bab 8 global warming

19
Global Warming (disusun guna melengkapi tugas mata kuliah fisika lingkungan) Makalah Disusun oleh: Roby Hidayatur Rohman (120210102043 / kelas A) Dosen Pengampu: Dr. Sudarti, M.Kes. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2014

Upload: roby-hidayatur-rohman

Post on 20-Dec-2015

13 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Fisika Lingkungan

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 8 Global Warming

Global Warming

(disusun guna melengkapi tugas mata kuliah fisika lingkungan)

Makalah

Disusun oleh:

Roby Hidayatur Rohman (120210102043 / kelas A)

Dosen Pengampu:

Dr. Sudarti, M.Kes.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2014

Page 2: Bab 8 Global Warming

Makalah Fisika Lingkungan “ Global Warming”

PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan berkat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ”Upaya mengurangi

Ancaman Global Warming”.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dr. Sudarti,

M.Kes sebagai dosen pengajar mata kuliah Fisika Lingkungan dan semua pihak yang telah

membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Penulis telah berusaha untuk menyempurnakan tulisan ini, namun sebagai manusia penulis

pun menyadari akan keterbatasan maupun kehilafan dan kesalahan yang tanpa disadari. Oleh

karena itu, saran dan kritik untuk perbaikan makalah ini akan sangat dinantikan.

Jember, 19 November 2014

Penulis

Page 3: Bab 8 Global Warming

Makalah Fisika Lingkungan “ Global Warming”

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan manusia telah mengalami jaman revolusi industri yang

menggantungkan kehidupan manusia pada bidang perindustrian. Dengan orientasi hidup

tersebut, dunia agrikultur pun mengalami kemunduran perlahan-lahan. Nilai-nilai

kehidupan manusia pun mengalami perubahan, terutama dalam interaksi manusia dengan

lingkungannya. Perubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif

maupun negatif.

Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut

pada masa sekarang dalam kehidupan dan peradaban manusia adalah dampaknya bagi

lingkungan yang ada di sekitar manusia itu sendiri. Ekspansi usaha yang dilakukan oleh

para pelaku industri seperti pembangunan pabrik-pabrik dan pembuatan produksi dengan

kapasitas besar dengan mengesampingkan perhatian terhadap dampaknya bagi

lingkungan secara perlahan namun pasti telah mengakibatkan kelalaian yang pada

akhirnya akan merugikan lingkungan tempat tinggal manusia serta manusia dan

kehidupannya.

Para ahli lingkungan telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi

lingkungan dan dunia secara global akibat usaha perindustrian yang dilakukan dan telah

berkembang pesat ini. Dampak negatif ini adalah terjadinya pemanasan di dunia dan

sering disebut sebagai Global Warming.

Global warming atau pemanasan global adalah sebuah kata yang tidak asing lagi

bagi kita. Seperti yang kita tahu, global warming membuat keadaan di bumi tidak stabil.

Global warming sendiri terjadi karena ulah manusia yang sama sekakli tidak brtanggung

jawab. Akibatnya, es di kutub utara maupun di kutub selatan mencair dan mengakibatkan

air meluap sedangkan daratan semakin langka. Namun, walaupun air melimpah tidak

semua air bisa dipergunakan dengan sebaik dan semaksimal mungkin. Kenapa hal ini

terjadi? Global warming terjadi karena pemanasan global yang tinggi karena perngaruh

dari rusaknya lingkungan alam yang alami. Hutan semakin langka sedangkan polusi

semakin meningkat dan membahayakan. Polusi ini biasanya juga menyebabkan air

menjadi tercemar. Apalagi global warming juga bisa menyebabkan terjadinya hujan asam.

Page 4: Bab 8 Global Warming

Makalah Fisika Lingkungan “ Global Warming”

Hujan asam yang sangat membahayakan. Sudah banyak program pemerintah untuk selalu

menjaga kestabilan bumi dan juga menjaga bumi kita dari global warming. Pemerintah

juga selalu menekankan pada masyarakatnya untuk selalu menanam pohon, tidak

menggunakan ac di alam terbuka dan juga tidak membangun bangunan bertingkat dengan

kaca pembalik karena hal tersebut dapat membuat pengikisan pada lapisan atmosfir.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimanakah definisi global warming dan kesepakatan dunia untuk mengatasi

global warming?

