bab i lampiran
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang (Gambaran Lokasi Sasaran (Potensi / Profil Desa))
Menurut Departemen Pendidikan Nasional (1996), pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional
Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Keaksaraan adalah prasyarat untuk memperoleh berbagai kemampuan
dasar belajar agar siapa pun dapat mencari, memperoleh, menggunakan dan
mengelola informasi untuk meningkatkan mutu hidupnya. Oleh karena itu
keaksaraan penting dibelajarkan bagi siapa pun dari berbagai kalangan dan
kelompok usia. Hal ini sejalan dengan pembukaan Resolusi Sidang Umum
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyatakan bahwa “…keaksaraan
penting bagi pemerolehan berbagai keterampilan hidup, baik bagi anak-anak,
pemuda, maupun orang dewasa, sehingga mereka dapat mengatasi tantangan
yang dihadapi dalam hidup mereka dan merupakan langkah pokok dalam
pendidikan dasar, yang merupakan faktor yang sangat diperlukan untuk bisa
berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat dan ekonomi abad ke-21(Tim
Penyusun KKN KUM, 2010).
Sampai akhir tahun 2009, terdapat 9.763.256 orang atau 5,97%
penduduk usia 15 tahun ke atas yang masih buta aksara, sebagian besar
diantaranya yaitu 6.248.484 orang atau 7,51% adalah perempuan, dan laki-laki
sebanyak 3.514.772 orang atau 4,27%. Penduduk dewasa (15 tahun ke atas)
yang tidak dapat membaca ini dengan sendirinya kurang mempunyai harapan
yang cerah karena tidak mempunyai keterampilan untuk menghadapi tantangan
dan mencari penyelesaian terhadap permasalahan-permasalahan dalam
kehidupan orang dewasa (Tim Penyusun KKN KUM, 2010).
2
Berdasarkan data diatas, maka diperlukan upaya untuk mengurangi
angka buta aksara di Indonesia, dan salah satunya dengan diadakannya Kuliah
Kerja Nyata Tematik GNP-PBA (Gerakan Nasional Percepatan-Pemberantasan
Buta Aksara) Program KUM (Keaksaraan Usaha Mandiri). Kuliah Kerja Nyata
Tematik GNP-PBA Program KUM yang diselenggarakan atas kerjasama
Direktorat Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah,
Departemen Pendidikan Nasional, dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Brawijaya ini mengambil lokasi di
Kabupaten Lumajang.
Kabupaten Lumajang merupakan salah satu kabupaten yang berada di
wilayah Propinsi Jawa Timur, berjarak 150 Km arah tenggara Surabaya dan
dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor selama lebih kurang 3 jam. Luas
wilayah 1.790,90 km2, terdiri dari 21 Kecamatan, 195 Desa dan 7 kelurahan.
Batas wilayah kabupaten Lumajang adalah (PemKab Lumajang, 2009):
Sebelah barat Kabupaten Malang,
Sebelah utara Kabupaten Probolinggo,
Sebelah timur Kabupaten Jember,
Sebelah selatan Samudera Indonesia.
Jumlah penduduk Kabupaten Lumajang pada tahun 2005 adalah
1.017.838 jiwa, terdiri dari 499.949 pria dan 517.889 wanita. Penduduk
Kabupaten Lumajang terdiri dari beberapa suku, yang terbesar adalah suku
Jawa dan suku Madura. Disamping itu, ada kelompok masyarakat yang
mempunyai sifat sosial budaya khas, yaitu masyarakat tengger yang hidup di
Ranupane, Argosari dan sekitarnya. Lumajang mempunyai 31 sungai, 369 dam,
254 pompa air, dan 6 air terjun. Selain itu juga terdapat danau/ranu yang
potensial seperti Ranu Pakis dan Ranu Klakah (PemKab Lumajang, 2009).
Lokasi sasaran untuk KKN Tematik GNP–PBA program KUM ini tersebar
di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Ranuyoso, Kecamatan Klakah dan Kecamatan
Kedungjajang. Salah satu desa sasaran KKN Tematik GNP–PBA program KUM
yang ada di Kecamatan Klakah adalah Desa Klakah, yang berada disebelah
barat Desa Mlawang. Luas wilayah Desa Klakah 500 Ha terletak dengan jumlah
penduduk 8.598 jiwa. Desa Klakah mempunyai batas wilayah sebagai berikut
(Kantor Desa Klakah, 2010):
Utara : Desa Tegalbangsri
Barat : Desa Mlawang
3
Selatan : Desa Kebonan
Timur : Desa Ranupakis
Desa Klakah terbagi atas 4 dusun, yaitu Gunung Dulang, Lindu Boyo,
Tambak Boyo, dan Pesantren. Keempat dusun semuanya merupakan sasaran
KKN Tematik GNP-PBA Program KUM 2010, untuk Dusun Gunung Dulang
terdapat 10 RT dan 3 RW, untuk Dusun Lindu Boyo terdapat 12 RT dan 3 RW,
untuk Tambak Boyo terdapat 18 RT dan 6 RW, sedangkan untuk Dusun
Pesantren ada 10 RT dan 3 RW. Untuk Dusun Gunung Dulang fasilitas jalan
perkampungan sudah baik, kebanyakan sudah beraspal dan mengalami
perbaikan jalan. Sumber pekerjaan utama penduduk di Desa Klakah terutama di
Dusun Gunung Dulang adalah wiraswasta dan petani (Kantor Desa Klakah,
2010).
Desa Klakah apabila dilihat dari tingkat ekonomi termasuk dalam
tingkatan ekonomi menengah ke bawah. Masyarakat yang termasuk dalam
tingkatan ekonomi kebawah ini rentan untuk menjadi masyarakat yang buta
aksara. Kondisi ekonomi mendesak mereka untuk mencari nafkah meskipun
masih tergolong dalam usia wajib belajar. Pada akhirnya timbul anggapan bahwa
lebih baik bekerja karena mendapatkan uang dari pada sekolah malah
menghabiskan uang (Kantor Desa Klakah, 2010).
Keterangan lebih lanjut mengenai profil Desa Klakah dapat dilihat pada
Tabel-tabel berikut ini:
1. Luas Wilayah Desa
Pemanfaatan luas daerah diperlukan untuk mengembangkan potensi
daerah.
Tabel 1. Luas Wilayah Desa Klakah
No. Uraian Luas (Ha)
1. Luas Wilayah 500
2. Luas Lahan Pertanian 168
3. Luas Lahan Perkebunan 0,7
4. Luas Lahan / Tegalan 98,27
5. Luas Pemukiman 213,29
6. Luas Jalan 15,53
7. Luas Makam 3,7
8. Lain-lain 0,5
Sumber: Jurnal Tahunan Desa Klakah (2009)
4
2. Potensi Sumber Daya Manusia
Jumlah Penduduk suatu desa merupakan sumber daya manusia yang
kemudian akan berdampak pada desa tersebut.
Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis kelamin
No. Penduduk Jumlah (jiwa)
1. Laki-laki 4.278
2. Perempuan 4.320
Total 8.598
Sumber: Jurnal Tahunan Desa Klakah (2009)
3. Latar Belakang Pendidikan Penduduk
Latar belakang pendidikan penduduk di Desa Klakah terbagi dalam
beberapa golongan, antara lain :
Tabel 3. Latar Belakang Pendidikan Penduduk
No. Pendidikan Jumlah (jiwa)
1. Belum Sekolah 396
2. Taman Kanak-kanak 280
3. Sekolah Dasar 840
4. SLTP 1027
5. SLTA 524
6. Diploma D1/ D2/ D3 95
7. Sarjana S1 / S2 / S3 104
Sumber : Jurnal Tahunan Desa Klakah (2009)
4. Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk Desa Klakah terbagi dalam beberapa
bidang, antara lain:
Tabel 4. Mata Pencaharian
No. Mata Pencaharian Jumlah (orang)
1. Pegawai Negeri Sipil 510
2. Polri / TNI 39
3. Karyawan Swasta 355
5
4. Wiraswasta / Dagang 121
5. Tani 346
6. Tukang 75
7. Buruh Tani 197
8. Pensiunan 193
Sumber: Jurnal Tahunan Desa Klakah (2009)
5. Sarana dan Prasarana Umum
Sarana dan prasarana umum sangat berpengaruh pada kemajuan
perekonomian warga.
