangkutan.
4. Peta wilayah dan sumberdaya, menyajikan batas
adsministrasi wilayah dalam bentuk peta wilayah
(sebaiknya digunakan peta referensi yang dikeluarkan
oleh Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional –
Bakosurtanal, www.bakosurtanal.go.id), dan juga
sumberdaya yang dimiliki oleh daerah bersangklutan
dalam bentuk peta sumberdaya yntu dapat digunkan dan
dimanfaatkan pleh para investor.
17
5. Peraturan/Kebijakan Daerah, menjelaskan Peraturan
Daerah (Perda) yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah
Daerah yang bersangkutan. Melalui situs website
Pemerintah daerah inilah semua Perda yang telah
dikeluarkan dapat disosialisakan kepada masyarakat luas.
6. Berita, berasal dari lingkungan lembaga pemda setempat,
bukan diambil dari surat kabar lokal. Diharapkan berita
situs web pemda menjadi acuan atau referensi untuk
berota yang diterbitkan oleh surat kabar (Depkominfo,
2010).
E. 8. Teori Hirarki Pengaruh Isi Media
Teori yang diperkenalkan oleh Pamela J Shoemaker dan Stephen D
Reese ini menjelaskan tentang pengaruh terhadap isi dari suatu
pemberitaan media baik dari segi internal maupun eksternalnya. Teori
Hirarki Pengeruh Isi Media ini berbicara mengenai apa saja faktor-faktor
yang mempengaruhi isi media massa. Ada lima tingkatan pengaruh yang
dapat mempengaruhi isi berita, yaitu individu, rutinitas media, organisasi,
ekstra media dan ideologi (Shoemaker, Pamela, 1996:60).
Faktor individual meliputi latar belakang personal, pengalaman,
nilai yang dianut, keyakinan dan latar belakang dari wartawan
Keberadaanya sebagai penulis berita sangat mempengaruhi pemberitaan
18
sebuah media, ini dikarenakan seorang jurnalis sebagai pencari berita dan
dapat mengkonstruk pemberitaan sebuah media.
Tingkatan kedua yaitu rutinitas media, adalah kebiasaan sebuah
media dalam pengemasan suatu berita. Media rutin terbentuk oleh tiga
unsur yang saking berkaitan, yaitu sumber berita (suppliers), organisasi
media (processor), dan audiens (consumer). Ketiga unsur ini saling
berhubungan sehingga membentuk rutinitas media yang merujuk pada
bentuk pemberitaan pada sebuah media (Shoemaker, Pamela, 1996:109).
Level ketiga dalam teori hirarki pengaruh media adalah level
organisasi media. Pada level ini kita akan membahas pengaruh organisasi
pada sebuah media kepada sebuah pemberitaan. Level organisasi ini
berkaitan dengan struktur manajemen oraganisasi pada sebuah media,
kebijakan sebuah media dan tujuan sebuah media.
Tingkatan selanjutnya adalah kekuasaan di luar media (extramedia
level). Media tidak berada di dunia asing. Media adalah bagian dari
totalitas sebuah sistem. Sistem politik dan media akan mempengaruhi
bagaimana media menentukan peristiwa dan bagaimana peristiwa tersebut
dihadirkan.
Yang terakhir adalah tingkatan ideologi (ideological level).
Ideologi akan mempengaruhi bagaimana sebuah peristiwa dilihat dan
kemudian direpresentasikan dalam media. Dengan demikian, dapat
diketahui mengapa sebuah peristiwa dimaknai dan disajikan secara
19
berbeda oleh masing-masing media. Hal tersebut dikarenakan perbedaan
ideologi dari media tersebut.
F. Definisi Konseptual
F.1. Pemanfaatan
Pemanfaatan adalah proses, cara, perbuatan memanfaatkan. Pada
penelitian ini, adalaah memanfaatkan website sebagai media publikasi.
F. 2. Website
Website adalah kumpulan halaman yang menampilkan
informasi data, teks, gambar, data animasi, suara, dan gabungan
dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang
membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait dengan
jaringan-jaringan halaman (hyperlink).
F. 3. Media Publikasi
Media publikasi yang dimaksud pada penelitian ini website
dimanfaatkan sebagai publisitas pembangunan Pemerintah Daerah
Kota dan Kabupaten Probolinggo.
G. Fokus Penelitian
Adapun fokus penelitian ini adalah mengenai proses bagaimana
Pemerintah Daerah Kota dan Pemerintah Kabupaten Probolinggo
memanfaatkan website sebagai media publikasi pembangunan. Sedangkan
20
mengenai hal-hal yang tidak berhubungan dengan hal di atas, tidak
dicantumkan dalam penelitian ini.
H. Metodologi Penelitian
H.1. Tipe dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif,
yaitu suatu jenis penelitian yang berupaya untuk membuat
penggambaran, pemaparan, menggali secara utuh, menyeluruh dan
mendalam tentang fenomena sosial yang dikaji, sehingga diperoleh
penemuan berupa pemahaman, penjelasan dan makna (Muslimin,
2011:16).
Adapun tipe penelitian yang digunakan adalah komparasi
atau perbedaan yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk
membedakan atau membandingkan hasil penelitian antara dua
kelompok penelitian.
H.2. Lokasi Penelitian
Adapun lokasi tempat penelitian ini dilaksanakan adalah
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota
Probolinggo yang bertempat di Jalan Soekarno Hatta No. 52
Probolinggo dan Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten
Probolinggo di Jalan Raya Dringu No. 901 Dringu Probolinggo.