1.2.2 Bagaimanakah faktor penyebab global warming?

1.2.3 Bagaimanakah dampak global warming?

1.2.4 Bagaimanakah contoh real bencana dampak global warming?

1.2.5 Bagaimanakah strategi penanggulangan dampak global warming?

1.3 Tujuan

1.3.1 Dapat mengetahui definisi global warming dan kesepakatan dunia untuk mengatasi

global warming.

1.3.2 Dapat mengetahui faktor penyebab global warming.

1.3.3 Dapat mengetahui dampak global warming.

1.3.4 Dapat mengetahui contoh real bencana dampak global warming.

1.3.5 Dapat mengetahui strategi penanggulangan dampak global warming.

Page 5: Bab 8 Global Warming

Makalah Fisika Lingkungan “ Global Warming”

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi global warming dan kesepakatan dunia untuk mengatasi global warming.

2.1.1. Global warming

Secara umum pemanasan global atau global warming merupakan kejadian

meningkatnya temperatur atmosfer, laut, dan daratan bumi. Pada saat ini telah meningkat

dari 15OC menjadi 15.6

OC. Hasil yang lebih akurat oleh stasiun meteorologi dan juga

data pengukuran satelit sejak tahun 1957, menunjukkan bahwa sepuluh tahun terhangat

terjadi setelah tahun 1980. Secara kualitatif nilai perubahan temperature rata-rata bumi

ini kecil tetapi dampaknya sangat luar biasa terhadap lingkungan. Bumi yang lebih

hangat dapat menyebabkan terjadinya perubahan siklus hujan, kenaikan permukaan air,

dan beragam dampak terhadap tanaman, kehidupan, dan manusia. Secara khusus

Pemanasan Global dapat diartikan meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat

peningkatan jumlah emisi Gas Rumah Kaca di atmosfer. Pemanasan Global akan diikuti

dengan Perubahan Iklim, seperti meningkatnya curah hujan di beberapa belahan dunia

sehingga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan, di belahan bumi lain akan

mengalami musim kering yang berkepanjangan disebabkan kenaikan suhu.

2.1.2. Kesepakatan dunia untuk mengatasi global warming

Kerjasama internasional diperlukan untuk mensukseskan pengurangan gas-gas

rumah kaca. Pada tahun 1992, pada Earth Summit di Rio de Janeiro, Brazil, 150 negara

berikrar untuk menghadapi masalah gas rumah kaca dan setuju untuk menterjemahkan

maksud ini dalam suatu perjanjian yang mengikat. Pada tahun 1997 di Jepang, 160

negara merumuskan persetujuan yang lebih kuat yang dikenal dengan Protokol Kyoto.

Perjanjian ini, yang belum diimplementasikan, menyerukan kepada 38 negara-

negara industri yang memegang persentase paling besar dalam melepaskan gas-gas

rumah kaca untuk memotong emisi mereka ke tingkat 5 persen di bawah emisi tahun

1990. Pengurangan ini harus dapat dicapai paling lambat tahun 2012. Pada mulanya,

Amerika Serikat mengajukan diri untuk melakukan pemotongan yang lebih ambisius,

menjanjikan pengurangan emisi hingga 7 persen di bawah tingkat 1990; Uni Eropa, yang

menginginkan perjanjian yang lebih keras, berkomitmen 8 persen; dan Jepang 6 persen.

Page 6: Bab 8 Global Warming

Makalah Fisika Lingkungan “ Global Warming”

Sisa 122 negara lainnya, sebagian besar negara berkembang, tidak diminta untuk

berkomitmen dalam pengurangan emisi gas.

Akan tetapi, pada tahun 2001, Presiden Amerika Serikat yang baru terpilih, George

W. Bush mengumumkan bahwa perjanjian untuk pengurangan karbon dioksida tersebut

menelan biaya yang sangat besar. Ia juga menyangkal dengan menyatakan bahwa

negara-negara berkembang tidak dibebani dengan persyaratan pengurangan karbon

dioksida ini. Protokol Kyoto tidak berpengaruh apabila negara-negara industri yang

bertanggung jawab menyumbang 55 persen dari emisi gas rumah kaca pada tahun 1990

tidak meratifikasinya. Persyaratan itu berhasil dipenuhi ketika tahun 2004, Presiden

Rusia Vladimir Putin meratifikasi perjanjian ini, memberikan jalan untuk berlakunya

perjanjian ini mulai 16 Februari 2005.