Tabel 5. Sarana dan Prasarana Umum
No. Sarana dan Prasarana Umum Jumlah
1. PAUD 3
2. Taman Kanak-kanak 4
3. SD Negeri 4
4. Puskesmas Pembantu 12
5. Polindes 12
6 Posyandu 13
7. Masjid 7
8. Mushola 34
9. Gereja 2
10. Pure -
11. Kelenteng -
Sumber: Jurnal Tahunan Desa Klakah (2009)
6. Kelembagaan Desa
Manfaat adanya kelembagaan desa adalah dengan tujuan untuk lebih
memudahkan dalam perkembangan suatu daerah.
Tabel 6. Kelembagaan Desa
No. Jenis Lembaga Jumlah
1. PKK 1
2. RW 17
3. RT 39
6
4. BPD 1
5. LKMD 1
Sumber: Jurnal Tahunan Desa Klakah (2009)
7. Potensi Alam
Pemberdayaan dan pemanfaatan potensi alam semaksimal mungkin
akan berdampak pada kemajuan desa.
Tabel 7. Potensi Tanaman Utama
No. Jenis Tanaman Utama Luas (Ha)
1. Padi 154
2. Jagung 10
3. Ketela Pohon 2
4. Kacang Tanah 2
Sumber: Jurnal Tahunan Desa Klakah (2009)
Tabel 8. Potensi Perkebunan
No. Jenis Tanaman Jumlah Pohon
1. Kelapa 215
Sumber: Jurnal Tahunan Desa Klakah (2009)
Tabel 9. Jenis Ternak
No. Jenis Ternak Jumlah (ekor)
1. Sapi Biasa 350
2. Ayam 2000
3. Kambing 25
4. Ayam Kampung 850
5. Itik 40
Sumber: Jurnal Tahunan Desa Klakah (2009)
Dari Tabel-tabel tersebut dapat diketahui bahwa potensi Desa Klakah
dilihat dari luas wilayah yang paling besar adalah tanah pemukiman seluas
213,29 ha hal ini terjadi karena banyak pendatang yang akhirnya menetap di
Desa Klakah. Jumlah penduduk laki-laki dan wanita hampir sama yang
kebanyakan dari mereka bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil sejumlah 510
orang. Potensi alam Desa Klakah diantaranya adalah hasil pertaniannya antara
lain padi, jagung, ketela pohon, dan kacang tanah. Untuk hasil hutan adalah
7
kayu sengon, sedangkan hasil perkebunan diantaranya adalah kelapa nangka,
pisang, jeruk, manggis, alpukat, kenitu, dan durian.
1.2 Tujuan Penyelenggaraan KKN Tematik GNP-PBA Program KUM
A. Tujuan Umum :
a. Terbentuknya sarjana yang mampu menghayati masalah yang sangat
komplek yang dihadapi oleh masyarakat dalam pembangunan dan
belajar memecahkan masalah-masalah tersebut secara pragmatis
dan interdisipliner.
b. Mendekatkan lembaga pendidikan tinggi pada masyarakat dan lebih
meningkatkan relevansi kurikulum pendidikan tinggi dengan tuntutan
kebutuhan masyarakat.
c. Membantu pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
d. Mengembangkan kerjasama antara disiplin ilmu dan antara lembaga.
B. Tujuan Khusus :
a. Mendorong peran serta Perguruan Tinggi dalam rangka pelaksanaan
Gerakan Nasional Percepatan - Pemberantasan Buta Aksara
(GNP_PBA) latin, sejumlah 1100 warga belajar program Keaksaraan
Usaha Mandiri.
b. Memberdayakan masyarakat yang mandiri melalui program
kewirausahaan bercirikan potensi lokal.
c. Membuat usulan program aksi kewirausahaan masyarakat
BAB II
METODOLOGI PELAKSANAAN KKN TEMATIK
2.1 Metode Pendekatan Kegiatan
8
2.1.1 Metode Pendidikan
Kegiatan KKN Tematik GNP-PBA program KUM ini mempunyai sasaran
warga umur 17-65 tahun yang dapat digolongkan orang dewasa. Dalam
pembelajaran orang dewasa banyak metode yang diterapkan. Untuk
memberhasilkan pembelajaran semacam ini, apapun metode yang diterapkan
seharusnya mempertimbangkan faktor sarana dan prasarana yang tersedia
untuk mencapai tujuan akhir pembelajaran, yakni agar peserta dapat memiliki
suatu pengalaman belajar yang bermutu. Merupakan suatu kekeliruan besar
bilamana dalam hal ini, pembimbing secara kurang wajar menetapkan
pemanfaatan metode hanya karena faktor pertimbangannya sendiri yakni
menggunakan metode yang dianggapnya paling mudah, atau hanya disebabkan
karena keinginannya dikagumi oleh peserta di kelas itu ataupun mungkin ada
kecenderungannya hanya menguasai satu metode tertentu saja.
Pendidikan orang dewasa terutama pendidikan masyarakat bersifat
Nonformal sebagian besar dari siswa atau pesertanya adalah orang dewasa,
atau paling tidak pemuda atau remaja. Oleh sebab itu, kegiatan pendidikan
memerlukan pendekatan tersendiri. Dengan menggunakan teori andragogi
kegiatan atau usaha pembelajaran orang dewasa dalam kerangka pembangunan
atau realisasi pencapaian cita-cita pendidikan seumur hidup dapat diperoleh
dengan dukungan konsep teoritik atau penggunaan teknologi yang dapat
dipertanggung jawabkan, yaitu (E-Learning BPPLSP Regional V,2007) :
1. Pembelajaran harus berorientasi pada pemecahan masalah lingkungan,
permasalahan hendaknya diketahui dan digali dari pendapat warga
belajar.
2. Pembelajaran harus memberi pengalaman yang bermakna (meaningfull)
bagi warga belajar agar lebih dinikmati.
3. Tujuan pembelajaran harus ditetapkan dan disetujui oleh warga belajar
melalui kontrak atau kesepakatan belajar.
4. Pembelajaran harus memberikan kesempatan pada warga belajar untuk
ikut berpartisipasi secara aktif sehingga dapat membatu warga belajar
dalam mengingat materi belajar.
2.1.2 Metode Pendidikan Luar Sekolah
Pendidikan luar sekolah adalah pendidikan yang dilaksanakan diluar
pendidikan formal untuk warga belajar agar mereka memperoleh suatu
keterampilan dalam hidupnya (Departemen Pendidikan Nasional,1996). Berbeda
9
dengan metode yang digunakan dalam pendidikan sekolah, maka dalam
pendidikan luar sekolah lebih banyak menggunakan metode - metode pendidikan
yang lebih banyak memberikan kebebasan kepada warga belajar untuk bisa
mengebangkan minat dan bakatnya.
Jalur-jalur pendidikan terdiri dari 3 macam yaitu (Departemen Pendidikan
Nasional,1996) :
a. Pendidikan Formal
Yaitu Jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
b. Pendidikan Non Formal
Yaitu jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan
secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan nonformal diselenggarakan
bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang
berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan
formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik
dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan
fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.
Pendidikan nonformal meliputi:
1. Pendidikan kecakapan hidup
2. Pendidikan anak usia dini
3. Pendidikan kepemudaan
4. Pendidikan pemberdayaan perempuan
5. Pendidikan keaksaraan
c. Pendidikan Informal
Yaitu Jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Kegiatan pendidikan
informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan
belajar secara mandiri. Hasil pendidikan informal diakui sama dengan
pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai
dengan standar nasional pendidikan.
2.2 Metode Pengajaran
2.2.1 Metode Partisipatif
Metode pembelajaran yang digunakan pada program KKN Tematik GNP-
PBA program KUM adalah metode partisipatif, dimana tutor harus mampu
10
melibatkan warga belajar untuk berpartisipasi secara aktif dalam mengumpulkan,
menganalisa, menyimpulkan dan memformulasikan ide atau informasi yang telah
dimiliki warga belajar. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk merangsang
warga belajar untuk dapat berdiskusi tentang kebutuhan, keinginan dan minat
warga belajar.
Beberapa cara yang digunakan dalam metode pembelajaran partisipatif di
dalam kegiatan belajar mengajar penulis adalah :
a. Menciptakan satu rencana belajar yang didasarkan pada topik-topik yang
diminati warga belajar
b. Membantu warga belajar untuk menganalisa dan memecahkan masalah.
c. Memperoleh dan menggunakan bahan belajar (yang berasal dari
kehidupan sehari-hari) dalam kegiatan membaca, menulis dan berhitung
d. Membantu warga belajar membuat sendiri rencana warga belajar untuk
kegiatan belajar dan kegiatan pengembangan
2.2.2 Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan life skill
keterampilan kewirausahaan, kewirausahaan itik potong dan pendekatan religius
agar program diminati warga belajar. Selain itu juga diterapkan metode
pendekatan persuasif dengan cara silaturahmi dengan warga agar tercipta
kerukunan dan ikatan kekeluargaan yang kuat antara warga belajar dengan tutor.