H.3. Informan Penelitian
21
Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan dalam
menentukan informan penelitian adalah purposive sampling, yaitu
teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan
tertentu. Hal tersebut dilakukan karena informan dianggap
mengetahui apa yang ingin diketahui peneliti sehingga
memudahkan peneliti dalam pengumpulan data.
Informan dalam penelitian ini, merupakan pengelola dari
website pemerintah Kota dan Kabupaten Probolinggo. Diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Kepala Bidang Data dan Litbang Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota
Probolinggo.
2. Kasubid Data Statistik Bidang Data dan Litbang
Bappeda Kota Probolinggo.
3. Staff Bidang Data dan Litbang Bappeda Kota
Probolinggo.
4. Pimpinan Redaksi Website Kabupaten Probolinggo.
5. Kabag Pemberitaan Website Kabupaten Probolinggo
6. Staff Pelaksana Harian Website Kabupaten
Probolinggo.
H. 4. Teknik Pengumpulan Data
22
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Wawancara
Merupakan hal terpenting dalam sebuah penelitian
atau survey. Tanpa adanya wawancara, peneliti
kemungkinan akan kehilangan data atau informasi yang
hanya didapat dengan bertanya langsung kepada informan.
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang
berkaitan dengan pemanfaatan website sebagai media
publikasi pembangunan Pemeritah Daerah Probolinggo.
Pada penelitian ini, wawancara digunakan untuk
memperoleh data mengenai bagaimana Pemerintah Daerah
Kota dan Pemerintah Kabupaten Probolinggo
memanfaatkan website sebagai media publikasi
pembangunan. Metode ini juga digunakan untuk
mengetahui alasan pengelola memilih berita-berita yang
diupload pada website Pemerintah Kota dan Kabupaten
Probolinggo.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah cara mengumpulkan data yang
diperoleh dari catatan (data) yang telah tersedia atau yang
telah dibuat oleh pihak lain (Hamidi, 2007:14). Metode-
metode pengumpulan ini dilakukan dengan mencari data
23
atau informasi melalui membaca jurnal ilmiah, buku-buku
referensi dan bahan-bahan publikasi. Selain itu dapat juga
berasal dari catatan lembaga yang bersangkutan berupa
majalah dan arsip. Teknik ini digunakan untuk
mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan profil
objek penelitian serta untuk memperoleh data
pendukung/bukti pemanfaatan website sebagai media
publikasi oleh Pemerintah Daerah .
H. 5. Teknik Analisa Data
Menurut Bogdan Analisa data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat
mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada
orang lain (Sugiyono, 2008: 244).
Analisa dapat dilakukan dengan mengorganisasikan data,
menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun
kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan
dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada
orang lain.
Analisa data dalam penelitian kualitatif dilakukan dari
sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah
selesai dilapangan. Sebelum memasuki lapangan, peneliti
24
melakukan analisa terhadap data penelitian terdahulu. Selama di
lapangan peneliti melakukan proses wawancara terhadap informan.
Apabila data yang didapat belum memuaskan, maka peneliti akan
mengajukan pertanyaan lain sampai data yang diperoleh dianggap
mempunyai kredibel.
Pada teknik analisa data ini menggunakan aktivitas
(menurut model Miles and Huberman) jika digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 1. 1
Teknik Analisa Data Miles dan Huberman
(Sumber: Sugiyono,2008: 247 )
a. Koleksi Data
Mengumpulkan data-data yang diperoleh baik dari buku-buku
maupun informasi yang diperoleh. Hal tersebut dijadikan
referensi maupun data penguat dalam menganalisa hasil
penelitian.
b. Reduksi Data
Koleksi Data
Reduksi Data
Penarikan Kesimpulan/Verifikasi
Penyajian Data
25
Dikarenakan banyaknya data yang diperoleh dari lapangan,
maka perlu dirangkum (reduksi). Hal tersebut bertujuan untuk
mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data
c. Penyajian Data
Dalam peneliitian ini, penyajian data dilakukan dengan uraian
naratif. Data yang telah diperoleh disajikan dalam bentuk
uraian singkat, bagan hubungan antar kategori. . Peneliti akan
menfokuskan terhadap bagaimana pemanfaatan website
sebagai media publikasi pembangunan Pemerintah Daerah
sesuai dengan teori-teori yang relevan.
d. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan merupakan gambaran terhadap suatu objek akan
tetapi masih kabur sehingga perlu dilakukan penelitian
sehingga menjadi jelas.
H. 6. Teknik Keabsahan data
Teknik yang digunakan peneliti untuk menngetahi
kebasahan data adalah dengan menggunakan Triangulasi, yaitu
teknik pemerikasaan data yang memanfaaatkan sesuatu yang lain
diluar data itu untuk kepelruan pengecekan atau sebagai
pembanding terhdapat data tersebut (Moleng, 2000:31).
Pemeriksaan data pada penelitian kualitatif sangatlah
penting. Dimana data yang didapat peneliti, dikumpulkan
26
kemudian dicatat dalam kegiatan penelitian haruslah valid. Dalam
penelitian ini, teknik keabsahan data yang digunakan adalah
Triangulasi Metode, yaitu melakukan pengumpulan data yang
sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode
pengumpulan data yang berbeda (Sutopo, 2002:80). Pada
penelitian ini metode pengumpulan data yang dibandingkan adalah
wawancara dengan dokumentasi.