Banyak orang mengkritik Protokol Kyoto terlalu lemah. Bahkan jika perjanjian ini

dilaksanakan segera, ia hanya akan sedikit mengurangi bertambahnya konsentrasi gas-

gas rumah kaca di atmosfer. Suatu tindakan yang keras akan diperlukan nanti, terutama

karena negara-negara berkembang yang dikecualikan dari perjanjian ini akan

menghasilkan separuh dari emisi gas rumah kaca pada 2035. Penentang protokol ini

memiliki posisi yang sangat kuat. Penolakan terhadap perjanjian ini di Amerika Serikat

terutama dikemukakan oleh industri minyak, industri batubara dan perusahaan-

perusahaan lainnya yang produksinya tergantung pada bahan bakar fosil. Para penentang

ini mengklaim bahwa biaya ekonomi yang diperlukan untuk melaksanakan Protokol

Kyoto dapat menjapai 300 miliar dollar AS, terutama disebabkan oleh biaya energi.

Sebaliknya pendukung Protokol Kyoto percaya bahwa biaya yang diperlukan hanya

sebesar 88 miliar dollar AS dan dapat lebih kurang lagi serta dikembalikan dalam bentuk

penghematan uang setelah mengubah ke peralatan, kendaraan, dan proses industri yang

lebih effisien.

Pada suatu negara dengan kebijakan lingkungan yang ketat, ekonominya dapat

terus tumbuh walaupun berbagai macam polusi telah dikurangi. Akan tetapi membatasi

emisi karbon dioksida terbukti sulit dilakukan. Sebagai contoh, Belanda, negara

industrialis besar yang juga pelopor lingkungan, telah berhasil mengatasi berbagai

macam polusi tetapi gagal untuk memenuhi targetnya dalam mengurangi produksi

karbon dioksida.

Page 7: Bab 8 Global Warming

Makalah Fisika Lingkungan “ Global Warming”

Setelah tahun 1997, para perwakilan dari penandatangan Protokol Kyoto bertemu

secara reguler untuk menegoisasikan isu-isu yang belum terselesaikan seperti peraturan,

metode dan pinalti yang wajib diterapkan pada setiap negara untuk memperlambat emisi

gas rumah kaca. Para negoisator merancang sistem dimana suatu negara yang memiliki

program pembersihan yang sukses dapat mengambil keuntungan dengan menjual hak

polusi yang tidak digunakan ke negara lain. Sistem ini disebut perdagangan karbon.

Sebagai contoh, negara yang sulit meningkatkan lagi hasilnya, seperti Belanda, dapat

membeli kredit polusi di pasar, yang dapat diperoleh dengan biaya yang lebih rendah.

Rusia, merupakan negara yang memperoleh keuntungan bila sistem ini diterapkan. Pada

tahun 1990, ekonomi Rusia sangat payah dan emisi gas rumah kacanya sangat tinggi.

Karena kemudian Rusia berhasil memotong emisinya lebih dari 5 persen di bawah

tingkat 1990, ia berada dalam posisi untuk menjual kredit emisi ke negara-negara

industri lainnya, terutama mereka yang ada di Uni Eropa.

2.2 Faktor penyebab global warming

Efek Rumah Kaca

Segala sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari matahari, sebagaian besar

berbentuk radiasi gelombang pendek. Ketika energi ini tiba di permukaan bumi, ia akan

berubah dari cahaya menjadi panas. Permukaan bumi, akan menyerap sebagian panas dan

memantulkan kembali. Sisanya sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah,

gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di

atmosfir akibat menumpuknya gas-gas rumah kaca, antara lain: uap air, karbondioksida,

sulfurdioksida, dan metana yang menajadi perangkap gelombang radiasi ini. Jika keadaan

ini terjadi terus menerus akan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan terus meningkat.