2.2.3 Materi Pembelajaran
Bahan ajar terdiri dari bahan pelajaran pokok yang dikemas dengan
wawasan kewirausahaan, dengan menggunakan model instructional design (ID),
Construktivist Interpretivist Theory, bahan ajar dikemas dalam bentuk buku
pelajaran, sifatnya intergrated antara keterampilan berbahasa Indonesia
(berbicara, mendengar), membaca, menulis, menghitung dan kewirausahaan.
Dengan pertimbangan agar menarik bagi warga belajar. Bahan Pelajaran Pokok
yang digunakan adalah:
Pedoman tutor / penyelenggara
Modul Pembelajaran Kewirausahaan Itik Potong
Modul Pembelajaran Keterampilan Kewirausahaan dan Modul Religi
Bahan / alat keterampilan kewirausahaan sesuai dengan minat dan
kebutuhan warga belajar
11
Bahan belajar di sekitarnya warga belajar KTP.
2.3 Jadwal Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan KKN Tematik GNP-PBA Program KUM dilaksanakan
dalam jangka waktu 144 jam pelajaran, setiap jam terdiri dari 60 menit dengan
rincian 1 bulan melakukan proses pembelajaran dikelompok-kelompok WB atau
disebut pelaksana dilokasi KKN dan 1 bulan oleh tutor lokal masing-masing
wilayah. Rencana dan target kegiatan lapang adalah untuk meningkatkan
keterampilan baca dan tulis dengan pendekatan keterampilan kewirausahaan itik
potong. Jadwal kegiatan mahasiswa KKN Tematik GNP-PBA Program KUM
selama proses pembelajaran di Desa Klakah dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
Tabel 10. Jadwal Kegiatan
NO KEGIATAN JULI
MINGGU
KE
AGUSTUS MINGGU
KE
SEPTEMBER
MINGGU KE
5 1 2 3 4 5 1 2 3
1 Tutor Mahasiswa
2 Tutor Lokal
3 Proses
Pembelajaran
4 Ujian Warga
Belajar
5 Laporan KKNT
6 Ujian KKNT
Sumber : Buku Pedoman Pelaksanaan KKN Tematik GNP-PBA Program KUM
2010
2.4 Tempat dan Waktu Kegiatan
KKN Tematik GNP-PBA Program KUM 2010 dilaksanakan di Dusun
Gunung Dulang RT.37 RW.17 (PAUD Amanah Bangsa), Desa Klakah,
12
Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Waktu Pelaksanaan
mulai tanggal 27 Juli 2010 sampai dengan 22 Agustus 2010.
BAB III
HASIL PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN
13
3.1 Kondisi Masyarakat
Penduduk wanita di Desa Klakah umumya bekerja sebagai buruh tani dan
sebagai ibu rumah tangga. Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi sehari-
hari masih menggunakan bahasa madura dan bahasa jawa. Warga usia lanjut
umumnya menggunakan bahasa madura, karena mereka tidak lancar
menggunakan bahasa jawa maupun Indonesia yang baik dan benar. Kegiatan
kemasyarakatan di desa ini untuk kalangan dewasa masih cukup sedikit, yang
sudah ada selama ini adalah yasinan rutin, arisan dan kerja bakti. Untuk
kalangan anak-anak lebih mengarah kebidang keagamaan, misalnya TPQ/TPA
atau sekolah madrasah. Dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan kalangan
dewasa tentang keagamaan masih kalah dibandingkan dengan kalangan anak-
anak. Kegiatan dibidang lainnya yaitu Posyandu dan PKK yang berada di Balai
Desa Klakah dan di beberapa tempat yang di tunjuk kecamatan. KKN Tematik
GNP-PBA program KUM sudah tepat dilaksanakan di Desa Klakah khususnya
Dusun Gunung Dulang karena di dusun ini banyak warga yang buta aksara, dan
cukup tertarik dengan kegiatan beternak itik. Mereka membutuhkan kemampuan
membaca, menulis dan berhitung serta kemampuan kewirausahaan yang
tujuannya dapat mengangkat perekonomian warga.
Sasaran utama dalam pelaksanaan program KKN Tematik GNP-PBA
program KUM di Desa Klakah yaitu masyarakat buta aksara dan tidak memilki
ijazah Sekolah Dasar (belum tamat SD), berusia 17 tahun keatas. Untuk Dusun
Gunung Dulang, banyak masyarakatnya yang menempuh pendidikan terakhir
sampai tingkat SD/MI sehingga kebanyakan masyarakatnya bisa membaca,
menulis dan berhitung, tetapi tidak begitu lancar, bahkan tidak sedikit dari
mereka yang masih kesulitan untuk menulis. Tingkat pendidikan anak-anak
mereka rata–rata tamatan SMP atau sederajad, dan untuk melanjutkan ke tingkat
perguruan tinggi masih sulit, hal ini dikarenakan kendala ekonomi dan
kebudayaan.
3.2 Kondisi Awal Warga Belajar
Masyarakat yang mengikuti kegiatan belajar ini adalah masyarakat
lanjutan yang sebelumnya sudah mengikuti program Keaksaraan Fungsional, jadi
14
KKN Tematik GNP-PBA program KUM ini merupakan program lanjutan dari
program sebelumnya yang ditingkat dasar. Kegiatan belajar mengajar sudah
dapat diikuti dengan cukup baik oleh warga belajar karena sebelumnya mereka
sudah terlatih untuk membaca dan menulis walaupun sebagian kecil masih ada
yang kurang lancar untuk membaca dan menulisnya dan juga sebagian besar
kemampuan keaksaraan dan kemampuan berkomunikasi khususnya
menggunakan bahasa Indonesia masih kurang. Jumlah warga belajar di Dusun
Gunung Dulang sejumlah 20 orang. Data warga belajar secara keseluruhan
dapat dilihat pada Lampiran 1.
Metode yang digunakan untuk pengajaran sebagai berikut, yaitu untuk
Dusun Gunung Dulang sistem belajar mengajar dilakukan pada satu tempat
dengan jumlah warga belajar 20 orang dan jumlah warga yang hadir rata-rata 12
orang dalam tiap pertemuan karena aktivitas keseharian yang berbeda dari
setiap warga belajar. Pengajaran di lakukan dengan cara memberi motivasi,
menjelaskan dan memberi catatan kepada warga belajar kemudian terjun
langsung kelapangan untuk penanganan dan perawatan ternak itik potong.
Sedangkan sistem mengajar dilakukan secara bersama-sama antara tutor
dengan mahasiswa.
Pada awal pembelajaran hanya terdapat 14 orang saja yang ikut serta
sebagai warga belajar KKN Tematik GNP-PBA program KUM, dan keseluruhan
warga tersebut adalah warga Dusun Gunung Dulang. Dengan sosialisasi lebih
lanjut maka banyak warga Dusun Gunung Dulang yang ikut berpartisipasi
sebagai warga belajar KKN Tematik GNP-PBA program KUM. Karena
sebelumnya warga Dusun Gunung Dulang menolak untuk berpartisipasi karena
mereka tidak bersedia dikumpulkan dalam satu tempat tertentu karena kesibukan
aktifitas sehari-hari dan kegiatan rutin warga.
3.3 Sosialisasi ke Masyarakat dan Warga Belajar
Sasaran utama kegiatan KKN Tematik GNP-PBA program KUM ini
adalah warga yang buta aksara dan buta huruf atau tidak pernah sekolah atau
pernah sekolah tetapi tidak lulus dan juga pemberdayaan masyarakat yang
mandiri untuk berwirausaha. Untuk mensukseskan kegiatan tersebut salah satu
hal yang perlu dilakukan adalah proses sosialisasi, baik secara umum terjun
langsung kemasyarakat yaitu dengan cara ikut kegiatan yang ada dimasyarakat
dan secara khusus yaitu langsung ke warga belajar. Proses sosialisasi dilakukan
15
jauh-jauh hari sebelum kegiatan KKN dilaksanakan. Kegiatan sosialisasi
sebelumnya dilakukan oleh tutor lokal dibantu ketua RT setempat. Namun upaya
tersebut belum mendapatkan hasil yang maksimal, maka selama kegiatan KKN
berlangsung dilakukan kegiatan sosialisasi lanjutan untuk mengajak warga ikut
berpartisipasi dalam kegiatan KKN ini. Proses sosialisasi dilakukan oleh
mahasiswa dan tutor lokal dengan cara mengumpulkan warga belajar dan
melakukan penyuluhan lebih lanjut. Dalam sosialisasi tersebut dijelaskan
maksud, tujuan dan manfaat diadakannya kegiatan KKN Tematik GNP-PBA
program KUM ini.
