bab 6 uya

18
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, sudah tidak asing lagi bagi kita melihat orang yang rona mukanya kemerah- merahan, berwajah cemberut, dan ngomong sesukanya tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Kita pasti mengira bahwa orang seperti ini sedang marah. “Marah” sebuah kata yang sederhana dan sangat mudah diartikan, semua orang mungkin sudah tahu artinya jadi tidak perlu lagi diterjemahkan. Sebab Marah-lah bisa pecah perang juga keributan. Perang di seantero dunia pun bisa dikarenakan marah, begitu juga keributan dirumah tangga. Hanya karena mudah marah dan tidak bisa mengendalikan marah keributan dan pertikaian bisa terjadi. Gangguan suasana hati (mood disorder) merupakan hal yang umum dan lazim (gangguan ini terbanyak ditemukan baik di pelayanan kesehatan mental maupun dalm praktek dokter medis umum). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Eropa, diperkirakan 9-26% wanita dan 5-12% pria pernah mengalami depresi yang gawat didalam kehidupan mereka. 1

Upload: indamajid

Post on 29-Sep-2015

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

perilaku organisasi

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, sudah tidak asing lagi bagi kita melihat orang yang rona mukanya kemerah-merahan, berwajah cemberut, dan ngomong sesukanya tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Kita pasti mengira bahwa orang seperti ini sedang marah.Marah sebuah kata yang sederhana dan sangat mudah diartikan, semua orang mungkin sudah tahu artinya jadi tidak perlu lagi diterjemahkan. Sebab Marah-lah bisa pecah perang juga keributan. Perang di seantero dunia pun bisa dikarenakan marah, begitu juga keributan dirumah tangga. Hanya karena mudah marah dan tidak bisa mengendalikan marah keributan dan pertikaian bisa terjadi.Gangguan suasana hati (mood disorder) merupakan hal yang umum dan lazim (gangguan ini terbanyak ditemukan baik di pelayanan kesehatan mental maupun dalm praktek dokter medis umum).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Eropa, diperkirakan 9-26% wanita dan 5-12% pria pernah mengalami depresi yang gawat didalam kehidupan mereka.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah ini sebagai berikut :1. Apa Pengertian dari Emosi dan Mood ?2. Bagaimana klasifikasi emosi ?3. Apa saja sumber-sumber emosi dan suasana hati ?4. Bagaimana cara mengatasi emosi ?5. Bagaimana suasana hati sebagai afek positif dan negatif ?

6. Bagaimana teori peristiwa afektif ?

7. Apa saja aplikasi-aplikasi PO terhadap emosi dan suasana hati ?C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tujuan dibuatnya makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui Pengertian dari Emosi dan Mood.2. Untuk mengetahui klasifikasi emosi.3. Untuk mengetahui sumber-sumber emosi dan suasana hati.4. Untuk mengetahui cara mengatasi emosi.

5. Untuk mengetahui suasana hati sebagai afek positif dan negatif.

6. Untuk mengetahui teori peristiwa afektif.

7. Untuk mengetahui aplikasi-aplikasi PO terhadap emosi dan suasana hati.BAB II

PEMBAHASANA. Pengertian Emosi dan MoodEmosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Emosi dapat ditunjukkan kerika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu.Kata "emosi" diturunkan dari kata bahasa Perancis, motion, dari mouvoir, 'kegembiraan' dari bahasa Latin emovere, dari e- (varian eks-) 'luar' dan movere 'bergerak'. Kebanyakan ahli yakin bahwa emosi lebih cepat berlalu daripada suasana hati. Sebagai contoh, bila seseorang bersikap kasar, manusia akan merasa marah. Perasaan intens kemarahan tersebut mungkin datang dan pergi dengan cukup cepat tetapi ketika sedang dalam suasana hati yang buruk, seseorang dapat merasa tidak enak untuk beberapa jam.