Page 8: Bab 8 Global Warming

Makalah Fisika Lingkungan “ Global Warming”

Dengan semakin meningkatkany akonsentrasi gas-gas ini di atmosfir, semakian

banyak panas yang terperangkap di bawahnya. Bumi sebenarnya telah lebih panas 330C

(590F) dari suhu semulanya. Jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18

0C

hingga es akan menutupi seluruh permukaan bumi. Akan tetapi sebaiknya, apabila gas-

gas tersebut berlebihan di atmosfir, akan mengakibatkan pemanasan global.

Berikut beberapa gas yang menyebabkan rumah kaca:

a) Karbondioksida (CO2) yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil.

(minyak bumi, batu bara, dan gas alam.)

b) Metana (CH4) berasal dari areal persawahan, pelapukan kayu, timbunan

sampah, proses industri, dan eksplorasi bahan bakar fosil.

c) Nitrous Oksida (N2O) yang berasal dari kegiatan pertanian atau pemupukan,

transporasi, dan proses industri.

d) Hidroflourokarbon (HFCs) berasal dari sistem pendingin, aerosol, foam, pelarut, dan

pemadam kebakaran.

e) Perflourokarbon (PFCs) berasal dari proses industri.

f) Sulfurheksafluorida (SF6) berasal dari proses industri.

Ozon menipis

Penyebab ozon menipis

berasal dari kebiasaan buruk

Page 9: Bab 8 Global Warming

Makalah Fisika Lingkungan “ Global Warming”

manusia dalam pola hidupnya. Penyabab pertama adalah emisi karbon dioksida dan sisa

pembakaran bensin dalam kendaraan bermotor.Zat kimia yang keluar dari knalpot

kendaraan bermotor mengandung banyak sekali zat berbahaya. Selain berbahaya untuk

kesehatan manusia, ternyata gas emisi kendaraan bermotor juga mengancam lingkungan

sekitar apalagi kelangsungan hidup bumi. Zat-zat kimia tersebut melayang ke udara

danmengakibatkan penipisan ozon selepas zat-zat tersebut sampai di lapisan atmosfer

diaman ozon berperan sebagai pelindung dan selimut bumi. Ozon (O3) merupakan

senyawa oksigen yang dapat melindungi kehidupan di bumi dari radiasi sinar ultraviolet

matahari yang mampu menyebabkan kerusakan di bumi. Karena itu bila ozon menipis

maka suhu di bumi akan semakin naik dan kehidupan bumi pun terancam.

Kebakaran hutan

Luas hutan di Indonesia di laporkan terus menurun di akibatkan kebakaran hutan.

di tahun 1966 tercatat luas hutan Indonesia berjumlah 144 juta hektar, tetapi di tahun

1990 angka ini menurun menjadi 119,7 juta hektar.

Akibat yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan ngsung dari kebakaran hutan adalah asap

yang dihasilkan yang berujung pada menurunnya kualitas udara. Kualitas udara yang

buruk sangat berpengaruh terhadap gangguan kesehatan utamanya penyakit ISPA.

dampak lain dari adanya kabut asap akibat kebakaran hutan adalah meningkatkan kadar

emisi karbon yang bisa mempercepat proses pemanasan global (Global Warming).

Penggunaan gas bumi (BBM)

Ancaman global warming (pemanasan global) yang disebabkan oleh berbagai

kerusakan, pencemaran, dan efek rumah kaca yang dianggap sebagai era dimulainya

kehancuran bumi dan akhir dari sebuah kontinuitas / keberlangsungan hidup manusia

salah satunya adalah penggunaan gas bumi.

Page 10: Bab 8 Global Warming

Makalah Fisika Lingkungan “ Global Warming”

Salah satu penyebab utama pemanasan global adalah polusi yang disebabkan kegiatan

transportasi. Penerbangan, angkutan umum (bus, kereta api, taksi) dan kendaraan pribadi

(mobil, motor dll) semuanya semakin banyak seiring dengan pertambahan jumlah

penduduk.