3.4 Proses Pembelajaran
Agar tercipta suasana proses pembelajaran yang kondusif antara warga
belajar dengan tutor, dalam pelaksanaan program KKN Tematik GNP-PBA
program KUM ini telah dipersiapkan sebelumnya oleh Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) suatu kurikulum yang telah disesuaikan
dengan kondisi lingkungan yang menjadi sasaran program ini. Materi yang
ditetapkan oleh LPPM sebanyak dua jenis, yaitu materi modul dan materi
keterampilan yang berbasis kewirausahaan. Modul itu sendiri terbagi dalam dua
jenis, yaitu modul berisi materi panduan beternak itik potong dan modul
mengenai shalat tahajjud. Proses belajar materi beternak itik potong lebih
diutamakan karena melihat dari perkembangan warga belajar yang rata-rata
sudah bisa membaca dan menulis dan selain itu ada ketertarikan sendiri dari
warga belajar mengenai materi tersebut karena melihat peluang yang cukup
besar dan belum populernya kegiatan beternak itik di daerah tersebut khususnya
Dusun Gunung Dulang, sedangkan untuk keterampilan diberikan pada waktu
akhir proses belajar atau sebelum ujian. Materi pembelajaran yang disampaikan
sesuai dengan materi yang terdapat di dalam modul pembelajaran. Modul
pembelajaran itik potong berisi tentang pengenalan jenis-jenis itik, perawatan,
kandang, pakan, jenis-jenis penyakit dan juga perhitungan tentang pemasaran
itik potong mulai dari modal awal sampai keuntungan yang nantinya dapat
diperoleh. Untuk modul tahajjud berisi manfaat dan tata cara shalat tahajjud serta
surat-surat pendek Al-Qur’an.
Pada proses belajar yang bertindak sebagai tutor atau penyaji adalah
para peserta KKN Tematik GNP-PBA program KUM dari Universitas Brawijaya
Malang dan dibantu oleh tutor lokal. Untuk warga belajar di Dusun Gunung
16
Dulang kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di PAUD Amanah Bangsa yang
terletak di RT 37 RW 17 Gunung Dulang dengan alasan tempatnya yang
strategis dari rumah warga. Berdasarkan kesepakatan dengan warga maka
kegiatan belajar mengajar dilaksanakan 2 kali dalam seminggu yaitu hari jumat
dan minggu pada pukul 14.00 WIB, dan mengalami perubahan waktu menjadi
pukul 13.00 WIB di bulan puasa
Pertemuan pertama, Tutor membagikan perlengkapan belajar yang terdiri
dari tiga modul belajar, buku tulis, bolpoint, dan pensil kepada warga belajar.
Selain sarana pendukung yang diberikan kepada warga belajar, Tutor
menggunakan papan tulis untuk menjelaskan materi yang disampaikan. Pada
awal pertemuan digunakan untuk perkenalan diri kepada warga serta
menjelaskan maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatan KKN Tematik GNP-
PBA program KUM, dan juga untuk menetapkan waktu kegiatan belajar
mengajar. Kegiatan tersebut dilakukan agar tercipta suasana kekeluargaan
antara tutor dengan warga belajar.
Proses pembelajaran dilakukan dengan cara menjelaskan dan
menerangkan di papan tulis, kemudian warga belajar diminta untuk mencatat
semua yang sudah disampaikan dan bertanya bila perlu. Sambil menulis tutor
memeriksa dan memberikan pertanyaan satu persatu mengenai materi yang
telah ditetapkan. Hal ini untuk mengetahui kemampuan awal dari warga belajar.
Setelah membaca dan menulis dilakukan diskusi dan tanya jawab. Hal ini
dilakukan dengan tujuan untuk melihat kemampuan warga belajar tersebut
terhadap pemahaman materi yang telah disampaikan. Pengenalan materi
tentang shalat tahajjud, tutor bercerita mengenai fungsi dari shalat tahajjud
tersebut kemudian mengajak warga belajar untuk membaca dan memahami isi
dari modul yang disampaikan, kemudian juga membahas tentang beberapa
cerita yang ada di modul sehingga warga belajar tidak merasa bosan dengan
kegiatan belajar mengajar yang kebanyakan diisi dengan membaca, menulis dan
berhitung.
Pertemuan berikutnya adalah pengenalan materi itik potong dilakukan
dengan menjelaskan segala aspek yang perlu dilakukan untuk beternak mulai
dari penanganan awal ketika bibit itik baru datang, penyiapan kandang,
pemberian pakan dan perawatan sehari-hari agar itik tidak mudah terserang
penyakit juga dengan pemberian materi mengenai penyediaan bibit serta
pemasaran. Warga belajar juga langsung diberikan bibit itik sebanyak 24 ekor
17
setiap kelompok dan di tambah lagi 26 ekor setelah beberapa hari, hal ini
dilakukan bertujuan agar warga belajar langsung bisa praktek dan juga
menimbulkan minat dari setiap warga belajar karena selain dapat materi dari
modul mereka juga dapat langsung mengaplikasikannya.
Materi berhitung disampaikan setelah warga belajar diajarkan
pemahaman beternak itik potong. Untuk pembelajaran berhitung, sebagai materi
awal yaitu Tutor memberikan penjelasan tentang aspek-aspek perhitungan yang
ada di modul itik potong. Hal ini dilakukan agar warga belajar dapat mengetahui
macam-macam bahan yang diperlukan untuk beternak, persiapan modal awal
dan menghitung untung rugi dalam beternak itik potong. Selanjutnya warga
belajar diminta mengerjakan soal-soal perhitungan sederhana seperti modal
yang diperlukan untuk membeli bibit dan pakan dalam sekali panen dengan
alasan untuk mengetahui kemampuan berhitung warga belajar. Untuk
meningkatkan kemampuan berhitung, di akhir materi warga belajar diminta untuk
mengerjakan soal perhitungan mengenai modal awal hingga keuntungan akhir
ketika beternak itik potong. Hal ini dilakukan bertujuan untuk memberi motivasi
terhadap warga belajar agar memiliki keinginan untuk beternak itik setelah
mengetahui untung rugi dari pemasaran.
Materi kewirausahaan diberikan sebelum pelaksanaan kewirausahaan
dilaksanakan. Pelaksanaan kegiatan kewirausahaan yaitu pada hari sabtu
tanggal 21 Agustus 2010 pada pukul 09.00 WIB. Kewirausahaan tersebut adalah
membuat nugget tahu dengan alasan mudah dibuat, bahannya mudah didapat,
hasilnya banyak, prospek kedepannya bagus. Warga belajar cukup antusias
dalam mempraktikkan keterampilan kewirausahaan ini karena jenis makanan
yang dibuat juga masih tergolong baru di mata mereka. Ujian tulis akhir
dilaksanakan pada bulan Agustus minggu ke-3. Soal ujian dibagikan kepada
warga dan kemudian dijawab menurut kemampuan masing-masing. Ujian tulis
akhir di Dusun Gunung Dulang diadakan di tempat belajar mengajar. Proses
kegiatan belajar mengajar dapat dilihat pada Lampiran 3.
3.5 Tempat dan Waktu Pembelajaran
Program pemerintah dalam Gerakan Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM)
ini sangat didukung oleh warga dan perangkat desa Klakah. Tempat yang
18
digunakan dalam proses belajar mengajar Dusun Gunung Dulang bertempat di
PAUD Amanah Bangsa yang terletak di RT 37 RW 17 Gunung Dulang dengan
alasan jarak dan letaknya yang cukup strategis dari rumah warga belajar. Tutor
memberikan beberapa pilihan hari dan didapatkan kesepakatan dengan warga
belajar bahwa kegiatan belajar dilaksanakan 2 kali dalam seminggu yaitu hari
jumat dan minggu. Beberapa pilihan hari diberikan dengan tujuan untuk
menentukan hari yang paling longgar bagi warga, hal ini dimaksudkan agar
kegiatan belajar mengajar nantinya jumlah warga belajar yang hadir dapat
maksimal secara terus-menerus.