Mood adalah pengalaman emosional individu yang bersifat menyebar, kondisi perasaan yang terus ada yang mewarnai kehidupan psikologis kita. Perasaan sedih atau depresi bukanlah hal yang abnormal dalam konteks peristiwa atau situasi yang penuh tekanan. Namun orang dengan Gangguan Mood (Mood Disorder) mengalami gangguan mood yang sangat parah atau berlangsung sangat lama dan mengganggu kemamapuan mereka untuk berfungsi dalam memenuhi tanggung jawab secara normal.B. Klasifikasi Emosi

Salah satu cara mengklasifikasikan emosi adalah berdasarkan apakah emosi tersebut positif atau negatif. Emosi-emosi positif -seperti rasa gembira dan rasa syukur mengekspresikan sebuah evaluasi atau perasaan menguntungkan, sedangkan emosi-emosi negatif -seperti rasa marah atau rasa bersalah- mengekspresikan sebaliknya. Emosi tidak dapat netral, karena menjadi netral berarti menjadi nonemosional.C. Sumber Sumber Emosi dan Suasana Hati

Kepribadian

Kepribadian memberi kecenderungan kepada orang untuk mengalami suasana hati dan emosi tertentu, contohnya beberapa orang merasa bersalah dan merasakan kemarahan dengan lebih mudah dbandingkan orang lain, sedangkan orang lain mungkin merasa tenang dan rileks dalam situasi apa pun.

Hari dalam Seminggu dan Waktu dalam Sehari

Orang-orang cenderung berada dalam suasanan hati terburuk di awal minggu dan berada dalam suasana hati terbaik di akhir minggu. Tidur adalah salah satu sumber emosi dan suasana hati

Cuaca

Cuaca menjadi sebuah peristiwa yang luar biasa sedikit pengaruh terhadap suasana hati.

Stres

Sebuah penelitian menghasilkan pernyataan, "Adanya peristiwa yang terus-menerus terjadi yang menimbulkan stres tingkat rendah menyebabkan para pekerja mengalami tingkat ketegangan yang semakin lama seiring berjalannya waktu semakin meningkat.

Aktivitas Sosial

Orang-orang dengan suasana hati positif biasanya mencari interaksi sosial dan sebaliknya, interaksi sosial menyebabkan orang-orang mempunyai suasana hati yang baik. Jenis aktivitas sosial juga berpengaruh. Penelitian mengungkap bahwa aktivitas sosial yang bersifat fisik, informal, atau Epicurean lebih diasosiasikan secara kuat dengan peningkatan suasana hati yang positif dibandingkan dengan kejadian-kejadian formal atau yang bersifat duduk terus-menerus.

Tidur

Kualitas tidur memengaruhi suasana hati. Para sarjana dan pekerja dewasa yang tidak memperoleh tidur yang cukup melaporkan adanya perasaan kelelahan yang lebih besar, kemarahan, dan ketidakramahan. Satu dari alasan mengapa tidur yang lebih sedikit, atau kualitas tidur yang buruk, menempatkan orang dalam suasana hati yang buruk karena hal tersebut memperburuk pengamnbilan keputusan dan membuatnya sulit untuk mengontrol emosi.

Olahraga

Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa olahraga meningkatkan suasana hati positif.

Usia

Suatu penelitian atas orang-orang yang berusia 18 hingga 94 tahun mengungkapkan bahwa emosi negatif tampaknya semakin jarang terjadi seiring bertambahnya usia seseorang.

Gender

Dalam perbandingan antar gender, wanita menunjukkan ekspresi emosional yang lebih besar dibandingkan pria. Mereka megalami emosi secara lebih intens dan mereka menunjukkan ekspresi emosi positif maupun negatif yang lebih sering, kecuali kemarahan. Tidak seperti pria, wanita juga menyatakan lebih nyaman dalam mengekpresikan emosi dan mampu membaca petunjuk nonverbal dan paralinguistik secara lebih baik.D. Cara Mengatasi Emosi Melatih dan Memperbaiki Kepribadian Kita

Dengan melatih akhlak atau kepribadian kita sejak kecil untuk tidak cepat marah atau bisa mengendalikan emosi diri kita, maka disaat kita marah maka kita akan bisa mengggendalikan emosi kita hingga dewasa.