Meningkatnya penggunaan transportasi merupakan penyebab pemanasan global, yaitu

akibat emisi yang dihasilkan oleh pesawat, kereta api dan kendaraan sehari-hari. Emisi ini

menambah jumlah gas rumah kaca di atmosfer sehingga meningkatkan intensitas efek

rumah kaca. Teknologi yang terus dikembangkan agar mesin semakin efisien akan

memiliki dampak positif dalam mengurangi emisi gas rumah kaca sebagai akibat kegiatan

transportasi.

Produksi energi juga merupakan penyebab utama pemanasan global. Batubara,

minyak dan gas dipakai sebagai sumber bahan bakar di pembangkit listrik untuk

menggerakkan turbin. Karena kenaikan permintaan energi dunia, jumlah emisi akan

bertambah yang pada akhirnya juga akan memperparah efek rumah kaca dan

meningkatkan intensitas pemanasan global.

2.3 Dampak global warming

Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan bio-

geofisik (seperti pelelehan es di kutub, kenaikan muka air laut, perluasan gurun pasir,

peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna tertentu,

migrasi fauna dan hama penyakit, dsb). Sedangkan dampak bagi aktivitas sosial-ekonomi

masyarakat meliputi : gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota pantai,

gangguan terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan, pelabuhan dan

bandara, gangguan terhadap permukiman penduduk, pengurangan produktivitas lahan

pertanian, peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit.

2.3.1. Iklim mulai tidak stabil

Para ilmuwan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari

belahan Bumi utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain

di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan

lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang

sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada

pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta

Page 11: Bab 8 Global Warming

Makalah Fisika Lingkungan “ Global Warming”

akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Suhu pada

musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.

Daerah hangat akan menjadi lebih lembap karena lebih banyak air yang menguap dari

lautan. Para ilmuwan belum begitu yakin apakah kelembapan tersebut malah akan

meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan

karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan

efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan

membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya Matahari

kembali ke angkasa luar, dimana hal ini akan menurunkan proses pemanasan (lihat siklus

air). Kelembapan yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1

persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. Curah hujan di seluruh dunia telah

meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini[22]

. Badai akan menjadi lebih

sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah

akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan

mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh

kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan

pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola

cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrem.

2.3.2. Peningkatan permukaan laut

Perubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil secara

geologi.

Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga

volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan

mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak

Page 12: Bab 8 Global Warming

Makalah Fisika Lingkungan “ Global Warming”

volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 – 25 cm (4 - 10

inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuwan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut

9 – 88 cm (4 - 35 inci) pada abad ke-21.

Perubahan tinggi muka laut akan sangat memengaruhi kehidupan di daerah pantai.

Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17,5 persen

daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir

akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang

akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat

besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin

hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai.

Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat memengaruhi ekosistem pantai.

Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan menenggelamkan separuh dari rawa-rawa pantai di

Amerika Serikat. Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan

daerah yang sudah dibangun. Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian besar dari

Everglades, Florida.

2.3.3. Suhu global cenderung meningkat

Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak

makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat.

Bagian selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih

tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian

tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah

pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat

menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai

reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman

pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.

2.3.4. Gangguan ekologis

Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek

pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan

global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan.

Page 13: Bab 8 Global Warming

Makalah Fisika Lingkungan “ Global Warming”

Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat

lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi

perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi

oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang

tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

2.3.5. Dampak sosial dan politik

Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang

berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga

dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi.

Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es

di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana

alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana

alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian

dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien,

trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.

Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air

(waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne

diseases). Seperti meningkatnya kejadian demam berdarah karena munculnya ruang

(ekosistem) baru untuk nyamuk ini berkembang biak. Dengan adanya perubahan iklim

ini maka ada beberapa spesies vektor penyakit (eq aedes aegypti), virus, bakteri,

plasmodium menjadi lebih resisten terhadap obat tertentu yang target nya adalah

organisme tersebut. Selain itu bisa diprediksi kan bahwa ada beberapa spesies yang

secara alamiah akan terseleksi ataupun punah dikarenakan perbuhan ekosistem yang

ekstreem ini. hal ini juga akan berdampak perubahan iklim (climate change) yang bisa

berdampak kepada peningkatan kasus penyakit tertentu seperti ISPA (kemarau

panjang/kebakaran hutan, DBD Kaitan dengan musim hujan tidak menentu)

Gradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga

berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan

polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan

berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran pernapasan seperti asma, alergi,

coccidioidomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.