Waktu pembelajaran Dusun Gunung Dulang di mulai setelah selesai
sholat zuhur, yaitu sekitar pukul 14.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB dan
mengalami perubahan jadwal menjadi pukul 13.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB
di bulan puasa. Selain jadwal pembelajaran rutin yang telah disebutkan di atas,
Tutor juga memberikan pembelajaran tambahan pada waktu pulang dari proses
belajar mengajar bila ada warga belajar yang masih minta tambahan waktu dan
juga biasanya setelah pengajaran warga bersama-sama melihat dan mengamati
perkembangan itik yang untuk sementara berada di rumah tutor.
3.6 Tingkat Pencapaian Hasil Pembelajaran
Tingkat pencapaian hasil pembelajaran warga belajar dapat diukur
dengan cara evaluasi akhir warga belajar Keaksaraan Fungsional. Evaluasi ini
bertujuan untuk mengetahui kemampuan warga belajar setelah mengikuti proses
pembelajaran. Evaluasi ini meliputi ujian /test SUKMA (Sertifikat Ujian kelulusan
Melek Aksara) yang meliputi pengisian biodata, membuat surat untuk saudara,
analisis usaha ternak itik dan cara beternak itik. Waktu pelaksanaan evaluasi
dilakukan secara langsung dalam sekali tatap muka.
Berkas soal ujian warga belajar kemudian diperiksa secara langsung oleh
tutor (mahasiswa KKN), nilai akhir evaluasi dibagi menjadi tiga bagian, yaiu : nilai
membaca, menulis dan berhitung. Tingkat pencapaian hasil belajar di Dusun
Gunung Dulang cukup baik. Nilai ujian warga belajar antara 75 – 85 yang dapat
di lihat pada Lampiran 6.
Pencapaian hasil pembelajaran kewirausahaan yang telah diberikan
kepada warga belajar terlihat mengalami kemajuan. Warga belajar mulai
memahami dan menguasai cara beternak itik potong dan juga membuat nugget
tahu yang nantinya mungkin dapat bermanfaat ketika dipraktikkan kembali,
19
karena dapat menambah penghasilan sehari-hari. Warga belajar juga sudah
dapat memahami cara perhitungan untung dan rugi untuk beternak itik potong
dan kewirausahaan nugget tahu tersebut.
3.7 Perkembangan dan Kondisi Warga Belajar di Akhir Program
Kondisi warga belajar diakhir kegiatan belajar menunjukkan adanya
peningkatan kemampuan dalam membaca, menulis, dan berhitung serta
mempunyai tambahan keterampilan berwirausaha dengan beternak itik potong
dan membuat nugget tahu. Perkembangan yang lain untuk warga belajar
tersebut yaitu dapat menganalisa hal-hal yang perlu dilakukan dan penanganan
awal dalam melakukan suatu peluang usaha.
Selain kemampuan membaca, menulis, dan berhitung serta keterampilan
yang mengalami peningkatan, warga belajar yang telah mengikuti program
belajar ini juga memiliki semangat yang tinggi untuk terus belajar meskipun
kegiatan KKN Tematik GNP-PBA program KUM ini telah selesai. Program KKN
ini juga membantu warga belajar untuk mengajari anaknya yang masih sekolah
dan mampu mengenalkan beberapa ketrampilan yang telah diperoleh selama
kegiatan KKN. Jumlah warga belajar di akhir mengalami penambahan jika
dibandingkan di awal program, yaitu dari 14 warga belajar kemudian menjadi 20
orang warga belajar. Perbandingan dan kondisi warga belajar di akhir program
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 4.
3.8 Kegiatan Keterampilan Kewirausahaan Warga Belajar
Kegiatan keterampilan kewirausahaan bagi warga belajar sangat
diperlukan karena selain bisa menambah ilmu dan pengetahuan baru bagi warga
belajar juga menambah penghasilan keluarga jika warga belajar tersebut kreatif.
Keterampilan kewirausahaan yang dipilih yaitu membuat nugget tahu. Produk ini
dipilih karena kemudahan cara membuatnya dan juga karena ketersediaan
bahan baku yang mudah didapat juga ketertarikan warga belajar karena jenis
makanan yang dibuat masih terlihat baru di mata warga belajar. Pada umumnya
tahu oleh warga belajar hanya disajikan dengan di goreng saja tanpa ada inovasi
lain yang membuat tahu tersebut menjadi lebih enak untuk dikonsumsi. Selain
bahan utama tersebut, bahan lain yang digunakan adalah wortel, telur, gula,
garam, penyedap rasa, bawang putih, ketumbar, tepung roti dan daun pisang
untuk membungkusnya. Bahan-bahan tesebut juga mudah didapatkan dan
20
harganya pun juga cukup terjangkau. Selain itu peralatan yang digunakan juga
cukup sederhana, yaitu menggunakan peralatan rumah tangga sehari-hari,
diantaranya: dandang, pisau, cobek, mangkok, sendok, baskom dan alat
penggorengan.
Keterampilan yang telah diberikan prospek kedepannya cukup baik
karena selain bahan baku yang cukup mudah untuk didapatkan, juga karena
nugget tahu di daerah ini belum pernah ada yang membuatnya dan belum ada
pesaing yang signifikan. Warga belajar cukup antusias dengan diadakannya
keterampilan kewirausahaan ini karena unik dan mudah untuk membuatnya.
Data mengenai kegiatan keterampilan wirausaha tersebut dapat dilihat pada
Lampiran 5.
3.9 Kegiatan Kemasyarakatan
Desa Klakah mempunyai banyak kegiatan kemasyarakatan yaitu baik
dibidang keagamaan contohnya yasinan. Kegiatan yasinan dilakukan pada
malam jum’at setelah isya’ di rumah warga secara bergiliran. Kegiatan dibidang
lainnya yaitu Posyandu dan PKK yang selalu ada di Balai Desa. Kegiatan
kemasyarakatan yang diikuti adalah yasinan rutin, karena kegiatan yasinan
hanya diikuti laki-laki.
Kegiatan kemasyarakatan yang lain adalah ikut berpartisipasi mengajar
PAUD dan Sekolah Dasar. Kegiatan PAUD dilaksanakan setiap hari selasa dan
kamis 09.00 WIB dengan sistem mengajarnya hanya ikut kumpul dengan siswa-
siswi PAUD serta mengajak mereka bermain bersama. Kegiatan belajar
mengajar di Sekolah Dasar dilakukan setiap hari. Kegiatan ini tidak diikuti secara
rutin karena mengingat kesibukan mahasiswa sebagai tutor dan karena
kesibukan kemasyarakatan lain. Kegiatan mengajar di Sekolah Dasar dilakukan
jika ada waktu senggang, kegiatan pengajaran yang dilakukan adalah melatih
baris-berbaris untuk persiapan lomba 17 Agustus, serta berbaur dengan
masyarakat dalam acara menyambut hari kemerdekaan. Seluruh rangkaian
kegiatan kemasyarakatan dapat dilihat pada Lampiran 9.
3.10 Faktor Pendukung dan Pendorong
Pelaksanaan KKN Tematik GNP-PBA program KUM 2010 Universitas
Brawijaya yang dilaksanakan di Desa Klakah Khususnya di Dusun Gunung
Dulang RT.37, RW.17 telah berjalan dengan lancar. Dalam pelaksanaannya
21
terdapat faktor pendukung dan pendorong yang mempengaruhi proses
kelancaran program KKN ini.
Adapun faktor pendukung terlaksananya KKN Tematik GNP-PBA
program KUM ini antara lain:
a. Kesadaran warga terhadap pentingnya kemampuan membaca, menulis,
dan menghitung.
b. Dukungan dari masyarakat, tutor lokal dan perangkat Desa Klakah bagi
warganya untuk mengikuti kegiatan belajar.
c. Metode pembelajaran yang diterima baik oleh warga belajar.
d. Letak tempat strategis bagi warga belaja.
Faktor pendorong antara lain:
a. Antusiasme warga untuk mengikuti kegiatan belajar.
b. Kesenangan warga untuk berkumpul dengan warga yang lain.
c. Adanya kegiatan keterampilan kewirausahaan yang dilaksanakan bisa
membuat semangat warga belajar karena dapat menambah pengetahuan
dan penghasilan keluarga mereka.