Berfikir Sebelum BertindakMungkin sebagian dari kita sering bertanya, bagaimana bisa berfikir sedangkan kondisi kita dalam keadaan amarah. Yang kita maksud disini adalah bukan ketika emosi kita sedang berada di puncak tapi ketika kita merasa emosi kita sudah mulai tak terkendali dan kemarahan mulai muncul dalam hati kita. Ketika inilah kita berfikir bagaimana kita seharusnya bertindak mengendalikan emosi kita. Merubah Posisi Kita Saat MarahJika ketika marah itu posisi kita sedang berdiri, maka segeralah duduk. Jika kita sudah duduk tapi emosi kita masih belum reda juga, maka segeralah berbaring. Pergi ke Tempat yang Menyejukkan HatiJika cara diatas tidak bisa menenangkan hati kita, kita bisa pergi ke tempat yang indah, sejuk, dan nyaman. Tempat yang seperti itu dapat membuat kita untuk tertawa lepas, atupun bisa meringankan beban hati kita.

Mendekatkan Diri Kepada Sang PenciptaApabila kita sudah melakukkan semua trik diatas tetapi masih saja marah, maka yang harus kita lakukkan adalah mendekatkan diri kepada sang pencipta, meminta ketenangan batin, jiwa sekaligus pikiran.

E. Suasana hati sebagai Afek Positif dan Negatif

Bila emosi dikategorikan menjadi dua kelompok positif dan negative, maka akan menjadi keadaan suasana hati karena sekarang emosi dipandang secara lebih umum dan bukan mengisolasi satu emosi tertentu.

Rasa senang adalah sebuah emosi spesifik yang merupakan penanda murni dari afek posotif tinggi, sementara kebosanan adalah sebuah penanda murni dari afek positif rendah. Demikian juga gelisah adalah sebuah penanda murni dari afek negative tinggi, sementara rileks adalah sebuah penanda murni dari afek negative rendah.

Dapat dianggap afek positif sebagi dimensi suasana hati yang terdiri dari emosi emosi positif seperti kesenangan, ketenangan hati, dan kegembiraan pada ujung tinggi dan kebosanan, kemalasan, dan kelelahan pada ujung rendah. Afek negative adalah sebuaah dimensi suasana hati yang terdiri atas kegugupan, stress, dan kegelisahan pada ujung yang tinggi, serta rileks, ketenangan, dan keseimbangan pada ujung rendah.

F. Teori Peristiwa Afektif

Respon emosional seseorang terhadap suatu peristiwa dapat berubah bergantung pada suasana hati. Akhirnya, emosi mempengaruhi sejumlah variable kinerja dan kepuasan.

Beragam tes terhadap teori peristiwa afektif (AET) menyatakan bahwa :

1. Suatu episode emosional sebenarnya adalah serangkaian pengalaman emosional yang ditimbulkan oleh satu peristiwa tunggal serta mengandung elemen elemen emosi dan siklus suasana hati

2. Emosi yang ada pada satu waktu memengaruhi kepuasan kerja, bersama dengan latar belakang emosi yang melingkupi peristiwa tersebut

3. Suasana haati dan emosi berfluktuasi dari waktu ke waktu, sehingga kinerja juga berfluktuasi

4. Perilaku perilaku yang di dorong oleh emosi biasanya berdurasi pendek dan sangat bervariasi

5. Karena cenderung tidak sesuai dengan perilaku yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah pekerjaan, emosi biasanya berpengaruh negative terhadap kinerja pekerjaanTerdapat dua pesan penting dalam AET, yaitu :

a. Emosi emosi menyediakan wawasan yang berharga untuk memahami perilaku karyawan

b. Karyawan ddan manajer seharusnya tidak mengabaikan emosi dan peristiwa yang menyebabkannya