Page 14: Bab 8 Global Warming

Makalah Fisika Lingkungan “ Global Warming”

2.4. Contoh real bencana dampak global warming

a. Gletser Menciut

Gletser adalah daratan yang

terbuat dari es. Gletser bakal

ikut meleleh dan menciut

seiring dengan bertambahnya

suhu bumi. Suhu bumi

meningkat karena tingginya

emisi gas rumah kaca di

atmosfer. Selama tahun 1990-

2005 saja suhu bumi naik 0,15 - 0,3 derajat celcius. Gletser Himalaya yang memasok air

ke sungai Gangga sekaligus menyediakan irigasi dan suplai air minum untuk 500 juta

penduduk,menyusut 37 meter pertahun.Gletser di kutub semakin cepat mencair hingga

membuat permukaan air laut di bumi naik.

b. Pulau Tenggelam

Indonesia , Amerika

Serikat, dan Bangladesh adalah

beberapa negara yang paling

terancam tenggelam. Bahkan

beberapa pulau di Indonesia

sudah hilang tenggelam. Ini

disebabkan mencairnya

permukaan gletser di kutub yang membuat volume air laut meningkat drastis.

Menyusutnya hutan bakau memperparah pasangnya air laut. Sekarang saja pasang air laut

Pantai Kuta telah membanjiri beberapa lobi hotel disekitarnya. Pulau Jawa juga bernasib

sama , sampai saat ini permukaan Teluk Jakarta sudah naik 0,8 cm. Dan kalau suhu bumi

Page 15: Bab 8 Global Warming

Makalah Fisika Lingkungan “ Global Warming”

terus naik , tahun 2050 derah-daerah Jakarta dan Bekasi seperti Kosambi , Penjaringan ,

Cilincing , Muaragembong , dan Tarumajaya akan terendam.

c. Kekeringan

Afrika, India, dan daerah-

daerah kering lainnya bakal

menderita kekeringan lebih

parah ! Air akan makin sulit di

dapat dan tanah tak bisa

ditanami apa-apa lagi, hingga

suplai makanan berkurang drastis. Ilmuwan memperkirakan hasil tani negara-negara

Afrika akan menurun 50 % di tahun 2020 , dan tingkat kekeringan di dunia meningkat 66

% . Tak terbayang kalau kekeringan ini sampai terjadi di bumi ini.

d. Gelombang Panas

Tahun 2003 lalu, Eropa diserang gelombang panas alias heat wave , yang

menewaskan banyak orang. Mengejutkan, tapi bencana ini sudah diperkirakan ratusan

tahun yang lalu , tepatnya tahun 1900 oleh para ilmuwan di masa itu . Gelombang panas

memang pernah terjad beberapa kali di bumi , namun belakangan ini makin sering terjadi.

Dan diperkirakan 40

tahun lagi frekwensinya

akan meningkat 100 kali

lipat.

e. Mahkluk

Hidup Punah

Page 16: Bab 8 Global Warming

Makalah Fisika Lingkungan “ Global Warming”

Sebanyak 30 % mahkluk

hidup yang ada sekarang bakal

musnah tahun 2050 kalau

temperatur bumi terus naik.

Spesies yang punah ini

kebanyakan yang habitatnya di tempat dingin . Hewan-hewan laut diperkirakan banyak

yang tak bisa bertahan setelah suhu air laut jadi menghangat. Kalau tumbuhan dan hewan

makin berkurang, jelas manusia akhirnya terancam karena kekurangan bahan makanan.