3.11 Permasalahan yang Dialami
Pelaksanaan program KKN Tematik GNP-PBA program KUM 2010 ini
tentunya tidak terlepas dari masalah. Masalah tersebut terbagi menjadi dua jenis,
yaitu permasalahan internal dan eksternal. Masalah-masalah tersebut dapat
menjadi faktor penghambat bagi terlaksanya program ini. Permasalahan internal
yang dihadapi oleh penulis dalam pelaksanaan program KKN Tematik GNP-PBA
program KUM yaitu:
1. Kurangnya waktu belajar bagi warga karena kesibukan sebagai ibu rumah
tangga maupun sebagai pencari nafkah.
2. Banyaknya kegiatan sosial warga. Misalnya beberapa warga belajar tidak
bisa belajar sampai beberapa pertemuan karena menghadiri acara
hajatan atau kegiatan lain yang waktunya bersamaan dengan jadwal
belajar.
3. Rasa malas dan kurang percaya diri warga belajar.
4. Sulit berkomunikasi dengan warga desa atau warga belajar karena Tutor
(Mahasiswa) banyak yang tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa
madura.
22
5. Kegaduhan dalam proses belajar mengajar yang terjadi akibat sebagian
besar warga belajar membawa anak-anaknya yang masih kecil, sehingga
proses belajar mengajar sedikit terganggu oleh suara-suara anak-anak
yang gaduh di dalam ruang kegiatan belajar.
Kendala-kendala tersebut tidak menjadi permasalahan yang signifikan
karena tidak terdapat permasalahan eksternal. Seluruh aparat desa dan
masyarakat Desa Klakah mendukung terlaksananya program ini.
3.12 Upaya Untuk Mengatasi Permasalahan
Permasalahan-pemasalahan yang mungkin timbul selama proses
kegiatan belajar telah dapat diatasi oleh Tutor. Upaya yang dilakukan untuk
mengatasi masalah kurangnya waktu luang untuk belajar yaitu dengan
menetapkan waktu paling longgar sesuai dengan pilihan warga belajar sendiri
sehingga mereka bisa mengira-ngira kapan waktu yang dapat mereka gunakan
secara maksimal untuk menghadiri kegiatan belajar-mengajar
Masalah banyaknya kegiatan sosial yaitu dapat diselesaikan dengan
mengganti hari kegiatan belajar mengajar. Hal ini untuk menciptakan
keseragaman dan untuk menghindari beberapa warga belajar yang ketinggalan
materi. Penggantian waktu belajar ini dilaksanakan atas kesepakatan bersama.
Permasalahan yang mengenai rasa malas dan kurang percaya diri
diperlukan upaya-upaya tertentu, diantaranya:
Dilakukan pendekatan secara personal terhadap warga belajar dengan
cara silaturrahmi ke rumah warga di luar jadwal belajar mengajar.
Memberikan semangat terhadap warga belajar dengan membuat opini
yang positif tentang gambaran selama jalannya proses belajar mengajar
serta menjelaskan manfaat yang diperoleh dari kegiatan belajar
mengajar.
Suasana belajar dibuat santai dan sering diajak bercanda untuk
menghindari kejenuhan.
Masyarakat lumajang khususnya warga Desa Klakah mayoritas adalah
keturunan madura, sehingga bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa
madura. Ada juga beberapa warga terutama kalangan anak-anak yang
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi sehari-hari.
Penyelesaian masalah bahasa tersebut yaitu jika warga bisa berbahasa
Indonesia maka komunikasi dilakukan dengan bahasa Indonesia, jika mereka
23
hanya bisa berbahasa madura maka diperlukan bantuan tutor lokal untuk
menerjemahkannya, sehingga kegiatan belajar mengajar tidak terhambat.
Masalah tentang kegaduhan dalam proses belajar mengajar dapat diatasi
dengan cara memberikan himbauan kepada anak-anaknya agar dapat
menciptakan suasana belajar yang kondusif atau memberi himbauan kepada
warga belajar agar sebisa mungkin tidak membawa anaknya.
3.13 Grafik Perkembangan Warga Belajar dan Kendala Kematian Itik
24
Nurhay
ati
Ainur Rofiqoh
Siti Khoiriy
ah
Rizkiah
Soleh
ah
Siti Aisy
ah
Inayatu
l
Mutmain
ah
Nurul B
adriy
ahAlfiya
Jumadi
Surya
ti70
72
74
76
78
80
82
84
86
baca sebelumbaca sesudahtulis sebelumtulis sesudahhitung sebelumhitung sesudahkewirausahaan
Umur 20 tahun sampai 30 tahun
Khusnul K
hotimah Yuli
Suparm
i
Mahtumah
Halimah
Nur Khotimah
Maisaro
h
Sitti Ha
Sihan
i70
72
74
76
78
80
82
84
86
baca sebelumbaca sesudahtulis sebelumtulis sesudahhitung sebelumhitung sesudahkewirausahaan
Umur 31 tahun sampai 53 tahun
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa untuk umur 20 tahun sampai
dengan 30 tahun untuk baca, tulis, hitung sebelum dan sesudah kegiatan KKN
tidak mengalami perubahan tetapi kemampuan yg dimiliki warga belajar sudah
cukup baik karena sebelumnya mereka sudah mengikuti kegiatan serupa yg
25
merupakan dasar dari program yang bertujuan untuk membebaskan dari buta
aksara. Untuk usia 31 tahun sampai 53 tahun rata-rata yng mengalami
perubahan adalah pada proses membaca karena pada kegiatan pengajaran tutor
selalu membimbing warga belajar untuk selalu belajar dengan baik dan
merangsang warga belajar untuk selalu membaca dengan cara tutor menulis
materi di papan dan membaca bersama-sama dengan warga belajar. Dari dua
grafik di atas juga dapat dilihat kemampuan warga belajar dalam menulis,
membaca dan berhitung untuk umur 20 tahun sampai 30 tahun lebih baik dari
pada umur 31 tahun sampai 53 tahun, hal ini disebabkan karena daya ingat dan
kecerdasan menangkap materi umur yang lebih muda lebih baik dari yang tua.
Tapi untuk materi kewirausahaan semua warga belajar mendapat nilai tertinggi
hal ini karena semangat yang dimiliki warga belajar cukup baik dan juga materi
yang diberikan tutor cukup dipahami dan sangat diminati warga belajar, karena
mereka menganggap dari kegiatan KKN ini paling tidak dapat merubah
pandangan hidup mereka dan membuat keadaan hidup lebih sejahtera.
hidup tertindih suhu udara predator0
5
10
15
20
25
30
35
faktor kendala kematian itik
faktor kendala kematian itik
Dari jumlah awal sebanyak 50 ekor itik yang rencananya digunakan untuk
merangsang warga belajar berwirausaha itik potong dan sekaligus sebagai
bahan praktek bagi warga belajar tersisa 30 itik yang masi hidup dan sebanyak
20 ekor itik yang mati, hal ini terjadi karena beberapa hal yaitu di antaranya 7
ekor tertindih oleh itik lain karena kapasitas kandang yang kurang memadai, 8
26
ekor mati kedinginan karena suhu yang tidak menentu dan seringnya hujan, 5 di
mangsa predator seperti musang dan kucing karena tempat pemeliharaan dan
kandang yang terletak di dekat perkebunan dan kurangnya pemantauan
sehingga banyak predator yang dapat menyerang itik dengan mudah.
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
27
4.1 Kesimpulan
Pelaksanaan program KKN Tematik GNP-PBA program KUM beserta
faktor-faktor yang mempengaruhi dan masalah-masalah yang timbul di dalamnya
dapat membentuk pola pikir mahasiswa menjadi lebih mampu menelaah dan
memecahkan masalah secara prakmatis. Keikut sertaan mahasiswa dalam
berbagai kegiatan desa menjadi suatu bentuk pengabdian terhadap masyarakat
yang dapat mendekatkan masyarakat dengan salah satu komponen pendidikan
sehingga keduanya dapat saling memberikan informasi secara timbal balik.
Kegiatan KKN Tematik GNP-PBA program KUM ditekankan pada upaya
membantu pemerintah dalam menyukseskan gerakan pemberantasan buta
aksara melalui kegiatan belajar mengajar yang berbasis kewirausahaan.
Kegiatan belajar mengajar di Dusun Gunung Dulang RT.37 RW.17 Desa Klakah
untuk tingkat lanjutan diikuti oleh 20 warga belajar. Kondisi terakhir warga belajar
mengalami peningkatan kualitas dalam membaca, menulis, berhitung dan
berwirausaha. Hal ini ditunjukkan oleh hasil yang dicapai dalam ujian akhir serta
peningkatan kepercayaan diri warga belajar dari waktu ke waktu selama proses
belajar. Dari hasil ujian akhir, warga penyandang buta aksara di lokasi sasaran
dapat dikatakan telah melek aksara.