G. Aplikasi aplikasi PO terhadap emosi dan suasana hati

1. seleksi

Sampai pada hari ini, para pemberi kerja harus mempertimbangkan EI sebagai sebuah faktor dalam merekrut karyawan, sehingga semakin banyak pemberi kerja mulai menggunakan ukuran ukuran EI untuk mempekerjakan seseorang.2. Pengambil keputusan

Perasaan dapat mempengaruhi keputusan yang diambil. Orang dapat membuat pilihan yang berbeda ketika mereka marah dan tertekan dibandingkan ketika mereka sedang tenang. Orang orang yng tertekan membuat keputusan lebih buruk dibandingkan dengan orang orang yang bahagia. Hal tersebut disebabkan karena orang orang yang tertekan lebih lambat dalam memproses informasi dan cenderung menimbang semua kemungkinan dari pada hanya pilihan yang lebih mungkin diambil. Sebaliknya, emosi positif dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah serta memahami dan menganalisis informasi baru.3. Kreatifitas

Orang orang yang berada dalam suasana hati yang baik lebih kreatif dibandingkan orang orang yang berada dalam suasana hati yang buruk. Mereka menghasilkan lebih banyak ide, orang lain berfikir bahwa ide mereka adalah orisinil, dan mereka cenderung dapat mengidentifikasi lebih banyak pilihan kreatif terhadap masalah4. Motivasi

Dua penelitian telah menegaskan pentingnya suasana hati dan emosi pada motivasi. Penelitian yang pertama meminta dua kelompok orang untuk memecahkan sejumlah teka teki kata kata. Dan hasilnya kelompok dengan suasana hati positif melaporkan ekspektasi yang lebih tinggi untuk dapat memecahkan teka teki tersebut, berusaha lebih keras, dan sebagai hasilnya dapat memecahkan lebi banyak teka teki tersebut, berusaha lebih keras, dan sebagai hasilnya dapat memecahkan lebih banyak teka teki. Penelitian yang kedua menemukan bahwa dengan memberi umpan balik kepada orang baik nyatanya maupun palsu mengenai kinerja mereka dapat mempengaruhi suasana hati mereka, yang kemudian mempengaruhi motivasi mereka. Jadi, sebuah siklus dapat eksis di mana suasana hati positif menyebabkan orang menjadi kreatif, yang menimbulkan umpan balik positif dari mereka yang mengamati pekerjaan mereka. Umpan balik positif ini kemudian lebih jauh menguatkan suasana hati positif mereka yang kemudian ddapat membuat mereka berkinerja bahkan lebih baik lagi, dan seterusnya.

Kedua penelitian ini menegaskan pengaruh suasana hati dan emosi pada motivasi dan menyatakan bahwa organisasi organisasi yang mempromosikan suasana hati positif di tempat kerja lebih brkemungkinan mempunyai angkatan kerja yang lebih termotivasi.

5. Kepemimpinan

Kemampuan untuk memimpin orang lain adalah sebuah kualitas fundamental yang dicari organisasi organisasi dalam karyawan mereka. Para pemimpin yang efektif mengandalkan daya tarik emosional untuk membantu menyampaikan pesan pesan mereka. Bahkan ekspresi, emosi dalam pidato seringkali merupakan elemen penting yang membuat kita menerima atau menolak pesan seorang pemimpin. Ketika para pemimpin bersemangat, antusias dan aktif mereka lebih mungkin untuk memberi energy pada bawahan bawahan mereka dan menyampaikan rasa effektifitas, kompetensi, optimism dan kegembiraan.

6. Konflik antar personal

Manakala konflik timbul diantara rekan kerja, dapat dipastikan bahwa emosi dapat terlihat. Sebenarnya, keberhasilan seorang manager saat mencoba menyelesaikan konflik terutama ditentukan oleh kemampuan untuk mengenali elemen emosional dalam konflik dan meminta pihak pihak yang terlibat untuk mengendalikan emosi mereka.

