bab 4

4
BAB IV PEMBAHASAN KASUS Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang dilakukan didapatkan pasien atas nama Ny. J, perempuan berusia 25 tahun mengalami intoksikasi organofosfat (Baygon®). Berdasarkan jenis kelamin dan usia, pasien berada dalam golongan jenis kelamin dan usia yang sering mengalami intoksikasi organofosfat akibat kesengajaan. Baygon® termasuk dalam jenis racun serangga (insektisida). Berdasarkan struktur kimianya insektisida dapat digolongkan menjadi golongan organofosfat, golongan karbamat, dan golongan hidrokarbon. Insektisida golongan fosfat organik contohnya seperti Malathoin, Parathion, Paraoxan , diazinon, dan TEP. Insektisida golongan karbamat contohnya seperti carboryl dan baygon. Insektisida golongan hidrokarbon yang diklorkan contohnya seperti DDT endrin, chlordane, dieldrin dan lindane. Golongan karbamat dan organofosfat mengganggu fungsi sistem saraf. Efek toksik timbul karena pengikatan dan penghambatan enzim asetilkolin esterase (AChE) yang terdapat pada sinaps dalam sistem saraf pusat maupun otonom serta pada ujung saraf otot lurik. Hal ini mengakibatkan efek yang muncul pada intoksikasi 22

Upload: arianti-miranti-lestari-fajrin

Post on 04-Jan-2016

225 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

emergensi

TRANSCRIPT

24

BAB IVPEMBAHASAN KASUS

Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang dilakukan didapatkan pasien atas nama Ny. J, perempuan berusia 25 tahun mengalami intoksikasi organofosfat (Baygon). Berdasarkan jenis kelamin dan usia, pasien berada dalam golongan jenis kelamin dan usia yang sering mengalami intoksikasi organofosfat akibat kesengajaan.Baygon termasuk dalam jenis racun serangga (insektisida). Berdasarkan struktur kimianya insektisida dapat digolongkan menjadi golongan organofosfat, golongan karbamat, dan golongan hidrokarbon. Insektisida golongan fosfat organik contohnya seperti Malathoin, Parathion, Paraoxan , diazinon, dan TEP. Insektisida golongan karbamat contohnya seperti carboryl dan baygon. Insektisida golongan hidrokarbon yang diklorkan contohnya seperti DDT endrin, chlordane, dieldrin dan lindane. Golongan karbamat dan organofosfat mengganggu fungsi sistem saraf. Efek toksik timbul karena pengikatan dan penghambatan enzim asetilkolin esterase (AChE) yang terdapat pada sinaps dalam sistem saraf pusat maupun otonom serta pada ujung saraf otot lurik. Hal ini mengakibatkan efek yang muncul pada intoksikasi karbamat akan sama dengan yang akan timbul pada intoksikasi organofosfat. Penanganan pada kedua intoksikasi tersebut juga sama.Keracunan akibat insektisida biasanya terjadi karena kecelakaan dan pecobaan bunuh diri, jarang sekali akibat pembunuhan. Pasien mengalami intoksikasi karena senyawa yang ia minum dengan sengaja bertujuan ingin mengakhiri hidupnya. Pasien datang dengan keluhan penurunan kesadaran setelah meminum racun nyamuk bermerk Baygon. Tidak diketahui secara pasti jumlah cairan yang diminum oleh pasien. Pada tinjauan pustaka diketahui bahwa tanda dan gejala dari intoksikasi organofosfat terbagi menjadi 3 bagian: (1) efek muskarinik, (2) efek nikotinik, dan (3) efek sistem saraf pusat. Pada pasien ini ditemukan miosis dan nyeri abdomen yang merupakan tanda dan gejala efek muskarinik. Didapatkan pula penurunan kesadaran yang merupakan tanda dan gejala efek sistem saraf pusat. Prinsip umum dari penanganan kasus keracunan adalah penatalaksanaan kegawatdaruratan, perawatan suportif, pencegahan absorpsi lebih lanjut, peningkatan ekskresi, pemberian antidot, dan pencegahan paparan kembali.Penatalaksanaan kegawatdaruratan pada pasien ini setelah dinilai sirkulasi, jalan napas dan pernapasannya baik, maka dilanjutkan dengan dekontaminasi. Pasien mengalami intoksikasi dengan jalur masuk racun melalui saluran cerna sehingga dilakukan pemasangan NGT dan kumbah lambung sebagai upaya dekontaminasi. Pemasangan infus dan pemberian cairan RL dilakukan sebagai tindakan untuk resusitasi cairan dan memfasilitasi pemberian Sulfas Atropin secara intravena. Sulfas Atropin merupakan antidotum yang dapat diberikan pada intoksikasi organofosfat. Atropin melawan tiga efek yang ditimbulkan karena keracunan organofosfat pada reseptor muskarinik, yaitu bradikardi, bronkospasme, dan bronkorea. Pada orang dewasa, dosis awalnya 1-2 mg iv yang digandakan setiap 2-3 menit sampai teratropinisasi. Untuk anak-anak dosis awalnya 0,05mg/kg BB yang digandakan setiap 2-3 menit sampai teratropinisasi. Tidak ada kontraindikasi penanganan keracunan organofosfat dengan Atropin.Pada pasien ini, terapi lanjut diberikan Ranitidin. Ranitidine merupakan H2 receptor antagonis yang bekerja bersama-sama untuk menurunkan sekresi asam lambung sehingga pemberiannya bertujuan untuk mengurangi terjadinya ulserasi pada mukosa lambung. Untuk tujuan yang sama juga diberikan sucralfate yang akan membentuk lapisan pelindung terhadap difusi asam, pepsin dan garam empedu pada mukosa lambung. Tirah baring di Rumah Sakit dilakukan terhadap pasien untuk mempermudah tindakan observasi. Edukasi mengenai bahaya intoksikasi diberikan kepada pasien dan keluarga, serta kemungkinan percobaan bunuh diri akan terulang diberikan kepada keluarga pasien agar percobaan bunuh diri dikemudian hari dapat dihindari.Prognosis pada pasien ini baik karena keluhan yang timbul akibat intoksikasi dapat teratasi di ruang IGD. Pemantauan selanjutnya tetap diperlukan untuk melihat apakah telah terjadi komplikasi pada pasien atau tidak. Gejala sequele akibat intoksikasi organofosfat jarang terjadi. 22