4.2 Rekomendasi
Berdasarkan kondisi lapang yang terjadi selama kegiatan KKN Tematik
GNP-PBA Program KUM tahun 2010 dapat dikatakan sukses dan telah
mendapatkan hasil sesuai dengan target. Namun dalam pelaksanaannya masih
memerlukan banyak perbaikan, sehingga tutor merekomendasikan beberapa hal
yaitu harus diadakan program keberlanjutan dari keseluruhan rangkaian proses
kegiatan KKN Tematik 2010. Diharapkan adanya program lanjutan dari
pemerintah sehingga adanya keberlanjutan proses pembelajaran warga baik
dalam bidang pendidikan keaksaraan maupun program kewirausahaan mandiri.
Hal ini dapat dilihat dari antusiasme dan semangat warga belajar untuk mengikuti
program lanjutan dari pemerintah. Selain itu diharapkan terdapat metode-metode
pembelajaran baru sehingga warga belajar akan lebih semangat untuk mengikuti
program ini.
DAFTAR PUSTAKA
28
Departemen Pendidikan Nasional tahun. 1996. Pendidikan. www.pnfi.depdiknas.go.id/.../Pendidikan-Masyarakat.html. Diakses tanggal 2 September 2009. Pukul 13.45.
E-Learning BPPLSP Regional V.2007.Konsep dan Metode Pembelajaran untuk Orang Dewasa. www.elearn.bpplsp-reg5.go.id/cetak.php?id=14. Diakses tanggal 24 Agustus 2010. Pukul 14.00.
Jurnal Tahunan Desa Klakah, 2009. Data Dasar Profil Desa/Kelurahan Tahun 2009. Dinas pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Lumajang. Lumajang
Pemerintah Kabupaten Lumajang. 2009. Wilayah Kabupaten Lumajang. www.kablumajang.go.id. Diakses tanggal 24 Agustus 2010. Pukul 13.45.
Tim Penyusun KKN KUM, 2010. Buku Pedoman Pelaksanaan KKN Tematik Program Keaksaraan Usaha Mandiri. Malang. LPPM Universitas Brawijaya.
29
Lampiran 1 : Data warga belajar KKN Tematik Program Keaksaraan Dasar 2010
Data Warga BelajarAlamat tempat belajar : RT 37 / RW 17/ Dusun Gunung Dulang / Desa Klakah / Kec. KlakahNama / Nim Mahasiswa : Yoga Hadi Luqmanto/ 0711020077Nama Tutor Lokal : Fifin HandayaniNama Pendamping lokal :
NoNama Warga Belajar (KTP)
Alamat (KTP)RT / RW / Dusun / Desa / Kec.
Tempat Lahir
Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
PekerjaanPendidikan
Terakhir
1 Siti Khoiriyah 37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 09/03/86 P Tani KF
2 Ainur Rofiqoh 37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 05/05/89 P Dagang KF
3 Sitti Ha 37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 05/12/62 P Penjahit KF4 Mahtumah 37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 21/08/71 P Dagang KF5 Rizkiah Solehah 1/1/Kebonan/Klakah/Klakah Lumajang 12/12/86 P - KF6 Sihani 37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 11/01/57 P - KF7 Khusnul Khotimah 37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 05/04/79 P - KF8 Suryati 37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 15/11/80 P Dagang KF9 Siti Aisyah 37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 05/08/86 P Dagang KF
10 Inayatul 37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 21/07/85 P - KF11 Nurhayati 37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 21/07/90 P - KF12 Jumadi 1/1/Kebonan/Klakah/Klakah Lumajang 01/11/80 L - KF13 Suparmi 37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 23/03/73 P Dagang KF14 Yuli 37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 14/04/77 P Tani KF15 Maisaroh 37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 06/06/64 P - KF16 Halimah 37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 01/04/70 P Tani KF17 Nur Khotimah 37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 04/01/65 P - KF18 Nurul Badriyah 38/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 12/11/82 P - KF19 Mutmainah 1/1/Kebonan/Klakah/Klakah Lumajang 03/05/84 P - KF
30
20 Alfiya 35/16/Gunung Dulang/Klakah/Klakah Lumajang 02/01/80 P - KF
31
LAMPIRAN 2 : Daftar Hadir Warga belajarDAFTAR HADIR WARGA BELAJAR
Nama Mahasiswa : Yoga Hadi LuqmantoAlamat Tempat belajar : Dusun Gunung Dulang RT. 37/ RW. 17 Desa Klakah
NoNama Warga
BelajarTanggal pembelajaran
30/07/10 01/08/10 06/08/10 08/08/10 13/08/10 15/08/10 17/08/10 21/08/10 KET
1 Siti Khoiriyah √ √ √ √ √ √ √ 2 Ainur Rofiqoh √ √ √ √ √ √ √ 3 Sitti Ha √ √ √ √ √ 4 Mahtumah √ √ √ 5 Rizkiah Solehah √ √ √ √ √ √ 6 Sihani √ √ √ 7 Khusnul Khotimah √ √ √ √ √ 8 Suryati √ √ √ √ 9 Siti Aisyah √ √ √ √ √ √ √ √
10 Inayatul √ √ √ √ √ √ √ 11 Nurhayati √ √ √ √ √ √ √ √ 12 Jumadi √ √ √ √ 13 Suparmi √ √ √ √ √ 14 Yuli √ √ √ √ √ √ √ 15 Maisaroh √ √ √ √
16 Halimah √ √ √ √ √ √ √
17 Nur Khotimah √ √ √ √ √
18 Nurul Badriyah √ √ √ √ √ √ √
19 Mutmainah √ √ √ √
20 Alfiya √ √ √ √ √
32
LAMPIRAN 3 : Daftar materi pembelajaran
DAFTAR MATERI KELAS PEMBELAJARAN
Nama Mahasiswa : Yoga Hadi LuqmantoAlamat tempat belajar : Dusun Gunung Dulang RT.37/ RW.17 Desa Klakah
PERTEMUAN KE HARI TANGGAL MATERI TTD. KET
1 Jumat 30/07/10 Perkenalan materi dan pendahuluan
2 Sabtu 31/08/10 Penjelasan maksud dan tujuan KKN
3 Minggu 01/08/10 Keagamaan dan perkenalan itik potong
4 Jumat 06/08/10
Penanganan pertama pada itik, pembuatan kandang dan pemberian pakan
5 Minggu 08/08/10 Budidaya itik potong
6 Senin 09/08/10Perawatan itik dan pembuatan pupuk organic
7 Selasa 10/08/10Pendalaman masalah itik potong dan perkenalan materi kewirausahaan
8 Jumat 13/08/10 Pupuk organic dan bio peptisida
9 Sabtu 14/08/10 Membaca dan menulis
10 Minggu 15/08/10Analisa usaha itik potong, perhitungan modal dan laba yang akan diterima
11 Senin 16/08/10Membaca dan menulis, monitoring dinas pendidikan
12 Selasa 17/08/10 Ujian Warga Belajar
33
13 Sabtu 21/08/10 Keterampilan nugget tahu
34
LAMPIRAN 4 : Perkembangan warga belajar dalam belajar
PERKEMBANGAN WARGA BELAJAR
Nama Mahasiswa : Yoga Hadi LuqmantoAlamat tempat belajar : Dusun Gunung Dulang RT.37/RW.17 Desa Klakah
No Nama Warga Belajar Awal Ujian Akhir
Baca Tulis Hitung Baca Tulis Hitung KWU
1 Siti Khoiriyah 85 85 85 85 85 85 852 Ainur Rofiqoh 85 75 85 85 75 85 853 Sitti Ha 75 75 75 85 75 75 854 Mahtumah 85 75 85 85 75 85 855 Rizkiah Solehah 85 85 85 85 85 85 856 Sihani 75 85 75 85 85 75 857 Khusnul Khotimah 75 75 75 85 75 75 858 Suryati 85 85 85 85 85 85 859 Siti Aisyah 85 85 85 85 85 85 85