7. Negosiasi

Negsiasi adalah sebuah proses emosional, namun penelitian telah menunjukkan bahwa negosiator yang berpura pura marah memiliki keuntungan atas lawan mereka. Ketika seorang negosiator menunjukkan kemarahan, lawan menyimpulkan bahwa negosiator tersebut telah menyerahkan semua yang ia dapat dan dengan demikian lawan menyerah. Menunjukkan sebuah emosi negative, tetapi berperasaan buruk terhadap penampilan anda tampaknya merugikan negosiasi negosiasi di masa depan. Negosiator yang buruk mengalami emosi emosi negative mengembangkan persepsi persepsi negative lawan mereka, dan kurang bersedia berbagi informasi atau bersikap kooperatif dalam negosiasi mendatang. Menariknya, walaupun suasana hati dan emosi bermanfaat di tempat kerja, dalam proses negosiasi, emosi dapat merugikan kinerja seorang negosiator, kecuali jika ia mengekspresikan wajah palsu (berpura pura marah).

8. Pelayanan Pelanggan

Keadaan emosional seorang pekerja mempengaruhi pelayanan pelanggan, yang berpengaruh terhadap tingkat pengulangan bisnis dan tingkat kepuasan pelanggan. Pemberian pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan membuat karyawan menuntut banyak hal karena mereka sering berada dalam situasi disonansi emosional. Seiring waktu, keadaan ini dapat menyebabkan kepatuhan mental atau fisik dalam pekerjaan, penurunan kinerja, dan rendahnya kepuasan kerja.

Selain itu, emosi karyawan dapat berpindah kepada pelanggan. Penelitian mengindikasikan adanya efek kesesuaian antara emosi karyawan dan pelanggan, sebuah efek yang oleh praktisi PO disebut sebagai penularan emosional, peangkapan emosi dari orang lain. Cara penularan emosi terjadi ketika seseorang mengalami emosi emosi positif lalu tertawa dan tersenyum kepada anda, anda mulai meniru perilaku orang tersebut.

9. Sikap Kerja

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang orang yang mempunyai hati baik di tempat erja, cenderung berada dalam suasana hati yang lebih baik di rumah pada malamnya. Sebaliknya orang orang yang mengalami hari buruk di tempat kerja, maka cenderung berada di suasana hati yang buruk pula saat di rumah. Meskipun orang orang secara emosional membawa pulang pekerjaan mereka ke rumah pada hari berikutnya, pengaruh tersebut biasanya telah hilang.

10. Perilaku menyimpang di tempat kerja

Emosi emosi negative juga dapat membawa perilaku menyimpang di tempat kerja. Siapapun yang pernah menghabiskan banyak waktu dalam sebuah organisasi menyadari bahwa orang orang seringkali berperilaku dalam cara cara yang melanggar norma norma yang ada dan mengancam organisasi, anggotanya atau keduanya. Sebagai contoh, seorang karyawan yang iri hati dapat bersikap bermusuhan dan berbuat licik kepada karyawan lain, menyimpangkan keberhasilan orang lain secara negative, dan menyimpangkan secara positif pencapaian pencapaiannya sendiri. Bukti yang ada menyatakanbahwa orang orang yang menyatakan emosi negative khususnya mereka merasa marah atau mempunyai sikap bermusuhan lebih berkemungkinan untuk terlibat dalam berperilaku menyimpang di tempat kerja daripada orang orang yang tidak merasakan emosi emosi negative.BAB III

PENUTUPA. Kesimpulan

Emosi dan suasana hati dapat mempengaruhi kinerja karyawa, terutama emosi negative, namun emosi positif ternyata juga dapat meningkatkan kinerja. Emosi dan suasna hati dapat meningkatkan rangsangan kerja dan memotivasi karyawan untuk dapat bekerja lebih baik. Perasaan perasaan tertentu juga dapat menjadi persyaratan sebuah pekerjaan.

DAFTAR PUSTAKA

http://muda.kompasiana.com/2011/03/29/jangan-mudah-marah/Buku, Jangan Mudah Marah Karangan: Syaikh fauzi Said, Dr. Nayif Al-Hamd

Penerbit : Aqwam Jembatan Ilmu.

13