2.5 Rancangan strategi penanggulangan dampak global warming

a. Tidak menebang hutan sembarangan

Kita tau bahwa hutan merupakan penghasil oksigen terbesar, jika hutan banyak ditebangi

tanpa tanggung jawab, lantas siapa lagi yang akan memberi kita oksigen? jika oksigen

sedikit atau bahkan tidak ada maka bumi akan dipenuhi dengan CO2, gas ini bersifat akan

menaikkan suhu bumi. Lagi pula kita bernafas membutuhkan oksigen tanpanya kita akan

mati.

b. Mengurangi penggunaan kendaraan berbahan bakar seperti motor/mobil

Sesuai yang telah saya katakan diatas bahwa gas CO2 akan membuat bumi kita panas,

sedangkan kita semua tau bahwa kendaraan bermotor akan membuang pembuangan yang

berupa gas CO2. jika semakin sedikit motor yang dioperasikan makan akan semakin

sedikit gas CO2 yang dihasilkan.

c. Mengganti kendaraan bermotor dengan kendaraan berbahan bakar listrik

Alternatif kedua jika memang kita sulit untuk meninggalkan kendaraan bermotor.

Kendaraan bermotor memang sangat kita butuhkan jadi tidak mungkin bagi kita untuk

meninggalkannya, alternatifnya adalah menggunakan kendaraan bermotor yang berbahan

bakar ramah lingkungan seperti listrik.

Page 17: Bab 8 Global Warming

Makalah Fisika Lingkungan “ Global Warming”

d. Mematikan lampu di siang hari

Tanpa disadari ternyata lampu juga akan membuat suhu menjadi panas, kalau tidak

percaya coba aja dengan menaruh telur ayam di dekat lampu selama beberapa hari dan

lihatlah telur ayam akan menetas karena suhu hangat yang dihasilkan oleh lampu tersebut.

e. Menananam pohon

Menanam pohon bisa mengurangi global warming. Dibutuhkan kesadaran untuk

menjaga bumi dan hal yang positif akan menyelamatkan bumi dari kehancuran.

Page 18: Bab 8 Global Warming

Makalah Fisika Lingkungan “ Global Warming”

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.1.1 Pemanasan Global dapat diartikan meningkatnya suhu rata-rata permukaan

bumi akibat peningkatan jumlah emisi Gas Rumah Kaca di atmosfer. Dari

hasil kesepakatan dunia diperoleh hasil bahwa untuk mengurangi pecemaran

udara sebesar 5,2% (2012), 20-40%, 50 % (2050) dengan 3 mekanisme: Clean

Development Mechanism (CDM), Emmision Trading (ET), Joint

Implementation (JI), Negara maju wajib membiayai proyek-proyek energi

bebas polusi dan penggunaan lahan untuk penyerapan karbon di negara sedang

berkembang.

3.1.2 Faktor penyebab pemanasan global yaitu:

a. Efek rumah kaca

b. Penipisan ozon

c. Kebakaran hutan

d. Penggunaan gas bumi

3.1.3 Dampak dari pemanasan global yaitu gangguan terhadap fungsi kawasan

pesisir dan kota pantai, gangguan terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti

jaringan jalan, pelabuhan dan bandara, gangguan terhadap permukiman

penduduk, pengurangan produktivitas lahan pertanian, peningkatan resiko

kanker dan wabah penyakit.

3.1.4 Bencana dampak pemanasan global yaitu gletser menciut, pulau tenggelam,

kekeringan, gelombang panas, dan makhluk hidup punah.

3.1.5 Strategi penanggulangan dampak global warming antara lain tidak menebang

pohon sembarangan, mengurangi penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil,

mematikan lampu di siang hari, dan menanam pohon.

DAFTAR PUSTAKA

Angeliniloe jolie. 2010. (Online) Dampak kebakaran hutan terhadap emisi gas rumah

kaca (GRK) penyebab global warming.html (di akses 5 November 2014)

Anonim. (Online) Efek Rumah Kaca _ini duniaku.htm (di akses 5 November 2014)

Page 19: Bab 8 Global Warming

Makalah Fisika Lingkungan “ Global Warming”

Ayu putrinedo. 2004. Faktor-faktor Penyebab Pemanasan Global. (Online),

(http//google./faktor-faktor penyebab pemanasan global.html) (di akses 5

November 2014)

Wikipedia, 2014. Efek Rumah Kaca. (online)

http://id.wikipedia.org/wiki/Efek_rumah_kaca (di akses 19 November 2014)

Wikipedia, 2014. Pemanasan Global. (online)

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global (di akses 19 November 2014)

Wikipedia, 2014. Protokol Kyoto. (online) http://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_Kyoto

(di akses 19 November 2014)