10 Inayatul 85 85 85 85 85 85 8511 Nurhayati 85 85 85 85 85 85 8512 Jumadi 85 75 85 85 75 85 8513 Suparmi 75 75 75 85 75 75 8514 Yuli 75 75 75 85 75 75 8515 Maisaroh 85 85 75 85 85 75 8516 Halimah 85 75 85 85 75 85 8517 Nur Khotimah 85 75 85 85 75 85 8518 Nurul Badriyah 85 75 85 85 75 85 8519 Mutmainah 85 75 85 85 75 85 8520 Alfiya 85 85 85 85 85 85 85
35
LAMPIRAN 5 : Pelatihan Keterampilan Berwirausaha
Keterampilan Wirausaha
Nama Mahasiswa / NIM : Yoga Hadi Luqmanto / 0711020077Alamat Kegiatan KWU : Dusun Gunung Dulang RT.37/ RW.17 Desa Klakah Nama Kegiatan KWU : Nugget Tahu
No Uraian Keterangan
1 Nama Keterampilan Nugget Tahu
2 Alasan Pemilihan Mudah dibuat, bahan mudah didapat, hasilnya banyak, prospek kedepannya bagus
3 Bahan –bahan Tahu putih 30 kotak, telur ½ kg, bawang putih 1 ons, bawang merah 1 ons, Minyak goreng 1 kg, Wortel ¼ kg, Susu bubuk 2 Sachet, Seledri + Penyedap rasa
4 Peralatan Pisau, telenan, baskom, cobek, sendok, dandang, mankok, alat penggorengan
5 Cara pembuatan
1. Kukus tahu hingga matang, peras hingga habis airnya. Dinginkan 2. Campur irisan wortel dan seledri serta tambahkan tahu yang sudah diperas,
haduk hingga rata3. Masukkan bumbu yang sudah dihaluskan dan penyedap kedalam campuran
tahu, diuleni hingga rata4. Cetak adonan sesuai selera (bisa dibungkus dengan daun pisang dan digulung)
lalu dikukus hingga matang5. Kocok 1 butir telur, iris adonan yang telah selesai dikukus lalu gulingkan didalam
kocokan telur dan goring hingga berwana kecoklatan6. Siap disajikan
6 Prospek kedepana. Bias dijual sebagai jajanan atau camilanb. Bias digunakan sebagai kudapan diwaktu santai
36
7 Anggaran dana
Tahu putih 30 kotak = Rp 6000
Telur ½ kg = Rp 8000
Bawang putih 1 ons = Rp 3000
Bawang merah 1 ons = Rp 3000
Minyak goreng 1 kg = Rp 15000
Wortel ¼ kg = Rp 5000
Susu bubuk 2 Sachet = Rp 6000
Seledri + Penyedap rasa = Rp 3000 +
= Rp 49000
37
LAMPIRAN 6 : Daftar Nilai Warga BelajarData Warga Belajar
Alamat tempat belajar : RT 37 / RW 17 / Dusun GUnung Dulang / Desa Klakah / Kec. KlakahNama / Nim Mahasiswa : Yoga Hadi luqmanto / 0711020077Nama Tutor Lokal : Fifin HandayaniNama Pendamping lokal :
NoNama Warga Belajar (KTP)
Alamat (KTP) RT / RW / Dusun / Desa / KEC.
Tempat Lahir
Tanggal Lahir
Jenis Kelami
nPekerjaan
Pendidikan Terakhir
Nilai
Baca Tulis Hitung KWU
1Siti Khoiriyah
37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah
Lumajang 09/03/86 P Tani KF 85 85 85 85
2Ainur Rofiqoh
37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah
Lumajang 05/05/89 P Dagang KF 85 75 85 85
3Sitti Ha
37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah
Lumajang 05/12/62 P Penjahit KF 85 75 75 85
4Mahtumah
37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah
Lumajang 21/08/71 P Dagang KF 85 75 85 85
5Rizkiah Solehah
1/1/Kebonan/Klakah/Klakah
Lumajang 12/12/86 P - KF 85 85 85 85
6Sihani
37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah
Lumajang 11/01/57 P - KF 85 85 75 85
7Khusnul Khotimah
37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah
Lumajang 05/04/79 P - KF 85 75 75 85
8Suryati
37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah
Lumajang 15/11/80 P Dagang KF 85 85 85 85
9Siti Aisyah
37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah
Lumajang 05/08/86 P Dagang KF 85 85 85 85
10Inayatul
37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah
Lumajang 21/07/85 P - KF 85 85 85 85
11 Nurhayati 37/17/Gunung Lumajang 21/07/90 P - KF 85 85 85 85
38
Dulang/Klakah/Klakah
12Jumadi
1/1/Kebonan/Klakah/Klakah
Lumajang 01/11/80 L - KF 85 75 85 85
13Suparmi
37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah
Lumajang 23/03/73 P Dagang KF 85 75 75 85
14Yuli
37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah
Lumajang 14/04/77 P Tani KF 85 75 75 85
15Maisaroh
37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah
Lumajang 06/06/64 P - KF 85 85 75 85
16Halimah
37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah
Lumajang 01/04/70 P Tani KF 85 75 85 85
17Nur Khotimah
37/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah
Lumajang 04/01/65 P - KF 85 75 85 85
18Nurul Badriyah
38/17/Gunung Dulang/Klakah/Klakah
Lumajang 12/11/82 P - KF 85 75 85 85
19Mutmainah
1/1/Kebonan/Klakah/Klakah
Lumajang 03/05/84 P - KF 85 75 85 85
20Alfiya
35/16/Gunung Dulang/Klakah/Klakah
Lumajang 02/01/80 P - KF 85 85 85 85
39
LAMPIRAN 7: Data Tutor Lokal dan Pendamping Lokal
Tutor Lokal
Nama (KTP) : FIFIN HANDAYANIAlamat (KTP) : RT 37 RW 17 KLAKAHNo. Telp : 081358846575Jenis Kelamin : PERMPUANTempat Lahir : LUMAJANGTanggal Lahir : 14-6-1982Agama : ISLAMStatus Perkawinan : KAWINPendidikan Terakhir : SMAPengalaman Kerja : MENGAJAR PAUD, PAKET A, KEAKSARAAN FUNGSIONAL
Pendamping Lokal
Nama (KTP) :Alamat (KTP) :No. Telp :Jenis Kelamin :Tempat Lahir :Tanggal Lahir :Agama :Status Perkawinan :Pendidikan Terakhir :Pengalaman Kerja :
40
LAMPIRAN 8: Foto Warga Belajar
Nama : siti khoiriyahTgl Lahir: 9-3-1986
Nama :ainur rofiqohTgl Lahir: 5-5-1989
Nama : sitta haTgl Lahir: 5-12-1962
Nama : MahtumahTgl Lahir: 21-8-1971
Nama : rizkia solehahTgl Lahir: 12-12-1986
Nama : SihaniTgl Lahir: 11-1-1957
Nama : khusnul khotimahTgl Lahir: 5-4-1979
Nama :SuyatiTgl Lahir: 15-11-1980
Nama : siti aisyahTgl Lahir: 5-8-1986
Nama : Inayatul fitriaTgl Lahir: 21-7-1985
41
Nama : nurhayatiTgl Lahir: 20-8-1990
Nama : jumadiTgl Lahir:1-11-1980
Nama : suparmiTgl Lahir: 23-3-1973
Nama : yuliTgl Lahir: 14-4-1977
Nama : maisarohTgl Lahir: 6-6-1964
Nama : halimahTgl Lahir: 1-4-1970
Nama :nur khotimahTgl Lahir: 4-1-1965
Nama : nurul badriyahTgl Lahir: 12-11-1982
Nama : mutmainahTgl Lahir: 3-5-1984
Nama : alfiyaTgl Lahir: 2-1-1980
42
LAMPIRAN 9 : Foto – Foto Kegiatan
A. Foto Kegiatan Mengajar
Tahap Perkenalan kepada Warga Belajar Menerangkan materi itik dan pupuk organik
Mengajak WB mengamati perkembangan itik Monotoring Dinas Pendidikan
43
Mengetes kemampuan WB membaca Kegiatan menulis WB Memantau perkembangan WB
B. Foto Kegiatan Keterampilan
Prose pembuatan adonan Penambahan Tepung Roti Proses pembungkusan dengan daun pisang
44
Proses pengukusan Proses penggorengan nugget tahu Hasil dari nugget tahu
C. Foto Kegiatan Kemasyarakatan
Mengajar gerak jalan SD Kebonan 1(hari ke-1) Mengajar gerak jalan SD Kebonan 1 (hari ke-2)
45
Mengajar PAUD Membaur diacara warga
Acara karnafal penyambutan hari Kemerdekaan Ikut gerak jalan di acara 17 Agustus
46